i
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS
MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY
DENGAN MEDIA POWERPOINT
DI SDN BENDAN NGISOR KOTA SEMARANG
SKRIPSI
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
AFRINIA NUR FATIMAH
1401411499
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Afrinia Nur Fatimah
NIM : 1401411499
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul Skripsi :Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model
Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint di SDN
Bendan Ngisor Kota Semarang
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi ini adalah hasil karya
sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain baik sebagian atau keseluruhan.
Pendapat atau tulisan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
kode etik ilmiah.
Semarang, 10 Juni 2015
Peneliti
Afrinia Nur Fatimah
NIM 1401411499
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi atas nama Afrinia Nur Fatimah, NIM 1401411499, berjudul
“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Two Stay Two Stray
dengan Media Powerpoint di SDN Bendan Ngisor Kota Semarang” telah disetujui
oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang pada:
hari : Kamis
tanggal : 25 Juni 2015
Semarang, 10 Juni 2015
Mengetahui,
Ketua Jurusan PGSD Dosen Pembimbing
Dra. Hartati, M. Pd. Dr. Eko Purwanti, M.Pd.
NIP 19551005 198012 2 001 NIP 19571026 198203 2 001
iv
iv
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi atas nama Afrinia Nur Fatimah, NIM 1401411499, dengan judul
“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Two Stay Two Stray
dengan Media Powerpoint di SDN Bendan Ngisor Kota Semarang”, telah
dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan
Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada:
hari : Kamis
tanggal : 25 Juni 2015
Panitia Ujian Skripsi
Ketua, Sekretaris,
Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd. Drs. Moch Ichsan, M.Pd.
NIP. 195604271986031001 NIP. 195006121984031001
Penguji Utama
Dra. Munisah, M.Pd
NIP. 195506141988032001
Penguji I Penguji II
Dra. Arini Estiastuti, M.Pd Dr. Eko Purwanti, M.Pd
NIP.195806191987022001 NIP. 195710261982032001
v
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
“Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat
serta keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan. Dan pengetahuan
adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika
tidak disertai cinta” (Khalil Gibran)
“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua “(Aristoteles)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Kedua orang tuaku tercinta, kakakku tersayang, dan seluruh keluarga
Yang telah memberi doa dan dukungan dalam setiap langkahku
Almamaterku
vi
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul
“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Two Stay Two Stray
dengan media Powerpoint”. Skripsi ini merupakan syarat akademis dalam
menyelesaikan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati peneliti menyampaikan terimakasih dan rasa hormat
kepada semua pihak antara lain:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan studi dan menyelesaikan skripsi
2. Prof. Dr. Fahrudin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah
memberikan ijin penelitian dan pengesahan skripsi.
3. Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang
telah memperlancar penyelesaian skripsi ini.
4. Dr. Eko Purwanti, M.Pd., Pembimbing yang telah memberikan bimbingan
dan arahan dengan penuh kesabaran, tanggung jawab, dan kesungguhan hati
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
5. Dra. Mu’nisah, M.Pd., Dosen Penguji Utama Skripsi yang telah menguji
dengan teliti dan sabar serta memberikan banyak masukan kepada penulis.
vii
vii
6. Dra. Arini Estiastuti, M.Pd., Dosen Penguji I yang telah menguji dengan teliti
dan sabar serta memberikan banyak masukan kepada penulis.
7. Sri Sunarti, S.Pd., Kepala SDN Bendan Ngisor Kota Semarang yang telah
menerima peneliti untuk melakukan penelitian
8. Ratih Juwariah, S.Pd., Guru kelas VB SDN Bendan Ngisor Kota Semarang
yang telah memberikan bimbingan dan bantuan yang berharga
9. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu
Demikian yang dapat peneliti sampaikan, semoga semua bantuan dan
bimbingan yang telah diberikan menjadi amal kebaikan dan mendapat berkah
yang berlimpah dari Allah SWT. Harapan peneliti, semoga skripsi ini dapat
memberi manfaat kepada peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.
Semarang, 10 Juni 2015
Peneliti
viii
viii
ABSTRAK
Fatimah, Afrinia Nur. 2015. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melaui
Model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint di SDN Bendan
Ngisor Kota Semarang. Skripsi. Jurusan PGSD. Fakultas Ilmu Pendidikan.
Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing Dr. Eko Purwanti, M.Pd.
192 halaman.
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu
dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam
kehidupan di masyarakat. Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil refleksi diri
peneliti dalam pembelajaran IPS pada kelas VB SDN Bendan Ngisor Kota
Semarang yang menunjukkan perlu adanya peningkatan. Beberapa permasalahan
penyebab kondisi tersebut diantaranya: (1) keterampilan guru: guru belum
maksimal menggunakan model pembelajaran ; (2) aktivitas siswa: dalam kegiatan
keja kelompok hanya beberapa siswa saja yang aktif, dan siswa yang lain bermain
sendiri; (3) hasil belajar: hanya 13 dari 24 siswa yang mendapat hasil belajar
mencapai KKM. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah
meningkatkan kualiatas pembelajaran yang meliputi keterampilan guru, aktivitas
siswa, dan hasil belajar dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two
Stray dengan media Powerpoint pada siswa kelas VB SDN Bendan Ngisor Kota
Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan
guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar pembelajaran IPS pada siswa kelas VB
SDN Bendan Ngisor Kota Semarang.
Penelitian tindakan kelas ini terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang dilaksanakan dalam tiga siklus, dengan
tiga kali pertemuan. Subjek penelitian adalah guru dan 37 siswa SDN Bendan
Ngisor Kota Semarang. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan nontes.
Analisis data menggunakan analisis statistik kuantitatif dan analisis deskriptif
kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan guru pada siklus I
memperoleh kategori baik, pada siklus II dan pada siklus III memperoleh kategori
sangat baik. Rata-rata aktivitas siswa pada siklus I memperoleh kategori cukup,
pada siklus II memperoleh kategori baik, dan pada siklus III memperoleh kategori
sangat baik. Hasil belajar ranah pengetahuan siswa pada siklus I memperoleh
kategori cukup, pada siklus II dan pada siklus III memperoleh kategori baik.
Simpulan penelitian ini adalah melalui model Two Stay Two Stray dengan
media Powerpoint pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan keterampilan
guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar. Saran penelitian ini adalah guru hendaknya
menerapkan model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint sebagai upaya
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS.
Kata Kunci: Kualitas pembelajaran, media Powerpoint, IPS, Two Stay Two Stray
ix
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................................. iii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................ iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................... v
PRAKATA ................................................................................................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................................. vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiv
DAFTAR BAGAN ................................................................................................. xvi
DAFTAR DIAGRAM ............................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xix
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah ............................................ 7
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 9
3.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 10
II. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori ................................................................................................ 11
2.1.1 Hakikat Belajar ............................................................................................ 11
2.1.1.1 Pengertian Belajar ..................................................................................... 11
x
x
2.1.1.2 Prinsip-prinsip belajar ............................................................................... 12
2.1.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ............................................... 13
2.1.2 Hakikat pembelajaran ............................................................................... 15
2.1.2.1 Pengertian pembelajaran ......................................................................... 15
2.1.2.1 Ciri-ciri pembelajaran ............................................................................. 17
2.1.3 Kualitas pembelajaran .............................................................................. 17
2.1.3.1 Keterampilan guru ................................................................................... 22
2.1.3.2 Aktivitas siswa ........................................................................................ 32
2.1.2.3 Hasil Belajar ........................................................................................... 34
2.1.4 Hakikat IPS ............................................................................................. 40
2.1.4.1 Pengertian IPS ......................................................................................... 40
2.1.4.2 Tujuan IPS ............................................................................................... 41
2.1.4.3 Ruang Lingkup IPS .................................................................................. 33
2.1.5 Strategi Pembelajaran ............................................................................... 44
2.1.5.1 Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray .......................... 44
2.1.5.1.1 Pembelajaran Kooperatif ........................................................................ 44
2.1.5.1.2 Pengertian model pembelajaran Two Stay Two Stray ............................ 46
2.1.5.1.3 Langkah-langkah model pembelajaran Two Stay Two Stray ................. 47
2.1.5.1.4 Tahapan-tahapan model pembelajaran Two Stay Two Stray.................... 47
2.1.5.2 Media Pembelajaran ................................................................................ 50
2.1.5.2.1 Pengertian Media Pembelajaran ............................................................... 50
2.1.5.2.2 Pengertian Media Powerpoint ................................................................. 50
2.1.5.2.3 Kelebihan Media Powerpoint .................................................................. 54
xi
xi
2.1.5.2.4 Fungsi media pembelajaran .............................................................. 55
2.1.5.3 Pendekatan Saintifik ......................................................................... 56
2.1.6 Teori Belajar yang mendasari Model Two Stay Two Stray ................ 59
2.1.6.1 Teori Belajar Kognitif ........................................................................ 59
2.1.6.1 Teori Belejar Konstruktivisme ........................................................... 61
2.1.7 Penerapan Model Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint .. 62
2.2 Kajian Empiris ................................................................................. 66
2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................. 74
2.4 Hipotesis Tindakan .......................................................................... 77
III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................ 78
3.2 Perencanaan Tahap Penelitian .......................................................... 81
3.3 Subjek Penelitian .............................................................................. 92
3.4 Tempat Penelitian ............................................................................. 92
3.5 Variabel Penelitian ............................................................................ 92
3.6 Data dan Teknik Pengumpulan Data ................................................. 94
3.6.1 Sumber Data ..................................................................................... 94
3.6.2 Jenis Data ......................................................................................... 95
3.6.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 96
3.6.3.1 Teknik Tes ........................................................................................ 96
3.6.3.2 Teknik Non Tes ................................................................................. 97
3.7 Teknik Analisis Data ....................................................................... 98
3.7.1 Kuantitatif ...................................................................................... 98
xii
xii
3.7.2 Kualitatif ....................................................................................... 101
3.8 Indikator Keberhasilan .................................................................. 104
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 105
4.1.1 Deskripsi pelaksanaan siklus I ........................................................ 105
4.1.1.1 Perencanaan siklus I ....................................................................... 105
4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I....................................................... 107
4.1.1.3 Observasi siklus I ........................................................................... 109
4.1.1.4 Refleksi Siklus I ............................................................................ 124
4.1.2 Deskripsi pelaksanaan siklus II ...................................................... 127
4.1.2.1 Perencanaan siklus II...................................................................... 127
4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II ..................................................... 128
4.1.2.3 Observasi siklus II .......................................................................... 131
4.1.2.4 Refleksi Siklus II ........................................................................... 145
4.1.3 Deskripsi pelaksanaan siklus III .................................................... 147
4.1.3.1 Perencanaan siklus III .................................................................... 147
4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus III .................................................... 147
4.1.3.3 Observasi siklus III ........................................................................ 150
4.1.3.4 Refleksi Siklus III ......................................................................... 164
4.1.5 Rekapitulasi Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ............................... 167
4.2 Pembahasan ................................................................................... 172
4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian ..................................................... 172
xiii
xiii
4.2.1.1 Peningkatan Keterampilan Guru dalam Pembelajaran IPS Melalui
Model Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint ............... 173
4.2.1.2 Peningkatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPS Melalui
Model Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint ............ 180
4.2.1.3 Peningkatan Hasil Belajar dalam Pembelajaran IPS Melalui Model
Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint ......................... 186
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian .......................................................... 193
4.2.2.1 Implikasi Teoritis ....................................................................... 193
4.2.2.2 Implikasi Praktis ........................................................................ 194
4.2.2.3 Implikasi Pedagogis ................................................................... 194
V PENUTUP
5.1 Simpulan .................................................................................... 195
5.2 Saran ........................................................................................... 196
Daftar Pustaka ........................................................................... 198
Lampiran .................................................................................... 201
xiv
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jurnal Penelitian ............................................................................. 58
Tabel 3.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ................................ 73
Tabel 3.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................................ 76
Tabel 3.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III .............................. 79
Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar Siswa .................................. 90
Tabel 3.5 Konversi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan .......................... 90
Tabel 3.6 Kategori Kriteria Ketuntasan ......................................................... 92
Tabel 3.7 Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru ........................................ 93
Tabel 3.8 Kriteria Ketuntasan Aktivitas Siswa .............................................. 93
Tabel 4.1 Perencanaan Siklua I ...................................................................... 96
Tabel 4.2 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I ................................. 99
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ....................................... 102
Tabel 4.4 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siklus I ..................................... 107
Tabel 4.5 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus I ............................ 108
Tabel 4.6 Hasil Belajar Sikap Sosial Siswa Siklus I ..................................... 109
Tabel 4.7 Hasil Observasi Keterampilan Siswa Siklus I................................ 118
Tabel 4.8 Rencana Pelaksaaan Pembelajaran Siklus II .................................. 115
Tabel 4.9 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II ............................... 118
Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ................................... 122
Tabel 4.11 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siklus II ................................. 126
Tabel 4.12 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus II ......................... 127
xv
xv
Tabel 4.13 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus II ............................. 128
Tabel 4.14 Hasil Observasi Keterampilan Siswa Siklus II ............................ 130
Tabel 4.15 Rencana Pelaksaaan Pembelajaran Siklus III .............................. 134
Tabel 4.16 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus III ............................ 137
Tabel 4.17 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III .................................. 141
Tabel 4.18 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siklus III ................................ 145
Tabel 4.19 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus III ........................ 147
Tabel 4.20 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus III ............................ 148
Tabel 4.21 Hasil Observasi Keterampilan Siklus III ..................................... 149
xvi
xvi
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale .................................................. 47
Bagan 2.2 Kerangka Berpikir ........................................................................ 67
Bagan 3.1 Siklus PTK ................................................................................... 69
xvii
xvii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I ............................ 99
Diagram 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I .................................. 103
Diagram 4.3 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siswa Siklus I ..................... 107
Diagram 4.4 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus I ........................ 108
Diagram 4.5 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus I............................. 109
Diagram 4.6 Hasil Observasi Ranah Keterampilan Siswa Siklus I ............... 111
Diagram 4.7 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II ........................... 119
Diagram 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ................................ 122
Diagram 4.9 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siswa Siklus II .................... 126
Diagram 4.10 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus II ..................... 127
Diagram 4.11 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus II ......................... 129
Diagram 4.12 Hasil Observasi Keterampilan Siswa Siklus II ....................... 130
Diagram 4.13 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus III ....................... 138
Diagram 4.14 Hasil Obsevasi Aktivitas Siswa Siklus III .............................. 142
Diagram 4.15 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siswa Siklus III ................ 146
Diagram 4.16 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus III .................... 147
Diagram 4.17 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus III ........................ 148
Diagram 4.18 Hasil Observasi Ranah Keterampilan Siswa Siklus III ........... 150
Diagram 4.19 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I, Siklus II, dan
Siklus III ................................................................................. 154
Diagram 4.20 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I, Siklus II, dan
siklus III .................................................................................. 155
xviii
xviii
Diagram 4.21 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siklus I, Siklus II, dan
Siklus III ................................................................................. 156
Diagram 4.22 Hasil Belajar Ranah Sikap Spiritual Siswa Siklus I, Siklus II,
dan Siklus III ......................................................................... 157
Diagram 4.23 Hasil Belajar Ranah Sikap Sosial Siswa Siklus I, Siklus II,
dan Siklus III ......................................................................... 158
Diagram 4.24 Hasil Belajar Ranah Keterampilan Siswa Siklus I, Siklus II,
dan Siklus III ......................................................................... 159
xix
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Penetapan Indikator .................................................... 201
Lampiran 2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian .................................................... 206
Lampiran 3 Lembar Observasi Keterampilan Guru ....................................... 211
Lampiran 4 Lembar Oservasi Aktivitas Siswa .............................................. 221
Lampiran 5 Catatan Lapangan Keterampilan Guru ....................................... 234
Lampiran 6 Catatan Lapangan Aktivitas Siswa ............................................. 239
Lampiran 7 Perangkat Pembelajaran ............................................................. 244
Lampiran 8 Hasil Belajar Siswa ..................................................................... 332
Lampiran 9 Surat-surat Penelitian .................................................................. 365
Lampiran 10 Foto-foto Penelitian .................................................................. 369
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Pembelajaran adalah proses belajar mengajar yang dilakukan antara guru
dengan siswa yang harus berlangsung secara efektif. Keberhasilan proses belajar
mengajar pada pembelajaran dapat dilihat dari keberhasilan siswa yang mengikuti
kegiatan tersebut. Agar tujuan pembelajaran tercapai yaitu dengan adanya
peningkatan prestasi belajar siswa dan peningkatan kualitas. Peningkatan kualitas
pembelajaran ditunjukkan dengan peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa,
dan hasil belajar siswa.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan
nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan darinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pasal 3
tentang tujuan dari pendidikan di Indonesia adalah mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
1
2
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006 tentang Satndar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI menyebutkan
mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang dirancang untuk
mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap
kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermayarakat yang
dinamis. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu
dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam
kehidupan di masyarakat (BSNP, 2006:575).
Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mengembangkan potensi
peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat,
memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi,
dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari–hari baik yang
menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat (Trianto, 2014:176).
Tujuan pembelajaran IPS di SD agar peserta didik memiliki kemampuan dalam
(1) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya; (2) berkemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; (3)
memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan;
serta (4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global (BSNP,
2006:575).
Tujuan pembelajaran IPS tercapai ditandai dengan adanya peningkatan
prestasi belajar siswa dan peningkatan kualitas pembelajaran. Kualitas
3
pembelajaran adalah keterkaitan sistemik dan sinergis antara guru, siswa,
kurikulum dan bahan belajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam
menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan
kurikuler. Indikator kualitas pembelajaran dapat dilihat antara lain dari perilaku
pembelajaran pendidik, perilaku dan dampak belajar siswa, hasil belajar, iklim
pembelajaran, materi pembelajaran, kualitas media pembelajaran. Dalam
penelitian ini indikator tersebut akan akan dikaji dalam 3 variabel yaitu:
keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar.
Hasil refleksi peneliti saat melakukan pembelajaran dikelas VB SDN
Bendan Ngisor menggunakan kurikulum 2013 tema 3 mencakup muatan
pembelajaran IPA, IPS, Bahasa Indonesia dan Penjasorkes difokuskan pada
muatan IPS. Pada muatan IPS tujuan pembelajaran belum optimal karena
mengalami beberapa kendala antara lain: dari keterampilan guru: guru belum
optimal dalam mengelola kegiatan siswa dalam pada saat kerja kelompok dan
belum memanfaatkan media pembelajaran dalam menyampaikan materi, aktivitas
siswa: dalam pembelajaran IPS siswa cenderung untuk menghafal materi dan
dalam kegiatan kerja kelompok hanya beberapa siswa saja yang aktif dan siswa
yang lain bermain sendiri. Pencapaian hasil belajar muatan IPS masih rendah,
ditunjukkan nilai ulangan harian siswa kelas VB hanya 37% siswa yang mencapai
KKM yaitu 65. Berdasarkan data hasil belajar dan pelaksanaan mata pelajaran IPS
maka diperlukan peningkatan proses pembelajaran, agar siswa sekolah dasar lebih
antusias dan aktif dalam pembelajaran IPS, sehingga dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran IPS.
4
Berdasarkan kondisi diatas, guru bersama guru mitra melakukan tindakan
perbaikan kualitas pembelajaran yang mengaktifkan semua siswa dan
menciptakan kondisi belajar menyenangkan dengan menerapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint dan
menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan santifik berdasar pada
pembelajaran dalam Kurikulum 2013 yang menekankan pada dimensi pedagogik
modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan saintifik
(pendekatan ilmiah). Pendekatan santifik menerapkan lima pengalaman belajar
pokok yaitu: a) mengamati; b) menanya; c) mengumpulkan informasi;
d) mengasosiasi; dan e) mengkomunikasikan seperti yang tertulis pada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014. Penggunaan
pendekatan santifik dimaksudkan untuk mendorong siswa dalam mencari tahu
informasi dari berbagai sumber serta memberikan pemahaman dalam mengenal.
Proses pembelajaran tersebut bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa
dalam belajar yang mencakup pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan sesuai dengan
standar kelulusan tahun 2013.
Pendekatan saintifik ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan
siswa dalam belajar yang mencakup pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray ini diharapkan
siswa dapat belajar dengan lebih semangat karena siswa akan merasakan
pembelajaran yang melibatkan siswa dengan belajar bersama kelompok secara
langsung dengan menggunakan media presentasi yang menarik.
5
Kelebihan penggunaan Two Stay Two Stray adalah dapat meningkatkan
aktivitas peserta didik dalam pembelajaran yang membuat cara belajar peserta
didik menjadi lebih bermakna, sehingga tidak akan terjadi pembelajaran yang
teacher center namun mengarah student center, dengan demikian teknik ini
dapat meningkatkan penguasaan materi IPS karena peserta didik bisa bertukar
pendapat serta berdiskusi dengan teman-teman saat kerja kelompok. Model Two
Stay Two Stray ini cukup efektif untuk meningkatkan penguasaan materi IPS.
Sehingga peneliti memilih teknik pembelajaran ini untuk meningkatkan
penguasaan konsep pada peserta didik kelas VB SDN Bendan Ngisor. Tujuan
penggunaan model Two Stay Two Stray akan mengarahkan peserta didik untuk
aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga
menyimak materi yang dijelaskan oleh teman.
Selain menggunakan model Two Stay Two Stray juga digunakan media
powerpoint. Penggunaan media pembelajaran dapat membangkitkan keinginan
dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,
dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan
media Powerpoint disini menjadikan pembelajaran IPS lebih kondusif dan efektif.
Siswa tertarik dengan materi pembelajaran sehingga kondisi kelas lebih tenang
dan konsentrasi akan terbangun dengan sendirinya pada diri masing-masing siswa.
Hasil penelitian yang menunjukkan tentang keberhasilan berkaitan
penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray dalam kegiatan pembelajaran
antara lain penelitian yang dilakukan oleh Cici Indriyani dengan judul
“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS dengan Model Pembelajaran
6
Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas IV SD Tambakaji 05
Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang”. Hasil penelitian yang diperoleh dalam
penelitian ini yaitu; bahwa skor rata-rata keterampilan guru pada siklus I adalah
2,8 dengan persentase 70% termasuk dalam kategori baik, pada siklus II adalah
3,33 masuk dalam kategori sangat baik dengan persentase 83%. Hal ini
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada keterampilan guru sebesar 0,53
dengan persentase 13%. Sedangkan rata-rata aktivitas siswa pada siklus I adalah
2,85 dengan persentase 72,5%, pada siklus II menjadi 3,22 dengan persentase
80,5% sehingga terjadi peningkatan yang cukup baik yaitu sebesar 0,37 dengan
persentase 8%. Persentase ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan
yaitu pada siklus I persentase ketuntasan belajar mencapai 69%. Pada siklus II
mengalami peningkatan yaitu 82%. (Jurnal Kependidikan Dasar Vol 1 No.2
Tahun 2011: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined/article/view/989/
1017. Diakses pada tanggal 28 januari 2015)
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran IPS. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan santifik, model
Two Stay Two Stray, dan media Powerpoint. Penerapan model Kooperatif Two
Stay Two Stray dalam pembelajaran bentuk kelompok dapat meningkatkan
partisipasi siswa, dan penggunaan media Powerpoint diharapkan pembelajaran
lebih menarik karena guru menggunakan media penyampaian materi sehingga
hasil belajar siswa meningkat.
Berdasarkan uraian latar belakang, maka peneliti akan melakukan
penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru sendiri ketika
7
mendapatkan permasalahan pada pembelajaran dan mencarikan solusinya dalam
upaya memperbaiki kualitas pembelajarannya. Penelitian ini mengambil judul
“Peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray
dengan media Powerpoint di SDN Bendan Ngisor Kota Semarang”.
1.2 RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
1.2.1 Rumusan Masalah
1.2.1.1 Rumusan Umum
Bagaimanakah model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di kelas VB SDN Bendan Ngisor
Kota Semarang?
1.2.1.2 Rumusan Khusus
1. Apakah model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint
dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS di kelas VB
SDN Bendan Ngisor Kota Semarang?
2. Apakah model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint
dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VB
SDN Bendan Ngisor Kota Semarang?
3. Apakah model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint
dapat meningkatkan hasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VB
SDN Bendan Ngisor Kota Semarang?
1.2.2 Pemecahan Masalah
Sesuai dengan latar belakang dan permasalahan pada pembelajaran IPS
kelas VB SDN Bendan Ngisor maka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
8
perlu diambil tindakan yaitu melalui perencanaan penerapan model Two Stay Two
Stray menurut Agus Suprijono (2012:140), dikombinasikan dengan media
Powerpoint menurut Daryanto (2012: 70), dan menngunakan pendekatan saintifik
menurut Hosnan (2014: 39-41). Adapun langkah-langkah tindakan tersebut
adalah:
1) Guru menyiapkan materi dan siswa mempersiapkan diri.
2) Guru membuka pelajaran dan melakukan apersepsi.
3) Siswa mendengarkan materi dari guru dan mengamati tayangan powerpoint
tentang tokoh perjuangan kemerdekaan yang telah disiapkan oleh guru
kemudian melakukan tanya jawab. (mengamati, menanya)
4) Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak,
2 anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu, dan siswa
menggunakan tanda di kepala berbentuk bulan sebagai tuan rumah dan
bintang sebagai tamu. (membuat jejaring)
5) Siswa diberikan lembar kerja yang dibahas bersama-sama dengan anggota
kelompoknya. (menalar)
6) Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya
untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam
kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu
mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)
7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain untuk mencocokkan dan membahas hasil-
hasil kerja mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)
9
8) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
(mengkomunikasikan).
9) Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran kemudian melakukan
evaluasi. (mengkomunikasikan, menalar)
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian adalah :
1.3.1 Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas pembelajaran IPS SD dengan penerapan model Two Stay
Two Stray berbantuan media Powerpoint.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mendiskripsikan peningkatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS
dengan penerapan model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada
siswa kelas VB SD Negeri Bendan Ngisor Kota Semarang.
2. Mendiskripsikan peningkatan aktivitas siswa pada pembelajaran IPS dengan
penerapan model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada siswa
kelas VB SD Negeri Bendan Ngisor Kota Semarang.
3. Mendiskripsikan peningkatan hasil belajar IPS dengan penerapan model Two
Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada siswa kelas VB SD Negeri
Bendan Ngisor Kota Semarang.
10
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1.4.1 Manfaaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengembangan teori
pembelajaran IPS, menjadi kajian tentang hasil penelitian Ilmu Pengetahuan
Sosial serta sebagai referensi atau bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.
1.4.2 Manfaat praktis
Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah:
1. Siswa
Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media
Powerpoint menjadikan pembelajaran siswa dikelas lebih bervariasi sehingga
meningkatkan minat dan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran IPS.
Hasil belajar siswa yang dicapai siswa dalam pembelajaran IPS meningkat
dan membentuk karakter siswa.
2. Guru
Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media
Powerpoint bisa diterapkan guru dalam memberikan pengetahuan maupun
materi serta memberikan pengalaman baru tentang model pembelajaran
kooperatif dan membuat guru lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan
pembelajaran.
3. Lembaga/ Sekolah
Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint dapat
memberikan panduan model dan media pembelajaran untuk diterapakan
sehingga bisa meningkatkan kualitas pembelajaran.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1 Hakikat Belajar
2.1.1.1 Pengertian Belajar
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses
perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkunganya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan
tersebut akan nyata pada seluruh aspek tingkah laku.Belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamn sendiri dalam interaksi
dengan lingkunganya. Perubahan yang terjadi dalam diri seseprang banyak sekali
baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam
diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar (Slameto, 2013:2).
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau
tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni
mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan
pengubahan kelakuan. Tujuan belajar itu prinsipnya sama, yakni perubahan
tingkah laku, hanya berbeda cara atau usaha pencapaiannya. Pengertian ini
menitik beratkan pada interaksi antara individu dengan lingkungan.Didalam
interaksi inilah terjadi serangkaian pengalaman-pengalaman belajar. Belajar
bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Jadi,
11
12
merupakan langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh (Oemar Hamalik,
2014:28).
Cronbach, Haronld Spears, dan Geoch mengungkapkan definisi belajar
yaitu (1) Cronbach memberikan definisi ,”Learning is shown by a change in
behavior as a result of experience.” (Belajar adalah memperlihatkan perubahan
dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman). (2) Harold Spears memberikan
batasan,”Learning is to be observe, to read, to iniate, to try something themselves,
to listen, to follow direction.” (Belajar adalah mengamati, membaca, berinisisasi,
mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjik). (3) Geoch
mengatakan, ”Learning is change in perfomance as a result of practice.” (Belajar
adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktik) (Hamdani,2011:20).
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan yang keadaaannya berbeda
dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan
tindakan yang serupa itu dengan beberapa kegiatan antara lain membaca,
mengamati, mendengarkan, meniru, dan lainya . Belajar itu mempunyai sifat aktif
dan terarah yang mempunyai intensitas tergantung pada tingkat kematangan fisik,
mental, dan tendensi pada seorang individu yang melakukanya.
2.1.1.2 Prinsip-prinsip belajar
Dalam Suprijono, (2012 : 4-5), menyatakan bahwa prinsip-prinsip belajar
terdiri dari tiga hal.
Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil belajar
yang memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
13
a. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental, yaitu perubahan yang disadari.
b. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.
c. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.
d. Positif atau berakumulasi.
e. Aktif sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.
f. Permanen atau tetap, sebagaimana dikatakan oleh Wittig, belajar sebagai
“any relatively permanent change in an organism’s behavioral repertoire
that accurs as a result of experience”.
g. Bertujuan dan terarah.
h. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.
Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena dorongan kebutuhan
dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah sistemik yang dinamis, konstruktif,
dan organic. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen
belajar.
Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya
adalah hasil interaksi antara peserta didik dan lingkungannya.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar ada tiga, yaitu
belajar merupakan perubahan tingkah laku, belajar merupakan proses, dan belajar
merupakan bentuk pengalaman bagi setiap individu.
2.1.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat
digolongkan menjadi dua bagian yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
peserta didik (intern) dan faktor-faktor yang berasal dari luar diri peserta didik
14
(ektern). Faktor intern adalah faktor yang ada didalam individu yang sdang
belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu
(Slameto, 2013:54).
Salah satu faktor internal adalah kecerdasan, kecerdasan merupakan salah
satu aspek yang penting dan sangat menentukan berhasil-tidaknya studi seseorang.
Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau diatas normal,
secara potensi ia dapat mencapai prestasi tinggi (Kartono dalam
Hamdani,2011:139).
Selain kecerdasan yang merupakan faktor internal antara lain: (1)faktor
jasmani atau faktor fisiologis yang pada umumnya sangat berpengaruh terhadap
kemampuan belajar seseorang (2) Sikap seseorang yang dapat dipengaruhi oleh
pengetahuan, kebiasaan, dan keyakinan (3) minat, menurut para ahli psikologis
minat merupakan suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan
mengingat sesuatu secara terus menerus (4) bakat, merupakan kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang
akan datang (5) motivasi, yang merupakan pendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu (Hamdani, 2011:142).
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar adalah: (1)faktor
keluarga, siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara
orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan
keadaan ekonomi keluarga, (2) keadaan sekolah, faktor sekolah yang
mempengaruhi belajar ini mencangkup metode mengajar, kurikulum, relasi
gurudengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan
15
waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas
rumah, (3) lingkungan masyarakat, masyarakat merupakan faktor ektern yang
juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena
keberadaannya siswa dalam masyarakat (Slameto, 2013:60)
Suatu faktor atau pendorong yang biasanya besar pengaruhnya dalam
belajarnya anak-anak didik kita adalah cita-cita. Cita-cita merupakan pusat dari
bermacam-macam kebutuhan, artinya kebutuhan-kebutuhan biasanya
disentralisasikan di sekitar cita-cita itu, sehingga dorongan tersebut mampu
memobilisasikan energi psikis untuk belajar (Daryanto, 2013:58).
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa faktor- faktor
yang mempengaruhi belajar siswa yaitu faktor ekternal dan intern. Faktot internal
terdiri dari kecerdasan, faktor jasmani, sikap, minat, bakat, dan motivasi.
Kemudian utuk faktor ekternal terdiri dari lingkungan sosial dan lingkungan non
sosial. Faktor internal dan ekternal saling mempengaruhi prestasi belajar siswa,
serta cita-cita peserta didik juga merupakan faktor yang mempengaruhi
belajarnya.
2.1.2 Hakikat pembelajaran
2.1.2.1 Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran berdasarkan makna lesikal berarti proses, cara, perbuatan
memahami.Subjek pembelajaran adalah peserta didik. Pembelajaran berpusat pada
peserta didik. Pembelajaran adalah dialog interaktif, merupakan proses organik
dan konstruktif (Suprijono, 2012:13).
16
Salah satu sasaran pembelajaran adalah membangun gagasan sainstifik
setelah siswa berinteraksi dengan lingkungan, peristiwa, dan informasi dari
sekitarnya. Pada dasarnya semua siswa mempunyai gagasan atau pengetahuan
awal yang sudah terbangun. Dari pengetahuan awal dan pengalaman yang ada,
siswa menggunakan informasi yang berasal dari lingkunganya dalam rangka
mengonstruksi interpretasi pribadi serta makna-maknanya. Makna dibangun
ketika guru memberikan permasalahan yang relevan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang sudah ada sebelumnya, memberi kesempatann kepada siswa
menemukan dan menerapkan idenya sendiri. Untuk membangun makna tersebut,
poses belajar mengajar berpusat pada siswa (Hamdani, 2011: 23).
Pembelajaran yang baik mempunyai beberapa ciri yaitu; (1) inisiasi,
fasilitasi, dan peningkatan proses belajar siswa; (2) adanya sebuah interaksi antara
peserta didik dngan lingkungan belajarnya yang sengaja diprogramkan; (3) dalam
prosesnya akan melibatkan berbagai komponen antara lain: (a) tujuan, biasanya
berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit
dalam tujuan pembelajaran (b) subjek pembelajaran, dalam sistem pembelajaran
merupakan komponen utama karena berperan sebagai subjek sekaligus objek
(c)materi pelajaran, merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran
karena materi pelajaran akan memberi warnna dan bentuk kegiatan pembelajaran
(d) strategi pembelajaran, merupakan pola umum mewujudkan proses
pembelajaran yang diyakini efektifitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran
(e) media pembelajaran adalah alat atau wahana yang digunakan guru dalam
proses pembelajaran (f) Penunjang, dalam sistem pembelajaran adalah fasilitas
17
belajar, alat pelajaran, bahan pelajaran dan semacamnya (Sugandi dalam
Hamdani, 2011:48)
Dari beberapa uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran
adalah suatu kegiatan untuk memfasilitasi dalam meningkatkan kualitas belajar
pada peserta didik. Proses pembelajaran yaitu komunikasi antara peserta didik
dengan pendidik yang menggunakan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar yang terarah pada tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Sehingga
kegiatan pembelajaran melibatkan beberapa komponen antara lain: tujuan
pembelajaran, subjek belajar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
strategi, metode, model, teknik, dan media untuk mencapai keberhasilan.
2.1.2.2 Ciri-ciri Pembelajaran
Ciri-ciri pembelajaran adalah sebagai berikut: (1) pembelajaran dilakukan
secara sadar dan direncanakan secara sistematis; (2) pembelajaran dapat
menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar; (3) pembelajaran
dapat menyediakan bahan ajar yang menarik perhatian dan menantang; (4)
pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik; (5)
pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan
bagi siswa; (6) pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran, (7)
pembelajaran menekankan keaktifan siswa, (8) pembelajaran dilaksanakan secara
sadar dan sengaja (Darsono dalam Hamdani, 2011:47) .
Dari ciri-ciri pembelajaran diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
pembelajaran harus dilakukan secara sadar, kreatif, kondusif agar siswa tertarik
pada pembelajaran dan menumbuhkan motivasi positif pada diri siswa.
18
2.1.3 Kualitas pembelajaran
Kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau keefektifan (Etzioni
dalam Hamdani, 2011:194). Secara definitive, efektifitas dapat dinyatakan
sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya. Efektifitas
merupakan suatu konsep yang lebih luas mencakup beberapa faktor di dalam
maupun diluar seseorang.
Efektifitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas, tetapi juga
dapat dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya (Robbins dalam Hamdani,
2011: 194) .
Disamping itu efektivitas juga dapat dilihat dari tingkat kepuasan yang
dicapai oleh orang. Bahwa belajar dikatakan sebagai komunikasi terencana yang
menghasilkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam hubungan dengan
sasaran khusus yang berkaitan dengan pola perilaku individu untuk mewujudkan
tugas atau pekerjaan tertentu (Bramley dalam Hamdani, 2011:194) .
Menurut Depdiknas (2004: 7) kualitas pembelajaran adalah keterkaitan
sistemik dan sinergis antara guru, siswa, kurikulum dan bahan belajar, media,
fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar
yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler. Indikator kualitas pembelajaran
dapat dilihat antara lain dari perilaku pembelajaran pendidik, perilaku dan dampak
belajar siswa, hasil belajar, iklim pembelajaran, materi pembelajaran, kualitas
media pembelajaran. Kualitas pembelajaran terdiri dari berbagai komponen yaitu :
a. Perilaku pembelajaran pendidik, dapat dilihat dari kinerjanya sebagai berikut:
Membangun persepsi dan sikap positif siswa terhadap belajar.
19
Menguasai disiplin ilmu berkaitan dengan keluasan dan kedalaman
jangkauan substansi dan metodologi dasar keilmuan, serta mampu
memilih, menata, mengemas, dan merepresentasikan materi sesuai
kebutuhan siswa agar dapat memberikan layanan pendidikan yang
berorientasi pada kebutuhan siswa.
Menguasai pengelolaan pembelajaran yang mendidik yang berorientasi
pada siswa tercermin dalam kegiatan merencanakan, melaksanakan, serta
mengevaluasi dan memanfaatkan hasil evaluasi pembelajaran secara
dinamis untuk membentuk kompetensi yang dikehendaki.
Mengembangkan kepribadiandan keprofesionalan sebagai kemampuan
untuk dapat mengetahui, mengukur, dan mengembang-mutakhirkan
kemampuannya secara mandiri.
b. Perilaku dan dampak belajar siswa dapat dilihat dari kompetensinya berikut
ini:
Memiliki persepsi dan sikap positif terhadap belajar.
Mau dan mampu mendapatkan dan mengintegrasikan pengetahuan dan
keterampilan serta membangun sikapnya.
Mau dan mampu memperluas serta memperdalam pengetahuan dan
ketrampilan serta memantapkan sikapnya.
Mau dan mampu menerapkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikapnya
secara bermakna.
Mau dan mampu membangun kebiasaan berpikir, bersikap dan bekerja
produktif.
20
Mampu menguasai materi ajar mata pelajaran dalam kurikulum
sekolah/satuan pendidikan sesuai dengan bidang studinya.
c. Iklim pembelajaran mencakup :
Suasana kelas yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan
pembelajaran yang menarik, menantang, menyenangkan dan bermakna
bagi pembentukan profesionalitas kependidikan.
Perwujudan nilai dan semangat ketauladanan, prakarsa, dan kreatifitas
guru.
d. Materi pembelajaran yang berkualitas tampak dari:
Kesesuaiannya dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus
dikuasai siswa.
Ada keseimbangan antara keluasan dan kedalaman materi dengan waktu
yang tersedia.
Materi pembelajaran sistematis dan kontekstual.
Dapat mengakomodasikan partisipasi aktif siswa dalam belajar
semaksimal mungkin.
Dapat menarik manfaat yang optimal dari perkembangan dan kemajuan
bidang ilmu, teknologi, dan seni.
Materi pembelajaran memenuhi kriteria filosofis, profesional, psiko-
pedagogis, dan praktis.
e. Kualitas media pembelajaran tampak dari:
Dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna.
21
Mampu memfasilitasi proses interaksi antara siswa dan guru, siswa dan
siswa, serta siswa dengan ahli bidang ilmu yang relevan.
Melalui media pembelajaran, mampu mengubah suasana belajar dari siswa
pasif dan guru sebagai sumber ilmu satu-satunya, menjadi siswa aktif
berdiskusi dan mencari informasi melalui berbagai sumber belajar yang
ada.
f. Sistem pembelajaran mampu menunjukkan kualitas jika:
Memiliki penekanan dan kekhususan lulusannya, responsif terhadap
berbagai tantangan secara internal maupun eksternal.
Memiliki perencanaan yang matang dalam bentuk rencana strategis dan
rencana operasional .
Ada semangat perubahan yang dicanangkan dalam pembelajaran yang
mampu membangkitkan upaya kreatif dan inovatif dari semua civitas
akademika melalui berbagai aktivitas pengembangan.
Aspek-aspek efektivitas belajar yaitu: (1) peningkatan pengetahuan;(2)
peningkatan keterampilan; (3) perubahan sikap; (4) perilaku; (5) kemampuan
adaptasi; (6) peningkatan integrasi; (7) peningkatan partisipasi; (8) peningkatan
interaksi kultural. Indikator kualitas pembelajaran dilihat dari aktivitas siswa,
aktivitas guru, iklim pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran dan
hasil belajar. Dalam penelitian ini indikator kualitas pembelajaran tersebut akan
dikaji dalan 3 variabel penelitian yaitu keterampilan guru, aktivitas siswa, dan
hasil belajar.
22
2.1.3.1 Keterampilan guru
Dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif diperlukan keterampilan
guru yang memadai antara lain keterampilan mengajar. Keterampilan mengajar
sangat diperlukan dalam pembelajaran karena konstruksi belajar mengajar
berpusat pada guru, guru mengajari peserta didik, guru menyampaikan
pengetahuan kepada peserta didik dan peserta didik sebagai pihak penerima. Guru
bertindak sebagai “panglima”, guru dianggap paling dominan, dan guru
dipandang sebagai orang yang paling mengetahui (Agus Suprijono, 2012:12).
Ada 8 (delapan) keterampilan mengajar atau membelajarkan yang sangat
berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, diantaranya:
1) Keterampilan bertanya
Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting
sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat
akan memberikan dampak positif terhadap siswa. Keterampilan bertanya
menurut Turney (dalam Mulyasa, 2009:70) sangat perlu dikuasai guru untuk
menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, karena hampir
dalam setiap tahap pembelajaran guru dituntut untuk mengajukan pertanyaan,
dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas
jawaban peserta didik.
Kegiatan tanya jawab harus dilakukan secara tepat, berkenaan dengan
memberikan pertanyaan yang baik ada beberapa ciri, yaitu: jelas dan mudah
dimengerti siswa; berisi informasi yang cukup agar siswa bisa menjawab
pertanyaan; difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu; berikan waktu
23
yang cukup kepada siswa untuk berfikir sebelum menjawab pertanyaan;
berikan pertanyaan kepada siswa secara merata; berikan respon yang ramah
dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa untuk menjawab dan
bertanya (Rusman, 2014:82)
2) Keterampilan memberi penguatan
Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah
bersifat verbal ataupun non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi
tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan memberikan
informasi atau umpan balik (feed back) bagi si penerima atas perbuatannya
sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penguatan juga merupakan respon
terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan
berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
Ada empat cara dalam memberikan penguatan yaitu: Penguatan
kepada pribadi tertentu, peguatan harus jelas kepada siapa ditunjukkan, yaitu
dengan cara menyebutkan namanya, sebab jika tidak jelas akan tidak efektif;
Penguatan kepada kelompok siswa. Caranya dengan memberikan
penghargaan kepada kelompok siswa yang dapat menyelesaikan tugas dengan
baik; Pemberian penguatan dengan cara segera. Penguatan seharusnya
diberikan sesegera mingkin setelah munculnya tingkah laku atau respon siswa
yang diharapkan. Penguatan yang ditunda cenderung kurang efektif; Variasi
dalam penggunaan. Jenis penguatan yang diberikan hendaknya bervariasi,
tidak terbatas pada satu jenis saja karena akan menimbulkan kebosanan, dan
lama kelamaan akan kurang efektif (Rusman, 2014:84)
24
3) Keterampilan mengadakan variasi
Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses
interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengtatasi kebosanan siswa
sehingga, dalam situasi belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan
ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi.
Ada tiga komponen variasi stimulus yang dapat dilakukan guru menurut
pendapat Sanjaya (2011: 39) yaitu :
1) Variasi pada waktu melaksanakan proses pembelajaran
Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan guru untuk menjaga
agar proses pembelajaran tetap kondusif yaitu :
a. Penggunaan variasi suara
Guru harus terampil untuk mengatur volume suaranya, sehingga siswa
mudah menangkap dan memahami pesan. Selain itu guru juga harus dapat
mengatur irama suara sesuai dengan isi pesan yang akan disampaikan.
Melalui intonasi dan pengaturan suara yang baik dapat memberikan semangat
belajar siswa dan proses pembelajaran yang berlangsung tidak membosankan.
b. Pemusatan perhatian
Memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yag dianggap penting dapat
dilakukan oleh guru untuk memfokuskan perhatian siswa.
c. Kebisuan guru
Maksud kebisuan guru yaitu ada kalanya guru tidak berkata apa-apa
untuk menarik perhatian siswa. Hal ini dilakukan manakala siswa dalam
keadaan gaduh, kemudian guru diam sambil menatap siswa satu per satu,
25
pasti mereka akan diam. Teknik ini dapat digunakan sebagai alat menstimulus
ketenangan dalam belajar.
d. Mengadakan kontak pandang
Ada kalanya guru memandang setiap mata siswa dengan penuh perhatian
sebagai tanda bahwa guru memperhatikan siswa dan untuk meyakinkan
kepada siswa bahwa apa yang dikatakan guru akan sangat bermanfaat bagi
siswa.
2) Variasi dalam penggunaan media dan alat pembelajaran
Media dan alat pembelajaran merupakan sarana dan prasarana yang
digunakan guru untuk mempermudah penyampaian materi kepada siswa.
Guru dituntut untuk terampil menggunakan variasi dalam penggunaan media
dan alat pembelajaran. Secara umum ada tiga bentuk media, yaitu media yang
dapat didengar, dapat dilihat, dan dapat diraba. Untuk penggunaanya harus
disesuaikan dengan kebutuhan.
3) Variasi dalam berinteraksi
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara siswa dengan
lingkungannya. Guru perlu mengadakan interaksi secara penuh dengan
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk berinteraksi
dengan lingkungannya. Dalam berinteraksi guru perlu menggunakan variasi
dua arah, yaitu pola interaksi siswa-guru-siswa, bahkan pola interaksi yang
multiarah.
26
4) Keterampilan menjelaskan
Keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan
yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan
yang satu dengan yang lainnya. Penyampaian informasi yang terencana
dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama
kegiatan menjelaskan (Uzer Usman, 2010:74).
Prinsip-prinsip yang harus dikuasai guru agar siswa memperoleh
pemahaman yang utuh dan jelas tentang materi yang disampaikan oleh guru
antara lain: (1) keterkaitan dengan tujuan; (2) relevan antara penjelasan
dengan materi dan karakteristik siswa; (3) kebermaknaan; (4) dinamis, dan;
(5) penjelasan dilakukan dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan kegiatan
penutup (Rusman, 2013:88).
5) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan yang
dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan
prokondusi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang
akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang
positif terhadap kegiatan belajar. Sedangkan menutup pelajaran (closure)
ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau
kegiatan belajar mengajar. Usaha menutup pelajaran itu dimaksudkan untuk
memberi gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa,
mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam
proses belajar-mengajar ( Rusman, 2014:84).
27
Komponen keterampilan membuka pelajaran meliputi: (1) menarik
perhatian; (2) memberikan motivasi; (3) memberi acuan; dan (4) mengaitkan
materi pelajaran. Sedangkan keterampilan menutup pelajaran merupakan
keterampilan yang dilakukan guru ketika akan mengakhiri kegiatan
pembelajaran. Dalam kegiatan ini guru harus mampu memotivasi siswa untuk
mengutarakan simpulan tentang pembelajaran pada pertemuan tersebut dan
mengetahui tingkat pemahaman siswa (Djamarah, 2010:142).
Tujuan kegiatan membuka pelajaran, yaitu: (1) untuk menarik
perhatian siswa; (2) menumbuhkan motivasi bela-jar siswa, dan; (3)
memberikan acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan
dilakukan. Sedangkan keterampilan menutup pelajaran dapat diartikan
sebagai kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan
maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah
dipelajari siswa serta keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya,
mengetahui tingkat keberhasilan siswa, serta keberhasilan guru dalam
pelaksanaan proses pembelajaran menurut (Sanjaya, 2013:43).
6) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
Menurur Rusman (2014: 89) diskusi kelompok adalah suatu proses
yang teratur dan melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka
untuk mengambil kesimpulan dan memecahkan masalah. Diskusi kelompok
adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam
interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau
informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah. Diskusi
28
kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu
konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi
kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif.
Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa,
serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya
keterampilan berbahasa. Komponen-komponen yang harus diperhatikan guru
dalam membimbing diskusi kelompok kecil menurut Rusman (2014: 89)
yaitu :
a. Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi
Cara yang digunakan dalam memusatkan siswa pada tujuan dan topik
yaitu merumuskan tujuan dan topik yang akan dibahas pada awal diskusi,
mengemukakan masalah-masalah khusus, dan mencatat rangkunman hasil
diskusi.
b. Memperluas masalah atau urunan pendapat
Tugas guru dalam memimpin diskusi untuk memperjelas masalah yaitu
mengurai kembali masalah tersebut hingga menjadi jelas, meminta komentar
siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan, dan menguraikan gagasan
siswa dengan memberikan informasi tambahan.
c. Menganalisis pandangan siswa
Apabila didalam diskusi terdapat perbedaan pendapat maka guru
hendaknya mampu menganalisis alasan perbedaan dengan cara meneliti
apakah alasan tersebut mempunyai dasar yang kuat dan memperjelas hal-hal
yang disepakati dan yang tidak desepakati.
29
d. Meningkatkan urunan siswa
Cara untuk meningkatkan urunan siswa yaitu mengajukan beberapa
pertanyan yang menantang, memberikan beberapa contoh verbal atau
nonverbal yang sesuai, memberi waktu untuk berpikir, dan memberikan
dukunga terhadap pendapat siswa dengan penuh perhatian.
e. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
Penyebaran kesempatan berpartisipasi dapat dilakukan dengan cara
memancing pertanyaan kepada siswa yang enggan berpartisipasi, mencegah
terjadinya pembicaraan serentak dengan memberikan kesempatan kepada
siswa yang pendiam, mencegah dengan bijaksana siswa yang sering
memonopoli pembicaraan, dan mendorong siswa untuk berkomentar terhadap
pertanyaan temannya.
f. Menutup diskusi
Hal-hal yang dapat dikuasai guru dalam menutup diskusi adalah membuat
rangkuman hasil diskusi dengan bantuan para siswa, memberi gambaran
tentang tindak lanjut hasil diskusi, dan mengajak siswa untuk menilai proses
maupun hasil diskusi.
7) Keterampilan mengelola kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi
gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain kegiatan-kegiatan
untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi
terjadinya proses belajar mengajar, misalnya penghentian tingkah laku siswa
30
yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan
waktu penyelesaian tugas oleh siswa, atau penetapan norma kelompok yang
produktif.
Komponen-komponen dalam mengelola kelas adalah sebagai berikut :
a. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan
kondisi belajar yang optimal, seperti menunjukan sikap tanggap, membagi
perhatian, memusatkan perhatian kelompok, memberikan petunjuk-
petunjuk yang jelas, menegur, memberi penguatan
b. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar
yang optimal, Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap
gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat
mengadakan tindakan remidial untuk mengembalikan kondisi belajar yang
optimal.
c. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah
(Rusman, 2014:90).
Menghindari perilaku-perilaku yang dapat mengganggu dalam
pengelolaan kelas dapat dilakukan dengan teknik-teknik berikut: (1)
penciptaan kondisi belajar yang opti-mal; (2) menunjukkan sikap tanggap; (3)
memusatkan perhatian; (4) memberikan petunjuk dan tujuan yang jelas, serta;
(5) memberi teguran dan penguatan (Sanjaya, 2013:45).
8) Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu
berkisar antara 3- 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk
31
perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan
guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan
yang lebih akrab antara guru dan siswa maupun antara siswa dengan siswa
(Uzer Usman, 2010:74).
Keterampilan mengajar yang akan diamati dalam pembelajaran IPS
melalui model Two Stay Two Stray dengan media powerpoint meliputi 9
indikator, antara lain:
1. Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa (Keterampilan
mengelola kelas).
2. Membuka pembelajaran (Keterampilan membuka dan menutup pelajaran).
3. Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan media powerpoint
(Keterampilan menjelaskan).
4. Melakukan tanya jawab dengan siswa. (keterampilan bertanya)
5. Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok. (Keterampilan
mengadakan variasi, Keterampilan mengelola kelas)
6. Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi.(keterampilan
membimbing diskusi kelompok kecil)
7. Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan tuan rumah dengan
model two stay two stray.(Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil).
8. Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil kerja
kelompok.(Keterampilan memberi penguatan)
9. Menutup pembelajaran (Keterampilan membuka dan menutup pelajaran).
32
2.1.3.2 Aktivitas siswa
Aktivitas belajar terdiri dari beberapa prinsip yang berorientasi pada
pandangan ilmu jiwa, yakni menurut pandangan ilmu jiwa lama dan pandangan
ilmu jiwa modern. Menurut pandangan ilmu jiwa lama aktivitas didominasi oleh
guru sedangkan pandangan ilmu jiwa modern, aktivitas didominasi oleh siswa
(Menurut Sardiman, 2011:103).
Aktivitas siswa antara lain: (1) memperhatikan situasi belajar, (2)
menetapkan tujuan, (3) mengadakan percobaan usaha dalam bidang:kognitif,
psikomotorik, (4) latihan/praktek, (5) menilai tingkah laku sendiri, (6) mencapai
tujuan, (7) memperoleh kepuasan (Slameto, 2013:18).
Karena aktivitas belajar itu banyak sekali macamnya maka para ahli
mengadakan klasifikasi atas macam-macam aktivitas tersebut. Paul D. Diedrich
membagi kegiatan belajar dalam 8 kelompok, ialah:
1) Visual activities
Yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar
demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
2) Oral activities
Seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan
pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
3) Listening activities
Sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.
4) Writing activities
Seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
33
5) Drawing activities
Misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
6) Motor activities
Yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat
konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak.
7) Mental activities
Sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal,
menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
8) Emotional activities
Seperti misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat,
bergairah, berani, tenang, gugup. (Oemar Hamalik, 2014 :173)
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan aktivitas siswa merupakan
segala kegiatan peserta didik yang terjadi selama kegiatan belajar mengajar.
Aktivitas siswa yang diamati dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay
Two Stray dengan media Powerpoint dengan mengkombinasikan pendekatan
saintifik berdasar pandapat Paul D. Diedrich dalam membagi kegiatan belajar,
maka indikator yang akan diamati meliputi; visual activity, oral activity, listening
activity, writing activity, mental dan emotional activity. Adapun indikator
aktivitas siswa yang akan diamati sebagai berikut:
1. Kesiapan siswa dalam belajar (emotional activities).
2. Memperhatikan penjelasan dari guru. (visual activities).
3. Menjawab pertanyaan dari guru (oral activities)
4. Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran (oral, mental activities).
34
5. Siswa aktif dalam diskusi kelompok (mental activities, oral activities)
6. Siswa berbagi informasi sebagai tamu dan tuan rumah (listening activities,
writing activities, oral activities).
7. Siswa berperan aktif dalam mempresentasikan hasil kerja kelompoknya(oral
activities).
8. Menyimpulkan materi yang sedang dipelajari (writing, dan oral activities).
9. Mengerjakan soal evaluasi(writing dan emotional activities).
2.1.3.3 Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi, abilitas dan keterampilan. Hasil belajar diterima oleh murid
apabila memberi kepuasan pada kebutuhanya dan berguna serta bermakna
baginya. Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian
dengan kecepatan yang berbeda-beda (Oemar Hamalik, 2014:31).
Benyamin S.Bloom (dalam Rifa’i, 2011:86) menjelaskan pengukuran hasil
belajar dalam tiga taksonomi pembelajaran yaitu ranah kognitif, afektif, dan ranah
psikomotorik. Ranah kognitif merupakan ranah yang berkaitan dengan hasil
kemahiran intelektual yang meliputi enam kriteria yaitu: pengetahuan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian. Berdasarkan taksonomi
Bloom (1956) yang terbaru direvisi oleh Anderson L.W. dan Krathwohl, D.R
tahun 2001 aspek kognitif meliputi :
1) Mengingat (C1): kemampuan menyebutkan kembali informasi/pengetahuan
yang tersimpan dalam ingatan.
35
2) Memahami (C2): kemampuan memahami instruksi dan menegaskan
pengertian/makna ide atau konsep yang telah diajarkan baik dalam bentuk lisan,
tertulis, maupun grafik/diagram.
3) Menerapkan (C3): kemampuan melakukan sesuatu dan mengaplikasikan
konsep dalam situasi tetentu.
4) Menganalisis (C4): kemampuan memisahkan konsep kedalam beberapa
komponen dan mnghubungkan satu sama lain untuk memperoleh pemahaman atas
konsep tersebut secara utuh.
5) Mengevaluasi (C5): kemampuan menetapkan derajat sesuatu berdasarkan
norma, kriteria atau patokan tertentu.
6) Mencipta (C6): kemampuan memadukan unsur-unsur menjadi sesuatu bentuk
baru yang utuh dan koheren, atau membuat sesuatu yang orisinil
Hasil belajar IPS ranah kognitif dalam penelitian ini terdiri dari 10
indikator, antara lain: 1).Menyebutkan pergerakan nasional yang ada di indonesia
pada saat menjelang kemerdekaan; 2).Menjelaskan pergerakan nasional yang ada
di indonesia pada saat menjelang kemerdekaan; 3).Menjelaskan proses
terbentuknya BPUPKI; 4).Menjelaskan proses terbentuknya PPKI;
5).Menyebutkan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan;
6).Menjelaskan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan;
7).Menjelaskan proses detik-detik proklamasi kemerdekaan; 8).Menyebutkan 4
tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan; 9).Menjelaskan peranan 4
tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan; 10).Menjelaskan cara
menghormati jasa-jasa para pahlawan kemerdekaan.
36
Penilaian ranah afektif berkaitan dengan penanaman sikap untuk
mengukur karakter yang terbentuk dalam diri peserta didik melalui proses
pembelajaran yang diikutinya. Dalam kurikulum 2013, domain afektif (sikap)
dibagi menjadi dua, yaitu sikap spiritual atau kompetensi inti 1 (KI 1) dan sikap
sosial atau kompetensi inti 2 (KI2). Masing-masing nilai dalam sikap afektif
mempunyai indikator yang terukur. Indikator dimaksud sebagimana dalam tabel
berikut.
Tabel 2.1
Materi nilai dan indikatornya yang dibelajarkan
Jenis
karakter
Indikator Perilaku
Cinta dan
kasih sayang
Ungkapan hati, pikiran, dan perbuatan untuk menunjukkan
kasih sayang yang tinggi pada seseorang, baik dalam
bentuk fisik maupun nonfisik
Sikap memahami dan memerhatikan oranglain secara
sungguh-sungguh
Kepedulian
dan empati
Menanggaoi perasaan pikiran, dan pengalaman orang lain
karena merasakan kepedulian pada sesama
Berupaya mengenali pribadi orang lain dan ingin
membantu orang lain yang sedang dalam keadaan susah
Mengenali rasa kemanusiaan sendiri terhadap orang lain
Kerjasama Menggabungkan tenaga diri pribadi dengan orang lain
untuk bekerja demi mencapai suatu tujuan
Membagi pekerjaan dengan orang lain untuk suatu tujuan
Berani Kemampuan menghadapi kesulitan, bahaya, atau sakit
dengan cara dapat mengendalikan sesuatu
Mengenali sesuatu yang menakutkan atau menantang dan
37
kemudian memikirkan strategi untuk menghadapinya
Keteguhan
hati dan
komitmen
Bertahan dalam mencapai cita-cita, pekerjaan, dan segala
urusan
Janji yang dipegang teguh terhadap keyakinan
Adil Memperlakukan orang lain dengan sikap tidak memihak
dan wajar
Mempunyai pandangan yang jujur dalam kehidupan sehari-
hari dan didalam situasi khusus, tanpa pengaruh dari
manapun dan siapapun
Suka
menolong
Kebiasaan membantu orang lain
Selalu siap mengulurkan tangan dan dengan aktif mencari
cara untuk menyumbang
Kejujuran
dan intregitas
Berbicara tidak bohong dan memperlakukan orang lain
secara adil
Jujur terhadap diri sendiri dan berpegang teguh pada nilai-
nilai moral sendiri
Humor Kemampuan untuk merasakan dan menanggapi kelucuan
diluar dan didalam diri sendiri
Menciptakan kecerahan dalam kehidupan sehari-hari
dengan tersenyum pada situasi senang dan tertawa pada
situasi yang menggelikan
Mandiri dan
percaya diri
Kebebasan melakukan kebutuhan diri sendiri
Mempertimbangkan pilihan dan membuat keputusan
sendiri
Disiplin diri Membiasakan diri mematuhi peraturan atau kesepakatan
yang telah dibuat
Melakukan suatu perbuatan yang baik secara ajeg
Loyalitas Tetap setia terhadap komitmen dengan orang lain atau
dengan kelompok tertentu
Tetap berkomitmen dalam keadaan sulit maupun adanya
38
rintangan
Sabar Mampu mengendalikan diri dari kelambatan mencapai cita-
cita
Menunggu segala kebutuhan dan kepentingan dengan
tenang
Mampu mengendalikan diri dari gangguan orang lain
Menunda keinginan yang dapat merugikan dirinya
Rasa bangga Menghargai diri sendiri
Merasa senang ketika dapat menyelesaikan suatu tugas
yang menantang
Banyak akal Mampu berpikir secara kreatif dalam upaya menanggulani
situasi yang baru atau sulit
Mampu membuat pertimbangan menggunakan imajinasi
dan semua pilihan terbaik dalam pemecahan masalah
Sikap hormat Menghormati orang lain
Sopan pada orag lain dan memperlakukan dengan baik
Tanggung
jawab
Dapat dipercaya dan diandalkan
Dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya
Toleransi Saling menghormati antar sesama
Saling membantu dalam kebaikan
(Fitri, 2012:107-109)
Indikator ranah afektif dalam pembelajaran IPS dengan menerapkan model
Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint adalah:
(1) Sikap spiritual meliputi: berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan,
toleransi dalam beribadah, dan perilaku syukur.
39
(2) Sikap sosial meliputi :
a. Disiplin dengan deskriptor: mematuhi peraturan bermain peran dalam
berkelompok, mengerjakan lembar kerja kelompok dengan baik, bersikap
mandiri dalam mengerjakan tugas, menyelesaikan tugas tepat waktu
b. Kerjasama dengan deskriptor: saling membantu dalam mengerjakan tugas,
membagi tugas dengan anggota kelompok yang lain, mengerjakan tugas
kelompok bersama anggota lain dengan sunguh-sungguh, berpartisipasi
aktif dalam setiap kegiatan
c. Teliti dengan deskriptor: mengerjakan soal dengan cermat, mengecek
kembali soal yang diangap sulit, meneliti kembali pekerjaan yang sudah
dilakukan, dan melakukan sesuatu dengan penuh ketelitian
d. Rasa ingin tahu dengan diskriptor: Menanyakan sesuatu karena belum
faham pada sustu materi, sering bertanya tentang hal baru, selalu antusias
dalam penjelasan materi, selalu aktif dalam setiap kegiatan.
Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik siswa seperti
keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf.
Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik adalah persepsi (perception),
kesiapan (set), gerakan terbimbing (guided response), gerakan terbiasa
(mechanism), gerakan kompleks (complex overt response), penyesuaian
(adaptation), dan kreativitas (originality). Dalam kurikulum 2013, ranah
psikomotorik dimasukkan dalam kompetensi inti 4 (KI 4). Berdasarkan
Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa
40
aspek keterampilan diperoleh siswa melalui aktivitas mengamati, menanya,
mencoba, menalar, menyaji, dan menciptakan. Sedangkan keterampilan yang
harus dimiliki siswa SD seperti yang dijelaskan dalam Permendikbud Nomor 54
Tahun 2013 tentang SKL adalah memiliki kemampuan pikir dan tindak yang
produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang
ditugaskan kepadanya.
Indikator ranah psikomotorik/keterampilan dalam pembelajaran
pembelajaran IPS dengan menerapkan model Two Stay Two Stray dengan media
Powerpoint diantaranya: 1) Merencanakan pemecahan masalah; 2) Mengerjakan
soal dalam lembar kerja; 3) Melaksanakan diskusi sebagai tuan rumah dan tamu;
4) Ketrampilan menyajikan hasil diskusi.
2.1.4 Hakikat IPS
2.1.4.1 Pengertian IPS
IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti
sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Ilmu
pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang
mewujudkan satu pendekatan interdisiplinerdari aspek dan cabang ilmu-ilmu
sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, geografi, ekonomi, politik,
hukum, dan budaya) (Trianto, 2014:171).
IPS adalah merupakan suatu pendekatan interdsipliner (Inter-disciplinary
Approach) dari pelajaran Ilmu-ilmu Sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai
cabang Ilmu-ilmu Sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial,
sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya. Mata pelajaran tersebut
41
mempunyai ciri-ciri yang sama, sehingga dipadukan menjadi satu bidang studi
yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dengan demikian jelas bahwa IPS adalah
fusi dari disiplin-disiplin Ilmu-ilmu Sosial. Pengertian fusi disini adalah bahwa
IPS merupakan bidang studi utuh yang tidak terpisah-pisah dalam kotak-kotak
disiplin ilmu yang ada. Artinya bahwa bidang studi IPS tidak lagi mengenal
adanya pelajaran geografi, ekonomi, sejarah secara terpisah, melainkan semua
disiplin tersebut diajarkan secara terpadu. Dalam kepustakaan kurikulum
pendekatan terpadu tersebut dinamakan pendekatan “broadfielt”. Dengan
pendekatan tersebut batas disiplin ilmu menjadi lebur, artinya terjadi sintesis
antara beberapa disiplin ilmu (Mulyono dalam Petrus,2010:1.8)
Hakikat IPS di sekolah dasar memberikan pengetahuan dasar
danketerampilan sebagai media pelatihan bagi siswa sebagai warga negara sedini
mungkin. Karena pendidikan IPS tidak hanya memberikan pengetahuan semata,
tetapi harus berorientasi pada pengembangan keterampilan berfikir kritis, sikap,
dan kecakapan-kecakapan dasar siswa yang berpijak pada kenyataan kehidupan
sosial kemasyarakatan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan bagi kehidupan sosial
siswadi masyarakat (Susanto, 2013:138)
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa IPS adalah fusi dari disiplin-
disiplin Ilmu-ilmu Sosial untuk mengembangkan konsep pemikiran yang
berdasarkan realita kondisi sosial yang ada di lingkungan siswa.
2.1.4.2 Tujuan IPS
Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di
42
masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan
yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari–hari baik
yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Hal tersebut
dapat dicapai manakala program-program pelajaran IPS di sekolah
diorganisasikan secara baik (Trianto, 2014:176).
Tujuan pembelajaran IPS di sekolah dasar agar siswa mampu
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya
dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti, tujuan pendidikan IPS bukan hanya
sekedar membekali siswa berbagai informasi yang bersifat hafalan (kognitif) saja,
akan tetapi pendidikan IPS harus mampu mengembangkan keterampilan berfikir,
agar siswa mampu mengkaji berbagai kenyataan sosial beserta permasalahannya
(Susanto, 2014:149)
Pengembangan kurikulum IPS di Indonesia telah menetapkan delapan
tujuan umum pengajaran IPS, antara lain: meningkatkan kesadaran ekonomi
rakyat, meningkatkan kesejahteraan jasmani dan kesejahteraan jasmani,
meningkatkan kejujuran dan keadilan bagi semua warga negara, meningkatkan
mutu lingkungan, menjamin keamanan dan keadilan bagi semua warga negara,
memberi pengertian tentang hubungan internasional bagi kepentingan bangsa
indonesia dan perdamaian dunia, meningkatkan saling pengertian dan kerukunan,
memelihara sifat keagungan sifat-sifat kemanusiaan (Abdul Azis: 2012: 33).
Jadi tujuan pembelajaran IPS adalah untuk memberikan pengetahuan
mengembangkan kemampuan berfikir dan dapat melanjutkan kebudayaan bangsa,
43
dan untuk mengembangkan kemampuan dalam lingkungannya dan melatih anak
didik untuk menempatkan dirinya dalam masyarakat.
2.1.4.3 Ruang Lingkup IPS
Ditinjau dari aspek-aspeknya, ruang lingkup IPS meliputi hubungan sosial,
ekonomi, psikologi sosial, budaya, sejarah, geografi, dan politik. Ruang lingkup
kelompoknya meliputi keluarga, rukun tetangga, rukun kampung, warga desa,
organisasi masyarakat, sampai tingkat bangsa. Ditinjau dari ruangnya, meliputi
tingkat lokal, regional, sampai ke global. Sedangkan dari proses interaksi
sosialnya, meliputi interaksi dalam bidang kebudayaan, politik, dan ekonomi
(Taneo, 2010:1.40).
Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di
masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat sebagai
sumber dan objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang tidak berpijak pada
kenyataan.Ada 5 macam sumber materi IPS antara lain: (1) Segala sesuatu atau
apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa,
kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan berbagai
permasalahannya; (2) Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan,
keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi; (3) Lingkungan geografi dan
budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari
lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh; (4) Kehidupan masa lampau,
perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan
terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang
44
besar; (4) Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan,
pakaian, permainan, keluarga (Tjokrodikaryo dalam Hidayati, 2008: 1-26)
Dengan demikian masyarakat dan lingkungannya, selain menjadi sumber
materi IPS sekaligus juga menjadi laboratoriumnya. Pengetahuan konsep, teori-
teori IPS yang diperoleh anak di dalam kelas dapat dicocokkan dan dicobakan
sekaligus diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari di masyarakat.
Ruang lingkup IPS pada kelas V semester II adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2 Standar Kompetensi kelas V semester II
Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada mata
pelajaran IPS kelas V semester 2, peneliti menentukkan ruang lingkup penelitian
pada KD 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
2.1.5 Strategi Pembelajaran
2.1.5.1 Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray
2.1.5.1.1 Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua
jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin guru atau diarahkan
45
guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru,
dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan
bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu siswa menyelesaikan
masalah (Agus Suprijono, 2012:54).
Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar dalam belajar
kelompok, ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakan
pembelajaran kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model
pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru mengelola kelas
lebih efektif. Model pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan
pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang mempunyai ciri-ciri: a).
Memudahkan siswa belajar sesuatu yang bermantaat seperti fakta , keterampilan,
nilai, konsep, dan cara hidup serasi dengan sesama, b). pengetahuan, nilai, dan
keterampilan diakui oleh mereka yang berkompeten menilai (Agus Suprijono
2012:58).
Pembelajaran kooperatif bergantung pada efektivitas kelompok-kelompok
siswa. Dalam pembelajaran ini, guru diharapkan mapu membentuk kelompok-
kelompok kooperatif dengan berhati-hati agar semua anggotanya dapat bekerja
bersama-sama untuk memaksimalkan pembelajaranya sendiri dan pembelajaran
teman-teman satu kelompoknyaPembelajaran kooperatif biasanya menempatkan
siswa dalam kelompok-kelompok kecil selam beberapa mingggu atau bulan
kedepan untuk kemudian diuji secara individual pada hari ujian yang telah
ditentukan (Miftahul Huda, 2014:32).
46
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang mengacu peda metode pembelajaran dimana
siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar
yang kemudian diuji secara individual.
2.1.5.1.2 Pengertian model pembelajaran Two Stay Two Stray
Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dikembangkan
oleh Spencer Kagan, dapat dikombinasikan dengan teknik kepala bernomor bisa
diterapkan untuk semua pelajaran dan tingkatan umur, memungkinkan setiap
kelompok untuk saling berbagi informasi dengan kelompok-kelompok lain
(Miftahul Huda,2011:140). Struktur Two Stay Two Stray yaitu memberi kelompok
untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain (Lie dalam Aris
Shoimin, 2014:222).
Model pembelajaran kooperatif dua tinggal dua tamu adalah dua orang
siswa tinggal dikelompok dan dua orang siswa bertamu ke kelompok lain. Dua
orang yang tinggal bertugas memberikan informasi kepada tamu tentang hasil
kelompoknya, sedangkan yang bertamu bertugas mencatat hasil diskusi kelompok
yang dikunjunginya (Aris Shoimin, 2014:222).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
Two Stay Two Stray akan mengarahkan peserta didik untuk aktif, baik dalam
berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak
materi yang dijelaskan oleh teman.
47
2.1.5.1.3 Langkah-langkah model pembelajaran Two Stay Two Stray
Adapun langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran kooperatif
tipe Two Stay Two Stray seperti yang diungkapkan, antara lain: (1) Guru membagi
siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat
siswa, dua siswa berperan sebagai tamu dan dua siswa berperan sebagai tuan
rumah. Kelompok yang dibentuk pun merupakan kelompok heterogen seperti
pada pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray yang bertujuan untuk
memberikan kesempatan pada siswa untuk saling membelajarkan (Peer Tutoring)
dan saling mendukung. (2) Guru memberikan sub pokok bahasan pada tiap-tiap
kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompoknya masing-
masing. (3) Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang.
(4) Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan
kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain. (5) Dua orang yang tinggal dalam
kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu
mereka. (6) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan
melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (7) Kelompok mencocokkan dan
membahas hasil-hasil kerja mereka. (8) Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerja mereka (Agus Suprijono ,2012:140).
2.1.5.1.4 Tahapan – tahapan model pembelajaran Two Stay Two Stray
Pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray terdiri dari beberapa
tahapan sebagai berikut:
48
1. Persiapan
Pada tahap persiapan ini, hal yang dilakukan guru adalah membuat silabus
dan sistem penilaian, desain pembelajaran, menyiapkan tugas siswa dan
membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing anggota
4 siswa. Setiap anggota kelompok harus heterogen berdasarkan prestasi
akademik siswa.
2. Presentasi guru
Pada tahap ini guru menyampaikan indikator pembelajaran, mengenal dan
menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.
3. Kegiatan kelompok
Pada kegiatan ini pembelajaran menggunakan lembar kegiatan yang berisi
tugas-tugas yang harus dipelajari oleh tiap-tiap siswa dalam satu kelompok.
Setelah menerima lembar kegiatan yang berisi permasalahan-permasalahan
yang berkaitan dengan konsep materi dan klasifikasinya, siswa mempelajari
dalam kelompok kecil (4siswa), yaitu mendiskusikan masalah tersebut
bersama-sama anggota kelompoknya. Masing-masing kelompok
menyelesaikan atau memecahkan masalah yang diberikan dengan cara
mereka sendiri. Kemudian, 2 dari 4 anggota dari masing-masing kelompok
meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok yang lain, sementara 2
anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja
dan informasi mereka ke tamu. Setelah memperoleh informasi dari 2 anggota
yang tinggal, tamu mohon diri untuk kembali ke kelompok masing-masing
49
untuk melaporkan temuannya serta mencocokkan dan membahas hasil-hasil
kerja mereka.
4. Formalisasi
Setelah belajar dalam kelompok dan menyelesaikan permasalahan yang
diberikan, salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelomponya
untuk dikomunikasikan atau didiskusikan dengan kelompok lainnyak.
Kemudian guru membahas dan mengarahkan siswa ke bentuk formal
5. Evaluasi kelompok dan penghargaan
Tahap evaluasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan
siswa memahami materi yang telah diperoleh dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray. (Aris Shoimin, 2014:223).
2.1.5.1.5 Kelebihan model pembelajaran Two Stay Two Stray
Kelebihan dari model Two Stay Two Stray antara lain: (1) mudah dipecah
menjadi berpasangan; (2) lebih banyak tugas yang dilakukan; (3) guru mudah
memonitor; (4) dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan; (5) kecenderungan
belajar siswa menjadi lebih bermakna; (6) lebih berorientasi pada keaktifan;
(7) siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya; (8) menambah kekompakan
dan rasa percaya diri siswa; (9) kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan;
(10) membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar, (Arif Shoimin,
2014:225).
Kelebihan penggunaan Two Stay Two Stray adalah dapat meningkatkan
aktivitas peserta didik dalam pembelajaran yang membuat cara belajar peserta
didik menjadi lebih bermakna, sehingga tidak akan terjadi pembelajaran yang
50
teacher center namun mengarah student center, dengan demikian teknik ini
dapat meningkatkan penguasaan konsep IPS karena peserta didik bisa bertukar
pendapat serta berdiskusi dengan teman-teman saat kerja kelompok.
2.1.5.1.6 Kekurangan model pembelajaran Two Stay Two Stray
Kekurangan dari model Two Stay Two Stray antara lain: (1) membutuhkan
waktu yang lama; (2) siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok; (3)
bagi guru, membutuhkan banyak persiapan; (4) guru cenderung kesulitan dalam
pengelolaan kelas; (5) membutuhkan sosialisasi yang lebih baik; (6) jumlah ganjil
bisa menyulitkan pembentukan kelompok; (7) siswa mudah melepaskan diri dari
keterlibatan dan tidak memperhatikan guru; (8) kurang kesempatan untuk
memerhatikan guru (Arif Shoimin, 2014:225).
Untuk mengatasi kekurangan dari model Two Stay Two Stray maka
diperlukan persiapan yang matang dari guru baik dari model dan media yang
digunakan, pada saat pembagian kelompok sebaiknya dikelompokan secara
heterogen, dan harus selalu ada komunikasi yang baik antar guru dan murid
maupun antar murid dengan murid.
2.1.5.2 Media Pembelajaran
2.1.5.2.1 Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Media apabila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap (Gerlach dan
Elly dalam Arsyad 2014: 3).
51
Media adalah komponen sumber belajar atau wahan afisik yang
mengandung materi intruksional di lingkungan siswa, yang dapat merangsang
siswa untuk belajar. Adapun media pembelajaran adalah media yang membawa
pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung
maksud-maksud pengajaran (Hamdani, 2011:243).
Media sebagai sarana untuk menyampaikan pesan dan informasi dalam
proses belajar memiliki tingkatan yang dijadikan acuan sebagai landasan
penggunaan media dalam proses belajar. Tingkatan tersebut disebut dengan
Kerucut Pengalaman Dale. Menurut Dale (dalam Arsyad, 2014:14) kerucut
tersebut merupakan elaborasi yang rinci dari konsep tiga tingkatan pengalaman
yang dikemuka-kan oleh Bruner. Berikut merupakan kerucut pengalaman Dale.
Abstrak
Konkret
Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Lambang
Kata
Lambang
Visual
Gambar Diam,
Rekaman Radio
Gambar Hidup Pameran
Televisi
Karyawisata
Dramatisasi
Pengalaman Langsung
Benda Tiruan/Pengamatan
Lambang
Kata
Lambang
Visual
Gambar Diam,
Rekaman Radio
Gambar Hidup Pameran
Televisi
Karyawisata
Dramatisasi
Pengalaman Langsung
Benda Tiruan/Pengamatan
52
Kerucut pengalaman Dale menggambarkan bahwa hasil belajar seseorang
diperoleh mulai dari pengalaman langsung (konkret), kenyataan yang ada di ling-
kungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada
lambang verbal (abstrak). Menurut Arsyad (2014:14), tingkatan-tingkatan tersebut
tidak berarti proses belajar dan interaksi belajar harus selalu dimulai dari
pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan pengalaman yang paling sesuai
dengan ke-butuhan dan kemampuan kelompok siswa yang dihadapi dengan
mempertimbang-kan situasi belajarnya.
Dari beberapa uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa media
pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang
bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
2.1.5.2.2 Pengertian Media Powerpoint
Powerpoint merupakan media yang sangat cocok digunakan untuk
menyampaikan suatu materi kepada siswa, hal ini karena Powerpoint memang
program komputer yang didesain untuk media presentasi yang dilengkapi dengan
segala fasilitas yang menarik. Powerpoint merupakan program yang dirancang
khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh
perusahaan, pemerintahan, pendidikan maupun perseorangan dengan berbagai
fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik.
Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat
presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, warna, dan gambar, serta
53
animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreativitas penggunanya
(Daryanto, 2012 : 141) .
Powerpoint merupakan salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan
oleh orang-orang dalam mempresentasikan bahan ajar, laporan, atau karya
(Arsyad, 2014: 193). Program powerpoint di dalam komputer dikelompokkan
dalam program Microsoft Office. Program ini dirancang khusus untuk
menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan,
pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan. Dalam dunia pendidikan
pemanfaatan media presentasi ini dapat digunakan oleh pendidik maupun peserta
didik untuk mempresentasikan materi pembelajaran ataupun tugas-tugas yang
akan diberikan. Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk
digunakan sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks,
warna, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai
kreatifitas penggunanya. Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur
rupa dan pengontrolan operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud terdiri dari
slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan
latar belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut dapat dibuat tanpa gerak
atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan.
Beberapa hal yang perlu dipahami dalam menulis naskah presentasi antara
lain adalah sebagai berikut:
1. Menentukan topik sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
2. Menyiapkan materi yang sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.
3. Mengidentifikasi bahan-bahan materi tersebut untuk diseleksi.
54
4. Menulis materi yang telah dipilih secara singkat dan hanya memuat poin-poin
yang penting saja.
5. Menyajikan pesan-pesan dalam berbagai format seperti teks (kata-kata),
gambar, animasi atau audio visual
6. Memastikan bahwa materi yang ditulis telah cukup lengkap, jelas dan mudah
dipahami oleh siswa.
7. Menyajikan materi secara urut dan sistematis agar mempermudah siswa
dalam memahami materi (Daryanto, 2012: 70-71).
Media Powerpoint adalah media yang paling tepat untuk
mempresentasikan materi. Peneliti dalam pembejaran IPS ini menggunakan media
Powerpoint tentang upaya mempersiapkan kemerdekaan RI. Penggunaan media
Powerpoint selama kegiatan pembelajaran diharapkan materi dapat difahami oleh
siswa dengan jelas.
2.1.5.2.3 Kelebihan Media Powerpoint
Kelebihan dari media Powerpoint adalah sebagai berikut: 1) Penyajiannya
menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi; 2) Adanya animasi teks
maupun animasi gambar atau foto; 3) Lebih merangsang siswa untuk mengetahui
lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji; 4) Pesan informasi secara
visual mudah dipahami peserta didik; 5) Tenaga pendidik tidak perlu banyak
menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan, 6) Dapat diperbanyak sesuai
kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-ulang; 7) Praktis, karena dapat
disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik (Daryanto, 2011:158)
55
Penggunaan media Powerpoint dapat mempermudah guru untuk
menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa yang berupa tulisan, gambar,
maupun animasi lainya. Media Powerpoint ini lebih menarik perhatian siswa
sehingga siswa akan lebih termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
2.1.5.2.4 Fungsi media pembelajaran
Dalam dunia pendidikan media memiliki fungsi yang dapat menunjang
tercapainya suatu tujuan pendidikan. Fungsi media khusunya media gambar dalam
dunia pendidikan adalah untuk mempermudah siswa dalam mengungkapkan ide-
ide ataupun pikiran-pikiran serta daya imajinasi yang muncul akibat adanya
kreativitas yang dimiliki oleh peserta didik dalam bentuk lisan ataupun tulisan.
Ada empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, seperti
berikut: (1) Fungsi Atensi, Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajaran. (2) Fungsi Afektif, Media visual dapat terlihat dari tingkat
kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar
atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi
yang menyangkut masalah sosial atau ras.(3) Fungsi Kognitif, Media visual
terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang
visual ataugambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan
mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. (4) Fungsi
Kompensatoris, Media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media
visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang
56
lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pengajaran berfungsi untuk
mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi
pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal, (Levie & Lentz
dalam Arsyad 2014: 20-21)
Berdasarkan uraian di atas, media memiliki fungsi yang sangat banyak,
dalam pembelajaran dapan digunakan sebagai sarana guru untuk meingkatkan
konsentrasi dan pemahaman siswa. Dengan penggunaan media dapat memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik (dalam bentuk kata-kata
tertulis atau lisan belaka), juga mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya
indera.
2.1.5.3 Pendekatan saintifik
2.1.5.3.1 Pengertian Pendekatan saintifik
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang
dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik. Pembelajaran dengan
pendekatan saintifik adalah proses pembelajarn yang dirancang sedemikian rupa
agar peserta didik secara aktif mengkontruksi konsep, hukum atau prinsip melalui
tahapan- tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis
data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip
yang ditemukan (Hosnan, 2014:34).
Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan
keterampilan proses, seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan,
57
menjelaskan dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut,
bantuan guru diperlukan. Akan tetapi, bantuan guru tersebut harus semakin
berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya
kelas siswa (Hosnan, 2014:35)
2.1.5.3.2 Karakteristik Pendekatan saintifik
Karakteristik pendekatan saintifik dalam pembelajaran diantaranya yaitu:
1. Berpusat pada siswa.
2. Melibatkan ketrampilan proses sains dalam mengkontruksi konsep, hukum
atau prinsip.
3. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang
perkembangan intelek, khusunya keterampilan berfikir tingkat tinggi
siswa.
4. Dapat mengembangkan karakter siswa (Hosnan, 2014:36)
2.1.5.3.3 Langkah-langkah Pembelajaran saintifik
Langkah-langkah Pembelajaran saintifik terdiri atas lima langkah, yaitu
mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring.
a. Mengamati
Mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran
(meaningfull learning). Mengamati memiliki keunggulan tertentu, seperti
menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan
mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka
pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang,
58
biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan
makna serta tujuan pembelajaran.
b. Menanya
Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk
meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau
memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab
pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk
menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.
c. Menalar
Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan
pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan
bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam
banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran
adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat
diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
d. Mencoba
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik
harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi
yang sesuai. Pada mata pelajaran IPS, misalnya,peserta didik harus memahami
konsep-konsep IPS dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik pun
harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang
59
alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.
e. Jejaring
Jejaring Pembelajaran disebut juga Pembelajaran Kolaboratif.
Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar
sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi esensinya
merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan
memaknai kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan
disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan
bersama (Hosnan, 2014:39-81).
2.1.6 Teori Belajar yang Mendasari Model Two Stay Two Stray
2.1.6.1 Teori Belajar Kognitif
Menurut teori belajar kognitif, belajar dinyatakan sebagai proses
pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal
dan memahami stimulus yang datang dari luar. Belajar pada diri manusia
ditekankan pada proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat, dan
menggunakan pengetahuan (Suprijono, 2012:22).
Proses belajar harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan kognitif
yang dilalui siswa. Tahapan tersebut dibagi menjadi empat tahap, yaitu tahap
sensori motor, tahap pra-operasional, tahap operasional konkret, dan tahap
operasional formal.
60
a. Tahap sensori motor
Pada tahap sensori motor (0-2 tahun), seorang anak belajar mengembangkan
dan mengatur kegiatan fisik dan mental menjadi perbuatan yang bermakna.
b. Tahap pra-operasional
Pada tahap pra-operasional (2-7 tahun), seorang anak masih sangat
dipengaruhi oleh hal-hal khusus yang didapat dari pengalaman menggunakan
indra sehingga ia belum mampu melihat hubungan-hubungan dan
menyimpulkan sesuatu secara konsisten.
c. Tahap operasional konkret
Pada tahap operasional konkret (7-11 tahun), seorang anak dapat membuat
kesimpulan dari sesuatu pada situasi nyata atau dengan menggunakan benda
konkret, dan mampu mempertimbangkan dua aspek dari situasi nyata secara
bersama-sama (misalnya, antara bentuk dan ukuran).
d. Tahap operasional formal
Pada tahap operasional formal (11 tahun ke atas), kegiatan kognitif seseorang
tidak mesti menggunakan benda nyata. Pada tahap ini, kemampuan menalar
secara abstrak meningkat sehingga seseorang mampu untuk berpikir secara
deduktif. Pada tahap ini pula, seorang mampu mempertimbangkan beberapa
aspek dari situasi secara bersama-sama (Trianto, 2009:23).
Pada pembelajaran IPS dengan menerapkan model Two Stay Two Sray
akan dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam berinteraksi dengan
teman-teman dan guru kelas pada saat pembelajaran maupun saat diskusi. Sesuai
dengan uraian diatas dapat diketahui bahwa anak usia sekolah dasar berada pada
61
tahap operasional konkret (7-11 tahun), oleh karena itu dalam pembelajaran ini
menggunakan media powerpoint yang dapat menampilkan materi yang berisi
gambar dan teks.
2.1.6.2 Teori Belajar Konstruktivisme
Teori pembelajaran konstruktivisme merupakan teori pembelajaran
kognitif yang baru dalam psikologi pendidikan yang menyatakan bahwa siswa
harus menemukan sendiri dan menstraformasikan informasi kompleks, dan
mengecek informasi baru. Siswa agar benar-benar memahami dan dapat
menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memcahkan masalah,
menemukan sesuatu untuk dirinya (Trianto, 2009:27).
Pendekatan Konstruktivisme dalam pengajaran menerapkan pembelajaran
kooperatif secara intensif, atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah
menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat
mendiskusikan masalah-masalah itu dengan temannya (Slavi dalam Trianto,
2009:29).
Pada pembelajaran IPS dengan menerapkan model Two Stay Two Stray ini
siswa harus aktif untuk menemukan dan memahami materi dengan mendiskusikan
masalah-masalah itu dengan temannya. Peran guru dalam pembelajaran sebagai
fasilitator yang menyediakan media dan materi pembelajaran, memberikan
bimbingan, bantuan kepada siswa ketika mengalami kesulitan belajar.
62
2.1.7 Penerapan Model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint
2.1.7 Penerapan Pembelajaran IPS melalui Model Two Stay Two Stray
dengan Media Powerpoint
Penelitian ini menggunakan model Two Stay Two Stray dengan Media
Powerpoint. Model ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan
motivasi belajar siswa, mengajak siswa untuk belajar secara berkelompok dan
pembelajaran diharapkan berpusat pada siswa. Adapun komponen dan langkah-
langkah penerapan pembelajaaran IPS dengan model two stay two stray
(Suprijono, 2012:140) dan media powerpoint yang dipadukan dengan pendekatan
saintifik adalah sebagai berikut:
2.1.7.1 Sintak model Make A Match
1 Guru menyiapkan materi dan siswa mempersiapkan diri.
2 Guru membuka pelajaran dan melakukan apersepsi.
3 Siswa mendengarkan materi dari guru dan mengamati tayangan powerpoint
tentang tokoh perjuangan kemerdekaan yang telah disiapkan oleh guru
kemudian melakukan tanya jawab. (mengamati, menanya)
4 Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2
anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu, dan siswa
menggunakan tanda di kepala berbentuk bulan sebagai tuan rumah dan
bintang sebagai tamu. (membuat jejaring)
5 Siswa diberikan lembar kerja yang dibahas bersama-sama dengan anggota
kelompoknya. (menalar)
63
6 Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya
untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam
kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu
mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)
7 Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain untuk mencocokkan dan membahas hasil-
hasil kerja mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)
8 Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
(mengkomunikasikan).
9 Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran kemudian melakukan
evaluasi. (mengkomunikasikan, menalar).
2.1.7.2 Sistem Sosial
Penerapan model two stay two stray dengan media powerpoint dalam
pembelajaran IPS membentuk pola interaksi antara keterampilan guru dan
aktivitas siswa. Komunikasi yang terjadi antara guru dan siswa sangat baik,
dimana pada saat guru memberikan penjelasan siswa memperhatikan dan ketika
guru memberikan pertanyaan yang membutuhkan jawaban siswa langsung
memberikan tanggapan dan respon yang baik. Berikut adalah tabel interaksi antara
guru dan siswa.
Tabel 2.3 Sistem Sosial Kegiatan Guru dan Aktivitas Siswa
KEGIATAN GURU AKTIVITAS SISWA
1) Guru menyiapkan materi.
2) Guru membuka pelajaran
dan melakukan apersepsi.
3) Guru menjelaskan materi
1) Siswa mempersiapkan diri mengikuti
pembelajaran.
2) Siswa memperhatikan apersepsi dari
guru.
64
dengan menggunakan
powerpoint tentang tokoh
perjuangan kemerdekaan
4) Guru mengajukan
beberapa pertanyaan
kepada siswa.
5) Guru membentuk
kelompok secara
heterogen yang
benggotakan 4 anak, 2
anak sebagai tuan rumah
dan 2 anak lainya sebagai
tamu.
6) Guru memberikan lembar
kerja yang akan dibahas
siswa bersama-sama
dengan anggota
kelompoknya masing-
masing.
7) Guru membimbing siswa
yang berperan sebagai tuan
rumah dan tamu.
8) Guru mengajak beberapa
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
kerja kelompok.
9) Guru menyimpulkan
kegiatan pembelajaran
kemudian melakukan
evaluasi..
3) Siswa mendengarkan materi dari guru
(mengamati, menanya)
4) Siswa membentuk kelompok secara
heterogen yang benggotakan 4 anak,
2 anak sebagai tuan rumah dan 2 anak
lainya sebagai tamu. (membuat
jejaring)
5) Siswa diberikan lembar kerja (menalar)
6) Dua orang siswa dari masing-masing
kelompok meninggalkan kelompoknya
untuk bertamu ke kelompok lain.
(mencoba, mengkomunikasikan)
7) Tamu mohon diri dan kembali ke
kelompok mereka sendiri dan
melaporkan temuan mereka dari
kelompok lain. (mencoba,
mengkomunikasikan)
8) Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerja mereka.
(mengkomunikasikan).
9) Guru dan siswa menyimpulkan
kegiatan pembelajaran kemudian
melakukan evaluasi.
(mengkomunikasikan, menalar)
2.1.7.3 Prinsip Reaksi
Prinsip reaksi adalah berkaitan dengan cara guru memperhatikan siswa dan
merespon siswa. Beberapa perilaku guru yang tergambar dalam sintak model two
stay two stray dengan media powerpoint adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa (Keterampilan
mengelola kelas).
65
2) Membuka pelajaran dan melaksanakan apersepsi (Keterampilan membuka dan
menutup pelajaran).
3) Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan media powerpoint
(Keterampilan menjelaskan).
4) Melakukan tanya jawab dengan siswa. (keterampilan bertanya)
5) Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.(Keterampilan
mengadakan variasi, Keterampilan mengelola kelas)
6) Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi.(keterampilan
membimbing diskusi kelompok kecil)
7) Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan tuan rumah dengan
model two stay two stray.(Keterampilan membimbing diskusi kelompok
kecil).
8) Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil kerja
kelompok.(Keterampilan memberi penguatan)
9) Menutup pelajaran dengan memberi kesimpulan (Keterampilan membuka dan
menutup pelajaran).
2.1.7.4 Sistem Pendukung
Sistem pendukung dalam pembelajaran IPS melalui model two stay two
stray dengan media powerpoint adalah berkaitan dengan segala hal yang dapat
memberikan dorongan sehingga dapat lebih optimal dalam kegiatan belajar-
mengajar, baik berupa keterampilan guru, aktivitas siswa, maupun hasil belajar
siswa. Sistem pendukung tersebut antara lain: 1) rencana pembelajaran yang
disusun dengan menggunakan langkah-langkah model two stay two stray dengan
66
media powerpoint, 2) media powerpoint yang disesuaikan dengan materi, dan 3)
penilaian pembelajaran yang disertai dengan rubrik dan penskoran.
2.1.7.5 Dampak Instruksional dan Dampak Pengiring
Dampak yang ditimbulkan dari penerapan model two stay two stray dengan
media powerpoint diharapkan dalam dua dampak, yaitu dampak instruksional dan
dampak pengiring. Dampak instruksional dslam penelitian ini adalah meingkatnya
kualitas pembelajaran IPS. Sedangkan untuk dampak pengiring adalah dapat
membentuk sikap ketepatan waktu, kerjasama, teliti, dan rasa ingin tahu
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian tentang penerapan model Two Stray Two Stay dengan media
gambar seri telah banyak dikaji dan dilakukan. Namun, hal tersebut masih
menarik untuk diadakan penelitian lebih lanjut lagi. Beberapa penelitian mengenai
penerapan model Two Stay Two Stray dengan media powerpoint yang telah
dilakukan dan dapat dijadikan kajian dalam penelitian ini adalah penelitian dari:
Tabel 2.4 Jurnal Penelitian
1. Nama Jurnal Journal of Primary Educational
Sumber http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpe/article/view/1
240/1291 diakses tanggal 28 januari 2015
Penulis Isnani Af Idatunnisa
Judul Tulisan PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY
SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN
KONSEP GLOBALISASI
Ringkasan Isi Pada pra tindakan, nilai rata-rata pemahaman konsep
siswa adalah 61,25 dengan ketuntasan klasikal 38,89%
atau 14 siswa;Siklus I nilai rata-rata pemahaman konsep
67
siswa meningkat menjadi 78,22 dengan ketuntasan
klasikal 72,22% atau 26 siswa; Siklus II nilai rata-rata
pemahaman konsep siswa meningkat menjadi 83,25
dengan ketuntasan klasikal 86,11% atau 31 siswa dan
Siklus III nilai rata-rata pemahaman konsep siswa
meningkat menjadi 86,25 dengan ketuntasan klasikal
91,67% atau 33 siswa.
2. Nama Jurnal Pendidikan Biologi
Sumber http://download.portalgaruda.org/article.php?article=5067
2&val=4057 diakses tanggal 27 januari 2015
Penulis Irma Yuniar Wardhani
Judul Tulisan PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY
DISERTAI MEDIA AUDIO-VISUAL UNTUK
MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN
BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA 5 SMA NEGERI 7
SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Ringkasan Isi Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray disertai media audio-
visual mampu meningkatkan kualitas pembelajaran
biologi siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 7 Surakarta
tahun pelajaran 2011/2012 yang meliputi aspek
kinerja/performance guru dalam kelas, fasilitas
pembelajaran dalam kelas, iklim kelas, sikap ilmiah siswa
dan motivasi belajaran siswa.
3. Nama Jurnal Jurnal PGSD UNS
Sumber http://download.portalgaruda.org/article.php?article=1079
08
diakses tanggal 27 januari 2015
68
Penulis Ria Puti Apriani
Judul Tulisan PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY
UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP
PESAWAT SEDERHANA
Ringkasan Isi Hasilnya tingkat ketuntasan klasikal penguasaan konsep
peserta sederhana siklus I meningkat menjadi 70,83%.
Hasil ini belum memenuhi indikator ketercapaian
penelitian ini sehingga perlu dilanjutkan ke siklus II.
Hasilnya, ketuntasan klasikal pada siklus II meningkat
menjadi 95,83%. Hasil pada siklus II ini telah mencapai
indikator ketercapaian yang diharapkan dalam penelitian,
sehingga penelitian ini dihentikan dan dinyatakan
berhasil.
4. Nama Jurnal Unnes Journal of Biology Education
Sumber http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujeb/article/view/
1240/1291, diakses tanggal 28 januari 2015
Penulis Lia Retnaningsih
Judul Tulisan KEEFEKTIFAN MEDIA SPESIMEN DENGAN
METODE TWO STAY-TWO STRAY PADA MATERI
ARTHROPODA
Ringkasan Isi Data keaktifan siswa diperoleh dengan lembar observasi
keaktifan (pengamatan dan diskusi), data hasil belajar
menggunakan tes tertulis berupa multiple choise pada
akhir pembelajaran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa
keaktifan siswa pada kategori aktif dan sangat aktif
mencapai 96,97% di kelas X.3 dan 97,6% di kelas X.4.
Hasil belajar siswa di kelas X.3 secara klasikal 93,93%
dan 91,17% di kelas X.4.
5. Nama Jurnal Economic Education Analysis Journal
Sumber http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujet/article/view/1
69
240/1291, diakses tanggal 28 januari 2015
Penulis Dian Listianah
Judul Tulisan MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA
PELAJARAN EKONOMI MELALUI PERPADUAN
METODE CERAMAH DAN METODE TWO STAY
TWO STRAY PADA KELAS X AP SMK HIDAYAH
SEMARANG
Ringkasan Isi Hasil penelitian ini diperoleh presentase aktivitas siswa
pada pembelajaran siklus I dengan kategori baik (70%)
dan pada siklus II meningkat dengan kategori amat baik
(87,5%). Persentase aktivitas guru pada pembelajaran
siklus I yaitu dengan kategori baik (66,6%) dan pada
siklus II meningkat dengan kategori amat baik (90,2%).
Rata-rata kelas yang dicapai pada siklus I adalah 71,81
dengan ketercapaian ketuntasan klasikal yaitu sebesar
75% dan pada siklus II rata-rata kelas meningkat menjadi
80,23 dan ketercapaian ketuntasan klasikal yaitu sebesar
91,6%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran pada kelas dengan perpaduan metode
ceramah dan metode Two Stay Two Stray mampu
meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitas siswa.
6. Nama Jurnal Unnes Journal of Biology Education
Sumber http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujeb , diakses
tanggal 18 Maret 2015
Penulis Nur Liya Khasanah
Judul Tulisan EFEKTIVITAS STRATEGI QUESTION STUDENT
HAVE DAN MEDIA POWERPOINT PADA MATERI
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
Ringkasan Isi Hasil penelitian menunjukkan rata-rata jumlah siswa aktif
dan sangat aktif kelas eksperimen lebih tinggi daripada
70
kontrol, yaitu 86,87% > 76,04%. Hasil uji t hasil belajar
siswa menunjukkan thitung 2,38 lebih tinggi daripada
ttabel 2,30, artinya rata-rata hasil belajar kelas
eksperimen lebih tinggi secara signifikan daripada
kontrol. Ketuntasan belajar kelas eksperimen lebih tinggi
daripada kontrol yaitu 90,9% > 81,3%. Simpulan
penelitian ini adalahstrategi question student have dan
media powerpoint efektif diterapkan pada materi struktur
dan fungsi jaringan tumbuhan.
7. Nama Jurnal Unnes Journal of Mathematics Education
Sumber http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme/article/view/
3362/3115 Diakses pada tanggal 18 Maret 2015
Penulis Eli Pri Mahanani
Judul Tulisan KEEFEKTIFAN MODEL COURSE REVIEW HORAY
BERBANTUAN POWERPOINT PADA KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH SISWA
Ringkasan Isi Hasil penelitian menunjukkan bahwa: kemampuan
pemecahan masalah siswa dengan pembelajaran Course
Review Horay berbantuan powerpoint dapat mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal klasikal yang ditetapkan;
persentase kemampuan pemecahan masalah siswa dengan
pembelajaran Course Review Horay berbantuan
powerpoint lebih tinggi daripada persentase kemampuan
pemecahan masalah siswa dengan pembelajaran
ekspositori; rata-rata kemampuan pemecahan masalah
siswa dengan pembelajaran Course Review Horay
berbantuan powerpoint lebih tinggi daripada rata-rata
kemampuan pemecahan masalah siswa dengan
pembelajaran ekspositori. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
71
Course Review Horay berbantuan powerpoint efektif
pada kemampuan pemecahan masalah.
8. Nama Jurnal International Electronic Journal of Mathematics
Education
Sumber http://www.iejme.com/012010/d2.pdf
Diakses pada tanggal 18 Maret 2015
Penulis Benchawan Wiwatanapataphee
Judul Tulisan An Integrated Powerpoint-Maple based Teaching-
Learning Model for Multivariate Integral Calculus
Ringkasan Isi Teaching triple integral calculus is a challenging task. In
traditional mode of classroom teaching, students often
find it difficult to understand instructors’ explanations
due to the difficulty in imagining the 3D integration
domain. To overcome this problem, a teaching toolis
developed utilizing the animation feature of PowerPoint
display and the graphic visualization function of the
Maple software
(Pengajaran kalkulus integral tiga adalah tugas yang
menantang. Dalam modus tradisional kelas mengajar,
siswa sering merasa sulit untuk memahami penjelasan
instruktur karena kesulitan dalam membayangkan
integrasi domain 3D. Untuk mengatasi masalah ini ,alat
pengajaran dikembangkan memanfaatkan fitur animasi
Powerpoint layar dan grafis Fungsi visualisasi perangkat
lunak)
9. Nama Jurnal International Journal of Learning & Development
Sumber http://dx.doi.org/10.5296/ijld.v4i2.4908
diakses tanggal 26 januari 2015
Penulis Dwi Sulisworo
Judul Tulisan The Effect of Cooperative Learning, Motivation and
72
Information Technology Literacy to Achievement
Ringkasan Isi The learning quality improvement has not given a
significant result, because the teachers still do not have
sufficient skills. The promoting of learning process
improvement that more students centered in the
classroom is very important in order to improve student
motivation to learn science better. Learning strategy had
significant effect to the physics learning achievement.
The cooperative learning, Two Stay Two Stray in this
case, has better strategy to improve student achievement
on physics learning rather than the conventional strategy.
Motivation has effect or influence on student learning
achievement. There is a tendency that the better the
student's motivation, it can be estimated that he/ she will
have a good learning achievement. However, the students'
IT literacy did not have a significant effect on learning
achievement.
(Kualitas pembelajaran belum memberikan hasil yang
signifikan, karena para guru masih belum memiliki cukup
keterampilan. Proses pembelajaran yang lebih baik
seharusnya banyak berpusat pada siswa dikelas sangat
penting dalam rangka meningkatkan motivasi siswa untuk
belajar ilmu pengetuan yang lebih baik .Strategi
pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap prestasi
belajar fisika .Two Stay Two Stray dalam hal ini ,
memiliki strategi yang lebih baik untuk meningkatkan
prestasi siswa daripada strategi konvensional.)
10. Nama Jurnal International Journal of Education and Research
Sumber http://www.ijern.com/journal/2015/January-2015/13.pdf
diakses tanggal 26 januari 2015
73
Penulis Faad Maonde
Judul Tulisan The Discrepancy of Students’ Mathematic Achievement
through Cooperative Learning Model, and the ability in
mastering Languages and Science
Ringkasan Isi Based on the result it was concluded that: (a) empirically,
students’ math achievement in senior high schools in
2014 tends to be better than previous research in junior
high school in 2012 and in elementary school in 2013 by
the mean=71, median=73, minimum score=26, maximum
score=92, and deviation standard=11.37, under
cooperative learning models; jigsaw, TSTS, and STAD
with the certain mastery level of Indonesian, English, and
Science; (b) math has positive and significant effect on
students’ achievement in Indonesian, English, and
Science which contributes 0.084, 0.098, and 0.808
respectively.
(Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa :(a)
secara empiris, prestasi matematika siswa di SMAsekolah
pada tahun 2014 cenderung lebih baik dari penelitian
sebelumnya di SMP pada tahun 2012 dan di SD sekolah
pada tahun 2013 oleh rata-rata = 71 , median = 73 , skor
minimal = 26 , skor maksimum = 92 ,dan deviasistandar
=11,37,di bawah model pembelajaran kooperatif; jigsaw,
TSTS , dan STAD dengan tingkat penguasaan
tertentudari Indonesia, Bahasa Inggris,dan Ilmu
Pengetahuan;(b) matematika berpengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi siswa dalam Indonesia,
Bahasa Inggris, dan Ilmu yang memberikan kontribusi
0,084 , 0,098 , dan 0,808 masing-masing.)
74
Dengan demikian dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa:
(1) penggunaan model pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan
keaktifan siswa, (2) model pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan
hasil belajar , (3) model pembelajaran Two Stay Two Stray meningkatkan
pemahaman konsep, (4) model pembelajaran Two Stay Two Stray meningkatkan
kualitas pembelajaran, (5) model pembelajaran Two Stay Two Stray meningkatkan
motivasi belajar, (6) penggunaan media powerpoint memudahkan untuk
penyampaian materi pembelajaran, (7) penggunaan media powerpoint
meningkatkan pemahaman materi bagi siswa.
Dari sepuluh penelitian tersebut telah berhasil meningkatkan kualitas
pembelajaran secara signifikan. Selain itu penelitian tersebut juga berfungsi
sebagai pendukung untuk penelitian yang berjudul “Peningkatan Kualitas
Pembelajaran IPS melalui Model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint
di SDN Bendan Ngisor”.
2.3 KERANGKA BERFIKIR
IPS merupakan mata pelajaran yang dirancang untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi social
masyarakat dalam memasuki kehidupan bermayarakat yang dinamis.Tujuan
pembelajaran IPS tercapai ditandai dengan adanya peningkatan prestasi belajar
siswa dan peningkatan kualitas pembelajaran. Dalam penelitian ini indikator
tersebut akan akan dikaji dalam 3 variabel yaitu: keterampilan guru, aktivitas
siswa, dan hasil belajar.
75
Hasil refleksi pelaksanaan pembelajaran dikelas VB SDN Bendan Ngisor
pada muatan IPS tujuan pembelajaran belum optimal karena mengalami beberapa
kendala antara lain: guru belum optimal dalam mengelola kegiatan siswa dalam
pada saat kerja kelompok dan belum memanfaatkan media pembelajaran dalam
menyampaikan materi, dalam pembelajaran IPS siswa cenderung untuk
menghafal materi dan dalam kegiatan kerja kelompok hanya beberapa siswa saja
yang aktif dan siswa yang lain bermain sendiri. Pencapaian hasilbelajar muatan
IPS masih rendah, ditunjukkan nilai ulangan harian siswa kelas VB hanya 37%
siswa yang mencapai KKM yaitu 65.
Untuk mengatasi masalah tersebut dipilih penerapan model yang sesuai
dengan pokok permasalahan yaitu dengan menerapkan model pembelajaranTwo
Stay Two Straydengan media Powerpoint Melalui model pembelajaranTwo Stay
Two Stray ini diharapkan siswa dapat belajar dengan lebih semangat karena
penggunaan model Two Stay Two Stray dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam
pembelajaran yang membuat cara belajar siswa menjadi lebih bermakna, sehingga
pembelajaran berpusat pada siswa. Penggunaan media Powerpoint dalam
pembelajaran menjadikan pembelajaran IPS lebih kondusif dan efektif. Sehingga
jika dilaksanakan secara efektif akan meningkatkan keterampilan guru dan
aktivitas siswa yang berdampak pada hasil belajar, dengan demikian kualitas
pembelajaran akan meningkat. Kerangka berfikir tersebut dapat disajikan dalam
bagan sebagai berikut:
76
Tindakan
LangkahPembelajarandenganmenggunakan Model Two
Stay Two Straydengan media powerpoint :
1) Mempersiapkan materi
2) Membuka pelajaran dan melakukan apersepsi
3) Menjelaskan materi
4) Membentuk kelompok sebagai tuan rumah dan tamu
5) Melakukan diskusi kelompok
6) Melakukan peran sebagai tamu dan tuan rumah
7) Mencocokan hasil kerja dengan kelompok masing-masing
8) Mempresentasikan hasil kerja
9) Menyimpulkan kegiatan pembelajaran kemudian melakukan
evaluasi.
Kondisi Akhir
1. Keterampilan guru dalam pembelajaran meningkat
dengan kriteria sekurang-kurangnya baik
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat dengan
kriteria sekurang-kurangnya baik
3. Hasil belajar mengalami peningkatan dengan
ketuntasan klasikal >75% dan ketuntasan individual
minimal ≥65.
Kondisi Awal
1).Guru: guru belum optimal dalam mengelola kegiatan
siswa dalam pada saat kerja kelompok, guru belum
memanfaatkan media pembelajaran dalam menyampaikan
materi;
2).Siswa:dalam pembelajaran IPS siswa cenderung untuk
menghafal materi, dalam kegiatan kerja kelompok hanya
beberapa siswa saja yang aktif dansiswa yang lain bermain
sendiri;
3).Hasil Belajar:hasil belajar belum mencapai KKM,
ketuntasan belajar siswa hanya sebesar 37%.
Bagan 2.2 Kerangka Berfikir
77
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan kajian teori, kajian empiris, dan kerangka berpikir yang telah
dikemukakan, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Dengan
menggunakan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media
powerpoint pada pembelajaran IPS VB SDN Bendan Ngisor maka keterampilan
guru, aktifitas siswa, dan hasil belajar siswa kelas VB SD Negeri Bendan Ngisor
akan meningkat.
78
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 JENIS PENELITIAN
Peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan
kelas berasal dari istilah bahasa inggris Classroom Action Research yang berarti
penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan
yang diterapkan pada suatu subyek penelitian dikelas tersebut. Penelitian tindakan
kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru sendiri ketika mendapatkan
permasahan pada pembelajaran dan mencarikan solusinya dalam upaya
memperbaiki kualitas pembelajarannya (Trianto, 2012:13). Penelitian tindakan
kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersamaan (Arikunto, 2010:3). Tahapan dalam penelitian tindakan dapat
digambarkan dengan bagai seperti dibawah ini:
Bagan 3.1 siklus kegiatan
Permasalahan Perencanaan
Tindakan I
Pengamatan /
Pengumpulan Data II
Refleksi II
Perencanaan
Tindakan II Pelaksanaan
Tindakan II
Refleksi I Pengamatan /
Pengumpulan Data I
Pelaksanaan
Tindakan I
Dilanjutkan ke siklus
berikutnya
Bila permasalahan
belum terselesaikan
Permasalahan baru,
hasil refleksi
SIKLUS I
SIKLUS II
74
79
Setelah permasalahan ditetapkan, pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus
pertama yang terdiri atas empat kegiatan. Apabila sudah diketahui keberhasilan
atau hambatan dalam tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama, peneliti
kemudian mengidentifikasi permasalahan baru untuk menentukan rancangan
siklus berikutnya. Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama
dengan sebelumnya bila ditunjukkan untuk mengulangi keberhasilan, untuk
meyakinkan, atau untuk menguatkan hasil (Trianto, 2012:72). Adapun tahapannya
secara jelas antara lain:
3.1.1 Perencanaan
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa,
kapan,dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan (Arikunto,
2010:17). Perencanaan tindakan tahapannya terdiri atas kegiatan-kegiatan antara
lain: (1) menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban; (2)
menentukan cara yang tepat untuk menguji hipotesis tindakan; (3) membuat
secara rinci rancangan tindakan yang akan dilaksanaka (Trianto, 2012:77)
Dalam tahap perencanaan ini peneliti melakukan kegiatan perencanaan
antara lain sebagai berikut:
1) Peneliti bersama kolaborator menelaah materi, SK, dan KD serta indikator
mata pelajaran yang akan dilakukan penelitian.
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai SK, KD, serta
indikator yang telah ditetapkan bersama dalam penelitian.
3) Membuat dan menyiapkan media yang digunakan dalam penelitian.
80
4) Membuat dan menyiapkan lembar observasi dan berbagai instrumen
pengumpul data yang akan digunakan dalam penelitian.
5) Membuat dan menyiapkan alat evaluasi yaitu tes tertulis.
3.1.2 Pelaksanaan Tindakan
Tahap kedua dalam penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang
merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan
tindakan dikelas (Arikunto, 2010:18). Pada tahapan ini, rancangan strategi dan
skenario pembelajaran diterapkan. Skenario tindakan harus dilaksanakan secara
benar tampak berlaku wajar. (Trianto, 2012:77)
Pada pelaksanaan penelitian tindakain kelas ini, peneliti merencanakan
pelaksanaan dalam dua Siklus. Untuk siklus pertama peneliti akan melaksanakan
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray dengan
media Powerpoint. Selanjutnya siklus kedua dilaksanakan untuk memperbaiki
segala sesuatu yang masih kurang dalam pelaksanaan siklus 1 yang diperoleh dari
hasil refleksi setelah siklus 1.
3.1.3 Observasi
Tahapan ini sebenarnya berjalan secara bersamaan pada saat pelaksanakan
tindakan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, keduanya
berlangsung dalam waktu yang sama. Pada tahapan ini peneliti melakukan
pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama
pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan
menggunakan format observasi/penilaian yang telah disusun. Termasuk juga
pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu
81
yang dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan
dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, hasil kuis, presensi, nilai tugas, dan lain-
lain), tetapi juga data kuantitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias
siswa, mutu diskusi yang dilakukan,dan lain-lain (Trianto, 2012:78).
Peneliti melakukan observasi secara berkolaborasi dengan guru kelas VB
SD Negeri Bendan Ngisor tujuanya untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar
siswa khususnya pada mata pelajaran IPS. Peneliti menggunakan data yang akurat
dari obsrvasi ini untuk perbaikan siklus berikutnya.
3.1.4 Refleksi
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan
yang telah dilakukan, berdasar data yang telah terkumpul, dan kemudian
melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya. Refleksi
dalam PTK mencangkup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pngamatan
atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi, maka
dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi
kegiatan: prencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga
permasalahan yang dihadapi dapat teratasi (Trianto, 2012:79)
3.2 PERENCANAAN TAHAP PENELITIAN
Perencanaan dalam siklus
3.2.1 Perencanaan Siklus Pertama
3.2.1.1 Perencanaan
a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
82
Tabel 3.1 Perencanaan Siklus I
Siklus I
SK 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia
KD Indikator
2.2 Menghargai peranan tokoh
perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia
2.2.1 Menyebutkan pergerakan nasional yang
ada di indonesia pada saat menjelang
kemerdekaan
2.2.2 Menjelaskan pergerakan nasional yang
ada di indonesia pada saat menjelang
kemerdekaan
2.2.3 Menjelaskan proses terbentuknya
BPUPKI.
2.2.4 Menjelaskan proses terbentuknya PPKI.
b. Menyiapkan sumber belajar (buku paket IPS kelas V) dan media
pembelajaran berupa Powerpoint.
c. Menyiapkan alat evaluasi yaitu tes keterampilan proses dan lembar soal.
d. Menyiapkan lembar observasi dan alat pengumpul data lainnya yang akan
digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru.
3.2.1.2 Pelaksanaan Tindakan
3.2.1.2.1 Pra kegiatan
a. Salam
b. Berdoa
c. Presensi
d. Pengkondisian kelas
83
3.2.1.2.2 Kegiatan Awal
a. Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Hari Merdeka” yang dilakukan oleh
siswa dipimpin oleh guru kelas.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “usaha dalam mempersiapkan
kemerdekaan”.
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa secara verbal.
3.2.1.2.3 Kegiatan inti
a. Guru menyiapkan media powerpoint tentang usaha dalam rangka
mempersiapkan kemerdekaan dan mengajak siswa untuk mengamati tampilan
powerpoint tersebut. (mengamati)
b. Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang berisikan
usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan. (menanya)
c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara heterogen,
2 siswa bertugas menjadi tamu dan 2 siswa lainya bertugas menjadi tuan
rumah. Bagi siswa yang berperan sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk
bintang, dan siswa yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala
berbentuk bulan. (membentuk jejaring)
d. Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas
bersama-sama dengan anggota kelompoknya.(menalar)
e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan
kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain sejumlah 3 kelompok secara
bebas. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil
kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)
84
f. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)
g. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. (menalar)
h. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
(mengkomunikasikan)
i. Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dengan bimbingan dari guru.
(menalar)
j. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerja kelompok.
3.2.1.2.4 Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran.
b. Guru memberikan soal evaluasi.
c. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas secara individu
(PR).
d. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya.
e. Guru mengakhiri pengajaran dengan berdoa dan memberikan salam kepada
siswa.
3.2.1.3 Observasi
a. Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada siklus
1.
b. Melakukan pengamatan ketrampilan guru dalam pembelajaran IPS pada
siklus 1
c. Memantau diskusi dan kerja sama antar siswa pada siklus I.
85
3.2.1.4 Refleksi
a. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran pada siklus I.
b. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran pada siklus I.
c. Menemukan dan menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus I.
d. Membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus II.
3.2.2 Perencanaan Siklus Kedua
3.2.2.1 Perencanaan
a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
Tabel 3.2 Perencanaan Siklus II
Siklus I
SK 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia
KD Indikator
2.2 Menghargai peranan tokoh
perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia
2.2.5 Menyebutkan peristiwa yang
terjadi menjelang proklamasi
kemerdekaan.
2.2.6 Menjelaskan peristiwa yang terjadi
menjelang proklamasi
kemerdekaan.
2.2.7 Menjelaskan proses detik-detik
proklamasi kemerdekaan.
b. Menyiapkan sumber belajar (buku paket IPS kelas V) dan media
pembelajaran berupa Powerpoint.
c. Menyiapkan alat evaluasi yaitu tes keterampilan proses dan lembar soal.
86
d. Menyiapkan lembar observasi dan alat pengumpul data lainnya yang akan
digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru.
3.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan
3.2.2.2.1 Pra kegiatan
a. Salam
b. Berdoa
c. Presensi
d. Pengkondisian kelas
3.2.2.2.2 Kegiatan Awal
a. Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” yang dilakukan oleh
siswa dipimpin oleh guru kelas.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “proklamasi kemerdekaan”.
e. Guru memberikan motivasi kepada siswa secara verbal.
3.2.2.2.3 Kegiatan inti
a. Guru menyiapkan media powerpoint tentang detik-detik menjelang
proklamasi dan proklamasi kemerdekaan , mengajak siswa untuk mengamati
tampilan powerpoint tersebut. (mengamati)
b. Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang berisikan
tentang detik-detik menjelang proklamasi dan proklamasi kemerdekaan.
(menanya)
c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara heterogen
seperti pada siklus I, 2 siswa bertugas menjadi tamu bergantian menjadi tuan
rumah dan 2 siswa lainya bertugas menjadi tuan rumah bergantian menjadi
87
tamu. Bagi siswa yang berperan sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk
bintang, dan siswa yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala
berbentuk bulan. (membentuk jejaring)
d. Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas
bersama-sama dengan anggota kelompoknya.(menalar)
e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan
kelompoknya untuk bertamu ke kelompok yang sudah ditentukan sejumlah 3
kelompok. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan
hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba,
mengkomunikasikan)
f. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)
g. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. (menalar)
h. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
(mengkomunikasikan)
i. Guru dan siswa bersama-sama membahas kembali hasil kerja kelompok.
(mengkomunikasikan)
j. Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dengan bimbingan dari guru.
(menalar)
3.2.2.2.4 Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran.
b. Guru memberikan soal evaluasi.
88
c. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas secara individu
(PR).
d. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya.
e. Guru mengakhiri pengajaran dengan berdoa dan memberikan salam kepada
siswa.
3.2.1.3 Observasi
a. Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada siklus
II.
b. Melakukan pengamatan ketrampilan guru dalam pembelajaran IPS pada
siklus II.
c. Memantau diskusi dan kerja sama antar siswa pada siklus II.
3.2.2.3 Refleksi
a. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran pada siklus II.
b. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran pada siklus II.
c. Menemukan dan menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus II.
d. Membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus III.
3.2.3 Perencanaan Siklus ketiga
3.2.3.1 Perencanaan
a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
89
Tabel 3.3 Perencanaan Siklus III
Siklus I
SK 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia
KD Indikator
2.2 Menghargai peranan tokoh
perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia
2.2.8 Menyebutkan 4 tokoh perjuangan
dalam mempersiapkan
kemerdekaan.
2.2.9 Menjelaskan peranan 4 tokoh
perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan.
2.2.10 Menjelaskan cara menghormati
jasa-jasa para pahlawan
kemerdekaan.
b. Menyiapkan sumber belajar (buku paket IPS kelas V) dan media
pembelajaran berupa Powerpoint.
c. Menyiapkan alat evaluasi yaitu tes keterampilan proses dan lembar soal.
d. Menyiapkan lembar observasi dan alat pengumpul data lainnya yang akan
digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru.
3.2.3.2 Pelaksanaan Tindakan
3.2.3.2.1 Pra kegiatan
a. Salam
b. Berdoa
c. Presensi
d. Pengkondisian kelas
90
3.2.3.2.2 Kegiatan Awal
a. Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Mengheningkan Cipta” yang dilakukan
oleh siswa dipimpin oleh guru kelas.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “Mengenal tokoh-tokoh
perjuangan kemerdekaan”.
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa secra verbal.
3.2.3.2.3 Kegiatan inti
a. Guru menyiapkan media powerpoint tentang tokoh-tokoh perjuangan
kemerdekaan dan mengajak siswa untuk mengamati tampilan powerpoint
tersebut. (mengamati)
b. Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang berisikan
tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan. (menanya)
c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara heterogen,
2 siswa bertugas menjadi tamu dan 2 siswa lainya bertugas menjadi tuan
rumah. Bagi siswa yang berperan sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk
bintang, dan siswa yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala
berbentuk bulan. (membentuk jejaring)
d. Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas
bersama-sama dengan anggota kelompoknya.(menalar)
e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan
kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain sejumlah 3 kelompok yang
sudah ditentukan. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas
91
membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba,
mengkomunikasikan)
f. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)
g. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. (menalar)
h. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
(mengkomunikasikan)
i. Guru dan siswa bersama-sama membahas kembali hasil kerja kelompok.
(mengkomunikasikan)
j. Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dengan bimbingan dari guru.
(menalar)
k. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerja kelompok.
3.2.3.2.4 Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran.
b. Guru memberikan soal evaluasi.
c. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas secara individu
(PR).
d. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya.
e. Guru mengakhiri pengajaran dengan berdoa dan memberikan salam kepada
siswa.
92
3.2.3.3 Observasi
a. Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada siklus
III.
b. Melakukan pengamatan ketrampilan guru dalam pembelajaran IPS pada
siklus III.
c. Memantau diskusi dan kerja sama antar siswa pada siklus III.
3.2.3.4 Refleksi
a. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran pada siklus II.
b. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran pada siklus II.
c. Menemukan dan menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus II.
d. Membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus III.
3.3 SUBJEK PENELITIAN
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VB sebanyak 37 siswa yang
terdiri dari 16 siswa perempuan dan 21 siswa laki-laki.
3.4 TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Bendan Ngisor, Kecamatan Gajah
Mungkur , Kota Semarang.
3.5 VARIABEL PENELITIAN
3.5.1 Variabel Masalah
3.5.1.1 Keterampilan Guru
Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS dengan model Two Stay Two
Stray dengan media powerpoint, indikatornya meliputi: 1).Menyiapkan
pembelajaran dan mengkondisikan siswa (Keterampilan mengelola kelas);
93
2).Membuka pelajaran dan melaksanakan apersepsi (Keterampilan membuka dan
menutup pelajaran); 3).Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan
media powerpoint (Keterampilan menjelaskan); 4).Melakukan tanya jawab
dengan siswa. (keterampilan bertanya); 5).Membimbing siswa dalam
pembentukan kelompok.(Keterampilan mengadakan variasi, Keterampilan
mengelola kelas); 6).Memberikan lembar kerja kepada kelompok
diskusi.(keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil); 7).Membimbing
diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan tuan rumah dengan model two stay two
stray.(Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil); 8).Memberikan
penjelasan dan penguatan tentang hasil kerja kelompok.(Keterampilan memberi
penguatan); 9).Menutup pelajaran dengan memberi kesimpulan (Keterampilan
membuka dan menutup pelajaran).
3.5.1.2 Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS dengan model Two Stay Two Stray
dengan media powerpoint, indikatornya meliputi: 1).Kesiapan siswa dalam belajar
(emotional activities); 2).Memperhatikan penjelasan dari guru. (visual activities);
3).Menjawab pertanyaan dari guru (Oral activities); 4).Siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran (oral, mental activities); 5).Siswa aktif dalam diskusi kelompok
(emotional activities, mental activities); 6).Siswa berbagi informasi sebagai tamu
dan tuan rumah (oral activities); 7).Siswa berperan aktif dalam mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya(oral, emotional activities); 8).Menyimpulkan materi
yang sedang dipelajari (writing, dan oral activities); 9).Mengerjakan soal evaluasi
(writing dan emotional activities).
94
3.5.1.3 Hasil Belajar
Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan model Two Stay
Two Stray dengan media powerpoint, indikatornya meliputi; 1).Menyebutkan
pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat menjelang kemerdekaan;
2).Menjelaskan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat menjelang
kemerdekaan; 3).Menjelaskan proses terbentuknya BPUPKI; 4).Menjelaskan
proses terbentuknya PPKI; 5).Menyebutkan peristiwa yang terjadi menjelang
proklamasi kemerdekaan; 6).Menjelaskan peristiwa yang terjadi menjelang
proklamasi kemerdekaan; 7).Menjelaskan proses detik-detik proklamasi
kemerdekaan; 8).Menyebutkan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan; 9).Menjelaskan peranan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan; 10).Menjelaskan cara menghormati jasa-jasa para pahlawan
kemerdekaan.
3.5.2 Variabel Tindakan
Variabel tindakan pada penelitian ini adalah penerapan model Two Stay
Two Stray dengan media Powerpoint dalam pembelajaran IPS kelas VB SDN
Bendan Ngisor.
3.6 DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
3.6.1 Sumber Data
3.6.1.1 Siswa
Sumber data siswa kelas VB SDN Bendan Ngisor Semarang yang
diperoleh dari hasil observasi yang dilaksanakan secara sistematis selama
95
pelaksanaan siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga. Data tersebut berupa
lembar aktivitas siswa dan hasil evaluasi
3.6.1.2 Guru
Sumber data guru kelas VB SDN Bendan Ngisor Semarang yang diperoleh
dari hasil observasi yang dilaksanakan secara sistematis selama pelaksanaan
siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga. Data tersebut berupa lembar
observasi keterampilan dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two
Stray dengan media powerpoint.
3.6.1.3 Data dokumen
Data dokumen bersumber dari data awal nilai, hasil tes setelah dilakukan
tindakan yaitu setelah pembelajaran menggunakan model Two Stay Two Stray
dengan media powerpoint, absensi kelas VB SDN Bendan Ngisor Semarang pada
saat proses kegiatan pembelajaran, serta foto aktivitas siswa dan guru dalam
pembelajaran. Tujuannya adalah untuk memperkuat data-data yang diperoleh
selama pelaksanaan observasi
3.6.1.4 Catatan lapangan
Sumber data yang berupa catatan lapangan diperoleh dari catatan selama
proses pembelajaran pada siklus pertama, siklus kedua, dan siklus selanjutnya.
Berupa data keterampilan guru dan data aktivitas siswa pada pembelajaran IPS.
3.6.2 Jenis Data
3.6.2.1 Data Kuantitatif
Data kuantitatif dapat dianalisis dengan statistik deskriptif. Statistik
deskriptif adalah usaha untuk melihat gambaran data rerata, mean, median, dan
96
standar deviasi. Dari data tersebut dapat disajikan dalam bentuk-bentuk penyajian
data yang lebih menarikdan mudah dimengerti atau dipahami, yaitu dengan
menggunakan tabel, grafik, chart (Widhihastrini, 2012:51). Dalam penelitian ini
data kuantitatif berupa peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS
melalui model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint.
3.6.2.2 Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang tidak bisa diukur dengan angka. Data
kualitatif dapat berupa: berbagai isi jurnal, hasil transkrip wawancara, hasil angket
terbuka, hasil lembar observasi, dan lain-lain (Widhihastirini, 2012:52). Dalam
penelitian ini data kualitatif diambil dari hasil observasi dengan menggunakan
lembar pengamatan aktivitas siswa dan keterampilan guru.
3.6.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini antara lain:
teknik tes, teknik non tes:
3.6.3.1 Teknik Tes
Tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah
pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa untuk mengukur tingkat pemahaman
dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai
dengan tujuan pengajaran tertentu (Poerwanti, 2008: 1.5)
Teknik tes dalam evaluasi pendidikan terdapat tiga macam tes, antara lain:
(1) tes diagnostik, (2) tes formatif, (3) tes sumatif (Hamdani, 2011:313).
Teknik tes dalam peneilitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan
dasar dan prestasi belajar siswa. Tes diberikan kepada siswa secara individu untuk
97
mengetahui kemampuan kognitif siswa. Tes ini digunakan untuk mengukur
penguasaan siswa terhadap matei yang diberikan oleh guru yang dilaksanakan
pada saat siklus pertama, siklus kedua, dan siklus selanjutnya.
3.6.3.2 Teknik Non Tes
3.6.3.2.1 Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dimana peneliti
mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis trhadap objek yang
diteliti, baik dalam situasi buatan yang secara khusus diadakan maupun dalam
situasi alamiah atau sebenarnya. Observasi terdiri atas tiga macam, yaitu (1)
observasi partisipan, yaitu pengamat terlibat dalam kegiatan kelompok yang
diamati, (2) observasi sistematik, yaitu pngamat tidak terlibat dalam kelompok
yang diamati (Hamdani, 2011:312). Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui
keterlaksanaan RPP dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Hasil
pengamatan ini dituangkan dalam lembar pengamatan keterlaksanaan RPP dan
aktivitas siswa selama pembelajaran (Trianto, 2012:62).
Pada penelitian ini observasi berisi catatan aktivitas siswa dalam
pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media
Powerpoint dan keterampilan guru pada saat pelaksanaan pembelajaran IPS
melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint.
3.6.3.2.2 Catatan lapangan
Catatan lapangan berisi rangkuman seluruh data lapangan yang terkumpul
selama sehari atau periode tertentu, yang disusun berdasarkan catatan pendek,
catatan harian, log lapangan, dan juga mencangkup data terkait yang berasal dari
98
dokumen, rekaman, dan catatan telaah dan pemahan terhadap situasi sosial yang
bersangkutan. Catatan ini disusun sesegera mungkin setelah observasi pada hari
yang bersangkutan selesai, sehingga berupa data segar dan tidak menganggu
pengumpulan data selanjutnya (Trianto, 2012:57).
Pada penelitian ini catatan lapangan berisi rangkuman seluruh data
lapangan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui model pembelajaran
Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint dan keterampilan guru pada saat
pelaksanaan pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray
dengan media Powerpoint.
3.7 TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
3.7.1 Kuantitatif
Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dapat dianalisis dengan
tenik analisis statistik deskriptif dengan menentukan nilai siswa, mean, nilai
tertinggi, nilai terendah, dan ketuntasan belajar secara individual dan klasikal
yang ditampilkan dalam bentuk persentase. Adapun langkah-langkahnya sebagai
berikut:
a. Menentukan nilai
Nilai siswa =
x 100
(Suwandi, 2011:155)
99
b. Menghitung mean atau rerata kelas
Rerata merupakan jumlah dari seluruh nilaidata dibagi dengan banyaknya
data.Adapun rumus untuk menghitung mean atau rerata adalah sebagai berikut:
X =
Dengan:
X = nilai rata-rata
∑X = jumlah semua nilai siswa
N = jumlah siswa
(Aqib, 2011:40))
c. Menghitung persentase ketuntasan belajar
Ada dua ketuntasan belajar, yaitu secara perseorangan dan secara klasikal.
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai
berikut :
Adapun kriteria untuk menentukan taraf keberhasilan tindakan dalam proses
pembelajaran adalah sebagai berikut:
3.7.1.1 Menentukan batas minimal nilai ketuntasan
Nilai ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan
kualifikasi penguasaan peserta didik terhadap kompotensi yang telah dikontrakkan
dalam pembelajaran. Untuk menentukan batas minimal nilai ketuntasan peserta
tes dapat menggunakan pedoman yang ada (Poerwanti, 2008:6-15).
(Aqib, 2010 :41)
100
Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan kriteria ketuntasan belajar
siswa (KKM SDN Bendan Ngisor Semarang) yang dikelompokan ke dalam
kategori tuntas dan tidak tuntas, kriterianya yaitu:
Tabel 3.4 Kriteria ketuntasan belajar
Kriteria ketuntasan Kualifikasi
≥ 67 Tuntas
< 67 Belum tuntas
( Sumber: KKM SDN Bendan Ngisor Semarang)
Menurut Djamarah (2013: 108) apabila 75% dari jumlah siswa yang
mengikuti proses pembelajaran mencapai taraf keberhasilan minimal, maka
proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan baru.
Berdasarkan pendapat diatas, dalam penelitian ini peneliti menentukan batas
ketuntasan klasikal juga 75 %.
Dalam pembelajaran ini ketuntasan belajar siswa dilihat dari tiga aspek,
antara lain: sikap, pengetahuan dan keterampilan. Sesuai dengan permendikbud
nomor 104 kategori penilaiannya sebagai berikut:
Tabel 3.5 Konversi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Modus Predikat Rentang
angka
Huruf Rentang angka Huruf
4 SB 3,85- 4,00 A 3,85- 4,00 A
3,51-3,84 A- 3,51-3,84 A-
3 B 3,18-3,50 B+ 3,18-3,50 B+
2,85-3,17 B 2,85-3,17 B
2,51-2,84 B- 2,51-2,84 B-
2 C 2,18-2,50 C+ 2,18-2,50 C+
1,85-2,17 C 1,85-2,17 C
1,51-1,84 C- 1,51-1,84 C-
1 K 1,18-1,50 D+ 1,18-1,50 D+
1,00-1,17 D 1,00-1,17 D
(Permendikbud Nomor 104 (2014: 11)
101
3.7.2 Kualitatif
Data kualitatif berupa data hasil observasi dalam proses pembelajaran
dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media powerpoint
berupa keterampilan guru dan aktivitas siswa, serta hasil catatan lapangan
dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif ini berasal dari
pengolahan data instrumen pengamatan guru dan aktivitas siswa.
Instrumen untuk mengukur minat peserta didik yang telah berhasil dibuat
ada 10 butir. Jika rentangan yang dipakai adalah 1 sampai 5, maka skor terendah
seorang peserta didik adalah 10, yakni dari 10 x 1 dan skor tertinggi sebesar 50,
yakni dari 10 x 5. (Poerwanti, 2008:6-9).
Maka dari contoh tersebut untuk menentukan skor dalam 4 kategori,
langkah-langkah yang ditempuh yaitu:
1. Menentukan skor tertinggi
2. Menentukan skor terendah
3. Menentukkan jarak interval,
Jika:
m = skor maksimal
k = skor minimal
t = jumlah kelas interval
i = jarak interval
maka:
i =
(Widiyoko, 2013: 110)
4. Membagi rentang skor menjadi 4 kategori (sangat baik, baik, cukup, kurang)
102
Maka dapat dikategorikan menjadi:
Tabel 3.6 Kategori kriteria ketuntasan
Jumlah Skor Kualifikasi Tingkat
Keberhasilan
> (k+3(i)) s/d m Sangat Baik Berhasil
> (k+2(i)) s/d (k+3(i)) Baik Berhasil
> (k+i) s/d (k+2(i)) Cukup Tidak Berhasil
k s/d (k+i) Kurang Tidak Berhasil
Dalam penelitian ini peneliti menentukan kriteria penilaian yang
digunakan untuk menentukan klasifikasi nilai keterampilan guru dan
aktivitas siswa yaitu sebagai berikut:
1) Keterampilan guru
Dalam penelitian ini terdapat 9 indikator keterampilan guru dalam
pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan model Two Stay Two
Stray dengan media powerpoint. Setiap indikator keterampilan guru dalam
pembelajaran IPS menggunakan model Two Stay Two Stray dengan media
powerpoint terdiri atas 4 deskriptor, sehingga:
m = 9 x 4 = 36
k = 9 x 1 = 9
t = 4
i =
, sehingga i =
= 6,75
Jadi, i = 6,75
103
Tabel 3.7 Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru
Jumlah Skor Kualifikasi Tingkat
Keberhasilan
> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil
> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil
> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil
9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil
2) Aktivitas siswa
Dalam penelitian ini terdapat 9 indikator aktivitas siswa dalam
pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan model Two Stay Two
Stray dengan media powerpoint.Setiap indikator aktivitas siswa dalam
pembelajaran IPS menggunakan model Two Stay Two Stray dengan media
powerpoint terdiri atas 4 deskriptor, sehingga:
m = 9 x 4 = 36
k = 9 x 1 = 9
t = 4
i =
, sehingga i =
= 6,75
Jadi, i = 6,75
Tabel 3.8 Kriteria Ketuntasan Aktivitas Siswa
Jumlah Skor Kualifikasi Tingkat
Keberhasilan
> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil
> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil
> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil
9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil
104
3.8 INDIKATOR KEBERHASILAN
Pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray
berbantuan media gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa
kelas VB SD Negeri Bendan Ngisor, indikatornya antara lain:
a. Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two
Stray dengan media powerpoint meningkat dengan kriteria sekurang-
kurangnya baik (> 22,5 s/d 29,25).
b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray
dengan media powerpoint meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya
baik (> 22,5 s/d 29,25).
c. Ketuntasan hasil belajar klasikal ranah pengetahuan ≥75% dan individual ≥
65, capaian optimum ≥ 2,67 untuk ranah ketrampilan, modus ≥ 3 dengan
predikat B untuk ranah sikap.
195
BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas tentang
peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray
dengan media Powerpoint di kelas VB SDN Bendan Ngisor Kota Semarang,
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
5.1.1 Keterampilan guru kelas VB SDN Bendan Ngisor pada pembelajaran IPS
melalui model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint mengalami
peningkatan setiap siklusnya. Keterampilan guru pada siklus I mendapatkan
skor 29 termasuk kategori baik, pada siklus II mendapatkan skor 30
termasuk kategori sangat baik, dan pada siklus III mendapatkan skor 32
termasuk kategori sangat baik.
5.1.2 Aktivitas siswa kelas VB SDN Bendan Ngisor pada pembelajaran IPS
melalui model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint mengalami
peningkatan setiap siklusnya. Aktivitas siswa pada siklus I mendapatkan
rata-rata skor 22,2 termasuk kategori cukup, pada siklus II mendapatkan
rata-rata skor 27 termasuk kategori baik, dan pada siklus III mendapatkan
rata-rata skor 29,9 termasuk kategori sangat baik.
5.1.3 Hasil belajar siswa kelas VB SDN Bendan Ngisor pada pembelajaran IPS
melalui model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint mengalami
peningkatan pada setiap siklus. Hasil belajar tersebut meliputi hasil belajar
pada ranah pengetahuan, sikap spiritual, sikap sosial dan keterampilan.
195
196
Ketuntasan klasikal hasil belajar pada siklus I sebesar 48%, pada siklus
sebesar 74 % dan pada siklus III sebesar 86%. Kemudian peningkatan hasil
belajar pada ranah sikap spiritual, pada siklus I memperoleh skor modus 3
dengan predikat B (Baik). Pada siklus II memperoleh skor modus 3 dengan
predikat B (Baik). Pada siklus III memperoleh skor modus 4 dengan
predikat SB(Sangat Baik). Peningkatan hasil belajar sikap sosial pada siklus
I memperoleh skor modus 3 dengan predikat B (Baik). Pada siklus II
memperoleh skor modus 3 dengan predikat B (Baik). Pada siklus III
memperoleh skor modus 4 dengan predikat SB (Sangat Baik). Peningkatan
hasil unjuk kerja siswa (ranah keterampilan) ditunjukkan dengan perolehan
skor capaian optimum, pada siklus I memperoleh skor capaian optimum
2,51 dengan kriteria B-, siklus II memperoleh skor capaian optimum 2,87
dengan predikat B,dan siklus III memperoleh skor capaian optimum 3,21
dengan predikat B+.
Berdasarkan simpulan tersebut dapat dinyatakan bahwa penerapan model
Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada pembelajaran IPS dapat
meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar pada siswa
kelas VB SDN Bendan Ngisor Kota Semarang.
5.2 SARAN
Berdasarkan pengamatan peneliti dalam melaksanakan pembelajaran IPS
dengan menerapakan model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint,
maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
197
5.2.1 Guru
Hendaknya guru memilih model pembelajaran, dan media yang bervariasi
sesuai dengan materi pelajaran agar mampu meningkatkan interaksi siswa.
Dengan menerapkan model Two Stay Two Stray dan media Powerpoint dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran IPS, maka model tersebut bisa digunakan
sebagai acuan guru untuk pelaksanaan pembelajaran yang lainnya
5.2.2 Siswa
Siswa disarankan lebih aktif dalam pembelajaran, membangun kebiasaan
berpikir kritis, mampu memecahkan suatu permasalahan dan senang mengikuti
pembelajaran. Melalui penerapan model Two Stay Two Stray dengan media
Powerpoint sebagai upaya meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran.
5.2.3 Sekolah
Untuk peningkatan kualitas pembelajaran dan pendidikan, hendaknya
sekolah memberikan pelatihan kepada guru tentang model dan media
pembelajaran yang inovatif sehingga guru dapat menerapkannya di dalam kelas
dengan baik. Salah satunya adalah menerapkan model Two Stay Two Stray dan
media Powerpoint dalam pembelajaran.
198
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB dan TK.
Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Akasara.
Arsyad Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Depok: RajaGrafindo Persada.
Azis, Abdul. 2012. Metode dan Model-model Mengajar IPS. Bandung: Alfabeta.
Daryanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrama Widya.
________. 2012. Media pembelajaran. Bandung: Yrama Widya.
Depdiknas. 2007. Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2014. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar.Bandung: Pustaka Setia.
Hidayati,dkk. 2010. Pengembangan Pendidikan IPS SD. Jakarta: Dirjen
Pendidikan Tinggi Depdiknas.
Hosnan. 2014. Pendekatan Scientific dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
21. Bogor: Ghalia Indonsia.
Huda, Miftahul. 2014. Cooperatif Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Idatunnisa, A. 2011. Penerapan Metode Two Stay Two Stray Sebagai Upaya
Meningkatkan Pemahaman Konsep Globalisai. Skripsi, Universitas
Negeri Semarang. Fakultas Ilmu Sosial. Dapat diakses di
http:/journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpe/ article/view/1291, diunduh
tanggal 28 januari 2015
Indriyani, C. 2011. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas
IV SD Tambakaji 05 Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. Skripsi,
Universitas Negeri Semarang. Fakultas Ilmu Pendidikan. Dapat diakses
dihttp://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined/article/view/989/10
17, diunduh tanggal 28 januari 2015
199
Liya, N. 2013. Efektivitas Strategi Question Student Have dan Media
Powerpoint Pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan.
Skripsi, Universitas Negeri Semarang. Dapat diakses di
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujeb diunduh tanggal 18 Maret
2015
Listiyanah, D. 2013. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Melalui
Perpaduan Metode Ceramah dan Metode Two Stay Two Stray Pada
Kelas X AP SMK Hidayah Semarang . Skripsi, Universitas Negeri
Semarang.Pendidikan Ekonomi. Dapat diakses di http:journal.unnes
.ac.id/sju/index.php/ujbe/article/view/1147/1113,diunduh tanggal 28
januari 201
Maonde, F. The Discrepancy of Students’ Mathematic Achievement through
Cooperative Learning Model, and the ability in mastering Languages
and Science. Dapat diakses dihttp://www.ijern.com/journal
/2015/January-2015/13.pdf, diunduh tanggal 26 januari 2015
Petrus,dkk. 2010. Kajian IPS SD. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas
Poerwanti, Endang dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Dirjen Dikti.
Pri, E. 2013. Keefektivan Model Course Review Horay Berbantuan Powerpoint
Pada Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa. Skripsi, Universitas
Negeri Semarang. Dapat diakses di http://journal.unnes.ac.id/
sju/index.php/ujme/article/view/3362/3115 diunduh tanggal 18 Maret
2015
Puti, R. 2011. Penggunaan Teknik Two Stay Two Stray Untuk Meeningkatkan
Penguasaan Konsep Pesawat Sederhana. Dapat diakses di
http://download.portalgaruda.org /arti cle.php?article=107908&val=
4065&title=PENGGUNAAN%20TEKNIK%20TWO%20STAY%20T
WO%20STRAY%20UNTUK%20MENINGKATKAN%20PENGUAS
AAN%20KONSEP%20PESAWAT%20SEDERHANA, diunduh
tanggal 27 januari 2015
Retnaningsih, L. 2013. Keefektifan Media Spesimen Dengan Metode Two Stay
Two Stray Pada Materi Arthropoda .Dapat diakses
dihttp://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujeb/article/view/1240 /1291,
diunduh tanggal 28 januari 2015
Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam kurikulum 2013.
Jogja: ARRUZZ.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
200
Sulisworo, D. The Effect of Cooperative Learning, Motivation and Information
Technology Literacy to Achievement. Dapat diakses di
http://dx.doi.org/10.5296/ijld.v4i2.4908. diunduh tanggal 26 januari
2015
Suprijono, Agus. 2012. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Fajar Interpratama Mandiri
Suwandi, Sarwiji. 2011. Model-model Asesmen dalam Pembelajaran. Surakarta:
Yuma Pustaka
Trianto. 2014. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
______. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Usman, Uzer. 2013. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
UU No.20 Tahun 2003. Dapat di akses di http://www.kemenag.go.id/file/
dokumen/UU2003, diunduh pada tanggal 27 januari 2015
Widoyoko, Eko Putro. 2014. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Wiwatanapataphee, B. An Integrated Powerpoint-Maple based Teaching
Learning Model for Multivariate Integral Calculus. Dapat diakses di
http://www.iejme.com/012010/d2.pdf. Diunduh pada tanggal 18 Maret
2015
Yuniar, I .2012.Penerapan Model Pmebelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two
Stray Disertai Media Audio-Visual Untuk Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran biologi Siswa Kelas XI IPA 5 SMA Negeri 7 Surakarta
TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Dapat diaskses di
http://download.portalgaruda.org/ article.php?article=50672&val=4057
diunduh tanggal 27 januari 2015
202
PEDOMAN PENETAPAN INDIKATOR KETERAMPILAN GURU
DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO
STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT SERI PADA SISWA
KELAS VB SDN BENDAN NGISOR SEMARANG
Keterampilan
Dasar Mengajar
Keterampilan Guru
Menggunakan Model Two
Stay Two Stray dengan media
powerpoint
Indikator keterampilan
Guru dalam pembelajaran
dengan model Model Two
Stay Two Stray dengan
media powerpoint
1) Keteranpilan
bertanya
(questioning
skillls)
2) Keterampilan
memberi
penguatan
(reinforcement
skills)
3) Keterampilan
mengadakan
variasi
(variation skills)
4) Keterampilan
menjelaskan
(explaning
skills)
5) Keterampilan
membuka dan
menutup
1) Guru menyiapkan materi.
2) Guru membuka pelajaran
dan melakukan apersepsi.
3) Guru menjelaskan materi
dengan menggunakan
powerpoint tentang tokoh
perjuangan kemerdekaan
4) Guru mengajukan beberapa
pertanyaan kepada siswa.
5) Guru membentuk kelompok
secara heterogen yang
benggotakan 4 anak, 2 anak
sebagai tuan rumah dan 2
anak lainya sebagai tamu.
6) Guru memberikan lembar
kerja yang akan dibahas
siswa bersama-sama dengan
anggota kelompoknya
masing-masing.
7) Guru membimbing siswa
1) Menyiapkan pembelajaran
dan mengkondisikan
siswa (Keterampilan
mengelola kelas).
2) Membuka pelajaran dan
melaksanakan apersepsi
(Keterampilan membuka
dan menutup pelajaran).
3) Menyampaikan dan
menjelaskan materi
menggunakan media
powerpoint (Keterampilan
menjelaskan).
4) Melakukan tanya jawab
dengan siswa.
(keterampilan bertanya)
5) Membimbing siswa dalam
pembentukan
kelompok.(Keterampilan
mengadakan variasi,
203
pelajaran (set
induction and
closure)
6) Keterampilan
membimbing
diskusi
kelompok kecil
7) Keterampilan
mengelola kelas
8) Keterampilan
mengajar
kelompok kecil
dan
perseorangan
yang berperan sebagai tuan
rumah dan tamu.
8) Guru mengajak beberapa
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
kerja kelompok.
9) Guru menyimpulkan
kegiatan pembelajaran
kemudian melakukan
evaluasi.
Keterampilan mengelola
kelas)
6) Memberikan lembar kerja
kepada kelompok
diskusi.(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil)
7) Membimbing diskusi
kelompok siswa sebagai
tamu dan tuan rumah
dengan model two stay
two stray.(Keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil).
8) Memberikan penjelasan
dan penguatan tentang
hasil kerja
kelompok.(Keterampilan
memberi penguatan)
9) Menutup pelajaran dengan
memberi kesimpulan
(Keterampilan membuka
dan menutup pelajaran).
204
PEDOMAN PENETAPAN INDIKATOR AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY
DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB
SDN BENDAN NGISOR SEMARANG
Aktivitas Siswa
Aktivitas Siswa melalui
Model Two Stay Two Stray
dengan media powerpoint
Indikator
Aktivitas siswa
dalam
pembelajaran
melalui Model
Two Stay Two
Stray dengan
media powerpoint
1) Visual aktivities, yang
termasuk didalamnya
misalnya, membaca,
memperhatikan gambar,
demonstrasi, percobaan,
pekerjaan orang lain
2) Oral activities, seperti:
menyatakan,
merumuskan, bertanya,
dan memberi saran,
mengeluarkan pendapat,
mengadakan wawancara,
diskusi, interupsi
3) Listening activities,
sebagai contoh
mendengarkan: uraian,
1) Siswa mempersiapkan diri
mengikuti pembelajaran.
2) Siswa memperhatikan
apersepsi dari guru.
3) Siswa mendengarkan materi
dari guru tentang tokoh
perjuangan kemerdekaan
yang telah disiapkan oleh
guru kemudian melakukan
tanya jawab.(mengamati,
menanya)
4) Siswa membentuk
kelompok secara heterogen
yang benggotakan 4 anak,
2 anak sebagai tuan rumah
dan 2 anak lainya sebagai
1) Kesiapan siswa
dalam belajar
(emotional
activities).
2) Memperhatikan
penjelasan dari
guru. (visual,
listening
activities).
3) Menjawab
pertanyaan dari
guru (0ral
activities)
4) Siswa aktif
dalam kegiatan
pembelajaran
205
percakapan, diskusi,
musik, pidato
4) Writing activitie, seperti
misalnya menulis cerita,
karangan, laporan,
angket, menyalin
5) Drawing activities,
misalnya: menggambar,
membuat grafik, peta,
diagram
6) Motor activities, yang
termasuk di dalamnya
antara lain: melakukan
percobaan, membuat
konstruksi, model
mereparasi, bermain,
berkebun, beternak
7) Mental activities, sebagai
contoh misalnya:
menghadapi, mengingat,
memecahkan soal,
menganalisa, melihat
hubungan, mengambil
keputusan
8) Emotional activities,
seperti misalnya:
menaruh minat, merasa
bosan, gembira,
bersemangat, bergairah,
berani, tenang, dan
gugup
tamu. (membuat jejaring)
5) Siswa diberikan lembar
kerja yang dibahas
bersama-sama dengan
anggota kelompoknya
masing-masing. (menalar)
6) Dua orang siswa dari
masing-masing kelompok
meninggalkan kelompoknya
untuk bertamu ke kelompok
lain. Dua orang siswa yang
tinggal dalam kelompok
bertugas membagikan hasil
kerja dan informasi mereka
ke tamu mereka. (mencoba,
mengkomunikasikan)
7) Tamu mohon diri dan
kembali ke kelompok
mereka sendiri dan
melaporkan temuan mereka
(mencoba,
mengkomunikasikan)
8) Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerja mereka.
(mengkomunikasikan).
9) Menyimpulkan kegiatan
pembelajaran kemudian
melakukan evaluasi.
(mengkomunikasikan,
menalar)
(oral, mental
activities).
5) Siswa aktif
dalam diskusi
kelompok
(emotional,oral,
mental
activities)
6) Siswa berbagi
informasi
sebagai tamu
dan tuan rumah
(oral activities).
7) Siswa berperan
aktif dalam
mempresentasik
an hasil kerja
kelompoknya(o
ral activities).
8) Menyimpulkan
materi yang
sedang
dipelajari
(writing, oral
activities).
9) Mengerjakan
soal
evaluasi(emotio
nal, writing
emotional)
207
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
JUDUL :
Peningkatan hasil belajar IPS SD melalui model Two Stay Two Stray dengan
media Powerpoint di SDN Bendan Ngisor Semarang
No. Variabel Indikator Sumber
Data
Alat/
Instrumen
1. Keterampilan
guru dalam
pembelajaran
IPS melalui
model Two
Stay Two
Stray dengan
media
gambar seri
1) Menyiapkan pembelajaran
dan mengkondisikan siswa
(Keterampilan mengelola
kelas).
2) Membuka pelajaran dan
melaksanakan apersepsi
(Keterampilan membuka dan
menutup pelajaran).
3) Menyampaikan dan
menjelaskan materi
menggunakan media
powerpoint (Keterampilan
menjelaskan).
4) Melakukan tanya jawab
dengan siswa. (keterampilan
bertanya)
5) Membimbing siswa dalam
pembentukan
kelompok.(Keterampilan
mengadakan variasi,
Keterampilan mengelola
kelas)
1. Guru
kelas VB
2. Foto
3. Catatan
Lapangan
Lembar
observasi
Catatan
lapangan
208
6) Memberikan lembar kerja
kepada kelompok
diskusi.(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil)
7) Membimbing diskusi
kelompok siswa sebagai
tamu dan tuan rumah dengan
model two stay two
stray.(Keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil).
8) Memberikan penjelasan dan
penguatan tentang hasil kerja
kelompok.(Keterampilan
memberi penguatan)
9) Menutup pelajaran dengan
memberi kesimpulan
(Keterampilan membuka dan
menutup pelajaran).
2. Aktivitas
siswa dalam
pembelajaran
IPS melalui
model Two
Stay Two
Stray dengan
media
gambar seri
1) Kesiapan siswa dalam belajar
(emotional activities).
2) Memperhatikan penjelasan
dari guru. (visual, listening
activities).
3) Menjawab pertanyaan dari
guru (0ral activities)
4) Siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran (oral, mental
activities).
5) Siswa aktif dalam diskusi
1. Siswa
kelas
VB
2. Foto
3. Catatan
Lapang
an
Lembar
observasi
Catatan
lapangan
209
kelompok (emotional,oral,
mental activities)
6) Siswa berbagi informasi
sebagai tamu dan tuan rumah
(oral activities).
7) Siswa berperan aktif dalam
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya(oral activities).
8) Menyimpulkan materi yang
sedang dipelajari (writing,
oral activities).
9) Mengerjakan soal
evaluasi(emotional, writing
emotional)
3. Hasil Belajar
Siswa dalam
pembelajaran
IPS melalui
model Two
Stay Two
Stray dengan
media
gambar seri
a. Ranah pengetahuan
Hasil belajar, indiktornya antara
lain:
1. Menyebutkan pergerakan
nasional yang ada di
indonesia pada saat
menjelang kemerdekaan
2. Menjelaskan pergerakan
nasional yang ada di
indonesia pada saat
menjelang kemerdekaan
3. Menemukan beberapa usaha
yang dilakukan oleh tokoh-
tokoh kemerdekaan pada
sidang BPUPKI dan PPKI.
4. Menjelaskan beberapa usaha
yang dilakukan oleh tokoh-
Siswa Tes
tertulis
Tes unjuk
kerja
Lembar
penilaian
sikap
Lembar
penilaian
keterampil
an
(kinerja)
210
tokoh kemerdekaan pada
sidang BPUPKI dan PPKI.
5. Menyebutkan beberapa tokoh
perjuangan dalam
mempersiapkan
kemerdekaan.
6. Mengidentifikasikan
beberapa tokoh perjuangan
dalam mempersiapkan
kemerdekaan.
7. Menjelaskan peranan
beberapa tokoh perjuangan
dalam mempersiapkan
kemerdekaan.
8. Menyebutkan jasa-jasa para
pahlawan kemerdekaan.
9. Menemukan cara
menghormati jasa-jasa para
pahlawan kemerdekaan.
10. Menjelaskan cara
menghormati jasa-jasa para
pahlawan kemerdekaan
dikaitkan dengan kehidupan
sehari-hari.
b. Ranah Sikap
Sikap siswa saat
pembelajaran
c. Ranah Keterampilan
Keterampilan dalam kegiatan
pemecahan masalah
212
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU DALAM
PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY
DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB
SDN BENDAN NGISOR
Siklus……….
Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : IPS
Nama Guru : Afrinia Nur Fatimah
Hari/Tanggal :
Petunjuk :
1. Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator
pengamatan!
a. Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor
1.
b. Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2.
c. Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3.
d. Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.
(Sukmadinata 2009:231)
2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!
No. Indikator Deskriptor Check Skor
1. Menyiapkan
pembelajaran dan
mengkondisikan siswa
(Keterampilan
mengelola kelas).
1. Mempersiapkan ruangan
2. Mempersiapkan sumber
belajar
3. Memimpin berdo’a
4. Mengecek kehadiran siswa
2. Membuka
pembelajaran
1. Melakukan apresepsi dengan
bernyanyi
213
(Keterampilan
membuka dan menutup
pelajaran).
2. Menarik perhatian siswa
3. Menumbuhkan motivasi
4. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
3. Menyampaikan dan
menjelaskan materi
menggunakan media
powerpoint
(Keterampilan
menjelaskan).
1. Menyampaikan materi
dengan jelas
2. Menggunakan media
powerpoint yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran
3. Menggunakan media
powerpoint yang mampu
mendukung materi yang
diajarkan.
4. Mengunakan bahasa yang
baik dan benar
4. Melakukan tanya jawab
dengan siswa.
(Keteranpilan
bertanya).
1. Memberikan pertanyaan
secara jelas
2. Memberi pertanyaan secara
logis
3. Mengolah kalimat tanya
dengan baik dan benar
4. Guru menyampaikan
konfirmasi jawaban
5. Membimbing siswa
dalam pembentukan
kelompok.
(Keterampilan
mengadakan variasi,
Keterampilan
mengelola kelas)
1. Membentuk siswa menjadi
beberapa kelompok kecil
2. Pembagian kelompok secara
heterogen
3. Membagi kelompok sesuai
kemampuan siswa
4. Menjelaskan aturan kegiatan
kelompok sebagai tamu dan
tuan rumah
6. Memberikan lembar
kerja kepada kelompok
diskusi.(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil)
1. Memberikan lembar kerja
sesuai materi
2. Memberikan aturan
pengerjaan soal yang jelas
3. Membimbing siswa secara
perseorangan dalam
melakukan diskusi
4. Membimbing siswa secara
kelompok dalam melakukan
diskusi
7. Membimbing diskusi
kelompok siswa sebagai
tamu dan tuan rumah
dengan model two stay
1. Membimbing jalanya diskusi
antar kelompok
2. Memberi bimbingan sesuai
kebutuhan siswa
214
two stray.
(Keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil).
3. Membimbing siswa yang
berperan sebagai tamu
4. Membimbing siswa yang
berperan sebagai tuan rumah.
8. Memberikan penjelasan
dan penguatan tentang
hasil kerja kelompok.
(Keterampilan memberi
penguatan)
1. Melakukan refleksi hasil
kerja siswa.
2. Memberikan penguatan
secara verbal.
3. Memberikan penguatan
dengan memberikan reward
4. Memberikan penguatan
dengan gerakan/ acungan
jempol.
9. Menutup pembelajaran
(Keterampilan
membuka dan menutup
pelajaran).
1. Meninjau kembali dengan
mengadakan refleksi
2. Menyimpulkan materi
pembelajaran
3. Melakukan
evaluasi(penilaian)
4. Memberikan umpan balik
terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
Jumlah skor = …………………… Kategori……………………..
Tabel Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru
Jumlah Skor Kategori Tingkat
Keberhasilan
> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil
> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil
> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil
9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil
Semarang, ..............................
Observer,
............................................
215
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU
Siklus I
Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : IPS
Nama Guru : Afrinia Nur Fatimah
Hari/Tanggal : Senin, 13 April 2015
Petunjuk :
1. Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator
pengamatan!
a. Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor
1.
b. Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2.
c. Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3.
d. Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.
(Sukmadinata 2009:231)
2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!
No Indikator yang Diamati Deskriptor
Skor 1 2 3 4
1 Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa √ √ √ √ 4
2 Membuka pembelajaran √ √ √ 3
3 Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan
media powerpoint
√ √ √ √ 4
4 Melakukan tanya jawab dengan siswa √ √ √ 3
5 Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok √ √ √ 3
6 Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi. √ √ √ 3
7 Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan
tuan rumah dengan model two stay two stray
√ √ √ 3
8 Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil
kerja kelompok
√ √ √ 3
9 Menutup pembelajaran √ √ √ 3
Jumlah Skor 29
Persentase 80 %
Kategori Baik
216
Tabel Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru
Jumlah Skor Kategori Tingkat
Keberhasilan
> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil
> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil
> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil
9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil
Semarang,13 April 2015
Observer,
217
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU
Siklus II
Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : IPS
Nama Guru : Afrinia Nur Fatimah
Hari/Tanggal :Senin, 20 April 2015
Petunjuk :
1. Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator
pengamatan!
a. Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor
1.
b. Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2.
c. Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3.
d. Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.
(Sukmadinata 2009:231)
2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!
No Indikator yang Diamati Deskriptor
Skor 1 2 3 4
1 Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa √ √ √ √ 4
2 Membuka pembelajaran √ √ √ √ 4
3 Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan
media powerpoint
√ √ √ √ 4
4 Melakukan tanya jawab dengan siswa √ √ √ √ 4
5 Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok √ √ √ 3
6 Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi. √ √ √ 3
7 Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu
dan tuan rumah dengan model two stay two stray
√ √ √ 3
8 Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil
kerja kelompok
√ √ √ 3
9 Menutup pembelajaran √ √ √ 3
Jumlah Skor 30
Persentase 83 %
Kategori Sangat
Baik
218
Tabel Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru
Jumlah Skor Kategori Tingkat
Keberhasilan
> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil
> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil
> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil
9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil
Semarang, 20 April 2015
Observer
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU
219
Siklus III
Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : IPS
Nama Guru : Afrinia Nur Fatimah
Hari/Tanggal : Jum’at, 24 April 2015
Petunjuk :
1. Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator
pengamatan!
a. Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor
1.
b. Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2.
c. Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3.
d. Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.
(Sukmadinata 2009:231)
2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!
No Indikator yang Diamati Deskriptor
Skor 1 2 3 4
1 Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa √ √ √ √ 4
2 Membuka pembelajaran √ √ √ √ 4
3 Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan
media powerpoint
√ √ √ √ 4
4 Melakukan tanya jawab dengan siswa √ √ √ 3
5 Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok √ √ √ 3
6 Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi. √ √ √ 3
7 Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan
tuan rumah dengan model two stay two stray
√ √ √ √ 4
8 Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil
kerja kelompok
√ √ √ 3
9 Menutup pembelajaran √ √ √ √ 4
Jumlah Skor 32
Persentase 88 %
Kategori Sangat
Baik
220
Tabel Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru
Jumlah Skor Kategori Tingkat
Keberhasilan
> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil
> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil
> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil
9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil
Semarang, 24 April 2015
Observer,
222
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY
DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB
SDN BENDAN NGISOR SEMARANG
Siklus……….
Nama Siswa :
Kelas/Semester : V (Lima) /2 (Dua)
Mata Pelajaran : IPS
Nama Guru : Afrinia Nur Fatimah
Hari/Tanggal :
Petunjuk :
a. Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator
pengamatan!
a. Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor
1.
b. Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2.
c. Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3.
d. Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.
(Sukmadinata 2009:231)
b. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!
No Indikator Deskriptor Check Skor
1. Kesiapan siswa
dalam belajar
(emotional
activities).
1. Berbaris di depan kelas
2. Masuk ruang kelas
3. Duduk dengan tenang
4. Menyiapkan alat tulis dan
buku pelajaran
2. Memperhatikan
penjelasan dari guru.
1. Memperhatikan penjelasan
dari guru.
223
(visual, listening
activities).
2. Mencatat penjelasan materi.
3. Menanyakan hal yang belum
difahami
4. Memperhatikan penjelasan
guru dengan serius dan
berkonsentarsi.
3. Menjawab
pertanyaan dari guru
(0ral activities)
1. Mengangkat tangan untuk
bertanya atau menjawab
pertanyaan
2. Berani untuk bertanya
3. Berani untuk menjawab
4. Berani mengeluarkan
pendapat dengan percaya diri
4. Siswa aktif dalam
kegiatan
pembelajaran (oral,
mental activities).
1. Memperhatikan
pembelajaran
2. Berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran
3. Menjalin komunikasi dengan
guru saat pembelajaran
4. Berani perpendapat pada saat
pembelajaran
5. Siswa aktif dalam
diskusi kelompok
(emotional, oral,
mental activities)
1. Memberanikan diri untuk
memimpin diskusi
2. Mengeluarkan pendapat saat
diskusi
3. Menghargai pendapat teman
4. Memancing teman lain untuk
mengeluarkan pendapat
6. Siswa membagi
informasi ke tamu
dan tuan rumah (oral
activities)
1. Melakukan peran sebagai
tuan rumah dan tamu
2. Mengeluarkan pendapat
kepada kelompok lain
3. Menghargai pendapat teman
4. Menjalin komunikasi yang
baik dengan teman yang
menjadi tamu
7. Siswa berperan aktif
dalam
mempresentasikan
hasil kerja
kelompoknya(oral
activities).
1. Menyimpulkan hasil diskusi
sendiri
2. Menyimpulkan hasil diskusi
dengan teman
3. Menyampaikan hasil diskusi
sesuai dengan hasil
kelompok
4. Menyampaikan hasil diskusi
dengan guru
224
8. Menyimpulkan
materi yang sedang
dipelajari (oral
activities).
1. Siswa mampu memahami
materi
2. Membuat ringkasan tentang
materi
3. Mampu memberikan
simpulan
4. Berani menyampaikan
simpulan yang dibuat
9. Mengerjakan soal
evaluasi(writing,
emotional activities).
1. Mengerjakan evaluasi
dengan tenang
2. Mengerjakan evaluasi
dengan percaya diri
3. Mengerjakan evaluasi tepat
waktu
4. Mengerjakan evaluasi sendiri
Jumlah skor
Jumlah skor = …………………… Kategori……………………..
Tabel Kriteria Ketuntasan Aktivitas Siswa
Jumlah Skor Kategori Tingkat
Keberhasilan
> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil
> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil
> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil
9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil
Semarang, ..............................
Observer,
.............................................
225
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I
No Nama Indikator
Jum
lah
Kat
egori
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 I D S 3 1 2 2 1 2 1 1 2 15 C
2 I S A 3 2 3 2 2 3 3 2 4 24 B
3 R A H 4 3 3 4 2 2 2 2 4 26 B
4 M A 3 2 2 1 2 1 1 2 3 17 C
5 A.A. C 4 3 2 3 3 3 3 2 2 25 B
6 A I 3 2 2 2 2 2 3 3 3 22 C
7 A R 3 2 2 2 2 2 3 2 4 22 C
8 A I T 3 4 3 4 4 4 4 3 4 33 SB
9 A S Y 2 2 1 1 1 2 2 1 4 16 C
10 A I P P 3 2 2 2 2 3 3 2 3 22 C
11 C S - - - - - - - - - - -
12 D P 4 3 2 2 2 2 2 2 4 23 B
13 D A S - - - - - - - - - - -
14 D A 3 2 2 2 2 2 2 2 3 20 C
15 F R A 3 2 2 2 2 2 2 2 2 19 C
226
16 F T S 3 2 3 3 3 3 3 2 3 25 B
17 F M P 3 2 2 2 2 2 2 2 3 20 C
18 G A 4 3 3 3 4 3 3 2 3 28 B
19 G L Z 3 2 2 2 2 2 2 2 4 21 C
20 H A T 4 3 3 4 2 3 3 2 4 28 B
21 I S R 3 2 2 2 2 2 2 2 4 21 C
22 L C P 4 2 2 3 3 3 3 2 3 25 B
23 L D S 3 2 2 2 2 2 3 2 4 22 C
24 M R 4 4 3 4 4 4 4 3 3 33 SB
25 M J S 3 2 2 2 2 2 2 2 4 21 C
26 M B R 2 2 2 2 2 2 3 2 3 19 C
27 M S 4 2 2 2 2 3 3 2 4 22 C
28 N S F 3 3 3 3 3 2 2 2 4 24 B
29 P F T 3 2 2 2 2 3 3 3 3 23 B
30 R A K 3 2 2 2 2 1 2 2 4 20 C
31 R Y 4 3 2 3 3 2 3 2 4 26 B
32 S N 3 2 2 2 2 3 3 2 3 20 C
33 S L 4 3 3 4 4 4 4 4 3 33 SB
34 S B 3 2 2 2 2 2 2 2 2 19 C
35 W S L 3 3 3 3 3 3 3 2 4 27 B
227
36 A N 4 3 2 3 4 3 3 2 3 27 B
37 M B 2 1 1 2 1 1 1 2 2 15 C
Jumlah
yang
mendapat
skor
1 0 2 2 2 3 3 3 2 0
2 3 21 20 20 21 17 12 28 7
3 17 10 10 8 6 12 17 4 12
4 11 2 3 5 5 3 3 1 16
Jumlah skor 105 82 84 86 83 85 90 74 114
Rata-rata 3 2,3 2,4 2,5 2,4 2,4 2,5 2,1 3,2
Jumlah skor seluruh
indikator 779
Jumlah rata-rata seluruh
indikator 22,2
Kategori Cukup
Presentase keberhasilan 62 %
Observer I
Observer II
228
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
SIKLUS II
No Nama Indikator
Jum
lah
Kri
teri
a
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 I D S 2 1 2 2 1 2 2 1 3 16 C
2 I S A 3 3 2 2 2 2 2 2 4 22 C
3 R A H 4 3 3 3 3 2 2 2 3 25 B
4 M A 3 2 3 3 2 3 3 2 4 25 B
5 A.A. C 3 2 3 3 4 3 3 2 2 25 B
6 A I 4 3 3 3 3 3 3 3 4 29 B
7 A R 4 4 3 3 3 3 4 3 4 31 SB
8 A I T 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35 SB
9 A S Y 3 2 2 2 2 2 2 2 4 21 C
10 A I P P 4 3 3 3 4 3 3 3 4 30 SB
11 C S - - - - - - - - - - -
12 D P 3 2 3 3 3 3 3 3 4 27 B
13 D A S 4 3 3 4 3 3 3 3 4 30 SB
14 D A 3 2 3 3 2 3 3 3 4 26 B
15 F R A 3 2 2 3 4 3 3 3 3 26 B
16 F T S 4 3 3 3 2 2 2 3 3 25 B
229
17 F M P 4 3 3 4 4 3 3 4 4 32 SB
18 G A 4 3 3 3 4 3 4 3 4 31 SB
19 G L Z 4 2 3 3 4 3 3 3 4 29 B
20 H A T 3 2 2 3 4 3 3 3 4 27 B
21 I S R 3 2 2 2 2 3 3 2 4 23 B
22 L C P 4 2 3 3 4 4 3 3 4 30 SB
23 L D S 4 3 3 4 3 3 3 3 4 30 SB
24 M R 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34 SB
25 M J S 4 2 3 3 2 3 2 2 4 25 B
26 M B R 3 2 3 4 4 3 4 3 4 29 B
27 M S - - - - - - - - - - -
28 N S F 4 4 3 3 3 3 3 3 4 30 SB
29 P F T 3 2 2 2 2 2 2 2 2 19 C
30 R A K 4 4 3 3 2 2 3 3 3 27 B
31 R Y 3 2 3 4 4 3 3 3 3 28 B
32 S N 4 4 3 3 3 4 4 4 4 33 SB
33 S L 4 3 4 4 4 3 3 4 4 33 SB
34 S B 4 3 3 3 4 3 3 3 4 30 SB
35 W S L 3 3 2 3 2 2 4 2 4 23 B
36 A N 4 4 4 4 4 3 4 3 3 32 SB
230
37 M B 2 2 2 2 1 2 3 2 2 17 C
Jumlah
yang
mendapat
skor
1 0 1 0 0 2 0 0 1 0
2 2 15 10 6 10 9 8 10 3
3 13 13 22 20 8 23 20 19 7
4 20 6 3 9 15 3 7 5 25
Jumlah 123 94 98 108 106 99 100 98 127
Rata-rata 3,5 2,7 2,8 3,1 3 2,8 2,8 2,8 3,6
Jumlah skor seluruh
indikator 946
Jumlah rata-rata seluruh
indikator 27
Kategori Baik
Presentase keberhasilan 75,6 %
Observer I
Observer II
231
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
SIKLUS III
No Nama Indikator
Jum
lah
Kri
teri
a
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 I D S 3 2 3 2 2 3 2 2 3 22 C
2 I S A 3 2 2 4 2 3 2 2 4 24 B
3 R A H 4 3 2 4 3 2 3 3 3 27 B
4 M A 3 1 3 3 2 3 2 2 4 23 B
5 A.A. C 4 3 2 2 2 3 3 3 3 25 B
6 A I 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35 SB
7 A R 4 4 3 4 4 3 3 3 4 32 SB
8 A I T 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 SB
9 A S Y 2 2 3 3 2 2 2 2 4 22 C
10 A I P P 4 4 4 4 2 3 3 3 4 31 SB
11 C S 3 3 2 4 4 2 2 2 2 24 B
12 D P 4 2 3 4 4 4 3 3 4 31 SB
13 D A S 4 3 3 4 4 4 4 3 4 33 SB
14 D A 4 3 3 4 4 3 3 3 4 31 SB
15 F R A 3 4 3 3 3 3 3 3 4 29 B
16 F T S 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34 SB
232
17 F M P 4 4 4 4 4 3 3 3 4 33 SB
18 G A 4 4 3 4 4 4 4 3 4 34 SB
19 G L Z 4 4 3 4 4 3 3 3 4 32 SB
20 H A T - - - - - - - - - - -
21 I S R 4 2 3 3 2 3 2 2 3 24 B
22 L C P 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34 SB
23 L D S 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35 SB
24 M R 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 SB
25 M J S 4 4 4 4 4 3 4 3 4 34 SB
26 M B R 4 3 3 3 3 3 3 3 4 29 B
27 M S 4 2 3 3 4 3 3 2 4 28 B
28 N S F 4 4 4 4 4 3 3 2 4 32 SB
29 P F T 3 3 3 3 2 3 3 3 4 27 B
30 R A K 4 2 3 3 3 3 3 4 4 29 B
31 R Y 4 2 3 4 4 3 3 2 4 29 B
32 S N 4 3 4 4 4 3 4 3 4 33 SB
33 S L 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35 SB
34 S B 4 3 3 4 4 4 3 3 4 32 SB
35 W S L 4 3 3 4 2 3 3 2 4 28 B
36 A N 4 4 4 4 2 4 4 3 4 33 SB
233
37 M B 3 2 2 3 3 2 2 1 2 20 C
Jumlah
yang
mendapat
skor
1 0 1 0 0 0 0 0 1 0
2 1 10 5 2 10 4 7 10 2
3 7 9 20 9 5 20 19 20 4
4 28 16 11 25 21 12 10 5 30
Jumlah 135 112 114 131 119 116 111 104 136
Rata-rata 3,75 3,1 3,1 3,6 3,3 3,2 3,1 2,9 3,8
Jumlah skor seluruh
indikator
1078
Jumlah rata-rata seluruh
indikator
29,94
Kategori Sangat Baik
Presentase keberhasilan 83 %
Observer I
Observer II
235
LEMBAR CATATAN LAPANGAN KETERAMPILAN GURU
DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO
STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB
SDN BENDAN NGISOR
Siklus…….
Hari/Tanggal :
Kelas/Semester :
Petunjuk:
Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………
Semarang,
Observer,
.........................
236
LEMBAR CATATAN LAPANGAN KETERAMPILAN GURU
DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO
STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB
SDN BENDAN NGISOR
Siklus I
Hari/Tanggal : Senin, 13 April 2015
Kelas/Semester : VB/II
Petunjuk:
Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!
1. Guru dalam keterampilan mengajar kurang menumbuhkan motivasi siswa
2. Sebaiknya guru memberikan pertanyaan yang menjadikan siswa berfikir aktif
sehingga suasana kelas lebih hidup / ada feedback antara guru dan siswa
3. Guru harus membimbing secara keseluruhan, agat model “ Two Stay Two
Stray” ini dapat dirasakan hasilnya oleh siswa
Semarang, 13 April 2015
Observer,
237
LEMBAR CATATAN LAPANGAN KETERAMPILAN GURU
DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO
STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB
SDN BENDAN NGISOR
Siklus II
Hari/Tanggal : Senin, 20 April 2015
Kelas/Semester : VB/II
Petunjuk:
Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!
1. Dalam pembelajaran IPS melalui model “Two Stay Two Stray” materi
peristiwa menjelang proklamasi dengan media Powerpoint sangat membantu
siswa untuk bisa lebih mendalami materi melalui penayangan gambar
2. Model “Two Stay Two Stray” , guru harus menyebarkan perhatian kepada
semua siswa. Jangan sampai anak gaduh sendiri membahas hal diluar materi
pelajaran.
Semarang, 20 April 2015
Observer,
238
LEMBAR CATATAN LAPANGAN KETERAMPILAN GURU
DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STSTRAY
DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB
SDN BENDAN NGISOR
Siklus III
Hari/Tanggal : Jum’at, 24 April 2015
Kelas/Semester : VB/II
Petunjuk:
Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!
1. Dengan menggunakan model “Two Stay Two Stray” perlu bimbingan yang
intensif agar semua siswa dapat belajar secara aktif dan belajar bekerjasama
dengan siswa yang lain
2. Penggunaan media Powerpoint yang menayangkan gambar tokoh perjuangan,
siswa menjadi tertarik dalam mengikuti pembelajaran dan membantu siswa
dalam memahami materi pembelajaran tentang tokoh-tokoh perjuangan.
Semarang, 24 April 2015
Observer,
240
LEMBAR CATATAN LAPANGAN AKTIVITAS SISWA
DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO
STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB
SDN BENDAN NGISOR
Siklus…….
Hari/Tanggal :
Kelas/Semester :
Pukul :
Petunjuk:
Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………
Semarang,
Observer,
.........................
241
LEMBAR CATATAN LAPANGAN AKTIVITAS SISWA
DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO
STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB
SDN BENDAN NGISOR
Siklus I
Hari/Tanggal : Senin, 13 April 2015
Kelas/Semester : V/II
Petunjuk:
Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!
1. Ada beberapa siswa yang tidak sungguh-sungguh dalam mengikuti
pembelajaran
2. Pada saat berdiskusi siswa kurang tertib, dan pada saat perpindahan
kelompok masih ada beberapa siswa yang bingung
3. Pada saat berdiskusi (bertamu dan tuan rumah) ada satu siswa yang membuat
kegaduhan didalam kelas.
4. Siswa yang lain tidak memperhatikan teman yang presentasi dan ramai
sendiri
5. Siswa yang presentasi kurang keras
Semarang, 15 April 2015
Observer
242
LEMBAR CATATAN LAPANGAN AKTIVITAS SISWA
DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO
STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB
SDN BENDAN NGISOR
Siklus II
Hari/Tanggal : Senin, 20 April 2015
Kelas/Semester : V/II
Petunjuk:
Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!
1. Ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan materi dari guru
2. Saat diskusi masih ada beberapa siswa yang gaduh
3. Ketika diskusi ada siswa yang ramai dan menganggu teman yang lain
4. Pada saat siswa membacakan hasil diskusi, siswa yang lain masih ramai
5. Pada saat evaluasi berlangsung ada beberapa siswa yang masih bertanya
kepada teman yang lain
Semarang, 20 April 2015
Observer
243
LEMBAR CATATAN LAPANGAN AKTIVITAS SISWA
DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO
STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB
SDN BENDAN NGISOR
Siklus III
Hari/Tanggal : Jum’at, 24 April 2015
Kelas/Semester : V/II
Petunjuk:
Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!
1. Sebagian besar siswa sudah memperhatikan pembelajaran
2. Saat diskusi semua siswa sudah mengikuti aturan, baik siswa yang berperan
sebagai tamu maupun sebagai tuan rumah
3. Pada saat guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi siswa berebut
untuk maju ke depan kelas
4. Siswa yang membacakan hasil diskusi sudah membacakan dengan baik
5. Pada saat evaluasi sudah berjalan dengan tertib
Semarang, 24 April 2015
Observer
237
SILABUS PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Kelas/Semester : V/ II
Mata Pelajaran : IPS
StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan
kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Indikator
Materi
Pokok
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
2.2.1 Menyebutkan
pergerakan nasional yang
ada di indonesia pada saat
menjelang kemerdekaan
2.2.2 Menjelaskan
pergerakan nasional yang
ada di indonesia pada saat
menjelang kemerdekaan
2.2.3 Menjelaskan
Proses terbentuknya
BPUPKI.
2.2.4 Menjelaskan
Proses terbentuknya PPKI.
Upaya
Persiapan
Kemerdekaan
a. Guru mengajak siswa untuk mengamati tayangan
powerpoint tentang “Upaya Persiapan Kemerdekaan”.
(mengamati)
b. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4. (membentuk
jejaring)
c. Kemudian mengerjakan lembar kerja kelompok. (menalar)
d. Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat
orang. (menalar)
e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok
meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok
lain sejumlah 3 kelompok. (mencoba, mengkomunikasikan)
f. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja
mereka. (menalar)
g. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
mereka. (mengkomunikasikan)
Tes dan
Non Tes
3 x 35
menit (1
pertemuan)
a. Standar
IsiJakarta:
Depdiknas.
b.Standar
Proses.
Permendiknas
No 41 Tahun
2007
c.BSE IPS
Kelas V SD
245
246
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Nama Sekolah : SDN Bendan Ngisor
Mata Pelajaran : IPS
Kelas : V (Lima)
Semester : II (Dua)
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (1 pertemuan)
I. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.
II. Kompetensi Dasar
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia
III. Indikator
2.2.11 Menyebutkan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat
menjelang kemerdekaan
2.2.12 Menjelaskan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat
menjelang kemerdekaan
2.2.13 Menjelaskan proses terbentuknya BPUPKI.
2.2.14 Menjelaskan proses terbentuknya PPKI.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru tentang persiapan kemerdekaan, siswa mampu
menyebutkan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat
menjelang kemerdekaan dengan lengkap.
2. Melalui tayangan powerpoint tentang persiapan kemerdekaan, siswa
mampu siswa mampu menjelaskan pergerakan nasional yang ada di
indonesia pada saat menjelang kemerdekaan dengan benar.
3. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan proses
terbentuknya BPUPKI BPUPKI denan runtut.
247
4. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan proses
terbentuknya PPKI dengan runtut.
Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines),
Rasa hormat dan perhatian (respect), Tekun (diligence), Tanggung
jawab ( responsibility),Berani (courage), Integritas (integrity), Peduli
(caring), Jujur(fairnes).
V. Materi Ajar
Usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan.(terlampir)
VI. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model pembelajaran : Two Stay Two Stray
3. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi kelompok
c. Penugasan
d. Tanya jawab
VII. Langkah-langkah Kegiatan
NO KEGIATAN WAKTU
A. Pra Kegiatan
Salam
Doabersama
Presensi
Pengkondisian kelas
Kegiatan awal
a. Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Hari Merdeka” yang
dilakukan oleh siswa dipimpin oleh guru kelas.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “usaha para
pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia”.
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa.
15 menit
B. Kegiatan Inti
a. Guru menyiapkan powerpoint tentang tokoh perjuangan dalam
mempersiapkan kemerdekaan dan mengajak siswa untuk
mengamati tayangan powerpoint tersebut. (mengamati)
b. Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang tayangan
powerpoint tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan. (menanya)
c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara
65 menit
248
heterogen, 2 siswa bertugas menjadi tamu dan 2 siswa lainya
bertugas menjadi tuan rumah. Siswa yang berperan sebagai tamu
diberi tanda kepala bintang, dan siswa yang berperan sebagai tuan
rumah diberi tanda kepala lingkaran.(membentuk jejaring)
d. Guru memberikan lembar kerja kelompok untuk didiskusikan
bersama. (menalar)
e. Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang.
(menalar)
f. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok
meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain
sejumlah 3 kelompok.
(mencoba, mengkomunikasikan)
g. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan
hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba,
mengkomunikasikan)
h. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan
melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba,
mengkomunikasikan)
i. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
(menalar)
j. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
(mengkomunikasikan)
k. Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dengan
bimbingan dari guru. (menalar)
l. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerja
kelompok. (konfirmasi)
C. KegiatanPenutup
a. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran.
b. Guru memberikan soal evaluasi.
c. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas
secara individu (PR).
d. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya.
e. Guru mengakhiri pengajaran dengan berdoa dan memberikan
salam kepada siswa.
25 menit
VIII. Media dan Sumber Belajar
1. Media :
a. Tayangan powerpoint tentang upaya persiapan kemerdekaan.
b. Teks lagu “Hari Merdeka”.
2. Sumber Belajar:
a. Standar Isi Permendiknas No.22 Tahun 2006.
249
b. Pedoman penilaian Permendikbud No.104 Tahun 2014
c. BSE IPS Kelas V
IX. Penilaian
1. Teknik Penilaian :
a. Test
b. Non Test Akhir
2. Bentuk Penilaian :
a. Tertulis
b. Unjuk kerja
3. Bentuk Test :
a. Lembar test berupa soal pilihan ganda dan isian (terlampir)
b. Lembar penilaian disertai rubrik (terlampir)
4. Remidial dan pengayaan
Semarang,................................
Guru Mitra Guru Kelas VB (Peneliti)
Ratih Juwariah, S.Pd Afrinia Nur Fatimah
NIP. 19860731 201001 2 028 NIM 1401411499
250
Lampiran
Lampiran 1
Materi Ajar
PERSIAPAN KEMERDEKAAN
1. Pergerakan Nasional
a. Budi Utomo
Pada tahun 1908, dr. Wahidin Sudirohusodo menemui seorang pemuda bernama
Sutomo. Ketika itu, Sutomo masih menjadi mahasiswa Sekolah Kedokteran di
Jakarta. Mereka memperbincangkan nasib bangsa Indonesia. Akibat penjajahan,
kebanyakan bangsa Indonesia mengalami kebodohan dan Kemiskinan.
Sebagai kaum terpelajar, mereka prihatin terhadap nasib bangsanya. Kemudian dr.
Wahidin menganjurkan agar Sutomo mendirikan perkumpulan sebagai alat
perjuangan. Sutomo merasa sangat tertarik dengan anjuran dr. Wahidin. Pada
tanggal 20 Mei 1908, ia mengumpulkan mahasiswa sekolah kedokteran. Rapat
dipimpin sendiri oleh Sutomo. Hasil rapat menyepakati untuk mendirikan
perkumpulan yang dinamakan Budi Utomo. Tujuannya, mencapai kemajuan dan
meningkatkan derajat bangsa. Ketua Budi Utomo adalah Sutomo.
b. Sarekat Islam
Rasa persatuan nasional juga tumbuh di kalangan orang-orang Islam. Pada tahun
1912 didirikan perkumpulan ”Sarekat Dagang Islam” di Surakarta. Pendirinya
adalah H. Samanhudi. Tujuan didirikan Sarekat Islam adalah untuk memajukan
251
perdagangan Indonesia dibawah panji-panji Islam. Pada tahun 1912 perkumpulan
itu diperluas. Anggotanya bukan hanya para pedagang yang beragama Islam saja.
Setiap orang dapat menjadi anggota, namanya pun diubah menjadi ”Sarekat
Islam”. Perubahan nama itu atas usul H.O.S. Cokroaminoto.Para pemimpin
Sarekat Islam sangat gigih dalam melawan penjajah. Sarekat Islam berusaha
meningkatkan kesadaran nasional kepada rakyat.
c. Perhimpunan Indonesia
Sejak dulu para pemuda Indonesia selalu ingin maju. Termasuk mereka yang
ingin menuntut ilmu. Ada di antara mereka yang meneruskan pendidikan ke
negeri Belanda. Di samping belajar, mereka juga berjuang untuk kemerdekaan
bangsanya.
Pada tahun 1908 mereka mendirikan sebuah perkumpulan yang dinamakan
Indische Vereeniging. Tujuannya, mengurusi kepentingan orang-orang Indonesia
252
di negeri Belanda.Pada tahun 1922 nama perkumpulan itu diubah menjadi
PerhimpunanIndonesia. Tujuannya juga diubah, yakni memperjuangkan hak,
menentukannasib sendiri, dan lepas dari penjajahan.Tokoh-tokoh Perhimpunan
Indonesia berjuang gigih menuntut pemerintah Belanda agar memberi kebebasan
bagi pergerakan kemerdekaan di Indonesia. Tuntutan itu tentu saja ditolak oleh
pemerintah Belanda. Pada tahun 1927 tokoh Perhimpunan Indonesia ditangkap.
Mereka adalah Moh. Hatta, Nazir Pamuncak, Abdulmajid Joyodiningrat, dan
AliSastroamijoyo. Akan tetapi, karena tidak bersalah mereka dibebaskan.
2. Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
Persiapan kemerdekaan oleh BPUPKI, yaitu Perdana Menteri Jepang, Jenderal
Kuniaki Koiso, pada tanggal 7 September 1944 mengumumkan bahwa Indonesia
akan dimerdekakan kelak, sesudah tercapai kemenangan akhir dalam perang Asia
Timur Raya. Dengan cara itu, Jepang berharap tentara Sekutu akan disambut
rakyat Indonesia sebagai penyerbu negara mereka. Pada tanggal 1 Maret 1945,
Pemerintah Militer Jepang di Jawa, Kumakici Harada, mengumumkan
pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI). Dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Zumbi Coosakai. BPUPKI
dibentuk untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan
negara Indonesia merdeka.
BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945, bertepatan dengan ulang
tahun kaisar Jepang. Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat ditunjuk menjadi ketua
253
didampingi dua orang ketua muda, yaitu R.P Suroso dan Ichibangase. Selain
menjadi ketua muda, R.P. Suroso juga diangkat menjadi kepala kantor tata usaha
BPUPKI dibantu Toyohiko Masuda dan Mr. A.G.Pringgodigdo. Tanggal 28 Mei
1945, diadakan upacara pelantikan dan sekaligus upacara pembukaan sidang
pertama BPUPKI di gedung Chuo Sangiin (Gedung Pancasila sekarang). Berikut
ini daftar nama anggota-anggota BPUPKI.
Selama berdiri BPUPKI mengadakan dua kali masa sidang resmi, yaitu:
1. Sidang resmi pertama
Sidang resmi pertama berlangsung lima hari, yaitu 28 Mei sampai 1 Juni 1945.
Pada masa sidang resmi pertama ini, dibahas dasar negara.Banyak anggota sidang
yang memberikan pandangannya tentang bentuk negara dan dasar negara. Masa
sidang pertama BPUPKI ini dikenang dengan sebutan detik-detik lahirnya
Pancasila. Seluruh anggota BPUPKI yang berjumlah 62 orang ditambah 6 anggota
tambahan berkumpul dalam satu ruang sidang.
254
b. Sidang resmi kedua
Sidang resmi kedua berlangsung tanggal 10-17 Juli 1945. Sidang ini membahas
bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan, rancangan undang-undang
dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, pendidikan dan pengajaran.
Pada termin ini, anggota BPUPKI dibagi-bagi dalam panitia-panitia kecil. Panitia-
panitia yang terbentuk antara lain Panitia Perancang Undang-Undang Dasar
(diketuai Sukarno), Panitia Pembelaan Tanah Air (diketuai Abikusno
Cokrosuyoso), dan Panitia Ekonomi dan Keuangan (diketuai Mohammad
Hatta).Di antara dua sidang resmi itu, berlangsung pula sidang tidak resmi yang
dihadiri 38 orang. Sidang yang dipimpin Bung Karno ini membahas rancangan
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang kemudian dibahas pada sidang
resmi kedua BPUPKI (10-17 Juli 1945).
b . Persiapan kemerdekaan oleh PPKI
Setelah BPUPKI menyelesaikan tugas-tugasnya, pada 7 Agustus 1945 dibentuk
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Badan ini bertugas
mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi
negara Indonesia baru. Badan ini beranggotakan 21 orang. Adapun yang ditunjuk
sebagai ketua adalah Ir. Sukarno, sedangkan wakil ketuanya Drs. Moh Hatta.
Sebagai penasihat ditunjuk Mr. Ahmad Subarjo. Kemudian, anggota PPKI
ditambah lagi sebanyak enam orang, yaitu Wiranatakusumah, Ki Hajar
Dewantara, Mr. Kasman Singodimejo, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri, dan
Ahmad Subarjo.
Ketika PPKI terbentuk, keinginan rakyat Indonesia untuk merdeka semakin
memuncak. Memuncaknya keinginan itu terbukti dengan adanya tekad dari semua
golongan untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Golongan
muda menghendaki agar kemerdekaan diproklamasikan tanpa kerja sama dengan
Jepang sama sekali, termasuk proklamasi kemerdekaan dalam rapat PPKI. Ada
anggapan dari golongan muda bahwa PPKI adalah badan bentukan Jepang. Di lain
pihak PPKI adalah badan yang ada untuk menyiapkan hal-hal yang perlu bagi
255
suatu negara. Dalam suasanaseperti inilah PPKI bekerja sebagai badan yang
bertugas menyiapkan ketatanegaraan Indonesia Baru.
PPKI baru dapat bersidang sehari setelah proklamasi kemerdekaan. Selama
terbentuk PPKI melakukan beberapa kali sidang.
1. Sidang pertama dilaksanakan tanggal 18 Agustus 1945, di Gedung Kesenian
Jakarta. Pada sidang ini dihasilkan beberapa keputusan penting yang menyangkut
256
kehidupan ketatanegaraan serta landasan politik bagi bangsa Indonesia yang
merdeka, yaitu:
a. mengesahkan UUD1945 setelah mendapat beberapa perubahan pada
pembukannya,
b. memilih presiden dan wakil presiden, yakni Ir. Sukarno dan Drs.Moh. Hatta,
c. menetapkan bahwa Presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh sebuah
Komite Nasional.
2. Sidang kedua dilakukan pada hari berikutnya, tanggal 19 Agutus 1945.
Sidang hari kedua ini menghasilkan keputusan:
a. membentuk 12 departemen dan sekaligus menunjuk pemimpinnya (menteri),
b. menetapkan pembagian wilayah negara Republik Indonesia menjadi delapan
provinsi dan sekaligus menunjuk gubernurnya,
c. memutuskan agar tentara kebangsaansegera dibentuk.
3. Sidang ketiga (20 Agustus 1945) PPKI membahas tentang Badan Penolong
Keluarga Korban Perang. Sidang ketiga PPKI menghasilkan delapan pasal
ketentuan. Salah satu pasalnya, yakni pasal 2 berisi tentang pembentukan Badan
Keamanan Rakyat (BKR).
4. Sidang keempat dilakukan pada tanggal 22 Agustus 1945 membahas tentang:
a. Komite Nasional
b. Partai Nasional
c. Badan Keamanan Rakyat.
Pada tanggal 23 Agustus 1945, Presiden Sukarno dalam pidatonya menyatakan
berdirinya tiga badan baru, yaitu Komite Nasional Indonesia (KNI), Partai
Nasional Indonesia (PNI), dan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Sejak
dibentuknya lembaga-lembaga kenegaraan tersebut, berakhirlah tugas PPKI. PPKI
sangat berperan dalam penataan awal negara Indonesia. Walaupun kelompok
muda menganggap PPKI sebagai lembaga buatan Jepang, peran dan jasa badan ini
tidak boleh kita lupakan. Anggota PPKI telah menjalankan tugas yang
diembankan kepada mereka dengan sebaik-baiknya. Sampai akhirnya PPKI dapat
meletakkan dasar-dasar ketatanegaraan bagi negara Indonesia yang baru saja
berdiri.
257
Lampiran 2
Teks Lagu
Hari Merdeka
Tujuh belas agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih dikandung badan
Kita tetap setia tetap setia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap setia
Membela negara kita
258
Lampiran 3
Lembar Kerja kelompok
Nama kelompok : 1.................................... (tuan rumah)
2.................................... (tuan rumah)
3.................................... (tamu)
4.................................... (tamu)
Diskusikan dan isilah jawaban pada kotak – kotak dibawah ini!
Gambar Pertanyaan Jawaban
a. Siapakan tokoh
pergerakan tersebut?
b. Bentuk pergerakan
nasional apa yang
mereka bentuk?
c. Pada tanggal berapa
perkumpulan tersebut
mengadakan rapat?
a. Siapakan tokoh
pergerakan tersebut?
b. Bentuk pergerakan
apa nasional apa yang
mereka bentuk?
c. Pada tanggal berapa
perkumpulan tersebut
mengadakan rapat?
259
a. Bentuk pergerakan
nasional apa yang
dibentuk oleh tokoh
pejuang pada gambar
disamping?
b. Pada tanggal berapa
perkumpulan tersebut
mengadakan rapat?
a. Merupakan gambar
rapat apa?
b. BPUPKI dibentuk pada
tanggal berapa?
c. Sebutkan 5 anggota
BPUPKI!
d. Pada tanggal berapa
saja sidang BPUPKI
berlangsung?
a. Merupakan gambar
rapat apa?
b. PPKI dibentuk pada
tanggal berapa?
c. Sebutkan 5 anggota
PPKI!
d. Pada tanggal berapa
saja sidang PPKI
berlangsung?
260
Lampiran 4
Kunci Jawaban
Lembar Kerja Kelompok
1. a.Budi Utomo, Dr. Soetomo
b. Budi Utomo
c. 20 Mei 1908
3. a. H. Samanhudi, Cokroaminoto, Agus Salim
b. Serikat Dagang Islam
c. 1912
4. a. Perhimpunan Indonesia
b. 1922
5. a. BPUPKI
b. 29 April1945
c. Moh.Yamin, Moh.Hatta, Sutardjo, K.H. Wachid, Ki. Bagus Hadi Kusumo
d. 28 Mei- 1 Juni 1945
5. a. PPKI
b. 7 Agustus 1945
c. Soepomo, Radjiman, Suroso, Sutarjo, Ki Hajar Dewantoro
d. 18 Agustus 1945, 19 Agustus 1945, 20 agustus 1945
261
Lampiran 5
Pedoman Penilaian
Lembar Kerja Kelompok
NO SKOR
1 4
2 5
3 2
4 9
5 10
Jumlah
Skor
30
Nilai Akhir = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 100
262
Lampiran 6
Kisi-kisi Soal
Kelas/Semester : V/ II
Mata Pelajaran : IPS
StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat
dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Materi
Pokok
Indikator Penilaian Sumber Belajar Teknik Bentuk
Instrumen
Ranah Nomor
Soal
Upaya
Persiapan
Kemerdekaan
2.2.5 Menyebutkan
pergerakan nasional
yang ada di
indonesia pada saat
menjelang
kemerdekaan
2.2.6 Menjelaskan
pergerakan nasional
yang ada di
indonesia pada saat
menjelang
kemerdekaan
2.2.7 Menjelaskan
Proses terbentuknya
BPUPKI.
2.2.8 Menjelaskan
Proses terbentuknya
PPKI.
Tertulis
Pilihan
ganda dan
Isian
Pilihan
ganda dan
Isian
Pilihan
ganda dan
Isian
Pilihan
ganda
Isian
C1
C2
C2
C2
1,2
(pilihan
ganda)
1 (isian)
5,9
(pilihan
ganda)
2(isian)
3,7,10 (pilihan
ganda)
3,5(isian) 4,6,8
(pilihan
ganda)
4 (isian)
BSE IPS
Kelas V
263
Lampiran 7
LEMBAR SOAL
Mata pelajaran : IPS
Kelas : V (Lima)
A. Untuk soal no 1-10 Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi
tanda silang ( X ) pada huruf a , b , c , atau d pada lembar jawab!
1. Sutomo mendirikan perkumpulan sebagai alat perjuangan disebut...
a. Budi Utomo c. Pergerakan Sutomo
b. Budi Sutomo d. Pergerakan Utomo
2. Banyak pergerakan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam rangka
mempersiapkan kemerdekaan. Akan tetapi, semua pergerakan bangsa
Indonesia tersebut dilarang, kecuali organisasi atau badan-badan yang tugasnya
membantu...
a. Vietnam
b. Jepang
c. Malaysia
d. Singapura
3. Kepanjangan dari BPUPKI adalah ...
a. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
b. Badan Penyelidik Untuk Persiapan Kemerdekaan Indonesia
c. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Pencapaian Kemerdekaan Indonesia
d. Badan Pembuat Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
4. Presiden Sukarno dalam pidatonya menyatakan berdirinya tiga badan baru,
kecuali...
a. KNI c. BKR
b. PNI d. PDI
5. Perkumpulan yang dinamakan Indische Vereeniging Pada tahun...
a. 1808 c. 1908
b. 1909 d. 1809
264
6. PPKI dibentuk pada tanggal...
a. 7 Januari 1945 c. 1 Maret 1945
b. 1 Februari 1945 d. 7 Agustus 1945
7. Ir. Soekarno yang mengajukan rancangan dasar negara dan memberi nama
Pancasila. Berapakah jumlah rancangan tersebut...
a. 4 c. 6
b. 5 d. 7
8. PPKI beranggotakan...
a. 20 orang c. 30 orang
b. 21 orang d. 31 orang
9. Pada tahun 1912 didirikan perkumpulan ”Sarekat Dagang Islam” di...
a. Surabaya c. Surakarta
b. Jakarta d. Jogjakarta
10. BPUPKI mengadakan sidang kedua pada ...
a. 8-16 Juli 1945 c. 10-16 Juli 1945
b. 9-16 Juli 1945 d. 11-16 Juli 1945
B. Isilah dengan jawaban yang benar pada lembar jawab yang telah
disediakan!
1. Sebutkan 2 contoh pergerakan nasional !
2. Apakah tujuan didirikan Sarekat Islam ?
3. BPUPKI tersebut diketuai oleh?
4. Apa kepanjangan dari PPKI?
5. Apa yang dihasilkan BPUPKI pada saat mengadakan sidang kedua?
265
Lampiran 8
KUNCI JAWABAN
A. Pilihan Ganda
1. A
2. B
3. A
4. D
5. C
6. D
7. B
8. B
9. A
10. C
B. Isian
1. Sarekat islam, budi utomo
2. Memajukan perdagangan Indonesia dibawah panji-panji Islam.
3. dr. Radjiman Wedyodiningrat
4. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
5. Rancangan Undang-Undang Dasar untuk Indonesia merdeka
266
Lampiran 9
PENILAIAN TEST (KOGNITIF)
a. Pilihan Ganda
Penskoran pilihan ganda:
- jika benar = mendapat skor 1
- jika salah = mendapat skor 0
b. Isian
No Skor
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah 10
Penskoran isian:
- jika benar dan lengkap = mendapat skor 2
- jika jawaban kurang lengkap = mendapat skor 1
- jika salah = mendapat skor 0
Skor maksimum pilihan ganda dan isian = 20
No Skor
1 1
2 1
3 1
4 1
5 1
6 1
7 1
8 1
9 1
10 1
Jumlah 10
Nilai Akhir = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 100
267
Lampiran 10
PENILAIAN ASPEK SIKAP SPIRITUAL (AFEKTIF)
Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : IPS
NHari/Tanggal :
Petunjuk:
Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:
a. 4 = sangat baik
b. 3 = baik
c. 2 = cukup
d. 1 = kurang
NO Nama Siswa Sikap spiritual yang diamati
Berdoa sebelum
dan sesudah
melakukan kegiatan
Toleransi dalam
beribadah
Perilaku syukur
1
2
3
4
5
Kategori Sikap Spiritual
Modus Kategori
4 SB
3 B
2 C
1 K
(permendikbud no.104 2014: 11)
268
Rubrik Penilaian Sikap Spiritual
Nilai sikap
spiritual yang
diamati
Kriteria
Baik Sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Berdoa Sebelum
dan Sesudah
melakukan
kegiatan
Siswa selalu
melakukan doa
sebelum dan
sesudah
melakukan
kegiatan
pembelajaran
Siswa sering
berdoa
sebelum dan
sesudah
melakukan
kegiatan
pembelajaran
Siswa berdoa
hanya sebelum
atau sesudah
melakukan
kegiatan
pembelajaran
Siswa tidak
berdoa
sebelum dan
sesudah
melakukan
kegiatan
pembelajaran
Toleransi dalam
beribadah
Siswa
menunjukkan
sikap toleransi
dalam beribadah
Siswa sering
menunjukkan
sikap
toleransi
dalam
beribadah
Siswa kadang-
kadang
menunjukkan
sikap toleransi
dalam
beribadah
Siswa tidak
menunjukkan
sikap toleransi
dalam
beribadah
Perilaku syukur
Siswa selalu
mengucapkan
syukur setiap
akhir aktifitas
belajar ataupun
saat mendapat
sesuatu
Siswa
sesekali
mengucapkan
syukur setiap
akhir aktifitas
belajar
ataupun saat
mendapat
sesuatu
Siswa
mengucapkan
hanya pada saat
akhir
pembelajaran
Siswa tidak
pernah
mengucapkan
syukur selama
proses
pembelajaran
269
Lampiran 11
PENILAIAN SIKAP SOSIAL (AFEKTIF)
Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : IPS
Hari/Tanggal :
Petunjuk:
Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:
a. 4 = sangat baik
b. 3 = baik
c. 2 = cukup
d. 1 = kurang
No. Indikator Deskriptor Check Skor
1. Disiplin 1. mematuhi peraturan bermain
peran dalam berkelompok
2. mengerjakan lembar kerja
kelompok dengan baik
3. bersikap mandiri dalam
mengerjakan tugas
4. menyelesaikan tugas tepat
waktu
2. Kerjasama 1. saling membantu dalam
mengerjakan tugas
2. membagi tugas dengan
anggota kelompok yang lain
3. mengerjakan tugas kelompok
bersama anggota lain dengan
sunguh-sungguh
4. berpartisipasi aktif dalam
setiap kegiatan
3. Teliti 1. mengerjakan soal dengan
cermat
2. mengecek kembali soal yang
diangap sulit
3. meneliti kembali pekerjaan
270
yang sudah dilakukan
4. melakukan sesuatu dengan
penuh ketelitian
4. Rasa ingin tahu
1. Menanyakan sesuatu karena
belum faham pada sustu materi
2. sering bertanya tentang hal
baru
3. selalu antusias dalam
penjelasan materi
4. selalu aktif dalam setiap
kegiatan.
Modus
Kategori Sikap Sosial
Modus Kategori
4 SB
3 B
2 C
1 K
(permendikbud no.104, 2014: 11)
271
Lampiran 12
PENILAIAN KETERAMPILAN (PSIKOMOTORIK)
Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : IPS
Nama Guru : Afrinia Nur Fatimah
Hari/Tanggal :
Petunjuk :
Berilah skor penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:
a. 1 jika kinerja siswa tidak kompeten
b. 2 jika kinerja siswa cukup kompeten
c. 3 jika kinerja siswa kompeten
d. 4 jika kinerja siswa sangat kompeten
(Suwandi, 2011:86)
NO Nama
Siswa
Aspek yang diamati Nilai Huruf
Merencanakan
pemecahan
masalah
Mengerjakan
soal dalam
lembar kerja
Melaksanakan
diskusi
sebagai tuan
rumah dan
tamu
Ketrampilan
menyajikan
hasil diskusi
1
2
3
4
5
272
Pedoman Penskoran
Skor minimal : 4
Skor maksimal :16
Kategori Penilaian Keterampilan
(Permendikbud no.104, 2014:12)
Keterampilan
Rentang angka Huruf
3,85- 4,00 A
3,51-3,84 A-
3,18-3,50 B+
2,85-3,17 B
2,51-2,84 B-
2,18-2,50 C+
1,85-2,17 C
1,51-1,84 C-
1,18-1,50 D+
1,00-1,17 D
Nilai : 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4
273
Rubrik Penilaian Keterampilan (Kinerja)
Aspek yang
diamati
Skor
4 3 2 1
Merencanakan
pemecahan
masalah
Siswa membaca
soal dengan
cermat, bertanya
apabila tidak
memahami isi soal,
serta bersikap
tenan
Siswa
membaca soal
dengan cermat,
bertanya
apabila tidak
memahami isi
soal dan
bersikap gaduh
Siswa
membaca soal
namun masih
terlihat gaduh
Siswa tidak
membaca soal
dan bersikap
gaduh
Mengerjakan
soal dalam
lembar kerja
Mampu
menyelesaikan
semua pertanyaan
dengan benar dan
tepat serta mudah
dimengerti
Mampu
menyelesaikan
hampir semua
pertanyaan
dengan benar
dan tepat serta
mudah
dimengerti
Mampu
menyelesaikan
beberapa
pertanyaaan
dengan benar
namun kurang
tepat dan sulit
dimengerti
Mampu
menyelesaikan
beberapa
pertanyaan
namun kurang
benar dan tepat
serta tidak
dapat
dimengerti
Melaksanakan
diskusi sebagai
tuan rumah
dan tamu
Seluruh anggota
kelompok
mengikuti langkah
- langkah yaitu
sebagai tuan rumah
dan tamu dan
bekerjasama
Hampir
seluruh
anggota
kelompok
mengikuti
langkah -
langkah yaitu
sebagai tuan
rumah dan
tamu
Beberapa
anggota
kelompok
mengikuti
langkah -
langkah yaitu
sebagai tuan
rumah laporan
Hanya sedikit
anggota
kelompok
yang
mengikuti
langkah -
langkah yaitu
sebagai tuan
rumah dan
tamu
Ketrampilan
menyajikan
hasil diskusi
Hasil diskusi
disampaikan
dengan cara yang
kreatif dan
dikembangkan
dengan
menggunakan
kalimat-kalimat
buatan sendiri dan
mudah dipahami
Hasil diskusi
disampaikan
dengan cara
yang cukup
kreatif dan
dapat dipahami
Hasil diskusi
disampaikan
dengan cara
yang kurang
menarik,
kurang
inovatif, dan
masih perlu
diperbaiki agar
dapat lebih
dimengerti
Hasil diskusi
disampaikan
dengan cara
yang tidak
menarik, tidak
inovatif,
kurang jelas
dan belum
dapat
dimengerti
274
Lampiran 13
SINTAKS PEMBELAJARAN
PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY
DENGAN MEDIA POWERPOINT
1) Siswa mengamati tayangan powerpoint yang telah disiapakan oleh guru.
(mengamati)
2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang tayangan powerpoint.
(menanya)
3) Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2
anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu. (membuat jejaring)
4) Siswa diberikan lembar kerja siswa untuk dibahas bersama-sama dengan
anggota kelompoknya masing-masing. (mengamati)
5) Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang.
(mengamati, menalar)
6) Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya
untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam
kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu
mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)
7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)
8) Setiap kelompok untuk mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja
mereka. (menalar)
9) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
(mengkomunikasikan).
275
SILABUS PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Kelas/Semester : V/ II
Mata Pelajaran : IPS
StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan
kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Indikator
Materi
Pokok
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
2.2.4 Menyebutkan
peristiwa yang
terjadi menjelang
proklamasi
kemerdeka
2.2.5 Menjelaskan
peristiwa yang
terjadi menjelang
proklamasi
kemerdekaan.
2.2.6 Menjelaskan
proses detik-detik
proklamasi
kemerdekaan.
Peristiwa
menjelang
Proklamasi
a. Guru mengajak siswa untuk mengamati tayangan powerpoint
tentang “Peristiwa menjelang Proklamasi”. (mengamati)
b. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4. (membentuk
jejaring)
c. Kemudian mengerjakan lembar kerja kelompok. (menalar)
d. Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat
orang. (menalar)
e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok
meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain
sejumlah 3 kelompok. (mencoba, mengkomunikasikan)
f. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja
mereka. (menalar)
g. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
mereka. (mengkomunikasikan)
Tes dan
Non Tes
3x 35 menit
(1
pertemuan)
a.Standar
Isi Jakarta:
Depdiknas.
b.Standar
Proses.
Permendikn
as No 41
Tahun 2007
c.BSE IPS
Kelas V SD
275
276
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Nama Sekolah : SDN Bendan Ngisor
Mata Pelajaran : IPS
Kelas : V (Lima)
Semester : II (Dua)
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (1 pertemuan)
I. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.
II. Kompetensi Dasar
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia
III. Indikator
2.2.7 Menyebutkan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi
kemerdekaan.
2.2.8 Menjelaskan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi
kemerdekaan.
2.2.9 Menjelaskan proses detik-detik proklamasi kemerdekaan.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru tentang peristiwa menjelang proklamasi
kemerdekaan, siswa mampu menyebutkan peristiwa yang terjadi
menjelang proklamasi kemerdekaan dengan benar.
2. Melalui tayangan powerpoint tentang peristiwa menjelang proklamasi
kemerdekaan, siswa mampu menyebutkan peristiwa yang terjadi
menjelang proklamasi kemerdekaan dengan dengan lengkap.
3. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan proses detik-
detik proklamasi kemerdekaan dengan runtut.
Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines),
Rasa hormat dan perhatian (respect), Tekun (diligence), Tanggung
277
jawab ( responsibility),Berani (courage), Integritas (integrity), Peduli
(caring), Jujur(fairnes).
V. Materi Ajar
Peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi dan saat detik-detik
proklamasi.(terlampir)
VI. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model pembelajaran : Two Stay Two Stray
3. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi kelompok
c. Penugasan
d. Tanya jawab
VII. Langkah-langkah Kegiatan
NO KEGIATAN WAKTU
A. Pra Kegiatan
Salam
Doabersama
Presensi
Pengkondisian kelas
Kegiatan awal
a. Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Indonesia raya” yang
dilakukan oleh siswa dipimpin oleh guru kelas.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “Peristiwa yang
terjadi menjelang proklamasi dan saat detik-detik proklamasi”.
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa.
15 menit
B. Kegiatan Inti
k. Guru menyiapkan media powerpoint tentang detik-detik
menjelang proklamasi dan proklamasi kemerdekaan , mengajak
siswa untuk mengamati tampilan powerpoint tersebut.
(mengamati)
l. Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang
berisikan tentang detik-detik menjelang proklamasi dan
proklamasi kemerdekaan. (menanya)
m. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa
secara heterogen seperti pada siklus I, 2 siswa bertugas menjadi
tamu bergantian menjadi tuan rumah dan 2 siswa lainya bertugas
menjadi tuan rumah bergantian menjadi tamu. Bagi siswa yang
65 menit
278
berperan sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk bintang, dan
siswa yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala
berbentuk bulan. (membentuk jejaring)
n. Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok
untuk dibahas bersama-sama dengan anggota
kelompoknya.(menalar)
o. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok
meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok yang
sudah ditentukan sejumlah 3 kelompok. Dua orang yang tinggal
dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi
mereka ke tamu mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)
p. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan
melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba,
mengkomunikasikan)
q. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
(menalar)
r. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
(mengkomunikasikan)
s. Guru dan siswa bersama-sama membahas kembali hasil kerja
kelompok. (mengkomunikasikan)
t. Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dengan
bimbingan dari guru. (menalar)
u. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil
kerja kelompok.
C. KegiatanPenutup
a. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran.
b. Guru memberikan soal evaluasi.
c. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas secara
individu (PR).
d. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya.
e. Guru mengakhiri pengajaran dengan berdoa dan memberikan
salam kepada siswa.
25 menit
VIII. Media dan Sumber Belajar
1. Media :
a. Tayangan powerpoint tentang Peristiwa yang terjadi menjelang
proklamasi dan saat detik-detik proklamasi.
b. Teks lagu “Indonesia raya”.
2. Sumber Belajar:
a. Standar Isi Permendiknas No.22 Tahun 2006.
b. Pedoman penilaian Permendikbud No.104 Tahun 2014
279
c. BSE IPS Kelas V
IX. Penilaian
1. Teknik Penilaian :
a. Test
b. Non Test Akhir
2. Bentuk Penilaian :
a. Tertulis
b. Unjuk kerja
3. Bentuk Test :
a. Lembar test berupa soal pilihan ganda dan isian (terlampir)
b. Lembar penilaian disertai rubrik (terlampir)
4. Remidial dan pengayaan
Semarang,................................
Guru Mitra Guru Kelas VB (Peneliti)
Ratih Juwariah, S.Pd Afrinia Nur Fatimah
NIP. 19860731 201001 2 028 NIM 1401411499
Kepala Sekolah SD N Bendan Ngi
Sri Sunarti, S.Pd
NIP. 19650727 199211 2
280
Lampiran
Lampiran 1
Materi Ajar
A. Peristiwa Sebelum Proklamasi Kemerdekaan
Sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, ada beberapa peristiwa
penting yang terjadi.Peristiwa-peristiwa tersebut adalah kekalahan Jepang dari
sekutu dan peristiwa Rengasdengklok.
1. Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II
Pada tanggal 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota
Hirosima. Nagasaki juga dibom pada tanggal 9 Agustus 1945.Kedua bom atom
tersebut mengakibatkan korban jiwa yang sangat besar serta berbagai fasilitas
juga hancur. Pemerintah Jepang benar-benar dalam kesulitan. Akhirnya pada
tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
Para pejuang di Indonesia terutama para pemuda dengan cepat mendengar berita
penyerahan Jepang kepada Sekutu. Setelah para pemuda mengetahui berita
kekalahan Jepang mereka sepakat untuk menemui Ir. Soekarno dan Drs. Moh.
281
Hatta. Mereka mendesak agar kedua tokoh itu mau menyatakan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia dengan segera. Tetapi, Bung Karno dan Bung Hatta tidak
mau memenuhi tuntutan para pemuda tersebut. Kedua tokoh itu berpendapat
bahwa masalah proklamasi harus dibicarakan dengan anggota PPKI. Pandangan
Bung Karno dan Bung Hatta yang semacam itu ditolak oleh para pemuda. Para
pemuda gagal mendesak Bung Karno dan Bung Hatta untuk menyatakan
kemerdekaan Indonesia. Lalu para pemuda kembali berkumpul di Jalan Cikini
Nomor 71 untuk membahas langkah-langkah berikutnya. Beberapa tokoh pemuda
saat itu, antara lain Sukarni, Singgih, Wikana, Chaerul
Saleh, B.M. Diah, Yusuf Kunto, dan Adam Malik.
2. Peristiwa Rengasdengklok
Para pemuda sepakat untuk mengasingkan Bung Karno dan Bung Hatta ke luar
Kota Jakarta. Pengasingan ke luar kota ini diharapkan agar kedua tokoh itu
terbebas dari tekanan-tekanan Jepang dan lebih tenang. Pada hari Kamis tanggal
16 Agustus 1945, sekitar pukul 04.00 WIB pagi rombongan pemuda membawa Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Mobil melaju ke arah timur, yaitu ke
282
Rengasdengklok. Turut serta dalam rombongan adalah Ibu Fatmawati, istri Bung
Karno, dan putranya, Guntur Soekarno Putra. Dalam kondisi tegang, datanglah
Ahmad Subarjo dari Jakarta. Ia menjadi penengah antara Soekarno, Hatta, dan
para pemuda. Ahmad Subarjo memberikan jaminan kepada para pemuda. Beliau
menyatakan bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan pada
tanggal 17 Agustus 1945, kalau Bung Karno dan Bung Hatta dapat kembali pada
saat itu juga ke Jakarta. Ahmad Subarjo menyatakan kalau sampai pukul 12.00
WIB tanggal 17 Agustus 1945, proklamasi itu belum terjadi, dirinya sanggup
menjadi jaminannya. Dengan jaminan Ahmad Subarjo itu, Ir. Soekarno dan Drs
Moh.Hatta beserta rombongan kembali ke Jakarta.
3. Perumusan Teks Proklamasi
Pada malam hari sekitar pukul 23.00 WIB tanggal 16 Agustus 1945, BungKarno
dan Bung Hatta beserta rombongan tiba di Jakarta. Mereka pergi ke rumah
Laksamana Maeda. Di rumah Maeda ini, mereka mengumpulkan anggota PPKI
dan tokoh-tokoh pergerakan serta para pemuda. Laksamana Maeda adalah perwira
tentara Jepang yang bersimpati terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ir.
Soekarno, Moh. Hatta, dan Ahmad Subarjo kemudian masuk di sebuah ruangan
(ruang makan keluarga Maeda) yang diikuti Sukarni, Sayuti Melik, dan B.M.
283
Diah. Proklamasi dirumuskan sampai dini hari. Konsep proklamasi ditulis
Soekarno kemudian dibahas bersama. Setelah sepakat, naskah proklamasi diketik
oleh Sayuti Melik. Mereka juga sepakat untuk melaksanakan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB. Tempat
pelaksanaan proklamasi disepakati di rumah Bung Karno, Jalan Pegangsaan
Timur No. 56 Jakarta.
B. Detik -detik Proklamasi
Sejak pagi hari, halaman rumah Jalan Pegangsaan Timur No. 56 sudah sangat
sibuk. Suwiryo selaku Wakil Wali Kota Jakarta tampak sibuk. Suhud, seorang
anggota Barisan Pelopor ditugasi untuk mencari tiang bendera dan menyiapkan
bendera Merah Putih. Tiang bendera menggunakan sebatang bambu, sedangkan
bendera Merah Putih diperoleh dari Ibu Fatmawati yang dijahit sendiri olehnya.
Pada pukul 10.00 WIB acara dimulai. Acara dibuka dengan pidato Ir. Soekarno
sebagai pengantar. Selanjutnya, Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi yang
telah ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Setelah pembacaan
proklamasi, dilakukan pengibaran bendera Merah Putih. Pengibaran bendera
Merah Putih dilakukan oleh seorang mantan komandan Peta, Latif Hendraningrat,
dibantu oleh S. Suhud. Tanpa dikomando,bersamaan dengan naiknya bendera
284
Merah Putih, para hadirin mengumandangkan lagu Indonesia Raya. Lagu tersebut
adalah ciptaan W.R.Supratman. Dengan dibacakannya proklamasi kemerdekaan,
maka bangsa Indonesia telah merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945.
285
Lampiran 2
Teks Lagu
INDONESIA RAYA
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia Kebangsaanku
Bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk indonesia raya
Indonesia raya
Merdeka Merdeka
Tanahku Negriku yang kucinta
Indonesia raya
Merdeka merdeka
Hiduplah indonesia raya
286
Lampiran 3
Lembar Kerja kelompok
Siklus 2
Nama kelompok : 1.................................... (tuan rumah)
2.................................... (tuan rumah)
3.................................... (tamu)
4.................................... (tamu)
Diskusikan dan isilah jawaban pada kotak – kotak dibawah ini!
Gambar Pertanyaan Jawaban
a. Disamping merupakan
gambaran pada perang
dunia II, dikota
manakah jepang dibom
oleh amerika?
b. Pada tanggal berapa
jepang dibom oleh
amerika?
c. Pada tanggal berapa
jepang menyerah pada
sekutu?
287
d. Disamping merupakan
gambar rumah untuk
mengasingkan Bung
Karno dan Bung Hatta,
Berada dimanakah
rumah tersebut?
e. Apa tujuan para
pemuda mengasingkan
Bung Karno dan Bung
Hatta?
f. Pada tanggal berapa
pengasingan Bung
Karno dan Bung Hatta?
d. Disamping merupakan
gambar teks apa?
e. siapakah yang menulis
konsep teks tersebut?
f. Siapakah yang
mengetik naskah
tersebut?
a. Disamping merupakan
gambar peristiwa apa?
b. Siapakah yang
membaca teks
proklamasi?
c. Dimanakah teks
prolamasi
dikumandangkan?
d. Siapakah yang menjahit
bendera merah putih
yang digunakkan pada
detik- detik
proklamasi?
e. Siapakah yang
menciptakan lagu
indonesia raya?
288
Lampiran 4
Kunci Jawaban
Lembar Kerja Kelompok
1. a. Nagasaki dan Hirosima
b. 6 agustus 1945
c. 14 Agustus 1945
3. a. Rengasdengklok, Jawa Barat
b. Agar Tidak terpengaruh oleh jepang
c. 16 Agustus 1945
4. a. Proklamasi Kemerdekaan RI
b. Ir. Soekarno
c. Sayuti Melik
5. a. Pembacaan Teks Proklamasi
b. Ir. Soekarno
c. Jln. Pegangsaan Timur No. 56
d. Fatmawati
e. WR. Supratman
289
Lampiran 5
Pedoman Penilaian
Lembar Kerja Kelompok
NO SKOR
1 3
2 4
3 3
4 5
Jumlah
Skor
15
Nilai Akhir = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 100
290
Lampiran 6
Kisi-kisi Soal
Kelas/Semester : V/ II
Mata Pelajaran : IPS
StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat
dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Materi
Pokok
Indikator Penilaian Sumber Belajar Teknik Bentuk
Instrumen
Ranah Nomor
Soal
Peristiwa
menjelang
Proklamasi
2.2.5 Menyebutkan
peristiwa yang
terjadi
menjelang
proklamasi
kemerdeka
2.2.6 Menjelaskan
peristiwa yang
terjadi
menjelang
proklamasi
kemerdekaan.
2.2.7 Menjelaskan
proses detik-
detik
proklamasi
kemerdekaan.
Tertulis
Pilihan
ganda dan
Isian
Pilihan
ganda dan
Isian
Pilihan
ganda dan
Isian
C1
C2
C2
1,3
(pilihan
ganda)
1 (isian)
2,4,5,6 (pilihan
ganda)
2 ,3(isian)
7,8,9,10 (pilihan
ganda)
4,5(isian)
BSE
IPS
Kelas
V
291
Lampiran 7
LEMBAR SOAL EVALUASI
SIKLUS 2
Mata pelajaran : IPS
Kelas : V (Lima)
A. Untuk soal no 1-10 Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi
tanda silang ( X ) pada huruf a , b , c , atau d pada lembar jawab!
1. Pada perang dunia II jepang dibom oleh...
a. Amerika c. Cina
b. Inggris d. Belanda
2. Pada tanggal berapa kota Hirosima dibom oleh amerika?
a. 3 Agustus 1945
b. 4 Agustus 1945
c. 5 Agustus 1945
d. 6 Agustus 1945
3. Pada saat menjelang proklamasi para tokoh pejuang diasingkan oleh para
pemuda, peristiwa itu disebut ...
a. Peristiwa Penculikan
b. Peristiwa pengasingan
c. Peristiwa rengasdengklok
d. Peristiwa pemuda
4. Para pejuang kemerdekaan diasingkan oleh para pemuda pada tanggal...
a. 16 Agustus 1945 c. 14 Agustus 1945
b. 15 Agustus 1945 d. 13 Agustus 1945
5. Pada perang dunia II Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada
tanggal...
a. 16 Agustus 1945 c. 14 Agustus 1945
b. 15 Agustus 1945 d. 13 Agustus 1945
292
6. Beberapa tokoh pemuda saat itu menjelang kemerdekaan disebutkan dibawah
ini, kecuali...
a. Sukarni c. Yusuf Kunto
b. Sukarno d. Adam malik
7. Teks proklamasi dirumuskan dirumah...
a. Sukarno c. Laksamana Maeda
b. Moh.hatta d. Laksamana Muda
8. Konsep Proklamasi ditulis...
a. Sukarno c. Laksamana Maeda
b. Moh.hatta d. Laksamana Muda
9. Teks proklamasi diketik oleh...
a. Sukarno c. Achmad Subarjo
b. Moh.hatta d. Sayuti Melik
10. Lagu Indonesia raya yang dinyanyikan pada saat proklamasi kemerdekaan
diciptakan oleh ...
a. W.R. Supratman c. Achmad Subarjo
b. W.R. Subarjo d. Sayuti Melik
B. Isilah dengan jawaban yang benar pada lembar jawab yang telah
disediakan!
1. Sebutkan 2 peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi !
2. Apa saja akibat dari bom di hirosima dan nagasaki ?
3. Apa tujuan para pemuda mengasingkan bung karno dan bung hatta?
4. Dimanakah tempat pelaksanaan proklamasi?
5. Siapakah yang menandatangani teks proklamasi?
293
Lampiran 8
KUNCI JAWABAN
A. Pilihan Ganda
1. A
2. D
3. C
4. A
5. C
6. B
7. C
8. A
9. D
10. A
B. Isian
1. Perang dunia II, Peristiwa Rengasdengklok, Perumusan teks proklamasi
2. Kedua bom atom tersebut mengakibatkan korban jiwa yang sangat besar
serta berbagai fasilitas juga hancur.
3. Pengasingan ke luar kota ini diharapkan agar kedua tokoh itu terbebas dari
tekanan-tekanan Jepang dan lebih tenang.
4. Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta
5. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
294
Lampiran 9
PENILAIAN TEST (KOGNITIF)
a. Pilihan Ganda
Penskoran pilihan ganda:
- jika benar = mendapat skor 1
- jika salah = mendapat skor 0
b. Isian
No Skor
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah 10
Penskoran isian:
- jika benar dan lengkap = mendapat skor 2
- jika jawaban kurang lengkap = mendapat skor 1
- jika salah = mendapat skor 0
Skor maksimum pilihan ganda dan isian = 20
No Skor
1 1
2 1
3 1
4 1
5 1
6 1
7 1
8 1
9 1
10 1
Jumlah 10
Nilai Akhir = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 100
295
Lampiran 10
PENILAIAN ASPEK SIKAP SPIRITUAL (AFEKTIF)
Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : IPS
Hari/Tanggal :
Petunjuk:
Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:
a. 4 = sangat baik
b. 3 = baik
c. 2 = cukup
d. 1 = kurang
NO Nama Siswa Sikap spiritual yang diamati
Berdoa sebelum
dan sesudah
melakukan kegiatan
Toleransi dalam
beribadah
Perilaku syukur
1
2
3
4
5
Kategori Sikap Spiritual
Modus Kategori
4 SB
3 B
2 C
1 K
(permendikbud no.104 2014: 11)
296
Rubrik Penilaian Sikap Spiritual
Nilai sikap
spiritual yang
diamati
Kriteria
Baik Sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Berdoa Sebelum
dan Sesudah
melakukan
kegiatan
Siswa selalu
melakukan doa
sebelum dan
sesudah
melakukan
kegiatan
pembelajaran
Siswa sering
berdoa
sebelum dan
sesudah
melakukan
kegiatan
pembelajaran
Siswa berdoa
hanya sebelum
atau sesudah
melakukan
kegiatan
pembelajaran
Siswa tidak
berdoa
sebelum dan
sesudah
melakukan
kegiatan
pembelajaran
Toleransi dalam
beribadah
Siswa
menunjukkan
sikap toleransi
dalam beribadah
Siswa sering
menunjukkan
sikap
toleransi
dalam
beribadah
Siswa kadang-
kadang
menunjukkan
sikap toleransi
dalam
beribadah
Siswa tidak
menunjukkan
sikap toleransi
dalam
beribadah
Perilaku syukur
Siswa selalu
mengucapkan
syukur setiap
akhir aktifitas
belajar ataupun
saat mendapat
sesuatu
Siswa
sesekali
mengucapkan
syukur setiap
akhir aktifitas
belajar
ataupun saat
mendapat
sesuatu
Siswa
mengucapkan
hanya pada saat
akhir
pembelajaran
Siswa tidak
pernah
mengucapkan
syukur selama
proses
pembelajaran
297
Lampiran 11
PENILAIAN SIKAP SOSIAL (AFEKTIF)
Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : IPS
Hari/Tanggal :
Petunjuk:
Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:
a. 4 = sangat baik
b. 3 = baik
c. 2 = cukup
d. 1 = kurang
No. Indikator Deskriptor Check Skor
1. Disiplin 5. mematuhi peraturan bermain
peran dalam berkelompok
6. mengerjakan lembar kerja
kelompok dengan baik
7. bersikap mandiri dalam
mengerjakan tugas
8. menyelesaikan tugas tepat
waktu
2. Kerjasama 5. saling membantu dalam
mengerjakan tugas
6. membagi tugas dengan
anggota kelompok yang lain
7. mengerjakan tugas kelompok
bersama anggota lain dengan
sunguh-sungguh
8. berpartisipasi aktif dalam
setiap kegiatan
3. Teliti 5. mengerjakan soal dengan
cermat
6. mengecek kembali soal yang
diangap sulit
7. meneliti kembali pekerjaan
298
yang sudah dilakukan
8. melakukan sesuatu dengan
penuh ketelitian
4. Rasa ingin tahu
5. Menanyakan sesuatu karena
belum faham pada sustu materi
6. sering bertanya tentang hal
baru
7. selalu antusias dalam
penjelasan materi
8. selalu aktif dalam setiap
kegiatan.
Modus
Kategori Sikap Sosial
Modus Kategori
4 SB
3 B
2 C
1 K
(permendikbud no.104, 2014: 11)
299
Lampiran 12
PENILAIAN KETERAMPILAN (PSIKOMOTORIK)
Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : IPS
Hari/Tanggal :
Petunjuk :
Berilah skor penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:
a. 1 jika kinerja siswa tidak kompeten
b. 2 jika kinerja siswa cukup kompeten
c. 3 jika kinerja siswa kompeten
d. 4 jika kinerja siswa sangat kompeten
(Suwandi, 2011:86)
NO Nama
Siswa
Aspek yang diamati Nilai Huruf
Merencanakan
pemecahan
masalah
Mengerjakan
soal dalam
lembar kerja
Melaksanakan
diskusi
sebagai tuan
rumah dan
tamu
Ketrampilan
menyajikan
hasil diskusi
1 I D S
2 I S A
3 R A H
4 M A
5 A.A. C
300
Pedoman Penskoran
Skor minimal : 4
Skor maksimal :16
Kategori Penilaian Keterampilan
(Permendikbud no.104, 2014:12)
Keterampilan
Rentang angka Huruf
3,85- 4,00 A
3,51-3,84 A-
3,18-3,50 B+
2,85-3,17 B
2,51-2,84 B-
2,18-2,50 C+
1,85-2,17 C
1,51-1,84 C-
1,18-1,50 D+
1,00-1,17 D
Nilai : 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4
301
Rubrik Penilaian Keterampilan (Kinerja)
Aspek yang
diamati
Skor
4 3 2 1
Merencanakan
pemecahan
masalah
Siswa membaca
soal dengan
cermat, bertanya
apabila tidak
memahami isi soal,
serta bersikap
tenan
Siswa
membaca soal
dengan cermat,
bertanya
apabila tidak
memahami isi
soal dan
bersikap gaduh
Siswa
membaca soal
namun masih
terlihat gaduh
Siswa tidak
membaca soal
dan bersikap
gaduh
Mengerjakan
soal dalam
lembar kerja
Mampu
menyelesaikan
semua pertanyaan
dengan benar dan
tepat serta mudah
dimengerti
Mampu
menyelesaikan
hampir semua
pertanyaan
dengan benar
dan tepat serta
mudah
dimengerti
Mampu
menyelesaikan
beberapa
pertanyaaan
dengan benar
namun kurang
tepat dan sulit
dimengerti
Mampu
menyelesaikan
beberapa
pertanyaan
namun kurang
benar dan tepat
serta tidak
dapat
dimengerti
Melaksanakan
diskusi sebagai
tuan rumah
dan tamu
Seluruh siswa
mengikuti langkah
- langkah yaitu
sebagai tuan rumah
dan tamu dan
bekerjasama
Hampir
seluruh siswa
mengikuti
langkah -
langkah yaitu
sebagai tuan
rumah dan
tamu
Beberapa
siswa
mengikuti
langkah -
langkah yaitu
sebagai tuan
rumah laporan
Hanya sedikit
siswa yang
mengikuti
langkah -
langkah yaitu
sebagai tuan
rumah dan
tamu
Ketrampilan
menyajikan
hasil diskusi
Hasil diskusi
disampaikan
dengan cara yang
kreatif dan
dikembangkan
dengan
menggunakan
kalimat-kalimat
buatan sendiri dan
mudah dipahami
Hasil diskusi
disampaikan
dengan cara
yang cukup
kreatif dan
dapat dipahami
Hasil diskusi
disampaikan
dengan cara
yang kurang
menarik,
kurang
inovatif, dan
masih perlu
diperbaiki agar
dapat lebih
dimengerti
Hasil diskusi
disampaikan
dengan cara
yang tidak
menarik, tidak
inovatif,
kurang jelas
dan belum
dapat
dimengerti
302
Lampiran 13
SINTAKS PEMBELAJARAN
PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY
DENGAN MEDIA POWERPOINT
1) Siswa mengamati tayangan powerpoint yang telah disiapakan oleh guru.
(mengamati)
2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang tayangan powerpoint.
(menanya)
3) Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2
anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu. (membuat jejaring)
4) Siswa diberikan lembar kerja siswa untuk dibahas bersama-sama dengan
anggota kelompoknya masing-masing. (mengamati)
5) Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang.
(mengamati, menalar)
6) Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya
untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam
kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu
mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)
7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)
8) Setiap kelompok untuk mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja
mereka. (menalar)
9) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
(mengkomunikasikan).
303
SILABUS PEMBELAJARAN
SIKLUS III
Kelas/Semester : V/ II
Mata Pelajaran : IPS
StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan
kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Indikator
Materi
Pokok
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
2.2.8 Menyebutkan 4
tokoh perjuangan
dalam
mempersiapkan
kemerdekaan.
2.2.9 Menjelaskan
peranan 4 tokoh
perjuangan dalam
mempersiapkan
kemerdekaan.
2.2.10 Menjelaskan cara
menghormati jasa-
jasa para pahlawan
kemerdekaan.
Peranan para
tokoh
perjuangan
dalam meraih
kemerdekaan
a. Guru mengajak siswa untuk mengamati tayangan powerpoint
tentang “Peranan para tokoh perjuangan dalam meraih
kemerdekaan”. (mengamati)
b. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4. (membentuk
jejaring)
c. Kemudian mengerjakan lembar kerja kelompok. (menalar)
d. Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat
orang. (menalar)
e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok
meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok
lain sejumlah 3 kelompok. (mencoba, mengkomunikasikan)
f. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja
mereka. (menalar)
g. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
mereka. (mengkomunikasikan)
Tes dan
Non Tes
3 x 35
menit (1
pertemuan)
a. Standar
IsiJakarta:
Depdiknas.
b.Standar
Proses.
Permendiknas
No 41 Tahun
2007
c.BSE IPS
Kelas V SD
303
304
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Nama Sekolah : SDN Bendan Ngisor
Mata Pelajaran : IPS
Kelas : V (Lima)
Semester : II (Dua)
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (1 pertemuan)
I. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.
II. Kompetensi Dasar
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia
III. Indikator
2.2.8 Menyebutkan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan.
2.2.9 Menjelaskan peranan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan.
2.2.10 Menjelaskan cara menghormati jasa-jasa para pahlawan
kemerdekaan.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru tentang tokoh perjuangan dalam
mempersiapkan kemerdekaan, siswa mampu menyebutkan 4 tokoh
perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar.
2. Melalui tayangan powerpoint tentang tokoh perjuangan dalam
mempersiapkan kemerdekaan, siswa mampu menjelaskan peranan 4
tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan dengan
lengkap.
3. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan cara
menghormati jasa-jasa para pahlawan kemerdekaan dengan tepat.
305
Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines),
Rasa hormat dan perhatian (respect), Tekun (diligence), Tanggung
jawab ( responsibility),Berani (courage), Integritas (integrity), Peduli
(caring), Jujur(fairnes).
V. Materi Ajar
Peranan para tokoh perjuangan dalam meraih kemerdekaan.(terlampir)
VI. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model pembelajaran : Two Stay Two Stray
3. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi kelompok
c. Penugasan
d. Tanya jawab
VII. Langkah-langkah Kegiatan
NO KEGIATAN WAKTU
A. Pra Kegiatan
Salam
Doa bersama
Presensi
Pengkondisian kelas
Kegiatan awal
a. Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Mengheningkan Cipta”
yang dilakukan oleh siswa dipimpin oleh guru kelas.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “Peranan para
tokoh perjuangan dalam meraih kemerdekaan”.
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa.
15 menit
B. Kegiatan Inti
a. Guru menyiapkan media powerpoint tentang tokoh-tokoh
perjuangan kemerdekaan dan mengajak siswa untuk mengamati
tampilan powerpoint tersebut. (mengamati)
b. Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang
berisikan tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan. (menanya)
c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa
secara heterogen, 2 siswa bertugas menjadi tamu dan 2 siswa
lainya bertugas menjadi tuan rumah. Bagi siswa yang berperan
sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk bintang, dan siswa
yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala berbentuk
65 menit
306
bulan. (membentuk jejaring)
d. Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok
untuk dibahas bersama-sama dengan anggota
kelompoknya.(menalar)
e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok
meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain
sejumlah 3 kelompok yang sudah ditentukan. Dua orang yang
tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan
informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba,
mengkomunikasikan)
f. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan
melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba,
mengkomunikasikan)
g. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
(menalar)
h. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
(mengkomunikasikan)
i. Guru dan siswa bersama-sama membahas kembali hasil kerja
kelompok. (mengkomunikasikan)
j. Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dengan
bimbingan dari guru. (menalar)
k. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil
kerja kelompok.
C. KegiatanPenutup
a. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran.
b. Guru memberikan soal evaluasi.
c. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas
secara individu (PR).
d. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya.
e. Guru mengakhiri pengajaran dengan berdoa dan memberikan
salam kepada siswa.
25 menit
VIII. Media dan Sumber Belajar
1. Media :
a. Tayangan powerpoint tentang “Peranan para tokoh perjuangan dalam
meraih kemerdekaan”.
b. Teks lagu “Mengheningkan Cipta”.
2. Sumber Belajar:
a. Standar Isi Permendiknas No.22 Tahun 2006.
b. Pedoman penilaian Permendikbud No.104 Tahun 2014
c. BSE IPS Kelas V
307
IX. Penilaian
1. Teknik Penilaian :
a. Test
b. Non Test Akhir
2. Bentuk Penilaian :
a. Tertulis
b. Unjuk kerja
3. Bentuk Test :
a. Lembar test berupa soal pilihan ganda dan isian (terlampir)
b. Lembar penilaian disertai rubrik (terlampir)
4. Remidial dan pengayaan
Semarang,................................
Guru Mitra Guru Kelas VB (Peneliti)
Ratih Juwariah , S.Pd Afrinia Nur Fatimah
NIP. 19860731 201001 2 028 NIM 1401411499
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD N Bendan Ngisor
Sri Sunarti, S.Pd
NIP. 19650727 199211 2 001
308
Lampiran
Lampiran 1
Materi Ajar
Peranan para tokoh perjuangan
dalam mempersiapkan
kemerdekaan
Kemerdekaan yang bangsa Indonesia tidak lepas dari peran tokoh-tokoh nasional
yang ada. Tokoh-tokoh tersebut berjasa besar dalam proses proklamasi
kemerdekaan.
1. Beberapa Tokoh dalam Mempersiapkan Kemerdekaan
Banyak tokoh yang berperan dalam mempersiapkan kemerdekaan. Beberapa
tokoh yang terlibat di antaranya adalah sebagai berikut
a. Ir. Soekarno
Ir. Soekarno lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901. Soekarno dikenal
sebagai pemuda yang pemberani dan cerdas. Pada masa penjajahan, ia berhasil
meraih gelar insinyur di Bandung.Pada masa pergerakan nasional, Soekarno
selalu tampil sebagai pemimpin organisasi. Pada 1927 Soekarno mendirikan
Partai Nasional Indonesia (PNI). Namun, ia ditangkap oleh Belanda. Soekarno
309
diadili dan dihukum. Pada 1945 Soekarno dibebaskan oleh Jepang. Pada masa
penjajahan Jepang, Soekarno memimpin organisasi Pusat Tenaga Rakyat (Putera).
Ia bersama Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur mengelola
Putera. Pada sidang BPUPKI pertama, 29 Mei sampai 1 Juni 1945, Soekarno
mengenalkan lima asas pokok dalam suatu negara. Lima asas ini ditetapkan
BPUPKI dengan nama Pancasila. Hasil sidang BPUPKI yang lain, yaitu
dibentuknya Panitia Sembilan yang beranggotakan sembilan orang. Panitia ini
diketuai Ir. Soekarno. Panitia Sembilan ini bertugas merumuskan asas dan tujuan
negara merdeka. Hasil rumusan Panitia Sembilan ini dikenal dengan nama Jakarta
Charter atau Piagam Jakarta.Pada 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan. Sebagai
gantinya dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dengan
beranggotakan 21 orang yang diketuai oleh Ir. Soekano.
b. Drs. Moh. Hatta
Drs. Moh. Hatta lahir di Batuampar, Sumatera Barat pada 12 Agustus
1902. Nama aslinya Mohammad Khattan. Ia dikenal sebagai anak yang taat
beragama. Gelar sarjana diraihnya di Belanda.Pada masa pergerakan nasional,
Drs. Moh. Hatta menjadi ketua Perhimpunan Indonesia di Belanda. Perhimpunan
Indonesia ini merupakan gerakan mahasiswa Indonesia yang memperjuangka
Pada masa pendudukan Jepang, Drs. Moh. Hatta memimpin Pusat Tenaga Rakyat
(Putera). Ia bersama Ir. Soekarno, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur.
Peranan Drs. Moh. Hatta sangat penting bersama Ir. Soekarno pada saat persiapan
kemerdekaan.n kemerdekaan.
310
c. Prof. Dr. R. Soepomo, S.H.
Buah pikirannya banyak dipakai dalam penyusunan UUD 1945. Ia ahli
ilmu tata negara dan hukum. Karena kemampuannya ini, ia dapat duduk dalam
keanggotaan BPUPKI. Pada sidang BPUPKI ia menjadi ketua panitia kecil yang
bertugas merancang Undang-Undang Dasar. Dalam sidang pertama BPUPKI, 31
Mei 1945, Soepomo mengemukakan lima dasar negara. Ia juga diberi tugas
memperbaiki redaksi dari rancangan UUD. Yakni sebagai panitia penghalus
bahasa. Akhirnya UUD RI dapat diterima seluruhnya oleh sidang BPUPKI.
Terakhir Soepomo duduk sebagai anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI).
d. Prof. Mohammad Yamin, S.H.
Moh Yamin berpikiran cerdas dan luas. Ia mempunyai cita-cita tinggi dan
gemar membaca. Kegiatan berorganisasi dimulainya dengan memasuki Jong
311
Sumatranen Bond.Kemudian menjadi Indonesia Muda. Ia juga salah satu tokoh
lahirnya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.Dalam sidang BPUPKI, Moh.
Yamin menyampaikan gagasan mengenai dasar falsafah negara yang kemudian
dinamakan Pancasila. Ia juga banyak memberikan masukan dalam perumusan
UUD 1945. Ia adalah salah satu anggota PPKI.
2. Ada beberapa cara mengenang dan menghormati jasa para pahlawan, di
antaranya sebagai berikut
a. Pada waktu upacara di sekolah atau di kantor, dilakukan acara
mengheningkan cipta yang tujuannya untuk mengenang jasa para pahlawan.
b. Melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan dan mendoakan semoga
arwahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
312
c. Meneladani semangat perjuangan para pahlawan dalam kehidupan sehari-
hari.
d. Mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif dan membangun Indonesia
supaya lebih maju.
Kita pantas menghargai usaha tokoh-tokoh bangsa dalam mempersiapkan
kemerdekaan kita. Berkat usaha mereka, kita dapat hidup di alammerdeka dan
menikmati sistem ketatanegaraan yang mereka perjuangkan.Bentuk penghormatan
kepada mereka dapat kita ungkapkan dengan mengenang jasa-jasa mereka. Kita
juga bisa berziarah ke makam mereka dan berdoa untuk mereka.Bentuk
penghargaan yang tak kalah penting adalah mencontoh sikap-sikap positif yang
mereka tunjukkan dan meneruskan perjuangan mereka.
Sikap positif tokoh-tokoh bangsa yang patut kita contoh antara lain:
1. Rela berjuang demi bangsa dan negara.
2. Berpendirian tetapi juga menghormati pendapat orang lain.
Para tokoh bangsa terkenal memegang teguh pendapat dan
memperjuangkan pendapatnya. Namun, ketika suatu kesepakatan bersama telah
diambil dengan lapang dada mereka menerima keputusan itu .Karya mereka
membangun dasar negara harus kita teruskan agar sendi-sendi negara ini makin
kokoh. Undang-Undang Dasar 1945 yang mereka hasilkan merupakan karya yang
313
amat mengagumkan. Namun demikian, seiring dengan perkembangan zaman
undang-undang dasar itu ternyata dirasa perlu untuk disempurnakan. Maka kita
mengenal adanya amandemen terhadap UUD 1945. Usaha ini harus tetap kita
lakukan agar tercipta suatu sistem yang lebih baik. Ini menjadi tugas kita sekarang
sebagai generasi penerus bangsa.
314
Lampiran 2
Teks Lagu
MEHENINGKAN CIPTA
Dengan seluruh angkasa raya memuji
Pahlawan negara
Nan gugur remaja diribaan bendera
Bela nusa bangsa
Kau kukenang wahai bunga putra bangsa
Harga jasa
Kau cahya pelita
Bagi Indonesia merdeka
315
Lampiran 3
Lembar Kerja kelompok
Siklus 3
Nama kelompok : 1.................................... (tuan rumah)
2.................................... (tuan rumah)
3.................................... (tamu)
4.................................... (tamu)
A. Diskusikan dan isilah jawaban pada kotak – kotak dibawah ini!
Gambar Pertanyaan Jawaban
a. Siapakah nama tokoh
disamping?
b. Tokoh tersebut lahir
pada tanggal berapa?
c. Sebutkan 2 peran
tokoh tersebut untuk
mencapai
kemerdekaan
indonesia?
a. Siapakah nama
tokoh disamping?
b. Tokoh tersebut lahir
pada tanggal
berapa?
c. Sebutkan 2 peran
tokoh tersebut untuk
mencapai
kemerdekaan
indonesia?
316
a. Siapakah nama
tokoh disamping?
b. Sebutkan 2 peran
tokoh tersebut untuk
mencapai
kemerdekaan
indonesia?
c. Siapakah nama
tokoh disamping?
f. Sebutkan 2 peran
tokoh tersebut untuk
mencapai
kemerdekaan
indonesia?
b. Sebutkan 2 cara mengenang dan menghormati jasa para pahlawan!
317
Lampiran 4
Kunci Jawaban
Lembar Kerja Kelompok
1. a. Ir. Soekarno
b. 6 Juni 1901
c. Tokoh Proklamator, ketua PPKI, presiden pertama
2. a. Moh. Hatta
b. 12 Agustus 1903
c. Mendirikan PNI, sebagai wakil presiden RI
3. a. Dr. Soepomo
b. Mengetuai panitia perancang UUD, mendirikan organisasi budi utomo
4. a. Moh. Yamin
b. Mendirikan BPUPKI, mendirikan organisasi
318
Lampiran 5
Pedoman Penilaian
Lembar Kerja Kelompok
NO SKOR
1 5
2 4
3 3
4 3
Jumlah
Skor
15
Nilai Akhir = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 100
319
Lampiran 6
Kisi-kisi Soal
Kelas/Semester : V/ II
Mata Pelajaran : IPS
StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat
dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Materi
Pokok
Indikator Penilaian Sumber Belajar Teknik Bentuk
Instrumen
Ranah Nomor
Soal
Peranan para
tokoh
perjuangan
dalam meraih
kemerdekaan
2.2.8 Menyebutkan 4
tokoh
perjuangan
dalam
mempersiapkan
kemerdekaan.
2.2.9 Menjelaskan
peranan 4 tokoh
perjuangan
dalam
mempersiapkan
kemerdekaan.
2.2.10Menjelaskan
cara
menghormati
jasa-jasa para
pahlawan
kemerdekaan.
Tertulis
Pilihan
ganda dan
Isian
Pilihan
ganda dan
Isian
Pilihan
ganda dan
Isian
C1
C2
C2
1,2
(pilihan
ganda)
4 (isian)
3,4,5,6,7,
8
(pilihan
ganda)
2
,3(isian)
9,10
(pilihan
ganda)
1,5(isian)
BSE
IPS
Kelas
V
320
Lampiran 7
LEMBAR SOAL EVALUASI
SIKLUS 3
Mata pelajaran : IPS
Kelas : V (Lima)
A. Untuk soal no 1-10 Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi
tanda silang ( X ) pada huruf a , b , c , atau d pada lembar jawab!
1.Dibawah ini beberapa tokoh perjuangan, kecuali...
a. Soekarno c. Supomo
b. Bung hatta d. Moh.Yanin
2.
Siapa nama tokoh diatas?
a. Soekarno c. Supomo
b. Bung hatta d. Moh.Yanin
3. Salah satu tokoh kemerdekaan yang memimpin Pusat Tenaga Rakyat
(Putera) adalah......
a Soekarno c. Supomo
b. Bung hatta d. Moh.Yanin
4. Ir. Sokarno lahir pada tanggal...
a. 6 Juni 1901
b. 7 Juni 1901
c. 8 Juni 1901
d. 7 Juni 1901
321
5. Ir Soekarno berhasil meraih gelar insinyur di...
a. Semarang c. Jakarta
b. Surabaya d. Bandung
6. Soepomo menjadi ketua panitia kecil yang bertugas merancang Undang-
Undang pada sidang...
a. BPUPKI II c. PPKI II
b. BPUPKI d. PPKI I
7. Ir. Soekarno mendirikan sebuah partai yaitu...
a. PNI c. PNN
b. PDI d. PDN
8.Moh. Yamin menyampaikan gagasan mengenai dasar falsafah negara yang
kemudian dinamakan...
a. UUD 45 c. Pancasila
b. Piagam Jakarta d. Dasasila
9. Pada saat waktu upacara di sekolah, untuk mengenang jasa para pahlawan
dinyanyikan lagu...
a. Hari merdeka c. Para Pahlawan
b. Indonesia Raya d. Mengheningkan cipta
10. Sikap positif tokoh-tokoh bangsa yang patut kita contoh antara
lain,kecuali...
a. Rela berkorban c. Menghargai pendapat orang lain
b. Mengambil keputusan sendiri d. Berpendirian
B. Isilah dengan jawaban yang benar pada lembar jawab yang telah
disediakan!
1. Sebutkan 2 cara mengenang dan menghormati jasa para pahlawan!
2. Sebutkan 2 peranan Drs. Moh. Hatta dalam memperjuangkan kemerdekan!
3. Dr. Soepomo pada sidang BPUPKI ia menjadi ketua panitia kecil yang
bertugas?
4. Sebutkan 2 tokoh perjuangan dalam meraih kemerdekaan!
5. Sebutkan salah satu sikap positif tokoh-tokoh bangsa yang patut kita contoh!
322
Lampiran 8
KUNCI JAWABAN
A. Pilihan Ganda
1. D
2. C
3. B
4. A
5. D
6. B
7. A
8. C
9. D
10. B
B. Isian
1. Pada waktu upacara di sekolah dilakukan acara mengheningkan cipta,
Melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan.
2. menjadi ketua Perhimpunan Indonesia di Belanda, memimpin Pusat
Tenaga Rakyat (Putera)
3. merancang Undang-Undang Dasar
4. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
5. Rela berjuang demi bangsa dan negara
323
Lampiran 9
PENILAIAN TEST (KOGNITIF)
a. Pilihan Ganda
Penskoran pilihan ganda:
- jika benar = mendapat skor 1
- jika salah = mendapat skor 0
b. Isian
No Skor
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah 10
Penskoran isian:
- jika benar dan lengkap = mendapat skor 2
- jika jawaban kurang lengkap = mendapat skor 1
- jika salah = mendapat skor 0
Skor maksimum pilihan ganda dan isian = 20
No Skor
1 1
2 1
3 1
4 1
5 1
6 1
7 1
8 1
9 1
10 1
Jumlah 10
Nilai Akhir = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 100
324
Lampiran 10
PENILAIAN ASPEK SIKAP SPIRITUAL (AFEKTIF)
Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : IPS
Hari/Tanggal :
Petunjuk:
Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:
a. 4 = sangat baik
b. 3 = baik
c. 2 = cukup
d. 1 = kurang
NO Nama Siswa Sikap spiritual yang diamati
Berdoa sebelum
dan sesudah
melakukan kegiatan
Toleransi dalam
beribadah
Perilaku syukur
1
2
3
4
5
Kategori Sikap Spiritual
Modus Kategori
4 SB
3 B
2 C
1 K
(permendikbud no.104 2014: 11)
325
Rubrik Penilaian Sikap Spiritual
Nilai sikap
spiritual yang
diamati
Kriteria
Baik Sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Berdoa Sebelum
dan Sesudah
melakukan
kegiatan
Siswa selalu
melakukan doa
sebelum dan
sesudah
melakukan
kegiatan
pembelajaran
Siswa sering
berdoa
sebelum dan
sesudah
melakukan
kegiatan
pembelajaran
Siswa berdoa
hanya sebelum
atau sesudah
melakukan
kegiatan
pembelajaran
Siswa tidak
berdoa
sebelum dan
sesudah
melakukan
kegiatan
pembelajaran
Toleransi dalam
beribadah
Siswa
menunjukkan
sikap toleransi
dalam beribadah
Siswa sering
menunjukkan
sikap
toleransi
dalam
beribadah
Siswa kadang-
kadang
menunjukkan
sikap toleransi
dalam
beribadah
Siswa tidak
menunjukkan
sikap toleransi
dalam
beribadah
Perilaku syukur
Siswa selalu
mengucapkan
syukur setiap
akhir aktifitas
belajar ataupun
saat mendapat
sesuatu
Siswa
sesekali
mengucapkan
syukur setiap
akhir aktifitas
belajar
ataupun saat
mendapat
sesuatu
Siswa
mengucapkan
hanya pada saat
akhir
pembelajaran
Siswa tidak
pernah
mengucapkan
syukur selama
proses
pembelajaran
326
Lampiran 11
PENILAIAN SIKAP SOSIAL (AFEKTIF)
Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : IPS
Hari/Tanggal :
Petunjuk:
Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:
a. 4 = sangat baik
b. 3 = baik
c. 2 = cukup
d. 1 = kurang
No. Indikator Deskriptor Check Skor
1. Disiplin 1. mematuhi peraturan bermain
peran dalam berkelompok
2. mengerjakan lembar kerja
kelompok dengan baik
3. bersikap mandiri dalam
mengerjakan tugas
4. menyelesaikan tugas tepat
waktu
2. Kerjasama 1. saling membantu dalam
mengerjakan tugas
2. membagi tugas dengan
anggota kelompok yang lain
3. mengerjakan tugas kelompok
bersama anggota lain dengan
sunguh-sungguh
4. berpartisipasi aktif dalam
setiap kegiatan
3. Teliti 1. mengerjakan soal dengan
cermat
2. mengecek kembali soal yang
diangap sulit
3. meneliti kembali pekerjaan
327
yang sudah dilakukan
4. melakukan sesuatu dengan
penuh ketelitian
4. Rasa ingin tahu
1. Menanyakan sesuatu karena
belum faham pada sustu materi
2. sering bertanya tentang hal
baru
3. selalu antusias dalam
penjelasan materi
4. selalu aktif dalam setiap
kegiatan.
Modus
Kategori Sikap Sosial
Modus Kategori
4 SB
3 B
2 C
1 K
(permendikbud no.104, 2014: 11)
328
Lampiran 12
PENILAIAN KETERAMPILAN (PSIKOMOTORIK)
Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : IPS
Hari/Tanggal :
Petunjuk :
Berilah skor penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:
a. 1 jika kinerja siswa tidak kompeten
b. 2 jika kinerja siswa cukup kompeten
c. 3 jika kinerja siswa kompeten
d. 4 jika kinerja siswa sangat kompeten
(Suwandi, 2011:86)
NO Nama
Siswa
Aspek yang diamati Nilai Huruf
Merencanakan
pemecahan
masalah
Mengerjakan
soal dalam
lembar kerja
Melaksanakan
diskusi
sebagai tuan
rumah dan
tamu
Ketrampilan
menyajikan
hasil diskusi
1
2
3
4
5
329
Pedoman Penskoran
Skor minimal : 4
Skor maksimal :16
Kategori Penilaian Keterampilan
(Permendikbud no.104, 2014:12)
Keterampilan
Rentang angka Huruf
3,85- 4,00 A
3,51-3,84 A-
3,18-3,50 B+
2,85-3,17 B
2,51-2,84 B-
2,18-2,50 C+
1,85-2,17 C
1,51-1,84 C-
1,18-1,50 D+
1,00-1,17 D
Nilai : 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4
330
Rubrik Penilaian Keterampilan (Kinerja)
Aspek yang
diamati
Skor
4 3 2 1
Merencanakan
pemecahan
masalah
Siswa membaca
soal dengan
cermat, bertanya
apabila tidak
memahami isi soal,
serta bersikap
tenan
Siswa
membaca soal
dengan cermat,
bertanya
apabila tidak
memahami isi
soal dan
bersikap gaduh
Siswa
membaca soal
namun masih
terlihat gaduh
Siswa tidak
membaca soal
dan bersikap
gaduh
Mengerjakan
soal dalam
lembar kerja
Mampu
menyelesaikan
semua pertanyaan
dengan benar dan
tepat serta mudah
dimengerti
Mampu
menyelesaikan
hampir semua
pertanyaan
dengan benar
dan tepat serta
mudah
dimengerti
Mampu
menyelesaikan
beberapa
pertanyaaan
dengan benar
namun kurang
tepat dan sulit
dimengerti
Mampu
menyelesaikan
beberapa
pertanyaan
namun kurang
benar dan tepat
serta tidak
dapat
dimengerti
Melaksanakan
diskusi sebagai
tuan rumah
dan tamu
Seluruh siswa
mengikuti langkah
- langkah yaitu
sebagai tuan rumah
dan tamu dan
bekerjasama
Hampir
seluruh siswa
mengikuti
langkah -
langkah yaitu
sebagai tuan
rumah dan
tamu
Beberapa
siswa
mengikuti
langkah -
langkah yaitu
sebagai tuan
rumah laporan
Hanya sedikit
siswa yang
mengikuti
langkah -
langkah yaitu
sebagai tuan
rumah dan
tamu
Ketrampilan
menyajikan
hasil diskusi
Hasil diskusi
disampaikan
dengan cara yang
kreatif dan
dikembangkan
dengan
menggunakan
kalimat-kalimat
buatan sendiri dan
mudah dipahami
Hasil diskusi
disampaikan
dengan cara
yang cukup
kreatif dan
dapat dipahami
Hasil diskusi
disampaikan
dengan cara
yang kurang
menarik,
kurang
inovatif, dan
masih perlu
diperbaiki agar
dapat lebih
dimengerti
Hasil diskusi
disampaikan
dengan cara
yang tidak
menarik, tidak
inovatif,
kurang jelas
dan belum
dapat
dimengerti
331
Lampiran 13
SINTAKS PEMBELAJARAN
PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY
DENGAN MEDIA POWERPOINT
1) Siswa mengamati tayangan powerpoint yang telah disiapakan oleh guru.
(mengamati)
2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang tayangan powerpoint.
(menanya)
3) Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2
anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu. (membuat jejaring)
4) Siswa diberikan lembar kerja siswa untuk dibahas bersama-sama dengan
anggota kelompoknya masing-masing. (mengamati)
5) Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang.
(mengamati, menalar)
6) Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya
untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam
kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu
mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)
7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)
8) Setiap kelompok untuk mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja
mereka. (menalar)
9) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
(mengkomunikasikan).
333
DATA AWAL HASIL BELAJAR SISWA
MATA PELAJARAN IPS
KELAS VB SDN BENDAN NGISOR
NO NAMA JENIS
KELAMIN NILAI KKM KRITERIA
1 Ilham Dwi Setiawan L 50 65 TIDAK TUNTAS
2 Ina Setyo Arum P 60 65 TIDAK TUNTAS
3 Ryan Adi Herlambang L 55 65 TIDAK TUNTAS
4 Muhammad Afrizal L 60 65 TIDAK TUNTAS
5 A.A. Komang Candra L 60 65 TIDAK TUNTAS
6 Anggreini Indah P 65 65 TUNTAS
7 Anisa Ratasya P 60 65 TIDAK TUNTAS
8 Ardine Ibtihal Tamir L 70 65 TUNTAS
9 Aswa Salsabela
Yanayir P 40 65 TIDAK TUNTAS
10 Aulia Ika Putri Puspita P 65 65 TUNTAS
11 Chrisandito Sebastian L 60 65 TIDAK TUNTAS
12 Daffa Pawahyangan L 50 65 TIDAK TUNTAS
13 Danda Arya Syahputra L 60 65 TIDAK TUNTAS
14 Dewangga Ananta L 60 65 TIDAK TUNTAS
15 Fahchri Rizky
Ardhiarta L 60 65 TUNTAS
16 Faza Triadi Saputra L 60 65 TIDAK TUNTAS
17 Firda Maya Pratiwi P 75 65 TUNTAS
18 Gavin Azarya P 70 65 TUNTAS
19 Gyda Leilani Zaneta P 60 65 TIDAK TUNTAS
20 Harya Aditya Tama L 75 65 TUNTAS
21 Isnal Syahrul
Ramadhan L 60 65 TIDAK TUNTAS
22 Leoni Calista Putri P 75 65 TUNTAS
23 Linda Dea Safira P 60 65 TIDAK TUNTAS
24 Maulida Rahma P 70 65 TUNTAS
25 Meishita Jasmine
Sharira P 75 65 TUNTAS
26 Mohamad Bagus Rizal L 60 65 TIDAK TUNTAS
27 Muhammad Shidiq
Mulya L 63 65 TIDAK TUNTAS
28 Nafiza Salsabila Faliha P 70 65 TUNTAS
29 Peggy Farsha Tintya P 60 65 TIDAK TUNTAS
334
30 Rafi Adiatma Kurnia L 66 65 TUNTAS
31 Rifki Yahya L 60 65 TIDAK TUNTAS
32 Sandra Nabila P 75 65 TUNTAS
33 Sausan Lintang P 60 65 TIDAK TUNTAS
34 Syailendra Bintang L 50 65 TIDAK TUNTAS
35 Willy Samudra
Laksana L 60 65 TIDAK TUNTAS
36 Azhar Nafi'ah P 65 65 TUNTAS
37 Muhammad Basman L 40 65 TIDAK TUNTAS
Rata-rata 61,7297
3
Nilai tertinggi 75
Nilai terendah 40
Jumlah siswa yang tuntas 13
Jumlah siswa yang tidak tuntas 24
Persentase ketuntasan belajar 37%
341
HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DALAM PEMBELAJARAN IPS
SIKLUS I
NO NAMA L/P NILAI KKM KRITERIA
1 Ilham Dwi Setiawan L 45 65 TIDAK TUNTAS
2 Ina Setyo Arum P 45 65 TIDAK TUNTAS
3 Ryan Adi Herlambang L 50 65 TIDAK TUNTAS
4 Muhammad Afrizal L 45 65 TIDAK TUNTAS
5 A.A. Komang Candra L 75 65 TIDAK TUNTAS
6 Anggreini Indah P 55 65 TIDAK TUNTAS
7 Anisa Ratasya P 65 65 TUNTAS
8 Ardine Ibtihal Tamir L 80 65 TUNTAS
9 Aswa Salsabela Yanayir P 45 65 TIDAK TUNTAS
10 Aulia Ika Putri Puspita P 75 65 TUNTAS
11 Chrisandito Sebastian L s
12 Daffa Pawahyangan L 70 65 TIDAK TUNTAS
13 Danda Arya Syahputra L s
14 Dewangga Ananta L 70 65 TUNTAS
15 Fahchri Rizky Ardhiarta L 70 65 TUNTAS
16 Faza Triadi Saputra L 55 65 TIDAK TUNTAS
17 Firda Maya Pratiwi P 65 65 TUNTAS
18 Gavin Azarya P 55 65 TIDAK TUNTAS
19 Gyda Leilani Zaneta P 55 65 TIDAK TUNTAS
20 Harya Aditya Tama L 55 65 TIDAK TUNTAS
21 Isnal Syahrul
Ramadhan
L 65 65 TUNTAS
22 Leoni Calista Putri P 55 65 TIDAK TUNTAS
23 Linda Dea Safira P 55 65 TIDAK TUNTAS
24 Maulida Rahma P 75 65 TUNTAS
25 Meishita Jasmine
Sharira
P 70 65 TUNTAS
26 Mohamad Bagus Rizal L 65 65 TUNTAS
27 Muhammad Shidiq
Mulya
L 60 65 TIDAK TUNTAS
28 Nafiza Salsabila Faliha P 75 65 TUNTAS
29 Peggy Farsha Tintya P 50 65 TIDAK TUNTAS
30 Rafi Adiatma Kurnia L 65 65 TUNTAS
342
31 Rifki Yahya L 70 65 TUNTAS
32 Sandra Nabila P 60 65 TIDAK TUNTAS
33 Sausan Lintang P 75 65 TUNTAS
34 Syailendra Bintang L 55 65 TIDAK TUNTAS
35 Willy Samudra Laksana L 45 65 TIDAK TUNTAS
36 Azhar Nafi'ah P 65 65 TUNTAS
37 Muhammad Basman L 40 65 TIDAK TUNTAS
Rata-rata 60,57143
Nilai tertinggi 80
Nilai terendah 40
Jumlah siswa yang tuntas 17
Jumlah siswa yang tidak tuntas 18
Persentase ketuntasan belajar 48%
343
HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DALAM PEMBELAJARAN IPS
SIKLUS II
NO NAMA L/P NILAI KKM KRITERIA
1 Ilham Dwi Setiawan L 50 65 TIDAK TUNTAS
2 Ina Setyo Arum P 65 65 TUNTAS
3 Ryan Adi Herlambang L 80 65 TUNTAS
4 Muhammad Afrizal L 70 65 TUNTAS
5 A.A. Komang Candra L 75 65 TUNTAS
6 Anggreini Indah P 85 65 TUNTAS
7 Anisa Ratasya P 95 65 TUNTAS
8 Ardine Ibtihal Tamir L 75 65 TUNTAS
9 Aswa Salsabela Yanayir P 50 65 TIDAK TUNTAS
10 Aulia Ika Putri Puspita P 75 65 TUNTAS
11 Chrisandito Sebastian L s
12 Daffa Pawahyangan L 75 65 TUNTAS
13 Danda Arya Syahputra L 70 65 TUNTAS
14 Dewangga Ananta L 90 65 TUNTAS
15 Fahchri Rizky Ardhiarta L 95 65 TUNTAS
16 Faza Triadi Saputra L 85 65 TUNTAS
17 Firda Maya Pratiwi P 95 65 TUNTAS
18 Gavin Azarya P 90 65 TUNTAS
19 Gyda Leilani Zaneta P 60 65 TIDAK TUNTAS
20 Harya Aditya Tama L 55 65 TIDAK TUNTAS
21 Isnal Syahrul
Ramadhan
L 65 65 TUNTAS
22 Leoni Calista Putri P 60 65 TIDAK TUNTAS
23 Linda Dea Safira P 60 65 TIDAK TUNTAS
24 Maulida Rahma P 90 65 TUNTAS
25 Meishita Jasmine
Sharira
P 95 65 TUNTAS
26 Mohamad Bagus Rizal L 70 65 TUNTAS
27 Muhammad Shidiq
Mulya
L s
28 Nafiza Salsabila Faliha P 95 65 TUNTAS
29 Peggy Farsha Tintya P 70 65 TUNTAS
30 Rafi Adiatma Kurnia L 75 65 TUNTAS
344
31 Rifki Yahya L 60 65 TIDAK TUNTAS
32 Sandra Nabila P 85 65 TUNTAS
33 Sausan Lintang P 80 65 TUNTAS
34 Syailendra Bintang L 95 65 TUNTAS
35 Willy Samudra Laksana L 50 65 TIDAK TUNTAS
36 Azhar Nafi'ah P 60 65 TIDAK TUNTAS
37 Muhammad Basman L 70 65 TUNTAS
Rata-rata 74,71429
Nilai tertinggi 95
Nilai terendah 50
Jumlah siswa yang tuntas 26
Jumlah siswa yang tidak tuntas 9
Persentase ketuntasan belajar 74%
345
HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DALAM PEMBELAJARAN IPS
SIKLUS III
NO NAMA L/P NILAI KKM KRITERIA
1 Ilham Dwi Setiawan L 60 65 TIDAK TUNTAS
2 Ina Setyo Arum P 70 65 TUNTAS
3 Ryan Adi Herlambang L 75 65 TUNTAS
4 Muhammad Afrizal L 75 65 TUNTAS
5 A.A. Komang Candra L 50 65 TIDAK TUNTAS
6 Anggreini Indah P 85 65 TUNTAS
7 Anisa Ratasya P 80 65 TUNTAS
8 Ardine Ibtihal Tamir L 75 65 TUNTAS
9 Aswa Salsabela Yanayir P 60 65 TIDAK TUNTAS
10 Aulia Ika Putri Puspita P 85 65 TUNTAS
11 Chrisandito Sebastian L 85 65 TUNTAS
12 Daffa Pawahyangan L 85 65 TUNTAS
13 Danda Arya Syahputra L 80 65 TUNTAS
14 Dewangga Ananta L 90 65 TUNTAS
15 Fahchri Rizky Ardhiarta L 85 65 TUNTAS
16 Faza Triadi Saputra L 85 65 TUNTAS
17 Firda Maya Pratiwi P 95 65 TUNTAS
18 Gavin Azarya P 80 65 TUNTAS
19 Gyda Leilani Zaneta P 60 65 TIDAK TUNTAS
20 Harya Aditya Tama L s
21 Isnal Syahrul
Ramadhan
L 70 65 TUNTAS
22 Leoni Calista Putri P 60 65 TIDAK TUNTAS
23 Linda Dea Safira P 65 65 TUNTAS
24 Maulida Rahma P 95 65 TUNTAS
25 Meishita Jasmine
Sharira
P 70 65 TUNTAS
26 Mohamad Bagus Rizal L 70 65 TUNTAS
27 Muhammad Shidiq
Mulya
L 80 65 TUNTAS
28 Nafiza Salsabila Faliha P 95 65 TUNTAS
29 Peggy Farsha Tintya P 80 65 TUNTAS
30 Rafi Adiatma Kurnia L 85 65 TUNTAS
346
31 Rifki Yahya L 95 65 TUNTAS
32 Sandra Nabila P 80 65 TUNTAS
33 Sausan Lintang P 75 65 TUNTAS
34 Syailendra Bintang L 70 65 TUNTAS
35 Willy Samudra Laksana L 95 65 TUNTAS
36 Azhar Nafi'ah P 80 65 TUNTAS
37 Muhammad Basman L 80 65 TUNTAS
Rata-rata 77,91667
Nilai tertinggi 95
Nilai terendah 60
Jumlah siswa yang tuntas 31
Jumlah siswa yang tidak tuntas 5
Persentase ketuntasan belajar 86%
347
HASIL BELAJAR RANAH SIKAP SPIRITUAL
SIKLUS I
NO NAMA INDIKATOR YANG
DIAMATI
1 2 3
1 I D S 4 3 3
2 I S A 4 3 3
3 R A H 4 3 3
4 M A 4 3 3
5 A.A. C 4 3 3
6 A I 4 4 3
7 A R 4 3 3
8 A I T 4 4 4
9 A S Y 4 3 3
10 A I P P 4 3 3
11 C S
12 D P 4 3 3
13 D A S
14 D A 4 3 3
15 F R A 4 3 4
16 F T S 4 3 3
17 F M P 4 3 3
18 G A 4 3 3
19 G L Z 4 3 3
348
20 H A T 4 3 3
21 I S R 4 3 3
22 L C P 4 3 3
23 L D S 4 4 4
24 M R 4 4 4
25 M J S 4 3 3
26 M B R 4 3 3
27 M S 4 4 3
28 N S F 4 3 3
29 P F T 4 3 3
30 R A K 4 3 3
31 R Y 4 3 3
32 S N 4 3 3
33 S L 4 3 3
34 S B 4 3 4
35 W S L 4 3 3
36 A N 4 4 3
37 M B 4 3 3
Jumlah
yang
mendapat
skor
1 0 0 0
2 0 0 0
3 0 29 30
4 35 6 5
Modus 4 3 3
Modus 3
Kriteria B
349
HASIL BELAJAR RANAH SIKAP SPIRITUAL
SIKLUS II
NO NAMA INDIKATOR YANG DIAMATI
1 2 3
1 I D S 4 3 3
2 I S A 4 3 3
3 R A H 4 3 4
4 M A 4 4 4
5 A.A. C 4 4 3
6 A I 4 4 4
7 A R 4 4 4
8 A I T 4 4 4
9 A S Y 4 3 3
10 A I P P 4 3 3
11 C S
12 D P 4 4 4
13 D A S 4 3 3
14 D A 4 4 3
15 F R A 4 3 4
16 F T S 4 4 4
17 F M P 4 3 3
18 G A 4 4 3
19 G L Z 4 4 3
350
20 H A T 4 3 3
21 I S R 4 3 3
22 L C P 4 3 3
23 L D S 4 4 3
24 M R 4 4 4
25 M J S 4 3 3
26 M B R 4 3 3
27 M S
28 N S F 4 4 3
29 P F T 4 3 3
30 R A K 4 3 3
31 R Y 4 3 3
32 S N 4 3 3
33 S L 4 3 3
34 S B 4 3 4
35 W S L 4 3 3
36 A N 4 4 4
37 M B 4 3 3
Jumlah
yang
mendapat
skor
1 0 0 0
2 0 0 0
3 0 21 24
4 35 14 11
Modus 4 3 3
Modus 3
Kriteria B
351
HASIL BELAJAR RANAH SIKAP SPIRITUAL
SIKLUS III
NO NAMA INDIKATOR YANG
DIAMATI
1 2 3
1 I D S 4 3 3
2 I S A 4 4 4
3 R A H 4 3 4
4 M A 4 3 3
5 A.A. C 4 3 3
6 A I 4 4 4
7 A R 4 4 4
8 A I T 4 4 4
9 A S Y 4 3 4
10 A I P P 4 4 3
11 C S 4 4 3
12 D P 4 4 4
13 D A S 4 4 3
14 D A 4 4 3
15 F R A 4 3 3
16 F T S 4 4 3
17 F M P 4 4 3
18 G A 4 4 4
19 G L Z 4 4 3
352
20 H A T
21 I S R 4 3 3
22 L C P 4 4 4
23 L D S 4 4 4
24 M R 4 4 3
25 M J S 4 4 3
26 M B R 4 3 3
27 M S 4 3 4
28 N S F 4 4 4
29 P F T 4 4 3
30 R A K 4 3 3
31 R Y 4 3 3
32 S N 4 4 4
33 S L 4 4 4
34 S B 4 3 4
35 W S L 4 4 3
36 A N 4 4 4
37 M B 4 3 3
Jumlah
siswa yang
mendapat
skor
1 0 0 0
2 0 0 0
3 0 13 20
4 36 23 16
Modus 4 4 3
Modus 4
Kriteria SB
353
HASIL BELAJAR RANAH SIKAP SOSIAL
SIKLUS I
NO Nama
Siswa
Sikap yang diamati
Ketepatan
waktu
Kerjasama Teliti Rasa
ingin
tahu
1 I D S 2 2 2 2
2 I S A 3 2 3 3
3 R A H 2 2 2 3
4 M A 3 3 2 2
5 A.A. C 2 3 3 2
6 A I 3 2 3 2
7 A R 3 4 4 4
8 A I T 3 3 3 3
9 A S Y 2 3 2 2
10 A I P P 3 2 3 2
11 C S 0 0 0 0
12 D P 3 3 3 2
13 D A S 0 0 0 0
14 D A 4 3 3 2
15 F R A 3 2 2 3
16 F T S 4 3 2 3
17 F M P 2 2 3 3
18 G A 3 4 4 4
19 G L Z 3 3 3 3
20 H A T 4 4 3 3
21 I S R 2 3 3 3
22 L C P 3 2 3 4
23 L D S 4 3 2 3
354
24 M R 4 4 3 3
25 M J S 3 3 2 2
26 M B R 3 2 3 2
27 M S 3 3 3 4
28 N S F 3 2 2 2
29 P F T 3 3 2 2
30 R A K 4 3 3 2
31 R Y 3 3 3 3
32 S N 3 2 4 2
33 S L 3 3 3 3
34 S B 3 3 3 2
35 W S L 2 3 2 2
36 A N 4 4 3 4
37 M B 2 3 2 2
Jumlah
siswa
yang
mendapat
skor
1 0 0 0 0
2 8 11 12 17
3 20 19 20 13
4 7 5 3 5
Modus 3 3 3 3
Modus 3
355
HASIL BELAJAR RANAH SIKAP SOSIAL
SIKLUS II
NO Nama
Siswa
Sikap yang diamati
Ketepatan
waktu
Kerjasama Teliti Rasa
ingin
tahu
1 I D S 2 2 2 2
2 I S A 3 3 2 3
3 R A H 2 3 2 2
4 M A 4 3 3 3
5 A.A. C 3 3 4 2
6 A I 2 3 3 4
7 A R 4 3 4 4
8 A I T 4 3 3 3
9 A S Y 3 3 2 2
10 A I P P 4 4 4 3
11 C S 0 0 0 0
12 D P 4 3 3 3
13 D A S 4 4 3 3
14 D A 4 3 3 3
15 F R A 4 4 3 4
16 F T S 4 3 3 4
17 F M P 4 3 3 3
18 G A 4 4 4 4
19 G L Z 4 3 3 3
20 H A T 4 3 3 3
21 I S R 3 2 3 2
22 L C P 3 4 4 4
23 L D S 4 3 3 4
356
24 M R 4 4 4 3
25 M J S 4 3 4 3
26 M B R 4 3 3 3
27 M S 0 0 0 0
28 N S F 4 3 3 3
29 P F T 4 3 4 3
30 R A K 2 2 3 2
31 R Y 4 4 3 4
32 S N 4 3 2 3
33 S L 4 4 3 3
34 S B 2 3 4 2
35 W S L 4 4 4 3
36 A N 4 4 4 4
37 M B 2 2 2 2
Jumlah
siswa
yang
mendapat
skor
1 0 0 0 0
2 6 4 7 8
3 5 21 17 18
4
24 10 11 9
Modus 4 3 3 3
Modus 3
357
HASIL BELAJAR RANAH SIKAP SOSIAL
SIKLUS III
NO Nama
Siswa
Sikap yang diamati
Ketepatan
waktu
Kerjasama Teliti Rasa
ingin
tahu
1 I D S 3 2 3 2
2 I S A 3 3 3 3
3 R A H 4 3 3 2
4 M A 4 3 4 4
5 A.A. C 3 3 3 3
6 A I 4 3 4 4
7 A R 4 4 4 4
8 A I T 4 3 4 4
9 A S Y 3 3 2 3
10 A I P P 4 3 3 4
11 C S 4 2 3 2
12 D P 4 3 4 3
13 D A S 4 3 4
14 D A 4 3 3 4
15 F R A 4 3 4 4
16 F T S 4 3 3 3
17 F M P 4 3 4 4
18 G A 4 3 3 4
19 G L Z 4 3 4 4
20 H A T 0 0 0 0
21 I S R 4 3 3 2
22 L C P 4 3 4 4
358
23 L D S 4 3 4 4
24 M R 4 4 4 4
25 M J S 4 4 4 4
26 M B R 4 3 3 3
27 M S 3 3 3 4
28 N S F 4 3 4 4
29 P F T 4 3 4 4
30 R A K 4 3 4 3
31 R Y 4 3 4 4
32 S N 4 3 3 3
33 S L 4 3 4 4
34 S B 4 3 4 4
35 W S L 4 3 3 4
36 A N 4 4 4 4
37 M B 3 2 2 3
Jumlah
siswa
yang
mendapat
skor
1
2
3 2 2
3 6 29 14 9
4 30 4 20 25
Modus 4 3 4 4
Modus 4
359
HASIL BELAJAR RANAH KETERAMPILAN
SIKLUS I
NO Nama Siswa Aspek yang diamati Jumlah
Skor
Konversi
1-4 Kategori 1 2 3 4
1 I D S 3 3 2 3 11 2,75 B-
2 I S A 2 2 3 3 10 2,5 C+
3 R A H 2 3 3 3 11 2,75 B-
4 M A 2 3 3 4 12 3 B
5 A.A. C 3 2 3 3 11 2,75 B-
6 A I 2 2 3 3 10 2,5 C+
7 A R 4 4 3 1 12 3 B
8 A I T 4 4 3 1 12 3 B
9 A S Y 3 2 2 3 10 2,5 C+
10 A I P P 3 3 2 4 12 3 B
11 C S
0 0
12 D P 4 3 3 3 13 3,25 B+
13 D A S
0 0
14 D A 3 2 3 3 11 2,75 B-
15 F R A 1 2 3 1 7 1,75 C
16 F T S 2 3 3 1 9 2,25 C+
17 F M P 3 3 2 3 11 2,75 B-
18 G A 2 2 3 1 8 2 C
19 G L Z 2 3 2 1 8 2 C
20 H A T 2 3 3 4 12 3 B
360
21 I S R 3 4 3 2 12 3 B
22 L C P 3 3 3 1 10 2,5 C+
23 L D S 1 2 3 1 7 1,75 C
24 M R 3 3 3 3 12 3 B
25 M J S 3 3 2 1 9 2,25 C+
26 M B R 3 3 3 1 10 2,5 C+
27 M S 2 2 2 3 9 2,25 C+
28 N S F 2 3 2 1 8 2 C
29 P F T 3 3 2 1 9 2,25 C+
30 R A K 3 2 2 4 11 2,75 B-
31 R Y 3 3 2 2 10 2,5 C+
32 S N 2 3 2 2 9 2,25 C+
33 S L 1 2 2 3 8 2 C
34 S B 3 2 2 3 10 2,5 C+
35 W S L 2 3 2 4 11 2,75 B-
36 A N 3 3 1 2 9 2,25 C+
37 M B 2 2 2 2 8 2 C
Jumlah skor 89 95 87 81 352 88
B-
Capaian optimum 2,54 2,71 2,48 2,31 10,05 2,51
361
HASIL BELAJAR RANAH KETERAMPILAN
SIKLUS II
NO Nama
Siswa
Aspek yang diamati Jumlah
Skor
Konvers
i 1-4
Kategori
1 2 3 4
1 I D S 3 3 3 3 12 3 B-
2 I S A 2 2 3 3 10 2,5 C+
3 R A H 2 3 3 3 11 2,75 B-
4 M A 2 3 3 4 12 3 B
5 A.A. C 3 4 3 3 13 3,25 B+
6 A I 2 4 3 3 12 3 B
7 A R 4 3 3 3 13 3,25 B+
8 A I T 4 3 3 2 12 3 B
9 A S Y 3 2 2 3 10 2,5 C+
10 A I P P 3 3 4 4 14 3,5 B+
11 C S
0 0
12 D P 4 3 4 3 14 3,5 B+
13 D A S 3 3 4 4 14 3,5 B+
14 D A 3 2 3 3 11 2,75 B-
15 F R A 2 2 3 3 10 2,5 B-
16 F T S 2 3 3 2 10 2,5 B-
17 F M P 3 3 2 3 11 2,75 B-
18 G A 2 2 3 3 10 2,5 B-
19 G L Z 3 3 3 2 11 2,75 B-
20 H A T 2 3 3 4 12 3 B
21 I S R 3 4 3 2 12 3 B
22 L C P 3 3 3 3 12 3 B
362
23 L D S 2 2 3 3 10 2,5 B-
24 M R 3 3 4 3 13 3,25 B
25 M J S 3 3 2 4 12 3 B
26 M B R 3 3 3 3 12 3 B
27 M S
0
28 N S F 2 3 2 4 11 2,75 B-
29 P F T 3 3 3 2 11 2,75 B-
30 R A K 3 3 2 4 12 3 B
31 R Y 3 3 3 2 11 2,75 B-
32 S N 2 3 2 3 10 2,5 C+
33 S L 3 3 2 3 11 2,75 B-
34 S B 3 2 3 3 11 2,75 C+
35 W S L 2 3 2 4 11 2,75 B-
36 A N 3 3 4 2 12 3 B
37 M B 2 3 2 2 9 2,25 C+
Jumlah skor 95 101 101 105 402 100,5 B
Capaian
optimum
2,71 2,88 2,88 3 11,48 2,87
363
HASIL BELAJAR RANAH KETERAMPILAN
SIKLUS III
NO Nama
Siswa
Aspek yang diamati Jumlah
Skor
Konversi
1-4
Kategori
1 2 3 4
1 I D S 3 4 3 3 13 3,25 B+
2 I S A 3 3 4 2 12 3 B
3 R A H 3 3 3 3 12 3 B
4 M A 2 4 3 4 13 3,25 B+
5 A.A. C 3 4 3 4 14 3,5 B+
6 A I 3 4 4 3 14 3,5 B+
7 A R 4 3 4 3 14 3,5 B+
8 A I T 4 4 3 2 13 3,25 B+
9 A S Y 3 2 4 3 12 3 B
10 A I P P 3 4 4 4 15 3,75 A-
11 C S 4 3 4 3 14 3,5 B+
12 D P 4 4 4 3 15 3,75 A-
13 D A S 3 3 4 4 14 3,5 B+
14 D A 3 4 3 3 13 3,25 B-
15 F R A 4 3 4 3 14 3,5 B+
16 F T S 3 3 3 4 13 3,25 B+
17 F M P 3 3 3 3 12 3 B
18 G A 3 4 3 3 13 3,25 B+
364
19 G L Z 3 3 3 2 11 2,75 B-
20 H A T 0 0 B
21 I S R 3 4 4 2 13 3,25 B+
22 L C P 3 3 3 3 12 3 B
23 L D S 4 3 4 3 14 3,5 B+
24 M R 3 3 4 3 13 3,25 B+
25 M J S 3 3 2 4 12 3 B
26 M B R 4 3 3 3 13 3,25 B+
27 M S 3 4 3 3 13 3,25 B+
28 N S F 4 3 4 4 15 3,75 B-
29 P F T 3 3 3 2 11 2,75 B-
30 R A K 3 3 2 4 12 3 B
31 R Y 3 3 3 4 13 3,25 B+
32 S N 2 3 2 3 10 2,5 C+
33 S L 3 3 4 3 13 3,25 B+
34 S B 3 4 3 3 13 3,25 B+
35 W S L 2 3 4 4 13 3,25 B+
36 A N 3 3 4 2 12 3 B
37 M B 2 3 3 2 10 2,5 C+
Jumlah skor 112 119 121 111 463 115,75
B+ Capaian
optimum
3,11 3,3 3,36 3,08 12,86 3,21
370
FOTO-FOTO PENELITIAN SIKLUS I, II, DAN III
GURU MEMBUKA PEMBELAJARAN
GURU & SISWA MELAKUKAN
APERSEPSI DENGAN BERYANYI
BERSAMA
Top Related