1
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
P U T U S A N
No. 125/PID.B/2014/PN-SBG
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara
pemeriksaan biasa pada peradilan tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut
dalam perkaranya atas nama para terdakwa :
I. Nama lengkap : BISRON SITUMEANG.
Tempat lahir : Tarutung Bolak.
Umur/tanggal lahir : 40 tahun/ 03 Mei 1975.
Jenis kelamin : Laki-laki.
Kebangsaan : Indonesia.
Tempat tinggal : Desa Pagaran Julu Kecamatan Sorkam
Kabupaten Tapanuli Tengah.
Agama : Islam.
Pekerjaan : Buruh.
II. Nama lengkap : HIWAN SITUMEANG.
Tempat lahir : Tarutung Bolak.
Umur/tanggal lahir : 37 tahun/ 05 Mei 1976.
Jenis kelamin : Laki-laki.
Kebangsaan : Indonesia.
Tempat tinggal : Desa Pagaran Julu Kecamatan Sorkam
Kabupaten Tapanuli Tengah.
Agama : Kristen Protestan.
Pekerjaan : Tani.
Para Terdakwa ditahan oleh :
1. Penyidik, sejak tanggal 13 Februari 2014 s/d 04 Maret 2014.
2. Perpanjangan Penahanan, sejak tanggal 05 Maret 2014 s/d 12 April 2014.
3. Jaksa Penuntut Umum, sejak tanggal 04 April 2014 s/d 23 April 2014.
4. Hakim Pengadilan Negeri Sibolga, sejak tanggal 16 April 2014 s/d 15 Mei 2014.
5. Perpanjangan Penahanan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Sibolga, sejak tanggal 15 Mei
2014 s/d 14 Juli 2014.
Menimbang, bahwa para terdakwa dipersidangan menyatakan akan menghadapi sendiri
perkaranya tanpa didampingi Penasehat Hukum.
PENGADILAN NEGERI TERSEBUT.
Setelah membaca surat penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga No.
125/PID.B/2014/PN-SBG tertanggal 16 April 2014 tentang penunjukan Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara para terdakwa tersebut.
2
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara berikut surat dakwaan Penuntut
Umum sebagaimana tersebut dan terlampir dalam surat pelimpahan perkara acara pemeriksaan
biasa dari Kepala Kejaksaan Negeri Sibolga tertanggal 15 April 2014 No. B-995/N.2.13/
Ep.1/04/2014.
Setelah membaca surat penetapan Hakim Ketua Majelis tertanggal 16 April 2014 No.
125/PID.B/2014/PN-SBG tentang penentuan hari pertama persidangan perkara ini.
Setelah mendengar pembacaan surat dakwaan Penuntut Umum di persidangan.
Setelah mendengar keterangan para saksi dan para terdakwa di persidangan.
Setelah membaca dan memperhatikan tuntutan pidana Penuntut Umum No. Reg.
Perk. PDM-30/SIBOL/Ep.1/04/2014 yang dibacakan dan diserahkan dipersidangan pada
tanggal 28 Mei 2014 yang pada akhir uraiannya Penuntut Umum berkesimpulan : Menuntut
supaya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :
1. Menyatakan terdakwa I BISRON SITUMEANG dan terdakwa II HIWAN
SITUMEANG terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta
melakukan perbuatan dengan sengaja menimbulkan luka’’ sebagaimana diatur dan
diancam pidana Pasal 351 ayat (1) Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dalam dakwaan atau
kedua.
2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa terdakwa I BISRON SITUMEANG dan
terdakwa II HIWAN SITUMEANG selama 6 (enam) bulan dikurangi selama para
terdakwa berada dalam tahanan dan dengan perintah terdakwa tetap ditahan.
3. Menyatakan barang bukti berupa :
- 1 (satu) bilah pisau.
- 1 (satu) buah karung plastik.
- 6 (enam) unit tali/karet ban.
Dirampas untuk dimusnahkan.
4. Menetapkan agar terdakwa I BISRON SITUMEANG dan terdakwa II HIWAN
SITUMEANG membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp. 1000,- (seribu
rupiah).
Setelah mendengar pembelaan dari para terdakwa yang disampaikan secara lisan di
persidangan yang pada pokoknya menyatakan berkeberatan atas tuntutan pidana yang diajukan
oleh Penuntut Umum tersebut, untuk itu para terdakwa memohon keringanan dan para
terdakwa telah menyatakan penyesalannya serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi, atas
pembelaan para terdakwa tersebut Penuntut Umum bertetap pada tuntutan pidananya.
3
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
Menimbang, bahwa menurut surat dakwaan Penuntut Umum tertanggal 15
April 2014 No. Reg Perk : PDM-30/SIBOL/Ep.1/04/2014, terdakwa diajukan ke persidangan
karena didakwa telah melakukan perbuatan pidana sebagai berikut :
DAKWAAN :
KESATU :
Bahwa mereka terdakwa BISRON SITUMEANG bertindak sendiri atau secara
bersama-sama dengan terdakwa HIWAN SITUMEANG pada hari Rabu tanggal 12
Februari 2014 sekira pukul 23.15 wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan
Februari tahun 2014, bertempat di Desa Sipea-pea Kecamatan Sorkam Barat Kabupaten
Tapanuli Tengah tepatnya dijalan umum, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang
termasuk dalam wilayah hukum pengadilan Negeri Sibolga, dengan terang-terangan dan
dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang, perbuatan mana
dilakukan para terdakwa dengan cara sebagai berikut :
Berawal pada hari Rabu tanggal 12 Februari 2014 sekira pukul 17.00 wib saksi korban
HEMBANG LUMBANTORUAN melaksanakan tugas di Polsek Sorkam kemudian sekira
pukul 22.30 wib saksi korban permisi untuk mencari makan di warung milik Pak Ona
Silitonga, setelah saksi korban selesai makan diwarung tersebut kemudian saksi korban
melihat terdakwa BISRON SITUMEANG dan terdakwa HIWAN SITUMEANG datang
kewarung tersebut untuk membeli mancis, melihat para terdakwa tersebut saksi korban merasa
curiga kemudian membuntutinya dari belakang dengan menggunakan sepeda motor saksi
korban, setelah didekat blerong saksi korban melihat sepeda motor yang dikendarai para
terdakwa berhenti didepan sebuah kios, lalu saksi korban mencari jalan pintas dan langsung
masuk kearah blerong yang mana saat itu saksi korban melihat terdakwa HIWAN
SITUMEANG berada didalam blerong, kemudian saksi korban mendekati sambil bertanya
?ngapain lae disini? namun terdakwa HIWAN SITUMEANG tidak menjawab kemudian saksi
korban bertanya kembali ?Marga apa lae, darimana? dan terdakwa HIWAN SITUMEANG
tetap tidak menjawab dan langsung pergi meninggalkan saksi korban lalu menjumpai
terdakwa BISRON SITUMEANG yang sedang menunggu diatas sepeda motor, setelah itu
saksi korban menemui para terdakwa namun terdakwa BISRON SITUMEANG langsung
mengengkol sepeda motornya lalu saksi korban menarik bajunya dari arah belakang dan
mencabut kunci kontak sepeda motor tersebut sambil berkata ?saya ini polisi? namun para
terdakwa tidak percaya, selanjutnya terdakwa BISRON SITUMEANG mencabut sebilah pisau
yang sebelumnya diselipkan terdakwa dipinggangnya dan saat itu saksi korban mengambil
dompet dan mengeluarkan kartu anggotanya namun terdakwa BISRON SITUMEANG
langsung mengayunkan sebilah pisau yang dipegang terdakwa ditangan kanannya kearah
badan korban, kemudian saksi korban mengelak dan menangkis sehingga tangan kiri saksi
korban terkena tusukan pisau tersebut, lalu terdakwa HIWAN SITUMEANG langsung
meninju punggung dan dada saksi korban dari arah belakang hingga saksi korban terjatuh.
4
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
Akibat perbuatan para terdakwa tersebut, saksi korban HEMBANG LUMBANTORUAN
mengalami luka sayat sepanjang 3 cm ditelapak tangan kiri bagian kanan dengan kesimpulan
luka tersebut akibat benda tajam, hal ini didukung dengan Visum Et Repertum Nomor:
0126/PUSK/II/2014 tanggal 14 Februari 2014 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr Julpan
selaku Dokter pada Puskesmas Sipea-pea Kecamatan Sorkam Barat.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 170
ayat (1) KUHP.
ATAU
KEDUA :
Bahwa mereka terdakwa BISRON SITUMEANG bertindak sendiri atau secara
bersama-sama dengan terdakwa HIWAN SITUMEANG pada hari Rabu tanggal 12
Februari 2014 sekira pukul 23.15 wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan
Februari tahun 2014, bertempat di Desa Sipea-pea Kecamatan Sorkam Barat Kabupaten
Tapanuli Tengah tepatnya dijalan umum, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang
termasuk dalam wilayah hukum pengadilan Negeri Sibolga, mereka yang melakukan, yang
menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukan perbuatan, dengan sengaja
menimbulkan sakit atau luka, perbuatan mana dilakukan para terdakwa dengan cara sebagai
berikut:
Berawal pada hari Rabu tanggal 12 Februari 2014 sekira pukul 17.00 wib saksi korban
HEMBANG LUMBANTORUAN melaksanakan tugas di Polsek Sorkam kemudian sekira
pukul 22.30 wib saksi korban permisi untuk mencari makan di warung milik Pak Ona
Silitonga, setelah saksi korban selesai makan diwarung tersebut kemudian saksi korban
melihat terdakwa BISRON SITUMEANG dan terdakwa HIWAN SITUMEANG datang
kewarung tersebut untuk membeli mancis, melihat para terdakwa tersebut saksi korban merasa
curiga kemudian membuntutinya dari belakang dengan menggunakan sepeda motor saksi
korban, setelah didekat blerong saksi korban melihat sepeda motor yang dikendarai para
terdakwa berhenti didepan sebuah kios, lalu saksi korban mencari jalan pintas dan langsung
masuk kearah blerong yang mana saat itu saksi korban melihat terdakwa HIWAN
SITUMEANG berada didalam blerong, kemudian saksi korban mendekati sambil bertanya
?ngapain lae disini? namun terdakwa HIWAN SITUMEANG tidak menjawab kemudian saksi
korban bertanya kembali ?Marga apa lae, darimana? dan terdakwa HIWAN SITUMEANG
tetap tidak menjawab dan langsung pergi meninggalkan saksi korban lalu menjumpai
terdakwa BISRON SITUMEANG yang sedang menunggu diatas sepeda motor, setelah itu
saksi korban menemui para terdakwa namun terdakwa BISRON SITUMEANG langsung
mengengkol sepeda motornya lalu saksi korban menarik bajunya dari arah belakang dan
mencabut kunci kontak sepeda motor tersebut sambil berkata ?saya ini polisi? namun para
terdakwa tidak percaya, selanjutnya terdakwa BISRON SITUMEANG mencabut sebilah pisau
5
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
yang sebelumnya diselipkan terdakwa dipinggangnya dan saat itu saksi korban mengambil
dompet dan mengeluarkan kartu anggotanya namun terdakwa BISRON SITUMEANG
langsung mengayunkan sebilah pisau yang dipegang terdakwa ditangan kanannya kearah
badan korban, kemudian saksi korban mengelak dan menangkis sehingga tangan kiri saksi
korban terkena tusukan pisau tersebut, lalu terdakwa HIWAN SITUMEANG langsung
meninju punggung dan dada saksi korban dari arah belakang hingga saksi korban terjatuh.
Akibat perbuatan para terdakwa tersebut, saksi korban HEMBANG LUMBANTORUAN
mengalami luka sayat sepanjang 3 cm ditelapak tangan kiri bagian kanan dengan kesimpulan
luka tersebut akibat benda tajam, hal ini didukung dengan Visum Et Repertum Nomor:
0126/PUSK/II/2014 tanggal 14 Februari 2014 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr Julpan
selaku Dokter pada Puskesmas Sipea-pea Kecamatan Sorkam Barat.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 351
ayat (1) Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.
Menimbang, bahwa terhadap Dakwaan Penuntut Umum tersebut, para terdakwa
menyatakan telah mengerti dan menyatakan tidak mengajukan keberatan atau eksepsi dan
memohon agar pemeriksaan terhadap perkaranya dilanjutkan.
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya tersebut, Penuntut Umum dalam
perkara ini telah mengajukan 3 (tiga) orang saksi guna didengar keterangannya di persidangan,
dan saksi dibawah sumpah pada pokoknya telah memberikan keterangan sebagai berikut :
Saksi I. HEMBANG LUMBANTORUAN, memberikan keterangan di bawah sumpah yang
pada pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa saksi pernah diperiksa oleh Penyidik Kepolisian Sektor Sorkam sehubungan dengan
perkara para terdakwa ini.
- Bahwa keterangan yang saksi berikan kepada Penyidik adalah benar.
- Bahwa adapun yang saksi ketahui sehubungan perkara para terdakwa ini adalah masalah
penganiayaan yang dilakukan para terdakwa terhadap diri saksi sendiri.
- Bahwa penganiayaan yang dilakukan para terdakwa terjadi pada hari Rabu, tanggal 12
Februari 2014 sekitar pukul 23.15 Wib bertempat di Desa Sipea-pea Kecamatan Sorkam
Barat Kabupaten Tapanuli Tengah.
- Bahwa para terdakwa bersama temannya pada saat melakukan penganiayaan itu dengan
menggunakan tangan dan pisau.
- Bahwa adapun sebabnya para terdakwa melakukan penganiayaan tersebut semula saksi
tidak mengetahui dan pada saat itu para terdakwa masuk kedalam kedai atau warung
membeli mancis dan karena merasa curiga terhadap para terdakwa lalu membuntuti dan
saat itulah terdakwa I BISRON SITUMEANG melakukan penikaman terhadap saksi.
- Bahwa adapun cara para terdakwa pada saat melakukan penganiayaan tersebut adalah
dimana terdakwa I BISRON SITUMEANG memukul saksi dari arah belakang dengan
6
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
menggunakan kayu broti ke arah punggung saksi dan kemudian Terdakwa II HIWAN
SITUMEANG memukul saksi dengan menggunakan batu ke arah batang hidung saksi.
- Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan para terdakwa sehingga saksi menderita
tangan saksi sebelah kiri mengalami luka tusuk, sehingga saksi berobat ke Puskesmas
Sipea-pea, punggung dan dada saksi terasa sakit.
- Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan para terdakwa, sehingga saksi terhalang
melakukan pekerjaan saksi sebagai Anggota Polri.
- Bahwa pada hari Rabu, tanggal 12 Februari 2014 sekira pukul 17.00 Wib saksi
melaksanakan tugas sebagai Anggota Polri di Polsek Sorkam dalam Piket B beserta 2 orang
teman saksi piket Samapta dan 1 (satu) orang piket Reskrim , sekitar pukul 22.30 Wib saksi
merasa kelaparan lalu minta ijin terhadap teman satu piket untuk mencari makanan , lalu
saksi pergi ke Desa Sipea-pea yang biasa saksi ketempat tersebut jika membeli makanan
malam hari pada warung atau Kedai/Lapo PAK ONA SILITONGA dan setelah sampai di
kedai saksi memesan nasi goreng dan saksi makan nasi goreng setelah selesai makan nasi
goreng sekitar pukul 23.00 Wib datanglah 2 (dua orang laki-laki masuk kedalam kedai
tempat saksi makan untuk membeli mancis dan kemudian kedua orang laki-laki tersebut
setelah membeli mancis kemudian pergi dan oleh saksi dengan pemilik kedai merasa curiga
terhadap kedua laki-laki itu yang saat ini menjadi terdakwa dalam perkara ini karena bukan
penduduk Sipea-pea, atas kecurigaan itu selaku saksi Anggota Polri kemudian saksi pergi
ke pemilik kedai dan saksi membuntuti kedua orang laki-laki tersebut ( para terdakwa ) dari
arah belakang dengan mengunakan sepeda motor dan ketika dekat Blerong atau Pekan
Onan Sipea-pea saksi melihat kedua terdakwa memberhentikan sepeda motor yang
dikendarai mereka didepan kios atau Blerong dan salah seorang lagi tidak kelihatan,
sehingga saksi menaruh curiga, lalu saksi mencari jalan pintas dan langsung masuk kea rah
blerong ternyata saksi menemukan terdakwa yang bernama HIWAN SITUMEANG sedang
berada dalam Blerong lalu saksi mendekatinya dan bertanya dengan mengatakan “ ngapain
Lae disini ? “ namun ianya tidak menjawab, lalu saksi bertanya lagi dengan mengatakan “
Marga apa Lae, darimana ? “ dan juga tidak menjawab dan pergi meninggalkan saksi, dan
menjumpai temannya yang sedang berada diatas sepeda motor. Melihat tingkah kedua
terdakwa saksi semakin curiga dan saksi langsung menjupai kedua terdakwa dan setelah
mendekat oleh Terdakwa I BISRON SITUMEANG terus mengengkol sepeda motornya,
dan saksi terus menarik baju terdakwa I dari arah belakang dan mencabut kunci kontak
sepeda motor yang dikenderai kedua terdakwa lalu saksi katakan “ Saya ini Polisi “ namun
kedua terdakwa tidak percaya dan selanjutnya Terdakwa I BISRON SITUMEANG
langsung mencabut pisau dari pinggangnya pada saat saksi membuka Dompet untuk
mengambil Kartu Tanda Anggota Kepolisian untuk saksi tunjukkan kepada kedua terdakwa
namun Terdakwa I BISRON SITUMEANG terus mengayunkan pisau yang dipegangnya
ditangan kanannnya dan mengarahkan kearah badan saksi dan melihat itu kemudian saksi
mengelak dan pisau yang diayunkan terdakwa I mengenai tangan kiri saksi dan tangan kiri
saksi kena tusukan pisau yang dilakukan oleh terdakwa I BISRON SITUMEANG dan
kemudian pada saat yang sama Terdakwa II HIWAN SITUMEANG menendang punggung
7
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
saksi dari arah belakang saksi selanjutnya Terdakwa I menendang dada saksi dari arah
depan kemudian saksi terjatuh dan saksi meminta tolong sehingga masyarakat berdatangan
melihat itu Terdakwa-terdakwa melarikan diri dan tidak berapa lama kemudian Terdakwa-
terdakwa ditangkap masyarakat dan pada saat masyarakat menangkap kedua terdakwa
pisau yang digunakan terdakwa I belum ditemukan lalu masyarakat berusaha mencarinya
dan kemudian menemukan pisau yang digunakan terdakwa I, setelah itu saksi
menghubungi Anggota Polsek Sorkam dan setelah datang lalu membawa kedua terdakwa
ke Polsek Sorkam untuk Pemeriksaan lebih lanjut.
- Bahwa terhadap Visum ET Revertum tersebut adalah benar.
- Bahwa pada saat itu tangan kiri saksi berdarah.
- Bahwa saksi tidak mengetahui apa sebabnya sehingga para terdakwa melakukan perbuatan
itu.
- Bahwa pada saat itu saksi tidak ada melakukan perlawanan saksi hanya mengelak sehingga
pisau itu mengenai tangan kiri saksi.
- Bahwa barang bukti yang diajukan dalam perkara ini adalah benar.
- Bahwa sampai sekarang belum ada perdamaian antara saksi dengan pihak para terdakwa.
- Bahwa tidak ada lagi luka di bagian yang lain.
- Bahwa luka ditangan kiri saksi tidak dijahit, hanya diperban.
- Bahwa terdakwa II HIWAN SITUMEANG melakukan perbuatan menendang punggung
dan dada saksi.
- Bahwa sebelumnya tidak ada masalah dengan para terdakwa.
- Bahwa sebelumnya saksi tidak kenal dengan para terdakwa .
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut para terdakwa membenarkannya dan
tidak berkeberatan.
Saksi II. EVA ERLINA GULTOM, S.Pd, memberikan keterangan di bawah sumpah yang
pada pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa saksi pernah diperiksa oleh Penyidik Polsek Sorkam sehubungan dengan perkara
para terdakwa ini.
- Bahwa keterangan yang saksi berikan kepada Penyidik adalah benar.
- Bahwa adapun yang saksi ketahui sehubungan perkara para terdakwa ini adalah masalah
penganiayaan yang dilakukan para terdakwa terhadap diri saksi HEMBANG
LUMBANTORUAN Anggota Polsek Sorkam.
- Bahwa penganiayaan yang dilakukan para terdakwa terjadi pada hari Rabu , tanggal 12
Februari 2014 sekitar pukul 23.15. Wib bertempat di Desa Sipea-pea Kecamatan Sorkam
Kabupaten Tapanuli Tengah bertempat di jalan Umum didepan rumah saksi.
- Bahwa saksi melihat Terdakwa I BISRON SITUMEANG memegang pisau dan terdakwa
II HIWAN SITUMEANG menendang punggung saksi korban HEMBANG
LUMBANTORUAN.
8
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
- Bahwa adapun sebabnya para terdakwa bersama temannya melakukan penganiayaan
tersebut saksi tidak mengetahuinya.
- Bahwa adapun cara para terdakwa pada saat melakukan penganiayaan tersebut adalah
dimana terdakwa I BISRON SITUMEANG saksi ada memegang pisau dan mengayunkan
kearah saksi korban HEMBANG LUMBANTORUAN dan saksi korban mengelak
sehingga mengenai tangan kiri dari saksi korban dan Terdakwa II saksi melihat menendang
punggung korban.
- Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan para terdakwa sehingga saksi HEMBANG
LUMBAN TORUAN menderita luka pada bagian tangan kirinya.
- Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan para terdakwa, sehingga saksi HEMBANG
LUMBAN TORUAN terhalang melakukan pekerjaannya sehari-hari.
- Bahwa begitulah Rabu, tanggal 12 Februari 2014 sekira pukul 21.00 Wib pada saat saksi
sedang berada dalam kamar rumah saksi sedang main Facebook sampai pukul 23.15. Wib
oleh Ibu saksi menyuruh saksi untuk mengunci pintu dan jendela rumah dimana pintu
rumah kami pakai kaca dan tiba-tiba saksi mendengar seperti orang sedang berlari dan saksi
melihat dari kaca pintu rumah dan saksi melihat saksi HEMBANG LUMBAN TORUAN
sedang menarik dengan menggunakan kedua tangannya seseorang laki-laki yang saksi ini
menjadi Terdakwa I BISRON SITUMEANG berada duduk diatas sepeda motor sambil
mengatakan “ Jangan lari kau “ dan saksi itu saksi melihat Terdakwa I seakan melarikan
diri dan Terdakwa I melakukan perlawanan sambil memegang sebilah pisau ditangan kanan
lalu mengayunkan pisau tersebut kearah saksi HEMBANG LUMBAN TORUAN dan tiba-
tiba laki-laki yang berada dibelakang sepeda motor yaitu Terdakwa II HIWAN
SITUMEANG melakukan pemukulan dengan cara meninju sehingga HEMBANG
LUMBAN TORUAN terjatuh yang kemudian Terdakwa I dan Terdakwa II melarikan diri
dan HEMBANG LUMBAN TORUAN berteriak meminta tolong sambil mengejar
terdakwa-terdakwa dan tidak berapa lama masyarakat berdatangan dan setelah masyarakat
berdatangan lalu saksi berani keluar dari dalam rumah dan ketika saksi berada diluar rumah
saksi menemukan sarung pisau terletak dipinggir jalan sekitar 3 meter jaraknya dari tempat
sepeda motor diberhentikan dan juga masyarakat menemukan 1 (satu) buah karung yang
terletak sekitar 3 meter jaraknya dari sepeda motor akhirnya para terdakwa ditangkap
masyarakat yang jaraknya sekitar 50 meter dari tempat kejadian.
- Bahwa pisau itu mengenai karena saksi HEMBANG LUMBAN TORUAN mengelak
sehingga mengenai tangan Saksi HEMBANG LUMBAN TORUAN.
- Bahwa saksi melihat Terdakwa I pada saat mengayunkan pisau itu kearah HEMBANG
LUMBAN TORUAN.
- Bahwa saksi kenal dengan barang bukti ini dan benar barang bukti ini.
- Bahwa saksi melihat Terdakwa II menumbuk atau meninju saksi HEMBANG LUMBAN
TORUAN.
- Bahwa terhadap Visum ET Revertum tersebut adalah benar.
- Bahwa pada saat itu kepala saksi korban berdarah.
- Bahwa secara pasti saksi tidak mengetahuinya.
9
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
- Bahwa pada saat itu saksi korban tidak ada melakukan perlawanan, hanya mengelak untuk
menghindari pisau.
- Bahwa saksi tidak tahu apakah sudah ada perdamaian antara saksi korban dengan pihak
para terdakwa.
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut para terdakwa membenarkannya dan
tidak berkeberatan.
Saksi III. HOTJON MANALU, memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada
pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa saksi pernah diperiksa oleh Penyidik Polsek Sorkam sehubungan dengan perkara
para terdakwa ini.
- Bahwa keterangan yang saksi berikan kepada Penyidik adalah benar.
- Bahwa adapun yang saksi ketahui sehubungan perkara para terdakwa ini adalah masalah
penganiayaan yang dilakukan para terdakwa terhadap diri saksi HEMBANG
LUMBANTORUAN Anggota Polsek Sorkam.
- Bahwa penganiayaan yang dilakukan para terdakwa terjadi pada Hari Rabu , tanggal 12
Februari 2014 sekitar pukul 23.15. Wib bertempat di Jalan Umum Desa Sipea-pea
Kecamatan Sorkam Kabupaten Tapanuli Tengah.
- Bahwa saksi melihat Terdakwa I BISRON SITUMEANG memegang pisau dan
Terdakwa II HIWAN SITUMEANG menendang punggung saksi korban HEMBANG
LUMBANTORUAN.
- Bahwa adapun sebabnya para Terdakwa bersama temannya melakukan penganiayaan
tersebut saksi tidak mengetahuinya.
- Bahwa adapun cara para terdakwa pada saat melakukan penganiayaan tersebut saksi tidak
melihatnya.
- Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan para terdakwa sehingga saksi HEMBANG
LUMBAN TORUAN menderita luka pada bagian tangan kirinya.
- Bahwa adapun sebabnya para Terdakwa bersama temannya melakukan penganiayaan
tersebut saksi tidak mengetahuinya.
- Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan para terdakwa, sehingga saksi HEMBANG
LUMBAN TORUAN terhalang melakukan pekerjaan sebagai Anggota Kepolisian.
- Bahwa pada hari Rabu, tanggal 12 Februari 2014 sekira pukul 23.15 Wib pada saat saksi
sedang tidur dirumah saksi dan saksi mendengar ada suara ribut-ribut didepan rumah saksi
lalu saksi bangun dan keluar dari dalam rumah dan setelah saksi berada diluar rumah saksi
melihat para terdakwa sudah berada didalam kedai MARGA SIAHAAN yang jaraknya
sekitar 70 meter dari tempat kejadian dan pada saat itu saksi melihat tangan sebelah kiri
dari saksi HEMBANG LUMBAN TORUAN dalam keadaan luka dan berdarah dan
menurut pengakuan dari saksi HEMBANG LUMBA TORUAN karena ditusuk Terdakwa
I BISRON SITUMEANG dengan menggunakan sebilah pisau dan saksi HEMBANG
LUMBAN TORUAN mengelak dan mengenai tangan sebelah kiri mengakibatkan luka
10
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
saksi dan berdarah dan pada saat itu saksi HEMBANG LUMBAN TORUAN ada
meminta kepada saksi dan kepada teman-teman untuk mencari pisau yang digunakan
terdakwa I untuk melakukan penikaman terhadap saksi HEMBANG LUMBAN
TORUAN dan saksi bersama teman-teman melakukan pencarian pisau dan menemukan
pisau tersebut.
- Bahwa terhadap Visum ET Revertum tersebut adalah benar.
- Bahwa pada saat itu tangan kiri HEMBANG LUMBAN TORUAN dalam keadaan
berdarah.
- Bahwa secara pasti saksi tidak mengetahuinya.
- Bahwa pada saat itu saksi tidak tahu apakah ada saksi HEMBANG LUMBAN TORUAN
ada melakukan perlawanan.
- Bahwa saksi tidak mengetahui apakah sudah ada perdamaian antara saksi HEMBANG
LUMBAN TORUAN dengan pihak para Terdakwa.
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut para terdakwa membenarkannya dan
tidak berkeberatan.
Menimbang, bahwa di persidangan telah pula didengar keterangan para terdakwa yang
pada pokoknya adalah sebagai berikut :
Keterangan Terdakwa I : BISRON SITUMEANG.
Bahwa terdakwa pernah diperiksa oleh Penyidik Kepolisian Sektor Sorkam
sehubungan dengan perkara terdakwa ini.
Bahwa keterangan yang terdakwa berikan kepada Penyidik adalah benar.
Bahwa adapun sebabnya sehingga terdakwa diajukan sebagai terdakwa dalam perkara
ini karena terdakwa telah melakukan Penganiayaan terhadap diri saksi korban
HEMBANG LUMBAN TORUAN.
Bahwa penganiayaan itu terdakwa lakukan pada Hari Rabu, tanggal 12 Februari 2014
sekira pukul 23.00 Wib.
Bahwa penganiayaan itu terdakwa lakukan di Jalan Umum di Desa Sipea-pea
Kecamatan Sorkam barat Kabupaten Tapanuli Tengah.
Bahwa penyebabnya pada saat terdakwa bersama adik terdakwa yaitu Terdakwa II
HIWAN SITUMEANG sedang berada di Desa Sipea-pea tujuan menemui Marga
Pasaribu dan tidak berada dirumah lalu terdakwa bersama Terdakwa II Masuk kedalam
kedai untuk membeli mancis dan setelah itu kami berdua pergi dan dijalan Terdakwa II
meminta agar sepeda motor terdakwa hentikan karena terdakwa II akan buang air
kecil, lalu saksi korban datang dalam keadaan mabuk dan menanyakan “ Orang mana
Lae ?” dan terdakwa jawab “ Orang Sijambu-jambu “ lalu saksi HEMBANG
LUMBAN TORUAN menanyakan lagi “ Marga apa? “ dan terdakwa jawab “ Marga
Situmeang “ lalu saksi korban mencabut kunci kontak sepeda motor lalu meninju
hidung terdakwa yang kemudian terdakwa mencabut pisau yang ada terdakwa selipkan
dipinggang terdakwa dan terdakwa akan menikam saksi korban HEMBANG
11
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
LUMBAN TORUAN dan mengelak lalu mengenai tangan kiri dari saksi korban
HEMBANG LUMBAN TORUAN.
Bahwa terdakwa mencium bau alkohol atau minuman keras.
Bahwa terdakwa dengan saksi korban sempat berantam.
Bahwa pada saat berantam saksi korban mengatakan terdakwa “ Maling-maling “dan
saksi korban mengatakan “ saya Polisi”.
Bahwa selanjutnya saksi korban HEMBANG LUMBAN TORUAN menghubungi
anggota Kepolisian Sektor Sorkam dan pihak Kepolisian datang dan melakukan
penangkapan dan memukuli terdakwa dan terdakwa II HIWAN SITUMEANG.
Bahwa memegang pisau adalah terdakwa sendiri.
Bahwa sebelumnya pisau itu terdakwa selipkan di pinggang terdakwa.
Bahwa terdakwa ada melakukan penikaman terhadap saksi HEMBANG LUMBAN
TORUAN, tetapi mengelak dan mengenai tangan kiri HEMBANG LUMBAN
TORUAN.
Bahwa sebabnya karena saksi korban mengatakan terdakwa maling dan juga memukul
hidung terdakwa.
Bahwa barang bukti yang diajukan dalam perkara ini adalah benar.
Bahwa setelah terdakwa lakukan penikaman lalu terdakwa bersama Terdakwa II
HIWAN SITUMEANG melarikan diri kerumah orang atau penduduk.
Bahwa tujuan terdakwa bersama Terdakwa II menjumpai Marga Pasaribu tersebut
untuk menagih hutangnya yang sudah lebih satu bulan tidak dibayar.
Bahwa pada saat adik Terdakwa-II menikah ada Perkataan Marga Pasaribu itu yang
membuat masalah sehingga ianya harus membayar kepada pihak kami sebesar
Rp.19.000.000.- dan paling lama satu bulan harus dibayar, dan sudah lewat satu bulan
tidak dibayar dan kami datang untuk menagih hutangnya.
Bahwa sebelumnya terdakwa sudah sering membawa pisau buat jaga-jaga.
Bahwa terhadap Visum ET Revertum tersebut adalah benar.
Bahwa akibat perbuatan terdakwa sehingga saksi HEMBANG LUMBAN TORUAN
menderita luka ditangan kiri dan berdarah.
Bahwa terdakwa melakukan penikaman hanya satu kali.
Bahwa terdakwa tidak mengetahui apakah saksi korban terhalang melakukan
pekerjaannya.
Bahwa Terdakwa II HIWAN SITUMEANG tidak ada melakukan pemukulan terhadap
Saksi korban HEMBANG LUMBAN TORUAN.
Bahwa sepengetahuan terdakwa tidak ada melakukan pemukulan.
Bahwa terdakwa merasa bersalah dan merasa menyesal.
Bahwa sampai sekarang belum ada perdamaian antara terdakwa dengan pihak saksi
korban.
Bahwa terdakwa belum pernah dihukum.
Keterangan Terdakwa II : HIWAN SITUMEANG.
12
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
Bahwa terdakwa pernah diperiksa oleh Penyidik Kepolisian Sektor Sorkam
sehubungan dengan perkara terdakwa ini.
Bahwa keterangan yang terdakwa berikan kepada Penyidik adalah benar.
Bahwa adapun sebabnya sehingga terdakwa diajukan sebagai terdakwa dalam perkara
ini karena Terdakwa I BISRON SITUMEANG telah melakukan Penganiayaan
terhadap diri saksi korban HEMBANG LUMBAN TORUAN.
Bahwa penganiayaan itu terdakwa lakukan pada hari Rabu, tanggal 12 Februari 2014
sekira pukul 23.00 Wib.
Bahwa penganiayaan itu dilakukan oleh Terdakwa I di jalan Umum di Desa Sipea-pea
Kecamatan Sorkam Barat Kabupaten Tapanuli Tengah.
Bahwa penyebabnya pada saat terdakwa bersama kakak terdakwa yaitu Terdakwa I
BISRON SITUMEANG sedang berada di Desa Sipea-pea tujuan menemui Marga
Pasaribu dan tidak berada dirumah lalu terdakwa bersama Terdakwa I Masuk kedalam
kedai untuk membeli mancis dan setelah itu kami berdua pergi dan dijalan terdakwa
meminta kepada Terdakwa I BISRON SITUMEANG agar sepeda motor yang
dikemudian Terdakwa I untuk berhenti karena terdakwa akan buang air kecil, lalu
saksi korban datang dalam keadaan mabuk dan menanyakan “ Orang mana Lae ?” dan
dijawab Terdakwa I BISRON SITUMEANG “ Orang Sijambu-jambu “ lalu saksi
HEMBANG LUMBAN TORUAN menanyakan lagi “ Marga apa? “ dan dijawab
Terdakwa I “ Marga Situmeang “ lalu saksi korban mencabut kunci kontak sepeda
motor lalu meninju hidung Terdakwa I BISRON SITUMEANG yang kemudian
Terdakwa I dan saksi korban berantam lalu Terdakwa I mencabut pisau yang ada di
selipkan dipinggang terdakwa I dan pada saat Terdakwa I akan menikam saksi korban
HEMBANG LUMBAN TORUAN dan mengelak lalu mengenai tangan kiri dari saksi
korban HEMBANG LUMBAN TORUAN.
Bahwa terdakwa mencium bau alkohol atau minuman keras.
Bahwa Terdakwa I BISRON SITUMEANG dengan saksi korban sempat berantam.
Bahwa pada saat berantam saksi korban mengatakan terdakwa dan Terdakwa I “
Maling-maling “dan saksi korban mengatakan “ saya Polisi”.
Bahwa selanjutnya saksi korban HEMBANG LUMBAN TORUAN menghubungi
Anggota Kepolisian Sektor Sorkam dan Pihak Kepolisian datang dan melakukan
Penangkapan dan memukuli terdakwa dan terdakwa I BISRON SITUMEANG.
Bahwa yang memegang pisau adalah Terdakwa I BISRON SITUMEANG.
Bahwa sebelumnya pisau itu diselipkan Terdakwa I di pinggangnya.
Bahwa terdakwa tidak ada melakukan penikaman terhadap Saksi HEMBANG
LUMBAN TORUAN.
Bahwa terdakwa tidak ada melakukan penganiayaan terhadap saksi korban, terdakwa
pada saat diperiksa di Kepolisian dan terdakwa ceritakan lalu terdakwa dilepaskan dan
besoknya terdakwa ditahan lagi.
Bahwa terdakwa tidak ada memukul saksi korban.
13
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
Bahwa Barang Bukti yang diajukan dalam perkara ini adalah benar.
Bahwa setelah Terdakwa I melakukan penikaman lalu terdakwa bersama Terdakwa I
BISRON SITUMEANG melarikan diri kerumah orang atau penduduk.
Bahwa tujuan terdakwa bersama Terdakwa I menjumpai Marga Pasaribu tersebut
untuk menagih Hutangnya yang sudah lebih satu Bulan tidak dibayar.
Bahwa pada saat Terdakwa menikah ada perkataan Marga Pasaribu itu yang membuat
masalah sehingga ianya harus membayar kepada pihak kami sebesar Rp.19.000.000.-
dan paling lama satu bulan harus dibayar, dan sudah lewat satu bulan tidak dibayar dan
kami datang untuk menagih hutangnya.
Bahwa sebelumnya terdakwa sudah sering membawa pisau buat jaga-jaga.
Bahwa terhadap Visum ET Revertum tersebut adalah benar.
Bahwa akibat perbuatan Terdakwa I sehingga saksi HEMBANG LUMBAN TORUAN
mendaerita luka ditangan kiri dan berdarah.
Bahwa Terdakwa I melakukan penikaman pada saat itu hanya satu kali.
Bahwa terdakwa tidak mengetahui apakah saksi korban terhalang melakukan
pekerjaannya.
Bahwa sepengetahuan terdakwa tidak ada melakukan pemukulan.
Bahwa terdakwa merasa tidak bersalah karena terdakwa tidak ada melakukan
pemukulan.
Bahwa sampai sekarang belum ada perdamaian antara terdakwa dengan Pihak saksi
korban.
Bahwa para terdakwa belum pernah dihukum.
Menimbang, bahwa selain menghadapkan saksi-saksi, Penuntut Umum di dalam
perkara ini ada mengajukan barang bukti ke muka persidangan yaitu berupa :
- 1 (satu) bilah pisau.
- 1 (satu) buah karung plastik.
- 6 (enam) unit tali/karet ban.
barang bukti mana telah diperlihatkan kepada saksi-saksi dan para terdakwa.
Menimbang, bahwa untuk menyingkat putusan ini hal-hal yang sudah termuat dalam
berita acara persidangan perkara ini adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
putusan ini.
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan para
terdakwa, yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan, maka Majelis Hakim memperoleh
fakta-fakta hukum sebagai berikut :
Bahwa pada hari Rabu, tanggal 12 Februari 2014 sekira pukul 23.00 Wib bertempat
jalan Umum di Desa Sipea-pea Kecamatan Sorkam Barat Kabupaten Tapanuli Tengah
telah terjadi penganiayaan terhadap korban HEMBANG LUMBAN TORUAN yang
dilakukan oleh para terdakwa.
14
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
Bahwa terdakwa melakukan penganiayaan tersebut dengan cara para terdakwa pada
saat melakukan penganiayaan tersebut adalah dimana terdakwa I BISRON
SITUMEANG memukul saksi dari arah belakang dengan menggunakan kayu broti ke
arah punggung saksi dan kemudian Terdakwa II HIWAN SITUMEANG memukul
saksi dengan menggunakan batu ke arah batang hidung saksi.
Bahwa sebelumnya antara para terdakwa dan korban tidak pernah ada selisih paham.
Bahwa para terdakwa belum pernah dihukum.
Bahwa antara para terdakwa dengan saksi korban belum berdamai.
Bahwa para terdakwa menyesali perbuatannya.
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat Putusan ini maka segala sesuatu yang terjadi
di persidangan telah termuat dalam Barita-Acara Persidangan yang merupakan satu kesatuan
utuh dan tidak terpisahkan dengan Putusan ini.
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah para
terdakwa dapat dipersalahkan melakukan tindak pidana sebagaimana yang dikemukakan oleh
Jaksa Penuntut Umum dalam Surat Dakwaannya.
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan meninjau apakah dengan fakta yuridis
yang telah ternyata tersebut para terdakwa dapat dipersalahkan sebagaimana dalam Pasal
undang-undang hukum pidana yang telah didakwakan oleh Penuntut Umum kepadanya dan
untuk itu akan dipertimbangkan apakah unsur-unsurnya telah terpenuhi adanya.
Menimbang, bahwa dalam perkara ini para terdakwa diajukan oleh Penuntut Umum
ke persidangan dengan dakwaan yang disusun secara alternatif yaitu Kesatu : Pasal 170 ayat
(1) KUHP, atau Kedua : Pasal 351 ayat (1) Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP sehingga terhadap
dakwaan yang demikian susunannya, Majelis dalam mempertimbangkan dakwaan tersebut
setelah melihat fakta yang terungkap dipersidangan, apakah dari dakwaan yang diajukan oleh
Penuntut Umum tersebut dapat dibuktikan oleh Penuntut Umum.
Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam tuntutan pidananya telah berpendapat
bahwa perbuatan terdakwa telah memenuhi unsur-unsur dari Pasal 351 ayat (1) Jo Pasal 55
ayat (1) ke 1 KUHP, sehingga dakwaan alternatif Kedua tersebut telah terbukti pula secara sah
menurut hukum dan meyakinkan.
Menimbang, bahwa sehubungan dengan itu, Majelis akan meninjau apakah benar
dakwaan alternatif Kedua tersebut telah dapat dibuktikan secara sah menurut hukum dan
meyakinkan oleh Penuntut Umum ataukah tidak.
Menimbang, bahwa dakwaan alternatif Kedua Pasal 351 ayat (1) Jo Pasal 55 ayat (1)
ke 1 KUHP tersebut mempunyai unsur-unsur sebagai berikut :
1. Barang siapa.
2. Dengan sengaja melakukan penganiayaan menyebabkan luka.
15
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
3. Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukan
perbuatan.
Ad. 1. Barang siapa.
Menimbang, bahwa mengenai unsur ke-1 tersebut di atas, yaitu “barang siapa”
Majelis akan mempertimbangkan sebagai berikut :
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan barang siapa disini adalah orang atau
pribadi yang merupakan subyek hukum yang melakukan suatu perbuatan pidana atau subyek
pelaku dari pada suatu perbuatan pidana.
Menimbang, bahwa di dalam persidangan para terdakwa telah menerangkan bahwa
ia adalah orang atau pribadi yang beridentitas seperti apa yang disebutkan dalam surat
dakwaan Penuntut Umum.
Menimbang, bahwa untuk menetapkan apakah benar para terdakwa sebagai subyek
pelaku dari pada suatu perbuatan pidana dalam perkara ini perlu dibuktikan apakah para
terdakwa tersebut benar telah melakukan suatu rangkaian tingkah laku perbuatan
sebagaimana yang didakwakan. jika benar para terdakwa melakukan suatu rangkaian tingkah
laku perbuatan yang memenuhi semua unsur-unsur dari pasal undang-undang hukum pidana
yang didakwakan, maka dengan sendirinya unsur barang siapa tersebut telah terpenuhi, bahwa
para terdakwa adalah pelaku dari perbuatan pidana dalam perkara ini.
Menimbang, bahwa untuk itu Majelis akan melihat unsur-unsur berikutnya apakah
telah terpenuhi adanya oleh perbuatan para terdakwa.
Ad. 2. Dengan sengaja melakukan penganiayaan menyebabkan luka.
Menimbang, bahwa mengenai unsur ke-2 yaitu “melakukan penganiayaan
menyebabkan orang lain luka” Majelis akan memberikan pertimbangan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan penganiayaan adalah dengan sengaja
menyebabkan rasa tidak enak, rasa sakit atau luka.
Menimbang, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan persidangan yaitu dari keterangan
terdakwa dan saksi-saksi yang saling berkaitan diperoleh fakta hukum bahwa pada hari Rabu,
tanggal 12 Februari 2014 sekira pukul 23.00 Wib bertempat jalan Umum di Desa Sipea-pea
Kecamatan Sorkam Barat Kabupaten Tapanuli Tengah, para terdakwa melakukan
penganiayaan terhadap saksi korban HEMBANG LUMBANTORUAN dengan cara berawal
pada hari Rabu tanggal 12 Februari 2014 sekira pukul 17.00 Wib saksi korban HEMBANG
LUMBANTORUAN melaksanakan tugas di Polsek Sorkam kemudian sekira pukul 22.30 Wib
saksi korban permisi untuk mencari makan diwarung milik Pak Ona Silitonga, setelah saksi
korban selesai makan diwarung tersebut kemudian saksi korban melihat terdakwa BISRON
SITUMEANG dan terdakwa HIWAN SITUMEANG datang kewarung tersebut untuk
membeli mancis, melihat para terdakwa tersebut saksi korban merasa curiga kemudian
16
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
membuntutinya dari belakang dengan menggunakan sepeda motor yang dikenderai para
terdakwa berhenti di depan kios, lalu saksi korban mencari jalan pintas dan langsung masuk
kearah blerong yang mana saat itu saksi korban melihat terdakwa HIWAN SITUEMANG
berada didalam blerong, kemudian saksi korban mendekati sambil bertanya “ngapain lae
disini” namum terdakwa HIWAN SITUMEANG tetap tidak menjawab dan langsung pergi
meninggalkan saksi korban lalu menjumpai terdakwa BISRON SITUMEANG yang sedang
menunggu diatas sepeda motor, setelah itu saksi korban menemui para terdakwa namum
terdakwa BISRON SITUMEANG langsung mengengkol sepeda motornya lalu saksi korban
menarik bajunya dari arah belakang dan mencabut kunci kontak sepeda motor tersebut sambil
berkata “saya ini polisi” namum para terdakwa tidak percaya, selanjutnya terdakwa BISRON
SITUMEANG mencabut sebilah pisau yang sebelumnya diselipkan terdakwa dipinggangnya
dan saat itu saksi korban mengambil dompet dan mengeluarkan kartu anggotanya namun
terdakwa BISRON SITUMEANG langsung mengayunkan sebilah pisau yang dipegang
terdakwa ditangan kanannya kearah badan korban, kemudian saksi korban mengelak dan
menangkis sehingga tangan kiri saksi korban terkena tusukan pisau tersebut, lalu terdakwa
HIWAN SITUEMANG langsung meninju punggung dan dada saksi korban dari arah
belakang hingga saksi korban terjatuh, sehingga mengakibatkan korban mengalami luka sayat
sepanjang 3 cm ditelapak tangan kiri bagian kanan dengan kesimpulan luka tersebut akibat
benda tajam, hal ini didukung dengan Visum Et Repertum Nomor: 0126/PUSK/II/2014
tanggal 14 Februari 2014 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr Julpan selaku Dokter pada
Puskesmas Sipea-pea Kecamatan Sorkam Barat.
Menimbang, bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut saksi korban HEMBANG
LUMBANTORUAN mengalami luka sayat sepanjang 3 cm ditelapak tangan kiri bagian
kanan dengan kesimpulan luka tersebut akibat benda tajam, hal ini didukung dengan Visum Et
Repertum Nomor: 0126/PUSK/II/2014 tanggal 14 Februari 2014 yang dibuat dan
ditandatangani oleh dr Julpan selaku Dokter pada Puskesmas Sipea-pea Kecamatan Sorkam
Barat.
Ad. 3. Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta
melakukan.
Menimbang, bahwa mengenai unsur ke-3 di atas yaitu “Mereka yang melakukan,
menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukan” Majelis akan mempertimbangkan
sebagai berikut :
Menimbang, bahwa Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tersebut mengatur mengenai
deelneming (keturutsertaan) pada suatu delict atau perbuatan pidana dan menggolongkan
pelaku perbuatan pidana menjadi tiga, yaitu :
1. Orang yang melakukan perbuatan (plegen, dader).
2. Orang yang menyuruh lakukan perbuatan (doen plegen).
3. Orang yang turut serta melakukan perbuatan (medeplegen, mededader).
17
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
Menimbang, bahwa oleh karenanya Majelis akan meninjau apakah perbuatan yang
telah terbukti tersebut dilakukan bersama-sama. Jika dilakukan oleh para terdakwa secara
bersama-sama tentunya perlu dilihat sampai sejauh mana peranan dan hubungan para
terdakwa dalam melakukan perbuatan pidana yang didakwakan kepadanya.
Menimbang, bahwa menurut Memorie van Toelichting (MvT) disebutkan bahwa ada
orang yang turut serta melakukan perbuatan apabila ada 2 (dua) orang atau lebih ikut serta
dalam pelaksanaan perbuatan Kemudian Drs. PAF. Lamintang dalam bukunya Dasar-dasar
Hukum Pidana Indonesia, halaman 600-601 yang mendukung ajaran “objectieve deelnemings
theorie” mensyaratkan diantara para peserta tersebut harus ada kesadaran bahwa mereka
telah melakukan suatu kerja sama untuk melakukan suatu perbuatan pidana, karena faktor
kesadaran melakukan kerja sama tersebut sebagai faktor yang sangat menentukan untuk dapat
dikatakan ada suatu medeplegen. Lebih lanjut Simons dan Langemeijer menegaskan apabila
kesadaran tentang adanya suatu kerja sama itu ternyata tidak ada, maka orang juga tidak dapat
mengatakan bahwa disitu terdapat suatu perbuatan turut melakukan. Adanya kerja sama
tersebut tidaklah perlu sebelumnya para peserta memperjanjikan suatu kerja sama seperti itu,
melainkan cukup apabila pada saat suatu perbuatan pidana itu dilakukan setiap orang diantara
para peserta itu mengetahui bahwa mereka itu bekerja sama dengan orang lain.
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi dan pengakuan para terdakwa, bahwa
pada hari Rabu tanggal 12 Februari 2014 sekira pukul 23.15 wib bertempat di Desa Sipea-pea
Kecamatan Sorkam Barat Kabupaten Tapanuli Tengah tepatnya dijalan umum telah terjadi
kekerasan atau penganiayaan terhadap saksi korban HEMBANG LUMBANTORUAN yang
dilakukan oleh para terdakwa. Oleh karena itu unsur “sebagai orang yang melakukan, yang
menyuruh melakukan, dan turut serta melakukan perbuatan” telah terpenuhi.
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian diatas maka perbuatan terdakwa telah
memenuhi unsur ke tiga tersebut.
Menimbang, bahwa sebagaimana telah disebutkan di muka, Pasal 55 ayat (1) ke-1
KUHP tersebut mengatur mengenai deelneming (keturutsertaan) pada suatu delict atau
perbuatan pidana dan menggolongkan pelaku perbuatan pidana menjadi tiga, yaitu :
1. Orang yang melakukan perbuatan (plegen, dader).
2. Orang yang menyuruh lakukan perbuatan (doen plegen).
3. Orang yang turut serta melakukan perbuatan (medeplegen, mededader).
Sehingga oleh karenanya Majelis akan meninjau apakah perbuatan yang telah terbukti
tersebut hanya dilakukan terdakwa sendiri ataukah dilakukan bersama-sama dengan saksi
HIWAN SITUMEANG. Jika dilakukan oleh terdakwa, dan saksi HIWAN SITUMEANG.
secara bersama-sama tentunya perlu dilihat sampai sejauh mana peranan dan hubungan
terdakwa dengan saksi HIWAN SITUMEANG. dalam melakukan perbuatan pidana yang
didakwakan kepadanya.
Menimbang, bahwa dengan melihat peranan dan tugas terdakwa tersebut, nampaklah
bahwa antara terdakwa saksi HIWAN SITUMEANG, terdapat kerja sama yang cukup erat
18
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
dan kerja sama tersebut sedemikian rupa yang apabila salah satu dari pelaku tidak ikut serta
dalam pelaksanaan perbuatan, maka perbuatan tersebut tidak akan terlaksana dengan
sempurna. Dengan perkataan lain terdakwa telah secara bersama-sama dalam pelaksanaan
perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Menimbang, bahwa dengan demikian semua unsur Pasal 351 ayat (1) Jo Pasal 55 ayat
(1) ke-1 KUHPidana telah terbukti seluruhnya, maka para terdakwa haruslah dinyatakan
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tidak pidana sebagaimana dalam
Dakwaan alternatif Kedua dari Jaksa Penuntut Umum.
Menimbang, bahwa oleh karena para Terdakwa terbukti bersalah serta tidak adanya
alasan pemaaf maupun alasan pembenar maka para Terdakwa harus dijatuhi pidana.
Menimbang, bahwa sehubungan dengan teori tujuan pemidanaan telah ditegaskan
bahwa pemidanaan bukanlah ditujukan untuk melakukan balas dendam kepada pelakunya
akan tetapi lebih ditujukan untuk melindungi masyarakat, untuk mencegah terulangnya
kejahatan yang dimaksud dengan kata lain pemidanaan ditujukan untuk membuat pelaku
kejahatan menjadi lebih baik dari sebelumnya oleh karenanya bukanlah lamanya pemidanaan
yang diharapkan oleh Majelis Hakim pada diri para Terdakwa akan tetapi kualitas dari
pemidanaan tersebut.
Menimbang, bahwa dengan terpenuhinya unsur ke-2, dan ke-3 dari Pasal 351 ayat (1)
Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana tersebut, maka dengan sendirinya pula unsur ke-1
“barang siapa” di muka telah terpenuhi pula bahwa para terdakwa adalah pelaku dari
perbuatan pidana dalam perkara ini, yaitu sebagai “orang yang dengan sengaja melakukan
penganiayaan menyebabkan luka”.
Menimbang, bahwa dengan terpenuhinya semua unsur-unsur dari Pasal 351 ayat (1)
Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana tersebut, maka Majelis berpendapat dan sependapat
dengan Penuntut Umum dalam tuntutan pidananya bahwa dakwaan Penuntut Umum pada
dakwaan alternatif Kedua telah dapat dibuktikan secara sah menurut hukum dan meyakinkan.
Menimbang, bahwa perbuatan para terdakwa yang telah terbukti tersebut menurut
undang-undang adalah kejahatan.
Menimbang, bahwa oleh karena perbuatan para terdakwa telah terbukti secara sah
menurut hukum dan meyakinkan, maka kepada para terdakwa harus dinyatakan bersalah dan
karena itu sudah sepantasnya pula dijatuhi pidana yang setimpal dengan kesalahannya,
karena sepanjang pemeriksaan dipersidangan pada waktu para terdakwa melakukan perbuatan
tersebut dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta tidak ditemukan adanya alasan pemaaf
dan pembenar yang dapat membebaskan dan atau melepaskan para terdakwa dari segala
tuntutan hukum atas perbuatan dan kesalahannya itu.
Menimbang, bahwa sebelum Majelis menetapkan pidana kepada para terdakwa,
maka terlebih dahulu akan dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan yang meringankan
pidana bagi para terdakwa yaitu sebagai berikut :
19
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
Hal-hal yang memberatkan :
Bahwa perbuatan para terdakwa mengakibatkan saksi korban mengalami luka.
Antara saksi korban dengan Para terdakwa belum berdamai.
Hal-hal yang meringankan :
Para terdakwa belum pernah dihukum.
Para terdakwa mengakui terus-terang perbuatannya dan berlaku sopan selama
persidangan.
Para terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka
Majelis berpendapat telah tepat dan adil kiranya pidana yang dijatuhkan terhadap diri para
terdakwa adalah sebagaimana yang akan ditentukan dalam amar putusan ini.
Menimbang, bahwa mengenai masa penangkapan dan atau penahanan yang telah
dijalani para terdakwa sebelum perkaranya diputus sesuai dengan ketentuan Pasal 22 ayat (4)
KUHAP akan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan itu.
Menimbang, bahwa oleh karena para terdakwa dalam perkara ini ditahan dalam
tahanan RUTAN, maka cukup alasan bagi Majelis untuk memerintahkan kepada para
terdakwa supaya tetap berada dalam tahanan RUTAN hingga putusan ini mempunyai
kekuatan hukum tetap.
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang berupa 1 (satu) bilah pisau, 1 (satu) buah
karung plastik, 6 (enam) unit tali/karet ban, oleh karena itu terhadap barang bukti tersebut akan
ditentukan dalam amar putusan ini.
Menimbang, bahwa oleh karena para terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi
pidana, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 222 ayat (1) KUHAP kepada para terdakwa
harus pula dibebani untuk membayar biaya perkara yang besarnya akan ditentukan dalam
amar putusan ini.
Mengingat akan pasal-pasal dari Undang-undang dan peraturan lain yang
bersangkutan terutama Pasal 351 ayat (1) Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana, Undang-
Undang RI No. 81 Tahun 1981 Tentang KUHAP serta Pasal-Pasal lainnya dari Undang-
Undang yang bersangkutan dengan perkara ini.
M E N G A D I L I
1. Menyatakan Terdakwa-I BISRON SITUMEANG dan Terdakwa-II HIWAN
SITUMEANG telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana “ TURUT SERTA MELAKUKAN PENGANIAYAAN “.
2. Menjatuhkan Pidana Penjara kepada Terdakwa-I BISRON SITUMEANG dan
Terdakwa-II HIWAN SITUMEANG dengan pidana Penjara Masing-masing selama : 4
( EMPAT ) BULAN.
20
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
3. Menyatakan bahwa Tahanan sementara yang dijalani oleh Para Terdakwa selama ini
akan dikurangkan seluruhnya dari Pidana Penjara yang telah dijatuhkan.
4. Memerintahkan Para Terdakwa tetap berada Dalam Tahanan.
5. Menetapkan Barang Bukti berupa :
- 1 (satu) Bilah Pisau.
- 1 (satu) buah karung plastik.
- 6 (enam ) unit tali/karet ban.
Dirampas Untuk Dimusnahkan.
6. Membebankan Terdakwa-terdakwa untuk membayar biaya perkara masing-masing
sebesar Rp.2.000,-( dua ribu rupiah).
Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Sibolga pada hari : R A B U tanggal 28 MEI 2014 oleh kami : ANTONI
TRIVOLTA, SH sebagai Hakim Ketua, DESSY D.E. GINTING, SH., MHum dan ARIEF
WIBOWO, SH., MH masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu
juga diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis Hakim
tersebut, dengan dihadiri oleh Hakim- Hakim Anggota, dibantu oleh E. SIAHAAN Panitera
Pengganti pada Pengadilan Negeri Sibolga dan dihadiri oleh ANGGI YUSTIA KESUMA,
SH., MKn Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Sibolga serta dihadiri oleh para
terdakwa.
HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA
DESSY D.E. GINTING, SH., MHum ANTONI TRIVOLTA, SH
ARIEF WIBOWO, SH., MH
PANITERA PENGGANTI
E. SIAHAAN