8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA
1/22
DAFTAR ISI
Halaman judul............................................................................................................... i
Kata pengantar.............................................................................................................. ii
Daftar isi....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang...............................................................................................
1.. !ujuan Penulisan..........................................................................................
1.". #anfaat Penulisan..............................................................................................
BAB II PE#BAHA$AN
.1. Pengertian...............................................................................
.. Eti%l%gi.............................................................................
.". Pat%fisi%l%gi.................................................................
.&. #anifestasi Klinis........................................
.'. K%mplikasi......................................
.(. Penatalaksanaan ...................................
.). Pemeriksaan Penunjang...................................................................................
. *. A$KEP +NANDA, NI-, N-/BAB III PENU!UP
".1. Kesimpulan ..................................................................................................
".. K ritik dan Saran...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA
2/22
1. LA!A0 BELAKAN
Pr%ses menua adala2 keadaan 3ang tidak dapat di2indarkan. #anusia seperti 2aln3a semua
mak2luk 2idup didunia ini mempun3ai batas keberadaann3a dan akan berak2ir dengan kematian.
Peruba2an4peruba2an pada usia lanjut dan kemunduran kese2atann3a kadang4kadang sukar
dibedakan dari kelainan pat%l%gi 3ang terjadi akibat pen3akit. Dalam bidang end%krin%l%gi
2ampir semua pr%duksi dan pengeluaran 2%rm%n dipengaru2i %le2 en5im4en5im 3ang sangat
dipengaru2i %le2 pr%ses menjadi tua.
Diabetes mellitus 3ang terdapat pada usia lanjut gambaran klinisn3a ber6ariasi luas dari tanpa
gejala sampai dengan k%mplikasi n3ata 3ang kadang4kadang men3erupai pen3akit atau
peruba2an 3ang biasa ditemui pada usia lanjut.
Dalam makala2 ini diba2as masala2 pen3akit diabetes pada usia lanjut beserta asu2an
kepera7atan3a.
. !U8UAN PENULI$ANa. Untuk mengeta2ui apa itu sistem end%krin
Untuk mengeta2ui fungsi sistem end%krin se9ara umum
b. Untuk mengeta2ui apa itu 2%rm%n9. Untuk mengeta2ui klasifikasi, fungsi dan sifat 2%rm%n
d. Untuk mengeta2ui struktur dasar kimia7i 2%rm%n
e. Untuk mengeta2ui mekanisme aksi 2%rm%n berlangsung
". #AN:AA! PENULI$ANa/ Untuk mengembangkan 7a7asan ilmu dan mendukung te%ri4te%ri 3ang suda2 ada 3ang
berkaitan dengan bidang kependidikan.
b/ #enamba2 k2asana2 ba2an pustaka baik di tingkat pr%gram, fakultas maupun uni6ersitas.
9/ Hasil penelitian ini dapat menamba2 7a7asan sis7a tentang perlun3a m%ti6asi belajar
3ang menunjang usa2a demi ter9apain3a tujuan belajar dan 9ita49ita 3ang men9apai
prestasi belajar 3ang tinggi.d/ Untuk melati2 dan mengembangkan kemampuan dan keterampilan 3ang dimiliki penulis
dalam menulis kar3a4kar3a ilmia2 3ang ber2ubungan dengan pr%gram studi 3ang ditekuni
8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA
3/22
BAB II
PE#BAHA$AN
1. Pengertian $istem End%krin$istem end%krin adala2 sistem k%ntr%l kelenjar tanpa saluran +ductless/ 3ang
meng2asilkan 2%rm%n 3ang tersirkulasi di tubu2 melalui aliran dara2 untuk
mempengaru2i %rgan4%rgan lain. H%rm%n bertindak sebagai ;pemba7a pesan< dan
diba7a %le2 aliran dara2 ke berbagai sel dalam tubu2, 3ang selanjutn3a akan
menerjema2kan ;pesan< tersebut menjadi suatu tindakan. $istem end%krin tidak
memasukkan kelenjar eks%krin seperti kelenjar luda2, kelenjar keringat, dan kelenjar4
kelenjar lain dalam saluran gastr%intestin. $3stem end%krin merupakan bagian dari
s3stem pengatur tubu2, pengaturan berbagai fungsi metab%lism tubu2.
$istem end%krin adala2 sekumpulan kelenjar dan %rgan 3ang mempr%duksi dan
mengatur 2%rm%n dalam aliran dara2 untuk meng%ntr%l ban3ak fungsi tubu2. $istemini tumpang tindi2 dengan sistem saraf dan eks%krin dan tanggung ja7abn3a meliputi
metab%lisme, pertumbu2an, dan perkembangan seksual.
Kelenjar utama dari sistem end%krin adala2 pituitari, 2ip%talamus, dan pineal 3ang
terletak di %tak, tir%id dan paratir%id di le2er, timus, adrenal dan pankreas di perut,
dan g%nad, indung telur atau testis di perut bagian ba7a2. H%rm%n 3ang di2asilkan
%le2 kelenjar4kelenjar tersebut terlalu ban3ak dan rumit untuk didaftar. Kelenjar
pituitari sering disebut sebagai ;kelenjar utama< karena meng%ntr%l fungsi angg%ta
lain dari sistem end%krin. Kelenjar pineal membuat melat%nin, 3ang memutuskan kita
2arus tidur ketika gelap dan terbangun ketika 9a2a3a mun9ul. Pankreas meng2asilkan
insulin 3ang memutuskan berapa ban3ak gula 3ang 2arus beredar dalam dara2
. Eti%l%gi
Diabetes !ipe I atau IDD# +Insulin4Dependent Diabetes #ellitus/
Diabetes !ipe I disebut dengan D# tergantung insulin, dimana terjadi bila sese%rang
tidak mampu untuk mempr%duksi insulin end%gen 3ang 9ukup untuk memenu2i
kebutu2an tubu2. !ipe D# ini terutama dialami %le2 %rang 3ang lebi2 muda.
a. Diabetes !ipe II atau NIDD# +N%n4Insulin4Dependent Diabetes #ellitus/Diabetes !ipe II disebut dengan D# tidak tergantung insulin, dimana bentuk pen3akit
ini paling sering pada lansia karena lebi2 dekat di2ubungkan dengan %besitas
daripada dengan ketidakmampuan untuk mempr%duksi insulin.
http://kamuskesehatan.com/arti/endokrin/http://kamuskesehatan.com/arti/kelenjar/http://kamuskesehatan.com/arti/hormon/http://kamuskesehatan.com/arti/sistem-saraf/http://kamuskesehatan.com/arti/paratiroid/http://kamuskesehatan.com/arti/adrenal/http://kamuskesehatan.com/arti/pankreas/http://kamuskesehatan.com/arti/pankreas/http://kamuskesehatan.com/arti/kelenjar-pituitari/http://kamuskesehatan.com/arti/kelenjar-pituitari/http://kamuskesehatan.com/arti/kelenjar-pineal/http://kamuskesehatan.com/arti/melatonin/http://kamuskesehatan.com/arti/kelenjar/http://kamuskesehatan.com/arti/hormon/http://kamuskesehatan.com/arti/sistem-saraf/http://kamuskesehatan.com/arti/paratiroid/http://kamuskesehatan.com/arti/adrenal/http://kamuskesehatan.com/arti/pankreas/http://kamuskesehatan.com/arti/kelenjar-pituitari/http://kamuskesehatan.com/arti/kelenjar-pituitari/http://kamuskesehatan.com/arti/kelenjar-pineal/http://kamuskesehatan.com/arti/melatonin/http://kamuskesehatan.com/arti/endokrin/
8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA
4/22
NIDD# merupakan bentuk pen3akit 3ang paling sering diantara lansia, adala2
an9aman serius ter2adap kese2atan karena beberapa alasan, 3aitu =+a/. K%mplikasi kr%nis 3ang dialami dalam 2ubungann3a dengan fungsi pengli2atan,
sirkulasi, neur%l%gis, dan perkemi2an dapat lebi2 menamba2 beban pada sistem tubu2
3ang tela2 mengalami penurunan akibat penuaan.+b/. $indr%m 2iperglikemia 2iper%sm%lar n%nket%tik, suatu k%mplikasi diabetes 3ang
dapat mengan9am ji7a, meliputi 2iperglikemia, peningkatan %sm%lalitas serum, dan
de2idrasi 3ang terjadi lebi2 sering diantara lansia
". Pat%fisi%l%giDiabetes melitus adala2 ;suatu gangguan metab%lik 3ang melibatkan berbagai sistem
fisi%l%gis, 3ang paling kritis adala2 melibatkan metab%lisme gluk%sa.< :ungsi
6askular, renal, neur%l%gis, dan pengli2atan pada %rang 3ang mengalami diabetes
dapat terganggu dengan pr%ses pen3akit ini, 7alaupun peruba2an4peruba2an ini
terjadi pada jaringan 3ang tidak memerlukan insulin untuk berfungsi.Beberapa k%ndisi dapat menjadi predisp%sisi bagi sese%rang untuk mengalami
diabetes, 7alaupun terdapat dua tipe 3ang d%minan. Diabetes melitus tergantung
insulin (insulin-dependent diabetes melitus [IDDM!, atau diabetes tipe I, terjadi bila
sese%rang tidak mampu untuk mempr%duksi insulin end%gen 3ang 9ukup untuk
memenu2i kebutu2an tubu2. !ipe diabetes ini terutama dialami %le2 %rang 3ang lebi2
muda. Diabetes melitus tidak tergantung insulin (n"n-insulin-dependent diabetes
melitus [#IDDM!, atau diabetes tipe II, adala2 bentuk 3ang paling sering pada
pen3akit ini. antara *'4>?@ %rang dengan diabetes memiliki tipe NIDD#, 3ang lebi2
dekat di2ubungkan dengan %besitas daripada dengan ketidakmampuan untuk
mempr%duksi insulin.
NIDD#, bentuk pen3akit 3ang paling sering diantara lansia, adala2 an9aman serius
ter2adap kese2atan karena beberapa alasan. Pertama, k%mplikasi kr%nis 3ang dialami
dalam 2ubungann3a dengan fungsi pengli2atan, sirkulasi, neur%l%gis, dan perkemi2an
dapat lebi2 menamba2 beban pada sistem tubu2 3ang mengalami penurunan akibat
penuaan. Kedua, sindr%m 2iperglikemia 2iper%sm%lar n%nket%tik, suatu k%mplikasi
diabetes 3ang dapat mengan9am ji7a meliputi 2iperglikemia, peningkatan %sm%lalitas
serum, dan de2idrasi, 3ang terjadi lebi2 sering diantara lansia.
&. #anifestasi Klinis
8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA
5/22
Ban3ak tanda dan gejala a7al NIDD# 3ang mungkin samar4samar dan tidak spesifik,
se2ingga lansia mungkin menganggapn3a sebagai 2al 3ang tidak penting dan
mengabaikan utnuk men9ari pera7atan. le2 karena itu, pada lansia, diagn%sis aktual
diabetes sering dibuat ketika pen3akit tela2 men9apai ta2ap lanjut atau tela2 dipi9u
%le2 masala2 kese2atan lain. 0etin%pati +peruba2an pat%l%gis pada bagian dalam
mata/ dapat dideteksi selama pemeriksaan mata rutin, sebagai a7al untuk
pemeriksaan diagn%stik lebi2 lanjut. Peninggian nilai4nilai lab%rat%rium 3ang
ditemukan selama 2%spitalisasi dapat juga menjadi a7al untuk e6aluasi lebi2 detail
dalam mengungkapkan adan3a NIDD#.Adan3a peruba2an status kese2atan 3ang persistem 2arus diselidiki. Peningkatan
berkemi2 +p%liuria/, rasa 2aus 3ang berlebi2an +p%lidipsia/, rasa lapar 3ang
jelas+p%lifagia/, dan kerentanan ter2adap infeksi +k2ususn3a jamur/ adala2 indikat%r4indikat%r 3ang sering mun9ul dari pen3akit ini pada semua usia dan mungkin terdapat
dalam derajat 3ang ber6ariasi pada lansia. Pengli2atan kabur, 3ang diakibatkan dari
efek 2iperglikemia pada lensa %kuler, mungkin tidak dapat dikenali sebagai gejala
diabetes pada lansia.
'. K%mplikasi
K%mplikasi akuta. Diabetes ket%asid%si
b. K%mplikasi kr%nis
9. 0etin%pati diabeti9d. Nefr%pati diabeti9
e. Neur%pati
f. Displidemiag. Hipertensi
2. Kaki diabeti9
i. Hip%glikemia
(. Penatalaksanaan
a. Pen9ega2an Primer
Diperkirakan ('4*?@ dari kasus NIDD# dapat di9ega2 melalui pr%gram nutrisi
3ang se2at. #emperta2ankan berat badan ideal adala2 pertimbangan 3ang penting
untuk semua lansia, tidak 2an3a untuk meng2ilangkan stress pada sendi dan
meningkatkan m%bilitas tetapi juga untuk mengurangi risik% terjadin3a diabetes.
Berat badan 3ang tidak diinginkan dapat diturunkan selama ta2un4ta2un terak2ir
melalui k%mbinasi dari nutrisi dan lati2an 3ang %ptimal. #asala2 keuangan dapat
8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA
6/22
membatasi kemampuan lansia untuk membeli makanan bergi5i. Beberapa
petunjuk k%nsumen 3ang sangat baik untuk membeli dan men3iapkan sejumla2
ke9il makanan 3ang tidak ma2al tela2 tersedia dan terbukti sangat membantu.
Bentuan mungkin diperlukan dengan transp%rtasi atau alat k2usus untuk
memungkinkan klien dengan ketidakmampuan fisik dalam memperta2ankan
kemandiriann3a. Pendidikan tentang kebutu2an diet mungkin diperlukan. $uatu
peren9anaan makanan 3ang terdiri dari 1?@ lemak, 1'@ pr%tein, dan )'@
karb%2idrat k%mpleks +presentase berdasarkan kal%ri/direk%mendasikan untuk
men9ega2 diabetes. Kandungan renda2 lemak dalam diet ini tidak 2an3a
men9ega2 ater%skler%sis, tetapi juga meningkatkan akti6itas resept%r insulin.
Lati2an juga diperlukan untuk membantu men9ega2 diabetes. Pemeriksaan
sebelum lati2an sebaikn3a dilakukan untuk memastikan ba27a klien lansia se9ara
fisik mampu mengIkuti pr%gram lati2an kebugaran. Pengkajian pada tingkat
akti6itas klien 3ang terbaru dan pili2an ga3a 2idup dapat membantu menentukan
jenis lati2an 3ang mungkin paling ber2asil. Berjalan atau berenang, dua akti6itas
dengan dampak renda2, merupakan permulaan 3ang sangat baik untuk para
pemula.
b. Pen9ega2an sekunder
Deteksi dan inter6ensi dini membantu membatasi efek serius dari NIDD# pada
lansia. Pengambilan ri7a3at se9ara 2ati42ati dapat memberikan inf%rmasi tentang
k%ndisi kese2atan klien 3ang biasa dan mengindikasikan apaka2 ia mengalami
peruba2an4peruba2an 3ang menjurus ke ara2 NIDD#. $e9ara k2usus, %rang 3ang
mengalami %besitas dengan ri7a3at keluarga mengalami pen3akit tersebut
sebaikn3a ditan3a tentang tanda dan gejala 3ang sebelumn3a diba2as se9ara
seksama. $elama pemeriksaan fisik rutin, beberapa temuan men3atakan ba27a
diperlukan pemeriksaan 3ang lebi2 rin9i. Hal ini termasuk peruba2an pada
pengli2atan, ke2ilangan integritas kulit atau infeksi 3ang sering, peruba2an berat
badan, peruba2an p%la sirkulasi, bukti adan3a pen3akit kardi%6askuler, dan gejala
2iperglikemia seperti meningkatn3a rasa 2aus, nafsu makan, dan berkemi2. Kadar
gula dara2 puasa 2arus diperiksa se9ara rutin sebagai k%mp%nen dari penapisan,
8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA
7/22
tetapi 2asil 3ang negatif dalam gejala ringan 3ang lain tidak dapat dianggap
sebagai suatu kesimpulan. !es t%leransi gluk%sa %ral pada umumn3a dianggap
lebi2 sensitif dan merupakan indikat%r 3ang dapat diandalkan daripada kadar
gluk%sa dara2 puasa dan 2arus dilakukan untuk menentukan diagn%sis dan
pera7atan a7al NIDD#. Ketika klien tela2 didiagn%sis menderita NIDD#,
pera7atan akan memf%kuskan pada suatu pr%gram 3ang melibatkan akti6itas
se2ari42ari 3ang diran9ang untuk mengendalikan pen3akit. $emakin ban3ak klien
terlibat dalam melakukan pera7atan ini, semakin muda2 k%nsekuensi pen3akit
3ang tidak diinginkan dapat dibatasi. rang dengan diabetes masi2 dapat
menikmati kese2atan 3ang %ptimal dengan mengendalikan asupan nutrisi,
ber%la2raga se9ara teratur, menggunakan %bat sesuai resep, memantau kadar gula
dara2, dan men9ega2 k%mplikasi 3ang tela2 diketa2ui dengan baik.NUTRISI
!erapi nutrisi melibatkan pengkajian p%la saat ini. 8ika klien mengalami kelebi2an
berat badan, 3ang memang 9enderung terjadi, peren9anaan 2arus memasukkan
strategi untuk penurunan berat badan se9ara berta2ap dan aman. Diet 3ang sangat
ketat, penggunaan suplemen atau %bat4%batan, dan puasa 3ang tidak 2an3a
merupakan pendekatan 3ang tidak praktis untuk lansia, tetapi juga dapat
mengan9am ke2idupan bagi mereka dengan NIDD#. Dalam men3usun ren9ana
makanan klien, keterbatasan keuangan juga 2arus dipertimbangkan. Ke2ilangan
gigi dan peruba2an persepsi rasa dapat menguba2 pili2an makanan klien.
#asukan dari klien 2arus menjadi petunjuk bagi semua m%difikasi diet, dan
peruba2an4peruba2an 3ang direk%mendasikan 2arus realistis. Pada saat ini,
peren9anaan makanan bagi %rang dengan diabetes dapat men3eimbangkan diet
dengan menggunakan pili2an 3ang bijaksana dari setiap kel%np%k makanan.
$istem pertukaran, 3ang menggambarkan jumla2 p%rsi tertentu dari setiap
kel%mp%k makanan, disesuaikan untuk memenu2i kebutu2an kal%ri. Klien
diabetes mungkin akan menempatkan peren9anaan makanan 3ang terdiri atas
1*??4?? kal2ari. 8ika klien juga menerima insulin atau agens antidiabetik, ia
2arus memastikan untuk membagi kal%ri4kal%ri ini selama satu 2ari untuk
men9ega2 2ip%glikemia. alaupun a2li gi5i mungkin bertanggung ja7ab dalam
mengenalkan sistem tersebut kepada klien, tetapi pera7at sering membantu klien
8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA
8/22
dalam menerapkan inf%rmasi ini dalam ke2idupan se2ari42ari. #embantu lansia
dalam mengembangkan beberapa standar peren9anaan makanan dengan
menggunakan jenis makanan 3ang sama untuk setiap kali makan mungkin
merupakan pendekatan a7al terbaik. Bila ren9ana makanan tela2 dikuasai,
makanan pengganti dapat dibuat dengan lebi2 me3akinkan. Ban3ak lansia
9enderung untuk tetap melakukan ren9ana makanan se9ara kaku untuk alasan
ken3amanan juga alasan ek%n%mi. Pera7at 3ang membantu lansia dalam
meren9anakan makan dapat mengambil kesempatan ini untuk memberikan
pendidikan kepada klien tentang prinsip umum nutrisi 3ang baik. Pera7at dapat
mengajarkan kepada klien tentang memba9a label untuk meng2indari asupan
natrium dan lemak 3ang berlebi2an, memasukkan sumber4sumber makanan 3ang
direk%mendasikan dalam asupan se2ari42ari, memili2 sumber4sumber makanan
renda2 k%lester%l, dan memasukkan serat 3ang adekuat dalam diet mereka.Pendekatan pera7at untuk mengajar klien diabetes tentang bagaimana 9ara untuk
meren9anakan asupan nutrisin3a sangat penting. Bila pera7at menekankan pada
ide ba27a makanan 3ang lebi2 se2at dapat meningkatkan rasa seja2tera, klien
dapat meli2at peruba2an 3ang diperlukan dalam 9ara 3ang lebi2 p%sitif. 8uga,
mengajarkan kepada klien 3ang kelebi2an berat badan ba27a 2ilangn3a sejumla2
ke9il berat badan +'4).' kg/ dapat meng2asilkan pengurangan kadar gluk%sa
dara2 3ang sangat besar 3ang merupakan 2al penting bagi pera7at.
OLAHRAGA
Untuk lansia dengan NIDD#, %la2raga dapat se9ara langsung meningkatkan
fungsi fisi%l%gis dengan mengurangi kadar gluk%sa dara2, meningkatkan stamina
dan keseja2teraan em%si%nal, dan meningkatkan sikulasi. $elain itu, %la2raga
tentu dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, pr%gram %la2raga
dengan teren9ana dan tidak impulsif merupakan 2al 3ang penting. Klien 3ang
mengalami diabetes 3ang tidak terkendali +gluk%sa dara2 puasa sebelum lati2an
C'? mgdL/ pada ken3ataann3a dapat memba2a3akan bila melakukan
peningkatan akti6itas fisik se9ara mendadak. Ketika kadar gluk%sa dara2 stabil
dan k%ndisi medis lain suda2 dapat dikendalikan, pera7at dan klien dapat
mengembangkan suatu ren9ana untuk meningkatkan lati2an fisik se9ara berta2ap.
$etela2 keterbatasan kemampuan klien untuk melakukan lati2an diidentifikasi,
8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA
9/22
tujuan jangka pendek dan jangka panjang 2arus ditetapkan untuk melaksanakan
pr%gram lati2an%la2raga. alaupun berenang dan berjalan 9epat tela2 din3atakan
sebagai pili2an 3ang sangat baik untuk lansia dengan NIDD#, tipe akti6itas
lainn3a juga sama4sama bermanfaat. K2ususn3a, aer%bik 3ang mena7arkan
manfaat paling ban3ak. $ese%rang dengan NIDD# 2arus melakukan lati2an
minimal satu kali setiap " 2ari.
9. Pen9ega2an !ersier Untuk meningkatkan re2abilitasi 3ang tepat dan kembali lagi pada ga3a 2idup
n%rmal, sese%rang 3ang didiagn%sis diabetes 2arus menerima pera7atan
berkelanjutan untuk memfasilitasi tujuan ini. $timulasi sens%ris selama pera7atan
akut terus meningkatkan defisit n%rmal dan defisit terkait pen3akit 3ang dapat
terjadi. Untuk klien lansia, stimulasi sens%ris dalam bentuk rangsangan 6erbal,
audit%ri, dan taktil 3ang sesuai tidak 2an3a membantu interaksi dengan %rang lain,
tetapi juga meningkatkan penampilan akti6itas ke2idupan se2ari42ari. Beri
d%r%ngan kepada lansia untuk memperta2ankan atau memiliki tanggung ja7ab
ter2adap aspek pera7atan seban3ak mungkin 3ang memberikan tanda bagi klien
ba27a eksistensi 3ang berarti mungkin di9apai, ba2kan ketika meng2adapi
pen3akit kr%nis. Pera7at 3ang melibatkan klien dalam pengambilan keputusan
juga tugas4tugas fisik men3ampaikan pesan ba27a klien tersebut masi2 berguna
sebagai manusia 3ang mampu untuk turut berperan dalam pera7atan dirin3a
sendiri. Pera7atan mata, kaki, dan kulit, 3ang merupakan k%mp%nen penting
dalam ren9ana pera7atan 3ang berkelanjutan, mungkin didelegasikan kepada
klien segera setela2 sesuai bagi klien. Pera7at 2arus mend%r%ng klien untuk
mengambil inisiatif dalam tindakan pr%m%si kese2atan 3ang lain seperti
mendapatkan 6aksinasi influen5a dan pneum%nia sesuai kebutu2an, bekerja untuk
kebugaran kardi%6askular, dan mem%difikasi lingkungan ruma2 untuk
meningkatkan keamanan. Pengendalian glikemia, 3ang melibatkan pemeli2araan
kadar gula dara2 dalam batas aman biasan3a dilakukan %le2 pemberi pera7atan
primer, k2ususn3a sangat penting bagi klien lansia. $uatu studi menemukan
ba27a menjaga kadar gula dara2 tetap dalam batas n%rmal dapat men9ega2 defisit
neur%l%gis pada beberapa kasus dan regresi dari defisit 3ang tela2 ada pada
sebagian %rang 3ang lain. Hasil penelitian dari #ati"nal Institute "$ %ealt&, 3ang
8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA
10/22
dilakukan di 1 pusat dan disebut Diabetes '"ntr"l and '"mplicati"ns Trial ,
mrnguatkan keper9a3aan 3ang tela2 dipegang se9ara luas ba27a memperta2ankan
kadar gluk%sa dara2 dalam batas n%rmal akan men9ega2 atau memperlambat
perkembangan k%mplikasi jangka panjang dari %en3akit diabetes. Upa3a
re2abilitasi k2usus mungkin diperlukan jika klien mengalami defisit sirkulasi
3ang sangat besar 3ang sebenarn3a memerlukan pembeda2an. Pada saat ini,
sebagian besar amputasi terapeutik dilakukan pada klien diabetes dengan pen3akit
6askular perifer. !ipe amputasi 3ang biasan3a dilakukan pada lansia adala2
amputasi diatas lutut. Ketika peri%de pas9a%perasi akut tela2 dilalui, pera7at
2arus membantu klien men3esuaikan diri tidak 2an3a pada kebutu2an fisik dan
amputasi, tetapi juga pada k%nsekuensi em%si%nal akibat ke2ilangan sala2 satu
angg%ta gerakn3a. Pendekatan empat fase dapat digunakan untuk menangani
kebutu2an re2abilitasi klien lansia dengan diabetes 3ang menjalani amputasi
ekstermitas ba7a2. Pertama, klien 2arus menerima nutrisi 3ang adekuat dan
beristira2at dengan aman, lingkungan 3ang tenang untuk sembu2 kembali dari
trauma pembeda2an dengan baik. Klien juga dapat terbebas dari rasa n3eri dan
tidak n3aman, k2ususn3a n3eri ;p2ant%m< pada tungkai 3ang 2ilang, 3ang 2al ini
terutama dapat menimbulkan distres. Kedua, ekstremitas 3ang tersisa 2arus
dipantau untuk mengeta2ui tanda4tanda infeksi atau k%mplikasi lain selama pr%ses
pen3embu2an. Ketiga, pr%gram lati2an 3ang terstruktur untuk men3iapkan klien
berjalan dengan pr%stesis 2arus dilakukan, tingkatkan sesuai peningkatan
m%bilitas 3ang dialami klien. Ak2irn3a, klien 2arus mendapatkan dukungan dan
bantuan ketika ia sedang berduka tidak 2an3a untuk tungkain3a 3ang 2ilang,
tetapi juga untuk diri klien sebelum ia diamputasi. Pertemuan dengan %rang4
%rang 3ang tela2 ber2asil meng2adapi pengalaman seperti ini akan dapat
membantu dan memeberikan d%r%ngan kepada klien. Angg%ta keluarga 2arus
diajarkan untuk mendukung klien dan mema2ami perasaan mara2 dan ke2ilangan
2arapan. Klien dan %rang lain 3ang penting bagin3a 2arus dita7arkan 2arapan
ba27a ga3a 2idup 3ang berkualitas tinggi mungkin di9apai 7alaupun dengan
disabilitas fisik klien.
PENBA!AN
8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA
11/22
Lansia dengan NIDD# tetap memiliki kemampuan untuk mempr%duksi insulin,
se2ingga penatalaksanaan diet dapat mengendalikan diabetes dengan sukses.
Namun, jika klien belum atau tidak dapat mengikuti ren9ana makanan atau jika
pen3akit tidak terdeteksi dari a7al, agens %ral dapat diberikan untuk menstimulasi
sekresi insulin %le2 pankreas. $ulf%nilurea adala2 kel%mp%k %bat 3ang palin
sering diresepkan dan paling efektif 2an3a untuk penanganan NIDD#. Beberapa
agens 3ang berbeda juga tersedia dalam kelas %bat ini. Namun, kl%rpr%pamid
merupakan k%ntraindikasi bagi lansia karena meningkatkan risik% 2ip%glikemia
3ang ber2ubungan dengan %bat ini. pada umumn3a, sulf%nilurea 3ang
diekskresikan %le2 2ati +misaln3a lu9%tr%l/ disarankan untuk digunakan pada
lansia, 3ang pada %rang 3ang lebi2 muda dapat menerima suatu agens 3ang
dikeluarkan %le2 ginjal. #asala2 gastr%intestinal dan reaksi 3ang tidak diinginkan
ter2adap alk%2%l adala2 efek samping utama dari sulf%nilurea. enerasi kedua
sulf%nilurea sekarang tela2 tersedia. l3buride +#i9r%nase dan DiaBeta/ dan
glipi5in +lu9%tr%l/ 1??4?? kali lebi2 p%ten daripada generasi pertama se2ingga
kel%mp%k %bat ini dapat dik%nsumsi dalam d%sis 3ang lebi2 ke9il dan 2an3a satu
2ari sekali daripada beberapa kali dalam se2ari. rang4%rang 3ang menerima
agens %ral untuk mengendalikan NIDD# 2arus diperingatkan ba27a mereka
masi2 dapat mengalami efek samping 2ip%glikemia, terutama bila asupan nutrisi
mereka tidak dipantau dan dikendalikan se9ara seksama. K%nfusi, berkeringat,
gugup, pu9at, dan napas dangkal adala2 indikasi dari reaksi 2ip%glikemia pada
%rang4%rang ini. l%9%p2age +metf%rmin 2idr%kl%rid/ adala2 %bat
anti2iperglikemia 3ang baru4baru ini dikeluarkan %le2 :%%d and Drug
Administrati%n :DA. bat ini tidak menurunkan kadar gluk%sa dara2, tetapi
meningkatkan penggunaan gluk%sa %le2 jaringan perifer dan usus. lu9%p2age
2arus dimakan bersama makanan dan dik%ntraindikasikan untuk pasien dengan
gangguan ginjal.
Insulin
Bila inter6ensi sebelumn3a tidak ber2asil dalam mem%difikasi kadar gula dara2
dan gejala4gejala, terapi insulin akan diperlukan untuk menamba2 suplai dari
tubu2. !ujuan terapi insulin adala2 untuk memperta2ankan kadar gluk%sa dara2
dalam parameter 3ang tela2 ditentukan untuk membatasi k%mplikasi pen3akit
8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA
12/22
3ang memba2a3akan. Pen3esuaian 3ang lebi2 ban3ak sering diperlukan untuk
men9apai keseimbangan antara kadar gluk%sa dara2 3ang %ptimal dan
2ip%glikemia. Ban3ak klinisi 3ang memili2 bentuk pengendalian l%nggar ter2adap
kadar gluk%sa dara2 3ang kadang4kadang diperb%le2kan untuk meningkat sedikit
diatas n%rmal untuk menunjukkan ba27a klien tidak berisik% mengalami
2ip%glikemia. aktu dan frekuensi pemberian insulin disesuaikan untuk
menstabilkan kadar gluk%sa dara2. Insulin kadang4kadang diberikan bersama4
sama dengan %bat %ral, 7alaupun nilai dari praktik ini belum dapat dibuktikan
se9ara klinis. alaupun tersedia beberapa bentuk insulin 3ang berbeda, rute
pemberian insulin 3ang paling umum adala2 melalui suntikan subkutan.
Pengajaran tentang insulin 2arus melibatkan pen3impanan insulin dan spuit
diruma2, jenis insulin 3ang akan digunakan +manusia 6ersus 2e7an/, k%nsentrasi
+U41??/, m%del aksi 3ang di2arapkan +aksi 9epat, menenga2, lama, atau
9ampuran/, d%sis 3ang diresepkan dan k%ndisi pen3esuaian 3ang diperlukan untuk
d%sis ini +lati2an, pen3akit/, dan kemungkinan efek samping dan penanganann3a.
Lansia k2ususn3a perlu mengeta2ui tentang tanda dan gejala 2ip%glikemia karena
2ilangn3a sin3al4sin3al adrenergik, peruba2an n%rmal 3ang ber2ubungan dengan
penuaan, 3ang membuat mereka kurang sensitif ter2adap k%ndisi tersebut.
Pengajaran tentang te2nik pen3untikan memf%kuskan pada gambaran d%sis
peng%batan 3ang tepat, memili2 dan memutar l%kasi suntikan, me3iapkan l%kasi
3ang akan disuntik, memberikan %bat itu sendiri, dan menggunakan kembali atau
membuang spuit 3ang tela2 digunakan. Untuk klien 3ang memerlukan k%mbinasi
dari insulin dengan masa kerja pendek (reular insulin! dan masa kerja menenga2
(neutral pr"tamine %aed"rn!, insulin 9ampuran atau insulin )?4"?@ sekarang
tela2 tersedia. P%mpa insulin, penginfus, dan alat lain 3ang dimaksudkan untuk
meningkatkan keakuratan pemberian d%sis insulin 3ang sesuai mungkin
diresepkan untuk klien lansia. Lengan baju 3ang diperbesar dan peralatan adaptif
lain untuk klien artritis juga dapat memuda2kan pemberian insulin. Dalam setiap
kasus, pera7at 2arus memastikan ba27a klien mampu untuk meli2at dan
memba9a bagian tertulis dari peralatan4peralatan ini dan dapat mengerti langka24
langka2 penggunaann3a.
8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA
13/22
Pen9ega2an K%mplikasi = Hip%glikemia
Hip%glikemia pada lansia dengan NIDD# mungkin disebabkan %le2 makanan
3ang tidak 9ukup, terlalu ban3ak lati2an, atau terlalu ban3ak peng%batan. Lansia
dan angg%ta keluarga 2arus diajarkan tentang pentingn3a men9ega2 2ip%glikemia,
atau men3uru2 klien untuk menggunakan tanda identitas 3ang men3atakan ba27a
ia menderita diabetes, dan setiap 7aktu men3impan gula dengan masa kerja 9epat.
ejala klasik 2ip%glikemia +seperti takikardia,berkeringat,danansietas/ mungkin
sama sekali tidak ada pada lansia. Ali24ali2, gejala pada lansia biasan3a terdiri
dari gangguan perilaku, kejang, k%nfusi, dis%rientasi, p%la tidur 3ang buruk, sakit
kepala pada malam 2ari, bi9ara ka9au, atau tidak sadarkan diri. Pera7atan diri
reaksi 2ip%glikemia 2arus dilakukan sedini mungkin. 8ika klien sadar, pera7atan
2arus termasuk pemberian gula dengan reaksi 9epat seperti 1? mL jus jeruk ataus%da ukuran sedang +n%ndiet/, diikuti dengan kudapan karb%2idrat serta pr%tein
seperti keju dan biskuit atau r%ti dengan mentega ka9ang. ula dengan reaksi
9epat pada a7aln3a meningkatkan kadar gluk%sa dara2, dan karb%2idrat serta
pr%tein men9ega2 terjadin3a kembali 2iperglikemia se9ara mendadak. 8ika klien
ditemukan tidak sadar, ia 2arus diberikan glukag%n ?,'41,? mg se9ara I# atau $-.
Angg%ta keluarga 2arus diajarkan tentang teknik suntikan ini sebagai bagian dari
pengajaran dasar diabetes mereka. 8ika glukag%n tidak tersedia , gluk%sa gel atau
icin kue +lapisan puti2 terbuat dari gula dan mentega 3ang biasa untuk melapisi
kue/ dapat dimasasekan ke bagian dalam pipi %rang tersebut. $etela2 %rang 3ang
tidak sadar menjadi sepenu2n3a terbangun, ia 2arus makan kudapan dari
karb%2idrat dan pr%tein. Pemberian gluk%sa pada %rang 3ang tidak sadarkan diri
dapat men9ega2 takikardia, disritmia, infark mi%kardium, atau str%ke dan tidak
akanmen3ebabkan ba2a3a jika %rang tersebut tidak sadar karena 2iperglikemia.
Lansia 3ang menderita diabetes 2arus men9ega2 berbagai k%mplikasi 3ang lain
juga. Langka2 pertama dari pr%ses ini adala2 memantau kadar gula dara2 se9ara
mandiri. Pendekatan 3ang dapat diterima saat ini untuk pemantauan sendiri adala2
dengan penggunaan gluk%sameter dara2, 3ang se9ara langsung mengukur kadar
gluk%sa dalam dara2. #et%de ini mena7arkan ban3ak keuntungan dari tes urine
tetapi memerlukan klien 3ang memiliki pengli2atan n%rmal dan kekuatan fisik
8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA
14/22
dan k%%rdinasi untuk melakukan pr%sedurn3a. Usia klien tidak b%le2 menjadi
fakt%r peng2ambat ketika mempertimbangkan siapa 3ang dapat melaksanakan
tanggung ja7ab untuk memantau kadar gluk%sa dara2 se2ari42ari karena lansia
berdasarkan suatu studi 3ang mengambil tanggung ja7ab dalam pemantauan
sendiri dilap%rkan tidak mengalami peruba2an dalam kualitas ke2idupan mereka.
aktu untuk memantau kadar gluk%sa dara2 dapat dilakukan se9ara r%tasi di
antara puasa, sebelum makan, dan 14 jam setela2 makan untuk memberikan
petunjuk tentang rentang kadar gluk%sa dara2 pada klien dan angg%ta tim
pera7atan kese2atan untuk ren9ana pera7atan. Klien lansia memerlukan lebi2
ban3ak lati2an untuk menggunakan gluk%sameter dara2 karena ban3ak dari alat4
alat ini tampak asing bagi mereka. Hem%gl%bin A1- adala2 suatu tes lab%rat%rium
3ang mengukur kadar gluk%sa rata4rata selama " bulan. Klien 2arus dianjurkan
untuk melakukan tes ini se9ara teratur. Langka2 lain 3ang penting untuk
men9ega2 k%mplikasi NIDD# 3ang tidak diinginkan termasuk pemeriksaan mata
setiap ta2un %le2 se%rang a2li %ftalm%l%gi +3ang dapat mendilatasi pupil klien
untuk meli2at bagian belakang mata, tempat retin%pati terjadi/, pr%gram pera7ata
kaki 3ang mengk%mbinasi pera7atan kulit dan pemeli2araan kuku kaki, dan
kunjungan se9ara teratur pada pemberi la3anan kese2atan primer untuk
melakukan penapisan dan pemantauan, termasuk urinalisis & jam untuk meli2at
adan3a pr%tein untuk mendeteksi peruba2an ginjal setiap ta2un.
IN$IDEN PENAKI! DIABE!E$ #ELIPU! PADA U$IA LAN8U!
Perkembangan kasus Diabetes di Ind%nesia mengalami kenaikan jumla2n3a.
Berdasarkan Badan Kese2atan Dunia +H, ?11/ memprediksi kenaikan
jumla2 pen3andang Diabetes #ellitus di Ind%nesia dari *,& juta pada ta2un ???
menjadi sekitar 1," juta pada ta2un ?"?. Demikian juga 2aln3a dengan Badan
:ederasi Diabetes Internasi%nal +ID:/ pada ta2un ??>, memperkirakan kenaikan
jumla2 pen3andang diabetes mellitus dari ),? juta di ta2un ??> menjadi 1,? juta
ta2un ?"?. ;#eskipun terdapat perbedaan angka pre6elensi, lap%ran keduan3a
menunjukan adan3a peningkatan jumla2 pen3andang diabetes seban3ak 4" kali
lipat pada ta2un ?"?. Kasus Diabetes #ellitus +D#/ seban3ak *.*'* kasus
diderita usia &'4(& ta2un, 3ang terdiri &.&"* D#!I +Diabetes #ellitus !ergantung
8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA
15/22
Insulin/ atau D# tipe 1 dan &.&? D#!!I +Diabetes #ellitus !idak !ergantung
Insulin/ atau D# tipe . $edangkan usiaC (' ta2un terdapat 11.1 kasus D#,
3ang terdiri ".*? D#!I +Diabetes #ellitus !ergantung Insulin/ atau D# tipe 1
dan )."> D#!!I +Diabetes #ellitus !idak !ergantung Insulin/ atau D# tipe
+ Pr%fil Kese2atan K%ta $emarang, ?1? /
). Pemeriksaan Penunjang
a. luk%sa dara2 se7aktu
b. Kadar gluk%sa dara2 puasa
9. !es t%leransi gluk%sa
Kriteria diagn%stik H untuk diabetes mellitus pada sedikitn3a kali pemeriksaan=
a. luk%sa plasma se7aktu C?? mgdl +11,1 mm%lL/
b. luk%sa plasma puasa C1&? mgdl +),* mm%lL/
9. luk%sa plasma dari sampel 3ang diambil jam kemudian sesuda2
mengk%nsumsi )' gr karb%2idrat + jam p%st prandial +pp/ C ?? mgdl
*. A$KEP
b/ Pemeriksaan :isik
1/ Akti6itas dan Istira2at
ejala= lema2, leti2, sulit bergerak atau beijalan, kram %t%t, t%nus %t%t menurun,
gangguan istira2at dan tidur.
!anda= takikardia dan takipnea pada keadaan istira2at atau dengan akti6itas,
letargi, dis%rientasi, k%ma.
/ $irkulasi
ejala= adan3a ri7a3at pen3akit 2ipertensi, inpark mi%kard akut, klaudikasi,
kebas, kesemutan pada ekstremitas, ulkus pada kaki, pen3embu2an 3ang lama.
!anda= takikardia, peruba2an !D p%stural, nadi menurun, disritmia, krekels, kulit
panas, kering dan kemera2an, b%la mata 9ekung.
"/ Integritas eg%
ejala= stress, tergantung pada %rang lain, masala2 finansial 3ang ber2ubungan
dengan k%ndisi.
!anda= ansietas, peka rangsang.
8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA
16/22
&/ Eliminasi
ejala= peruba2an p%la berkemi2 +p%liuria/, n%kturia, rasa n3eri terbakar, kesulitan
berkemi2, I$K, n3eri tekan abd%men, diare.
!anda= urine en9er, pu9at, kuning, p%liuri, bising usus lema2, 2iperaktif pada diare.
'/ #akanan dan 9airan
ejala= 2ilang nafsu makan, mual munta2, tidak mengikuti diet, peningkatan
masukan gluk%sa atau karb%2idrat, penurunan berat badan, 2aus, penggunaan
diuretik.
!anda= kulit kering bersisik, turg%r jelek, kekakuan, distensi abd%men, munta2,
pembesaran tir%id, napas bau aset%n.
(/ Neur%sens%ri
ejala= pusing, kesemutan, kebas, kelema2an pada %t%t, parastesia, gangguan
pengli2atan.
!anda= dis%rientasi, mengantuk, letargi, stup%rk%ma, gangguan mem%ri, refleks
tend%n menurun, kejang.
)/ Pernapasan
ejala= merasa kekurangan %ksigen, batuk dengan atau tanpa sputum. !anda=
pernapsan 9epat dan dalam, frekuensi meningkat.
*/ $eksualitas
ejala= rabas 6agina, imp%ten pada pria, kesulitan %rgasme pada 7anita.
>/ Pen3ulu2an
ejala= fak%r resik% keluarga D#, P8K, H!, str%ke, pen3embu2an 3ang lambat,
penggunaan %bat ster%id, diuretik, dilantin, fen%barbit%l. #ungkin atau tidak
memerlukan %bat diabetik.
9. Diagn%sa Kepera7atan
1/ Defisit 6%lume 9airan ber2ubungan dengan diuresis %sm%tik
!ujuan= setela2 dilakukan tindakan kepera7atan "& jam di2arapkan adan3a
keseimbangan 6%lume 9airan dan tidak teijadi s3%k 2ip%6lemik.
8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA
17/22
Kriteria 2asil= !!F stabil +N.*?4** menit, !D= 1??41&?*?4>? mmHg, $= "(,'4
")G-, 00= 1(4 menit/, nadi perifer teraba, turg%r kulit baik, -0! detik,
2aluaran urine C1'??41)?? 992ari, kadar elektr%lit urin dalam batas n%rmal.
/ Peruba2an nutrisi kurang dari kebutu2an tubu2 ber2ubungan dengan penurunan
insulin.
!ujuan= setela22 diberikan tindakan '& jam di2arpakan nutrisi terpenu2i.
Kriteria 2asil= peningkatan masa %t%t, nilai Hb n%rmal, dapat meng2abiskan p%rsi
makanan 3ang di2idangkan.
"/ 0esik% tinggi ter2adap peruba2an persepsi sens%ri pengli2atan ber2ubungan
dengan gangguan mikr%6askular.
!ujuan= setela2 diberikan tindakan selama '& jam di2arapkan tidak terjadi
peruba2an persepsi sens%ri pengli2atan.
Kriteria 2asil= pasien tidak mengelu2 pengli2atann3a kabur atau dipl%pia, 6isus
((, nilai lab%rat%rium terkait eksitasi persarafan dalam batas= natrium= 1"'41&)
mel, kalsium= >411 mgdl, kalium= ",'4',' mel, kl%rida= 1??41?( mel.
&/ Keleti2an ber2ubungan dengan penurunan masa %t%t.
!ujuan= setela2 dilakukan tindakan "& jam di2arapkan adan3a peningkatan
kemampuan dalam berakti6itas.
Kriteria 2asil= pasien mengungkapkan badann3a tidak leti2 atau berkurang, skala
kekuatan %t%t ', menunjukkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam
akti6itas.
'/ Kerusakan integritas kulit ber2ubungan dengan gangguan sirkulasi.
!ujuan= setela2 dilakukan tindakan selama '& jam di2arapkan integritas kulit
membaik dan tidak teijadi perluasan kerusakan.
Kriteria 2asil= teijadi perbaikan status metab%lik 3ang dibuktikan %le2 gula dara2
dalam batas n%rmal, bebas dari drainase purulen, menunjukkan tanda4tanda
pen3embu2an dengan tepi luka bersi2, tidak terdapat pembengkakan pada luka.
(/ Peruba2an p%la nafas ber2ubungan dengan asid%sis metab%lik.
!ujuan= setela2 dilakukan tindakan selama '& jam di2arapkan peningkatan
keefektifan p%la nafas.
Kriteria 2asil= 00= 1*4& menit, pernafasan reguler, tidak berbau ket%n.
8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA
18/22
)/ Kurang pengeta2uan mengenai pen3akit ber2ubungan dengan kurang mengingat
inter6estasi inf%rmasi.
!ujuan= setela2 dilakukan tindakan 1& jam di2arapkan inf%rmasi mengenai
pen3akit, pr%gn%sis dan kebutu2an peng%batan.
Kriteria 2asil= mengungkapkan pema2aman tentang pen3akit misaln3a dapat
men3ebutkan pen3akit, dapat mengidentifikasi 2ubungan tanda dan gejala dengan
pr%ses pen3akit.
d. Inter6ensi Kepera7atan
1/ Defisit 6%lume 9airan ber2ubungan dengan diuresis %sm%tik
+1/ Pantau !!F, 9atat adan3a peruba2an !D.
0 penurunan 6%lume 9airan dara2 akibat diuresis %sm%tik dapat dimanifestasikan
%le2 2ip%tensi, takikardi, nadi teraba lema2.
+/ Kaji su2u, 7arna, turg%r kulit dan kelembaban, pengisian kapiler dan membran
muk%sa.
08 de2idrasi 3ang disertai demam akan teraba panas, kemera2an dan kering di
kulit sebagai indikasi penurunan 6%lume pada sel.
+"/ Pantau masukan dan pengeluaran, 9atat balan9e 9airan.
01 memberikan perkiraan kebutu2an 9airan tubu2 +(?4)?@ BB adala2 air/.
+&/ Berikan 9airan 1'??4'?? ml dalam batas 3ang dapat dit%leransi jantung.
0 memperta2ankan k%mp%sisi 9airan tubu2, 6%lume sirkulasi dan meng2indari
%6erl%ad j antung.
+'/ Batasi intake 9airan 3ang mengandung gula dan lemak misaln3a 9airan dari bua2
3ang manis.
0 meng2indari kelebi2an ambang ginjal dan menurunkan tekanan %sm%sis.
/ Peruba2an nutrisi kurang dari kebutu2an tubu2 ber2ubungan dengan penurunan
masa %t%t.
+1/ !imbang berat badan.
0 mengkaji indikasi terpenu2in3a kebutu2an nutrisi dan menentukan jumla2
kal%ri 3ang 2arus dik%nsumsi penderita D#.
+/ !entukan pr%gram diet dan p%la makan pasien sesuai dengan kadar gula.
8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA
19/22
0 men3esuaikan antara kebutu2an kal%ri dan kemampuan sel untuk J mengambil
gluk%sa.
+"/ Libatkan keluarga pasien dalam memantau 7aktu makan 8umla2 nutrisi. 0
meningkatkan partisipasi keluarga dan meng%ntr%l masukan nutrisi.
+&/ K%lab%rasi peng%batan insulin se9ara teratur dan intermiten.
0 insulin reguler memiliki a7itan 9epat dan karenan3a dengan 9epat pula dapat
membantu meminda2kan ke dalam sel.
+'/ K%lab%rasi dengan a2li diet.
Kebutu2an diet penderita 2arus disesuaikan dengan jumla2 kal%ri karena kalau
tidak terk%ntr%l akan beresik% 2iperglikemia.
"/ 0esik% tinggi ter2adap peruba2an persepsi sens%ri pengli2atan ber2ubungan
dengan peruba2an kimia end%gen.
+1/ Pantau !!F dan status mental.
0 sebagai dasar untuk membandingkan temuan abn%rmal, seperti su2u 3ang
meningkat dapat mempengaru2i fungsi mental.
+/ Kaji status persepsi pengli2atan seperti menggunakan test 6isus dengan snellen
9ard +apabila memungkinkan/.
0 untuk mengkaji status persepsi pasien.
+"/ Pantau pemasukan elektr%lit melalui makanan maupun minuman seperti bua2
pisang dan makanan 3ang mengandung garam.
0 meningkatkan eksitasi persarafan dan men9ega2 kelebi2an elektr%lit seperti
natrium berdampak pada peningkatan ikatan 9airan.
&/ Keleti2an ber2ubungan dengan penurunan masa %t%t.
+1/ Buat peren9anaan dengan pasien dan indikasi akti6itas 3ang menimbulkan
keleti2an.
0 akti6itas akan lebi2 terara2 dan meng2idari keleti2an 3ang berlebi2an.
+/ Berikan akti6itas alternatif dengan peri%de istira2at 3ang 9ukup.
0 memberi kesempatan untuk men9ukupkan pr%duksi energi untuk akti6itas.
+"/ Pantau nadi, pernafasan, !D, sebelum melakukan akti6itas.
0 #engindikasikan tingkat pemenu2an energi dengan tingkat akti6itas.
+&/ !ekankan pentingn3a memperta2ankan pemeriksaan gula dara2 setiap 2ari.
8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA
20/22
0 membantu men9iptakan gambaran n3ata dari pr%duksi energi metab%lik dan
unsur gluk%sa.
'/ Kerusakan integritas kulit ber2ubungan dengan gangguan sirkulasi.
+1/ Dapatkan kultur dari drainase luka saat masuk.
0 mengidentifikasi pat%gen pen3ebab disintegrasi kulit dan terapi pili2an.
+/ Kaji area luka setiap kali mera7at luka dan mengganti balutan.
0 mengidentifikasi tingkat sirkulasi pada luka.
+"/ Balut luka dengan kasa steril
0 meminimalkan k%ntaminasi mikr%%rganisme.
+&/ K%lab%rasi pemberian antibi%tik.
0 peng%batan infeksi dan pen9ega2an k%mplikasi.
(/ P%la nafas tidak efektif ber2ubungan dengan asid%sis metab%lik.
+1/ !inggikan bagian kepala tempat tidur untuk memuda2kan bernafas.
0 mengurangi penekanan saat pengembangan paru %le2 diafragma.
+/ Kaji frekuensi dan kedalaman pernafasan.
0 peningkatan kedalaman pernafasan sebagai sala2 satu indikasi peningkatan
benda ket%n dalam tubu2.
+"/ Anjurkan pasien ban3ak istira2at, 2indarkan dari rangsangan psik%l%gis 3ang
berlebi2an.
0 mengurangi tingkat penggunaan energi 3ang tidak ban3ak diper%le2 dari
gluk%sa melainkan dari benda ket%n.
)/ Kurang pengeta2uan mengenai pen3akit ber2ubungan dengan kurang
mengingat inter6estasi inf%rmasi.
+1/ Kaji tingkat pengeta2uan pasien tentang pen3akit, pr%gn%sa, dan peng%batann3a
0 untuk memberikan inf%rmasi 3ang tepat pada pasien dan meng2indari kejemuan
inf%rmasi.
+/ Lakukan pemberian pendidikan kese2atan se9ara berta2ap dan sesuai ren9ana
pada satuan a9ara pembelajaran +$AP/.
0 memberikan inf%rmasi 3ang akurat dan bermakna bagi pasien dan bagi pera7at
dapat mengeta2ui perkembangan pengeta2uan pasien dengan pasti.
+"/ Diskusikan bersama pasien tentang pen3akitn3a.
8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA
21/22
0 memberikan pengeta2uan dasar dimana pasien 9epat membuat pertimbangan
dalam memili2 ga3a 2idup.
+&/ !injau ulang pr%gram peng%batan.
0 pema2aman tentang semua aspek penggunaan %bat meningkatkan penggunaan
3ang tepat.
*/ Ketidakpatu2an pada diet renda2 kal%ri 3ang ber2ubungan dengan ketidak
sesuaian pen3iapan makanan k2usus dan kurangn3a dukungan keluarga.
+1/ !entukan alasan tingka2 laku 3ang mengganggu peng%batan.
0= Berbagai fakt%r mungkinterlibat dalam tingka2 laku 3ang menggunggu rejimen
peng%batan.
+/ Bantu pasien dan keluarga mema2ami kebutu2an untuk mengikuti penanganan
sesuai pr%gram dan k%nsekuensi akibat ketidakpatu2an.
0= #emberikan kesempatan untuk menjelaskan sudut pandang kedalam k%nsep.
#emastikan ba27a pasien%rang terdekat memiliki inf%rmasi 3ang akurataktual
untuk membuat pili2an4pili2an.
+"/ Berikan instruksi tertulis tentang manfaat dan l%kasi akti6itas pela3anan
kese2atan sesuai dengan keperluan.
0= memuda2kan pasien untuk melaksanakan diet dan mengara2kan pasien
kemana 2arusn3a bertan3a bila mengalami kesulitan dalam menjalankan diet,
+&/ K%nsultasikan dengan tim kese2atan lain tentang peruba2an 3ang mungkin
dalam pr%gram peng%batan untuk mendukung kepatu2an pasien.
0= pasien 3ang setuju akan bertanggung ja7ab atas dirin3a sendiri dan akan lebi2
mampu bekerja sama.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner $uddart2 +??/. Buku Ajar Kepera7atan #edlkal 4 Beda2 Ed. *. 8akarta= E-.
8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA
22/22
-arpenit% #%3et +??)/. Buku $aku Diagn%sis Kepera7atan. 8akarta= E-.
D%enges, dkk., +???/. 0en9ana Asu2an Kepera7atan Edisi ". 8akarta= E-.
Lan37ati, Endang +??)/. Diabetes #elitus Pen3akit Ken9ing #anis. %k3akarta= kanisius.
Pri9e ils%n +??(/. Pat%fisi%l%gi K%nsep Klinis Pr%ses4Pr%ses Pen3akit.
8akarta= E-.
$uj%n% $ukarmin +??*/. Asu2an Kepera7atan pada Pasien dengan angguan Eks%krin
End%krin pada Pankreas. %g3akarta= ra2a Ilmu.
!j%kr%neg%r%, Aijatm% +1>>(/. Buku Ajar Urnu Pen3akit Dalam 8ilid I.
8akarta= Balai Penerbit :KUI.
ilkins%n, 8udit2 #. +??)/. Buku $aku Diagn%sis Kepera7atan Ni9 N%9
8akarta= E-.
Top Related