Download - Cinta dan tahajud terakhirku satu

Transcript
Page 1: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

1

1 @Pertemuan Pertama

agi ini udara yang keluar masuk dari jendela kamar terasa sangat

dingin. Sinar mentari pagi yang masuk ke kamarku menjadikan ruangan dan

badanku terasa hangat, Aku langsung menuju kekamar mandi. Setelah selesai

mandi dan keluar, mataku tertuju kepada sebuah kertas putih yang dilipat dan

diletakkan diatas meja tepat disamping handphoneku.

“ Kak hari ini Aku pulang kuliah agak telat karena ada tambahan jam mata

kuliah. Oh ya tadi pagi Ayah menelphone katanya dua minggu ini belum bisa

pulang kerumah.”

Secarik kertas itu ternyata pesan yang ditulis oleh Adikku, Rudi. Ya dia

adalah Adik sepupuku dari desa. Dia adalah anak dari paman Roni dan Bi Ratih.

Saat Rudi masih bayi Bi Ratih meninggal karena terserang penyakit, sedangkan

paman Roni meninggal karena kecelakaan sewaktu Rudi masih duduk dibangku

kelas 6 sekolah dasar. Sejak saat itu Ayahku membawanya ke rumah dan

mengangkatnya sebagai anak. Bagiku walau Aku dan Rudi bukan saudara

kandung,tapi ia adalah Adik yang sangat baik untukku. Kami sering

menghabiskan waktu berdua. Karena Aku sendiri adalah anak semata wayang.

Aku senang dengan diangkatnya Rudi menjadi Adikku, karena Aku bisa memiliki

teman bermain, bercanda dan bercerita dirumah. Walaupun Aku dua tahun lebih

tua darinya, tapi Rudi mempunyai sifat lebih lebih dewasa dariku.

Page 2: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

2

Ayah dan Ibuku jarang pulang kerumah karena urusan Bisnisnya di Luar

Kota, selain Rudi dirumah ada Bi Darsih dan Bi Minah. Merekalah yang mencuci

pakaian dan menyiapkan kami masakan serta Pak Mahmud yang bertugas sebagai

penjaga malam. Kadang Aku merasa bahwa Ayah dan Ibuku tidak menyayangiku

sebagai anak, karena terlalu sibuk dengan pekerjaanya. Tapi pendapatku tersebut

tidak selamanya benar, toh mereka bekerja juga demi mencukupi kebutuhanku

dan Adikku. Apalagi sekarang ini, Aku dan Adikku mengeluarkan banyak biaya

untuk keperluan kuliah.

Waktu sudah menujukkan pukul delapan pagi, ini hari pertamaku praktek di

SMA Harapan Bangsa. Memang serasa sedikit malas untuk berangkat, lebih lagi

hari ini hari senin. Rasa malas dalam hatiku semakin bertambah. Aku berusaha

melepas rasa malas. Ku ambil Tas Punggungku. Tak lupaku masukkan Laptop,

Chargeran Handphone, Parfum, sisir dan sebotol air mineral. Ya itulah barang

pokok yang harusku bawa setiap pergi keluar ataupun kuliah.

Pulang dari tempat praktek Aku langsung menuju ke Sanggar Kretifitas

Delapan. Selain kuliah kesibukanku adalah mengajar di sebuah sanggar seni yang

ada di Kota ini. Ada Delapan orang yang mengurus sanggar ini sehingga kami

berikan nama Kreatifitas Delapan. Bang Fey merupakan pencetus, pendiri dan

bertindak selaku ketua. Selain itu ada Mba’ Indah wakil ketua, Bendahara Mba’

Wati ,Sekretaris Rahmat dan seterusnya anggota, yaitu Aku, Aris, Mawar, dan

Hery. Mereka semua adalah keluarga kedua bagiku. Selain Adikku Rudi,

merekalah yang selalu menghiburku. Terlebih lagi dengan Rahmat dan Mba’

Indah yang begitu konyol dan kocak.

Page 3: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

3

Belum sempat masuk kedalam sanggar, Rahmat memanggilku dan sedikit

mengajak berbincang soal Praktek di Sekolah-sekolah yang di berikan kampus.

“ Rei. . . bagaimana prakteknya di SMA Harapan Bangsa..? lancar-lancar

aja kan…?” Tanya Rahmat kepadaku

“Alhamdulilah, , semua berjalan dengan baik. . kalau kamu gimana…? “

“ Lancar sih, , tapi di SMA Pelita cukup susah siswa-siswinya, agak nakal-

nakal “ jawab Rahmat dengan nada lirih.

“ Hahaha. . coba kemarin kamu gabung saja denganku , , kamu sih ku

ajak bareng di SMA Harapan Bangsa tidak mau..”

“ Woi, , kamu ini, , malah ngerumpi di luar, “ Bentak Bang Fey dengan

nada tinggi. Mendengar suaranya tersebut, Aku dan Rahmat serasa terhipnotis,

langsung berjalan masuk ke gedung sederhana tempat kami latihan dan mengajar.

Kami semua sudah terbiasa dengan bentakan bang Fey, yah diantara kami ber

delapan Bang Fey lah yang lebih berumur. Dan kami semua menjulukinya Datuk

Seni. Pengalaman Bang Fey di bidang Seni Cukup banyak terutama theater, band,

melukis dan menyanyi.

Sampai didalam ruangan kulihat kesibukan teman-teman kreatifitas Delapan

yang sedang mengajari anak-anak , mulai siswa SD sampai SMA bahkan ada juga

Mahasiswa yang belajar di Sanggar Kami ini. Terlihat Rahmat dengan postur

tubuhnya yang besar sedang mengajari beberapa siswa membaca puisi dengan

baik. Dengan suaranya yang besar dan mimik wajahnya yang lucu membuat

batinku tertawa. Disudut lain kulihat sibuknya Bang Fey yang sedang mencari

naskah theater yang baru.

Page 4: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

4

Aku masih sedikit letih, jadi Aku duduk di kursi tepat diatasnya ada kipas

angin kecil yang berputar. Sambil menikmati angin yang berhembus keseluruh

tubuh mataku tertuju ke sudut ruangan sanggar sebelah kanan. Terlihat Mawar

dan Mba’ Indah sedang mengajar Tari Tradisional. Ada tiga perempuan yang

sedang diajarinya. Aku terus memandangi salah satu dari ketiga perempuan itu.

Terlihat gerakan tubuhnya begitu lunglai dan indah dibandingkan dengan yang

lain. Gerakan-gerakan tangannya begitu lembut. Mataku yang tak henti

memandanginya. Wajahnya yang begitu manis dan parasnya begitu cantik.

Pakaian yang dikenakan hampir semuanya bewarna ungu. Itu membuat Aku

bertambah senang memandanginya. Sepertinya Aku telah terhipnotis olehnya.

Ada gejolak dalam hati yang membujukku untuk mengetahui siapa gerangan

namanya. Tapi Aku sedikit malu untuk melakukannya. Aku semakin dalam masuk

kedalam lamunanku.

“ Woi Rei, , ngelamun saja kamu. . .!” Tegur Aris sambil menepuk

punggungku. Lamunan dan khayalku sontak hilang karenanya.

“ Tidak apa-apa Ris, , , Cuma lagi malas saja.” Jawabku mengelakkan

candaaanya.

“ Ah yang benar. . . daritadi ku perhatikan kamu memandangi peremuan

yang berbaju ungu disana.!” Asyik asyik. . ada yang jatuh cinta pada pandangan

pertama ni. . . .!” Gurau Aris kepadaku. Mendengar gurauannya Aku langsung

berfikir, apa benar yang dikatakan Aris itu. Aku memang terpesona olehnya. Tapi

apa mungkin Aku jatuh cinta padanya. Inikan baru pertemuan pertama dengan

perempuan itu, namanya saja Aku tak tahu.

Page 5: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

5

2 @Arvina Namanya

rvina. Yah perempuan yang Aku pandangi tadi bernama Arvina. Saat

berkenalan dan berjabat tangan suara yang keluar dari bibir tipisnya begitu

lembut. Aku masih terngiang suaranya saat ia menyebutkan namanya, Arvina. Dia

adalah siswa baru yang sedang belajar tari tradisional di sanggar kreatifitas

Delapan. Bersama dua orang temannya. Mereka bertiga adalah mahasiswa

semester dua Di STMIK Dinamika. Sebelumnya Aku terkejut saat dia

mengatakan dan menyebutkan nama kampusnya. Kampus itu adalah tempat

Adikku Rudi menimbang ilmu. Dalam hatiku bertanya-tanya, apa Rudi tau dan

mengenal perempuan itu. Aku semakin penasaran. Penasaran yang cukup besar,

Aku ingin tahu semuanya tentang Arvina.

Sejak perkenalan di sanggar tadi Aku selalu teringat wajahnya, tutur

sapanya yang terus terbawa hingga aku sampai dirumah. Lagi lagi Aku terjerat

dalam lamunanku. Aku terbayang bayang dirinya. Bayang wajahnya terus

merasuk pikiranku. Ini perasaan tak benar. Aku tak pernah merasakan seperti ini.

Apa Aku jatuh cinta. Apa Aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Aku semakin

dalam merasuk dalam dunia khayalku. Tak lama Aku terdengar suara langkah

kaki. Kemudian suara pintu kamar yang terbuka. Aku tahu suara langkah kaki

siapa itu. Itu pasti Rudi. Yah. . dia baru pulang dari kuliahnya. Aku langsung

beranjak dari tempat tidur dan keluar kamar dan menuju kekamar Rudi.

Page 6: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

6

“ Rud. . kau sudah pulang ya,,,? Bukakan pintu, ada yang mau Kakak

tanyakan…!” panggilku sambil mengetuk pintu kamar Rudi berulang kali.

“ Ya kak. . masuklah pintunya tidakku kunci …!” sahut Rudi dari dalam

kamar.

Aku langsung membuka pintu. Kulihat Rudi terbaring diatas kasurnya yang

rapi. Berbeda dengan kamarku yang selalu berantakan. Kalau gak dibereskan oleh

bi Minah pasti kamarku sudah seperti kapal pecah.

“ Ada apa Kak. . ? apa yang mau Kakak tanyakan..?. . .!” Tanya Rudi

penasaran.

“ Beh . ada deh, , kamu ini pulang kuliah malam begini bukannya mandi

dulu, ini malah tidur tiduran. Huh. . liat tuh badan lah kumel ,”

“ Aku lagi malas, , Kak. Pikiranku lagu kacau. Aku bingung harus

bagaimana..?” ungkapnya dengan nada sedih. Mendengar setiap kata yang

dilontarkan dari mulutnya Aku jadi mengurungkan niat untuk menanyakan

sesuatu padanya. Aku jadi ingin tahu apa yang terjadi dengan Adikku ini. Tidak

biasanya dia begitu.

“ Ada apa Rud, , ayolah cerita dengan Kakak, siapa tahu Kakak bisa bantu.”

“ Pusing Kak mau cerita dari mana..? Aku bingung apa sih sebenernya mau

perempuan itu, , sampai buat Aku begini. Kakak tau kan kak perempuan yang

Aku pacarin sekarang. Sudah tiga minggu Aku jalani hubungan dengannya, tapi

tak pernah Aku dianggap olehnya. Sekarang hanya masalah kecil, dia

menyalahkan Aku, dia malah mutusin Aku tanpa sebab begini, “ ungkap Rudi

dengan nada sedih dan sedikit emosi.

Page 7: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

7

Mendengar ceritanya Aku pun ikut merasa sedih. Aku tau perasaan Adikku

bagaimana. Aku begitu tau sifatnya bagaimana. Aku mencoba membujuknya, dan

menasehatinya agar ia tak begitu terlarut sedih dengan masalahnya. Selama ini dia

pacaran dengan perempuan manapun Aku tak pernah dikenalkan dengan pacarnya

itu. Aku tak tau sekarang perempuan mana yang dipacarinnya. Kalau Aku tau,

Aku pasti bisa membantunya untuk menjelaskannya kepada pacarnya. Selama ini

Aku lihat Rudi memang sedikit Playboy. Seringkali dia cerita tentang pacar dan

mantan – mantanya. Selama ini Aku tak bisa selalu melarangnya, bahkan untuk

pacaran, biarlah dia yang memilih. Sebagai Kakak angkat Aku hanya bisa

menasehati dirinya.

*****

Setelah malam tadi, pagi ini Aku lihat Rudi sudah sedikit melupakan

masalahnya. Yah selama ini jika ada masalah sebesar apapun Ia tak pernah

menunjukkan kesedihannya. Ia selalu tersenyum. Sejak kecil ia memang begitu.

Aku bangga mempunyai Adik sepertinya.

Saat sarapan Aku lihat Rudi begitu lahap makan seperti biasanya.

Dibandingkan Aku yang makan sedikit, ia begitu lahap dan cepat. Mungkin jika

dirumah ini diadakan lomba makan pasti dia yang menang.

“ Oh ya Kak, tadi malam katanya ada yang mau Kakak tanyakan..? kok tadi

malam terbalik Kakak yang malah mendengar cerita ku..?” Tanya Rudi sambil

melahap terus nasi goreng yang dibuatkan oleh Bi Darsih.

Page 8: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

8

“ Iya yah,, Kakak lupa Rud, , memang sih ada. . ! tapi kayaknya gak usah

sekarang lah, kapan-kapan aja yah hehehe, atau nanti malam aja kalau kamu

sudah pulang kuliah”.

“ Ok lah Kak,, , Aku tunggu ceritanya, , jangan buat Aku penasaran ya ! ”.

“ Tapi Kakak tidak janji . . hehehe “. Jelasku sambil menghabiskan nasi

goreng yang tinggal beberapa suap lagi.

*****

Page 9: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

9

3 @Semakin Dekat

ore ini setelah pulang dari SMA Harapan Bangsa ntah apa yang

membujukku, tiba-tiba saja kendaraan yang Aku naiki kuarahkan menuju sanggar.

apa yang merasuki pikiranku ini. Aku hanya ingat dan terbayang wajah Arvina.

Mungkin karena itu yang menuntunku kearah sanggar. Padahal Aku tau hari ini

hari selasa, pasti tak ada orang yang latihan disana. Tapi ntah mengapa Aku

begitu semangat untuk datang kesana.

Sampai di sanggar Aku langsung masuk kedalam. Aku berdiri tepat

dihadapan kaca besar yang melekat didinding. Aku tak sadar jika Aku sedang

memakai kemeja bewarna ungu. Aku tak tau kenapa Aku begitu suka dengan

warna ungu ini. Aku terus memandangi diri sendiri didepan cermin. Tiba-tiba

terdengar suara merdu yang berasal dari luar sanggar. Suara yang bisa

menghipnotisku. Suara yang indah yang mengucapkan salam.

“ Assalammualaikum. . . !” Sekali lagi suara itu keluar dari mulut seseorang,

seraya mununggu balasan dari orang yang mendengarnya. Aku tau suara ini yah. .

Aku tahu, walau jarang terdengar ditelinga Aku hafal akan suara yang indah ini.

Sambil bergegas menuju keluar Aku mencoba menjawab salam dari suara itu.

“ Waalaikumsalam. . . !”

Sampai di depan pintu Aku begitu kaget, dua orang peremuan berdiri tepat

berada didepanku. Salah satunya memakai kemeja putih dan celana jeans bewarna

Page 10: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

10

hitam. Di tangan kanannya membawa tas kecil bewarna hitam juga. Perempuan

satu lagi memakai baju dres bewarna ungu yang lagi ngetren sekarang ini.

Memakai kacamata yang tulangnya sedikit bewarna ungu. Tasnya dipakai

selempang disebelah kiri dan tangan kanannya memegang handphone. Aku begitu

gugup ketika berada tepat didepannya. Jantungku yang semula berdenyut tenang

kini begitu cepat berdetak, seperti genderang mau perang. Darahku begitu cepat

mengalir, deras seakan terasa alirannya mengalir keseluruh tubuhku. Suara merdu

yang indah tadi berasal dari dirinya. Yah itu dia. Arvina.

“ Eh kalian, murid baru kemarin yah, Arvina dan Safitri. Ada yang bisa

Kakak bantu?, , hari inikan kita tidak ada latihan “. Tanyaku kepada mereka.

Walaupun terasa gugup untuk berkata, tapi Aku mencoba tidak

memperlihatkannya kepada mereka.

“ Ini kak, , kebetulan tadi lewat sini, jadi sekalian mampir saja.” Jawab

Safitri

“ Oh begitu! tapi maaf, Kakak-kakak yang lain lagi mengurus pekerjaannya,

jadi Cuma Kakak sendiri disini!”

“ Tidak apa-apa kak, “. Jawab Safitri sekali lagi dengan senyumnya sambil

menyenggol pundak Arvina yang dari tadi hanya diam dan tersipu malu. Aku

hanya mendengarnya mengucapkan salam tadi. Selebihnya, sekarang dia hanya

diam dan banyak menundukan kepala. Saat Aku memandangi matanya kulihat

wajah malu yang terpancar dari wajah cantiknya itu. Apakah perempuan ini

memang pemalu Aku tak tahu, padahal Aku ingin mendengar suaranya yang

merdu berhembus kearah telinga yang dapat menyejukkan hatiku.

11 12

Page 11: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

11

“ Masuk saja yuk, kita bicara didalam saja.”

“ Iya kak. . makasih “ jawab Arvina.

Aduh, mendengar suaranya Aku jadi salah tingkah sendiri. Rasa gugupku

semakin bertambah. Aku tak tau kenapa Aku jadi begini. Aku sangat mengagumi

dirinya. Benarkah Aku merasakan semua ini. Baru dua hari ini Aku mengenalnya,

tapi kenapa Aku merasa telah bertahun tahun mengenalnya. Sepertinya ada rasa

yang tak biasa dalam hatiku terhadapnya tapi ntah mengapa. Mungkinkah ini

pertanda Aku jatuh cinta, jatuh cinta pada pandangan pertama.

Waktu yang berjalan begitu cepat. Tak terasa sudah hampir dua jam Aku,

Arvina dan Safitri bercerita kesana kemari. Mulai dari hobby sampai pengalaman-

pengalaman yang pernah dialami. Ternyata Arvina memang perempuan yang

pemalu. Yang lebih banyak bercerita hanya Safitri. Suaranya yang besar dan

nyerocos seperti burung beo. Tapi Aku senang, berkat blak-blakannya Safitri Aku

jadi tau tentang Arvina. Memang Arvina hanya bercerita sedikit, tapi kenapa Aku

senang mendengar dia bercerita. Mulai dari dirinya yang sangat menyukai warna

ungu. Dalam hati Aku berkata, “kok sama dengan Aku yang sangat

menggandrungi warna yang identik dengan janda atau duda itu. Jangan jangan

jodoh”. Hahaha hati kecilku berkata seperti itu. Hanya sedikit untuk

menyenangkan hati. Selain menyukai warna ungu, ternyata hobbynya sama juga

denganku, yaitu membaca cerpen atau novel. Berarti dengan hobby kami yang

sama ini sepertinya Aku bisa lebih dekat mengenalnya. Akupun mendapat

kesempatan untuk mengantarnya pulang.

*****

Page 12: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

12

4 @Bukan Harapanku

eesokan harinya setelah pulang dari SMA Harapan Bangsa Aku menuju

Sanggar. Semoga seperti kemarin, ada Arvina. Semenjak ku antar dia pulang

kerumah kemarin Aku selalu mengingatnya. Namanya yang selalu ingin Aku

ucapkan lewat bibirku. Arvina, kenapa Aku bisa begini karenamu. Sepertinya Aku

tergila – gila olehmu. Tapi kali ini Aku tak mau terlena oleh khayalan dan

lamunan semata.

Sampai di Sanggar Aku disambut oleh celotehan Mba’ Indah. Sambil

membawa beberapa Map yang berisikan kertas-kertas.

“ Rei. . kamu lama banget datangnya emanglah. . . “ cetus Mba’ Indah

sambil menyusun Map-map kedalam sebuah kardus.

“ Yah Mba’ maaf, tadi dijalan emang Aku sedikit lambat “

“ Aduh, kalau gitu ayo cepat antar Mba’ ke SMA Muhammaddiyah..!”

“ SMA Muhammaddiyah . . !”ujarku heran.

“ Iya, , ini mau mengantar berkas-berkas ini, dari tadi Mba’ nungguin kalian

semua, eh malah gak ada yang datang. Soalnya Mba’ tidak bawa motor sendiri

Rei, , tadi Mbak diantar !”

“ Baiklah Mba’, ayo Aku antar .!” Walau dengan berat hati dan dengan

sedikit terpakasa akhirnya Aku mengantar Mba’ Indah. Padahal kedatanganku ke

sanggar ingin bertemu dengan Arvina. Aduh ternyata tak sesuai dengan yang Aku

Page 13: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

13

inginkan. Tapi ya sudahlah, lagian Mba’ Indah sudah Aku anggap sebagai

Saudaraku sendiri. Setelah Mba’ Indah naik, motorpun aku pacu dengan perlahan.

“ Stop. Stop .Stop. .. !” Cetus Mba’ indah dengan spontan menyuruhku

menghentikan sepeda motor yang baru dikendarain selama 10 Menit.

“ Ada apa Mba’,,,?” tanyaku heran.

“ Sudah Mba’ turun disini aja Rei, , !”

“ Loh kan belum sampai Mba’, , ,!”

“ iya tapi kan gerbang sekolahnya sudah kelihatan tuh !” ucap Mba’ Indah

sambil menunjuk gerbang SMA Muhammadiyah yang bewarna hijau.

“ Iya lah Mba’, , tapi beneran nih tidak apa-apa..?”

“ Iya biar Mba’ jalan aja, lagi pula tadi Mba’ lupa mengunci Sanggar.

Tolong ya kamu balik lagi kesana. Dari tadi Mba’ kepikiran takut ada orang lain

yang masuk dan mengambil barang-barang yang ada di Sanggar !” jelas Mba’

Indah dengan sedikit cemas.

Mendengar penjelasan Mba’ indah Aku langsung menghidupkan kembali

sepeda motor. “Siap Mba”. Aku langsung menuju ke sanggar. Dengan kecepatan

tinggi Aku mengendarainya. Satu, dua kendaraan lain Aku lewati. Saat melewati

sebuah tikungan, kendaraan yangku kendarai mulai oleng karna jalan aspal yang

tidak rata. Tiba-tiba ada anak kecil yang menyebrang jalan. Aku langsung

membelokkan sepeda motorku ke kanan, Naas, ternyata dari arah berlawanan ada

sebuah mobil pick up bewarna putih tepat didepanku. Tak sempat lagi Aku

menghindarinya dan akhirnya. . . . . Brakk.

Page 14: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

14

Sejak itu Aku tak tahu lagi apa yang ku rasa. Aku hanya merasa kepala

yang pusing dan seluruh tubuh yang terasa sedikit nyeri dan sakit. Perlahan Aku

membuka mata. Sejenakku awasi keadaan disekitarku. Agak terasa asing. Ku lihat

ada selang infuse yang tertancap ditangan kiriku.

“ Dimana Aku. . ?” dengan suara yang serak, Aku mencoba bertanya dengan

orang yang berada disamping tempat tidurku.

“ Kakak dirumah sakit kak, , !”

Aku pandangi wajah suara orang itu. Yah ternyata Adikku Rudi.

“ Kakak lagi dimana Rud ?”

“ Kakak lagi dirumah sakit , kemarin Kakak kecelakaan !”

“ Ya allah, , jadi sejak kemarin Kakak tak sadarkan diri. . !”

“ Iya kak ..!”

Tok Tok. .

Suara ketukan pintu menghentikan pembicaraan kami. Terdengar dari luar

suara gaduh. Dan tertawa seseorang yang begitu sangat Aku ingat. Pintu terbuka.

Dan ternyata benar suara tertawa yang Aku tebak tadi. Berasal dari anak-anak

Kretifitas Delapan. Ada Bang Fey, Mba’ Indah, Mba’ Wati, Aris dan Rahmat.

“ Rei, , maafin Mba’ ya, gara gara Mba’ kamu jadi seperti ini”. Ucap Mba’

indah. Dia sangat merasa bersalah.

“ Ya Mba’, Mba’ tidak perlu minta maaf. Ini semua juga gara-gara Aku

yang tidak hati-hati bawa motornya.”

“ Sudah-sudah, ,jangan saling menyalahkan diri sendiri”. Cetus Rahmat

seraya menengahkan kami berdua.

Page 15: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

15

“ Bener tuh kata sih Rahmat, ” tambah Aris.

“ Iya, lagi pula kan semua itu takdir Tuhan, makanya Rei lain kali naik

motor itu hati-hati “ jelas Mba’ Wati sambil meletakkan parcel buah yang mereka

bawa di atas meja.

“ Sudah sekarang kamu istirahat saja Rei, jangan pikirkan dulu soal siapa

yang salah dan siapa yang benar. Tapi semoga jangan lama-lama ya sakitnya nanti

di sanggar sepi tidak ada kamu!” Sahut Bang Fey

“ Oh ya hampir abang lupa Rei. Tadi Mawar dan Hery tittip salam. Mereka

belum bisa datang hari ini. Katanya ada urusan sedikit. Mungkin nanti malam atau

besok..!” jelas Mba’ Wati.

Yah. Walau Mawar dan Hery tak datang, tapi Aku sudah cukup terhibur

dengan kedatangan mereka semua. Rasa pusing dan sakit badanku terasa sedikit

hilang. Sudah hampir satu jam mereka menghiburku. Akhirnya, bang Fey dan

teman yang lain berpamitan untuk pulang.

Sambil mengucap salam bang Fey dan yang lain meninggalkan ruangan.

Rudi mengantar mereka sampai keluar. Setelah itu, ia kembali lagi keruangan

tempat Aku dirawat. Di dalam, ia duduk dikursi yang ia tempati tadi. Lama ia

mengamati wajahku.

“ Astagfirullah,’ gumamnya pelan.

“ Ada apa Rud..?”

“ Aku belum sama sekali mengabari Ayah dan Ibu Kak..!”

“ Tidak usah Rud, Kakak tidak mau Ayah dan Ibu khawatir..!”

Page 16: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

16

“ Tapi Kak, , nanti mereka tambah khawatir kalau kita tidak kasih kabar

sedikitpun..!”

“ Iya Rud . tapi sebelum kamu menghubungi Ayah dan Ibu tolong kasih tau

Kakak. Apa kata dokter, apa ada yang parah yang terjadi dengan Kakak…?”

“ Tadi sih dokter agak sedikit heran. Menurut saksi tempat Kakak

kecelakaan, katanya motor yang Kakak bawa melaju dengan kecepatan tinggi.

Tapi kok Kakak tidak apa-apa.!” jelasnya

“ Iya juga ya..!” sahutku dengan heran. “ trus dokter ngomong apa lagi..?”

“ Katanya sih kalau rasa pusing atau sakitnya sudah hilang Kakak sudah

diizinin untuk pulang. Ya udah kak, Aku keluar dulu mau menghubungi Ayah dan

Ibu!”

Selang beberapa menit Rudi keluar kemudian kembali lagi masuk

menyodorkan HP kepadaku.

“ Ini kak, Ibu mau ngomong!”

“ Hallo Nak,, kamu Tidak apa-apa kan,sejak kemarin perasaan Ibu sungguh

khawatir terhadapmu. Tadi Adikmu sudah jelasin semua pada ibu”. Suara wanita

separuh baya yang membawa sedikit pelita bagiku. Ya itu suara ibuku. Satu-

satunya perempuan yang sangat Aku cinta, untuk saat ini.

“ Ya Bu, , Aku tidak apa-apa. Ibu jangan terlalu khawatir ya, besok juga

Aku sudah bisa pulang”. Jawabku. Semoga Ibu tak terlalu khawatir dengan apa

yang terjadi padaku saat ini.

“ Iya nak, , tapi Ibu sebagai orang tua sungguh sangat mengkhawatirkanmu

nak. Ibu terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan, sehingga kurang

Page 17: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

17

memperhatiaknmu,” Mendengar kata-kata dari Ibu mataku berkaca-kaca. Tak

terasa setetes air mata mengalir di pipiku.

“ Bu, , Aku bukan anak kecil lagi, Tidak apa-apa kok. Lagi pula disinikan

ada Rudi yang jadi menemaniku!” Aku mencoba tegar mengucapkannya, Karna

Aku tahu Ayah dan Ibuvsibuk dengan pekerjaannya itu semua demi mencukupi

kehidupanku. Ya, mencukupi segalah kebutuhanku juga Rudi.

“ Besok siang Ayah dan Ibu pasti pulang nak, , jangan lupa istirahat ya..?”

“ Baik Bu. Oh ya salam dengan Ayah , nanti kalau pulang ingatkan Ayah

unutk menyetir mobilnya denganhati-hati, jangan terlalu kencang!”

“ Iya nanti Ibu sampaikan. Assalammualaikum”.

“ Waalaikum salam”.

Tut Tut Tut. Telephone pun segeraku tutup. Sebenarnya Aku sedikit

khawatir dengan Ayah dan Ibu. Biasanya mendengar kabar buruk yang terjadi

denganku mereka terlalu panik. Aku tidak mau terjdi sesuatu dengan mereka.

Dulu saja saat mendengar Aku jatuh dari tangga sewaktu SMP, karna terlalu

khawatir dan panik dengan keadaanku, Ayah sempat jatuh dari motornya. Karna

itu Ayah kehilangan jari kelingking sebelah kirinya. Sejak saat itu Aku menjadi

sangat hati-hati. Aku menjadi merasa sangat bersalah. Dan Aku tak mau kejadian

itu terulang lagi.

*****

Page 18: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

18

5 @Asa Yang Hilang

“ Rud, , Kakak sudah mulai bosan, ingin cepat pulang kerumah!” Keluhku

pada Rudi yang sedang asyik membaca majalah remaja mingguan.

“ Tapi kak, , Kakak harus istirahat “.

“ Ah, , Kakak sudah sembuh, , kemarin kamu bilang kalau Kakak sudah

tidak merasa pusing atau sakit, Kakak sudah boleh pulang “.

“ Aduh, , dasar Kakaku yang keras kepala. Oke deh, Aku temui dokter dulu

dan mengurus administrasinya”.

Dengan terpaksa Rudi berjalan keluar ruangan. Ia langsung menuju

keruangan dokter dan kemudian membayar biaya selama Aku dirawat dirumah

sakit ini. Aku terus menatap pintu. Berharap sebelum Aku pulang kerumah ada

seseorang yang sangat Aku tunggu datang menjenguk yaitu, Arvina.

Tok Tok Tok “Assalammualaikum”.

Suara ketukan pintu menghamburkan fikiranku tentang Arvina. Aku pun

spontan terkejut dan menjawab salam itu.

“ Waalaikum salam, silahkan masuk”.

“ Apa kabar Rei..?” sapa perempuan berjilbab putih bersih kepadaku.

Mawar.

“ Alhamdulilah lebih baik dari yang kemarin.”

“ Maaf yah, Aku dan Hery baru bisa menjengukmu sekarang, soalnya

kemarin ada urusan !”

Page 19: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

19

“ bener Rei, jadi hari ini kami berdua bela-belain datang kemari. Biarlah

urusan pekerjaan yang belum selesai bisa nanti saja,” tambah Hery

“ Ah kalian ini, tidak usah terlalu khawatir begitu, lagipula hari ini Aku

sudah diizinin pulang. Tuh Adikku Rudi lagi menemui dokter dan mengurusnya”.

“ Oh bagus deh. Kalau begitu biar kami bantu membereskan barang-

barangmu”. Sambut mawar.

Tak lama kemudian Rudi bersama dokter dan suster masuk keruangan.

Dengan peralatan yang dibawanya dokter itu memeriksa sementara keadaanku.

“ Jantung sudah sedikit normal, kalau begit tolong lepaskan selang infusnya

sus”. Ujar dokter Andi yang mengobatiku sambil memerintahkan suster untuk

melepaskan selang infuse yang terpasang di tangan kiriku itu.

“ Yah, sepertinya sudah agak baikkan, anda saya izinkan pulang”. Ujar

dokter yang berumur setengah baya itu, rambutnya sedikit botak.

“ Terima kasih dok, atas bantuannya” . lanjut Rudi

Setelah semua urusan telah selesai dengan didorong diatas kursi roda oleh

Rudi, Aku menuju rumah dibantu dengan Hery dan Mawar. Menggunakan mobil

kijang milik hery. Badanku masih sedikit lemas. Luka bekas tusukan jarum infus

masih terasa sakit. Dalam perjalanan menuju rumah jantungku begitu berdetak

cepat. Aku langsung memikirkan Ayah dan Ibu, Aku begitu khawatir dengan

keadaan mereka. Niat dalam hati untuk menghubungi mereka agar tahu

bagaimana keadaan mereka.

Page 20: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

20

“ Rudi, pinjam HPmu, Kakak mau menghubungi Ayah…? “ ucapku sambil

membangunkan Rudi yang sedang tertidur dalam mobil. Yah, HPku hilang saat

kecelakaan.

“ Hoam, ambil saja ditas Kak…!” jawabnya dengan nada malas sambil

merenggangkan tangan-tangannya.

Beberapa kali Aku mencoba hubungi nomor Ayah tak ada respon. Yang

terdengar hanya suara operator yang memberi tahu bahwa nomor yang dihubungi

tidak aktif.

“Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan,

cobalah beberapa saat lagi.” Berulang kali ku coba tetap sama. Begitu pun

nomor Ibuku. Tak ada jawaban, hanya suara oerator yang menjawabnya.

“Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan,

cobalah beberapa saat lagi.”

Hatiku semakin was-was. Aku semakin memikirkan keadaan Ayah dan

Ibuku. Ku coba untuk terus berfikiran positive. Kemungkinan mereka sedang

sibuk atau mungkin sedang berada dalam perjalanan pulang, jadi handphone di

nonaktifkan.

Sampai di depan rumah ada suasana sedikit aneh. Banyak kerumunan orang.

Aku begitu heran apa yang sedang mereka lihat itu. Dengan di bantu oleh Rudi,

Aku berjalan memasuki rumah. Badanku yang semula terasa lemas kini hilang

menjadi semangat berkat rasa penasaran itu.

“ Ada apa ini..? tanyaku dengan perasaan hati yang tak enak. Aku tidak

sabar untuk mengetahui apa yang terjadi. Namun orang-orang di sekitar tak ada

Page 21: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

21

juga yang bicara. Akhirnya Aku mendorong Pak RT yang mencoba

menghalangiku. Dengan kasar Aku mendorong Pak RT hingga ia terjatuh. Saat

itupun keadaan menjadi begitu jelas.

“ Ayah ,,,,, Ibu,,,,,!” Aku menjerit. Aku memandangi Ayah dan Ibu yang

tergeletak dan tak berdaya dengan balutan kain kafan putih yang bersih. Aku

terdiam. Rudi berlari, menangis dan memeluk jasad Ayah dan Ibu. Tubuhku yang

semula bersemangat kini menjadi lemas tak terasa kembali. Perlahan butiran air

yang keluar dari mataku menetes dan mengalir di pipi.

Ayah…? Ibu…? Apa yang terjadi dengan kalian? Tidak mungkin ini terjadi.

Aku terduduk lemas di lantai. Pak RT mendekatiku. “ Sabar Rei, sabar ya. Ini

cobaan buat kamu dan Adikmu.”

“ Kenapa..? tapi kenapa secepat ini?’

“ Kecelakaan,” ucap Pak RT padaku “ tadi pagi pukul delapan ban mobil

sebelah kanan yang dikendarai oleh Ayahmu pecah, kemudian oleng dan terguling

ke dalam jurang disisi kanan jalan. Kasusnya sudah ditangani polisi.”

“Allah, ini semua tak adil bagiku, Aku sekarang menjadi yatim piatu.

Ayahku , Ibuku…?”. Ocehku tak jelas

“ Rudi….,” panggilku dengan parau. Meski hatiku begitu sedih tapi Aku

enggan menangis terus. Rudi berdiri sambil mengusap air matanya dan berjalan

mendekatiku. Memelukku dengan erat.

“ Ayah Kak…. Ibu juga Kak…” tangis Rudi pecah. Ia menangis di

pelukkanku. Suara orang-orang yang membaca surat Yasin membuat suasana

menjadi tambah haru.

Page 22: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

22

Aku melepaskan pelukan Rudi dan berjalan mendekati jasad Ayah dan Ibu.

“ Ayah… Ibu,,, ini Rei .., Aku sudah sembuh. Aku sudah pulang dari rumah

sakit. Ayah dan Ibu mau melihat keadaanku kan? Ayah… bangun Yah…. Ibu…

bangun Bu..? “ lihat nih Yah , Bu, Aku sudah sehat. Jangan pergi,, AYAH..IBU

BANGUN !, BANGUN AYAH..BANGUN BU ! raunganku sambil

menggoyangkan jasad mereka. Rudi mendekatiku dan memelukku dengan erat.

“ Kak, , kasihan Ayah dan Ibu kalau Kakak seperti itu. Aku juga sedih kak,

Istigfar kak…” Bujuk Rudi, ia masih menangis.

Saat ini Aku tak mengerti dengan istigfar. Aku hanya tau kalau Ayah dan

Ibuku telah meninggal dunia. Jiwaku begitu sedih dan kalut. Ku lepaskan pelukan

Rudi. Aku pandangi sekali lagi wajah Ayah dan Ibuku. Kucoba melukis wajah

Ayah dan Ibu untuk terakhir kalinya dalam otakku.

Aku tak tau apa jadinya hidupku setelah ini. Tanpa Ayah dan Ibu. Tanpa

kasih sayangnya, tanpa cintanya dan perhatian mereka. Kenapa ini semua begitu

cepat. Kenapa bukan Aku saja yang pergi. Allah begitu tak adil. Aku merasa

Allah tak pernah menyayangiku. Aku belum siap menerima semua ini.

*****

25 26

Page 23: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

23

6 @Tahajjudku

Ucapan turut berduka cita banyak berdatangan yang ditujukan untuku dan

Rudi. Aku hanya bisa tersenyum saat mereka mengucapkan turut

berbelasungkawanya. Walau Aku tersenyum, tapi sebenarnya Aku menangis

dalam hati. Aku tak ingin menunjukkan kesedihanku ini pada semua orang.

Mungkin Aku akan mengalami stres, depresi ataupun yang sejenisnya dengan

musibah ini. Walau sahabat dan teman-temanku selalu berusaha menghibur.

Seusai tahlilan Aku mendekati Pak RT, ada sesuatu yang ingin Aku

tanyakan.

“ Pak..? boleh Aku menanyakan sesuatu..?”

“ Oh tentu saja boleh Rei, ,!” jawab Pak RT sambil menepuk-nepuk

punggungku.

“ Kenapa Allah itu tidak adil ya..? kenapa Allah memanggil Ayah dan Ibuku

secara bersamaan..!”

“ Astagfirullah, kenapa kamu bicara seperti itu.. sesungguhnya Allah Itu

Maha Adil Rei..!”

“ Tidak Pak, kalau Allah adil tak mungkin dia memberikan cobaan ini

padaku. Allah juga tak sayang padaku. Allah begitu jahat…!”

“ Rei,, Allah itu sayang kepada semua umatnya. Makanya Allah

memberikan cobaan dan musibah ini pada kamu dan Adikmu.”

“ Tapi kenapa harus begini pak.?” Bantahku.

Page 24: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

24

“ Ya memang. Tapi dengan Allah memberikan musibah ini berarti Allah

masih sayang pada kamu. Dan sesungguhnya dibalik musibah itu ada anugrah,

dan dibalik anugrah pasti ada hikmahnya.” Jelas Pak RT sambil mengelus-

mengelus kepalaku, kemudian berdiri dan berpamitan pergi.”sudah dulu ya,

Bapak mau pulang dulu , oh ya pesan Bapak kalau nanti malam kamu terbangun

jangan lupa shalat Tahajjud ya.”

“ Ya Pak, terima kasih.”

Setelah para tetangga yang ikut tahlilan pulang. Aku langsung masuk

kamar. Walau diruang tamu masih sibuk membereskan dan membersihkan

ruangan tapi Aku begitu malas untuk membantunya. Ada pak Mahmud, Bi Darsih,

Bi Minah dan Rudi. Sampai di kamar, Aku langsung merobohkan tubuhku di atas

kasur. Aku masih memikirkan dan menelaah kata kata dari Pak RT. “

sesungguhnya di balik musibah itu ada anugrah, dan dibalik anugrah pasti ada

hikmahnya.” Apa sih sebenarnya maksud Pak RT, trus pake menyuruhku untuk

Sholat Tahajud. Shalat lima waktu yang wajib saja sungguh jarang Aku lakukan.

Malam semakin larut. Tapi mataku sungguh sangat sulit untuk dipejamkan.

Kata-kata pak RT masih membenak difikiranku. Shalat Tahajud?. Memang apa

keistimewaanya?. Yang Aku tahu sholat tahajud adalah sholat yang dilakukan

pada malam hari, dan didahului dengan tidur dengan jumlah raakat minimal dua

dan diutamakan dilakukan pada saat sepertiga malam. Hanya itu yang Aku tau

selebihnya tidak ada lagi. Aku memang kurang kalau yang berhubungan dengan

agama. Dari sekolah dasar sampai kuliah tidak ada satu sekolah yang menjelaskan

Page 25: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

25

dan mengajarkan islam dengan rinci. Mungkin kalau Aku sekolah di Madrasah

Tsanawiyah atau Madrasah Aliyah Aku bisa mengetahui lebih.

Aku tertidur. Tapi sepertinya tidurku tidak nyenyak. Sehingga Aku

terbangun lagi. Jam menunjukkan pukul setengah tiga pagi. Aku teringat tentang

shalat tahajjud. Aku coba saja saran dari Pak RT tadi malam. Semoga saja walau

shalat lima waktu jarang Aku lakukan ,shalat sunah tahajjudku ini diterima oleh

Allah. dengan perasaan yang bercampur aduk Aku mengambil wudhu dan

melaksanakan shalat tahajjud.

Selesai shalat Aku menangis. Air mataku mengalir begitu saja di pipi. Di

tengah kesunyian malam yang sepi ini, Aku teringat oleh segala kesalahan yang

Aku perbuat. Aku yang sering membantah dan melawan pada orang tuaku. Pada

siapa Aku harus memohon maaf, sekarang mereka telah tiada. Kenapa penyesalan

ini baru datang sekarang. Kesalahan-kesalahan yang telah Aku perbuat kepada

semua orang baik yang Aku sengaja ataupun yang tak ku sengaja. Aku sungguh

menyesalinya.

Sejujurnya Aku juga malu terhadap Allah yang telah menciptakanku. Aku

begitu melupakan tuhan yang telah menciptakanku. Allah yang maha pemurah,

Allah yang maha penyayang, maha pemaaf dan maha segalanya telah aku

lupakan. Bahkan Aku telah menghinanya. Aku menghakimi Allah itu tak sayang

denganku dan Allah itu tak adil. Sungguh terlalu diriku ini. Aku begitu

menyalahkan diriku sendiri. Ya Allah ampunilah hambanmu ini. Ampuni segala

kesalahan dan dosa-dosa yang ku perbuat.

Page 26: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

26

Tok Tok “ Assalammualaikum, Kak….” Suara ketukan pintu kamar dan

disusul dengan ucapan salam.

“ Waalaikum salam. Sebentar!” jawabku sambil menyimpan sajadah, dan

melepas baju koko dan menggantinya dengan kaos oblong biasa. Air mata

dipipiku juga buru-buru ku hapus. Aku tahu pasti itu Rudi. Aku tak mau ia tahu

kalau Aku lagi shalat dan menangis. Aku malu.

“ Masuk Rud. . .!”

“ Ada apa kak..? tadi dari kamar Aku dengar kakak bicara sendiri. Dan

kenapa Kakak belum tidur jam segini?” tanyanya heran

“ Ah tidak ada apa-apa. Cuma kakak susah tidur saja. Kamu sendiri kenapa

tidak tidur Rud.?”

“ Oh, Aku baru selesai shalat kak.!”

“ Shalat apa emangnya?. Shalat tahajjud ya?”.

“ Iya kak, shalat tahajjud.! Emang kenapa kak?”

“ Tidak Apa-apa. Sebenarnya shalat tahajjud yang sebenarnya itu apa sih

Rud, dan apa manfaatnya?”

“ Menurut buku yang pernah Aku baca Kak, shalat tahajjud merupakan

kehormatan bagi seorang muslim, sebab mendatangkan kesehatan, menghapus

dosa-dosa yang dilakukan siang hari, menghindarkannya dari kesepian dialam

kubur, mengharumkan bau tubuh, menjaminkan baginya kebutuhan hidup, dan

juga menjadi hiasan surga. Masih banyak sih manfaat yang lain”. Rudi

memandangi mataku.

“ Selain itu apa?” Tambahku.

Page 27: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

27

Rudi menarik nafas dan menghembuskannya secara perlahan.” Selain itu,

salat tahajjud juga dipercaya memiliki keistimewaan lain Kak, dimana bagi orang

yang mendirikan salat tahajjud diberikan manfaat, keselamatan dan kesenangan

di dunia dan akhirat, antara lain wajahnya akan memancarkan cahaya keimanan,

akan dipelihara oleh Allah dirinya dari segala macam marabahaya, setiap

perkataannya mengandung arti dan dituruti oleh orang lain, trus akan

mendapatkan perhatian dan kecintaan dari orang-orang yang mengenalinya,

dibangkitkan dari kuburnya dengan wajah yang bercahaya, diberi kitab amalnya

ditangan kanannya, dimudahkan hisabnya, berjalan diatas shirat bagaikan kilat.

itu sih Kak kalau tidak salah.” Jelas Rudi panjang.

“ Hmm ya sudah, nanti Kakak cari tau lagi deh heehe. Tidur sana sudah

larut ini”. Jawabku sambil mengajaknya untuk melanjutkan tidur.

*****

Page 28: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

28

7 @Tak Semuanya Indah

atu bulan setelah meninggalnya Ayah dan Ibu Aku sudah bisa sedikit

lepas dari kesedihan, Aku tak mau terus terpuruk dalam jurang kesedihan itu. Aku

harus menjalani aktifitas ku seperti biasanya. Ayah dan Ibu pasti lebih bahagia

jika anaknya bisa menjadi seperti yang mereka inginkan dulu. Walau Ayah dan

Ibu telah tiada, tapi Aku harus bisa tetap bisa menjadi seperti yang diinginkan

Ayah dan Ibuku.

Sore itu langit tampak cerah, angin yang bertiup perlahan menghembuskan

setiap butir debu yang berterbangan. Setelah Adzan Ashar Aku menyempatkan

diri kerumah Arvina. Memang sejak pertama Aku sudah terkesan dengannya,

dialah perempuan pertama yang membuat hatiku berdesir. Motor ku pacu dengan

perlahan. Beberapa menit kemudian Aku sampai didepan rumah Arvina, pohon

beringin menyambut dengan menggoyangkan ranting dan daunnya.

“ Assalammualaikum!” sambil ku ketuk beberapa kali pintu rumahnya

“Waalaikumsalam,!” jawab seseorang dari dalam rumah. Tak lama

kemudian pintu terbuka. Terlihat sosok perempuan memakai baju lengan panjang

berwarna ungu dipadu dengan rok hitam panjang yang anggun. “ Silahkan masuk

Kak, tumben ada apa ini?” Tanya Arvina padaku.

“ Tidak ada apa-apa, kebetulan tadi Kakak lewat sini, jadi Kakak sekalian

mampir, tidak apa-apa kan!”

Page 29: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

29

“ Oh ya, Silahkan duduk Kak!” tangannya mengayun mempersilahkanku

duduk di sofa.

Hatiku semakin tak menentu, Aku semakin ragu untuk menyatakan cintaku

pada Arvina. Tapi dengan sedikit keberanian Aku mulai membuka kata padanya.

Mencoba merangkai beberapa kalimat untuknya.

“ Sebenarnya ada yang mau Kakak bicarakan padamu Arvina!”

“ Apa itu Kak?” Tanya nya heran. Sambil menyelipkan tangannya ke bawah

rok.

“ Sebenarnya ada perasaan yang tak Kakak mengerti yang Kakak rasakan!”

mataku mencoba menatap mata Arvina. “ Sejak pertama Kakak sudah terkesan

dengan dirimu Arvina, terkesan dengan wajahmu yang cantik, terkesan dengan

kedua matamu, terkesan dengan semua yang ada padamu Arvina!”

Wajah putih Arvina merona. Ia hanya terdiam dengan beberapa kata yang

ku ucapkan.

“ Memang kenapa denganku Kak?” Arvina menundukkan kepalanya.

“ Kakak menyukai semua yang ada pada dirimu Arvina, coba tatap kedua

mata Kakak! Kakak sayang denganmu Arvina! Apa kamu juga sayang dengan

Kakak?” ucapku sambil memandangi kedua matanya.

Mendengar kata-kataku Arvina hanya diam, tak banyak kata yang

diucapkan dari bibirnya. Aku hanya menunggu balasan dari dirinya. SAYANG,

Aku menunggu satu kata itu. Aku menunggu Arvina mengatakan bahwa ia juga

sayang padaku.

33 34

Page 30: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

30

Arvina juga belum merespon sedikitpun kata-kataku. Ia masih sedikit

bingung dengan apa yang telah Aku ungkapkan padanya. Mungkin begitu cepat

aku mengatakan ini semua. Sampai akhirnya Aku memutuskan untuk pulang, tak

ada sedikitpun jawaban yang keluar dari mulutnya. Diam dan hanya diam.

Sampai dirumah pun Aku masih menunggu jawabannya. Aku ambil

handphone disaku celana, ku coba mengirim pesan kepadanya.

“ Assalammualaikum, Arvina semoga kamu tahu bahwa Kakak benar-benar

sayang denganmu. Kakak begitu terkesan dengan mu sejak awal kita bertemu!”

Tak selang berapalama ku kirim pesan kemudian satu pesan balasan dari

Arvina masuk.

“ Waalaikumsalam, terima kasih kak telah menyayangiku. Bagiku Kakak

memang pria baik yang mampu membuatku tenang jika berada disisi Kakak!”

Aku tersenyum sendiri memebaca sms dari Arvina. Lebih dari lima kali Aku

membacanya. Kemudian Aku kembali menulis dan kukirimkan pada Arvina.

“ Arvina, sebenarnya kamu sayang atau tidak dengan Kakak?”

Pesan telah kukirim. Tapi balasan dari Arvina belum juga Aku terima. HP

terus ku timang-timang sambil menunggu sms darinya. Bosan Aku menunggu

akhirnya kukirim lagi satu pesan untuknya.

“ Kamu bingung menjawab pertanyaan Kakak?, Tak usah begitu kau

pikirkan pertanyaan itu, Kakak Cuma mau bilang kalau bayangmu selalu hadir

didalam pelupuk matak Kakak!”

Tak selang berapa lama baru sms dari Arvina masuk. Gejolak hati semakin

bertambah kuat. Ku baca sms yang masuk.

Page 31: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

31

“ Maaf Kak, sebenarnya ku juga sangat mengagumi Kakak, ingin rasa hati

untuk selalu memandang dan berada disisi Kakak!”

Aku membalas singkat.

“ Bisakah sekarang kita bertemu? Untuk membagi rasa yang ada dalam

hati kita?”

Spontan sms dibalas oleh Arvina cepat.

“ Dimana Kak?”

Aku pun kembali membalas dengan singkat.

“ Dalam mimpi kita!”

Malam semakin larut. Obrolan kami melalui pesan singkat berhenti. Dalam

hatiku berharap untuk bertemu perempuan yang menggetarkan hatiku, perempuan

yang bisa membuat Aku tenang selama Aku berada disisinya, Arvina.

*****

Page 32: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

32

8 @Cinta Tak Harus Memiliki

emakin hari hubunganku dan Arvina semakin dekat. Ada sebuah ikatan

yang mengikat antara kami berdua. Ikatan yang biasa dirasakan oleh sepasang

muda-mudi. Pacaran, walau dalam islam tidak ada kata itu tapi kebanyakan para

remaja yang melakukannya, termasuk Aku. Memang Arvina bukan orang pertama

yang pernah mengisi hatiku. Tapi pada dirinya lah Aku benar-benar merasa

berbeda. Aku sangat menyayanginya.

Pagi ini Aku tak ada kegiatan. Hari minggu begini biasanya Aku pergi

dengan Rudi, tapi sayangnya ia lagi pergi dengan teman kuliahnya. Biasanya

setiap akhir pekan Aku selalu dengannya tapi kali ini beda, akhir pekan menjadi

sangat membosankan.

Aku duduk didepan teras rumah. Angin yang bertiup begitu sejuk, pohon-

pohon menari mengayunkan setiap dahannya mengikuti hembusan angin. Tiba-

tiba seorang perempuan datang menghampiriku, wajahnya agak oval, hidungnya

tidak terlalu pesek, Aku mengenali perempuan itu. Safitri, ya perempuan yang

menghampiriku itu Safitri teman baik Arvina.

“ Assalammualaikum” Safitri menjulurkan tangan kanannya.

Aku menyambut tangannya, menyalami. “ Waalaikumsalam.”

“ Boleh Aku meminta sesuatu Kak?”

37 38

Page 33: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

33

Aku terdiam,” selagi Kakak mampu, insyaAllah akan Kakak lakukan.” Aku

berusaha bernafas lancar walaupun hati sedikit berdetak.

“ Kami mohon kak jangan sakiti Adik Kakak sendiri!”

Aku terperanjat, terkejut, sedikit bergerak memperbaiki tempat dudukku,”

memang salah Kakak apa Safitri? Terus kenapa dengan Adik Kakak?”

“ Kakak memang tidak salah, tapi Kakak jangan terus menyakiti hati teman

saya yang juga Adik Kakak!”

“ Rudi maksudmu?” Aku sedikit heran.

“ iya Kak, mungkin Kakak tidak tahu, sebenarnya Arvina itu adalah kekasih

Adik Kakak, Rudi. Mereka memang sudah putus, tapi asal Kakak tahu Adik

Kakak masih sangat menyayangi Arvina. Sebelum Kakak dan Arvina dekat,

sebenarnya Rudi sudah mengajaknya untuk kembali menerima Rudi menjadi

kekasihnya.” Terang Safitri jelas.

Aku terdiam. Sedikit tak percaya. Tanpa sadar Aku telah menyakiti dan

melukai hati Adikku sendiri. Aku meremas genggaman. Aku tertunduk tak bisa

untuk mengangkat. Mataku menjadi berkaca-kaca, sedikit berair. Aku

memejamkan mata, haruskah Aku menjauh dari orang yang telah sangat

kusayangi. Aku sedikitpun tak menduga, terbesitpun tak ada dalam pikirannya

jika Rudi juga menyayangi Arvina. Hatiku menjadi tak menentu, sakitpun seolah

tak tergambar, terlebih jika Aku mengingat nama Rudi yang telah menjadi Adik

sekaligus sahabat yang begitu dekat denganku.

Page 34: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

34

“ Maaf Kak jika Aku telah membuat Kakak bingung, Aku melakukan ini

demi kebaikan Kakak dan juga Rudi!” Safitri meninggalkanku. Berjalan lurus

sampai hilang menyisakan bayangan.

Langit tampak cerah. Awan bergumpal-gumpal berjalan beriringan

mengikuti setiap hembusan angin. Rudi baru pulang. Ia melangkah kearah kamar,

Aku menghadang didepannya.

“ Boleh Kakak minta tolong Rud?”

“ Boleh kak!”

Aku membuang pandangan sesaat, kuhirup nafas kuat-kuat,” bisa antarkan

Kakak kerumah Arvina teman kuliahmu ?”

Wajah Rudi berubah menjadi mengkerut. Tangannya menggaruk-garukkan

kepala.

“ Apa yang mau kita lakukan disana kak, Aku kan juga baru pulang!”

“ Kakak cuma ingin main kerumahnya!” jawabku pelan.

“ Apa maksud Kakak agar Aku mengantar Kakak kesana?”

“ Kakak ingin tahu bagaimana kedua matamu itu melihatnya,”

“ Hanya itu kak!” Rudi mengeras.

“ Ya.”

Rudi sejenak terpaku. Aku tahu dalam hatinya pasti bertanya-tanya.

“ Jangan bersamaku Kak!”

“ Kenapa?”

“ Terserah Aku Kak!” Rudi kembali mengeras.

40 39

Page 35: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

35

“ Baiklah, tapi Kakak tidak mau menyakitimu Rud,” Aku berpaling, kaki

kulangkahkan untuk pergi.

“ Tunggu Kak!” Rudi mencegah. Sepertinya ia berubah pikiran. “ Baiklah

Kak, ayo kuantar sekarang,”

Aku dan Rudi berangkat berboncengan menuju rumah Arvina. Tak lama

motor dipacu kami berdua sampai didepan rumah berwarna hijau dengan pohon

beringin didepannya. Pintu tampak terbuka, satu jendela menganga, Aku

mengetuk pintu,” Assalammualaikum!”

“ Waalaikumsalam,,,” tak selang berapa lama salam tersahut, Arvina keluar,

kerudungnya berwarna biru sama dengan baju yang dipakainya, senyum manis

terpancar dari wajahnya,” Mari masuk!”

Saat melihat Rudi bersamaku paras Arvina menciut, wajah Rudi juga

mengkerut. Dua insan saling menatap dimuka pintu. Arvina menjulurkan tangan,”

Silahkan duduk Kak Rei, Rud,”

“ Ada apa Kak?” Tanya Arvina heran.

“ Kalian berdua tidak apa-apakan?” Aku tak sadar mengucap.

“ Maksud Kakak apa?” sahut Rudi.

“ Jangan bohong Rud, Kakak tahu.Maaf kalau selama ini Kakak tidak tahu

Arvina adalah perempuan yang dulu kau cinta, dan sebenarnya kamu masih

menyimpan rasa sayangmu pada Arvina. Kalau kau memang sayang katakana

Rud,” nada bicaraku sediktit tinggi.” kamu juga Arvina, kalau kamu memang

masih sayang dengan Rudi katakanlah, sekarang Rudi ada dihadapanmu.” Aku

sedikti memaksa.

Page 36: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

36

“ Kakak!!!” Rudi mencegah.

Arvina menundukkan kepala, kedua tangan menutupi wajahnya.

“ Aku ikhlas kak dengan semua ini, Aku juga sudah menganggap Arvina

sebagai Kakak perempuanku, seperti Aku menganggapmu sebagai Kakak!”

tambah Rudi.

Aku tersentak. Arvina hanya diam, matanya berkaca.

“ Aku tahu kedatangan Kakak dan Rudi kesini, tapi mohon sekarang

tinggalkan Aku sendiri. Untuk sekarang Aku mau sendiri,” ucap Arvina, matanya

masih berkaca, dipipinya dibasahi oleh air matanya.

“ Kita harus bicara Kak!” Rudi menghampiriku yang duduk di sudut sofa.

“ Apa ?”

Rudi tak menjawab, ia melangkah keluar rumah. Aku mengekor dibelakang.

Motor dipacu kencang oleh Rudi, menyelip diantara kendaraan yang lewat.

Rem dipijak, ban mendesit di aspal. Rudi turun, Aku masih duduk diatas motor.

“ Sekarang Kakak katakan apa sebenarnya maksud Kakak?”

Aku turun dari motor, melangkah mendekati Rudi.

“ Sebagai Kakak Aku tidak mau terus-terusan menyakitimu Rud! Kakak

tahu kalau kamu masih sayang dengan Arvina. Kalau memang kalian berdua

masih saling sayang, kembalilah, rajutlah cinta kalian yang dulu.”

“ Kakak salah kak!” Rudi mengelak.

“ kenapa?”

“ Kalau memang benar Aku masih sayang dengan Arvina tak perlu Aku

harus bersamanya. Karna sekarang ia sudah bersama Kakak. Aku bahagia jika

Page 37: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

37

bisa melihat Arvina bahagia dengan Kakak. Lagi pula cinta itu tak harus memiliki.

Cinta juga harus bisa mengikhlaskan jika orang yang kita cinta itu telah

mendapatkan pengganti yang lain.” Jelas Rudi panjang.

Aku terdiam mendengar penjelasan darinya. Aku tahu sifatnya memang dia

tak pernah terlalu memikirkan apa yang terjadi. Tapi walaupun memang dirinya

mengikhlaskan Arvina untukku, tapi Aku begitu berat menjalaninya. Tak

mungkin Aku bisa tertawa jika ada hati yang terluka, tak mungkin juga Aku

tersenyum jika disuatu sisi ada hati yang tersakiti.

*****

Page 38: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

38

9 @Rasa Tak Percaya

aktu berjalan begitu cepat, siang berganti malam, panas berganti

dingin, musim hujan sudah berganti menjadi musim kemarau. Tak kusangka

hubunganku dan Arvina sudah berjalan selama tiga bulan. Tapi hatiku masih

begitu merasa bersalah dengan Rudi. Tapi semakin lama Aku menjalani hubungan

dengan Arvina rasa sayang yang tumbuh dihatiku semakin bertambah. Benih –

benih cinta yang telah tumbuh sudah berkembang. Semakin hari rasa itu semakin

terasa sangat dalam. Cinta memang yang sedang kurasakan ini adalah cinta. Aku

merasa sedang dimabuk cinta.

Hari ini sepulang dari kuliah Aku menyempatkan diri datang ke sanggar

kreatifitas delapan. Sudah lama Aku memang tidak bertemu dengan teman-teman

disana. Sampai disanggar sanggar terlihat seperti biasa. Banyak kendaraan yang

diparkirkan diluar. Sebelum masuk, Aku duduk dikursi panjang yang ada didepan

sanggar, tepat berada dibawah pohon mangga yang rindang. Udara yang terhirup

begitu segar.

Tas kuletakkan dibawah kursi, saat Aku mengambil handphone di tas, tiba-

tiba tiga orang perempuan menghampiriku, mereka duduk mengumpul

disampingku, berjejer, ditangan mereka tergenggam selendang. Walau tak begitu

hafal nama mereka satu persatu tapi Aku tahu mereka bertiga adalah siswa yang

belajar tari di kreatifitas delapan.

Page 39: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

39

“ Kakak, kok sekarang jarang datang kesini?” salah satu dari mereka

bertanya padaku, lesung pipinya terlihat saat ia tersenyum.

“ Iya, maaf ya, soalnya Kakak juga lagi sibuk membuat laporan praktek!”

jawab ku sambil membalas senyumannya.

“ Oh ya kak, boleh kan kami bertanya sesuatu!” salah satu dari mereka

menambah, paling muda rambutnya panjang terurai.

“ Iya boleh, selagi pertanyaannya tidak aneh-aneh!”

“ Kak Arvina itu pacaar Kakak kan? Itu yang siswa yang paling cantik disini

Kak?”

Aku memperbaiki tempat dudukku. Keningku mengerut, Aku sedikit heran

dengan pertanyaan mereka. Aku pun menjawab singkat,” Iya benar, memang

kenapa?”.

“ Tapi Kakak jangan marah ya!” perempuan berlesung pipi dalam

meyakinkan.

“ Iya Kakak tidak marah kok!”

“ Kemarin siang kami bertiga lihat kak Arvina berduaan kak dengan laki-

laki lain!”

Aku memejamkan mata. Berusaha tak menanggapi kata-kata dari mereka.

“ Iya Kak benar tuh, laki-laki itu juga sering Kak datang kerumah kak

Arvina, soalnya rumahku kan dekat dengan rumah Kak Arvina!” tambah

perempuan yang berhidung pesek yang sejak tadi hanya diam.

Page 40: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

40

Hatiku semakin merasa tak tenang. Benarkah apa yang barusan Aku dengar

dari tiga orang perempuan ini. Apakah harus kupercaya atau tidak. Aku menjadi

tak bisa berkata, hanya sedikit saja yang kuucapkan.

“ Boleh Kakak tahu siapa laki-laki itu?”

Tiga perempuan itu saling pandang, perempuan yang berambut panjang

menjawab.

“ Kak Rudi !”

Aku seketika terhempas mendengar nama Rudi. Laki-laki yang pergi

dengan Arvina itu Rudi. Lagi-lagi Aku tak begitu menduga sedikit rasa tak

percaya dengan apa yang baru Aku dengar. Memang Rudi lebih awal menyimpan

hati untuk Arvina. Tapi apakah mungkin dia mau kembali lagi menundukkan hati

Arvina. Bukankah ia juga pernah bilang kalau telah ikhlas dengan semua yang

terjadi. Perasaanku semakin bercampur aduk tak menentu. Semua rasa hadir

dalam hatiku, cemburu, galau, marah semua menjadi satu.

“ Maaf ya Kak, kami tidak bermaksud membuat….” Belum selesai

perempuan itu bicara Aku langsung memotongnya.

“ Tidak apa-apa, makasih yah!” ujarku dengan lirih.

“ Soalnya kami semua heran, kan yang pacaran dengan Arvina itu Kakak,

tapi kenapa kok Kak Rudi yang sering jalan dan kerumahnya. Sekali lagi mohon

maaf Kak,” Tambah perempuan berambut panjang, ucapannya sedikit merasa

bersalah. Lalu mereka bertiga meninggalkanku, kembali bersama yang lain latihan

menari.

Page 41: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

41

10 @Kejujuran Yang menyakitkan

atahari yang tinggi semakin terik. Burung gereja berterbangan dari

pohon ke atap membawa sejarik rumput untuk membuat sangkar. Angin

berhembus dari utara keselatan. Tas ransel kembali ku letakkan dibelakang

punggung, tak ada lagi semangat untuk melihat keadaan sanggar dan seisinya.

Kulangkahkan kaki kearah sepeda motor. Tiba – tiba dengan tergesa-gesa Safitri

menghampiriku, sambil membawa sebuah novel.

“ Tunggu Kak, ini ada titipan dari Arvina. Ia mau mengembalikan novel

yang Kakak pinjamkan.” Ucap Safitri dengan nafas yang terbata-bata.

“ Oh iya terima kasih yah. Arvinanya mana Fit?” tanyaku sambil

mengambil novel yang diberikan oleh Saafitri.

“ Aku tidak tahu kak, dia tadi cuma pesan untuk mengembalikan novel ini

ke Kakak, kalau begitu Aku masuk lagi ya Kak!” jawab Safitri sambil

mengarahkan langkahnya kembali masuk kedalam sanggar.

Sejenak Aku terdiam. Kemudian ku buka novel yang diberikan oleh Safitri,

tanpa sengaja selembar kertas terjatuh dari dalam novel. Aku ambil selembar

kertas itu dan langsung membacanya.

Andai Aku berani untuk mengungkapan semua ini, tanpa harus dengan

sepucuk surat ini, tapi apa dayaku Aku atak mampu mengungkapakan kejujuran

ini.

Page 42: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

42

Tak pernah kuduga cinta akan seperti ini, tak bisa Aku mengatur cinta. Aku

tak menduga semua akan berubah secepat ini, kenapa tak bisa Aku terima

kenyataan ini. Entah apa yang sekarang Aku inginkan Akupun semakin tak

mengerti. Perasaan bersalah semakin mengusikku. Aku inginkan dirinya sedang

Aku adalah milikmu.

Aku tahu mungkin Kakak kecewa, Kakak boleh membenciku ataupun

merasa benci pada diriku sendiri. Cinta seakan hanya permainan dan percobaan,

sungguh Aku tak terbayang akan begini jadinya. Ini menyakitkan buatku, semakin

Kakak mengalah untukku semakin perih hatiku. Betapa jahatnya kau yang tak

bisa menerima ketulusan cinta Kakak. Aku tak ingin terus dan terus membuat

Kakak kecewa.

Aku seakan bisu dihadapan Kakak, semua kata yang kuucap seakan hanya

sia-sia. Kata maaf, terima kasih sampai tak pantas Aku ucapkan. Aku bingung

bagaimana menghadapi semua ini. Aku sudah memikirkan semua ini, Aku tak

pernah bisa membahagiakan orang-orang. Aku ingin Kakak lupakan Aku,

percaya dan yakinlah Kakak akan dapatkan seseorang yang jauh lebih baik

daripada Aku.

Aku sadar Aku tak pantas menuntut cinta. Sejak dulu Aku selalu mencoba

menghindari cinta yang sebenarnya Aku inginkan, karna kau sudah tau cinta itu

akan sesakit ini tapi cinta tak bisa disalahkan. Aku tak menyesali semua ini, karna

Aku yakin ada hikmah yang sangat besar dari cerita yang bagiku sulit ini. Aku

sudah terlalu letih menjalani ini. Biarkan Aku tenang, sendiri dulu.

48

Page 43: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

43

Aku terdiam membisu dihadapan secarik kertas. Rasa dingin yang datang

langsung menjelma kedalam sumsum, rasa hati perih. Hati yang utuh menjadi

hancur seperti daun yang berguguran. Perasaan hatiku begitu menyiksa batin, tak

kuasa menerima kenyataan yang telah terjadi. Arvina adalah perempuan yang

benar-benarku cinta, mengapa begitu tega membuatku menjadi seperti ini. Aku

tak tahu lagi apa yang harus kulakukan, yang ku tahu Aku butuh satu kepastian.

Aku mengambil handphone.

“ Apa maksud semua ini Arvina? Apa Kakak tidak pantas untukmu?”

Tak selang berapa lama Arvina membalas.

“ Aku bukan yang terbaik buat Kakak. Aku takut membuat Kakak kecewa.

Maafkan Aku.”

Ku timang handphone yang tergenggam di tangan kiriku. Aku

meninggalkan sanggar tanpa pamit, kegalauan menerpa hatiku. Sepeda motor ku

pacu kencang. Menyalip setiap kendaraan yang lewat.

Sampai dirumah Aku langsung masuk kamar. Pintu ku tutup rapat. Tak ada

lagi rasa dalam hatiku, Aku berada didalam ujung kehampaan. Yang terfikirkan

hanya Arvina dan Rudi, orang yang begitu sangat Aku sayangi. Perlahan ku ambil

handphone didalam saku. Ku beranikan diri menghubungi

Rudi,”Assalammualaikum,”

“ Waalaikum salam.”

“ Rudi….”

“ Ada apa kak?”

“ Kamu sekarang dimana Rud..?” Aku berharap bisa menemuinya.

Page 44: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

44

“ Maaf kak Aku lagi sibuk!” suara langsung terputus. Tak berapa lama satu

pesan masuk dari Rudi.

“ Assalammualaikum. Sebelumnya Aku minta maaf Kak, Aku lelah dengan

semua ini, sekarang Aku dan Arvina sudah kembali merajut tali kasih sayang dan

ku harap Kakak mengerti akan semua ini. terserah Kakak mau menganggapku

apa, tapi Aku masih menganggapmu sebagai sahabat dan juga Kakakku. Terima

kasih untuk semuanya Kak, sekali lagi Aku minta maaf.”

Ku lepaskan handphone dalam genggaman, jatuh diatas lantai. Aku

tersungkur direlung tangis, ku keluarkan air mata yang selama ini tertahan. Walau

tak pantas seorang lelaki menangis tapi perihnya hati yang terasa menghancurkan

bendungan air mata itu, mengalir membasahi pipi. Tubuhku bergetar mengikuti

petikan dawai kesedihan. Hati terus merintih. Ku merasa menjalani hidup tiada

arti. Rasa senang sedikit terselip dihati melihat orang yang disayang bahagia, tapi

rasa perih didada tak bisa terus tertutupi.

Tanpa sadar aku telah tertidur dan terbangun pukul 2 dini hari. Pikiranku

masih terpusat pada Rudi dan Arvina. Aku beranjak dari tempat tidur, dan teringat

pesan dari Pak RT lagi yang selalu mengingatkan, jika terbangun dari tidur

dimalam hari cobalah untuk mendirikan tahajjud.

Akupun mengarahkan langkah kekamar mandi, membasuh muka, tangan

dan kaki untuk berwudhu. Ku bentangkan sajadah kecil berwarna merah

pemberian dari Rudi saat ulang tahunku. Ku membaca niat untuk sholat tahajud.

“ USHALLIISUNNATATTAHAJJUDI RAK'ATAINI LILLAAHI TA'AALAA ”

.

Page 45: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

45

Selesai sholat, air mataku terjatuh kembali. Aku masih mengingat Rudi dan

Arvina. Tak mau menahan kesedihan lebih lama Aku beranjak dari kamar dan

keluar rumah. Kuhidupkan kendaraan bermotor ditengah kesunyian malam.

Mencoba mencari sedikit ketenangan diluar sana. Rudi pun keluar dari kamar

mendengar suara motor yang Aku hidupkan. Sambil mengucek kedua matanya ia

mendekatiku.

“ Kakak ngapain pagi-pagi buta begini hidupin nih motor”.

Aku hanya diam, tak ada niat untuk menjawab pertanyaan dari Rudi.

“ Kakak Marah dengan Aku Kak?” Rudi kembali bertanya dengan nada

lirih.

“ Pikirkan saja sendiri Rud”. Jawabku cetus sambil menaiki sepeda motor

yang sejak tadi kuhidupkan.

“ Kakak Mau kemana? Maafkan Aku Kak”. Rudi mencoba untuk

mencegah.

“ Mencari Kehidupan, yah sudah Kakak maafkan Rud”. Jawabku singkat

dan sambil menarik gas kendaraan bermotor, meninggalkan Rudi didepan

halaman Rumah.

Sepeda motor kukendarai dengan begitu cepat, situasi jalan sepi hanya ada

beberapa kendaraan yang lewat. sepeda motor ku tambah kecepatan, menyalip

kendaraan yang lewat. Kemana arah yang kutuju Aku tak tahu yang jelas sepeda

motor yang kukendarai terus kutambah kecepatan.

Pikirankupun masih terbayang soal Rudi dan Arvina, semuanya masih

begitu jelas tersimpan dalam memori otak. Kecepatan semakin

Page 46: Cinta dan tahajud terakhirku satu

@rio_soeqer @rio_soeqer

46

kutambah,kecepatannyaya melebihi lari sang jaguar, dan tanpa sadar motor yang

kukendarai hilang keseimbangan, terus mengarah kesisi kiri jalan hingga

menabrak trotoar jalan. Aku terpental sejauh lima meter. Tak ada lagi yang bisa

kurasa. Darah merah segar mengalir dari hidung. Kepala terasa pusing dan seluruh

badan terasa remuk. Beberapa orang mngerumuni dan berusaha menolongku.

Mataku mulai kabur, berkunang-kunang hingga semua menjadi gelap.

*****