CLEAN AND GOOD GOVERNANCE BERDASARKAN KAJIAN HUKUM
ADMINISTRASI NEGARA
Tugas Akhir
KU2701 Pancasila dan Kewarganegaraan
Oleh :
Andi Winarso
15011130
SOSIOTEKNOLOGI
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2013
Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara
2 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, selalu saja ditemukan tarik ulur
antara kekuasaan, hukum, dan demokrasi yang bersumber pada keserakahan
terhadap kekuasaan. Padahal keserakahan atas kekuasaan tersebut tidak saja dapat
melanggar prinsip-prinsip hukum, demokrasi dan hak-hak asasi manusia, juga
dapat melanggar prinsip-prinsip hukum administrasi dan asas-asas umum
pemerintahan yang layak. Karena itu salah satu aspek penting dan menarik dalam
pembahasan di makalah ini adalah bagian-bagian yang mengisahkan adanya titik
temu atau jalinan antara sisi hukum-demokrasi dan hukum administrasi.
Kajian terhadap bagian-bagian yang mengisahkan jalinan antara sisi-sisi
hukum-demokrasi dan hukum administrasi dalam pembahasan ini semakin terasa
penting, utamanya di saat awan mendung sekarang ini masih menyelimuti
sebagian besar wilayah penyelenggaraan pemerintah Republik Indonesia. Di saat
berbagai musibah dan malapetaka berupa musibah korupsi, kolusi dan nepotisme
masih terus menerpa praktek penyelanggaraan pemerintahan. Di saat era otonomi
menghadapi pemekaran daerah dan pertumbuhan provinsi, kabupaten, kota dan
kecamatan yang sering disertai dengan munculnya arogansi rasa kedaerahan yang
berlebihan.
Dari optik hukum administrasi kiranya di era reformasi inilah seharusnya
mulai ditumbuhkan dan dikembangkan pemikiran-pemikiran tentang perlunya
merekonseptualisasi dan mereposisi serta merefungsionalisasi kedudukan hukum
administrasi dalam penyelenggaraan pemerintah yang layak, baik di pusat
maupun di daerah, sehingga secara perlahan dan pasti diharapkan akan mengubah
tatanan, instrumentasi, dan orientasi kehidupan penyelenggaraan pemerintah.
Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara
3 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan
Konsep good and clean governance yang selama ini marak didengungkan ini
intinya merupakan implementasi asas Negara hukum dan asas demokrasi, yang
merupakan dua landasan utama hukum administrasi. Hal ini berarti
pengejawantahan good governance hanya mungkin ketika hukum administrasi
berjalan dengan sebagaimana mestinya. Sebaliknya, jika hukum administrasi
tidak berfungsi, maka clean and good governance hanya berlaku sebagai sloga
belaka.
Dalam hal ini, kami membahas clean and good governance berdasarkan
kajian Hukum Administrasi Negara. Hal yang dipertimbangkan pembahasan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih adalah adanya arti dan
prinsip dari Hukum Administrasi Negara itu sendiri. Hukum administrasi Negara
sebagai aparatur Negara, aparatur pemerintahan atau sebagai institusi politik
(kenegaraan), artinya meliputi organ yang berada di bawah Pemerintah, mulai
dari Presiden, Menteri (termasuk Sekretaris Jendral, Direktur Jendral, Inspektur
Jendral), Gubernur, Bupati dan sebagainya, atau lebih singkatnya semua organ
yang menjalankan administrasi negara. Lalu Hukum Administrasi Negara
mempunyai arti sebagai fungsi dan aktivitas yaitu pemerintahan artinya kegiatan
yang mengurus kepentingan Negara. Selain itu Hukum Administrasi Negara
sebagai proses teknis melaksanakan undang-undang, artinya meliputi segala
tindakan aparatur Negara dalam menyelenggarakan undang-undang.
Dari pengertian-pengertian hukum administrasi Negara tersebut dapat
disimpulkan bahwa perlu adanya hal-hal yang mengatur jalannya pemerintahan
agar pemerintah dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan juga dengan bersih
tanpa adanya penyelewengan-penyelewengan yang selama ini terjadi di
Indonesia. Hukum administrasi dibuat agar semua elemen dan instrument
pemerintahan dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan juga dengan bersih.
Dalam Hukum Administrasi Negara membahas tentang nilai-nilai etik yang
hidup dan berkembang dalam lingkungan Hukum Administrasi Negara, yang
Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara
4 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan
mempunyai fungsi sebagai pegangan bagi pejabat pemerintahan dalam
menjalankan fungsinya, dan juga merupakan alat uji bagi hakim administrasi
dalam menilai tindakan administrasi Negara (yang berwujud penetapan), dan juga
sebagai dasar pengajuan gugatan hukum bagi para penggugat. Nilai-nilai etik
tersebut biasa disebut Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik atau biasa
disingkat AAPUB. Nilai asas-asas ini bukanlah sesuatu yang tertulis, namun
dapat digali di kehidupan masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Pembahasan clean and good governance ini kami memilih berdasarkan kajian
Hukum Adminstrasi Negara. Agar pembahasan ini lebih teratur dan lebih terarah
tujuannya, maka kami merumuskan masalah sebagai berikut.
1.2.1. Apa yang dimaksud dengan clean and good governance?
1.2.2. Apa yang dimaksud dengan hukum administrasi Negara?
1.2.3. Bagaimana implementasi Negara hukum dan asas demokrasi di Indonesia?
1.2.4. Bagaimana implemesntasi Negara hukum pada instrumen Negara?
1.2.5. Bagaimana pemerintahan yang baik dan bersih berdasarkan Asas-asas
Umum Pemerintahan yang baik.
1.2.6. Bagaimana di Indonesia serta saran dan rekomendasi untuk Pemerintahan
di Indonesia agar menjadikan pemerintahan yang baik dan bersih?
Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara
5 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Clean and Good Goverrnance
Pemerintah yang bersih dan baik, dengan kata lain, birokrasi yang bersih dan
baik, haruslah dibangun secara sistematis dan terus menerus. Pola piker yang
dikotomis, yang meghadapakan upaya membangun pribadi yang baik dengan
upaya membangun system yang baik. Pola pikir yang demikian ini tidaklah tepat,
karena memang tidak bisa memisahkan antara kedua sisi ini. Individu yang baik
tidak mungkin muncul dari system yang buruk, demikian pula system yang baik,
tidak akan berarti banyak bila dijalankan oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab. Yang harus dilakukan adalah membina masyarakat secara
terus menerus agar menjadi individu yang baik, yang menyadari bahwa
pemerintahan yang baik hanya dapat dibangun oleh orang yang baik dan system
yang baik. Masyarakat juga terus menerus disadarkan, bahwa hanya system
terbaiklah, yang bisa memberi harapan bagi mereka, menjamin keadilan,
melayani dengan keikhlasan dan melindungi rakyatnya. Kemudian rakyat juga
perlu disadarkan bahwa seorang pemimpin haruslah orang yang baik, jujur,
amanah, cerdas, professional serta pembela kebenaran dan keadilan. Kemudian
pencerdasan bahwa system yang baik dan pemimpin yang baik tidak bisa
dibiarkan menjalankan pemerintahan sendiri, mereka harus terus dijaga,
dinasehati, dan diingatkan.
Ada tiga pilar pokok yang mendukung suatu bangsa dalam melaksanakan
good governance, yakni pemerintah, civil society (masyarakat adab, masyarakat
madani, dan juga masyarakat sipil), dan pasar atau dunia usaha. Penyelenggaraan
pemerintah yang baik dan bertanggung jawab baru tercapai bila dalam penerapan
otoritas politik ekonomi dan administrasi ketiga unsur tersebut memiliki jaringan
Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara
6 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan
dan interaksi yang setara dan sinerjik. Interaksi dan kemitraan seperti itu biasanya
baru dapat berkembang subur bila ada kepercayaan, transparansi, partisipasi, serta
tata aturan yang jelas dan pasti. Good governance yang sehat juga akan
berkembang sehat dibawah kepemimpinan yang berwibawa dan memiliki visi
yang jelas.
Abad 21 menghadapkan lingkungan strategis dan internasional yang berbeda
dengan tantanan strategis yang dihadapi pada abad 20. Di akhir abad 20 dan
dalam dekade-dekade awal abad 21, Indonesia menghadapi tantangan-tantangan
di segala bidang, antara lain krisis multi dimensi, ancaman disintegrasi, dan
keterpurukan ekonomi. Indikator-indikator pembangunan menunjukkan bahwa
posisi Indonesia berada dalam kelompok yang terendah dalam peta kemajuan
pembangunan bangsa-bangsa, baik dilihat dari indeks pembangunan manusia,
ketahanan ekonomi, struktur industry, perkembangan pertanian, sistem hukum
dan peradilan, penyelenggaraan clean governance, dan penyelenggara good
governance baik pada sector public maupun bisnis. Selain itu, Indonesia masih
dipandang sebagai Negara dengan resiko tinggi, dengan tingkat korupsi yang
tertinggi, demikian pula dari besarnya hutang luar negri. Dan perkembangan
politik di Indonesia yang ditandai dengan kekerasan politik dan jumlah partai
politik terbesar di dunia, menunjukkan kultur politik dan kehidupan demokrasi
yang belum mantap, merupakan fenomena yang memerlukan perhatian sungguh-
sungguh dari setiap pemimpin bangsa.
Kunci utama memahami good governance, adalah pemahaman prinsip-prinsip
yang mendasarinya. Bertolak dari prinsip-prinsip ini didapat tolok ukur kinerja
suatu pemerintah. Prinsip-prinsip itu meliputi :
2.1.1. Partisipasi masyarakat
semua warga masyarakat mempunyai suara dalam pengambilan
keputusan, baik secara langsung maupun melalui lembaga-lembaga
perwakilan yang sah yang mewakili kepentingan mereka. Pertisipasi
Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara
7 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan
menyeluruh tersebut dibangun berdasarkan kebebasan berkumpul dan
mengungkapkan pendapat, serta kepastian untuk berpartisipasi secara
konstruksif.
2.1.2. Tegaknya Supremasi Hukum
Kerangka hukum harus adil dan diberlakukan tanpa pandang bulu,
termasuk di dalamnya hukum-hukum yang menyangkut hak asasi
manusia.
2.1.3. Transparansi
Transparansi dibangun atas dasar informasi yang bebas. Seluruh proses
pemerintah, lembaga-lembaga, dan informasi perlu dapat diakses oleh
pihak-pihak yang berkepentingan, dan informasi yang tersedia harus
memadai agar dapat dimengerti dan dipantau.
2.1.4. Peduli dan Stakeholder
Lembaga-lembaga dan seluruh proses pemerintah harus berusaha
melayani semua pihak yang berkepentingan.
2.1.5. Berorientasi pada Consensus
Tata pemerintahan yang baik menjembetani kepentingan-kepentingan
yang berbeda demi terbangunnya suatu consensus menyeluruh dalam hal
apa yang terbaik begi kelompok-kelompok masyarakat, dan bila
mungkin, consensus dalam hal kebijakan-kebijakan dan prosedur-
prosedur.
2.1.6. Kesetaraan
Semua warga mempunyai kesempatan memperbaiki atau
mempertahankan kesejahteraan mereka.
Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara
8 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan
2.1.7. Efektifitas dan Efisiensi
Proses-proses pemerintahan dan lembaga-lembaga membuahkan hasil
sesuai kebutuhan warga masyarakat dan dengan menggunakan sumber-
sumber daya yang ada seoptimal mungkin.
2.1.8. Akuntabilitas
Para pengambil keputusan di pemerintah, sector swasta, dan organisasi
masyarakat bertanggung jawab, baik kepada masyarakat maupun kepada
lembaga-lembaga yang berkepentingan.
2.1.9. Visi Strategis
Para pemimpin dan masyarakat memilih perspektif yang luas dan jauh
ke depan atas tata pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia,
serta kepekaan akan apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan
perkembangan tersebut. Selain itu mereka harus memiliki pemahaman
atas kompleksitas kesejarahan, budaya, dan social yang menjadi dasar
bagi perspektif tersebut.
(Tim Dosen-Ringkasan Materi Kewarganegaraan, Universitas Islam Indonesia)
2.2 Pengertian Hukum Administrasi Negara
Menurut Logemann, definisi hukum administrasi Negara adalah menguji
hubungan hukum istimewa yang diadakan dan memungkinkan para pejabat
administrasi Negara melakukan tugas mereka. Tugas administrasi Negara adalah
mengatur kepentingan umum, misalnya kesehatan masyarakat, pengajaran,
pengairan, dan lain-lain.
Sedangkan administrasi sendiri mempunyai makna, yang pertama sebagai
aparatur Negara, aparatur pemerintah atau sebagi institusi politik (kenegaraan),
artinya meliputi organ yang berada di bawah Pemerintah, mulai dari Presiden,
Menteri (termasuk Sekretaris Jendral, Direktur Jendral, Inspektur Jendral),
Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara
9 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan
Gubernur, Bupati atau lebih singktanya elemen-elemen yang menjalankan
administrasi negara. Kemudian yang kedua, administrasi Negara sebagai fungsi
atau aktivitas yaitu kegiatan pemerintahan. Lalu yang terakhir, administrasi negar
sebagai proses teknis melaksanakan undang-undang, artinya meliputi segala
aparatur Negara dalam menyelenggarakan undang-undang.
Hukum Administrasi Negara merupakan hukum yang selalu berkaitan dengan
aktivitas perilaku administrasi negara dan kebutuhan masyarakat serta interaksi
diantara keduanya. Di saat sistem administrasi negara yang menjadi pilar
pelayanan public menghadapi masalah yang fundamental maka rekonseptualisasi,
reposisi dan revitalisasi kedudukan hukum administrasi negara menjadi satu
keharusan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan penerapan good
governance.
Konsep good and clean governance yang selama ini marak didengungkan ini
intinya merupakan implementasi asas Negara hukum dan asas demokrasi, yang
merupakan dua landasan utama hukum administrasi. Hal ini berarti
pengejawantahan good governance hanya mungkin ketika hukum administrasi
berjalan dengan sebagaimana mestinya. Sebaliknya, jika hukum administrasi
tidak berfungsi, maka clean and good governance hanya berlaku sebagai slogan
belaka.
(Yulies Tiena M, S.H., M.Hum.- Pengantar Hukum Indonesia)
Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara
10 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Negara Hukum Indonesia
Berdasarakan ketentuan pasal 1 ayat 3 UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Indonesia adalah Negara hukum, yang menganut
desentralisasi dalam menyelenggarakan pemerintahan sebagaimana diisyaratkan
dalam pasal 18 ayat 1 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten,
kota mempunyai pemerintah daerah yang diatur dalam undang-undang. Sebagai
Negara hukum, setiap penyelenggaraan pemerintahan haruslah berdasarkan pada
hukum yang berlaku. Sebagai Negara, yang menganut desentralisasi mengandung
arti bahwa urusan pemerintahan itu terdiri dari urusan pemerintahan pusat dan
juga pemerintahan daerah. Artinya pemerintah daerah atas dasar perintah
pemerintah pusat berhak dalam pengaturan rumah tangganya sendiri. Selain itu
dalam pembukaan UUD 1945 juga tertulis memajukan kesejahteraan umum. Hal
ini adalah salah satu tujuan Negara yang tercantum.
Dengan merujuk pada unsur-unsur Negara hukum yang telah dikemukakan,
ditemukan bahwa beberapa ketentuan dalam UUD 1945 yang menunjukkan
Negara hukum Indonesia yang menganut desentralisasi dan juga berorientasi pada
kesejahteraan. Hal yang dapat menjelaskan hal-hal tersebut diantaranya
pengakuan dan perlindungan HAM. Kemudian ada pemencaran kekuasaan
Negara, pemencaran ini maksudnya adalah pembagian kekuasaan legislatif dan
eksekutif, dan juga pembagian kekuasaan kepada daerah atas prinsip
desentralisasi. Kemudian prinsip kedaulatan rakyat, yakni kedaulatan tertinggi
ada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang. Kemudian
Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara
11 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan
penyelenggaraan pemerintahan atas hukum dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Pengawasan kehakiman, dan yang terakhir pemilihan umum yang
dilakukan secara periodik.
Indonesia adalah Negara yang menganut demokratisasi. Terdapat korelasi
yang jelas antara Negara hukum, yang bertumpu pada konstitusi dan perundang-
undangan, dengan kedaulatan rakyat, yang dijalankan dengan asas
demokrasi.korelasi ini tampak dari kemunculan insilah demokrasi konstitusional.
Dalam system demokrasi, penyelenggaraan Negara itu harus bertumpu pada
partisipasi dan kepentingan rakyat. Implementasi Negara hukum itu harus
ditopang dengan system demokrasi. Hubungan antara Negara hukum dan
demokrasi tidak bisa dipisahkan. Demokrasi tanpa pengaturan hukum akan
kehilangan bentuk dan arah, sedangkan hukum tanpa demokrasi akan kehilangan
makna.
Negara hukum mempunyai prinsip-prinsip, antara lain asas legalitas,
perlindungan hak-hak asasi, pemerintah terikat pada hukum, monopoli paksaan
pemerintah untuk menjamin penegakkan hukum, serta pengawasan oleh hakim
yang merdeka. Kemudian prinsip-prinsip ini disertai dengan prinsip-prinsip
demokrasi, antara lain perwakilan politik, pertanggungjawaban politik,
pemencaran kewenangan, pengawasan an control, serta kejujuran dan
keterbukaan pemerintahan untuk umum. Hal-hal tersebut menunjukakkan bahwa
Negara hukum haruslah demokratis.
3.2 Implementasi Negara Hukum pada Instrumen Pemerintahan
Instrumen pemerintahan yang dimaksudkan dalam hal ini adalah alat-alat
negaraatau sarana-sarana yang digunakkan oleh pemerintah untuk menjalankan
tugasnya. Instrumen pemerintahan yang dimaksud adalah instrumen yuridis,
seperti peraturan perundang-undangan, peraturan kebijakkan, keputusan-
keputusan, serta perizinan.
Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara
12 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan
Dalam pelaksanaan Negara hukum demokratis haruslah diimplementasikan
pada instrument-instrumen yuridis Negara. Instrumen-instrumen Negara adalah
hal-hal yang digunakan pemerintah dalam menjalankan tugasnya. Maka, salah
satu persyaratan pelaksanaan clean and good governance adalah dengan
mengimplementasikan Negara hukum demokratis pada instrument-instrumen
yuridis Negara.
Peraturan perundang-undangan memiliki ciri-ciri bersifat umum dan
komprehensif, lalu bersifat universal, serta memiliki kekuatan unk mengoreksi
dan memperbaiki dirinya sendiri. Dalam Negara kesejahteraan, tugas pemerintah
tidak hanya terbatas untuk melaksanakan perundang-undangan yang dibuat dalam
di lembaga legislative, tetapi juga dibebani kewajiban untuk menyelenggarakan
kepentingan umum.
Selain itu dalam pengimplementasikan pada instrument-instrumen Negara
juga harus ada pada peraturan kebijakan, keputusan-keputusan yang diambil oleh
pemerintah dan perngkatnya, rencana-rencana serta perizinan. Hal ini
dimaksudkan agar dalam pelaksanaan pemerintahan menjadi transparan dan juga
dapat diterima oleh masyarakat.
3.3 Bagaimana Pemerintahan berdasarkan Asas-asas Umum Pemerintahan
yang Baik
Pada mulanya asas-asas umum pemerintahan yang baik belum diakui secara
yuridis oleh Indonesia. Namun seriring berjalannya waktu dan juga kebutuhan
pemerintah akan pedoman-pedoman agar dapat menjalankan pemerintahannya
dengan baik, maka dibentuklah asas-asas umum pemerintahan yang baik dalam
undang-undang, yaitu UU No.28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara
yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Dengan format yang
berbeda, dalam pasal 3 UU No.28 Tahun 1999 disebutkan beberapa asas umum
menyelenggaraan Negara, yang juga merupakan syarat untuk terciptanya clean
and good governance, yaitu :
Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara
13 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan
3.3.1. Asas Kepastian Hukum
Asas ini adalah asas dalam Negara hukum yang mengutamakan landasan
peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap
kebijakan penyelenggara Negara.
3.3.2. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara
Asas ini menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan
dalam pengendalian penyelenggara Negara.
3.3.3. Asas Kepentingan Umum
Asas ini mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif,
akomodatif, dan selektif.
3.3.4. Asas Keterbukaan
Asas ini membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh
informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang
penyelenggaraan Negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas
HAM, golongan dan rahasia Negara.
3.3.5. Asas Proporsionalitas
Asas ini mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban
penyelenggara Negara.
3.3.6. Asas Profesionalitas
Asas ini mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan juga
perundang-undangan yang berlaku.
3.3.7. Asas Akuntabilitas
Asas ini menentukan bahwa di setiap kegiatan, hasil akhirnya dapat
dipertanggungjawabkan kepada rakyat, Karena rakyat lah yang memegang
kekuasaan tertinggi sesuai undang-undang yang berlaku.
Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara
14 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Dari pembahasan-pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Negara
hukum pasti menganut system demokrasi. Asas Negara hukum demokrasi ini
tentunya harus diimplementasikan di instrument-instrumen Negara agar bisa
tercipta pemerintahan yang transparan. Dengan mengimplementasikan asas
Negara hukum dan asas demokrasi, maka tentunya akan tercipta konsep clean and
good governance. Konsep ini juga hanya tercipta jika hukum administrasi
berjalan dengan baik sebagaimana mestinya. Tanpa berjalan dengan baik, maka
tidak akan tercipta konsep clean and good governance.
4.2 Saran
Dari pembahasan-pembahasan dan kesimpulan yang teah dicantumkan, maka
saran untuk penyelenggara pemerintah yakni:
4.2.1. Penyelenggara pemerintah agar lebih menaati konstitusi Negara dan juga
hukum administrasi Negara pada khususnya agar tidak terjadi penyelewengan-
penyelewengan dan juga KKN. Serta agar terciptanya tata pemerintahan yang
bersih dan jujur.
4.2.2. penyelenggara pemerintah agar lebih memahami apa itu asas-asas umum
pemerintahan yang baik, yakni yang tercantum dalam UU No.28 Tahun 1999
tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme. Hal ini dimaksudkan agar terciptanya clean and good governance.
Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara
15 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan
DAFTAR PUSTAKA
Ridwan. (2011). Hukum Administrasi Negara, Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Tiena, Yulies. (2004). Pengantar Hukum Indonesia, Edisi 1. Jakarta: Sinar Grafika
Tim Dosen, Ringkasan Materi Kewarganegaraan, Yogyakarta: Universitas Islam
Indonesia
Top Related