perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA
PROSES PRODUKSI DALAM PROGRAM
“JIKA AKU MENJADI”
DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
(TRANS TV)
Oleh :
NAMA : RINTA RIYANDHANI
NIM : D1408003
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna
memperoleh gelar Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
“Allah tidak pernah mengabaikan umatnya yang mempunyai niat dan
usaha untuk mencapai sesuatu. Maka teruslah berusaha.” (Penulis)
“Jalani hidup dengan ikhlas, sabar, dan semangat.” (Penulis)
“Tanamkan cita-citamu 5 (lima) cm didepan keningmu, supaya kamu
bisa selalu melihat apa yang harus kamu raih.” (Donny Dhirgantoro)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
Persembahan
Tugas Ahkir ini penulis persembahkan kepada :
1. Allah SWT dan Nabi Besar Muhammad SAW yang senantiasa menyertai
penulis hingga sekarang.
2. Orang tua tercinta, Papah Supriyono dan Mamah Jenny Dharma. Papah
yang dalam keadaan kurang sehat, namun tetap memberi saya semangat.
Mamah yang tidak bosan-bosannya memberi wejangan demi kebaikan
saya. This is for you mom and dad.
3. Kakakku tersayang, Hermatin + Dani Nurgaswara, Herlina + Dwi
Supriyanto yang telah memberi dukungan dan semangat.
4. Ponakan-ponakan tersayang, yang selalu berisik. Shira Kane Avicena,
Cleanta Jane Karin, Bimma Putra Tungga Winasis.
5. Keluarga kedua ku di Modern Kost Solo, Ami, Qonita, Lidya, Sinta, Tiara,
Ona, Annu, Cime, Dita, Mba Lina terimakasih sudah menjadi keluarga
baru saya di daerah rantau.
6. Sahabat-sahabatku, DEXIL (Alm. Anan, Said, Iprit, Mbe, Nyem), Odah,
STMJ (Tengu, Luwak, Cacing) terimakasih untuk semangatnya.
7. Teman-teman seperjuangan D3 Broadcasting 2008 semoga kisah indah
yang pernah kita goreskan, menjadi harta paling berharaga dalam hidup
kita.
8. Mas terbaik, Danar Kridharta yang telah memberi warna dalam hidupku,
terimakasih untuk supportnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih
atas berkat dan karuniaNya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan dan penulisan laporan Kuliah Kerja Media (KKM)
dengan judul. “PROSES PRODUKSI DALAM PROGRAM “JIKA AKU
MENJADI” DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS
TV)” yang digunakan sebagai tugas akhir.
Laporan ini dibuat berdasarkan pelaksanaan magang yang telah dilakukan
pada tanggal 10 Februari sampai 10 April 2011 di TRANS TV Jakarta. Penulis
merasa sangat beruntung mendapatkan kesempatan yang sangat berharga ini.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu kelancaran proses pelaksanaan kegiatan ini. Tidak
lupa penulis ucapkan terima kasih secara khusus kepada :
1. Prof. Drs. H. Pawito, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik.
2. Drs. Aryanto Budhi S, M. Si. selaku dosen pembimbing Tugas Ahkir.
3. Sri Hastjarjo, S. Sos, Ph. D. selaku dosen penguji yang telah memberikan
kemudahan dalam melaksanakan KKM ini.
4. Papah dan Mamah, kakakku tersayang serta ponakanku tercinta yang tidak
pernah lelah memberi dukungan dan doa.
5. Mas Anton selaku HRD TRANS TV, atas kesempatan yang diberikan
kepada penulis untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media di TRANS TV.
6. Mas Jangkung dan Mas Osa selaku Produser program JIKA AKU
MENJADI atas kepercayaannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
7. Mas Fikar, Mas Ndieto, Mba Dian, Mba Dini, Mas Dodot, Mas Koko
selaku Assistant Produksi program JIKA AKU MENJADI.
8. Mba Nunuy, Mba Meydi, Mba Kiki selaku Production Assistant program
JIKA AKU MENJADI.
9. Seluruh crew JIKA AKU MENJADI atas kepercayaannya dan telah
menerima saya dengan penuh kekeluargaan.
10. Staff News Magazine dan News Bulletin, Security (Pak Kuat dan Pak
Andreas), OB yang telah memberi banyak semangat, cerita seru,
pengalaman dan kebaikan kepada penulis dalam memperoleh informasi
mengenai TRANS TV.
11. Teman-teman Broadcast 2008 terima kasih atas kebersamaan kalian
selama 3 tahun menempuh studi Broadcasting, ini adalah kisah yang
indah. Serta pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang telah membantu penulis dalam pembuatan Tugas Ahkir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Ahkir ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan diterima dengan
senang hati. Semoga Tugas Ahkir ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan.
Surakarta,
Penulis
Rinta Riyandhani
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ....................................................................................................... i
PERSETUJUAN ......................................................................................... ii
PENGESAHAN .......................................................................................... iii
MOTTO..................... ................................................................................. iv
PERSEMBAHAN ....................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR ISI ............................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Tujuan………………………….. ..................................... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 6
A. Definisi Komunikasi ........................................................ 6
B. Pengertian News dan News Magazine ............................... 7
C. Pengertian Proses Produksi......................................... ...... 9
D. Tahapan Proses Produksi Acara News Magazine ............. 15
BAB III. DESKRIPSI INSTANSI .......................................................... 19
A. Sejarah Singkat TRANS TV ............................................. 19
B. Visi dan Misi TRANS TV................................................. 21
C. Logo TRANS TV .............................................................. 22
D. Manajemen TRANS TV. .................................................. 22
E. Target Audience..................................................... ............ 23
F. Program Content ............................................................... 24
G. Distributor Program .......................................................... 24
H. Investasi............................................................................. 25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
I. Teknologi .......................................................................... 25
J. Sumber Daya Manusia ...................................................... 26
K. Fasilitas ............................................................................. 27
L. Penghargaan ...................................................................... 29
BAB IV. LAPORAN KEGIATAN ......................................................... 30
A. Kegiatan Magang .............................................................. 30
B. Focus Of Interest............................................................... 38
BAB V. PENUTUP ................................................................................ 42
A. Kesimpulan ....................................................................... 42
B. Saran ................................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 46
LAMPIRAN ................................................................................................ 47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
LAMPIRAN
1. SURAT TUGAS
2. SURAT KETERANGAN DITERIMA PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3. PENILAIAN KULIAH KERJA MEDIA INSTANSI MITRA
4. LAPORAN PERIODIK
5. TABEL DATA TEKNIS & FREKUENSI STASIUN TRANSMISI TRANS
TV
6. PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH TRANS TV
7. NASKAH DUBBING
8. SURAT TUGAS MELAKUKAN LIPUTAN
9. FORM ANTAR JEMPUT BANDARA
10. RUNNING TEXT
11. FORM CASTING TALENT
12. FORM KONTRAK TALENT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berjalannya waktu, dan perkembangan media yang semakin
pesat memaksakan media industri hiburan khususnya media televisi berlomba-
lomba untuk menyajikan program-program acara menarik yang dibutuhkan,
serta di sukai oleh masyarakat.
Dengan adanya media televisi dimana mampu memenuhi kebutuhan
akan informasi, pengetahuan ataupun hiburan, sangat berdampak bagi
khalayak umum. Hal tersebut mampu membuat orang secara langsung
mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam waktu singkat, disinilah peran
televisi yang sedemikian penting dan dibutuhkan oleh khalayak luas. Di dalam
perkembangannya, televisi sendiri juga tidak lepas dari peranan individu-
individu yang berpotensi, memiliki soft skill maupun hard skill, terampil dan
berbakat, sehingga dapat memenuhi kebutuhan khalayak akan informasi,
pengetahuan dan hiburan.
Media Televisi pada hakekatnya merupakan sistem komunikasi yang
menggunakan satu rangkaian gambar elektronik yang dipancarkan secara
tepat, berurutan, dan diiringi unsur audio.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Televisi tumbuh dan berkembang menjadi salah satu bentuk media
massa audio visual dengan ciri dan sifatnya yang berbeda dengan media yang
telah ada sebelumnya, yaitu media massa cetak dan media massa elektronika.
Ini disebabkan Televisi didukung oleh audio dan video. Karena sifatnya yang
hanya dapat dilihat sepintas, ini juga sangat mempengaruhi cara-cara
penyampaian pesan yaitu selain harus menarik perhatian juga harus mudah
dimengerti oleh pemirsanya.
Untuk menunjang setiap produksi acara yang diproduksi, televisi
membutuhkan orang-orang yang ahli pada bidangnya, berkualitas dan kreatif,
serta dukungan peralatan yang memadai. Hal ini bertujuan mewujudkan ide,
topik atau gagasan menjadi sebuah informasi maupun hiburan audio visual
yang diterima oleh pemirsa sebagai hal yang sinkron, menarik dan
komunikatif.
PT. Televisi Tranformasi Indonesia atau yang lebih dikenal dengan
sebutan TRANS TV, adalah salah satu stasiun televisi swasta yang sudah
tidak asing lagi dimata masyarakat. Kehadiran stasiun televisi dengan format
entertainment atau hiburan ini mampu bersaing dengan stasiun televisi
lainnya. Oleh karena kesempatan yang diberikan TRANS TV untuk
melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) kepada penulis, maka penulis
berkeinginan untuk berbagi ilmu dan pengalaman mengenai seluruh aktifitas
yang telah dilaksanakan selama KKM.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Jika Aku Menjadi adalah program majalah berita yang menyuguhkan
informasi langsung seputar kehidupan kalangan kelas bawah seperti
pemulung, nelayan, penangkap kalong, buruh pemetik jamur, program ini juga
mengandalkan fakta dan ada sebagian yang melalui proses re-enacment . Jika
Aku Menjadi juga termasuk dalam program reality show namun di Trans Tv
Jika Aku Menjadi di genrekan sebagai program news magazine. Di Indonesia
acara ini dikenal sebagai program majalah berita yang mirip dengan program
feature. Tayangan ini menampilkan si pembawa acara atau talent berakifitas
mengikuti kegiatan bersama nara sumber yang serba berkekurangan. Program
Jika Aku Menjadi ini termasuk program berjenis human interest menurut
Asep Syamsul M. Romli (2005, h. 24), human interest (langsung tersentuh
keharuan, kegembiraan, kejengkelan, kebencian, atau simpati dan
sebagainya). Program ini diproduksi khusus untuk mengaduk-aduk perasaan,
suasana hati, dan menguras air mata masyarakat.
Di setiap episode program Jika Aku Menjadi, kita disuguhkan sebuah
gambaran susahnya kehidupan. Dimana bisa kita saksikan seorang host atau
talent yang tinggal bersama nara sumber harus mengikuti segala kegiatan
yang dilakukan oleh nara sumber tersebut. Talent yang hidupnya selalu
berkecukupan, akhirnya mengetahui kehidupan nara sumber yang seringnya
untuk mendapatkan upah atau bayaran demi sesuap nasi saja harus bekerja di
pagi buta sampai sore hari, sedangkan hasil yang didapat tidaklah seberapa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Acara yang tayang setiap hari Senin-Jumat pada pukul 18.15-19.00
dan hari Sabtu-Minggu pada pukul 17.30-18.15. Walaupun program Jika Aku
Menjadi dalam produksinya dikerjakan dalam waktu singkat yakni 4 hari 5
malam, namun tayangan ini bisa dikatakan memuaskan, karena pada
penayangannya yang menginjak tahun kelima, program ini terbukti masih
mendapat tempat di hati pemirsanya dan rating yang baik pula.
Dan kenyataan seperti ini yang dapat mengajarkan dan member
inspirasi bagi para pemirsa. Hal tersebutlah yang penulis temui saat
melakukan KKM di TRANS TV, atas dasar itulah penulis mengambil judul
“Proses Produksi Dalam Program Jika Aku Menjadi di PT. TELEVISI
TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV)” yang notabene program
acara tersebut termasuk dalam program Divisi News Magazine TRANS TV.
Sekaligus penulis mencari tahu bagaimana jalannya proses produksi acara
tersebut selama melakukan KKM yang dilaksanakan pada 10 Februari – 10
April 2011 di TRANS TV.
B. Tujuan Kuliah Kerja Media
Tujuan penulisan laporan ini adalah salah satu syarat untuk menempuh
pendidikan Ahli Madya (D3) di Universitas Sebelas Maret Surakarta, serta
untuk mengetahui bagaimana proses produksi dan penyiaran berita televisi
pada program. Dan juga tujuan penelitian ini adalah untuk memperkaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
wawasan penulis terhadap dunia kerja yang dirasakan kurang lebih dua (2)
bulan di PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV).
Adapun beberapa tujuan penulis dalam melaksanakan Kuliah Kerja
Media (KKM) di TRANS TV TV adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari, mengikuti dan mengenal lebih dekat proses kerja nyata dan
profesional di bidang penyiaran televisi khususnya di TRANS TV.
2. Menambah wawasan ilmu penyiaran yang belum diperoleh di masa
perkuliahan.
3. Untuk mengetahui secara langsung bagaimana proses produksi acara “Jika
Aku Menjadi” di TRANS TV.
4. Melatih diri dalam bersosialisasi dengan rekan kerja.
5. Memperoleh pengalaman dalam menghadapi dunia kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan
manusia, dimana dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak langkah
manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang bergantung satu sama lain, serta saling
berkaitan dengan orang lain dilingkungannya. Satu satunya alat untuk dapat
berhubungan adalah “komunikasi”.
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, “Communicare atau Communis”
yang berarti sama ataau menjadikan milik bersama. Jikalau kita berkomunikasi
dengan orang lain berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain
tersebut itu menjadi miliknya.
Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan ataupun
meningkatkan aktifitas hubungan antara manusia atau kelompok, dari hal tersebut
komunikasi terdiri dari beberapa jenis, “Komunikasi Verbal” dan “ Komunikasi
Nonverbal”. Komunikasi Verbal adalah komunikasi dimana dalam penyampaian
pesannya menggunakan kata kata atau vocabulary (perbendaharaan kata) sedangkan
Komunikasi Nonverbal adalah komunikasi yang dalam penyampaian pesannya tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
menggunakan kata-kata, dalam hal ini lebih ditekankan pada penggunaan ekspresi
wajah, kontak mata, dan sentuhan. Namun pada hakekatnya kedua jenis komunikasi
tersebut memiliki tujuan yang sama, yakni penyampain pesan kepada orang lain agar
orang tersebut mengerti serta memberi respon terhadap pesan yang disampaikan
tersebut.
B. Pengertian News dan News Magazine
1. Pengertian Berita atau News
Berita itu lebih mudah untuk kita ketahui daripada di definisikan. Namun,
definisi dari berita diperlukan disini untuk keperluan pekerjaan mencari,
menghimpun, dan membuat berita. Sebelum itu lebih dulu pakar yang memberikan
batasan tentang berita. Sehingga banyak sekali definisi berita yang telah dibuat oleh
para ahli, diantaranya adalah :
a) Menurut Earl English and Clarence Hach
“Asal ada fakta, interest, dan khalayak sudah cukup ada berita.”
( Wahyudi, 1992 :27)
b) Menurut Mitchel V. Charnley
“News is the timely report of facts or opinion of either interst or importance or
both to a considerable of people.” ( Wahyudi, 1992 : 126)
c) Menurut Paul de Maesseneer
Berita adalah potongan-potongan informasi penting dari suatu kejadian yang
menimbulkan efek bagi pemirsa dan membuat mereka tertarik. ( Wahyudi, 1992 :128)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Dari deskripsi news menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa berita adalah
informasi/fakta bersifat penting, mendesak, menyangkut suatu kejadian yang
melibatkan orang-orang atau suatu peristiwa penting dan menimbulkan audien
tertarik untuk mengikutinya. Berita adalah sumber informasi utama bagi masyarakat.
2. Pengertian News Magazine
Berita berkala (News Magazine) yaitu berita yang penyampaiannya tidak
terikat waktu atau timeless dan penyajiannya kepada khalayak tidak perlu secepat
mungkin. Contoh news magazine antara lain :
a) News Topical Reporting adalah uraian berita dalam lingkup satu tema dan
merupakan pendalaman dari tema tersebut dengan menambah segi-segi
perkembangan berita (trend news).
b) News Reel adalah gabungan uraian berita yang secara tematis mempunyai
kepekaan jurnalistik dalam ruang lingkup yang sejenis atau homogen, tidak
terikat pada kehangatan beritanya.
c) News Compilatery adalah gabungan uraian berita yang secara tematis
mempunyai jurnalistik dan tidak perlu sejenis (materinya dapat terdiri dari
berbagai jenis, misalnya sosial, politik, kebudayaan, dan hankam).
d) News Spot Interview adalah wawancara dengan orang-orang penting atau
terkenal atau yang berprestasi untuk disiarkan pada acara berita, meskipun
menyiarkannya tidak terikat oleh waktu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
e) News Analysis adalah uraian berita yang disusun atas dasar factual dan balance
analysis tanpa dibumbui pendapat sendiri baik langsung maupun tidak
langsung oleh analysis beritanya.
f) Human Interest adalah penyajian secara ringan tentang manusia atau hewan
yang dapat merangsang daya emosional seseorang yang sifatnya alamiah
terhadap suatu peristiwa atau sebuah gagasan dalam hubungannya dengan
kegiatan sehari-hari. ( Wahyudi, 1986 : 36)
News Magazine dapat berupa sebuah kisah mengenai kehidupan, profil
seseorang yang dikenal masyarakat atau event yang sedang terjadi dalam masyarakat.
Berita yang disajikan bersifat ringan dan mempunyai sfat menarik bagi audiennya.
Serta tidak menuntut untuk segera ditayangkan.
C. Pengertian Proses Produksi
Karier di bidang broadcasting pada umumnya hanya melingkupi tiga aspek
pekerjaan yaitu bidang manajemen/administrasi, teknik, dan siaran. Ketiga aspek
tersebut tidak berdiri sendiri tetapi merupakan satu kesatuan utuh dan bulat untuk
secara bersama mencapai tujuan penyiaran. Berkait dengan hal ini, maka untuk
mencapai tujuan penyiaran tersebut membutuhkan tenaga-tenaga ahli yang mampu
mengelola manajemen dan administrasi, penyelenggaraan siaran dan mengelola
bidang teknih studio transmisi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Proses penyelenggaraan siaran televisi merupakan proses yang panjang dan
rumit, tetapi sebaiknya harus berjalan diatas pola pikir dan tindakan praktis, dinamis,
cepat, serta berkualitas. Penyelenggara siaran merupakan kerja kolektif. Pengelola
siaran, teknik, dan administrasi harus mampu bekerja secara efektif dan efisien untuk
menghasilkan output siaran yang berkualitas. Siaran yang disajikan kepada khalayak
tidak boleh monoton dan statis, karena akan menimbulkan kebosanan. Akibatnya
pemirsa akan meninggalkan siaran yang disajikan dan pindah ke saluran/stasiun lain.
Menurut Morissan, M.A. suatu program acara hiburan dihasilkan melalui
proses produksi yang memerlukan banyak peralatan, dana, tenaga, dari berbagai
profesi kreatif. Proses produksi itu sendiri terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :
1. Pra Produksi
Tahap pra produksi atau perencanaan adalah semua kegiatan mulai dari
pembahasan ide (gagasan) awal sampai dengan pelaksanaan pengambilan gambar
(shooting). Dalam perencanaan ini terjadi proses interaksi antara kreatifitas manusia
dengan peralatan pendukung yang tersedia. Baik buruknya produksi akan sangat
ditentukan oleh perencanaan diatas kertas yang nantinya akan di produksi dilapangan.
Apa yang dibuat di atas kertas itulah yang akan dibuatkan audio visualnya sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai.
2. Produksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Tahap produksi adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar (shooting) baik
di studio maupun di luar studio. Proses ini disebut juga dengan taping. Dan perlu
dilakukan pemeriksaan ulang setelah kegiatan pengambilan gambar selesai dilakukan.
Jika terdapat kesalahan maka pengambilan gambar dapat diulang kembali.
3. Pasca Produksi
Tahap pasca produksi adalah semua kegiatan setelah pengambilan gambit
sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali.
Kegiatan yang termasuk dalam pasca produksi antara lain penyuntingan (editing),
member ilustrasi, music, efek, voice over, dan lain-lain. ( Morissan, M.A. 2008).
Tiga unsur proses produksi diatas sangat diperlukan untuk membuat sebuah
program menjadi lebih matang dan layak untuk disaksikan oleh pemirsa. Dan apabila
dalam proses pra produksi terdapat persiapan yang kurang matang maka akan sangat
berpengaruh pada keseluruhan produksi.
Sedangkan menurut Fred Wibowo merencanakan produksi program TV, akan
dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam, seperti
materi produksi, sarana produksi (equipment), biaya produksi (financial), organisasi
pelaksanaan produksi dan tahapan pelaksanaan produksi :
1. Materi Produksi
Materi produksi dapat berupa kejadian, pengalaman, hasil karya, dan lain-lain
yang memungkinkan untuk diolah menjadi produksi yang bermutu suatu kejadian
yang istimewa biasanya merupakan materi produksi yang baik untuk program
documenter atau sinetron. Kemudian dilakukan riset yang mendalam. Tema
atau konsep program kemudian diuraikan dalam langkah pelaksanaan perwujudan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
gagasan menjadi program atau yang biasa disebut treatment. Dari treatment
diciptakan naskah (script) atau langsung dilaksanakan produksi program.
2. Sarana Produksi
Sarana produksi yang menjadi sarana penunjang terwujudnya ide menjadi
konkret, yaitu hasil produksi. Didalam sarana produksi biasa dikenal tiga unit pokok
peralatan yang diperlukan sebagi alat produksi, yaitu unit peralatan perekam gambar,
unit perekam peralatan suara, unit peralatan perekam pencahayaan. Didalam
perencanaan, daftar peralatan (equipment list) sangat perlu dibuat untuk mengetahui
jumlah dan macam peralatan yang dipakai, sebab jumlah dan macam peralatan yang
dipakai ini akan berpengaruh pada penentuan jumlah kerabat kerja (crew) dan
perencanaan anggaran produksi (prodiction budget).
3. Biaya Produksi
Financial Oriented dimana perencanaan biaya produksi didasarkan pada
kemungkinan keuangan yang ada. Kalau keunganan terbatas maka kemungkinan
keuangan harus dibatasi pula, misalnya : tidak menggunakan pengisi acara yang
terlalu mahal, lokasi shooting yang tidak terlalu jauh, atau konsumsi yang tidak
terlalu mewah.
Quality Oriented dimana perencanaan biaya produksi didasari oleh tuntutan
kualitas hasil produksi yang maksimal. Produksi dengan budget semacam ini
biasanya merupakan jenis “production prestige”. Produksi yang diharapkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
mendatangan keuntungan besar, baik dari segi financial atau nama baik bagi perusaan
yang dapat menghasilkan produk berkualitas. Dan untuk menghasilkan kuaitas yang
paling baik ini tentunya membutuhkan crew yang berkualitas baik pula, sehingga
akan membuat biaya produksi turut meningkat seturut kebutuhan yang ada.
4. Organisasi Pelaksanaan Produksi
Suatu produksi program TV melibatkan banyak orang misalnya artis, crew,
dan fungsionaris lembaga penyelenggara, polisi, aparat setempat dimana shoting
dilakukan, dan pejabat terkait dengan perijinan. Organisasi pelaksanaan disusun
dengan rapi dengan memperhatikan kualifikasi kemampuan.
5. Tahap Pelaksanaan Produksi
Karena disebuah produksi program TV melibatkan banyak peralatan dan
orang, maka hal itu berati membutuhkan biaya yang besar, organisasi yang rapi juga
perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Tahap produksi terdiri
dari tiga bagian, dalam istilah pertelevisian yang lazim disebut Standart Operation
Procedur (SOP). Terdiri dari :
a. Pra Produksi (ide, gagasan dan persiapan)
Ini sebuah program acara berawal dari sebuah ide tau gagasan bisa berasal
dari seserang atau kelompok, yang diteruskan dengan proses tukar pikiran
(brainstorming). Kemudian tahap perencanaan, dimana tahap ini meliputi penetapan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi
dan crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi.
b. Produksi
Produksi pada prinsipnya adalah menvisulisasikan shooting script agar dapat
dinikmati pemirsa, dimana sudah melibatkan bagian lain yang bersifat teknis
(engineering), seperti sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew mencoba
mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script)
menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita. Dalam pelaksanaan produksi
ini, sutradara menentukan jenis shooting yang diambil dalam adegan (scene).
Biasanya sutradara mempersiapkan suatu daftar shot (shot list) dari setiap adegan.
Sering terjadi satu kalimat dalam scenario (naskah scenario atau film cerita) dipecah
menjadi empat shooting atau lebih.
c. Pasca Produksi (penyelesaian dan penayangan)
Setelah tahap produksi dilakukan, maka selanjutnya dilakukan tahap pasca
Produksi sebagai tahap finishing dari Proses Produksi yang meliputi banyak hal,
seperti offline editing, yaitu merangkai alur konsep tersebut menjadi sesuatu yang
tersusun rapi, namun masih kasar, baru kemudian dilanjutkan ke online editing
sebagai proses penghalusan hasil produksi dengan memberikan efek gambar agar
lebih bernuansa bagus, lalu dilakukan pengolahan audio agar suara terdengar lebih
halus dan tajam, lalu pemberian narasi apabila diperlukan, serta proses mixing dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
audio effect agar lebih nyata, pemberian ilustrasi music, dan pemberian tulisan
(titling) bila program itu perlu informasi tulisan atau terjemahan.
Selain mempersiapkan tiga unsur yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah
program acara, yakni pra produksi, produksi, dan pasca produksi, sebaiknya kita juga
memperhatikan hal lain yang masih bersangkutan dengan proses produksi. Seperti
materi produksi, sarana produksi, biaya produksi, organisasi pelaksana produksi dan
tahap pelaksanaan produksi. Kelima tambahan tersebut sangat membantu proses
produksi supaya hasil yang dihasilkan maksimal dan pemirsa yang menyaksikan juga
merasa puas karena hasil yang diterima sangat optimal.
D. Tahapan Proses Produksi Acara News Magazine
Program acara televisi sebelum ditayangkan akan melalui beberapa tahapan-
tahapan. Dari Proses Produksi inilah akan dihasilkan sesuatu yang menarik dan layak
untuk ditayangkan di televisi. Proses produksi ini bisa dijelaskan satu persatunya
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
PREVIEW
Bagan Proses Produksi
PRA
PRODUCTION
PRODUCTION
POST PRODUCTION
*FILE NAME : CODE – EP# - JUDUL
– KETERANGAN
CONTOH : BR – EP 2 – UNGARAN –
CAM 1 OPENING ROUGHT CUT
*EDITING
*FX # GRAPHIC
*SOUND FX
*THEATRE PREVIEW /
SOUND PICTURE
*BETACAM
Dalam proses produksi acara News Magazine melalui tahap yang seperti berikut :
1. PRA PRODUKSI
Dimulai dari ditetapkannya sebuah ide, kemudian melakukan sebuah riset
fisik maupun riset materi. Riset fisik dilakukan dengan cara datang langsung ke
lokasi untuk melihat dan menentukan setting tempat dan riset materi dengan mencari
data dari media cetak dan internet, hal ini dilakukan sebagai referensi pendukung
yang bertujuan untuk mengecek apakah sudah ada reality yang sama yang tayang di
televisi. Setelah itu bari dapat menentukan judul, membuat budgeting yang meliputi
biaya talent, penyewaan hotel, dan lain-lain. Kemudian dilanjutkan dengan
PLANNING
SYUTING
LOADING STATION CAPTURE
EDIT
MASTERING
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
mempersiapkan alat, seperti kamera disiapkan sesuai dengan jumlah kru yang ada.
Setelah semuanya siap barulah dilakukan pemilihan talent yang tepat.
2. SHOOTING
Dan shooting dilaksanakan sesuai dengan rundown yang sudah jadi.
3. CAPTURE
Setelah shooting selesai dilakukan selanjutnya materi shotingan yang tadinya
di rekam ke mini dv di transfer ke computer dan nantinya file yang berada di
computer berubah menjadi AVI.
4. EDIT
Dan kemudian dilanjutkan dengan proses editing dimana file yang sudah di
capture tadi dimasukkan ke dalam program editing. Dan file yang sudah di capture di
edit tanpa backsound dan voice over setelah semuanya selesai baru voice over dan
backsound dimasukkan.
5. PREVIEW
Setelah proses edit selesai preview dilakukan oleh supervisi editing dan produser
untuk mengetahui apakah sudah layak untuk ditayangkan di televisi.
6. MASTERING
Dan terakhir di mastering dengan menggunakan bethacam dan file move (data DVD).
(Sumber : Produser Jika Aku Menjadi TRANS TV)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
BAB III
DESKRIPSI INSTANSI
A. Sejarah Singkat TRANS TV
TRANS TV memperoleh ijin siaran nasional pada Oktober 1998 setelah
dinyatakan lulus uji kelayakan yang dilakukan tim antar departemen pemerintah,
kemudian resmi siaran pada 15 Desember 2001. Usahanya di bawah kepemilikan
TRANS CORP yang dimiliki PARA GROUP.
TRANS TV mulai mengudara secara teknis selama beberapa jam per hari di
wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi pada 22 Oktober 2001. Kemudian
pada 25 Oktober 2001 mulai menyiarkan program bertajuk Trans Tune-In serta
siaran langsung upacara peresmian Bandung Supermall, sekaligus memperluas
jangkauan siaran TRANS TV hingga wilayah Bandung dan sekitarnya.
Program Trans Tune-In dikemas dengan gaya radio, yaitu dua pembawa acara
menyuguhkan rangkaian video klip musik serta membawakan kuis interaktif guna
memikat calon penonton dan memperkenalkan TRANS TV pada masyarakat.
Selain itu, divisi News juga menyajikan program Jelajah yang berisikan paket-
paket feature. Kemudian pada akhir pekan para pecandu bola dapat menikmati
siaran langsung kompetisi sepak bola Spanyol La Liga.
Seiring waktu berlalu, menara-menara pemancar di Yogyakarta yang
mencakup kota Solo, Semarang, Surabaya, dan Medan secara berurutan mulai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
berfungsi sehingga makin memperluas jangkauan siaran TRANS TV di wilayah-
wilayah utama Indonesia.
Berkat perencanaan yang baik, TRANS TV dapat memperoleh alokasi
frekuensi UHF yang rendah dibandingkan stasiun-stasiun televisi lain. Kanal
frekuensi yang rendah tersebut memudahkan pemirsa mencari gelombang siaran
TRANS TV.
Pada 1 Desember 2001 Trans Tune-In berganti menjadi Transvaganza seiring
dengan bertambahnya jam siaran TRANS TV. Dalam tahapan ini TRANS TV
mulai menayangkan film-film asing serta program non drama berupa kuis
berjudul Tebak Harga. Kuis ini merupakan adaptasi program kuis The Price is
Right yang kondang sejak tahun 1970an dan telah ditayangkan di 22 negara.
Transvaganza ditayangkan dari 1-14 Desember 2001 dan berisikan sampel
program-program TRANS TV yang kemudian dapat diikuti pemirsa setiap
minggunya mulai 18 Desember 2001 hingga 28 Februari 2002.
Penambahan jam tayang secara bertahap tersebut akan memuncak pada 1
Maret 2002 saat TRANS TV mulai siaran penuh, yaitu 18 jam sehari pada hari
Senin hingga Jumat dan 22 jam sehari pada hari Sabtu dan Minggu. Sehubungan
dengan bertambahnya jam tayang, maka bertambah pula program acara TRANS
TV, di antaranya ialah Euro, Digoda, KD, Sinema Gemilang, Diva Dangdut,
Dunia Lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Sampai saat ini TRANS TV tetap konsisten memproduksi secara inhouse
maupun menayangkan program-program dengan citra “Trendsetter, Lifestyle, dan
HBOnya Indonesia” seperti Extravaganza, Ceriwis, Termehek-mehek, ataupun
Bioskop TRANS TV yang menjadikan TRANS TV memiliki ciri khas tersendiri
serta membedakannya dari stasiun-stasiun televisi lainnya.
B. Visi dan Misi TRANS TV
1. Visi
Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun Asia Tenggara,
memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan
program-program berkualitas berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral
budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja dan
memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan
masyarakat.
2. Misi
Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta
mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai
demokrasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
C. Logo TRANS TV
Berbentuk “Berlian” yang menandakan keindahan dan keabadian. Kilauannya
merefleksikan kehidupan serta adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di
Indonesia sebagai symbol pantulan kehidupan dan budaya masyarakat Indonesia.
Tipe huruf yang digunakan ialah serif, mencerminkan karakter abadi dan klasik,
namun akrab serta mudah dikenali.
D. Manajemen TRANS TV
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Chairul Tanjung
Komisaris : Ishadi SK
Dewan Direksi
Direktur Utama : Wishnutama
Direktur Sales & Marketing : Atiek Nur Wahyuni
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Direktur Finance & Human Capital : Warnedy
Kepala Divisi Technical & Facilities Services : Azuan Syahril
Kepala Divisi Programming : Achmad Ferizqo Irwan
Kepala Divisi News : Gatot Triyanto
Kepala Divisi Finance : Hannibal K. Pertama
Kepala Divisi Coorporate Services : Latief Harnoko
E. Target Audince
Berdasarkan SES (Social Economic Status), TRANS TV membidik segmen
pemirsa kelas menengah atas atau dalam istilah pemasaran dikenal sebagai
kelompok ABC. Kelompok A adalah target audience yang memiliki pengeluaran
rumah tangga sebesar Rp 3.000.001,- ke atas per bulannya, kelompok B adalah
target audience dengan pengeluaran Rp 1.500.001,- s/d Rp 2.000.000,- per
bulannya, sedangkan kelompok C memiliki pengeluaran sebesar Rp 700.001,- s/d
Rp 1.500.001,- per bulan.
F. Program Content
Pada dasarnya program TRANS TV menganut konsep general entertainment
sehingga pemirsanya bisa menikmati berbagai tayangan hiburan drama maupun
non drama serta tayangan berita.
1. Tahun I : 60 % program asing, 40 % program lokal.
(50 % dari komposisi program lokal merupakan produksi TRANS TV)
2. Tahun II : 45 % program asing, 55 % program lokal.
3. Tahun III : 30 % program asing, 70 % program lokal.
4. Tahun IV : lebih dari 75 % merupakan program lokal.
Kemudian di tahun VI, yaitu 2007, sampai dengan saat ini TRANS TV telah
menayangkan 80% program sendiri (inhouse production) dan 20% program beli
(lokal maupun asing).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
G. Distributor Program
Asing : Sony Pictures, Warner Brothers, Universal, FOX, Dreamworks, dll.
Lokal : Multivision, Starvision, MD Entertainment, GMM Films, Teguh
Bakti Multivisitama, dll.
H. Investasi
TRANS TV dibangun dengan modal investasi sebesar Rp 600 milyar. Dana
sebesar itu berasal dari PARA GRUP sejumlah Rp 300 milyat dan Rp 300 milyar
sisanya berupa dana pinjaman komersial dari Bank Mandiri.
I. Teknologi
Sejak awal, pembangunan TRANS TV dirancang untuk bisa beroperasi
menggunakan teknologi digital penuh, mulai dari tahap pra produksi hingga tahap
pasca produksi dan siaran on air. Tetapi karena system penyiaran di Indonesia
masih menggunakan sistem analog, maka output yang bersifat digital akan diubah
menjadi analog. Walaupun demikian, pemirsa TRANS TV akan menikmati
tayangan audio visual yang lebih jernih dan tajam. Kelak jika sistem penyiaran di
Indonesia sudah beralih ke sistem digital, TRANS TV hanya perlu memodifikasi
pemancar-pemancranya saja.
Selain output yang lebih baik, teknologi digital juga menjadikan proses kerja
dapat berjalan lebih efisien dan efektif. Peran kaset (video tape) nyaris hilang,
karena semua materi produksi mengalir dari satu server ke server komputer
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
lainnya melalui jaringan kabel optik yang terpasang di seluruh gedung. Seluruh
studio juga terintegrasi satu sama lain sehingga memungkinkan siaran yang
simultan. (Tabel yang berisikan tentang data teknis dan frekeuensi stasiun
transmisi TRANS TV ada dalam lampiran).
J. Sumber Daya Manusia
Teknologi secanggih apapun tidak akan nada artinya tanpa dukungan sumber
daya manusia yang memadai dan berkualitas. Oleh karena itu, TRANS TV aktif
menjalankan roadshow ke kampus-kampus terkemuka di berbagai kota di Indonesia
guna merekrut bakat-bakat terbaik.
Sejak awal berdiri, pihak manajemen TRANS TV memang berencana merekrut
sebagian besar karyawannya dari tenaga-tenaga yang baru lulus. Alasannya karena
pihak manajemen yakin bahwa tenaga-tenaga muda ini akan memudahkan
perusahaan membangun budaya kerja yang baru yaitu budaya kerja yang dinamis,
serta akan menjadi sumber kreatifitas yang penuh gairah.
Setelah lulus seleksi awal, para kandidat akan mengikuti Broadcast Development
Program atau biasa disebut BDP, yaitu pelatihan teori broadcast di kelas selama tiga
bulan dan pelatihan secara praktik selama tiga bulan selanjutnya. Kurikulum
pelatihan dirancang oleh para staf TRANS TV dengan penekanan pada isu kerjasama
team work dan pemahaman menyeluruh antar bagian. Pelatihan broadcast dalam
skala yang begitu besar merupakan yang pertama kalinya dilakukan dalam sejarah
pertelevisian Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
TRANS TV juga merekrut tenaga-tenaga berpengalaman dari semua stasiun
televisi swasta yang ada, namun jumlahnya tidak sebesar tenaga dengan latar
belakang fresh graduated. Semua ini dilakukan guna mewujudkan visi TRANS TV
untuk menjadi televisi terbaik dengan menyajikan program-program berkualitas dan
turut serta meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat.
K. Fasilitas
Gedung TRANS TV dibangun dengan arsitektur neo klasik, terletak di atas tanah
seluas 2 hektar, berlokasi di Jalan Kapten Piere Tendean Kav. 12-14A, Jakarta 12790,
dan merupakan gedung pertama di Indonesia yang dirancang khusus bagi stasiun
televisi. Gedung Sembilan lantai ini ditanam kabel-kabel serat optik, sepanjang 1300
meter guna mendukung system siaran digital yang digunakan TRANS TV.
Tiga studio yang digunakan untuk memproduksi program-program inhouse drama
maupun non drama terletak di lantai pertama. Studio tersebut adalah Studio 1 seluas
900 m2 dengan kursi penonton permanen sejumlah 365 buah, Studio 2 dengan luas
600 m2 dan Studio 3 seluas 400 m2.
Di lantai 2 berlokasi Master Control Room ( MCR) atau ruang kontrol utama
sebagai jantung operasi penyiaran TRANS TV yang dibangun dengan teknologi
digital penuh. Melalui teknologi tersebut maka MCR mampu beroperasi nyaris tanpa
pita (tapeless operation). Selain MCR, pada lantai ini juga berlokasi ruang kontrol
Studio 1, ruang control Studio 2, ruang edit, tape cassette library, ruang logistic, dan
ruang penyimpanan wardrobe.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Lantai tiga merupakan markas besar divisi News TRANS TV serta bertempatnya
satu studio berteknologi Virtual Set yang menggunakan green screen untuk
menunjang siaran pemberitaan, yaitu Studio 5. Lantai bernuansa biru ini dirancang
agar dapat beroperasi selama 24 jam sehari tujuh hari sepekan, sehingga dilengkapi
dengan kamar-kamar tidur maupun kamar mandi yang terpisah bagi pria dan wanita.
Di atas lantai tiga, yakni lantai 3A, terdapat ruang perpustakaan bagi karyawan,
ruang prefunction yang biasa digunakan sebagai ruang pertemuan maupun seminar,
kemudian ruang preview yang selain berfungsi sebagai bioskop mini juga biasa
digunakan untuk ruang pertemuan. Tidak hanya itu, di lantai ini pula tempat
beroperasinya departemen manajemen sumber daya manusia (Human Capital) dan
departemen General Services.
Lantai lima dan enam digunakan oleh divisi Finance TRANS TV, divisi News
TRANS7, dan juga divisi Produksi TRANS7. Sedangkan divisi Produksi TRANS TV
memanfaatkan lantai tujuh dan delapan.
Ruangan dengan rancangan unik dan melengkung terletak di lantai Sembilan,
lantai teratas gedung TRANS TV, didominasi oleh kaca agar menyajikan
pemandangan yang lapang bagi penghuni ruangan. Para penghuninya yaitu
Komisaris, Direktur Keuangan & SDM, Internal Audit, Sekretariat, dan Corporate
Secretary.
Saat ini karyawan TRANS TV dan TRANS7 dari departemen Sales/Marketing,
Promotion On Air, Marketing Public Relations, Traffic, serta divisi programming
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
berkantor di lantai 20 Menara Bank Mega, sebagai bagian kelompok bisnis PARA
Grup yang dimiliki oleh Bapak Chairul Tanjung.
L. Penghargaan
Sejak awal berdiri, telah banyak penghargaan yang didapatkan TRANS TV dari
berbagai media dan institusi (Tabel data penghargaan ada dalam lampiran).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
BAB IV
LAPORAN KEGIATAN
A. Kegiatan Magang
Penulis menjalani Kuliah Kerja Media selama 2 (dua) bulan terhitung dari 10
Februari sampai 10 April 2011 di TRANS TV yang beralamat di Jalan Kapten
Tendean Kavling 12-14a Jakarta Selatan.
Aktivitas selama pelaksanaan masa magang adalah hari Senin sampai Jumat,
dengan jam kerja Senin-Jumat pukul 10.00-19.00. Dikarenakan tempat dan suasana
Kuliah Kerja Media penulis ini merupakan perusahaan televisi swasta nasional di
Indonesia maka penulis diharuskan menggunakan kemeja putih bebas sopan,
bawahan celana panjang hitam untuk hari Senin sampai Kamis, sedangkan hari Jumat
menggunakan kemeja yang tidak ditentukan warnanya dan celana hitam.
Dalam pelaksanaan KKM, penulis mempergunakan kesempatan untuk mencari
dan menggali sedalam mungkin tentang apa saja yang harus dikerjakan karena
dengan demikian akan dapat memberikan manfaat bagi penulis, baik berupa
pengalaman, pengetahuan dan skill yang dapat mengoptimalkan potensi penulis.
1. Bidang Pelaksanaan
Selama melaksanakan KKM, penulis ditempatkan di Divisi News
Magazine TRANS TV yaitu terletak pada gedung TRANS Corp lantai 3 di
Kawasan Tendean.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Pada dasarnya, Divisi News Magazine adalah salah satu divisi yang
ada di TRANS TV di samping Divisi News dan Divisi Produksi. Divisi News
Magazine berperan sebagai divisi yang memproduksi berita-berita ringan
adalah kumpulan program-program berita yang bersifat ringan dan
menghibur, menambah pengetahuan dan empati orang akan keadaan di
sekelilingnya serta dinamikanya atau yang disebut sebagai feature. Penyajian
informasi yang dikemas dalam suatu acara yang bergaya santai dan dapat
mudah dimengerti oleh audien.
Divisi News Magazine secara perusahaan berada langsung di bawah
pimpinan Direktur Utama yang bertanggungjawab pada divisi-divisi yang
lain. Kepala Divisi News Magazine sendiri memiliki kewenangan untuk
menjadi koordinator utama dalam proses produksi Divisi News Magazine dan
laporan pertanggungjawab (report) langsung kepada Direktur Utama
Perusahaan. Divisi ini dalam struktur kerja terbagi menjadi program-program
yang didalamnya terdapat sebuah team/unit kerja masing-masing. Setiap unit
kerja dipimpin oleh seorang Produser. Adapun unit kerja secara utuh terdiri
atas Produser, Asisten Produser, Reporter, Kameramen, Editor dan Asisten
Produksi. Adapun tugas masing-masing bagian adalah sebagai berikut :
a) Produser
Bertugas sebagai coordinator utama dalam pelaksanaan proses
produksi dari pra produksi sampai pasca produksi. Bertanggung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
jawab atas ide cerita, eksekusi pada saat liputan dan kelayakan
sebuah tayangan hingga akhirnya siap disiarkan kepada audien.
b) Asisten Produser
Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pengawasan proses
produksi dan menjadi pendamping bagi produser dalam
melaksanakan tugas-tugasnya. Asisten Produser memiliki
wewenang untuk mengambil alih tugas dari Produser apabila
berhalangan.
c) Reporter
Merupakan petugas lapangan yang melaksanakan eksekusi ide
cerita ke lapangan. Berperan penting dalam proses liputan sebagai
seorang sutradara. Mengarahkan dan menyusun cerita dari gambar-
gambar yang telah diambil oleh cameramen menjadi sebuah cerita
utuh.
d) Kameramen
Bertugas sebagai mata audien di lapangan. Memiliki keahlian
untuk dapat menyajikan shot-shot yang layak tayang dan dapat
dinikmati oleh mata audien. Selain itu cameramen mendampingi
editor dalam editing.
e) Editor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Memiliki tugas merangkai shot-shot menjadi sebuah scene dan
sequence hingga terbentuk sebuah cerita yang berkesinambungan
satu sama lain.
2. Kegiatan yang Telah Dilakukan
Dalam melaksanakan proses KKM penulis telah melaksanakan
berbagai macam kegiatan. Dari berbagai macam kegiatan yang bersifat rutin
hingga insidentil. Adapun kegiatan yang dilakukan penulis selama mengikuti
proses KKM selama delapan minggu adalah :
a) Menyeleksi audien umum yang telah mengirimkan email pendaftaran
sebagai peserta Jika Aku Menjadi ke alamat [email protected]
dimana penulis diharuskan menerima atau menolak pendaftaran peserta
dengan standart kriteria talent utama program Jika Aku Menjadi. Adapun
kriteria tersebut adalah :
1) Perempuan usia 19-25 tahun / mempunyai wajah yang demikian
2) Mahasiswi/karyawati
3) Camera face
4) Memiliki empati sosial tinggi
5) Komunikatif
6) Bersedia mengikuti seluruh ketentuan dalam proses liputan program
Jika Aku Menjadi
b) Menghubungi peserta terpilih untuk mengikuti proses casting. Casting
adalah tahapan yang harus dilalui oleh peserta untuk mengetahui secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
langsung kondisi fisik peserta, bagaimana kepribadian, kemampuan
bicara, empati yang dimiliki. Proses casting dalam program Jika Aku
Menjadi dibagi menjadi 2 tahapan yaitu :
1) Tahap 1
Casting tahap 1 adalah casting bersama dengan asisten produser,
reporter, cameramen atau asisten produksi. Pada tahapan ini crew
memutuskan lolos atau tidaknya peserta dengan mempertimbangkan
kriteria yang ada. Umumnya pada casting tahap 1 ini peserta yang
lolos memenuhi kriteria.
2) Tahap 2
Casting tahap 2 merupakan casting lanjutan dari casting tahap 1.
Eksekutif Produser berwenang dalam tahap ini karena peserta yang
lolos seleksi tahap 1 berhadapan langsung dengan Eksekutif Produser.
Eksekutif Produser dalam tahap ini melihat catatan rekomendasi dari
crew yang bertugas dalam casting tahap 1 untuk menentukan secara
final peserta menjadi talent utama.
c) Membantu kelancaran proses casting yang diadakan sacara rutin dari hari
Senin-Jumat pukul 13.00-17.00 WIB di lantai 3 Gedung TRANS TV.
Umumnya peserta terpilih yang sudah dihubungi via telephone datang
pada hari yang telah menjadi kesepakatan untuk casting. Peserta datang
dengan membawa CV dan foto ukuran 4R. Pada saat peserta datang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
penulis memberikan formulir data talent yang harus diisi terlebih dahulu
oleh peserta untuk keperluan casting. Setiap harinya jumlah peserta
casting tahap 1 ada 10-15 orang sedangkan untuk tahap 2 ada 4-6 orang.
d) Memberikan rekomendasi kepada reporter untuk kebutuhan talent yang
akan dibawa liputan. Kemudian talent yang sudah disetujui oleh reporter,
dihubungi untuk datang dan bertemu dengan crew yang akan pergi
liputan. Hal ini dilakukan untuk keperluan briefing talent sebagai
persiapan liputan.
e) Membantu Asisten Produksi dalam penyewaan alat/booking good request
untuk crew yang akan berangkat liputan.
f) Membantu keperluan reporter untuk membuat surat perjalanan dinas /
surat tugas.
g) Membantu reporter untuk membuat surat sewa mobil liputan.
h) Membantu Asisten Produksi untuk menjalankan surat tugas dan sewa
mobil.
i) Membantu Asisten Produksi untuk keperluan antaran dan jemputan
bandara bagi crew yang akan pergi liputan di daerah luar Jawa Barat. Dan
membuat antaran atau jemputan bagi crew yang membutuhkan mobil
dinas.
j) Penulis dipercaya dan diberikan kesempatan untuk membuat Running Text
/ teks berjalan oleh Asisten Produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
k) Membantu Asisten Produksi dalam sewa both edit (ruang edit) untuk
program Jika Aku Menjadi.
l) Membantu Editor untuk booking aransemen music program Jika Aku
Menjadi.
m) Mencatat rating dan share mingguan.
n) Mendata master kaset dan master shot yang telah tayang.
o) Membuat surat ijin liputan yang ditujukan untuk pemerintahan di daerah
Indramayu yang berisi permohonan pemberian ijin liputan.
p) Hunting talent di kampus Atma Jaya, Moestopo (Beragama), Plaza
Semanggi, Mall Ambassador, ITC Kuningan.
q) Prepare logistic (alat) untuk liputan di daerah Pameungpeuk, Garut, Jawa
Barat selama dua kali.
r) Liputan di daerah Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat episode Pencari Mata
Lembu (tanggal liputan 2-6 Maret 2011) dan liputan di daerah yang sama
episode Pencari Umang (tanggal 6-10 April 2011).
s) Menjadi pengisi suara narasi episode “Pengamen Kuda Lumping dan
Berokan” dan episode “Pencari Kima Parigi”
t) Mengikuti tanda tangan kontrak talent yang akan liputan di Lombok dan
Jogja, terdiri dari data diri, asuransi, perjanjian kontrak.
u) Ke bagian Library untuk minta kaset kosong.
v) Ikut editing di both I (ada 3 both Jika Aku Menjadi, both AC, I, Q).
w) Menyerahkan kaset liputan untuk di capture di both editing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
x) Verbatim kaset liputan “Pembuat Tikar Pandan, Bogor, Jawa Barat”
sebelum diserahkan ke editing.
y) Mengurusi cancel alat, karena kemunduran jadwal liputan.
z) Ikut pichting (reporter mengajukan daftar calon nara sumber yang akan
diliput) kepada Produser, Eksekutif Produser, Kepala Departemen, Kepala
Divisi.
3. Hambatan / Kendala
a) Kesulitan yang saya hadapi dalam minggu pertama adalah saya masih
bingung kalau harus ke bagian master control, inventory, aransemen
music, editing, dsb yang notabene berbeda lantai, karena saya pelupa.
b) Kesulitan yang lain adalah saya sering lupa dengan nama orang yang
harus saya temui.
c) Sewaktu menjadi dubber agak grogi.
d) Saat aransemen musik, saya kurang tau lagu apa yang akan disisipkan
pada adegan tersebut.
e) Saat mengikuti liputan merasakan sulitnya mendirect talent, karena talent
yang ikut liputan kurang komunikatif sehingga tim liputan tidak bisa
menggali apa yang dirasakan oleh narasumber dan talent (talent terlalu
diam dan jaga image)
f) Dalam pembuatan surat peminjaman alat, saya melakukan kesalahan
dalam penulisan antara Tim 1 dengan Tim 2.
g) Masih agak ribet saat verbatim.
h) Kesulitan yang lain juga saya rasakan saat cancel alat, ternyata ribet dan
harus melalui prosedur yang panjang, sama halnya saat akan membooking
alat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
B. Focus of Interest
Dalam melaksanakan kegiatan KKM, penulis diberikan kesempatan untuk dapat
bergabung dalam salah satu program unggulan di Divisi News Magazine TRANS TV
yaitu program Jika Aku Menjadi. Jika Aku Menjadi adalah salah satu program
TRANS TV, yang menayangkan informasi tentang lika-liku kehidupan orang dengan
pekerjaan/profesi tertentu dari kalangan masyarakat kelas bawah, namun segmentasi
pemirsa adalah tetap kelas A+B. Program ini selain dikemas secara menarik juga
diharapkan bisa membangkitkan semangat toleransi dan solidaritas sosial dari
masyarakat kelas atas terhadap mereka yang di kalangan bawah. Jika Aku Menjadi
tayang perdana pada tanggal 27 November 2007 dengan durasi 45 menit sekali
tayang (termasuk commercial break). Ditayangkan setiap hari Senin-Jumat pukul
18.15-19.00 dan hari Sabtu-Minggu pukul 17.30-18.15.
1. Format Program Acara
a. Format : Feature
b. Title : JIKA AKU MENJADI
c. Target Audience : Female & male, Semua umur
d. Presenter : Talent yang terpilih melalui proses casting
2. Technical Data
a. Duration : 45 menit + commercial break
b. Segment : 4 segments
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
c. On Air : Senin-Jumat pukul 18.15-19.00 dan Sabtu-Minggu
17.30-18.15
d. Setting : Outdoor
e. Camera : 2 camera
3. Rincian Segmen
a. Segmen 1 berisi tentang perkenalan talent dan pekerjaan utama nara
sumber.
b. Segman 2 berisi tentang pekerjaan lain nara sumber untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
c. Segmen 3 adalah talent mengajak jalan-jalan narasumber, dalam proses
produksi diberi istilah pengalihan.
d. Segmen 4 merupakan puncak dari semuanya yakni, narasumber diberi
hadiah-hadiah yang memang dibutuhkan untuk menopang hidup, seperti
sembako, barang pecah belah, almari, televisi, dll.
4. Urutan Proses Produksi dalam Program Acara Jika Aku Menjadi
TRANS TV
Selama dua bulan menjalani magang di TRANS TV dalam program acara Jika
Aku Menjadi, penulis bisa mengetahui urutan proses produksi program acara ini.
Dalam sebuah produksi ada tiga tahapan yang harus dilaksanakan. Yakni Pra
Produksi, Produksi, Pasca Produksi. Berikut adalah urutannya :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
1. Pra Produksi
a. Sebelum melakukan sebuah liputan diharuskan ada ide atau gagasan
dari seorang reporter yang nantinya dimintai persetujuan oleh Produser
(proses pitching). Setelah disetujui maka tim yang akan ditugasi
membuat sebuah surat tugas, sewa mobil, antaran ke bandara (kalau
liputan berada di luar Jawa Barat). Dalam satu tim membutuhkan satu
reporter, dua cameramen, satu UPM (bagian keuangan).
b. Asisten produksi membuat surat peminjaman alat untuk liputan.
Meminta kaset yang diperlukan untuk liputan.
c. Asisten produksi, reporter, kameramen melakukan casting bagi talent
yang ingin mengikuti acara Jika Aku Menjadi, yang harus melalui dua
tahapan. Yakni casting pertama dengan asisten produksi, reporter,
kameramen, selanjutnya casting tahap kedua dengan executive
produser. Setelah talent dinyatakan lolos casting maka ada pengisian
surat kontrak yang dilakukan oleh talent berisi data diri, kesanggupan
melakukan liputan dan asuransi.
2. Produksi
a. Tim liputan mengantarkan talent kerumah narasumber, sedangkan tim
liputan tidur di tempat terpisah, tidak dirumah narasumber, sehingga
talent benar-benar harus tinggal bersama keluarga narasumber.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
b. Selama produksi, yang menjadi sutradara adalah reporter. Reporter
mendirect talent untuk menggali data tentang narasumber, supaya
unsur dramatik dapat didapat oleh para audien yang menonton.
c. Kameramen sebisa mungkin mengambil shot-shot yang tidak bisa
ditangkap mata orang awam, pengambilan shot yang menarik juga
terbukti mendukung sebuah hasil akhir yang memuaskan. Selain itu
seorang kameramen mencatat time code supaya (shot list) supaya
mempermudah reporter dalam verbatim kaset dan mempermudah
editor dalam mengedit.
3. Pasca Produksi
a. Editing yang dilakukan oleh editor. Terdapat tiga both untuk program
acara Jika Aku Menjadi. Selama editing editor mengikuti shot list
yang disertakan oleh kameramen. Dan hasil akhir editing di mixing
oleh produser atau executive produser.
b. Hasil editing yang sudah selesai, dicopy pada kaset DVD sebanyak
dua buah, menyerahkan pada bagian LSF satu buah, dan yang satunya
diberikan pada bagian MOA.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diskripsi yang telah dilakukan penulis didepan, untuk
mengetahui kegiatan proses produksi acara News Magazine Jika Aku Menjadi di
TRANS TV, maka dapat ditarik kesimpulan :
1. Dalam memproduksi acara Jika Aku Menjadi, ada tiga tahapan yang harus
dilalui, yakni pra produksi, produksi dan pasca produksi.
2. Sebelum melakukan sebuah liputan diharuskan ada ide atau gagasan dari
seorang reporter yang nantinya dimintai persetujuan oleh Produser (proses
pitching). Setelah disetujui maka tim yang akan ditugasi membuat sebuah
surat tugas, sewa mobil, antaran ke bandara (kalau liputan berada di luar
Jawa Barat). Dan dalam satu tim membutuhkan satu reporter, dua
kameramen, satu UPM (bagian keuangan).
3. Asisten produksi membuat surat peminjaman alat untuk liputan dan
meminta kaset yang diperlukan untuk liputan.
4. Asisten produksi, reporter, kameramen melakukan casting bagi talent
yang ingin mengikuti acara Jika Aku Menjadi, yang harus melalui dua
tahapan. Casting pertama dengan asisten produksi, reporter, kameramen,
selanjutnya casting kedua dengan executive produser. Setelah talent
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
dinyatakan lolos casting maka ada pengisian surat kontrak yang dilakukan
talent, berisi data diri, kesanggupan melakukan liputan dan asuransi.
5. Sedangkan dalam produksi, tim liputan mengantarkan talent kerumah
narasumber, sedangkan tim liputan tidur di tempat terpisah, tidak dirumah
narasumber, sehingga talent benar-benar harus tinggal bersama keluarga
narasumber.
6. Selama produksi yang berperan sebagai sutradara adalah reporter, reporter
mendirect talent untuk menggali data tentang narasumber, dan kameramen
mengambil shot-shot yang tidak bisa ditangkap mata orang awam,
pengambilan shot yang menarik terbukti mendukung hasil akhir yang
memuaskan. Selain itu kameramen juga mencatat time code supaya
mempermudah reporter dalam verbatim kaset dan mempermudah editor
dalam mengedit.
7. Editing dilakukan oleh editor dengan mengikuti shot list yang disertakan
oleh kameramen, hasil editing di mixing oleh produser atau executive
produser. Dan hasilnya dicopy pada kaset DVD sebanyak dua buah,
menyerahkan pada bagian LSF satu buah, dan yang satunya diberikan
pada bagian MOA.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
B. Saran
1. Saran untuk Instansi
a. Agar lebih menarik minat pemirsa, sebaiknya Jika Aku Menjadi
menyuguhkan ide yang lebih fresh. Sehingga pemirsa dirumah tidak
bosan dengan tayangan Jika Aku Menjadi yang terkadang ceritanya
hampir sama atau template dari episode-episode sebelumnya.
b. Untuk menyuguhkan informasi yang human interest, hendaknya pra
produksinya ditentukan secara lebih matang. Misalnya : dengan
menentukan secara lebih jelas materi cerita tiap episodenya.
c. Perlu adanya peningkatan dalam management kerja sehingga waktu yang
ada dapat dimanfaatkan secara maksimal. Antar crew harus ada
komunikasi sehingga dalam produksi tidak ada miscommunication.
d. Tetap menjaga tayangan program maupun look on air agar TRANS TV
tetap dekat dengan pemirsanya seperti logo “Milik Kita Bersama”.
2. Saran untuk Universitas
a. Lebih banyak kerjasama pelatihan teknis pengoperasian alat, seperti
pelatihan kameramen foto maupun video, produser, sutradara, setting
lokasi, pencahayaan, editor, dll. Dengan praktisi berpengalaman untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dan output mahasiswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
b. Memperbanyak dan menambah fasilitas simulasi produksi audio video
sebagai sarana pembelajaran dan praktek di lapangan. Sehingga dapat
mendukung tercapainya proses belajar mengajar yang lebih baik.
c. Untuk bagian laboratoriun D3, sebaiknya memberi kemudahan kepada
mahasiswa D3 dalam hal peminjaman alat, selain itu alat-alat yang ada
juga ditambah karena alat-alat yang ada dirasa kurang sehingga membuat
mahasiswa harus mengantri dalam hal peminjaman alat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
DAFTAR PUSTAKA
Ciptono, Setyobudi. 2006. Teknologi Broadcasting Televisi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Morisson, M.A. 2008. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup
Wahyudi, JB. 1986. Media Komunikasi Massa Televisi. Bandung: Alumni.
. 1992. Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Wibowo, Fred. 2007. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
L A M P I R A N
Top Related