DAFTAR CAGAR BUDAYA TIDAK
BERGERAK
KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA
SUMATERA BARAT
WILAYAH KERJA PROVINSI SUMATERA BARAT, RIAU DAN KEPULAUAN RIAU
1. 1. Kompleks Makam Sultan Mahmud
KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 01/BCB-TB/B/10/2007
Nama Cagar Budaya Kompleks Makam Sultan Mahmud
Alamat
Jalan Jl. Hang Lekir
Dusun/Kampung/Jorong Kampung Besar Kota
Desa/Kelurahan/Nagari Kombersko (Kampung Besar Kota)
Kecamatan Rengat
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 1 km
Ibukota Prov. ± 160 km
Keletakan Geografis 5 mdpl
Aksesibilitas Situs Mudah, lokasi berada di daerah pemukiman kota dan di dekat
jalan raya, sehingga bisa menggunakan kendaraan roda dua atau
empat.
Letak Astronomis S 00°22’04,7” E 102°32’31,3”
Deskripsi Historis Sultan Ibrahim adalah Sultan Muda Indragiri yang menetap di
Peranap, sedangkan Sultan Mahmud adalah Sultan Indragiri ke-
25 (Sultan Indragiri yang terakhir, dinobatkan tahun 1912 dan
meninggal tahun 1983). Adapun Sultan Isa adalah Sultan Indragiri
ke-24, menjadi raja tahun 1892.
Deskripsi Arkeologis Kompleks makam ini berada di sebelah barat masjid, tepatnya di belakang mihrab. Pada kompleks makam ini terdapat 3 buah makam, yaitu Makam Sultan Ibrahim, Makam Sultan Mahmud, dan Makam Sultan Isa Mudayatsyah. Sultan-sultan yang dimakamkan di kompleks makam ini adalah Sultan Isa Mudoyat-syah, Sultan Ibrahim, dan Sultan Mahmudsyah. Posisi ketiga makam tersebut secara berurutan berjajar dari barat ke timur. Nisan makam Sultan Isya Mudayatsyah berbentuk nisan tipe Riau. Bahan nisan terbuat dari batuan andesit halus. Pada nisan bagian kepala terdapat tulisan berhuruf Arab Melayu dengan bingkai berbentuk lingkaran. Nisan makam Sultan Ibrahim juga berbentuk nisan type Riau yang terbuat dari bahan batuan andesit halus. Pada nisan bagian kepala juga terdapat inskripsi berhuruf Arab Melayu, di dalamnya tertulis angka tahun 1338 dan 1919. Pada sebelah atas di bagian tengah-tengah inskripsi tersebut terdapat hiasan bulan bintang. Adapun nisan makam Sultan Mahmudsyah berbentuk nisan persegi empat dengan ujung bagian atasnya meruncing.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan ± 5 m x 3,2 m
Lahan ± 500 m²
Batas-Batas Situs Utara Makam Raja-raja Indragiri di Rengat
Selatan Makam Raja-raja Indragiri di Rengat
Timur Masjid Raya Rengat
Barat Makam Raja-raja Indragiri di Rengat
Fungsi awal dan fungsi sekarang Pemakaman
Pemilik Pemda Kab. Indragiri Hulu
Pengelola BPCB Prov. Sumatera Barat, Riau, dan Kep. Riau dan Dinas
Pemuda Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Indragiri Hulu
Foto
Foto Objek
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
2. Rumah Menteri Kerajaan Indragiri KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 02/BCB-TB/B/10/2007
Nama Cagar Budaya Rumah Menteri Kerajaan Indragiri
Alamat
Jalan Jln. Hang Lekir, No. 9
Desa/Kelurahan/Nagari Kampung Besar Kota
Kecamatan Rengat
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 1 km
Ibukota Prov. ± 160 km
Keletakan Geografis 6 mdpl
Aksesibilitas Situs Mudah, lokasi berada di daerah pemukiman kota dan di dekat
jalan raya, sehingga bisa menggunakan kendaraan roda dua atau
empat.
Letak Astronomis S 00°22’13” E 102°32’30,9”
Deskripsi Historis Rumah ini merupakan rumah salah satu menteri Kerajaan
Indragiri, yaitu Menteri Kelautan, yang bergelar Tengku Togok.
Togok adalah sejenis keramba besar yang dutempatkan di laut.
Deskripsi Arkeologis Rumah ini sebagian besar komponen bangunannya dari kayu, terutama bagian dinding, tiang, lantai atas, plafon, dan tulang-tulang bangunan. Lantai bawah berupa lantai semen. Bagian atap berupa atap seng. Bagian dinding seluruhnya dicat dengan warna kuning. Bangunan ini terletak di tengah-tengah halaman. Sekeliling halaman diberi pagar tembok bata. Pada bagian depan terdapat anjungan yang menjorok ke muka dengan ukuran panjang 9 m dan lebar 4,6 m. Bagian lantai bawah mempunyai 4 pintu yang terdiri dari pintu utama di bagian tengah, pintu samping di kanan-kiri pintu utama, dan pintu belakang yang berada di bagian tengah-tengah dinding belakang. Jendela yang ada di lantai bawah terdiri dari delapan buah yang terletak di samping kiri dan kanan masing-masing empat buah. Untuk menuju lantai atas terdapat tangga yang terletak di samping kiri bagian anjungan. Tangga ini berupa tangga yang terbuat dari tembok batu bata. Pintu yang terdapat di lantai atas hanya satu buah dan jendela berjumlah dua belas buah. Pada bagian beranda depan lantai atas dan bagian anjungan lantai atas diberi pagar jeruji dari kayu setinggi 1 meter
Ukuran (Luas) Situs Bangunan ± 26,4 m x 20.8 m
Lahan ± 70 m X 40 m
Batas-Batas Situs Utara JL. Hang Lekir
Selatan Pemukiman Penduduk
Timur Pemukiman Penduduk
Barat Jl. Rumah Tinggi
Fungsi awal dan fungsi sekarang Rumah tinggal
Pemilik Pemda Kab. Indragiri Hulu
Pengelola Pemda Kab. Indragiri Hulu dan BPCB Prov. Sumatera Barat, Riau,
dan Kepulauan Riau
Foto
Foto Bangunan
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
3. Kompleks Makam Narasinga II KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 03/BCB-TB/B/10/2007
Nama Cagar Budaya Kompleks Makam Narasinga II
Alamat
Jalan Jl. Kompleks Narasinga II
Dusun/Kampung/Jorong I Kota Lama
Desa/Kelurahan/Nagari Kota Lama
Kecamatan Rengat Barat
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 20 km
Ibukota Prov. ± 200 km
Keletakan Geografis 25 mdpl
Aksesibilitas Situs Relatif mudah, untuk sampai ke lokasi bisa menggunakan
kendaraan roda dua atau empat.
Letak Astronomis S 00°20’57,5” E 102°23’46,2”
Deskripsi Historis Raja Narasinga II adalah Sultan Indragiri keempat yang dimakamkan di Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu. Raja Narasinga bernama Paduka Maulana Sri Sultan Alaudin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alam. Dia merupakan Raja Indragiri ini berasal dari Malaka. Dia pernah melawan Portugis selama 20 tahun antara tahun 1512 sampai 1532. Kerajaan Indragiri diperintah langsung dari Kerajaan Malaka pada masa Raja Iskandar yang bergelar Narasinga I. Pada generasi Raja yang ke-4 barulah Istana Kesultanan Indragiri didirikan oleh Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alamin bergelar Nara Singa II beristrikan Putri Dang Purnama, bersamaan didirikannya Rumah Tinggi di Kampung Dagang. Raja Narasinga II merupakan Sultan ke-4 Kerajaan Indragiri berasal keturunan Sultan Malaka IV bergelar Malik Al Muluk dimakamkan di Indragiri Hulu. Sejarah kerajaan Indragiri yang tidak lepas dari adanya komplek makam-makam kerajaan di Kota Lama, yang hanya ada ditemukan saat ini Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alamin bergelar Nara Singa II, memerintah pada tahun 1473-1452 M dan merupakan Sultan Indragiri ke empat, dimakamkan di Pekan Tua/Kota Lama yang tersisa dan dirawat sepenuhnya. Masyarakat Inhu mengenal dan tidak pernah akan lupa sebagai leluhurnya sebagian masyarakat Inhu, yang tidak terlepas dari berdirinya (kabupaten) Inhu. Maka Makam Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alamin bergelar Nara Singa II ini dijadikan tempat ziarah yang kemudian oleh Pemkab Inhu dikukuhkan sebagai obyek wisata ziarah, sehingga banyak dikunjungi penziarah dari pelbagaidaerah. “Selain dari daerah-daerah yang ada di pulau Jawa, banyak juga peziarah dari luar pulau Jawa seperti dari Bali, Sumatra, Kalimantan. Banyak juga wisatawan mancanegara. Pengunjungnya mulai dari kalangan masyarakat bawah,
menengah, hingga kelas atas, dan ada pula dari kalangan artis. Namun sudah menjadi kebiasaan setiap musim haji penziarah ke sini, suka mengalami penurunan. Dan apabila masyarakatnya ada hajatan, maka ramailah lokasi ziarah ini. Terutama peziarah paling banyak pada bulan Mulud, dan pada setiap malam Jumat, apalagi malam Jumat Kliwon dan pada hari Minggu.
Deskripsi Arkeologis Pada kompleks makam ini terdapat sebelas makam. Makam yang penting pada kompleks makam ini adalah makam Narasinga II dan makam Sultan Usuluddin. Makam Narasingga II berada pada tanah yang paling tinggi dibandingkan dengan makam lainnya. Sekeliling makam terdapat parit tanah yang cukup dalam (sekitar 4 m ). Parit ini mengelilingi kompleks makam mengikuti bentukan tanah makam yang makin ke utara makin rendah. Narasinga II adalah sebagai Raja Kerajaan Indragiri ke - 4 yang menetap di Rengat. Nisan makam Narasinga II terbuat dari bahan granit, sedangkan jirat dari bahan batu andesit dengan arah orientasi utara-selatan. Jirat berbentuk susunan berupa tiga undakan. Nisan berukuran tinggi 84 cm, lebar 49 cm dan tebal 21 cm. Pada bagian badan nisan terdapat tulisan yang diukir dengan bahasa Arab. Bentuk nisan berbentuk tipe aceh dengan hiasan kombinasi antara lengkung-lengkung stiliran dan garis-garis vertikal yang dibuat secara timbul. Pada Makam Raja Nara Singa II terdapat dua buah Batu Nisan tipe Aceh yang terbuat dari batu jenis Andesit dan sebuah jerat asli yang terbuat dari batu jenis Granit. yang di dalamnya tedapat sebelas makam pendamping,diantaranya adalah : Makam Sultan Usuluddin,Putra Mahkota Raja Nara Singa II,Sultan Kerajan Indragiri ke V. Makam Jendral Verdicho Marloce,seorang panglima perang Portugis yang di tawan Narasinga II ketika merebut Kota Malaka dari kekuasaan Portugis dan Makam Para Mentri Kerajaan Indragiri semasa pemerintahan Raja Narasinga II menjadi Sultan Kerajaan Indragiri ke IV. Batu Nisan Makam Raja Narasing II terbuat dari batu Andesit dengan ukuran : Bagian Tapak bawah berukuran: 32 X 47 cm. Bagian pinggang berukuran lebar: 31 cm,dengan ketebalan 21 cm. Bagian Sayap/ Tanduk, berukuran: 49 X 21 cm. Dengan ukuran Tinggi : 78 cm Pada bagian atas Batu Nisan terdapat Relif atau ukiran yang berbentuk Tri Sula membentuk sebuah Mahkota Raja,yang mengandung makna Keagungan Filosofi Adat sebagai sendi dasar kehidupan yang berbunyi Adat bersendi Syarak,dan Syarak bersendikan Kitabullah. Jirat asli dari Makam Raja Nara Singa II berada di tengah dengan posisi antara dua batu nisan,jerat terbuat dari Batu Geranit,berukuran 39 X 254 cm. Sedangkan jerat tambahan yang dibangun Pemda Inhu terdiri dari batu mermer dengan ukuran : 3,78 X 1.45 cm.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan ± 21,3 x 32,5 m
Lahan ± 16,19 Ha
Batas-Batas Situs Utara Makam Raja Usman Fadillah Dt. Bendahara
dara putih
Selatan Benteng
Timur Benteng
Barat Makam Narasinga II
Fungsi awal dan fungsi sekarang Pemakaman
Pemilik Pemda Kab. Indragiri Hulu
Pengelola Pemda Kab. Indragiri Hulu dan BPCB Prov. Sumatera Barat, Riau,
dan Kepulauan Riau
Foto
Foto Objek
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
4. Kompleks Makam Sultan Kasedengan KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 04/BCB-TB/B/10/2007
Nama Cagar Budaya Kompleks Makam Sultan Kasedengan
Alamat
Jalan Jl. Kompleks Narasinga II
Dusun/Kampung/Jorong I Kota Lama
Desa/Kelurahan/Nagari Kota Lama
Kecamatan Rengat Barat
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 20 km
Ibukota Prov. ± 200 km
Keletakan Geografis 23 mdpl
Aksesibilitas Situs Relatif mudah, untuk sampai ke lokasi bisa menggunakan
kendaraan roda dua atau empat.
Letak Astronomis S 00°20’55,2” E 102°23’41,2”
Deskripsi Historis Sultan Kasedengan bukan merupakan sultan yang mempunyai kekuasaan (raja), tetapi semacam pejabat pengawas (Sultan Pengawas) yang bertugas mengawasi aset-aset Kerajaan Indragiri di Deli-Serdang. Jadi Sultan Kasedengan bukan termasuk deretan sultan-sultan Indragiri yang mempunyai kekuasaan di wilayah tertentu. Sultan Kasedengan adalah seorang tokoh Ulama Melayu Islam yang berasal dari kesultanan Melayu Kerajaan Serdang, bernama Raja Ahmat Alamsyah Putra, Gelar Sultan Kesedangan Indaragiri. Selain sebagai seorang ulama beliau juga seorang Laksamana dari Sultan Iskandar Muda Aceh yang pernah menaklukkan Pantai Timur dan Pantai Barat Sumatra,serta menaklukkan Perak dan Pahang. Beliau datang ke Kerajaan Indragiri karena menghindari terjadinya kudeta perang saudara perebutan Tahta di Kerajaan Deli Serdang. Beliau datang kekerajaan Indragiri semasa Pemerintahan Sultan Jamaluddin Sulaimansyah, Sultan Kerajaan Indragiri yang ke 8 (Delapan) yang memerintah sekitar tahun 1658 – 1669 M. Di Kerajaan Indragiri Raja Ahmad Alamsyah Putra gelar Sultan Kesedangan Indragiri diangkat menjadi Raja Ibadat (Khalifahtullah Fi’l Ardh).
Deskripsi Arkeologis Makam Sultan Kasedengan berada di sebelah barat kompleks makam Narasinga II dengan jarak lebih kurang 100 meter. Nisan makam Sultan Kasedengan terbuat dari granit dan jirat dilapisi porselin warna putih dengan panjang jirat 235 cm dan lebar 122 cm. Nisannya berbentuk tanduk kerbau yang bagian atasnya terdapat ragam hias ceplok bunga dan pilin. Tinggi nisan 70 cm, lebar 31 cm dan tebal 13 cm. Bagian dasar nisan berbentuk segi empat dengan dua ukiran berbentuk segi empat yang dipahat serta di bagian atasnya ada satu bonggolan yang dibagian
tengahnya berbentuk segitiga.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan ± 5,7 m x 13 m
Lahan ± 16,19 Ha
Batas-Batas Situs Utara Benteng
Selatan Taman
Timur Makam Raja Usman Fadillah Dt. Bendahara Dara Putih
Barat Makam Narasinga II
Fungsi awal dan fungsi sekarang Pemakaman
Pemilik Pemda Kab. Indragiri Hulu
Pengelola Pemda Kab. Indragiri Hulu dan BPCB Prov. Sumatera Barat, Riau,
dan Kepulauan Riau
Foto
Foto Objek
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
5. Kompleks Makam Japura I KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 05/BCB-TB/B/10/2007
Nama Cagar Budaya Kompleks Makam Japura I
Alamat
Jalan Jl. Dermaga Pertamina
Dusun/Kampung/Jorong I (Satu)
Desa/Kelurahan/Nagari Japura Laut
Kecamatan Lirik
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 23 km
Ibukota Prov. ± 141 km
Keletakan Geografis 25 mdpl
Aksesibilitas Situs Relatif mudah, untuk sampai ke lokasi bisa menggunakan
kendaraan roda dua atau empat.
Letak Astronomis S 00°21’43,7” E 102°20’52,4”
Deskripsi Historis Kompleks Makam Japura I terdiri dari 17 buah makam. Terdiri dari makam Sultan Indragiri ke-23, yaitu Tengku Mun Alias Tengku Bujang Gelar Sultan Husinsyah Sultan Indragiri Ke-23 Makamnya di Rajapura (Japura). Beliau menggantikan Sultan Indragiri ke-22 (kakaknya), yaitu Raja Ismail Gelar Sultan Ismailsyah” Menjadi Sultan Indragiri ke 22 ( Dua puluh dua ) yang hanya satu minggu Menduduki singgasana Kerajaan Indragiri karena sakit mendadak terus meninggal dunia. Setetlah Raja Ismail Gelar Sultan Ismailsyah wafat, kemudian Naik Tahta adik Kandungnya yang bernama “ Tengku Husin alias Tengku Bujang Gelar Sultan Husinsyah” di Nobatkan menjadi Sultan Indragiri ke 23 (Dua puluh tiga) pada pada tanggal 6 September 1877 sampai dengan tahun 1883 M. Berkisar lebih kurang selama 6 (enam) tahun Memerintah dan menjadi Sultan Kerajaan Indragiri akhirnya beliau sakit dan meninggal dunia sekitar tahun 1883 M,kemudian di makamkan di Japura.
Deskripsi Arkeologis Kompleks makam Japura I berada di dalam lokasi tanah milik Pertamina. Pada kompleks makam ini terdapat 17 makam. Nisan yang ada di kompleks makam ini terdiri dari nisan tipe Aceh dan tipe Riau. Pada keempat sisi kompleks makam diberi talud yang berupa susunan batu bata dan diberi pagar keliling.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan ± 19,5 m x 29,2 m
Lahan ± 19,5 m x 29,2 m
Batas-Batas Situs Utara Kompleks Pertamina
Selatan Kompleks Pertamina
Timur Kompleks Pertamina
Barat Kompleks Pertamina
Fungsi awal dan fungsi sekarang Pemakaman
Pemilik Pertamina
Pengelola BPCB Prov. Sumatera Barat, Riau, dan Kep. Riau
Foto
Foto Objek
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
6. Makam Japura II KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 06/BCB-TB/B/10/2007
Nama Cagar Budaya Makam Japura II (Dt. Bandaro Hitam)
Alamat
Jalan Jl. Dermaga Pertamina
Dusun/Kampung/Jorong 1 (satu)
Desa/Kelurahan/Nagari Japura
Kecamatan Lirik
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 35 km
Ibukota Prov. ± 151 km
Keletakan Geografis 22 mdpl
Aksesibilitas Situs Relatif mudah, untuk sampai ke lokasi bisa menggunakan
kendaraan roda dua atau empat.
Letak Astronomis S 00°21’43,5” E 102°20’55,3”
Deskripsi Historis Secara historis, makam ini tidak diketahui latar belakang sejarahnya secara jelas. Beberapa sumber lisan yang dapat dihubungi, tidak dapat menjelaskan secara jelas asal-usul, riwayat, dan tokoh pada makam ini. Informasi yang ada hanyalah menyatakan bahwa tokoh yang dimakamkan di sini adalah bendahara kerajaan Indragiri ketika berpusat di Japura. Namun, nama pasti dari bendahara tersebut tidak dapat diketahui secara pasti dan sulit untuk diklarifikasi dalam referensi sejarah. Salah satu nama yang tersebut adalah Datuk Bandaro Hitam.
Deskripsi Arkeologis Makam Japura II terletak di sebelah timur Makam Japura I yang berjarak lebih kurang 200 m. Nisan pada makam ini berbentuk gada yang pada ujung atasnya terdapat hiasan daun bunga. Adapun jiratnya sudah dipugar dan terbuat dari bata dengan semen sebagai perekatnya. Di ujung makam terdapat sebuah pohon besar. Makam ini diberi pagar besi dan diluarnya terdapat tangga masuk yang terbuat dari semen.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan ± 5,1 m x 7 m
Lahan ± 5,1 m x 7 m
Batas-Batas Situs Utara Ladang Penduduk
Selatan Ladang Penduduk
Timur Ladang Penduduk
Barat Ladang Penduduk
Fungsi awal dan fungsi sekarang Pemakaman
Pemilik Pemda Kab. Indragiri Hulu
Pengelola BPCB Prov. Sumatera Barat, Riau, dan Kep. Riau
Foto
Foto Objek
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
7. Kompleks Makam Japura III KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 07/BCB-TB/B/10/2007
Nama Cagar Budaya Kompleks Makam Japura III
Alamat
Jalan Jl. Dermaga Pertamina
Dusun/Kampung/Jorong 1 (satu)
Desa/Kelurahan/Nagari Japura
Kecamatan Lirik
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 23 km
Ibukota Prov. ± 141 km
Keletakan Geografis 30 mdpl
Aksesibilitas Situs Relatif mudah, untuk sampai ke lokasi bisa menggunakan roda
dua atau empat.
Letak Astronomis S 00°21’40,6” E 102°20’55,4”
Deskripsi Historis Secara historis, kompleks makam ini tidak diketahui latar belakang sejarahnya secara jelas. Beberapa sumber yang dihubungi, tidak dapat menjelaskan asal-usul, riwayat, dan tokoh yang dimakamkan di kompleks makam ini. Informasi yang ada hanyalah bersifat dugaan dan hanya menyebut nama yang sulit untuk diklarifikasi dalam referensi sejarah.
Deskripsi Arkeologis Makam ini berada di belakang rumah penduduk. Kondisi lingkungan makam agak sulit dicapai karena berada di dalam rimbunan semak belukar. Lingkungan sekeliling makam adalah semak belukar dan pohon karet. Sekitar 100 meter arah barat makam terdapat Masjid Solihin. Makam dipagari kawat berduri dengan keletakan pintu masuk berada di sebelah selatan. Setidaknya dalam kompleks makam ini terdapat 3 buah makam. Makam yang ada di kompleks ini tidak berjirat dan hanya ditandai dengan nisan yang berbentuk pipih dan gada. Nisan terbuat dari bahan semen dengan orientasi utara-selatan. Pengerjaan nisan sangat sederhana tanpa ragam hias.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan ± 12 m x 12 m
Lahan ± 12 m x 12 m
Batas-Batas Situs Utara Ladang Penduduk
Selatan Ladang Penduduk
Timur Ladang Penduduk
Barat Ladang Penduduk
Fungsi awal dan fungsi sekarang Pemakaman
Pemilik Pemda Kab. Indragiri Hulu
Pengelola BPCB Prov. Sumatera Barat, Riau, dan Kep. Riau
Foto
Foto Objek
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
8. Rumah Amir Nikmat Kelayang
KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 08/BCB-TB/B/10/2007
Nama Cagar Budaya Rumah Amir Nikmat Kelayang
Alamat
Jalan Jalan Desa Lubuk Sikarak
Dusun/Kampung/Jorong II (Dua)
Desa/Kelurahan/Nagari Lubuk Sikarak
Kecamatan Rakit Kulim
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 48 km
Ibukota Prov. ± 136 km
Keletakan Geografis 39 mdpl
Aksesibilitas Situs Relatif mudah, untuk sampai ke lokasi bisa menggunakan
kendaraan roda dua atau empat.
Letak Astronomis S 00°28’42,0” E 102°07’54,3”
Deskripsi Historis Rumah ini merupakan sebuah bangunan yang mempunyai hubungan dan fungsi sejarah pada masa perjuangan RI dalam mempertahankan kedaulatan negara pasca Proklamasi 1945. Pada masa itu rumah ini digunakan sebagai salah satu markas perjuangan. Dalam konteks perjuangan di Kota Rengat, rumah ini berhubungan dengan peristiwa 5 Januari 1949, yaitu peristiwa Agresi Belanda dengan tentara NICA yang menyerbu dan menduduki Kota Rengat. Ketika penyerbuan sampai daerah Kelayang, terjadi insiden penembakan terhadap para pejuang di rumah ini dan mengakibatkan gugurnya seorang pejuang/TNI. Rumah ini adalah rumah Amir Nikmat di Kelayang. Amir adalah jabatan sejenis camat pada zaman kolonial/kerajaan Indragiri. Rumah ini dibangun tahun 1930-an.
Deskripsi Arkeologi Dengan arsitektur bertipe rumah panggung. Seluruh konstruksi bangunannya terbuat dari kayu, mulai dari tiang, dinding, dan lantai, kecuali tangga masuk yang terbuat dari semen dan atap yang terbuat seng. Bagian dalam rumah terbagi menjadi beberapa ruang ruang, seperti ruang tamu dan beberapa kamar tidur. Di belakang rumah terdapat sumur dan dapur.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan ± 21,80 m x 9,80 m
Lahan ± 30 m x 50 m (1500 m²)
Batas-Batas Situs Utara Kebun penduduk
Selatan Kebun penduduk
Timur Kebun penduduk
Barat Jalan semenisasi desa
Fungsi awal dan fungsi sekarang Fungsi awal sebagai markas perjuangan. Sekarang bangunan kosong.
Pemilik Ahli waris
Pengelola BPCB Prov. Sumatera Barat, Riau, dan Kep. Riaum Pemda Inhu
Foto
Foto Bangunan
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
9. Kompleks Eks Asrama Jepang KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 09/BCB-TB/B/10/2009
Nama Cagar Budaya KompekBekas Asrama Jepang1
Alamat
Jalan Jl. Patimura
Dusun/Kampung/Jorong RT 01/RW 01
Desa/Kelurahan/Nagari Sekar Mawar
Kecamatan Pasir Penyu Air Molek
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 28 km
Ibukota Prov. ± 137 km
Keletakan Geografis 34 mdpl
Aksesibilitas Situs Relatif mudah, untuk sampai ke lokasi bisa menggunakan roda 2
atau 4.
Letak Astronomis S 0°21’16,8” E 102°17’51,1”
Deskripsi Historis Bala tentara Jepang mendarat di Riau, beberapa orang
Jepang yang berada di Riau secara sembunyi melancarkan
propagandanya kepada rakyat bahwa Jepang pada suatu
waktu akan membebaskan rakyat Indonesia dari penindasan
penjajahan Belanda. Propaganda Jepang menyebar sampai
ke Indragiri Hulu. Rakyat menerima dengan baik kedatangan
Jepang tersebut, karena selama ini mereka mengalami
penindasan dari pemerintah Kolonial Belanda. Kedatangan
Jepang sungguh sangat ramah sekali, sehingga dalam waktu
relatif singkat mereka dapat menarik hati rakyat waktu itu.
Dengan slogan-slogan yang muluk-muluk yang berbunyi,
"Kita orang Asia bersaudara, karena itu penjajahan Barat
harus dimusnahkan dari bumi Asia". Propaganda ini
disiarkan langsung melalui Radio Takyo dan pada akhir
siarannya selalu dikumandangkan Lagu Indonesia Raya.2
Daerah Riau seluruhnya sudah dikuasai penyerangan
pertama dilancarkan Jepang terhadap Kepulauan Riau
tanggal 14 Desember 1941 oleh tiga skwandron pesawat
terbang. Keberadaan Arsama Tentara oleh Militer Jepang
untuk menghadapi tentara sekutu karean keterlibatan mereka
dala Prang Dunia II. Setelah Jepang Berhasil menduduki Indonesia dan Masuk ke
Sumatera. Bangunan ini dibangun pada tahun 1942 pada zaman kolonial Jepang dan dahulunya digunakan sebagai sebagai asrama. Layaknya asrama terdapat sumur dan Gapura untuk
1 Pengabungan dari Nomor Inventaris Cagar Budaya 10/BCB-TB/B/10/2009 sumur tua dan 11/BCB-
TB/B/10/2009 Pintu Gerbang (Gapura)yang masih dalam kawasan Bekas Asrama Jepang 2 Subarjo Ahmad. Lahirnya Republik Indonesia. Jakarta. PT.Kinta. 1972. Hlm: 14
pintu masuk. Sumur ini berfungsi sebagai suplai persediaan air bersih bagi penghuni asrama
Deskripsi Arkeologis Bekas Asrama Jepang pada tahun 2007 ini yang ada hanya berupa tinggalan bekas tiang, yang masih utuh 1 buah tiang dan 1 buah lagi tinggal pondasi. Bangunan ini hancur/rusak/hilang akibat tergusur oleh pemukiman/rumah penduduk. Meskipun demikian tinggalan Arkeologis lain yang dapat ditemui sebagai pertanda pernah ada aktivitas masunia dimasa lalu antara lain : Pintu Gerbang : Pintu gerbang berbentuk persegi gerbang paduraksa, yaitu terdapat penyangga di kanan kirinya dan ada kontruksi yang membentang di bagian atas pintu masuk. Pintu gerbang berukuran tinggi 4 m dan lebar 6,2 m. Kontruksi dan struktur pintu gerbang masih asli, namun ada penambahan tempelan profil kotak-kotak. Di sebelah kanan pintu gerbang terdapat lubang berukuran 95 cm x 130 cm. Di belakang lubang tersebut dahulu merupakan tempat penjaga. SUMUR : Sumur ini berbentuk silinder dengan diameter sumur 185 cm. Bagian atas sumur diberi pengaman dari pasangan bata dengan tebal pasangan bata 30 cm dan tinggi 45 cm. Di dekat sumur terdapat bak penampung air berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 245 cm x 245 cm dan tinggi 1 m (pada awalnya tingginya 5 m). Ketebalan dinding bak air 30 m. Pada awalnya bak air ini berjumlah 4 buah, tetapi sekarang tinggal 1 buah dalam kondisi rusak.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan Tinggalan Bkas tiang lebar : ± 50 cm x 50 cm) Tinggi ± 1 m Pintu Gerbang : T : 4 m, L : 6,2 m Sumur : D : ± 185 cm, T : ± 45 cm.
Lahan ± 500 m²
Batas-Batas Situs Utara Jalan kampung
Selatan Kebun penduduk
Timur Jalan kampung
Barat Kebun, pekarangan
Fungsi awal dan fungsi sekarang Fungsi awal bangunan sebagai asrama.
Pemilik Mukid
Pengelola Mukid
Foto
Foto Objek
Sumur
Pintu Gerbang
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
10. Benteng Kota Lama
KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 12/BCB-TB/B/10/2009
Nama Cagar Budaya Bentang Kota Lama
Alamat
Jalan Jl. Kompleks Narasinga II
Dusun/Kampung/Jorong I Kota Lama
Desa/Kelurahan/Nagari Kota Lama
Kecamatan Rengat Barat
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 20 km
Ibukota Prov. ± 200 km
Keletakan Geografis 51 mdpl
Aksesibilitas Situs Relatif mudah, untuk sampai ke lokasi bisa menggunakan
kendaraan roda dua atau empat.
Letak Astronomis S 0° 21’ 01,1” E 102° 23’ 45,5”
Deskripsi Historis Benteng Kota Lama merupakan tempat pertahanan Kerajaan Indragiri pertama yang berada di Kota Lama sekarang. Dalam kawasan benteng ini sekarang terdapat makam-makam Raja Indragiri.
Deskripsi Arkeologis Benteng ini terbuat dari gundukan tanah (tanggul tanah) yang mengelilingi kawasan Kota Lama dengan tinggi rata-rata tanggul ini sekitar 2-5 m. Seperti benteng pada umumnya selain tanggul tanah juga terdapat parit yang mengelilingi tanggul tanah. Dalam benteng ini terdapat juga makam raja-raja Indragiri. Kota Lama diyakini merupakan keberadaan Kerajaan Indragiri pertama dengan Raja Narasinga II. Tanggul tanah ini sekarang terbelah oleh jalan.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan T tanggul tanah : ± 2-5 m
Lahan ± 16,19 m
Batas-Batas Situs Utara Sungai
Selatan Kebun Penduduk
Timur Kebun Penduduk
Barat Jalan
Fungsi awal dan fungsi sekarang Tempat pertahanan
Pemilik Pemda Kab. Indragiri Hulu
Pengelola Pemda Kab. Indragiri Hulu
Foto
Foto Objek
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
11. Makam Syekh Abdur Rauf Singkili KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 13/BCB-TB/B/10/2009
Nama Cagar Budaya Makam Syekh Abdur Rauf Singkili
Alamat
lan Jalan Danau Baru
9
�Jalan�Jalan Danau Baru
Jalan
Desa/Kelurahan/Nagari Danau Baru
Kecamatan Rengat Barat
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 17 km
Ibukota Prov. ± 144 km
Keletakan Geografis 15 mdpl
Aksesibilitas Situs Relatif mudah, untuk sampai ke lokasi bisa menggunakan roda 2
atau 4.
Letak Astronomis S 0° 20’ 14,4” E 102° 23’ 29,4”
Deskripsi Historis Syech Abdur Rauf Singkili adalah seorang ulama penyebar agam Islam di Kota lama yang berasal dari Aceh.
Deskripsi Arkeologis Lokasi makam ini berjarak sekitar 1 km ke arah selatan dari kawasan Kota Lama. Makam ini berada di tengah kebun karet. Makam ini merupakan makam tunggal, berjirat keramik biru berukuran 10 cm x 20 cm. Ukuran jirat 122 cm x 396 cm. Nisan terbuat dari batu andesit bertipe aceh, dengan ukuran nisan kaki : 46 cm x 14 cm x 17 cm dan ukuran nisan kepala : 31 cm x 18 cm x 12 cm.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan ± 122 cm x 396 cm
Lahan ± 100 m²
Batas-Batas Situs Utara Kebun karet
Selatan Kebun karet
Timur Kebun karet
Barat Kebun karet
Fungsi awal dan fungsi sekarang Pemakaman
Pemilik Datuk Johan
Pengelola Datuk Johan
Foto
Foto Objek
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
12. Makam Raja Uwok
KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 14/BCB-TB/B/10/2009
Nama Cagar Budaya Makam Raja Uwok
Alamat
Jalan Jalan Narasinga
Desa/Kelurahan/Nagari Kampung Dagang Kota Rengat
Kecamatan Rengat
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 2 km
Ibukota Prov. ± 157 km
Keletakan Geografis 14 mdpl
Aksesibilitas Situs Berada di tengah-tengah pemukiman penduduk. Di pinggir jalan
Narasinga. Relatif mudah diakses, untuk sampai ke lokasi bisa
menggunakan roda dua atau empat.
Letak Astronomis S 0°22’01,4” E 102°32’02,0”
Deskripsi Historis Raja Uwok atau dikenal dengan Raja Bergombak Raja Muda
Indragiri I merupakan Raja Muda di Kerajaan Indragiri yang
melaksanaan tugas pemerintahan semenjak tahun 1902, setelah
Raja Muda Yusuf. Beliau dinobatkan menjadi Raja Muda semasa
kepemimpinan Sultan Mahmudsyah Sultan Indragiri ke 25.
Deskripsi Arkeologis Makam ini berada dalam kompleks pemakaman yang terbagi dua bagian, dimana makam Raja Uwok berada di bagian dalam yang diberi pagar keliling dari tembok namun tak bercungkup merupakan hasil pemugaran Pemda Indragiri Hulu tahun 2007/2008. Dalam pagar keliling ini terdapat 2 buah makam. Makam ini telah diberi jirat keramik warna krem ukuran 30 cm 30 cm. Dua buah makam ini etrdiri dari makam Raja Uwok dan istrinya. Nisan Raja uwok berbentuk tipe gada terbuat dari coran semen kerikil, nisan kepala berukuran : 26 cm x 11cm x 11 cm, nisan kaki berukuran : 19 cm x 11 cm x 11 cm. Di sisi barat makam Raja Uwok terdapat makam istrinya dengan nisan terbuat dari coran semen kerikil berbentuk pipih. Nisan kepala berukuran 30 cm x 15 cm x 8 cm, nisan kaki berukuran 24 cm x 14 cm x 6 cm.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan ± 15 m x 5,9 m
Lahan ± 15 m x 5,9 m
Batas-Batas Situs Utara Makam keluarga raja-raja Indragiri
Selatan Makam keluarga raja-raja Indragiri
Timur Makam keluarga raja-raja Indragiri
Barat Masjid Raya Ar-Rahman
Fungsi awal dan fungsi sekarang Pemakaman
Pemilik Ahli waris
Pengelola Ahli waris
Foto
Foto Objek
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
13. Makam Raja Jumat dan Makam Raja Yusuf
KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 15/BCB-TB/B/10/2009
Nama Cagar Budaya Makam Raja Jumat dan Makam Raja Muda Yusuf
Alamat
Jalan Jalan Kampung Pulau
Desa/Kelurahan/Nagari Kampung Pulau
Kecamatan Rengat
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 2 km
Ibukota Prov. ± 157 km
Keletakan Geografis 14 mdpl
Aksesibilitas Situs Relatif mudah, untuk sampai ke lokasi bisa menggunakan roda
dua dan empat
Letak Astronomis S 0°21’45,2” E 102°32’14,5” BT
Deskripsi Historis Raja Muda Jumahat (Marhum Jumat) adalah seorang Raja Muda Indragiri semasa Sultan Indragiri ke-21 Raja Said gelar Sultan Said Modayat Syah. Memerintah Kesultanan Indragiri pada tahun + 1838 – 1876 M dan sebagai panglimanya ketika itu adalah “Tengku Sulung”. Beberapa sumber menyebutkan bahwa semasa pemerintahan Sultan Said Modayat Syah terjadi kudeta kekuasaaan, terjadi pertikaian antara Raja Muda dan Sultan. Sehingga Raja Muda Jumahat saudaranya sendiri dijadikan musuh. “Tengku Sulung” selaku panglimapun dijadikan musuh. Untuk menyelesaikan perselisihannya bersama Raja Muda “Jumahat”, maka Raja Said gelar Sultan Said Modayat Syah minta bantuan Belanda dengan perjanjian kontrak politik yang dinamakan “Traktaat Van Vride And Vreiendschap” pada tanggal 27 September 1838. Raja Muda Raja Jumahat Supletoir Contract tanggal 13 Januari + 1843 – 1858 M. Kemudian diperpanjang sampai 14 Juli 1858 oleh Residen Riau Carel Vrederick Goldman tanggal 10 Mei 1893 oleh Residen Peter Jean Batiste The Perez. Sedangkan Raja Muda Yusuf adalah seorang Raja Muda semasa Sultan Indragiri ke-24 (dua puluh empat), dan sebagai Sultan adalah Tengku Isa gelar Sultan Isa Mudayat Syah dinobatkan menjadi Raja pada tanggal 6 September 1887 – 1902 M. Dengan Raja Muda yang bernama Raja Yusuf dan Residen Riau adalah Antonie Renricgys Bertus Blokzil. Kemudian dari tahun 1902 sampai 1912 diadakan pemangku oleh Raja Muda Indragiri yang dipangku oleh Raja Uwok.
Deskripsi Arkeologis Makam Raja Jumaat dan Raja Muhammad Yusuf berada dalam area kompleks pemakaman yang diberi pagar keliling BRC. Jumlah makam yang berada di kompleks ini sekitar 34 buah makam. Makam Raja Jumaat dan Raja Muhammad Yusuf berada dalam cungkup beratap seng. Dalam cungkup ini terdapat 3 (tiga) buah makam, ketiga makam berjirat dari keramik putih berukuran 20 cm x 10 cm. Makam Raja Jumaat berada di sisi barat dengan nisan terbuat dari batu andesit berbentuk tipe Riau
(gada oktagonal/segi 8). Ukuran nisan kepala tinggi 90 cm dan lebar 21 cm, sedangkan ukuran nisan kaki tinggi 84 cm dan lebar 21 cm. Makam Raja Muhammad Yusuf berada di tengah dengan nisan terbuat dari kayu ulin berbentuk gada segi 4. Ukuran nisan kepala panjang 77 cm dan lebar 14 cm, sedangkan ukuran nisan kaki panjang 29 cm (bagian kaki nisan patah) dan lebar 13 cm..
Ukuran (Luas) Situs Bangunan ± 14,8 m x 27 m
Lahan ± 14,8 m x 27 m
Batas-Batas Situs Utara Kebun, makam
Selatan Kebun penduduk
Timur Jalan kampung dan sungai
Barat Kebun penduduk
Fungsi awal dan fungsi sekarang Pemakaman
Pemilik Wakaf
Pengelola Pemda Kab. Indragiri Hulu
Foto
Foto Objek
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
14. Kompleks Makam Mufti Kerajaan Indragiri Said Ali Al Idrus KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 18/BCB-TB/B/10/2013
Nama Cagar Budaya Kompleks Makam Mufti Kerajaan Indragiri Said Ali Al Idrus
Alamat
Jalan Narasinga
Dusun/Kampung/Jorong Kampung Jawa
Desa/Kelurahan/Nagari Rantau Mapesan
Kecamatan Rengat
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 3 km
Ibukota Prov. ± 227 km
Keletakan Geografis 6 mdpl
Aksesibilitas Situs Situs berada dalam bentang lahan datar. Areal sekitar lokasi merupakan perkebunan masyarakat yang ditanami dengan pinang, karet dll. Untuk menuju lokasi dapat menggunakan kendaraan roda dua dan empat.
Letak Astronomis S 00° 21’ 38‘’ E 102° 33’ 06,0”
Deskripsi Historis Makam mufti Kerajaan Indragiri ini adalah makam Said Ali Alaydrus yang menjadi mufti pada masa Sultan Hasan (sultan ke XVI) Kerajaan Indragiri. Adapun peran mufti pada masa itu adalah sebagai: pejabat, penasehat raja dibidang keagamaan. Adapun periodesasi jabatan yang Beliau duduki ini diperkirakan pada abad ke XVII. Selain sebagai mufti Beliau juga dikenal sebagai ulama dan tokoh penyebar agama Islam di Indragiri. Secara umum, pada areal makam Beliau ini (masih dalam satu pagar) terdapat 3 (tiga) buah makam lainnya. Berdasarkan keterangan masyarakat, tokoh-tokoh yang bermakam di lokasi ini antara lain: (1). Makam Said Ali Alaydrus, mufti Kerajaan Indragiri. (2). Makam Keramat Maryam (penyebutan masyarakat lokal). (3).Makam yang diperkirakan sebagai makam istri Said Ali Alaydrus, dan (4). Makam yang diperkirakan sebagai kerabat Said Ali Alaydrus. Pada areal luar pagar, masih banyak terdapat makam-makam lainnya yang diperkirakan makam keluarga dan kerabat-kerabat Beliau. Kompleks Makam ini pernah direhab oleh Pemda Kab. Indragiri Hulu khususnya pada bagian pagar dan jelan setapak pada tahun 2006. Makam ini ramai dikunjungi (ziarah) pada bulan-bulan tertentu.
Deskripsi Arkeologis Makam Mufti Kerajaan Indragiri berada dalam pagar tembok keliling. dalam tembok tersebut terdapat 3 buah makam, yaitu Makam Mufti Ali Idrus, Makam Istri Mufti Ali Idrus, dan Makam Maryam. Makam Maryam ini belum jelas siapa tokoh tersebut. Semua makam berjirat sederhana yang terbuat dari bata berplester semen. Jirat ini merupakan jirat baru. Nisan makam terbuat dari batu. Nisan makam Mufti ali Idrus terbuat dari batu andesit bertipe nisan Riau pada umumnya, yaitu berbentuk gada
segi delapan tanpa motif hias. Sementara makam istri Mufti ali Idrus terbuat dari batu andesit dan berbentuk pipih tanpa motif hias juga.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan ± 6 m x 2,5 m
Lahan ± 6 m x 2,5 m
Batas-Batas Situs Utara Kebun/ladang masyarakat
Selatan Jalan Kampung Jawa
Timur Kebun/ladang masyarakat
Barat Kebun/ladang masyarakat
Fungsi awal dan fungsi sekarang Pemakaman
Pemilik Ahli waris keturunan mufti
Pengelola Pemda Kab. Indragiri Hulu
Foto
Foto Bangunan
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
15. Makam Sultan Hasan
KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 19/BCB-TB/B/10/2013
Nama Cagar Budaya Makam Sultan Hasan
Alamat
Jalan Keramat Jaya
Dusun/Kampung/Jorong Dusun 4
Desa/Kelurahan/Nagari Desa Sungai Raya
Kecamatan Rengat
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 6 km
Ibukota Prov. ± 230 km
Keletakan Geografis 12 mdpl
Aksesibilitas Situs Situs berada dalam bentang lahan datar dengan kondisi tanah yang berawa-rawa. Secara umum lokasi berada di pinggir Sungai indragiri. Untuk menuju lokasi digunakan alat transportasi “ponton” untuk menyeberangi sungai. Selanjutnya dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 1,5 km.
Letak Astronomis S 00° 24’ 42,5 ‘’ E 102° 35’ 34,2 ‘’
Deskripsi Historis Sultan Hasan yang bergelar Salehuddin Keramat Syah merupakan Sultan Kerajaan Indragiri ke XVI. Beliau terkenal dengan sultan yang membuka dan mengembangkan pemukiman di daerah Sungai Raya yang sebelumnya berpusat di Kota Lama. Daerah Sungai Raya ini pada masa Beliau terkenal sebagai daerah penghasil rotan dan buah-buahan. Namun lambat laun karena pengaruh perkembangan zaman, daerah ini mulai ditinggalkan oleh penduduknya yang berlaih ke seberang sungai (Sungai Indragiri) yang cenderung lebih dekat ke pusat pemerintahan (kota Rengat). Salah satu alasan lain adalah sering terjadinya banjir yang menggenangi daerah Sungai Raya yang cenderung sama tinggi dengan Sungai Indragiri, sehingga pada saat air sungai naik daerah Sungai Raya seringkali mengalami banjir. Perpindahan masyarakat/penduduk di Sungai Raya ini terjadi pada sekitar tahun 1980-an. Sekarang daerah ini dijadikan sebagai lahan perkebunan sawit yang mulai intensif ditanami pada sekitar tahun 2010.
Deskripsi Arkeologis Makam Sultan Hasan berada di areal perkebunan. Terdiri dari sebuah makam yang telah diberi tembok keliling dari bata berplester semen. Tembok keliling ini merupakan bangunan baru yang dibuat oleh Pemda kab. Indragiri Hulu pada tahun 2000-an bersamaan dengan pengecatan nisan dan jirat makam. Makam ini terdiri dari jirat dan nisan yang semuanya terbuat dari batu granit. Yang menarik adalah pada umumnya nisan tipe Riau untuk laki-laki adalah berbentuk gada (baik segi 8 ataupun silinder) dan nisan perempuan berbentuk pipih. Tetapi nisan makam Sultan Hasan berbentuk pipih. Nisan ini bermotif hias sulur-suluran dan di bagian tengahnya berbentuk lingkaran. Sementara jirat makam berbentuk seperti sarkopagus/kubur
batu berbentuk persegi panjang yang terdiri dari wadah dan tutup, seluruh jirat terdapat motif hias sulur-suluran. Pada bagian jirat (penutup) sudah belah jadi tiga bagian, namun masih bisa menutup. Ukuran jirat 192,5 cm x 50,5 cm x 42,5 cm. Ukuran nisan kepala dan kaki sama, yaitu tinggi 95 cm, lebar 21,5 cm dan tebal 12,5 cm. Nisan makam menempel di jirat dengan menggunakan teknik seperti pasak, ujung nisan dibentuk lebih kecil dan pada bagian jirat dibuat lubang untuk menempelkan nisan.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan ± 5,10 m x 3,10 m
Lahan ± 5,10 m x 3,10 m
Batas-Batas Situs Utara Semak Belukar
Selatan Jalan semenisasi
Timur Sungai Indragiri
Barat Semak Belukar
Fungsi awal dan fungsi sekarang Pemakaman
Pemilik Ahli waris (keturunan sultan)
Pengelola Pemda Kab. Indragiri Hulu
Foto
Foto Bangunan
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
16. Makam Datuk Kulim
KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 20/BCB-TB/B/10/2013
Nama Cagar Budaya Makam Datuk Kulim
Alamat
Jalan Keramat Jaya
Dusun/Kampung/Jorong Dusun 4
Desa/Kelurahan/Nagari Sungai Raya
Kecamatan Rengat
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 6 km
Ibukota Prov. ± 230 km
Keletakan Geografis 14 mdpl
Aksesibilitas Situs Situs berada dalam bentang lahan datar dengan kondisi tanah yang berawa-rawa. Untuk menuju lokasi digunakan alat transportasi ponton untuk menyeberangi sungai. Selanjutnya dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 1,5 km.
Letak Astronomis S 00° 24’ 30,7 ‘’ E 102° 35’ 75,3 ‘’
Deskripsi Historis Datuk Kulim merupakan salah seorang pembantu Sultan Hasan (Sultan Kerajaan Indragiri ke XVI). Pada Kerajaan Indragiri jabatan Beliau sebagai pembantu raja secara umum adalah sebagai penasehat raja khususnya pada bidang spiritual. Makam ini sekarang sudah dipenuhi oleh semak belukar. Pada bagian luar pagar juga terdapat beberapa buah makam yang diperkirakan sebagai makam kerabat dan keluarga Beliau. Sekarang areal sekeliling makam ini sudah ditanami sawit oleh masyarakat yang mulai intensif dilakukan pada tahun 2010.
Deskripsi Arkeologis Makam ini berada di areal perkebunan sawit tidak jauh dari makam Sultan Hasan sekitar 300 m ke arah timur. Makam ini pada saat ditemukan tertutup semak belukar. Makam ini berada pada sebuah pagar besi, selain makam datuk kulim juga terdapat sebuah makam di luar pagar namun tidak diketahui siapa tokoh yang dimakamkan. Makam Datuk Kulim tidak berjirat. Nisan makam berbentuk pipih, terbuat dari batu andesit berbentuk pipih dengan motif hias seperti nisan Sultan Hasan, namun ukuran nisan ini lebih kecil dari nisan Sultan Hasan. Nisan makam bermotif sulur-suluran dan pada bagian tengahnya gterdapat sebuah lingkaran. Ukuran nisan tinggi 52 cm, lebar 22 cm dan tebal 5 cm.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan ± 2,00 m x 1,00 m
Lahan ± 2,00 m x 1,00 m
Batas-Batas Situs Utara Kebun sawit
Selatan Makam Raja Riansyah
Timur Kebun sawit
Barat Kebun sawit
Fungsi awal dan fungsi sekarang
Pemilik Ahli waris (keturunan)
Pengelola Pemda Kab. Indragiri Hulu
Foto
Foto Bangunan
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
17. Makam Raja Riansyah
KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 21/BCB-TB/B/10/2013
Nama Cagar Budaya Makam Raja Riansyah
Alamat
Jalan Keramat Jaya
Dusun/Kampung/Jorong Dusun 4
Desa/Kelurahan/Nagari Desa Sungai Raya
Kecamatan Rengat
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 7 km
Ibukota Prov. ± 166 km
Keletakan Geografis 13 mdpl
Aksesibilitas Situs Situs berada dalam bentang lahan datar dengan kondisi tanah yang berawa-rawa. Untuk menuju lokasi digunakan alat transportasi “ponton” untuk menyeberangi sungai. Selanjutnya dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 1,5 km.
Letak Astronomis S 00° 24’ 32,1‘’ E 102° 35’ 76,2“
Deskripsi Historis Raja Riansyah adalah salah seorang pembesar di Kerajaan Indragiri. Beliau merupakan pembantu Sultan Kerajaan Indragiri pada masa Sultan Hasan (Sultan Kerajaan Indragiri ke XVI). Secara khusus Beliau adalah seorang raja adat (yang khusus membidangi bidang adat). Selain sebagai pembantu sultan Beliau dikenal juga sebagai seorang ulama (tokoh spiritual).
Deskripsi Arkeologis Makam Raja Riansyah berada di sisi selatan dari makam datuk Kulim sekitar 50 m. Makam ini berada pada sebuah pagar besi yang ditutupi oleh semak belukar. Makam ini tanpa jirat. Nisan makam berbentuk pipih dengan terdapat sayap di kedua sisinya. Motif nisan berupa stiliraan kaligrafi dan geometris. Ukuran nisan kepala : tinggi 65 cm, lebar 26 cm dan tebal 10 cm. Sedangakan nisan kaki berukuran tinggi 47 cm, lebar 21 cm, dan tebal 10,5 cm.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan ± 2,00 m x 1,00 m
Lahan ± 2,00 m x 1,00 m
Batas-Batas Situs Utara Makam Dt. Kulim
Selatan Sungai Indragiri
Timur Kebun sawit
Barat Kebun sawit
Fungsi awal dan fungsi sekarang Pemakaman
Pemilik Ahli waris (keturunan)
Pengelola Pemda Kab. Indragiri Hulu
Foto
Foto Objek
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
18. Kompleks Makam Raja dan Menteri Kerajaan Indragiri KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 22/BCB-TB/B/10/2013
Nama Cagar Budaya Kompleks Makam Raja dan Menteri Kerajaan Indragiri
Alamat
Jalan Jl. Hang Lekir
Dusun/Kampung/Jorong Kampung Besar Kota
Desa/Kelurahan/Nagari Kombersko (Kampung Besar Kota)
Kecamatan Rengat
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 1 km
Ibukota Prov. ± 160 km
Keletakan Geografis 5 mdpl
Aksesibilitas Situs Situs berada dalam bentang lahan datar. Secara umum berada di sekitar permukiman penduduk dan pusat kota.
Letak Astronomis S 00° 22’ 04,6 ‘’ E 102° 32’ 31,1 ‘’
Deskripsi Historis Kompleks Makam Menteri Kerajaan Indragiri merupakan lahan bagi pemakaman Raja-raja Indragiri, menteri, keluarga beserta pembesar Kerajaan Indragiri lainnya. Secara umum kompleks pemakaman ini yang dimakamkan adalah Sultan KerajaanIndragiri ke XVIII – XXV. Namun makam pada area ini yang masih dapat diketahui antara lain
Raja Haji Muhammad gelar Engku Togok. Engku Togok adalah Mentri Kelautan Kerajaan Indragiri yang diberi kekuasan oleh Sultan Isa (Sultan Indragiri ke XXIV). untuk untuk menjalankan tugas pemungutan Cukai di Kawasan Laut yang meliputi: Kampung Laut, Concong Luar dan Concong Dalam, Kabupaten Indragiri Hilir sekarang. Beliau adalah orang yang membangun Istana Menteri Kerajaan Indragiri yang lazim dikenal masyarakat Rengat dengan sebutan Rumah Tinggi Rengat,dibangun pada tahun 1885 M
Raja Mun Bungsu gelar Sultan Mun, merupakan Sultan ke XIX yang memerintah pada tahun 1815 – 1827. Ketika itu Pusat Pemerintahan Kerajaan Indragiri berada di Raja Pura atau Desa Japura sekarang. Beliau dimakamkan disamping Ayahndanya Sultan Ibrahim Sultan Kerajaan Indragiri.
Berdasarkan keterangan masyarakat dan pertanggalan pada objek, terdapat beberapa kali rehab yang dilakukan pada objek antara lain: pagar, gerbang pada tahun 2002 dan jirat pada tahun 2013 yang dilakukan oleh pemda Kab. Indragiri.
Deskripsi Arkeologis Lokasi pemakaman ini sudah bercampur dengan pemakaman baru. Namun makam lama dapat dilihat dari bentuk nisan. Semua nisan makam merupakan nisan tipe Riau berbentuk gada segi delapan. Terbuat dari batu granit, tanpa ragam hias.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan ± 500 m
Lahan ± 500 m
Batas-Batas Situs Utara Jl. Hang Lekir
Selatan Panti Asuhan Pertiwi
Timur Masjid Ar-Rahman
Barat Rumah Penduduk
Fungsi awal dan fungsi sekarang Pemakaman
Pemilik Pemda Kab. Indragiri
Pengelola Pemda Kab. Indragiri
Foto
Foto Objek
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
19. Makam Andi Sumpu Muhammad (Jukse Besi)
KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 23/BCB-TB/B/10/2013
Nama Cagar Budaya Makam Andi Sumpu Muhammad (Jukse Besi)
Alamat
Jalan Jl. Kompleks Narasinga II
Dusun/Kampung/Jorong Dusun I Kota Lama
Desa/Kelurahan/Nagari Kota Lama
Kecamatan Rengat Barat
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 20 km
Ibukota Prov. ± 200 km
Keletakan Geografis 28 mdpl
Aksesibilitas Situs Situs berada dalam bentang lahan datar. Untuk menuju lokasi dapat menggunakan kendaraan roda dua dan empat.
Letak Astronomis S 00° 20’ 87,6 ‘’ dan E 102° 23’ 78,5 ‘’ dan 30 mdpl
Deskripsi Historis Andi Sumpu Muhammad merupakan salah seorang panglima Raja Narasinga II (pada sekitar abad ke XV). Sebagai panglima Kerajaan Indragiri Beliau bergelar Panglima Jukse Besi. Secara umum makam ini sudah dipugar pada tahun 2009 oleh pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu.
Deskripsi Arkeologis Makam Andi Sumpu Muhammad tidak bernisan, namun yang menarik perhatian adalah ukuran nisan makam yang sangat panjang, yaitu 13,10 x 3,5 m.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan ± 16,30 m x 9 m
Lahan ± 18, 80 m x 10,50 m
Batas-Batas Situs Utara Kebun sawit
Selatan Taman Kawasan Kota Lama /Toilet
Timur Jalan/Taman Kawasan Kota Lama
Barat Taman Kawasan Kota Lama/ Kebun Karet
Fungsi awal dan fungsi sekarang Pemakaman
Pemilik Masyarakat
Pengelola Pemda Kab. Indragiri Hulu
Foto
Foto Objek
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
20. Makam Sultan Muzafarsyah
KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 24/BCB-TB/B/10/2013
Nama Cagar Budaya Makam Sultan Muzafarsyah
Alamat
Jalan Jl. Kompleks Narasinga II
Dusun/Kampung/Jorong I Kota Lama
Desa/Kelurahan/Nagari Kota Lama
Kecamatan Rengat Barat
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 20 km
Ibukota Prov. ± 200 km
Keletakan Geografis 23 mdpl
Aksesibilitas Situs Situs berada dalam bentang lahan miring (lereng). Secara umum lokasi berada di areal semak belukar. Untuk menuju lokasi dapat menggunakan kendaraan roda dua dan empat.
Letak Astronomis S 00° 20’ 93,4‘’ E 102° 23’ 84,0”
Deskripsi Historis Sultan Muzafarsyah merupakan Sultan Kerajaan Indragiri ke XIV yang memerintah pada tahun (1707–1715 M). Sultan Muzafarsyah ini merupakan ayah dari Sultan Hasan Sultan Kerajaan Indragiri ke XVI.
Deskripsi Arkeologis Makam Sultan Muzafarsyah ini satu kompleks (dalam satu pagar) dengan Makam Raja Usman. Makam ini menggunakan jirat yang terbuat dari bata berplester semen. Nisan makam hanya ada sebuah, yaitu pada bagian kepala. Nisan terbuat dari batu andesit, berbentuk pipih dengan motif hias seperti stiliran kaligrafi dan gometris. Nisan memiliki tinggi 40 cm dan lebar 16 cm
Ukuran (Luas) Situs Bangunan ± 2,85 m x 1,00 m
Lahan ± 23,42 m x 12 m
Batas-Batas Situs Utara Makam Andi Sumpu Muhammad (Panglima Jukse Besi)
Selatan Makam Raja Usman Fadillah
Timur Taman Kawasan Kota Lama
Barat Taman Kawasan Kota Lama
Fungsi awal dan fungsi sekarang Pemakaman
Pemilik Pemda Kab. Indragiri
Pengelola Pemda Kab. Indragiri
Foto
Foto Objek
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
21. Makam Raja Usman Fadillah
KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 25/BCB-TB/B/10/2013
Nama Cagar Budaya Makam Raja Usman Fadillah
Alamat
Jalan Jl. Kompleks Narasinga II
Dusun/Kampung/Jorong I Kota Lama
Desa/Kelurahan/Nagari Kota Lama
Kecamatan Rengat Barat
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 20 km
Ibukota Prov. ± 200 km
Keletakan Geografis 28 mdpl
Aksesibilitas Situs Situs berada dalam bentang lahan datar. Untuk menuju lokasi dapat menggunakan kendaraan roda dua)dan empat.
Letak Astronomis S 00° 20’ 90,8 ‘’ E 102° 23’ 77,2 ‘’
Deskripsi Historis Raja Usman Fadillah yang bergelar Tun Kecik Mangkubumi Indragiri merupakan salah seorang pembesar Kerajaan Indragiri yang memiliki jabatan sebagai Bendahara Kerajaan. Jabatan sebagai bendahara Kerajaan Indragiri ini Beliau duduki pada masa Raja Narasinga II (Sultan Kerajaan Indragiri ke IV). Sebagai catatan, dalam areal pagar Raja Usman Fadillah ini juga terdapat makam tokoh kerajaan lainnya yaitu Makam Sultan Muzafarsyah. Makam ini pernah dipugar oleh pemerintah daerah Kabupaten Indragiri Hulu pada tahun 2009 (Disporabudsata).
Deskripsi Arkeologis Makam Usman Fadillah berada pada tembok keliling yang terbuat dari bata berplester semen. Jirat makam berbentuk tingkat 3 terbuat dari keramik porselein putih berukuran 10 cm x 10 cm. Jirat ini merupakan hasil pemugaran Pemda Kab. Indragiri Hulu Disporabudsata pada tahun 2009. Nisan makam berbentuk pipih terbuat dari batu andesit. Nisan makam pada kedua sisinya terdapat sayap, namun pada bagian atasnya sudah patah. Motif hias nisan berupa stiliran kaligrafi dan geometris. Jirat makam memiliki luas 2,70 m x 1,90 m.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan ± 7,75 m x 6,4 m
Lahan ± 23,42 m x 12 m
Batas-Batas Situs Utara Makam Sultan Muzafarsyah
Selatan Taman Kawasan Kota Lama
Timur Taman Kawasan Kota Lama
Barat Jl. Kompleks Narasinga II
Fungsi awal dan fungsi sekarang Pemakaman
Pemilik Pemda Kab. Indragiri
Pengelola Pemda Kab. Indragiri
Foto
Foto Objek
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
22. Makam Pendekar Bincit
KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 26/BCB-TB/B/10/2013
Nama Cagar Budaya Makam Pendekar Bincit
Alamat
Jalan Jl. Kompleks Narasinga II
Dusun/Kampung/Jorong I Kota Lama
Desa/Kelurahan/Nagari Kota Lama
Kecamatan Rengat Barat
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 20 km
Ibukota Prov. ± 200 km
Keletakan Geografis 23 mdpl
Aksesibilitas Situs Situs berada dalam bentang lahan miring (lereng). Secara umum lokasi berada di areal semak belukar. Untuk menuju lokasi dapat menggunakan kendaraan roda 2 (dua) dan 4 (empat) dan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh ± 0,8 km.
Letak Astronomis S 00° 20’ 93,4 ‘’ E 102° 23’ 84,0‘’
Deskripsi Historis Masih diperlukan kajian lanjutan guna mengetahui ketokohan dari Pendekar Bincit karena sejauh ini belum ada literatur atau referensi terkait objek. Namun berdasarkan keterangan Saharan Juru Pelihara Makam Raja Narasinga II, Pendekar Bincit ini merupakan salah seorang Dubalang Kerajaan Indragiri sebelum pusat Kerajaan dipindahkan ke Japura.
Deskripsi Arkeologis Makam ini berada di areal bersemak sekelilingnya. Bahkan dari dalam jirat tumbuh batang pohon yang sudah tinggi. Jirat makam terbuat dari bata berplester semen berukuran 2,3 m x 1,5 m. Nisan makam berbentuk gada dengan bagian ujung/atasnya meruncing/lancip. Nisan terbuat dari batu andesit tanpa motif hias.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan ± 23,41 m x 21,41 m
Lahan ± 50 x 50 m2
Batas-Batas Situs Utara Semak belukar
Selatan Semak belukar
Timur Semak belukar
Barat Semak belukar
Fungsi awal dan fungsi sekarang Pemakaman
Pemilik Pemda Kab. Indragiri
Pengelola Pemda Kab. Indragiri
Foto
Foto Objek
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
23. Kompleks Makam Japura IV
KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 27/BCB-TB/B/10/2013
Nama Cagar Budaya Kompleks Makam Japura IV
Alamat
Jalan Jalan Desa Japura/RT 02
Dusun/Kampung/Jorong Dusun I
Desa/Kelurahan/Nagari Japura
Kecamatan Lirik
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 35 km
Ibukota Prov. ± 190 km
Keletakan Geografis 29 mdpl
Aksesibilitas Situs Situs berada dalam bentang lahan miring. Secara umum lokasi berada di areal perkebunan sawit. Untuk menuju lokasi dapat menggunakan kendaraan roda dua dan empat.
Letak Astronomis S 00° 21’ 60,8 ‘’ E 102° 21’ 02,3 ‘’
Deskripsi Historis Masih belum diketahui secara pasti ketokohan pada makam karena belum ada literatur atau referensi terkait objek. Selain itu berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap masyarakat sekitar, tidak diketahui tentang ketokohan objek. Identifikasi yang dilakukan terhadap objek, berdasarkan analisis bentuk nisan diperkirakan ketokohan objek masih merupakan kerabat atau keluarga Kerajaan Indragiri.
Deskripsi Arkeologis Kompleks Makam Japura IV ini berada ke arah selatan dari Makam Japura III sekitar 200 m. Lokasi berada di atas tanah yang agak tinggi. Saat ditemukan kondisi pemakaman ini tertutup semak belukar, sehingga harus dilakukan pembersihan semak dengan mesin potong rumput. Lahan area pemakaman terjadi semak. Hanya ada sebuah nisan (tidak sepasang) pada makam.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan Tinggi nisan: 15 cm; D atas=13 cm; D bawah=16 cm
Lahan ± 2,65 x 1,9 m
Batas-Batas Situs Utara Perkebunan sawit
Selatan Perkebunan sawit
Timur Perkebunan sawit
Barat Perkebunan sawit
Fungsi awal dan fungsi sekarang Pemakaman
Pemilik Masyarakat
Pengelola Pemda Kab. Indragiri Hulu
Foto
Foto Bangunan
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
24. Kompleks Makam Japura V
KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 28/BCB-TB/B/10/2013
Nama Cagar Budaya Kompleks Makam Japura V
Alamat
Jalan Jalan Desa Japura
Dusun/Kampung/Jorong Dusun I
Desa/Kelurahan/Nagari Japura
Kecamatan Lirik
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 35 km
Ibukota Prov. ± 190 km
Keletakan Geografis 24 mdpl
Aksesibilitas Situs Situs berada dalam bentang lahan miring. Situs berada dalam areal gudang Pertamina. Untuk menuju lokasi dapat menggunakan kendaraan roda dua dan empat.
Letak Astronomis S 00° 21’ 72,6 ‘’ E 102° 20’ 91,4‘’
Letak Astronomis�Deskripsi Historis
Deskripsi Historis
Masih belum diketahui secara pasti identifikasi pada kompleks pemakaman ini, karena belum ada literatur atau referensi terkait objek. Selain itu berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap masyarakat sekitar, tidak diketahui tentang ketokohan objek. Namun berdasarkan hasil kajian lapangan sementara tim pelaksana, kompleks pemakaman ini masih satu kompleks dengan Makam Raja-Raja Japura III. Namun sekarang makam-makam tersebut sudah dipisahkan oleh jalan yang membelah masing-masing objek. Diperkirakan makam-makam ini masih keluarga atau kerabat dari Raja-Raja Japura III. Berdasarkan hasil diskusi tim lapangan, tim merekomendasikan agar makam-makam pada lokasi ini dimasukan satu daftar dengan Makam Raja-Raja Japura III.
Deskripsi Arkeologis Lokasi Kompleks Makam Japura V berada di sisi barat dari Kompleks Makam Japura III sekitar 100 m. Kompleks pemakaman ini juga tertutup semak belukar, sehingga harus dibersihkan dahulu sekeliling pemakaman menggunakan mesin potong rumput. Kompleks makam aberada di tanah yang agak tinggi dari jalan sekitar sekitar 1 m. Makam-makam tersebut tidak berjirat. Secara arkeologis makam tersebut merupakan makam lama bertipe nisan Riau. Nisan makam terbuat dari batu granit, terdiri dari dua macam jenis yaitu nisan berbentuk gada/silinder dan nisan berbentuk pipih.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan ± 8 m x 6 m
Lahan ± 8 m x 6 m
Batas-Batas Situs Utara Gudang Pertamina
Selatan Gudang Pertamina
Timur Makam Japura III/jalan perumahan Pertamina
Barat Gudang Pertamina
Fungsi awal dan fungsi sekarang Pemakaman
Pemilik Masyarakat/Pertamina
Pengelola Pemda Kab. Indragiri Hulu
Foto
Foto Bangunan
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
25. Masjid Raja Pauh Ranap
KOMPONEN DATA
DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 29/BCB-TB/B/10/2013
Nama Cagar Budaya Masjid Raja Pauh Ranap
Alamat
Jalan Jl. Sultan Ibrahim
Dusun/Kampung/Jorong Pauh Ranap RT 02/RW 02
Desa/Kelurahan/Nagari Pauh Ranap
Kecamatan Peranap
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 80 km
Ibukota Prov. ± 150 km
Keletakan Geografis 39 mdpl
Aksesibilitas Situs Untuk mencapai kawasan lokasi masjid Radja Pauh Ranap ini para pengunjung dapat menggunakan dua jalan alternatif, jika ingin menggunakan kendaraan bermotor roda empat pengunjung harus menempuh jarak tempuh + 10 km dari pusat perkantoran kecamatan peranap dengan melewati route perjalanan darat melewati dua desa yang berdekatan dengan kawasan tersebut.
Letak Astronomis S 00° 32’ 23,7 ‘’ E 101° 58’ 38,9‘’
Deskripsi Historis Masjid Radja Pauh Ranap adalah sebuah masjid kuno yang dibangun oleh Radja Muda Peranap yang bernama Muhammad Ibrahim pada tahun 1929. Radja Muda Peranap adalah seorang Radja muda yang memangku jabatan sebagai wakil Sultan Indragiri, yaitu pada masa Sultan Indragiri yang ke-XXV yang bernama Tengku Mahmud gelar Sultan Mahmudsyah, yang memrintah mulai dari 3 September 1912 sampai 17 Maret 1963 M. Radja Muda Peranap yang bernama Muhammad Ibrahim diberi keku`asaan untuk menjalankan sistem pemerintahan mewakili Sultan memimpin dan membangun wilayah disatu daerah yang disebut Pauh Ranap dinobatkan pada tanggal 21 Januari 1920. Ditempat inilah Radja Muda Peranap Muhammad Ibrahim membangun komplek dan istana kerajaan yang letaknya tidak berjauhan dari tempat tinggal raja dengan istana. Disekitar komplek perumahan tempat tinggal Raja, Raja Muda Peranap atas persetujuan Sultan Mahmudsyah, beliau membangun sebuah Mesjid dengan arsitektur bangunan unik memilili nilai seni yang mencerminkan dan identik dengan khasanah Islamis budaya melayu. Bangunan Mesjid tersebut dibuat dari bahan kayu dengan jenis kayu Ulin. Menurut keterangan sumber, kayu Ulim sebagai bahan bangunan yang digunakan sebagai bahan bangunan didatangkan dari kalimantan. Sedangkan arsitek perancangnya didatangkan dari negeri China. Setelah bangunan selesai, arsitek sekaligus tukang pengerjaan bangunan mesjid tersebut wafat akibat jatuh dari bangunan atas puncak mesjid tersebut. Selain digunakan sebagai tempat ibadah dan peringatan hari-hari besar islam, fungsi mesjid tersebut juga digunakan
sebagai tempat bermusyawarah pejabat pembesar kerajaan dan tokoh agama, sebab pada Arsitektur bengunan Mesjid ini dilengkapi dengan tata ruang yang bagian atasnya, tepatnya di kuba Masjid terdapat ruangan yang dilengkapi dengan bangku panjang yang melingkar mengikuti sudut dan sisi persegi delapan dari bangunan tersebut. Pada ruangan tersebut terdapat sebuah tetawak atau gong yang digunakan sebagai bunyian isyarat keputusan maklumat dan tanda alarm lainnya. Kemudian Raja Muda Peranap Muhammad Ibrahim wafat pada tahun 1956 dan dimakamkan di Mi’rab Masjid tersebut. Hingga saat ini Mesjid ini di sebut Mesjid Radja Pauh Ranap Kecamatan Peranap.
Deskripsi Arkeologis Masjid Radja Pauh Ranap adalah sebuah bangunan kuno yang memiliki keunikan Arsitektur Spesifik, yang mengandung nilai seni budaya. Keberadaan banguan Masjid Radja ini terletak diatas tanah seluas 200 M2 yang dikelilingi oleh tanah milik masyarakat dan pemakaman umum dengan posisi tepatnya berada di pinggir sungai Indragiri ( Batang Kuantan)+ 120 M dari sungai didesa pauh ranap kecamatan peranap kebupaten Indragiri Hulu, terletak disebuah dusun yang bernama dusun padang guntung, oleh masyarakat setempat dusun tersebut lebih dikenal dengan sebutan dusun kampung terendam, letaknya tidak terlalu jauh dari pusat perkotaan kecamatan peranap. Dua desa yang dilewati tersebut adalah Desa Napal dan Desa Semelinang Tebing (Semelinang Laut). Alternatif lain pengunjung dapat menggunakan sepeda motor atau jenis kendaraan roda dua lainnya untuk menuju lokasi atau berjalan kaki menuju lokasi dengan route perjalanan pasar peranap menuju dermaga penyeberangan ke desa pauh ranap dengan menggunakan alat penyeberangan kompang (perahu motor). Dari pasar peranap untuk mencapai lokasi Mesjid Radja Pauh Ranap ini harus menempuh jarak dengan jarak tempuh + 3 Km dengan menggunakan kendaraan roda dua atau berjalan kaki. Untuk memperlancar hubungan arus transportasi penyeberangan menuju lokasi dan akses lainnya saat ini sedang dibangun jembatan penyeberangan yang menghubungkan desa/kelurahan peranap dengan desa pauh ranap tempat/ lokasi Masjid Radja Pauh Ranap berada. Sebuah jembatan yang dibangun sebagai upaya pengembangan Infrastruktur adalah program lanjutan prakarsa Bapak Drs. H. R. Thamsir Rachman. M.M. Raja muda Indragiri yang dipertuan muda semasa menjabat sebagai Bupati Indragiri Hulu.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan ± 23,41 m x 21,41 m
Lahan ± 50 x 50 M2
Batas-Batas Situs Utara Tanah Milik Masyarakat
Selatan Jalan Sultan Ibrahim
Timur Tanah Masyarakat dan Sungai Indragiri
Barat Tempat Pemakaman Umum
Fungsi awal dan fungsi sekarang Tempat ibadah
Pemilik Masyarakat
Pengelola Masyarakat
Foto
Foto Bangunan
Foto Lingkungan
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan 7 – 14 Juni 2017
Pengentri Data Marjohan Syarif dan Dafriansyah Putra
Top Related