i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
DAFTAR TABEL ii
DAFTAR BAGAN iii
DAFTAR GRAFIK v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Landasan Hukum 4
1.3 Maksud dan Tujuan 8
1.4 Sistematika Penulisan 9
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG PROVINSI RIAU
2.1 Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi 11
2.2 Sumber Daya 16
2.3 Kinerja Pelayanan 26
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan 36
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 46
3.2 Telaahan Visi Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih 78
3.3 Telaahan Renstra K/L 84
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Strategis 87
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis 94
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 98
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1 Rumusan Strategi dan Arah Kebijakan 99
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
6.1 Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan 106
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
7.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan 113
Sasaran RPJMD
BAB VIII PENUTUP 114
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jumlah Pegawai berdasarkan Unit Kerja 16
Tabel 2.2 Jumlah Pegawai berdasarkan Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan,
Pangkat dan Golongan, serta Jabatan Eselon 17
Tabel 2.3 Jumlah Pegawai (Pelaksana) berdasarkan Jabatan masing-masing per-
Bidang/UPT 18
Tabel 2.4 Jumlah Aset dan Peralatan 23
Tabel 2.5
Rekapitulasi Penerimaan dan Penyetoran Retribusi Daerah Dinas
PUPR Provinsi Riau Tahun Anggaran 2018 25
Tabel 2.6 Kinerja Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 26
Tabel 2.7 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan PD 27
Tabel 2.8 Analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra Kab/Kota 28
Tabel 2.9 Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Provinsi Riau 31
Tabel 2.10 Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Riau 34
Tabel 2.11 Hasil Telaahan terhadap Dokumen KLHS RPJMD Provinsi Riau
tahun 2019 – 2024 38
Tabel 2.12 Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Provinsi Riau 41
Tabel 2.13 Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Riau 43
Tabel 2.14 Hasil Telaahan terhadap Dokumen KLHS RPJMD Provinsi Riau
tahun 2019 – 2024 45
Tabel 3.1 Pemetaan Permasalahan 46
Tabel 3.2
Persentase Rumah Tangga menurut Kabupaten/Kota dan Sumber Air
Utama yang Digunakan Rumah Tangga untuk
Memasak/Mandi/Cuci/dll di Provinsi Riau
51
Tabel 3.1.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD 49
Tabel 3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah terpilih 51
Tabel 3.3 Kondisi D.I dan D.I.R Provinsi Riau 53
Tabel 3.4 Status Kepemilikan Rumah Tinggal di Provinsi Riau 57
Tabel 3.5 Statistik Perumahan Riau, 2015-2018 58
Tabel 3.6 Jumlah Rumah Tidak Layak Huni RTLH Provinsi Riau 58
Tabel 3.7 Data Pembangunan dan Peningkatan Kualitas Rumah Provinsi Riau
Sumber Dana APBN, APBD Provinsi Riau dan APBD Kabupaten / Kota 60
Tabel 3.8
Surat Keputusan Gubernur Riau Terkait Bencana Alam di Provinsi
Riau 63
iii
Tabel 3.9
Bencana Alam Banjir dan Korban Tahun 2008-2014 Provinsi Riau
64
Tabel 3.10
Bencana Alam Banjir dan Korban Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015
Provinsi Riau 64
Tabel 3.11 Jumlah dan Luas Kawasan Kumuh di Provinsi Riau berdasarkan
Pembagian Kewenangan Pada Tahun 2018 66
Tabel 3.12 Jumlah Luas Kawasan Kumuh di Provinsi Riau Berdasarkan SK
Bupati/Walikota Tahun 2014-2018 68
Tabel 3.13 Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Riau 70
Tabel 3.14 Persentase Rumah Tangga Menurut Beberapa Fasilitas Perumahan 72
Tabel 3.15 Jumlah Pengaduan Sengketa/Konflik di Provinsi Riau 74
Tabel 3.16 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD 75
Tabel 3.17 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah terpilih 78
Tabel 3.18 Telaahan Renstra K/L terhadap permasalahan pelayanan SKPD 84
Tabel 3.19 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah 87
Tabel 3.20 Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 92
Tabel 3.21 Review Faktor-faktor dari Pelayanan Perangkat Daerah yang
Mempengaruhi Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah 94
Tabel 3.22 Tabel Penentuan Isu Strategis 97
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah 98
Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan 99
Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Provinsi Riau 106
Tabel 7.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan
Sasaran RPJMD 113
iv
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Kedudukan Renstra PD pada Hierarki Dokumen Perencanaan 2
Bagan 2.1 Bagan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau 14
v
DAFTAR GRAFIK
Grafik 3.1 Kondisi Jalan Tahun 2015-2018 49
Grafik 3.2
Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan
sanitasi layak dan berkelanjutan (penduduk 40% pendapatan
terendah) provinsi Riau dan Indonesia
52
1 | B A B I
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) merupakan dokumen perencanaan 5
tahunan PD yang memuat tujuan/sasaran, strategis, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan
yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah serta berpedoman kepada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan bersifat indikatif. Renstra PD Dinas
Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi
Riau 2019 – 2024 disusun untuk melaksanakan peraturan perundang-undangan serta menjabarkan
visi, misi dan agenda pembangunan Gubernur Riau dalam gerak langkah organisasi mewujudkan
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dengan menyesuaikan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2019
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Riau.
Renstra PD disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang telah dibentuk
berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 61 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provisni Riau serta
berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif.
Penyusunan Renstra PD dipedomani oleh Dokumen Perencanaan Pembangunan dan
merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan Nasional dengan
mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah yang didasarkan kondisi
serta potensi yang dimiliki Daerah. Sehingga sejalan dalam implementasi perencanaan terbentuk
senergitas, sinkronisasi serta pencapaian target kinerja akan optimal dilaksanakan.
Proses penyusunan Renstra PD sesuai dengan Permendagri No 86 Tahun 2017 meliputi
beberapa tahapan sebagai berikut:
a. Persiapan penyusunan Renstra;
b. Penyusunan rancangan awal Renstra Perangkat Daerah;
c. Penyusunan rancangan Renstra Perangkat Daerah;
d. Pelaksanaan Forum Perangkat Daerah / lintas Perangkat Daerah;
e. Perumusan Rancangan Akhir Renstra Perangkat Daerah, dan
f. Penetapan Renstra Perangkat Daerah.
2 | B A B I
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
Bagan I.1
Bagan Alir Penyusunan Renstra sesuai Permendagri 86 Tahun 2017
Dalam Penyusunan Renstra PD, rentang waktu perencanaan lima tahunan pada Renstra
perlu direncanakan secara terstruktur sesuai dengan dinamika perkembangan pembangunan yang
terjadi pada Perangkat Daerah. Dinamika perencanaan pembangunan ini dipengaruhi oleh banyak
faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal dengan variable yang saling berintegrasi,
termasuk didalamnya isu-isu aktual Perangkat Daerah, permasalahan yang ada hingga potensi
perangkat pembangunan. Berbagai perkembangan maupun perubahan yang terjadi tentunya
memerlukan perhatian baik berupa penyesuaian dan antisipasi langkah ke depan dalam pencapaian
target pembangunan, sehingga pelaksanaan setiap program dan kegiatan senantiasa terarah dan tetap
pada jalur perencanaan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable).
Konsep perencanaan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable) diadopsi dengan
dukungan terhadap Tujuan Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Perangkat Daerah dalam perencanaannya menunjukkan komitmen yang kuat dalam menghubungkan
target dan indikator SDGs ke dalam Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah, menindaklanjuti
konvergensi yang kuat antara SDGs, ke dalam dokumen perencanaan Perangkat Daerah.
Di dalam prosesnya, penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah mengacu
pada kerangka arahan yang dirumuskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Riau. Oleh karena itu, penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah
dapat dilakukan secara simultan atau paralel dengan penyusunan RPJMD dengan fokus kajian
perencanaan meliputi analisis latar belakang penyusunan Renstra Perangkat Daerah, kondisi
gambaran Pelayanan Perangkat Daerah, analisis tantangan dan peluang pengembangan pelayanan
Perangkat Daerah, analisis permasalahan dan isu-isu strategis Perangkat Daerah, rumusan tujuan dan
sasaran jangka menengah Perangkat Daerah, strategi dan arah kebijakan yang akan menjadi fokus
3 | B A B I
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
kinerja Perangkat Daerah, dan analisi rencana program dan kegiatan serta pendanaan serta evaluasi
kinerja penyelenggara Bidang Urusan terkait bidang Ke-PU-an.
Renstra pada Perangkat Daerah harus terintegrasi dengan prioritas dan fokus
pembangunan daerah Tahun 2019-2024 serta bersinergi dengan prioritas pembangunan Nasional
dan Provinsi Riau. Sesuai dengan kebijakan nasional pembangunan RPJPN 2005-2025 bahwa
pembangunan dan penyediaan air minum dan sanitasi diarahkan untuk mewujudkan terpenuhinya
kebutuhan dasar masyarakat. Sesuai Permendagri 100 Tahun 2018, SPM Pekerjaan Umum dibagi
menjadi 3 kebutuhan dasar masyarakat yaitu perumahan, air minum dan air limbah. Berdasarkan
SPM ini, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Provinsi Riau menyusun arah kebijakan dan strategi untuk mengakomodir penyediaan
layanan air minum,pengolahan air limbah, relokasi rumah akibat program pemerintah dan
penyediaan rumah akibat bencana.
Dokumen Renstra PD merupakan satu kesatuan yang terintegrasi dengan dokumen
perencanaan lainnya yaitu dokumen RPJMD, Renstra Kementerian/Lembaga (K/L) dan Renstra
Kabupaten/Kota, serta tindak lanjutnya sampai dengan proses penyusunan RAPBD.
Beberapa hal yang terkait antara Renstra PD dengan penyusunan Dokumen RPJPD dan
RPJMD :
1. Penyusunan Renstra PD bertujuan untuk merumuskan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan,
program dan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah
dengan mengacu kepada Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2019 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau, agar selaras dengan program prioritas Kepala
Daerah terpilih;
2. Penyiapan Renstra Perangkat Daerah merupakan tanggung jawab Kepala Perangkat Daerah
yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang
sesuai dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah menurut Peraturan Gubernur Riau tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum,
Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau sebagai
masukan penyempurnaan dokumen RPJMD;
3. Program dalam Renstra Perangkat Daerah adalah bersifat indikatif, tidak mengabaikan
keberhasilan yang sudah dicapai selama ini dalam program prioritas Kepala Daerah Terpilih
yang diselaraskan dengan RPJMD, RTRW, Renstra Kab/Kota di Provinsi Riau dan Renstra
Kementerian/Lembaga;
4. Renstra PD dijabarkan melalui Renja PD dan RKA PD, sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan program yang menjadi tugas Perangkat Daerah.
Keterkaitan Renstra Perangkat Daerah dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra
provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja Perangkat Daerah dapat dilihat pada Gambar berikut :
4 | B A B I
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
Gambar I.1 Keterkaitan Dokumen Renstra
1.2 Landasan Hukum
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau Tahun 2019-2024 berlandaskan
pada beberapa dasar hukum yang mengatur sistem, mekanisme, proses dan prosedur tentang
penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan,
Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi, dijabarkan sebagai berikut:
A. Undang-undang
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun
2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66 Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4400);
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
7. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700;
9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
10. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara;
5 | B A B I
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
11. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5038);
12. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
13. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;
14. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82);
15. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum
16. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679;
17. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Desa;
18. Undang - Undang No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
B. Peraturan Pemerintah
19. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala
Daerah;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanann Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
22. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi;
23. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
24. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
26. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817);
27. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
6 | B A B I
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
28. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air;
29. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;
30. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat
dalam Penataan Ruang;
31. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai;
32. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2013 tentang Rawa;
33. Peraturan Pemerintah Nomor 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya air;
34. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum;
35. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
36. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan
Permukiman;
37. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5864);
38. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis;
39. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal;
40. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
C. Peraturan Presiden
41. Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pulau-Pulau Kecil Terluar;
42. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2012 tentang RTR Pulau Sumatera;
43. Peraturan Presiden RI Nomor 148 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Perpres No 71 Tahun
2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
44. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan.
D. Keputusan Presiden
45. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan
Lindung.
E. Instruksi Presiden
46. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunn yang Berkeadilan.
F. Peraturan Menteri
47. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
7 | B A B I
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
48. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan
dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;
49. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 41/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budidaya;
50. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2009 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi;
51. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 01/PRT/M/2014 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
52. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman
Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.
53. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10/PRT/M/2016 tentang
Pemberian Dukungan oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah dalam Kerjasama
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum;
54. Peraturan menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 27/PRT/M/2016 tentang
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum;
55. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah;
56. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pembuatan dan Pelaksanaan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah;
57. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
29/PRT/M/2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
58. Peraturan Menteri Dalam Negeri 100 Tahun 2018 tentang Standar Selayanan Minimal (SPM).
G. Peraturan Daerah
59. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun 2003 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah Provinsi Riau (Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun 2003 Nomor 4,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Riau Nomor 4);
8 | B A B I
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
60. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Provinsi Riau Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun
2009 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Riau Nomor 9);
61. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Provinsi Riau Tahun 2005 – 2025;
62. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 10 Tahun 2018 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Riau Tahun 2018-2038;
63. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 7 Tahun 2019 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Provinsi Riau.
H. Peraturan Gubernur
64. Peraturan Gubernur Riau Nomor 61 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi
Riau.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau adalah sebagai dokumen induk
perencanaan untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) Tahunan dan sebagai dokumen pembangunan
yang berkelanjutan yang bisa dijadikan pegangan untuk memahami visi, misi, strategis dan arah
kebijakan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan pada periode pemerintahan tahun 2019-2024.
Tujuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau Tahun 2019-2024 adalah:
1. Tersedianya acuan dalam pengalokasian sumber dana yang terbatas pada berbagai kegiatan
yang bersifat strategis untuk pencapaian visi dan misi Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan yang telah ditetapkan;
2. Tersedianya acuan bagi seluruh unit kerja di Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau dalam melaksanakan kegiatan
– kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta visi dan misi yang telah ditetapkan;
3. Tersedianya acuan untuk menilai pencapaian kinerja masing-masing unit kerja Dinas Pekerjaan
Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, yang kemudian
akan diakumulasikan menjadi pencapaian kinerja Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan secara keseluruhan, dan
4. Tersedianya acuan bagi Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan dalam mempertanggungjawabkan akuntabilitas kinerjanya.
9 | B A B I
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau Tahun 2019-2024 disusun
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, dengan
uraian sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, serta
sistematika penulisan.
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Perangkat Daerah dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya
yang dimiliki Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya,
mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra
Perangkat Daerah periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas Perangkat
Daerah yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan
mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui
Renstra Perangkat Daerah ini.
BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
Bab ini menguraikan tentang identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi
pelayanan, telaahan visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Provinsi Riau, telaahan Renstra K/L, telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), serta penentuan isu-isu strategis.
BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN
Bab ini menguraikan tujuan dan sasaran jangka menengah perangkat daerah.
BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Pada bab ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan Perangkat Daerah
dalam lima tahun mendatang.
BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Bab ini menguraikan tentang rencana program dan kegiatan, indikator kinerja dan pendanaan
indikatif sesuai dengan perumusan rencana program, kegiatan indikator kinerja, kelompok
sasaran dan pendanaan indikatif.
10 | B A B I
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Pada Bab ini dikemukakan indikator kinerja Perangkat Daerah yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang
sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
BAB VIII. PENUTUP
Bab ini menguraikan kesimpulan dari Renstra secara keseluruhan.
11 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG, PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN PROVINSI RIAU
Pada Bab mengenai Gambaran Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau ini, memuat informasi tentang
peran (tugas dan fungsi) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan sebagai Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan urusan
Pemerintahan Daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Perangkat
Daerah dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang
telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan,
Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau periode sebelumnya, mengemukakan capaian
program prioritas Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Provinsi Riau sebagai Perangkat Daerah yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan
RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan
dinilai perlu diatasi melalui Renstra Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau ini.
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Provinsi Riau dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 7 Tahun
2019 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau dan Peraturan Gubernur
Nomor 61 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
Provinsi Riau. Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Provinsi Riau merupakan Perangkat Daerah yang berperan dalam membantu Kepala
Daerah untuk melaksanakan kewenangan daerah dan Tugas Pembantuan yang ditugas Kepala
Daerah.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2019 tanggal 12 September 2019 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Provinsi Riau, kedudukan Dinas ekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan,
Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah
Provinsi Riau, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
12 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
2.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Provinsi Riau menurut Peraturan Gubernur Nomor 61 Tahun 2019 tentang Uraian Tugas
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
Provinsi Riau mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan azas
otonomi daerah, tugas desentralisasi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan di Bidang
Pekerjaan Umum,Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman serta melaksanakan
tugas-tugas lain yang diberikan Gubernur. Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Pekerjaan Umum,
Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau mempunyai
Fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan pada Sekretariat, Bidang Sumber Daya Air, Bidang Pembangunan Jalan
dan Jembatan, Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan, Bidang Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan, Bidang Penataan Ruang serta Bidang Penataan Bangunan;
b. Pelaksanaan kebijakan pada Sekretariat, Bidang Sumber Daya Air, Bidang Pembangunan
Jalan dan Jembatan, Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan, Bidang Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan, Bidang Penataan Ruang serta Bidang Penataan Bangunan;
c. Pelaksanaan evaluasi pada Sekretariat, Bidang Sumber Daya Air, Bidang Pembangunan Jalan
dan Jembatan, Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan, Bidang Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan, Bidang Penataan Ruang serta Bidang Penataan Bangunan;
d. Pelaksanaan administrasi pada Sekretariat, Bidang Sumber Daya Air, Bidang Pembangunan
Jalan dan Jembatan, Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan, Bidang Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan, Bidang Penataan Ruang serta Bidang Penataan Bangunan, dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan fungsinya.
Tugas pokok dan fungsi tersebut selain dijalankan oleh masing-masing Bagian/Bidang juga
dijalankan juga oleh Unit Pelaksana Teknis, yaitu; Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Jalan Dan
Jembatan Wilayah I, II, dan III, UPT Laboratorium Bahan Konstruksi, Unit Pelaksanaan Teknis
Peralatan Konstruksi dan Unit Pelaksanaan Teknis Pengelolaan Air Minum.
2.1.2 Susunan Organisasi
Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau mempunyai susunan organisasi
sebagai berikut:
a. Sekretariat terdiri atas:
1. Subbagian Perencanaan Program;
2. Subbagian Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah;
dan
3. Subbagian Kepegawaian dan Umum.
b. Bidang Sumber Daya Air terdiri atas:
1. Seksi Perencanaan dan Pengendalian Sumber Daya Air;
13 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
2. Seksi Sungai, Danau dan Pantai; dan
3. Seksi Irigasi, Rawa.
c. Bidang Bina Marga terdiri atas:
1. Seksi Perencanaan dan Pengendalian Jalan dan Jembatan;
2. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan; dan
3. Seksi Preservasi Jalan dan Jembatan.
d. Bidang Cipta Karya, terdiri atas:
1. Seksi Perencanaan dan Pengendalian Cipta Karya;
2. Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan; dan
3. Seksi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan.
e. Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman, terdiri atas:
1. Seksi Perencanaan dan Pengendalian Perumahan dan Kawasan Permukiman;
2. Seksi Seksi Perumahan; dan
3. Seksi Kawasan Permukiman.
f. Bidang Pertanahan dan Penataan Ruang, terdiri atas:
1. Seksi Perencanaan Pertanahan dan Penataan Ruang;
2. Seksi Pertanahan; dan
3. Seksi Penataan Ruang.
g. Bidang Bina Jasa Konstruksi, terdiri atas:
1. Seksi Pengaturan Jasa Konstruksi;
2. Seksi Pemberdayaan dan Pengawasan Jasa Konstruksi; dan
3. Seksi Pendataan dan Sertifikasi Jasa Konstruksi.
h. UPT Laboratorium Bahan Konstruksi, Kelas A;
i. UPT Pengelolaan Air Minum, Kelas A;
j. UPT Peralatan Konstruksi, Kelas B;
k. UPT Pengelolaan Rusunawa, Kelas B;
l. UPT Wilayah I, Kelas A;
m. UPT Wilayah II, Kelas A;
n. UPT Wilayah III, Kelas A;
o. UPT Wilayah IV, Kelas A;
p. UPT Wilayah V, Kelas A;
q. UPT Wilayah VI, Kelas A;
Bagan organisasi Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau berdasarkan Peraturan Gubernur Riau tentang Tugas dan
Fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dapat dilihat pada Gambar 2.1.
14 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Bagan 2.1
Bagan Organisasi
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau
Sumber: Peraturan Gubernur Riau
15 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
16 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
2.2 Sumber Daya
2.2.1 Sumber Daya Manusia (SDM)
Jumlah pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau
pada tahun 2019 berdasarkan unit kerja diuraikan pada Tabel 2.1, berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, pangkat dan golongan, serta
jabatan eselon diuraikan sebagaimana pada Tabel 2.2. dan berdasarkan jabatan masing-masing Bidang/UPT diuraikan berdasarkan pada Tabel
2.3.
Tabel 2.1. Jumlah Pegawai berdasarkan urusan :
NO URUSAN JUMLAH
1 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 460
2 Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan 98
TOTAL 558
Sumber: Sub Bagian Kepegawaian Dinas PUPR dan PKPP Provinsi Riau Tahun 2018
17 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Tabel 2.2. Jumlah Pegawai berdasarkan Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan, Pangkat dan Golongan, serta Jabatan Eselon
A. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
NO Jenis Kelamin
Golongan
Jumlah
.Pendidikan Formal
Jumlah
Struktural
Jumlah
I II III IV SD SLTP SLTA D-
III
D-
IV S-1
S-
2
S-
3 I II III IV
1 LAKI – LAKI 1 116 210 27 354 3 10 136 25 0 147 33 0 354 0 1 10 30 41
2 PEREMPUAN 0 25 76 5 106 0 0 40 10 0 49 7 0 106 0 0 0 6 6
TOTAL 1 141 286 32 460 3 10 176 35 0 196 40 0 460 0 1 10 36 47
B. Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
NO JENIS KELAMIN GOLONGAN
JUMLAH PENDIDIKAN FORMAL
JUMLAH STRUKTURAL
JUMLAH I II III IV SD SLTP SLTA D-III S-I S-2 S-3 I II III IV
1 LAKI-LAKI
19 40 15 74
23 2 29 20 74 1 4 12 17
2 PEREMPUAN
2 19 3 24
0 3 2 13 6 24 3 3
TOTAL
21 59 18 98
0 26 4 42 26 98 0 1 4 15 20
Sumber: Sub Bagian Kepegawaian Dinas PKPP Provinsi Riau Tahun 2018
Sumber: Sub Bagian Kepegawaian Dinas PUPR Provinsi Riau Tahun 2018
18 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Tabel 2.3. Jumlah Pegawai (Pelaksana) berdasarkan Jabatan masing-masing per-Bidang/UPT
A. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
SEKRETARIAT SDA
PENGADMINISTRASI UMUM 12 PENGELOLA PROGRAM DAN KEGIATAN 1
PENGADMINISTRASI KEPEGAWAIAN 2 PENGEVALUASI PROGRAM DAN KINERJA 1
PENGADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA 4 PENGADMINISTRASI PERENCANAAN DAN PROGRAM 2
PENGELOLA KEPEGAWAIAN 1 PENGELOLA PROGRAM DAN KEGIATAN 3
PRANATA KEARSIPAN 2 ANALIS SDA (JFT) 1
ANALIS SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR 1 ANALIS 5
ANALIS PERENCANAAN DAN PROGRAM 3 PENGAWAS IRIGASI 5
PENYUSUN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN 1 PENGELOLA PROGRAM DAN KEGIATAN 2
PENGADMINISTRASI PERENCANAAN DAN PROGRAM 2 PENGEVALUASI PROGRAM DAN KINERJA 1
PENGELOLA PROGRAM DAN KEGIATAN 1 PETUGAS OPERASI PEMELIHARAAN SDA 3
PERENCANA PERTAMA (JFT) 1 TOTAL 24
PENGADMINISTRASI KEUANGAN 15 KUSTODIAN KEKAYAAN NEGARA 1 PENGELOLA KEUANGAN 6 PENATA KEUANGAN 22 BENDAHARA 1
TOTAL 75
UPT 2
UPT 1 PRAMU BAKTI 1
PRAMU BAKTI 1 PENGADMINISTRASI UMUM 3
PENGADMINISTRASI UMUM 3 PENYUSUN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN 1
PENYUSUN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN 2 PENGEVALUASI PROGRAM DAN KINERJA 2
PENGEVALUASI PROGRAM DAN KINERJA 2 PENGADMINISTRASI 1
PENGADMINISTRASI 2 PENGAWAS JALAN DAN JEMBATAN 2
PENGAWAS JALAN DAN JEMBATAN 2 PENGELOLA KEGIATAN SURVEI DAN PERENCANAAN 1
PEMELIHARA JALAN 4 PEMELIHARA JALAN 4
TOTAL 16 TOTAL 11
19 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
AMPL PENATAAN RUANG
PENYUSUN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN 2 PENYUSUN BAHAN PEMBINAAN 2
PENGEVALUASI PROGRAM DAN KINERJA 1 PENGELOLA PROGRAM DAN KEGIATAN 1
PENGADMINISTRASI PERENCANAAN DAN PROGRAM 1 PENGADMINISTRASI PERENCANAAN DAN PROGRAM 3
PENGELOLA PROGRAM DAN KEGIATAN 1 ANALIS TATA RUANG 2
PENGAWAS JARINGAN UTILITAS 3 ANALIS PEMANFAATAN RUANG 6
PENGADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA 1 PENGAWAS TATA RUANG 2
PENGAWAS JARINGAN UTILITAS 2 PENGELOLA TATA RUANG 2
PENATA PENYEHATAN LINGKUNGAN DAN PEMUKIMAN 2 PENGAWAS TATA RUANG 1
PEMELIHARA SARANA DAN PRASARANA 2 TOTAL 19
PENGELOLA 1 TOTAL 16 PENATAAN BANGUNAN
PENYUSUN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN 4
PENGADMINISTRASI PERENCANAAN DAN PROGRAM 1
PENGELOLA TATA BANGUNAN UMUM 2
PENATA BANGUNAN GEDUNG DAN PEMUKIMAN 2
PEMELIHARA BANGUNAN 2
PENGAWAS BANGUNAN DAN GEDUNG 2
PENGELOLA TATA BANGUNAN PEMERINTAHAN 1
TOTAL 14
UPT LABOR PENGADMINISTRASI UMUM 5 UPT PAM
PENYUSUN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN 1 PENGADMINISTRASI 1
PENELAAH MUTU KONSTRUKSI 2 PENYUSUN 1
ANALIS LABORATORIUM 4 PENGAWAS 2
PENGUJI LABORATORIUM TANAH ASPAL DAN BETON 8 TEKNISI 3
TEKNISI LABORATORIUM 3 PENGEVALUASI 2
PENGADMINISTRASI PENGUJIAN 1 PENGELOLA 1
TOTAL 24 TOTAL 10
20 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
PEMBANGUNAN PRESERVASI
ANALIS SISTEM JARINGAN JALAN DAN JEMBATAN 8 ANALIS JALAN DAN JEMBATAN 2
PENYUSUN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN 4 PENGELOLA KEGIATAN SURVEI DAN PERENCANAAN 1
PENGADMINISTRASI 7 PENGEVALUASI PROGRAM DAN KINERJA 2
ANALIS 2 PENGELOLA PROGRAM DAN KEGIATAN 1
PENGELOLA 2 PENGEVALUASI PROGRAM DAN KINERJA 3
PENGEVALUASI 8 PENGAWAS JALAN DAN JEMBATAN 7
PENGAWAS 22 PEMELIHARA SARANA DAN PRASARANA 6
PEMELIHARA 34 PENGEVALUASI PROGRAM DAN KINERJA 3
PENGELOLA 7 PENGAWAS JALAN DAN JEMBATAN 7
PENGEVALUASI 13 PEMELIHARA SARANA DAN PRASARANA 6
PENGAWAS 17 PENYUSUN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN 1
PEMELIHARA 24 TOTAL 39
TOTAL 148
UPT 3 UPT PERALATAN
PRAMU BAKTI 1 PENGADMINISTRASI UMUM 3
PENYUSUN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN 2 PENYUSUN RENCANA ANGGARAN DAN PROGRAM 1
PENGEVALUASI PROGRAM DAN KEGIATAN 2 PENGAWAS PENGOPERASIAN ALAT BERAT 2
PENGELOLA KEGIATAN SURVEI DAN PERENCANAAN 2 KOORDINATOR PERGUDANGAN 1
PENGAWAS JALAN DAN JEMBATAN 4 TOTAL 7
PENGELOLA PEMELIHARAAN JALAN 1 PEMELIHARA JALAN 6
TOTAL 18 TOTAL PELAKSANA 419
ESELON IV 35 Sumber: Sub Bagian Kepegawaian Dinas PUPR Provinsi Riau
Tahun 2018 ESELON III 10
ESELON II 1
TOTAL ASN DINAS PUPR PROPINSI RIAU 465
21 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
SEKRETARIAT PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN Pengadministrasi Umum 2 Analis Perencanaan Wilayah Perumahan 1
Pengadministrasi Kepegawaian 2 Pengawas Tata Bangunan dan Perumahan 2
Analis SDM Aparatur 1 Juru Survei Permukiman Perumahan 1
Analis Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan 1 Penata Penyehatan Lingkungan 2
Penyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran 3 Pengawas Tata Bangunan dan Perumahan 4
Pengadministrasi Keuangan 4 Juru Survei Permukiman Perumahan 2
Kustodian Barang Milik Negara 1 Analis Perencanaan Wilayah Perumahan 1
Penata Keuangan 5 Penelaah Bangunan Gedung dan Permukiman 1
Bendahara 2 Pengawas Tata Bangunan dan Perumahan 2
Penyusun Laporan Keuangan 1 Analis Perencanan Wilayah Perumahan 1
Analis Keuangan 1 Pengelola Program dan Kegiatan 1
Pengadministrasi Persuratan 2 Juru Survei Permukiman Perumahan 4
Pramu Kantor 1 Pengawas Fisik Pemukiman 3
TOTAL 26 Pengawas Fisik Pemukiman 2
Juru Survei Permukiman Perumahan 1
PERTANAHAN Analis Pengembangan Sarana dan Prasarana 1
Analis Pertanahan 1 Penyusun Rencana Pemanfaatan Kawasan 1
Pengawas Pemanfaatan Tanah 1 Pemelihara Sarana dan Prasarana 1
Analis Hukum Pertanahan 1 Pengawas Fisik Pemukiman 5
Pengadministrasi Pertanahan 1 Pengelola Program dan Kegiatan 1
Pengelola Program dan Kegiatan 1 Pemelihara Sarana dan Prasarana 1
Pengadministrasi Pertanahan 1 Pengadministrasi Sarana dan Prasarana 1
Analis Hukum Pertanahan 1 Pengawas Fisik Pemukiman 2
Analis Tuntutan Ganti Rugi 1 Pemelihara Sarana dan Prasarana 1
Pengadministrasi Pertanahan 1 Pengadministrasi Sarana dan Prasarana 1
TOTAL 9 TOTAL 43
22 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
TOTAL PELAKSANA 78
ESELON IV 15
ESELON III 4
ESELON II 1
TOTAL ASN DINAS PKPP PROVINSI RIAU 98
Sumber: Sub Bagian Kepegawaian Dinas PKPP Provinsi Riau Tahun 2018
23 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
2.2.2 Aset dan Peralatan
Jumlah aset dan peralatan pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan,
Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau pada Tahun 2018 diuraikan pada Tabel 2.3.
berikut ini.
Tabel 2.4. Jumlah Aset dan Peralatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
AK
UN
KE
LO
MP
OK
JE
NIS
OB
JE
K
URAIAN UNIT NILAI
1 2 3 4 5 6 7
1 3 ASET TETAP 7166 22,413,912,897,804.00
1 3 1 Tanah 97 6,957,122,926,939.00
1 3 1 01 Tanah 97 6,957,122,926,939.00
1 3 2 Peralatan dan Mesin 5419 93,345,675,616.07
1 3 2 01 Alat Besar 51 40,435,654,281.00
1 3 2 02 Alat Angkutan 113 24,718,337,395.79
1 3 2 03 Alat Bengkel dan Alat Ukur 75 2,885,700,771.00
1 3 2 04 Alat Pertanian 26 190,172,000.00
1 3 2 05 Alat Kantor dan Rumah Tangga 1350 5,656,050,723.83
1 3 2 06 Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar 116 1,271,521,088.65
1 3 2 08 Alat Laboratorium 3064 12,333,845,793.70
1 3 2 09 Alat Perenjataan 37 414,919,737.06
1 3 2 10 Komputer 586 5,434,473,825.04
1 3 2 19 Peralatan Olahraga 1 5,000,000.00
1 3 3 Gedung dan Bangunan 79 638,034,619,779.27
1 3 3 01 Bangunan Gedung 66 625,994,704,311.30
1 3 3 03 Bangunan Menara 9 6,734,383,967.97
04 Tugu Titik Kontrol/Pasti 4 5,305,531,500.00
1 3 4 Jalan, Jaringan dan Irigasi 802 12,394,948,017,610.70
1 3 4 01 Jalan dan Jembatan 121 11,367,690,535,512.80
1 3 4 02 Bangunan Air 660 996,641,886,899.84
1 3 4 03 Instalasi 21 30,615,595,198.04
1 3 5 Aset Tetap Lainya 517 1,180,755,299,275.12
1 3 5 01 Bahan Perpustakaan 369 9,704,179,281.74
1 3 5 05 Tanaman 2 9,517,010,400.00
1 3 5 07 Aset Tetap Dalam Renovasi 146 1,161,534,109,593.38
1 3 6 Konstruksi Dalam Pengerjaan 252 1,149,706,358,583.79
1 3 6 01 Konstruksi Dalam Pengerjaan 252 1,149,706,358,583.79
1 5 ASET LAINNYA
1 5 3 Aset Tidak Berwujud 3 741,320,000.00
1 5 3 01 Aset Tidak Berwujud 3 741,320,000.00
1 5 4 Aset Lain-Lain 4,596,440,550.00
1 5 4 01 Aset Lain-Lain 4,596,440,550.00
Sumber: Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan Dinas PUPR Provinsi Riau Tahun 2018
24 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
DINAS : PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN
PERTANAHAN
PROVINSI : RIAU
AK
UN
KE
LO
MP
OK
JE
NIS
OB
JE
K
URAIAN UNIT NILAI
KE
TE
RA
NG
AN
1 2 3 4 5 6 7,00 8
1 3
ASET TETAP 13.714 476.610.847.074,48
1 3 1
Tanah - -
1 3 2
Peralatan dan Mesin 13.183 33.139.777.808,71
1 3 2 02 Alat Angkutan 19 3.256.865.000,00
1 3 2 03 Alat Bengkel dan Alat Ukur 26 226.656.038,80
1 3 2 04 Alat Pertanian 1 4.000.000,00
1 3 2 05 Alat Kantor dan Rumah
Tangga
12.600 26.080.231.486,18
1 3 2 06 Alat Studio, Komunikasi dan
Pemancar
98 1.337.015.197,54
1 3 2 10 Komputer 439 2.235.010.086,19
1 3 3
Gedung dan Bangunan 14 67.996.640.690,91
1 3 3 01 Bangunan Gedung 14 67.996.640.690,91
1 3 4
Jalan, Jaringan dan Irigasi 6 71.690.916.297,46
1 3 4 01 Jalan dan Jembatan 4 70.957.449.736,00
1 3 4 03 Instalasi 2 733.466.561,46
1 3 5
Aset Tetap Lainya 429 296.164.204.640,64
1 3 5 07 Aset Tetap Dalam Renovasi 429 296.164.204.640,64
1 3 6
Konstruksi Dalam
Pengerjaan
82 7.619.307.636,76
1 3 6 01 Konstruksi Dalam Pengerjaan 82 7.619.307.636,76
1 3 7
Akumulasi Penyusutan - 217.625.435.205,52
1 3 7 01 Akumulasi Penyusutan
Peralatan dan Mesin
- 28.140.700.921,98
1 3 7 02 Akumulasi Penyusutan
Gedung dan Bangunan
- 15.364.861.969,86
1 3 7 03 Akumulasi Penyusutan Jalan,
Jaringan dan Irigasi
- 40.986.725.177,04
1 3 7 04 Akumulasi Penyusutan Aset
Tetap Lainnya
- 133.133.147.136,64
1 5
ASET LAINNYA - -
Sumber: Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan Dinas PKPP Provinsi Riau Tahun 2018
25 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Tabel 2.5. Rekapitulasi Penerimaan dan Penyetoran Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2018
P E N E R I M A A N
P E N Y E T O R A N
NO B U L A N
JUMLAH JUMLAH SISA YANG
SEWA ALAT SEWA ALAT SEWA KANTIN SEWA AULA
PENERIMAAN SEWA
ALAT SEWA ALAT SEWA KANTIN SEWA AULA
PENYETORAN
BELUM
DISETOR
BERAT LABORATORIUM
BERAT LABORATORIUM
1 2 4 3 5 6 7 (3+4+5) 9 8 5 6 11 (8+9+10) 12 (7-11)
1 JANUARI - - - - - - - - - - -
2 FEBRUARI - 63,137,600 10,000,000 42,000,000 115,137,600 - 63,137,600 10,000,000 42,000,000 115,137,600 -
3 MARET - 20,121,900 - 21,000,000 41,121,900 - 20,121,900 - 21,000,000 41,121,900 -
4 APRIL 21,570,000 38,554,100 - 24,000,000 84,124,100 21,570,000 38,554,100 - 24,000,000 84,124,100 -
5 MEI - 32,993,600 - 9,000,000 41,993,600 - 32,993,600 - 9,000,000 41,993,600 -
6 JUNI - 32,595,500 - 9,000,000 41,595,500 - 32,595,500 - 9,000,000 41,595,500 -
7 JULI 21,040,800 56,303,400 - 24,000,000 101,344,200 21,040,800 56,303,400 - 24,000,000 101,344,200 -
8
AGUSTUS - 41,843,700 - 24,000,000 65,843,700 - 41,843,700 - 24,000,000 65,843,700 -
9 SEPTEMBER - 30,120,200 - 33,000,000 63,120,200 - 30,120,200 - 33,000,000 63,120,200 -
10
OKTOBER - 52,346,600 - 18,000,000 70,346,600 - 52,346,600 - 18,000,000 70,346,600 -
11 NOVEMBER 33,942,000 35,092,000 - 21,000,000 90,034,000 33,942,000 35,092,000 - 21,000,000 90,034,000 -
12 DESEMBER - 268,049,000 - 31,000,000 299,049,000 - 268,049,000 - 31,000,000 299,049,000 -
JUMLAH 76,552,800 671,157,600 10,000,000 256,000,000 1,013,710,400 76,552,800 671,157,600 10,000,000 256,000,000 1,013,710,400 -
Sumber: Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan Dinas PUPR Provinsi Riau Tahun 2018
26 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
2.3 Kinerja Pelayanan
2.3.1 Kinerja Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Terkait pengukuran kinerja pelayanan, dipaparkan sesuai Renstra sebelum Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan,
Kawasan Permukiman dan Pertanahan bergabung, yaitu Dinas PUPR dan Dinas PKPP. Pelaksanaan tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Provinsi Riau melalui capaian sasaran/target Renstra Perangkat Daerah periode 2017-2019 berdasarkan indikator kinerja sesuai tugas dan
fungsi Perangkat Daerah bahwa Pemerintah Provinsi Riau telah mencapai target realisasi pada indikator persentase tingkat kondisi jalan provinsi
baik dan sedang, persentase rumah tangga yang mendapatkan pelayanan akses air minum yang aman, persentase tersedianya air irigasi untuk
pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada sesuai kewenangannya, persentase cakupan pelayanan akses sanitasi regional dan persentase
luas wilayah yang terlindung dari daya rusak air.
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Riau dalam Periode Renstra 2017-2019
digambarkan dalam Tabel 2.6.
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas
dan Fungsi
Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
(SDG’s)
Target Renstra SKPD
Tahun ke-
Realisasi Capaian Tahun
ke-
Rasio Capaian pada Tahun
ke-
2017 2018 2017 2018 2017 2018
1 Persentase tingkat kondisi jalan
baik dan sedang 60% (*) 63% 65% 58,44% 61,24% 0,93 0,94
2
Persentase rumah tangga yang
mendapatkan pelayanan air
minum
100% 89,16% 91,65% 75,12% 68,43% 0,84 0,75
3
Persentase tersedianya air irigasi
untuk pertanian rakyat pada
sistem irigasi yang sudah ada
sesuai kewenangannya
70% (*) 55% 60% 46,05% 46,05% 0,84 0,77
4 Persentase cakupan pelayanan
akses sanitasi regional 100% 23% 32% 23% (**) 1,00
5 Persentase luas wilayah yang
terlindungi dari daya rusak air 35% 40% 35% 37% 1,00 0,925
Tabel 2.6. Kinerja Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
27 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Sumber: Renstra 2017-2019 dan LKJIP 2017-2018
Pada tabel ini menunjukkan bahwa capaian pembangunan jalan dan jembatan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi
Riau dapat memenuhi target yang diindikasikan dengan meningkatnya presentase tingkat kondisi jalan provinsi baik dan sedang, sedangkan
untuk pelayanan air minum mengalami penurunan. Untuk capaian penyediaan air irigasi masih sama dengan tahun sebelumnya. Sementara
cakupan pelayanan akses sanitasi regional tidak dapat diukur karena kegiatan sanitasi yaitu penyediaan TPA Regional belum dibangun karena
terkendala pengadaan lahan. Kinerja penanganan banjir pada wilayah sungai hampir mencapai target.
Tabel 2.7. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Indikator* Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
Rasio antara
Realisasi dan
Anggaran
Tahun ke-
Rata-rata Pertumbuhan
2017 2018 2017 2018 2017 2018 Anggaran Realisasi
Persentase tingkat kondisi
jalan baik dan sedang
1.051.812.775.495 533.379.733.538
963.835.718.276
477.697.129.504
0,92
0,90 (518.433.041.957) (486.138.588.772)
Persentase rumah tangga
yang mendapatkan
pelayanan air minum
104.481.756.700 5.965.568.500
90.873.349.785
1.695.564.078
0,87
0,28 (98.516.188.200) (89.177.785.707)
Persentase tersedianya air
irigasi untuk pertanian
rakyat pada sistem irigasi
yang sudah ada sesuai
kewenangannya
23.562.926.405 10.881.353.200
17.859.898.720
6.795.240.874
0,76
0,62 (12.681.573.205) (11.064.657.846)
Persentase cakupan
pelayanan akses sanitasi
regional
22.183.161.420 15.000.000.000
19.829.576.325
714.557.500
0,89
0,05 (7.183.161.420) (19.115.018.825)
Persentase luas wilayah
yang terlindungi dari daya
rusak air
35.051.026.100 25.556.479.600
33.615.441.706
17.579.650.180 0,96 0,69 (9.494.546.500) (16.035.791.526)
Sumber: Laporan Progres Desember Tahun 2017-2018 Dinas PUPR Provinsi Riau
28 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Nilai anggaran dan realisasi pendanaan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Riau pada Periode 2017-2019
ditunjukkan pada Tabel 2.7 yang menggambarkan bahwa rasio antara realisasi dan anggaran pada Tahun 2017 sampai dengan Tahun 2019 diatas
50% yang di kategorikan baik yaitu untuk peningkatan kondisi jalan, sistem irigasi dan luas wilayah terlndungi dari daya rusak air. Sedangkan
untuk pelayanan air minum dan pelayanan akses sanitasi regional Tahun 2017 di atas 50% di kategorikan baik dan pada tahun 2018 di
kategorikan rendah karena di bawah 50%.
2.3.2 Kinerja Pelayanan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
Indikator kinerja Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau secara langsung menunjukkan kinerja yang akan
dicapai Perangkat Daerah dalam tiga tahun sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Riau Tahun
2019-2024 dan capaian kinerja merupakan dasar dalam menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan serta
sasaran yang telah ditetapkan.
Pencapaian kinerja pelayanan perangkat daerah Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 2.8
Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas
dan Fungsi Perangkat Daerah
Target
NSPK Target IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra Perangkat Daerah Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Pada Tahun
2017 2018 2019 2017 2018 2019 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1 Persentase Pemenuhan Rumah
Layak Huni Bagi Rumah Tangga
Miskin
22,03% 17,81% 19,82% 22,03% 17,53% 19,49% - 98,4% 98,3% -
29 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas
dan Fungsi Perangkat Daerah
Target
NSPK Target IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra Perangkat Daerah Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Pada Tahun
2017 2018 2019 2017 2018 2019 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
2 Persentase Cakupan Layanan
Infrastruktur Permukiman Pada
Kawasan Strategis Provinsi
30% 10% 20% 30% 8,36% 15,19 % - 83,6% 75,95% -
3 Penurunan Luasan Kawasan
Kumuh Kewenangan Provinsi
143 Ha
198 Ha 173 Ha 143 Ha 198 Ha 198 Ha - 100% 0,00 -
4 PSU Permukiman Pada Kawasan
Permukiman Perkotaan Yang
Dimanfaatkan
108.000 m
30.500 M 37.000 M 40.500 M 114.916 M 11.031 M - 376,77
%
29,81 % -
5 Jumlah Dokumen Penetapan
Lokasi, Penyelesaian Sengketa
dan Ganti Rugi Pertanahan Yang
Difasilitasi
9 Dok
3 3 3 3 1 - 100 % 33,33 % -
6 Persentase Rentang Waktu
pelaksanaan Tata Kelola Sumber
Daya Perangkat Daerah
100%
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % - 100 % 100 % -
Tolak ukur pencapaian sasaran kinerja pelayanan dapat dilihat dengan membandingkan capaian kinerja (performance results) pada tahun berjalan
dengan rencana kerja (performance plan) yang sudah ditetapkan pada Renstra Perangkat Daerah sebelumnya (2017-2019). Dengan analisis capaian kinerja
terhadap realisasi kinerja akan memungkinkan diidentifikasinya sejumlah kinerja (performa grip) bagi perbaikan kinerja dimasa yang akan datang.
Pertama, yaitu Persentase Pemenuhan Rumah Layak Huni Bagi Rumah Tangga Miskin dengan target pelaksanaan 19,82% dapat
dilaksanakan dengan rasio capaian yang baik sampai dengan Tahun 2018. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan indikator
ini antara lain yaitu peran serta masyarakat dalam merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dan pengalokasian anggaran yang cukup
30 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
besar untuk mendukung pemenuhan target indikator tersebut.
Indikator yang kedua yaitu Persentase Cakupan Layanan Infrastruktur Permukiman Pada
Kawasan Strategis Provinsi memiliki realisasi capaian sebesar 15,19% dari target sebesar 20% yang
sudah ditetapkan. Indikator ini belum dapat dilaksanakan dengan baik dikarenakan menunggu
penetapan terbaru terhadap Kawasan Strategis Provinsi Riau pada Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Provinsi Riau yang baru ditetapkan pada Tahun 2018 melalui Peraturan Daerah Provinsi
Riau No. 10 Tahun 2018 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Riau Tahun 2018-2038.
Indikator yang ketiga yaitu Penurunan Luasan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi.
Pada tahun 2018 realisasi capaian untuk indikator ini tidak dapat dilaksanakan dikarenakan adanya
rasionalisasi anggaran sehingga perangkat daerah diminta untuk dapat memangkas anggaran dan
berdampak pada tidak dapat dilaksanakannya beberapa program dan kegiatan yang telah ditetapkan.
Adapun pada Tahun 2019 ditargetkan penurunan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi (10-15
Ha) sebesar 39 Ha.
Keempat yaitu PSU Permukiman Pada Permukiman Perkotaan Yang Dimanfaatkan dengan
target pencapaian sebesar 108.000 meter. Adapun capaian untuk target ini sudah dapat diselesaikan
pada tahun pertama dengan realisasi capaian sebesar 368,56%. Walaupun demikian, dikarenakan
pertumbuhan permukiman perkotaan yang cepat dan pesat serta besarnya permintaan dari
masyarakat maka pelaksanaan kegiatan untuk mendukung indikator ini tetap dilaksanakan sampai
dengan Tahun 2019 yang disesuaikan dengan kemampuan anggaran dan prioritas pendanaan
Perangkat Daerah.
Kelima, Jumlah Dokumen Penetapan Lokasi, Penyelesaian Sengketa dan Ganti Rugi
Pertanahan Yang Difasilitasi dengan target 9 Dokumen. Adapun prioritas pelaksanaan pekerjaan
yaitu dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan penyelenggaraan dan pengelolaan pertanahan
untuk kepentingan umum, terutama dalam memfasilitasi Pengadaan Tanah untuk Pembangunan
Proyek Strategis di Provinsi Riau. Disamping itu juga untuk memfasilitasi penyelesaian sengketa
dan konflik Pertanahan lainnya.
Indikator yang terakhir yaitu Persentase Rentang Waktu Pelaksanaan Tata Kelola Sumber
Daya Perangkat Daerah yang merupakan pelaksanaan kegiatan pengelolaan ke-sekretariat-an antara
lain : pengadministrasian umum, keuangan, aset, perencanaan program dan kedisiplinan pegawai.
Adapun untuk Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah Dinas
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau dapat dilihat pada tabel berikut :
31 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Tabel 2.9
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau
Uraian
Anggaran pada Tahun Realisasi Anggaran pada Tahun Rasio antara Realisasi dan
Anggaran Tahun
Rata-rata
Pertumbuhan
2017 2018 2019 2017 2018 2019 2017 2018 2019 Anggaran Reali
sasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Urusan Perumahan dan Kawasan
Permukiman
Persentase Pemenuhan Rumah Layak
Huni Bagi Rumah Tangga Miskin 100.080.000.000 119.742.000.000 110.603.770.000 98.409.019.431 117.670.500.000 - 98,33 98,27 - 5,13 -
Urusan Pekerjaan Umum Penataan
Ruang
Persentase Cakupan Layanan
Infrastruktur Permukiman Pada
Kawasan Strategis Provinsi
4.593.839.000 34.514.520.600 1.153.401.020 3.642.643.200 10.132.827.500 - 79,29 29,36 - (49,89) -
Penurunan Luasan Kawasan Kumuh
Kewenangan Provinsi 5.024.894.000 9.477.184.700 15.401.787.990 3.948.716.000 214.578.666 - 78,58 2,26 - 75,07 -
PSU Permukiman Pada Kawasan
Permukiman Perkotaan Yang
Dimanfaatkan
131.265.014.455 82.210.430.128 43.130.450.000 105.504.864.006 13.100.599.151 - 80,38 15,94 - (42,68) -
Urusan Pemerintahan Wajib
Penetapan lokasi pembangunan
untuk kepentingan umum - - 799.404.000 - - - - - - - -
Persentase rentang waktu pelaksanaan
Tata Kelola Sumber daya Perangkat
Daerah
3.879.183.000 3.640.464.500 7.096.222.800 3.023.807.286 1.762.276.885 - 77,95 48,41 - 35,25 -
32 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Pendanaan pada Urusan Pemerintahan Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman
diarahkan untuk memenuhi indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk Rasio
antara Realisasi dan Anggaran dalam pelayanan pemenuhan Rumah Layak Huni bagi Rumah
Tangga Miskin dapat dikatakan cukup baik dengan persentase realisasi yang selalu berada pada
angka 98%. Hal ini dapat tercapai dengan adanya perencanaan yang baik dan pelaksanaan kegiatan
yang tepat waktu dan sasaran.
Penyerapan dana untuk layanan infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh dan
Pembangunan/Peningkatan PSU Permukiman. Rata-rata pertumbuhan anggaran dan realisasi
cenderung menurun dikarenakan keterbatasan dana yang dimiliki Pemerintah Daerah. Untuk
pembangunan permukiman pada dasarnya diselenggarakan oleh masyarakat bersama pemerintah.
Oleh karena itu peranan masyarakat dalam pembiayaan pembangunan harus ditumbuhkan dengan
mendorong kesadaran, pemahaman, dan penghayatan bahwa pembangunan adalah hak serta
kewajiban dan tanggung jawab bersama seluruh rakyat. Sehingga masyarakat dapat berperan aktif
dalam pembangunan dan ketergantungan pendanaan pada pemerintah dapat dikurangi.
Pengentasan Kawasan Kumuh pada hakekatnya adalah untuk mewujudkan kondisi kawasan
permukiman yang sehat dan layak huni (livable), aman, nyaman dan berkelanjutan. Pendanaan
untuk Penurunan Luasan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi diupayakan untuk dapat terus
ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakatnya.
Selanjutnya pada Urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
dengan sub urusan permukiman, penyerapan dana ditujukan untuk Layanan Infrastruktur pada
permukiman di Kawasan Strategis Daerah Provinsi Riau.
Selain itu juga disalurkan anggaran untuk melaksanakan Urusan Pemerintahan Wajib Non
Pelayanan Dasar yaitu Urusan Pertanahan dan juga Urusan Pelayanan Sekretariat. Adapun
penyerapan anggaran untuk pelayanan ini mengalami penurunan dikarenakan adanya beberapa
kegiatan yang belum dapat dilaksanakan seperti rehabilitasi gedung kantor yang masih dalam
tahapan persiapan serta rasionalisasi anggaran yang menyebabkan penurunan penyerapan anggaran.
Anggaran dan pendanaan pada urusan pertanahan diarahkan untuk memenuhi indikator
kinerja kunci yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada urusan pertanahan anggaran dan pendanaan
hanya dialokasikan pada tahun anggaran 2018, sehingga untuk mengetahui rasio antara Realisasi
dan Anggaran pada Tahun 2016 dan 2017 tidak dapat diketahui. Anggaran bidang pertanahan pada
Tahun 2018 mengalami rasionalisasi dari semula Rp 799.404.000 menjadi Rp 409.653.369, dan
anggaran yang terealisasi sebesar Rp 389.750.631, sehingga dalam pelaksanaanya pelayanan
pengadaan tanah pembangunan untuk kepentingan umum, anggaran dan realisasi tahun 2018 berada
33 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
diangka serapan 95 %.
Pada Aspek Standar Pelayan Minimal (SPM), pada Urusan Pemerintahan Bidang
Perumahan dan Kawasan Permukiman penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Perumahan
Rakyat merupakan salah satu target Prioritas Nasional, karena berkaitan dengan hak warga negara
yang paling minimal harus diterima oleh setiap warga Indonesia, sehingga wajib dianggarkan dan
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah kepada setiap warganya.
Dalam perkembangannya, pengaturan SPM Perumahan Rakyat yang semula didasarkan
pada Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan
Standar Pelayanan Minimal dan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22 Tahun
2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi Dan Daerah
Kabupaten/Kota telah berubah dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Standar Pelayanan Minimal dan disusul dengan peraturan dari kementerian teknisnya.
Pada pelaksanaannya, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi
Riau yang baru terbentuk pada Tahun 2016 berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau tanggal 4
November 2016 telah mengupayakan agar program dan kegiatan perangkat daerah dapat
diintegrasikan untuk mendukung pelayanan SPM Perumahan.
Adapun hambatan dalam penerapan SPM yang dialami Perangkat Daerah yaitu karena
penerapan SPM belum terakomodasi dengan baik dalam dokumen perencanaan, terutama RPJMD
Tahun 2014-2019 Provinsi Riau. Selain itu juga terkendala dalam perumusan dan pengumpulan
data yang masih belum dapat dilaksanakan dengan baik.
34 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Tabel 2.10
Integrasi Program Pelayanan Perangkat Daerah dengan Indikator Pelayanan SPM
No Indikator
Pelayanan SPM Program
Rencana Realisasi
2017 2018 2019 2017 2018 2019
Target
Capaian
Anggaran
(Jutaan
Rupiah)
Target
Capaian
Anggaran
(Jutaan
Rupiah)
Target
Capaian
Anggaran
(Jutaan
Rupiah)
Capaian
Anggaran
(Jutaan
Rupiah)
Capaian
Anggaran
(Jutaan
Rupiah)
Capaian
Anggara
n
(Jutaan
Rupiah)
1. Cakupan
ketersediaan
Rumah Layak
Huni
Program
Lingkungan Sehat
Perumahan
1 Dokumen
289,59
1 Dokumen
202,35
2. Cakupan
ketersediaan
Rumah Layak
Huni dan
Terjangkau
Program
Pengembangan
Perumahan,
Program
Pembangunan
Infarstruktur
Perkotaan
2001 Unit
116.177,61
2061 Unit
119.742
1845 Unit
110.603,77
1969 Unit
109.157,88
2026 Unit
117.670,50
3. Cakupan
lingkungan yang
sehat dan aman
yang didukung
PSU
Program
Pengembangan
Wilayah Startegis
dan Cepat Tumbuh,
Program
Pembangunan
Infrastruktur
Pedesaan, Program
Pembangunan
Infarstruktur
Perkotaan
2 Kawasan
Permukiman
Kumuh, 8
Permukiman
di Kawasan
Strategis/
Cepat
Tumbuh dan
Pembangunan
106,183 meter
Jalan
Lingkungan
140.883,75
4 Kawasan
Permukiman
Kumuh, 15
Permukiman
di Kawasan
Strategis/
Cepat Tumbuh
dan
Pembangunan
75,052 meter
Jalan
Lingkungan
127.002
6 Kawasan
Permukiman
Kumuh dan
Pembangunan
29,725 meter
Jalan
Lingkungan
58.532,24
2 Kawasan
Permukiman
Kumuh, 7
Permukiman
di Kawasan
Strategis/
Cepat Tumbuh
dan
Pembangunan
114,916 meter
Jalan
Lingkungan
113.096,22
0 Kawasan
Permukiman
Kumuh, 5
Permukiman di
Kawasan
Strategis/ Cepat
Tumbuh dan
Pembangunan
11,031 meter
Jalan
Lingkungan
23.835,36
35 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
2.4.1 Tantangan dan Peluang Bidang Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan
Dari hasil analisis terhadap Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah sebelumnya, serta
berdasarkan hasil analisis terhadap Renstra Kementerian PUPR, Kementerian Agraria/Badan
Pertanahan Nasional dan Renstra Perangkat Daerah Kabupaten/Kota yang menangani Urusan
Pemerintahan Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman, dan Bidang Pertanahan, hasil
telaahan terhadap RTRW Provinsi Riau, dan hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi
sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan Riau pada 5 (Lima) Tahun
mendatang. Terdapat beberapa tantangan yang akan dihadapi dalam pengembangan pelayanan
Bidang Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau yaitu :
1. Tantangan untuk dapat melayani seluruh penduduk mengingat jumlah penduduk yang terus
meningkat dan sumber daya alam yang terbatas.
2. Perubahan cuaca yang tidak dapat diprediksi dan global warming menjadi tantangan sendiri,
terutama untuk peningkatan kualitas lingkungan permukiman yang layak, termasuk
didalamnya pelayanan prasarana, sarana lingkungan dan utilitas dasar.
3. Perkembangan wilayah yang pesat dan besarnya arus urbanisasi menjadikan wilayah
perkotaan menjadi semakin padat.
4. Pengendalian pemanfaatan ruang menjadi hal yang wajib untuk dilaksanakan untuk
melindungi kawasan lindung dan mengontrol pertumbuhan kawasan kumuh dan cepat
tumbuh.
Sementara untuk peluang yang dapat ditangkap dalam pengembangan pelayanan
Bidang Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau, yaitu :
1. Pemanfaatan sumber daya perumahan dan permukiman secara swadaya masyarakat yang
dapat meningkatkan kapasitas masyarakat, pemanfaatan sumber daya lokal serta
pengembangan dan pemanfaatan teknologi terutama untuk penyediaan rumah yang
terjangkau
2. Kerja sama antar daerah atau pemerintahan dalam pengembangan kawasan strategis maupun
cepat tumbuh dapat menjadi peluang agar target pelayanan infrastruktur perumahan dan
kawasan permukiman dapat tercapai.
3. Untuk mempercepat perwujudan kondisi yang diinginkan diperlukan pula kerjasama dengan
pihak swasta melalui Corporate Social Responsibility (CSR) atau Program Kemitraan dan
36 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Bina Lingkungan (PKBL).
4. Rencana Tata Ruang yang telah disusun dapat menjadi acuan dalam pembangunan,
pemanfaatan ruang sesuai RTRW menjadi hal yang mutlak sehingga perkembangan wilayah
berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
2.4 Tantangan dan Peluang Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Dalam merumuskan tantangan dan peluang, perlu dikemukakan hasil analisis terhadap
Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Kab/Kota, hasil telaahan terhadap RTRW dan hasil
analisis terhadap KLHS. Kemudian dikemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan
pelayanan dan arah lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.
Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Riau harus menghadapi beberapa
tantangan terkait pengembangan pelayanan Perangkat Daerah. Namun, ada beberapa peluang yang
dimiliki Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk dimanfaatkan dalam pengembangan
pelayanan Perangkat Daerah. Untuk itu, tantangan dan peluang pengembangan pelayanan
BidangPekerjaan Umum dan Penataan Ruang dijabarkan dalam bagian ini.
a. Tantangan
Tantangan yang harus dihadapi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
▪ Tantangan berkaitan dengan pemanfaatan Daerah Manfaat Jalan terdiri dari:
1. Masih rendahnya kondisi kemantapan jalan dan jembatan yang ada.
2. Masih banyak ruas jalan yang belum dilengkapi bangunan pelengkap jalan, seperti bahu
jalan dan saluran tepi jalan
3. Masih adanya wilayah yang belum mempunyai aksesibilitas jalan yang seimbang.
4. Pengawasan Ruang Milik Jalan.
5. Belum optimalnya peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam pembangunan
prasarana jalan.
▪ Tantangan berkaitan dengan penyediaan air minum yang aman terdiri dari:
1. Laju pertumbuhan penduduk dan tingkat urbanisasi yang tinggi.
2. Pertumbuhan cakupan pelayanan air minum tidak sebanding dengan laju pertumbuhan
penduduk.
3. Tingginya angka prevalansi penyakit akibat buruknya layanan air minum dan sanitasi.
37 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
4. Tingginya pencemaran lingkungan perkotaan.
5. Terbatasnya sumber air baku untuk penyediaan air minum di wilayah kabupaten/kota.
6. Air, peduli sekarang atau merugi nanti.
▪ Tantangan berkaitan dengan saluran irigasi terdiri dari:
1. Masih kurang optimalnya fungsi saluran yang ada.
2. Masih banyaknya saluran yang belum dilengkapi sarana dan prasarana penunjang antara
lain:
a. Pintu air,
b. Rumah pompa,
c. Alat berat.
3. Masih adanya saluran yang masih berfungsi sebagai irigasi.
4. Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap saluran
b. Peluang
1. Adanya sumber-sumber pendanaan lain diluar APBD Provinsi (APBN) yang dapat
dimanfaatkan dalam mendukung pembangunan;
2. Penerapan anggaran kinerja dalam rangka peningkatan efisiensi APBD;
3. Kerja sama dengan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur wilayah (jalan serta
sarana dan prasarana pendukungnya).
38 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
2.4.1 Analisis Renstra Kementerian, Renstra Kab/Kota dan Renstra Provinsi
Tabel 2.11. Analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra Kab/Kota
No Indikator Kinerja Capaian Sasaran Renstra PD
Provinsi
Sasaran Renstra Kementerian
PUPR
Sasaran pada Renstra
Kab/Kota
1 2 3 5
DINAS PUPR
1 Persentase tingkat kondisi
jalan baik dan sedang
61,24% Meningkatnya dukungan
konektivitas bagi penguatan
daya saing
Menigkatnya jaringan jalan yang
terpadu
2 Persentase rumah tangga
yang mendapatkan
pelayanan air minum
68,43% Meningkatnya dukungan
layanan infrastruktur dasar
permukiman dan perumahan
Terwujudnya ketersediaan
jaringan air bersih yang layak
untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat
3 Persentase tersedianya air
irigasi untuk pertanian
rakyat pada sistem irigasi
yang sudah ada sesuai
kewenangannya
46,05% Meningkatnya ketahanan air.
-
4 Persentase cakupan
pelayanan akses sanitasi
regional
Meningkatnya dukungan
layanan infrastruktur dasar
permukiman dan perumahan
Meningkatkan sarana dan
prasarana drainase perkotaan
yang memadai
5 Persentase luas wilayah yang
terlindungi dari daya rusak
air
37%
-
DINAS PKPP
39 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
No Indikator Kinerja Capaian Sasaran Renstra PD
Provinsi
Sasaran Renstra Kementerian
PUPR
Sasaran pada Renstra
Kab/Kota
1 2 3 5
1 Persentase Pemenuhan
Rumah Layak Huni Bagi
Rumah Tangga Miskin
19,49% Meningkatnya penyediaan dan
pembiayaan perumahan
2 Persentase Cakupan Layanan
Infrastruktur Permukiman
Pada Kawasan Strategis
Provinsi
15,19 % Meningkatnya kualitas dan
cakupan pelayanan infrastruktur
permukiman
3 Penurunan Luasan Kawasan
Kumuh Kewenangan
Provinsi
198 Ha Meningkatnya dukungan
layanan infrastruktur dasar
permukiman dan perumahan.
4 PSU Permukiman Pada
Kawasan Permukiman
Perkotaan Yang
Dimanfaatkan
11.031 M Meningkatnya kualitas dan
cakupan pelayanan infrastruktur
permukiman
5 Jumlah Dokumen Penetapan
Lokasi, Penyelesaian
Sengketa dan Ganti Rugi
Pertanahan Yang Difasilitasi
1
6 Persentase Rentang Waktu
pelaksanaan Tata Kelola
Sumber Daya Perangkat
100 %
40 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
No Indikator Kinerja Capaian Sasaran Renstra PD
Provinsi
Sasaran Renstra Kementerian
PUPR
Sasaran pada Renstra
Kab/Kota
1 2 3 5
Daerah
2.4.2 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 10 Tahun 2018 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Riau Tahun 2018 -
2038, tujuan penataan ruang wilayah Provinsi yaitu Terwujudnya Ruang yang Produktif, Efesien, Nyaman dan Berkelanjutan untuk menjadikan
Provinsi sebagai Perekonomian dan Kebudayaan Melayu di Kawasan Selat Malaka.
Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang tersebut ditetapkan kebijakan dan strategi penataan ruang meliputi:
a. Kebijakan dan Strategi Struktur Ruang wilayah Provinsi Riau; dan
b. Kebijakan dan Strategi Pola Ruang wilayah Provinsi Riau
Kebijakan dan Strategi Struktur Ruang wilayah Provinsi Riau disusun berdasarkan kebijakan dan strategi penataan ruang, meliputi:
a. Pusat-pusat kegiatan;
b. Sistem jaringan prasarana utama;
c. Sistem jaringan prasarana lainnya.
Kebijakan dan Strategi Pola Ruang wilayah Provinsi Riau disusun berdasarkan kebijakan dan strategi penataan ruang, dengan mengacu pada tata
ruang nasional, serta memperhatikan pola ruang yang berada di kabupaten/kota, meliputi:
a. kawasan lindung; dan
b. kawasan budidaya.
Hasil telaahan terhadap Tata Ruang Wilayah Provinsi Riau yang berkaitan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Riau
ditunjukkan pada Tabel berikut:
41 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Tabel 2.12 Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Provinsi Riau
No Rencana Struktur
Ruang
Struktur Ruang
Saat Ini
Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang
Pada Periode
Perencanaan
Berkenaan
Pengaruh Rencana Struktur Ruang
terhadap Kebutuhan Pelayanan PD
Arahan Lokasi
Pengembangan
Pelayanan SKPD
1 2 3 4 5 6
Rencana Sistem Prasarana Wilayah Provinsi
1 Pengembangan
sistem jaringan
jalan
Jaringan jalan
belum terintegrasi
secara optimal
- Dibutuhkan pemantapan dan
pengembangan jaringan jalan meliputi:
pemantapan dan pengembangan jaringan
jalan arteri primer; pemantapan dan
pengembangan jaringan jalan kolektor
primer 1; pemantapan dan pengembangan
jaringan jalan kolektor primer 2;
pemantapan dan pengembangan jaringan
jalan kolektor primer 3; pemantapan dan
pengembangan jaringan jalan yang
menghubungkan Jalan Trans Sumatera
dsb; pemantapan dan pengembangan
jaringan jalan bebas hambatan.
Wilayah Provinsi Riau
2. Pengembangan
sistem jaringan
sumberdaya air
- Jaringan irigasi
yang belum
terintegrasi
secara optimal
- Prasarana dan
sarana jaringan
air baku yang
belum optimal
- Prasaran dan
sarana sistem
- - Dibutuhkan pengembangan jaringan
irigasi yang dapat memenuhi kebutuhan
pertanian di wilayah Provinsi Riau.
- Dibutuhkan pengembangan sistem
jaringan air baku yaitu sumber air baku
dan peruntukan air baku guna
memenuhi kebutuhan Pertanian(lahan
pertanian), air rumah tangga (air bersih)
dan industri.
- Pengelolaan sistem pengendalian banjir
Wilayah Provinsi Riau
42 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
No Rencana Struktur
Ruang
Struktur Ruang
Saat Ini
Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang
Pada Periode
Perencanaan
Berkenaan
Pengaruh Rencana Struktur Ruang
terhadap Kebutuhan Pelayanan PD
Arahan Lokasi
Pengembangan
Pelayanan SKPD
1 2 3 4 5 6
pengendalian
banjir yang
belum
terintegrasi
secara optimal
dilaksanakan untuk mengurangi dan
mengatasi banjir serta genangan yang
dilakukan melalui pembangunan pintu
air dan pompanisasi, normalisasi dan
perawatan saluran serta pembangunan
waduk dan bangunan air di seluruh
wilayah Provinsi.
3. Pengembangan
sistem prasarana
lingkungan
lainnya
-penyediaan air
minum (SPAM)
yang belum
optimal
-pengelolaan
sampah yang
belum optimal
-pengelolaan
limbah yang
belum optimal
- - Dibutuhkan sistem penyediaan air
minum regional yang aman dan
memenuhi kebutuhan dengan
mengembangkan sistem pengembangan
air minum (SPAM) jaringan perpipaan
dan jaringan bukan perpipaan.
- Dibutuhkan sistem pengelolaan sampah
dengan penyediaan tempat
pemprosessan akhir (TPA) regional.
- Dibutuhkan sistem pengelolaan limbah
padat, cair, gas dan B3.
Wilayah Provinsi Riau
43 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Tabel 2.13 Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Riau
No Rencana Pola
Ruang
Pola Ruang Saat Ini Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang
Pada Periode
Perencanaan
Berkenaan
Pengaruh Rencana Pola Ruang
terhadap Kebutuhan Pelayanan
SKPD
Arahan Lokasi
Pengembangan
Pelayanan SKPD
1 2 3 4 5 6
Rencana Kawasan lindung
1. Kawasan yang
Memberikan
Perlindungan
Terhadap
Kawasan
bawahnya
Kawasan hutan lindung, kawasan
resapan air dan kawasan
bergambut tersebar diseluruh
Provinsi Riau yang pola
pemanfaatan ruangnya .
Pengelolaan dalam kawasan
bergambut meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian,
pemulihan, pengelolaan dan
sanksi administratif.
Pelarangan semua kegiatan yang
menggaggu fungsi resapan air.
Penyediaan sumur resapan dan
waduk pada lahan terbanguan
yang telah ada.
Dalam hal pemgembangan
jaringan jalan yang melewati
kawasan hutan lindung agar
berpedoman kepada aturan
yang berlaku.
Untuk kawasan resapan air dan
kawasan bergambut perlu
perencanaan dan penanganan
dengan teknologi yang tepat,
sehingga hasil pembangunan
sesuai dengan yang
diharapkan.
Wilayah Provinsi Riau
2 Kawasan
Perlindungan
Setempat
Pelarangan kegiatan yang
menggaggu kawasan pantai,
kawasan sungai dan mengganggu
fungsi lindung dan perubahan
kualitas air di kawasan sekitar
danau/waduk dan sesuai
Memanfaatkan kawasan
sempadan untuk
pengembangan kawasan yang
berwawasan lingkungan.
Melakukan perlindungan
kawasan sempadan dengan
Wilayah Provinsi Riau
44 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
No Rencana Pola
Ruang
Pola Ruang Saat Ini Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang
Pada Periode
Perencanaan
Berkenaan
Pengaruh Rencana Pola Ruang
terhadap Kebutuhan Pelayanan
SKPD
Arahan Lokasi
Pengembangan
Pelayanan SKPD
ketentuan perundang-undangan. mengikuti ketentuan yang
sesuai dengan perundang-
undangan.
Kawasan budidaya
1. Kawasan yang
Memberikan
Perlindungan
Terhadap
Kawasan di
bawahnya
Kawasan hutan lindung, kawasan
resapan air dan kawasan
bergambut tersebar diseluruh
Provinsi Riau yang pola
pemanfaatan ruangnya .
Pengelolaan dalam kawasan
bergambut meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian,
pemulihan, pengelolaan dan
sanksi administratif.
Pelarangan semua kegiatan yang
menggaggu fungsi resapan air.
Penyediaan sumur resapan dan
waduk pada lahan terbanguan
yang telah ada.
Dalam hal pemgembangan
jaringan jalan yang melewati
kawasan hutan lindung agar
berpedoman kepada aturan
yang berlaku.
Untuk kawasan resapan air dan
kawasan bergambut perlu
perencanaan dan penanganan
dengan teknologi yang tepat,
sehingga hasil pembangunan
sesuai dengan yang
diharapkan.
Wilayah Provinsi Riau
45 | BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM , PENATAAN RUANG, PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
2.4.3 Analisa terhadap Dokumen Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Dalam penyusunan Renstra 2019-2024, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
Provinsi Riau memiliki beberapa aspek kajian berdasarkan dampak dan resiko lingkungan hidup, serta tingkat ketahanan dan potensi
keanekaragaman hayati. Program diharapkan dapat mengakomodir pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk beberapa kajian
aspek tersebut.
Tabel 2.14 Hasil Telaahan terhadap Dokumen KLHS RPJMD Provinsi Riau tahun 2019 – 2024
No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadap Pelayanan SKPD Catatan bagi Perumusan Program dan
Kegiatan SKPD
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Kapasitas daya
dukung dan daya
tampung lingkungan
hidup untuk
pembangunan
Rendahnya infrastruktur
yang berkualitas, handal,
berkelanjutan, tangguh dan
merata
Perlunya peningkatan pelayanan
infrastruktur yang berkualitas,merata dan
berkelanjutan yang memperhatikan dampak
lingkungan
Pelaksanaan kegiatan pembangunan
infrastruktur harus didukung dengan pengadaan
dokumen dampak lingkungan
2. Perkiraan mengenai
dampak dan risiko
lingkungan hidup
belum optimalnya
pengelolaan limbah
Perlunya peningkatan cakupan layanan
akses sanitasi
Perlunya kegiatan peningkatan cakupan layanan
sanitasi air limbah dan persampahan dengan
target yang terukur sesuai tugas dan fungsi OPD
3. Kinerja layanan/jasa
ekosistem
akses air minum dan sanitasi
yang layak
Pelayanan terhadap penduduk agar
mendapatkan akses air minum yang aman
dan sanitasi yang layak
Perlunya Program dan kegiatan yang berkaitan
dengan penyediaan dan pengelolaan air minum
dan penyehatan lingkungan
4. Efisiensi
pemanfaatan sumber
daya alam
penggunaan air belum
efisien dan rendahnya
perlindungan terkait sumber
daya air
Pentingnya konservasi sumber daya air Perlunya Program dan kegiatan pengembangan,
pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan
sumber daya air serta program pengendalian
banjir
46 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum,
Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
Tugas Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
sebagaimana telah diuraikan di BAB II adalah melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan azas
otonomi daerah, tugas desentralisasi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan di Bidang Pekerjaan Umum,
Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang
diberikan Gubernur. Dalam pelaksanaan Tugas dan Fungsinya selaku Perangkat Daerah, hambatan/kendala
maupun tantangan menjadi suatu indikator yang harus diselesaikan dan dicarikan solusinya.
Identifikasi masalah perlu dilakukan untuk menjabarkan dan mencari simpul dari permasalahan yang
telah menghambat/menghalangi Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan,
Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau pada urusan Bidang Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan. Berikut dijabarkan tantangan serta permasalahan pokok
dalam pemenuhan Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau sebagai Perangkat Daerah. Identifikasi permasalahan diuraikan pada
tabel berikut :
Tabel 3.1 Pemetaan Permasalahan
No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
(1) (2) (3) (4)
Sub Urusan Jalan
1. Indeks aksesibilitas rata-rata
tingkat Provinsi masih
rendah yaitu 0,49
Kondisi jalan dalam
keadaan mantap baru
mencapai 60,81 % dan
masih terdapat 39,19%
jalan provinsi dengan
kondisi kerusakan ringan
sampai rusak berat pada
tahun 2018
- Pemeliharaan jalan secara
rutin dan berkala tidak
dilakukan pada seluruh
ruas karena keterbatasan
anggaran.
- Tenaga kendaraan yang
melewati ruas jalan
melebihi batas maksimal
kekuatan jalan.
Masih terdapatnya jenis
konstruksi perkerasan
jalan yang masih sub
standar (kerikil, tanah atau
belum tembus) sebesar
33,39 %.
- Terbatasnya anggaran
pembangunan jalan.
Sub Urusan Air Minum
47 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
(1) (2) (3) (4)
2. Terbatasnya akses air bersih
yang berasal dari
leding/perpipaan
Sumber air melalui
perpipaan masih rendah.
kinerja lembaga pengelola
air bersih perpipaan
semakin turun.
- Perlu adanya SPAM-Reg
yang fungsional.
- SPAM permukiman
belum dapat memenuhi
kebutuhan air minum
karena kapasitas produksi
yang rendah. Potensi empat sungai
besar yang belum
termanfaatkan menjadi
sumber air baku bagi
pelayanan air bersih
perpipaan
Sub Urusan Penyehatan Lingkungan
3. Pengelolaan sanitasi belum
optimal
Jumlah sampah dan
limbah mengalami
peningkatan
Belum tersedianya fasilitas
pengelolaan sampah dan air
limbah yang optimal.
Sub Urusan Sumber Daya Air
4. Masih rendahnya kualitas
dan kuantitas Jaringan Irigasi
Kondisi jaringan irigasi
yang kurang baik belum
dapat melayani secara
maksimal kebutuhan air
pertanian
Pemeliharaan jaringan irigasi
secara rutin dan berkala
tidak maksimal.
Kondisi Saluran Irigasi
Provinsi Riau Tahun 2017
dengan kerusakan
terbanyak terdapat pada
jaringan irigasi primer
yaitu 40%.
5. Kerentanan resiko genangan
banjir.
Menurunnya daya
tampung sungai dan
sistem drainase
Saluran pembuangan air
tidak fungsional secara
maksimal. Tingginya sedimentasi
pada DAS utama
Pemeliharaan kawasan
penyangga DAS tidak
dilakukan secara maksimal.
Tingginya tingkat abrasi di
wilayah pesisir
Tidak adanya penanganan
abrasi pantai yang maksimal.
Sub Urusan Perumahan
1. Backlog dan Rumah Tidak
Layak Huni
1. Meningkatnya
Backlog Kepemilikan
dan Kepenghunian
Rumah
2. Belum terpenuhinya
Kebutuhan Rumah
Layak Huni
1. Keterbatasan akses
terhadap hunian yang layak
dan terjangkau
2. Pertumbuhan penduduk
yang terus meningkat
2. Frekuensi Terjadinya
Bencana di Provinsi Riau
Provinsi Riau termasuk
daerah yang rawan
bencana
1. Tingginya kerusakan
rumah akibat bencana
2. Fasilitasi Rumah korban
bencana belum
memadai
3. Meningkatnya Program Meningkatnya Penyediaan
Rumah bagi Masyarakat
Penanganan Penyediaan
Rumah bagi Masyarakat
48 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
(1) (2) (3) (4)
Pembangunan Pemerintah yang terkena relokasi
program pemerintah
yang terkena relokasi
program pemerintah belum
memadai.
Sub Urusan Permukiman dan Kawasan Permukiman
4. Lingkungan Permukiman
Yang Tidak Layak dan
Belum Tertata
4.1 Kawasan Kumuh 4.1.1 Luasnya Permukiman
kumuh
4.1.2 Pencegahan tumbuh
dan berkembangnya
lingkungan hunian yang
belum terencana dan teratur
4.2 Kawasan Strategis 4.2.1 Potensi Kawasan
Strategis yang belum
dikembangkan dengan
sempurna
4.2.2 Masih kurangnya
dukungan Infrastruktur
Permukiman di Kawasan
Strategis
Sub Urusan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU)
5. Prasarana Sarana dan Utilitas
Permukiman yang belum
memadai
5.1 Luasnya Permukiman
yang memerlukan
infratruktur dasar yang
layak
5.1.1 Belum seluruh
masyarakat yang dapat
menikmati akses layanan
Infrastruktur Permukiman
5.1.2 Besarnya Jumlah
Permukiman yang belum
mendapat layanan
Infrastruktur Dasar
5.2 Jangkauan Pelayanan
Infrastruktur dasar yang
belum menyeluruh
5.2.1 Masih Belum
meratanya cakupan
Komponen Prasarana,
Sarana Lingkungan dan
Utilitas Umum yang
dibangun
5.2.2 Meningkatnya jumlah
rumah tangga yang
menempati hunian yang
tidak didukung oleh
prasarana, sarana lingkungan
dan
utilitas umum yang memadai
Urusan Pemerintahan Bidang Pertanahan
49 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
(1) (2) (3) (4)
6. Masih belum terlaksananya
Layanan Penyelenggaraan
Pertanahan dengan baik
6.1 Belum tertatanya
Layanan Pertanahan
6.1.1 Belum disusunnya
Kebijakan Pengelolaan dan
Pemanfaatan Lahan
Pemerintah Daerah
6.1.2 Masalah Tumpang
tindihnya kepemilikan lahan
6.2 Belum tersedianya
data base tentang
pemanfaatan lahan dan
penggunaan ruang secara
memadai
6.2.1 Belum
teridentifikasinya subyek
dan obyek redistribusi tanah.
6.2.2 Belum
terinventarisirnya tanah
adat/tanah ulayat.
6.2.3 Belum
terinventarisirnya tanah
terlantar
6.3 Belum Maksimalnya
Penyelesaian Masalah
Pertanahan
6.3.1 Ketimpangan
kepemilikan, penguasaan,
penggunaan dan
pemanfaatan lahan yang
tidak sesuai dengan RTRW
URUSAN PEKERJAAN UMUM
Identifikasi Permasalahan Sub Urusan Jalan
Grafik 3.1 Kondisi Jalan Tahun 2015-2018
2015 2016 2017 2018
Baik 38,03% 43,88% 49,45% 38,06%
Sedang 24,94% 19,19% 8,99% 22,80%
Rusak Ringan 12,65% 13,55% 5,31% 3,80%
Rusak Berat 24,39% 23,38% 36,25% 35,34%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
Axi
s Ti
tle
Sumber: Survey IRMS Jalan
50 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Dari data tersebut masih terlihat realisasi Panjang jalan dalam kondisi baik pada tahun 2018 mengalami
Penurunan, ini dikarenakan Karena penanganan ruas jalan hanya di fokuskan pada perbaikan ruas jalan dalam
kodisi rusak ringan ke sedang, sehingga kondisi ruas jalan yang sedang mengalami kenaikan sebesar 22,80%
dari sebelumnya 8,99%. Hal lain adalah dikarenakan keterbatasan anggaran yang mengakibatkan penanganan
ruas jalan tidak maksimal, dan juga terdapat mobilisasi angkutan barang yang melebihi kapasitas kekuatan jalan
tersebut. Meskipun rasio panjang jalan dalam kondisi baik turun dari tahun sebelumnya namun kondisi jalan
yang sedang mengalami kenaikan.
51 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Identifikasi Permasalahan Sub Urusan Air Minum
Data Persentase Rumah Tangga menurut Kabupaten/Kota dan Sumber Air Utama yang Digunakan Rumah Tangga untuk Memasak/Mandi/Cuci/dll di Provinsi Riau dapat dilihat
pada Tabel di bawah ini :
Tabel 3.2 Persentase Rumah Tangga menurut Kabupaten/Kota dan Sumber Air Utama yang Digunakan Rumah Tangga untuk Memasak/Mandi/Cuci/dll di Provinsi Riau
Kabupaten/ Kota
Sumber Air Utama yang Digunakan Rumah Tangga
Air Kemasan
Bermerek, Air
Isi Ulang
Leding
Sumur
Bor/
Pompa
Sumur
Terlindung,
Sumur Tak
Terlindung
Mata Air
Terlindung,
Mata Air Tak
Terlindung
Air Permukan,
Air Hujan,
Lainnya
Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kabupaten Kuantan Singingi 0,00 0,66 22,92 69,42 1,24 5,77 100,0
2 Kabupaten Indragiri Hulu 0,00 15,4 21,04 50,29 0,43 12,84 100,00
3 Kabupaten Indragiri Hilir 0,00 9,05 27,18 24,43 0,11 39,23 100,00
4 Kabupaten Pelalawan 0,00 1,29 54,20 27,69 0,61 16,20 100,00
5 Kabupaten Siak 0,29 13,00 48,60 28,96 0,00 9,14 100,00
6 Kabupaten Kampar 1,74 2,29 51,18 39,41 1,95 3,43 100,00
7 Kabupaten Rokan Hulu 0,00 1,09 30,7 61,86 1,5 4,84 100,00
8 Kabupaten Bengkalis 0,00 4,98 32,16 43,38 0,00 14,49 100,00
9 Kabupaten Rokan Hilir 1,38 0,41 26,12 51,27 0,00 20,82 100,00
10 Kabupaten Kepulauan Meranti 0,00 0,00 16,26 50,63 0,00 33,11 100,00
11 Kota Pekanbaru 0,00 3,65 83,75 12,43 0,00 0,17 100,00
12 Kota Dumai 0,00 2,49 51,99 37,78 0,00 7,74 100,00
Provinsi Riau 0,37 4,57 43,99 38,04 0,52 12,51 100,00
Sumber : riau.bps.go.id
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa sumber air melalui perpipaan masih rendah yaitu hanya sebesar 4,57%. Oleh karena itu penyediaan air perlu disediakan melalui jaringan
perpipaan regional untuk menambah jumlah rumah tangga yang menerima air bersih
52 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Identifikasi Permasalahan Sub Urusan Penyehatan Lingkungan
Berikut adalah persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sanitasi layak dan berkelanjutan (penduduk 40% pendapatan terendah) provinsi Riau dan Indonesia
(2015 – 2018)
Grafik 3.2 Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sanitasi layak dan berkelanjutan (penduduk 40% pendapatan terendah) provinsi Riau dan Indonesia
Sumber : Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), Badan Pusat Statistik
Persentase rumah tangga yang memiliki sanitasi layak di Provinsi Riau berada pada angka 59,17 % pada tahun 2018. Masih ada lebih 40% yang harus dipenuhi kebutuhannya akan
sanitasi layak.
53 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Identifikasi Permasalahan Sub Urusan Sumber Daya Air
Berikut adalah tabel kondisi Daerah Irigasi dana Daerah Irigasi Permukaan di Provinsi Riau
Tabel 3.3 Kondisi D.I dan D.I.R Provinsi Riau
No. Kabupaten/Kota
Bidang Sumber Daya Air
Nama Daerah Irigasi dan Daerah Irigasi
Rawa Kewenangan Provinsi Riau
Luas
Baku
(Ha)
Panjang
Saluran
(Km)
Kondisi
Baik Sedang Rusak
1 Kabupaten Rokan Hilir
D.I.R. Lenggadai Mukti Jaya (N.4) 1750 91 √
D.I.R. Padamaran (N.17, N.18) 2082 119 √
D.I.R. Parit Aman 2015 103 √
D.I.R. Pekaitan 2500 121 √
D.I.R. Teluk Bano II (N.15, N.16) 1876 78 √
D.I.R. Teluk Pulau 2785 114 √
2 Kota Dumai
- - - -
- - - -
- - - -
3 Kabupaten Bengkalis
D.I.R. Siak Kecil A',B',C' 1341 65 √
D.I.R. Siak Kecil Blok A,B,C,D 1262 58 √
D.I.R. Siak Kecil Blok E,F,H,I,J,K 1890 83 √
4 Kabupaten Kepulauan Meranti
D.I.R. Anak Setatah 1235 78 √
D.I.R. Centai / Semukut 1010 63 √
D.I.R. Kedabu Rapat 2400 89 √
D.I.R. Melai 2900 91 √
D.I.R. Sei Cina 1450 82 √
54 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
No. Kabupaten/Kota
Bidang Sumber Daya Air
Nama Daerah Irigasi dan Daerah Irigasi
Rawa Kewenangan Provinsi Riau
Luas
Baku
(Ha)
Panjang
Saluran
(Km)
Kondisi
Baik Sedang Rusak
1500 86 √
5 Kabupaten Siak D.I.R. Siak Kiri Paket A, ( Langsat Permai, Jati
Baru dan Dayang Suri) 2870 90
√
6 Kabupaten Pelalawan
- - - -
- - - -
- - - -
7 Kabupaten Indragiri Hulu D.I.R Dagang 2902 61,79 √
D.I.R. Kuala Mulya/Rawa Sekip 2793 33,3 √
D.I.R. Rengat 1507 82,6 √
8 Kabupaten Kuantan Singingi D.I. Seberang Gunung Paing 1293 25 √
9 Kota Pekanbaru - - - -
- - - -
- - - -
10 Kampar D.I. Bancah Labi Sei Silam 1063 32 √
D.I. Muara Jalai Sei Tanang Sawah 1065 9,6 √
D.I. Ranah Singkuang Sei Sirah Penyasawan 1203 23 √
D.I. Sei Paku 1123 21 √
55 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
No. Kabupaten/Kota
Bidang Sumber Daya Air
Nama Daerah Irigasi dan Daerah Irigasi
Rawa Kewenangan Provinsi Riau
Luas
Baku
(Ha)
Panjang
Saluran
(Km)
Kondisi
Baik Sedang Rusak
D.I. Sei Tibun Petapahan 1105 22 √
D.I. Uwai Pangoan 1029 31,5 √
11 Kabupaten Rokan Hulu D.I. Kaiti Samo 2154 25,55 √
12 Kabupaten Indragiri Hilir D.I.R. Belantaraya 2100 21,5 √
D.I.R. Belaras 2670 65 √
D.I.R Benteng / Pesanggrahan 1794 34 √
D.I.R. Kampung Baru 1200 90 √
D.I.R. Kempas 2900 115 √
D.I.R. Kotabaru Reteh 2769 112,93 √
D.I.R. Kuala Cinaku II / Harapan dan Bayas Jaya
2892 103 √
D.I.R. Kuala Lemang 2873 68 √
D.I.R. Mumpang 1454 34,2 √
D.I.R. Pebenaan 2891 97 √
D.I.R. Pekan Arba 1243 43 √
D.I.R. Pulau Burung 2500 82,9 √
D.I.R. Pulau Kecil 1900 23 √
D.I.R. Pulau Kijang 2706 83 √
D.I.R. Pulau Palas 2032 95 √
D.I.R. Reteh Lokal ( Sei Mumpa, Sei Gantang) 1207 41,8 √
D.I.R. Sanglar 2908 181,3 √
56 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
No. Kabupaten/Kota
Bidang Sumber Daya Air
Nama Daerah Irigasi dan Daerah Irigasi
Rawa Kewenangan Provinsi Riau
Luas
Baku
(Ha)
Panjang
Saluran
(Km)
Kondisi
Baik Sedang Rusak
D.I.R. Sei Piring / Tasik Raya 2792 106 √
D.I.R. Sei Salak 2073 60,2 √
D.I.R. Sei Dusun 2097 73 √
D.I.R. Sei Perak 1007 27 √
D.I.R. Sei Piyai 1905 31 √
D.I.R. Sei Teritip 1750 88 √
D.I.R. Simpang Kateman 2240 72 √
D.I.R. Tanjung Lajau 2918 96 √
D.I.R. Teluk Dalam 2054 68 √
D.I.R. Teluk Kelasa 2784 81 √
D.I.R. Teluk Kiambang 2054 176 √
D.I.R. Teluk Sungka 2769 100 √
D.I.R. Terusan Kempas 2703 73 √
D.I.R. Togaraja 1683 65,58 √
Sumber : Bidang Sumber Daya Air, Dinas PUPR Provinsi Riau
Sebagian besar saluran irigasi masih dalam kondisi rusak, sehingga perlu ditingkatkan kualitasnya agar kawasan pertanian dapat teririgasi secara optimal.
57 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
URUSAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Identifikasi Permasalahan Bidang Perumahan
Dalam Undang-Undang (UU) No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman tercantum bahwa salah
satu tujuan diselenggarakannya perumahan dan kawasan permukiman yaitu untuk menjamin terwujudnya rumah
yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu dan
berkelanjutan. Definisi perumahan itu sendiri merupakan kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman,
baik perkotaan maupun perdesaan yang dilengkapi dengan prasarana, sarana dan fasilitas umum sebagai hasil
upaya pemenuhan rumah yang layak huni.
Salah satu indikator yang digunakan untuk melihat tingkat kesejahteraan dan juga peningkatan taraf hidup
masyarakat adalah status kepemilikan rumah tinggal. Kondisi ekonomi rumah tangga sangat berpengaruh
terhadap kepemilikan rumah tinggal. Rumah tangga yang menempati rumah milik sendiri dapat dikatakan telah
mampu memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal yang terjamin dan permanen dalam jangka panjang.
Data kepemilikan rumah atau bangunan tempat tinggal di Provinsi Riau berdasarkan hasil pendataan keluarga
yang dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional adalah sebagai berikut :
Tabel 3.4
Status Kepemilikan Rumah Tinggal di Provinsi Riau
Status Kepemilikan
Rumah Tinggal
Tahun
2017 2018
Jumlah Keluarga 1.061.281 1.083.725
Milik Sendiri 835.360 853.923
Kontrak/sewa 97.790 99.164
Menumpang 88.771 91.127
Lainnya 39.360 39.511
Backlog Kepemilikan 225.921 229.802
Backlog Kepenghunian 88.771 91.127
Sumber: BKKBN Provinsi Riau
Dalam dua tahun terakhir, backlog kepemilikan Rumah mengalami peningkatan, begitupula dengan Backlog
kepenghunian Rumah. Hal ini dapat mengindikasikan pertumbuhan penduduk di Provinsi Riau yang tinggi
namun tidak dibarengi dengan kemampuan dan daya beli masyarakat terutama masyarakat miskin dalam
mengakses perumahan yang tergolong rendah. Selain itu, perkembangan intensitas kegiatan di perkotaan tidak
diimbangi dengan ketersediaan lahan yang terbatas. Hal ini mengakibatkan nilai lahan dan perumahan melonjak
sehingga sulit untuk dijangkau masyarakat,
bagi masyarakat miskin. Tanpa pengendalian pemanfaatan lahan yang baik, akan terjadi spekulasi lahan dan
seringkali dimanfaatkan pengembang swasta untuk mengambil keuntungan sebesar-besarnya (private capture).
58 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Walaupun demikian, kondisi perumahan di Provinsi Riau memperlihatkan perkembangan yang semakin
membaik. Hal ini dilihat dari meningkatnya jumlah rumah tangga yang memiliki rumah dengan luas lebih dari
50 m2. Tahun 2017, lebih dari 65 persen rumah tangga di Provinsi Riau memiliki rumah dengan luas lantai
lebih dari 50 m2 dan jumlah rumah tangga yang memiliki rumah dengan kualitas lantai bukan tanah sebesar
99,22 persen.
Tabel 3.5
Statistik Perumahan Riau, 2015-2018
Uraian 2015 2016 2017 2018
Rumah Tangga dengan Luas Lantai (%)
<= 19 m² 2,34 1,83 1,68 1,77
20-49 m² 35,91 32,49 32,83 32,4
50-99 m² 42,76 46,3 43,95 44,22
100-149 m² 12,5 13,07 13,95 13,2
>= 150 m² 6,49 6,31 7,6 8,41
Rumah Tangga menurut kualitas perumahan dan lingkungan (%)
Lantai bukan tanah 98,78 98,99 99,22 99,11
Atap seng 86,79 83,6 88,06 88,79
Dinding Tembok 54,6 57,33 57,43 59,05
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat 2015-2017
Rumah tinggal yang dapat dikategorikan ke dalam rumah yang layak huni sebagai tempat tinggal harus
memenuhi beberapa kriteria kualitas rumah tempat tinggal. Beberapa diantaranya yaitu rumah yang memiliki
dinding terluas yang terbuat dari tembok atau kayu, dengan beratapkan beton, genteng, sirap, seng maupun
asbes, dan memiliki lantai terluas bukan tanah.
Sedangkan jumlah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Provinsi Riau Berdasarkan hasil olahan Basis Data
Terpadu (BDT) yang dimiliki oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Tahun
2015, adalah sebanyak 47.550 Unit rumah dengan rincian sebagaimana tabel berikut :
Tabel 3.6
Jumlah Rumah Tidak Layak Huni RTLH Provinsi Riau
No Kabupaten/Kota Jumlah
1 Kampar 3.001
2 Indragiri Hulu 5.117
3 Bengkalis 2.980
4 Indragiri Hilir 16.868
5 Pelalawan 3.190
6 Rokan Hulu 3.383
7 Rokan Hilir 4.270
59 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
No Kabupaten/Kota Jumlah
8 Siak 1.618
9 Kuantan Singingi 1.876
10 Kepulauan Meranti 4.463
11 Kota Pekanbaru 383
12 Kota Dumai 401
Total 47.550
Berdasarkan data yang dikumpulkan terkait dengan Pembangunan dan Peningkatan Kualitas rumah di Provinsi
Riau, baik yang bersumber dari APBD Kabupaten/Kota, APBD Provinsi Riau dan APBN, telah terbangunan
atau dilakukan peningkatan kualitas rumah sebanyak 13.409 unit dengan rentang waktu pelaksanaan selama 3
Tahun. Setidaknya perlu dibangun/ditingkatkan kualitas 34.000 unit rumah layak huni bagi Rumah Tangga
Miskin di Provinsi Riau.
Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Perkimtan telah melakukan pembangunan Rumah Layak Huni untuk
Rumah Tangga Miskin sebanyak hampir 4000 unit Rumah dengan pola pemberdayaan melalui pembentukan
kelembagaan di masyarakat seperti Kelompok Masyarakat (Pokmas).
Mekanisme pelaksanaan program pemberdayaan tersebut dilakukan dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan
melalui filosofi “Dari Masyarakat, Oleh Masyarakat Dan Untuk Masyarakat Serta Dikontrol Oleh Masyarakat”.
Dengan kata lain semua dilakukan dengan prinsip acceptable, transparent, accountable, sustainable sehingga
pemerintah hanya berperan sebagai “Fasilitator dan Pendorong”.
60 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Tabel 3.7
Data Pembangunan dan Peningkatan Kualitas Rumah Provinsi Riau
Sumber Dana APBN, APBD Provinsi Riau dan APBD Kabupaten / Kota
KABU
PATE
N /
KOTA
TAHUN 2016
TO
TA
L
TAHUN 2017
TO
TA
L
TAHUN 2018
TO
TA
L
TO
TA
L
201
6-
201
8
PEMBANGUNAN
RUMAH
PENINGKATAN
KUALITAS
RUMAH
PEMBANGUNAN
RUMAH
PENINGKATAN
KUALITAS
RUMAH
PEMBANGUNAN
RUMAH
PENINGKATAN
KUALITAS
RUMAH
APBD
AP
BN
APBD
AP
BN
APBD
AP
BN
APBD
AP
BN
APBD
AP
BN
APBD
AP
BN
KAB/
KOT
A
(DAK
,Loan
)
PRO
VINS
I
KAB/
KOT
A
(DAK
,Loan
)
PRO
VINS
I
KAB/
KOT
A
(DAK
,Loan
)
PRO
VINS
I
KAB/
KOT
A
(DAK
,Loan
)
PRO
VINS
I
KAB/
KOT
A
(DAK
,Loan
)
PRO
VINS
I
KAB/
KOT
A
(DAK
,Loan
)
PRO
VINS
I
PEKA
NBAR
U
12
2
122 165 222 15
8
545 157 104 30
3
564 123
1
DUMA
I
32 0 32 60 167 150 25
2
629 148 45 37
9
572 123
3
KAMP
AR
43
4
434 30 164 50 19
9
443 223 521 15
7
901 177
8
ROKA
N
HULU
29
6
296 162 19
8
360 155 52
7
682 133
8
ROKA
N
0 0 163 278 29 733 160 50 24 454 118
61 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
KABU
PATE
N /
KOTA
TAHUN 2016
TO
TA
L
TAHUN 2017
TO
TA
L
TAHUN 2018
TO
TA
L
TO
TA
L
201
6-
201
8
PEMBANGUNAN
RUMAH
PENINGKATAN
KUALITAS
RUMAH
PEMBANGUNAN
RUMAH
PENINGKATAN
KUALITAS
RUMAH
PEMBANGUNAN
RUMAH
PENINGKATAN
KUALITAS
RUMAH
APBD
AP
BN
APBD
AP
BN
APBD
AP
BN
APBD
AP
BN
APBD
AP
BN
APBD
AP
BN
KAB/
KOT
A
(DAK
,Loan
)
PRO
VINS
I
KAB/
KOT
A
(DAK
,Loan
)
PRO
VINS
I
KAB/
KOT
A
(DAK
,Loan
)
PRO
VINS
I
KAB/
KOT
A
(DAK
,Loan
)
PRO
VINS
I
KAB/
KOT
A
(DAK
,Loan
)
PRO
VINS
I
KAB/
KOT
A
(DAK
,Loan
)
PRO
VINS
I
HILIR 2 4 7
PELAL
AWAN
0 0 160 20
5
365 167 300 467 832
KUAN
TAN
SINGI
NGI
0 0 165 20
5
370 158 89 21
5
462 832
INDRA
GIRI
HULU
29
7
297 165 21
4
379 170 27
2
442 111
8
INDRA
GIRI
HILIR
0 0 6 162 23
0
398 216 21
1
427 825
SIAK
16
7
167 165 25
8
423 152 32
1
473 106
3
62 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
KABU
PATE
N /
KOTA
TAHUN 2016
TO
TA
L
TAHUN 2017
TO
TA
L
TAHUN 2018
TO
TA
L
TO
TA
L
201
6-
201
8
PEMBANGUNAN
RUMAH
PENINGKATAN
KUALITAS
RUMAH
PEMBANGUNAN
RUMAH
PENINGKATAN
KUALITAS
RUMAH
PEMBANGUNAN
RUMAH
PENINGKATAN
KUALITAS
RUMAH
APBD
AP
BN
APBD
AP
BN
APBD
AP
BN
APBD
AP
BN
APBD
AP
BN
APBD
AP
BN
KAB/
KOT
A
(DAK
,Loan
)
PRO
VINS
I
KAB/
KOT
A
(DAK
,Loan
)
PRO
VINS
I
KAB/
KOT
A
(DAK
,Loan
)
PRO
VINS
I
KAB/
KOT
A
(DAK
,Loan
)
PRO
VINS
I
KAB/
KOT
A
(DAK
,Loan
)
PRO
VINS
I
KAB/
KOT
A
(DAK
,Loan
)
PRO
VINS
I
BENG
KALIS
16
9
169 16 164 0 180 176 19
5
371 720
KEPUL
AUAN
MERA
NTI
37
0
370 13 167 10
0
27
3
553 144 18
5
329 125
2
TOTA
L 32
18
55
188
7 125 1969
10
0 700
24
84
537
8 2026 50 1059
30
09
614
4
134
09
63 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Dalam perkembangannya, pengaturan SPM Perumahan Rakyat yang semula didasarkan pada Peraturan
Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
dan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/Kota telah berubah dengan terbitnya
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
Jenis Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud pada SPM Perumahan Rakyat Daerah provinsi terdiri atas:
a. penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban bencana provinsi; dan
b. fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang terkena relokasi program Pemerintah
Daerah provinsi.
Bencana alam yang sering terjadi setiap tahunnya di Provinsi Riau adalah banjir dan kebakaran lahan sehingga
berakibat kepada kabut asap. Bencana alam lainnya seperti gempa, dan tsunami hampir tidak pernah terjadi.
Bencana banjir yang berakibat kepada kerusakan dan bahkan kematian terutama terjadi di wilayah sekitar tepian
sungai Indragiri (Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Indragiri Hilir),
Sungai Siak (Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak dan Kabupaten Bengkalis), Sungai Kampar (Kabupaten Kampar
dan Kabupaten Pelalawan) dan Sungai Rokan (Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten Rokan Hilir).
Tabel 3.8
Surat Keputusan Gubernur Riau Terkait Bencana Alam di Provinsi Riau
No Surat Keputusan Jenis Bencana
1
Keputusan Gubernur Riau Nomor : Kpts. 969/XI/2018
tentang Penetapan Status Siaga Darurat
Penanggulangan Bencana Banjir dan Longsor Provinsi
Riau Tahun 2018
Banjir dan Longsor
2
Keputusan Gubernur Riau Nomor : Kpts. 237/II/2018
tentang Penetapan Status Siaga Darurat
Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan
di Provinsi Riau Tahun 2018
Kebakaran Hutan
dan Lahan
3
Keputusan Gubernur Riau Nomor : Kpts. 388/V/2018
tentang Penetapan Perpanjangan Status Siaga Darurat
Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan
di Provinsi Riau Tahun 2018
Kebakaran Hutan
dan Lahan
64 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Tabel 3.9
Bencana Alam Banjir dan Korban Tahun 2008-2014 Provinsi Riau
NO Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
1 Frekuensi (Kali) 24 41 21 12 27 29 44
2 Korban
a. Meninggal
(Orang) 12 11 3 0 2 4 2
b. Menderita
(Orang) 5.360 859.027 54.253 7.669 16.134 46.900 15.642
3 Rumah
a. Hancur (Unit) 128 339 225 315 188 267 359
b. Rusak (Unit) 5.166 5.460 14 0 0 0 127
Sumber : Data dari Informasi Pembangunan Provinsi Riau 2015
Bencana alam dan korban terjadi di hampir semua Kabupaten/Kota di Provinsi Riau, namun bencana banjir
besar yang memberikan dampak negatif ditunjukkan Tabel 3.6. Jumlah rumah yang hancur akibat bencana alam,
terbanyak ada di Kabupaten Indragiri Hilir dan Bengkalis.
Tabel 3.10
Bencana Alam Banjir dan Korban Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015 Provinsi Riau
Kabupaten/
Kota Frekuensi
Korban Bantuan
Jiwa Rumah Uang Beras
Meninggal Menderita Hancur Rusak
(000
Rp) (kg)
1 2 3 4 5 6 7 8
Kuantan
Singingi - - - - - - -
Indragiri
Hulu - - - - - - -
Indragiri Hilir 5 - 125 29 - - -
Pelalawan 7 - 110 16 - - -
Siak - - - - - - -
Kampar 4 4 12.909 231 - - 1.700
Rohan Hulu 1 - 2.666 - - - 1.000
Bengkalis - - - - - - -
Rokan Hilir 1 - 2.579 - - - -
Kepulauan
Meranti - - - - - - -
65 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Kabupaten/
Kota Frekuensi
Korban Bantuan
Jiwa Rumah Uang Beras
Meninggal Menderita Hancur Rusak
(000
Rp) (kg)
1 2 3 4 5 6 7 8
Pekanbaru 2 - 36 14 - - -
Dumai - - - - - -
Jumlah
2015 20 4 18.425 290 - - 2.700
2014 44 2 15.642 359 127 - 22.3
2013 29 4 46.9 267 - - 23.9
2012 27 2 16.134 188 - - 22.7
2011 12 - 7.669 315 - - 28.2
2010 27 3 54.253 225 14 - 61.800
Sumber : Data dan Informasi Pembangunan Provinsi Riau 2016
Meski frekuensi bencana alam banjir, korban menderita dan kerusakan rumah cenderung meningkat, namun
penanganan/bantuan yang diberikan oleh pemerintah cenderung menurun dan berupa bantuan beras. Bencana
alam kebakaran hutan dan lahan (gambut), bukan saja berakibat kepada menurunnya kualitas udara di Provinsi
Riau menjadi “sangat tidak sehat” sehingga berdampak kepada kesehatan, juga telah mengganggu penerbangan
serta hubungan baik dengan negara tetangga. Asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau telah
mencapai Singapura dan Malaysia.
Oleh karena itu, upaya meminimalisir kebakaran hutan dan lahan perlu menjadi prioritas penangan bencana di
Provinsi Riau.
Identifikasi Permasalahan Bidang Kawasan Permukiman
Penyelenggaraan kawasan permukiman dilakukan untuk mewujudkan wilayah yang berfungsi sebagai
lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan yang terencana,
menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan sesuai dengan rencana tata ruang.
Berdasarkan Pasal 1 Angka 3 Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman, yang dimaksud dengan kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar
kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
Penyelenggaraan Kawasan Permukiman dilakukan melalui pengembangan kawasan permukiman yang telah
ada, pembangunan kawasan permukiman baru atau pembangunan kembali kawasan permukiman dan
dilaksanakan melalu beberapa tahapan : perencanaan, pembangunan, pemanfaatan dan pengendalian.
66 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
A. Kawasan Kumuh Di Provinsi Riau
Salah satu prioritas utama dalam pelaksanaan urusan perumahan dan permukiman adalah penanganan kawasan kumuh. Pada tahun 2015, Luas kawasan kumuh di Indonesia
mencapai 38.431 Hektar. Hal ini terjadi karena ketidaksiapan kota menghadapi urbanisasi yang berpotensi menyebabkan semakin pesatnya pertumbuhan permukiman kumuh
perkotaan dan terbatasnya pelayanan dasar perkotaan. Berdasarkan data Susenas 2013, rumah tangga kumuh perkotaan 10,1 % atau 9,6 Juta rumah tangga.
Target nasional penanganan wilayah kumuh di Provinsi Riau telah ditetapkan melalui keputusan Bupati/Walikota di 12 Kab/Kota Provinsi Riau. Pada Tahun 2018 terdiri dari 94
Kawasan dengan luas 1.414,00 Hektar. Dari 94 Kawasan, 17 Kawasan merupakan kewenangan Provinsi dengan luas 10 hektar sampai dengan 15 hektar seperti tersaji pada Tabel
berikut :
Tabel 3.11
Jumlah dan Luas Kawasan Kumuh di Provinsi Riau berdasarkan Pembagian Kewenangan Pada Tahun 2018
NO Kab/Kota
Luas Kawasan Jumlah Kawasan
Sumber < 10 ha
10-15
ha > 15 ha Total < 10 ha
10-15
ha > 15 ha Total
1 Kota Pekanbaru 8,4 27,6 77,56 113,56 2 2 4 8 878 Tahun 2017 tgl 29 Des 2017
2 Kota Dumai 23,6 22,24 82,21 127,6 4 2 4 10 448/BAPPEDA/2015 tgl 22 Nov 2015
3 Kab. Kampar 8,96 - 61,57 70,53 1 - 3 4 650/bappeda-kimp/2016/100 tgl 3 Okt 2016
4 Kab. Kuantan
Singingi 22,42 11,3 - 33,72 4 1 - 5 Kpts.421/XI/2014 tgl 19 Sept 2014
5 Kab. Bengkalis 27,8 36,15 116,38 180,33 4 3 5 12 341/KPTS/X/2014 tgl 15 Okt 2014
6 Kab. Pelalawan 7,46 - 51,76 70,94 2 - 3 5 KPTS.050/BAPPEDA/757/2014 tgl 25 Agt 2014
7 Kab. Siak 5,63 12,04 155,19 172,86 1 1 5 7 303/HK/KPTS/2017 tgl 23 Feb 2017
8 Kab. Rokan Hulu 46,84 33,05 102,64 182,53 9 3 3 15 Kpts.050.13/BAPPEDA/49/2017 tgl 31 Jan 2017
67 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
NO Kab/Kota
Luas Kawasan Jumlah Kawasan
Sumber < 10 ha
10-15
ha > 15 ha Total < 10 ha
10-15
ha > 15 ha Total
9 Kab. Rokan Hilir 4,57 - 130,26 134,83 2 - 4 6 658 tahun 2014 tgl 21 Juli 2014
10 Kab. Indragiri Hulu 19,54 42,15 75,97 137,66 2 3 3 8 167/III/2017 tgl 3 Maret 2017
11 Kab. Indragiri Hilir 24,38 24,94 126,94 176,26 4 2 5 11 Kpts.133/II/HK-2017 tgl 23 Feb 2017
12 Kab. Kepulauan
Meranti 87,09 39,8 45,3 172,19 61 3 1 65 322/HK/KPTS/II/2019 tgl 21 Okt 2019
Total 301,29 249,27 1025,78 1587,61 99 20 40 159
Jumlah Luas kawasan kumuh di Provinsi Riau mengalami perubahan dari tahun ke tahun yang disebabkan karena adanya perubahan penetapan SK Bupati/Walikota terkait
penetapan lokasi Kawasan kumuh.
68 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Tabel 3.12
Jumlah Luas Kawasan Kumuh di Provinsi Riau Berdasarkan SK Bupati/Walikota Tahun 2014-2018
No Kab/Kota
Jumlah Luas Kawasan Kumuh (Ha)
2014 2015 2016 2017 2018
1 Pekanbaru 124,81 124,81 113,56 113,56 113,56
2 Dumai 128,32 128,05 128,05 128,05 127,6
3 Kampar 38,05 38,05 70,53 70,53 70,53
4 Kuantan
Singingi 38,67 38,67 38,67 38,67 33,72
5 Bengkalis 180,33 180,33 180,33 180,33 180,33
6 Pelalawan 70,94 70,94 70,94 70,94 70,94
7 Siak 109,90 109,90 109,90 172,86 172,86
8 Rokan Hulu 163,93 163,93 182,53 182,53 182,53
9 Rokan Hilir 134,83 134,83 134,83 134,83 134,83
10 Indragiri Hulu 99,29 99,29 99,29 99,29 137,66
11 Indragiri Hilir 45,12 45,12 45,12 45,12 176,26
12 Kep. Meranti 13,18 13,18 13,18 13,18 13,18
Jumlah 1147,39 1147,12 1186,95 1249,90 1414,00
Upaya penanganan kawasan permukiman kumuh yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Riau sampai dengan
tahun 2017 berdasarkan kewenangannya baru dilaksanakan di 3 Kab/Kota yakni, Pekanbaru, Indragiri Hulu dan
Indragiri Hilir dengan luas total yang ditangani 21,4 Ha dari 1147,39 Ha atau sebesar 1,86 % luasan kumuh
yang merupakan kewenangan provinsi.
Permasalah Kawasan Kumuh di Provinsi Riau antara lain:
a. Penanganan kawasan kumuh perlu dilaksanakan secara entitas dan tuntas sehingga capaian dapat
dihitung dengan jelas;
b. Perlu dilakukan verifikasi dan validasi data dalam penanganan kawasan kumuh oleh Pemerintah Pusat,
Provinsi dan Kab/Kota;
c. Perlu adanya dukungan aturan perihal tata cara belanja penanganan kumuh oleh Provinsi sehingga tidak
melalui Belanja Hibah, mengingat Provinsi bukan pemilik aset.
d. Perlu adanya standarisasi teknis, penanganan kawasan kumuh.
e. Belum optimalnya penanganan kawasan kumuh di Kabupaten/ Kota, sehingga perlu adanya bantuan
teknis.
Upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan antara lain:
69 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
a. Penyusunan Grand Desain penanganan kawasan permukiman kumuh tingkat provinsi sebagai acuan
utama dalam penangannya.
b. Penyusunan petunjuk pelaksanaan (Juklak) agar pelaksanaannya jelas dan terukur.
c. Penyusunan Petunjuk Teknis (Juknis) untuk standarisasi teknisnya.
d. Memberikan bantuan teknis kepada Kabupaten/Kota, untuk merangsang/menstimulan Pemerintah
Kabupaten/ Kota menangani Kawasan Permukiman Kumuh yang menjadi Kewenangannya.
Penanganan kawasan kumuh belum tertangani secara maksimal dikarenakan luas kawasan kumuh bertambah
dari tahun ke tahun serta perlu dilakukan verifikasi dan validasi data permukiman kumuh secara berkala di
Kabupaten/Kota sehingga penanganan kawasan kumuh dapat dilaksanakan secara tuntas. Penanganan
Permukiman Kumuh yang menjadi tugas dan wewenang pemerintah daerah (UU No. 23 Tahun 2014) belum
diimbangi dengan kemampuan pemerintah daerah dalam hal kapasitas dan pembiayaan.
Dalam hal Kapasitas :
a. Pemahaman kumuh di daerah belum sama.
b. Kebijakan penanganan kumuh di daerah belum menjadi prioritas
c. Masih kurangnya peraturan kelembagaan dan perencanaan (RTRW, RDTR, Perda BG, SPPIP,/RP2KP,
dll) di daerah dalam upaya penanganan kumuh.
d. Kurangnya inisiasi pemerintah daerah dalam mendorong program penanganan kumuh.
Dalam hal Pembiayaan :
a. Sumber Pembiayaan penangan kumuh masih bersumber dari dana APBN
b. Masih minimnya inisiasi sumber pendanaan dari lainnya (non pemerintah) untuk penanganan kumuh.
Oleh karena itu, program penanganan permukiman kumuh harus menjadi prioritas dalam Rencana Strategis
Dinas PUPRPKPP 2019-2024.
B. Kawasan Strategis Provinsi
Kawasan Strategis Provinsi adalah kawasan yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan
pembangunan dan memperhatikan aspek sosial budaya serta pelestarian lingkungan dalam lingkup provinsi.
Penetapan Kawasan Strategis merupakan bagian yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan dalam proses
pengembangan suatu wilayah. Hal ini dikarenakan dalam menetapkan atau menentukan suatu kawasan tersebut
dapat dikatakan strategis atau tidak harus melihat dari sumber daya alam serta beberapa faktor yang ada
diwilayah tersebut.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Nomor 10 Tahun 2018 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
tahun 2018-2038 bahwa Kawasan Strategis Provinsi yang ada di Provinsi Riau dibagi menjadi 3 aspek.
70 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Tabel 3.13
Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Riau
(Perda Prov. Riau No. 10 Tahun 2018 Tentang RTRW Prov. Riau Tahun 2018-2038)
Aspek Ekonomi Aspek Sosial Budaya Aspek sudut fungsi dan daya dukung lingkungan
Kawasan Strategis PEKANSIKAWAN
(Pekanbaru-Siak-Kampar-Pelalawan)
Kawasan Istana Siak Sri Indrapura dan
sekitarnya Kawasan Strategis PLTA Koto Panjang
Kawasan Selat Panjang dan sekitarnya Kawasan Candi Muara Takus dan sekitarnya Kawasan Cagar Biosfer Giam Siaka Kecil-Bukit Batu
Kawasan Kuala Enok-Pulau Burung
Kawasan Koridor Riau-Jambi-Sumatra Barat (RIMBA)
Kawasan Industri Dumai
Kawasan Industri Tenayan
Kawasan Industri Tanjung Buton
Kawasan Industri Buruk Bakul
Kawasan Industri Pelalawan
Kawasan Industri Kampar
Kawasan Teknopolitan di Kabupaten Pelalawan
Kawasan Pengembangan Pulau Rupat
Arah pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) di Provinsi Riau diarahkan pada Kawasan Strategis Pekansikawan dimana KSP ini masih memiliki
ketersediaan lahan cukup dengan constraint lahan gambut. Arahan pengembangan lainnya tetap berfokus pada KSP yang tersebar di berbagai kab/kota seperti KSP dari Aspek
Kepentingan Ekonomi, Sosial Budaya dan daya dukung lingkungan.
71 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Pengembangan PKP di KSP Ekonomi berfokus pada peningkatan infrastruktur/PSU agar lingkungan hunian
semakin layak. Pengembangan PKP di KSP Sosial Budaya diarahkan pada peningkatan PSU dengan tematik
potensi lokal. Selain itu, dukungan penanganan permukiman di kawasan strategis dilakukan untuk
pengembangan Destinasi Pariwisata yang aman, nyaman, menarik, mudah dijangkau, berwawasan lingkungan,
serta dapat meningkatkan pendapatan nasional, daerah dan juga masyarakat. Pembangunan prasarana umum,
fasilitas umum dan fasilitas lainnya diarahkan untuk pengembangan perintisan Daerah Pariwisata, peningkatan
kualitas dan daya saing, serta pengendalian bagi destinasi-destinasi pariwisata yang sudah melampaui ambang
batas daya dukung.
Pengembangan PKP di Daya Dukung Lingkungan diarahkah pada pengendalian yang tinggi terhadap aspek
pelestarian lingkungan dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan
Hidup.
Untuk melakukan perwujudan Kawasan Strategis Provinsi (KSP), maka langkah-langkah yang perlu di
upayakan antara lain terdiri atas :
a. Pengkajian potensi dan persoalan pengembangan atau pengelolaan kawasan;
b. Penyusunan program aksi pengelolaan kawasan;
c. Penyusunan Rencana Rinci Ruang Tata Ruang Kawasan Strategis; dan
d. Pengembangan sarana dan prasarana pendukung kawasan strategis.
C. Identifikasi Permasalahan Bidang Prasarana, Sarana Dan Utilitas Umum
Pengembangan permukiman baik di perkotaan maupun di pedesaan pada hakikatnya adalah untuk mewujudkan
kondisi perkotaan/perdesaan yang sehat dan layak huni (livable), aman, nyaman, dan berkelanjutan, sehingga
dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakatnya. Selain itu, pengembangan permukiman tidak sekedar
sebagai pendukung sarana kebutuhan kehidupan, tetapi merupakan proses bermukim manusia dalam
menciptakan ruang kehidupan untuk memasyarakatkan dirinya, menampakkan jati diri, memberikan kontribusi
terhadap peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan karena memiliki multiplier effect terhadap
pertumbuhan ekonomi dan wilayah, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta penciptaan
lapangan kerja.
Kualitas dan kenyamanan permukiman ditentukan oleh ketersediaan sarana dan prasarana dasar yang layak
untuk semua. Yang termasuk dalam kelengkapan fasilitas tersebut adalah tersedianya air bersih, sanitasi yang
layak dan ditambah dengan kelengkapan akses jalan yang baik.
Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Ketersediaan dalam jumlah yang cukup terutama untuk keperluan minum dan masak merupakan tujuan dari
program penyediaan air bersih yang terus menerus diupayakan pemerintah.
Peningkatan akses air bersih dan air minum perpipaan merupakan langkah yang tepat dalam upaya pemenuhan
sumber air bersih dan air minum suatu daerah. Dengan memanfaatkan air permukaan yang telah diuji kelayakan
atas kualitas dan kuantitasnya sebagai sumber air baku maka cara ini dianggap efektif untuk menyelesaikan
permasalahan
keterbatasan suplai air bersih. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan air (water demand) suatu daerah perlu
diimbangi dengan suplai air bersih dengan mengoptimalkan Dareah Aliran Sungai (DAS) agar dapat
mengimbangi lonjakan kebutuhan air tersebut.
Cakupan layanan air minum aman saat ini secara nasional 73,6% (sumber : Kementerian PUPR), untuk
cakupan layanan air minum di provinsi Riau 66,13% (BPS Riau 2017 ). Hal ini disebabkan oleh beberapa
72 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
permasalahan antara lain : belum lengkapnya dan terbarukannya perangkat peraturan yang mendukung
penyedian air minum, menurunnya kuantitas, kualitas air baku dan air minum, terbatasnya penyediaan air
minum baik oleh PDAM dan Non PDAM yang sehat, Perencanaan system penyediaan air minum yang belum
optimal, masih rendahnya pengembangan teknologi pengolahan air dan terbatasnya pendanaan untuk
mendukung keseluruhan aspek penyediaan air minum/air bersih.
Pada aspek akses sanitasi , cakupan layanan sanitasi secara Nasional 76,91 %, (BPS 2017) untuk
provinsi Riau cakupan sanitasi 76,65 % (sumber : BPS 2017). Hal ini disebabkan beberapa permasalahan anatar
lain : masih rendahnya kesadaran masyarakat akan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), minimnya
pengelolaan air limbah baik sekala individu, komunal maupun domestik.
Tabel 3.14
Persentase Rumah Tangga Menurut Beberapa Fasilitas Perumahan
Fasilitas Perumahan
Tahun
2016 2017 2018
Sumber minum utama air kemasan,
air isi ulang & ledeng 47,31 50,07 49,51
Air Minum Bersih * 65,17 66,13 68,43
Jamban sendiri 89,37 87,9 89,9
Tempat Pembuangan akhir tinja
berupa tanki/SPAL 72,31 76,65 77,17
Sumber : Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Riau 2017-2018
Catatan : * Terdiri dari air kemasan, air isi ulang, leding dan [(sumur bor/pompa, sumur terlindung serta mata
air terlindung) dengan jarak ke tempat penampungan limbah/kotoran/tinja terdekat ≥ 10 m]
Aspek lain yang tidak dapat dikesampingkan yaitu prasarana jalan yang sangat berperan dalam meningkatkan
aktivitas penghubung antar wilayah untuk menunjang perekonomian masyarakat, memperlancar arus keluar
masuknya barang dan jasa dari dan ke daerah yang bersangkutan. Dalam pembangunan prasarana publik seperti
jalan ini merupakan salah satu prioritas utama bagi pemerintah daerah dalam menunjang sektor perekonomian,
pemerataan pembangunan dan sekaligus untuk memperdayakan daerah yang bersangkutan.
Banyaknya potensi sumber daya alam yang dimiliki kabupaten dan kota di wilayah Provinsi Riau merupakan
sumber bahan baku atau input utama dalam pembangunan dan pengembangan ekonomi yang berbasis industri
dan inovasi unggulan. Namun potensi sumber daya alam tersebut tentunya harus ditopang oleh sistem
pendistribusian yang cepat dan lancar sehingga dapat mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya alam
unggulan wilayah dimaksud. Untuk itu, dukungan infrastrukur jaringan transportasi dan konektifitas jalan antar
permukiman yang dalam kondisi baik sangat diperlukan.
Dengan kondisi infrastruktur, sarana dan prasarana yang terbatas serta belum terkelola secara optimal tersebut
telah menimbulkan disparitas perkembangan ekonomi antara wilayah Provinsi Riau bagian Tengah dengan
73 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Provinsi Riau bagian Utara dan Selatan; antara kawasan perkotaan dengan perdesaan; dan antara kawasan pantai
Timur dengan wilayah bagian Barat. Sehingga terjadinya pemusatan perkembangan ekonomi pada wilayah
tertentu terutama wilayah yang terdapat usaha skala besar. Terjadinya pemusatan pada wilayah yang memiliki
usaha skala besar tersebut karena mereka yang mampu membangunan infrastruktur sendiri untuk memenuhi
kebutuhannya dalam pembangunan industri.
Sebagai upaya melancarkan arus lalulintas perekonomian masyarakat untuk menunjang percepatan
penanggulangan kemiskinan dapat dilaksanakan dengan memperhatikan tiga aspek penting: (1) Membangun
jalan di daerah permukiman yang mempunyai potensi daerah; (2) Membangun daerah yang mempunyai nilai
ekonomi tinggi; dan (3) Pembangunan, pemeliharaan dan peningkatan jalan dengan nilai ekonomi dan sosial.
Selanjutnya dari sisi pengaruh cuaca dapat diketahui bahwa Provinsi Riau memiliki beberapa iklim, salah
satunya musim penghujan. Pada saat musim penghujan masuk yang biasanya diawali bulan September sampai
dengan Desember, maka daerah pemukiman yang belum memiliki sistem drainase yang baik akan banyak
terjadi genangan air dari curah hujan karena air tidak mengalir dengan baik dan hanya mengandalkan infiltrasi
serta hanya menjadi aliran permukaan. Genangan air tersebut bilamana terjadi dalam jangka waktu yang lama
dapat menyebabkan timbulnya sumber penyakit dan juga ketidak nyamanan suasana lingkungan. Agar tidak
menimbulkan kerugian yang lebih besar di masyarakat sebagaai akibat dari buruknya sistem drainase di
lingkungan masyarakat, diperlukan penanganan pencegahan genangan air akibat curah hujan yang tinggi dalam
bentuk pembangunan Drainase di Perkotaan.
Terakhir, setiap harinya masyakat dalam suatu keluarga memproduksi sampah, didominasi sampah dalam
bentuk sampah domestik. Produksi sampah domestik ini cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Bilamana
penanganan sampah yang cenderung meningkat ini tidak dimulai sedini mungkin dikhawatirkan dapat
menimbulkan akibat buruk di masyarakat dan lingkungan. Penanganan limbah domestik ini dimulai dengan
edukasi pada masyarakat di suatu lingkungan dan membangun sarana penampungan sampah sementara di suatu
pemukiman.
Penanganan dilakukan dalam bentuk pembangunan tempat penampungan sementara limbah domestik,
masyarakat di edukasi untuk tidakmembuang sampah sembarangan yang dapat mencemari lingkungan.
Identikasi Permasalahan Bidang Pertanahan
Peran dan partisipasi aktif dari Pemerintah Daerah dalam hal pendataan, perencanaan, pelaksanaan, hingga
pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman pada dasarnya
masih bisa dioptimalkan. Sebagai contoh, dukungan Pemerintah Daerah dalam pembangunan khususnya
sarana dan prasarana dasar terkait pembebasan tanah sangat besar, sehingga berpotensi untuk diberdayakan dan
ditingkatkan dalam kerangka sinergi pusat daerah.
Bahwa berpedoman kepada ketentuan Pasal 8 Ayat (1) dan (2) Peraturan Presiden No 71 Tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum menegaskan bahwa Gubernur
melaksanakan Tahapan Persiapan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum dengan
74 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
membentuk Tim Persiapan Pengadaan Tanah dan menempatkan Sekretariat tim pada Dinas Perumahan,
Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau, khususnya pada Seksi Perencanaan dan Pengadaan Tanah
di Bidang Pertanahan.
Tahapan perencanaan pengadaan tanah sebagaimana diatur dalam ketentuan Peraturan Presiden No. 71 Tahun
2012 merupakan kewenangan instansi yang membutuhkan tanah, baik itu instansi yang berada di lingkungan
Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi Riau, maupun Pemerintah Pusat. Setelah Tahapan
perencanaan pengadaan tanah selesai dan dokumen dinyatakan lengkap, maka tahapan persiapan akan
dilaksanakan oleh pemerintah Provinsi Riau dengan membentuk Tim Persiapan Pengadaan Tanah dengan
Sekretaris Tim dijabat oleh Kepala OPD Provinsi Riau yang menjalankan urusan di Bidang Pertanahan.
Selain itu Permasalahan yang sangat sering timbul dalam urusan pertanahan adalah masih banyaknya terjadi
sengketa/konflik pertanahan di daerah, baik antara masyarakat dengan perusahaan, masyarakat adat dengan
perusahaan dan antara masyarakat dengan masyarakat, dan umumnya permasalahan sengketa/konflik yang
banyak terjadi adalah terkait dengan lahan perkebunan dan kehutanan. Berdasarkan data kasus atau pengaduan
yang diterima oleh Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau terkait dengan
sengketa/konflik pertanahan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.15
Jumlah Pengaduan Sengketa/Konflik di Provinsi Riau
No Tahun Jumlah Kasus/ Pengaduan Sengketa/Konflik
1 2017 34
2 2018 14
Jumlah 48
Dalam menyikapi berbagai pengaduan Sengketa/Konflik Pertanahan di Provinsi Riau yang diterima tetap harus
berpedoman kepada aturan kewenangan Pemerintah Provinsi dalam penyelesaian sengketa/konflik dan masalah
ganti rugi tanah yang dalam UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dimana kewajiban Pemerintah
Provinsi adalah penyelesaian sengketa/konflik pertanahan lintas daerah Kab/Kota dalam satu Provinsi, sehingga
dalam proses penyelesaian sengketa/konflik dalam daerah Kab/Kota menunggu pelimpahan dari Pemerintah
Kab/Kota.
Kemudian data kebutuhan tanah untuk pengadaan tanah juga masih perlu disusun. Sehingga diperlukan
penguatan koordinasi dan sinergisitas dalam pelaksanaan rencana pembangunan di tiap daerah Kabupaten/Kota
terkait dengan kebutuhan tanah (5 tahun) untuk pembangunan kepentingan umum, sehingga rencana tahapan
pengadaan tanah yang kewenangannya dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi dapat disusun dengan baik
penganggaran pelaksanaan tahapannya.
Permasalahan lainnya yaitu belum lengkapnya database layanan informasi pertanahan di daerah. Maka perlu
dilaksanakan inventarisir data dan informasi pertanahan terkait dengan kewenangan Pemerintah Daerah seperti
tanah ulayat, tanah terlantar, tanah aset Pemerintah Provinsi.
75 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Berdasarkan hasil identifikasi isu-isu permasalahan terkait tugas dan fungsi pelayanan serta hasil telaahan
terhadap visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur, Renstra Kementerian Agraria dan Tata Ruang tahun
2019-2024, maka isu strategis yang menjadi perhatian utama dalam rangka meningkatnya tata kelola
pemerintahan yang baik dalam penyelenggaraan urusan pertanahan, adalah :
a. Tuntutan penyediaan tanah pembangunan untuk kepentingan umum;
b. Masih banyaknya sengketa/konflik pertanahan dan masalah ganti rugi tanah dalam pengadaan tanah;
c. Belum tersedianya data dan informasi pertanahan skala daerah.
Berdasarkan analisis dari berbagai faktor yang dapat menghambat tugas dan fungsi pelayanan perangkat daerah
maka dapat dapat dipetakan beberapa pemersalahan yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.16 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD
Permasalahan
Pembangunan
Daerah
Tugas dan Fungsi
OPD
Permasalahan
Pelayanan
Faktor yang Mempengaruhi
INTERNAL EKSTERNAL
(KEWENANGAN
OPD)
(DILUAR
KEWENANGAN
OPD)
(1) (2) (3) (4) (5)
Indeks
aksesibilitas
rata-rata tingkat
Provinsi masih
rendah yaitu
0,49
Penyelenggaraan
Jalan dan Jembatan
Provinsi
1. Keterbatasan
Dana;
1. Realisasi
perencanaan
belum
diakomodir
secara Optimal;
1. Ketersediaan
Dana APBD
dalam
melaksanakan
Kegiatan
Pembangunan
Daerah masih
terbatas dan
belum optimal;
2. Masih
Banyaknya Ruas
Jalan Provinsi
yang termasuk
di dalam
Kawasan Hutan
Lindung;
2. Kurangnya
Koordinasi
antara
pemerintah
Provinsi dan
Pemerintah
Kabupaten/
Kota;
2. Penerapan
RTRW Provinsi
Riau belum
berjalan dengan
Optimal;
3. Pembebasan
Lahan Jalan dan
Jembatan masih
banyak
menemukan
kendala;
3. Kurangnya
Koordinasi
mengenai ruas
jalan yang
belum bebas
Lahannya antara
Pemerintah
Kabupaten/ Kota
dengan instansi -
instansi terkait;
3. Penganggaran
dalam hal
pembebasan
Lahan pada Ruas
Jalan Provinsi
masih belum
optimal
dilaksanakan;
76 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Permasalahan
Pembangunan
Daerah
Tugas dan Fungsi
OPD
Permasalahan
Pelayanan
Faktor yang Mempengaruhi
INTERNAL EKSTERNAL
(KEWENANGAN
OPD)
(DILUAR
KEWENANGAN
OPD)
(1) (2) (3) (4) (5)
4. Aset Daerah
yang telah
dikerjakan
sebelum
terbitnya UU
Nomor 23
Tahun 2014
tentang
Pemerintahan
Daerah yang
Berubah
menjadi
kewenangan
Kabupaten tidak
dapat
dilanjutkan
pembangunanny
a, sehingga aset-
aset tersebut
terbengkalai dan
belum dapat
diselesaikan.
4. SKPD sudah
tidak dapat lagi
mengusulkan
penganggaran
terhadap
kegiatan-
kegiatan yang
terbengkalai
tersebut
dikarenakan
oleh kegiatan
tersebut sudah
tidak dalam
kewenangan
Pemerintah
Provinsi.
4. Koordinasi
antara
Pemerintah
Provinsi dan
Pemerintah
Kabupaten
mengenai aset
belum optimal.
Terbatasnya
akses air bersih
yang berasal
dari
leding/perpipaan
Penyediaan Air
Minum Curah
Regional
Belum adanya
SPAM Regional
yang fungsional.
Rencana
pembangunan
membutuhkan
waktu yang
cukup lama
sekitar 3 tahun.
Pembangunan
dan pengadaan
SR oleh
kabupaten belum
terlaksana sesuai
target.
Pengelolaan
sanitasi belum
optimal
Pengelolaan
Sanitasi Regional
Belum adanya
SPAL Regional
yang fungsional.
Dokumen
perencanaan
RISPAL, FS,
DED belum
disusun.
Lahan belum
dikoordinasikan
dengan
kabupaten.
Masih
rendahnya
kualitas dan
kuantitas
Jaringan Irigasi ;
Kerentanan
resiko genangan
banjir ;
menurunnya
daya tampung
sungai dan
sistem drainase;
tingginya
tingkat abrasi di
wilayah pesisir
Pengelolaan
Sumber Daya Air - Pelayanan air
baku untuk
irigasi belum
maksimal.
- Masih terdapat
genangan air
yang cukup
lama pada
kawasan
perkotaan.
- Pemeliharaan
yang tidak
maksimal pada
jaringan irigasi.
- Saluran
pembuangan dan
abrasi saluran
tidak berfungsi
dengan baik.
- Olah fungsi
lahan dari
pertanian
menjadi
permukiman.
- Kesadaran
masyarakat
untuk menjaga
lingkungan.
77 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Permasalahan
Pembangunan
Daerah
Tugas dan Fungsi
OPD
Permasalahan
Pelayanan
Faktor yang Mempengaruhi
INTERNAL EKSTERNAL
(KEWENANGAN
OPD)
(DILUAR
KEWENANGAN
OPD)
(1) (2) (3) (4) (5)
RTRW sebagai
Rencana Umum
belum dapat
memberikan
informasi yang
presisi, tentunya
belum dapat
mengakomodir
penerapan azas
komplementer.
Penyelenggaraan
Penataan Ruang
Daerah Provinsi
RTRW Provinsi
baru disahkan,
sehingga perlu
didukung
penjabaran
muatan dari
RTRW
Kabupaten/Kota.
Perlu dilakukan
penyempurnaan
muatan RTRW
Provinsi Riau
terkait
perkembangan
kebijakan strategi
Nasional dan
Provinsi.
Rangkaian
legislasi yang
panjang,
membutuhkan
waktu yang lama
untuk penerbitan
peraturan terkait
RTR.
Belum
tertatanya
fasilitas
bangunan dan
lingkungan
strategis secara
optimal ;
Penataan Bangunan
dan Lingkungan
Belum adanya
data base
Bangunan
Gedung.
SK gubernur
tentang
Bangunan
Gedung strategis
daerah belum
ada.
Masih terdapat
beberapa
kabupaten/kota
yang belum
memiliki Perda
Bangunan
Gedung.
Rendahnya
tingkat
kepemilikan
rumah layak
huni bagi rumah
tangga miskin
dengan
kekurangan
rumah layak
huni sebesar
314.692 unit
Fasilitasi dan/atau
stimulasi
pembangunan,
peningkatan kualitas
dan
perbaikan/rehabilitasi
rumah bagi rumah
tangga miskin
Rendahnya
angka
pemenuhan
kebutuhan
rumah layak
huni bagi
rumah tangga
miskin
Terbatasnya
kemampuan OPD
dalam penyediaan
Rumah Layak Huni
Terus
meningkatnya
kebutuhan akan
hunian yang layak
dan terjangkau
Belum
optimalnya
penanganan
kawasan kumuh,
dimana terdapat
luas kawasan
kumuh
sebesar 1.147,37
Ha
Penataan dan
Peningkatan Kualitas
Kawasan
Permukiman Kumuh
dengan luas 10
(sepuluh) ha sampai
dengan di bawah 15
(lima belas) ha.
Penanganan
Kawasan
Permukiman
Kumuh yang belum
menyeluruh/
holistik
Belum semua
Kawasan memiliki
rencana hingga
skala rencana aksi
kegiatan
Perkembangan arus
Urbanisasi yang
tidak terkendali
rendahnya
ketersediaan
infrastruktur
dasar
perumahan dan
permukiman
Penyelenggaraan
PSU Permukiman
Cakupan Layanan
PSU Permukiman
yang masih terbatas
Masih Lemahnya
Strategi dan
Implementasi
Keterpaduan
Infrastruktur
Permukiman
Kebutuhan PSU
Permukiman yang
berbeda-beda
sesuai dengan
karakteristik
wilayahnya
78 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Riau Tahun 2019-2024, Visi Provinsi Riau untuk periode 2019-2024 dinyatakan sebagai berikut :
“Terwujudnya Riau yang Berdaya Saing, Sejahtera, Bermartabat dan Unggul di Indonesia”
Visi Provinsi Riau tersebut mengandung makna strategis yang di jelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Riau 2019-2024.
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh organisasi, sesuai visi yang telah ditetapkan, agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Misi
Gubernur terpilih memperlihatkan secara jelas tahapan yang penting dalam proses pembangunan di Provinsi Riau. Adapun telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil
kepala daerah terpilih yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.17 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih
Visi: Terwujudnya Riau yang Berdaya Saing, Sejahtera, Bermartabat dan Unggul di Indonesia
No Misi Program Sasaran pada
OPD
Program pada
OPD
Permasalahan
Pelayanan OPD
Faktor
KDH dan Wakil KDH terpilih Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Misi 1: Mewujudkan Sumber Daya
yang Beriman, Berkualitas dan
Berdaya Saing Global Melalui
Pembangunan Manusia Seutuhnya
Sasaran :
Meningkatnya kerukunan umat
beragama
Terselenggaranya
dan tertatanya
bangunan dan
lingkungan sesuai
aturan
Program
penataan
bangunan dan
lingkungan
Data bangunan
strategis Provinsi
belum tersedia
Pengumpulan data
memakan waktu
Komitmen pemerintah
daerah
2 Misi 2. Mewujudkan pembangunan
infrastruktur daerah yang merata
dan berwawasan lingkungan
Sasaran :
79 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Visi: Terwujudnya Riau yang Berdaya Saing, Sejahtera, Bermartabat dan Unggul di Indonesia
No Misi Program Sasaran pada
OPD
Program pada
OPD
Permasalahan
Pelayanan OPD
Faktor
KDH dan Wakil KDH terpilih Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Meningkatnya Pelayanan
Transportasi
Meningkatnya
aksesibilitas dan
konektivitas jalan
Program
Pembangunan
Jalan dan
Jembatan
1.Keterbatasan
Dana;
2. Masih Banyaknya
Ruas Jalan Provinsi
yang termasuk di
dalam Kawasan
Hutan Lindung;
3. Pembebasan
Lahan Jalan dan
Jembatan masih
banyak menemukan
kendala;
4. Aset Daerah yang
telah dikerjakan
sebelum terbitnya
UU Nomor 23
Tahun 2014 tentang
Pemerintahan
Daerah yang
Berubah menjadi
kewenangan
Kabupaten tidak
dapat dilanjutkan
pembangunannya,
sehingga aset-aset
tersebut terbengkalai
dan belum dapat
diselesaikan.
1. Alokasi dana
untuk pembangunan
jalan yang tidak
sesuai kebutuhan.
2. Koordinasi antara
Pemerintah Provinsi
dan Pemerintah
Kabupaten mengenai
aset belum optimal.
1. Peran serta
masyarakat
menyampaikan
informasi kerusakan
jalan.
2. Peran serta
masyarakat
menyampaikan
informasi tentang
bangunan jembatan.
3. Dukungan dana
pemerintah pusat
4. Komitmen
pemerintah daerah
80 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Visi: Terwujudnya Riau yang Berdaya Saing, Sejahtera, Bermartabat dan Unggul di Indonesia
No Misi Program Sasaran pada
OPD
Program pada
OPD
Permasalahan
Pelayanan OPD
Faktor
KDH dan Wakil KDH terpilih Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Program
Preservasi Jalan
dan Jembatan
Meningkatnya
tingkat kerusakan
jalan setiap
tahun,sehingga
prasarana
transportasi darat
belum bisa
memberikan
pelayanan maksimal
pada masyarakat.
Alokasi dana untuk
pemeliharaan jalan
yang tidak sesuai
kebutuhan.
Peran serta masyarakat
menyampaikan
informasi kerusakan
jalan.
Meningkatnya Cakupan Pelayanan
Infrastruktur Pemukiman
Meningkatnya
Prasarana
infrastruktur
dasar
Program
Penyelenggaraan
Air Minum dan
Penyehatan
Lingkungan
Kurangnya SDM
Teknis, Adanya
Kendala teknis di
lapangan
Kesigapan
menanggapi masalah
teknis di lapangan
merupakan Standar
Pelayanan Minimal
yang harus
dilaksanakan dan wajib
dianggarkan
Belum ada data
maupun masterplan
penyelenggaraan
sanitasi regional
Pengumpulan data
memakan waktu
merupakan Standar
Pelayanan Minimal
yang harus
dilaksanakan dan wajib
dianggarkan
Meningkatnya
Kontribusi
Penyelenggaraan
Perumahan serta
Penataan
Prasarana
Permukiman
Program
Penataan dan
Peningkatan
Kualitas
Permukiman dan
Kawasan
Permukiman
1. Keterbatasan
kuantitas dan
kualitas SDM
yang memadai
2. Cakupan Layanan
Prasarana
Permukiman
yang masih
terbatas
1. Pesatnya
perkembangan
permukiman tidak
diimbangi dengan
pertambahan
sarana dan
prasarana memicu
munculnya
permukiman yang
kualitasnya
rendah bahkan
1. Peran aktif
Pemerintah Daerah
Kab/Kota dalam
penyusunan SK
Penetapan
Permukiman
Kumuh
2. Dukungan Peraturan
dimana Perumahan
81 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Visi: Terwujudnya Riau yang Berdaya Saing, Sejahtera, Bermartabat dan Unggul di Indonesia
No Misi Program Sasaran pada
OPD
Program pada
OPD
Permasalahan
Pelayanan OPD
Faktor
KDH dan Wakil KDH terpilih Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
kumuh
2. Belum
terlaksananya
Penyusunan dan
Update Basis
Data Permukiman
3. Masih terbatasnya
konektivitas
antara desa-kota
dan persebaran
pusat
pertumbuhan
yang
menyediakan
pelayanan
ekonomi dan
sosial dalam
permukiman
dan Kawasan
Permukiman
menjadi urusan
wajib sesuai dengan
UU No. 23 Tahun
2014 tentang
Pemerintah Daerah.
Meningkatnya Infrastruktur
Pengelolaan dan Konservasi
Sumber Daya Air
Meningkatkannya
penatagunaan
sumber daya air
Pengembangan ,
pengelolaan dan
konservasi
sungai, danau
dan sumber daya
air
Data teknis belum
lengkap
Pengumpulan data
memakan waktu
Komitmen pemerintah
daerah
3 Misi 3. Mewujudkan Pembangunan
Ekonomi yang Inklusif, Mandiri
dan Berdaya Saing
Sasaran :
Menurunnya angka kemiskinan dan
pengangguran
Meningkatnya
Kontribusi
Program
pengembangan
Terbatasnya
kemampuan OPD
1. Peraturan dan
Perundangan
1. Rumah Tidak
Layak Huni di
82 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Visi: Terwujudnya Riau yang Berdaya Saing, Sejahtera, Bermartabat dan Unggul di Indonesia
No Misi Program Sasaran pada
OPD
Program pada
OPD
Permasalahan
Pelayanan OPD
Faktor
KDH dan Wakil KDH terpilih Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Penyelenggaraan
Perumahan serta
Penataan
Prasarana
Permukiman
perumahan dalam penyediaan
Rumah Layak Huni
bagi Rumah Tangga
Miskin
yang tidak
konsisten, dan
belum dilengkapi
dengan peraturan
turunannya.
2. Implementasi
program dan
kegiatan yang
baru memberi
dampak dalam
kurun waktu
jangka pendek
Provinsi Riau cukup
tinggi;
2. Tujuan capaian
pembangunan
perumahan yang
selaras dan
bersinergi antara
Pemerintah Pusat,
Provinsi dan
Kab/Kota
4 Misi 5 : Mewujudkan Tata Kelola
Pemerintahan yang Baik dan
Pelayanan Publik yang Prima
Berbasis Teknologi Informasi
Sasaran :
Meningkatnya penerapan reformasi
birokrasi
Meningkatnya
Kualitas Tata
Kelola Sumber
Daya Perangkat
Daerah
Program
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
Program
Peningkatan
Disiplin Aparatur
Pengggabungan
Dinas PUPR dan
Dinas PKPP
membutuhkan
pembaruan
NSPK
1. Perlunya
optimalisasi clean
and good
governance
2. perlunya
peningkatan
reformasi
birokrasi oleh
setiap pegawai
1. Dukungan sistem
informasi geografis
yang terpadu dalam
pendataan
infrastruktur
PUPRPKPP
2. Dukungan
penggunaan TIK
dalam pelaksanaan
tugas
83 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Visi: Terwujudnya Riau yang Berdaya Saing, Sejahtera, Bermartabat dan Unggul di Indonesia
No Misi Program Sasaran pada
OPD
Program pada
OPD
Permasalahan
Pelayanan OPD
Faktor
KDH dan Wakil KDH terpilih Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Tertatanya
penggunaan
ruang
Program
Penyelenggaraan
Pertanahan
Masih terbatasnya
data pelayanan
informasi pertanahan
1. Belum tersusun
dan
teridentifikasinya
kebutuhan tanah
pembangunan
untuk
kepentingan
umum oleh
Pemerintah
Deaerah selama 5
tahun
2. Banyaknya
pengaduan
masyarakat
menyebabkan
belum optimalnya
penyelesaian
kasus
sengketa/konflik
pertanahan
1. Kemajuan teknologi
dalam penyebaran
informasi khususnya
data pertanahan
2. Dukungan kebijakan
Pemerintah Pusat
dalam pembangunan
infrastruktur (PSN)
di daerah
membutuhkan
ketersediaan tanah
3. Komitmen kuat oleh
pemangku
kepentingan
(Kementerian
ATR/BPN dan
Pemerintah Daerah)
dalam upaya
penyelesaian
sengketa/konflik
pertanahan
84 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Telaahan Renstra K/L
Tabel 3.18 Telaahan Renstra K/L terhadap permasalahan pelayanan SKPD
No Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L
Permasalahan Pelayanan OPD Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Meningkatnya dukungan konektivitas bagi penguatan
daya saing
▪ Kompetensi SDM terbatas
▪ Tidak tercapainya target
program penyediaan jalan,
jembatan
▪ Tidak terpenuhinya target
pembebasan lahan
▪ Kondisi kemantapan jalan
yang menurun
▪ Terkendalannya sistem
koordinasi birokrasi lintas
sektoral yang tidak mudah
▪ Kurangnya komunikasi antar
Perangkat Daerah dengan
masyarakat agar
pembangunan dapat
terlaksana
▪ Biaya pembebasan lahan
untuk pembangunan
infrastruktur
▪ Peningkatan volume dan
tonase kendaraan yang
tidak sesuai dengan
kapasitas dan kelas jalan
▪ Peraturan/regulasi yang
membatasi kewenangan
▪ Dukungan
peraturan,
perundang-
undangan (UU,
perda) terkait teknis
pelaksanaan
pembangunan dan
pemeliharaan
infrastruktur
▪ Peran serta dan
partisipasi
masyarakat dan
swasta dalam
pembangunan dan
pemeliharaan
infrastruktur
▪ Komitmen instansi
pemerintah pusat
dan provinsi dalam
pembangunan dan
pemeliharaan
infrastruktur
2.
Peningkatan Kualitas Hidup Di Kawasan Perumahan dan
Permukiman Sehingga Mendukung Terciptanya
Lingkungan Yang Nyaman Dan Layak Huni.
1) Penyediaan infrastruktur air minum yang
memenuhi persyaratan kualitas air minum
Kelembagaan
penyelenggaraan
pembangunan perumahan dan
permukiman belum mantap
Belum tersedianya data base
Penyelenggaraan
pembangunan yang masih
sangat bergantung pada
pembangunan langsung
oleh Pemerintah
Dukungan pemerintah
kab/kota dalam
penetapan Kawasan
Strategis Wilayah Cepat
Tumbuh yang
mempermudah
85 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
No Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L
Permasalahan Pelayanan OPD Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
3.
4.
melalui penyelenggaraan SPAM kawasan
perkotaan dan perdesaan; kawasan khusus; dan
kawasan rawan air;
2) Pengembangan sistem pengelolaan sampah;
3) Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik terpusat (SPALD-T) skala kota dan
skala permukiman, Sistem Pengelolaan Air
Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) skala
individual dan komunal, serta IPLT;
4) Penanganan terhadap kawasan kumuh;
5) Penyediaan perumahan beserta infrastruktur
pendukungnya bagi Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (MBR) melalui pengembangan
perumahan swadaya, serta penyediaan dan
pengelolaan rumah khusus dan rumah susun.
Peningkatan Fungsi di Kawasan Perbatasan Sebagai
Beranda Depan Negara dan Pintu Gerbang Internasional
Serta Pertahanan Keamana Negara.
1) Pengembangan PLBN terpadu tahap lanjut serta
pembangunan infrastruktur pelayanan dasar di
lokpri kawasan perbatasan;
2) Penyediaan perumahan khusus dan swadaya yang
terpadu dengan infrastruktur permukiman.
Peningkatan Infrastruktur Dalam Rangka Penataan
Kawasan Metropolitan dan Megapolitan Sebagai Pusat
Kegiatan Global.
1) Peningkatan mobilitas terhadap pusat-pusat jasa
dan perdagangan, kawasan industri, kawasan
yang memadai sebagai dasar
analisis perencanaan
penyelenggaraan
pembangunan bidang
perumahan
Pemanfaatan sumber daya
perumahan dan
permukiman belum optimal
Minimnya infrastruktur
pada desa dan perdesaan
terisolir
Akses masyarakat terhadap
pembiayaan perumahan
terbatas
Belum mantapnya pasar
primer dan pembiayaan
sekunder perumahan
perencanaan
Infrastruktur Wilayah
yang terpadu
Meningkatnya minat dan
peran aktif masyarakat
(swasta) dalam
penyelenggaraan
penyediaan perumahan
di kab/kota
Perkembangan Rekayasa
Teknologi Industri
Konstruksi yang pesat
dan penemuan metode
konstruksi baru yang
meningkatkan efisiensi
dan efektifitas
pembangunan
86 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
No Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L
Permasalahan Pelayanan OPD Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
pelabuhan serta kawasan bandar udara;
2) Pengembangan infrastruktur konservasi sumber
daya air, infrastruktur pendayagunaan sumber daya
air, serta infrastruktur pengendali daya rusak air;
3) Penanganan kawasan kumuh beserta infrastruktur
pendukungnya untuk mewujudkan kawasan
permukiman yang aman, nyaman, sehat, dan
aksesibel;
4) Peningkatan kualitas rumah layak huni melalui
pembangunan rumah MBR.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional
1.
2.
3.
Mewujudkan penguasaan, pemilikan, penggunaan,
pemanfaatan tanah yang adil dan sejahtera serta
peningkatan jaminan kepastian hukum kepemilikan tanah.
Mewujudkan penyelenggaraan tata ruang yang
berkelanjutan.
Mewujudkan modern land administration system yang
akuntabel.
Keterbatasan pendanaan
dalam melaksanakan urusan
pertanahan
Minimnya SDM dalam
melaksanakan urusan
pertanahan baik dari segi
jumlah maupun kompetensi
Kelembagaan
pengelolaan urusan
pertanahan belum
mantap
Masih rendahnya
cakupan peta dasar
Dukungan dan kerja
sama masyarakat
yang baik dalam
pelaksanaan urusan
pertanahan
Koordinasi yang
baik antara
Pemerintah Pusat,
Provinsi dan
Kabupaten/Kota
87 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Penataan ruang Wilayah Provinsi Riau berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Riau bertujuan untuk mewujudkan ruang yang produktif, efisien, nyaman dan
berkelanjutan untuk menjadikan Provinsi Riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan melayu di kawasan Selat Malaka.
Tabel 3.19 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
No Implikasi RTRW Permasalahan
Pelayanan OPD
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pengembangan wilayah secara terpadu dan
seimbang melalui penguatan fungsi
pusat-pusat pelayanan dan pengembangan
prasarana wilayah.
- Kompetensi
SDM terbatas
- Tidak tercapainya
target program
penyediaan jalan
dan jembatan
- Kondisi
kemantapan jalan
yang menurun
- Sistem koordinasi
birokrasi lintas
sektor yang tidak
mudah
- Kurangnya
komunikasi
antara SKPD
dengan
masyarakat agar
- Database jalan dan
jembatan belum optimal
- Jumlah SDM yang belum
memadai
- Komitmen pembangunan
infrastruktur
- Ketersediaan peralatan
penunjang untuk
pelaksanaan
pembangunan
2. Penguatan fungsi dan pengembangan kemanfaatan
kawasan pesisir dan kelautan. - Database kawasan yang
belum optimal
- Komitmen pembangunan
infrastruktur
- Ketersediaan peralatan
penunjang untuk
pelaksanaan
pembangunan
3. Pembangunan ekonomi wilayah yang mantap
dengan basis ekonomi pada sector pertanian,
perkebunan, kehutanan dan pertambangan yang
dapat menghasilkan nilai tambah.
- Tingginya biaya
pembebasan lahan
- Ketersediaan anggaran
- Kompetensi SDM
88 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
No Implikasi RTRW Permasalahan
Pelayanan OPD
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
pembangunan
dapat terlaksana
sesuai dengan
harapan
Pengembangan Permukiman Perkotaan
1. Dalam rangka menyongsong era pasar bebas
(khususnya AFTA di lingkungan ASEAN),
permukiman perkotaan jenjang fungsi PKN dan
PKW yang sudah ditetapkan yaitu Pekanbaru,
Dumai, Bangkinang, Pasir Pangairan, Bagan
Siapi-api, Pangkalan Kerinci, Teluk Kuantan,
Bengkalis, Siak Sri Indrapura, Rengat dan
Tembilahan perlu terus didorong
perkembangannya untuk lebih meningkatkan
daya tarik dan daya saing kawasan, sedangkan
untuk PKW yang belum berkembang maka upaya
pengembangannya perlu dipercepat.
- Minimnya kualitas
SDM yang
memiliki daya
saing secara
global
-
- Belum memadainya
perangkat peraturan
- Menurunnya kualitas
permukiman sehingga
tumbuh kawasan kumuh di
perkotaan
- Kurangnya kapasitas
masyarakat dalam
pengelolaan persoalan
perumahan dan permukiman
secara berkelanjutan
meliputi aspek manajerial,
koordinasi, SDM dan
pembiayaan
- Masih banyaknya
infrastruktur perkotaan dan
perdesaan yang kurang
memadai dalam menunjang
aktivitas masyarakat
- Jaminan Kepastian
bermukim ( secure tenure)
Posisi Lokasi yang strategis
yang berada di tengah pulau
sumatera dan jalur pelayaran
internasional Selat Malaka
sebagai pusat perdagangan
dan industri hasil olahan
sektor perkebunan dan
kehutanan serta hasil galian
minyak bumi dari Kabupaten
Bengkalis dan Rokan Hilir.
Potensi-Potensi yang dimiliki
setiap Kawasan yang dapat
ditingkatkan melalui
penyelenggaraan fasilitas
penunjang infrastruktur
permukiman disetiap
kawasan tersebut.
Peningkatan kualitas
kesejahteraan masyarakat
dengan memperluas lapangan
kerja dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi kota
dan desa
89 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
No Implikasi RTRW Permasalahan
Pelayanan OPD
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
masih lemah
2. Memantapkan, memperluas dan meningkatkan
kualitas pelayanan fungsi-fungsi utama
permukiman perkotaan yang sudah berkembang
di semua jenjang fungsi (PKN, PKW, dan PKL),
Antara lain sebagai kawasan industri, pusat
perdagangan & jasa, pusat pendidikan tinggi,
pusat pelayanan wisata, pusat alih muat angkutan
laut nasional & internasional dll.
- Kabupaten/Kota belum
menetapkan Perda RTRW
nya sehingga menghambat
proses investasi
- Belum mantapnya sarana
dan prasarana wilayah guna
mendukung peningkatan
kualitas pelayanan fungsi-
fungsi permukiman
- Kebijakan nasional yang
sedang gencar-gencarnya
membangun jaringan
sarana dan prasarana
wilayah seperti jaringan
jalan bebas hambatan,
jaringan listrik dan gas.
- Dukungan pemerintah
pusat dalam percepatan
penyelesaian perangkat
peraturan perundang-
undangan guna
mendorong tumbuhnya
investasi di daerah.
3. Mengembangkan permukiman perkotaan baru
secara terarah, terencana dan terprogram,
khususnya perkotaan yang memiliki arti penting
dan strategis bagi wilayah (provinsi maupun
kabupaten) seperti: Tanjung Buton di Kabupaten
Siak, Buruk Bakul di Kabupaten Bengkalis,
Tugaudi Kabupaten Pelalawan, dll.
- Belum ditetapkannya RTRW
Kabupaten di wilayah
rencana pengembangan
permukiman baru sehingga
menghambat investasi dan
rencana pengembangan
wilayah
- Proses pembebasan lahan
yang rawan konflik sosial
- Tingginya biaya
pembangunan sarana
- Besarnya potensi daerah
sehingga pengembangan
permukiman perkotaan
baru sangat
memungkinkan untuk
dilakukan dan memiliki
dampak ekonomi yang
luas bagi wilayah di
sekitarnya.
90 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
No Implikasi RTRW Permasalahan
Pelayanan OPD
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
prasarana wilayah pada
permukiman perkotaan baru.
4. Mengembangkan permukiman perkotaan ukuran
menengah (jenjang fungsi PKL) di sekitar
perkotaan Pekanbaru yang diproyeksikan
berkembang pesat menjadi “metropolis”
berdasarkan konsep “dekonsentrasasi planologis”,
mencakup perkotaan-perkotaan: Minas dan
Perawang di Kabupaten Siak, serta Pangkalan
Baru, Tambang dan Petapahan di Kabupaten
Kampar.
- Belum
ditetapkannya
rencana
pengembangan
kota metropolis
yang ideal dan
sesuai dengan
kewilayahan,
sosial, dan
budaya
masyarakat.
- Perlunya
dibentuk unit
kerja khusus yang
fokus dalam
mengkoordinasik
an dan
mengkonsolidasi
kan
pengembangan
perkotaan
metropolis di
pekanbaru dan
sekitarnya.
- Sulitnya menjalin kerjasama
pembangunan antar daerah
mengingat masing-masing
daerah memiliki prioritas
pembangunan masing-
masing.
- Tingginya kebutuhan
pengembangan kota
metropolis terhadap
dukungan dan keterlibatan
dari pihak swasta.
- Tingginya tingkat
pertumbuhan penduduk
dan perkembangan
wilayah di sekitar
perkotaan Pekanbaru.
5. Melaksanakan peningkatan pengembangan
dan/atau pembangunan baru fasilitas pelabuhan
laut dan bandar udara secara terarah, terencana
dan terprogram pada semua jenjang fungsi untuk
menunjang permukiman perkotaan utama (PKN,
PKW dan PKL) yang telah direncanakan, seperti:
- Dibutuhkan
koordinasi dan
kerjasama yang
kuat dengan
pemerintah pusat
dan pihak swasta
- Pembangunan dermaga dan
bandar udara merupakan
kewenangan pemerintah
pusat sehingga pemerintah
provinsi Riau sangat
- Pengembangan dermaga
dan bandar udara yang di
lokasi yang direncanakan
memiliki potensi besar
dalam mendorong
91 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
No Implikasi RTRW Permasalahan
Pelayanan OPD
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
pengembangan Bandara Pinang Kampai (Pusat
Penyebaran Sekunder) di Kota Dumai, Pelabuhan
Tanjung Buton (Pelabuhan Internasional) di
Kabupaten Siak dll.
terkait yang
memiliki tugas
dan kewenangan
dalam
pembangunan
dermaga dan
bandar udara.
bergantung pada kesediaan
pemerintah pusat dalam
pembangunan dermaga dan
bandar udara yang telah
direncanakan.
pergerakan manusia,
barang dan jasa yang
berdampak pada
pertumbuhan ekonomi di
wilayah-wilayah tersebut.
6. Meningkatkan pengembangan dan atau
pembangunan baru prasarana dan sarana jaringan
jalan, serta fasilitas pelabuhan sungai dan
penyeberangan untuk meningkatkan interkasi
ruang dan ekonomi antar pusat-pusat permukiman
perkotaan, antara pusat permukiman perkotaan
dengan kawasan-kawasan produksi (wilayah
hinteland), dan antara pusat-pusat permukiman
perkotaan dan kawasan-kawasan produksi dengan
outlet-outlet utama kegiatan transportasi wilayah
(Pelabuhan Laut utama dan Bandara Pusat
Penyebaran).
- Dibutuhkan
formulasi strategi
yang tepat dalam
membangun
prasarana dan
sarana jaringan
jalan, serta
fasilitas
pelabuhan
penyeberangan
dan fasilitas
lainnya
mengingat
keterbatasan
anggaran yang
dimiliki oleh
Pemerintah
Provinsi Riau.
- Tingginya biaya yang
dibutuhkan untuk
pembangunan prasarana dan
sarana jaringan jalan serta
fasilitas pelabuhan sungai
dan penyeberangan
- Adanya dukungan
kebijakan nasional untuk
menghubungkan antara
pusat-pusat produksi
dengan sarana distribusi
barang dan jasa
92 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Pembanguna Jangka Menengah Daerah (KLHS RPJMD) bertujuan untuk memeriksa kembali (recheck) keberadaan
kebijakan/rencana/program pada RPJMD apakah telah mempertimbangkan aspek-aspek lingkungan hidup berkelanjutan.
Tabel 3.20 Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
No Implikasi KLHS Permasalahan Pelayanan OPD Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Penyediaan sarana dan
prasarana terhadap
sumber daya ekonomi
dan akses pelayanan
dasar
Untuk membuka seluruh akses jalan
yang belum tembus membutuhkan biaya
yang tidak sedikit. Untuk itu perlu
dilakukan bertahap sehingga
membutuhkan waktu..
- Tingginya biaya
pembangunan dan
pemeliharaan jalan dan
pembebasan lahan
- Keterbatasan anggaran
- Kondisi kemantapan jalan
yang menurun
- Komitmen pembangunan
infrastruktur
- Ketersediaan peralatan
penunjang untuk
pelaksanaan
pembangunan
2. Akses air minum, sanitasi
layak
Penyediaan air minum melalui sistem
jaringan SPAM Regional melibatkan
beberapa stakeholder, mengalirnya air
sampai ke Saluran Rumah bukan hanya
tanggung jawab PUPR. Perlu koordinasi
rutin dan komitmen yang tinggi dari
masing-masing stakeholder agar air
minum benar-benar sampai ke
masyarakat.
- Keterbatasan anggaran untuk
pemeliharaan
- Adanya dukungan
kebijakan nasional
terhadap pencapaian
akses universal air minum
dan sanitasi
3. Penanganan sampah kota Penyediaan lahan membutuhkan waktu,
karena memerlukan kajian dampak
lingkungan.
Pembebasan lahan memerlukan waktu
dan biaya
- Keterbatasan ketersediaan
lahan dan pendanaan.
- Belum optimalnya
pemberdayaan masyarakat
dalam pengelolaan di level
sampah rumah tangga
- Tingginya perhatian
pemerintah pusat dalam
pelaksanaan pengelolaan
sampah perkotaan
93 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
No Implikasi KLHS Permasalahan Pelayanan OPD Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
4. Pengelolaan limbah Masterplan pengelolaan limbah regional
belum ada,
Data limbah yang perlu ditangani belum
ada
- Belum optimalnya
pengelolaan limbah oleh
pihak swasta
- Lemahnya pengawasan
terhadap pengelolaan limbah
industri
- Adanya potensi
pendapatan daerah dari
sektor pengelolaan
limbah
5. Tanpa Kemiskinan Kurangnya penyediaan sarana dan
prasarana terhadap sumber daya
ekonomi dan akses pelayanan dasar
- Minimnya pemberdayaan
ekonomi masyarakat
- Rendahnya kualitas SDM
masyarakat
- Sulitnya mendapatkan akses
modal bagi masyarakat
miskin
- Perkembangan teknologi
yang semakin
memudahkan orang untuk
membangun dan
melaksanakan kegiatan
usaha
94 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Dalam penentuan Isu strategis perlu direview kembali faktor-faktor dari pelayanan perangkat daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan perangkat daerah.
Review dapat dilihat pada tabel berikut
3.21 Tabel Review Faktor-faktor dari Pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah
No Tinjauan
Permasalahan Pelayanan OPD Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Meningkatnya dukungan
konektivitas bagi penguatan daya
saing
- Kompetensi SDM
terbatas
- Tidak tercapainya taget
program penyediaan
jalan dan jembatan
- Kondisi kemantapan
jalan yang menurun
- Tidak terpenuhinya
target pembebasan lahan
- Biaya pembebasan lahan untuk
pembangunan infrastruktur
- Peningkatan volume dan
tonase kendaraan yang tidak
sesuai dengan kelas jalan
- Sarana penunjang fungsi jalan
yang tidak berfungsi optimal
- Dukungan peraturan
perundangan terkait
teknis pelaksanaan
infrastruktur
- Peran serta dan
partisipasi masyarakat
- Komitmen instansi
pemerintah dan provinsi
dalam pembangunan
dan pemeliharaan
infrastruktur
- Dukungan dana dari
Pemerintah Pusat
(DAK)
- Perencanaan sesuai
kebutuhan penggunaan
jalan
95 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
No Tinjauan
Permasalahan Pelayanan OPD Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
2. Pengembangan wilayah secara
terpadu dan seimbang melalui
penguatan fungsi pusat-pusat
pelayanan dan pengembangan
prasarana wilayah
- Kompetensi SDM
terbatas
- Tidak tercapainya taget
program penyediaan
jalan dan jembatan
- Kondisi kemantapan
jalan yang menurun
- Database jalan dan jembatan
belum optimal
- Jumlah SDM yang belum
memadai
- Distribusi material terkendala
kondisi lapangan
- Dukungan dana dari
Pemerintah Pusat
(DAK)
- Perencanaan sesuai
kebutuhan penggunaan
jalan
3. Penyediaan sarana dan prasarana
akses pelayanan dasar
- Kebutuhan biaya untuk
pelayanan dasar cukup
besar
- Pembangunan SPAM
Regional merupakan
kerjasama beberapa
stakeholder,
ketidakprofesionalan
salah satu stakeholder
dapat menghambat
pencapaian kinerja
- Data kebutuhan sanitasi
regional belum ada
- Tingginya biaya pembebasan
lahan
- Kondisi lapangan yang tidak
mendukung
- Ketidakprofesionalan
stakeholder
- Keterbatasan anggaran
- Data yang belum lengkap
- Kerjasama stakeholder
- Ketersediaan anggaran
- Komitmen
pembangunan
infrastruktur
- Ketersediaan peralatan
penunjang untuk
pelaksanaan
pembangunan
96 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
No Tinjauan
Permasalahan Pelayanan OPD Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
4. Meningkatnya Penatagunaan
Sumber Daya Air
- Kebutuhan biaya untuk
pengelolaan sumber
daya air cukup besar
- Lingkup kewenangan
pemerintah Daerah yang
terbatas
- Penurunan daya tampung
sungai dan sistem drainase
- Rendahnya persentase luas
lahan pertanian ber-irigasi
- Potensi empat sungai
besar yang belum
termanfaatkan dengan
maksimal
5. Penyelenggaraan Perumahan dan
Kawasan Permukiman (PKP)
- Terbatasnya kemampuan
OPD baik dalam
pendanaan maupun sdm
- Terbatasnya akses terhadap
hunian yang layak dan
terjangkau
- Cakupan layanan Infrastruktur
Permukiman yang luas
- Peningkatan Keterpaduan
Penyelenggaraan PKP
oleh Pemerintah Pusat,
Daerah dan Kab/Kota
6. Pengendalian pemanfaatan ruang
sesuai RTRW
RTRW Provinsi baru disahkan,
sehingga perlu didukung
penjabaran muatan dari RTRW
Kabupaten/Kota terkait
penerapan azas komplementer
pada produk RTR
Belum ditetapkannya peraturan daerah
tentang RTRW di Kabupaten/Kota.
Percepatan penyelesaian
legislasi RTRW
Kabupaten/Kota untuk
penyiapan integrasi muatan
RTRW
Provinsi/Kabupaten/Kota
sebagai instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang
97 | Bab III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM,PENATAAN RUANG,PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
TAHUN 2019-2024
3.22 Penentuan Isu Strategis
No Isu Strategis
1. Perlunya peningkatan dukungan konektivitas bagi penguatan daya saing
2. Perlunya penyediaan sarana dan prasarana akses pelayanan dasar sebagai
upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang merupakan standar
pelayanan minimal pemerintah
3. Perlunya peningkatan penatagunaan Sumber Daya Air dalam upaya
meningkatkan kualitas dan kuantitas Jaringan Irigasi ; mengurangi resiko
kerentanan genangan banjir ; mengurangi tingginya tingkat abrasi di wilayah
pesisir
4. Perlunya Peningkatan terhadap Penyediaan Perumahan, Penyelenggaraan
Infrastruktur permukiman dan Penataan Kawasan Kumuh
5.
Rendahnya akses kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), Pra Sejahtera dan
Miskin/Rentan (RTM)
98 | BAB IV
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah
2020 2021 2022 2023 2024
1 Terselenggaranya bangunan
gedung untuk kepentingan
keagamaan strategis Provinsi
Jumlah bangunan gedung
keagamaan strategis provinsi yang
diselenggarakan
Jumlah bangunan gedung keagamaan strategis provinsi yang diselenggarakan unit 3 3 3 3 3 3 3
2 Terbukanya akses jalan Persentase jalan dan jembatan yang
dibangun
% 60 62 65 67 70 70 70
3 Meningkatnya kualitas jalan
dan jembatan
Persentase jalan provinsi dalam
kondisi mantap
% 60 62 65 67 70 70 70
4 Meningkatnya prasarana
infrastruktur dasar
persentase jumlah warga negara
yang memperoleh kebutuhan air
minum
%
5,15 5,15 7,22 32,99 32,99 32,99 32,99
Jumlah wilayah regional yang
terkelola sanitasinya
Jumlah wilayah regional yang terkelola sanitasinyawilayah
1,00 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
5 Meningkatnya penatagunaan
sumber daya air
Persentase lahan pertanian yang
teririgasi dengan baik %
51 53 55 57 59 61 61
indeks ketahanan air indeks ketahanan air indeks 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,5
6 Tertatanya penggunaan ruang Persentase kesesuaian pemanfaatan
ruang %
15,00 25,00 30,00 35,00 40,00 45,00 45,00
Persentase Pelaksanaan Urusan
Pertanahan yang Diselenggarakan%
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
7 Terselenggaranya dan
tertatanya bangunan dan
lingkungan sesuai aturan
persentase kawasan bangunan dan
lingkungan yang tertata%
5 7 10 12 15 20 20
8 Meningkatnya Kontribusi
Penyelenggaraan Perumahan
serta Penataan Prasarana
Permukiman
Persentase Peningkatan Kualitas
Kawasan Permukiman
% 24 36,66 49,33 62,00 74,67 87,33 87,33
Persentase Permukiman Perkotaan
dan Lintas Kabupaten Kota yang
Ditingkatkan Layanan SPAM
% 5.17 5.17 5.17 5.17 5.17 5.17
Persentase Permukiman Perkotaan
dan Lintas Kabupaten Kota yang
Ditingkatkan Layanan Sanitasi
(Drainase)
% 5.17 5.17 5.17 5.17 5.17 5.17
Persentase Peningkatan Akses
Rumah Sehat Layak Huni Bagi
Rumah Tangga Miskin
% 78,78 79,15 79,33 79,52 79,70 79,89 79,89
Satuan
Kondisi Saat
ini (akhir
2018)
Kondisi akhir
RPJMD (akhir
2024)
No. SasaranIndikator Sasaran (Semua Indikator
Kinerja Utama SKPD)Rumus
x 100%
x 100%
x 100%
x 100%
x 100%
x 100%
x 100%
99 | Bab V
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1 Rumusan Strategi dan Arah Kebijakan
Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
VISI : Terwujudnya Riau yang Berdaya Saing, Sejahtera, Bermartabat dan Unggul di Indonesia
MISI I : Mewujudkan sumber daya manusia yang beriman, berkualitas dan berdaya saing global melalui pembangunan manusia seutuhnya
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Mewujudkan pelayanan
infrastruktur pekerjaan umum,
perumahan dan kawasan
permukiman yang merata,
berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan
Terselenggaranya
bangunan gedung untuk
kepentingan keagamaan
strategis Provinsi
1. Merehabilitasi dan memelihara sarana
keagamaan strategis Provinsi
1. Melakukan Design Perencanaan rehabilitasi
2. Melakukan rehabilitasi sarana keagamaan
MISI II : Mewujudkan pembangunan infrastruktur daerah yang merata dan berwawasan lingkungan
100 | Bab V
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Mewujudkan pelayanan
infrastruktur pekerjaan umum,
perumahan dan kawasan
permukiman yang merata,
berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan
Terbukanya akses jalan 1. Meningkatkan konektivitas jalan 1.Melakukan Design Perencanaan Jalan terhadap
ruas jalan yang belum tembus
2. Melakukan pembebasan lahan dan pembukaan
badan jalan
3. Pelebaran badan Jalan
Meningkatnya kualitas jalan dan jembatan 2. Memelihara kondisi jalan
1. Perbaikan Kerusakan Jalan, Baik Rusak Ringan,
Rusak Sedang maupun rusak berat
2. Memelihara jalan kondisi baik
3. Melindungi jalan dari daya rusak air
4. Meningkatkan struktur jalan
5. Mendata kondisi jalan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
101 | Bab V
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
Meningkatnya prasarana
infrastruktur dasar
1. Meningkatkan akses air minum melalui
jaringan perpipaan
1. Merencanakan dan merehabilitasi SPAM
Regional
2.Melakukan pembinaan teknis pada Kab/Kota
3. Mengelola SPAM Regional
4.Memelihara bangunan SPAM agar tetap
fungsional
2. Meningkatkan akses sanitasi 1. Mendata produksi air limbah domestik
2. Membuat master plan cakupan layanan limbah
domestik regional
3.Menyediakan infrastruktur persampahan pada
wilayah regional
4.Menyediakan infrastruktur drainase pada wilayah
regional
102 | Bab V
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatnya Kontribusi
Penyelenggaraan
Perumahan serta
Penataan Prasarana
Permukiman
1. Pembangunan/Peningkatan Prasarana
Kawasan Permukiman Kumuh Yang
Terpadu baik di Perkotaan maupun di
Perdesaan
1. Pengurangan Luasan Kawasan Permukiman
Kumuh berdasarkan 7 Indikator terdiri dari :
Bangunan Gedung, Jalan Lingkungan, Penyediaan
Air Minum, Drainase Lingkungan, Pengelolaan Air
Limbah, Pengelolaan Persampahan, Penanganan
Kebakaran dan Ruang Terbuka Publik
2. Peningkatan kualitas kawasan permukiman
kumuh melalui pembangunan dan peremajaan
terhadap Perumahan atau Permukiman termasuk
penyediaan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum.
3. Pengelolaan dan Pemeliharaan Lingkungan
Perumahan dan Permukiman secara berkelanjutan
untuk pencegahan terhadap tumbuh dan
berkembangnya perumahan dan permukiman kumuh
baru.
2. Pembangunan/Peningkatan Prasarana
Permukiman Perkotaan dan Perdesaan
Yang Terpadu
1. Pembangunan/Peningkatan Sistem Penyediaan
Air Minum (SPAM) Permukiman di Perkotaan dan
Perdesaan dalam rangka peningkatan cakupan
layanan air minum;
3.Penyelenggaraan Infrastruktur Pada
Permukiman di Kawasan Strategis Provinsi
Riau
2. Pembangunan/Peningkatan Drainase Lingkungan
Permukiman Perkotaan yang terintegrasi dengan
system jaringan drainase perkotaan dalam rangka
penanganan banjir dan genangan;
3. Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah
(SPAL) di permukiman perkotaan yang padat
penduduk;
103 | Bab V
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
4. Pembangunan/Peningkatan Jalan Lingkungan
Permukiman untuk konektivitas antar permukiman
perdesaan dan peningkatan kualitas dan kuantitas
jaringan jalan permukiman perkotaan;
5. Pembangunan/Peningkatan infrastruktur pada
permukiman di kawasan strategis Provinsi Riau.
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatnya
penatagunaan sumber
daya air
Meningkatkan layanan irigasi pertanian 1. Meningkatkan layanan air irigasi pada kawasan
pertanian DI dan DIR Provinsi
2. Memelihara saluran irigasi agar berfungsi baik
Meningkatkan upaya konservasi Sumber
Daya Air
1. Meningkatkan Perlindungan daratan dari abrasi
2. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana
pengendali banjir pada SDA kewenangan provinsi
Tertatanya penggunaan
ruang
Meningkatkan perencanaan, pemanfaatan
dan pengendalian pemanfaatan ruang
1. Meningkatkan kesesuaian pemanfaatan ruang
2. Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai
peruntukan ruang
Meningkatkan tata kelola pertanahan 1. Mengendalikan penataan pengadaan tanah bagi
pembangunan untuk kepentingan umum
2. Menangani permasalahan pertanahan
104 | Bab V
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
Terselenggaranya dan
tertatanya bangunan dan
lingkungan sesuai aturan
Meningkatkan penyelenggaraan bangunan
sesuai aturan
1. Melaksanakan penetapan bangunan strategis
2. Menyelenggarakan bangunan strategis
Meningkatkan penataan bangunan dan
lingkungan sesuai aturan
1. Menata kawasan strategis sesuai peruntukan
2. Menyusun rencana penataan bangunan dan
lingkungan pada kawasan strategis provinsi
Meningkatnya
Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi
Memfasilitasi pengakuan penyedia jasa
infrastruktur terhadap publik
1. Menyelenggarakan pembinaan penyedia jasa
infrastruktur
2. Meningkatkan kompetensi penyedia jasa
infrastruktur
Memfasilitasi pengakuan keahlian SDM
penyelenggara konstruksi terhadap publik
1. Menyelenggarakan pembinaan SDM
penyelenggara konstruksi
2. Meningkatkan kompetensi SDM penyelenggara
konstruksi
MISI III : Mewujudkan Pembangunan Ekonomi yang Inklusif, Mandiri dan Berdaya Saing
105 | Bab V
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Mewujudkan pelayanan
infrastruktur pekerjaan umum,
perumahan dan kawasan
permukiman yang merata,
berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan
Meningkatnya Kontribusi
Penyelenggaraan
Perumahan serta
Penataan Prasarana
Permukiman
1. Fasilitasi Penyediaan Rumah bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
1. Bantuan Peningkatan Kualitas Rumah Tidak
Layak Huni (RTLH) bagi Rumah Tangga Miskin
dengan Pola Pemberdayaan Masyarakat
2. Fasilitasi Peningkatan Kualitas Rumah
Tidak Layak Huni (RTLH)
2. Sosialisasi Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Perumahan Rakyat Kepada Masyarakat,
Sukarelawan Tanggap Bencana dan Pemerintah
Kabupaten/Kota
3. Fasilitasi Penyediaan Rumah Bagi
Masyarakat Korban Bencana dan yang
Terkena Relokasi Program Pemerintah
Provinsi Riau.
3. Melakukan Kerjasama atau Pembentukan
Komitmen Bersama Dalam Rangka Penerapan SPM
(Pemerintah, LSM, Swasta, Akademisi)
MISI V : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pelayanan Publik yang Prima Berbasis Teknologi Informasi
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Mewujudkan pelayanan
infrastruktur pekerjaan umum,
perumahan dan kawasan
permukiman yang merata,
berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan
Meningkatnya Kualitas
Tata Kelola Sumber Daya
Perangkat Daerah
1. Peningkatan Pengawasan dan
Akuntabilitas Aparatur
Penyelenggaraan Tata Kelola Sumber Daya
Perangkat Daerah yang meliputi sumber daya
manusia, pengendalian dan pengawasan secara
efektif dan efisien
2. Peningkatan Dukungan Manajemen,
Sarana dan Prasarana
3. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tertatanya penggunaan
ruang (pertanahan)
1. Menginventarisir dan mengidentifikasi
data pertanahan di daerah
1. Membangun koordinasi antar stakeholder
penyelenggaraan urusan bidang pertanahan
2.Perumusan Rekomendasi Penyelesaian
Permasalahan Pertanahan
2. Mempercepat layanan pemberian izin / penetapan
lokasi pembangunan tanah untuk kepentingan
umum
3. Meminimalisir jumlah sengketa/konflik dan
masalah ganti rugi tanah dengan cara fasilitasi
antara kedua belah pihak
106 | BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
6.1 Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan
Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Riau
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Mewujudkan pelayanan
infrastruktur pekerjaan umum,
perumahan dan kawasan
permukiman yang merata,
berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan
Indeks Kepuasan layanan
infrastruktur
1. Terselenggaranya dan
tertatanya bangunan
dan lingkungan sesuai
aturan
persentase kawasan
bangunan dan lingkungan
yang tertata
unit 7 10 12 15 20
Penataan Bangunan dan Lingkungan persentase bangunan dan
kawasan strategis provinsi
yang ditangani
% 5 7 109.117 10 115.151,27 12 123.070,41 15 132.165,39 20 141.534,86 15,00 358.797,45
Perencanaan bangunan gedung strategis
Provinsi
Jumlah dokumen dokumen 4 1.252,70 3 1.500,00 3 2.000,00 3 2.000,00 3 2.000,00 16,00 8.752,70
Pemeliharaan/rehabilitasi bangunan
gedung strategis Provinsi
Jumlah bangunan yang
dipelihara
Unit 2 4.284 2 1.401,27 2 1.600,00 2 5.000,00 1 5.000,00 9,00 17.285,57
Pembangunan bangunan gedung strategis
daerah Provinsi Riau
Jumlah bangunan yang
dibangun
Unit 6 96.716 2 54.000,00 2 57.500,00 2 111.165,39 2 120.534,86 14,00 439.916,73
Perencanaan Bangunan Sarana Ibadah
strategis Provinsi
Jumlah dokumen
perencanaan
dokumen 1 500,00 1 700,00 1 1.000,00 1 1.000,00 4,00 3.200,00
2. Terselenggaranya
bangunan gedung untuk
kepentingan keagamaan
strategis Provinsi
Jumlah bangunan gedung
keagamaan strategis
provinsi yang
diselenggarakan
unit 3 3 3 3 3 3
Pembangunan sarana Ibadah Strategis
Provinsi
Jumlah bangunan strategis
keagamaan yang dibangun
Unit 2 5.864 2 53.500,00 2 57.500,00 2 8,00 116.863,53
Pemeliharaan bangunan sarana ibadah
strategis Provinsi Riau
Jumlah bangunan strategis
keagamaan yang dipelihara
Unit 2 1.500,00 2 1.500,00 2 5.000,00 2 5.000,00 8,00 13.000,00
Penataan bangunan sarana ibadah
strategis Provinsi
Jumlah kawasan bangunan
strategis keagamaan yang
ditata
kawasan 1 750,00 1 770,41 3 3.000,00 3 3.000,00 8,00 7.520,41
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
(RTBL) kewenangan Provinsi
Jumlah dokumen dokumen 2 1.500,00 1 1.000,00 1 4.000,00 1 4.000,00 5,00 10.500,00
Monitoring, koordinasi dan evaluasi
kegiatan penataan bangunan dan
lingkungan
Jumlah dokumen dokumen 1 500,00 1 500,00 1 1.000,00 1 1.000,00 4,00 3.000,00
Tujuan Sasaran Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Tujuan, Sasaran,
Program (Outcame) dan Kegiatan
(Output)
Unit Kerja
Perangkat
Daerah
Penanggung
Jawab
Data
Capaia
n pada
Tahun
Awal
Perenc
anaan
2021 2022
Rp (Juta) Target
Lokasi
Kondisi Kinerja pada akhir
Periode
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
2020 2023 2024
Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) TargetTarget Rp (Juta)
5
107 | BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
3. Terbukanya akses
jalan
persentase kemantapan
ruas jalan provinsi
% 62 65 67 70 70
Pembangunan Jalan dan Jembatan 535.790 565.420,04 604.304,91 648.963,41 694.969,71
Persentase kondisi jalan
berdasarkan perkerasan
(aspal)
% 50,6 51,08 51,54 52 52,46 52,92 52,92 -
Persentase kondisi jalan
berdasarkan perkerasan
(rigid)
% 16,44 17,84 18,54 19,24 19,94 20,64 20,64
Persentase kondisi jalan
berdasarkan perkerasan
(kerikil)
% 21,51 19,65 18,72 16,86 16,86 15,93 15,93
Persentase kondisi jalan
berdasarkan perkerasan
(tanah)
% 11,88 11,4 11,16 10,68 10,68 10,44 10,44
Pembangunan Jalan Provinsi Wilayah I Panjang jalan yang
dibangun
Km 15,00 152.953,03 31,00 198.337,50 31 236.626,67 32,00 272.041,25 34,65 334.321,83 143,65 1.194.280,28
Pembangunan Jembatan Provinsi wilayah I Jumlah jembatan yang
dibangun
Unit 4 70.175,75 3 111.549,59 4 87.096,74 3 75.253,66 3 75.253,66 17,00 419.329,40
Pembangunan Jalan Provinsi Wilayah II Panjang jalan yang
dibangun
Km 16,00 250.500,72 32,30 200.157,95 30,7 212.211,50 31,3 245.966,00 24,00 196.794,22 134,30 1.105.630,39
Pembangunan Jembatan Provinsi wilayah
II
Jumlah jembatan yang
dibangun
Unit 3 44.985,36 5 41.775,00 5 54.770,00 4 42.102,50 3 75.000,00 20,00 258.632,86
Perencanaan dan Pengendalian
Pembangunan Jalan dan Jembatan
Jumlah dokumen dokumen 8 17.175,50 8 13.600,00 8 13.600,00 8 13.600,00 8 13.600,00 40,00 71.575,50
4. Meningkatnya
kualitas jalan dan
jembatan
persentase kemantapan
ruas jalan provinsi
% 63,8 65,3 66,8 68,3 69,8 69,80
Preservasi Jalan dan Jembatan Persentase kemantapan
ruas jalan Provinsi
% 60,8 63,80 340.770 65,30 359.614,62 66,80 384.345,92 68,30 412.749,31 69,80 442.009,93 69,80 1.939.489,54
Preservasi Jalan Provinsi Wilayah I Panjang jalan yang
dipreservasi
Km 23 143.613 20 131.969,62 21 146.005,92 25 163.159,31 25 171.759,93 114,00 756.507,39
Preservasi Jembatan Provinsi Wilayah I Jumlah jembatan yang
dipreservasi
Unit 4 6.150 2 1.700,00 1 1.500,00 2 1.000,00 1 1.000,00 10,00 11.350,01
Preservasi Jalan Provinsi Wilayah II Panjang jalan yang
dipreservasi
Km 23 141.271 26 179.860,00 28 190.200,00 30 204.000,00 33 224.400,00 140,00 939.731,35
Preservasi Jembatan Provinsi Wilayah II Jumlah jembatan yang
dipreservasi
Unit 2 6.982 1 3.000,00 2 2.000,00 2 1.000,00 1 1.000,00 8,00 13.981,65
Perencanaan dan Pengendalian Preservasi
Jalan dan Jembatan
Jumlah dokumen dokumen 3 3.754 6 4.085,00 7 5.640,00 6 4.590,00 6 4.850,00 28,00 22.919,14
Pemeliharaan Rutin Jalan Provinsi UPT
Jalan dan Jembatan Wilayah I (Swakelola)
Panjang jalan yang
dipelihara
Km 50 12.000 120 12.000 120 12.000 120 12.000 120 12.000 530,00 60.000,00
Pemeliharaan Rutin Jembatan Provinsi
UPT Jalan dan Jembatan Wilayah I
(Swakelola)
Jumlah jembatan yang
dipelihara
Unit 4 1.000 2 1.000 2 1.000 2 1.000,00 2 1.000,00 12,00 5.000,00
Pemeliharaan Rutin Jalan Provinsi UPT
Jalan dan Jembatan Wilayah II (Swakelola)
Panjang jalan yang
dipelihara
Km 50 12.000 120 12.000 120 12.000 120 12.000 120 12.000 530,00 60.000,00
Pemeliharaan Rutin Jembatan Provinsi
UPT Jalan dan Jembatan Wilayah II
(Swakelola)
Jumlah jembatan yang
dipelihara
Unit 4 1.000 2 1.000 2 1.000 2 1.000,00 2 1.000,00 12,00 5.000,00
Pemeliharaan Rutin Jalan Provinsi UPT
Jalan dan Jembatan Wilayah III
(Swakelola)
Panjang jalan yang
dipelihara
Km 50 12.000 120 12.000 120 12.000 120 12.000 120 12.000 530,00 60.000,00
Pemeliharaan Rutin Jembatan Provinsi
UPT Jalan dan Jembatan Wilayah III
(Swakelola)
Jumlah jembatan yang
dipelihara
Unit 4 1.000 2 1.000 2 1.000 2 1.000,00 2 1.000,00 12,00 5.000,00
5
Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
Unit Kerja
Perangkat
Daerah
Penanggung
Jawab
Lokasi 2020 2021 2022 2023 2024
Kondisi Kinerja pada akhir
PeriodeTujuan Sasaran Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Tujuan, Sasaran,
Program (Outcame) dan Kegiatan
(Output)
Data
Capaia
n pada
Tahun
Awal
Perenc
anaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
108 | BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
5. Meningkatnya
prasarana infrastruktur
dasar
1. Persentase rumah
tangga yang memiliki
akses terhadap layanan
sumber air minum
% 71,8 73,4 75,3 77 78,8 78,80
Penyelenggaraan Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan
55.554,620 58.626,87 62.658,74 67.289,25 72.059,52 316.189,00
Persentase peningkatan
layanan air minum
% 5,15 5,15 5,15 7,22 32,99 32,99 32,99 -
Perencanaan SPAM Regional Provinsi Riau Jumlah dokumen dokumen 3 2.119,70 0 0 0 0 4,00 1.972,00
Pembangunan SPAM Regional Provinsi
Riau
Panjang jaringan SPAM
yang dibangun
m 2700 39.943,32 5200 40.200,00 6500 42.458,74 6800 47.589,25 7000 59.009,52 28.200,00 229.200,83
Pengelolaan SPAM Regional Provinsi Riau Kapasitas air curah
terdistribusi
lt/dt 100 6.111,96 100 6.226,87 440 8.500,00 440 9.000,00 440 10.000,00 440,00 39.838,83
2. Persentase rumah
tangga yang memiliki
akses terhadap layanan
sanitasi layak
% 78,2 78,7 79,3 79,8 80,3 80,3
Persentase peningkatan
layanan sanitasi
% 69,82 70,99 73,53 75,69 77,86 79,73
Perencanaan SPALD-T Regional Jumlah Dokumen dokumen 1 1.500,00 1 1.000,00 0 0 2 2.350,00 4,00 4.850,00
Pengadaan Lahan SPALD-T Regional Luas lahan yang diadakan Ha 20 10.000,00 20,00 10.000,00
Pembinaan Teknis Sektor Air Minum dan
Sanitasi
Jumlah wilayah terbina wilayah 12 158,02 12 700,00 12 700,00 12 700,00 12 700,00 60,00 2.958,02
Perencanaan TPA Regional Provinsi Riau Jumlah Dokumen dokumen 2 1.209,60 2 1.209,60
Pengadaan Lahan TPA Regional Provinsi
Riau
Luas Lahan yang Diadakan Ha 15 6.012,05 15 6.012,05
Pembangunan TPA Regional Pekanbaru-
Kampar
Jumlah Bangunan yang
Dibangun
Unit 1 10.000,00 1 10.000,00 2,00 20.000,00
6. Meningkatnya
penatagunaan sumber
daya air
1.Indeks ketahanan air 2,1 10.706,68 2,2 2,3 2,4 2,5 2,50
Pengembangan , pengelolaan dan
konservasi sungai, danau dan sumber
daya air
11.298,77 12.075,81 12.968,22 13.887,56 50.230,36
Persentase daerah rawan
abrasi yang ditangani
% 9,59 9,75 2.710,89 9,97 7.398,77 10,28 8.075,81 10,58 8.868,22 10,88 9.600,00 10,88 36.653,69
Pembinaan kelembagaan dan operasional
Dewan Sumber Daya Air (DSDA) Provinsi
Riau
Jumlah laporan dokumen 1 289,28 1 300 1 350 1 400 1 500 5,00 1.839,28
Perencanaan Pengembangan , pengelolaan
dan konservasi sungai, danau dan sumber
daya air
Jumlah dokumen dokumen 3 224 4 300 2 400 3 500 12,00 1.423,77
pengelolaan dan konservasi sungai, danau
dan sumber daya air
Jumlah sarana Sumber
Daya Air yang dikelola
unit 5 875 8 1.050 7 1.200 6 1.300 26,00 4.425,00
Pengendalian Kegiatan Wilayah Sungai
Kewenangan Provinsi dan Rekomtek
Perizinan Sumber Daya Air
Jumlah dokumen dokumen 1 57,61 1 300 1 450 1 550 1 600 5,00 1.957,61
Pengembangan dan pengelolaan air baku Kapasitas air baku m3 15 800 20 900 25 950 30 1.000 90,00 3.650,00
Pengelolaan pantai dan sungai WS Provinsi Jumlah pantai dan sungai
yang dikelola
pantai
dan
sungai
4 850 4 900 4 1.000 4 1.100 16,00 3.850,00
Perencanaan Pengelolaan Pantai dan
Sungai WS Provinsi
Jumlah dokumen dokumen 4 800 2 500 2 500 2 500 10,00 2.300,00
Perencanaan pengendali banjir WS
Provinsi
Jumlah dokumen dokumen 2 500 3 600 2 700 2 800 9,00 2.600,00
Pembangunan pengendali banjir WS
Provinsi
Panjang bangunan
pengendali banjir dan
sarana pendukungnya
Km 1 1.750 1 2.000 1 2.000 1 2.000 4,00 7.750,00
Revitalisasi pos hidrologi dan hidrometri
kewenangan Provinsi
Jumlah pos hujan dan
muka air yang direvitalisasi
Unit 6 500 2 526 4 600 4 600 16,00 2.225,81
Operasi dan Pemeliharaan Wilayah Sungai
kewenangan Provinsi
Jumlah sungai yang
dipelihara
sungai 50 2.363,99 50 500 50 500 50 568 50 700 250,00 4.632,21
Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
5
Kondisi Kinerja pada akhir
Periode
Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target
Data
Capaia
n pada
Tahun
Awal
Perenc
anaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja
Perangkat
Daerah
Penanggung
Jawab
Lokasi 2020 2021 2022 2023 2024
Tujuan Sasaran Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Tujuan, Sasaran,
Program (Outcame) dan Kegiatan
(Output)
109 | BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
2. Persentase lahan
pertanian yang teririgasi
dengan baik
53 55 57 59 61 61,00
Persentase saluran irigasi
dalam kondisi baik
% 53 7.995,80 55 3.900,00 57 4.000,00 59 4.100,00 61 4.287,56 61,00 24.283,36
Pengendalian dan Pengawasan kegiatan
Irigasi dan Rawa kewenangan Provinsi
Jumlah dokumen dokumen 1 90,224 1 300 1 300 1 300 1 388 5,00 1.377,78
Penyusunan Database DI dan DIR
kewenangan Provinsi
Jumlah dokumen dokumen 1 400 1 400 1 400 1 400 4,00 1.600,00
Perencanaan Jaringan irigasi pada Daerah
Irigasi (DI) Permukaan Kewenangan
Provinsi
Jumlah dokumen dokumen 2 400 2 400 1 400 2 400 7,00 1.600,00
Pembangunan Jaringan irigasi pada
Daerah Irigasi Rawa (DIR) Kewenangan
Provinsi
Panjang jaringan yang
dibangun
Km 5 500 10 500 5 500 5 500 25,00 2.000,00
Operasi dan Pemeliharaan Daerah Irigasi
Permukaan (DI) kewenangan Provinsi
Panjang jaringan irigasi
yang dipelihara
Km 76 5.653,72 115,24 400 115,24 400 115,24 400 115,24 400 536,96 7.253,72
Operasi dan Pemeliharaan Daerah Irigasi
Rawa(DIR) kewenangan Provinsi
Panjang jaringan irigasi
yang dipelihara
Km 76 2.251,85 335 400 335 400 335 400 335 400 1.416,00 3.851,85
Rehabilitasi jaringan irigasi DI
Kewenangan Provinsi Riau
Panjang jaringan irigasi
yang direhabilitasi
Km 20 750 20 750 13,5 750 13,5 750 67,00 3.000,00
Rehabilitasi jaringan irigasi DIR
Kewenangan Provinsi Riau
Panjang jaringan irigasi
yang direhabilitasi
Km 10 750 12 850 14 950 15 1.050 51,00 3.600,00
7. Tertatanya
penggunaan ruang
persentase kesesuaian
pemanfaatan ruang
25 30 35 40 45 45,00
Penataan Ruang persentase kesesuaian
pemanfaatan ruang
% 15 25 2.186,55 30 2.307,47 35 2.466,15 40 2.648,40 45 2.836,15 45,00 12.444,72
Pengaturan dan Pembinaan Penataan
Ruang
Jumlah dokumen dokumen 1 299,55 1 375,00 1 400,00 1 450,00 1 500,00 5,00 2.075,00
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan
Ruang
Jumlah dokumen dokumen 1 1.616,06 1 1.557,47 1 1.666,15 1 1.748,40 1 1.836,15 5,00 8.294,72
Pengawasan dan Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
Jumlah Laporan dokumen 1 270,94 1 375,00 1 400,00 1 450,00 1 500,00 5,00 2.075,00
Penyelenggaraan Pertanahan Persentase Urusan
Pertanahan Yang
Terfasilitasi
% 100 300,35 100 316,96 100 338,76 100 363,79 100 389,58 100 1.709,43
Perencanaan dan Pelaksanaan tahapan
persiapan Pengadaan Tanah untuk
Pembangunan Kepentingan Umum
Jumlah Laporan
Perencanaan dan
Pelaksanaan Tahapan
Persiapan Pengadaan
Tanah Untuk
Pembangunan
Kepentingan Umum
dokumen 1
Dokume
n
150,35 1
Dokumen
160,00 1 Dokumen 170,00 1
Dokume
n
193,79 1
Dokumen
209,58 5 Dokumen 884
Penyelesaian Tanah Garapan Provinsi Jumlah Laporan
Penyelesaian Tanah
Garapan
dokumen 1
Dokume
n
150,00 1
Dokumen
156,96 1 Dokumen 168,76 1
Dokume
n
170,00 1
Dokumen
180,00 5 Dokumen 826
Target Rp (Juta)
5
Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja
Perangkat
Daerah
Penanggung
Jawab
Lokasi 2020 2021 2022 2023 2024
Kondisi Kinerja pada akhir
PeriodeTujuan Sasaran Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Tujuan, Sasaran,
Program (Outcame) dan Kegiatan
(Output)
Data
Capaia
n pada
Tahun
Awal
Perenc
anaan
110 | BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
8. Meningkatnya
Kontribusi
Penyelenggaraan
Perumahan serta
Penataan Lingkungan
Permukiman
Persentase peningkatan
kualitas kawasan permukiman
11,32 23,87 38,57 55,63 76,13 76,13
Persentase Permukiman
Perkotaan dan Lintas
Kabupaten Kota yang
Ditingkatkan Layanan SPAM
5,17 5,17 5,17 5,17 5,17 5,17
Persentase Permukiman
Perkotaan dan Lintas
Kabupaten Kota yang
Ditingkatkan Layanan
Sanitasi (Drainase)
5,17 5,17 5,17 5,17 5,17 5,17
Penataan dan Peningkatan Kualitas
Permukiman dan Kawasan Permukiman
42.021,09 44.344,89 47.394,56 50.897,05 54.505,24 239.163
1.Penurunan luasan kawasan
permukiman kumuh
% 208 188,01 168,01 148,01 128,01 108,01 108,01
Perencanaan dan Pengendalian Penataan
Permukiman Kawasan Kumuh Provinsi
Jumlah Dokumen Perencanaan
dan Pengendalian Penataan
Permukiman Kawasan Kumuh
Provinsi Riau yang disusun
dokumen 2
Dokume
n
302,78 2
Dokumen
307,32 2 Dokumen 311,93 2
Dokume
n
317 2
Dokumen
321 10 Dokumen 1.560
Penataan dan Peningkatan Kualitas
Kawasan Permukiman Kumuh Provinsi
Riau
Jumlah Kawasan Kumuh
Provinsi Riau yang
Ditingkatkan Kualitasnya
kawasan 3
Kawasan
10.994,59 2 Kawasan 6.500,00 2 Kawasan 6.825,00 2
Kawasan
7.663,93 2
Kawasan
7.970 11 Kawasan 39.954
2.Persentase lingkungan
permukiman yang tertata
% 10,34 10,34 10,34 10,34 10,34 10,34
Perencanaan Teknis Pembangunan
Peningkatan Prasarana Permukiman
Provinsi Riau
Jumlah Dokumen Perencanaan
Teknis Pembangunan /
Peningkatan Prasarana
Permukiman Provinsi Riau yang
disusun
dokumen 3
Dokume
n
862,42 3
Dokumen
905,54 3 Dokumen 950,82 3
Dokume
n
998,36 3
Dokumen
1.037,25 15 Dokumen 4.754
Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan Permukiman
Provinsi Riau
Jumlah Laporan Monitoring
dan Evaluasi Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan
Permukiman Provinsi Riau
dokumen 1
Dokume
n
192,50 1
Dokumen
200,00 1 Dokumen 200,00 1
Dokume
n
210,00 1
Dokumen
220,00 5 Dokumen 1.023
Pembangunan/Peningkatan Drainase
Lingkungan Permukiman Provinsi Riau
Panjang Drainase Lingkungan
Permukiman Provinsi Riau yang
Dibangun/Ditingkatkan
m 9,800
Meter
11.991,40 10,000
Meter
12.500,00 10,000
Meter
12.600,00 10,000
Meter
12.700,00 10,000
Meter
12.800,00 49,800 Meter 62.591
Pembangunan /Peningkatan SPAM
Permukiman Provinsi Riau
Jumlah Sambungan Rumah
(SR) yang Dibangun /
Ditingkatkan
SR 2,475 SR 10.233,87 2,200 SR 11.000,00 2,200 SR 12.480,00 2,200
SR
13.780,00 2,200 SR 16.200,00 11,275 SR 63.694
Pembangunan/Peningkatan Jalan
Lingkungan Permukiman Provinsi Riau
Panjang Jalan Lingkungan
Permukiman Provinsi Riau yang
dibangun/ ditingkatkan
m 3,380
Meter
7.443,53 5,000
Meter
10.582,03 5,000
Meter
11.111,13 5,000
Meter
11.666,69 5,000
Meter
12.250,03 20,380 Meter 53.053
Perencanaan Pengembangan Infrastruktur
Pada Permukiman di Kawasan Strategis
Provinsi Riau
Jumlah Dokumen Perencanaan
Pengembangan Infrastruktur
Permukiman Pada Kawasan
Strategis Provinsi Riau Yang
Disusun
dokumen - - 1
Dokumen
200,00 1 Dokumen 210,00 1
Dokume
n
220,50 1
Dokumen
232 4 Dokumen 862
Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur
Pada Permukiman di Kawasan Strategis
Provinsi Riau
Jumlah Permukiman di
Kawasan Strategis Provinsi Riau
Yang Dibangun/Ditingkatkan
Infrastruktur
kawasan - - 1 Kawasan 2.000,00 1 Kawasan 2.705,68 1
Kawasan
3.340,97 1 Kawasan 3.474,61 4 Kawasan 11.521
Penyusunan Pedoman Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan Permukiman
Provinsi Riau
Jumlah Dokumen
Penyelenggaraan Perumahan
dan Kawasan Permukiman
Provinsi Riau yang Disusun
dokumen - - 1
Dokumen
150,00 - - - - - - 1 Dokumen 150
Persentase Peningkatan Akses
Rumah Sehat Layak Huni Bagi
Rumah Tangga Miskin
Rp (Juta) Target Rp (Juta)
5
Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target
Unit Kerja
Perangkat
Daerah
Penanggung
Jawab
Lokasi 2020 2021 2022 2023 2024
Kondisi Kinerja pada akhir
PeriodeTujuan Sasaran Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Tujuan, Sasaran,
Program (Outcame) dan Kegiatan
(Output)
Data
Capaia
n pada
Tahun
Awal
Perenc
anaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Target Rp (Juta) Target
111 | BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pengembangan Perumahan Persentase peningkatan akses
rumah sehat layak huni bagi
rumah tangga miskin
% 78,78 79,15 122.820,14 79,330 129.612,20 79,7 138.525,85 79,89 148.762,99 79,89 159.309,10 36,26 699.030,28
Penyediaan dan Rehabilitasi Rumah Layak
Huni Bagi Masyarakat Korban Bencana
Provinsi dan Relokasi Akibat Program
Pemerintah Daerah Provinsi
Jumlah Rumah Layak Huni
Bagi Masyarakat Korban
Bencana yang disediakan dan
jumlah rumah bagi masyarakat
terkena relokasi Program
Pemerintah Daerah Provinsi
Yang Difasilitasi
unit 40 Unit 2.450,79 100 Unit 6.000,00 200 Unit 12.000,00 200
Unit
12.000,00 200 Unit 12.000,00 590 Unit 44.451
Pembangunan Rumah Layak Huni Provinsi
Riau Wilayah I
Jumlah Rumah Layak Huni
Provinsi Riau Wilayah I yang
Dibangun
unit 1,000
Unit
57.226,08 1,000 Unit 60.000,00 1,000 Unit 61.912,92 1,050
Unit
66.881,49 1,150 Unit 72.304,55 5,200 Unit 318.325
Pendataan/Verifikasi Pembangunan
Rumah Layak Huni Provinsi Riau
Jumlah laporan Pendataan dan
Verifikasi Rumah Layak Huni
Provinsi Riau
dokumen 1
Dokume
n
543,66 1
Dokumen
700,00 1 Dokumen 700,00 1
Dokume
n
700,00 1
Dokumen
700,00 5 Dokumen 3.344
Pembangunan Rumah Layak Huni Provinsi
Riau Wilayah II
Jumlah Rumah Layak Huni
Provinsi Riau Wilayah II yang
Dibangun
unit 1,000
Unit
60.775,36 1,000 Unit 60.000,00 1,000 Unit 61.912,93 1,050
Unit
66.881,50 1,150 Unit 72.304,55 5,200 Unit 321.874
Pengelolaan Rusunawa Pekerja Provinsi
Riau
Jumlah Rusunawa Pekerja
Provinsi Riau yang dikelola
unit 1
Rusunaw
a
1.824,25 1
Rusunawa
2.312,20 1
Rusunawa
2.000,00 1
Rusuna
wa
2.000,00 1
Rusunawa
2.000,00 1 Rusunawa 10.136
Sosialisasi Peraturan Perumahan Jumlah Orang yang mendapat
Sosialisasi Peraturan
Perumahan
unit - - 150
Orang
200,00 - - - - - - 150 Orang 200
Inventarisasi Lahan untuk kebutuhan
penyediaan rumah bagi masyarakat
korban bencana provinsi
Jumlah Dokumen Inventarisasi
Lahan untuk kebutuhan
penyediaan rumah bagi
masyarakat korban bencana
provinsi
dokumen - - 1
Dokumen
200,00 - - - - - - 1 Dokumen 200
Inventarisasi Lahan untuk kebutuhan
penyediaan rumah bagi masyarakat yang
terkena relokasi program Pemerintah
Provinsi
Jumlah Dokumen Inventarisasi
Lahan untuk kebutuhan
penyediaan rumah bagi
masyarakat yang terkena
relokasi program Pemerintah
Provinsi
dokumen - - 1
Dokumen
200,00 - - - - - - 1 Dokumen 200
Penyusunan dan update database
Perumahan dan Kawasan Permukiman
Provinsi Riau
Jumlah Sistem Database
Perumahan dan Kawasan
Permukiman Provinsi Riau
dokumen - - - - 1
Sistem
300,00 - - 1 Dokumen 300
9. Meningkatnya
Kualitas Tata Kelola
Sumber Daya Perangkat
Daerah
Rata-rata capaian kinerja tata
kelola sumber daya perangkat
daerah
% 100 100 100 100 100 100
Pelayanan Administrasi Perkantoran Persentase Pemenuhan
Kebutuhan Pelayanan
Administrasi Perkantoran
% 100 43.294 100 45.688,32 100 48.830,38 100 52.438,97 100 56.156,48 100 246.408
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber
Daya Air dan Listrik
Jumlah rekening yang dibayar rekening 26
Rekenin
g
1.799,54 26
Rekening
2.000 26 3000,00 26 3200,00 26 3400,00 26 13.400
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan
Kantor
Jumlah peralatan dan
perlengkapan kantor yang
disediakan
unit 32 417 500 4.000 500 4000,00 500 4000,00 500 4000,00 2.032 16.417
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Rentang waktu penyediaan jasa
kebersihan kantor
bulan 12 1.306 12 2.500 12 2898,38 12 3200,00 12 3500,00 60 13.404
Penyediaan Alat Tulis Kantor Jumlah Jenis Alat Tulis Kantor
yang disediakan
jenis 52 553,72 500 2.000 500 2200,00 500 2500,00 500 2700,00 2.052 9.954
Target Rp (Juta)
5
Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)Target Rp (Juta) Target Rp (Juta)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja
Perangkat
Daerah
Penanggung
Jawab
Lokasi 2020 2021 2022 2023 2024
Kondisi Kinerja pada akhir
PeriodeTujuan Sasaran Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Tujuan, Sasaran,
Program (Outcame) dan Kegiatan
(Output)
Data
Capaia
n pada
Tahun
Awal
Perenc
anaan
112 | BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Penyediaan Barang Cetakan Dan
Penggandaan
Jumlah jenis laporan yang
dicetak dan digandakan
jenis 15 101,79 500 1.146 500 1600,00 500 1800,00 500 2000,00 2.015 6.648
Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Jumlah komponen instalasi
listrik/penerangan bangunan
kantor yang disediakan
jenis 40 150 500 1.500 500 1500,00 500 1800,00 500 2000,00 2.040 6.950
Penyediaaan Makan dan Minuman Jumlah makanan dan
minuman yang disediakan
porsi 6250 164,88 10.000 2.000 6500 2000,00 6500 2000,00 6800 2000,00 36.050 8.165
Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke
Luar Daerah
Frekuensi rapat koordinasi dan
konsultasi keluar daerah
kali 520 1.720 2.000 5.000 550 5000,00 570 5000,00 582 5000,00 4.222 21.720
Penyediaan Jasa Administrasi Kantor Jumlah Tenaga Administrasi
Kantor yang Disediakan
OB 2880 6.142,460 2880 6.142 2880 6.142,00 2880 6.142,00 2880 6.142,00 14.400 30.711
Penyediaan Jasa Keamanan Kantor Jumlah tenaga satpam yang
disediakan
OB 50 1.500,00 50 1.500 50 1700,00 50 1867,97 50 OB 2000,00 200 8.568
Penyediaan Operasional UPT. Peralatan
Konstruksi
Rentang waktu penyediaan bulan 12 862,64 12 1.000 12 1400,00 12 2000,00 12 2000,00 60 7.263
Pengelolaan UPT. Laboratorium Bahan
Konstruksi
Rentang waktu pengelolaan bulan 12 2.479,17 12 2.600 12 2.860,00 12 3.146,00 12 3.853,00 60 14.938
Pengelolaan UPT. Jalan dan Jembatan
Wilayah I
Rentang waktu pengelolaan bulan 12 701,20 12 1.000 12 1.000,00 12 1.000,00 12 1.000,00 60 4.701
Pengelolaan UPT. Jalan dan Jembatan
Wilayah II
Rentang waktu pengelolaan bulan 12 529,21 12 1.000 12 1.000,00 12 1.000,00 12 1.000,00 60 4.529
Pengelolaan UPT. Jalan dan Jembatan
Wilayah III
Rentang waktu pengelolaan bulan 12 560,65 12 1.000 12 1.000,00 12 1.000,00 12 1.000,00 60 4.561
Penyediaan Sarana dan Prasarana UPT.
Peralatan Konstruksi
Jumlah unit sarana unit 24 21.900,00 3 8.000 9 8000,00 10 9000,00 12 10.000,00 58 56.900
Pengelolaan Gedung Kantor UPT.
Pengelolaan Air Minum Provinsi Riau
Rentang waktu pengelolaan bulan 12 2.205,85 12 2.300 12 2.530,00 12 2.783,00 12 3.061,00 60 12.880
Pembinaan Jasa Konstruksi Jumlah Kab/Kota yang dibina kali 12 200,00 20 1.000 12 1.000,00 12 1.000,00 12 1.500,00 68 4.700
Peningkatan Disiplin Aparatur Persentase tingkat kehadiran
ASN
% 100 100 455 100 480 100 513,18 100 551,11 100 590,18 100 2.589,63
Pengadaan Pakaian Dinas beserta
perlengkapannya
Jumlah pakaian dinas beserta
perlengkapannya yang
diadakan
stel 650 455 0 0 0 0 0 0 0 0 650 455
Pengadaan pakaian khusus hari-hari
tertentu beserta perlengkapannya
Jumlah pakaian khusus hari
hari tertentu beserta
perlengkapannya yang
stel 0 0 650 325 700 350 700 350 700 350 2750 1.375
Pembinaan Fisik dan mental aparatur Rentang waktu pembinaan fisik
dan mental aparatur
bulan 0 0 12 155 12 163,18 12 201,11 12 240,18 48 759
Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
persentase pemenuhan sarana
dan prasarana aparatur
% 100 100 3.226 100 3.404 100 3.638,53 100 3.907,42 100 4.184,42 100 18.360,76
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
Dinas/operasional
Jumlah kendaraan
dinas/operasional yang
dipelihara
unit 30 500 66 400 66 400 66 400 66 500 66 2.200,00
Pemeliharaan rutin/berkala gedung
kantor
Jumlah ruang gedung kantor
yang dipelihara
ruang 1 1.000 8 754 8 754 8 754 8 875,53 8 4.137,53
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan
gedung kantor
Jumlah peralatan gedung
kantor yang dipelihara
unit 1 1.050 200 700 200 784,53 200 784,53 200 800,00 200 4.119,06
Penyediaan Sarana Kearsipan Jumlah Sarana Kearsipan unit 0 0 15 200 15 200 20 200 20 200 85 800,00
Pengelolaan Aset/Barang Milik Daerah Jumlah dokumen dokumen 0 0 1 250 1 400 1 475 1 475 5 1.600,00
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan
Laboratorium
Jumlah peralatan laboratorium
yang dipelihara
unit 75 200 75 350 75 350 75 315 75 355 75 1.570,00
Pemeliharaan dan Perbaikan alat berat Jumlah alat berat yang
dipelihara dan diperbaiki
unit 20 476 30 400 30 400 30 553,89 30 553,89 30 2.383,78
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan
perlengkapan kantor
Rentang waktu pemeliharaan
rutin berkala peralatan dan
perlengkapan kantor
bulan 0 0,00 12 350,00 12 350,00 12 425,00 12 425,00 60 1.550,00
Rp (Juta)
5
Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) TargetTarget Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target
Unit Kerja
Perangkat
Daerah
Penanggung
Jawab
Lokasi 2020 2021 2022 2023 2024
Kondisi Kinerja pada akhir
PeriodeTujuan Sasaran Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Tujuan, Sasaran,
Program (Outcame) dan Kegiatan
(Output)
Data
Capaia
n pada
Tahun
Awal
Perenc
anaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
113 | BAB VI I
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
7.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Tabel 7.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD
NO Indikator
Kondisi Kinerja
pada awal periode
RPJMD
Target Capaian setiap Tahun Kondisi
akhir RPJMD
(akhir 2024)
2019 2020 2021 2022 2023 2024
1 Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sumber air minum
68,43 71,84 73,44 75,31 77,01 78,82 78,82
2 Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sanitasi layak
77,17 78,21 78,73 79,25 79,77 80,29 80,29
3 Persentase lahan pertanian yang teririgasi dengan baik
24,3 25,3 26,3 27,3 28,3 29,3 29,3
114 | Bab VIII
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019-2024
BAB VIII
PENUTUP
Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau Tahun 2019-2024 merupakan komitmen
perencanaan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Provinsi Riau dan berfungsi sebagai alat bantu dan tolak ukur dalam menjalankan
amanah yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Riau.
Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau Tahun 2019-2024 meruakan perencanaan 5 (lima)
tahun ke depan yang nantinya akan dipakai sebagai bahan acuan dalam penyusunan Rencana
kerja (Renja) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Provinsi Riau pada tahun-tahun berikutnya.
Hal-hal yang berkembang dan belum terakomodir serta dipandang strategis, akan diinventarisasi
kemudian dijadikan bahan masukan yang harus dibicarakan dalam forum Tim Teknis Rencana
Strategis Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Provinsi Riau dan Instansi terkait lainnya.
Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau Tahun 2019-2024 hendaknya dijalankan dengan
penuh tanggungjawab dan dedikasi yang tinggi dalam mendukung kinerja Dinas Pekerjaan
Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau.
Top Related