7/25/2019 CPO & PKO
1/35
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak
masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya
menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama
dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit.
Kelapa sawit mengandung kurang lebih !" perikarp dan #!" persen buah
yang dilapisi kulit yang tipis, kadar minyak dalam perikarp sekitar $% & %! persen.
'rude Palm il adalah minyak kelapa sawit mentah yang berwarna kemerah&
merahan yang diperoleh dari hasil ekstraksi atau dari proses pengempaan daging buah
kelapa sawit.
Palm kernel il (PK) adalah minyak yang dihasilkan dari inti sawit. Proses
awalnya sama seperti pengolahan kelapa sawit menjadi 'P. Pada pengolahan kelapa
sawit menjadi PK setelah proses pengepresan maka terjadi pemisahan antara minyak
sawit dengan kernel, sabut dan ampasnya.
#. umusan *asalah
a. +pa saja produk turunan 'P dan bagaimana ara memprosesnya-
b. Bagaimana ara memproses biji menjadi inti kernel-
. +pa saja produk turunan dari inti kernel dan bagaimana ara memprosesnya-
$. ujuan
a. *engethaui produk turunan 'P dan ara memprosesnya.
b. *engetahui ara memproses biji menjadi inti kernel.
. *engetahui produk turunan dari inti kernel dan ara memprosesnya.
7/25/2019 CPO & PKO
2/35
BAB II
DASAR TEORI
1. Biodiesel
Biodiesel adalah bioenergi atau bahan bakar nabati yang dibuat dari minyak
nabati, turunan tumbuh&tumbuhan yang banyak tumbuh di /ndonesia seperti
kelapa sawit, kelapa, kemiri, jarak pagar, nyamplung, kapok, kaang tanah dan
masih banyak lagi tumbuh&tumbuhan yang dapat meproduksi bahan minyak
nabati (BB0) dan dalam penelitian ini bahan bakar nabati berasal dari minyak
kaang tanah setelah mengalami beberapa proses seperti ektraksi, transesteriikasi
diperoleh metil ester (biodiesel), kemudian biodiesel diampur dengan bahan
bakar solar. 2asil ampuran itu disebut B1!,B#! dengan tujuan agar bahan bakar
B1!, B#! ini mempunyai siat&siat isis mendekati siat&siat isis solar sehingga
B1! B#! dapat dipergunakan sebagai pengganti solar.
#. *argarin
*argarin adalah produk lemak minyak seperti mentega yang di buat dengan
ara menghidrogenasi minyak atau lemak nabati. 3eara sepintas lalu, margarin
dan mentega hampir sama, sehingga banyak orang awan yang tidak bisa
membedakannya. Padahal seara teksture dan organoleptik, margarin sangat
berbeda dari mentega. Baik dari segi warna, rasa ataupun titik leleh. *argarin
memiliki teksture yang lebih padat dan kaku daripada mentega. 4arna yang lebih
kuning dan lebih stabil di suhu ruang sehingga tidak mudah meleleh.
Karena terbuat dari minyak5lemak nabati, maka kandungan asam lemak yang
terdapat dalam margarin lebih banyak mengandung asam lemak tidak jenuh dari
pada lemak jenuhnya. 6engan tingginya kadar asam lemak tidak jenuh, margarin
lebih menyehatkan karena mempunyai kadar kolesterol yang rendah. *inyak
lemak nabati yang biasanya di gunakan untuk membuat margarin adalah
lemak5minyak kelapa sawit. Karena terbuat dari lemak minyak nabati yang berasal
dari tumbuh&tumbuhan, harga margarin biasanya lebih murah daripada mentega.
7/25/2019 CPO & PKO
3/35
$. 'ooa Butter 3ubstitutes ('B')
'okelat adalah produk yang seara struktur tersusun dari material padat (solid)
yang tersebar dalam minyak 5 lemak. *aterial padat tersebut dapat berupa gula,
tepung okelat maupun susu. 6itinjau dari komposisi bahan baku, okelat
mengandung # sampai %!" minyak 5 lemak.
%. 3abun
3abun adalah bahan yang digunakan untuk menui, baik pakaian, perabotan,
badan, dan lain&lain yang terbuat dari ampuran alkali, dan trigliserida dari lemak.
3abun dibuat seara kimia melalui reaksi saponiikasi atau disebut juga reaksi
penyabunan. 6alam proses ini asam lemak akan terhidrolisa oleh basa membentuk
gliserin dan sabun mentah. 3abun tersebut kemudian akan di olah lagi untuk
menyempurnakannya hingga kemudian sampai ke kita. 3abun pada mulanya
berbentuk batang. Lalu seiring dengan kemajuan 7aman, di buatlah sabun olek,
sabun sintetis atau deterjen.
7/25/2019 CPO & PKO
4/35
BAB III
PEMBAHASAN
1. Produk urunan 'P (Crude Palm Oil)
+. Biodiesel
+lat yang digunakan
a. Buret
*engeluarkan larutan dengan volume
tertentu.
b. Breaker glass
Beaker glass adalah
sebuah wadah berbentuk
silinder dengan dasar yang
rata dan pada mulutnya
terdapat monong atau paruh
keil yang berungsi sebagai
orong untuk menuangkan
airan agar tidak tumpah ke mana&mana.
7/25/2019 CPO & PKO
5/35
. 8elas 9kur
*engukur volume larutan.
d. 'orong Pisah
*emisahkan dua maam
pelarut yang tidak saling
berampur sebagaimana dalam
proses ekstraksi air&air.
memisahkan airan dari airan
yang lain berdasarkan berat
jenisnya.
e. ermometer
7/25/2019 CPO & PKO
6/35
9ntuk mengukur
suhu.
. :rlenmeyer
*enyimpan dan memanaskan
larutan dan menampung iltrate
hasil penyaringan.
g. 3tati
*enegakkan orong, buret.
h. Piknometer
7/25/2019 CPO & PKO
7/35
9ntuk mengukur massa jenis suatu
7at atau menentukan densitas airan.
i. ven
*engeringkan peralatan
yang akan digunakan.
j. ;isometer
+lat yang digunakan
untuk mengukur viskositas
luida.
7/25/2019 CPO & PKO
8/35
k. 0eraa digital
9ntuk mengukur massa
benda.
l. eaktor
eaktor membran
yang digunakan adalah
jenis membran
polypropilen dengan
ukuran pori !,1
7/25/2019 CPO & PKO
9/35
pada reaksi pembuatan biodiesel. Banyak katalis yang digunakan
bergantung dari seberapa banyak asam minyak nabati tersebut. *inyak
nabati memilik berat jenis !,=% pada suhu #!>'.
b. +lkohol
+lkohol yang biasa digunakan pada pembuatan biodiesel adalah
metanol dan etanol. *etanol dan etanol yang dapat digunakan hanya yang
murni 1!!". *etanol merupakan alkohol yang paling banyak digunakan
dalam pembuatan biodiesel. *etanol disukai karena hanya memiliki satu
rantai ikatan karbon, sedangkan etanol memiliki dua ikatan karbon. :tanol
memilik siat yang sama dengan metanol yaitu memiliki warna yang
bening seperti air, mudah menguap, mudah terbakar dan mudah terampus
dengan air. *etanol memiliki densitas !,?=1@ sedangkan etanol memiliki
densitas sebesar !,?=.
. Katalis
Katalis adalah 7at yang digunakan untuk memperepat reaksi antara
7at&7at lain. Katalis yang mungkin digunakan adalah natrium hidroksida
atau kalium hidroksida. Katalis akan memeahkan minyak nabati dan
melepaskan ester, begitu ester bebas, mereka akan menempel pada
alkohol. 3edangkan katalis dan gliserol akan mengendap. Aumlah katalis
yang digunakan harus tepat. Pemakaian katalis yang terlalu sedikit akan
menyebabkan minyak dan alkohol tidak bereaksi, apaila jumlah katalis
yang digunakan terlalu banyak akan menyebabkan ampuran teremulsi.
Proses Pengolahan Biodiesel
a. ransesteriikasi
Proses transesteriikasi meliputi dua tahap. ransesteriikasi 1 yaitu
penampuran antara kalium hidroksida (K2) dan metanol ('2$!2)
dengan minyak sawit. eaksi transesteriikasi / berlangsung sekitar # jam
pada suhu @&@>'. Bahan yang pertama kali dimasukkan ke dalam
7/25/2019 CPO & PKO
10/35
reaktor adalah asam lemak yang selanjutnya dipanaskan hingga suhu yang
telah ditentukan. eaktor transesteriikasi dilengkapi dengan pemanas dan
pengaduk. 3elama proses pemanasan, pengaduk dijalankan. epat pada
suhu reator $>', ampuran metanol dan K2 dimasukkan ke dalam
reator dan waktu reaksi mulai dihitung pada saat itu. Pada akhir reaksi
akan terbentuk metil ester dengan konversi sekitar =%". 3elanjutnya
produk ini diendapkan selama waktu tertentu untuk memisahkan gliserol
dan metil ester. 8liserol yang terbentuk berada di lapisan bawah karena
berat jenisnya lebih besar daripada metil ester. 8liserol kemudian
dikeluarkan dari reaktor agar tidak mengganggu proses transesteriikasi #.
3elanjutnya dilakukan transesteriikasi # pada metil ester. 3etelah proses
transesteriikasi # selesai, dilakukan pengendapan selama waktu tertentu
agar gliserol terpisah dari metil ester. Pengendapan # memerlukan waktu
lebih pendek daripada pengendapan 1 karena gliserol yang terbentuk
relati sedikit dan akan larut melalui proses penuian.
b. Penuian
Penuian hasil pengendapan pada transesteriikasi # bertujuan untuk
menghilangkan senyawa yang tidak diperlukan seperti sisa gliserol dan
metanol. Penuian dilakukan pada suhu sekitar @@>'. Penuian
dilakukan tiga kali sampai p2 ampuran menjadi normal (p2 ,&?,#).
. Pengeringan
Pengeringan bertujuan untuk menghilangkan air yang terampur dalam
metil ester. Pengeringan dilakukan sekitar 1! menit pada suhu 1$!>'.
Pengeringan dilakukan dengan ara memberikan panas pada produk
dengan suhu sekitar =@>' seara sirkulasi. 9jung pipa sirkulasi
ditempatkan di tengah permukaan airan pada alat pengering.
d. Ciltrasi
7/25/2019 CPO & PKO
11/35
ahap akhir dari proses pembuatan biodiesel adalah iltrasi. Ciltrasi
bertujuan untuk menghilangkan partikel&partikel pengotor biodiesel yang
terbentuk selama proses berlangsung, seperti karat (kerak besi) yang
berasal dari dinding reator atau dinding pipa atau kotoran dari bahan
baku. Cilter yang dianjurkan berukuran sama atau lebih keil dari 1!
mikron.
B. *argarin
D +lat yang 6igunakan
a. *esin Krim 3eparator
7/25/2019 CPO & PKO
12/35
8aya sentriugal dari ream
separator yang menyebabkan
lemak 'P naik kepermukaan
dan membentuk suatu layer
ream (lapisan lemak).
b. +lat Pengaduk 5 +gitator *entega
+lat ini digunakan dengan
ara penumbukan dan
pengadukan. +lat ini
berungsi untuk
menggumpalkan 'P dan
menjadikannya kental.
. *esin Pasteurisasi Plate 2eat :Ehanger
+lat pasteurisasi ini
menggunakan metode
F2igh emperatur 3hort
timeG (23). 'P
dipanaskan pada suhu ?1,?
' selama minimal 1@ detik
dan didinginkan dengan
segera pada suhu 1! '. +lat ini mampu memanaskan dan mendinginkan suhu
setelahnya.
d. *esin 'hurning
7/25/2019 CPO & PKO
13/35
*aksud dilakukan
hurning adalah
agar lemak susu
dipisahkan dari
bahan krim lainya.
Bahan yang 6igunakan
Lemak nabati adalah lemak yang terdapat didalam 'P.
Proses Pengolahan *argarin
a. ahap 0etralisasi
0etralisasi adalah suatu proses untuk memisahkan asam lemak bebas
dari minyak atau lemak dengan ara mereaksikan asam lemak bebas
dengan basa atau pereaksi lainnya sehingga membentuk sabun (soap
stok). 0etralisasi dengan kaustik soda (0a2) banyak dilakukan dalam
skala industri, karena lebih eisien dan lebih murah dibandingkan dengan
ara netralisasi lainnya.
b. ahap Bleahing (Pemuatan)
Pemuatan ialah suatu proses pemurnian untuk menghilangkan 7at&7at
warna yang tidak disukai dalam minyak. Pemuatan dilakukan dengan
menampur minyak dengan sejumlah keil adsorben, seperti bleahing
earth (tanah pemuat), dan karbon akti. Hat warna dalam minyak akan
diserap oleh permukaan adsorben dan juga menyerap suspensi koloid
(gum dan resin) serta hasil degradasi minyak misalnya peroksida.
(Ketaren, 1=).
7/25/2019 CPO & PKO
14/35
. ahap 2idrogenasi
2idrogenasi adalah proses pengolahan minyak atau lemak dengan
jalan menambahkan hidrogen pada ikatan rangkap dari asam lemak,
sehingga akan mengurangi ketidakjenuhan minyak atau lemak, dan
membuat lemak bersiat plastis. Proses hidrogenasi bertujuan untuk
menjenuhkan ikatan rangkap dari rantai karbon asam lemak pada minyak
atau lemak. Proses hidrogenasi dilakukan dengan menggunakan hydrogen
murni dan ditambahkan serbuk nikel sebagai katalisator.
0ikel merupakan katalis yang sering digunakan dalam proses
hidrogenasi daripada katalis yang lain (palladium, platina, opper
hromite). 2al ini karena nikel lebih ekonomis dan lebih eisien daripada
logam lainnya. 0ikel juga mengandung sejumlah keil +l dan 'u yang
berungsi sebagai promoter dalam proses hidrogenasi minyak.
d. ahap :mulsiikasi
Proses :mulsiikasi ini bertujuan untuk mengemulsikan minyak
dengan ara penambahan emulsiier ase air dan ase minyak pada suhu
!o' dengan tekanan 1 atm. erdapat dua tahap pada proses :mulsiikasi,
yaitu I
Proses penampuran emulsiier ase minyak
:mulsiier ase minyak merupakan bahan tambahan yang dapat
larut dalam minyak yang berguna untuk menghindari terpisahnya air
dari emulsi air minyak terutama dalam penyimpanan. :mulsiier ini
ontohnya Lehitin sedangkan penambahan b& karoten pada margarine
sebagai 7at warna serta vitamin + dan 6 untuk menambah gi7i.
Proses penampuran emulsiier ase air
:mulsiier ase air merupakan bahan tambahan yang tidak larut
dalam minyak. Bahan tambahan ini diampurkan ke dalam air yang
akan dipakai untuk membuat emulsi dengan minyak. :mulsiier ase
air ini adalah I
7/25/2019 CPO & PKO
15/35
(a) garam untuk memberikan rasa asin B2J sebagai bahan anti
oksidan yang menegah teroksidasinya minyak yang
mengakibatkan minyak menjadi rusak dan berbau tengik
(b) 0atrium Ben7oat sebagai bahan pengawet (Baileys,1=@!). ;itamin
+ dan 6 akan bertambah dalam minyak. 3elain itu minyak akan
berbentuk emulsi dengan air dan membentuk margarin. Beberapa
bahan tambahan seperti garam, anti oksidan dan 0atrium ben7oat
juga akan teremulsi dalam margarin dalam bentuk emulsiier ase
air. (Baileys,1=@!).
#. Pengolahan Biji *enjadi /nti Kernel
2asil dari pengolahan buah kelapa sawit selain 'P adalah PK. *inyak
PK dihasilkan dari pengepressan inti sawit (kernel). Pengolahan buah kelapa
sawit hanya memproduksi minyak 'P dan kernelnya saja.
+mpas press yang dihasilkan oleh mesin press terdiri dari Cibre dan nut.
9ntuk mendapatkan kernel, maka perlu dilakukan proses pemisahan antara
ibre dan nut terlebih dahulu. 3elanjutnya dari nut yang telah dipisahkan di
7/25/2019 CPO & PKO
16/35
proses terlebih dahulu untuk memperoleh kernel. +dapun ibre dari ampas
press digunakan sebagai bahan bakar Boiler.
a. Cake Braker Conveyor (CBC)
CBC merupakan suatu screw
conveyor yang pada tepinya
dipasang plat persegi sebagai
tempat terlemparnya iber dan
nut. 'B' berungsi untuk
mengurai gumpalan fiber dengan
nut sehinggafiberdan nut terpisah atau tidak menggumpal. +mpas yang
terdiri darifiberdan nuthasil dari pengepresan yang masih menggumpal
masuk ke 'B' 1 kemudian ke 'B' #, dan membawanya ke depericarper.
b. epericarper
epericarper
adalah alat untuk
memisahkan fiber
dengan nut dengan
bantuan fan. !iber
dan nut dari 'B'
masuk ke
depericarper. 6isini
raksi ringan yang berupa fiber dihisap fibre cyclone dan di angkut oleh
fibre and s"ell conveyorsebagai bahan bakar pada boiler. 3edangkan raksi
berat berupa nutturun ke bawah masuk ke nut polis"ing drum.
c. #ut Polis"ing rum
7/25/2019 CPO & PKO
17/35
#ut polis"ing drum berupa
drum yang berputar yang
ujungnya berlubang& lubang
dengan keepatan putaran 1?
rpm. Cungsi nut polis"ing drum
adalah sebagai pemisah
kotoran dari nut. #ut yang
jatuh dari depericarper akan
mengalami perputaran sehingga nut dan kotoran terpisah. 3elanjutnya nut
diangkutoleh wet nut cross conveyor, wet nut transport, kemudian
dihisap destroner cyclonemenuju#ut $opperuntuk selanjutnya diteruskan ke
%ipple mill.
d. %ipple &ill
%ipple millmerupakan alat yang
berungsi untuk memeah nut
sehingga inti terlepas dari angkang,
dimana alat ini terdiri dari rotoratau
silinder besiyang berputar (rotaring
rotor) dan plat persegi yang diam
(stationary plate). #utdari nut bin
masuk ke ripple mill di atur oleh
fibrating feeders. %otating rotorberungsi sebagai alat pemeah, sedangkan
stationary plate merupakan plat bergerigi tajam yang berungsi sebagai
landasan biji. %otating rotor terdiri dari $! batang rotor (riplle bar) yang
terbuat dari "ig" carbon steel. #ut masuk melalui rotor yang berputar
sehingga akan terhimpit atau tertekan dinding stationary platedengan kuat
dan menyebabkan angkang peah.
e. 'ig"t enera ry eparating (') * dan +
' merupakan tempat pemisahan angkang, seratfiber dan kernel
dengan bantuan fan. 6ari ripple mill kernel akan dibawa oleh Cracked
7/25/2019 CPO & PKO
18/35
&i-ture Conveyor dan Cracked
&i-ture Elevator menuju L63
1. 6i L63 1 terdapat air lock
yang berungsi untuk menguni
udara sehingga bagian di bawah
air lok tidakakan tehisap oleh
an keuali yang berasal dari
umpan dan belum melewati air lock.
Proses pemisahan terjadi, karena raksi&raksi yang lebih ringan (fiber dan
cangkang ringan)akan dihisap oleh an dan masuk ke'cyclone. Craksi
berat (kernel) akan jatuh ke wet elevatordan dikirim ke kernelsilo dryer. 6an
raksi yang agak berat (cangkang dan kernel sedang)akan masuk ke' +
yang juga memiliki air lockdan hisapanfanlebih ringan dibanding' *.
'angkang kembali terhisap ' cyclone, sedangkan kernel dan sebagian
angkang agak berat yang belum dipisahkan lagi pada claybat".
f. Claybat"
Claybat" adalah alat pemisahan
kernel dengan angkang berdasarkan
perbedaan berat jenis. Proses
pemisahan ini seara basah
menggunakan larutan 'a'$
(@!!kg5shit), dan air. Claybat"
berungsi sebagai larutan pemisah antara kernel dan angkang berdasarkan
berat jenis. Berat jenis Kernel 1,1, berat jenis angkang 1,$ sehingga berat
jenis 'a'$ yang dibutuhkan adalah 1,# dengan
partikel 'a'$ lolos mesh %!!.
Craksi yang ringan akan mengapung (kernel)dan raksi yang berat akan
tenggelam (cangkang). Kernel yang merupakan raksi ringan akan melalui
7/25/2019 CPO & PKO
19/35
et /ernel Conveyor dan et /ernel Elevator menuju kernel silo dryer,
sedangkan angkang melalui et "ell ransport !anakan dibawa ke shell
bin sebagai bahan bakar boiler.
g. /ernel ilo ryer
/ernel silo dryer merupakan
tempat pengeringan kernel dengan
menggunakan temperatur !&?!>'
selama % jam. Kernel yang masih
mengandung air perlu dikeringkan
sampai kadar airnya ?". Prinsip
kerjanya udara panas dariheater an dihembuskan ke dalam kernel silo.Kernel
yang telah dikeringkan ini akan di bawa oleh ryed /ernel Conveyor ke
Bulking /erneluntuk di kemas dan selanjutnya dipasarkan.
7/25/2019 CPO & PKO
20/35
0. Produk urunan PK (Palm /ernel Oil)
1. Cocoa Butter ubstitutes (CB)
+lat dan Cungsinya
a. Labu Leher iga
7/25/2019 CPO & PKO
21/35
6igunakan dalam proses
destilasi. Pada masing&masing leher
adalah tempat untuk memasukkan
bahan kimia yang akan di destilasi, dan
satunya lagi untuk jalan uap airan
yang akan dilewatkan pada gelas
pendingin.
b. 'orong Pisah
*emisahkan dua maam pelarut
yang tidak saling berampur sebagaimana
dalam proses ekstraksi air&air.
memisahkan airan dari airan yang lain
berdasarkan berat jenisnya.
. 2ot Plate
9ntuk memanaskan larutan.
Biasanya untuk larutan yang mudah
terbakar.
d. 3tirrer
7/25/2019 CPO & PKO
22/35
9ntuk menghomogenkan suatu
larutan dengan pengadukan.
e. ven
*engeringkan peralatan yang akan
digunakan.
. ermometer
9ntuk mengukur suhu.
g. Batang Pengaduk
7/25/2019 CPO & PKO
23/35
9ntuk mengaduk larutan.
h. 8elas 9kur
*engukur volume larutan.
i. otary :vaporator
+lat yang digunakan untuk melakukan
ekstraksi,penguapan pelarut yang
eisien dan lembut.
j. Pipet etes
7/25/2019 CPO & PKO
24/35
*emindahkan beberapa tetes 7at
air.
k. :rlenmeyer
*enyimpan dan memanaskan
larutan dan menampung iltrate hasil
penyaringan.
l. Kromatograi 8as
Kromatograi 8as
adalah proses pemisahan
ampuran menjadi
komponen&komponennya
dengan menggunakan gas
sebagai ase bergerak yang
melewati suatu lapisan serapan (sorben) yang diam.
7/25/2019 CPO & PKO
25/35
Bahan yang digunakan
a. *ethanol kering
b. 0a#3% anhidrat
. K2
d. 2#3% pekat
e. Ben7ene
. 'a'l#, kloroorm
g. asam sitrat
h. natrium metoksida dan aMuadest
i. B6P
j. PK
Proses pengolahan 'B'
a. Pembuatan *etil :ster B6P dan PK.
3ampel (B6P atau PK) sebanyak 1!! gram dimasukkan ke dalam
labu yang telah dilengkapi dengan kondensor dan dihubungkan dengan
kaa berisi natrium sulat anhidrat dan kapas serta labu dilengkapi dengan
pengaduk magnet. *ethanol kering sebanyak 1!! ml dan ben7ene #!! ml
dimasukkan ke dalam labu sambil didinginkan dan diaduk,kemudian
ditambahkan @ ml asam sulat pekat melalui orong penetes. 'ampuran
direluks selama tiga jam. 2asil reaksi yang terbentuk diuapkan pelarutnya
kemudian diekstraksi dengan n&heksan dan diui dengan aMuadest dan
selanjutnya dikeringkan dengan natrium sulat anhidrat dan disaring untuk
kemudian iltratnya diuapkan. esidu yang diperoleh adalah metal ester
asam lemak yang dimurnikan melalui destilasi vakum sehingga diperoleh
metal ester asam lemak murni. *etil ester ini kemudian dianalisa dengan
kromatograi gas.
7/25/2019 CPO & PKO
26/35
b. /nteresteriikasi antara PK dengan B6P.
B6P sebanyak @! gram diampur dengan @! gram PK lalu
dimasukkan ke dalam aspirator dan ditambahkan katalis natrium
metoksida sebanyak !.$ gram. 'ampuran ini diaduk menggunakan
pengaduk mekanik dengankeepatan putaran $!!! rpm selama % jam.
3etelah itu katalis diinaktivasi dengan menggunakan #! ml asam sitrat
#!", kemudian dipisahkan dengan orong pisah dan diperoleh hasil reaksi
interesteriikasi dan ditentukan titik leburnya dan dianalisa kandungan
asam lemak padat dengan pulsa 0* tipe B3&%. denganara yang sama
juga dilakukan interesteriikasi antara B6P dan PK dengan
perbandingan =I1, I#, $I?, I%, %I, $I?, #I, dan 1I=.
. Komposisi +sam Lemak
2asil analisa K8' menunjukkan komposisi asam&asam lemak utama
yang digunakan dalam penelitian ini yang terdapat dalam B6P ('1#I
!.$?", '1%I 1.1=", '1I%$.=%", '1I %.!=", '#!I !.1%", '1I1I
$.@@", '1I#I 11.") dan PK ('I $.$", '1!I$.@%", '1#I %.1",
'1%I 1@.@", '1I .@",'1I #.$%", '1I1I 1.%?", '1I#I #.?").
Pada data di atas komponen utama penyusun B6P terdiri dari asam
palmitat %$.=%" dan oleat $.@@". B6P mengandung asam lemak
jenuh dan tidak jenuh yang hamper sama sehingga hal ini mempengaruhi
siat isik dari B6P yang bersiat semi padat pada suhu kamar. Pada
data PK dapat dilihat bahwa PK memiliki komposisi asam lemak jenuh
yang rantaikarbonya pendek dalam jumlah yang besar dan sedikit asam
lemak tidak jenuh (1=.1%").Keadaan ini menyebabkan PK memiliki
daya tahan tinggi terhadap oksidasi dan titik leburnya tidak begitu tinggi
(#o') sehingga air pada temperature kamar. 0amun keadaan ini
menyebabkan PK tidak dapat digunakan sebagai pengganti mentega
oklat yang siatnya pada suhu kamar dan melebur pada suhu tubuh.
9ntuk itulah perlu dilakukan modiikasi untuk mendapatkan lemak yang
padat dan memiliki siat isik seperti mentega oklat. Aenis asam lemak
7/25/2019 CPO & PKO
27/35
sangat berperan dalam siat&siat minyak5lemak, baik siat&siat isika
maupun karakteristik nutrisi minyak5lemak. 6engan demikian komposisi
asam lemak pada B6P dan PK dapat digunakan sebagai
pertimbangan dalam memperoleh lemak yang padat dan memiliki siat
isik seperti mentega oklat melalui interesteriikasi antara kedua
minyak5lemak tersebut. 2asil kromatograi gas menunjukkan bahwa PK
mengandung asam lemak laurat sebanyak %.1" yang merupakan
kandungan tertinggi. +sam lemak ini mempunyai ita rasa yang tinggi
yang dapat saling berdistribusi dengan asam lemak pada B6P sehingga
memungkinkan terjadinya pembentukan pengganti mentega oklat dari
laurat.
d. itik Lebur 2asil /nteresteriikasi antara B6P dengan PK
2asil penentuan titik lebur untuk B6P dan PK sebelum
interesteriikasi masing&masing berturut&turut @!o' dan #o'. 2al ini
diduga berkaitan dengan komposisi asam lemak jenuh dan tidak jenuh
yang dikandungnya yang mempengaruhi titik lebur B6P dan PK.
/nteresteriikasi mengubah titik lebur dari minyak di mana
interesteriikasi yang dilakukan antara minyak nabati yang berbeda titik
leburnya akan menghasilkan titik lebur baru yang berada diantara kedua
titik lebur bahan penampurnya. 6apat dilihat bahwa titik lebur hasil
interesteriikasi antara B6P dan PK dengan perbandingan $I?, %I,
I%, dan ?I$ masing&masing berturut&turut $$o', $$.@o',$%o', dan $@o'.
Berdasarkan hasil yang diperoleh ternyata semakin banyak PK maka
titik lebur hasil interesteriikasi semakin keil, hal ini diduga karena
jumlah asam lemak tidak jenuh atau asam lemak jenuh rantai pendek yang
memiliki titik lebur yang rendah dari PK semakin bertambah dalam
ampuran dan mempengaruhi titik lebur hasil interesteriikasi.
Berdasarkan pengukuran titik lebur pada hasil interesteriikasi antara PK
dengan B6P maka perbandingan I%, ?I$ memenuhi siat isik sebagai
7/25/2019 CPO & PKO
28/35
pengganti mentega oklat yang syarat utamanya adalah padat pada suhu
kamar (#?o') dan melebur pada suhu tubuh ($.@ N $?o').
e. Kandungan Lemak Padat (3olid Cat 'ontent) 2asil /nteresteriikasi
antara B6P dan PK.
Kandungan Lemak Padat (3olid Cat 'ontent) dari hasil interesteriikasi
antara B6P dan PK dianalisa dengan Pulse 0ulear esonane
(0*) +nali7er Bruker 0*3 1#! dapat dilihat pada table 1.
abel 1. Kandungan Lemak Padat dari 2asil /nteresteriikasi antara
B6P dan PK 2asil /nteresteriikasi B6PI PK Kandungan
Lemak Padat
6engan membandingkan hasil interesteriikasi antara PK dan
B6P dengan mentega oklat 8hana yang diinteresteriikasi dengan
/lleEao diperoleh kandungan lemak padat %.@ N 1." pada temperature
$@o' dan juga dibandingkan dengan interesteriikasi antara mentega oklat
*alaysia dengan stearin kelapa sawit diperoleh kandungan lemak padat
1$.?" pada temperature $@o'. 2al ini menunjukkan bahwa
interesteriikasi antara B6P dan PK dengan perbandingan $I?, %I,
I%, dan ?I$ mempunyai kandungan lemak padat relative rendah pada $@o'
yaitu masing&masing !", !.%%", 1.%%", dan #.@?" sehingga mudah
dierna dan diabsorbsi oleh usus. leh karena itu I% dan ?I$
perbandingan hasil interesteriikasi tersebut layak digunakan sebagai
pengganti mentega oklat (arigan,#!1@)
7/25/2019 CPO & PKO
29/35
B. 3abun
+lat dan ungsinya
a. Beaker 8lass
Breaker glass berungsi untuk
mengukur dan menampurkan bahan yangakan digunakan dalam proses pembuatan
sabun. Pada mulutnya terdapat orong yang
berungsi untuk menuangkan airan agar
tidak tumpah kemana&mana.
b. 8elas 9kur
*engukur volume larutan yang akan
diampurkan pada proses pembuatan
biodiesel.
. ermometer
7/25/2019 CPO & PKO
30/35
ermometer digunakan untuk
mengukur suhu pada proses pembuatan
biodiesel.
d. Batang Pengaduk
Batang pengaduk berungsi untuk
mengaduk larutan.
e. Pemanas *agneti 3tirrer
Pemanas magneti stirrer berungsi
untuk menyatukan adukan supaya larutan
dapat terampur dengan baik.
. imbangan 0eraa +nalitis
imbangan 0eraa +nalisis Berungsi *engukur Aumlah Hat Oang
6iperlukan 6alam Pembuatan 3abun
7/25/2019 CPO & PKO
31/35
g. Kaa +rloji
Kaa arloji berungsi untuk menutup gelas
kimia pada saat penimbangan dilakukan.
h. 'etakan
'etakan berungsi untuk membentuk
sabun sesuai dengan keinginan kita.
i. 3topwath
3topwath berungsi untuk mengukur waktu pembuatan sabun.
7/25/2019 CPO & PKO
32/35
Bahan yang digunakan
a. +sam stearat
b. PK
. 0a2 $! "
d. :tanol
e. +sam sitrat
. :+
g. +Muadest
h. Pewangi.
Proses Pengolahan 3abun
a) Pertama bahan yang akan digunakan harus di timbang dengan baik dan
dimasukkan ke dalam beaker glass.
b) Bahan yang dimasukkan dibeaker glass kemudian diairkan dengan
asam stearat pada suhu !
o
' menggunakan magneti stirrer yangdisebut sebagai ampuran bahan /.
) 'ampuran bahan / kemudian ditambahkan minyak sawit dan dilakukan
pengadukan dengan keepatan tetap serta suhu dijaga pada (!&?!)o'.
d) 3etelah larutan terampur dengan rata, ditambahkan 0a2 kemudian
diaduk dengan keepatan tetap sehingga larutan terampur rata dan
menjadi bahan yang disebut stok sabun.
7/25/2019 CPO & PKO
33/35
e) Kemudian kedalam ampuran ditambahkan bahan lainnya seperti
etanol hingga terampur dengan rata.
) Kedalam ampuran kemudian ditambahkan air atau air gula yang bisa
membuat sabun menjadi transparan,suhu harus tetap dijaga !&?!o'.
g) Kemudian ditambahkan asam sitrat dan :+ kedalam ampuran /
dengan keepatan adukan yang tetap dan pada suhu !&?!o'.
h) Pada saat semua larutan sudah terampur dengan rata maka hentikan
pemanasan dan adukan.
i) 'ampuran didiamkan sejenak sampai suhu %!o' dan ditambahkan
pewangi pada sabun.
j) Kemudian buang buih atau busa yang mengapung di atas ampuran.
k) 3etelah buih atau busa selesai dibuang maka ampuran siap dietak
dan dibiarkan dingin sampai suhu %!o' sampai mengeras.
l) 3impan sabun selama $ minggu sebelum sabun digunakan atau
dipasarkan.
7/25/2019 CPO & PKO
34/35
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kelapa sawit (Elaeis)adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak
masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya
menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama
dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit.
Produk turunan CPO (Crude Palm Oil) salah satunya adalah biodiesel dan
margarin. Proses pengolahan biodiesel dari 'P adalah sebagai berikutI
ransesteriikasi
Penuian
Pengeringan
Ciltrasi
Proses pengolahan margarin dari 'P adalah sebagai berikutI
ahap 0etralisasi
ahap Bleahing (Pemuatan)
ahap 2idrogenasi
ahap :mulsiikasi
Proses pengolahan biji menjadi inti kernel adalah sebagai berikutI
'ake Braker 'onveyor ('B')
6eperiarper
0ut Polishing 6rum
ipple *ill
Light enera 6ry 3eparating (L63) 1 dan #
'laybath
Kernel 3ilo 6ryer
7/25/2019 CPO & PKO
35/35
Produk turunan dariP/O (Palm /ernel Oil)salah satunya adalah Cocoa Butter
ubstitutes (CB)dan 3abun.
Top Related