Download - daftar obat

Transcript

D i g o x i n 0.25 Mg Generik

Komposisi :Tiap tablet mengandung digoksin 0,25 mg.Cara Kerja Obat :Digoksin merupakan prototipe glikosida jantung yang berasal dari Digitalis lanata. Mekanisme kerja digoksin melalui 2 cara, yaituefek langsung dan tidaklangsung. Efek langsung yaitu meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung (efek inotropik positif). Hal ini terjadi berdasarkan penghambatan enzim Na+, K+ -ATPasedan peningkatan arus masuk ionkalsium keintra sel. Efektidak langsung yaitu pengaruh digoksin terhadap aktivitas saraf otonom dan sensitivitas jantung terhadap neurotransmiter.Indikasi : Untuk payah jantung kongestif, fibrilasi atrium, takikardia atrium proksimal dan flutter atrium.

Dewasa:

Dosis digitalisasi rata-rata 3-6 tablet sehari dalam dosis terbagi.Untuk digitalisasi cepat dimulai2 - 3 tablet, diikuti 1 -2 tablet tiap 6-8 jam sampai tercapai digitalisasi penuh. Untuk digitalisasi lambat dan dosis penunjang 1/2-2 tabletsehari (1/2 - 1 tablet pada usia lanjut), tergantung pada berat badan dan kecepatan bersihan kreatinin.Dosis harusdikurangi pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal.Anak-anak dibawah 10 tahun :0.025 mg/kg BB sehari dalam dosis tunggalatau terbagi.Peringatan dan Perhatian :Dosis lebih rendah pada pasien dengan berat badan rendah.usia lanjut, hipokalemia dan hipotiroid. Setelah pemberian selama 14 hari, dosis hams diturunkan dan disesuaikan dengan respon pasien. Hati-hati pemberian pada ibu hamil dan menyusui.Hati-hati pemberian pada penderita gagal jantung yang menyertai glomerulonefritis akut, karditis berat, gangguan fungsi ginjal sedang sampai berat, hipokalsemia, hipomagnesemia, aritmia atrium yang disebabkan keadaan hipermetabolik, penyakit nodus SA, Sindroma Wolff - Parkinson - White, perikarditis konstriktif kronik, bayi neonatus dan bayi prematur. Blok AV tidak lengkap pada pasien dengan serangan Stokes - Adams dapat berianjut menjadi Blok AV lengkap. Jangan digunakan untuk terapi obesitas atau takikardia sinus, kecuali jika disertai gagal jantung.Digoksin dapat menimbulkan perubahan ST-T yang pgsitjf semu pada EKG selama testlatihan. Anoreksia, mual, muntan dan aritmia dapat merupakan gejala penyerta gagal jantung atau gejala-gejala keracunan digitalis. Bila timbul keracunan digitalis maka pemberian obat digitalis dandiuretik dihentikan.Efek Samping :Dapatterjadi anoreksia, mual, muntah dan sakitkepala.Gejala toksik pada jantung : kontraksi ventrikel prematur multiform atau unifocal,takikardia ventrikular, desosiasi AV, aritmia sinus, takikardia atrium dengan berbagai derajat blokAV.Gejala neurologik : depresi, ngantuk, rasa lemah, letargi, gelisah, vertigo, bingungdan halusinasi visual.Gangguan pada mata: midriasis, fotofobia, dan berbagai gangguan visus.Ginekomastia, ruam kulit makulopopularatau reaksikulit yang lain.Kontra indikasi :BlokAVtingkat 2danblok AVtotal. Aritmia supra ventrikular yang disebabkan sindroma Wolff - Parkinson - White.Fibrilasi ventrikel.Hipersensitif terhadap digoksin dan penderita dengan riwayat intoleransi terhadap preparat digitalis.Interaksi Obat :Kuinidin, verapamil, amiodarondan propafenon dapat meningkatkan kadar digitalis. Diuretik, kortikosteroid, dapat menimbulkan hipokalemia, sehingga mudah terjadi intoksikasi digitalis. Antibiotik tertentu menginaktivasi digoksin melalui metabolisme bakterial di usus bagian bawah. Propantelin, difenoksilat, meningkatkan absorpsi digoksin. Antasida, kaolin-peptin, sulfasalazin, neomisina, kolestiramin, beberapa obat kanker, menghambat absorpsi digoksin. Simpatomimetik, meningkatkan resiko aritmia. Beta - bloker, kalsium antagonis, berefek aditif dalam penghambatan konduksiAV.

Aspilets Tablet

Asam AsetilsalisilatASPILETS Chewabie mengandung asam asetilsalisilat dengan bufer, bekerja dengan mempengaruhi pusat pengatur suhu di hipotalamus sehingga dapat menurunkan demam, dan menghambat pembentukan prostaglandin sehingga dapat meringankan rasa sakit.

KOMPOSISI :

Setiap tablet mengandung :

Asam Asetilsalisilat

80 mg

INDIKASI :Untuk menurunkan demam, meringankan sakit kepala, sakit gigi dan nyeri otot. DOSIS :

Diberikan 3 kali sehari

Anak 2-6 tahun

1/2 1 tablet

Anak 6-12 tahun

1-2 tablet

Atau menurut petunjuk dokter.

Tablet boleh dihancurkan dahulu sebelum dilepaskan dari foilnya, lalu dilarutkan dalam sejumlah air atau dicampur dengan susu, dan diminum sesudah makan.AspiletsPERHATIAN :Jauhkan dari jangkauan anak-anak guna mencegah salah penggunaan.EFEK SAMPING :Kadang-kadang dapat terjadi :mual,muntah.Pemakaian jangka panjang dapat terjadi :pendarahan lambung,tukak lambung.KONTRA INDIKASI :Penderita hipersensitif (termasuk asma). Penderita tukak lambung (maag). Pernah atau sering mengalami pendarahan dibawah kulit (konsultasikan dengan dokter). Penderita hemofilia dan trombositopenia. Karena dapat meningkatkan resiko terjadinya pendarahan.Penderita yang sedang diterapi dengan antikoagulan (konsultasikan dengan dokter).

KALNEXTranexamic acid

Komposisi

Tranexamic acid kapsul:

Tiap kapsul mengandung Tranexamic acid

250 mg

Tranexamic acid tablet:

Tiap tablet mengandung Tranexamic acid

500 mg

Tranexamicacid inieksi:

Tiap mL injeksi ( 5% W/v ) mengandung Tranexamic acid

50 mg

Tranexamicacid inieksi:

Tiap mL injeksi ( 10% M/v ) mengandung Tranexamicacid

100 mg

Struktur kimia

Tranexamic acid merupakan zat hablur atau serbuk hablur putih,tidak berbau dengan rasa pahit,serta mempunyai struktur kimia sebagai berikut:Tranexamic acid larut dalam air pada 25 derajat C dengan konsentrasi kira-kira 11%,sedikit larut dalam metanol,etanol dan benzene dan sangat sedikit larut dalam eter dan aseton.

Farmakologi. AKivitas antiplasminik KALNEX menghambat aktivitas dari aktivator plasminogen dan plasmin.Aktivitas anti plasminik dari KALNEX telah dibuktikan dengan berbagai percobaan "invilro" penentuan aktivitas plasmin dalam darah dan aktivitas plasma setempat,setelah diberikan pada tubuh manusia.. Aktivitas hemostatis KALNEX mencegah degradasi fibrin,pemecahan trombosit,peningkatan kerapuhan vascular dan pemecahan faktor koagulasi.Efek ini terlihat secara klinis dengan berkurangnya jumlah perdarahan,berkurangnya waktu perdarahan dan lama perdarahan.

Indikasi

-

Untuk fibrinolisis lokal seperti epistaksis,prostatektomi,konisasiserviks.

-

Edemaangioneurotikherediter.

-

Perdarahan abnormal sesudah operasi.

-

Perdarahan sesudah operasi gigi pada penderita hemofilia.

Dosis dan cara pemberian

KALNEX 250 mg kapsul:

Dosis lazim secara oral untuk dewasa:

sehari 3-4 kali 1-2 kapsul.

KALNEX@ 500 mg tablet:

Dosis lazim secara oral untuk dewasa :

sehari 3-4 kali 1 tablet.

KATNEX 50 mg injeksi

Sehari 1-2 ampul (5-10 mL) disuntikkan secara intravena atau intramuskular,dibagi dalam 1-2 dosis.Pada waktu atau setelah operasi,bila diperlukan dapat diberikan sebanyak 2-10 ampul (10-50 mL) dengan cara infus intravena.

KALNEX 100mg injeksi:

2,5-5 mL per hari disuntikkan secara inlravena atau intramuskular,dibagi dalam 1-2 dosis.Pada waktu atau sesudah operasi,bila perlu,5-25 mL diberikan dengan cara infus intravena.Dosis KALNEx harus disesuaikan dengan keadaan pasien masing-masing sesuai dengan umur atau kondisi klinisnya.

Peringatan dan perhatian

.

Bila diberikan secara intravena,dianjurkan untuk menyuntikkan nya perlahan-lahan seperti halnya pemberian/penyuntikan sediaan kalsium (10 mL/1-2 menit).

.

Hati hati digunakan pada penderita insufisiensi ginjal karena resiko akumulasi.

.

Pedoman untuk pasien/penderita insufisiensi ginjal berat.

.

Tranexamic acid tidak diindikasikan pada hematuria yang disebabkan oleh parenkim renal,pada kondisi ini sering terjadi presipitasi fibrin dan mungkin memperburuk penyakit.

.

Tranexamic acid digunakan pada wanita hamil hanya jika secara jelas diperlukan.

.

Hati-hati diberikan pada ibu menyusui untuk menghindari resiko bayi.

Efek samping

.

Gangguan-gangguan gastrointestinal,mual,muntah-muntah,anoreksia,pusing,eksanlema dan sakit kepala dapat timbul pada pemberian secara oral.

.

Gejala-gejala ini menghilang dengan pengurangan dosis atau penghentian pengobatannya.

.

Dengan injeksi intravena yang cepat dapat menyebabkan pusing dan hipotensi.

Interaksi obat

Larutan injeksi Tanexamic acid jangan ditambahkan pada tranfusi atau injeksi yang mengandung penisillin.

Kemasan KALNEX Kapsul (250):

Dos berisi 10 strip x 10 kapsul

Reg.No.DKL9111614301A1

KALNEX Tablet (500):

Dos berisi 10 strip x 10 tablet

Reg.No.DKL9111614217A1

KALNEX Injeksi (5% w/v) 5 mL:

Dos berisi 10 ampul

Reg.No.DKL9]11614143A1

KALNEX Injeksi (10% w/v)5 mL:

Dos berisi 10 ampul

Reg.No.DKL9111614143B1

isosorbide dinitrateVASODILATOR KORONERKOMPOSISI :

Tiap tablet mengandung :

1,4 : 3,6-dianhydrosorbitol 2,5-dinitrate (isosorbide dinitrate)

5 mg

URAIAN :CEDOCARD 5, melebarkan pembuluh-pembuluh darah jantung dan bila diberikan secara sublingual, kemanjurannya sebanding dengan nitroglycerin, tetapi CEDOCARD* 5 memberikan efek yang lebih lama dengan mulainya daya kerja yang hampir sama. Pemberian nitroglycerin (0,1 - 0,6 mg) secara sublingual akan memberikan daya kerjanya setelah 1-3 menit, tetapi hanya berlangsung selama 20-30 menit. Sedangkan CEDOCARD9 5 yang diberikan secara sublingual, daya kerjanya akan terlihat dalam waktu kira-kira 2 menit dan berlangsung selama 2 sampai 3 jam. Pemberian CEDOCARD 5 secara oral, daya kerja dimulai dalam waktu 20 sampai 30 menit kemudian dan akan dipertahankan untuk sekurang-kurangnya 4 jam. Cepatnya daya kerja CEDOCARD 5 yang sebanding dengan nitroglycerin disebabkan oleh karena kelarutannya yang tinggi dalam air, dan daya kerja yang diperpanjang dari CEDOCARD 5 disebabkan oleh lebih lambatnya proses peruraian oleh enzim-enzim dibandingkan dengan nitroglycerin.INDIKASI :Untuk pengobatan angina pektoris dan untuk pencegahan terjadinya serangan angina pada penderita penyakit jantung koroner menahun. Untuk pengobatan gangguan angina sesudah infark miokardial.POSOLOGI :Untuk serangan angina pektoris, 1 tablet dilarutkan perlahan-lahan dalam mulut dibawah lidah. Untuk pengobatan pencegahan, tergantung dari beratnya penyakit, 1 sampai 2 tablet 3 atau 4 kali sehari. Untuk mencegah serangan pada malam hari, 1 sampai 2 tablet sebelum tidur.PERINGATAN DAN PERHATIAN :Pada umumnya CEDOCARD 5 tidak memberikan efek samping yang berarti, tetapi pada beberapa penderita mungkin akan menimbulkan sakit kepala yang biasanya terjadi apabila menerima dosis harian sampai 40 mg atau lebih. Tetapi sakit kepala akan berhenti, bila dosis dikurangi hingga 1/2 tablet 3 x sehari, dan tidak akan menimbulkan kembali gangguan sakit kepala, walaupun dosis dinaikkan lagi setelah beberapa hari. Pada pengobatan jangka panjang dengan CEDOCARD 5 kepekaan terhadap sakit kepala akan hilang tanpa keharusan penyesuaian dosis dan kerja memperlebar pembuluh-pembuluh darah jantung tidak akan berkurang.

INVOMITTablet Salut Selaput-Injeksi

KOMPOSISI :INVOMIT 4 Tablet Salut SelaputTiap tablet salut selaput mengandung:Ondansetron HCI dihydrate setara denganOndansetron..............................4 mgINVOMIT 8 Tablet Salut SelaputTiap tablet salut selaput mengandung:Ondansetron HCI dihydrate setara denganOndansetron..............................8 mgINVOMIT 4 InjeksiTiap ml mengandung:Ondansetron HCI dihydrate setara denganOndansetron..............................2 mgINVOMIT 8 InjeksiTiap ml mengandung:Ondansetron HCI dihydrate setara denganOndansetron..............................2 mg

FARMAKOLOGI :Ondansetron adalah antagonis reseptor 5HT yang poten dan selektif. Pemberian obat-obat kemoterapi dan radioterapi dapat menyebabkan pelepasan 5HT ke dalam usus halus yang akan merangsang refleks muntah dengan mengaktifkan serabut afferen vagal lewat reseptor 5HT3. Ondansetron menghambat dimulainya refleks ini. Aktivasi serabut afferen vagaljuga dapat menyebabkan pelepasan 5HT3 dalam area postrema, yang berlokasi di dasar ventrikel keempat, dan ini juga dapat merangsang emesis melalui mekanisme sentral. Karenanya efek Ondansetron dalam penanganan mual dan muntah yang diinduksi oleh kemoterapi dan radioterapi sitotoksik ini disebabkan oleh antagonisme reseptor 5HT3, pada neuron yang berlokasi di sistem saraf pusat maupun di sistem saraf tepi. Pada percobaan psikomotor, Ondansetron tidak mengganggu kinerja. Ondansetron tidak mengganggu konsentrasi prolaktin dalam plasma.

FARMAKOKINETIK:Konsentrasi puncak dalam plasma dicapai setelah 1,5 jam pemberian Ondansetron per oral. Bioavailabilitas absolut Ondansetron per oral mencapai 60%. Disposisi Ondansetron setelah pemberian per oral ataupun secara intravena sama dengan waktu paruh eliminasi terminal yang mencapai 3 jam, meskipun dapat diperpanjang sampai 5 jam pada penderita usia lanjut. Obat ini secara ekstensif dimetabolisme dan metabolitnya diekskresikan ke dalam feses dan urin. Ikatan protein plasma mencapai 70-76%.

INDIKASI :Untuk penanganan mual dan muntah yang disebabkan oleh kemoterapi sitotoksik dan radioterapi serta mual dan muntah setelah operasi.

KONTRA INDIKASI :Hipersensitivitas terhadap Ondansetron dan komponen lainnya.

EFEK SAMPING :Ondansetron dapat meningkatkan waktu transit usus besar dan dapat menyebabkan konstipasi pada beberapa penderita. Efek samping yang biasanya terjadi adalah sakit kepala, sedasi, diare, sensasi kemerahan atau hangat pada kepala dan epigastrum, dan yang jarang terjadi yaitu peningkatan aminotransferase yang asimptomatik. Jarang dilaporkan adanya reaksi hipersensitif yang cepat.

PERINGATAN DAN PERHATIAN :KehamilanPada hewan percobaan, Ondansetron tidak bersifat teratogenik. Belum ada percobaan yang dilakukan pada manusia. Sama seperti obat-obat lainnya, sebaiknya Ondansetron tidak digunakan pada kehamilan, terutama pada trimester pertama, kecuali bila keuntunqan yang didapat melebihi resiko yang mungkin terjadi.Wanita menyusuiPercobaan pada tikus membuktikan adanya ekskresi Ondansetron pada air susu. Karenanya ibu-ibu yang mendapat Ondansetron dianjurkan untuk tidak menyusui bayinya.

ATURAN PAKAI:Dewasa:Pada kemoterapi yang sangat emetogenik (misalnya pada pemberian Cispiatin): Mula-mula diberikan injeksi 8 mg Ondansetron intravena secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan dosis infus 1 mg Ondansetron per jam secara kontinyu selama kurang dari 24 jam atau 2 injeksi 8 mg intravena secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit dengan selang waktu 4 jam. Atau bisa juga diikuti dengan pemberian 8 mg per oral tiap 12 jam selama 5 hari.Pada kemoterapi yang kurang emetogenik (misalnya pada pemberian Cyclophosphamide, Doxorubicin, Carboplatin):Diberikan injeksi intravena 8 mg Ondansetron secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, atau diberikan 8 mg Ondansetron per oral 1-2 jam sebelum diberikan kemoterapi,di ikuti dengan 8 mg per oral tiap 12 jam selama 5 hari.Mual dan muntah akibat induksi oleh radioterapi:Diberikan 8 mg Ondansetron per oral tiap 12 jam. Dosis pertama sebaiknya diberikan 1 -2 jam sebelum dilakukan radioterapi. Lama pengobatan tergantung pada lamanya pemberian radioterapi.Anak-anak:Pengalaman masih terbatas, akan tetapi Ondansetron efektif dan dapat ditoleransi dengan baik oleh anak-anak di atas 4 tahun bila diberikan secara intravena dengan dosis 5 mg/m2 selama 15 menit, segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan pemberian 4 mg per oral tiap 12 jam selama 5 hari.Usia lanjut:Ondansetron ditoleransi dengan baik pada penderita di atas 65 tahun tanpa mengubah dosis, frekuensi ataupun cara pemberiannya.Penderita dengan gangguan fungsi ginjal:Tidak memerlukan penyesuaian dosis harian, frekuensi ataupun cara pemberian.Penderita dengan gangguan fungsi hati:Klirens Ondansetron berkurang secara bermakna dan waktu paruh serum memanjang secara bermakna pada penderita dengan gangguan fungsi hati yang moderat ataupun yang berat. Pada penderita ini,dosis total harian tidak boleh lebih dari 8 mg.

KEMASAN :INVOMIT 4 Tablet Salut SelaputDus berisi 3 strip @ 6 tablet salut selaputINVOMIT 8 Tablet Salut SelaputDus berisi 3 strip @ 6 tablet salut selaput

KETOROLAC

.: KEMASAN & NO REG :.

Ketorolac 10 mg injeksi (1 box berisi 6 ampul @ 1 mL), No. Reg. : GKL0808514843A1

Ketorolac 30 mg injeksi (1 box berisi 6 ampul @ 1 mL), No. Reg. : GKL0808514843B1

.: FARMAKOLOGI :.

FarmakodinamikKetorolac tromethamine merupakan suatu analgesik non-narkotik. Obat ini merupakan obat anti-inflamasi nonsteroid yang menunjukkan aktivitas antipiretik yang lemah dan anti-inflamasi. Ketorolac tromethamine menghambat sintesis prostaglandin dan dapat dianggap sebagai analgesik yang bekerja perifer karena tidak mempunyai efek terhadap reseptor opiat.

Uji KlinisBeberapa penelitian telah meneliti efektivitas analgesik Ketorolac tromethamine intramuskular pada dua model nyeri pasca bedah akut; bedah umum (ortopedik, ginekologik dan abdominal) dan bedah mulut (pencabutan M3 yang mengalami impaksi). Penelitian ini merupakan uji yang dirancang paralel, dosis tunggal primer, yang membandingkan Ketorolac tromethamine dengan Meperidine (Phetidine) atau Morfin yang diberikan secara intramuskular. Pada tiap model, pasien mengalami nyeri sedang hingga berat pada awal penelitian. Jika dibandingkan dengan Meperidine 50 dan 100 mg, atau Morfin 6 dan 12 mg pada pasien yang mengalami nyeri pasca bedah, Ketorolac tromethamine 10, 30 dan 90 mg menunjukkan pengurangan nyeri yang sama dengan Meperidine 100 mg dan Morfin 12 mg. Onset aksi analgesiknya sebanding dengan Morfin. Durasi analgesia Ketorolac tromethamine 30 mg dan 90 mg lebih lama daripada narkotik. Berdasarkan pertimbangan efektivitas dan keamanan setelah dosis berulang, dosis 30 mg menunjukkan indeks terapetik yang terbaik. Suatu penelitian multisenter, multi-dosis (20 dosis selama 5 hari), pasca bedah (bedah umum) membandingkan Ketorolac tromethamine 30 mg dengan Morfin 6 dan 12 mg dimana tiap obat hanya diberikan bila perlu. Efek analgesik keseluruhan dari Ketorolac tromethamine 30 mg berada di antara Morfin 6 mg dan 12 mg, walaupun perbedaan antara Ketorolac tromethamine 30 mg dan Morfin 12 mg tidak bermakna secara statistik. Tidak tampak adanya depresi napas setelah pemberian Ketorolac tromethamine pada uji klinis kontrol. Ketorolac tromethamine tidak menyebabkan konstriksi. Pada pasien pasca bedah, dibandingkan dengan plasebo : Ketorolac tromethamine tidak menyebabkan kantuk dan dibandingkan dengan Morfin, Ketorolac lebih sedikit menyebabkan kantuk.

FarmakokinetikKetorolac tromethamine diserap dengan cepat dan lengkap setelah pemberian intramuskular dengan konsentrasi puncak rata-rata dalam plasma sebesar 2,2 mcg/ml setelah 50 menit pemberian dosis tunggal 30 mg. Waktu paruh terminal plasma 5,3 jam pada dewasa muda dan 7 jam pada orang lanjut usia (usia rata-rata 72 tahun). Lebih dari 99% Ketorolac terikat pada konsentrasi yang beragam. Farmakokinetik Ketorolac pada manusia setelah pemberian secara intramuskular dosis tunggal atau multipel adalah linear. Kadar steady state plasma dicapai setelah diberikan dosis tiap 6 jam dalam sehari. Pada dosis jangka panjang tidak dijumpai perubahan bersihan. Setelah pemberian dosis tunggal intravena, volume distribusinya rata-rata 0,25 L/kg. Ketorolac dan metabolitnya (konjugat dan metabolit para-hidroksi) ditemukan dalam urin (rata-rata 91,4%) dan sisanya (rata-rata 6,1%) diekskresi dalam feses. Pemberian Ketorolac secara parenteral tidak mengubah hemodinamik pasien.

.: INDIKASI :.

Ketorolac diindikasikan untuk penatalaksanaan jangka pendek terhadap nyeri akut sedang sampai berat setelah prosedur bedah. Durasi total Ketorolac tidak boleh lebih dari lima hari. Ketorolac secara parenteral dianjurkan diberikan segera setelah operasi. Harus diganti ke analgesik alternatif sesegera mungkin, asalkan terapi Ketorolac tidak melebihi 5 hari. Ketorolac tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai obat prabedah obstetri atau untuk analgesia obstetri karena belum diadakan penelitian yang adekuat mengenai hal ini dan karena diketahui mempunyai efek menghambat biosintesis prostaglandin atau kontraksi rahim dan sirkulasi fetus.

.: KONTRA INDIKASI :.

Pasien yang sebelumnya pernah mengalami alergi dengan obat ini, karena ada kemungkinan sensitivitas silang.

Pasien yang menunjukkan manifestasi alergi serius akibat pemberian Asetosal atau obat anti-inflamasi nonsteroid lain.

Pasien yang menderita ulkus peptikum aktif.

Penyakit serebrovaskular yang dicurigai maupun yang sudah pasti.

Diatesis hemoragik termasuk gangguan koagulasi.

Sindrom polip nasal lengkap atau parsial, angioedema atau bronkospasme.

Terapi bersamaan dengan ASA dan NSAID lain.

Hipovolemia akibat dehidrasi atau sebab lain.

Gangguan ginjal derajat sedang sampai berat (kreatinin serum >160 mmol/L).

Riwayat asma.

Pasien pasca operasi dengan risiko tinggi terjadi perdarahan atau hemostasis inkomplit, pasien dengan antikoagulan termasuk Heparin dosis rendah (2.5005.000 unit setiap 12 jam).

Terapi bersamaan dengan Ospentyfilline, Probenecid atau garam lithium.

Selama kehamilan, persalinan, melahirkan atau laktasi.

Anak < 16 tahun.

Pasien yang mempunyai riwayat sindrom Steven-Johnson atau ruam vesikulobulosa.

Pemberian neuraksial (epidural atau intratekal).

Pemberian profilaksis sebelum bedah mayor atau intra-operatif jika hemostasis benar-benar dibutuhkan karena tingginya risiko perdarahan.

.: DOSIS :.

Ketorolac ampul ditujukan untuk pemberian injeksi intramuskular atau bolus intravena. Dosis untuk bolus intravena harus diberikan selama minimal 15 detik. Ketorolac ampul tidak boleh diberikan secara epidural atau spinal. Mulai timbulnya efek analgesia setelah pemberian IV maupun IM serupa, kira-kira 30 menit, dengan maksimum analgesia tercapai dalam 1 hingga 2 jam. Durasi median analgesia umumnya 4 sampai 6 jam. Dosis sebaiknya disesuaikan dengan keparahan nyeri dan respon pasien. Lamanya terapi : Pemberian dosis harian multipel yang terus-menerus secara intramuskular dan intravena tidak boleh lebih dari 2 hari karena efek samping dapat meningkat pada penggunaan jangka panjang.

DewasaAmpul : Dosis awal Ketorolac yang dianjurkan adalah 10 mg diikuti dengan 1030 mg tiap 4 sampai 6 jam bila diperlukan. Harus diberikan dosis efektif terendah. Dosis harian total tidak boleh lebih dari 90 mg untuk orang dewasa dan 60 mg untuk orang lanjut usia, pasien gangguan ginjal dan pasien yang berat badannya kurang dari 50 kg. Lamanya terapi tidak boleh lebih dari 2 hari. Pada seluruh populasi, gunakan dosis efektif terendah dan sesingkat mungkin. Untuk pasien yang diberi Ketorolac ampul, dosis harian total kombinasi tidak boleh lebih dari 90 mg (60 mg untuk pasien lanjut usia, gangguan ginjal dan pasien yang berat badannya kurang dari 50 kg).

Instruksi dosis khususPasien lanjut usiaAmpul : Untuk pasien yang usianya lebih dari 65 tahun, dianjurkan memakai kisaran dosis terendah: total dosis harian 60 mg tidak boleh dilampaui (lihat Perhatian).

Anak-anak : Keamanan dan efektivitasnya pada anak-anak belum ditetapkan. Oleh karena itu, Ketorolac tidak boleh diberikan pada anak di bawah 16 tahun. Gangguan ginjal : Karena Ketorolac tromethamine dan metabolitnya terutama diekskresi di ginjal, Ketorolac dikontraindikasikan pada gangguan ginjal sedang sampai berat (kreatinin serum > 160 mmol/l); pasien dengan gangguan ginjal ringan dapat menerima dosis yang lebih rendah (tidak lebih dari 60 mg/hari IV atau IM), dan harus dipantau ketat. Analgesik opioid (mis. Morfin, Phetidine) dapat digunakan bersamaan, dan mungkin diperlukan untuk mendapatkan efek analgesik optimal pada periode pasca bedah awal bilamana nyeri bertambah berat. Ketorolac tromethamine tidak mengganggu ikatan opioid dan tidak mencetuskan depresi napas atau sedasi yang berkaitan dengan opioid. Jika digunakan bersama dengan Ketorolac ampul, dosis harian opioid biasanya kurang dari yang dibutuhkan secara normal. Namun efek samping opioid masih harus dipertimbangkan, terutama pada kasus bedah dalam sehari.

.: EFEK SAMPING :.

Efek samping di bawah ini terjadi pada uji klinis dengan Ketorolac IM 20 dosis dalam 5 hari.

Insiden antara 1 hingga 9% :Saluran cerna : diare, dispepsia, nyeri gastrointestinal, nausea.Susunan Saraf Pusat : sakit kepala, pusing, mengantuk, berkeringat.

.: PERINGATAN DAN PERHATIAN :.

Seperti obat analgesik anti-inflamasi nonsteroid lainnya, Ketorolac dapat menyebabkan iritasi, ulkus, perforasi atau perdarahan gastrointestinal dengan atau tanpa gejala sebelumnya dan harus diberikan dengan pengawasan ketat pada pasien yang mempunyai riwayat penyakit saluran gastrointestinal. Ketorolac tidak dianjurkan untuk digunakan selama kehamilan, persalinan, kelahiran, dan pada ibu menyusui.

Peringatan khusus mengenai inkompatibilitas:Ketorolac ampul tidak boleh dicampur dalam volume kecil (mis. dalam spuit) dengan Morfin sulfat, Phetidine hydrochloride, Promethazine hydrochloride atau Hydroxyzine hydrochloride karena akan terjadi pengendapan Ketorolac tromethamine. Ketorolac ampul kompatibel dengan larutan normal saline, 5% dekstrosa, Ringer, Ringer-laktat, atau larutan Plasmalyte. Kompatibilitas dengan obat lain tidak diketahui.

PerhatianEfek Renal :Sama seperti obat lainnya yang menghambat biosintesis prostaglandin, telah dilaporkan adanya peningkatan urea nitrogen serum dan kreatinin serum pada uji klinis dengan Ketorolac tromethamine.Efek Hematologis :Ketorolac menghambat agregasi trombosit dan dapat memperpanjang waktu perdarahan. Ketorolac tidak mempengaruhi hitung trombosit , waktu protrombin (PT) atau waktu tromboplastin parsial (PTT). Pasien dengan gangguan koagulasi atau yang sedang diberi terapi obat yang mengganggu hemostasis harus diawasi benar-benar saat diberikan Ketorolac.Efek Hepar :Bisa terjadi peningkatan borderline satu atau lebih tes fungsi hati. Pasien dengan gangguan fungsi hati akibat sirosis tidak mengalami perubahan bersihan Ketorolac yang bermakna secara klinis. Ketorolac tromethamine tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai medikasi prabedah, untuk mendukung anestesi atau analgesia obstetri. Belum ada data klinis mengenai keamanan dan efektivitas pemberian bersama Ketorolac tromethamine dengan obat anti-inflamasi nonsteroid lainnya. Ketorolac tidak dianjurkan digunakan secara rutin bersama dengan obat anti-inflamasi nonsteroid lain, karena adanya kemungkinan efek samping tambahan.Untuk pasien gangguan ginjal ringan :Fungsi ginjal harus dipantau pada pasien yang diberi lebih dari dosis tunggal IM, terutama pada pasien tua.Retensi cairan dan edema:Pernah dilaporkan terjadinya retensi cairan dan edema pada penggunaan Ketorolac. Oleh karena itu, Ketorolac harus hati-hati diberikan pada pasien gagal jantung, hipertensi atau kondisi serupa.

.: INTERAKSI OBAT :.

Pemberian Ketorolac bersama dengan Methotrexate harus hati-hati karena beberapa obat yang menghambat sintesis prostaglandin dilaporkan mengurangi bersihan Methotrexate, sehingga memungkinkan peningkatan toksisitas Methotrexate.

Penggunaan bersama NSAID dengan Warfarin dihubungkan dengan perdarahan berat yang kadang-kadang fatal. Mekanisme interaksi pastinya belum diketahui, namun mungkin meliputi peningkatan perdarahan dari ulserasi gastrointestinal yang diinduksi NSAID, atau efek tambahan antikoagulan oleh Warfarin dan penghambatan fungsi trombosit oleh NSAID. Ketorolac harus digunakan secara kombinasi hanya jika benar-benar perlu dan pasien tersebut harus dimonitor secara ketat.

ACE inhibitor karena Ketorolac dapat meningkatkan risiko gangguan ginjal yang dihubungkan dengan penggunaan ACE inhibitor, terutama pada pasien yang telah mengalami deplesi volume.

Ketorolac mengurangi respon diuretik terhadap Furosemide kira-kira 20% pada orang sehat normovolemik.

Penggunaan obat dengan aktivitas nefrotoksik harus dihindari bila sedang memakai Ketorolac misalnya antibiotik aminoglikosida.

Pernah dilaporkan adanya kasus kejang sporadik selama penggunaan Ketorolac bersama dengan obat-obat anti-epilepsi.

Pernah dilaporkan adanya halusinasi bila Ketorolac diberikan pada pasien yang sedang menggunakan obat psikoaktif.

Anak-anakKeamanan dan efektivitas pada anak belum ditetapkan.

Lanjut usiaPasien di atas 65 tahun dapat mengalami efek samping yang lebih besar daripada pasien muda. Risiko yang berkaitan dengan usia ini umum terdapat pada obat yang menghambat sintesis prostaglandin. Seperti halnya dengan semua obat, pada pasien lanjut usia harus dipakai dosis efektif yang terendah.

Penyalahgunaan dan ketergantungan fisikKetorolac tromethamine bukan merupakan agonis atau antagonis narkotik. Subjek tidak memperlihatkan adanya gejala subjektif atau tanda objektif putus obat bila dosis intravena atau intramuskular dihentikan tiba-tiba.

RANITIDINE

.: KEMASAN & NO REG :.

Ranitidine 25 mg/mL injeksi (1 box berisi 10 ampul @ 2 mL), No. Reg. : GKL0608513443A1

Ranitidine 150 mg tablet (1 box berisi 10 strip @ 10 tablet), No. Reg : GKL0308509017A1

.: FARMAKOLOGI :.

Ranitidine adalah suatu histamin antagonis reseptor H2 yang menghambat kerja histamin secara kompetitif pada reseptor H2 dan mengurangi sekresi asam lambung.Pada pemberian i.m./i.v. kadar dalam serum yang diperlukan untuk menghambat 50% perangsangan sekresi asam lambung adalah 3694 mg/mL. Kadar tersebut bertahan selama 68 jam.Ranitidine diabsorpsi 50% setelah pemberian oral. Konsentrasi puncak plasma dicapai 23 jam setelah pemberian dosis 150 mg. Absorpsi tidak dipengaruhi secara nyata oleh makanan dan antasida. Waktu paruh 2 3 jam pada pemberian oral, Ranitidine diekskresi melalui urin.

.: INDIKASI :.

Pengobatan jangka pendek tukak usus 12 jari aktif, tukak lambung aktif, mengurangi gejala refluks esofagitis.

Terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12 jari, tukak lambung.

Pengobatan keadaan hipersekresi patologis (misal : sindroma Zollinger Ellison dan mastositosis sistemik).

Ranitidine injeksi diindikasikan untuk pasien rawat inap di rumah sakit dengan keadaan hipersekresi patologis atau ulkus 12 jari yang sulit diatasi atau sebagai pengobatan alternatif jangka pendek pemberian oral pada pasien yang tidak bisa diberi Ranitidine oral.

.: KONTRA INDIKASI :.

Penderita yang hipersensitif terhadap Ranitidine.

.: DOSIS :.

Ranitidine injeksi

Injeksi i.m. : 50 mg (tanpa pengenceran) tiap 6 8 jam.Injeksi i.v. : intermittent.

Intermittent bolus : 50 mg (2 mL) tiap 6 8 jam. Encerkan injeksi 50 mg dalam larutan NaCl 0,9% atau larutan injeksi i.v. lain yang cocok sampai diperoleh konsentrasi tidak lebih dari 2,5 mg/mL (total volume 20 mL). Kecepatan injeksi tidak lebih dari 4 mL/menit (dengan waktu 5 menit).

Intermittent infusion : 50 mg (2 mL) tiap 6 8 jam. Encerkan injeksi 50 mg dalam larutan dekstrosa 5% atau larutan i.v. lain yang cocok sampai didapat konsentrasi tidak lebih besar dari 0,5 mg/mL (total volume 100 mL).

Kecepatan infus tidak lebih dari 5 7 mL/menit (dengan waktu 15 20 menit).

Infus kontinyu : 150 mg Ranitidine diencerkan dalam 250 mL dekstrosa atau larutan i.v. lain yang cocok dan diinfuskan dengan kecepatan 6,25 mg/jam selama 24 jam. Untuk penderita sindrom Zollinger-Ellison atau hipersekretori lain, Ranitidine injeksi harus diencerkan dengan larutan dekstrosa 5% atau larutan i.v. lain yang cocok sehingga diperoleh konsentrasi tidak lebih dari 2,5 mg/mL. Kecepatan infus dimulai 1 mg/kg BB/jam dan harus disesuaikan dengan keadaan penderita.

Ranitidine oral

150 mg 2 kali sehari (pagi dan malam) atau 300 mg sekali sehari sesudah makan malam atau sebelum tidur, selama 4 8 minggu.

Tukak lambung aktif 150 mg 2 kali sehari (pagi dan malam) selama 2 minggu.

Terapi pemeliharaan pada penyembuhan tukak 12 jari dan tukak lambung Dewasa : 150 mg, malam hari sebelum tidur.

Keadaan hipersekresi patologis (Zollinger - Ellison, mastositosis sistemik) Dewasa : 150 mg, 2 kali sehari dengan lama pengobatan ditentukan oleh dokter berdasarkan gejala klinik yang ada. Dosis dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing penderita. Dosis hingga 6 g sehari dapat diberikan pada penyakit yang berat.

Refluks gastroesofagitis Dewasa : 150 mg, 2 kali sehari.

Esofagitis erosif Dewasa : 150 mg, 4 kali sehari.

Pemeliharaan dan penyembuhan esofagitis erosif Dewasa : 150 mg, 2 kali sehari.

Dosis pada penderita gangguan fungsi ginjal Bila bersihan kreatinin < 50 mL / menit : 150 mg / 24 jam. Bila perlu dosis dapat ditingkatkan secara hati-hati setiap 12 jam atau kurang tergantung kondisi penderita.

Hemodialisis menurunkan kadar Ranitidine yang terdistribusi.

.: EFEK SAMPING :.

Sakit kepala

Susunan saraf pusat, jarang terjadi : malaise, pusing, mengantuk, insomnia, vertigo, agitasi, depresi, halusinasi.

Kardiovaskular, jarang dilaporkan : aritmia seperti takikardia, bradikardia, atrioventricular block, premature ventricular beats.

Gastrointestinal : konstipasi, diare, mual, muntah, nyeri perut. Jarang dilaporkan : pankreatitis.

Muskuloskeletal, jarang dilaporkan : artralgia dan mialgia.

Hematologik : leukopenia, granulositopenia, pansitopenia, trombositopenia (pada beberapa penderita). Kasus jarang terjadi seperti agranulositopenia, trombositopenia, anemia aplastik pernah dilaporkan.

Lain-lain, kasus hipersensitivitas yang jarang (contoh : bronkospasme, demam, eosinofilia), anafilaksis, edema angioneurotik, sedikit peningkatan kadar dalam kreatinin serum.

.: OVER DOSIS :.

Gejala-gejala overdosis antara lain, pernah dilaporkan : hipotensi, cara berjalan yang tidak normal.

Penanganan overdosis :

Induksi dengan cara dimuntahkan atau bilas lambung.

Untuk serangan : dengan cara pemberian diazepam injeksi i.v.

Untuk bradikardia : dengan cara pemberian atropin.

Untuk aritmia : dengan cara pemberian lidokain.

.: PERINGATAN DAN PERHATIAN :.

Umum : pada penderita yang memberikan respon simptomatik terhadap Ranitidine, tidak menghalangi timbulnya keganasan lambung.

Karena Ranitidine dieksresi terutama melalui ginjal, dosis Ranitidine harus disesuaikan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal.

Hati-hati pemberian pada gangguan fungsi hati karena Ranitidine di metabolisme di hati.

Hindarkan pemberian pada penderita dengan riwayat porfiria akut.

Hati-hati penggunaan pada wanita menyusui.

Khasiat dan keamanan penggunaan pada anak-anak belum terbukti.

Waktu penyembuhan dan efek samping pada usia lanjut tidak sama dengan penderita usia dewasa.

Pemberian pada wanita hamil hanya jika benar-benar sangat dibutuhkan.

.: INTERAKSI OBAT :.

Ranitidine tidak menghambat kerja dari sitokrom P450 dalam hati.

Pemberian bersama warfarin dapat meningkatkan atau menurunkan waktu protrombin.

.: LAIN-LAIN :.

Penyimpanan:

Ranitidine injeksi disimpan di tempat sejuk dan kering suhu 425oC, terlindung dari cahaya, harus dengan resep dokter. Ranitidine tablet disimpan di tempat kering, suhu 1530oC, terlindung dari cahaya.

METOCLOPRAMIDE HCl

Tablet

Komposisi

METOCLOPRAMIDE HCl 5 mg

Tiap tablet mengandung:

Metoklopramida HCl 5 mg

METOCLOPRAMIDE HCl 10 mg

Tiap tablet mengandung:

Metoklopramida HCl 10 mg

Farmakologi:

Kerja dari metoklopramida pada saluran cerna bagian atas mirip dengan obat kolinergik, tetapi tidak seperti obat koliergik, metoklopramida tidak dapat menstimulasi sekresi dari lambung, empedu atau pankreas, dan tidak dapat mempengaruhi konsentrasi gastrin serum.

Cara kerja dari obat ini tidak jelas, kemungkinan bekerja pada jaringan yang peka terhadap asetilkolin. Efek dari metoklopramida pada motilitas usus tidak tergantung pada persarafan nervus vagus, tetapi dihambat oleh obat-obat antikolinergik.

Metoklopramida dapat meningkatkan tonus dan amplitudo pada kontraksi lambung (terutama pada bagian antrum), merelaksasi sfingter pilorus dan bulbus duodenum, serta meningkatkan paristaltik dari duodenum dan jejunum sehingga dapat mempercepat pengosongan lambung dan usus.

Mekanisme yang pasti dari sifat antiemetik metoklopramida tidak jelas, tapi mempengaruhi secara langsung CTZ(Chemoreceptor Trigger Zone)medulla yaitu dengan menghambat reseptor dopamin pada CTZ. Metoklopramida meningkatkan ambang rangsang CTZ dan menurunkan sensitivitas saraf visceral yang membawa impuls saraf aferen dari gastrointestinal ke pusat muntah padaformatio reticularis lateralis.

Indikasi:

Untuk meringankan (mengurangi simptom diabetik gastroparesis akut dan yang kambuh kembali).

Juga digunakan untuk menanggulangi mual, muntah metabolik karena obat sesudah operasi.

Rasa terbakar yang berhubungan dengan refluks esofagitis.

Tidak untuk mencegahmotion sickness.

Kontraindikasi:

Penderitagastrointestinal hemorrhage, obstruksi mekanik atau perforasi.

Penderitapheochromocytoma.

Penderita yang sensitif terhadap obat ini.

Penderita epilepsi atau pasien yang menerima obat-obat yang dapat menyebabkan reaksi ekstrapiramidal.

Dosis:

Dewasa : sehari 3 kali 1 tablet (1 tablet = 10 mg)

Anak-anak usia 5-14 tahun : sehari 3 kali tablet (1 tablet = 10 mg)

Diberikan 30 menit sebelum makan dan waktu mau tidur.

Atau menurut petunjuk dokter.

Efek samping:

Efek SSP: kegelisahan, kantuk, kelelahan dan kelemahan.

Reaksi ekstrapiramidal: reaksi distonik akut.

Gangguan endokrin: galaktore, amenore, ginekomastia, impoten sekunder, hiperprolaktinemia.

Efek pada kardiovaskular: hipotensi, hipertensi supraventrikular, takikardia dan bradikardia.

Efek pada gastrointestinal: mual dan gangguan perut terutama diare.

Efek pada hati: hepatotoksisitas.

Efek pada ginjal: sering buang air, inkontinensi.

Efek pada hematologik: neutropenia, leukopenia, agranulositosis.

Reaksi alergi: gatal-gatal, urtikaria dan bronkospasme khususnya penderita asma.

Efek lain: gangguan penglihatan, porfiria,Neuroleptic Malignant Syndrome (NMS).

Over dosis:

Gejala yang timbul: kegelisahan, disorientasi dan reaksi ekstrapiramidal.

Peringatan dan perhatian:

Sebaiknya tidak diberikan pada trimester pertama kehamilan karena belum terbukti keamanannya.

Tidak boleh diberikan bersama dengan obat golongan fenotiazina di mana akan timbul gejala ekstrapiramidal.

Penderita yang hipersensitif terhadap prokain dan prokainamida kemungkinan juga hipersensitif terhadap obat ini.

Dosis harap dikurangi pada penderita dengan gangguan renal karena dapat meningkatkan gejala ekstrapiramidal.

Hati-hati bila diberikan pada orang lanjut usia dan anak kecil.

Hati-hati pemakaian pada ibu menyusui dan pasien yang membutuhkan kewaspadaan dalam menjalankan aktivitasnya seperti mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin.

Interaksi obat:

Efek metoklopramida pada motilitas gastrointestinal diantagonis oleh obat-obat antikolinergik dan analgesik narkotik.

Efek aditif dapat terjadi bila metoklopramida diberikan bersama dengan alkohol, hipnotik, sedatif, narkotika atau tranquilizer.

Absorpsi obat tertentu pada lambung dapat dihambat oleh metoklopramida misalnya digoksin.

Kecepatan absorpsi obat padasmall boweldapat meningkat dengan adanya metoklopramida misalnya: asetaminofen, tetrasiklin, levodopa, etanol dan siklosporin.

Metoklopramida akan mempengaruhi pengosongan makanan dalam lambung ke dalam usus menjadi lebih lambat sehingga absorpsi makanan berkurang dan menimbulkan hipoglikemia pada pasien diabetes. Oleh karenanya perlu pengaturan dosis dan waktu pemberian insulin dengan tepat

AMINOPHILIN

NAMA DAGANG

Amicain, Aminophyllinum, Phyllocontin

-

INDIKASI

Asma dan penyakit paru obstruksi kronis

-

KONTRAINDIKASI

Hipersensitivitas terhadap teofilin dan ethylendiamine

-

DOSIS

Dewasa : Asma akut berat yang memburuk dan belum mendapat terapi dengan Teofilin. Injeksi IV pelan : 250-500mg (5 mg/kg) (diinjeksikan lebih dari 20 menit) dengan monitoring ketat, selanjutnya dapat diikuti dengan dosis pada asma akut berat.

Dewasa : Asma akut berat : IV infus 500 mcg/kg/jam (dengan monitoring ketat) disesuaikan dengan konsentrasi plasma Teofilin.

Anak-anak : Asma akut berat yang memburuk dan belum mendapat terapi dengan Teofilin. Injeksi IV pelan : 5 mg/kg (diinjeksikan lebih dari 20 menit) dengan monitoring ketat, selanjutnya dapat diikuti dengan dosis pada asma akut berat.

Anak-anak : Asma akut berat: IV infus: anak usia 6 bulan 9 tahun 1mg/kg/jam anak usia 10 16 tahun 800 mcg/kg/jam disesuaikan dengan konsentrasi teofilin dalam plasma.

-

Cara pemberian:

1. Oral : dapat digunakan bersama dengan makanan

2. Intravenous:

Dapat diberikan dengan injeksi lambat IV bolus atau dapat diberikan dengan IV infus

Jangan dicampur dengan obat lain didalam syringe

Hindari penggunaan obat-obat yang tidak stabil dalam suasana asam bersamaan dengan aminofilin

Jangan digunakan jika terdapat kristal yang terpisah dari larutan

Jangan digunakan jika larutan tidak jernih.

-

EFEK SAMPING

Efek samping yang sering terjadi : Saluran cerna : diare, mual dan muntah; Neurologi : pusing, sakit kepala, insomnia, dan tremor; Renal : diuresis;

Efek samping serius : Cardiovascular : Atrial fibrilasi, Bradiaritmia apabila administrasi terlalu cepat dapat menyebabkan Cardiac arrest, Takiaritmia Dermatologic : Erythroderma; Gastrointestinal : Necrotizing enterocolitis in fetus OR newborn; Immunologic : Immune hypersensitivity reaction; Neurologic : perdarahan pada intracranial, kejang.

-

INTERAKSI OBAT

Dengan Obat Lain :

Obat-obat yang dapat meningkatkan kadar Teofilin: Propanolol, Allopurinol (>600mg/day), Erythromycin, Cimetidin, Troleandomycin, Ciprofloxacin (golongan Quinolon yang lain), kontrasepsi oral, Beta-Blocker, Calcium Channel Blocker, Kortikosteroid, Disulfiram, Efedrin, Vaksin Influenza, Interferon, Makrolida, Mexiletine, Thiabendazole, Hormon Thyroid, Carbamazepine, Isoniazid, Loop diuretics. Obat lain yang dapat menghambat Cytochrome P450 1A2, seperti: Amiodaron, Fluxosamine, Ketoconazole, Antibiotik Quinolon).

Obat-obat yang dapat menurunkan kadar Teofilin: Phenytoin, obat-obat yang dapat menginduksi CYP 1A2 (seperti: Aminoglutethimide, Phenobarbital, Carbamazepine, Rifampin), Ritonavir, IV Isoproterenol, Barbiturate, Hydantoin, Ketoconazole, Sulfinpyrazone, Isoniazid, Loop Diuretic, Sympathomimetics.

Dengan Makanan :

Hindari konsumsi Caffein yang berlebihan. Hindari diet protein dan karbohidrat yang berlebihan. Batasi konsumsi charcoal-broiled foods

-

MEKANISME KERJA

Teofilin, sebagai bronkodilator, memiliki 2 mekanisme aksi utama di paru yaitu dengan cara relaksasi otot polos dan menekan stimulan yang terdapat pada jalan nafas (suppression of airway stimuli). Mekanisme aksi yang utama belum diketahui secara pasti. Diduga efek bronkodilasi disebabkan oleh adanya penghambatan 2 isoenzim yaitu phosphodiesterase (PDE III) dan PDE IV. Sedangkan efek selain bronkodilasi berhubungan dengan aktivitas molekular yang lain. Teofilin juga dapat meningkatkan kontraksi otot diafragma dengan cara peningkatan uptake Ca melalui Adenosin-mediated Chanels

BENTUK SEDIAAN

Tablet 225 mg, Ampul 10ml

Stabilitas Penyimpanan

Sediaan oral: Tablet harus di simpan pada suhu ruang 20C-25C, terlindung cahaya dan lembab.

Sediaan parenteral: Simpan pada suhu 15C-30C, terlindung dari cahaya. Simpan dalam kardus sampai pada waktu ingin digunakan. Aminofilin merupakan larutan yang stabil pada suhu ruangan. Pada pH 3.5-8.6, stabilitas dalam suhu kamar pada konsentrasi tidak kurang dari 40 mg/mL dapat dijaga hingga 48 jam. Stabilitas Aminofilin dalam plastic syringes 5 jam. Aminofilin bersifat basa (pH sekitar 8.8) sehingga memiliki kecenderungan untuk meluluhkan plastik dan karet, oleh karena itu tidak direkomendasikan penyimpanan dalam plastic syringes dalam waktu lama.

-

PARAMETER MONITORING

Penurunan gejala asma

Test fungsi paru

Serum Teofilin (rentang normal: 10-20 mcg/mL).

Larutan tidak boleh digunakan bila terjadi perubahan warna atau bila terbentuk kristal.

-

INFORMASI PASIEN

Kegunaan obat : Penggunaan obat: sesuai yang dianjurkan doker; dapat diminum pada saat perut kosong atau bersama makanan. Bila diminum pada saat perut kosong, maka seterusnya diminum pada saat perut kosong, bila diminum bersama makanan maka seterusnya diminum bersama makanan. Bila lupa minum obat: Gunakan secepatnya pada saat ingat. Bila saat ingat, sudah hampir waktunya untuk minum dosis berikutnya, maka tidak perlu minum dosis sebelumnya, cukup minum dosis berikutnya. Jangan mendobel dosis.

Penyimpanan obat : Tanyakan pada dokter atau apoteker mengenai obat dan makanan lain yang perlu dihindari. Konsultasikan ke dokter bila terjadi efek samping. Injeksi Obat dan makanan apa yang harus dihindari. Beritahukan pada dokter obat, makanan, vitamin atau herbal apa saja yang sedang digunakan. Bila mengalami efek samping, beritahukan pada dokter.

BRALIN

KOMPOSISICiticoline.

INDIKASI

Gangguan kesadaran akibat cedera kepala atau bedah otak.

Gangguan kesadaran pada infark serebral akut.

Hemiplegia setelah apoplektik.

PERHATIAN

Pasien dengan gangguan kesadaran akut, berat atau progresif.

Pemakaian bersamaan dengan hemostatik.

Hindari dosis tinggi pada perdarahan intrakranial.

Menjaga suhu rendah badan.

EFEK SAMPING

Hipotensi

Ruam

Insomnia

Mengantuk

KEMASANAmpul 250 mg/2 ml x 5's.

DOSIS

Gangguan kesadaran akibat cedera kepala atau bedah otak100-500 mg secara infus IV drip atau inj IM/IV 1-2 x sehari.

Gangguan kesadaran pada infark serebral akut1 g secara IV sekali sehari terus menerus selama 2 minggu.

Hemiplegia setelah apoplektik1 g secara IV sekali sehari terus menerus selama 4 minggu atau 250 mg secara IV sekali sehari terus menerus selama 4 minggu.

PENYAJIANTak ada pilihan

PABRIKBernofarm.

Furosemide 10 mg/ml Inj

May 16th, 2010Obat PenyakitPosted inObat

Deskripsi:Furosemida adalah diuretik derivat asam antranilat. Aktivitas diuretik furosemida terutama dengan jalan menghambat absorpsi natrium dan klorida, tidak hanya pada tubulus proksimal dan tubulus distal, tapi juga pada loop of Henle.Tempat kerja yang spesifik ini menghasilkan efektivitas kerja yang tinggi. Efektivitas kerja furosemida ditingkatkan dengan efek vasodilatasi dan penurunan hambatan vaskuler sehingga akan meningkatkan aliran darah ke ginjal. Furosemida juga menunjukkan aktivitas menurunkantekanan darahsebagai akibat penurunan volume plasma.

Komposisi:Tiap ml Injeksi mengandung 10 mg furosemida

Indikasi:Pengobatan edema yang menyertai payah jantung kongestif,sirosis hatidan gangguan ginjal termasuk sindrom nefrotik.Pengobatan hipertensi, baik diberikan tunggal atau kombinasi denganobatantihipertensi.Furosemida sangat berguna untuk keadaan-keadaan yang membutuhkan diuretik kuat.Pendukung diuresis yang dipaksakan pada keracunan.

Dosis:DewasaDosis awal:20 40 mg i.v. atau i.m.Bila hasilnya belum memuaskan, dosis dapat ditingkatkan 20 mg (1 ampul) tiap interval waktu 2 jam sampai diperoleh hasil yang memuaskan.

Dosis individual:20 mg (1 ampul), 1 2 kali sehari.

Edema paru-paru akutDosis awal:40 mg (2 ampul) i.v.Bila dibutuhkan dapat diberikan dosis lanjutan 20 40 mg (1 2 ampul) setelah 20 menit.

Forced diuresis (diuresis yang dipaksakan).

20 40 mg furosemida (1 2 ampul ) diberikan sebagai tambahan dalam infus elektrolit.

Selanjutnya tergantung pada eliminasi urin, termasuk penggantian cairan dan elektrolit yang hilang.

Pada keracunan karena asam atau basa, kecepatan eliminasi dapat ditingkatkan dengan meningkatkan keasaman atau kebasaan urin.

Anak-anakPemakaian parenteral hanya diberikan pada kondisi yang mengancam jiwa. i.v. atau i.m.: sehari 1 mg/kg bb, maksimum 20 mg.

Selanjutnya terapi parenteral harus secepatnya diganti secara oral.

Kemasan:Ktk 25

No. Registrasi:GKL9920924643A1

Produksi:PT Indofarma TBK

DEXAMETHASONE 0.75

Komposisi :

Tiap tablet Dexamethasone Harsen mengandung :

Deksametason

0,5 mg.

Deksametason

0,75 mg.

Tiap ml Injeksi Dexamethasone Harsen mengandung :

Deksametason Natrium fosfat

5 mg.

Uraian dan penggunaan :Dexamethasone Harsen adalah obat anti inflamasi dan anti alergi yang sangat kuat. Sebagai perbandingan Dexamethasone 0,75 mg setara dengan obat sbb : 25 mg Cortisone, 20 mg hydrocortisone, 5 mg pred-nisone, 5 mg prednisolone.Dexamethasone Harsen praktis tidak mempunyai aktivitas mineral corti-coid dari Cortisone dan hydrocortisone, sehingga pengobatan untuk kekurangan adrenocortical tidak bergunaObat ini digunakan sebagai glucocorticoid khususnya, untuk anti in1a-masi pendobatan rheumatik arthritis dan penyakit collagen lainnya, allergi dermatitis dll. penyakit kulit, penyakit inflamasi pada masa dan kondisi lain di mana terapi glukocorticoid berguna lebih menguntung-kan seperti penyakit leukemia tertentu dan lymphomas dan inflamasi pada jaringan lunak dan anemia hemolytica.Kontra Indikasi :

-

Dexamethasone Harsen tidak boleh diberikan pada penderita herpes simplex pada mata; tuberkulose aktif, peptio ulcer aktif atau psikosis kecuali dapat menguntungkan penderita.

-

Jangan diberikan pada wanita hamil kerena akan terjadi hypoadrena-lism pada bayi yang dikandungnya atau diberikan dengan dosis yang serendah-rendahnya.

Efek Samping :

-

Pengobatan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan efek kata-bolik steroid seperti kehabisan protein, osteoporosis dan peng-hambatan pertumbuhan anak.

-

Penimbunan garam, air dan kehilangan potassium jarang terjadi bila dibandingkan dengan beberapa gfucocorticoid lainnya.

-

Penambahan nafsu makan dan berat badan lebih sermg terjadi.

DosisDewasa :

Oral :

0,5mg-10 mg per hari.(rata2 1,5mg-3mg per hari)

Parenteral :

5 mg - 40 mg per hari.

Untuk keadaan yang darurat diberikan intra vena atau intra-muskular. Dosis ini diberikan tiap 6 jam untuk mendapatkan efek yang maksimum.

Anak2 :

0,08 mg - 0,3 mg/kg berat badan/hari dibagi daiam 3 atau 4 dosis.

Interaksi Obat :

-

Insulin hipoglikemik oral: menurunkan efek hipoglikemik.

-

Phenythoin, phenobarbital, efedrin: Meningkatkan clearance metabolik dan deksametason; menurunkan kadar steroid dalam darah dan aktifitas fisiologis.

-

Antikoagulansia oral; meningkatkan atau menurunkan waktu protrombin.

-

Diuretik yang mendeplesi kalium : meningkatkan resiko hipokalemia.

-

Glikosida kardiak: meningkatkan resiko aritmia atau toksisitas digitalis sekunder terhadap hipokalemia.

-

Antigen untuk tes kulit: menurunkan reaksivitas. -Imunisasi: menurunkan respon antibodi.

Perhatian :

-

Kekurangan adrenocortical sekunder yang disebabkan oleh pengobatan dapat dikurangi dengan mengurangi dosis secara bertahap.

-

Ada penambahan efek Corticosteroid pada penderita dengan hypo-thyroidism dan cirrhosis.

Cara Penyimpanan :Simpan ditempat sejuk dan kehng, terlindung dan cahaya.Kemasan :

Dexamethasone tablet 0,5 mg :

Dos 20 strip @ 10 tablet

No. Reg: D. 6016684

Kaleng 1000 tablet

No. Reg : D. 6016684.1

Dexamethasone tablet 0,75 mg :

Dos 20 strip @ 10 tablet

No. Reg : GD. 780155.0-1

Kaleng 1000 tablet

No. Reg : GD. 780155.0

Dexamethasone injeksi ampul 1 ml :

Dos 5 ampul

No. Reg. D. 7811130

Vial 10 ml: Dos 1 vial

No. Reg. D. 7811130-1

DIAZEPAMTABLET

KOMPOSISI :Tiap tablet mengandung : Diazepam 2 mgCARA KERJA OBAT :Diazepam merupakan turunan bezodiazepin. Kerja utama diazepam yaitu potensiasi inhibisi neuron dengan asam gamma-aminobutirat (GABA) sebagai mediator pada sistim syaraf pusat. Dimetabolisme menjadi metabolit aktif yaitu N-desmetildiazepam dan oxazepam. Kadar puncak dalam darah tercapai setelah 1 - 2 jam pemberian oral. Waktu paruh bervariasi antara 20 - 50 jam sedang waktu paruh desmetildiazepam bervariasi hingga 100 jam, tergantung usia dan fungsi hati.INDIKASI :Untuk pengobatan jangka pendek pada gejala ansietas. Sebagai terapi tambahan untuk meringankan spasme otot rangka karena inflamasi atau trauma; nipertdnisitairotot (kelaTrian motorik serebral, paraplegia). Digunakan juga untuk meringankan gejala-gejala pada penghentian alkohol akut dan premidikasi anestesi.KONTRA INDIKASI :

*

Penderia hipersensitif

*

Bayi dibawah 6 bulan

*

Wanita hamil dan menyusui

*

Depress pernapasan

*

Glaucoma sudut sempit

*

Gangguan pulmoner akut

*

Keadaan Phobia

CARA PENGGUNAAN :Dewasa

*

Ansietas 2-10 mg, 2-4 kali sehari

*

Terapi tambahan pada spasme otot rangka : 2 -10 mg. 3-4 kali sehari dalam dosis bagi

*

Penghentian alkohol akut 10 mg. 3-4 kali sehari selama 24 jam pertama, kemudian dikurangi menjadi 5 mg. 3 - 4 kali sehari

*

Premidikasi: dewasa: 10 mg: anak-anak diatas 2 tahun: 0,25 mg/kg

Usia lanjut dan pasien yang lemah : 2 - 2,5 mg, 1 - 2 kali sehari dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai kebutuhan.Pada penderita dengan gangguan pulmoner kronik, penderita hati dan ginjal kronik dosis dikuTarigT.Anak-anak 0.12 - 0.8 mg/kg sehari dibagi dalam 3 atau 4 dosis.EFEK SAMPING :Mengantuk,ataksia. kelelahan Erupsi pada kulit. edema, mual dan konstipasi, gejala-gejala ekstra pirimidal. jaundice dan neutropenia. perubahan libido, sakit kepala, amnesia, hipotensi. gangguan visual dan retensi urin, incontinence.PERINGATAN DAN PERHATIAN :

*

Jangan mengemudikan kendaraan bermotor atau menjalankan mesin selama minum obat ini.

*

Ansietas atau ketegangan karena stress kehidupan sehari-hari biasanya tidak memerlukan pengobatan dengan ansiolitik.

*

Keefektifan dalam pengobatan jangka lama (lebih dari 4 bulan) belum diuji secara klinis sistematik.

*

Penggunaan jangka lama dapat menyebabkan ketergantungan pada obat

*

Pada penderita lemah dan lanjut usia dianjurkan dengan dosis efektif terkecil.

*

Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan pulmoner kronik, penderita fungsi hati dan ginjal kronik.

*

Hentikan pengobatan jika terjadi reaksi-reaksi paradoksikal seperti keadaan hiper eksitasi akut. ansietas. halusinasi dan gangguan tidur.

INTERAKSI OBAT :Penggunaan bersama obat-obat depresan Susunan Syaraf Pusat atau alkohol dapat meningkatkan efek depresan. Cimetidin dan Omeprazol mengurangi bersihan benzo-diazepin. Rifampisin dapat meningkatkan bersihan benzodiazepin.CARA PENYIMPANAN :Simpan pada suhu kamar (25 - 30C), terlindung dari cahaya.KEMASAN :Diazepam 2 mg. botol @ 1000 tablet/No.Reg. GPL8912410110A1HARUS DENGAN RESEP DOKTER

AZMACON TABLET 4 MG

GOLONGAN :KKANDUNGAN :Salbutamol sulfatINDIKASI :Asma, bronkhitis kronis, emfisema, dan kelainan bronkhopulmonal termasuk bronkhospasme.KONTRA INDIKASI :Hipertensi, insufisiensi miokardial, hipertiroidisme, diabetik, dan gangguan kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).PERHATIAN :Tirotoksikosis, trimester pertama kehamilan.Interaksi obat : -bloker dan xantin.EFEK SAMPING :Otot skelet/rangka gemetar, berdebar & sakit kepala.INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL :C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.KEMASAN :Tablet 4 mg x 10 x 10 biji.DOSIS :- Dewasa : 3-4 kali sehari 4 mg.- Anak berusia lebih dari 12 tahun : 3-4 kali sehari 2-4 mg.- Anak berusia 6-12 tahun : 3-4 kali sehari 2 mg.- Anak berusia 2-6 tahun : 3-4 kali sehari 1-2 mg.PENYAJIAN :Dikonsumsi pada perut kosong (1 atau 2 jam sebelum/sesudah makan)PABRIK :Armoxindo Farma

Asam MefenamatRating: .Direkomendasikan oleh 23 pembaca.Beri rekomendasi:

Indikasi:Dapat menghilangkan nyeri akut dan kronik, ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri sendi, nyeri otot, nyeri sehabis operasi, nyeri pada persalinan.Kontra Indikasi:N/AKomposisi:Tiap tablet salut selaput mengandung asam mefenamat 500 mg.Dosis:Digunakan melalui mulut (per oral), sebaiknya sewaktu makan.Dewasa dan anak di atas 14 tahun :Dosis awal yang dianjurkan 500 mg kemudian dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam.Dismenore500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi ataupun sakit dan dilanjutkan selama 2-3 hari.Menoragia500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi dan dilanjutkan selama 5 hari atau sampai perdarahan berhenti.Efek samping:Dapat terjadi gangguan saluran cerna, antara lain iritasi lambung, kolik usus, mual, muntah dan diare, rasa mengantuk, pusing, sakit kepala, penglihatan kabur, vertigo, dispepsia.Pada penggunaan terus-menerus dengan dosis 2000 mg atau lebih sehari dapat mengakibatkan agranulositosis dan anemia hemolitik.Kontraindikasi:Pada penderita tukak lambung, radang usus, gangguan ginjal, asma dan hipersensitif terhadap asam mefenamat.Pemakaian secara hati-hati pada penderita penyakit ginjal atau hati dan peradangan saluran cerna.Interaksi Obat:Obat-obat anti koagulan oral seperti warfarin; asetosal (aspirin) dan insulin.Cara Penyimpanan:Simpan di tempat sejuk dan kering.Kemasan:Kotak isi 100

NIFEDIPINE 10 MG TAB

Nama Produk:

(Klik untuk navigasi ke produk lain)

Komposisi

Tiap tablet salut selaput mengandung 10 mg nifedipin

Cara Kerja

Nifedipin bekerja sebagai antagonis kalsium dengan menghambat arus ion kalsium masuk ke dalam otot jantung dari luar sel. Karena kontraksi otot polos tergantung pada ion kalsium ekstra seluler, maka dengan adanya antagonis kalsium dapat menimbulkan efek inotropik negatif. Demikian juga dengan Nodus Sino Atrial (SA) dan Atrio Ventrikuler (AV) akan menimbulkan kronotropik negatif dan perlambatan konduksi AV.

Indikasi

Untuk pengobatan dan pencegahan insufiensi koroner terutama angina pektoris, hipertensi kronik dan hipertensi urgensis.

Dosis

Dosis tunggal 5 - 10 mg.

Dosis rata-rata 5 - 10 mg, 3 x sehari.

Interval tiap dua dosis paling sedikit 2 jam.

Tablet ditelan utuh dengan sedikit cairan. Bila diinginkan khasiat yang cepat, misalnya ketika terasa akan datang serangan, tablet dikunyah dan dibiarkan menyebar dalam mulut. Nifedipin akan diserap cepat oleh selaput lendir mulut.

Efek Samping

Kadang-kadang mengakibatkan mual, sakit kepala, palpilasi, takikardia, lemah, edema, hipotensi, reaksi hipersensitif.

Umumnya timbul pada awal pengobatan bersifat sedang dan sementara.

Hiperplasia gingival timbul pada kasus-kasus isolasi selama terapi jangka panjang, yang hilang bila pengobatan dihentikan.

Gangguan fungsi hati(intrahepalik cholestalis,kenaikan transaminase) jarang terjadi dan reversibel pada penghentian obat.

Pada pria lanjut usia, pemberian jangka panjang dapat menyebabkan pembesaran kelenjar mammae (ginekomastia) yang hilang bila pengobatan dihentikan.

Kontraindikasl

Hipersensitif terhadap nifedipin.

Jangan diberikan pada wanita hamil.

Jangan diberikan pada ibu menyusui karena nifedipin diekskresi ke dalam ASI. Bila nifedipin sangat diperlukan, dianjurkan untuk berhenti menyusui karena pengaruhnya terhadap bayi belum diketahui.

Jangan digunakan pada syok kardiovaskuler.

Interaksi Obat

Efek menurunkan tekanan darah dan nifedipin dapat ditingkatkan oleh obat-obat antihipertensi lain.

Simetidin dapat meningkatkan elek atihipertensi dari nifedipin.

Cara Penyimpanan

Simpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat yang sejuk dan kering, terlindung dan cahaya

Perhatian

Hati-hati bila diberikan bersama obat-obat golongan beta blocker dapat menimbulkan hipotensi berat, payah jantung dan infark miokard.Agar selalu dilakukan pengecekan/kontrol terhadap tekanan darah.Penderita yang mendapat pengobatan dengan nifedipin harus dilakukan pemeriksaan secara teratur.Dapat mengganggu kemampuan mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin terutama pada awal pengobatan, pada kombinasi dengan alkohol atau bila diganti dengan obat lain.Hati-hati pada penderita dialisa dengan Malignant hypertension dan gagal ginjal irreversibel dengan hipovolemia, karena dapat terjadi penurunan tekanan darah akibat vasodilatasi.Dapat menimbulkan rasa sakit pada dada (gejala seperti angina pectoris) yang biasanya timbul pada 30 menit setelah pemberian nifedipin.Bila diberikan bersama dengan obat penghambat reseptor adrenergik penderita harus dimonitor secara hati-hati karena kemungkinan timbulnya hipotensi berat dan gagal jantung.Hati-hati bila diberikan pada penderita diabetes mellitus karena walaupun nifedipin bukan diaketogenik, tetapi pada kasus-kasus tertentu pernah dilaporkan kenaikan temporer glukosa darah (hiperglikemia).

PHENYTOIN Kapsul

GOLONGANGENERIKNatrium Fenitoin.INDIKASIAnti kejang, antiaritmia.KONTRA INDIKASIPemberian IV pada sinus bradikardi.PERHATIAN

#

Penyakit hati.

#

Hindari putus obat secara mendadak.

#

Kehamilan & Menyusui.

#

Pasien dengan diabetes.

#

blood dyscrasia.

Interaksi obat :metabolisme Natrium Fenitoin dipertinggi oleh Barbiturat, dan dihambat oleh Kloramfenikol, antikoagulan Dikoumarol, Disulfiram, Fenilbutazon, INH, Sulfafenazol, Sultiam, Asam Valproat, Simetidin, dan Sulfonamida.EFEK SAMPINGNistagmus (gerak ulang-alik bola mata secara cepat, berlangsung di luar kehendak, dapat berlangsung horisontal, vertikal, memutar, atau campuran), ataksia (gangguan koordinasi gerakan), bicara tidak lancar, kebingungan, pusing, hiperplasia gusi, hipersutisme (pertumbuhan rambut berlebihan pada wanita menurut pola pertumbuhan rambut laki-laki), ruam morbiliformis, rickets/rakitis, osteomalasia (keadaan yang ditandai dengan melunaknya tulang-tulang karena gangguan kalsifikasi sebagai akibat kekurangan Vitamin D dan Kalsium), sindroma lupus eritematosus, leukopenia, trombositopenia, pansitopenia, granulositopenia.KEMASANKapsul 100 mg x 100 biji.DOSIS

#

Anti kejang :

-

dewasa :

diawali dengan 3-4 mg/kg berat badan/hari, pemeliharaan : 3-4 kapsul/hari.

-

anak-anak :

diawali dengan 5 mg/kg berat badan/hari dalam 2-3 dosis terbagi, pemeliharaan : 4-8 mg/kg berat badan/hari.

#

Anti aritmia :

-

dewasa :

2-4 kali sehari 100 mg.

-

anak-anak :

5 mg/kg berat badan/hari dalam 2-3 dosis terbagi.

FLIXOTIDE 0.5MG NEBULES@10Kandungan

Fluticasone Propionate.

Indikasi

Profilaksis asma berat pd dws&remaja >16thn. Terpi eksaserbasi akut asma ringan sampai sedang pd anak&remaja 4-16thn

Kontra Indikasi

--

Efek Samping

Kandidiasis pd mulut & tenggorokan, suara serak, bronkospasme paradoksikal, reaksi hipersensitivtas pd kulit.

Perhatian

Tdk utk serangan akut tp utk penangan rutin jangka panjang. Monitor tinggi badan anak pd terapi jangka panjang. Pasien yg diterapi steroid sistemik sblmnya. Pasien TBC aktif atau laten.

Dosis

Dws & remaja >16 thn 500-2000 mcg 2 x/hr. Anak remaja 4-16 thn 1000 mcg 2 x/hr

Interaksi

--

Kemasan

Nebules 0.5mg/2ml x 10. 2mg/2ml x 10.

MEPROBAL|PROCETAM

KOMPOSISI :Tiap MEPROBAL 250 kapsul mengandung,Mecobalamin .................................................................. 250 mg

Tiap MEPROBAL 500 kapsul mengandung,Mecobalamin .................................................................. 500 mg

FARMAKOLOGI :Secara Biokimia Mecobalamin adalah vitamin B12 yang mengandung co-enzym basa metil aktif.Mecobalamin berperan dalam reaksi transmetilasi dan merupakan homolog B12 yang teraktif di dalam tubuh yang berpengaruh terhadap metabolisme asam nukleat, protein dan lemak.Mecobalamin bekerja memperbaiki jaringan syaraf yang rusak pada gangguan syaraf seperti : degenerasi dan demielinasi aksonal; juga membantu pematangan eritroblast, membantu pembelahan eritroblast dan sintesis heme, sehingga dapat memperbaiki status darah pada anemia megaloblastik.

INDIKASI :Neuropati periferal.

KONTRA INDIKASI :Hipersensitif terhadap Mecobalamin.

PERINGATAN DAN PERHATIAN :- Hentikan pengobatan dengan Mecobalamin apabila tidak ada respon setelah beberapa bulan.- Penggunaan dalam dosis tinggi dan jangka panjang tidak direkomendasikan pada pasien yang pekerjaannya berhubungan dengan Merkuri/air raksa atau komponennya.

EFEK SAMPING :- Gastro intestinal dengan gejala-gejala : anoreksia, mual atau diare dapat terjadi dengan frekwensi kecil.

DOSIS :MEPROBAL 250 : 3 x 2 kapsul sehariMEPROBAL 500 : 3 x 1 kapsul sehariDosis sebaiknya menurut usia pasien dan beratnya gejala.

KEMASAN :MEPROBAL 250 kapsulDus, isi 10 strip @ 10 kapsulNo. Reg. : DKL 0315616301 A1

MEPROBAL 500 kapsulDus, isi 10 strip @ 10 kapsulNo. Reg. : DKL 0315616301 B1

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Simpan di tempat sejuk, kering dan terlindung dari cahaya

ENGLISH VERSION

COMPOSITION:- MEPROBAL 250 capsule, each capsule contains:Mecobalamin .. 250 mcg- MEPROBAL 500 capsule, each capsule contains:Mecobalamin .. 500 mcg

PHARMACOLOGY:Biochemically, mecobalamin is a B12-containing coenzyme with an active methyl base. It participates in transmethylation reactions and is the most active of all B12 homologs in the body with respect to nucleic acid, protein and lipid metabolism. Mecobalamin acts to repair damaged nerve tissue in nerve disorders, eg axonal degeneration and demyelination; and, it is involved in erythroblast maturation, promotion of erythroblast division, and heme synthesis, thus acting to improve the status of the blood in megaloblastic anemia.

INDICATIONS:Peripheral Neuropathies

CONTRAINDICATIONS:Hypersensitivity to mecobalamin

PRECAUTIONS AND WARNINGS:Discontinue if there is no response after taking orally for several month.Mecobalamin is not recommended for use in high doses and long treatment for patients which his job is correlation with mercury or its component.

ADVERSE REACTIONS:Rarely anorexia, nausea, diarrhoea

DOSAGE AND ADMINISTRATION:500 mcg 3 times daily

PRESENTATIONS:MEPROBAL 250 capsule: Box, 10 strips @ 10 capsulesMEPROBAL 500 capsule: Box, 10 strips @ 10 capsules

Nifedipine 10 mg Tab