Dana Bos Rp 4,9 Miliar Dipakai Beli Lahan di Banjarbaru,
Terdakwa Dituntut 12 Tahun
BANJARMASINPOST.CO.ID
Sidang dugaan korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Dinas
Pendidikan Kabupaten Kotabaru dengan terdakwa Selamat S.H., M.H. memasuki tahap
penuntutan.
JPU Syaiful pada Kejari Kotabaru mengatakan, selain menuntut Bendahara di Dinas
Pendidikan Kotabaru 12 tahun penjara, denda Rp 500 juta subsider 1 tahun, terdakwa juga
harus membayar uang pengganti sebesar Rp 4,9 miliar, dengan ketentuan apabila tidak dapat
membayar diganti kurungan selama 1 tahun.
Tuntutan yang dikemukakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari)
Kotabaru, karena dia sebagai terdakwa dalam perkara korupsi dan Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) dan dana Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) dianggap terbukti
bersalah dan melanggar hukum, yaitu pasal 2 jo pasal 18 UU No. 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan Atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Menurut JPU tinggi dan beratnya tuntutan dikarenakan tidak ada niat terdakwa untuk
mengembalikan uang negara yang telah dibelikan lahan di Banjarbaru. Atas tuntutan itu
terdakwa yang didampingi penasehat hukumnya akan melakukan pembelaan atau pledoi.
Terdakwa Selamat S.H., M.H. selaku bendahara di Dinas Pendidikan Kotabaru
mengaku telah mengelola dana BOS sejak tahun anggaran 2013. Sejak saat itu juga tidak
pernah disalurkan kepada ratusan sekolah baik tingkat sekolah dasar sampai menengah
sederajat. Berdasarkan pengakuan terdakwa terdapat kerugian negara sebesar Rp 5,5 miliar
lebih, tetapi dari perhitungan BPKP hanya Rp 4,9 miliar lebih.
Menurut dakwaan yang disampaikan JPU Syaiful Bahri S.H. dari Kejaksaan Negeri
Kotabaru di hadapan majelis hakim yang dipimpin hakim Affandi yang didampingi hakim ad
hoc Dana Hanura dan Agus Salim, terdakwa selaku bendahara BOS di instansi tersebut
menyelewengkan dana tersebut dengan tidak menyalurkan pada sekolah yang berhak dan
dana digunakan untuk kepentingan diri sendiri.
Sumber berita: http://banjarmasin.tribunnews.com, Dana Bos Rp 4,9 Miliar Dipakai Beli Lahan di Banjarbaru,
Terdakwa Dituntut 12 Tahun, Selasa, 12 April 2016.
http://www.jawapos.com, Korupsi Dana BOS, Bendaharawan Dinas Pendidikan Dituntut 12 Tahun
Penjara, Selasa, 12 April 2016.
Catatan berita:
Menurut Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,
yang termasuk dalam tindak pidana korupsi adalah: Setiap orang yang dikategorikan melawan
hukum, melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri, menguntungkan diri sendiri atau orang
lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang
ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara.
Setelah jaksa penuntut umum selesai membacakan surat tuntutannya maka giliran diberikan hak
kepada terdakwa dan atau penasehat hukumnya untuk mengajukan pembelaan (pledoi) (pasal 182
KUHAP). Pembelaan (pledoi) bertujuan untuk memperoleh putusan hakim yang membebaskan
terdakwa dari segala dakwaan atau melepaskan terdakwa dari segala tuntutan hukum ataupun
setidak-tidaknya hukumana pidana seringan-ringannya.
BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya
operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar.
Namun demikian, ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan
dibiayai dengan dana BOS, sesuai petunjuk teknis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Menurut
Peraturan Mendiknas Nomor 69 Tahun 2009, standar biaya operasi nonpersonalia adalah standar
biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 (satu) tahun
sebagai bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan
kegiatan pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai Standar Nasional Pendidikan.
Untuk sekolah dasar dan sekolah menengah pertama adalah BOS (Bantuan Operasional Sekolah),
sedangkan untuk kalangan sekolah menengah atas adalah BOMM (Bantuan Operasional
Manajemen Mutu). Tujuan adanya BOMM untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran
melalui pengadaan bahan praktik dan atau bahan ajar/modul/alat bantu pembelajaran. (Panduan
Pelaksanaan BOMM tahun 2009, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
2009).
Landasan hukum kebijakan penyaluran dan pengelolaan dana BOS Tahun 2012 antara lain:
a. Peraturan Menteri Keuangan No. 201/PMK.07/2011 tentang Pedoman Umum dan Alokasi
BOS Tahun Anggaran 2012;
b. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 51/2011 Tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana BOS dan Laporan Keuangan BOS Tahun Anggaran 2012;
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pengelolaan BOS.
Top Related