Download - dewan pengawas pk-blu

Transcript
Page 1: dewan pengawas pk-blu
Page 2: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | i

KATA PENGANTAR

Universitas Brawijaya (UB) menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sejak tahun 2008. Seiring dengan

meningkatnya pendapatan dan belanja yang signifikan, pada tahun 2012 realisai pendapatan UB

mencapai angka lebih dari 1 Triliun Rupiah. Dengan besarnya dana yang dikelola, dibutuhkan sebuah

mekanisme pengawasan sesuai dengan yang diamanatkan di dalam peraturan, bahwa setiap Satuan

Kerja yang menjadi BLU wajib memiliki Dewan Pengawas. Dewan Pengawas tersebut merupakan

kepanjangan tangan dari Kementerian untuk melakukan fungsi pengawasan di unit yang dimiliki.

Dewan Pengawas di UB telah dibentuk pada tanggal 7 Mei 2012 melalui Surat Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 091/P/2012. Dengan keluarnya SK tersebut,

Dewan Pengawas UB mulai aktif melakukan tugas.

Dalam rangka menjalankan tugas tersebut, Dewan Pengawas UB telah menyusun Laporan Dewan

Pengawas Tahun 2014 untuk tahun anggaran 2013. Laporan yang disusun merupakan laporan

tertulis yang berisi penilaian tentang pengelolaan BLU oleh Pengelola BLU dengan cara

membandingkan kriteria dalam Renstra 2011-2015, Rencana Bisnis dan Anggaran 2013, dan

peraturan terkait dengan pelaksanaannya.

Akhirnya, kami berharap semoga dengan laporan Dewan Pengawas 2013 ini dapat memberikan

gambaran pengawasan yang telah dilakukan di tahun 2013.

Atas perhatian yang diberikan, kami mengucapkan terima kasih.

Malang, 6 Februari 2014

Dewan Pengawas UB

Ketua,

Prof. Dr. Ir. Latief Abadi, MS.

NIP. 19550821 198002 1 002

Anggota:

1. Prof. Dr. Andi Pangerang Moenta, SH., MH., DFM. (Biro Hukum dan Organisasi Kemdikbud)

2. Drs. Ken Dwijugiasteadi, Ak., M.Sc. (Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III Malang)

3. Bambang Purnomosidhi, MBA., Ak. (Universitas Brawijaya)

4. Prof. Masruchin Ruba’i, SH., MS. (Universitas Brawijaya)

Page 3: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... ii

IKHTISAR EKSEKUTIF............................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1

a. Latar belakang ............................................................................................................................. 1

b. Maksud dan Tujuan Pengawasan ............................................................................................... 2

c. Batasan Ruang Lingkup Pengawasan .......................................................................................... 3

BAB II PENJELASAN KONDISI BLU TAHUN 2012 ...................................................................................... 4

a. Kondisi Layanan .......................................................................................................................... 4

b. Kondisi Keuangan ........................................................................................................................ 7

c. Organisasi dan SDM .................................................................................................................... 8

d. Sarana dan Prasarana ............................................................................................................... 14

BAB III PELAKSANAAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS TAHUN 2012 ...................................................... 17

a. Daftar Kegiatan Pengawasan selama periode pengawasan ..................................................... 17

b. Materi dan Hasil Pengawasan ................................................................................................... 20

c. Penilaian Kinerja ....................................................................................................................... 23

d. Penilaiain Ketaatan atas Peraturan ........................................................................................... 24

e. Penilaian atas tindak lanjut Hasil Pengawasan Sebelumnya .................................................... 25

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI ................................................................................................ 27

a. Simpulan ................................................................................................................................... 27

b. Rekomendasi ............................................................................................................................. 27

LAMPIRAN ............................................................................................................................................. 28

a. NOTULEN RAPAT ....................................................................................................................... 28

b. Website Dewan Pengawas UB .................................................................................................. 58

Page 4: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dewan Pengawas UB dibentuk melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 091/P/2012 pada tanggal 7 Mei 2012 dengan anggota yang berjumlah

lima orang. Dewan Pengawas UB dibentuk dengan tugas dan fungsi untuk pertama, memberikan

pendapat dan saran kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan mengenai Rencana

Strategis Bisnis dan Rencana Bisnis dan Anggaran yang diusulkan oleh Pejabat Pengelola BLU. Kedua,

melaporkan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan apabila terjadi gejala

menurunnya kinerja BLU. Ketiga, mengikuti perkembangan kegiatan BLU, memberikan pendapat

dan saran kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan mengenai setiap masalah yang

dianggap penting bagi pengelolaan BLU. Keempat, memberikan nasihat kepada Pejabat Pengelola

BLU dalam melaksanakan pengelolaan BLU dan kelima memberikan masukan, saran, atau tanggapan

atas laporan keuangan dan laporan kinerja BLU kepada Pejabat Pengelola BLU.

Ruang lingkup pengawasan untuk tahun 2013 adalah Pelaksanaan Rencana Stratgi Bisnis 2009-2013,

Pelaksanaan RBA Tahun Anggaran 2013, dan Penyusunan RBA Tahun Anggaran 2014. Penilaian

kinerja yang dilakukan adalah penilaian Kinerja Pelayanan, Kinerja Keuangan, Kinerja SDM, Kinerja

Sarana dan Prasarana.

Untuk kondisi layanan, pada tahun 2013 memiliki 179 prodi dimana jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan tahun 2012 yaitu 153 prodi. Jumlah mahasiswa pada tahun 2013 sebanyak 61.231, lebih banyak dari tahun sebelumnya yaitu 52.376 orang. Rata-rata IPK pada tahun 2013 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dimana pada tahun 2012 IPK rata-rata UB adalah 3,28 dan 2012 adalah 3,27. Untuk kondisi keuangan, pada tahun 2013 pendapatan UB adalah sebesar Rp1.070.149.311.138 dengan belanja sebesar Rp1.060.331.562.761. Jumlah pendapatan tersebut lebih sedikit dibandingkan tahun 2012 dimana jumlah pendapatan tahun 2012 adalah sebesar Rp1.080.444.053.385 namun belanja meningkat tajam dimana belanja tahun 2012 adalah sebesar

dan belanja sebesar Rp803.712.542.836.

Struktur Organisasi yang diterapkan UB adalah struktur organisasi yang dikembangkan dari

organisasi pada saat UB diajukan untuk menjadi BLU. Saat ini, struktur organisasi tersebut sedang

diusulkan agar dapat dituangkan didalam Statuta UB. Pada sisi SDM, jumlah dosen yang dimiliki

sebanyak 1.965 orang. Idealnya dengan jumlah mahasiswa sebanyak disebutkan diatas , jumlah

dosen UB untuk eksakta adalah sebanyak 2.341 orang dimana 1.510 orang adalah dosen eksakta dan

831 orang adalah dosen sosial. Untuk kebutuhan administrasi, saat ini UB memiliki 2017 orang

meningkat tajam dari tahun sebelumnya yaitu 1.669 orang. Saat ini, jumlah pegawai administrasi

dengan status PNS adalah sebanyak 928 orang dan non PNS 1.089 orang.

Kegiatan pengawasan dilaksanakan mulai Januari 2013 sampai dengan akhir Desember 2013.

Dengan laporan ini, UB telah menyusun 3 laporan Dewan Pengawas yaitu laporan tahun 2012,

semester 1 2013 dan tahunan 2013.

Page 5: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 1

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar belakang

Universitas Brawijaya merupakan salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia,

terletak di Kota Malang-Jawa Timur dan telah berperan aktif dalam mengembangkan Ilmu

Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS). Didirikan pada tahun 1957 sebagai perguruan tinggi

swasta dengan dua fakultas, yaitu Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi sebelum diubah

statusnya menjadi Universitas Negeri melalui Ketetapan Menteri Pendidikan No. 1 tanggal 5

Januari 1963.

Universitas Brawijaya mempunyai andil besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,

mengatasi berbagai persoalan bangsa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan

memelihara kelestarian lingkungan dan budaya. Telah banyak jalinan kerjasama yang telah

dibangun dengan berbagai institusi di dalam maupun luar negeri dalam upaya mewujudkan visi

dan misi yang diembannya. Prestasi tingkat nasional dan tingkat internasional telah diraih

Universitas Brawijaya selama ini.

Universitas Brawijaya dituntut untuk selalu memperbaiki kualitas proses pendidikannya disertai

dengan upaya peningkatan relevansinya dalam rangka persaingan global. Diharapkan pada

masa mendatang, Universitas Brawijaya akan menjadi entrepreneurial university yang sanggup

mensejajarkan dirinya dengan universitas terkemuka di Asia bahkan Dunia, baik dari segi mutu

lulusan maupun mutu proses penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat, sehingga dapat mengangkat martabat dan harkat bangsa Indonesia.

Bertolak dari latar belakang dan harapan tersebut, maka sangat penting bagi Universitas

Brawijaya memiliki wewenang untuk melakukan pengelolaan keuangan yang mandiri dan

fleksibel yang menonjolkan produktivitas, efisiensi dan efektivitas. Pengelolaan keuangan

diperoleh melalui pola Badan Layanan Umum (BLU). Dalam pola pengelolaan keuangan BLU

universitas diberikan keleluasaan untuk menggali dan menggunakan sumberdaya keuangan

yang bersumber dari hasil pelayanan. Diantara keleluasaan tersebut meliputi keleluasaan dalam

melakukan pinjaman dan kerjasama dengan pihak ketiga dan dapat menggunakan secara

langsung hasil penerimaan fungsional tanpa harus menyetorkan terlebih dahulu ke kas negara.

Keleluasaan tersebut dilatar belakangi gagasan agar proses pelayanan pendidikan dapat

berjalan lancar dan universitas mampu tumbuh sesuai dengan perkembangan ilmu pendidikan

dan mampu menghasilkan lulusan yang dibutuhkan masyarakat.

Seiring dengan kebebeasan yang diberikan, perlu dibentuk sebuah pengendalian melalui

pengawasan sesuai dengan yang diamanatkan peraturan dimana setiap BLU wajib mempunyai

Dewan Pengawas BLU. Universitas Brawijaya yang telah menjadi BLU sejak tahun 2008 telah

memiliki Dewan Pengawas yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 091/P/2012 pada tanggal 7 Mei 2012 dengan anggota

yang terdiri dari:

Page 6: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 2

a. Prof. Dr. Andi Pangerang Moenta, S.H., M.H, DFM (Biro Hukum dan Organisasi Setjen

Kemdikbud)

b. Drs. Ken Dwijugiasteadi, Ak., M.Sc (Kanwil DJP Jawa Timur III, Malang)

c. Prof. Dr. Ir. A. Latief Abadi, MS.

d. Prof. Dr. Bambang Poernomosidi, S.E.Ak., MBA.

e. Prof. Masruchin Ruba’i, S.H., M.S.

Dewan Pengawas yang dibentuk tersebet berdasarkan Statuta yang diajukan mempunyai tugas

dan fungsi untuk:

a. memberikan pendapat dan saran kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri

Keuangan mengenai Rencana Strategis Bisnis dan Rencana Bisnis dan Anggaran yang

diusulkan oleh Pejabat Pengelola BLU;

b. melaporkan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan apabila terjadi

gejala menurunnya kinerja BLU;

c. mengikuti perkembangan kegiatan BLU, memberikan pendapat dan saran kepada

Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan mengenai setiap masalah yang

dianggap penting bagi pengelolaan BLU;

d. memberikan nasihat kepada Pejabat Pengelola BLU dalam melaksanakan pengelolaan BLU;

e. memberikan masukan, saran, atau tanggapan atas laporan keuangan dan laporan kinerja

BLU kepada Pejabat Pengelola BLU.

b. Maksud dan Tujuan Pengawasan

Maksud dan tujuan utama adanya Dewan Pengawas adalah untuk melakukan pengawasan

terhadap pengelolaan BLU yang dilakukan oleh Pejabat Pengelola BLU mengenai pelaksanaan

Rencana Strategis Bisnis, Rencana Bisnis dan Anggaran, dan peraturan perundang-undangan.

Dilihat dari sisi objek, maksud dan tujuan pengawasan tersebut lebih rinci adalah untuk:

a. Meningkatkan kinerja pelayanan dari satu periode ke periode berikutnya.

b. Meningkatkan tranparansi, efektifitas dan efisiensi pengelolaan keuangan.

c. Meningkatkan dankualitas SDM melalui kualifikasi dan kompetensi yang sesuai.

d. Meningkatkan efektifitas pengadaan dan penggunaan sarana dan prasarana pendukung BLU

Dilihat dari sisi subjek, maksud dan tujuan pengawasan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Mengawasi agar kegiatan pengeluaran dan kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan

renstra dan RBA

b. Mengawasi agar pengelolaan pendapatan dan belanja berjalan sesuai dengan peraturan

yang berlaku.

c. Mengawasi agar pengelolaan hutrang dan piutang berjalan sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

d. Mengawasi agar pelaporan keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Page 7: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 3

c. Batasan Ruang Lingkup Pengawasan

Ruang lingkup pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Pengawas Universitas Brawijaya dibagi

menjadi 3 yaitu:

a. Penilaian RBA, Renstra dan pelaksanaanya yaitu:

1. Pelaksanaan Rencana Stratgi Bisnis 2009-2013

2. Pelaksanaan RBA Tahun Anggaran 2013

3. Penyusunan RBA Tahun Anggaran 2014

b. Penilaian kinerja operasional yang terbagi dalam bidang:

1. Kinerja Pelayanan

2. Kinerja Keuangan

3. Kinerja SDM

4. Kinerja Sarana dan Prasarana

c. Penilaian terhadap kepatuhan pada peraturan perundangan secara khusu pada BLU

Page 8: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 4

BAB II

PENJELASAN KONDISI BLU TAHUN 2012

a. Kondisi Layanan

Layaknya sebuah universitas layanan utama yang diberikan adalah pendidikan. Dimana untuk

tahun 2013 UB memiliki 179 prodi. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan jumlah tahun

sebelumnya yaitu sebanyak 143 prodi. Meningkatnya jumlah prodi tersebut dikarenakan adanya

penambahan jumlah hampir di seluruh prodi. Salah satunya yaitu jenjang diploma IV dan profesi

yang sebelumnya tidak ada, pada tahun 2013 telah bertambah sebanyak masing-masing 4 prodi,

seperti yang ditunjukkan oleh tabel berikut:

Jumlah Prodi UB

No Program Studi / Jenjang 2012 2013

1 Diploma III 14 14

2 Diploma IV 0 4

3 Sarjana (S-1) 69 74

4 Spesialis (Sp-1) 17 20

5 Magister (S-2) 37 43

6 Doktor (S-3) 16 20

7 Profesi - 4

Jumlah 153 179

Dengan meningkatnya jumlah prodi tersebut, jumlah mahasiswa pun meningkat secara signifikan.

Hal ini dapat ditunjukan melalui perbandingan jumlah pada tahun 2012 sebanyak 52.376

mahasiswa dan pada tahun 2013 sebanyak 61.231 mahasiswa seperti yang ditunjukkan oleh tabel

berikut:

Jumlah mahasiswa

No Jenjang Strata 2012 2013

1 Diploma (S-0) 1.007 716

2 Sarjana (S-1) 15.392 14.452

3 Spesialis (Sp-1) 72 71

4 Magister (S-2) 756 882

5 Doktor (S-3) 303 326

Jumlah 17.530 16.447

Tingginya jumlah mahasiswa tersebut terkait erat dengan tren peningkatan jumlah mahasiswa baru

yang diterima. Terbukti dari lima tahun sebelumnya hingga saat ini, peningkatan jumlah mahasiswa

baru yang diterima telah mencapai lebih dari 100%. Hal tersebut dapat lihat dalam tabel berikut ini:

Perkembangan Jumlah Mahasiswa Baru

No Jenjang Strata 2009 2010 2011 2012 2013

1 Diploma (S-0) 245 308 303 1.007 716

2 Sarjana (S-1) 7.001 9.950 11.934 15.392 14.452

Page 9: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 5

No Jenjang Strata 2009 2010 2011 2012 2013

3 Spesialis (Sp-1) 105 53 57 72 71

4 Magister (S-2) 701 724 710 756 882

5 Doktor (S-3) 336 290 349 303 326

Jumlah 8.388 11.325 13.353 17.530 16.447

Dengan semakin tingginya jumlah mahasiswa baru yang diterima UB, tidak berarti tes kualitas

penerimaan menurun. Meningkatnya jumlah penerimaan mahasiswa baru berjalan seimbang

dengan semakin tingginya jumlah peminat. Hal tersebut ditunjukkan oleh tabel berikut ini:

No Fakultas Peminat Diterima Daftar Ulang

2012 2013 2012 2013 2012 2013 1 Fakultas Hukum 4.138 6.957 1.039 740 724 610 2 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis 15.489 24.214 1.904 1.244 1.143 997 3 Fakultas Ilmu Administrasi 11.180 22.418 2.876 2.137 1.923 1.678 4 Fakultas Pertanian 4.921 12.365 2.796 1.892 1.399 1.345 5 Fakultas Peternakan 1.403 3.361 844 804 478 592 6 Fakultas Teknik 14.435 27.032 2.478 1.865 1.705 1.545 7 Fakultas Kedokteran 26.166 37.382 1.566 1.178 1.057 979

8 Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan

4.154 10.146 2.668 2.161 1.493 1.495

9 Fakultas MIPA 5.366 9.187 1.071 728 744 567 10 Fakultas Teknik Pertanian 5.405 13.160 1.726 1.168 970 894

11 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

11.979 20.719 2.189 1.797 1.420 1.391

12 Fakultas Ilmu Budaya 5.907 10.127 1.703 1.161 1.093 896 13 Program Kedokteran Hewan 1.130 2.100 366 229 229 177

14 Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

8.273 17.056 1.626 1.656 1.014 1.227

Jumlah 119.946 216.224 24.852 18.760 15.392 14.393

Dilihat dari sisi rata-rata IPK S1, terjadi kenaikan rata-rata IPK untuk Fakultas Ilmu Administrasi,

Pertanian, Peternakan, Teknik, Perikanan dan Ilmu Kelautan, Teknologi Pertanian, dan Ilmu

Budaya. Sedangkan kenaikan tertinggi diraih oleh Fakultas Pertanian dengan IPK S1 3,20

ditahun 2012, menjadi 3,31 ditahun 2013. Penurunan tingkat rata-rata IPK S1 juga terjadi di

beberapa fakultas, lagi-lagi penurunan terbesar terjadi pada Fakultas Kedokteran yang

sebelumnya 3,36 ditahun 2012 menjadi 3,32 ditahun 2013. Jika dihitung rata-rata, rata-rata

IPK S1 untuk tahun 2012 adalah 3,27 dan 3,28 untuk tahun 2013 seperti yang terlihat pada

tabel berikut ini:

Rata-rata IPK S1

No Fakultas 2012 2013

1 Fakultas Hukum 3,24 3,24

2 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis 3,34 3,32

3 Fakultas Ilmu Administrasi 3,36 3,37

4 Fakultas Pertanian 3,2 3,31

5 Fakultas Peternakan 3,03 3,13

Page 10: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 6

No Fakultas 2012 2013

6 Fakultas Teknik 3,22 3,32

7 Fakultas Kedokteran 3,36 3,32

8 Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan 3,23 3,24

9 Fakultas MIPA 3,2 3,19

10 Fakultas Teknologi Pertanian 3,14 3,24

11 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik 3,32 3,31

12 Fakultas Ilmu Budaya 3,31 3,36

13 Program Kedokteran Hewan * 3,41

14 Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3,57 3,11

Rata-rata 3,27 3,28

Kenaikan rata-rata IPK S1 juga diikuti oleh perbaikan rata-rata lama studi S1 dimana pada tahun

2012 adalah 4,59 menjadi 4,52 pada tahun 2013. Jangka waktu studi terlama terjadi pada

Fakultas Teknik yaitu selama 4,82 tahun dan tercepat 4,2 tahun yag diraih oleh Fakultas Ilmu

Administrasi.

Rata-rata Lama Studi S1

No Fakultas 2012 2013

1 Fakultas Hukum 4,1 4,37

2 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis 4,36 4,69

3 Fakultas Ilmu Administrasi 4,31 4,2

4 Fakultas Pertanian 4,76 4,43

5 Fakultas Peternakan 5,64 4,77

6 Fakultas Teknik 4,59 4,82

7 Fakultas Kedokteran 5,04 3,72

8 Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan 4,63 4,74

9 Fakultas MIPA 4,49 4,3

10 Fakultas Teknologi Pertanian 4,42 4,39

11 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik 4,77 4,79

12 Fakultas Ilmu Budaya 4,2 4,32

13 Program Kedokteran Hewan * 4,27

14 Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4,39 5,51

Rata-rata 4,59 4,52

Ditinjau dari sisi penelitian UB, terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2013

dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2012, jumlah penelitian yang dilakukan adalah

sebanyak 177 penelitian dengan jumlah dosen yang terlibat sebanyak 524 orang. Untuk tahun

2013, jumlah penelitian yang dilakukan mencapai jumlah 275 penelitian dengan jumlah dosen

terlibat sebanyak 878 orang. Rincian penelitian tersebut ditunjukkan oleh tabel berikut ini:

Page 11: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 7

Jumlah Penelitian

No Jenis Penelitian

2012 *) 2013

Jumlah Usulan

Jumlah Penelitian

Dosen Terlibat

Jumlah Usulan

Jumlah Penelitian

Dosen Terlibat

I DIKTI 323 151 420 360 254 799

II Ristek 11 1 3

III Deptan / Kementerian Pertanian

6 2 5

IV Kerjasama Instansi pemerintah 26 104 18 18 71

Jumlah 323 177 524 395 275 878

Peningkatan jumlah penelitian ini diikuti pula dengan jumlah peningkatan pengabdian kepada

masyarakat. Hal ini terlihat dari perbandingan tahun 2012 dan 2013 yaitu 39 judul untuk jumlah

pengabdian masyarakat dengan 116 orang untuk jumlah dosen yang terlibat. Sedangkan di

tahun 2013 jumlah pengabdian mencapai 92 judul dengan dosen yang terlibat sebanyak 202

orang. Rincian pengabdian kepada masyarakat tersebut adalah sebagai berikut:

Jumlah Pengabdian Kepada Masyarakat

No Jenis Penelitian

2012 *) 2013

Jumlah Usulan

Jumlah PPM

Dosen Terlibat

Jumlah Usulan

Jumlah PPM

Dosen Terlibat

I DIKTI 78 10 36 61 43 126

II LIPI 10 4 12 9 4 12

III Kerjasama Instansi pemerintah/swasta Nasional dan Internasional

25 68 45 45 64

Jumlah 80 39 116 115 92 202

b. Kondisi Keuangan

Pendapatan UB

Pendapatan UB meningkat tajam dari tahun ke tahun namun hal tersebut tidak berlaku untuk

tahun 2013 dimana terjadi penurunan pendapatan. Penurunan tersebut dikarenakan dana

beasiswa yang dulunya dikelola oleh masing-masing universitas (termasuk Brawijaya) ditahun

2013 dikelola langsung oleh DIKTI. Selain itu, terjadi penuruan pendapatan pada hibah karena

hibah baru dicairkan diakhir tahun sehingga proses untuk pertanggungjawaban keuangan dana

tersebut sulit dilakukan. Berdasarkan Laporan Aktivitas, rincian pendapatan UB adalah sebagai

berikut:

No Jenis

Pendapatan

Realisasi Naik / Turun

2013 (Rp) 2012 (Rp) Rp %

1 Jasa Layanan 506.589.465.681 507.053.335.413 -463.869.732 -0,09%

2 Hibah 564.043.500 2.262.535.175 -1.698.491.675 -75,07%

3 APBN 426.213.664.324 475.793.144.478 -49.579.480.154 -10,42%

4 Lainnya 136.782.137.633 95.335.038.319 41.447.099.314 43,48%

Jumlah 1.070.149.311.138 1.080.444.053.385 -10.294.742.247 -0,95%

Page 12: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 8

Biaya UB

Terjadi peningkatan biaya yang tajam ditahun 2013 dimana kenaikan tersebut sebesar 26,48%

dari sebelumnya Rp 803.712.542.836 menjadi Rp 1.016.559.683.294 ditahun 2013.

Peningkatan tersebut dikarenakan adanya peningkatan biaya lainnya sebesar 385,31% dimana

sebelumnya ditahun 2012 sebesar Rp54.002.056.707 menjadi sebesar Rp262.079.943.937

ditahun 2013. Peningkatan biaya lainnya terjadi karena pada tahun 2012, perhitungan

penyusutan aset menggunakan kebijakan akuntansi yang disusun UB namun ditahun 2013

perhitungan penyusutan aset mengikuti hasil yang tertera didalam aplikasi SIMAK BMN.

No Jenis Biaya Realisasi Biaya Naik / Turun

2013 2012 Rp %

1 Layanan 445.418.822.378 406.084.945.199 39.333.877.179 9,69%

2 Umum dan Administrasi 309.060.916.979 343.625.540.930 -34.564.623.951 -10,06%

3 Lainnya 262.079.943.937 54.002.056.707 208.077.887.230 385,31%

Jumlah 1.016.559.683.294 803.712.542.836 212.847.140.458 26,48%

Berdasarkan tabel biaya pendapatan dan biaya, terjadi penurunan surplus sebesar 81%. Surplus

ditahun 2012 adalah sebesar Rp276.731.510.549 dan ditahun 2013 sebesar Rp53.589.627.844.

Belanja UB

Dari sisi belanja yang terdapat dalam laporan realisasi anggaran, belanja UB tahun 2012 sebesar

Rp1.106.327.694.729 yang terbagi kedalam belanja pegawai belanja barang, belanja modal, dan

belanja bantuan sosial sedangkan ditahun 2013 adalah sebesar Rp1.060.331.562.761. Terjadi

penurunan sebesar 4,19% yang diakibatkan pengalihan pengelolaan dana beasiswa yang

sebelumnya dikelola dimasing-masing universitas tahun 2013 dikelola langsung oleh DIKTI.

Realisasi Belanja UB Tahun 2012

No Jenis Belanja Realisasi Belanja Naik / Turun

2013 2012 Rp %

1 Pegawai 187.425.396.744 177.361.983.132 10.063.413.612 5,67%

2 Barang 538.595.092.881 518.674.287.519 19.920.805.362 3,84%

3 Moda 334.017.073.136 376.076.635.901 -42.059.562.765 -11,18%

4 Bantuan Sosial 294.000.000 34.641.000.000 -34.347.000.000 -99,15%

Jumlah 1.060.331.562.761 1.106.753.906.552 -46.422.343.791 -4,19%

c. Organisasi dan SDM

Semakin besar sebuah organisasi maka semakin berkembang pula struktur organisasi yang

diterapkan, hal itulah yang saat ini terjadi pada UB. Berdasarkan Dokumen Organisasi dan Tata

Kelola no. 0125/0/93 tahun 1993, struktur organisasi UB adalah sebagai berikut:

Page 13: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 9

Page 14: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 10

Namun seiring dengan semakin berkembangnya UB maka struktur organisasi pun

mengalami perubahan yang signifikan. Salah satu yang paling mencolok adalah

bertambahnya jumlah biro, yang semula berjumlah tiga biro menjadi empat biro.

Keempat biro tersebut adalah Biro Administrasi Akademik dan Kerjasama, Biro

Administrasi Kemahasiswaan, Biro Administrasi Umum & Kepegawaian, dan Biro

Administrasi Keuangan dan Perencanaan. Selain itu berubahnya status UB menjadi PK

BLU juga melahirkan bagian-bagian baru di lingkup UB. Untuk fungsi pengawasan di

tingkat universitas lahirlah Satuan Pengawasan Internal (SPI). Untuk pengawasan mutu

dan kualitas universitas maka dibentuklah Pusat Jaminan Mutu (PJM). Untuk pengawasan

kualitas program alih jenjang, maka dibentuklah Pascasarjana. Dan yang lebih penting

lagi, untuk perwakilan pengawasan pemerintah dan masyarakat maka diangkatlah Dewan

Pengawas. Sedangkan untuk posisi Dewan Penyantun kini telah digantikan dengan Dewan

Pertimbangan dan Senat Universitas. Bagian yang baru dalam hal lainnya yaitu Unit

bisnis. Unit bisnis ini dibentuk Dalam rangka kemandirian keuangan. Di dalam struktur

organisasi, unit bisnis tersebut masuk didalam Unit Khusus bersama dengan Program

Vokasi dan Sekolah. Untuk mendukung operasional universitas, dari unsur penunjang

akademik maka dibentuklah unit-unit berikut ini, antara lain yaitu perpustakaan, Lab

pendukung, Unit Layanan Pengadaan dan lain-lain. Dari sisi fakultas, saat ini UB memiliki

12 Fakultas ditambah dengan dua Program yang akan menjadi Fakultas (PKH & PTIIK).

Dari sekian banyak perubahan tersebut maka disusunlah Struktur Organisasi UB sebagai

berikut:

Page 15: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 11

Struktur Organisasi tersebut telah diajukan ke Kementerian sejak tahun 2012 tetapi

sampai dengan saat ini masih belum disahkan. Akan tetapi struktur tersebut telah

diterapkan oleh UB, dikarenakan semakin beragamnya kebutuhan dan tanggung jawab

yang harus diemban. Sedangkan struktur yang sebelumnya dinilai sudah tidak lagi ideal

sehingga tidak mungkin lagi untuk tetap diterapkan.

Dilihat dari sisi SDM, saat ini UB memilki 1965 Dosen yang terdiri dari 1438 Dosen PNS

dan 527 Dosen Non PNS. Dengan rincian 363 dosen bergelar S1, 50 dosen bergelar

spesialis, 1.134 dosen bergelar S2 dan 418 bergelar S3. Untuk Dosen PNS dengan gelar

Guru Besar sebanyak 137 dosen dan tersebar di seluruh fakultas. Jika dibandingkan tahun

lalu jumlah keseluruhan dosen tahun ini meningkat. Namun jika dihitung dari sisi PNS

jumlah total dosen PNS UB justru sebaliknya. Didorong dengan meningkatnya jumlah

peminat dan mahasiswa baru yang diterima serta menurunnya jumlah dosen PNS, UB

mengambil kebijakan untuk menambah kuota penerimaan dosen Non PNS melalui seleksi

mandiri. Sedangkan dilihat dari gelar pendidikan hampir seluruhnya mengalami

peningkatan kecuali untuk gelar spesialis. Secara rinci, gambaran perkembangan dosen

UB dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Jumlah Dosen UB

No Fakultas 2012 2013

PNS Non PNS PNS Non PNS

1 Fakultas Hukum 89 15 85 17

2 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis 146 21 143 37

3 Fakultas Ilmu Administrasi 116 15 116 33

4 Fakultas Pertanian 138 10 136 32

5 Fakultas Peternakan 84 2 82 -

6 Fakultas Teknik 238 80 225 57

7 Fakultas Kedokteran 196 102 192 101

8 Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan 96 32 96 33

9 Fakultas MIPA 178 10 159 -

10 Fakultas Teknologi Pertanian 74 22 78 40

11 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik 40 36 41 58

12 Fakultas Ilmu Budaya 50 45 51 44

13 Program Kedokteran Hewan 2 3 2 18

14 Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer - - - 34

15 Program Vokasi - 7 32 12

16 Kantor Pusat (MKU) - 5 - 11

Jumlah 1,447 405 1,438 527

Jumlah Total 1,852 1,965

Jenjang Pendidikan Dosen UB

No Fakultas 2012 2013

S1 Sp1 S2 S3 S1 Sp1 S2 S3

1 Fakultas Hukum 18 2 67 17 15 1 69 17

Page 16: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 12

No Fakultas 2012 2013

S1 Sp1 S2 S3 S1 Sp1 S2 S3

2 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis 29 - 86 52 23 - 106 51

3 Fakultas Ilmu Administrasi 14 - 80 37 14 - 98 37

4 Fakultas Pertanian 21 - 61 66 34 - 70 64

5 Fakultas Peternakan 8 - 40 38 6 - 39 37

6 Fakultas Teknik 41 - 236 41 19 - 219 44

7 Fakultas Kedokteran 44 85 131 38 121 45 87 40

8 Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan

46 - 54 28 32 - 67 30

9 Fakultas MIPA 29 - 97 62 17 - 76 66

10 Fakultas Teknologi Pertanian 25 - 52 19 23 - 75 20

11 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

11 - 62 3 13 - 81 5

12 Fakultas Ilmu Budaya 39 - 52 4 23 - 67 5

13 Program Kedokteran Hewan - 2 3 - 7 4 9 -

14 Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

14

50 2

15 Program Vokasi 1 - 6 - 1

11

16 Kantor Pusat (MKU) - - 5 - 1

10

Jumlah 326 89 1,032 405 363 50 1,134 418

Jumlah Total 1,852 1,965

Jenjang Jabatan Fungsional Dosen PNS

No Fakultas 2012 2013

1 Tenaga Pengajar 122 119

2 Asisten Ahli 356 370

3 Lektor 402 400

4 Lektor Kepala 429 412

5 Guru Besar 138 137

Jumlah 1,447 1,438

Jika dihitung perbandingan antara rasio dosen dan mahasiswa UB saat ini, maka kita akan

mendapat gambaran perkembangan jumlah dosen dan mahasiswa UB sebagai berikut:

Rasio Dosen : Mahasiswa

No Rasio Dosen dengan Mahasiswa 2012 2013

Dosen Mahasiswa Rasio Dosen Mahasiswa Rasio

1 Fakultas Eksakta

1 : 21

1 : 24

a. Fakultas Pertanian 148 4.527 168 5.317

b. Fakultas Peternakan 86 1.834 82 2.179

c. Fakultas Teknik 318 5.697 282 6.520

d. Fakultas Kedokteran 298 4.610 293 5.110

Page 17: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 13

No Rasio Dosen dengan Mahasiswa 2012 2013

Dosen Mahasiswa Rasio Dosen Mahasiswa Rasio

e. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

128 3.806 129 4.855

f. Fakultas MIPA 188 2.471 159 2.600

g. Fakultas Teknologi Pertanian 96 3.108 118 3.612

Jumlah 1.262 26.053 1.231 30.193

2 Fakultas Sosial

1 : 38

1 : 40

a. Fakultas Hukum 104 2.820 102 3.083

b. Fakultas Ekonomi dan Bisnis 167 4.823 180 5.316

c. Fakultas Ilmu Administrasi 131 6.227 149 7.174

d. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

76 4.715 99 5.661

e. Fakultas Ilmu Budaya 95 3.162 95 3.699

Jumlah 573 21.747 625 24.933

Total 1.835 47.800 1.856 55.126

* Dalam tabel ini belum termasuk dosen dan mahasiswa untuk PKH, PTIIK, Vokasi, Pascasarjana,

dan dosen MKU

Pada tabel tersebut, rasio dosen untuk fakultas eksakta adalah 1:24. Sedangkan untuk

fakultas sosial adalah 1:40. Berdasarkan rasio tersebut, jumlah dosen UB belum

memenuhi kebutuhan yang sesuai. Dimana untuk eksakta, rasio yang ditetapkan oleh

BAN PT adalah 1:20 dan sosial adalah 1:30. Dengan demikian jumlah dosen ideal untuk

fakultas eksakta adalah 1.510 dosen dan sosial 831 orang sehingga total jumlah ideal

dosen UB yang seharusnya adalah 2.341 dosen.

Untuk staf administrasi, jumlah pegawai yang dimiliki UB saat ini adalah sebanyak 2.017

orang. Terdiri dari 928 PNS dan 1.089 Non PNS. Dengan jenjang pendidikan sebagai

berikut SMA sebanyak 1085 orang, Diploma sebanyak 284 orang, Sarjana sebanyak 607

orang, dan master sebanyak 41 orang. Sama seperti perkembangan jumlah mahasiswa

baru yang diterima dan jumlah dosen, jumlah staf administrasi pun mengalami

peningkatan secara keseluruhan. Diiringi dengan jumlah PNS yang menurun akibat

pensiun, maka UB menambah kuota staf administrasi melalui seleksi mandiri. Inilah

mengapa jumlah staf administrasi meningkat dibandingkan tahun lalu. Sedangkan dilihat

dari jenjang pendidikan, jenjang SMA meraih tingkat kenaikan jumlah tertinggi dibanding

jenjang pendidikan yang lain. Tetapi untuk jenjang pendidikan diploma justru terjadi

sebaliknya. Rincian perkembangan jumlah pegawai administrasi dari tahun 2012 dan

2013 tersebut terlihat pada tabel berikut ini:

Jumlah Pegawai Administrasi UB

No Fakultas 2012 2013

PNS Non PNS PNS Non PNS

1 Kantor Pusat 346 350 319 515

2 Fakultas Hukum 34 10 31 22

3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis 71 32 66 31

Page 18: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 14

No Fakultas 2012 2013

PNS Non PNS PNS Non PNS

4 Fakultas Ilmu Administrasi 53 15 49 31

5 Fakultas Pertanian 76 17 70 -

6 Fakultas Peternakan 40 1 38 16

7 Fakultas Teknik 79 47 74 84

8 Fakultas Kedokteran 77 119 73 213

9 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 44 9 44 17

10 Fakultas MIPA 75 14 73 18

11 Fakultas Teknologi Pertanian 43 27 42 34

12 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 15 34 16 49

13 Fakultas Ilmu Budaya 14 22 14 18

14 Program Kedokteran Hewan 5

6 13

15 Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

6 13

16 Program Vokasi

7 15

Jumlah 972 697 928 1,089

Jumlah Total 1,669 2,017

Jenjang Pendidikan Tenaga Kependidikan

No Fakultas 2012 2013

1 SMA 825 1,085

2 DIP/SM 364 284

3 Sarjana 450 607

4 Magister 30 41

5 Doktor - -

Jumlah 1,669 2,017

d. Sarana dan Prasarana

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan, Universitas Brawijaya terus memacu diri untuk memperbaiki sarana dan prasarana baik secara akademik maupun non akademik. Saat ini lahan yang dimiliki UB seluas 2.213.420 ha. Dari luas tanah tersebut 609.709 ha terletak di dalam Kota Malang dan merupakan wilayah utama kegiatan universitas. Lahan kampus lainnya terdapat di Jakarta dan Kediri dengan masing-masing luas 900 ha dan 230.000ha. selain itu ada pula beberapa lahan laboratorium, percobaan, dan makam di Provinsi Jawa Timur di luar Kota Malang, yaitu di Sumber Sekar-Dau Kab. Malang, Tegalweru Kc. Dau Kab. Malang, Kalisongo-Dau (Puncak Dieng), Cangar (Batu), Dadap Rejo (Batu), Ngijo (Karangploso), Donowarih (Karangploso), Sukaharjo, Pucang Songo (Pakis), Kromengan (kab. Malang), Sumberpasir (Tumpang), Jatimulyo (Lowokwaru), Tambakrejo (Sendang Biru) dan Kabupaten Probolinggo. Sedangkan sisanya, yaitu lahan percobaan untuk bidang pertanian seluas 87,3 HA terletak di Lampung. Berikut daftar terperinci mengenai data lahan kepemilikan UB:

Page 19: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 15

Data Kepemilikan Lahan Tahun 2013

No Lokasi 2013

Luas (m2)

1 Kampus Jl. Veteran 494.138

3 Merjosari, Lowokwaru 30.700

4 Sumber Sekar, Dau 6.666

5 Tegalweru, Dau 1.541

6 Kalisongo, Dau (Puncak Dieng) 79.784

7 Cangar, Batu 142.690

8 Dadaprejo, Batu 5.844

9 Ngijo-Karangploso 13.901

10 Donowarih, Karangploso (Makam) 24.896

11 Sukaharjo 3.363

12 Pucang Songo (Pakis) 1.359

13 Kromengan 157.106

14 Sumberpasir, Tumpang 11.440

15 Jatimulyo, Lowokwaru (Soekarno-Hatta) 66.496

16 Tambakrejo, Sendang Biru 1.100

17 Probolinggo, Jawa Timur 49.661

18 Lampung 873.400

19 Mojolangu, Malang Kota 18.435

20 Kampus Jakarta* 900

21 Kampus Kediri** 230.000

Jumlah 2.213.420

Keterangan: * Sewa **dalam proses

Saat ini, UB memiliki bangunan seluas 272.639,28 m2 dimana 158.372,87 m2

digunakan sebagai fasilitas pendidikan dan sisanya 114.266,41 m2 digunakan untuk

penunjang sarana dan prasarana. Fasilitas pendidikan tersebut seperti ruang kuliah,

laboratorium, ruang administrasi, ruang dosen, perpustakaan dan ruang seminar.

Sarana penunjang yang dimaksudkan adalah untuk unitas, guesthouse, Griya

Brawijaya dan lain-lain. Lebih rinci luas bangunan UB adalah sebagai berikut:

Luas Bangunan UB 2013

No Nama Ruang Luas (m2) Persentase

1 Fasilitas Pendidikan

a. Ruang Kuliah 36.963,38 13,56%

b. Ruang Laboratorium (Praktikum,Bengkel,Komputer) 68.094,08 24,98%

c. Ruang Administrasi 14.129,14 5,18%

d. Ruang Dosen/R. Tunggu 21.074,47 7,73%

Page 20: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 16

No Nama Ruang Luas (m2) Persentase

e. Perpustakaan/R. Baca 5.435,47 1,99%

f. Ruang Seminar (Sidang,Aula,Diskusi) 12.676,33 4,65%

2 Sarana dan Prasarana Penunjang Kegiatan Mahasiswa

a. Unitas & Olah Raga, Gazebo 12.671,54 4,65%

b. Hall/Koridor/Loby/Teras/Balkon 53.015,56 19,45%

c. KM/WC/Urinoir/Tempat Wudhu 6.129,09 2,25%

d. Pos Jaga/Pos Satpam 298,32 0,11%

e. Parkir 10.019,07 3,67%

f. Tangga/R. Panel 10.343,83 3,79%

g. Kantin/Dapur/Pantry 4.789,04 1,76%

h. Tempat Ibadah (Masjid/Musholla) 1.868,68 0,69%

i. Garasi/R. Sopir 883,10 0,32%

j. Gudang 4.356,25 1,60%

k. Genset 272,35 0,10%

l. Guest House 3.491,33 1,28%

m. Bak penampungan air 88,00 0,03%

n. Control Room/Help Desk 43,13 0,02%

o. R. Child Care/Audio Video/SAC/SCS/Reserve 266,54 0,10%

p. Griya Brawijaya A-D 5.730,58 2,10%

Jumlah 272.639,28 100,00%

Berdasarkan laporan Barang Milik Negara UB mengalami peningkatan aset, jumlah aset yang dimiliki per tahun 2013 adalah sebesar Rp 3.521.826.847.131. Peningkatan yang paling signifikan adalah kepemilikan aset tanah yang naik hampir dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Adapun rincian kepemilikan aset tersebut sebagai berikut:

Barang Milik Negara (BMN) untuk Tahun Anggaran 2013

No Kelompok Barang

2012 2013

Kuantitas (m2) Nilai (Rp) Kuantitas

(m2) Nilai (Rp)

1 Tanah 3.615.177 2.004.048.283.949 3.661.444 2.124.648.928.999

2 Peralatan dan Mesin 188.878 441.080.206.404 194.945 495.371.792.771

3 Gedung dan Bangunan 788 614.539.202.574 787 798.187.489.238

5 Jalan dan Jembatan 26.828 29.704.159.219 27.527 37.060.300.269

6 Irigasi 37 431.530.000 37 431.530.000

7 Jaringan 166 3.174.907.611 184 3.912.932.111

8 Aset Tetap Dalam Renovasi 2 130.256.000 2 130.256.000

9 Aset Tetap Lainnya 163.130 58.274.023.116 176.599 61.243.328.195

10 Aset Tetap yang tidak digunakan

579 492.032.510 485 840.289.548

Jumlah 3.995.585 3.151.874.601.383 4.062.010 3.521.826.847.131

Page 21: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 17

BAB III

PELAKSANAAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS TAHUN 2012

a. Daftar Kegiatan Pengawasan selama periode pengawasan

Kegiatan pengawasan dilaksanakan mulai Januari 2013 dengan rincian pengawasan

sebagai berikut ini:

No Waktu Pelaksanaan

Personel Tujuan Hasil

1 Kamis,

17 Januari 2013

Prof. Latief;

Prof. Andi P. Moenta;

Drs. Ken Dwijugiasteadi, Ak.;

Prof. Masruchin;

Dr. Bambang P

Sosialisasi Dewas ke Tim Pendamping dan Persiapan Penyusunan Laporan Akhir Tahun 2012 Dewas

1. Tim pendamping memahami dengan baik tugas dan kewajiban Dewas

2. Tim pendamping akan membantu dalam hal pengumpulan data yang diperlukan untuk penyusunan Laporan Akhir Tahun 2012 Dewas

2 Jumat,

8 Februari 2013

Pengiriman Laporan Akhir Tahun 2012 Dewan Pengawas

- Dikirimkan dengan cara dititipkan ke Dewan Pengawas Universitas Negeri Malang

3 Selasa,

2 April 2013

Prof. Latief Abadi;

Prof.Masruchin;

Dr. Bambang P;

Penyusunan RAB Operasional dan Kegiatan Dewas

- Dewas membutuhkan gedung yang lebih representatif

- Dewas telah menyusun RAB BOPTN

- Dewas akan mengundang PIP terkait sosialisasi peluang investasi BLU PTN

4 Jumat,

3 Mei 2013

Prof. Latief Abadi;

Prof.Masruchin;

Dr. Bambang P;

Abdul Ghofar

Persiapan Penyusunan Laporan Semester Dewas

- Abdul Ghofar, M.Si., M. Acc., CPMA., DBA. Telah diangkat menjadi Sekretaris Dewas

- Dewas telah menyusun daftar data yang dibutuhkan

- Dewas akan mengkaji beberapa isu yang sedang berkembang sebagai bahan rekomendasi ke pimpinan

Page 22: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 18

No Waktu Pelaksanaan

Personel Tujuan Hasil

5 Penerimaan SK Sekretaris Dewas

- SK Terlampir

6 Rabu,

15 Mei 2013

Prof. Latief A;

Prof. Andi P. Moenta;

Prof. Masruchin;

Dr. Bambang P;

Abdul Ghofar

Sosialisasi Peluang Investasi BLU PTN se-Jatim oleh PIP

- Materi terlampir

7 Rabu,

15 Mei 2013

Prof. Latief Abadi;

Prof. Andi P. Moenta;

Prof.Masruchin;

Dr. Bambang P;

Abdul Ghofar;

Follow up mengenai Sosialisasi PIP

- Dewas akan mengirimkan intisari materi PIP kepada Rektor

- Dewas akan mengirimkan himbauan kepada Rektor mengenai naskah yang telah habis masa berlakunya

- Dewas akan mengundang LPDP dan Direktur PK BLU

8 Rabu,

5 Juni 2013

Prof. Latief Abadi

Prof. Andi P. Moenta

Prof.Masruchin

Dr. Bambang P

Abdul Ghofar

Rapat Rutin dengan Tim Pendamping

- Persiapan Laporan Semester 2013 Dewas secara garis besar telah dirumuskan

- Isu seputar permasalahan dampak penerapan UKT telah dirancang langkah-langkah penyelesaiannya

9 Senin,

24 Juni 2013

Prof. Latief A

Prof. Masruchin

Dr. Bambang P

Prof. Andi P. Moenta

Hearing dengan Fakultas Sains dengan Tema Impact Penerapan UKT pada Fakultas

- Fakultas Sains telah siap untuk penerapan kebijakan UKT karena tidak akan mengganggu operasional, hanya bermasalah untuk biaya modal (pembangunan)

- Aturan-aturan harus jelas dan bersifat universal

- Harusnya biaya modal dibiayai oleh pemerintah.

10 Senin,

24 Juni 2013

Prof. Latief A

Prof. Masruchin

Hearing dengan PR II dan

- Kantor Pusat telah siap untuk penerapan

Page 23: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 19

No Waktu Pelaksanaan

Personel Tujuan Hasil

Dr. Bambang P

Prof. Andi P. Moenta

jajarannya dengan Tema Impact Penerapan Kebijakan UKT pada Universitas

kebijakan UKT

- Kantor Pusat akan mengambil beberapa langkah penting berkaitan dengan perencanaan dan efisiensi penggunaan anggaran

11 Senin,

1 Juli 2013

Prof. Latief Abadi

Prof. Masruchin

Dr. Bambang P

Penyusunan Tema Hearing

- Uang Kuliah Tunggal

- Masalah dan Solusi mengenai Utang-Piutang

- Kebutuhan fasilitas umum yang memadai

- Persentase jumlah mahasiswa dan SDM Non PNS

12 Agustus-Nopember

Penyusunan SOP - SOP terlampir

13 Agustus-Nopember

Pembuatan Website Dewas

- Alamat website UB: dewas.ub.ac.id

14 Senin-Rabu

16-18 Sep’2013

Prof. Latief Abadi

Prof. Andi P. Moenta

Prof.Masruchin

Dr. Bambang P

Abdul Ghofar

Studi Banding ke Unhass

- Laporan hasil studi banding terlampir

15 Jumat

18 Okt’2013

Prof. Latief Abadi

Abdul Ghofar

Hearing dengan Unit Bisnis

- Mendapat informasi dengan jelas mengenai perkembangan terbaru dan kendala yang dihadapi unit bisnis

16 Selasa,

29 Okt’ 2013

Prof. Latief Abadi

Prof. Andi P. Moenta

Prof.Masruchin

Dr. Bambang P

Abdul Ghofar

Sarasehan Dewas se-Indonesia

- Materi terlampir

17 Rabu,

30 Okt’ 2013

Prof. Latief Abadi

Prof. Andi P. Moenta

Prof.Masruchin

Dr. Bambang P

Abdul Ghofar

Rapat Pleno - Dewas dirasa harus segera mengirimkan surat himbauan kepada Rektor mengenai berkas yang telah habis masa berlakunya

Page 24: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 20

No Waktu Pelaksanaan

Personel Tujuan Hasil

18 Kamis-Jumat,

31 Okt’- 1 Nop 2013

Prof. Latief Abadi

Prof. Andi P. Moenta

Prof.Masruchin

Dr. Bambang P

Abdul Ghofar

Pelatihan Sistem Pengelolaan Aset, Keuangan, dan Kepegawaian bagi Dewas dan Tim Pendamping

- Materi terlampir

19 Senin-Rabu

8-10 Des’2013

Prof. Latief Abadi

Prof.Masruchin

Dr. Bambang P

Abdul Ghofar

Studi Banding ke RS Sanglah-Denpasar, Bali

- Laporan hasil studi banding terlampir

20 Kamis

19 Des’2013

Prof. Latief Abadi

Prof.Masruchin

Dr. Bambang P

Abdul Ghofar

Audiensi dengan Rektor

- Mendapat kejelasan mengenai isu-isu seputar permasalahan yang terjadi di lingkungan UB

21 Kamis-Sabtu

19-21 Des’2013

Prof. Latief Abadi

Prof.Masruchin

Dr. Bambang P

Helmy Adam

Rapat Kerja Akhir Tahun Dewas

- Agenda Dewas 2014 terlampir

b. Materi dan Hasil Pengawasan

1) RENCANA STRATEGI BISNIS 2008 – 2013

Penilaian :

Rencana strategi bisnis disusun pada saat pengusulan BLU Tahun 2008 dan telah disusun sesuai dengan ketentuan dan telah mampu mendukung pelaksanaan BLU UB. Pada laporan pengawasan tahun sebelumnya, disampaikan bahwa beberapa prediksi kinerja ternyata telah jauh terlampaui oleh pencapaian kinerja UB, akibatnya RBA tahun 2012 terutama dari target pendapatan, belanja, dan jumlah mahasiswa berbeda jauh dengan RSB. Hal tersebut semakin meningkat untuk tahun 2013 ini sehingg perhitungan RSB untuk tahun 2014-2019 perlu disesuaikan. Namun, terdapat beberapa pencapaian kinerja tahun 2013 yang lebih rendah dari tahun 2012

Implementasi :

Sama seperti tahun 2012, RSB telah diimplementasikan secara konsisten selama periode BLU berjalan. RSB telah menjadi acuan UB dalam menyusun RBA. Acuan kinerja dalam SPM sudah dimasukkan dalam RSB. Namun untuk tahun 2013, terdapat beberapa indikator kinerja yang menurun. Indikator tersebut misalnya:

1. Rasio dosen eksata tahun 2013 adalah 1:24 sedangkan tahun sebelumnya 1:21

2. Rasio dosen sosial tahun 2013 adalah 1:40 sedangkan tahun sebelumnya adalah 1:38

3. Terjadi penurunan pendapatan sebesar 0,95%. Penurunan pendapatan ini sebenarnya dikarenakan adanya pengalihan pengelolaan dana beasisa yang sebelumnya dikelola

Page 25: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 21

universitas sekarang dikelola oleh Dikti

4. Terjadi kenaikan biaya sebesar 26,48%. Kenaikan sebesar ini dikarenakan adanya perubahan perhitungan dalam nilai penyusutan.

Kendala:

Tidak ada yang kendala yang signifikan, namun beberapa hal yang selalu menjadi pembahasan dewan pengawas adalah penataan sistem untuk unit usaha UB agar sesuai denagn target yang diharapkan didalam RSB

Tindak lanjut:

RSB selanjutnya perlu lebih detail dalam menentukan target untuk unit usaha UB

2) RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN 2013

Penilaian

Penyusunan RBA 2013 telah disusun dengan mengacu pada Perdirjen PB No. 20/PB./2012.

Format RBA 2013 cukup berbeda dengan RBA tahun-tahun sebelumnya. Meskipun demikian

format 2013 jauh lebih sederhana daripada 2012 karena fokus kalkulasi biaya bukan pada

kegiatan, namun lebih pada product oriented (unit pelayanan).

RBA 2013 lebih condong pada RKAKL sehingga untuk bentuk kegiatan cenderung fleksibel yang penting output kegiatan tercapai. Akibatnya untuk menilai kesesuaiannya dengan RSB menjadi agak sulit.

Implementasi :

RBA 2013 telah dilaksanakan secara efektif dengan indikator sebagai berikut:

1. Target pendapatan PNBP terpenuhi (melebihi 17,89%) 2. Target pendapatan Belanja keseluruhan terpenuhi (melebihi 8,38%) 3. Indikator pelayanan telah tercapai (lebih rinci pada poin penilaian kinerja)

No Jenis

Pendapatan

2013 Naik / Turun

Realisasi Anggaran Rp %

1 Pend. Jasa Layanan Umum

605.597.967.654 535.736.144.600 69.861.823.054 13,04%

2 Pend. Hibah BLU

564.043.500 1.036.225.025 -472.181.525 -

45,57%

3 Pend. Hasil Kerja Sama BLU

98.903.067.676 62.058.154.304 36.844.913.372 59,37%

4 Pend. BLU Lainnya

2.764.045.512 1.562.711.557 1.201.333.955 76,87%

Jumlah 707.829.124.342 600.393.235.486 107.435.888.856 17,89%

No Jenis Belanja 2013 Naik / Turun

Realisasi Anggaran Rp %

1 Belanja

Pegawai 203.307.023.000 187.568.912.545 15.738.110.455 8,39%

2 Belanja

Barang 560.868.606.000 538.672.147.924 22.196.458.076 4,12%

Page 26: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 22

3 Belanja

Modal 384.914.728.000 334.017.073.136 50.897.654.864 15,24%

4 Bantuan

Sosial 294.000.000 294.000.000 0 0,00%

Jumlah 1.149.384.357.000 1.060.552.133.605 88.832.223.395 8,38%

Kendala:

1. Pelaksanaan pembangunan gedung ada yang belum selesai. Kemudian pada saat penyusunan RBA 2013, data mengenai pembangunan tersebut belum masuk sehingga target yang tertuang didalam RBA menjadi tidak cocok dengan lapangan

2. Pengesahan pendapatan ada yang tidak masuk sehingga belanja menjadi lebih besar dari pendapatan.

3. Unit bisnis masuk kedalam RBA bagian dari rektorat sehingga tidak terpisah antara unit cost dengan reveneu center. Penilaian kinerja unit center menjadi kurang massimal

Tindak lanjut:

1. Data pembangunan diperbaiki sehingga bisa menilai kinerja yang lebih baik 2. Perlu segera melakukan rekonsiliasi dengan KPPN terkait pengesahan yang terlambat

3. Unit Bisnis perlu membuat rba dalam bahasa sendiri yang dapat menunjukkan selaku income generate namun dapat dimasukkan sebagai bagian dari RBA UB

3) RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN 2014

Penilaian

Sama seperti tahun 2013, RBA 2014 lebih condong pada RKAKL sehingga untuk bentuk kegiatan tetap fleksibel dengan output yang mungkin akan tercapai. Akibatnya untuk menilai kesesuaiannya dengan RSB menjadi agak sulit. Anggaran 2014 mengalami penurunan yang signifikan. Penurunan ersebut diakibatkan oleh penurunan dana RM sebesar 59,14%

Uraian Target 2013 Target 2014 Selisih %

Pendapatan BLU 556.285.949.000 558.153.357.000 1.867.408.000 0,34%

Penerimaan RM 589.171.968.000 240.716.032.000 -348.455.936.000 -59,14%

Belanja Barang BLU 350.141.811.452 321.186.004.695 -28.955.806.757 -8,27%

Belanja RM diluar Belanja Modal 451.845.607.000 240.716.032.000 -211.129.575.000 -46,73%

Belanja Modal 309.250.877.548 236.967.352.305 -72.283.525.243 -23,37%

Implementasi :

Implementasi RBA 2014 masih belum dilaksanakan

Kendala:

Belum ditemukan kendala karena belum dilaksanakan

TIndak lanjut:

Belum ada rekomendasi tindak lanjut karena belum dilaksankan

Page 27: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 23

c. Penilaian Kinerja

ASPEK PENILAIAN TARGET REALISASI CATATAN

KINERJA PELAYANAN

Pendidikan dan Pengajaran (Jumlah lulusan)

7.000 6.410 Target tidak tercapai disebabkan oleh beban sks yang terlalu besar

Penelitian (Jumlah penelitian)

250 275 Melampaui target yang ditetapkan dengan mendapatkan dana BOPTN, sehingga total dana mengalami peningkatan sangat tajam tahun 2012 yang mencapai 89%

Pengabdian Masyarakat (jumlah pengabdian)

50 92 Melampaui target yang ditetapkan, karena tahun 2013 pelaksanaannya banyak dibantu oleh penyelenggaraan kerjasama di semua fakultas, dan sebelumnya hanya dilaksanakan di bawah koordinasi LPPM (tingkat Rektorat)

BIAYA PELAYANAN

Biaya per unit mahasiswa rata-rata

Rp 6.795.945 Rp 7.209.369 Diiringi dengan peningkatan layanan

PENGGUNAAN

Jumlah mahasiswa 61.300 61.231 Target = daya tampung

Jumlah prodi 43 164 Taget adalah kondisi eksisting tahun 2012, meningkat di tahun 2013 karena dibukanya PS baru

KUALITAS DAN STANDAR LAYANAN

Jumlah prodi terakreditasi BAN PT

n.a 79 -

Jumlah prodi terakreditasi internasional

1 2

CAKUPAN LAYANAN

Angka partisipasi kasar Naik Naik Jumlah mahasiswa naik

KEPUASAN

Kepuasan mahasiswa n.a n.a Data ada di masing-masing Prodi

Page 28: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 24

d. Penilaiain Ketaatan atas Peraturan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KINERJA KEUANGAN

TAHUN ANGGARAN 20XX

NO URAIAN RUMUS 2013 2012

1 PENYERAPAN ANGGARAN

Pencapaian Target Pendapatan (Basis Kas)

105,93% 90,68%

Penyerapan Belanja (Basis Kas)

92,25% 93,28%

2 KEMANDIRIAN

Rasio Pendapatan PNBP (Basis Kas)

60,173% 55,963%

Rasio Belanja PNBP (Basis Kas)

41,62% 45,69%

3 EFISIENSI

Cost Recovery (accrual)

114% 125%

% Biaya Pelayanan

43,8% 50,5%

% Biaya Administrasi Umum

30,4% 42,8%

% Biaya Non-Operasional

25,8% 6,7%

Margin Layanan

-17,2% -24,0%

Asset Turn Over

0,30

0,31

Return on Asset (ROA)

1,5% 8,0%

Biaya per unit layanan

disesuaikan dengan kalkulasi unit cost masing-masing layanan Rp 7.423.647 Rp 7.209.369

4 PERTUMBUHAN

Pertumbuhan Pendapatan

6,50% 11,95%

Pertumbuhan Aset

3,44% 10,0%

Pertumbuhan Ekuitas

1,77% 9,80%

Page 29: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 25

NO URAIAN RUMUS 2013 2012

5 KESEJAHTERAAN SDM

Belanja pegawai rata-rata per karyawan (basis kas) per bulan

Rp 7.859.588 Rp 8.238.286

PENILAIAN KEPATUHAN

RBA DEFINITIF Memenuhi

LAPORAN KEUANGAN SAK Memenuhi

SP3B BLU Memenuhi

TARIF LAYANAN Memenuhi Dalam proses pengesahan Menteri

SISTEM AKUNTANSI Memenuhi Dalam proses pengesahan Menteri

PERSETUJUAN REKENING Memenuhi Hanya ada rekening operasional saja

SOP KEUANGAN Memenuhi Dalam perbaharuan

e. Penilaian atas tindak lanjut Hasil Pengawasan Sebelumnya

Penilaian atas tindak lanjut pada laporan dewas sebelumnya yaitu laporan Dewan

Semester I 2013 adalah:

Tindak Lanjut RBA 2013

1. Menyusun strategi implementasi keuangan 2013 dengan prinsip sebagai berikut ini:

a. Reschedule jadwal pelaksanaan kegiatan berdasarkan skala prioritas dalam

kondisi sumber daya keuangan yang terbatas

b. Efisiensi belanja melalui penghematan belanja gaji dan tunjangan (honorarium

kegiatan dan gaji pegawai tetap), barang dan jasa (konsumsi dll), serta perjalanan

dinas (utamanya LN) yang tidak memiliki keterkaitan dengan pencapaian target

kinerja UB

c. Mendorong kinerja keuangan unit-unit usaha agar dapat memperoleh

keuntungan yang dapat mendukung kegiatan operasional UB

d. Penataan belanja modal yang lebih berorientasi pada pelayanan dengan

mengedepankan pada kinerja UB secara keseluruhan

e. Menggali sumber keuangan alternatif seperti melakukan penjajakan atas

Kerjasama Pemanfaatan dan Pinjaman Jangka Panjang

2. Membuat perencanaan kas secara matang dan terstruktur 2013

a. Penjadwalan project yang berbiaya besar agar tidak terjadi bersamaan guna

mencegah jumlah saldo kas yang kurang dari batas minimal

b. Penyusunan Anggaran Kas pada level Universitas dengan menata cash sharing –

cash scheduling antar Fakultas. Pada prinsipnya, kas harus terus berputar dan

tidak boleh dibiarkan idle dengan mengatur jadwal waktu penggunaan uang antar

Fakultas. Pagu Fakultas yang tidak dapat diserap, dapat digunakan oleh Fakultas

lain namun sebagai hutang-pagu antar Fakultas. Fakultas peminjam harus

mengembalikan ke fakultas yang memberi pinjaman dengan mekanisme

pemotongan pagu pada periode berikutnya.

Page 30: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 26

c. Melakukan penagihan piutang yang masih ada baik kepada mahasiswa maupun

pihak lainnya

d. Melakukan negosiasi dengan rekanan untuk dapat memperoleh fasilitas hutang

jangka pendek sehingga dapat memperpanjang rentang waktu penggunaan kas

Penilaian Atas Tindak Lanjut

1. Reschudel kegiatan pelaksanaan kegiatan telah dilaksanakan sehingga kegiatan yang

diprioritaskan telah dilaksanakan

2. Efisiensi belanja telah dilaksanakan. Tindak lanjut atas efisiensi belanja masih

dilanjutkan ke tahun 2014 dibuktkan dengan adanya rapat kerja mengenai efisiensi

anggaran

3. Terjadi peningkatan kinerja keuangan unit usaha dibandingkan tahun sebelumnya

4. Belanja modal masih dalam proses pembangunan sehingga belum kelihatan hasilnya.

5. Proses penjajakan masih terus dilakukan.

6. Perencanan kas telah ditata ulang sesuai dengan arahan dewas. Arahan tersebut

dapat dilihat didalam lampiran notulesi dewas.

Page 31: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 27

BAB IV

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

a. Simpulan

Hasil pengawasan yang dilaksanakan oleh dewas secara keseluruhan atas UB secara umum

telah memenuhi yang dipersyaratkan oleh kriteria Dewas dengan rincian sebagai berikut ini:

1. Pimpinan BLU dan pejabat pengelolaan keuangan menunjukkan komitmen yang tinggi

atas pengarahan dan pertimbangan dan Dewan Pengawas

2. Dari aspek layanan, telah terjadi peningkatan jumlah mahasiswa signifikan,

peningkatan jumlah penelitian, publikasi ilmiah, dan pengabdian masyarakat.

Peningkatan tersebut semakin tinggi dengan adanya Dana BOPTN yang persentase

untuk penelitian cukup besar

3. Dari aspek keuangan, terjadi penurunan kinerja yang sebenarnya penurunan tersebut

adalah penurunan kinerja semu karena sbelumnya dana beasiswa dikelola oleh

maisng-masing universitas, pada tahun 2013 seluruhnya dikelola lansung oleh Dikti.

4. Dari aspek sistem keuangan, UB mulai menggunakan sistem yang dikembangan untuk

BLU walaupun sebatas untuk kepentingan pelaporan SAK.

5. Dari aspek ketaatan pada regulasi, UB telah memenuhi regulasi yang dipersyaratkan

oleh peraturan yang berlaku mulai dari proses penganggaran, pelaksanaan anggaran,

pelaporan dan pertanggungjawaban. RBA Definitif, SP3B dan laporan keuangan telah

disampaian tepat waktu. Audit oleh KAP untuk laporan keuangan berdasar SAK juga

sudah dilaksanakan dengan opini WTP (tahun 2012)

6. Tarif layanan telah diperbaiki kembali dan diteruskan dalam bentuk SK Rektor sebagai

dasar pelaksanaan karena tarif tersebut kembali diusulkan kekemneterian untuk

mendapatkan pengesahan.

b. Rekomendasi

Hasil pengawasan Dewas periode ini merekomendasikan kepada pengelola BLU UB sebagai

berikut ini:

1. Kinerja UB patut dipertahankan secara terus menerus untuk mencapai visi yang

dicanangkan

2. Sebagai satu kesatuan dari RSB, UB harus segera mengusulkan pengesahan SPM oleh

Mendiknas karena SPM yang sebelum telah mellewati periode yang ditetapkan.

3. Perlu dikembangkannya Aplikasi Komputer (Software) yang terintegrasi antara

Penganggaran, Realisasi, dengan Sistem Pelaporan Keuangan yag sudah ada saat ini.

Sistem ini juga diharapkan dapat membantu proses penatausahaan antara fakultas

dengan universitas.

4. UB perlu sekali lagi mengkonfirmasikan terkait PMK Tarif dan Sistem Akuntansi agar

disahkan oleh Kementerian

5. Entrepreneur unit yang sudah dikembangkan perlu dimotivasi agar meningkatkan

pendapatan.

Page 32: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

LAMPIRAN

a. NOTULEN RAPAT

Waktu :Kamis, 17 Januari 2013

Tempat :Ruang Rapat Lantai 6

Acara :Rapat Dewan Pengawas dan Tim Pendamping

Dipimpin :Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, MS.

Yang hadir :

1. Prof. Dr. Andi Pangerang Moenta 2. Dr. Bambang Purnomosidhi, MBA., Ak. 3. Prof. Masruchin Ruba'I, SH. MS. 4. Helmy Adam, S.E., MSA. 5. Drs. Ken Dwijugiasteadi, Ak., M. Sc. 6. Imam Safi’i 7. Syarif Utomo 8. Suhartono 9. Lulut Endi S. 10. Mulyaningwati 11. Yuki Firmanto 12. Yona Dayaningsih 13. Yoyok 14. Triesni

Hasil Pembahasan :

1. Sejarah UB-BLU - UB memperoleh status dari menkeu berdasarkan SK BLU no. 361/KMK.05/2008 tgl

17 Des 2008 - Pengertian BLU sendiri tertuang pada pasal 68 UU no.1 Tahun 2004 dan PP no. 23

Tahun 2005 Tentang pengelolaan keuangan dan Perbendaharaan Negara BLU - Keputusan tersebut selaras dengan upaya UB dalam peningkatan mutu layanan

yang akan mendukung daya saing bangsa terutama dalam bidang pendidikan . Peningkatan mutu layanan ini mencakup beberapa hal yakni penguatan pertanggungjawaban, penguatan transparansi dan kinerja, penguatan pendanaan, penguatan layanan pendidikan, penguatan aset dan infrastruktur, dan penguatan sarana dan prasarana.

- Berdasarkan hal-hal tersebut maka UB telah memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh PPK-BLU dan disetujui pembentukannya oleh Dirjen Dikti setelah sebelumnya mengajukan proposal yang memakan waktu sekitar lima tahun.

2. Peran dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas terkait dengan UB-BLU - Peran dewan pengawas BLU adalah memantau kinerja layanan badan pemerintah

dan memastikan pengelolaan keuangan dilakukan dengan fleksibel. - Dewan pengawas bertanggungjawab langsung kepada menteri keuangan dan

ketua lembaga atau menteri yang membawahi badan tersebut.

Page 33: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

- Dewan pengawas BLU bertugas melakukan pengawasan dalam pengelolaan BLU oleh pejabat yang bersangkutan dalam tugasnya melaksanakan Rencana Strategis Bisnis (RSB), Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA), RKA K/L, DIPA dan kepatuhan terhadap peraturan perundangan.

- Pada intinya dengan adanya kedudukan Dewan Pengawas di UB-BLU diharapkan UB dapat memaksimalkan fungsinya untuk dapat meberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat serta mampu mempertanggungjawabkan fleksibilitas keuangan yang ada.

3. Anggota Dewas terdiri dari : - Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, MS. selaku ketua - Prof.Dr. Andi Pangerang Moenta,SH, MH, DFM selaku anggota - Drs. Ken Dwijugiasteadi, Ak., M.Sc. selaku anggota - Dr. Bambang Purnomosidhi, MBA, Ak. selaku anggota - Prof. Masruchin Ruba’i, SH, MS. selaku anggota

4. Kewajiban Dewan pengawas BLU antara lain : - menelaah RKA K/L dan RBA - menandatangani dan mengetahui RBA - memberi pendapat dan saran mengenai RSB dan RBA kepada Menteri/ pimpinan

lembaga dan menteri keuangan - melaporkan kepada menteri/pimpinan lembaga dan menteri keuangan jika ada

gejala penurunan kinerja BLU - mengikuti perkembangan kegiatan BLU - memberi masukan, saran, atau tanggapan laporan keuangan dan kinerja BLU

kepada pejabat pengelola BLU - memberi masukan, saran, atau tanggapan atas kelayakan,kualitas, jumlah, dan

harga barang yang dibeli - mengawasi dan menasehati pengelolaan keuangan BLU dan kepatuhan terhadap

peraturan. 5. Kewajiban Dewas berdasarkan PMK 230/PMK.05/2009 dan PMK 77/PMK.05/2007 ,

dewan pengawas wajib memberikan persetujuan penghapusan secara bersyarat terhadap utang BLU, dan memberi persetujuan atas pinjaman jangka pendek.

6. Laporan Dewas - Dewan pengawas mempertanggungjawabkan tugasnya dalam laporan

pengawasan kepada menteri/pimpinan dan Menteri keuangan paling sedikit satu kali dalam satu semester dan menyampaikannya dalam forum pertanggungjawaban tahunan.

7. Isi Laporan Dewas antara lain: - penilaian renstra, RBA, dan pelaksanaannya - penilaian kinerja pelayanan, keuangan, dan lainnya - penilaian ketaatan terhadap peraturan perndangan - permasalahan dalam pengelolaan BLU dan solusinya

8. Dalam rangka penyusunan laporan ini maka Dewas membutuhkan kerjasama dari segenap Tim Pendamping terutama mengenai data-data yang dibutuhkan anatara lain:

No Jenis Data Penangggung Jawab

1 RSB Kabag Perencanaan

Page 34: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

2 SPM Kabag AP

3 Renstra KL Kabag Perencanaan

4 RBA Kabag Perencanaan

5 Tarif Layanan Kabag AP

6 SP3B BLU Kabag Akuntansi

7 SOP Pengelolaa Pendapatan dan Belanja Kabag AP

8 Daftar Rekening Bank dan Ijinnya Kabag AP

9 Daftar Penghapusan Barang Kabag Akuntansi

10 SOP Pengelolaan Utang Kabag Akuntansi

11 SOP Pengelolaan Piutang Kabag Akuntansi

12 Kinerja Keuangan (rasio kas, rasio lancar, periode penagihan piutang, perputaran aset tetap, return of asset, return of equity, dan rasio belanja operasional terhadap pendapatan operasional)

Ka. BAKP

13 Kinerja Layanan (biaya pelayanan (cost of service), penggunaan (utilization), kualitas dan standar pelayanan (quality and standards), cakupan pelayanan (coverage), kepuasan (satisfaction))

Ka. BAKP

14 Sistem Akuntansi BLU Kabag Akuntansi

Page 35: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

NOTULEN RAPAT

Waktu : Selasa, 2 April 2013

Tempat : Gedung Rektorat Universitas Brawijaya Lantai 6 (Ruang Rapat II)

Acara : Rapat dengan internal Tim Pendamping

Dipimpin : Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, MS.

Yang hadir :

1. Prof. Dr. Andi Pangerang Moenta 2. Dr. Bambang Purnomosidhi, MBA., Ak. 3. Prof. Masruchin Ruba'I, SH. MS. 4. Helmy Adam, S.E., MSA. 5. Syarif Utomo 6. Suhartono 7. Lulut Endi S. 8. Mulyaningwati 9. Yuki Firmanto 10. Yona Dayaningsih 11. Yoyok 12. Triesni

Hasil Pembahasan :

1. Dewas akan mengajukan permohonan ruang sekretariat yang dilengkapi ruang tamu

atau ruang rapat di Gedung Balairung Senat.

2. SK Rektor mengenai pengangkatan Sekretaris Dewas pada PTN telah ditembusi hingga

ke Mendikbud

3. Dana BOPTN untuk Dewas mendapat sebesar Rp 250.000.000 rencananya akan

dialokasikan untuk kegiatan sebagai berikut:

- Realisasi tugas & fungsi Dewas : Rp 28.000.000

- Sarasehan Dewas PTN BLU se-Indonesia : Rp 45.300.000

- Pengembangan website : Rp 11.200.000

- Penyusunan SOP : Rp 12.000.000

- Pelatihan Dewas & Tim Pendamping : Rp 50.800.000

- Benchmarking : Rp 82.000.000

- Kajian RSB

4. Agenda Dewas ke depan yaitu mengundang perwakilan dari PIP (Pusat Investasi

Pemerintah) untuk sosialisasi ke dekan-dekan terkait investasi BLU PTN. Sebelumnya

acara ini akan diadakan oleh Fakultas Ekonomi, maka dari itu sebelum menjalankan

acara ini maka perlu berkoordinasi dengan Fakultas Ekonomi.

Page 36: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

NOTULEN RAPAT

Waktu :Jumat, 3 Mei 2013

Tempat :Ruang Rapat Lantai 6

Acara :Rapat Dewan Pengawas dan Tim Pendamping

Dipimpin :Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, MS.

Hasil Pembahasan :

1. Dewas telah memiliki sekretaris berdasarkan SK Rektor nomor : yaitu Abdul Ghofar,

M.Si., M. Acc., CPMA., DBA. Diharapkan keberadaan sekretaris ini akan membantu

kinerja Dewan Pengawas ke depan.

2. Dewan Pengawas harus segera menyusun Laporan Semester I untuk Kemenkeu dan

Kemendikbud. Adapun data-data yang dibutuhkan sebagai berikut :

- Renstra

- RBA

- Laporan Kinerja Unit Pelayanan (diperoleh melalui hearing)

- Penilaian mengenai ketaatan peraturan

3. Contoh permasalahan dari unit pelayanan keuangan yang perlu dikaji :

- Piutang

- Tingkat keperluan kunjungan luar negeri dan berapa persen total pembiayaannya

- Tingkat dampak pemberlakuan UKT terhadap pengelolaan dana apakah benar

semakin berkurang

Harapannya hal ini dapat dijadikan bahan dukung untuk rekomendasi kepada

pimpinan.

4. Rencananya Dewas akan mengundang Kepala PIP (Pusat Investasi Pemerintah). Hal-

hal yang perlu diperhatikan antara lain:

- Kepastian jadwal kedatangan pemateri

- Mengatur detail acara selain seminar juga mempertemukan Rektor dan pihak PIP

untuk penjajakan kerjasama lebih lanjut

- Peserta yang diundang yaitu Dewas PTN se-Jatim dan pejabat penting di UB.

- Susunan acara terdiri dari : sambutan, materi, diskusi, dan jamuan makan malam

- Prof.Dr. Ir. A. Latief Abadi akan bertindak sebagai moderator

- Menentukan tamu undangan untuk jamuan makan malam

Page 37: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

NOTULEN RAPAT

Waktu : Rabu, 15 Mei 2013

Tempat : UB Hotel (Mango Room)

Acara : Rapat Pleno Dewas

Dipimpin : Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, MS.

Yang hadir :

1. Prof. Dr. Andi Pangerang Moenta 2. Dr. Bambang Purnomosidhi, MBA., Ak. 3. Prof. Masruchin Ruba'I, SH. MS. 4. Abdul Ghofar, M. Si.,M.Acc. Ak.,CPMA.,DBA 5. Drs. Suhartono 6. Helmy Adam, S.E,MSA. 7. Yuki Firmanto, S.E,MSA. 8. Tjahjo Handoko 9. Triesni Andriyati 10. Yona Dayaningsih

Hasil Pembahasan :

1. Kebutuhan Dewan Pengawas Universitas Brawijaya a. Fasilitas :

- Ruangan Dewas sekarang kurang memadai menampung seluruh staff Dewas saat ini. Sudah mengajukan permohonan ruang baru namun belum terealisasi hingga saat ini (kurang lebih sudah tiga bulan pengajuan)

- Realisasi pengadaan laptop belum dapat dilakukan b. Dana yang dijanjikan oleh pihak universitas (BOPTN) yang hingga saat ini belum

cair karena masih terkendala tanda bintang di pusat rencananya akan digunakan untuk: - Pembuatan SOP termasuk didalamnya peran Dewas - Template Laporan Dewas yang berhubungan dengan SPI dan keuangan

c. Rencana kegiatan Dewas yang perlu segera di follow up antara lain: - Pembentukan Paguyuban Dewas se-Indonesia - Benchmarking salah satunya yang harus segera dijalankan yaitu ke PIP (Pusat

Investasi Pemerintah) 2. Pembuatan Laporan Tengah Tahun (Semesteran):

a. Masalah yang sedang dialami Universitas Brawijaya: - Standar Pelayanan Minimum (tarif) 2012 sudah tidak berlaku. Standar

Pelayanan Minimum 2013 belum disahkan - Diberlakukannya UKT (Uang Kuliah Tunggal) berakibat pada terganggunya cash

flow - Standar Biaya Khusus terlebih tentag remunerasi belum disahkan - Proses penyusunan Rencana Strategi Bisnis masih belum terealisasi

3. Terhadap masalah-masalah tersebut Dewan Pengawas telah mengambil tindakan dengan mengirim surat kepada Rektor yang berisi himbauan agar Rektor sebagai Pimpinan BLU segera menyusun RSB, SPM, dan Renstra

4. Follow up terhadap PIP

Page 38: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

- Dewan Pengawas berencana akan mengundang LPDP (Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan)

- Dewan Pengawas akan mempertemukan perwakilan dari BLU, PIP dan Dikti. Forum ini rencananya akan mengundang Dewas PTN BLU se-Indonesia. Selain untuk membentuk Paguyuban Dewas se-Indonesia juga sebagai wadah diskusi dan mencari solusi atas permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh PTN-BLU. Dalam hal ini UM dan Unesa setuju untuk ikut berpartisipasi sebagi panitia.

5. Usulan dan masukan dari Pak Masruchin: - Dewan Pengawas harus segera membuat Laporan Dewan Pengawas

Semesteran. Jika dalam prosesnya ternyata bagian keuangan masih belum dapat diserap banyak maka laporan harus tetap dibuat dengan memasukan aspek lain yang lebih banyak. Misalkan aspek kepatuhan dan kedisiplinan tentang ketentuan yang berlaku.

- Permasalahan yang dihadapi bagian keuangan saat ini adalah piutang mahasiswa yang mencapai angka 32 M dan harus segera diselesaikan. (proses penyelesaian ini baru berjalan setelah menjadi temuan BPK dan saat ini penagihan telah dilakukan dengan cara mengirimkan surat tagihan dengan total kurang lebih 5000orang)

6. Usulan dan masukan dari Pak Bambang Purnomosidhi: - Pak Zamhari (Direktur PK BLU) berharap laporan BLU-PTN dapat menjadi

benchmark karena SDM PTN dinilai jauh lebih baik dibandingkan lembaga BLU lain.

- Selain hal tsb diharapkan Laporan Semester pada Bulan Juni medatang bisa lebih baik daripada Laporan Tahunan sebelumnya.

- Menindaklanjuti pertemuan PIP dan LPDP seharusnya ditindaklanjuti sebelum sarasehan dengan 3 pihak ( BLU, Dikti, dan PIP)

- Segera menyusun time schedule yang baru - Diharapkan persiapan yang matang untuk pelaksanaan sarasehan

7. Usulan dan masukan dari Pak Andi Pangerang - Rapat-rapat rutin Dewan Pengawas merupakan bagian dari pengawasan oleh

karena itu agar mudah dikontrol sebaiknya dibuat agendanya dalam satu tahun

- Dewan pengawas dapat menjadi fasilitator bagi lembaga atau bagian di universitas dengan pihak luar asalkan tidak meninggalkan tugas dan kewajiban utama Dewan Pengawas.

- Kinerja yang bagus diharapkan dapat konsisten bagus dengan cara terus bekerja sama dengan Departemen Keuangan dalam bentuk benchmarking dan pembelajaran (pendalaman yang terus menerus ke Departemen Keuangan). Dalam hal ini maka sebaiknya segera memasukan program pendalaman ke dalam agenda Dewan Pengawas.

- Adanya potensi kerjasama dengan LPDP yang harus ditindaklanjuti dan didalami sehingga ke depan harapannya dapat membuahkan hasil yang maksimal berupa pemanfataan dana LPDP.

- Hasil rapat ini hendaknya dijadikan dasar untuk membuat surat ke rector mengenai pengajuan fasilitas Dewas yang masih terbatas.

8. Usulan dan masukan dari Pak Latief:

Page 39: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

- Dewas akan mengagendakan pertemuan dengan direktur LPDP - Universitas Brawijaya saat ini mendapat rangking 5 nasional dalam

pelaksanaan BLU - Sambil berjalannya waktu akan dicarikan solusi mengenai piutang mahasiswa - Kedepan akan mencari informasi mengenai Dewas BLU terbaik - Sarasehan paguyuban dan pertemuan tiga pihak (BLU, Dikti, PIP) dijadikan satu

dan dilaksanakan sebelum puasa (Juni) - Pak Ghofar bertugas untuk membuat agenda ulang mengenai kegiatan Dewas

9. Usulan dan masukan dari Pak Helmy: - Dewas prihatin mengenai penatausahaan secara komputerisasi di FEB kembali

ke bentuk manual karena Kantor Pusat masih memakai system manual - Intisari materi seminar Pusat Investasi Pemerintah untuk dikirimkan ke Rektor,

agar pada tindaklanjut ke depan Rektor dapat lebih memahami PIP terlebih dalam hal potensi kerjasama tentang asrama mahasiswa

10. Usulan dan masukan dari Mas Yuki: - Laporan Dewan Pengawas maksimal dikerjakan satu bulan sesudah laporan

keuangan semester (30 Juli 2013)

Page 40: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

NOTULEN RAPAT

Waktu : Rabu, 5 Juni 2013

Tempat : Gedung Rektorat Universitas Brawijaya Lantai 6 (Ruang Rapat II)

Dipimpin : Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, MS.

Yang hadir :

1. Dr. Bambang Purnomosidhi, MBA., Ak. 2. Prof. Masruchin Ruba'I, SH. MS. 3. Mulyaningwati, S.Sos., M. AB 4. Ir. Lies Edhie Yuliani 5. Lulut Endi Sutrisno 6. Widodo, SE 7. Drs. Suhartono 8. Triesni Andriyati 9. Yona Dayaningsih

Acara :

1. Laporan Semester I 2. Pencairan BOPTN 3. Saran untuk dari Tim Pendamping terkait undangan dari Dewas UM untuk persiapan

Laporan Semster 1 Hasil Pembahasan :

1. Laporan Semester 1 (satu) Dewan Pengawas berharap penuh pada Laporan Keuangan. Sedangkan Laporan Keuangan Tahunan maksimal harus sudah selesai pada tanggal 10 Juli 2013

2. Untuk proses pengerjaan Laporan Dewas ini template sudah dibuat oleh Pak Helmy dan Mas Yuki. Selain itu Pak Bambang Purnomosidhi juga sudah mengikuti pelatihan penyusunan laporan Dewas pada akhir tahun lalu.

3. Apabila Dewas membutuhkan segera data-data yang diperlukan dalam rangka penyusunan laporan ini maka Bagian Keuangan berharap mendapat list format data yang dibutuhkan agar dapat dberikan sambil menanti Laporan Keuangan fix.

4. Saat ini permasalahan yang sedang dihadapi keuangan yaitu mengenai masalah piutang. Awal tahun ini piutang yang tercatat yaitu 25M. dan jumlah ini mengalami kenaikan saat ini.

5. Solusi dari Bagian Keuangan yaitu dengan mengirimkan tagihan ke +/- 4000 mahasiswa. Namun total tagihan yang sudah terbayarkan belum diketahui jumlahnya mengingat hari ini adalah deadline terakhir (belum direkap)

6. Atas kejadian ini Bagian Keuangan mengeluarkan biaya kurang lebih Rp 28.000.000 untuk pembayaran perangko.

7. Total piutang yang tinggi ini selain dikarenakan besarnya jumlah pembelanjaan atasan (7M) yang tidak bisa di SPJ-kan juga karena adanya miss antara data di PPTI dan Bagian Keuangan. Data di PPTI kurang akurat sebab sebagian besar proses validasi yang terjadi di Bagian Keuangan tidak terintegrasi secara langsung ke system PPTI. Dan seharusnya Bagian Keuangan tidak menjadi pusat data mahasiswa, Bagian Akademiklah yang seharusnya memegang data mahasiswa. Sehingga apabila terjadi sesuatu oleh mahasiswa yang berkaitan dengan pembayaran, maka Bagian Keuangan hanya membantu proses administrasi tsb sesuai disposisi Bagian Akademik.

Page 41: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

8. Karena ada data yang tidak terintegrasi inilah maka BPK menyatakan temuan ini sebagai piutang. (Dengan total piutang sangat tinggi itu sesungguhnya BPK menyatakan bahwa UB kas tekor).

9. Mengenai belanja atasan yang tidak dapat di SPJ-kan, hal ini tidak dapat dianggap belanja sebab tidak bisa dipertanggungjawabkan ke Negara. Pengesahan belanja Negara telah lewat masanya.

10. Sementara ini untuk pembayaran susulan Bagian Keuangan telah bekerja sama dengan Bank Mandiri. Baik untuk penerimaan pembayaran maupun pengajuan pinjaman dengan model pinjaman mikro atau kredit tanpa anggunan. Bagi karyawan pinjaman ini dapat diajukan dengan menunjukan slip bukti pendapatan, namun bagi buruh dsb pihak bank mengusahakan dengan jaminan saudara yang memiliki bukti slip pendapatan sebagai penjamin.

11. Untuk persiapan UKT tahun ajaran ini, Bagian Keuangan sudah menjalin kerjasama dengan BRI. Yaitu dengan memberikan pinjaman agar orang tua mahasiswa yang kesulitan dana diharapkan dapat memperoleh kemudahan dalam pembayaran.

12. Hingga saat ini temuan piutang oleh BPK dengan nominal 32 M belum mendapatkan solusi. 13. Tagihan pembayaran yang sudah dikirimkan memiliki konsekuensi apabila tidak dilunasi

maka tidak dapat mengikuti UAS. Namun karena penagihan terjadi di tengah semester maka PR II memberikan kelonggaran kebijakan.

14. Untuk mengatasi piutang ini Bagian Keuangan akan mengambil dua langkah. Yang pertama apabila dinilai kesulitan maka mahasiswa tsb dianggap terminal. Yang kedua maka akan dianjurkan meminjam ke bank.

15. September-Oktober Dewan Pengawas akan turun ke Bagian Keuangan untuk melihat data keuangan yang perlu dibenahi denga alas an Dewas tidak percaya dengan nominal piutang yang ada.

16. Saat ini bidikmisi sudah diambil alih oleh Dikti, mengenai bank yang bekerjasama juga telah dipindahkan ke Mandiri.

17. PPABN, afirmasi, BPPS, S2 & S3 Luar Negeri juga sudah diambil alih oleh Dikti. Hal ini berdampak pada berkurangnya dana DIPA dan pendapatan APBN.

18. Mengenai cash flow yang sedikit terganggu karena adanya kebijakan UKT maka Bagian Keuangan akan melanggar aturan mengenai larangan investasi dan pinjaman jangka panjang ke pihak luar. Hal ini berdasarkan pengalaman Laporan Keuangan tahun lalu dimana pada bagian unit bisnis terdapat utang jangka panjang namun tampaknya tidak menimbulkan masalah. Oleh karena itu tahun ini UB mengajukan pinjaman ke BRI 100M dan PIP 150M. pengajuan dua pinjaman ini untuk mengantisipasi jika pinjaman PIP belum cair maka pinjaman dari BRI dapat digunakan terlebih dahulu jika proses lelang sudah berjalan.

19. Menyikapi hal ini Dewas akan berkonsultasi dengan Direktur PK BLU. 20. Untuk persiapan BOPTN, Dewas sudah menerima by email mengenai data-data yang

diperlukan. Hal-hal yang perlu menjadi perhatian yaitu pembuatan rekening penanggung jawab dan masalah redaksional yang harus menghindari kata-kata bantuan transport (diganti dengan redaksi uang lelah dan dipotong pajak)

21. Dana yang disediakan untuk Dewas tahun ini yaitu sebesar 250juta rupiah.

Page 42: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

NOTULEN RAPAT Waktu : Rabu, 24 Juni 2013

Tempat : UB Hotel (Mango Room)

Acara : Hearing Dewas dengan Fakultas Sains

Dipimpin : Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, MS.

Yang hadir : (Terlampir)

Hasil Pembahasan :

1. Fakultas Kedokteran :

- UKT mengganggu cash flow pada tahun pertama, dan akan terselesaikan pada

tahun ke 3. Untuk pembangunan yang akan dilakukan rencananya akan

direscheduling. (dalam hal ini pembangunan masuk kategori agak terganggu).

- Mengenai tarif UKT UB untuk kedokteran bearad pada tingkat termahal ke 2

setelah Unpad.

- Rencananya FK akan membuat software keuangan untuk mengendalikan belanja

dan mencari unit-cost sebenarnya. Hal ini dilatarbelakangi oleh fenomena

terjadinya ketidakpercayaan pengelolaan di masing-masing program studi.

- Saat ini piutang banyak terjadi di PPDS (klinik), karena banyak studi yang dibiayai

oleh instansi dengan standar biaya yang berbeda antara alokasi pembiayaan

instansi dengan tarif biaya kuliah yang berlaku di FK UB. Sehingga yang terjdi

bukannya S2 & S3 yang mensubsidi S1 tetapi sebaliknya.

2. Fakultas Teknik Pertanian

- Target keuangan FTP selanjutnya yaitu penyelesaian hutang pembangunan gedung

ke rektorat sebesar 3M.

- Sedangkan posisi piutang FTP (1,2M), 40% sudah terselesaikan dan paling banyak

piutang dari mahasiswa asing.

3. Program Kedokteran Hewan

- Sekarang PKH sedang mengalami kesulitan sebab dana yang terbatas karena gaji

non-PNS dan karyawan dibayar PKH sendiri. Masalah lainnya yaitu berkaitan

dengan kebijakan yang berubah-ubah, misal gaji non PNS SK awal 2,2jt terus

dipotong menjadi 1,7, tetapi rektor tidak mengetahui tentang hal ini. Jadi dengan

pemberlakuan UKT justru memberatkan, solusi sementara mulai bulan Juli

penggajian non-PNS akan dibayari BOPTN.

- Rencananya PKH akan membangun gedung di Dieng. Awalnya universitas

menyediakan lahan di belakang KPKN (maket sudah dibuat), namun rektorat tiba-

tiba membuat kebijakan baru agar PKH membuat gedung di Dieng. Dana

pembangunan yang dibutuhkan sebesar 16 M, sedangkan dana PKH sendiri masih

terkumpul 10M. Dana sebesar 16 M itu hanya untuk struktur bangunan saja belum

terhitung fisik secara total.

- Mengenai piutang mahasiswa PKH tidak terlalu bermasalah karena tercatat hanya

4 mahasiswa yang masih menunggak.

Page 43: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

4. Fakultas Peternakan (PD2)

- Animo masyarakat semakin meningkat, sebab banyak alumni Fapet yang menjadi

pejabat diberbagai perusahaan. Sehingga secara keuangan sudah lebih baik.

- Pembangunan gedung masih dalam tahap penyelesaian lantai 4 dengan total 8

lantai, dana sementara saat ini dipinjami oleh rektorat.

- Saat ini Fapet sedang melakukan efisiensi ketat sehingga bisa saving untuk

kebutuhan mendatang.

- Secara garis besar pemberlakuan UKT tidak akan terlalu mengganggu operasional,

hanya akan memiliki efek ke pembangunan gedung. Kemungkinan tidak akan

selesai pada waktunya (molor).

- Fapet tercatat tidak memiliki dosen non-PNS.

- Piutang mahasiswa cukup besar yaitu 1M, dan kebanyakan berasal dari mahasiswa

BPPS

- Sedangkan mengenai honorarium mengajar Fapet saat ini dibawah range tarif

rektor (35 ribu)

5. Fakultas Perikanan dan Kelautan

- Dengan pemberlakun UKT maka pembangunan gedung mungkin pendanaannya

akan diperpanjang.

- Sedangkan mengenai honorarium mengajar dibawah range tarif rektor (25 ribu)

6. PTIIK

- Tercatat sebesar 50% lebih adalah dosen non-PNS. Kendala yang lain yaitu insentif

yang terlalu kecil untuk dosen sehingga terkendala mencari dosen.

- Memiliki Centre of Excellence IBM di Indonesia Timur.

- UKT tidak bermasalah pada operasional, yang bermasalah untuk biaya modal

(gedung, lab) karena berkurang sebesar 5 M ditahun pertama akibat UKT.

Kesimpulan :

- UB telah siap untuk UKT karena tidak akan mengganggu operasional, hanya

bermasalah untuk biaya modal.

- Aturan-aturan harus sinkron sehingga tidak ada ketimpangan yang menyolok.

- Harusnya biaya modal dibiayai oleh pemerintah.

Page 44: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

NOTULEN RAPAT Waktu : Rabu, 24 Juni 2013

Tempat : UB Hotel (Mango Room)

Acara : Hearing Dewas dengan Fakultas Sosial

Dipimpin : Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, MS.

Yang hadir : (Terlampir)

Hasil Pembahasan :

1. Fakultas Ilmu Administrasi

- UKT secara kumulatif tidak akan bermasalah. Dalam jangka pendek UKT akan

berefek pada pembangunan sarana dan prasarana. Untuk mengatasi ada

beberapa alternatif yaitu mencari dana bantuan melalui CSR (grant) atau mencari

pinjaman

- Ada kekhawatiran terjadi gejolak di mahasiswa tentang adanya perbedaan tarif

untuk mahasiswa dalam satu angkatan (SNMPTN dan SBMPTN menganut UKT,

sedangkan SPMK tetap pada sistem pembayaran seperti tahun sebelumnya).

- Meskipun berpengaruh pada cashflow namun efisiensi tidak akan dilakukan

dengan penurunan honorarium.

- Solusi untuk menangani piutang mahasiswa yaitu dengan mengeluarkan kebijakan

bahwa mahasiswa boleh ikut UAS tetapi harus melunasi tunggakan maksimal

sampai nilai keluar. Follow up sementara sudah 30% yang telah melakukan

pembayaran

2. Fakultas Ekonomi

- UKT berpengaruh terhadap cash flow, terutama untuk pembangunan sarana-

prasarana. Untuk mengatasinya maka FE akan meningkatkan dana kerjasama dan

mengoptimalkan pasca sarjana

- Selanjutnya sistem kompensasi pengajaran akan diperbaiki agar sesuai dengan

aturan, saat ini sedang disimulasi agar penerimaan dosen tidak berkurang.

Penerimaan dosen mungkin bisa turun asal kompensasi lainnya dinaikkan misalnya

seperti asuransi.

- Mengenai pembagian BOPTN selama ini tidak ada formula yang jelas untuk teknis

pembagiannya. Sehingga belum bisa diketahui seberapa besar gaji non PNS yang

akan tercover. Tapi yang jelas FE saat ini sedang mengusahakan asuransi bagi

dosen dan karyawan mengingat pentingnya kebutuhan asuransi bagi kepentingan

bersama di masa depan.

- Piutang mahasiswa FE tercatat telah mencapai 4,4 M. Solusinya yaitu mahasiswa

boleh ikut UAS tetapi harus melunasi maksimal sampai nilai keluar. Follow up

sementara sudah 30% yang telah melakukan pembayaran.

3. Fakultas Hukum

- Permasalahan UKTsecara garis besar sama dengan FE dan FIA.

- Saat ini FH bisa saving 4 M per tahun untuk membiayai gedung.

Page 45: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

- Piutang mahasiswa FH saat ini tercatat sebesar 600-700 jt. Kendala yang terjadi di

lapangan yaitu tidak ada kesamaan kebijakan untuk penundaan terutama antara

fakultas dan kantor pusat.

4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

- Mengenai tarif kenaikan SPMK dinilai terlalu tinggi dari yang diusulkan(pihak

universitas mengesahkan tari SPMK tanpa koordinasi dengan pihak fakultas), hal

ini akan berdampak pada banyaknya mahasiswa yang meminta penundaan.

Sehingga otomatis kemungkinan piutang mahasiswa akan kembali meningkat.

- Untuk piutang mahasiswa sebenarnya sudah ditangani melalui surat edaran rektor

yang berisi himbauan agar secepatnya membayar. Namun kenyataan di lapangan

masih saja muncul mahasiwa yang mengajukan penundaan.

- Belanja terbesar FISIP adalah biaya rutin, terutama honor kegiatan yang

seharusnya sudah menjadi TUPOKSI masing-masing bagian.

Page 46: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

NOTULEN RAPAT

Waktu : Rabu, 24 Juni 2013

Tempat : UB Hotel (Mango Room)

Acara : Hearing Dewas dengn PR II dan jajarannya

Dipimpin : Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, MS.

Hasil Pembahasan :

1. Dampak dari pemberlakuan UKT akan berpengaruh pada cashflow universitas dan

tentunya akan berpengaruh pada pembangunan gedung-gedung untuk itu pihak

Universitas telah mengambil tindakan yaitu mengeluarkan SK Rektor UKT untuk tahun

pertama dibayar satu tahun atau dua semester, sehingga cash flow tdk turus drastis.

2. Kelebihan dari pemberlakuan UKT ini antara lain memudahkan menjawab pertanyaan

masyarakat karena tidak dipilah dalam komponen-komponen tertentu, sehingga

masyarakat tdk menanyakan secara detail per item.

3. Sedangkan untuk penurunan cashflow akan menempuh jalan sebagai berikut:

- Pemungutan SPP untuk setahun di tahun pertama

- Melakukan peminjaman bank sepanjang tdk melanggar perundang2angan (1 tahun

dibayar, kemudian pinjam lg). Namun kita masih butuh dana extra karena

mahasiswa sangat banyak. Untuk tahun ini 2013, kita kekurangan 200M (tp

kekurangan riil 100M). Kita sudah nego dengan BRI sebesar 100M untuk 4 fakultas

(FISIP, ekonomi, FPTIKA, vokasi), tapi masih untuk jangka pendek.

- Kerjasama dengan PIP sebesar 215M untuk fakultas lainnya dengan skema

pinjaman biasa, namun belum jelas tentang pengaturan pagu DIPA. Karena pagu

DIPA tidak ke Mendikbud tapi langsung DIPA UB melalui skema kerjasama PNBP

untuk itu PIP akan menyelesaikan pagu DIPA di kementrian keuangan.

- Terbantu dengan adanya BOPTN (133M), krn ada anggaran yang dulu dibiayai oleh

PNBP skrg dialihkan ke BOPTN

4. Surat tanggungjawab mutlak untuk masalah piutang (52M) dengan rincian 36M

piutang mahasiswa; 3M dosen; 2,4M piutang aktivitas; 1,5M piutang modal investasi;

595 jt piutang yayasan. Untuk piutang ke mahasiswa, sudah ada surat edaran rektor

tentang kewajiban membayar pada akhir semester ini (Agustus 2013), jika tidak bisa

akan dilarang ikut ujian. Bagi yang tidak mampu diberi kelonggaran sampai satu

semester (sampai Agustus). Hingga saat ini, sudah banyak mahasiswa membayar (40%-

50%). Untuk mempermudah pemberitahuan mengenai pinjaman bank, BRI standby di

lokasi registrasi untuk menyebar brosur . Selain itu kantor pusat juga telah

mengusahakan kredit untuk orang tua mahasiswa agar bisa membayar dengan bunga

sekecil mungkin. Untuk pinjaman dosen diberi waktu sampai Oktober, sedangkan

untuk aktivitas dan lainnya diberi waktu sampai November.

5. Untuk mengawal cash flow karena UKT kegiatan her registrasi yang sebelumnya

ditangani oleh fakultas, sekarang diambil alih oleh bagian keuangan.

Page 47: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

6. Mengenai indikasi penyalahgunaan dana oleh fakultas kantor pusat menyimpulkan

bahwa yang terjadi adalah indikasi inefisiensi misalnya untuk pemeblian mobil atau

renovasi ruang dekan. Sedangkan kemungkinan membesarnya piutang diakibatkan

oleh inefisiensi proses administrasi. Oleh sebab itu keuangan berharap agar online

pembayaran di UPPTI tidak hanya pada periode her-registrasi, karena ada mahasiswa

yang membayar diluar masa her-registrasi.

7. Inefisiensi dituding juga disebabkan karena adanya pembangunan gedung kebanyakan

untuk ruang administratif dan jalan-jalan. Fenomena yang terjadi FPTIK dan Vokasi

memang kekurangan kelas, sampai dititipkan ke perpustakaan. Dewas cukup

menyayangkan kejadian ini sebab dengan anjuran untuk meningkatkan APK, negara

dalam hal ini pihak universitas harus menjamin pendanaan untuk fasilitas jika tidak

ingin hal ini menjadi beban bagi universitas kelak. Ke depan perlu dibuat kebijakan

tentang jumlah mahasiswa yang diterima. Sedangkan tingginya penerimaan

mahasiswa dilatarbelakangi oleh animo masyarakat ke UB sangat besar. Hal ini tidak

akan berpengaruh pada kualitas lulusan UB karena dari 10 pelamar hanya 2 yang

diterima. Sedangkan mengenai tudingan bahwa UB mematikan pangsa pasar

universitas swasta, kantor pusat menilai bahwa universitas swasta sudah memiliki

pasar sendiri-sendiri

8. Tentang pengelolaan BPOTN saat ini karena masih percobaan maka perencanaan

masih tersentral. Namun jika selesai akan dikonsultasikan dengan fakultas.

Sebenarnya penggunaan BOPTN kebanyakan untuk fakultas, misalnya untuk gaji dosen

non-PNS. Saat ini BOPTN bisa menutup sekitar 10-20% kekurangan pengeluaran

universitas. Sisanya akan ditutup melalui hutang jangka pendek yang sudah

diperhitungkan biaya bunganya. Membengkaknya pengeluaran ini salah satunya yaitu

terlalu banyak untuk honor yang sudah masuk dalam tupoksi. Mengenai aspek

kepatuhan seharusnya segera dilaksanakan mengenai aturan honorarium mengajar

dan tunjangan profesi secara proporsional. Meskipun untuk pelaksanaannya akan

menemui banyak kendala. Mengenai ketentuan ini dirasa sangat sensitif. Sebab

dosen beda fakultas beda besaran honorariumnya. Hal ini sudah dibicarakan oleh

paguyuban PD2, tetapi deadlok dengan PD1. Yang belum disepakatai itu adalah

besaran NWMP 6, atau 8 atau 12.

Page 48: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

NOTULEN RAPAT

Waktu : 1 Juli 2013

Tempat : UB Hotel (Mango Room)

Acara : Rapat Pleno Dewas UB

Dipimpin : Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, MS.

Yang hadir : 1. Dr. Bambang Purnomosidhi, MBA., Ak. 2. Prof. Masruchin Ruba'I, SH. MS. 3. Mulyaningwati, S.Sos., M. AB 4. Abdul Ghofar, M. Si.,M.Acc. Ak.,CPMA.,DBA 5. Lulut Endi Sutrisno 6. Imam Safi’i 7. Drs. Suhartono 8. Triesni Andriyati 9. Yona Dayaningsih

Hasil Pembahasan :

1. Dewas dijadwalkan untuk meyusun laporan kepada 2 menteri yaitu Menkeu dan

Mendikbud. Untuk keperluan penyusunan laporan ini maka ada serangkaian proses

yang harus dilakukan. Antara lain dalam bentuk kegiatan melakukan hearing, pleno,

dan review laporan. Mengenai jadwal hearing dan pleno rencananya akan dilakukan

setiap bulan, kecuali pada bulan puasa.

2. Berikut adalah tema hearing 2013:

- UKT

- Utang-piutang: Masalah dan Solusi

- Permasalahan peringkat UB BLU– layanan keuangan dan aplikasi IT untuk

keuangan

- Permasalahan fasilitas umum: parkir dan lain-lain

- Permasalahan jumlah mahasiswa dan SDM non-PNS

Disepakati hearing pertama pada Bulan Juni akan menggabungkan tema UKT dengan

utang-piutang. Ada saran untuk hearing selanjutnya sebaiknya menjadwalkan tema

tentang permasalahan-permasalahan unit bisnis

3. Pak Hartono mengungkapkan bahwa :

- Saat ini banyak sekali pungutan oleh lembaga-lembaga yang belum ada SK rektor

dan belum masuk ke rekening rektor.

Misalkan BSS pendapatannya dimasukkan dalam laporan keuangan UB. Namun

status BSS masih dipermasalahkan karena bukan TUPOKSI dari uiversitas dan tidak

memiliki ijin. Dalam keterkaitannya dengan BSS, UB selama ini memberikan biaya

operasional kepada BSS.

4. Imam Safi’i selaku Ka. BAKP :

- Melaporkan adanya revisi DIPA 2012 sampai 7 kali, terutama masalah BOPTN,

sehingga UB memberikan penghargaan kepada kepala KPPN Malang atas bantuan

Page 49: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

dan support yang telah diberikan. Dari dana sebesar 665 Milyar menjadi 1.185 T,

telah terserap 1,102 T (92,94%), dan memiliki saldo sebesar 83,7 M. Saldo ini akan

digunakan untuk pembiayaan Bulan Januari dan February.

- Mengenai pagu anggaran APBN sebesar 554M telah terserap sebesar 475M

(95,2%), saldo yang ada yaitu 48 M terjadi karena kelebihan pagu beasiswa dan

kekurangan gaji pegawai. Sedangkan penghematan lelang sebesar 8,5M. Dan

untuk dana BOPTN telah terserap sebesar 80%.

- Saat ini posisi kita dibawah UM karena masalah BSS dan unit Bisnis, serta piutang

mahasiswa sebesar 32M (yang menjadi temuan BPK). Solusinya yaitu dengan

membentuk tim untuk menangani Piutang dan sudah menyurati sebanyak 4200

mahasiswa. Perkembangannya 49% telah melunasi tagihan. Sebenarnya

kemungkinan sebagian mahasiswa telah membayar tetapi belum tervalidasi

karena membayar diluar masa registrasi antara lain disebabkan pasca tidak mau

registrasi secara online, mahasiswa kedokteran PPDS, dan mahasiswa BPPS.

- Imbas pemberlakuan UKT akan membuat pendapatan universitas turun sekitar

40%. Solusinya kantor pusat akan mengajukan surat ke PIP dan Bank BRI untuk

peminjaman utang jangka panjang. PIP sudah menyambut baik pengajuan ini.

Begitu pula dengan BRI yang sebelumnya sudah mengajukan penawaran.

Kekuarangan dana karena penerapan UKT ini rencananya akan ditutup oleh dana

BOPTN.

- Untuk kontribusi unit bisnis hingga saat ini masih relatif sangat kecil (total

operasional masih sekitar 12M), misalkan UB Hotel dengan pendapatan 1,2M dan

Griya Brawijaya rencananya akan dipatok sebesar 750 jt.

- Tentang masalah Parkir hingga saat ini dinilai publik belum maksimal karena

adanya tuntutan mahasiswa untuk digratiskan.

- Selanjutnya mengenai pembangunan masjid sudah digelontorkan uang 6M tetapi

pemborongnya one prestasi jadi bukan karena tidak ada dana.

- Selain itu beberapa proyek memang kelihatan terbengkalai karena DIPA kita

masih dibintangi oleh DPR hingga Mei, sehingga proses pelelangan baru dimulai

bulan Mei.

- Disarankan mengenai EWMP sebaiknya perlu dibuatkan SK yang membatasi

EWMP untuk S1 saja

5. Mengenai persiapan Laporan Dewas Semester I akan dilakukan pengumpulan data

mulai 10 Juli 2013 sesudah rekon. Diharapkan draft selesai pada tanggal 24 Juli 2013.

Sehingga pada tanggal 25 Juli 2013 dapat dilakukan pembahasan oleh Dewas.

Page 50: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

NOTULEN RAPAT

Waktu : Senin, 16 September 2013

Tempat : Universitas Hasanudin

Acara : Studi Banding

Peserta :

1. Wakil Rektor II Unhas

2. Prof Latief

3. Prof Masruchin

4. Bambang Purnomosidhi

5. Prof Andi

6. Tjahjo Handoko

7. Abdul Ghofar

8. Yona Dayaningsih

9. Kabag PNBP

10. Kasubag PNBP 2 orang

11. Bendahara Penerimaan dan staf

Universitas Hasanudin pada Bulan November 2008 menjadi BLU. Dengan menjadi BLU maka

universitas mendapat fleksibilitas dalam pengelolaan dana. Dengan syarat harus membuat :

laporan SAK setiap 3 bulan, laporan SAP setiap 6 bulan. Adapun dana PNBP yang dikelola yaitu

sebesar 280 M pertahun. Untuk penataan berkaitan uang kuliah, laporan keuangan dan

pengawasan yang telah dilakukan sebagai berikut:

- Uang kuliah tunggal, minimal 5% 500.000, minimal 5% 1.000.000, kel 3 dan 4,dari FK

sebesar 20.000.000, mahasiswa internasional 47.000.000. Apa yang sudah jalan

dimasukkan kedalam kelompok yang ada

- Diwajibkan membuat sistem akuntansi, kendala di kementerian karena SO berjalan

berbeda dengan OTK, sistem akuntansi disahkan tahun ini

- Sudah menyusun tarif sejak tahun 2011 yang ditetapkan oleh menteri keuangan,

kewenangan menteri kepada rektor seperti pengelolaan rumah sakit dimana tarif

diterapkan oleh menkes, karena BLU tarif rumah sakit disahkan oleh Rektor

- Sudah diaudit oleh KAP, dan 4 tahun berturut-turut WTP

- Punya SPI, punya Dewan Pengawas, Dewas diharapkan agar satker BLU berjalan baik.

Dewan pengawas Unhas 3 orang, Ketua dari Ketua Balitbang, Kanwil Sulsel, Ketua

DPRD Sulsel (mantan dosen unhas)

- Selalu ada laporan oleh dewas, rapat dilaksanakan 1 kali semester.

Latief Abadi:

- Bagaimana peran dewas di unhas?

- Model rapat dewas di unhas seperti apa?

Page 51: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

- Unit bisnis bagaimana pengelolaannya?

- Apakah UKT mempengaruhi Cash Flow?

Wakil Rektor II Unhas

- Mengenai kegiatan Dewas yaitu membuat laporan, difasilitasi oleh sekretariat dewas

- Akibat UKT, pengurangan penerimaan unhas 30 M terutama di FK

- Pemanfaatan aset harus ijin menteri keuangan, jika ada BHP, unhas akan menuju BHP

- Sekretaris dewas unhas berasal dosen, staf dari keuangan, tidak ada kantor dewas

karena tidak ada dewas yang berada dikantor.

Latief Abadi

- Bentuk komunikasi dewas dengan unhas bagaimana?

Wakil Rektor II Unhas

- Laporan dewas dibuat di unhas habis tu dikirim ke dewas

- RBA ditandatangani oleh masing-masing anggota dewas dengan cara didatangi satu

persatu

Prof Andi

- Dewas diisi dulu oleh ekselon I, setelah seluruh eselon satu sudah terserap maka

kekurangannya akan diisi oleh ekselon II, Dewas sejatinya tidak boleh berasal dari

universitas sendiri

- Menpan sudah menyetujui Dewas masuk dalam dewas

- Tetapi mengenai Piutang bagaimana?

Wakil Rektor II Unhas

- Piutang Unhas 20 M, berasal dari SPP pasca, karena tidak tertib pembayarannya,

skerang sudah ditertibkan dengan dan sisa 5 M

- Hutang berasal dari rumah susun yang dibangun, setiap bulan 25 juta namun naik

menjadi 30 juta per bulan sehingga dilunasi

Bambang Purnomosidhi

- Unit bisnis, apakah unhas memiliki unit bisnis? Apa saja, legalitasnya bagaimana?

Unit bisnis di UB, ada hotel, travel,

- Bagaimana cara menutup kekurangan dana yang diakibatkan oleh penerapan UKT

Wakil Rektor II Unhas

- Unhas tidak memiliki unit bisnis, hanya punya rusunawa, dikelola oleh UPT

pemberdayaan universitas, uang masuk langsung ke unhas, tidak punya unit bisnis

karena unit bisnis harus punya badan hukum

Page 52: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

- Akibat UKT ditutupi dari BOPTN misalkan ATK dll, penelitian juga diambilkan dari

BOPTN, penelitian yang direncanakan dengan PNBP diblokir terlebih dulu

- Program Pasca disuruh dulu menggunakan dana BPPS, kalau kurang mau

menggunakan dana BOPTN

- Tahun lalu ada saldo 80 M, kalau sekarang diperkirakan 30 M untuk digunakan pada

awal tahun anggaran

Masruchin

- Tugas dan kewajiban dewas punya banyak, tapi di UB masih di keuangan, apakah ada

tugas lain?

- Apakah ada masukan ke rektor?

Wakil Rektor II Unhas

- Masih hanya untuk laporan keuangan

Latief Abadi

- Akan ada sarasehan dewas untuk merumuskan tugas dewas misalnya untu memberi

saran ke BLU agar tidak melanggar aturan. Misalnya UB, terpaksa melakukan hutang

jangka panjang yang harus ijin dengan menteri, tapi UB berencana melakukan hutang

jangka panjang walauoun belum ada ijin, dewas sudah mengingatkan. Contoh lain,

parkir UB direncanakan kerjasama dengan pihak ketiga namun ternyata tidak boleh

kerjasama jangka panjang yang harus ijin menteri juga. Hal tersebut disampaikan ke

sekjen, sekjen sudha menjanjikan namun belum ada realisasi sampai saat ini.

- BOPTN bagaimana pengelolaannya? Karena kesannya tidak fleksibel

Wakil Rektor II Unhas

- Unhas berencana akan membangun parkir bertingkat, jumlah dosen 1500, mahasiswa

30.000, parkir kebanyakan dijalan

- BOPTN 2013 masih digodok di kementeriaan. Penurunan pendapatan 30 M, BOPTN 64

M, sehingga masih ada sisa. BOPTN unhas disediakan untuk penelitian, fakultas

semakin aktif, per prodi dapat dana 250 juta

Latief Abadi

- Pengelolaan UKT bagaimana?

Wakil Rektor II Unhas

- Kelompok I miskin, II dan III dosen dan pegawai, IV umum, V mahasiswa asing

- Bidiki Misi harus ada dasar hukumnya.

- Pengelompokan antar universitas berbeda, kalau bisa ada dasarnya pengelompokan

itu

- UKT muncul karena ada laporan masyarakat ke dewan

Page 53: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

- BOPTN turunan dari UU no 12 tentang sisdiknas

- Pengalaman dari biaya kuliah tunggal tahun 2012 baru 12%, sisanya dari BOPTN,

secara bertahap mestinya BOPTN 100%.

Dengan BOPTN bisa melaksanakan seminar internasional, bisa seminar internasional

sebelumnya 30 orang, ternyata sekarang sudah mencapai 50 ora

Page 54: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

NOTULEN RAPAT

Waktu : 18 Oktober 2013 Tempat : lantai 8 Gedung Rektorat Acara : HEARING 2 – Dewas dengan Unit-unit Bisnis Pembahasan : 1. Sport Center

Nama yang benar adalah Sport club bukan sport centre lagi. Nama panjangnya adalah Sport club house pertamina. Berikut gedung-gedung yang berada dalam satu manajeman Sport Club yaitu : Gedung – samanta krida, Gor, dan Gazebo. Mengenai manajeman pengelolaan keuangan saat ini, SK tarif layanan sudah ada. Namun pelayanan memprioritaskan kepada mahasiswa. Tidak melayani pihak luar. Untuk UKM tingkat universitas tidak dikenakan biaya. Tarif yg sudah ditentukan terkadang bersifat fleksibel terutama kepada UKM-UKM fakultas (ada tawar menawar). Setiap penerimaan secara berkala sudah masuk ke rekening rektor. Penerimaan dikumpulkan dahulu kemudian disetor ke rekening rektor.

2. UB Media Kendala banyak antara lain: - Tempat – masih sangat terbatas (kurang) terutama percetakan - Jumlah mesin pun masih satu - Sumber daya manusia terbatas, tidak sebanding dengan permintaan pencetakan

sehingga untuk melayani konsumen dalam UB sendiri sudah kewalahan - Ke depan ada arah pengembangan ke digital, namun masih sebatas perencanaan

3. Parkir Saat ini pengelolaan lahan parker berada di bawah pengawasan Bagian Sarpras. Besarnya omzet pengelolaan parkir seharusnya bisa menjadi unit bisnis tersendiri namun akan menimbulkan status yang tidak jelas. Sehingga pengelolaannya selama ini diserahkan ke Bagian Sarana Prasarana. Ruang lingkup pengelolaan parkir yang ditangani Bagian Sarpras hanya di area kampus sedangkan di area Parkir INBIS, Pujasera tidak termasuk dalam pengelolaan Bagian Sarpras UB. Mengenai pengelolaan keuangan, tariff parkir untuk mahasiswa dan karyawan digratiskan tetapi harus tetap menggunakan karcis sebagai control. Sedangkan bagi masyarakat umum ditarik tariff parkir Rp 2000 untuk mobil dan Rp 1000 untuk motor. Parkir sudah tidak lagi menggunakan stiker. Karena stiker sangat rentan terhadap pemalsuan. Untuk mengendalikan tingginya tingklat pencurian maka, patroli keliling diperketat. Apabila warga UB hendak keluar maka harus menunjukkan STNK. Selain itu kendala kedisiplinan satpam dan penjaga (portir) perlu ditingkatkan. Rencananya akan diadakan rolling besar-besaran untuk memperbaiki hal ini.

4. Biosains Tujuan Biosains didirikan yaitu untuk melayani kerjasama. Mengenai Tarif layanan, saat ini sudah tersusun tetapi belum di SK-kan. Proses jalinan kerja sama yang akan berlangsung, adalah antara Biosains dengan Biofarma. Jalinan kerjasama tersebut saat ini masih berada dalam tahap pembahasan mengenai rencana pembagian royalty dan pengelolaan secara bisnis. Ke depan, ada kesempatan berkerjasama dengan PMA namun terkendala dengan pembangunan gedung yang belum selesai di daerah di Dieng. Padahal salah satu syarat kerja sama dengan PMA ini yaitu menghendaki harus tersedianya bangunan Gedung Biosains.

Page 55: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

5. Kantin Kendala yang dihadapi dalam pengelolaan kantin ini yaitu adanya sejumlah fakultas yang setor dibawah ketentuan. Hal ini dikarenakan, belum adanya kejelasan tarif penyewaan stand di lingkungan fakultas tersebut.

6. BSS Core bisnis UB bukan pendidikan menengah

7. Poliklinik Poliklinik mengalami peningkatan jumlah Pengunjung, terutama mahasiswa. Mahasiswa berbondong-bondong dating ke poliklinik karena pemeriksaan bagi mahasiswa digratiskan. Meski demikian, hal ini tidak melanggar ketentuan tarif layanan sebag tarif layanan tersebut sudah ada SK Rektor. Kendala yang dihadapi Poliklinik Ub saat ini yaitu pelayanan kesehatan bagi warga di luar UB karena belum ada ijin tertulis. Ijin tertulis ini, masih terkendala kepemilikan IMB yang belum terealisasi. Mengenai pendapat Poliklinik UB, semua pendapatan telah disetor rutin. Dalam hal ini, poliklinik dianggap sebagai cost-centre. Yang perlu menjadi catatan disini, yaitu poliklinik belum disusunnya RBA yang seharusnya menjadi acuan rencana pembelanjaan ke depan.

8. Rusunawa dan Griya UB Kendala pengelolaan Rusunawa dan Griya UB saat ini adalah terbatasnya pemahaman mengenai aturan-aturan keuangan dan proses pengadaan yang terlalu lama. Pengelola berharap agar kiranya disegerakan pembentukan bagian atau badan yang legal.

9. UB Travel Saat ini sedang mengusahakan berbagai cara untuk mengatasi hutang-piutang dengan UB yang belum terselesaikan.

10. UB Hotel Kendala yang dihadapi UB Hotel saat ini adalah belum adanya sosialisasi tentang aturan-aturan yang ada berkaitan dengan kejelasan stastus UB Hotel saat ini. Selain itu, UB Hotel berharap agar Pujasera yang berada di dekat MX Mall dikelola tersendiri dan lebih terpola. Pujasera ini telah mengalami banyak perkembangan. Meskipun untuk mendapatkannya seperti ini, perlu kekuatan mental yang tinggi karena harus menghadapi masyarakay setempat.

Page 56: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

NOTULEN RAPAT

Waktu : 30 Oktober 2013 Tempat : ROYAL SENYIUR HOTEL – PRIGEN Acara : Rapat Pleno Pembahasan : 1. Dewas UB telah selangkah lebih di depan, telah berjalan walaupun masih mengalami

kendala. Sedangkan Dewas universitas lain belum tentu, karena agenda pertemuan

mejadi kendala di tengah kesibukan masing-masing anggota Dewas.

2. Agenda rapat:

- Info terbaru tentang UB: Sudah mendekati akhir tahun tetapi banyak pembangunan

gedung yang masih baru mulai dibangun.

- Agenda hearing berikutnya adalah tentang layanan akademik dan non-akademik. Akan

diundang LPPM, LP3, PJM, SPI dan 2 Biro.

- Hasil pertemuan forum dewas PTN BLU. Perlu dipikirkan agenda-agenda dalam waktu

satu tahun ini misalnya (1) melakukan publikasi melalui web dewas UB, (2) dapat

dilakukan survei tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh dewas, (3) anggaran

dapat melalui BOPTN, (4) melakukan rapat di Gorontalo difasilitasi oleh dewas dari

Gorontalo

- Pak Latief telah menandatangani surat hutang (jangka pendek-1 tahun) dan untuk

operasional sebesar 89 Milyar, tetapi Pak Latief tidak dilibatkan dalam

pembahasannya.

- Ghofar akan segera dilantik sebagai sekretaris jurusan. Pengganti yang diajukan

adalah Helmy Adam.

3. Berita UB terbaru saat ini antara lain:

- Renstra Bisnis UB telah habis dan harus diperbaharui

- Naskah akademik OTK dan Statuta masih belum selesai, karena terjadi perbedaan

antara keinginan kita dengan aturan dari Biro Hukum Kemendikbud

4. Pak Masruchin

- Dewas dianggap perlu melakukan saran-saran tertulis kepada Rektor tentang hal-hal

yang kita indentifikasi seperti antara lain RSB yang belum selesai. Perlu diingatkan

kembali tentang RSB walaupun sudah pernah diingatkan.

- Dewas perlu terlibat dalam perumusan RBA karena dewas ikut bertandatangan.

- Agar semua policy non-akademik perlu ditembuskan ke dewas seperti perubahan

tentang guest house. Rektor perlu diingatkan tentang hal ini.

- Apabila ada audit irjen, BPK, BPKP maka dewas perlu ditembusi hasilnya.

- Kegiatan BOPTN tentang kajian RSB bisa digunakan untuk kajian tarif.

- Untuk studi banding bisa diganti ke UNDIP atau UIN Jogja (prioritas). Waktunya

didekatkan dengan hearing bulan November (setelah tanggal 18). Hearing dilakukan

tanggal 20 lalu dapat dilanjutkan dengan study banding.

5. Pak Andi

Page 57: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

- Disarankan agar OTK dan Statuta diprioritaskan, karena itu dasar semua hal di UB.

Selain itu dewas perlu membuat surat himbauan kepada rektor untuk menuntaskan

OTK dan Statuta.

- Selain hearing sebagai mekanisme pengawasan, dewas perlu juga mencari data-data

sendiri sebelum hearing untuk meningkatkan pengawasan dewas.

- Perlu dibuat program-program Forum Dewas BLU PTN. Perlu juga melakukan studi

banding dengan BLU non-PTN. Untuk publikasi mungkin perlu dibuat majalah dewas

(jurnal dewas).

6. Pak Latief

- OTK telah dibahas dengan biro hukum 4 kali. Ada beberapa masalah antara lain

beberapa fakultas merubah nama tapi belum memperoleh ijin menteri dan beberapa

program studi belum dapat ijin tapi sudah menerima mahasiswa.

7. Pak Bambang

- Terkait keadaan UB perlu diusulkan tentang zone parkir.

- Hearing sebaiknya diselenggarakan diatas tanggal 10.

- Perlu diperhatikan laporan tahunan dewas tahun 2013.

- Perlu dibuat konsep unit bisnis untuk BLU PTN. UB sepertinya lemah dalam hal

negoisasi dengan DIKTI tentang pengusulan unit bisnis seperti pom bensin.

Page 58: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

NOTULEN RAPAT

Waktu : Selasa, 10 Desember 2013

Tempat : RS Sanglah Denpasar, Bali

Acara : Studi Banding

Pembahasan :

1. Sekilas mengenai RS Sanglah

- RSUP Sanglah mulai dibangun pada tahun 1956 dan diresmikan pada tanggal 30

Desember 1959 dengan kapasitas 150 tempat tidur. Pada tahun 1962

bekerjasama dengan FK Unud sebagai RS Pendidikan. Pada tahun 1978 menjadi

rumah sakit pendidikan tipe B dan sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk Bali, NTB,

NTT, Timor Timur (SK Menkes RI No.134/1978).Dalam perkembangannya RSUP

Sanglah mengalami beberapa kali perubahan status, pada tahun 1993 menjadi

rumah sakit swadana (SK Menkes No. 1133/Menkes/SK/VI/1994). Kemudian

tahun 1997 menjadi Rumah Sakit PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak). Pada

tahun 2000 berubah status menjadi Perjan (Perusahaan Jawatan) sesuai

peraturan pemerintah tahun 2000. Pada tahun 2005 berubah menjadi PPK BLU

(Kepmenkes RI NO.1243 tahun 2005 tgl 11 Agustus 2005) dan ditetapkan sebagai

RS Pendidikan Tipe A sesuai Permenkes 1636 tahun 2005 tertanggal 12 Desember

2005. Puncaknya pada tahun 2012 Rumah Sakit Sanglah terakreditas dengan

sertifikat JCI.

- Rumah Sakit Sanglah didirikan di Pulau Bali. Dimana pulau tersebut merupakan

salah satu tempat wisata favorit dunia. Dengan tingginya tingkat kunjungan

wisatawan mengakibatkan berbagai macam kasus penyakit muncul di Bali. Maka

Rumah Sakit Sanglah dituntut untuk menyediakan fasilitas kesehatan bagi seluruh

warga Bali baik warga pribumi, pendatang maupun wisatawan.

- Dalam hal operasional, karena Rumah Sakit Sanglah sudah dianggap mandiri

maka Rumah Sakit Sanglah tidak mendapatkan subsidi biaya operasional, dan

hanya mendapat dana untuk keperluan belanja pegawai dan modal.

- Anggota Dewas Sanglah ada 5 orang: 4 orang dari pemerintah pusat, 1 orang

adalah rektor Udayana. Karena berawal dari institusi dengan status Perjan maka

keberadaan dewas secara structural berada di puncak manajemen.

Adapun penentuan kebijakan tarif layanan bagi pasien Rumah Sakit Sanglah

sebagai berikut: tariff layanan kelas satu keatas ditentukan oleh direktur (dengan

ketentuan Tarif tertinggi VIP maksimal 200% tarif kelas 2, kalau kelas 1maksimal

65% tarif kelas 2), tariff layanan untuk kelas 2 ditetapkan oleh Depkeu, dan tariff

layanan kelas 3 ditetapkan oleh Kemenkes.

2. Pak Latief:

- Bagaimana status unit-unit non tusi?

- Bagaimana melibatkan SPI dalam perencanaan?

- Bagaimana mekanisme pengawasan oleh dewas?

Page 59: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

- Hubungan SPI dengan dewas seperti apa?

3. Ketua SPI

- Unit-unit non-tusi khusus kantin dikelola dengan menggunakan MOU. Kantin

dikelola oleh koperasi. Koperasi membayar sewa dan bagi hasil dan disetor ke kas

BLU. Pendapatan kantin menjadi pendapatan non-fungsional (kantin, sewa untuk

tower).

- SPI mengawasi dalam tataran operasional. Dewas mengawasi dalam sisi

kebijakan. Laporan keuangan sebelum disampaikan ke dewas dan pihak lain,

direview oleh SPI. Dewas dalam membuat laporan rutinnya menggunakan data-

data atau informasi-informasi yang telah direview oleh SPI.

- Dewas di RS Sanglah di atas pemimpin BLU karena sebelum BLU sudah ada dewas.

- SPI dilibatkan dalam semua proses perencanaan/penganggaran dan melakukan

paraf dalam perencanaan dan anggaran.

- SPI juga mengevaluasi pelayanan medik dan melakukan cross-check dengan Unit

penjaminan Mutu (UPM).

- Laporan keuangan tidak ditandatangani oleh dewas. Dewas hanya ditembusi.

- Dewas berperan dalam 6 hal (renstra dan sebagainya), tetapi tidak terlibat sejak

awal. Dewas hanya dikirimi dokumennya untuk direview.

- Tarif yang dimintakan persetujuan ke Menkeu dan Kemenkes hanya tarif layanan.

Penentuan tarif didasarkan unit cost. Unit cost disusun menggunakan activity-

based costing (ABC).

- RS sering memberikan subsidi kepada pasien jamkesmas yang diambilkan dari

PNBP.

- Sistem informasi akuntansi menggunakan aplikasi yang dibuat oleh Kementerian.

- Pengadaan obat untuk dana APBN lewat lelang, tetapi kalau sumbernya PNBP

seringnya langsung. Penentuan obat yang harus ada menggunakan fornas

(formularium nasional).

Page 60: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

NOTULEN RAPAT

Waktu : Kamis, 19 Desember 2013

Tempat : Ruang Kerja Rektor UB

Acara : Audiensi Rektor

Pokok Bahasan :

1. Sejauh mana proses hutang dan bagaimana analisa kemampuan universitas membayar ?

- Proses hutang masih berlangsung. Hutang hanya jangka pendek sampai Agustus

tahun depan (2014). Hutang diperlukan karena pengaruh penerapan kebijakan UKT.

Pencairan hutang kemungkinan Januari 2014, karena sudah tutup buku 2013. UB pasti

bisa membayar karena sudah dihitung dengan cermat, sesuai dengan kondisi

keuangan dan kemampuan bayar universitas

2. Bagaimana perkembangan penyediaan parkir dan fasilitas umum di lingkungan

universitas?

- Penyediaan parkir tidak wajib disediakan, hanya komplement. UB sudah merencakan

menyediakan parkir menggunakan skema KSP. Kalau berhasil, UB menjadi yang

pertama. KSP sedang dalam proses akhir (visitasi). Rencananya akan dibangun 4

gedung parkir yaitu di daerah: stadion di dekat Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian,

bekas garasi, dan bawah tanah. Masalah utama yang memperlambat oleh karena

harus melalui proses perijinan. Lewat Kemendikbud dan dapat ijin Kemenkeu. Ada

tim yang berjumlah Sembilan orang untuk memproses (tiga dari UB, tiga dari

kemendikbud, tiga dari kemenkeu). Proses lambat, karena UB belum otonomi penuh

(harus ijin kemendikbud). Sebenarnya yang akan di KSP kan itu asrama. Karena itu

kalau parkir berhasil maka asrama akan diproses sekalian.

3. Mengenai pengelolaan UB Hotel, ada isu yang berkembang bahwa akan ada penggantian

managemen sehingga ada kekuatiran akan terjadi pengurangan karyawan, apakah itu

benar?

- Memang ada isu perubahan manajemen (PT) sehingga ada keresahan. Namun, belum

ada peraturan baku tentang unit usaha di bawah BLU. Seharusnya karyawan yang

tidak bagus ya harus dikeluarkan. Isu ini bukan hanya di UB hotel. Isu ini muncul

karena UB hotel akan diberlakukan sewa dengan manajemen dari luar yg menyewa.

4. Untuk kewenangan Dewas dalam hal laporan Keuangan, RBA, dll Dewas berharap akan

mendapat bagian dalam prosesnya, namun sepertinya apa yang terjadi masih jauh dari

harapan Dewas

- Dibuat skedul pengiriman dokumen laporan keuangan dan lainnya sebelum dikirim

pihak yang berwenang. Keberadaan dewas belum banyak dipahami. Oleh karena itu

diperlukan sosialisasi.

Page 61: dewan pengawas pk-blu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420

http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

RENCANA KEGIATAN DEWAN PENGAWAS UB BLU TAHUN 2014

Tema tahun 2014: Peningkatan Peran Dewas dalam Pengawasan Layanan

Kegiatan Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nop Des

1. Hearing Layanan Non Akad dan Temuan: SPI, BAKP, Kepeg, PR2

2. Hearing Layanan Akad 1: PJM, BAAK, PR1, Vokasi, Pasca

3. Hearing Layanan Akad 2: Fak., KUI

4. Hearing Layanan Akad 3.: LPPM, Lab Sentral, Inbis

5. Hearing Layanan Kemahasiswaan dan Fasilitas Akad: PR3, BAK, Perpus, TIK, JPC

6. Kunjungan ke Fasilitas UB di luar Kampus

7. Kunjungan sebagai Ketua Paguyuban ke Dewas PTN BLU Lain yang tergabung dalam Paguyuban Dewas) dan Melaksanakan Meeting tahunan Paguyuban Dewas

8. Hearing kondisi Unit Bisnis UB terkini (UBH, GB,UBT, UBM,BSS,Makan,Fitnes, Galeri, Poli, Rumkit, Lab Biosains)

9. Hearing Pengadaan dan Lelang: BAUK, LPSE, Kabag Pengadaan dan Kabag Umum

10. Penguatan Kemampuan Pengawasan anggota Deawas dan Tim Pendamping tentang Kepengawasan

11. Sosialisasi Fungsi pengawasan Dewas kepada Senat, Dewan Pertimbangan dan Majelis Profesor

12. Persiapan dan penyelesaian Laporan Semester 1

13. Persiapan dan penyelesaian Laporan Tahunan

14. Rapat dengan Rektor

15. Penyelesaian Laporan Dewas Tahun 2013

16. Penyempurnaan dan Pengembangan SOP dan Website Dewas

17. Penyusunan Aplikasi TIK untuk Fungsi Pengawasan Dewas

18. Pengkajian RBA UB 2014

19. Pengkajian Laporan Keuangan UB 2013

20. Pengkajian RSB dan SPM 2014-2018

21. Evaluasi kerja Dewas 2014 dan rencana kerja 2015

Page 62: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 58

b. Website Dewan Pengawas UB

http://www.dewas.ub.ac.id

Page 63: dewan pengawas pk-blu

H a l a m a n | 59