MANAJEMEN BANDWIDTH MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK
DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
KOTA PEKALONGAN
TUGAS AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Prasyarat Untuk Memperoleh
Gelar Ahli Madya Komputer Program Diploma III (D3)
Program Studi Manajemen Informatika
Di Susun Oleh :
KHOIRUL ANAM
07.110.0148
FAIZAL AFIF
07.110.0149
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(STMIK) WIDYA PRATAMA PEKALONGAN
2010
ii
PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
JUDUL TUGAS AKHIR : MANAJEMEN BANDWIDTH
MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK DI
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN
OLAHRAGA KOTA PEKALONGAN
NAMA : KHOIRUL ANAM
NIM : 07.110.0148
NAMA : FAIZAL AFIF
NIM : 07.110.0149
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
( Slamet Joko Prasetiono, M.Kom )
NPPY : 000801.740530.023
( Eddy Priyadi, S.E )
NPPY : 951001.660515.007
Ketua
Program Studi Diploma III Manajemen Informatika
STMIK WIDYA PRATAMA PEKALONGAN
( Indrayanti, ST. )
NPPY : 960901.700416.013
iii
PENGESAHAN TUGAS AKHIR
JUDUL TUGAS AKHIR : MANAJEMEN BANDWIDTH
MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK DI
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN
OLAHRAGA KOTA PEKALONGAN
NAMA : KHOIRUL ANAM
NIM : 07.110.0148
NAMA : FAIZAL AFIF
NIM : 07.110.0149
Telah diuji di depan TIM penguji Tugas Akhir
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
(STMIK) Widya Pratama Pekalongan
Dan dinyatakan LULUS
Pada tanggal 15 Februari 2010
Penguji I, Penguji II,
( Indrayanti, ST. )
NPPY : 960901.700416.013
( Slamet Joko Prasetiono, M.Kom )
NPPY : 000801.740530.023
Ketua Sidang,
( Taryadi, M.Cs )
NIP : 19741218 200501 1001
iv
KHOIRUL ANAM, 07.110.0148
FAIZAL AFIF, 07.110.0149
MANAJEMEN BANDWIDTH MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK DI
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PEKALONGAN
120 + xiv hal / 131 gambar /14 Daftar Pustaka (1990-2009)
ABSTRAK
Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling
berhubungan antara yang satu dengan yang lainya, dan menggunakan suatu
protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi dan
bertukar informasi. Pada sebuah teknologi jaringan diperlukan suatu device yang
dapat melakukan manajemen antar jaringan yang ada. Device tersebut disebut
dengan router.
PC router yang akan dibangun di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kota Pekalongan dengan sistem operasi Mikrotik yang dimaksudkan untuk
memanajemen bandwidth yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kota Pekalongan sesuai dengan kebutuhan internet di masing – masing bagian
kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan dan
administrator dalam merawat dan mengelola pemakaian Internet di Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.
Metode yang digunakan dalam pembuatan PC router ini adalah metode
RSJK, dalam hal ini mengacu pada Lifecycle Services yaitu suatu metode dimana
tahapan pertama berisi tentang persiapan yaitu menetapkan dan mengidentifikasi
kebutuhan teknologi dan kebutuhan - kebutuhan lainya kemudian diikuti dengan
perencanaan. Tahapan selanjutnya adalah desain sistem dalam hal ini sistem yang
digunakan sebagai sistem operasi adalah Mikrotik dan desain yang digunakan
dalam topologi adalah Microsoft office visio.
Tahapan keempat yang harus dilalui adalah implementasi sistem dalam hal
ini adalah instalasi PC router mikrotik beserta konfigurasi router mikrotik dan
konfigurasi untuk memanajemen bandwidth dengan router mikrotik tersebut.
Dalam metode RSJK tahapan kelima yang dilakukan adalah pengujian
terhadap implementasi sistem yang telah dibuat, dan tahapan yang terakhir yaitu
optimalisasi terhadap sistem yang telah dibuat agar berjalan lebih maksimal.
Dengan memanajemen bandwidth menggunakan router mikrotik maka
koneksi internet menjadi lancar karena bandwidth yang dimiliki Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan telah dibagi ke masing-masing komputer
yang ada di masing-masing bagian kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kota Pekalongan sesuai dengan kebutuhan bandwidth yang dibutuhkan
masing-masing bagian kantor guna menyelesaikan pekerjaan setiap hari. Hal ini
memudahkan administrator dalam memantau akses internet di masing-masing
bagian kantor karena telah dilakukan manajemen bandwidth tersebut.
Kata Kunci : Jaringan Komputer, Manajemen Bandwidth, Mikrotik RouterOS.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga Tugas Akhir dengan judul ”MANAJEMEN BANDWIDTH
MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA
DAN OLAHRAGA KOTA PEKALONGAN” dapat terselesaikan dengan lancar
tanpa suatu halangan apapun.
Penyusunan Tugas Akhir ini merupakan salah satu prasyarat kelulusan
yang harus dipenuhi oleh Mahasiswa STMIK Widya Pratama Pekalongan, guna
memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer Program Diploma III untuk Program
Studi Manajemen Informatika.
Dalam pembuatan tugas akhir ini tidaklah lepas dari sumbangsih
pemikiran dari berbagai pihak semenjak awal sampai penyelesaianya, maka kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Retnowati, S.Si, M.Sc selaku ketua STMIK Widya Pratama Pekalongan.
2. Edy Priyadi,SE Selaku Ketua Program Diploma Tiga (D3) DAPODIK
STMIK Widya Pratama Pekalongan.
3. Indrayanti,ST. Selaku Ketua Program Diploma Tiga (D3) Manajemen
Informatika STMIK Widya Pratama Pekalongan.
4. Slamet Joko Prasetiono, M.Kom selaku Pembimbing I.
5. Eddy Priyadi, S.E selaku Pembimbing II.
6. Kepala Dinas dan semua Staf Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pekalongan.
7. Teman – teman seperjuangan yang selalu mendukung.
8. Keluarga tercinta.
Akhir kata kami berharap semoga tugas akhir ini dengan segala kelebihan
dan kekurangannya dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Pekalongan , Februari 2010
Penyusun
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Persetujuan ………………………………..……………………. ii
Halaman Pengesahan …………………………………………………….. iii
Lembar Abstrak Tugas Akhir ……………………………………………. iv
Kata Pengantar …………………………………………………………… v
Daftar Isi …………………………………………………………………. vi
Daftar Gambar …………………………………………………………… viii
Daftar Tabel ……………………………………………………………… xiii
Daftar Lampiran …………………………………………………………. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………….. 1
B. Perumusan Masalah……….. ……………………………. 3
C. Batasan Masalah……….………………………………… 3
D. Tujuan dan Manfaat……….. …………………………… 3
E. Metode Pengembangan Sistem………………………….. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Jaringan Komputer……….……………………………... 7
B. Bandwidth... ……………………………………………. 20
C. Mikrotik…………………………………......………….. 23
D. Packet Tracer.....................……………………………… 27
F. Microsoft Virtual PC 2007 31
BAB III DATA DAN FAKTA
A. Sekilas Tentang Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kota Pekalongan ……………………………...
32
B. Profil Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pekalongan …………………...…………………………
32
C. Susunan Organisasi …………………………..………… 34
D. Sistem Yang Sedang Berjalan…….…………………….. 35
E. Ketersediaan Teknologi………………………………… 38
F. Data Penggunaan Internet.........………………………… 42
vii
G. Sumber Daya Manusia...................................................... 44
BAB IV PERANCANGAN 45
BAB V HASIL SISTEM DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Rancang Sistem…………... ……………………... 65
B. Pembahasan Sistem……… …………………………….. 66
C. Konfigurasi Client dan Pengujian Sistem………………. 99
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan……...………………………………………. 118
B. Saran…… ………………………………………………. 118
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 120
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Router ................................................................................ 9
Gambar 2.2 Network Interface Card………………………………….. 12
Gambar 2.3 Hub..................................................................................... 13
Gambar 2.4 Switch................................................................................. 14
Gambar 2.5 Modem............................................................................... 14
Gambar 2.6 kabel straight...................................................................... 15
Gambar 2.7 kabel cross.......................................................................... 15
Gambar 2.8 Topologi Bus...................................................................... 16
Gambar 2.9 Topologi Ring.................................................................... 17
Gambar 2.10 Topologi Star...................................................................... 17
Gambar 2.11 Topologi Tree..................................................................... 18
Gambar 2.12 Topologi Mesh................................................................... 19
Gambar 2.13 Logo Mikrotik.................................................................... 23
Gambar 2.14 Packet Tracer…………………………………………….. 27
Gambar 2.15 Mode GUI……………...………………………………... 28
Gambar 2.16 Mode CLI………………………………………………... 29
Gambar 2.17 Contoh konfigurasi dengan packet tracer………………... 30
Gambar 2.18 Microsoft Virtual PC 2007………………………………. 31
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kota Pekalongan.................................................
34
Gambar 3.2 Topologi fisik jaringan komputer yang sedang berjalan.... 37
Gambar 3.3 Topologi logis jaringan komputer yang sedang berjalan.. 38
Gambar 4.1 Topologi fisik yang direncanakan...................................... 46
Gambar 4.2 Topologi logis yang direncanakan..................................... 47
Gambar 4.3 Prototype jaringan yang akan dibuat…………………….. 50
Gambar 4.4 Pengaturan IP address Server……………………………. 51
Gambar 4.5 Pengaturan DNS Server…………………………………. 51
Gambar 4.6 Pengaturan IP Gateway Server…………………………... 52
Gambar 4.7 Setting PC Renval_1…………………………………….. 52
ix
Gambar 4.8 Pengaturan IP PC Renval_1……………………………... 53
Gambar 4.9 Setting PC Dikdas_1……………….................................. 53
Gambar 4.10 Pengaturan IP address PC Dikdas_1…………………….. 54
Gambar 4.11 Tes koneksi dari PC Renval_1 dengan ping ke Server….. 54
Gambar 4.12 Tes koneksi dari Renval_1 dengan ping ke PC Dikdas_1. 55
Gambar 4.13 Tes koneksi dari server dengan ping ke PC Renval_1…... 55
Gambar 4.14 Tes koneksi dari server dengan ping ke PC Dikdas_1…... 56
Gambar 4.15 Tampilan Microsoft Virtual PC 2007................................ 56
Gambar 4.16 Memilih paket-paket aplikasi............................................. 57
Gambar 4.17 Melanjutkan instalasi.......................................................... 57
Gambar 4.18 Proses Instalasi................................................................... 58
Gambar 4.19 Perintah restart................................................................... 58
Gambar 4.20 Instalasi selesai…………………………………………... 58
Gambar 4.21 Halaman awal Mikrotik...................................................... 59
Gambar 4.22 Tampilan awal Winbox………………………………….. 59
Gambar 4.23 Memilih Mac address pada winbox……………………... 60
Gambar 4.24 Tampilan Awal Mikrotik RouterOS pada WinBox........... 60
Gambar 4.25 Merubah nama komputer................................................... 61
Gambar 4.26 Merubah interface name………………………………… 61
Gambar 4.27 Konfigurasi Ip address…………………………………... 62
Gambar 4.28 Control Panel……………………………………………. 62
Gambar 4.29 Network Connection……………………………………. 63
Gambar 4.30 Local Area Connection Properties………………………. 63
Gambar 4.31 konfigurasi ip address client……………………………... 64
Gambar 4.32 Tes koneksi dari client ke router mikrotik......................... 64
Gambar 5.1 Hasil rancangan system...................................................... 65
Gambar 5.2 Konfigurasi BIOS............................................................... 68
Gambar 5.3 Menyimpan Konfigurasi BIOS......................................... 68
Gambar 5.4 Tampilan awal Mikrotik RouterOS 2.9.27......................... 69
Gambar 5.5 Memilih paket-paket aplikasi............................................. 69
Gambar 5.6 Melanjutkan instalasi.......................................................... 71
x
Gambar 5.7 Proses Instalasi................................................................... 71
Gambar 5.8 Perintah restart…………………………………………… 71
Gambar 5.9 Instalasi selesai…………………………………………... 72
Gambar 5.10 Halaman awal Mikrotik...................................................... 72
Gambar 5.11 Tampilan awal Winbox...................................................... 74
Gambar 5.12 Memilih Mac address pada winbox................................... 74
Gambar 5.13 Tampilan Awal Mikrotik RouterOS pada WinBox............ 75
Gambar 5.14 Menu new terminal………………………………………. 75
Gambar 5.15 Hasil perintah perubahan pasword.……………………… 76
Gambar 5.16 Hasil perubahan nama komputer.………………………... 76
Gambar 5.17 Merubah interface name.………………………………... 77
Gambar 5.18 Konfigurasi Ip address.………….....……………………. 77
Gambar 5.19 Konfigurasi gateway ……….........…………........……… 78
Gambar 5.20 Konfigurasi DNS..................…………………….………. 78
Gambar 5.21 Konfigurasi Remote DNS....…………………………….. 79
Gambar 5.22 Konfigurasi Masquerading..……………………………... 79
Gambar 5.23 Konfigurasi Mangle pertama PC Renval1…….………… 80
Gambar 5.24 Konfigurasi Mangle kedua PC Renval1............................. 81
Gambar 5.25 Konfigurasi Mangle pertama PC Tu1................................ 82
Gambar 5.26 Konfigurasi Mangle pertama PC Tu1…………………… 83
Gambar 5.27 Konfigurasi Mangle pertama PC Pengawas……………... 84
Gambar 5.28 Konfigurasi Mangle kedua PC Pengawas….....…………. 84
Gambar 5.29 Konfigurasi Mangle pertama PC Keuangan1……………. 85
Gambar 5.30 Konfigurasi Mangle Kedua PC Keuangan1……………... 86
Gambar 5.31 Konfigurasi Mangle Pertama PC Dikmen1……………... 86
Gambar 5.32 Konfigurasi Mangle Kedua PC Dikmen1……………….. 87
Gambar 5.33 Konfigurasi Mangle Pertama PC Olahraga1..................... 88
Gambar 5.34 Konfigurasi Mangle Kedua PC Olahraga1........................ 88
Gambar 5.35 Hasil akhir Konfigurasi Mangle......................................... 89
Gambar 5.36 Konfigurasi queue tree....................................................... 89
xi
Gambar 5.37 Konfigurasi queue tree PC Renval1................................... 90
Gambar 5.38 Konfigurasi queue tree PC Renval3................................... 91
Gambar 5.39 Konfigurasi queue tree PC Tata Usaha.............................. 92
Gambar 5.40 Konfigurasi queue tree PC Pengawas................................ 93
Gambar 5.41 Konfigurasi queue tree PC Keuangan1.............................. 94
Gambar 5.42 Konfigurasi queue tree PC Dikmen1................................. 95
Gambar 5.43 Konfigurasi queue tree PC Dikdas1................................... 96
Gambar 5.44 Konfigurasi queue tree PC ketenagaan1............................ 97
Gambar 5.45 Hasil akhir Konfigurasi queue tree..................................... 98
Gambar 5.46 Control Panel...................................................................... 99
Gambar 5.47 Network Connection…………………………………….. 99
Gambar 5.48 Local Area Connection Properties..................................... 100
Gambar 5.49 Konfigurasi ip address PC Renval..................................... 101
Gambar 5.50 Konfigurasi ip address PC Tata Usaha............................... 101
Gambar 5.51 Konfigurasi ip address PC Dikmen.................................... 102
Gambar 5.52 Konfigurasi ip address PC Ketenagaan.............................. 102
Gambar 5.53 Tes koneksi client di ruang Perencanaan........................... 103
Gambar 5.54 Tes koneksi client di ruang Tata usaha.............................. 104
Gambar 5.55 Tes koneksi client di ruang Dikmen................................... 105
Gambar 5.56 Tes koneksi client di ruang Ketenagaan............................ 105
Gambar 5.57 Tes koneksi client ke router dengan ping di ruang
Perencanaan........................................................................
106
Gambar 5.58 Tes koneksi client ke router dengan ping di ruang Tata
Usaha..................................................................................
107
Gambar 5.59 Tes koneksi client ke router dengan ping di ruang
Dikmen...............................................................................
107
Gambar 5.60 Tes koneksi client ke router dengan ping di ruang
Ketenagaan.........................................................................
108
Gambar 5.61 Tes koneksi internet dengan ping di ruang Perencanaan... 109
Gambar 5.62 Pengujian dengan web browser di ruang Perencanaan..... 110
Gambar 5.63 Tes koneksi internet dengan ping di ruang Tata Usaha..... 110
xii
Gambar 5.64 Pengujian dengan web browser di ruang Tata Usaha....... 111
Gambar 5.65 Tes koneksi internet dengan ping di ruang Dikmen........... 111
Gambar 5.66 Pengujian dengan web browser di ruang Dikmen............. 112
Gambar 5.67 Tes koneksi internet dengan ping di ruang Ketenagaan..... 112
Gambar 5.68 Pengujian dengan web browser di ruang Ketenagaan....... 113
Gambar 5.69 Tes bandwidth client Perencanaan..................................... 113
Gambar 5.70 Tes bandwidth client Tata Usaha....................................... 114
Gambar 5.71 Tes bandwidth client Pengawas......................................... 114
Gambar 5.72 Tes bandwidth client Keuangan......................................... 115
Gambar 5.73 Tes bandwidth client Dikmen............................................ 115
Gambar 5.74 Tes bandwidth client Olahraga........................................... 116
Gambar 5.75 Tes bandwidth client Dikdas.............................................. 116
Gambar 5.76 Tes bandwidth client Ketenagaan...................................... 117
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 5.2
Tabel pekerjaan yang berhubungan dengan Internet………
Tingkat Pendidikan……………………..………………….
Rancangan IP address……………………………………...
Tabel Pembagian Bandwidth................................................
Tabel IP Address...................................................................
42
44
48
66
80
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Pengumpulan Data
Lampiran 2
Lampiran 3
Lembar Bimbingan TA Pembimbing I
Lembar Bimbingan TA Pembimbing II.
Lampiran 4 Daftar Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
F. LATAR BELAKANG
Kebutuhan akan akses Internet dewasa ini sangatlah penting terutama
dalam dunia pendidikan. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pekalongan merupakan sebuah tempat untuk mengatur dunia pendidikan
yang ada di Kota Pekalongan. Sebuah tempat yang menjadi pusat dari semua
sekolah-sekolah yang ada di Kota Pekalongan. Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga Kota Pekalongan ini terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian-
bagian tersebut antara lain : Bagian Tata Usaha, Renval, Keuangan, Dikmen,
Dikdas, Olahraga, Ketenagaan dan Bagian Pengawas. Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan ini terletak di jalan Maninjau No. 16
Kota Pekalongan.
Setiap Bagian pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pekalongan mempunyai komputer yang berguna untuk menyelesaikan setiap
pekerjaan di masing-masing bagian kantor. Jumlah Komputer Keseluruhan
ada 18 Unit yang terbagi di setiap bagian kantor di Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga tersebut. Dari mulai bag. Renval memiliki 4 unit
komputer, Tata usaha 2 unit, Pengawas 1 unit, Keuangan 2 unit, Olahraga 2
unit, Dikmen 3 unit, Dikdas 2 unit, Ketenagaan 2 unit, Jumlah keseluruhan
Komputer ada 18.
Dari keseluruhan jumlah unit komputer di masing-masing bagian
kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan
semuanya terkoneksi Internet. Hal itu dikarenakan banyak tugas atau
pekerjaan di setiap bagian kantor di Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota
Pekalongan yang memerlukan Internet, terutama bagian Perencanaan yang
kebanyakan tugas atau pekerjaannya membutuhkan dengan Internet.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan memiliki
alokasi bandwidth Sekitar 1 Mb, Untuk itu agar Bandwidth yang dimiliki
dapat di gunakan dengan baik setiap bagian kantor Dinas Pendidikan
1
2
Pemuda dan Olahraga dikoneksikan ke internet namun besar bandwidth
yang akan di berikan ke masing-masing bagian kantor di Dinas Pendidikan
pun berbeda-beda tergantung kebutuhan koneksi internet di masing-masing
bagian kantor.
Penggunaan Internet di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pekalongan sangatlah penting sebagai salah satu sarana penunjang kegiatan
pekerjaan terutama masalah upload data pendidikan di bagian Perencanaan
karena dari Dinas Pendidikan Provinsi mengharuskan kepada Dinas
Pendidikan Kota untuk melakukan validasi data pendidikan setiap bulannya
dan setiap ada perubahan data pendidikan dan validasi itu dilakukan secara
online lewat internet.
Tugas atau pekerjaan di masing – masing bagian kantor di Dinas
Pendidikan Kota Pekalongan tidaklah sama, terutama pekerjaan yang
membutuhkan koneksi internet, untuk itu agar memaksimalkan koneksi
internet sesuai dengan kebutuhan di setiap bagian kantor di Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan tersebut perlu adanya
manajemen bandwith untuk membagi besarnya Bandwidth yang di butuhkan
masing-masing bagian kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kota Pekalongan.
Untuk mengatasi permasalahan diatas, perlu dibangun sebuah sistem
untuk ”Memanajemen Bandwith Menggunakan Router Mikrotik di Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga”. yang berfungsi untuk membagi
bandwith yang di butuhkan masing – masing bagian kantor di Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekaongan agar dapat
memaksimalkan penggunaan internet setiap bagian kantor guna
menyelesaikan pekerjaan.
3
G. PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana membangun PC router dengan sistem operasi Mikrotik
2. Bagaimana cara menkonfigurasi memanajemen bandwidth dengan router
Mikrotik agar memaksimalkan penggunaan internet di setiap bagian
kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.
C. BATASAN MASALAH
Agar permasalahan yang dikaji lebih terarah dan mendalam, masalah
yang akan dibahas adalah tentang bagaimana instalasi router dengan
Mikrotik, serta bagaimana menkonfigurasi dan memanajemen bandwith
dengan menggunakan Mikrotik agar memaksimalkan penggunaan internet
di setiap bagian kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pekalongan.
D. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan yang ingin dicapai adalah :
Terwujudnya Router Mikrotik yang dapat memanajemen bandwidth yang
ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Pekalongan agar
bandwidth yang dimiliki Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pekalongan dapat di gunakan dengan maksimal dan sesuai dengan
kebutuhan bandwidth di setiap bagian kantor di Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga Kota Pekalongan.
Manfaat yang diharapkan adalah :
1. Semua bagian kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pekalongan dapat menggunakan internet dengan lancar dan stabil
walaupun semua bagian kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kota Pekalongan menggunakan internet dalam waktu yang
bersamaan.
4
2. Semua bagian kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pekalongan mendapatkan bandwidth sesuai dengan kebutuhan koneksi
internet guna menyelesaikan pekerjaan masing-masing bagian kantor di
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.
3. Memaksimalkan Bandwidth yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kota Pekalongan.
4. Membantu admin dalam mengontrol bandwidth yang ada di Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan
E. METODE PENGEMBANGAN SISTEM
Metode pengembangan yang digunakan adalah Metode Rekayasa
Sistem Jaringan Komputer (RSJK), dalam hal ini mengacu pada Lifecycle
Services, yang tahapannya ssebagai berikut :
1. Prepare Phase (Tahap Persiapan)
Pada tahap ini yang dilakukan adalah menetapkan dan
mengidentifikasi kebutuhan teknologi dan kebutuhan - kebutuhan lainya,
yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan
yang dibutuhkan guna membangun PC Router Mikrotik untuk
memanajemen bandwidth yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kota Pekalongan.
2. Plan Phase (Tahap Perencanaan)
Dalam tahap perencanaan ini yang dilakukan adalah :
a. Menilai sebuah jaringan untuk menentukan apakah infrastruktur
sistem yang ada dan lingkungan operasional mampu mendukung
sistem yang diusulkan.
b. Memastikan bahwa sumber daya yang ada di Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan memadai untuk membangun
Router Mikrotik untuk memanajemen bandwidth di Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan tersebut.
c. Merencanakan untuk keamanan jaringan di Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan agar Router Mikrotik yang
5
akan dibangun nantinya dapat berjalan secara maksimal .
3. Design Phase ( Tahap Desain)
Dalam tahap Desain yang dilakukan adalah merancang topologi
jaringan komputer di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pekalongan, baik topologi fisik maupun topologi logis sesuai dengan
ketersediaan teknologi yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kota Pekalongan.
Dalam tahap ini juga merancang pengalamatan IP yang akan
digunakan di jaringan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pekalongan dan IP yang akan digunakan dalam jaringan ini adalah IP
kelas C karena dalam jaringan ini belum melebihi 254 Host.
4. Implement Phase (Tahap Implementasi)
Dalam tahap ini rancangan yang dibuat diterapkan pada Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan. Dokumentasi
proses instalasi sistem operasi untuk PC Router menggunakan software
Virtual PC 2007. Pada tahap ini akan dilakukan beberapa kegiatan
seperti :
a. Pembangunan jaringan komputer di Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kota Pekalongan menggunakan Topologi Tree.
b. Instalasi Router Mikrotik.
c. Konfigurasi IP Address, Gateway dan DNS Router Mikrotik.
d. Konfigurasi Queue Tree Router Mikrotik untuk memanajemen
bandwidth di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pekalongan
e. Pengujian koneksi Internet di masing – masing bagian kantor di
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.
6
5. Operate Phase ( Tahap Operasi)
Dalam tahap ini hasil dari PC router sudah bisa digunakan jadi
hanya mengoperasikan Router Mikrotik yang sudah dibuat setiap hari
yang bertugas membagi bandwidth untuk masing-masing bagian kantor
di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.
Dalam tahap ini juga menjaga kesehatan dan kestabilan dari sistem,
memantau dan mengelola secara proaktif untuk memaksimalkan kinerja
Router Mikrotik tersebut dan menjaga keamanan Router Mikrotik.
Mengelola dan menyelesaikan masalah atau perubahan yang
mempengaruhi sistemnya, mengganti atau memperbaiki hardware
sebagaimana diperlukan.
6. Optimize Phase ( Tahap Pengoptimalisasian)
Dalam tahap pengoptimalisasian yang dilakukan adalah
meningkatkan kinerja dan fungsi Router Mikrotik untuk mencapai
kinerja dan fungsi dari Router Mikrotik tersebut dalam memanajemen
bandwidth yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pekalongan agar lebih maksimal melalui upaya berkelanjutan. Dalam hal
ini Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan
memastikan bahwa sistem operasional telah memenuhi tujuan dan
persyaratan yang ditetapkan sebelumnya untuk meningkatkan performa
sistem dan keamanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. JARINGAN KOMPUTER
1. Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan
peralatan lainnya yang saling terhubung dalam satu kesatuan. Informasi
dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga
memungkinkan pengguna dapat saling bertukar data, mencetak pada
printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware ataupun
software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau
periperal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan
komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
(http://www.wikipedia.com, 2007).
2. Jenis-Jenis Jaringan Komputer
a. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), adalah jaringan komputer dengan
jangkauan area yang terbatas dan hubungan fisik antar komputer saling
berdekatan. Misalnya jaringan komputer disebuah kantor,
labolatorium, kampus. LAN seringkali digunakan untuk
menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam
kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk pemakaian bersama
sumber daya dan saling bertukar informasi.
b. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), adalah penggabungan dari
beberapa jaringan LAN ke dalam lingkungan area yang lebih besar,
sebagai contoh yaitu : jaringan pada Bank ataupun kantor-kantor
perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. Pada
dasarnya MAN merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan
biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN
7
8
mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan
jaringan televisi kabel.
c. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), adalah jaringan computer dengan
area geografi yang paling luas, antar negara, antar benua bahkan keluar
angkasa.. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan
untuk menjalankan program-program pemakai.
d. Jaringan Nirkabel (Tanpa Kabel)
Jaringan Nirkabel adalah jaringan yang tidak menggunakan
media kabel sebagai media penyampaian data. Jaringan nirkabel
mengirimkan data melalui udara menggunakan base stations atau
access points, yang mengirimkan frekuensi radio, yang terhubung ke
Ethernet hub atau server. Dengan berada di area yang telah
menyediakan layanan nirkabel, kita dapat terhubung ke internet
menggunakan laptop, PDA, telepon genggam, atau perangkat nirkabel
lain.
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap
komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang
menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi
atau melakukan komunikasi sedang berada diatas mobil atau pesawat
terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan. Hal ini karena
koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat.
Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan
memanfaatkan jasa satelit. (http://www.ilmukomputer.com, 2008)
3. Perangkat Jaringan Komputer
Baik WAN ataupun LAN memiliki sejumlah perangkat yang
melewatkan aliran informasi data. Penggabungan perangkat tersebut akan
menciptakan infrastruktur WAN ataupun LAN. Perangkat-perangkat
jaringan tersebut adalah :
9
a. Router
Router adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan
paket-paket dari sebuah network ke network yang lainnya (baik LAN
ke LAN atau LAN ke WAN) sehingga host-host yang ada pada sebuah
network bisa berkomunikasi dengan host-host yang ada pada network
yang lain. Jenis Router ada yang diproduksi oleh vendor tertentu
(cisco, juniper, dan seterusnya) atau yang dapat difungsikan
menggunakan komputer (PC Router). ( Alfred Alinazar, 2003)
Gambar 2.1 Router
Pada router terdapat proses seleksi atau routing, dilakukan pada
network layer dari arsitektur komputer. Artinya proses seleksi bukan
pada ethernet address, tetapi pada lapisan yang lebih tinggi yaitu pada
Internet Protocol Address. Jadi fungsi router secara mudah dapat
dikatakan, menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda, tepatnya
mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai network yang
diharapkan. Rute-rute yang terbentuk inilah yang kemudian dikenal
dengan istilah routing.
Router berfungsi untuk menghubungkan dua atau lebih network
dan bertugas sebagai perantara dalam menyampaikan data antar-
network. Secara default, router berfungsi membagi-bagi atau memecah
sebuah broadcast domain. Broadcast domain adalah kumpulan dari
alat-alat disebuah segmen network yang menerima semua paket
broadcast yang dikirim oleh alat-alat di segmen tersebut. ( Lammle,
Todd. 2004:81)
10
Router dapat digunakan juga untuk menghubungkan LAN ke
sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased
line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router digunakan untuk
menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau
T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang
digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi
DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut
umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket
berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski
beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur
penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Fungsi
router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara
broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang
mampu memperlambat kinerja jaringan.
Ada dua jenis router yaitu router dedicated (buatan pabrik) dan
PC router (PC yang memiliki lebih dari satu NIC, dapat dibangun
sendiri).
Sebuah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai router
(Routing) biasanya menggunakan komputer yang menggunakan lebih
dari 1 NIC (Network Interface Card) dengan menggunakan Operating
System yang mendukung untuk dijadikan router dan ditugaskan untuk
menangani tugas sebuah router.
PC router (Personal Computer router) yaitu PC yang berfungsi
sebagai router dengan menjalankan sistem operasi yang memiliki
kemampuan meneruskan paket dari jaringan satu ke jaringan yang lain.
PC router membutuhkan Operating System (OS) dan 2 buah card
network interface (NIC). Jika dalam NIC sudah berada dalam
komputer misalnya onboard, maka cukup menambahkan 1 NIC saja.
PC router membutuhkan software pendukung yang bisa mendukung
kerja router tersebut. Perangkat lunak tersebut misalnya Mikrotik, OS
Open BSD, Squid, dan lain-lain. Konfigurasi yang benar dan sistematis
11
harus dilakukan agar hasilnya dapat diandalkan.
Keuntungan yang bisa diperoleh jika menggunakan PC Router:
1) Jika digunakan oleh instansi pemerintah atau ISP atau Personal
maka tindakan tersebut merupakan tindakan yang tepat karena
telah melakukan efisiensi besar-besaran. Karena PC Router tidak
perlu menggunakan PC yang memiliki spesifikasi yang terlalu
bagus, tidak perlu membeli lagi, sedangkan OS PC Router tidak
perlu membeli yang commercial cukup menggunakan yang
free/open source saja karena kemampuan dan feature yang open
source juga sudah mampu mengalahkan yang commercial dan
Router Hardware ternama.
2) Memiliki kemampuan feature yang luar biasa seperti yang dimiliki
oleh peralatan Router Hardware ternama yang harganya puluhan
juta bahkan ratusan juta rupiah.
3) Kemampuan processing dengan speed yang tinggi karena ditangani
oleh kecepatan processor PC, memori PC, Mainboard PC,
Harddisk PC dan lain-lain. dibandingkan Speed Processor Router
Hardware yang kecepatannya hanya 175 – 350 MHz
saja. Bandingkan jika menggunakan MainBoard Via Evia
Processor Onboard Cyrix 2,8GHz yang berharga sangat murah.
4) Hardware-nya sangat mudah untuk di-upgrade seperti layaknya
PC.
5) Instalasi yang sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang
lama . Instalasi dapat menggunakan CD-ROM.
b. NIC ( Network Interface Card )
NIC ( Network Interface Card )adalah kartu jaringan yang berupa
papan elektronik yang akan dipasang pada setiap komputer yang
terhubung pada jaringan. Saat ini, banyak sekali jenis kartu jaringan.
Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu diketahui dari kartu jaringan
seperti tipe kartu, jenis protokol dan tipe kabel yang didukungnya.
12
Gambar 2.2. Network Interface Card
Dengan perkembangan PC dan mainboard, maka tipe solt dan
expansion slot pun bermacam-macam. Akan tetapi pada modul ini
cukup dibahas mengenai ISA dan PCI. Ketika membeli komputer
(khususnya komputer rakitan), tidak semua slot terisi. Slot yang
kosong dapat digunakan untuk melakukan pemasangan kartu tambahan
(mis: kartu suara, modem internal, atau kartu jaringan). Untuk
membedakan slot ISA dan PCI tidak begitu sulit. Jika casing komputer
dibuka, slot ISA biasanya berwarna hitam, sedangkan PCI berwarna
putih. Untuk slot yang bewarna coklat umumnya adalah slot AGP.
Untuk protokol jaringan, ada beberapa protokol untuk sebuah kartu
jaringan seperti Ethernet, Fast Ethernet, Token Ring, FDDI, dan ATM.
Jenis Ethernet atau Fast Ethernet sering digunakan.
c. Hub
Hub adalah sebuah repeater yang memiliki banyak port (multi
port) yang mendukung kabel twited pair dalam sebuah topologi Star.
Pada jaringan yang umum, sebuah port akan menghubungkan hub
dengan komputer Server. Sementara itu port yang lain digunakan
untuk menghubungkan hub dengan node-node.
13
Gambar 2.3. Hub
Penggunaan hub dapat dikembangkan dengan mengaitkan suatu
hub ke hub lainnya. Hub tidak mampu menentukan tujuan. Hub hanya
mentrasmisikan sinyal ke setiap line yang terkoneksi dengannya,
menggunakan mode half-duplex.
Hub hanya memungkinkan user untuk berbagi jalur yang sama.
Pada jaringan tersebut, tiap user hanya akan mendapatkan kecepatan
dari bandwith yang ada. Misalkan jaringan yang digunakan adalah
Ethernet 10 Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 10 unit
komputer. Jika semua komputer tersambung ke jaringan secara
bersamaan, maka bandwith yang dapat digunakan oleh masing-masing
user rata-rata adalah 1 Mbps.
d. Bridge (Jembatan)
Bridge, yaitu alat yang berfungsi untuk menghubungkan
beberapa jaringan yang terpisah, untuk jaringan yang sama maupun
berbeda. Bridge memetakan alamat jaringan dan hanya
memperbolehkan lalu lintas data yang diperlukan. Ketika menerima
sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika
segmennya sama, maka paket akan ditolak. Bridge juga dapat
mencegah pesan rusak agar tidak menyebar keluar dari suatu segmen.
e. Switch
Switch adalah gabungan dari Hub dan Bridge yang berfungsi
untuk meneruskan paket data dalam sistem komunikasi data. Switch
14
dapat beroperasi dengan mode full-duplex dan mampu mengalihkan
jalur dan memfilter informasi ke dan dari tujuan yang spesifik.
Keuntungan menggunakan switch adalah karena setiap segmen
jaringan memiliki bandwith 10 Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada
hub.
Gambar 2.4. Switch
f. Modem (Modulator/Demodulator)
Modem adalah perangkat untuk mengubah informasi data digital
ke analog atau sebaliknya. Di sisi pengirim, modem mengkonversi
sinyal digital ke dalam bentuk yang sesuai dengan teknologi transmisi
untuk dilewatkan melalui fasilitas komunikas analog atau jaringan
telepon (public telephone line). Di sisi penerima, modem
mengkonversi sinyal ke format digital kembali.
Gambar 2.5. Modem/Demodulator
g. Pengkabel Jaringan
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya
yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada
dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair
(Unshielded Twisted Pair dan Shielded Twisted Pair) dan coaxial
cable. Sedangkan untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick
coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial
cable (mempunyai diameter lebih kecil). Untuk penggunaan koneksi
komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu :
15
1) Straight Cable
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu
warna, dalam artian ujung nomor satu merupakan ujung nomor dua
di ujung lain. menjadi masalah, namun ada standard secara
internasional yang digunakan untuk straight cable.
Gambar 2.6 kabel straight
2) Crossover Cable
Menghubungkan pada ujung salah satu pasang straight
kemudian di ujung satunya pada kabel yang sama pasang cross
dengan catatan pin satu dari ujung straight di pasang pada pin ke 3
pada ujung yang akan dijadikan Cross dan pin kedua pada ujung
straight pasang pada pin 6 pada ujung yang akan di jadikan cross.
Gambar 2.7 kabel cross
4. Topologi Jaringan Komputer
Topologi jaringan komputer adalah infrastruktur fisik jaringan
komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan LAN. Topologi
tersebut dapat dibedakan menjadi :
a. Topologi BUS
Topologi BUS adalah topologi jaringan komputer yang
menggunakan sebuah kabel utama (backbone) sebagai tulang
punggung jaringan.
16
Gambar 2.8 Topologi Bus
Keuntungan menggunakan topologi Bus adalah hemat kabel,
layout kabel sederhana serta mudah dikembangkan. Sedangkan
kerugiannya adalah deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil,
padatnya lalu lintas, bila salah satu client rusak maka jaringan tidak
bisa berfungsi, serta diperlukan repeater untuk menguatkan sinyal
untuk pemasangan jarak jauh.
b. Topologi Ring
Topologi Ring adalah topologi jaringan yang berupa ingkaran
tertutup yang berisi node-node. Semua komputer yang saling
tersambung membentuk lingkaran (seperti Bus, tetapi ujung-ujungnya
disambung). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan
akan disebut sebagai loop. Data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap
informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu
untuknya atau bukan.
Keuntungan menggunakan topologi Ring adalah pemeliharaanya
mudah, jarak jangkauan lebih luas daripada Bus, laju data (transfer
rate) tinggi, dapat melayani lalu lintas data yang padat, tidak
diperlukan pengendali pusat (hub/switch), dan komunikasi antar
terminal mudah.
Sedangkan kerugiannya adalah penambahan atau pengurangan
terminal sangat sulit, tidak kondusif untuk pengiriman suaradan
gambar, dan kerusakan pada media pegirim dapat menghentikan kerja
seluruh jaringan.
17
Gambar 2.9 Topologi Ring
c. Topologi Star
Topologi Star adalah topologi jaringan komputer yang
menggunakan concentrator (hub/switch) sebagai pengatur paket data.
Topologi Star memiliki kontrol yang terpusat. Semua link harus
melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau
client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau
server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server.
Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client
server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut
tanpa menunggu perintah dari server.
Gambar 2.10 Topologi Star
Topologi Star merupakan topologi yang paling fleksibel.
Pemasangan atau perubahan stasiun sangat mudah dan tidak
mengganggu bagian jaringan lain. Selain itu juga memiliki
18
kemudahan dalam pengelolaan jaringan. Kerugian dari topologi ini
diantaranya boros kabel, dan hub atau switch menjadi elemen kritis.
d. Topologi Tree
Topologi Tree adalah kombinasi atau penggabungan dari
topologi Bus dan topologi Star. Dalam topologi ini tidak semua Node
mempunyai kedudukan yang sama. Node yang mempunyai kedudukan
tinggi menguasai node dibawahnya, sehingga Node yang terbawah
sangat tergantung pada Node diatasnya. Penerapan teknologi ini biasa
digunakan pada infrastruktur jaringan LAN antar dua gedung.
Gambar 2.11 Topologi Tree
e. Topologi Mesh
Topologi Mesh adalah topologi jaringan yang semua
komputernya saling terkoneksi satu sama lain, yang penerapanya pada
jaringan WAN (Wide Area Network).
19
Gambar 2.12 Topologi Mesh
5. Manfaat Jaringan Komputer
a. Sharing Resource ( Berbagi Sumber Daya)
Resource Sharing bertujuan agar seluruh program, peralatan, dan
khususnya data dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada
jaringan komputer tanpa terpengaruhi oleh lokasi resource dan
pemakai.
b. Media komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar
pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan
atau informasi yang penting lainya. Dengan demikian, orang-orang
yang jaraknya berjauhan akan lebih mudah untuk bekerja sama.
Contohnya adalah pengerjaan sebuah dokumen bersama dari dua
tempat yang berbeda. Hal seperti ini yang dapat membuat kinerja tim
menjadi efektif.
c. Integrasi data
Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah
ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus
dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke
tempat lainnya.
20
d. Pengembangan dan pemeliharaan
Dengan adanya jaringan komputer, maka pengembangan
peralatan dapat dilakukan dengan mudah, karena adanya kemampuan
berbagi peralatan melalui jaringan. Jaringan komputer juga dapat
memudahkan pemakai dalam merawat hard disk dan peralatan lainnya.
Contohnya untukmemberikan perlindungan terhadap serangan virus.
Kemudahan tersebut disebabkan karena pengguna hanya perlu
memusatkan perhatian pada hard disk yang ada pada server atau
komputer pusat.
e. Keamanan data
Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap
data. Jaminan keamanan tersebut diberikan melalui pengaturan hak
akses para pemakai dan password, serta perlindungan terhadap hard
disk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.
f. Sumber daya lebih efisien dan informasi yang terkini.
Dengan pembagian sumber daya pada jaringan komputer, maka
pemekai dapat memperoleh hasil maksimal dan kualitas yang tinggi.
Kemudahan pengaksesan juga berakibat pada tingginya kecepatan
pembaharuan informasi yang ada.
B. BANDWIDTH
1. Pengertian Bandwidth
Bandwidth adalah besaran yang menunjukkan seberapa banyak data
yang dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network. Istilah ini
berasal dari bidang teknik listrik, di mana bandwidth yang menunjukkan
total jarak atau berkisar antara tertinggi dan terendah sinyal pada saluran
komunikasi (band). Banyak orang awam yang kadang menyamakan arti
dari istilah Bandwidth dan Data Transfer, yang biasa digunakan dalam
internet, khususnya pada paket – paket web hosting. Bandwidth sendiri
menunjukkan volume data yang dapat di transfer per unit waktu.
21
Sedangkan Data Transfer adalah ukuran lalu lintas data dari website. Lebih
mudah kalau dikatakan bahwa bandwidth adalah rate dari data transfer.
(http://fullcolours.web.id, 2009).
Di dalam jaringan komputer, bandwidth sering digunakan sebagai
suatu sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat
dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada
umumnya dalam detik). Jenis bandwidth ini biasanya diukur dalam bps
(bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per
second). Secara umum, koneksi dengan bandwidth yang besar/tinggi
memungkinkan pengiriman informasi yang besar seperti pengiriman
gambar/images dalam video presentation. (http://www.channel-11.net,
2005).
2. Jenis - jenis bandwidth
Terdapat dua jenis bandwidth yaitu :
a. Digital Bandwidth
Digital Bandwidth adalah jumlah atau volume data yang dapat
dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dalam satuan bits per
second tanpa distorsi. (http://fullcolours.web.id, 2009)
b. Analog Bandwith
Analog Bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi terendah
dengan frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur
dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik, yang menentukan berapa
banyak informasi yang bisa ditransimisikan dalam satu saat.
(http://fullcolours.web.id, 2009)
3. Manajemen Bandwidth
Management Bandwith, adalah suatu alat yang dapat digunakan
untuk management dan mengoptimalkan berbagai jenis jaringan dengan
menerapkan layanan Quality Of Service (QoS) untuk menetapkan tipe-tipe
lalulintas jaringan. sedangkan QoS adalah kemampuan untuk
22
menggambarkan suatu tingkatan pencapaian didalam suatu sistem
komunikasi data. (http://.sourceforge.net, 2009)
Manajemen Bandwidth adalah pengalokasian yang tepat dari suatu
bandwidth untuk mendukung kebutuhan atau keperluan aplikasi atau suatu
layanan jaringan. Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah
satu metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan
QoS = Quality Of Services). (http://overflow.web.id, 2009)
Manajemen Bandwidth adalah proses mengukur dan mengontrol
komunikasi (lalu lintas, paket) pada link jaringan, untuk menghindari
mengisi link untuk kapasitas atau overfilling link, yang akan
mengakibatkan kemacetan jaringan dan kinerja yang buruk.
Maksud dari manajemen bandwidth ini adalah bagaimana kita
menerapkan pengalokasian atau pengaturan bandwidth dengan
menggunakan sebuah PC Router Mikrotik.
Manajemen bandwith memberikan kemampuan untuk mengatur
Bandwidth jaringan dan memberikan level layanan sesuai dengan
kebutuhan dan prioritas sesuai dengan permintaan pelanggan.
23
C. MIKROTIK
1. Pengenalan Mikrotik
Gambar 2.13 Logo Mikrotik
Mikrotik adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang digunakan
untuk memfungsikan komputer sebagai router. PC router tersebut
dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan alat, baik untuk jaringan kabel
maupun nirkabel. Mikrotik sekarang ini banyak digunakan oleh ISP,
penyedia hotspot, ataupun oleh pemilik warnet.
Pada standar perangkat keras berbasiskan Personal Computer (PC)
mikrotik dikenal dengan kestabilan, kualitas kontrol dan fleksibilitas untuk
berbagai jenis paket data dan penanganan proses rute atau lebih dikenal
dengan istilah routing. Sedangkan aplikasi yang dapat diterapkan dengan
Mikrotik selain routing adalah aplikasi kapasitas akses (bandwidth),
manajemen, firewall, wireless access point (WiFi), backhaul link, sistem
hotspot, Virtual Privati Network (VPN) server dan masih banyak lainnya.
(http://www.mikrotik.com, 2008).
2. Sejarah Mikrotik
Mikrotik adalah sebuah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia,
bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully
dan Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang berkewarganegaraan
Amerika yang berimigrasi ke Latvia. Di Latvia ia bejumpa dengan Arnis,
seorang sarjana Fisika dan Mekanik sekitar tahun 1995. John dan Arnis
mulai me-routing dunia pada tahun 1996 (misi MikroTik adalah merouting
seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS-DOS yang
dikombinasikan dengan teknologi Wireless-LAN (WLAN) Aeronet
berkecepatan 2 Mbps di Moldova, negara tetangga Latvia, baru kemudian
24
melayani lima pelanggannya di Latvia. Prinsip dasar mereka bukan
membuat Wireless ISP (W-ISP), tetapi membuat program router yang
handal dan dapat dijalankan diseluruh dunia. Latvia hanya merupakan
tempat eksperimen John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah
membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar
400 pengguna. Linux yang pertama kali digunakan adalah Kernel 2.2 yang
dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan 5-15 orang staff
Research and Development (R&D) MikroTik yang sekarang menguasai
dunia routing di negara-negara berkembang. Menurut Arnis, selain staf di
lingkungan MikroTik, mereka juga merekrut tenega-tenaga lepas dan
pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan MikroTik secara
maraton. (http://www.mikrotik.com, 2008).
3. Jenis-jenis Mikrotik
a. MikroTik RouterOS yang berbentuk software. Dapat diinstal pada
kompuetr rumahan (PC).
b. BUILT-IN Hardware MikroTik. Dalam bentuk perangkat keras yang
khusus dikemas dalam board router, yang didalamnya sudah terinstal
MikroTik RouterOS.
4. Fitur – fitur Mikrotik
a. Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama.
b. Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan
otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial
on demand, modem pool hingga 128 ports.
c. Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka
ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat.
d. Bridge : Mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple bridge
interface, bridging firewalling.
e. Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan penggunaan
burst, PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to
peer.
25
f. DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP Relay; DHCP
Client, multiple network DHCP; static and dynamic DHCP leases.
g. Firewall dan NAT : Mendukung penyaringan koneksi peer to peer,
source NAT dan tujuan NAT. Mampu menyaring berdasarkan MAC,
IP address, range port, protokol IP, pemilihan opsi protokol seperti
ICMP, TCP Flags dan MSS.
h. Nirkabel : Nirkabel gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung
limit data rate, SSL ,HTTPS.
i. IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann
groups 1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkripsi
menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256; Perfect
Forwarding Secresy (PFS) MODP groups 1, 2,5.
j. ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP,
CHAP,MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K
bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol.
k. M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan
ethernet.
l. MNDP : MikroTik Discovery Neighbour Protokol, juga mendukung
Cisco Discovery Protokol (CDP).
m. Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph yang
dapat diakses melalui HTTP.
n. NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients; sinkronisasi
menggunakan sistem GPS.
o. Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access
Consentrator protokol otentikasi menggunakan PAP, CHAP,
MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasidan laporan Radius; enkripsi
MPPE; kompresi untuk PPoE; limit data rate.
p. Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy;
transparent proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol
SOCKS; mendukung parent proxy; static DNS.
q. Routing : Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.
26
r. SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi
dan jaringan.
s. Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).
t. SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only.
u. Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media types; sync-
PPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protokol; ANSI-617d (ANDI
atau annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis
LMI.
v. Tool : Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH;
packet sniffer; Dinamik DNS update.
w. UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play.
x. VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan
ethernet dan wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.
y. VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP.
z. WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi
MikroTik RouterOS serta VRRP yang mendukung Virtual Router
Redudant Protocol. (http://www.mikrotik.co.id, 2008).
27
D. PACKET TRACER
Gambar 2.14 Packet Tracer
Packet tracer merupakan salah satu aplikasi keluaran Cisco yang
berfungsi sebagai simulator jaringan. Sebagai simulator, packet tracer
merangkai sekaligus mengkonfigurasi suatu jaringan. Packet tracer sama
dengan simulator–simulator jaringan lain seperti GNS3, Dynamips, maupun
Dynagen. Adapun kelebihan dari packet tracer dibanding dengan simulator
lain nampak dari penempatan dan konfigurasi perangkat jaringan yang relatif
lebih mudah. Packet tracer lebih praktis untuk mendesain topologi jaringan,
disertai dengan berbagai perangkat-perangakat jaringan yang dibutuhkan pada
suatu area network. Misalnya router, switch, hub maupun perangkat lain.
Dukungan dari banyak perangkat tersebut akan memudahkan pengguna dalam
menentukan jenis perangkat jaringan yang akan digunakan pada topologi yang
diinginkan. Kelebihan lain dari packet tracer adalah Software packet tracer
dapat diinstall pada PC maupun laptop dengan spesifikasi rendah.
Dalam penggunaan Packet Tracer, proses konfigurasi di masing-masing
perangkat diperlukan untuk mengaktifkan fungsi dari perangkat tersebut.
Proses konfigurasi meliputi pemberian IP Address dan subnet mask pada
interface-interface perangkat (pada Router, PC maupun Server), pemberian
28
Tabel Routing (pada Router), pemberian label nama dan sebagainya. Setelah
proses konfigurasi dilakukan, maka tanda bulatan merah pada kabel yang
terhubung dengan perangkat akan berubah menjadi hijau.
Ada 2 mode konfigurasi yang dapat dilakukan di packet tracer. Mode
tersebut adalah: mode GUI (Config mode) dan mode CLI (Command Line
Interface).
1. Contoh Konfigurasi dengan Mode GUI
Gambar 2.15 Mode GUI
Contoh konfigurasi menggunakan mode GUI adalah sebagai
berikut: Meng-klik perangkat yang akan dikonfigurasi. Kemudian memilih
menu Config. Setelah itu memilih interface yang diinginkan dan mengisi
IP Address serta subnet mask untuk masing-masing interface. Ketika
pengguna melakukan konfigurasi menggunakan model GUI, packet tracer
akan menampilan sintax konfigurasi pada equivalet IOS command.
29
2. Contoh Konfigurasi dengan Mode CLI
Gambar 2.16 Model CLI
Contoh konfigurasi dengan mode CLI adalah sebagai berikut:
pertama memilih perangkat yang akan dikonfigurasi. Kemudian memilih
menu CLI. Dilanjutkan dengan mengetikkan perintah sesuai dengan
format yang disediakan oleh Cisco.
Setelah mengetikkan perintah konfigurasi, untuk melakukan
simulasi terhadap konfigurasi dapat dilakukan dengan cara
menghubungkan perangkat yang akan disimulasikan atau dibangun.
Gambar dibawah ini menunjukkan konfigurasi yang dilakukan pada router.
30
Gambar 2.17 Contoh konfigurasi dengan packet tracer
Dengan simulator packet tracer, pengembangan ilmu pengetahuan
tentangan jaringan dan perangkat jaringan komputer akan lebih mudah.
Terutama untuk konfigurasi-konfigurasi perangkat penting seperti router
(http://www.echo.or.id, 2008).
31
E. Microsoft Virtual PC 2007
Gambar 2.19 Microsoft Virtual PC 2007
Microsoft Virtual PC 2007 merupakan aplikasi yang sangat bermanfaat
untuk berbagai keperluan, misalnya membuat server secara virtual, belajar
secara virtual, dan lain-lain. Artinya dengan Microsoft Virtual PC ini Anda
bisa memanfaatkan satu komputer dengan bermacam-macam sistem operasi
dan aplikasi secara virtual yang dijalankan secara bersamaan. Dengan mesin
ini Anda bisa memasang Microsoft Virtual PC untuk menjalankan Router
Mikrotik lengkap dengan aplikasinya. Kemudian di Laptop atau komputer PC
secara fisik dipasang sistem operasi Microsoft Windows Vista atau Windows
XP. Jadi komputer dengan demikian dalam Laptop atau komputer Anda
tersebut selain digunakan sebagai komputer Desktop, juga digunakan untuk
menjalankan sistem operasi server dengan IP Address yang berbeda.
Microsoft Virtual PC ini merupakan aplikasi yang diberikan secara
gratis oleh Microsoft dan bisa didownload dari situsnya Microsoft. sudah
banyak yang memanfaatkan aplikasi ini, terutama bagi mereka yang sedang
belajar sistem operasi dan aplikasi lain.
32
BAB III
DATA DAN FAKTA
A. Sekilas Tentang Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pekalongan
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan merupakan
sebuah tempat untuk mengatur dunia pendidikan yang ada di Kota
Pekalongan. Sebuah tempat yang menjadi pusat dari semua sekolah-sekolah
yang ada di Kota Pekalongan. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pekalongan ini terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut
antara lain : Bagian Tata Usaha, Perencanaan dan Evaluasi, Keuangan,
Dikmen, Dikdas, Olahraga, Ketenagaan dan Bagian Pengawas. Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan ini terletak di Jalan
Maninjau no. 16 Kelurahan Keputran Kec. Pekalongan Timur Kota
Pekalongan.
B. Profil Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.
Dinas Pendidikan dipimpin oleh seorang Kepala yang bernama Drs.
Abdul Jalil yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan daerah
dibidang Pendidikan sesuai dengan kebijakan Walikota.
Untuk melaksanakan tugas, Dinas Pendidikan mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang pendidikan
2. Penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja dibidang pendidikan
3. Penyusunan dan pelaksanaan kurikulum pendidikan dasar dan menengah
4. Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan dasar dan
menengah
33
5. Pembinaan dan penempatan tenaga fungsional kependidikan dasar dan
menengah
6. Pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pendidikan luar sekolah dan
kesiswaan
7. Pengawasan pelaksanaan pendidikan Taman Kanak - Kanak (TK),
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Luar Biasa (SLB), Sekolah Menengah
Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)
8. Pelaksanaan penetapan kalender pendidikan dan jemlah jam belajar
efektif setiap tahun bagi pendidikan dasar, menengah dan luar sekolah
9. Pelaksanaan dan pengawasan akreditasi lembaga pendidikan dan
sertifikasi tenaga fungsional kependidikan yang profesional
10. Penyusunan pedoman dan pelaksanaan kopetensi siswa, warga belajar
dan penilaian hasil belajar secara nasional
11. Pelaksanaan dan pengawasan kerjasama dibidang pendidikan
12. Pelaksanaan dan pembinaan olah raga dan kesenian sekolah
13. Pemberian pertimbangan teknis perijinan dibidang pendidikan
14. Pelaksanaan dan pengawasan pendidikan dan pelatihan kepada
masyarakat
15. Pelaksanaan pelayanan perpustakaan sekolah
16. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dibidang pendidikan
17. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas dalam lingkup
tugasnya
18. Pengkoordinasian, pengendalian, pembinaan, pengawasan,
pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
19. Pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program,
ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, rumah tangga,
perlengkapan, kehumasan dan perpustakaan serta kearsipan
20. Pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai
dengan bidang tugas dan fungsinya.
34
C. Susunan Organisasi
Struktur organisasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pekalongan dijelaskan pada gambar 3.1 :
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kota Pekalongan
Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga terdiri dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris
terdiri dari :
1) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi
2) Sub Bagian Keuangan
3) Sub Bagian Umum
3. Bidang Pendidikan PAUD, SD dan Pendidikan Masyarakat
terdiri dari:
1) Seksi Pendidikan Anak Usia Dini
2) Seksi Pendidikan Sekolah Dasar
3) Seksi Pendidikan Masyarakat
35
4. Bidang Pendidikan SMP, SMA, dan Kesetaraan,
terdiri dari :
1) Seksi Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
2) Seksi Pendidikan SMA dan SMK
3) Seksi Kesetaraan Pendidikan Non Formal
5. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan
terdiri dari :
1) Seksi Pengembangan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
2) Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD dan SD
3) Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan SMP, SMA, dan
SMK
6. Bidang Pemuda, Olah Raga dan Seni
terdiri dari :
1) Seksi Pemuda
2) Seksi Olah Raga
3) Seksi Seni
7. Unit Pelaksana Teknis
1) UPTD Pendidikan Kecamatan
2) UPTD Sekolah Menengah Atas
3) UPTD Sekolah Menengah Kejuruan
4) UPTD Sekolah Menengah Pertama
8. Kelompok Jabatan Fungsional
D. Sistem Yang Sedang Berjalan
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan terbagi
menjadi beberapa sub bagian kantor dan masing - masing kantor mempunyai
tugas yang berbeda – beda terutama tugas yang berhubungan dengan internet,
dengan intensitas pemakaian setiap harinya selama jam kerja.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan sudah
terkoneksi internet dengan menggunakan ISP Jardiknas dengan bandwidth
36
1Mb. Lalu lintas jaringan selama ini di Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kota Pekalongan masih memanfaatkan Router yang sekaligus
sebagai data server. Pembagian bandwidth selama ini tidak sesuai dengan
kebutuhan internet di masing-masing bagian kantor Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga Kota Pekalongan yaitu langsung dari server ke komputer client
tanpa ada pembagian bandwidth.
Akibat dari tidak adanya pembagian bandwidth dari router maka setiap
ada bagian kantor yang melakukan download cukup besar maka bagian kantor
yang lain yang akan melakukan upload atau browsing menjadi susah bahkan
tidak bisa dikarenakan koneksi internetnya menjadi lambat, sebagai contoh
setiap bagian Tata usaha atau Dikmen melakukan download data yang cukup
besar maka bagian Renval yang akan melakukan upload data siswa kesulitan
karena koneksi internetnya menjadi lambat atau sebaliknya setiap bagian
Renval melakukan download data maka bagian lain yang akan melakukan
upload data menjadi lambat bahkan tidak bisa.
Penggunaan Internet di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pekalongan sangatlah penting sebagai salah satu sarana penunjang kegiatan
pekerjaan terutama masalah upload data pendidikan di bagian Renval karena
dari Dinas Pendidikan Provinsi mengharuskan kepada Dinas Pendidikan Kota
untuk melakukan validasi data pendidikan setiap bulannya dan setiap ada
perubahan data pendidikan dan validasi itu dilakukan secara online lewat
internet..
PC router yang akan dibangun nantinya akan ditempatkan di Ruang
Renval yang dimaksudkan kedepannya PC router tersebut dapat difungsikan
sebagai router yang dapat memanajemen bandwidth sesuai dengan kebutuhan
koneksi internet di masing-masing bagian kantor Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga Kota Pekalongan dikarenakan pekerjaan yang berhubungan
dengan internet di masing – masing bagian kantor Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga itu berbeda-beda.
37
Teknologi Jaringan Komputer yang sudah ada menggunakan topologi
tree dimana tiap komputer terhubung dengan hub dan hub tersebut terhubung
dengan switch dengan menggunakan media transmisi kabel UTP dan
menggunakan konektor RJ-45.
Berikut merupakan topologi fisik yang saat ini sedang berjalan di Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan :
Gambar 3.2 Topologi fisik jaringan komputer yang sedang berjalan
38
Gambar 3.3 Topologi logis jaringan komputer yang sedang berjalan
E. Ketersediaan Teknologi
1. Teknologi Hardware(Perangkat keras)
a. Ruang Tata Usaha
1) Ruang Tata Usaha memiliki 2 PC dengan spesifikasi :
a.) Komputer Intel Pentium IV 2.8 GHz
b.) RAM 512 Mb
c.) Monitor 15 Inci
d.) Hardisk dengan kapasitas 80 GB
e.) CD-RW dan Floppy Disk Drive 3,5 inchi
39
2.) Printer Canon Pixma ip 1700
b. Ruang Bagian Perencanaan dan Evaluasi
1) Ruang Bagian Perencanaan dan Evaluasi memiliki 4 PC
dengan spesifikasi :
a) Komputer Intel Dual Core IV 2.2 GHz
b) RAM 1 GB
c) LCD 19 Inch Wide
d) Hardisk dengan kapasitas 80 GB
e) DVD-RW dan Floppy Disk Drive 3,5 inch
2) 1 PC dengan spesifikasi :
a) Komputer Intel Pentium IV 2.8 GHZ
b) RAM 512 Mb
c) LCD 15 Inch Wide
d) Hardisk kapasitas 80 GB
e) CD-R dan Floppy Disk Drive 3,5 Inch
3) Printer Canon Pixma ip 1700
4) Scaner Fujitsu
5) Hub 16 port
6) UPS Prolink 5 buah
7) LCD Toshiba
c. Ruang Pengawas
1) Ruang Pengawas memiliki 1 PC dengan spesifikasi :
a) Komputer Intel Pentium IV 2,8 GHz.
b) RAM 512 Mb
c) Monitor 15 Inch
d) Hardisk kapasitas 80 GB.
e) CD-RW dan Floopy Disk Drive 3,5 Inch
40
d. Ruang Bagian Keuangan
1) Ruang Ketenagaan Mamiliki 2 PC untuk dengan spesifikasi:
a) Komputer Intel Dual Core IV 3.0 GHz
b) RAM 512 Mb
c) Monitor 15 Inch Wide
d) Hardisk kapasitas 80 GB
e) DVD-R dan Floopy Disk Drive 3,5 Inch
2) Printer Hp
3) Hub
4) UPS Prolink 2 buah
e. Ruang Bagian Keolahragaan
1) Ruang Bagian Keolahragaan memiliki 2 PC dengan spesifikasi:
a) Komputer Intel Pentium IV 2.8 GHz
b) RAM 512 Mb
c) Monitor 15 Inch
d) Hardisk kapasitas 80 GB
e) CD-RW dan Floopy Disk Drive 3,5 Inchi
2) Printer
f. Ruang Bagian Dikmen
1) Ruang Bagian Dikmen memiliki 3 PC dengan spesifikasi :
a) Komputer Intel Pentium IV 2.8 GHz.
b) RAM 512 Mb
c) Monitor 15 Inch
d) Hardisk kapasitas 80 GB
e) CD-RW dan Floopy Disk Drive 3,5 Inchi
2) Printer
3) Hub
41
g. Ruang Dikdas
1) Ruang Bagian Dikdas memiliki 2 PC dengan spesifikasi:
a) Komputer Intel Pentium Dual Core 2.2 GHz dan Intel
Pentium IV 2.8 GHz.
b) RAM 512 Mb
c) Monitor 15 Inch
d) Hardisk kapasitas 80 GB
e) CD-RW dan Floopy Disk Drive 3,5 Inchi
2) Printer Canon Pixma ip 1700
3) Hub
h. Ruang Bagian Ketenagaan
1) Ruang bagian Ketenagaan mamiliki 2 PC dengan spesifikasi:
a) Komputer Intel Pentium IV 2.8 GHz
b) RAM 512 Mb
c) Monitor 15 Inch
d) Hardisk kapasitas 80 GB
e) CD-RW dan Floopy Disk Drive 3,5 Inchi
2) Printer
2. Teknologi Software(Perangkat lunak)
a. Microsoft Windows XP
b. Microsoft Windows 2003 Server
c. Microsoft Office 2003
d. Internet Explore
e. Padati Web
42
F. Data Penggunaan Internet
Penggunaan internet oleh karyawan sering dilakukan pada jam kerja
guna memaksimalkan pekerjaan yang berhubungan dengan internet dan
setiap pekerjaan di masing-masing bagian di Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kota Pekalongan yang membutuhkan internet pun berbeda-beda.
Data penggunaan internet ini didapatkan dari pengamatan pribadi di
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan dan wawancara
langsung dengan teknisi komputer di Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kota Pekalongan. Analisa penggunaan internet ini dilakukan untuk
mengetahui kebutuhan besar bandwidth yang dibutuhkan di masing-masing
bagian kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan
sesuai dengan besar bandwidth yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga Kota Pekalongan.
Berikut ini adalah tabel kegiatan / pekerjaan di masing-masing bagian
kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga yang memerlukan koneksi
Internet.
No Kantor / Ruang Kegiatan / pekerjaan yang
berhubungan dengan internet
1. Perencanaan 1. Upload data siswa
2. Download data siswa
3. Edit data siswa secara online
4. Upload data website
5. Edit website secara online
6. Browsing
2. Tata Usaha 1. Browsing
2. Upload data
3. Download surat-surat
4. Kirim email
3. Pengawas 1. Browsing
2. Download data-data
43
4. Keuangan 1. Browsing
2. Download data-data
5. Dikmen 1. Browsing
2. Download materi siswa SMA,
SMK dan SMP.
3. Upload data
6. Olahraga 1. Browsing
2. Download data-data
7. Ketenagaan 1. Upload NUPTK
2. Browsing
3. Download data pendidik
4. Kirim email
8. Dikdas 1. Browsing
2. Download materi SD
Tabel 3.1 Tabel pekerjaan yang berhubungan dengan Internet
44
G. Sumber Daya Manusia
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan memiliki
pegawai sebanyak 67 orang yang terbagi di masing-masing bagian kantor di
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan, dengan rincian
tingkat pendidikan sebagai berikut :
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1. S 2 23 Orang
2. S 1 20 Orang
3. D3 14 Orang
4. SMA 10 Orang
Tabel 3.2 Tingkat Pendidikan
Dari jumlah pegawai diatas sebagian besar telah menguasai komputer.
Hal itu terlihat dalam kegiatan sehari-hari dimana pegawai memanfaatkan
teknologi komputer dalam melaksanakan tugasnya.
45
BAB IV
PERANCANGAN
Sistem jaringan komputer merupakan suatu sistem yang saling terkait,
yang mengalirkan informasi atau data ke berbagai entitas yang terhubung.
Apabila aliran ini tersendat atau tergangu, maka sistem akan terhenti sehingga
akan menyebabkan koneksi antar entitas menjadi terhambat bahkan terputus.
Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan perancangan desain jaringan
komputer yang akan dibangun. Paradigma sistem jaringan komputer didasarkan
pada realitas bahwa suatu jaringan komputer merupakan suatu sistem yang
terdiri dari teknologi, perangkat keras, perangkat lunak, sumber daya manusia
dan lingkungan.
Berdasarkan Analisa yang dilakukan dengan data dan fakta kondisi
lingkungan, ketersediaan hardware dan sumber daya manusia yang ada, serta
kebutuhan seluruh civitas yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kota Pekalongan, maka sangat memungkinkan untuk membangun PC router
guna memanajemen bandwidth yang ada sesuai dengan kebutuhan akses internet
di masing-masing bagian kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kota Pekalongan. Hal itu dikarenakan ketersediaan teknologi yang ada pada
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan memiliki spesifikasi
komputer yang layak.
Dalam tahap perancangan ini yang dilakukan yaitu merancang topologi
fisik jaringan yang akan dibangun, merancang topologi logis jaringan yang akan
dibangun dan juga merancang pembagian bandwidth untuk komputer client di
masing-masing bagian kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pekalongan.
1. Rancangan Topologi Fisik
Desain topologi jaringan komputer di Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga Kota Pekalongan menggunakan topologi tree dimana tiap
46
komputer terhubung dengan hub di masing-masing bagian kantor di Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan yang kemudian
terhubung dengan Switch dengan menggunakan media transmisi kabel UTP
dan menggunakan konektor RJ-45.
Dari sistem yang berjalan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kota Pekalongan mengalami sedikit perubahan dengan adanya sistem baru
yang akan dibangun ini. Dengan adanya PC router mikrotik diharapkan
akses Internet di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan
akan lebih lancar dan stabil hal itu dikarenakan router mikrotik ini bertugas
untuk memanajemen bandwidth yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kota Pekalongan sesuai dengan kebutuhan akses internet masing-
masing bagian kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pekalongan yang berguna untuk membantu pegawai dalam melaksanakan
pekerjaan sehari-hari.
Berikut merupakan gambar desain topologi fisik pada Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan :
Gambar. 4.1 Topologi fisik yang direncanakan
47
Pada rancangan topologi fisik, ada sedikit perubahan tempat perangkat
komputer yaitu penambahan komputer sebagai PC router menggunakan
Mikrotik RouterOS yang berada di bawah modem menggantikan server dan
server itu sendiri ditaruh di belakang switch yang berguna sebagai data
server .
2. Rancangan Topologi Logis
Gambar 4.2 Topologi logis yang direncanakan
IP yang digunakan dalam pengkonfigurasian PC router ini adalah IP
kelas C . Hal tersebut dikarenakan IP kelas ini dialokasikan untuk jaringan
48
berukuran kecil (254 host) seperti di Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kota Pekalongan ini. Sedang IP kelas B untuk jaringan berukuran
sedang besar (16 ribu host), IP kelas A untuk jaringan berukuran sangat
besar (16 juta host), sementara IP kelas D digunakan sebagai alamat
multicast yaitu sejumlah komputer memakai bersama suatu aplikasi dan IP
kelas E.
Tabel 4.1 Rancangan IP Adress
No Nama IP Address Subnetmask Gateway
1. PC Router
118.98.163.19
Sebagai eth0
192.168.200.1
Sebagai eth1
255.255.255.0 118.98.163.17
2. File Server 192.168.200.2 255.255.255.0 192.168.200.1
3.
Renval
192.168.200.3
s.d
192.168.200.8
255.255.255.0
192.168.200.1
4.
Keuangan
192.168.200.9
s.d
192.168.200.11
255.255.255.0
192.168.200.1
5.
Dikmen
192.168.200.12
s.d
192.168.200.20
255.255.255.0
192.168.200.1
49
3. Rancangan Pembagian Bandwidth
Sebelum melakukan manajemen bandwidth, perlu ditentukan
pembagian besar bandwidth unutuk masing-masing client yang ada di Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan sesuai dengan besar
bandwidth yang dimiliki Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pekalongan yaitu 1 Mbps / 1.024 Kbps, pembagian bandwidth untuk
masing-masing client tersebut berdasarkan dari analisa penggunaan internet
di masing-masing bagian kantor di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kota Pekalongan. Berikut ini adalah tabel pembagian bandwidth untuk
masing-masing client di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pekalongan :
No Nama Client Batas Minimal
Bandwidth
Batas Maximal
Bandwidth
1. Renval 1 128 Kbps 256 Kbps
2. Renval2 128 Kbps 256 Kbps
3. Renval3 64Kbps 128 Kbps
4. Renval4 64 Kbps 128 Kbps
5. Tu1 64 Kbps 128 Kbps
6. Tu2 64 Kbps 128 Kbps
7. Pengawas 32 Kbps 64 Kbps
8. Keuangan1 32 Kbps 64 Kbps
9. Keuangan2 32 Kbps 64 Kbps
10. Olahraga1 32 Kbps 64 Kbps
11. Olahraga2 32 Kbps 64 Kbps
12. Dikmen1 64 Kbps 128 Kbps
13 Dikmen2 64 Kbps 128 Kbps
14. Dikmen3 32 Kbps 64 Kbps
15. Dikdas1 32 Kbps 64 Kbps
16. Dikdas2 32 Kbps 64 Kbps
17. Ketenagaan1 64 Kbps 128 Kbps
18 Ketenagaan2 64 Kbps 128 Kbps
Jumlah 1024 Kbps
Tabel 4.2 Tabel Pembagian Bandwidth
50
4. Prototype
Prototype adalah gambaran dari sistem yang berjalan yang dibangun
untuk menguji ide dan asumsi mengenai sistem. Dengan prototype,
kecepatan pengembangan lebih penting dari pada efisiensi pemrosesan.
Sistem prototype dikembangkan dalam waktu yan singkat dan biaya yang
relatif murah.
Sistem prototype dapat dikembangkan dengan menggunakan metode
dan bahasa pemrograman konvensional,walaupun tidak mengandung seluruh
fitur, organisasi file bersifat sementara, pemrosesan dan kontrol input yang
tidak lengkap, tetapi tujuan utamanya adalah menjabarkan ide dan
menyediakan asumsi kebutuhan. Dalam beberapa kasus, bagian program
dapat diambil dari sistem lain,pustaka maupun kode lain yang dapat
digunakan ulang (reusable) . Selama prototyping ,analis dapat
menghubungkan bagian dari program reusable, dengan program yang dibuat
sendiri. Berikut ini adalah Prototype dari sistem yang dibuat:
1. Hasil simulasi rancangan jaringan komputer di Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan dengan menggunakan Paket
Tracer :
Gambar 4.3 Prototype jaringan yang akan dibuat
51
a. Konfigurasi server
Gambar 4.4 Pengaturan IP address Server
Gambar 4.5 Pengaturan DNS Server
52
Gambar 4.6 Pengaturan IP Gateway Server
b. Konfigurasi PC Client
1). PC Renval
Gambar 4.7 Setting PC Renval_1
53
Gambar 4.8 Pengaturan IP PC Renval_1
2). PC Dikdas
Gambar 4.9 Setting PC Dikdas_1
54
Gambar 4.10 Pengaturan IP address PC Dikdas_1
c. Tes Koneksi dengan ping
1). Koneksi dari PC Client
Gambar 4.11 Tes koneksi dari PC Renval_1 dengan ping ke Server
55
Gambar 4.12 Tes koneksi dari Renval_1 dengan ping ke PC Dikdas_1
2). Koneksi Server
Gambar 4.13 Tes koneksi dari server dengan ping ke PC Renval_1
56
Gambar 4.14 Tes koneksi dari server dengan ping ke PC Dikdas_1
2. Simulasi cara pengistalan Router Mikrotik menggunakan Microsoft
Virtual PC 2007
a. Masuk Aplikasi Microsoft Virtual PC 2007
Gambar 4.15 Tampilan Microsoft Virtual PC 2007
57
b. Memilih paket-paket aplikasi mikrotik yang akan di instal.
Pilih paket-paket yang akan di instal dengan cara tekan spasi pada
paket yang dipilih atau tekan “a” pada keyboard untuk memilih
semua paket yang ada untuk di instal.
Gambar 4.16 Memilih paket-paket aplikasi
c. Menginstal paket-paket tersebut dengan menekan tombol ”I” pada
keyboard setelah itu tekan tombol “y” dan tekan tombol “y”lagi
untuk melanjutkan instalasi.
Gambar 4.17 Melanjutkan instalasi
58
Gambar 4.18 Proses Instalasi
d. Merestart komputer dengan menekan Enter.
Gambar 4.19 Perintah restart
e. Setelah proses instalasi selesai, maka akan tampak tampilan seperti
dibawah ini :
Gambar 4.20 Instalasi selesai
59
f. Hasil instalasi Mikrotik RouterOS dengan default User “admin”
dan tanpa password .
Gambar 4.21 Halaman awal Mikrotik
g. Akses Router Mikrotik dari Client Menggunakan Winbox
1) Buka aplikasi Winbox
Gambar 4.22 Tampilan awal Winbox
60
2) Klik tombol … untuk mencari Mikrotik RouterOS
Gambar 4.23 Memilih Mac address pada winbox
3) Klik Mac address yang tampil dan klik connect untuk koneksi
ke Mikrotik RouterOS.
4) Winbox akan melakukan koneksi ke Mikrotik
Gambar 4.24 Tampilan Awal Mikrotik RouterOS pada WinBox
5) Merubah Nama Komputer
Untuk merubah nama komputer perintah yang di gunakan
adalah :
[admin@Mikrotik] > System identity set name=Disdikpora
61
Gambar 4.25 Merubah nama komputer
6) Mengganti interface name
Gambar 4.26 Merubah interface name
62
7) Konfigurasi Ip address
Gambar 4.27 Konfigurasi Ip address
8) Konfigurasi IP Adrdress Client
Konfigurasi yang perlu dilakukan adalah mengisi Ip address
client dengan langkah sebagai berikut :
a) Klik start kemudian pilih control panel
Gambar 4.28 Control Panel
63
b) Pilih network connection
Gambar 4.29 Network Connection
c) Setelah masuk network connection, pilih logo ethernet untuk
masuk ke local area connection properties. Kemudian pilih
internet protocol (TCP/IP) Seperti terlihat pada gambar
berikut :
Gambar 4.30 Local Area Connection Properties
64
d) klik use the following ip address.
Kemudian isi ip address sesuai dengan daftar ip address yang
telah ditentukan.
Gambar 4.31 konfigurasi ip address client
9) Pengujian Koneksi dari client ke router mikrotik
Gambar 4.32 Tes koneksi dari client ke router mikrotik
BAB V
HASIL SISTEM DAN PEMBAHASAN
A. HASIL RANCANGAN SISTEM
Berdasarkan perencanaan diatas, hasil yang dicapai adalah
terwujudnya PC router menggunakan sistem operasi mikrotik di Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan,
Adapun desain topologi setelah terimplementasinya PC router adalah
sebagai berikut :
Gambar 5.1 Hasil Rancangan Sistem
Dari tahapan – tahapan yang telah dilakukan, hasil yang diharapkan adalah
65
66
terkoneksinya seluruh komputer pada jaringan komputer Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan ke internet, dan memanajemen
bandwidth yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pekalongan dengan menggunakan Mikrotik RouterOS tersebut.
Tabel Ip address di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pekalongan
No Nama IP Subnet Mask Gateway Ket
1 Modem 118.98.163.17 255.255.255.0
2 Mikrotik
Router OS
118.98.163.20 255.255.255.0 118.98.163.17 Ke Modem
192.168.200.1 255.255.255.0 118.98.163.17 Ke LAN
4 Server Data 192.168.200.2 255.255.255.0 192.168.200.1 Ke LAN
5 Renval 192.168.200.3 –
192.168.200.8 255.255.255.0 192.168.200.1
6 Keuangan 192.168.200.9–
192.168.200.11 255.255.255.0 192.168.200.1
7 Dikmen 192.168.200.12–
192.168.200.20 255.255.255.0 192.168.200.1
Tabel 5.1 Tabel IP Address
B. PEMBAHASAN SISTEM
Pada tahap ini akan dipaparkan tahapan-tahapan implementasi
manajemen bandwidth menggunakan router mikrotik di Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.
1. Tahan Sebelum Instalasi
Sebelum melakukan instalasi Mikrotik RouterOS ke dalam PC ada
hal yang perlu di persiapkan antara lain :
a. Menyiapkan PC yang telah disediakan dengan 2 NIC, dengan
spesifikasi, sebagai berikut :
1.) Prosesor Intel Pentium 4 2.8 Ghz
2). RAM DDR 512 Mb
3). Hardisk 80 Gb
67
4). Power Supply 450 Watt
5). CD-RW
6). NIC Realtek
7.) NIC OnBoard
Sebelum melakukan instalasi mikrotik, perlu ditentukan
penamaan interface. Dalam pembuatan router ini digunakan dua
buah interface, diantaranya adalah : ethernet 1 yakni ethernet dari
line jardiknas (118.98.163.19), dan ethernet 2 yakni ethernet dari
dari switch atau LAN (192.168.200.1). Untuk mempermudah
proses konfigurasi, nantinya kedua ethernet tersebut akan diberi
nama sebagai baerikut : ethernet 1 menjadi public, ethernet2
menjadi local.
b. Menyiapkan CD instaler Mikrotik RouterOS yang bootable.
Menyiapkan CD instaler Mikrotik RouterOS yang bootable yang
file isonya di download dari Internet dan membakarnya kedalam
CD dengan aplikasi Nero.
c. Konfigurasi BIOS pada PC.
Mengatur konfigurasi BIOS agar boot sequence mengarah ke CD
tujuannya adalah untuk mengubah konfigurasi BIOS agar first boot
yang semula dari Hard Drive menjadi dari CD ROM Drive.
Caranya : masuk ke BIOS dengan menekan tombol del atau F1
pada saat booting. Setelah muncul tampilan BIOS seperti terlihat
pada gambar di bawah ini, tab diarahkan ke menu boot
menggunakan tombol panah kiri atau kanan. Lalu memilih CD-
Rom Drive menggunakan tombol panah atas atau bawah.
68
Gambar 5.2 Konfigurasi BIOS
Sedangkan untuk menyimpan konfigurasi BIOS, digunakan tombol
F10. Setelah muncul dialog box ”setup confirmation”, memilih yes
dengan cara menekan tombol enter. Berikut adalah gambar ketika
akan keluar dari konfigurasi BIOS.
Gambar 5.3 Menyimpan Konfigurasi BIOS
69
2. Tahap istalasi Sistem
Setelah tahap pra instalasi selesai dilakukan langkah selanjutnya
adalah memulai instalasi sistem. Dalam hal ini instalasi sistem yang
dilakukan adalah instalasi sistem operasi Mikrotik RouterOS 2.9.27
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Masukan master CD Mikrorik RouterOS 2.9.27 kedalam CD ROM
Drive , biarkan komputer bekerja sesaat kemudian akan tampil
jendela awal Mikrotik RouterOS 2.9.27 seperti terlihat pada gambar
berikut ini :
Gambar 5.4 Tampilan awal Mikrotik RouterOS 2.9.27
b. Memilih paket-paket aplikasi dalam instalasi. Caranya adalah
dengan menekan spasi untuk memilih paket yang diinginkan.
Gambar 5.5 Memilih paket-paket aplikasi
70
Fungsi dari paket - paket yang dipilih adalah sebagai berikut :
System : Merupakan paket utama dengan servis dasar dan
juga driver –driver untuk periheral yang
terpasang pada PC router.
PPP : Paket yang mendukung PPP, PPTP, L2TP,
PPPoE dan ISDN PP.
DHCP : Paket yang menjalankan DHCP client maupun
DHCP server.
Advanced Tool : email client, pinger, netwach and utiliti lain.
Hotspot : Paket untuk hotspot.
Hotspot-fix : Paket perbaikan untuk hotspot versi 2.9.27.
Isdn : Paket yang mendukung ISDN.
Ntp : Paket NTP client dan server.
Routerboard : Perlengkapan untuk RouterBoard
Routing : Paket yang mendukung RIP, OSPF dan BGP4.
Routingtest : Paket yang digunakan untuk mengetes jalur
routing dan routing tabel.
Rtsp-bridge-test : Paket yang digunakan untuk mengetes RSTP
bridge.
Security : Paket yang mendukung keamanan untuk
IPSEC, SSH dan keamanan koneksi dengan
WinBox.
User-manager : Paket yang menjalankan manajemen user pada
router.
Web-Proxy : Paket untuk HTTP Web proxy.
Webproxy-test : Paket untuk mengetes HTTP Web proxy.
71
d. Menginstal paket-paket tersebut dengan menekan tombol ”I” pada
keyboard setelah itu tekan tombol “y” dan tekan tombol “y”lagi
untuk melanjutkan instalasi.
Gambar 5.6 Melanjutkan instalasi
Gambar 5.7 Proses Instalasi
e. Merestart komputer dengan menekan Enter.
Gambar 5.8 Perintah restart
72
f. Setelah proses instalasi selesai, maka akan tampak tampilan seperti
dibawah ini :
Gambar 5.9 Instalasi selesai
g. Hasil instalasi Mikrotik RouterOS dengan default User “admin”
dan tanpa password .
Gambar 5.10 Halaman awal Mikrotik
3. Akses Mikrotik RouterOS
Ada 4 cara pengaksesan Mikrotik RouterOS, antara lain :
a. Via Console/Command Mikrotik
Jenis routerboard maupun PC bisa di akses langsung via
console/shell maupun remote akses menggunakan PUTTY
(www.putty.nl)
73
b. Via Web Browser
Mikrotik bisa diakses via web/port 80 pada browser.
Contoh : ketik di browser dengan Ip address dari Mikrotik
RouterOS : 192.168.200.1
c. Via WinBox
Mikrotik bisa diakses/remote menggunakan tool winbox,
Winbox adalah sebuah utility untuk melakukan remote ke server
mikrotik dalam mode GUI. Winbox bisa mendeteksi mikrotik
yang sudah di install jika masih dalam satu network, yaitu
dengan mendeteksi Mac address dari ethernet yang terpasang di
Mikrotik RouterOS.
d. Via Telnet
Mikrotik dapat diremote menggunakan telnet melalui program
aplikasi ”command prompt” (cmd) yang ada pada windows.
Namun, penggunaan telnet tidak dianjurkan dalam jaringan
karena masalah keamanannya.
Contoh : c:\>telnet 192.168.200.1
74
Dalam sistem ini pengaksesan Mikrotik RouterOS akan menggunakan
WinBox karena mudah dipahami dan mudah digunakan, adapun cara
pengaksesan Mikrotik RouterOS melalui Winbox adalah sebagai
berikut :
a. Buka aplikasi WinBox
Gambar 5.11 Tampilan awal Winbox
b. Klik tombol … untuk mencari Mikrotik RouterOS
Gambar 5.12 Memilih Mac address pada winbox
c. Klik Mac address yang tampil dan klik connect untuk koneksi ke
Mikrotik RouterOS.
75
d. Winbox akan melakukan koneksi ke Mikrotik
Gambar 5.13 Tampilan Awal Mikrotik RouterOS pada WinBox
Selanjutnya Konfigurasi router mikrotik akan dilakukan melalui
WinBox.
4. Konfigurasi Router Mikrotik
a. Mengubah Password Admin
Perubahan password admin dilakukan untuk alasan keamanan
Mikotik RouterOS tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan
adalah:
1) Klik menu New Terminal.
Gambar 5.14 Menu new terminal
76
2) Ketikkan perintah perubahan password sebagai berikut :
[admin@Mikrotik] >password
old password: (Enter)
new password: **********(ketikan password baru kita)
retype new password: **********
3) Hasil perintah perubahan password
Gambar 5.15 Hasil perintah perubahan pasword
b. Merubah Nama Komputer
Untuk merubah nama komputer perintah yang di gunakan adalah :
[admin@Mikrotik] > system identity set name=Dindikpora
Gambar 5.16 Hasil perubahan nama komputer
77
c. Konfigurasi Ip address, Gateway dan DNS
Ip address, gateway dan DNS digunakan untuk dapat terkoneksi ke
internet dalam jaringan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pekalongan. Konfigurasi Ip address, gateway dan DNS akan dilakukan
melalui WinBox :
1) Perintah melihat interface name :
[admin@Dindikpora] > interface Print
2) Perintah merubah interface name :
[admin@Dindikpora]>interface ethernet set ether1
name=public
[admin@Dindikpora] >interface ethernet set ether2 name=local
Gambar 5.17 Merubah interface name
3) Memasukan Ip address
Perintah memasukkan Ip address adalah :
[admin@Dindikpora] >ip address add interface=public
address=118.98.163.19/29
[admin@Dindikpora] >ip address add interface=local
address=192.168.200.1/24
Gambar 5.18 Konfigurasi Ip address
78
4) Memasukkan gateway
Perintah memasukkan gateway adalah sebagai berikut :
[admin@Dindikpora] >ip route add gateway=118.98.163.17
Gambar 5.19 Konfigurasi gateway
5) Konfigurasi DNS
Perintah yang digunakan untuk memasukkan DNS adalah sebagai
berikut :
[admin@Dindikpora] >ip dns set primary-dns=118.98.163.17
[admin@Dindikpora] >ip dns set secondary-dns=118.98.223.10
Gambar 5.20 Konfigurasi DNS
Agar semua computer client dalam LAN bisa lebih cepat dalam
melakukan browsing internet, maka Router Mikrotik ini perlu diset
agar bias melakukan penyimpanan cache DNS. Sehingga setiap
79
kali computer client browsing tidak perlu mengambil informasi
dari server ISP, namun langsung mengambil informasi yang ada
dalam server DNS Router Mikrotik ini.
Perintah yang digunakan untuk melakukan set tersebut adalah
sebagai berikut :
Gambar 5.21 Konfigurasi Remote DNS
6) Konfigurasi IP Masquerading
IP Masquerading digunakan untuk menjadikan Mikrotik RouterOS
sebagai gateway server agar computer client dapat terkoneksi ke
internet. Perintah Masquerading adalah sebagai berikut :
[admin@dindikpora] >ip firewall nat add chain:srcnat
action=masquerade out-interface=public
Gambar 5.22 Konfigurasi Masquerading
80
d. Konfigurasi Manajemen Bandwidth
1) Konfigurasi mangle
Sebelum melakukan pembagian bandwidth pada router Mikrotik,
maka harus menandai aliran paket menggunakan suatu tanda
mangle (istilah pada Mikrotik) agar paket tersebut dapat dikenal
oleh queue tree. Hal ini bertujuan untuk membedakan paket yang
downlink only atau uplink only sehingga manajemen bandwidth
dapat bekerja secara optimal.
a) Ruang Renval
Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai
berikut :
Pada tab General :
Chain = prerouting
Src.address = 192.168.200.3
Pada tab Action :
Action = mark connection
New connection mark = Renval1-con
Kemudian klik Aplly dan OK.
Gambar 5.23 Konfigurasi Mangle pertama PC Renval1
81
Kemudian buat rule lagi (klik tanda + merah) dengan parameter
sebagai berikut :
Pada tab General :
Chain = prerouting
Connection mark=Renval1-con (pilih dari dropdown menu)
Pada tab Action :
Action = mark packet
New packet mark = Renval1
Kemudian klik Aplly dan OK.
Gambar 5.24 Konfigurasi Mangle kedua PC Renval1
82
b) Ruang Tata Usaha
Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai
berikut :
Pada tab General :
Chain = prerouting
Src.address = 192.168.200.7
Pada tab Action :
Action = mark connection
New connection mark = Tu1-con
Kemudian klik Aplly dan OK.
Gambar 5.25 Konfigurasi Mangle pertama PC Tu1
Kemudian buat rule lagi (klik tanda + merah) dengan parameter
sebagai berikut :
Pada tab General :
Chain = prerouting
Connection mark = Tu1-con (pilih dari dropdown menu)
Pada tab Action :
Action = mark packet
New packet mark = Tu1
83
Kemudian klik Aplly dan OK.
Gambar 5.26 Konfigurasi Mangle pertama PC Tu1
c) Ruang Pengawas
Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai
berikut :
Pada tab General :
Chain = prerouting
Src.address = 192.168.200.9
Pada tab Action :
Action = mark connection
New connection mark = Pengawas-con
Kemudian klik Aplly dan OK.
84
Gambar 5.27 Konfigurasi Mangle pertama PC Pengawas
Kemudian buat rule lagi (klik tanda + merah) dengan parameter
sebagai berikut :
Pada tab General :
Chain = prerouting
Connection mark = Pengawas-con
Pada tab Action :
Action = mark packet
New packet mark = Pengawas
Kemudian klik Aplly dan OK.
Gambar 5.28 Konfigurasi Mangle kedua PC Pengawas
85
d) Ruang Keuangan
Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai
berikut :
Pada tab General :
Chain = prerouting
Src.address = 192.168.200.10
Pada tab Action :
Action = mark connection
New connection mark = Keuangan1-con
Kemudian klik Aplly dan OK.
Gambar 5.29 Konfigurasi Mangle pertama PC Keuangan1
Kemudian buat rule lagi (klik tanda + merah) dengan parameter
sebagai berikut :
Pada tab General :
Chain = prerouting
Connection mark = Keuangan1-con
Pada tab Action :
Action = mark packet
New packet mark = Keuangan1
Kemudian klik Aplly dan OK.
86
Gambar 5.30 Konfigurasi Mangle Kedua PC Keuangan1
e) Ruang Dikmen
Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai
berikut :
Pada tab General :
Chain = prerouting
Src.address = 192.168.200.12
Pada tab Action :
Action = mark connection
New connection mark = Dikmen1-con
Kemudian klik Aplly dan OK.
Gambar 5.31 Konfigurasi Mangle Pertama PC Dikmen1
87
Kemudian buat rule lagi (klik tanda + merah) dengan parameter
sebagai berikut :
Pada tab General :
Chain = prerouting
Connection mark = Dikmen1-con
Pada tab Action :
Action = mark packet
New packet mark = Dikmen1
Kemudian klik Aplly dan OK.
Gambar 5.32 Konfigurasi Mangle Kedua PC Dikmen1
f) Ruang Olahraga
Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai
berikut :
Pada tab General :
Chain = prerouting
Src.address = 192.168.200.15
Pada tab Action :
Action = mark connection
New connection mark = Olahraga1-con
Kemudian klik Aplly dan OK.
88
Gambar 5.33 Konfigurasi Mangle Pertama PC Olahraga1
Kemudian buat rule lagi (klik tanda + merah) dengan parameter
sebagai berikut :
Pada tab General :
Chain = prerouting
Connection mark = Olahraga1-con (pilih dari dropdown
menu)
Pada tab Action :
Action = mark packet
New packet mark = Olahraga1
Kemudian klik Aplly dan OK.
Gambar 5.34 Konfigurasi Mangle Kedua PC Olahraga1
89
Hasil konfigurasi mangle semua client.
Gambar 5.35 Hasil akhir Konfigurasi Mangle
2) Konfigurasi queue tree
Klik menu Queues, kemudian klik menu Queues Tree
Gambar 5.36 Konfigurasi queue tree
90
a) Client Renval1
Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai
berikut :
Pada tab General :
Name = Renval1-down
Parent = local ( interface yang arah keluar )
Parent Mark = Renval1
Queue Type = defauld
Priority = 8
Limit At = 32k
Max Limit = 128k
Kemudian klik Aplly dan OK.
Gambar 5.37 Konfigurasi queue tree PC Renval1
91
b) Client Renval3
Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai
berikut :
Pada tab General :
Name = Renval3-down
Parent = local ( interface yang arah keluar )
Parent Mark = Renval3
Queue Type = defauld
Priority = 8
Limit At = 64k
Max Limit = 128k
Kemudian klik Aplly dan OK.
Gambar 5.38 Konfigurasi queue tree PC Renval3
92
c) Client Tata Usaha
Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai
berikut :
Pada tab General :
Name = Tu1-down
Parent = local ( interface yang arah keluar )
Parent Mark = Tu1
Queue Type = defauld
Priority = 8
Limit At = 64k
Max Limit = 128k
Kemudian klik Aplly dan OK.
Gambar 5.39 Konfigurasi queue tree PC Tata Usaha
93
d) Client Pengawas
Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai
berikut :
Pada tab General :
Name = Pengawas-down
Parent = local ( interface yang arah keluar )
Parent Mark = Pengawas
Queue Type = defauld
Priority = 8
Limit At = 32k
Max Limit = 64k
Kemudian klik Aplly dan OK.
Gambar 5.40 Konfigurasi queue tree PC Pengawas
94
e) Client Keuangan
Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai
berikut :
Pada tab General :
Name = Keuangan1-down
Parent = local ( interface yang arah keluar )
Parent Mark = Keuangan1
Queue Type = defauld
Priority 8
Limit At = 32k
Max Limit = 64k
Kemudian klik Aplly dan OK.
Gambar 5.41 Konfigurasi queue tree PC Keuangan1
95
f) Client Dikmen
Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai
berikut :
Pada tab General :
Name = Dikmen1-down
Parent = local ( interface yang arah keluar )
Parent Mark = Dikmen1
Queue Type = defauld
Priority 8
Limit At = 64k
Max Limit = 128k
Kemudian klik Aplly dan OK.
Gambar 5.42 Konfigurasi queue tree PC Dikmen1
96
g) Client Dikdas
Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai
berikut :
Pada tab General :
Name = Dikdas1-download
Parent = local ( interface yang arah keluar )
Parent Mark = Dikdas1
Queue Type = defauld
Priority 8
Limit At = 32k
Max Limit = 64k
Kemudian klik Aplly dan OK.
Gambar 5.43 Konfigurasi queue tree PC Dikdas1
97
h) Ruang Ketenagaan
Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai
berikut :
Pada tab General :
Name = Ketenagaan1-download
Parent = local ( interface yang arah keluar )
Parent Mark = Ketenagaan1
Queue Type = defauld
Priority 8
Limit At = 32k
Max Limit = 64k
Kemudian klik Aplly dan OK.
Gambar 5.44 Konfigurasi queue tree PC Ketenagaan1
98
Setelah semua konfigurasi queue tree untuk client yang akan di
manajemen bandwidtnya selesai maka akan tampil seperti gambar di
bawah ini :
Gambar 5.45 Hasil akhir Konfigurasi queue tree
99
C. KONFIGURASI CLIENT DAN PENGUJIAN SISTEM
Pengujian System jaringan ini menggunakan media kabel, Pengujian ini
terdiri dari tes koneksi antara komputer dengan komputer, komputer dengan
PC router, komputer ke Internet dan Pengecekan besar Bandwidth.
1. Konfigurasi IP Adrdress Client
Konfigurasi yang perlu dilakukan adalah mengisi Ip address client
dengan langkah sebagai berikut :
e) Klik start kemudian pilih control panel
Gambar 5.46 Control Panel
f) Pilih network connection
Gambar 5.47 Network Connection
100
g) Setelah masuk network connection, pilih logo ethernet untuk
masuk ke local area connection properties. Kemudian pilih
internet protocol (TCP/IP) Seperti terlihat pada gambar berikut :
Gambar 5.48 Local Area Connection Properties
h) klik use the following ip address.
Kemudian isi ip address sesuai dengan daftar ip address yang
telah ditentukan.
101
1) Ruang Perencanaan
Gambar 5.49 Konfigurasi ip address PC Renval
2) Ruang Tata Usaha
Gambar 5.50 konfigurasi ip address PC Tata Usaha
102
3) Ruang Dikmen
Gambar 5.51 konfigurasi ip address PC Dikmen
4) Ruang Ketenagaan
Gambar 5.52 konfigurasi ip address PC Ketenagaan
103
2. Pengujian antar komputer client
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui koneksi antara
komputer client yang ada dalam jaringan di Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga Kota Pekalongan.
a. Pengujian komputer client di Ruang Perencanaan
Pengujian di ruang perencanaan dengan ip address
192.168.200.3 melakukan koneksi ke client dengan ip address
192.168.200.7, dan hasilnya komputer terhubung dengan
konektivitas 32 bytes, seperti gambar dibawah ini :
Gambar 5.53 Tes koneksi client di ruang Perencanaan
b. Pengujian komputer client di Ruang Tata Usaha
Pengujian di ruang tata usaha dengan ip address
192.168.200.8 melakukan koneksi ke client dengan ip address
192.168.200.12, dan hasilnya komputer terhubung dengan
konektivitas 32 bytes, seperti gambar dibawah ini :
104
Gambar 5.54 Tes koneksi client di ruang Tata usaha
c. Pengujian komputer client di Ruang Dikmen
Pengujian di ruang dikmen dengan ip address
192.168.200.12 melakukan koneksi ke client dengan ip address
192.168.200.19, dan hasilnya komputer terhubung dengan
konektivitas 32 bytes, seperti gambar dibawah ini :
Gambar 5.55 Tes koneksi client di ruang Dikmen
105
d. Pengujian komputer client di Ruang Ketenagaan
Pengujian di ruang ketenagaan dengan ip address
192.168.200.19 melakukan koneksi ke client dengan ip address
192.168.200.3, dan hasilnya komputer terhubung dengan
konektivitas 32 bytes, seperti gambar dibawah ini :
Gambar 5.56 Tes koneksi client di ruang Ketenagaan
106
3. Pengujian komputer client dengan Router
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui koneksi antara
komputer client dengan router yang ada dalam jaringan di Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.
a. Pengujian komputer client di Ruang Perencanaan dengan
router.
Pengujian di ruang perencanaan dengan ip address
192.168.200.3 melakukan koneksi ke router dengan ip address
192.168.200.1, dan hasilnya komputer terhubung dengan
konektivitas 32 bytes, seperti gambar dibawah ini :
Gambar 5.57 Tes koneksi client ke router dengan ping
di ruang Perencanaan
b. Pengujian komputer client di Ruang Tata Usaha dengan router.
Pengujian di ruang tata usaha dengan ip address
192.168.200.8 melakukan koneksi ke router dengan ip address
192.168.200.1, dan hasilnya komputer terhubung dengan
konektivitas 32 bytes, seperti gambar dibawah ini :
107
Gambar 5.58 Tes koneksi client ke router dengan ping
di ruang Tata Usaha
c. Pengujian komputer client di Ruang Dikmen dengan router.
Pengujian di ruang dikmen dengan ip address
192.168.200.12 melakukan koneksi ke router dengan ip address
192.168.200.1, dan hasilnya komputer terhubung dengan
konektivitas 32 bytes, seperti gambar dibawah ini :
Gambar 5.59 Tes koneksi client ke router dengan ping
di ruang Dikmen
108
d. Pengujian komputer client di Ruang Ketenagaan dengan router.
Pengujian di ruang ketenagaan dengan ip address
192.168.200.19 melakukan koneksi ke router dengan ip address
192.168.200.1, dan hasilnya komputer terhubung dengan
konektivitas 32 bytes, seperti gambar dibawah ini :
Gambar 5.60 Tes koneksi client ke router dengan ping
di ruang Ketenagaan
109
4. Pengujian komputer client ke Internet
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui koneksi antara
komputer client ke internet yang ada dalam jaringan di Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.
a. Pengujian komputer client ke internet di Ruang Perencanaan.
1) Koneksi ke internet dengan cara ping
Pengujian di ruang perencanaan dengan ip address
192.168.200.3 melakukan koneksi ke modem dengan ip
address 118.98.163.17, dan hasilnya komputer terhubung
dengan konektivitas 32 bytes, seperti gambar dibawah ini :
Gambar 5.61 Tes koneksi internet dengan ping
di ruang Perencanaan
110
2) Pengujian menggunakan web browser.
Gambar 5.62 Pengujian dengan web browser
di ruang Perencanaan
b. Pengujian komputer client ke internet di Ruang Tata Usaha.
1) Koneksi ke internet dengan cara ping
Pengujian di ruang tata usaha dengan ip address
192.168.200.8 melakukan koneksi ke modem dengan ip
address 118.98.163.17, dan hasilnya komputer terhubung
dengan konektivitas 32 bytes, seperti gambar dibawah ini :
Gambar 5.63 Tes koneksi internet dengan ping
di ruang Tata Usaha
111
2) Pengujian menggunakan web browser.
Gambar 5.64 Pengujian dengan web browser
di ruang Tata Usaha
c. Pengujian komputer client ke internet di Ruang Dikmen.
1) Koneksi ke internet dengan cara ping
Pengujian di ruang dikmen dengan ip address
192.168.200.12 melakukan koneksi ke modem dengan ip
address 118.98.163.17, dan hasilnya komputer terhubung
dengan konektivitas 32 bytes, seperti gambar dibawah ini :
Gambar 5.65 Tes koneksi internet dengan ping
di ruang Dikmen
112
2) Pengujian menggunakan web browser.
Gambar 5.66 Pengujian dengan web browser
di ruang Dikmen
d. Pengujian komputer client ke internet di Ruang Ketenagaan.
1) Koneksi ke internet dengan cara ping
Pengujian di ruang ketenagaan dengan ip address
192.168.200.19 melakukan koneksi ke modem dengan ip
address 118.98.163.17, dan hasilnya komputer terhubung
dengan konektivitas 32 bytes, seperti gambar dibawah ini :
Gambar 5.67 Tes koneksi internet dengan ping
di ruang Ketenagaan
113
2) Pengujian menggunakan web browser.
Gambar 5.68 Pengujian dengan web browser
di ruang Ketenagaan
5. Pengujian besar bandwidth di masing-masing client.
Pengujian besar bandwidth dilakukan dengan mengunjungi
website http://noc.depdiknas.go.id/. Tes dilakukan di masing-masing
client di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.
a. Clien Renval1
Gambar 5.69 Tes bandwidth client Perencanaan
Hasil tes kecepatan menunjukkan bahwa bandwidth yang
dimiliki PC Renval1 adalah 250,70 kbps sesuai dengan manejemen
bandwidthnya yaitu maksimal 256 kbps.
114
b. Client Tata Usaha
Gambar 5.70 Tes bandwidth client Tata Usaha
Hasil tes kecepatan menunjukkan bahwa bandwidth yang
dimiliki PC Tu1 adalah 116,30 kbps sesuai dengan manejemen
bandwidthnya yaitu maksimal 128 kbps.
c. Client Pengawas
Gambar 5.71 Tes bandwidth client Pengawas
Hasil tes kecepatan menunjukkan bahwa bandwidth yang
dimiliki PC Pengawas adalah 52,70 kbps sesuai dengan manejemen
bandwidthnya yaitu maksimal 256 kbps.
.
115
d. Client Keuangan
Gambar 5.72 Tes bandwidth client Keuangan
Hasil tes kecepatan menunjukkan bahwa bandwidth yang
dimiliki PC Keuangan1 adalah 62,40 kbps sesuai dengan manejemen
bandwidthnya yaitu maksimal 64 kbps.
e. Client Dikmen
Gambar 5.73 Tes bandwidth client Dikmen
Hasil tes kecepatan menunjukkan bahwa bandwidth yang
dimiliki PC Dikmen1 adalah 118,20 kbps sesuai dengan manejemen
bandwidthnya yaitu maksimal 128 kbps.
116
f. Client Olahraga
Gambar 5.74 Tes bandwidth client Olahraga
Hasil tes kecepatan menunjukkan bahwa bandwidth yang
dimiliki PC Olahraga1 adalah 53,10 kbps sesuai dengan manejemen
bandwidthnya yaitu maksimal 64 kbps.
g. Client Dikdas
Gambar 5.75 Tes bandwidth client Dikdas
Hasil tes kecepatan menunjukkan bahwa bandwidth yang
dimiliki PC Dikdas1 adalah 56,70 kbps sesuai dengan manejemen
bandwidthnya yaitu maksimal 64 kbps.
117
h. Client Ketenagaan
Gambar 5.76 Tes bandwidth client Ketenagaan
Hasil tes kecepatan menunjukkan bahwa bandwidth yang
dimiliki PC Ketenagaan1 adalah 111,50 kbps sesuai dengan
manejemen bandwidthnya yaitu maximal 128 kbps.
Hasil Pengecekan besar bandwidth di masing-masing kantor di
Dinas Pendidikan Pemuda dan olahraga Kota Pekalongan berbeda-beda,
hal itu dikarenakan pembagian bandwidth di masing-masing kantor di
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olaraga Kota Pekalongan berbeda-beda
sesuai dengan kebutuhan akses Internet di masing-masing bagian kantor.
Hasil pengecekan besar bandwidth bisa berubah, hal itu
disebabkan oleh banyaknya client yang sedang menggunakan internet dan
melemahnya koneksi internet dari Provider Jardiknas itu sendiri.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Setelah melalui tahapan – tahapan dalam perancangan dan tahapan
implementasi membangun PC router untuk memanajemen bandwidth yang
ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan dengan
sistem operasi Mikrotik 2.9.27, telah terlaksana sesuai dengan rencana dan
berhasil, maka mendapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. PC router mikrotik yang telah diimplementasikan telah mampu
menghubungkan semua computer client di semua bagian kantor di Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.
2. Router Mikrotik dapat memanajemen bandwidth sesuai dengan
kebutuhan bandwidth di masing-masing bagian kantor Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan.
3. Setelah memanajemen bandwidth koneksi internet menjadi lancar dan
stabil di masing – masing bagian kantor di Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga Kota Pekalongan.
4. Router Mikrotik dapat memudahkan administrator dalam memantau
akses internet di masing-masing bagian kantor karena telah dilakukan
manajemen bandwidth tersebut.
B. SARAN
Agar pengelolaan manajemen bandwidth menggunakan Router Mikrotik
dapat terimplementasikan dengan lebih baik, maka perlu saran-saran yang
kiranya dapat menunjang Pengelolaan Manajemen Bandwidth Menggunakan
Router Mikrotik ini, yaitu :
1. Bagi peneliti lanjutan dapat menambahkan MAC Address sebagai
tambahan untuk melakukan manajemen bandwidth.
118
119
2. Langkah-langkah konfigurasi yang telah dilakukan dapat
didokumentasikan atau di backup sehingga apabila terjadi kerusakan dapat
membangun kembali manajemen bandwidth menggunakan Router
Mikrotik tersebut.
3. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik diharap menggunakan komputer
dengan spesifikasi yang lebih baik.
4. Dari sisi keamanan, router mikrotik yang telah dikonfigurasikan masih
minim proteksi. Proteksi yang diberikan hanya berupa password pada saat
masuk ke konfigurasi router. Dari penjelasan tersebut nantinya mungkin
dapat dipikirkan bagaimana memproteksi router mikrotik yang telah
dibangun dengan lebih baik.
120
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, Dian, 2008, Teknologi jaringan komputer,
http://www.ilmukomputer.com diakses pada tanggal 10 Mei 2009.
Anton Rahardja, Management Bandwidth, http://.sourceforge.net, diakses pada
tanggal 12 Oktober 2009.
Herlambang, M.L and Catur, L. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa
Depan Menggunakan Mikrotik RouterOSTM
. Andi, Yogyakarta.
Kustanto and Saputro, D.T. 2008. Membangun Server Internet dengan Mikrotik
OS. Gava Media, Yogyakarta.
Mikrotik, 2008, Sejarah Mikrotik, http://www.mikrotik.co.id diakses pada tanggal
12 Oktober 2009.
Yuhefizar, Tutorial komputer dan jaringan, http://www.ilmukomputer.com
diakses pada tanggal 10 Mei 2009.
Pengertian Bandwidth, http://fullcolours.web.id/ diakses pada tanggal 15
November 2009.
http://mikrotik-id.blogspot.com/ diakses pada 12 Oktober 2009.
http://yuhartono.files.wordpress.com/2008/05/definisi-router.doc diakses pada 13
Oktober 2009.
http://channel-11.net/ diakses pada 15 November 2009.
http://www.baliorange.web.id/definisi-bandwidth-data-transfer/ diakses pada 15
November 2009.
http://www.echo.or.id diakses pada 15 November 2009.
122
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama lengkap : Khoirul Anam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, tanggal lahir : Pekalongan, 28 Januari 1989
Alamat : Kuripan Kidul Gg.2 / 17c RT. 01/01
Pekalongan 51135
Website : http://khoirulanam.multiply.com
Email : [email protected]
Kewarganegaraan : WNI
Riwayat pendidikan formal
- D3 Manajemen Informatika, STMIK Widya Pratama Pekalongan.
(2007/2010).
- SMK Negeri 2 Pekalongan. (2004/2007).
- SMP Negeri 16 Pekalongan. (2001/2004).
- MI Salafiyah Kuripan Kidul, Pekalongan. (1995/2001).
Sertifikat-sertifikat keahlian
- TOEIC (2008).
- CCNA (Cisco Certified Network Associate), (2008).
- Sertifikat keterampilan komputer dan pengelolaan informasi (KKPI)
(2008).
Pengalaman
- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan, sebagai
Mahasiswa Magang Operator database dan website pendidikan. (2007-
2010).
123
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama lengkap : Faizal Afif
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, tanggal lahir : Pekalongan, 24 September 1989
Alamat : Jl. Dr Wahidin No. 108
Pekalongan 51121
Website : http://faizalafif.blogspot.com
Email : [email protected]
Kewarganegaraan : WNI
Riwayat pendidikan formal
- D3 Manajemen Informatika, STMIK Widya Pratama Pekalongan.
(2007/2010).
- SMK Negeri 2 Pekalongan. (2004/2007).
- SMP Negeri 6 Pekalongan. (2001/2004).
- SD Muhammadiyah 02 Noyontaan, Pekalongan. (1995/2001).
Sertifikat-sertifikat keahlian
- TOEIC (2008).
- CCNA (Cisco Certified Network Associate), (2008).
- Sertifikat keterampilan komputer dan pengelolaan informasi (KKPI)
(2008).
Pengalaman
- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan, sebagai
Mahasiswa Magang Operator database dan website pendidikan. (2007-
2010).
Top Related