Download - perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

Transcript
Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SIMPAN PINJAM PADA KUD

(KOPERASI UNIT DESA) MOJOSONGO KECAMATAN MOJOSONGO

KABUPATEN BOYOLALI

SKRIPSI

Oleh :

TITIK EKAWATI

K7406030

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SIMPAN PINJAM PADA KUD

(KOPERASI UNIT DESA) MOJOSONGO KECAMATAN MOJOSONGO

KABUPATEN BOYOLALI

Oleh :

TITIK EKAWATI

K7406030

Skripsi

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapatkan Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

ii

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Sukirman, M.M Laily Faiza Ulfa, S.E, M.M

NIP. 19500617 198203 1 001 NIP.19780803 2003122 002

iii

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

diterima untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang : Tanda Tangan

Ketua :Drs. Wahyu Adi< M.Pd ………………….

Sekretaris :Drs.Sudiyanto,M.Pd ………………….

Anggota I : Drs. Sukirman, M.M ………………….

Anggota II : Laily Faiza Ulfa, S.E, M.M ………………….

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan,

Prof. Dr.H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

iv

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Titik Ekawati. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SIMPAN PINJAMPADA KUD (KOPERASI UNIT DESA) MOJOSONGO KABUPATENBOYOLALI. Skripsi: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UniversitasSebelas Maret, Surakarta 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui strategi yang

digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan

yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui upaya

yang dilakukan dalam menghadapi hambatan-hambatan yang ada.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskrepsi kualitatif.

Teknik sampling yang digunakan adalah teknik teknik purposive sampling dan

teknik snowball sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah tenik observasi, teknik wawancara, dan teknik dekumentasi. Teknik analisa

data yang digunakan dalah dengan mengunakan model interaktif. Sedangkan

valilditas data yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik trainggulasi

data dan trianggulasi metode.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Strategi yang diterapkan untuk

mengembangkan usaha simpan pinjam dirumuskan dalam strategi-strategi

berikut:progam penyehatan industri unit usaha koperasi melalui peningkatan

aspek permodalan, penyempurnaan, sistem pengaturan dan pengawasan unit usaha

koprasi berupa penilian tingkat kesehatan, peningkatan efektivitas dalam

mematuhi peraturan yang berlaku, serta seleksi anggota baru, dan dukungan

infrastruktur yang meliputi training, teknologi informasi serta linkage progam .(2)

Kendala-kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan strategi-strategi

tersebut adalah kurangnya permodalan dan adanya kredit macet.(3) Upaya yang

dilakukan dalam mengatasi kendala-kendala diatas adalah dengan dengan

mencari bantuan kredit lunak kepada lembaga yang berwenag dengan sistem

pembayaran angsuran, mengadakan panggilan kepada debitur untuk ditegur

apabila tidak ada respon maka para pengurus dan karyawan terjun secara langsung

ke lapangan.

v

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang

yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”

(QS.Al-Mujaadillah Ayat 11)

“Tanpa semangat, kerja keras, ketekunan dan doa yang tulus, kesuksesan tidak

mungkin kita raih “.

(Penulis)

“Alam benar adalah sabar. Alam benar tampaknya diam tetapi ia tidak mau

ditaklukkan”.

(Anonim)

vi

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan

Kepada :

Ibu dan Bapak tercinta ,

Dhian dan Kristina ,

Mas Yusuf,

Teman-teman seperjuangan,

dan almamater

vii

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas rahmat, hidayah serta inayah-Nya skripsi ini akhirnya dapat di selesaikan,

untuk memenuhi sebagai persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan Progam

Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Akutansi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan

penulisan yang berjudul, ”STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SIMPAN

PINJAM PADA KUD (KOPERASI UNIT DESA) MOJOSONGO

KABUPATEN BOYOLALI”. Dari sini penulis banyak mendapat bimbingan,

petunjuk, dan dukungan yang berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

dalam kesempatan yang baik dan dari lubuk hati yang paling dalam secara tulus

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universiatas Sebelas Maret

Surakarta, yang telah memberikan ijin penyusun skripsi.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial, yang telah menyetujui permohonan

penyusunan skripsi.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial,

yang telah menyetujui permohonan penyusunan skripsi.

4. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, yang

telah memberikan pengarahan dan ijin penyusunan skripsi.

5. Drs. Sukirman, M.M, selaku Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan menyediakan waktunya untuk memberikan pengarahan serta

motivasi demi kelancaran penuh dalam penyusunan skripsi ini.

6. Laily Faiza Ulfa, S.E, M.M selaku Pembimbing II yang dengan penuh

kesabaran memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga terselesaikannya

penulisan skripsi ini.

7. Bapak Ir Santosa, selaku Ketua KUD Mojosongo yang telah memberikan ijin

kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di KUD yang dipimpinnya.

viii

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

8. Bapak Mulyono, selaku Ketua II KUD Mojosongo yang telah memberikan

informasi dan bantuan kepada peneliti selama melakukan penelitian.

9. Ibu Enik Suharti, selaku Kabid. Simpan Pinjam KUD Mojosongo yang telah

memberikan informasi dan bantuan kepada peneliti selama melakukan

penelitian.

10. Bapak, Ibu, Dhian, dan Kristin, makasih ya… Miss You All..

11. Sahabatku Lia, kamu adalah sahabat terbaikku yang telah mendampingiku

dalam keadaan susah dan senang hingga terselesaikannya skripsi ini.

12. Teman-temanku (mb Azizah, Intan, Rizal Dian, Lona, Ily, Yuke) yang telah

memberikan dukungan dan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

13. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Ekonomi BKK Akuntansi 2006 yang

telah membantu dalam penyusunan skripsi.

14. Mas Yusuf yang selalu mendukung dan memberi semangat. Love you pa..

15. Teman – temanku di seluruh Indonesia, Thanks For All…

16. Fc. Bian dan Fc. Menara, terima kasih…

17. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut diterima oleh Allah SWT dan

mendapatkan balasan yang setimpal dari-Nya.

Di dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa dangkalnya

pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan menyebabkan skripsi ini masih

banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran

maupun kritik yang bersifat membangun demi perkembangan selanjutnya.

Sebagai akhir kata penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan juga dunia perkoperasian

khususnya.

Surakarta, Desember 2010

Penulis

ix

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL .......................................................................................................... i

PENGAJUAN ................................................................................................ iii

PERSETUJUAN ........................................................................................... iv

PENGESAHAN ............................................................................................ v

ABSTRAK .................................................................................................... vi

MOTTO ........................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN ......................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah .................................................................. 7

D. Perumusan Masalah .................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 8

BAB II.LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 9

1.Tinjauan KUD secara umum ...................................................... 9

a.Sejarah berdirinya KUD ........................................................... 9

b.Potret Koperasi Indonesia ........................................................ 10

2.Tinjauan tentang KUD Mojosongo ............................................ 11

a.Gambaran umum KUD Mojosongo ......................................... 11

b.Strategi Pengembangan KUD Mojosongo ............................... 12

x

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

3.Tinjauan tentang Strategi Pengembangan Usaha ........................ 13

a.Pengertian Strategi ................................................................... 13

b.Strategi Pengembangan Usaha Koperasi ................................. 15

4.Tinjauan tentang Simpan Pinjam ............................................... 16

a.Pengertian simpan Pinjam ........................................................

b.Produk simpanan Koperasi ......................................................

c.Pengertian Pinjam atau Kredit .................................................

d.Unsur – unsur pinjaman/ kredit ................................................

e.Tujuan dan Fungsi Pinjaman/ Kredit .......................................

f. Produk pinjaman Koperasi .......................................................

5.Tinjauan Tentang Koperasi .........................................................

a.Pengertian Koperasi Indonesia .................................................

b.Landasan Koperasi Indonesia ..................................................

c.Asas Koperasi Indonesia ..........................................................

d.Tujuan Koperasi Indonesia ......................................................

e.Prinsip Koperasi Indonesia ......................................................

f. Fungsi dan Peran Koperasi Indonesia ......................................

g.Jenis Koperasi Indonesia ..........................................................

B. Kerangka Pemikiran .................................................................... 28

BAB III.METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 31

B. Bentuk Sumber dan Strategi Penelitian ..................................... 32

C. Sumber Data .............................................................................. 33

D. Teknik Sampling (Cuplikan) ..................................................... 35

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 37

a.Teknik Pengamatan (Obsevasi)

b.Teknik Wawancara

c.Teknik Dokumentasi

F. Faliditas Data ............................................................................ 37

G. Analisis Data ............................................................................. 40

xi

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

H. Prosedur Penelitian ................................................................... 41

BAB IV.HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi lokasi Penelitian ........................................................ 44

1. Sejarah KUD Mojosongo ..................................................... 44

2. Visi dan Misi KUD Mojosongo ............................................. 45

3. Stuktur Organisasi KUD Mojosongo .................................... 46

4. Susunan Organisasi KUD Mojosongo ................................... 46

5. Alur Pencairan Kredit Unit Simpan Pinjam .......................... 49

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian ........................................... 51

1. Strategi Pengembangan Usaha Simpan Pinjam ..................... 51

2. Kendala-kendala .................................................................... 55

3. Upaya yang dilakukan .......................................................... 55

C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori ........... 56

BAB V.SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ................................................................................... 63

B. Implikasi .................................................................................... 64

C. Saran .......................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 66

LAMPIRAN

xii

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jadwal Penelitian ............................................................................. 32

Tabel 2. Modal Koperasi ............................................................................... 56

xiii

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................... 30

Gambar 2. Model Analisis Interaktif Data .................................................... 41

Gambar 3. Prosedur Penelitian Strategi Pengembangan Usaha

Simpan Pinjam Pada KUD Mojosongo ...................................... 43

Gambar 4. Stuktur Organisasi KUD Mojosongo .......................................... 46

xiv

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Daftar Pedoman Wawancara .................................................... 71

Lampiran 2. Catatan Lapangan ..................................................................... 72

Lampiran 3. Pos Pembagian SHU KUD Mojosongo..................................... 75

Lampiran 4.Pos – Pos Neraca dan Perhitungan Hasil Usaha......................... 79

Lampiran 5. Neraca KUD Mojosongo Tahun 2009 dan 2008 .......................

Lampiran 6.Laporan Perubahan Ekuitas Tahun 2009....................................

Lampiran 7. Laporan Arus Kas KUD Mojosongo 2009 ...............................

Lampiran 8. Foto Wawanca ra ................................

xv

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang di wilayah Asia

Tenggara khususnya, hal ini terlihat dengan adanya pelaksanaan pembangunan di

semua sektor kehidupan untuk menuju pada Negara yang adil, makmur dan

sejahtera. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia ini merupakan suatu langkah

dalam rangka mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercermin di dalam

pembukaan Undang-Undang dasar 1945. Salah satu sektor yang mendapat

perhatian di dalam pembangunan adalah sektor ekonomi karena sektor ini yang

dapat dijadikan sebagai kriteria untuk menentukan kemakmuran suatu Negara.

Dengan adanya pembangunan di bidang ekonomi ini, diharapkan akan

dapat meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat agar semakin baik

kehidupannya, pertumbuhan ekonomi yang merata dengan stabilitas ekonomi

yang semakin mantap. Pembangunan di bidang atau sektor ini dilakukan karena

masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan yang antara lain bagi usaha

kecil dan menengah, misalnya: kurangnya modal, kurangnya pengetahuan dan

wawasan guna mengembangkan usaha mereka serta kemampuan ekonomi

masyarakat yang masih lemah sehingga akan mempengaruhi kondisi

perkembangan perekonomian suatu negara.

Dalam meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dibutuhkan

suatu bentuk usaha yang memiliki asas usaha bersama dan asas kekeluargaan

menurut kebutuhan adat istiadat budaya bangsa Indonesia serta sesuai dengan

tujuan negara, yang tertuang di dalam Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945

pasal 33 ayat (1) yang berbunyi, “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama

berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Inilah yang merupakan akar dari ekonomi

kerakyatan bagi bangsa Indonesia.

Sesuai dengan penjelasan pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 ini

dikatakan bahwa produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua, dibawah

1

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

pimpinan/pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah

yang diutamamakan, bukan kemakmuran orang seorang atau kelompok. Oleh

sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas

kekeluargaan. Dengan melandaskan pada penjelasan pasal 33 Undang-Undang

Dasar 1945 maka bentuk usaha yang sesuai adalah koperasi.

Definisi koperasi menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992,

koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum

koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus

sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasar atas asas kekeluargaan. Dengan

demikian koperasi merupakan salah satu bentuk usaha yang diharapkan

pemerintah dalam rangka meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat

yang berdasarkan pada asas kekeluargaan. Berdirinya suatu koperasi mempunyai

tujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya, serta turut

membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan

masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera yang berlandaskan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945.

Koperasi merupakan wadah dan wahana yang sesuai bagi pelaksanaan

pembangunan di bidang perekonomian Indonesia, terutama dalam usaha

peningkatan kesejahteraan bagi golongan ekonomi lemah dengan ikut

berpartisipasi dalam proses pembanguna bangsa. Sehingga keberadaan koperasi di

tengah-tengah masyarakat dapat mengembangkan potensi dan kemampuan

ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dengan

demikian adanya koperasi diharapkan dapat mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat terutama golongan ekonomi melemah kebawah,

Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional, dengan koperasi sebagai soko gurunya serta berusaha

untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan

usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.sehingga

koperasi diperankan dan difungsikan sebagai pilar utama dalam istem

perekonomian nasional karena koperasi sesuai dengan istilahnya sebagai “soko

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

guru perekonomian” mempunyai arti sebagai pilar atau penyangga utama atau

tulang punggung perekonomian bagi negara Indonesia.

Tujuan dari pendirian koperasi adalah untuk memenuhi kebutuhan dan

meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Hal ini diperkuat dalam Undang –

Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, pasal 3 disebutkan bahwa;

koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional

dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan

Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945, sehingga keberhasilan koperasi

dalam mencapai tujuannya dapat diukur dari peningkatan kesejahteraan

anggotanya. Prinsip usaha yang digunakan koperasi antara lain; keanggotaan yang

bersifat sukarela dan terbuka, pengelolaan dilakukan secara demokratis,

pembagian sisa hasil usaha dilakukan dengan adil dan sebanding dengan besarnya

jasa usaha masing – masing anggota, pemberian balasa jasa yang terbatas terhadap

modal dan kemandirian.

Prinsip – prinsip yang digunakan koperasi menjadikannya sebagai badan

usaha yang tidak semata – mata memperkaya pribadi pemilik modal seperti badan

usaha lainnya. Keuntungan koperasi sebisa mungkin dikembalikan kepada

anggota seperti dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha yang didasrkan pada

besarnya jasa masing – masing anggota. Dengan demikian keuntungan akan

terdistribusi secara adil dan kemudian diharapkan perekonomian anggota akan

lebih meningkat.

Perkembangan koperasi yang telah melewati beberapa dekade

memberikan nuansa dan warna tersendiri bagi perekonomian Indonesia.

Perkembangan usaha koperasi meluas mengikuti tingkat kepentingan atau

kebutuhan anggotanya, akan tetapi perkembangan koperasi tidak bisa secepat

perkembangan bentuk usaha lainnya. Walaupun demikian telah terjadi

peningkatan usaha-usaha dan pelayanan-pelayanan koperasi dengan beragam

usaha sesuai dengan tujuan dan kepentingan anggota tanpa meninggalkan ciri

khas dari koperasi itu sendiri yang mengutamakan kesejahteraan anggotanya.

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Koperasi-koperasi di Indonesia saat ini ada yang bergerak dalam satu

bidang usaha maupun beberapa bidang usaha sesuai dengan tujuannya. Koperasi

yang bergerak dalam satu bidang uasaha contohnya adalah koperasi produksi,

kopersi jasa, koperasi konsumsi dan koperasi simpan pinjam. Sedangkan koperasi

yang bergerak dalam beberapa bidang usaha sekaligus disebut sebagai Koperasi

Serba Usaha atau sering disebut sebagai Koperasi Unit Desa.

Namun pada kenyataanya, dari beberapa contoh bidang usaha dari

koperasi yang ada di masyarakat, unit usaha simpan pinjam lebih banyak

berkembang dari pada unit – unit usaha lainnya dari suatu koperasi, hal ini dapat

dilihat dengan banyak berdirinya koperasi simpan pinjam di Indonesia karena

terkait pemenuhan kebutuhan masyarakat, terutama masyarakat pengusaha kecil

dan masyarakat lapisan bawah. Dengan adanya unit usaha simpan pinjam

bertujuan untuk menghindari praktek lintah darat maupun rentenir dengan

mentapkan bunga yang tinggi yang sering beroperasi di kalangan pengusaha kecil,

pedagang, petani, dan sebagainya.

Selain itu unit usaha simpan pinjam yang dilakukan oleh koperasi akan

dapat membantu menigkatnya perekonomian para anggota dan masyarakat yang

ada di daerah kerjua sekitar koperasi yang memanfaatkan pinjaman dari koperasi

tersebut selain kegiatan penyimpanan yang terdapat di koperasi. Karena salah satu

kegiatan dari unit usaha simpan pinjam adalah untuk menghimpun dana dan

menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota

koperasi serta koperasi lainnya atau anggota koperasi lain tersebut. Hal ini sesuai

dengan definisi unit simpan pinjam dalam peraturan pemerintah Republik

Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 tentang pelaksanaan kegiatan usaha simpan

pinjam oleh koperasi pasal satu ayat (3) yang berbunyi: “Unit simpan pinjam

adalah unit koperasi yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam, sebagai

bagian dari kegiatan usaha koperasi yang bersangkutan.”

Seperti halnya koperasi yang lain, usaha simpan pinjam merupakan salah

satu dari berbagai unit usaha yang terdapat di KUD Mojosongo Kecamatan

Mojosongo, Kabupaten Boyolali, hal ini bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan anggota dan masyarakat yang ada di sekitarnya. Anggota KUD

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Mojosongo yang terdiri dari berbagai macam profesi yang diantaranya adalah

petani, pedagang, buruh, pegawai dan sebagainya mempunyai berbagai macam

kendala yang dihadapi dalam memenuhi kebutuhannya masing-masing. Salah

satunya adalah masalah permodalan yang merupakan kendala utama bagi anggota

dan masyarakat sekitar daerah kerja KUD untuk mengembangkan usaha yang

mereka tekuni. Dengan adanya usaha simpan pinjam pada KUD tersebut, hal ini

akan dapat membantu masalah permodalan yang menjadi kendala bagi para

anggota KUD sehingga akan menumbuhkan usaha para anggota dan masyrakat

sekitar daerah kerja KUD serta membantu mengembangkan usahanya sehingga

kesejahteraan anggota dan masyarakat yang ada disekitar daerah kerja diharapkan

meningkat. Karena dalam kenyataannya, dari dulu hingga sekararang mereka

merupakan suatu masyarakat yang mampu berproduksi tetapi hanya sebagian

kecil saja yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan usahanya karena

terbentur dalam masalah permodalan. Bagi para pengusaha yang mengalami

kesulitan dalam mengembangkan produksinya akan tetap dibawah garis

kemiskinan atau tidak akan sejahtera. Dengan adanya usaha simpan pinjam di

KUD akan dimanfaatkan untuk melakukan transaksi simpan maupun pinjam/

kredit sehingga permasalahan yang terjadi di masyarakat terutama dalam

permodalan dapat teratasi. Dalam hal ini KUD Mojosongo terutama unit simpan

pinjam berupaya melalui berbagai strategi untuk dapat mengembangkan usaha

simpan pinjam agar dapat memperluas jangkauan penyaluran kredit sehingga

masyarakat dapat memanfaatkan unit simpan pinjam dengan baik, meningkatkan

pelayanan kepada para calon debitur dan dapat memenuhi permintaan kredit yang

berasal dari anggota serta masyarakat di sekitar daerah kerja KUD.

Namun yang terjadi sekarang ini unit simpan pinjam pada KUD

Mojosongo belum menunjukkan perkembangan yang maksimal, hal ini terlihat

belum terpenuhinya semua permohonan kredit yang berasal dari anggota dan

masyarakat di sekitar daerah kerja karena modal yang dimiliki unit simpan pinjam

belum mencukupi untuk, memenuhi permintaan kredit yang tinggi dari calon

debitur sehingga banyak calon debitur yang beralih pinjam di lembaga keuangan

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

yang lain. Masih banyak anggota serta masyarakat di sekitar daerah kerja yang

belum memanfaatkan unit simpan pinjam di KUD Mojosongo secara optimal.

Selain itu, adanya berbagai kendala juga menghambat unit simpan

pinjam pada KUD Mojosongo untuk dapat mengembangkan Usahanya. Untuk

dapat mengatasi kendala-kendala tersebut, ada berbagai upaya yang KUD

Mojosongo lakukan terutama bagian unit simpan pinjam agar dapat memenuhi

semua kredit yang berasal dari anggota dan masyarakat disekitar daerah kerja,

memperluas jangkauan penyaluran kredit dan meningkatkan pelayanan kepada

calon debitur serta mengurangi kendala lain yang menghambat pengembangan

usaha simpan pinjam supaya menjadi lebih baik lagi sehingga dapat memenuhi

kebutuhan anggota dan masyarakat sekitar dareah kerja terutama bidang simpan

pinjam. Atas dasar latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul

penelitian “SRTATEGI PENGEMBANGAN USAHA SIMPAN PINJAM

PADA KUD (KOPERASI UNIT DESA) MOJOSONGO KECAMATAN

MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah sangat diperlukan dalam suatu penelitian yaitu

merupakan upaya untuk mengetahui atau mengumpulkan masalah apa saja yang

muncul atau dihadapi. Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah

dikemukakan di atas maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Kemakmuran suatu Negara sangat dipengaruhi oleh faktor ekonomi.

2. Masyarakat menaruh harapan dengan adanya KUD di lingkungan mereka,

karena hal ini sangat mendukung sekali dalam kegiatan ekonomi yang mereka

jalankan sehari – harinya.

3. KUD dapat memberikan solusi dalam kegiatan usaha yang dijalankan oleh

anggota dan masyarakat sekitar.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah akan memudahkan peneliti dalam pembahasannya,

agar lebih mendalam dan tidak terlalu luas, sehingga dapat mencapai sasaran,

tujuan dengan tepat dan hasil yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan.

Maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan batasan masalah terkait dengan

istilah yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan

hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas

kekeluargaan.

2. Kemakmuran suatu Negara dipengaruhi oleh faktor ekonomi.

3. Ekonomi masyarakat yang merata dapat menciptakan suatu kesejahteraan

masyarakat.

D. Perumusan Masalah

Adanya perumusan masalah yang jelas, diperlukan dalam suatu

penelitian agar dapat memberikan kemudahan di dalam pemecahan masalah yang

dihadapi. Berdasarkan pada latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah tersebut diatas maka dapat disusun atau diajukan perumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi dalam pengembangan usaha simpan pinjam?

2. Apa saja hambatan yang dihadapi di dalam pengembangan usaha simpan

pinjam?

3. Upaya apa saja yang dilakukan oleh Koperasi Unit Desa Mojososngo untuk

mengatasi hambatan-hambatan yang ada?

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan atau aktivitas yang terencana tentu memiliki tujuan

termasuk kegiatan penelitian merupakan sasaran dari pemecahan masalah yang

dikaji didalam penelitian. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini

adalah:

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

1. Untuk mengetahui strategi yang digunakan dalam pengembangan usaha

simpan pinjam KUD Mojosongo.

2. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi dal;am pengembangan

usaha simpan pinjam.

3. Untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan dalam mengatasi hambatan-

hambatan yang ada.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan kegunaan yang diperoleh dari suatu

penelitian, diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis dalam

rangka menigkatkan pengetahuan dan manfaat praktis dalam rangka memecahkan

masalah tersebut.

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian pada KUD Mojosongo Kabupaten Boyolai diharapkan akan dapat

menambah khasanah ilmu pengetahuan penulis terutama di bidang

perkoperasian.

b. Sebagai acuan dasar bagi peneliti untuk melakukan penelitian yang

selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Dapat memberi masukan bagi KUD dalam rangka meningkatkan usaha

simpan pinjam yang ada.

b. Memberikan sumbangan pemikiran bagi KUD sebagai bahan pertimbangan

dalam rangka mengembangkan strategi pengelolaan yang sudah ada

c. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam hal simpan

pinjam/ kredit dan sebagai langkah penerapan ilmu pengetahuan yang penulis

terima di bangku kuliah.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan KUD Secara Umum

a. Sejarah Berdirinya KUD

Untuk mengatasi kelemahan organisasi dan memajukan manajemen

koperasi, maka sejak tahun 1972 dikembangkan penggabungan koperasi-

koperasi kecil menjadi koperasi-koperasi yang besar. Daerah-daerah di

pedesaan dibagi dalam wilayah-wilayah Unit Desa (WILUD) dan koperasi-

koperasi yang ada dalam wilayah unit desa tersebut digabungkan menjadi

organisasi yang besar dan dinamakan Badan Usaha Unit Desa (BUUD). Pada

akhirnya koperasi-koperasi desa yang tergabung itu dibubarkan, selanjutnya

BUUD menjelma menjadi KUD (Koperasi Unit Desa). Karena secara

ekonomi menjadi besar dan kuat, maka BUUD/KUD itu mampu membiayai

tenaga-tenaga yang cakap seperti manajer, juru buku, juru mesin, juru toko

dan lain-lain. Juga BUUD/KUD itu dipercaya untuk meminjam uang dari bank

dan membeli barang-barang produksi yang lebih modern, sesuai dengan

tuntutan kemajuan zaman (mesin giling padi, traktor, pompa air, mesin

penyemprot hama dan lain-lain).

Ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang Wilayah Unit Desa,

BUUD/KUD dituangkan dalam Instruksi Presiden No. 4/1973 dibentuklah

BUUD di daerah-daerah maupun di pedesaan yang wilayah kerjanya

disesuaikan dengan potensi daerah-daerah masing-masing. Kemudian

diperbaharaui menjadi Instruksi Presiden No 2/1978 dengan usaha BUUD

dianggap sudah berjalan dan diarahkan untuk menjadi Koperasi Unit Desa

kemudian secara bertahap dapat dibentuk suatu badan ekonomi yang berbadan

hukum. Dengan dibentuknya Koperasi Unit Desa diharapkan dapat

berkembang terus sehingga nantinya dapat berfungsi menjadi wadah ekonomi

pedesaan seperti yang terdapat dalam Instruksi Presiden No 4 tahun 1984.

9

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

b. Potret Koperasi Indonesia

Sampai dengan bulan Nopember 2001, jumlah koperasi di seluruh

Indonesia tercatat sebanyak 103.000 unit lebih, dengan jumlah keanggotaan

ada sebanyak 26.000.000 orang. Jumlah itu jika disbanding dengan jumlah

koperasi per- Desember 1998 mengalami peningkatan sebanyak dua kali lipat.

Jumlah koperasi aktif, juga mengalami perkembangan yang cukup

menggembirakan. Jumlah koperasi aktif per-November 2001, sebanyak 96.180

unit (88,14%). Corak koperasi Indonesia adalah koperasi dengan skala sangat

kecil. Satu catatan yang perlu diingat reformasi yang ditandai dengan

pencabutan Inpres 4/1984 tentang KUD telah melahirkan gairah masyarakat

untuk mengorganisasi kegiatan ekonomi yang melalui koperasi.

Secara historis pengembangan koperasi di Indonesia yang telah

digerakan melalui dukungan kuat program pemerintah yang telah dijalankan

dalam waktu lama, dan tidak mudah ke luar dari kungkungan pengalaman

tersebut. Pergeseran ke arah peran swasta menjadi tantangan baru bagi lahirnya

pesaing-pesaing usaha terutama KUD. Meskipun KUD harus berjuang untuk

menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi, namun sumbangan terbesar

KUD adalah keberhasilan peningkatan produksi pertanian terutama pangan,

disamping sumbagan dalam melahirkan kader wirausaha karena telah

menikmati latihan dengan mengurus dan mengelola KUD (revolusi

penggilingan kecil dan wirausahawan pribumi di desa).

Jika melihat posisi koperasi pada hari ini sebenarnya masih cukup

besar harapan kita kepada koperasi. Memasuki tahun 2000 posisi koperasi

Indonesia pada dasarnya justru didominasi oleh koperasi kredit yang

menguasai antara 55-60% dari keseluruhan aset koperasi. Sementara itu dilihat

dari populasi koperasi yang terkait dengan program pemerintah hanya sekitar

25% dari populasi koperasi atau sekitar 35% dari populasi koperasi aktif. Pada

akhir-akhir ini posisi koperasi dalam pasar perkreditan mikro menempati

tempat kedua setelah BRI-unit desa sebesar 46% dari KSP/USP dengan pangsa

sekitar 31%. Dengan demikian walaupun program pemerintah cukup gencar

dan menimbulkan distorsi pada pertumbuhan kemandirian koperasi, tetapi

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

hanya menyentuh sebagian dari populasi koperasi yang ada. Sehingga pada

dasarnya masih besar elemen untuk tumbuhnya kemandirian koperasi.

Mengenai jumlah koperasi yag meningkat dua kali lipat dalam kurun

waktu 3 tahun 1998-2001, pada dasarnya tumbuh sebagai tanggapan terhadap

dibukanya secara luas pendirian koperasi dengan pencabutan Inpres 1/1984 dan

lahirnya Inpres 18/1998. Sehingga orang bebas mendirikan koperasi pada basis

pengembangan dan pada saat ini sudah lebih dari 35 basis pengorganisasian

koperasi. Kesulitan pengorganisasian koperasi tidak lagi taat pada penjenisan

koperasi sesuai prinsip dasar pendirian koperasi atau insentif terhadap koperasi.

Keadaan ini menimbulkan kesulitan pada pengembangan aliansi bisnis maupun

pengembangan usaha koperasi kearah penyatuan vertikal maupun horizontal.

Oleh karena itu jenjang pengorganisasian yang lebih tinggi harus mendorong

kembalinya pola spesialisasi koperasi. Di dunia masih tetap mendasarkan tiga

varian jenis koperasi yaitu konsumen, produksi dan kredit serta akhir-akhir ini

berkembang jasa lainnya.

Struktur organisasi koperasi Indonesia mirip organisasi pemerintah /

lembaga kemasyarakatan yang terstruktur dari primer sampai tingkat nasional.

Hal ini menunjukan kurang efektifnya peran organisasi sekunder dalam

membantu koperasi primer, karena jarang menjadi instrument eksploitasi

sumber daya dari daerah pengumpulan. Fenomena ini dimasa datang harus

dirubah karena adanya perubahan orientasi bisnis. Yang berkembang dengan

globalisasi yang mengarah pada ekonomi kapitalis. Untuk mengubah arah ini

hanya mampu dilakukan bila penataan mulai dilektakan pada daerah otonom,

yang harus mendukung kepada potensi ekonomi rakyat.

2. Tinjauan Tentang KUD Mojosongo

a. Gambaran Umum KUD Mojosongo

Koperasi Unit Desa Mojosongo adalah sebuah unit koperasi yang

berkedudukan di Jl.Boyolali-Jatinom Km.4 Boyolali di kecamatan Mojosongo

kabupaten Boyolali. KUD ini sangat terkenal akan produksi susu sapi

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

perahnya. Karena KUD ini mampu menghasilkan susu sapi sebanyak 36.000

ton per hari, tapi karena ada bantuan alat dari PT. Frissian Flag maka produksi

susu sapi dapat meningkat menjadi 60.000 ton per hari. Sebab, unit persusuan

dari berbagai wilayah di Boyolali menyetorkan susu ke KUD Mojosongo.

Adanya peningkatan produksi susu sapi perah ini disebabkan karena

pengurus KUD Mojosongo memberikan bantuan kredit / simpan pinjam

kepada anggota atau masyarakat bukan anggota lainnya. Pemberian kredit yang

dilakukan sangat membantu masyarakat ataupun anggota KUD tersebut, karena

masyarakat daerah sekitar sebagian besar bermata pencarian sebagai petani dan

peternak sapi.

Pemberian kredit pada anggota ataupun bukan anggota juga

mempunyai banyak kendala, adapun kendala yang dihadapi adalah pinjaman

yang diberikan tidak digunakan secara optimal sesuai permohonan dalam

peningkatan produktivitas, pengembalian pinjaman tidak menentu atau

melebihi jatuh tempo.

b. Strategi Pengembangan KUD Mojosongo

Strategi yang digunakan KUD Mojosongo pada saat ini dapat dilihat

dari keberhasilan KUD Mojosongo dalam meningkatkan produktivitasnya

dalam bidang pertanian dan produksi susu sapi yang meningkat. Strategi yang

digunakan pada KUD tersebut adalah:

a. Pemberian kredit pada petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian

dengan bunga lunak.

b. Penyediaan alat-alat ataupun bahan-bahan pertanian yang cukup dengan

bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar yang ada di Indonesia,

seperti PT. Frissian Flag Indonesia (FFI), PT. Pupuk Sriwijaya.

c. Peningkatan pelayanan usaha kepada anggota maupun masyarakat daerah

sekitar.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

3. Tinjauan Tentang Strategi Pengembangan Usaha

a. Pengertian strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata strategia

(statos = militer; dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk

menjadi jenderal.

Menurut Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck (1997:12),“Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yangmengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan danyang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapatdicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.

Sedangkan Robert R. Grant (1992:2) menyatakan bahwa: “Strategi

merupakan suatu tema yang memberikan satu kesatuan arah bagi pengambilan

keputusan individual baik dalam organisasi maupun secara pribadi”

Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi

adalah suatu rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang

memberikan kesatuan arah bagi pengambilan keputusan individual baik dalam

organisasi maupun secara pribadi untuk memastikan bahwa tujuan utama

perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.

Dermawan Wibisono (2006:50) berpendapat bahwa pentingnya suatu

perusahaan memiliki strategi adalah:

1) Strategi perusahaan melibatkan semua pihak dalam organisasi, yangmencakup seluruh area dan fungsi bisnis.

2) Strategi perusahaan berkonsentrasi pada kelangsungan hidup bisnisperusahaan, sebagai tujuan minimal, dan pada penciptaan nilai tambah,sebagai tujuan maksimal.

3) Strategi perusahaan meliputi seluruh jangkauan dan kedalaman aktivitasorganisasi.

4) Strategi perusahaan mengarahkan perubahan dan mencakup hubunganantara perusahaan dan lingkungannya.

5) Strategi perusahaan merupakan pusat pengembangan keunggulankompetitif perusahaan yang berkelanjutan.

6) Pengembangan strategi perusahaan merupakan hal yang sangat krusial danmemicu penjualan, keuntungan, pangsa pasar dan nilai saham.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Saat-saat ini strategi banyak dipraktekan di dalam industri karena

membuat tugas para eksekutif puncak menjadi lebih efektif dan kurang

beresiko. Manfaat strategi perusahaan tidak hanya dirasakan oleh eksekutif

puncak saja tetapi juga bermanfaat bagi semua karyawan untuk mengetahui apa

yang diharapkan dari pada karyawan yang ada dan kemana arah tujuan suatu

perusahaan / organisasi, dapat mengurangi konflik yang timbul karena strategi

yang efektif mengarahkan kepada karyawan untuk mengikutinya, memberikan

semangat kepada para karyawan dalam mencapai tujuan serta menjamin

adanya dasar pengendalian manajemen dan evaluasi. Strategi suatu perusahaan

atau organisasi mempunyai beberapa fungsi yaitu:

1) Strategi berfungsi sebagai alat pendukung pengambilan keputusan.

Strategi sebagai alat pendukung keputusan maksudnya bahwa strategi

dapat menuntun orang –orang di dalam organisasi untuk mengambil alternatif

yang tepat di dalam suatu persoalan. Strategi juga dapat dijadikan pedoman

untuk mengambil keputusan pada suatu organisasi atau badan usaha.

2) Strategi berfungsi sebagai alat koordinasi.

Strategi sebagai alat pendukung pengambilan keputusan maksudnya

bahwa strategi dapat menuntun orang-orang di dalam organisasi untuk

mengambi alternatif yang tepat di dalam suatu persoalan. Strategi juga dapat

dijadikan pedoman untuk mengambil keputusan pada suatu organisasi atau

badan usaha.

3) Strategi berfungsi sebagai alat untuk mewujudkan visi.

Strategi berfungsi sebagai alat untuk mewujudkan visi maksudnya

bahwa konsep strategi merupakan pola tindakan untuk mengarahkan dan

mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh organisasi dalam

rangka mewujudkan visi. Strategi merupakan usaha yang harus dilakukan

organisasu untuk memujudkan visi sehingga dapat dikatakan bahwa strategi

merupakan target suatu organisasi.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

b. Strategi Pegembangan Usaha Koperasi

Strategi pengembangan unit usaha yang ada pada koperasi suatu cara

bagi tiap unit usaha koperasi agar tujuan utama dari koperasi untuk

mensejahterakan anggotanya dapat tercapai. Dengan adanya pengembangan

unit usaha ini diharapkan dapat membangun kemampuan koperasi di dalam

masyarakat.

Menurut teori Abdul Salam (http//:smecda.com, 9 Februari 2008)

strategi menuju perkembangan unit usaha koperasi diperlukan langkah-

langkah sebagai berikut:

1) Program penyehatan industri unit usaha koperasi.

Adanya program penyehatan industri ini adalah dimulai denganpeningkatan kondisi keuangan koperasi untuk dapat memperkuatpermodalan koperasi terutama untuk unit simpan pinjam. Dalam programini, tentu ada unit usaha koperasi yang tidak mungkin lagi untukdisehatkan sehingga diperlukan adanya ketegasan untuk melikuidasi unitusaha tersebut.

2) Penyempurnaan sistem pengaturan dan pengawasan unit usaha koperasi.

Penyempurnaan sistem pengaturan dan pengawasan diarahkanuntuk dapat mengurangi tingkat resiko yang mendasar pada pelaksanaanoperasional unit koperasi. Hal ini dapat dilakukan dengan menyempurnaanbeberapa ketentuan mengenai penilaian tingkat kesehatan koperasi,meningkatkan efektifitas dalam mematuhi peraturan yang berlaku danseleksi anggota yang baru.

3) Dukungan Infrastruktur

Dukungan infrastruktur yang baik akan dapat mengembangkansuatu unit usaha agar dapat lebih maju dan dapat mengikuti perkembanganjaman. Dukungan infrastruktur ini berupa penguatan kapasitas koperasiantara lain:

a) TrainingTraining merupakan salah satu cara penguatan kapasitas

koperasi melalui sistem pelatihan yang baik bagi para pengurus danpengawas koperasi. Hal ini merupakan upaya koperasi untukmeningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di koperasisecara sistematis dan berkelanjutan. Dengan mengembangkan sistem

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

training ini dapat memperkuat aspek kemampuan Sumber DayaManusia (SDM) koperasi.

b) Teknologi Informasi

Adanya teknologi informasi ini adalah untuk memperkuatsistem operasional koperasi terutama unit simpan pinjamnya sehinggadiperlukan adanya pengimplementasian teknologi informasi yangmemadai dalam operasionalnya. Selain itu adanya prasarana teknologiinformasi tersebut dapat digunakan untuk mendukung pengambilankebijakan secara tepat waktu.

c) Peningkatan kerjasama koperasi dengan bank umum / lembagakeuangan lain (Lingkage Program)

Linkage Program ini merupakan suatu bentuk kerjasama yangsaling menguntungkan antara bank umum / lembaga keuangan laindengan koperasi terutama unit simpan pinjam untuk meningkatkanjangkauan dalam penyaluran kredit kepada anggota dan masyarakatsekitar daerah kerja yang bukan anggota koperasi.

4. Tinjauan Tentang Simpan Pinjam

a. Pengertian Simpan Pinjam

Pengertian simpan pinjam adalah suatu kegiatan menaruh di tempat

yang aman supaya jangan rusak, hilang dan sebagainya. Sedangkan untuk

produk atau hasil dari kegiatan simpan adalah simpanan. Definisi simpanan

dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan

Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan disebutkan bahwa

“Simpanan adalah dana yang dipercayakan masyarakat kepada bank

berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito,

sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan

dengan itu.”

Simpanan menurut ketentuan peraturan pemerintah RepublikIndonesia Nomor 9 tahun 1995 tentang pelaksanaan kegiatan usaha simpanpinjam oleh koperasi pasal 1 ayat (4) yaitu simpanan adalah dana yangdipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi-koperasi lain dan atauanggotanya kepada koperasi dalam bentuk tabungan dan simpanan koperasiberjangka.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa simpanan

adalah dana yang dipercayakan oleh anggota calon anggota, koperas-koperasi

lain atau anggotanya kepada koperasi berdasarkan perjanjian penyimpanan

dalam bentuk tabungan dan simpanan koperasi berjangka.

Simpanan dalam koperasi Indonesia terdiri atas dua jenis simpanan

utama yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib serta simpanan sukarela.

Simpanan pokok dan wajib merupakan salah satu sumber modal koperasi,

msing-masing jenis simpanan utama tersebut dalam penjelasan atas undang-

undang Nomor 25 tahun 1992 pasal 41 tentang perkoperasian, diberikan defisi-

defisi sebagai berikut:

1). Simpanan pokok

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya

yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk

menjadi anggota.

2). Simpanan wajib

Simpanan wajib adalah sejumlah nilai uang tertentu yang

diwajibkan kepada anggota untuk membayar dalam waktu dan kesempatan

tertentu (umumnya secara bulanan).

3). Simpanan sukarela

Simpanan sukarela adalah simpanan yang dibayarkan atas dasar

sukarela, tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Simpanan ini berfungsi

untuk menambah modal koperasi.

b. Produk Simpanan Koperasi

Koperasi yang mempunyai usaha simpan pinjam termasuk badan usaha

yang beroperasi di bidang keuangan, oleh karena itu produk yang dihasilkan

berupa simpanan dan pinjaman (kredit). Menurut ketentuan peraturan

pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1995 Tentang pelaksanaan

kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi pasal 1 ayat (4), selain simpanan

utama ada juga simpanan sukarela yang bentuknya ada dua yaitu tabungan dan

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

simpanan koperasi berjangka. Berikut ini definisi dari produk simpanan sukarela

yaitu:

1) Simpanan berjangka

Simpanan berjangka adalah simpanan di koperasi yang

penyetorannya dilakukan sekali dan penarikannya hanya dapat dilakukan

pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan koperasi

yang bersangkutan.

2) Tabungan koperasi

Tabungan koperasi adalah simpanan di koperasi yang

penyetorannya dilakukan berangsur-angsur dan penarikannya hanya dapat

dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati antara penabung dengan

koperasi yang bersangkutan dengan menggunakan buku tabungan koperasi.

c. Pengertian Pinjam / Kredit

Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani, yaitu credere yang berarti

kepercayaan (truth atau paith). Oleh karena itu dasar dari kredit ialah

kepercayaan. Menurut Ruddy Tri Santoso (1995:9) “Kredit dalam arti ekonomi

berupa penundaan pembayaran prestasi dalam bentuk barang, uang, maupun

jasa lain .”

Menurut undang-undang pokok perbankan nomor 10 tahun 1998

sebagaimana yang dikutip oleh Kasmir(2004:92), “Kredit adalah : “Penyediaan

uang atau tagihan-tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antar bank dengan pihak lain

yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu

tertentu dengan pemberian bunga”.

Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kredit koprasi

merupakan salah satu kegiatan- kegiatan koprasi dalam mengalokasikan dana

yang demiliki untuk memperoleh penghasilan kredit.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

d. Unsur-unsur pinjaman/kredit.

Berdasarkan pada pengertian diatas maka unsur-unsur kredit adalah :

1) Kepercayaan

Kepercayaan yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi

yang diberikan baik dalam bentuk uang, barang atau jasa akan benar-benar

diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.

2) Waktu

Waktu adalah suatu masa yang memisahkan antar pemberi prestasi

dengan kontrak prestasi dengan kontrak prestasi yang akan diterima pada

masa yang akan datang.

3) Degree of Risk

Merupakan suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai

akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antar pemberi prestasi

dengan kontrak prestasi yang akan diterima dikemudian hari.

4) Prestasi

Prestasi atau obyek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk

uang tetapi juga dalam bentuk barang atau jasa.

e. Tujuan dan Fungsi Pinjaman/Kredit

Tujuan merupakan peryataan kondisi yang tidak dapat pada masa

sekarang tetapi dimaksud untuk dicapai pada masa yang akan datang melalui

kegiatan-kegiatan. Pemberian kredit oleh bank pada umumnya mempunyai

tujuan sebagai berikut :

1). Mendapatkan/Mencari Keuntungan

Keuntungan yang diperoleh bank dalam pemberian kredit adalah

berupa balas jasa yaitu pemberian bunga atau bagi hasil dan biaya-biaya

administrasi yang dikenakan sehubungan dengan kegiatan pemberian

kredit kepda nasabah tersebut.

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2). Membantu Kelancaran Usaha Nasabah/Debitur

Dengan adanya pemberian kredit ini akan dapat membantu usaha

nasabah yang memerlukan dana baik itu dana investasi maupun dana untuk

modal kerja yang berguna untuk mengembangkan usaha mereka.

3). Memperlancar Pembangunan

Pemberian kredit merupakan salah satu usaha untuk memperlancar

pembangunan karena semakin banyak kredit yang disalurkan oleh

perbankan dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan juga

mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang

Maksud dari meningkatkan daya guna uang adalah bahwa

uang yang disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna

sebaliknya apabila uang yang diberikan dalam bentuk kredit maka akan

berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh si penerima kredit.

2. Kredit dalam meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.

Bahwa kredit uang yang disalurkan akan dapat meningkatkan

peredaran uang kartal apabila kredit ditarik secara tunai dan peredaran

uang giral apabila kredit yang ditarik melalui rekening giro.

3. Kredit dapat pula meningkatkan daya guna dan peredaran uang.

Kredit yang diberikan dapat digunakan oleh dibitur untuk

mengolah barang yang tidak berguna menjadi bermanfaat. Selain itu,

dengan adaya kredit akan memperlancar arus barang dari wilayah satu

ke wilayah lainya.

4. Kredit sebagai salah satu alat menjaga stabilitas ekonomi.

Dengan adanya kredit yang diberikan akan dapat menambah

jumlah barang yang diperlukan oleh masarakat, serta membantu dalam

mengekspor barang ke luar negeri sehingga meningkatkan devisa

negara.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

5. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berwirausaha.

Pemberian kredit yang diberikan akan dapat mengatasi

kekurangan maupun para pengusaha di bidang permodalan, sehingga

para pengusaha akan meningkatkan usahanya.

6. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapat

Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin

baik, terutama dalam meningkatkan pendapatan. Hal ini dapat terlihat

dengan adanya peningkatan usaha dan proyek-proyek baru yang

membutuhkan tenaga kerja yang banyak sehingga mengurangi

pengangguran. Dengan tertampungnya tenaga-tenaga kerja tersebut,

maka pemerataan akan meningkat.

7. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional

Kredit yang diberikan kepada Negara-negara berkembang

yang berguna untuk membangun negaranya akan dapat mempererat

hubungan ekonomi dan Negara yang bersangkutan tetapi akan

meningkatkan hubungan internasional.

F. Produk Pinjaman Koprasi

Unit simpan pinjam pada koprasi mengeluarkan produk yang berupa

pinjaman yang ditawarkan kepada anggota maupun selain anggota berupa

pinjaman atau kredit. Menurut tujuan kredit atau sifat penggunaanya,

pinjaman/kredit pada koprasi dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu :

1. Pinjaman Konsumtif

Pinjaman konsumtif yaitu pinjaman yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi

kebutuhan konsumsi secara pribadi.

2. Pinjaman Produktif

Pinjaman produktif yaitu pinjaman yang diberikan dengan tujuan

untuk memperlancar jalanya proses produksi agar terjadi peningkatan usaha

atau produksi atau investasi.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Dalam kegiatan peminjaman pada usaha simpan pinjam

mengutamakan pemberian pinjaman/kredit kepada para anggotanya dengan

bunga yang relatif murah. Besarnya pinjaman biasanya dibatasi sampai

jumlah tertentu untuk mengurangi adanya resiko timbulnya kredit macet.

Jika memang para anggota tidak membutuhkan lagi dan dana masih lebih,

maka tidak menutup kemungkinan usaha simpan pinjam pada koperasi

memberikan. Pinjaman kepada buku anggota koprasi atau masarakat sekitar

daerah kerja.

5. Tinjauan Tentang Koperasi

a. Pengertian Koperasi Indonesia

Kata koperasi Berasal dari bahasa latin “coopere”, yang dalam bahasa

inggris disebut cooperation. Co berarti bersama operation berarti berkerja, jadi

cooperation berarti berkerjasama. Dalam hal ini, kerja sama tersebut dilakukan

oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan atau tujuan yang sama

Definisi koperasi menurut Chaniago yang dikutip dari Arifin Sitio dan

Halomoan Tamba ( 2001:17) bahwa “Koperasi sebagai suatu perkumpulan

yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang memberikan

kebebasan kepada para anggota untuk masuk dan keluar, dengan berkerja sama

secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan

jasmani untuk para anggota”.

Pengertian koperasi menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992

tentang perkoprasian : adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang

atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan

prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasarkan

atas kekeluargaan.

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian

koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau

badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasrkan prinsip

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

koperasi skaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasarkan atas asas

kekeluargaan.

b. Landasan Koperasi Indonesia

Landasan yang berlaku bagi koperasi menurut undang-undang Nomor

25 Tahun 1992 Pasal 2 Tentang perkoperasian dikatakan bahwa, “Koperasi

berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 serta berdasar atas asas

kekeluargaan”. Selain Pancasila dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992

juga menyebutkan Undang-undang Dasar 1945 sebagai landasan koperasi. Hal

ini, ditegaskan pada batang tubuh Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat (1)

yang berbunyi,” Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas

asas kekeluargaan.

Di dalam masing-masing sila pancasila mempunyai kaitan tersendiri

dengan koperasi, selain pancasila, Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 juga

menyebut Undang-undang Dasar 1945 sebagai landasan koperasi. Hal ini,

ditegaskan dalam batang tubuh pasal 33 ayat (1) yang berbunyi,”Perkonomian

disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”.

c. Asas koperasi Indonesia

Asas koperasi yang ada di Indonesia adalah sesuai dengan pasal 2

Undang-undang Nomor 25 yaitu berdasarkan asas kekeluargaan. Asas ini

sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, koperasi suatu usaha

bersama harus mencerminkan ketentuan-ketentuan sebagaimana dalam

kehidupan keluarga yakni bahwa segala yaitu sesuatu yang dikerjakan secara

bersama-sama ditujukan untuk kepentingan bersama seluruh anggota keluarga.

Asas kekelurgaan yang ada pada koperasi merupakan pencerminan

terhadap adanya kesadaran dari dalam hati nurani manusia untuk melakukan

kerjasama di dalam satu badan usaha yaitu koperasi. Kerjasama yang dilakukan

oleh semua anggota koperasi berada di bawah pimpinan pengurus serta

penilikan/pengawasan dari anggota atas dasar keadilan dan kebenaran serta

keberanian berkorban bagi kepentingan bersama.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

d. Tujuan Koperasi Indonesia

Dalam bab II Pasal 3 Undang-undang Nomor Tahun 1992 dikatakan

bahwa,”Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya

dan masyarakat pada umumnya serta membangun tatanan perekonomian

nasional berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Dari bunyi pasal 3 di atas jelas dikatakan. Bahwa koperasi hendak

memajukan kesejahteraan anggota terlebih dahulu dan untuk masyarakat

sekitarnya nanti apabila koperasi mempunyai kelebihan kemampuan, maka

usaha tersebut akan diperluas ke masyarakat di sekitar daerah kerja koperasi.

Sehingga mengandung arti bahwa, “Meningkatkan anggota adalah yang

menjadi program utama koperasi” melalui pelayanan jasa baru kemudian

masyarakat di sekitar daerah kerja koperasi apabila tujuan utama koperasi

sudah tercapai serta koperasi ikut berperan serta dalam membangun tatanan

perekonomian nasional.

e. Prinsip Koperasi Indonesia

prinsip-prinsip koperasi memberikan acuan yang mendasari setiap

gerak langkah usaha koperasi sebagai salah satu organisasi ekonomi yang ada

di masyarakat. Dengan adanya prinsip koperasi, maka menjadi watak koperasi

sebagai suatu badan usaha berbeda dengan badan usaha lainnya.

Prinsip-prinsip koperasi menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun

1992 pasal 5 (2002:3) menyebutkan bahwa:

1) Koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut:

(a) Keanggotaan besifat sukarela dan terbuka.

(b) Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

(c) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sesuai dengan besar

jasa usaha masing-masing anggota.

(d) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

(e) Kemandirian.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

2) Dalam mengembangkan koperasi, maka koperasi melaksanakan pula

prinsip koperasi sebagai berikut:

(a) Pendidikan perkoperasian.

(b) Kerjasama antar koperasi

Berikut ini uraian mengenai prinsip-prinsip koperasi yang terdapat

dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992:

1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

Keanggotaan bersifat sukarela mengandung pengertian bahwa,

seseorang tidak boleh dipaksa untuk menjadi anggota koperasi, namun

harus berdasarkan atas kesadaran sendiri. Setiap orang yang akan menjadi

anggota harus menyadari bahwa, koperasi dapat meningkatkan

kesejahteraan sosial ekonominya.

Sedang sifat keterbukaan mengandung makna bahwa, di dalam

keanggotaan koperasi tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam

bentuk apapun. Keanggotaan koperasi terbuka bagi siapapun yang

memenuhi syarat-syarat keanggotaan atas dasar persamaan kepentingan

ekonominya atau karena kepentingan ekonominya dapat dilayani oleh

koperasi.

2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

Prinsip pengelolaan secara demokratis didasarkan pada kesamaan

hak suara bagi setiap anggota dalam pengelolaan koperasi. Pemilihan para

pengelola koperasi berasal dari anggota koperasi itu sendiri. Pada saat

rapat anggota, setiap anggota yang hadir mempunyai hak suara yang sama

dalam pemilihan pengurus dan pengawas, jadi setiap anggota mempunyai

hak yang sama untuk memilih dan dipilih menjadi anggota.

3) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan

besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

Setiap anggota yang memberikan partisipasi aktif dalam usaha

koperasi akan dapat bagian sisa hasil usaha yang lebih besar daripada

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

anggota yang pasif. Selain itu, anggota yang menggunakan jasa koperasi,

dan nilai jasa yang diperoleh dari anggota tersebut akan diperhitungkan

pada saat pembagian sisa hasil usaha. Transaksi antara anggota dan

koperasi inilah yang dimaksud dengan jasa usaha.

4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

Modal dalam koperasi pada dasarnya digunakan untuk melayani

anggota dan masyarakat di sekitar daerah kerjanya, dengan mengutamakan

pada layanan bagi anggota. Dari layanan yang diberikan tersebut

diharapkan koperasi mendapatkan nilai lebih dari selisih antara biaya

pelayanan dan pendapatan. Karena itu, balas jasa terhadap modal yang

diberikan kepada para anggota ataupun sebaliknya juga terbatas, tidak

didasarkan semata-mata atas besarnya modal yang diberikan. Yang

dimaksud dengan terbatas adalah pemberian balas jasa atas modal yang

ditanamkan pada koperasi akan disesuaikan dengan kemampuan yang

dimiliki koperasi.

5) Kemandirian

Kemandirian pada koperasi dimaksudkan bahwa koperasi harus

mampu berdiri sendiri dalam hal pengambilan keputusan uasaha dan

organisasi. Dalam kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan

yang bertanggung jawab, otonomi, swadaya, dan keberanian

mempertanggungjawabkan segala tindakan/ perbuatan sendiri dalam

pengelolaan usaha dan organisasi. Apabila setiap anggota konsekuen

dengan keanggotaannya dalam arti melakukan segala aktivitas ekonominya

melalui koperasi dan koperasi mampu menyediakannya, maka prinsip

kemadirian telah tercapai.

6) Pendidikan Perkoperasian.

Keberhasilan koperasi sangat erat hubungannya dengan partisipasi

aktif dari para anggotanya. Agar anggota berkualitas baik, berkemampuan

tinggi dan berwawasan luas, maka pendidikan adalah mutlak. Pendidikan

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

perkoperasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam

mewujudkan kehidupan berkoperasi, agar berkembang menjadi baik dan

maju.

7) Kerjasama antar koperasi

Kerjasama antar koperasi dimaksudkan untuk saling memanfaatkan

kelebihan dan menghilangkan kelemahan masing-masing koperasi,

sehingga hasil akhir dapat dicapai secara optimal. Tentunya dengan adanya

kerjasama antar koperasi terdapat banyak keuntungan atau keunggulan

yang akan diperoleh apabila kerjasama antar koperasi ini berjalan dengan

baik, misalnya kerjasama dalam promosi hasil-hasil produksi anggota

koperasi, kerjasama dalam penetrasi pasar, kerjasama dalam tukar-

menukar informasi bisnis dan sebagainya.

f. Fungsi dan Peran Koperasi Indonesia

Suatu badan usaha yang tumbuh dan berkembang di masyarakat

masing-masing mempunyai fungsi dan peran tersendiri begitu juga untuk

koperasi. Di dalam Bab III bagian pertama pasala 4 Undang-undang Nomor 25

Tahun 1992 disebutkan mengenai fungsi dan peran koperasi. Fungsi dan peran

koperasi adalah sebagai berikut:

1) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.

2) Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat.

3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.

4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional

yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan

demokrasi ekonomi.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

g. Jenis Koperasi Indonesia

Sesuai ketentuan yang terdapat dalam pasal 16 Undang-undang

Nomor 25 tahun 1992 beserta penjelasannya dinyatakan bahwa,”Jenis koperasi

didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya”.

Dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan

dan kebutuhan ekonomi anggotanya.

Penjenisan koperasi menurut Ruddy Tri Santoso 91995:25) dapat

ditinjau dari sudut pendekatan sebagai berikut:

1) Berdasarkan kebutuhan dan efisiensi dalam ekonomi sesuai dengan

timbulnya gerakan koperasi:

a. Koperasi Konsumsi

Koperasi konsumsi dalam kegiatan usahanya adalah untuk

menyediakan kebutuhan akan barang-barang pokok sehari-hari seperti;

sandang, pangan, dan kebutuhan yang berbentuk barang lainnya.

b. Koperasi Kredit

Koperasi kredit atau yang lebih dikenal dengan koperasi simpan

pinjam merupakan suatu koperasi yang melakukan usaha penyimpanan

dan peminjaman sejumlah uang utuk keperluan para anggotanya dan

biasanya biaya yang dikenakan lebih murah bila dibandingkan dengan

lembaga keuangan lainnya.

c. Koperasi Produksi

Koperasi produk adalah kopersi yang mengutamakan para

anggotanya untuk menghasilkan barang maupun jasa. Produksi yang

dilakukan oleh para anggotanya dapat dilakukan dalam berbagai bidang

pertanian, industri dan jasa.

d. Koperasi Jasa

Koperasi jasa adalah koperasi yang berusaha di bidang penyediaan

jasa tertentu bagi para anggota atau masyarakat umum. Contohnya adalah

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

koperasi angkutan, koperasi perencanaan dan kontruksi bangunan,

koperasi perumahan nasional dan sebagainya.

e. Koperasi Serba Usaha/Koperasi Unit Desa (KUD)

Koperasi serba usaha atau yang lebih dikenal dengan koperasi unit

desa merupakan koperasi yang didirikan dalam rangka meningkatkan

produksi dan kehidupan masyarakat di daerah pedesaan. Koperasi serba

usaha mempunyai beberapa bidang kegiatan agar dapat memenuhi

kebutuhan para anggotanya dan masyarakat di sekitar daerah kerja.

Usaha-usaha yang di tekuni antara lain; penyediaan kredit; penyediaan

sarana pertanian atau industri; penyediaan kelistrikan dan sebagainya.

2) Berdasar jenjang hierarki organisasinya.

a. Koperasi Primer

Koperasi primer merupakan koperasi yang anggotanya adalah

orang-orang yang memiliki kesamaan kepentingan ekonomi dan

melakukan kegiatan usaha langsung untuk melayanipara anggotanya.

Contoh adalah Koperasi Unit Desa (KUD).

b. Koperasi sekunder

Koperasi sekunder adalah koperasi yang beranggotakan badan-

badan hukum koperasi karena kesamaan kepentingan ekonomi, sehingga

mereka bergabung untuk tujuan efisiensi dan kelayakan ekonomis dalam

rangka melayani para anggotanya. Contohnya adalah Koperasi pusat,

induk KUD, Koperasi gabungan.

3) Berdasarkan karakteristik usahanya.

a. Koperasi Tunggal Usaha (single purpose cooperative).

Koperasi tunggal usaha adalah koperasi yang hanya menekuni

satu bidang usaha. Contohnya adalah koperasi kredit, koperasi konsumsi,

koperasi produksi dan lain sebagainya.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

b. Koperasi Multi Usaha (Multi purpose cooperative / serba usaha.)

Koperasi multi usaha merupakan salah satu jenis koperasi yang

menyelenggarakan lebih dari satu macam usaha atau lebih dari satu

kepentingan ekonomi para anggotanya. Contohnya adalah koperasi serba

usaha atau Koperasi Unit Desa (KUD).

B. Kerangka Pemikiran

Kerangka berfikir merupakan alur berfikir yang digunakan dalam

penelitian ini, yang digambarkan secara menyeluruh dan sistematis setelah

mempunyai teori yang mendukung penelitian ini, maka dapat dibuat kerangka

berfikir sebagai berikut:

Koperasi unit desa Mojosongo Kabupaten Boyolali merupakan salah satu

jenis koperasi yang mempunyai empat macam unit usaha, yaitu bidang usaha

pelayanan jasa, bidang usaha pengolahan susu sapi, bidang usaha simpan pinjam

dan bidang usaha pertokoan (waserda).

Dalam penelitian ini, penulis menfokuskan untuk meneliti mengenai usaha

simpan pinjam yang ada di KUD tersebut. Kegiatan pokok dari usaha simpan

pinjam ini adalah menghimpun dana dari anggota yang berupa simpanan dan

tabungan kemudian menyalurkannya kembali kepada anggota dan masyarakat

sekitar daerah kerja dalam bentuk pinjaman atau kredit. Akan tetapi KUD

Mojosongo untuk dapat mengembangkan unit usaha simpan pinjam agar menjadi

lebih baik sehingga tujuan dari koperasi untuk dapat tercapai. Guna

merelasasikannya diperlukan serangkaian aktivitas yang harus ditempuh oleh

KUD tersebut. Dalam artian selama unit simpan pinjam pada KUD beroprsi maka

strategi-strategi tersebut diimplementasikan ke dalam berbagai aktivitas.

Strategi-strategi yang KUD gunakan untuk dapat mengembangkan usaha

simpan pinjam ada tiga macam yaitu program penyehatan industri unit usaha

koperasi, penyempurnaan sistem pengaturan dan pengawasan unit usaha koperasi

dan dukungan infrastuktur strategi yang pertama yaitu program penyehatan usaha

unit koperasi merupakan langkah yang diambil koperasi dalam peningkatan

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

kondisi keuangan koperasi untuk dapat memperkuat permodalan dan manajemen

koperasi. Untuk strategi yang kedua yaitu penyempurnaan sistem pengaturan dan

pengawasan unit usaha koperasi adalah strategi yang berupa penyempurnaan

beberapa ketentuan mengenai penilaian tingkat kesehatan koperasi, meningkatkan

efetivitas dalam mematuhi peraturan yang berlaku dan seleksi anggota yang baru.

Sedang untuk strategi yang ketiga adalah dukungan infrastuktur yang meliputi

program traning, teknologi informasi dan linkage program. Dalam melaksanakan

strategi-strategi tersebut ada kendala-kendala yang harus dihadapi oleh KUD

Mojosongo Boyolali sehingga diperlukan cara untuk dapat mengatasi kendala

yang dapat menghambat strategi pengembangan yang telah dilaksanakan KUD.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Alur pemikiran peneliti dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut:

Program Pelaksanaan dan Evaluasi

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Sumber : Teori Abdul Salam (http//:smecda.com, 9 Februari 2008)

KUDMojosongo

B.UsahaPelayanan

Jasa

B.UsahaSimpanPinjam

B.UsahaPengolahanSusu sapi

B.UsahaPertokoan

StrategiPengembangan

DukunganInfrastuktur

Penyempurnaan sistemPengaturan dan

Pengawasan UnitUsaha Koperasi

Program PenyehatanIndustri Unit Usaha

Koperasi

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB III

METODOLOGI

Metodologi penelitian merupakan suatu rangkaian prosedur untuk

menentukan, mengembangkan dan melakukan verifikasi kebenaran pengetahuan

dengan menggunakan metode – metode ilmiah. Metodologi dalam penelitian ini

meliputi: tempat dan waktu penelitian; bentuk dan strategi penelitian; sumber

data; teknik sampling; teknik pengumpilan data;validitas data; analisis data; dan

prosedur penelitian. Penjelasan masing – masing bagian adalah sebagai berikut:

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian

di KUD Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali, dengan

pertimbangan sebagai berikut:

1. Tersedianya data-data yang berhubungan dengan obyek penelitian yang penulis

lakukan.

2. Adanya kemudahan dan keterbukaan dari pimpinan serta karyawan KUD

Mojosongo Boyolali untuk memberikan data-data yang penulis perlukan.

2. Waktu Penelitian

Penulis merencanakan pelaksanaan penelitian dari Bulan Juni sampai

dengan Bulan September 2010. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai

penyusunan laporan penelitian, dengan jadwal sebagai berikut: Tabel. 1 Jadwal

Penelitian Bentuk dan Strategi Penelitian.

33

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

No. Jenis Kegiatan Tahun 2010

Juli Agustus September Oktober

1 Penyusunan Judul

2 Penyusunan Proposal

3 Perijinan

4 Pengumpulan Data

5 Analisa Data

6 Penyusunan Laporan

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Pemilihan bentuk penelitian yang tepat akan memudahkan peneliti untuk

memecahkan masalah yang dihadapi. Bentuk penelitian secara umum yang dapat

digunakan adalah penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, dan kombinasi

diantara kedua penelitian tersebut. Peneliti menggunakan bentuk penelitian yang

berupa deskriptif kualitatif. Dengan bahan pertimbangan adalah bahwa bentuk

penelitian kualitatif ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri pada

kenyataan ganda serta dapat menyajikan secara langsung hakikat hubungan

antara peneliti dengan responden. Selain itu penelitian kualitatif menghasilkan

data deskriptif yang berupa kata-kata atau lisan dari orang dan perilaku yang

diamati. Hal ini sesuai dengan pendapat Lexy J. Moleong (2000: 3) yaitu, , “

Metodologi Kualitatif sebagai suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dari pelaku yang

diamati”.

Ciri-ciri metode diskriptif yaitu :

1) Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa

sekarang, pada masalah-masalah yang actual.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

2) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian

dianalisa (karena itu metode ini sering disebut metode analitik). Winarno

Sukarmand (1994:140)

3) Bahan pertimbangan lain bagi peneliti adalah metode d iskriptif umumnya

menggambarkan fakta-fakta yang ada pada saat penelitian. Metode ini

tidak menguji hipotesis tetapi pada umumnya untuk menggambarkan fakta

yang sedang terjadi. Selalin itu, dapat dikatakan bahwa penelitian

deskriptif kualitatif memperlajari situasi-situasi tertentu berdasarkan

keadaan tertentu yang hasilnya berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang dan perilaku orang yang diamati.

2. Strategi Penelitian

Sikap penelitian dapat mencapai hasil yang maksimal dengan

menggunakan suatu strategi penelitian. Strategi penelitian merupakan suatu

strategi yang digunakan untuk mengumpulkan informasi, menganalisa data,

menentukan sample, dan memilih instrument penelitian yang akan dipakai oleh

peneliti. Strategi penelitian yang tepat akan membantu mempermudah peneliti

dalam pemecahan masalah penelitian.

Peneliti dalam penelitian ini menggunakan strategi penelitian studi

pustaka. Adapun hal yang mendasarkan adalah bahwa penelitian ini lebih fokus

untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan berupa “bagaimana” dan “mengapa”

serta peneliti tidak membutuhkan kontrol terhadap peristiwa masa lalu karena

hanya fokus pada peristiwa kontemporer. Peneliti, dalam strategi penelitian studi

kasus ini beruasaha untuk menemukan kebenaran ilmiah dengan cara mempelajari

masalah secara mendalam. Sehingga penelitian ini terpancang pada tujuan untuk

mengetahui bagaimana strategi pengembangan usaha simpan pinjam pada KUD

Mojosongo Kabupaten Boyolali.

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

C. Sumber Data

Sumber data merupakan hal yang penting di dalam penelitian. Jadi data

tidak boleh diperoleh tanpa adanya sumber data. Sumber data merupakan tempat

peneliti untuk memperoleh data. Sehingga dalam memilih sumber data, peneliti

harus benar-benar berfikir mengenai kemungkinan kelengkpan informasi yang

akan dikumpulkan. Menurut Lofland dan Lofland dalam Lexy J. Moleong

(2000:112) menyatakan bahwa. “Sumber data utama dalam penelitian kualitatif

ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen

dan lain-lain”. Pendapat lain, Wanarno Surakhman (1994:163) menjelaskan

tentang data primer dan data sekunder yaitu :

Yang dimaksud dengan data primer adalah data yang langsung dan

segera diperoleh dari sumber data oleh penyelidik untuk tujuan khusus itu

sedangkan data sekunder adalah data yang lebih dahulu dikumpulkan dan

dilaporkan oleh orang diluar dari penyelidik sendiri, karena itu pula dibedakan

antara lain sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah berasal

dari sumber asli, sumber tangan pertama penyelidik dan sumber sekunder adalah

berisi data dari tangan kedua (atau kaki tangan yang kesekian) yang bagi

penyelidik tidak mungkin berisi data yang seasli sumber primer.

Sumber dari data primer/utama dalam penelitian kualitatif berupa kata-

kata dan tindakan dari orang-orang yang diobservasi atau diwawancarai oleh

peneliti. Data utama dalam penelitian ini diperoleh dari :

1. Pegawai KUD, yaitu :

a. Ketua

b. Manajer

c. Bagian Kabid. Simpan Pinjam

2. Aggota KUD yang terdiri dari :

a. Petani

b. Buruh Tani

c. Pedagang

d. PNS dan lain-lain

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Sumber data sekunder merupakan tempat peneliti memperoleh data

pelengkap atau tambahan. Data sekunder ini memperkaya informasi bagi peneliti.

Sumber data sekunder pada umumnya berasal dari :

1. Sumber tertulis seperti buku, arsip, dan dokumen-dokumen lainnya

2. Foto juga digunakan sebagai data sekunder

D. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik yang dipakai untuk membatasi

jumlah dan jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian. Teknik sampling

dalam penelitian kualitatif jelas berbeda dengan penelitian kuantitatif.

Pengambilan sample dalam penelitian kualitatif lebih ditujukan untuk menggali

informasi sebanyak – banyaknya dari berbagai sumber dan tidak memusatkan

pada perbedaan – perbedaan yang nantinya dikembangkan ke dalam generalisasi.

Penelitian ini menggunakan teknik sampling bertujuan (purposive

sampling). Menurut Lexy J. Moleong (2000: 165), “ Maksud sampling dalam hal

ini adalah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam

sumber dan bangunannya ( constructions)”. Dalam penelitian ini, sample yang

diambil tidak ada sample acak dan tidak mutlak jumlahnya, artinya sample yang

diambil merupakan sample yang bertujuan serta disesuaikan dengan kebutuhan

penelitian. Sehingga teknik sampling ini lebih menekankan pada kualitas

pemahaman terhadap masalah yang diteliti dan tidak menekankan pada jumlah.

Peneliti juga menggunakan teknik bola salju ( snowball sampling),

dalam menentukan informan atau nara sumber untuk memperoleh data yang rinci

mengenai permasalahan yang sedang diteliti.berdasarkan teknik ini maka langkah

yang dilakukan oleh peneliti yaitu pertama- tama memilih sample informan awal

untuk diwawancarai , kemudian dari petunjuk informan awal tersebut peneliti

menemukan informan baru yang seterusnya berganti informan lainnya yang tidak

terencana sebelumnya. Peneliti berharap dengan menggunaklan teknik ini akan

diperoleh data yang lebih lengkap dan mendalam sehingga dapat mendukung

tercapainya hasil penelitian.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan serangkaian tindakan yang

dilakuakn oleh peneliti untuk mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan.

Data-data yang diperlukan oleh peneliti dapat diperoleh melalui beberapa melalui

beberapa teknik pengumpulan, diantaranya :

1. Teknik Pengamatan (Observasi)

Teknik pengamatan ini merupakan teknik pengumpulan data yang

peneliti mencatat semua informasi sebagaimana yang disaksikan selama

penelitian. Pengamatan ini bertujuan untuk menggali data dari sumber data yang

berupa paristiwa, tempat dan benda serta rekaan gambar. Hadari Nawawi

(1995:100), mengemukakan bahwa :

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian, observasi ini dibagi

menjadi dua, yaitu :

a. Observasi langsung

b. Observasi tidak langsung

Teknik observasi langsung merupakan suatu teknik pengumpulan data

dimana seorang penyelidik mengadakan pengamatannya secara langsung tanpa

menggunakan suatu alat terhadap gejalal-gejala subjek yang timbul dari dari objek

yang diteliti. Sedangkan untuk teknik observasi tidak langsung merupakan suatu

teknik pengumpulan data dimana seorang penyelidiikan mengadakan pengamatan

terhadap gejala-gejala subjek yang timbul dan objek yang diteliti dengan terhadap

perantara sebuah alat.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan kegiatan pengamatan atau

observasi langsung dan mendengarkan dengan cermat tentang strategi

pengembangan usaha simpan pinjam.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

2. Teknik Wawancara

Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data dalam bentuk

percakapan. Menurut Hadari Nawawi (1995:111), bahwa “Interview” adalah

usaha pengumpulan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara

lisan, untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari interview adalah kontak

langsung dengan tatap muka (face to face relationship) antara si pencari informasi

dengan sumber informasi”. Pembagian jenis wawancara menurut Guba dan

Lincoln sebagaimana dikutip oleh Lexy L. Moleong (2000:137) ada empat :

1. Wawancara oleh Tim atau Panel

Wawancara oleh tim ialah wawancara yang dilakukan tidak hanya oleh

satu orang, tetapi oleh dua orang atau lebih terhadap seseorang yang

diwawancarai.

2. Wawancara Tertutup dan Wawancara Terbuka

Wawancara tertutup merupakan jenis wawancara yang mana pihak yang

diwawancarai tidak mengetahui dan tidak menyadari bahwa mereka mereka

diwawancarai. Sedangkan wawancara terbuka adalah wawancara yang mana

pihak yang diwawancarai mengetahui bahwa mereka sedang saling

diwawancarai dan serta mengetahui tujuan wawancara tersebut.

Wawancara Riwayat Secara Lisan

Wawancara ini dimaksudkan untuk mengungkap riwayat, pekerjaan,

kesenangannya, ketekunannya, pergaulan, dan lain sebagainya. Pada

wawancara jenis ini pihak yang diwawancarai bicara terus menerus dan

pewawancara sekali-kali mengajukan pertanyaan.

3. Wawancara Terstruktur dan Tidak Terstruktur

Wawancara tersebut merupakan wawancara dimana pewawancara

menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.

Peneliti yang menggunakan jenis wawancara ini bertujuan untuk mencari

jawaban terhadap hipotesis. Sedangkan wawancara tak struktur merupakan

wawancara yang digunakan untuk menemukan yang bukan baku atau

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

informasi tunggal. Hasil wawancara semacam ini menekankan kekecualian,

penyimpangan, penafsisran yang tidak lazim, penafsiran kembali, dan lain-

lain.

Berdasarkan jenis wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa, kegiatan

wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan wawancara

terstruktur dan tidak terstruktur.pada pegawai KUD yang sudah dipilih serta

anggota KUD.

3. Teknik Dokumentasi

Dokumen merupakan sumber data yang memiliki posisi penting dalam

penelitian kualitatif. Teknik ini menggunakan dokumen dan record sebagai

sumber data. Guba dan Lincoln dalam Lexy J. Moleong (2000:161)

mendefinisikannya seperti berikut : “record” adalah setiap pernyataan tertulis

yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu

peristiwa atau penyajian akunting. Dokumen ialah setiap bahan tertulis atau film,

lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang

penyidik”. Dokumen atau record ini dapat membantu peneliti untuk memahami

latar belakang suatu peristiwa serta membantu proses interpretasi dari setiap

peristiwa yang diteliti.

Dokumen yang digunakan beberapa dokumen resmi baik dokumen resmi

baik dokumen internal maupun dokumen eksternal. Dokumen internal ini bisa

berupa laporan keuangan, untuk dokumen eksternal dapat berupa informamsi-

informasi yang dihasilkan oleh suatu lembaga sosial, misalnya surat kabar,

majalah ataupun berita di media massa.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk

mengumpulkan data berupa catatan-catatan yang berhubungan dengan struktur

organisasi KUD, sejarah dan profil KUD, data mengenai dasar hukum dan aturan

pelaksanaan usaha simpan pinjam serta deskripsi tentang strategi KUD dan

sebagainya.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

F. Validitas Data

Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan

penelitian, harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Oleh karena itu

diperlukan suatu cara untuk mendukung derajat kebenarannya yang disebut

validitas data. Setiap peneliti harus bisa memilih cara-cara untuk dapat

mengembangkan validitas data yang diperoleh karena data-data yang telah

dikumpulkan harus diusahakan kebenarannya atau keabsahannya sehingga dapat

dipertanggung-jawabkan. Cara yang ditempuh untuk mengembangkan validitas

data dalam penelitian ini adalah dengan teknik triangulasi.

“Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu. Lexy J. Moleong (2001:178). Teknik ini

lebih mengutamakan efektivitas proses dan hasil yang diinginkan sehingga

triangulasi dapat dilakukan dengan menguji apakah proses dan hasil metode yang

digunakan sudah berjalan baik. Menurut Patton yang dikutip oleh H. B. Sutopo

(2002: 78) menyatakan bahwa : “ada empat macam teknik triangulasi, yaitu (1)

triangulasi data (data triangulation), (2) triangulasi peneliti (investigator

triangulation), (3) triangulasi metodologis (methodological triangulation), (4)

triangulasi teoritis (theoretical triangulation)”. Penjelasan masing-masing teknik

triangulasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Triangulasi Sumber atau Triangulasi Data

Triangulasi ini dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sumber datayang berbeda untuk menggali data yang sejenis. Artinya, data yang sama atausejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari berbagai sumber datayang berbeda. Hal ini dimaksudkan untuk membandingkan dan mengecekderajat kepercayaan atas informasi yang diperoleh melalui alat dan waktuyang berbeda. Triangulasi sumber ini dapat dilakukan dengan cara :1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.2) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakannya secara pribadi.3) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatannya sepanjang waktu.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

4) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagaipendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yangberpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan;

5) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yangberkaitan (Lexy J. Moleong. 2000: 178).

2. Triangulasi Metode

Triangulasi metode dilakukan dengan mengumpulkan data sejenisdengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda. Teknik inilebih menekankan pada penggunaan teknik pengumpulan data yang berbedauntuk menguji kemantapan informasi dari sumber data. Denganmenggunakan metode yang berbeda untuk suatu informasi yang sama,peneliti dapat menarik kesimpulan atas data yang digali secara lebih mantap.

3. Triangulasi Peneliti

Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan peneliti lain untukmengecek kembali derajat kepercayaan data sehingga pada akhirnya nantidapat lebih memantapkan hasil penelitian. Jadi teknik ini menggunakanbeberapa penelitia untuk mengumpulkan data yang sejenis.

4. Triangulasi Teori

Triangulasi teori dilakukan dengan menggunakan pandangan lebih darisatu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji dari beberapaperspektif yang digunakan dapat diperoleh pandangan yang lebih lengkap,tidak hanya sepihak, sehingga bisa dianalisis dan ditarik kesimpulan yanglebih utuh dan menyeluruh. Jadi topik yang dibahas sama tetapi analisisnyamenggunakan beberapa perspektif teoritis yang berbeda.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti dalam melakukan penelitian

menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik

triangulasi sumber dilakukan dengan cara menggunakan beberapa sumber data

dalam menggali data yang sejenis. Artinya, data yang ada di lapangan diambil dari

beberapa sumber obyek penelitian yang berbeda. Dengan demikian apa yang

diperoleh dari sumber yang satu, bisa lebih teruji kebenarannya bilamana

dibandingkan dengan data sejenis yang diperoleh dari sumber lain yang berbeda.

Dalam penelitian ini, triangulasi data yang digunakan oleh peneliti untuk mencari

informasi tentang strategi pengembangan usaha simpan pinjam pada Koperasi

Unit Desa (KUD) Mojosongo.

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Sedangkan untuk teknik triangulasi metode dilakukan dengan cara

mengumpulkan data sejenis dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang

berbeda. Dalam hal ini, peneliti menggunakan teknik/ metode yang berbeda yaitu

dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil wawancara dengan

narasumber yang mengetahui tentang strategi pengembangan usaha simpan

pinjam pada KUD dengan sumber data hasil pengamatan peneliti di lokasi

penelitian. Selain itu, peneliti juga membandingkannya dengan isi dokumen yang

peneliti peroleh dari kantor KUD Mojosongo. Dari tiga data yang diperoleh lewat

beberapa teknik pengumpulan data yang berbeda tersebut hasilnya dibandingkan

dan dapat ditarik kesimpulan yang lebih kuat validitasnya.

G. Analisis Data

Analisis data adalah proses urut-urutan data dengan mengorganisasikan

data ke dalam suatu pola, kategori dari satuan urutan uraian dasar. Teknik analisis

yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pola penelitian induktif yang

diolah dengan menggunakan teknik saling terjalin atas interaktif mengalir. Teknik

interaktif mengalir yaitu model analisis yang menyatu dengan proses

pengumpulan data dalam suatu rangkaian tertentu atau merupakan suatu siklus.

Proses analisis interaktif meliputi empat komponen yaitu pengumpulan data,

reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Proses analisis data dalam penelitian kualitatif ini adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Langkah pertama dalam analisis data penelitian ini adalah

pengumpulan data. Pengumpulan data ini dilakukan selama data yang

diperoleh belum memadai dan akan dihentikan apabila data yang diperlukan

telah memadai dalam penarikan suatu kesimpulan. Adapun data-data yang

diperlukan adalah data-data yang berkaitan dengan strategi pengembangan

usaha simpan pinjam di KUD Mojosongo. Data-data tersebut dapat diperoleh

dari beberapa sumber, antara lain dari para informan baik itu pegawai

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

maupun anggota KUD serta dari sumber-sumber tertulis seperti dokumen,

buku-buku, laporan keuangan KUD dan sebagainya.

2. Reduksi Data

Data Dari berbagai sumber yang tidak bisa disajikan secara langsung

perlu dipelajari dan ditelaah kembali oleh peneliti agar dapat direduksi untuk

dapat disajikan. Reduksi data merupakan penyusunan rumusan pengertian

yang merupakan inti pemahaman dan peristiwa yang dikaji oleh peneliti.

Reduksi data akan memperjelas hasil pengamatan dan memudahkan peneliti

untuk menarik kesimpulan pada akhir penelitian. Reduksi data ini

berlangsung terus-menerus sampai tersusunnya laporan akhir secara lengkap.

3. Penyajian Data

Penyajian data merupakan kegiatan peneliti setelah mereduksi data

meskipun ada beberapa data yang langsung dapat disajikan setelah data-data

tersebut terkumpul. Penyajian data ini berupa kegiatan mengorganisasikan

data secara logis dan sistematis sehingga dapat menggambarkan peristiwa

secara jelas. Penyajian data berisi kumpulan informasi yang memungkinkan

adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data

dapat berbentuk sketsa, sinopsis, matriks atau bentuk-bentuk lain yang dapat

memudahkan upaya pemaparan dan penarikan kesimpulan.

4. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Peneliti biasanya melakukan penarikan kesimpulan setelah

pengumpulan data selesai dilakukan berdasarkan rumusan di dalam reduksi

data dan sajian data. Penyajian data tersebut dapat digunakan untuk menarik

kesimpulan sementara. Apabila rumusan data dalam reduksi data dirasakan

kurang mantap maka peneliti dapat mengumpulkan data lagi untuk

melengkapi data yang telah terkumpul agar kesimpulan lebih mantap.

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Untuk lebih jelasnya berikut ini peneliti sajikan skema model analisis

interaktif.

Gambar 2. Model Analisis Interaktif Data

Sumber : H. B. Sutopo (2002/06)

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan oleh

peneliti dalam penelitian dari awal hingga akhir penelitian. Penyusunan prosedur

penelitian yang sistematis bermanfaat untuk mencapai hasil sesuai dengan yang

diinginkan. Tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan Lapangan

Tahap ini merupakan tahap persiapan yang dilakukan oleh peneliti

sebelum peneliti terjun ke lapangan. Kegiatan-kegiatan pada tahap ini

meluputi penyusunan rancangan penelitian (proposal penelitian), pemilihan

tempat penelitian, pengurusan ijin penelitian, penjajakan lapangan dan

penyiapan perlengkapan penelitian, seperti alat-alat tulis, perlengkapan,

kamera dan lain sebagainya.

Pengumpulandata

Pengumpulandata

Sajian data

PenarikanSimpulan/Verifikasi

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

2. Tahap Pengumpulan Data

Tahap ini meliputi berbagai aktivitas yang ada di lapangan untuk

memahami latar penelitian, mengumpulkan dan menggali data yang relevan

dengan tujuan penelitian. Dalam melaksanakan pengumpulan data ini peneliti

menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu (1) pengamatan

(observasi), (2) wawancara, dan (3) dokumentasi. Ketiga teknik tersebut

digunakan untuk melengkapi teknik pengumpulan data satu dengan yang lain,

sehingga data yang dikumpulkan dapat membantu dalam memecahkan

permasalahan penelitian karena data yang dikumpulkan lengkap dan valid.

3. Tahap Analisis Data Awal

Analisis data awal dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

telah dikumpulkan tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga dapat

diketahui mana data-data yang diperlukan dan data-data yang tidak

diperlukan. Hal ini dilakukan agar data yang sangat diperlukan dapat terpisah

dari data yang tidak begitu diperlukan.

4. Tahap Analisis Data Akhir

Analisis data akhir adalah analisis keseluruhan data yang diperoleh

dalam pengumpulan data yang diperlukan dapat terpisah dari data yang tidak

terlalu diperlukan untuk mendukung tujuan penelitian. Karena data ini sudah

dianalisis awal, maka merupakan data yang valid. Setelah tahap analisis data

selesai, maka dapat ditarik kesimpulan tentang permasalahan yang sedang

diteliti.

5. Tahap Penarikan Kesimpulan

Setelah semua data dianalisis dengan teknis analisis yang sesuai

dengan penelitian kualitatif, tahap selanjutnya adalah penarikan kesimpulan

atau verifikasi dari apa yang dihasilkan dari data tersebut. Penarikan

kesimpulan harus didasarkan pada tujuan penelitian yang didukung oleh data

yang valid, sehingga hasil penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

6. Tahap Penulisan dan Penggandaan Laporan

Dalam tahap ini semua kegiatan yang berhubungan dengan penelitian

dan hasil yang dicapai kemudian ditulis dan dilaporkan kepada pihak-pihak

yang berkepentingan dan bentuk laporan harus selesai dengan aturan yang

sudah ditetapkan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3. Prosedur Penelitian Strategi Pengembangan Usaha Simpan

Pinjam Pada Koperasi Unit Desa (KUD).

PersiapanPenelitian

PengumpulanData

Analisis DataAwal

Analisis DataAkhir

Pembuatan ProposalPenelitian dan

Perijinan

PenarikanKesimpulan

Pembuatan danPenggandaan

Laporan

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Sejarah KUD Mojosongo

Koperasi Unit Desa Mojosongo adalah sebuah unit koperasi yang

berkedudukan di Jl.Boyolali-Jatinom Km.4 Boyolali. Sebuah wilayah di

Kabupaten Boyolali dengan ketinggian 400-500 meter dpl, yang berbatasan

dengan Kab.Klaten (selatan), Kab. Sukoharjo (timur), Kab. Semarang (utara)

dan Kab.Magelang (barat). Wilayah kerja KUD Mojosongo meliputi

Kecamatan Mojosongo bagian selatan (9 desa).

Koperasi Unit Desa berawal dari perkumpulan Koperasi Simpan

Pinjam Mardi Mulyo yang berdiri pada 31 Agustus 1967. Koperasi tersebut

hanya mempunyai satu unit usaha yaitu simpan pinjam. Dengan adanya UU

No. 12 tahun 1967 tentang perkopersian maka Perkumpulan Koperasi Simpan

Pinjam Mardi Mulyo mengadakan rapat anggota pada tanggal 15 Desember

1968 yang merubah anggaran dasar untuk mengubah nama menjadi Koperasi

Simpan Pinjam Mardi Mulyo.

Selanjutnya pada tanggal 22 Juli 1973 diadakan rapat anggota

khusus yang membahas perubahan anggaran dasar dan mengubah nama

menjadi KUD Mojosongo yang unit usahanya menjadi serba usaha. Koperasi

Unit Desa Mojosongo diresmikan pada tanggal 18 Januari 1993 oleh Menteri

Perindustrian dan Koperasi Ir.Bustanul Arifin, dan mulai berbadan hukum pada

tahun 1996 dengan nomor 494e/BH/PAD/KWK.ii/X/1996.

WILAYAH KERJA

KUD Mojosongo mempunyai wilayah kerja 9 (Sembilan) desa yaitu:

1. Desa Mojosongo

2. Desa Butuh

3. Desa Kemiri

48

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

4. Desa Jurug

5. Desa Karangnongko

6. Desa Madu

7. Desa Tambak

8. Desa Singosari

9. Desa Manggis

Luas wilayah

Luas Areal KUD Mojosongo:

- Sawah : 360 Ha.

- Ladang : 1.406 Ha.

- Kebun : 707 Ha.

2. Visi dan Misi KUD Mojosongo

Visi merupakan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai oleh suatu

unit organisasi dalam melaksanakan kegiatannya. Sedangkan untuk misi

merupakan cara atau tindakan yang dilakukan oleh suatu unit organisasi, untuk

dapat mewujudkan visi yang diterapkan. Untuk Visi dan Misi yang dimiliki

unit usaha simpan pinjam pada KUD Mojosongo yaitu:

a. Visi

Melalui kebutuhan ekonomi para anggota pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya dengan cepat, tepat dan biaya bunga yang murah

sehingga dapat mendukung serta meningkatkan perekonomian masyarakat

pada umumnya dan anggota pada khususnya yang berdasar pada ekonomi

kerakyatan.

b. Misi

Meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat khususnya untuk

daerah Mojosongo menuju masyarakat yang “Tata, Titi, Tentrem Kerto

Raharjo”.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

3. Struktur Organisasi KUD Mojosongo

Struktur organisasi merupakan satu pola yang menggambarkan

pembagian tugas dan wewenang serta tanggungjawab. Dengan demikian

struktur organisasi sangat penting sebab merupakan pola dan kerangka kerja

yang di dalamnya ada kumpulan orang – orang yang bekerja sama untuk

mencapai tujuan.

Koperasi Unit Desa Mojosongo sebagai suatu organisasi koperasi

serba usaha mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :

Gb. 1. Struktur Organisasi KUD Mojosongo Boyolali

Sumber : Bagian Administrasi KUD Mojosongo

4. Susunan organisasi KUD Mojosongo

Susunan organisasi KUD Mojosongo terdiri dari pengurus dan

manajemen. Manajemen merpakan bagian dari pengurus KUD yang tugasnya

melaksanakan kegiatan operasional harian dari KUD mojosongo. Masa jabatan

RapatAnggotaTahunan

BadanPengawas

UnitListrik

UnitAngkutan

Manager

Pengurus

UnitSimpan Pinjam

UnitPertokoan

UnitPangan

UnitPersusuan

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

pengurus KUD Mojosongo adalah selama 3 tahun. Kepengurusan serta tugas,

wewenang dan tanggung jawab pengurus dan manajemen KUD diatur dalam

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang ada dalam KUD tersebut.

Kepengurusan KUD Mojosongo masa bhakti 2009-2011 adalah

sebagai berikut :

Ketua I : Ir. SentosaKetua II : MulyonoBendahara : H.TridjokoSekretaris : Tri HaryadiPembantu Umum : Wahyudi

PengawasKetua : Drs. DjiwonoAnggota : Broto SutrisnoAnggota : Winarno, SEAnggota : Tri Wahyuni, SH

. MANAJEMEN

Untuk mendukung pelaksanaan usaha tim manajemen dikoordinir oleh

seorang Manager. Sampai dengan akhir 2009 karyawan KUD mojosongo

berjumlah : 46 (empat puluh enam) Orang dan 1 orang manajer.

Daftar Karyawan dan Karyawati KUD Mojosongo:

NO NAMA JABATAN

1 Slamet Raharjo, Bsc Manager

2 Suhermanto Kasir

3 Zainul fanani Juru Buku

4 Suyamto Kabag. Unit Persusuan

5 Haryono Staf Unit Persusuan

6 Sri waluyo Staf Unit Persusuan

7 Jiyanto Staf Unit Persusuan

8 Bejo Staf Unit Persusuan

9 Achmadi Staf Unit Persusuan

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

10 Sriyanto Staf Unit Persusuan

11 Suyono Staf Unit Persusuan

12 Sudadi Staf Unit Persusuan

13 Wiradi Staf Unit Persusuan

14 Suprapto Staf Unit Persusuan

15 Sutarno Unit Kesehatan Hewan

16 H. Sumeri Unit Kesehatan Hewan

17 Winarno Pengemudi

18 Sukarno Pengemudi

19 Miyono Pengemudi

20 Widodo Pengemudi

21 Suwardi Pengemudi

22 Joko Miyanto Pengemudi

23 Suprapti Kabag. Unit Listrik

24 Sugito Staf Unit Listrik

25 Sukasno Tekhnisi Cooling

26 Darmanto Unit Cooling

27 Pareng Unit Cooling

28 Suratmin Unit Cooling

29 Slamet Sarwono Unit Cooling

30 Tri Karyono Unit Cooling

31 Supriyanto Unit Cooling

32 Heni Prihantiningsih Penyuluh Lapangan

33 Budiyono Penyuluh Lapangan

34 Enik Suharti Kabag.Unit Simpan

Pinjam

35 Mujini Unit Simpan Pinjam

36 Sri Susanti, SE. Unit Simpan Pinjam

37 Enang S.W. Kabag. Unit Waserda

38 Slamet Sujarwo TPK

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

39 Sriyono TPK

40 Jumeri Kepala Satpam

41 Yahudi Satpam

42 Parwanto Satpam

43 Sehono Satpam

44 Margono Satpam

45 Satimin Unit Kebersihan

Sesuai dengan bentuknya, koperasi ini yang menjadi instusi tertinggi

adalah rapat anggota tahunan. Pengurus dalam tugas sehari-hari dibantu oleh

seorang manager. Manager membawahi semua unit bertugas untuk membantu

pengurus dalam bidang pengorganisasian, perencanaan, pengarahan

operasional yang terkoordinasikan dan pengawasan. Badan pengawas

mempunyai tugas pengawasan terhadap seluruh kebijakan dan pengelolaan

koperasi.

5. Alur Pencairan Kredit Usaha Simpan Pinjam

Untuk alur pencairan kredit pada KUD Mojosongo merupakan salah

satu dari sistem pengaturan yang dilakukan pihak KUD untuk dapat

mempermudah dalam memberikan kredit kepada anggota dan masyarakat

sekitar daerah kerja. Berikut ini tahapan yang dilakukan untuk mencairkan

kredit :

a.Calon nasabah

1) Calon nasabah datang langsung ke Kantor KUD Mojosongo untuk

mengajukan permohonan kredit kepada Pengurus KUD dengan mengisi

blangko permohonan kredit.

2) Permohonan dilampiri foto copy KTP dan identitas jaminan atau agunan.

3) Permohonan diserahkan kepada Petugas USP.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

b. Petugas USP

1) Menerima permohonan kredit dari calon nasabah dan didaftar dalam

buku pendaftaran nasabah.

2) Mengadakan survey atau checking lapangan sesuai permohonan kredit

nasabah.

3) Hasil survey diserahkan kepada Manager atau Bendahara.

c.Manager dan atau Bendahara

1) Mengoreksi permohonan nasabah.

2) Mengevaluasi permohonan kredit dengan hasil survey atau shecking

lapangan.

3) Kemudian sebelum diserahkan kepada Ketua KUD Mojosongo untuk

mendapatkan disposisi kredit.

d. Ketua KUD Mojosongo

1) Mendisposisi atau memberi keputusan kredit kepada nasabah.

2) Dikembalikan kepada petugas USP untuk dibuatkan MoU atau surat

perjanjian

e.Petugas USP

1) Jaminan atau agunan diterima oleh Pengurus Pengelola atau

penyimpanan Jaminan dengan bukti penerimaan jaminan atau agunan,di

buat rangkap 2(dua).

2) Nasabah menyerahkan surat kuasa menjual surat jaminan atau agunan

yang dibuat rangkap 2(dua), Apabila nasabah tidak mampu membayar

kredit maka agunan akan di jual.

3) Kemudian dibuat MoU (Perjanjian Kredit) dan ditandatangani oleh ketua

dan nasabah yang di buat rngkap 2(dua).

4) Kredit dicairkan kepada nasabah dengan dilampiri

a) Tanda terima jaminan.

b) Surat kuasa Jual Agunan.

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

c) Bukti Angsuran .

d) Surat perjanjian.

B.Deskripsi Permasalaan Penelitian

1.Strategi Pengembangan Usaha Simpan Pinjam

Strategi untuk mengembangkan usaha simpan pinjam yang diterapkan

pada KUD Mojosongo Kabupaten Boyolali terangkum dalam tiga strategi yang

dijabarkan sebagai berikut :

a.Program penyehatan Industri Unit Usaha Koperasi

Bagi koperasi Unit Desa yang memiliki berbagai macam unit usaha

terutama unit simpan pinjam, adanya peningkatan kondisi keuangan koperasi

yaitu dengan memperkuat permodalan Koperasi Unit Desa operasi terutama

untuk unit simpan pinjam koperasi merupakan bagian yang sangat penting

dalam mengembangkan unit simpan pinjam. Koperasi harus bisa memperkuat

permodalan yang ada pada unit simpan pinjam sehingga akan mendorong para

anggota /nasabah koperasi untuk dapat meningkatkan partisipasi di dalam unit

simpan pinjam tersebut terutama transaksi simpan pinjam. Begitu pula dengan

KUD Mojosongo sebagai suatu bentuk usaha koperasi yang memiliki berbagai

unit usaha antara lain bidang usaha pelayanan jasa, bidang usaha susu, bidang

usaha simpan pinjam dan bidang usaha pertokoan (Waserda), dengan adanya

unit tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan anggota pada khususnya

dan masyarakat di sekitar daerah kerja pada umumnya.

Dalam penelitian ini, penulis berfokus pada unit simpan pinjam yang

ada pada KUD Mojosongo Kabupaten Boyolali yang ingin meningkatkan

pelayanan kepada calon debitur sehingga masyarakat dapat memanfaatkan unit

simpan pinjam dengan baik dan memenuhi permintaan kredit yang berasal dari

para anggota serta masyarakat di sekitar daerah kerja KUD.

Untuk dapat memenuhi kebutuhan kredit yang berasal dari anggota dan

masyarakat sekitar daerah kerja maka unit simpan pinjam KUD Mojosongo

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

berusaha untuk dapat meningkatkan aspek permodalan yang ada. Menurut

Bapak Mulyono, selaku Ketua II KUD Mojosongo mengatakan bahwa usaha-

usaha yang dilakukan untuk dapat meningkatkan aspek permodalan sudah

dilakukan yaitu dengan :

1) meminta kredit lunak kepada lembaga tertentu.

2) Pengenaan bunga tetap untuk simpan pinjam.

3) Pengenaan biaya-biaya untuk setiap pinjaman.

KUD Mojosongo terutama unit simpan pinjam dalam menjalankan

aktivitasnya berusaha untuk dapat memenuhi permintaan kredit yang berasal

dari anggota dan masyarakat sekitar daerah kerja.

b.Penyempurnaan sistem pengaturan dan pengawasan unit usaha koperasi.

Pengaturan dan pengawasan dalam suatu unit usaha merupakan hal

yang sangat penting dilakukan karena berpengaruh terhadap pelaksanaan suatu

kegiatan agar berjalan sesuai dengan peraturan yang ada. Dengan adanya

pengaturan dan pengawasan diarahkan untuk dapat mengurangi adanya tingkat

kesalahan dan penyelewengan dalam pelaksanaan kegiatan suatu unit usaha.

Penyempurnaan sistem pengaturan dan pengawasan bisa terlihat dengan

adanya penilaian tingkat kesehatan koperasi, meningkatkan efektivitas dalam

mematuhi peraturan yang berlaku dan seleksi anggota baru. Untuk unit simpan

pinjam pada KUD Mojosongo sistem pengaturan dan pengawasan sudah

dilakukan.

Menurut Bapak Mulyono selaku Ketua II pada KUD Mojosongo

mengatakan bahwa, “Pelaksanaan pengaturan dan pengawasan terhadap para

karyawan dilakukan oleh manager dan para pengurus setiap harinya serta untuk

setiap akhir bulan diadakan rapat pleno untuk mengevaluasi dan melaporkan

kinerja karyawan dan manajer. Untuk kepatuhan karyawan terhadap peraturan

yang ada sudah baik dengan tidak adanya karyawan yang tidak mematuhi

peraturan, karena apabila ada karyawan yang menyimpang maka akan segera

ditindak lanjuti oleh para pengurus dan manajer”.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Menurut sumber dari pihak KUD Mojosongo menyatakan bahwa

untuk pengadaan tingkat kesehatan koperasi, KUD menyewa jasa auditor

independen setiap akhir tahun yang pelaksanaannya hamper mencapai 2

minggu untuk setiap melakukan audit. Untuk mendapatkan kredit dari unit

simpan pinjam pada KUD tersebut diadakan seleksi terlebih dahulu oleh para

karyawan dan pengurus sehingga dalam pengajuan kredit tidak langsung

mendapatkannya dan untuk jumlah kredit tertentu harus ada agunan atau

jaminannya.

c. Dukungan Infrastuktur

Suatu unit usaha dalam melakukan kegiatannya tidak bisa terlepas dari

sarana dan prasarana agar kegiatan yang dilaksanakan bisa berjalan lancar dan

efektif. Selain itu adanya dukungan infrastuktur yang baik akan dapat

mengembangkan suatu unit usaha agar dapat lebih maju dan dapat mengikuti

perkembangan jaman. Dukungan infrastuktur pada unit simpan pinjam di KUD

Mojosongo adalah teknologi informasi(TI).

Adanya teknologi informasi ini adalah untuk memperkuat sistem

operasional koperasi terutama unit simpan pinjamnya sehingga diperlukan

adanya pengimplementasian teknologi informasi yang memadai dalam

operasionalnya. Selain itu dengan adanya prasarana teknologi informasi

tersebut juga dapat digunakan untuk mendukung pengambilan kebijakan

secara tepat waktu.

Menurut Bapak Mulyono selaku Ketua II mengatakan bahwa, “Usaha

simpan pinjam di KUD ini sudah menggunakan komputer untuk dapat

meningkatkan efektivitas kinerja para karyawan terutama untuk bagian simpan

pinjam. Dengan adanya komputer akan memudahkan karyawan dalam

membuat pembukuan tentang transaksi yang terjadi selama periode tertentu

sehingga hal ini akan mempermudah pihak yang berwenang dalam membuat

keputusan yang akan diambil dengan lebih cepat dan tepat”.

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

d. Traning

Program Traning merupakan upaya koperasi terutama unit simpan

pinjam untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di koperasi

secara sistematis dan berkelanjutan. Dengan adanya traning ini diharapkan

para karyawan menyadari pentingnya pekerjaan mereka, yaitu untuk dapat

memenuhi kebutuhan para anggota dan masyarakat sekitar daerah kerja serta

dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada para anggota dan

masyarakat sekitar daerah kerja.

Menurut Bapak Mulyono selaku Ketua II mengatakan bahwa, “Untuk

dapat meningkatkan profesionalisme para karyawan diharapkan ada program

traning yang diadakan secara rutin kerena pelaksanaan program traning

sekarang ini sudah tidak rutin lagi, tetapi ada cara lain yang kami tempuh

untuk meningkatkan SDM selain traning yaitu dengan adanya penyuluhan atau

pembinaan dari para pengurus dan penyuluh-penyuluh yang ada. Namun pada

saat ini KUD sedang mengajukan permohonan untuk dapat mengirimkan

karyawannya terutama unit simpan pinjam agar dapat mengikuti traning

supaya terjadi peningkatan kualitas dari para karyawan KUD”.

e. Peningkatan kerjasama koperasi dengan bank umum/lembaga lain (linkage

Program).

Kerjasama dalam sebuah entitas usaha dengan usaha yang lain

merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dapat meningkatkan usaha

dari masing-masing pihak. Salah satu bentuk dari kerjasama tersebut adalah

linkage program yang merupakan suatu bentuk kerjasama yang saling

menguntungkan antara bank umum/lembaga keuangan dengan koperasi

terutama unit simpan pinjam. KUD Mojosongo dalam mengembangkan unit

simpan pinjamnya bekerjasama dengan lembaga keuangan lain.

Menurut Enik Suharti selaku Kabid. Simpan Pinjam mengatakan

bahwa, “Bentuk kerjasama unit simpan pinjam pada KUD Mojosongo dengan

lembaga bank/lembaga keuangan bukan dalam bentuk meminjam uang untuk

permodalan, tetapi bank atau lembaga keuangan merupakan sarana bagi para

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

anggota atau masyarakat yang meminjam pada KUD yang berada di luar

daerah untuk dapat membayar angsuran kepada KUD dengan mudah”.

Dengan adanya kerjasama dengan bank/pihak lembaga keuangan

akan mempermudah para debitur dalam mengangsur kreditnya sehingga para

debitur dalam mengangsur kreditnya sehingga para debitur tidak mempunyai

kendala dalam membayar angsuran apabila mereka bekerja di luar daerah di

Mojosongo dan bagi KUD hal ini akan memperluas jangkauan kredit kepada

anggota dan masyarakat sekitar daerah kerja.

2. Kendala Yang dihadapi

Menurut Ibu Enik Suharti selaku Kabid. Simpan pinjam KUD Mojosongo

mengatakan bahwa, “Sampai saat ini kendala yang kami hadapi terutama unit

simpan pinjam yaitu tentang adanya kredit macet .”

3. Upaya Yang dilakukan KUD Mojosongo Dalam Mengatasi Kendala

Untuk menjamin strategi pengembangan usaha simpan pinjam yang

diterapkan itu berhasil, diperlukan kebijaksanaan atau upaya-upaya dari pihak

KUD Mojosongo untuk dapat mengatasi kendala-kendala yang dihadapi agar

implementasi strategi pengembangan usaha simpan pinjam dapat berjalan lancar.

Menurut Bapak Mulyono selaku Ketua II KUD Mojosongo mengatakan

bahwa, “ Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala-kendala yaitu, untuk

memberikan kredit, sebelumnya harus diadakan tinjauan ke lapangan secara

langsung agar dapat mengurangi adanya kesalahan dalam menggunakan kredit

yang kami berikan kepada anggota yang seharusnya untuk menambah modal

tetapi langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, serta untuk

mengurangi timbulnya kredit macet pada unit simpan pinjam kami. Apabila ada

kredit macet maka tindakan yang kami lakukan yang pertama adalah dengan

memanggil debitur untuk diberi teguran, namun apabila teguran yang kami

lakukan belum ada hasil maka kami selaku karyawan terutama bagian unit simpan

pinjam dan pengurus KUD melakukan penagihan secara bersama agar kredit yang

macet segera di bayar tetapi pada unit simpan pinjam ini tidak banyak terjadi

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

kredit macet hanya beberapa saja. Sehingga dapat dikatakan kalau di unit simpan

pinjam ini, kredit yang diberikan relative lancar dalam pembayaran angsuran”.

Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Enik Suharti, selaku Kabid. Simpan

pinjam bahwa, “Untuk penanganan kredit macet, kami melakukan tindakan yang

lunak dahulu yaitu dengan memanggil dan menanyakan permasalahan kenapa

tidak mengangsur apabila hal ini tidak mendapatkan hasil, maka kami berserta

para pengurus melakukan inpeksi ke lapangan untuk mencari informasi yang lebih

lanjut. Upaya lain yang dilakukan untuk mencegah adanya kredit macet adalah

untuk jumlah pinjaman tertentu ada agunan/jaminan yang harus diserahkan calon

debitur kepada kami sebelum kredit dicairkan”.

C. Temuan Studi yang dihungkan Dengan kajian teori

1. Strategi Pengembangan Usaha Simpan Pinjam

KUD Mojosongo dalam menjalankan salah satu unit usahanya yaitu unit

simpan pinjam ada beberapa cara atau strategi yang digunakan agar tujuan dari

KUD untuk dapat memberikan pelayanan kepada anggota dan masyarakat di

sekitar daerah kerja dapat tercapai sesuai dengan visi dan misi yang telah

ditetapkan. Strategi-strategi pengembangan yang digunakan yaitu :

a. Program Penyehatan Industri Unit Usaha Koperasi.

Pada awal berdirinya KUD Mojosongo mempunyai empat (6) unit

usaha sampai sekarang yaitu Unit Angkutan, Unit Listrik, Unit Simpan

Pinjam, Unit Pertokoan, Unit Pangan, Unit Persusuan. Unit simpan pinjam

merupakan satu-satunya unit yang dimiliki koperasi dan merupakan awal dari

berdirinya KUD Mojosongo. Unit usaha simpan pinjam ini diharapkan dapat

mendukung pengembangan iklim usaha di koperasi yang saat ini sedang dan

akan terus digalakkan.

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel: Modal Koperasi

No Uraian Th. 2005 Th.2006 Th.20071 Simpanan pokok

anggota12.100.000.00 12.002.113.00 11.595.000.00

2 Simpanan wajib 208.013.730.00 224.725.735.00 230.348.3773 Cadangan

koperasi22.558.633.767.29 2.572.787.864.00 2.200.030.000

4 Donasi 1.875.030.000.00 1.875.030.000.29 2.792.836.023.295 SHU tahun

berjalan164.118.210.00 172.402.914.16 207.049.920.79

Jumlah 4.817.895.707.76 4.856.948.513.45 5.442.223.325.08

Untuk jenis kredit yang diberikan kepada anggota dan masyarakat

sekitar daerah kerja pada awal berdirinya hanya 1 macam yaitu Kredit Candak

Kulak (KCK). Pada saat ini berkembang menjadi 4 macam yaitu kredit 10

harian, KCK, Kredit tahunan (bank Mandiri) dan kredit Kompensasi BBM.

Kredit 10 harian adalah kredit yang diberikan kepada anggota ataupun

masyarakat daerah sekitar dimana pada kredit ini dibayar setiap 10 hari sekali

atau setiap pembayaran susu. Sedangkan kredit kompensasi BBM pada saat ini

kurang diminati oleh masyarakat. Untuk kredit dari bank mandiri adalah kredit

berupa pinjaman sapi dimana cara membayarnya adalah dengan menyetorkan

susu ke KUD. Kredit sapi yang diberikan oleh bank mandiri untuk masing -

masing anggota adalah minimal Rp 15.000.000,00. Dari berbagai macam

kredit tersebut yang paling diminati adalah kredit 10 harian.

Keberhasilan sebuah usaha simpan pinjam pada koperasi ditentukan

dengan adanya peningkatan kondisi keuangan pada koperasi tersebut.

Peningkatan kondisi keuangan usaha simpan pinjam dapat dilihat pada

pendapatan yang diperoleh unit simpan pinjam selama beberapa tahun

tertentu. Pendapatan yang diperoleh, secara langsung akan berpengaruh

terhadap peningkatan aspek permodalan di unit simpan pinjam. Maka dengan

adanya peningkatan keuangan pada usaha simpan pinjam akan dapat

memenuhi permintaan kredit yang tinggi yang berasal dari sebagian besar

anggota dan masyarakat sekitar daerah kerja.

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Seperti dalam penelitian ini, adanya peningkatan modal pada unit

simpan pinjam di KUD Mojosongo akan mempermudah dalam melayani

permintaan kredit dari anggota dan masyarakat sekitar daerah kerja. Bantuan

kredit yang diperoleh unit simpan pinjam pada KUD tersebut sebagian besar

dalam pengembaliannya dilakukan secara angsuran.

Strategi yang lainnya untuk dapat meningkatkan permodalan adalah

dengan cara pengenaan bunga tetap dan biaya administrasi yang diantaranya

biaya propisi kepada setiap transaksi kredit yang terjadi. Besarnya pengenaan

masing-masing biaya adalah biaya bunga 2%,biaya administrasi 5%,sudah

termasuk biaya provisi sebesar 2%. Dengan pengenaan biaya-biaya pada

setiap transaksi kredit yang dilakukan juga akan meningkatkan permodalan

usaha simpan pinjam yang ada pada KUD tersebut.

Pengenaan bunga tetap untuk setiap pinjaman apabila dihitung pada

waktu angsuran diterima dengan sistem pokok tambah bunga tidak akan

efektif karena pendapatan bunga baru akan di ketahui pada akhir tahun atau

perhitungan yang demikian tidak akan efektif didalam penambahan modal unit

simpan pinjam. Namun apabila perhitungan bunga tetap di lakukan pada saat

awal terjadinya transaksi kredit maka akan dapat diketahui besarnya bunga

yang diperoleh tersebut, dapat diputar kembali oleh simpan pinjam untuk

disalurkan kembali kepada nasabah dan berperan terhadap peningkatan modal

pada simpan pinjam. Dengan demikian perhitungan bunga tetap akan

menambah modal pada unit simpan pinjam apabila perhitungannya dilakukan

pada awal terjadinya transaksi atau dibebankan dahulu kepada nasabah,

sehingga untuk angsurannya nasabah hanya akan membayar pokoknya saja.

Untuk unit simpan pinjam pada KUD Mojosongo semua jenis kredit

dikenakan bunga tetap. tetapi penarikan bunga tetap untuk masing-masing

kredit berbeda-beda. Untuk jenis kredit 10 harian pengenaan bunga dilakukan

pada saat awal terjadinya transaksi kredit sedangkan untuk jenis kredit

tahunan, pengenaan bunga tetap dilakukan setiap bulan saat angsuran dibayar

yaitu bunga di tambah pokok angsuran.

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Dengan demikian pengenaan bunga tetap untuk setiap kredit yang

ada pada unit simpan pinjam KUD Mojosongo mempunyai peran yang besar

terhadap penambahaan modal di unit simpan pinjam tersebut.

Pengenaan biaya adminitrasi untuk simpan pijam di KUD

Mojosongo penarikannya dilakukan pada awal transaksi kredit terjadi.

Penarikan biaya administrasi yang dilakukan di awal transaksi mempunyai

peran yang besar di dalam penambahan modal unit simpan pinjam karena

uang yang diterima oleh unit simpan pinjam bisa langsung diputar kembali

setelah dilakukan pembukuan oleh petugas bagian simpan pinjam. Dengan

demikian pendapatan yang diperoleh dari pengenaan biaya adminitrasi bisa

langsung digunakan untuk memenuhi kredit yang ada sehingga akan

membantu dalam meningkatkan permodalan unit simpan pinjam selain

bantuan kredit lunak dari lembaga keuangan di luar koperasi.

Dari data-data diatas sesuai dengan pendapat Abdul Salam yang

diakses dari (http//:smecda.com, 9 Februari 2008 jam 11.30 WIB) bahwa

“Restrukturisasi KSP bermasalah melalui peningkatan keuangan KSP untuk

memperkuat pemodalan KSP”.

b. Penyempurnaan Sistem Pengaturan dan Pengawasan Unit Usaha

Koperasi.

Pengaturan dan pengawasan dalam suatu unit usaha merupakan hal

yang sangat penting dilakukan karena berpengaruh terhadap pelaksanaan suatu

kegiatan agar berjalan sesuai dengan peraturan yang ada. Dengan adanya

pengaturan dan pengawasan diarahkan untuk dapat mengurangi adanya tingkat

kesalahan dan penyelewengan dalam pelaksanaan kegiatan suatu unit usaha.

Pengaturan dan pengawasan yang dilakukan oleh pihak KUD

Mojosongo terhadap para karyawan disesuaikan dengan AD/ART yang ada.

Para karyawan dalam melaksanakan tanggungjawabnya akan dipantau oleh

seorang manajer agar dalam melaksanakan tugasnya dikerjakan dengan

sebaik-baiknya. Sedangkan manajer juga akan dipantau oleh para karyawan

agar bekerja sesuai dengan peraturan yang ada dan mengurangi tindakan yang

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

menyimpang para karyawan. Dengan adanya pengawasan diharapkan para

karyawan dapat bekerja sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah

ditetapkan. Selain itu ada rapat pleno yang diadakan setiap akhir bulan antara

para karyawan dengan pengurus yang berfungsi untuk mengevaluasi kinerja

dari karyawan dan menejer selama 1 bulan sehingga apabila ada tindakan

yang menyimpang atau tidak sesuai dengan peraturan maka akan ditindak

atau diperingatkan oleh pengurus.

Untuk dapat menyempurnakan sistem pengaturan dan pengawasan

yang ada pada KUD Mojosongo adalah dengan penilian tingkat kesehatan

koperasi yang di lakukan setiap akhir periode, penilaian tingkat kesehatan

menggunakan jasa audit koperasi independen yang berasal dari luar yaitu dari

PT.Duta Karya Semarang yang dibiayai oleh KUD sendiri ,adapun hasil dari

penilaian tingkat kesehatan yang dilakukan adalah wajar,baik tanpa ada

catatan.

Usaha lain di lakukan KUD dalam menyempurnakan sistem

pengaturan dan pengawasan adalah dengan adanya seleksi yang dilakukan

terhadap calon debitur. Seleksi tersebut dilakukan oleh pemutus kredit,

manejer dan para pengurus mengadakan kerja sama serta ada agunan atau

jaminan yang harus diserahkan oleh para calon debitur untuk jumlah kredit di

atas Rp.1.000.000,00 serta adanya surat peryataan kesepakatan untuk

mengadakan kredit dari pihak suami dan istri sehingga kredit yang akan

diberikan benar-benar diberikan kepada para anggota atau masyarakat daerah

sekitar yang benar-benar membutuhkan. Seleksi yang dilakukan terhadap

calon debitur juga merupakan upaya agar mencegah adanya kredit macet dan

penggunaan kredit yang salah dari debitur .

Dari data-data sesuai dengan teori Abdul Salam yang di akses dari

(http//:smecda.com, 9 Februari 2008 jam 11.30 WIB) bahwa,

“Penyempurnaan pengaturan dan pengawasan diarahkan pada risk based

supervision dengan menyempurnakan beberapa ketentuan mengenai prinsip

kehati-hatian”.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

c. Dukungan Infrastruktur

Dukungan infrastruktur merupakan sarana untuk membantu dalam

pengembangan unit simpan pinjam adalah Teknologi Informasi.

Adanya teknologi informasi ini adalah untuk memperkuat sistem

operasional koperasi terutama unit simpan pinjamnya sehingga diperlukan

adanya pengimplementasian teknologi informasi yang memadai dalam

operasionalnya. Selain itu dengan adanya prasarana teknologi informasi

tersebut juga dapat digunakan untuk mendukung pengambilan kebujakan

secara tepat waktu.

Pada KUD Mojosongo adanya penggunaan teknologi yang berupa

media elektronik sudah diterapkan guna meningkatkan pelayanan kepada para

anggota dan masyarakat di sekitar daerah kerja. Selain itu dengan adanya

penggunaan media elektronik seperti komputer akan dapat meningkatkan

efisiensi dan efektivitas kinerja unit simpan pinjam.

Keberadaan media elektronik sudah dimanfaatkan secara optimal

dalam kegiatan operasional simpan pinjam. Sehingga hal ini akan membantu

dalam memberikan informasi kepada pihak manajemen dengan lebih cepat,

lengkap dan akurat yang akan berpengaruh dalam ketepatan mengambil

keputusan maupun penyusunan perencanaan yang akan dilaksanakan oleh

bagian unit simpan pinjam pada KUD tersebut.

Dari data-data sesuai dengan teori Abdul Salam yang di akses dari

(http//:smecda.com, 9 Februari 2008 jam 11.30 WIB) bahwa, “Perangkat

teknologi informasi untuk mendukung kegiatan operasional”.

d. Traning

Aspek sumber daya manusia hal yang sangat mempengaruhi kualitas

dari usaha simpan pinjam yang ada pada KUD Mojosongo. Untuk mencapai

kualitas yang terbaik maka pegawai/karyawan harus dilatih agar menyadari

pentingnya pekerjaan mereka, yaitu agar memberikan kualitas pelayanan yang

memuaskan terhadap para pengguna jasa simpan pinjam. Untuk dapat

meningkat kualitas sumber daya manusia pada usaha simpan pinjam maka

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

KUD Mojosongo menerapkan semacam bentuk diklat atau training,

pembinaan atau penyuluhan kepada seluruh karyawan KUD terutama untuk

unit simpan pinjam agar dapat menciptakan suatu kinerja yang lebih baik dan

professional dalam memberikan layanan kepada anggota dan masyarakat

sekitar daerah kerja.

Selain itu setiap akhir tahun pada waktu pelaksanaan Rapat Anggota

Tahunan KUD selalu diadakan evaluasi kinerja terhadap karyawan KUD

Mojosongo. Dengan adanya evaluasi terhadap kinerja para karyawan

khususnya untuk unit simpan pinjam akan dapat memantau kinerja dari

karyawan agar bekerja dengan lebih baik. Apabila ada karyawan yang tidak

sesuai dengan peraturan maka akan ditegur atau ditindak sesuai dengan

AD/ART yang ada.

Dari data-data yang ditulis di atas sesuai dengan teori Abdul Salam

(http//:smecda.com, 9 Februari 2008 jam 11.30 WIB) bahwa, “Traning

merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas SDM secara sistematis dan

berkelanjutan, dengan mengembangkan sistem dalam memperkuat aspek fit

(kemampuan) SDM KSP”.

e. Linkage Program

Kerjasama dalam sebuah entitas usaha dengan usaha yang lain

merupakan suatu hal yang penting untuk dapat mengembangkan usaha dari

masing-masing pihak. Disamping itu dengan adanya kerjasama akan

menguntungkan antara pihak yang saling mengadakan kerjasama.

Salah satu bentuk kegiatan kerjasama yang dilakukan oleh unit

simpan pinjam pada KUD Mojosongo dengan bank atau lembaga keuangan

yaitu dengan BPD (Bank Pembangunan Daerah), sebagai perantara bagi para

anggota dan masyarakat yang mempunyai kredit dengan KUD yang bekerja di

luar kota Boyolali dalam membayar kredit mereka. Dengan demikian, hal ini

akan mempermudah pihak KUD untuk dapat menerima angsuran kredit.

Sehingga dengan adanya kerjasama antara pihak unit simpan pinjam pada

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

KUD Mojosongo dengan pihak bank/lembaga keuangan akan membantu

dalam meningkat jangkauan penyaluran kredit yang lebih luas lagi.

Dari data-data sesuai dengan teori Abdul Salam yang di akses dari

(http//:smecda.com, 9 Februari 2008 jam 11.30 WIB) bahwa, Linkage

program ini merupakan suatu bentuk kerjasama yang saling menguntungkan

antara bank umum/lembaga keuangan dengan koperasi terutama unit simpan

pinjam untuk meningkatkan jangkauan dalam penyaluran kredit”.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang penulis kemukakan pada

bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi pengembangan usaha simpan pinjam yang digunakan oleh KUD

Mojosongo diwujudkan melalui:

a. Program penyehatan industri unit usaha koperasi, bahwa program

penyehatan usaha simpan pinjam dilakukan dengan memperkuat aspek

permodalan seperti mencari bantuan kredit lunak dari lembaga di luar

koperasi, pengenaan biaya administrasi untuk setiap kredit, serta

pengenaan bunga tetap yang ditarik pada awal transaksi kredit mingguan.

b. Penyempurnaan sistem pengaturan dan pengawasan unit usaha koperasi,

berusaha melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawan dan pengurus

yang disesuaikan dengan AD/ART, melakukan seleksi yang ketat terhadap

calon nasabah dengan melakukan survey ke lapangan oleh petugas unit

simpan pinjam serta adanya penilaian tingkat kesehatan koperasi oleh jasa

audit yang independen yang dilakukan setiap akhir periode.

c. Dukungan infrastruktur, berupa penggunaan media elektronik seperti

komputer yang berfungsi untuk meningkatkan efektifitas kinerja para

karyawan.

d. Traning, merupakan sistem pelatihan yang ditunjukan bagi para karyawan

koperasi. Hal ini dapat berupa adanya pembinaan dari para pengurus dan

penyuluh-penyuluh, traning serta diklat dari pemerintah yang bertujuan

untuk meningkatkan kualitas karyawan dalam melaksanakan kegiatan pada

usaha simpan pinjam serta pemberian layanan kepada para nasabah

e. Linkage Program, merupakan program untuk memperluas jangkauan

dalam penyaluran kredit dengan melakukan kerjasama dengan bank atau

lembaga keuangan lain.

68

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

2. Faktor penghambat unit simpan pinjam KUD Mojosongo dalam

mengembangkan usahanya

Faktor penghambat unit simpan pinjam KUD Mojosongo dalam

mengembangkan usahanya adalah adanya kredit macet.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah dikemukakan di atas maka

penulis dapat mengkaji implikasinya baik teoritis dan praktis sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan dalam mengembangkan usaha

simpan pinjam di KUD Mojosongo agar lebih bermanfaat bagi anggota dan

masyarakat di sekitar daerah kerja. Dengan diketahuinya strategi dan hambatan

yang dihadapi oleh unit simpan pinjam pada KUD Mojosongo diharapkan adanya

usaha untuk memaksimalkan strategi dan meminimalkan hambatan yang ada

sehingga upaya KUD Mojosongo, untuk meningkatkan perkembangan unit

simpan pinjam menjadi lebih efektif dan efisien agar unit simpan pinjam bisa

dimanfaatkan oleh anggota KUD Mojosongo dan masyarakat sekitar daerah kerja

dalam meningkatkan kehidupan perekonomian yang lebih baik.

2. Implikasi Praktis

Unit simpan pinjam pada Mojosongo seharusnya menerapkan strategi-

strategi pengembangan usaha sesuai dengan teori agar dapat berkembang sesuai

dengan yang diharapkan. Namun demikian dalam pelaksanaannya belum dapat

optimal dikarenakan adanya hambatan-hambatan yaitu kurangnya permodalan dan

adanya kredit macet, sehingga diperlukan adanya upaya-upaya dan penanganan

yang lebih serius agar hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi.

C. Saran

Dari kesimpulan dan implikasi penelitian yang penulis lakukan maka saran

untuk KUD Mojosongo adalah:

1. KUD Mojosongo hendaknya lebih meningkatkan lagi permodalannya terutama

untuk unit simpan pinjam dengan mencari bantuan kredit lunak yang lebih

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

banyak lagi agar dapat memenuhi permintaan kredit yang tinggi yang berasal

dari anggota dan masyarakat sekitar daerah kerja agar para nasabah tersebut

tidak beralih untuk meminjam di lembaga keuangan lain.

2. Lebih meningkatkan sumber daya manusia yang ada dengan cara pemberian

diklat atau pembinaan secara lebih rutin agar para karyawan lebih professional

sehingga dalam memberikan pelayanan dapat lebih baik dan cepat.

3. Untuk unit-unit yang ada pada KUD Mojosongo juga menerapkan strategi

pengembangan yang sama dengan yang digunakan oleh unit simpan pinjam

yang disesuaikan dengan bidang masing-masing ( infrastruktur ) agar semua

unit saling mendukung demi kemajuan KUD Mojosongo.

4. Karena masih adanya kredit macet, maka sebaiknya unit simpan pinjam pada

KUD Mojosongo perlu bertindak lebih tegas lagi terhadap nasabah yang

kreditnya macet agar jumlah kredit yang ada dapat dikurangi sehingga kredit

yang diterima kembali dapat menambah permodalan unit simpan pinjam.