Download - Clean and Good Governance Berdasarkan Kajian Hukum Administrasi Negara

Transcript
  • CLEAN AND GOOD GOVERNANCE BERDASARKAN KAJIAN HUKUM

    ADMINISTRASI NEGARA

    Tugas Akhir

    KU2701 Pancasila dan Kewarganegaraan

    Oleh :

    Andi Winarso

    15011130

    SOSIOTEKNOLOGI

    FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

    INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

    2013

  • Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara

    2 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, selalu saja ditemukan tarik ulur

    antara kekuasaan, hukum, dan demokrasi yang bersumber pada keserakahan

    terhadap kekuasaan. Padahal keserakahan atas kekuasaan tersebut tidak saja dapat

    melanggar prinsip-prinsip hukum, demokrasi dan hak-hak asasi manusia, juga

    dapat melanggar prinsip-prinsip hukum administrasi dan asas-asas umum

    pemerintahan yang layak. Karena itu salah satu aspek penting dan menarik dalam

    pembahasan di makalah ini adalah bagian-bagian yang mengisahkan adanya titik

    temu atau jalinan antara sisi hukum-demokrasi dan hukum administrasi.

    Kajian terhadap bagian-bagian yang mengisahkan jalinan antara sisi-sisi

    hukum-demokrasi dan hukum administrasi dalam pembahasan ini semakin terasa

    penting, utamanya di saat awan mendung sekarang ini masih menyelimuti

    sebagian besar wilayah penyelenggaraan pemerintah Republik Indonesia. Di saat

    berbagai musibah dan malapetaka berupa musibah korupsi, kolusi dan nepotisme

    masih terus menerpa praktek penyelanggaraan pemerintahan. Di saat era otonomi

    menghadapi pemekaran daerah dan pertumbuhan provinsi, kabupaten, kota dan

    kecamatan yang sering disertai dengan munculnya arogansi rasa kedaerahan yang

    berlebihan.

    Dari optik hukum administrasi kiranya di era reformasi inilah seharusnya

    mulai ditumbuhkan dan dikembangkan pemikiran-pemikiran tentang perlunya

    merekonseptualisasi dan mereposisi serta merefungsionalisasi kedudukan hukum

    administrasi dalam penyelenggaraan pemerintah yang layak, baik di pusat

    maupun di daerah, sehingga secara perlahan dan pasti diharapkan akan mengubah

    tatanan, instrumentasi, dan orientasi kehidupan penyelenggaraan pemerintah.

  • Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara

    3 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan

    Konsep good and clean governance yang selama ini marak didengungkan ini

    intinya merupakan implementasi asas Negara hukum dan asas demokrasi, yang

    merupakan dua landasan utama hukum administrasi. Hal ini berarti

    pengejawantahan good governance hanya mungkin ketika hukum administrasi

    berjalan dengan sebagaimana mestinya. Sebaliknya, jika hukum administrasi

    tidak berfungsi, maka clean and good governance hanya berlaku sebagai sloga

    belaka.

    Dalam hal ini, kami membahas clean and good governance berdasarkan

    kajian Hukum Administrasi Negara. Hal yang dipertimbangkan pembahasan

    penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih adalah adanya arti dan

    prinsip dari Hukum Administrasi Negara itu sendiri. Hukum administrasi Negara

    sebagai aparatur Negara, aparatur pemerintahan atau sebagai institusi politik

    (kenegaraan), artinya meliputi organ yang berada di bawah Pemerintah, mulai

    dari Presiden, Menteri (termasuk Sekretaris Jendral, Direktur Jendral, Inspektur

    Jendral), Gubernur, Bupati dan sebagainya, atau lebih singkatnya semua organ

    yang menjalankan administrasi negara. Lalu Hukum Administrasi Negara

    mempunyai arti sebagai fungsi dan aktivitas yaitu pemerintahan artinya kegiatan

    yang mengurus kepentingan Negara. Selain itu Hukum Administrasi Negara

    sebagai proses teknis melaksanakan undang-undang, artinya meliputi segala

    tindakan aparatur Negara dalam menyelenggarakan undang-undang.

    Dari pengertian-pengertian hukum administrasi Negara tersebut dapat

    disimpulkan bahwa perlu adanya hal-hal yang mengatur jalannya pemerintahan

    agar pemerintah dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan juga dengan bersih

    tanpa adanya penyelewengan-penyelewengan yang selama ini terjadi di

    Indonesia. Hukum administrasi dibuat agar semua elemen dan instrument

    pemerintahan dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan juga dengan bersih.

    Dalam Hukum Administrasi Negara membahas tentang nilai-nilai etik yang

    hidup dan berkembang dalam lingkungan Hukum Administrasi Negara, yang

  • Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara

    4 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan

    mempunyai fungsi sebagai pegangan bagi pejabat pemerintahan dalam

    menjalankan fungsinya, dan juga merupakan alat uji bagi hakim administrasi

    dalam menilai tindakan administrasi Negara (yang berwujud penetapan), dan juga

    sebagai dasar pengajuan gugatan hukum bagi para penggugat. Nilai-nilai etik

    tersebut biasa disebut Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik atau biasa

    disingkat AAPUB. Nilai asas-asas ini bukanlah sesuatu yang tertulis, namun

    dapat digali di kehidupan masyarakat.

    1.2 Rumusan Masalah

    Pembahasan clean and good governance ini kami memilih berdasarkan kajian

    Hukum Adminstrasi Negara. Agar pembahasan ini lebih teratur dan lebih terarah

    tujuannya, maka kami merumuskan masalah sebagai berikut.

    1.2.1. Apa yang dimaksud dengan clean and good governance?

    1.2.2. Apa yang dimaksud dengan hukum administrasi Negara?

    1.2.3. Bagaimana implementasi Negara hukum dan asas demokrasi di Indonesia?

    1.2.4. Bagaimana implemesntasi Negara hukum pada instrumen Negara?

    1.2.5. Bagaimana pemerintahan yang baik dan bersih berdasarkan Asas-asas

    Umum Pemerintahan yang baik.

    1.2.6. Bagaimana di Indonesia serta saran dan rekomendasi untuk Pemerintahan

    di Indonesia agar menjadikan pemerintahan yang baik dan bersih?

  • Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara

    5 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Pengertian Clean and Good Goverrnance

    Pemerintah yang bersih dan baik, dengan kata lain, birokrasi yang bersih dan

    baik, haruslah dibangun secara sistematis dan terus menerus. Pola piker yang

    dikotomis, yang meghadapakan upaya membangun pribadi yang baik dengan

    upaya membangun system yang baik. Pola pikir yang demikian ini tidaklah tepat,

    karena memang tidak bisa memisahkan antara kedua sisi ini. Individu yang baik

    tidak mungkin muncul dari system yang buruk, demikian pula system yang baik,

    tidak akan berarti banyak bila dijalankan oleh orang-orang yang tidak

    bertanggung jawab. Yang harus dilakukan adalah membina masyarakat secara

    terus menerus agar menjadi individu yang baik, yang menyadari bahwa

    pemerintahan yang baik hanya dapat dibangun oleh orang yang baik dan system

    yang baik. Masyarakat juga terus menerus disadarkan, bahwa hanya system

    terbaiklah, yang bisa memberi harapan bagi mereka, menjamin keadilan,

    melayani dengan keikhlasan dan melindungi rakyatnya. Kemudian rakyat juga

    perlu disadarkan bahwa seorang pemimpin haruslah orang yang baik, jujur,

    amanah, cerdas, professional serta pembela kebenaran dan keadilan. Kemudian

    pencerdasan bahwa system yang baik dan pemimpin yang baik tidak bisa

    dibiarkan menjalankan pemerintahan sendiri, mereka harus terus dijaga,

    dinasehati, dan diingatkan.

    Ada tiga pilar pokok yang mendukung suatu bangsa dalam melaksanakan

    good governance, yakni pemerintah, civil society (masyarakat adab, masyarakat

    madani, dan juga masyarakat sipil), dan pasar atau dunia usaha. Penyelenggaraan

    pemerintah yang baik dan bertanggung jawab baru tercapai bila dalam penerapan

    otoritas politik ekonomi dan administrasi ketiga unsur tersebut memiliki jaringan

  • Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara

    6 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan

    dan interaksi yang setara dan sinerjik. Interaksi dan kemitraan seperti itu biasanya

    baru dapat berkembang subur bila ada kepercayaan, transparansi, partisipasi, serta

    tata aturan yang jelas dan pasti. Good governance yang sehat juga akan

    berkembang sehat dibawah kepemimpinan yang berwibawa dan memiliki visi

    yang jelas.

    Abad 21 menghadapkan lingkungan strategis dan internasional yang berbeda

    dengan tantanan strategis yang dihadapi pada abad 20. Di akhir abad 20 dan

    dalam dekade-dekade awal abad 21, Indonesia menghadapi tantangan-tantangan

    di segala bidang, antara lain krisis multi dimensi, ancaman disintegrasi, dan

    keterpurukan ekonomi. Indikator-indikator pembangunan menunjukkan bahwa

    posisi Indonesia berada dalam kelompok yang terendah dalam peta kemajuan

    pembangunan bangsa-bangsa, baik dilihat dari indeks pembangunan manusia,

    ketahanan ekonomi, struktur industry, perkembangan pertanian, sistem hukum

    dan peradilan, penyelenggaraan clean governance, dan penyelenggara good

    governance baik pada sector public maupun bisnis. Selain itu, Indonesia masih

    dipandang sebagai Negara dengan resiko tinggi, dengan tingkat korupsi yang

    tertinggi, demikian pula dari besarnya hutang luar negri. Dan perkembangan

    politik di Indonesia yang ditandai dengan kekerasan politik dan jumlah partai

    politik terbesar di dunia, menunjukkan kultur politik dan kehidupan demokrasi

    yang belum mantap, merupakan fenomena yang memerlukan perhatian sungguh-

    sungguh dari setiap pemimpin bangsa.

    Kunci utama memahami good governance, adalah pemahaman prinsip-prinsip

    yang mendasarinya. Bertolak dari prinsip-prinsip ini didapat tolok ukur kinerja

    suatu pemerintah. Prinsip-prinsip itu meliputi :

    2.1.1. Partisipasi masyarakat

    semua warga masyarakat mempunyai suara dalam pengambilan

    keputusan, baik secara langsung maupun melalui lembaga-lembaga

    perwakilan yang sah yang mewakili kepentingan mereka. Pertisipasi

  • Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara

    7 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan

    menyeluruh tersebut dibangun berdasarkan kebebasan berkumpul dan

    mengungkapkan pendapat, serta kepastian untuk berpartisipasi secara

    konstruksif.

    2.1.2. Tegaknya Supremasi Hukum

    Kerangka hukum harus adil dan diberlakukan tanpa pandang bulu,

    termasuk di dalamnya hukum-hukum yang menyangkut hak asasi

    manusia.

    2.1.3. Transparansi

    Transparansi dibangun atas dasar informasi yang bebas. Seluruh proses

    pemerintah, lembaga-lembaga, dan informasi perlu dapat diakses oleh

    pihak-pihak yang berkepentingan, dan informasi yang tersedia harus

    memadai agar dapat dimengerti dan dipantau.

    2.1.4. Peduli dan Stakeholder

    Lembaga-lembaga dan seluruh proses pemerintah harus berusaha

    melayani semua pihak yang berkepentingan.

    2.1.5. Berorientasi pada Consensus

    Tata pemerintahan yang baik menjembetani kepentingan-kepentingan

    yang berbeda demi terbangunnya suatu consensus menyeluruh dalam hal

    apa yang terbaik begi kelompok-kelompok masyarakat, dan bila

    mungkin, consensus dalam hal kebijakan-kebijakan dan prosedur-

    prosedur.

    2.1.6. Kesetaraan

    Semua warga mempunyai kesempatan memperbaiki atau

    mempertahankan kesejahteraan mereka.

  • Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara

    8 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan

    2.1.7. Efektifitas dan Efisiensi

    Proses-proses pemerintahan dan lembaga-lembaga membuahkan hasil

    sesuai kebutuhan warga masyarakat dan dengan menggunakan sumber-

    sumber daya yang ada seoptimal mungkin.

    2.1.8. Akuntabilitas

    Para pengambil keputusan di pemerintah, sector swasta, dan organisasi

    masyarakat bertanggung jawab, baik kepada masyarakat maupun kepada

    lembaga-lembaga yang berkepentingan.

    2.1.9. Visi Strategis

    Para pemimpin dan masyarakat memilih perspektif yang luas dan jauh

    ke depan atas tata pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia,

    serta kepekaan akan apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan

    perkembangan tersebut. Selain itu mereka harus memiliki pemahaman

    atas kompleksitas kesejarahan, budaya, dan social yang menjadi dasar

    bagi perspektif tersebut.

    (Tim Dosen-Ringkasan Materi Kewarganegaraan, Universitas Islam Indonesia)

    2.2 Pengertian Hukum Administrasi Negara

    Menurut Logemann, definisi hukum administrasi Negara adalah menguji

    hubungan hukum istimewa yang diadakan dan memungkinkan para pejabat

    administrasi Negara melakukan tugas mereka. Tugas administrasi Negara adalah

    mengatur kepentingan umum, misalnya kesehatan masyarakat, pengajaran,

    pengairan, dan lain-lain.

    Sedangkan administrasi sendiri mempunyai makna, yang pertama sebagai

    aparatur Negara, aparatur pemerintah atau sebagi institusi politik (kenegaraan),

    artinya meliputi organ yang berada di bawah Pemerintah, mulai dari Presiden,

    Menteri (termasuk Sekretaris Jendral, Direktur Jendral, Inspektur Jendral),

  • Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara

    9 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan

    Gubernur, Bupati atau lebih singktanya elemen-elemen yang menjalankan

    administrasi negara. Kemudian yang kedua, administrasi Negara sebagai fungsi

    atau aktivitas yaitu kegiatan pemerintahan. Lalu yang terakhir, administrasi negar

    sebagai proses teknis melaksanakan undang-undang, artinya meliputi segala

    aparatur Negara dalam menyelenggarakan undang-undang.

    Hukum Administrasi Negara merupakan hukum yang selalu berkaitan dengan

    aktivitas perilaku administrasi negara dan kebutuhan masyarakat serta interaksi

    diantara keduanya. Di saat sistem administrasi negara yang menjadi pilar

    pelayanan public menghadapi masalah yang fundamental maka rekonseptualisasi,

    reposisi dan revitalisasi kedudukan hukum administrasi negara menjadi satu

    keharusan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan penerapan good

    governance.

    Konsep good and clean governance yang selama ini marak didengungkan ini

    intinya merupakan implementasi asas Negara hukum dan asas demokrasi, yang

    merupakan dua landasan utama hukum administrasi. Hal ini berarti

    pengejawantahan good governance hanya mungkin ketika hukum administrasi

    berjalan dengan sebagaimana mestinya. Sebaliknya, jika hukum administrasi

    tidak berfungsi, maka clean and good governance hanya berlaku sebagai slogan

    belaka.

    (Yulies Tiena M, S.H., M.Hum.- Pengantar Hukum Indonesia)

  • Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara

    10 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1 Negara Hukum Indonesia

    Berdasarakan ketentuan pasal 1 ayat 3 UUD Negara Republik Indonesia

    Tahun 1945, Negara Indonesia adalah Negara hukum, yang menganut

    desentralisasi dalam menyelenggarakan pemerintahan sebagaimana diisyaratkan

    dalam pasal 18 ayat 1 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara

    Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah

    provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten,

    kota mempunyai pemerintah daerah yang diatur dalam undang-undang. Sebagai

    Negara hukum, setiap penyelenggaraan pemerintahan haruslah berdasarkan pada

    hukum yang berlaku. Sebagai Negara, yang menganut desentralisasi mengandung

    arti bahwa urusan pemerintahan itu terdiri dari urusan pemerintahan pusat dan

    juga pemerintahan daerah. Artinya pemerintah daerah atas dasar perintah

    pemerintah pusat berhak dalam pengaturan rumah tangganya sendiri. Selain itu

    dalam pembukaan UUD 1945 juga tertulis memajukan kesejahteraan umum. Hal

    ini adalah salah satu tujuan Negara yang tercantum.

    Dengan merujuk pada unsur-unsur Negara hukum yang telah dikemukakan,

    ditemukan bahwa beberapa ketentuan dalam UUD 1945 yang menunjukkan

    Negara hukum Indonesia yang menganut desentralisasi dan juga berorientasi pada

    kesejahteraan. Hal yang dapat menjelaskan hal-hal tersebut diantaranya

    pengakuan dan perlindungan HAM. Kemudian ada pemencaran kekuasaan

    Negara, pemencaran ini maksudnya adalah pembagian kekuasaan legislatif dan

    eksekutif, dan juga pembagian kekuasaan kepada daerah atas prinsip

    desentralisasi. Kemudian prinsip kedaulatan rakyat, yakni kedaulatan tertinggi

    ada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang. Kemudian

  • Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara

    11 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan

    penyelenggaraan pemerintahan atas hukum dan peraturan perundang-undangan

    yang berlaku. Pengawasan kehakiman, dan yang terakhir pemilihan umum yang

    dilakukan secara periodik.

    Indonesia adalah Negara yang menganut demokratisasi. Terdapat korelasi

    yang jelas antara Negara hukum, yang bertumpu pada konstitusi dan perundang-

    undangan, dengan kedaulatan rakyat, yang dijalankan dengan asas

    demokrasi.korelasi ini tampak dari kemunculan insilah demokrasi konstitusional.

    Dalam system demokrasi, penyelenggaraan Negara itu harus bertumpu pada

    partisipasi dan kepentingan rakyat. Implementasi Negara hukum itu harus

    ditopang dengan system demokrasi. Hubungan antara Negara hukum dan

    demokrasi tidak bisa dipisahkan. Demokrasi tanpa pengaturan hukum akan

    kehilangan bentuk dan arah, sedangkan hukum tanpa demokrasi akan kehilangan

    makna.

    Negara hukum mempunyai prinsip-prinsip, antara lain asas legalitas,

    perlindungan hak-hak asasi, pemerintah terikat pada hukum, monopoli paksaan

    pemerintah untuk menjamin penegakkan hukum, serta pengawasan oleh hakim

    yang merdeka. Kemudian prinsip-prinsip ini disertai dengan prinsip-prinsip

    demokrasi, antara lain perwakilan politik, pertanggungjawaban politik,

    pemencaran kewenangan, pengawasan an control, serta kejujuran dan

    keterbukaan pemerintahan untuk umum. Hal-hal tersebut menunjukakkan bahwa

    Negara hukum haruslah demokratis.

    3.2 Implementasi Negara Hukum pada Instrumen Pemerintahan

    Instrumen pemerintahan yang dimaksudkan dalam hal ini adalah alat-alat

    negaraatau sarana-sarana yang digunakkan oleh pemerintah untuk menjalankan

    tugasnya. Instrumen pemerintahan yang dimaksud adalah instrumen yuridis,

    seperti peraturan perundang-undangan, peraturan kebijakkan, keputusan-

    keputusan, serta perizinan.

  • Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara

    12 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan

    Dalam pelaksanaan Negara hukum demokratis haruslah diimplementasikan

    pada instrument-instrumen yuridis Negara. Instrumen-instrumen Negara adalah

    hal-hal yang digunakan pemerintah dalam menjalankan tugasnya. Maka, salah

    satu persyaratan pelaksanaan clean and good governance adalah dengan

    mengimplementasikan Negara hukum demokratis pada instrument-instrumen

    yuridis Negara.

    Peraturan perundang-undangan memiliki ciri-ciri bersifat umum dan

    komprehensif, lalu bersifat universal, serta memiliki kekuatan unk mengoreksi

    dan memperbaiki dirinya sendiri. Dalam Negara kesejahteraan, tugas pemerintah

    tidak hanya terbatas untuk melaksanakan perundang-undangan yang dibuat dalam

    di lembaga legislative, tetapi juga dibebani kewajiban untuk menyelenggarakan

    kepentingan umum.

    Selain itu dalam pengimplementasikan pada instrument-instrumen Negara

    juga harus ada pada peraturan kebijakan, keputusan-keputusan yang diambil oleh

    pemerintah dan perngkatnya, rencana-rencana serta perizinan. Hal ini

    dimaksudkan agar dalam pelaksanaan pemerintahan menjadi transparan dan juga

    dapat diterima oleh masyarakat.

    3.3 Bagaimana Pemerintahan berdasarkan Asas-asas Umum Pemerintahan

    yang Baik

    Pada mulanya asas-asas umum pemerintahan yang baik belum diakui secara

    yuridis oleh Indonesia. Namun seriring berjalannya waktu dan juga kebutuhan

    pemerintah akan pedoman-pedoman agar dapat menjalankan pemerintahannya

    dengan baik, maka dibentuklah asas-asas umum pemerintahan yang baik dalam

    undang-undang, yaitu UU No.28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara

    yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Dengan format yang

    berbeda, dalam pasal 3 UU No.28 Tahun 1999 disebutkan beberapa asas umum

    menyelenggaraan Negara, yang juga merupakan syarat untuk terciptanya clean

    and good governance, yaitu :

  • Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara

    13 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan

    3.3.1. Asas Kepastian Hukum

    Asas ini adalah asas dalam Negara hukum yang mengutamakan landasan

    peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap

    kebijakan penyelenggara Negara.

    3.3.2. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara

    Asas ini menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan

    dalam pengendalian penyelenggara Negara.

    3.3.3. Asas Kepentingan Umum

    Asas ini mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif,

    akomodatif, dan selektif.

    3.3.4. Asas Keterbukaan

    Asas ini membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh

    informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang

    penyelenggaraan Negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas

    HAM, golongan dan rahasia Negara.

    3.3.5. Asas Proporsionalitas

    Asas ini mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban

    penyelenggara Negara.

    3.3.6. Asas Profesionalitas

    Asas ini mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan juga

    perundang-undangan yang berlaku.

    3.3.7. Asas Akuntabilitas

    Asas ini menentukan bahwa di setiap kegiatan, hasil akhirnya dapat

    dipertanggungjawabkan kepada rakyat, Karena rakyat lah yang memegang

    kekuasaan tertinggi sesuai undang-undang yang berlaku.

  • Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara

    14 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan

    BAB IV

    SIMPULAN DAN SARAN

    4.1 Simpulan

    Dari pembahasan-pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Negara

    hukum pasti menganut system demokrasi. Asas Negara hukum demokrasi ini

    tentunya harus diimplementasikan di instrument-instrumen Negara agar bisa

    tercipta pemerintahan yang transparan. Dengan mengimplementasikan asas

    Negara hukum dan asas demokrasi, maka tentunya akan tercipta konsep clean and

    good governance. Konsep ini juga hanya tercipta jika hukum administrasi

    berjalan dengan baik sebagaimana mestinya. Tanpa berjalan dengan baik, maka

    tidak akan tercipta konsep clean and good governance.

    4.2 Saran

    Dari pembahasan-pembahasan dan kesimpulan yang teah dicantumkan, maka

    saran untuk penyelenggara pemerintah yakni:

    4.2.1. Penyelenggara pemerintah agar lebih menaati konstitusi Negara dan juga

    hukum administrasi Negara pada khususnya agar tidak terjadi penyelewengan-

    penyelewengan dan juga KKN. Serta agar terciptanya tata pemerintahan yang

    bersih dan jujur.

    4.2.2. penyelenggara pemerintah agar lebih memahami apa itu asas-asas umum

    pemerintahan yang baik, yakni yang tercantum dalam UU No.28 Tahun 1999

    tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan

    nepotisme. Hal ini dimaksudkan agar terciptanya clean and good governance.

  • Clean and Good Governance berdasarkan Kajian Hukum Adminstrasi Negara

    15 KU 2071 Pancasila dan Kewarganegaraan

    DAFTAR PUSTAKA

    Ridwan. (2011). Hukum Administrasi Negara, Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo

    Persada

    Tiena, Yulies. (2004). Pengantar Hukum Indonesia, Edisi 1. Jakarta: Sinar Grafika

    Tim Dosen, Ringkasan Materi Kewarganegaraan, Yogyakarta: Universitas Islam

    Indonesia