1. Contoh Puisi Baru BaladaJudul: Minggu Kelabu
Minggu pagi kelabuKuberjalan tiada tentuAngin sejuk menerpa rambutkuBaawa aku ketepi jalan ituBus berhenti tepat didepankuKu melangkah naik, lalu duduk dibangkuKubuka jendela kacaPandanganku lempar keluar sanaMataku terbelalakSaat melihat balihonyaYa, itu diaDia yang membuatku seperti iniDia yang menghancuurkan hidupkuDia yang porak-porandakan keluargakuKarena dia kami miskinKaren adia kami melaratKu gapai wajahnyaKucakar dia dengan kuku-kukukuHahahahahaAku ketawa penuh kepuasan
2. Contoh Puisi Baru Himne
Judul: Tuhan
Dalam diam kusebut nama-MuBenar sungguh aku takut akan murka-MuKu harap tuhanKan selalu sayang padakuKarena kehendak-Mu aku adaKu hanya bisaBerharap dan berdoaPada-Mu tuhanKasih sayang-Mu kuharapkan
3. Contoh Puisi Baru Ode
Judul: Pak de
Asri nian itu tamanKembang berwarna-warni bertebaranKupu-kupu berterbanganDisela-sela dedaunan
Terdengar dentang cangkul beradu dengan batuDi bawah pokok palem taman ituSesosok pria tuaPenuh peluh bercucuranDari pagi hingga petangTak kenal lelah merawat tumbuhanItu lah pak dePria tua yang bersahajaKarena nya tmanitu kiniBisa indah asri
4. Contoh Puisi Baru Epigram
Judul: Arti Hidup
Hidup adalah perjuanganBerani menghadapi tantanganHadup adalah perjuanganBertahan dikala datang cobaanHidup adalah perjuanganMaka berjuanglahh untuk hidup
5. Contoh Puisi Baru Romance
Judul: Arti cinta
Cinta akan terasa bahagiaBila kita selalu bersamaCinta tak kan indahBila kita jauh terpisahCinta akan abadiBila kita saling berbagiCinta akan sejatiBila kita saling mengerti
6. Contoh Puisi Baru Eligi
Judul: Sia-sia
Semilir angin pada senjaBawa surat dari seberang sanaDibaca ole si penerimaPenerima diam tampa kataHanya air mataMengalir jatuh kepipinyaApakah gerangan isi suratnya?Sampai berlinang air matanyaTernyata sang kekasih diseberangDuduk bersanding dengan seseorangSi penerima jatuh ppingsanSia-sia dia dalam penantianSemilir angin pada senjaBawa duka, luka, derita
7. Contoh Puisi Baru SatireJudul: Gigit Jari
Lihatlah pada kamiWakil rakyat yang dihormatiDisini kami berdiriMenuntut janjiKemakmuran yang kau janji kanJika dapat kursi dewanKami telah turutiDemi janji-janjiNamun, kiniApa yang trejadiJangankan janjiIngat pun tidak pada kamiTertipu lagiJanji –janji bohong lagiTerpaksa kini kami hanya menggigit jari
Top Related