DAMPAK PERKEMBANGAN
APOTEK WARALABA BAGI DUNIA
KESEHATAN
Apotek dapat dibedakan berdasarkan menejemen dan kepemilikannya, yakni
apotek mandiri dan apotek waralaba. Apotek mandiri yang berdiri dengan nama, sistem,
dan kebijakan internal yang dibuat oleh si pemilik. Sedangkan apotek waralaba
(Franchise) ialah apotek yang didirikan berdasarkan perjanjian antar pemberi dan
penerima waralaba dimana penerima waralaba diberikan hak untuk menjalankan usaha
dengan memanfaatkan dan/atau menggunakan hak kekayaan intelektual, fasilitas, ciri
khas, dan nama pemberi waralaba. Selain itu, penerima waralaba memiliki kewajiban
menyediakan imbalan kepada pemberi waralaba secara berkesinambungan yang telah di
sepakati oleh kedua belah pihak.
Pernahkah kita memperhatikan apotekapotek dipinggiran jalan? Apakah
memiliki gedung mewah, megah, terlihat bersih, warnanya terang? Apakah itu yang
dimaksud apotek waralaba?
Sebenarnya menurutku sangatlah mudah untuk membedakan antara apotek
mandiri dengan apotek waralaba, yakni dilihat dengan merek nama apotek. Seperti
K-24, KIMIA FARMA, atau Apotek Century. Apotek apotek inilah yang telah berhasil
merenggut lapangan pekerjaan untuk para farmasis yang ingin membuka apoteknya
sendiri. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Karna apotek-apotek waralaba mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik
dibandingkan apotek mandiri : persedian obat lengkap, memiliki ruang tunggu ber-AC,
pelayanannya cepat dan selalu mengikuti prosedur yang berlaku pada apotek tersebut.
Selain itu, seiring berjalannya waktu permintaan masyarakat akan obat meningkat yang
menyebabkan seringnya permintaan obat dari apotek ke pabrik untuk membuat suatu
obat yang memiliki mutu lebih tinggi dan berkualitas agar konsumen merasa puas.
Sesungguhnya, apotek waralaba ini memiliki sebuah kecacatan yang besar.
Tetapi seolah-olah tidak terlihat kesalahan apa yang diperbuat. Keselahan atau
kecacatan itu antara lain :
Terkikisnya apotek apotek mandiri akibat kalah bersaing untuk
mendapatkan kepercayaan akan masyrakat, karna masyarakat akan lebih
menilai bahwa apotek waralaba lebih bagus daripada apotek mandiri
Apotek waralaba memiliki suatu sistem yang mengedepankan laba atau
untung dibandingkan dengan aspek-aspek yang lain. Maksudnya apoteker
apotek waralaba sering mengabaikan pasien yang bertanya akan fungsi obat
yang pasien beli untuk mengejar target yang telah ditetapkan oleh pemberi
waralaba. Seharusnya, seorang farmasis harus menerapkan poin-poin dalam
9 bintang farmasi yang sebagai care-giver atau pemberi informasi kepda
masyarakat yang membutuhkan.
Membuat pandangan tentang apotek kepada masyrakat hanya sebagai
tempat membelinya obat.
Oleh sebab itu, kita sebagai seorang farmasis kelak merubah cara atau sistem
yang mengedepankan laba dari pada poin poin 9bintang farmasi. Agar diharapkan
kedepannya para apoteker inilah yang akan membuat dan memajukan Indonesia,
khususnya dalam bidang kefarmasian.
Daftar Pustaka
Anonim, 2009, Terkikisnya Apotek Individu Oleh Adanya Apotek Waralaba,
http://kambingjantan87.wordpress.com/2009/10/30/terkikisnya-apotek-individu-olehada
nya-apotek-waralaba/, diakses 18 Agustus 2014
Koto, Nur Putri, 2012, Apotek Mandiri vs Apotek Waralaba, http://m.kompasiana.com/
post/read/453410/1/apotek-mandiri-vs-apotek-waralaba.html, diakses tanggal 18
Agustus 2014
Toyama, 2013, Peran Apoteker Dlam Dunia Kesehatan, http://mappakacinna.word
press.com/2013/09/29/peran-apoteker-dalam-dunia-kesehatan/, diakses tanggal 18
Agustus 2014
Top Related