Download - Ceramah Makalah Kita

Transcript
  • 8/16/2019 Ceramah Makalah Kita

    1/15

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Agen-agen infeksi dan hal-hal yang dapat membahayakan kehidupan,

     banyak sekali tersebar dalam lingkungan hidup manusia. Dalam sejarah, sejak 

     berabad-abad yang lalu, manusia telah berusaha menimbulkan kekebalan

    tubuhnya terhadap penyakit atau ancaman dari luar, contohnya di Abad ke 7,

    orang India mencoba meminum bisa ular supaya tubuhnya kebal terhadap gigitan

    ular. Upaya yang lebih ilmiah dimulai oleh Edard !enner, dengan

    mengembangkan "aksin cacar pada tahun #$77. !enner mengembangkan "aksin

    cacar atau smallpox dari bahan cacar sapi atau cowpox berdasar penelitiannya.#

    %ubuh manusia sebenarnya telah mempunyai sistem kekebalan sebagai

    mekanisme pertahanan dalam mencegah masuk dan menyebarnya agen infeksi.

    &ekanisme pertahanan ini terdiri dari dua kelompok fungsional, yaitu pertahanan

    non spesifik dan spesifik yang saling bekerja sama.#

    'ertahanan non spesifik diantaranya adalah kulit dan membran mukosa,

    selsel fagosit, komplemen, liso(im, interferon, dan berbagai faktor humoral lain.

    'ertahanan non spesifik berperan sebagai garis pertahanan pertama. )emua

     pertahanan ini merupakan baaan *innate) artinya pertahanan tersebut secara

    alamiah ada dan tidak adanya dipengaruhi secara instriksik oleh kontak dengan

    agen infeksi sebelumnya.#

     &ekanisme pertahanan spesifik meliputi sistem produksi antibodi oleh sel

    + dan sistem imunitas seluler oleh sel %. )istem pertahanan ini bersifat adaptif dan

    didapat, yaitu menghasilkan reaksi spesifik pada setiap agen infeksi yang dikenali

    karena telah terjadi pemaparan terhadap mikroba atau determinan antigenik 

    tersebut sebelumnya. )istem pertahanan ini sangat efektif dalam memberantas

    infeksi serta mengingat agen infeksi tertentu sehingga dapat mencegah terjadinya

     penyakit di kemudian hari. al inilah yang menjadi dasar imunisasi.#

  • 8/16/2019 Ceramah Makalah Kita

    2/15

    2

    Imunisasi merupakan proses pemberian "aksin, atau sejumlah antibody

    yang bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit-penyakit infeksi

    tertentu, sehingga indi"idu yang diimunisasi tidak terjangkit oleh penyakit

    tersebut, atau seandainya terkena pun tidak akan menimbulkan akibat yang fatal.

    Imunisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu imunisasi aktif dan

    imunisasi pasif. Imunisasi aktif adalah pemberian "aksin, yaitu "irus, bakteri, atau

    toksin yang telah dilemahkan, atau dimatikan dengan tujuan agar tubuh

    memproduksi antibodi sendiri. ontoh dari imunisasi ini adalah imunisasi +/,

    D'%, D%, polio, campak dan hepatitis +. Imunisasi pasif adalah penyuntikan

    sejumlah antibodi, sehingga kadar antibody di dalam tubuh meningkat. ontoh

    dari imunisasi pasif adalah pemberian A%) *anti tetanus serum0 pada indi"idu

    yang mengalami luka yang dikhaatirkan dapat menimbulkan penyakit tetanus.

    Infeksi "irus hepatitis + * 1+ 0 menyebabkan sedikitnya # juta kematian

     per tahun. )aat ini diseluruh dunia terdapat 234 juta penderita kronis dengan 5 juta

    kasus baru 6 tahun. Infeksi pada anak umumnya asimptomatis tetapi $4 839

    akan menjadi kronis dan dalam #4 4 tahun akan menjadi sirosis dan atau

    karsinoma hepatoselular * :)0. Di negara endemis, $49 :) disebabkan oleh

    1+. ;esiko :) ini sangat tinggi bila infeksi terjadi pada usia dini. Dilain

     pihak, terapi anti "irus belum memuaskan, terlebih pada pengidap yang terinfeksi

    secara "ertical atau pada usia dini.2

    'oliomyelitis adalah suatu penyakit demam akut yang disebabkan oleh

    "irus polio. :erusakan pada motor neuron medulla spinalis akan mengakibatkan

    kelumpuhan yang bersifat flaksid, sehingga nama lain dari poliomyelitis adalah

    infantile paralysis, akut anterior poliomyelitis. ;espons terhadap infeksi "irus

     polio sangat ber"ariasi mulai dari tanpa gejala sampai adanya gejala kelumpuhan

    total dan atrofi otot, pada umumnya mengenai tungkai baah dan bersifat

    asimetris, d can dapat menetap selamanya bahkan sampai dengan kematian. 2

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

  • 8/16/2019 Ceramah Makalah Kita

    3/15

    3

    2.1. Dasar – Dasar Imunisasi

    %ubuh manusia sebenarnya telah mempunyai sistem kekebalan sebagai

    mekanisme pertahanan dalam mencegah masuk dan menyebarnya agen infeksi.

    +ila ada antigen masuk tubuh, maka tubuh akan berusaha menolaknya dengan

    membuat (at anti. ;eaksi tubuh pertama kali terhadap antigen, berlangsung

    lambat dan lemah, sehingga tidak cukup banyak antibody terbentuk. 'ada reaksi

    atau respon kedua, ketiga dan selanjutnya tubuh sudah mengenal antigen jenis

    tersebut. %ubuh sudah pandai membuat (at anti, sehingga dalam aktu singkat

    akan dibentuk (at anti yang lebih banyak. )etelah beberapa lama, jumlah (at anti

    dalam tubuh akan berkurang. Untuk mempertahankan agar tubuh tetap kebal,

     perlu diberikan antigen atau suntikan atau imunisasi ulang sebagai rangsangan

    tubuh untuk membuat (at anti kembali.#

    )aat ini banyak penyakit telah dapat dicegah dengan imunisasi. &isalnya

    "aksin Baccillus Calmete-Guerin *+/0 untuk mencegah penyakit tuberculosis,%oksoid Diphteri untuk mencegah penyakit difteri, 1aksin pertusis untuk 

    mencegah penyakit pertusis, toksoid tetanus untuk mencegah penyakit tetanus,

    "aksin hemophilus influen(a untuk mencegah penyakit saluran nafas yang

    disebabkan oleh kuman haemophyllus influen(a, dll. +ahkan saat ini sedang

    dikembangkan pembuatan "aksin demam berdarah,  Human immunodeficiency

    virus/Acquired immune deficiency syndrome  *I16AID)0, dan penyakit infeksi

    lain yang banyak menimbulkan kerugian baik bagi indi"idu, masyarakat maupun

    negara.#

    'ada dasarnya "aksin dibuat dari

  • 8/16/2019 Ceramah Makalah Kita

    4/15

    4

    #. :uman yang telah dilemahkan6 dimatikan. ontoh yang dimatikan < 1aksin

     polio salk, "aksin batuk rejan ontoh yang dilemahkan < "aksin +/, "aksin

     polio sabin, "aksin campak 

    . =at racun *toksin0 yang telah dilemahkan *toksoid0. ontoh < toksoid tetanus,

    toksoid diphteri

    2. +agian kuman tertentu6 komponen kuman yang biasanya berupa protein

    khusus. ontoh < "aksin hepatitis +

    2.2. Imunisasi di Indonesia

    Di Indonesia, program imunisasi diatur oleh :ementerian :esehatan

    ;epublik Indonesia. 'emerintah, bertanggungjaab menetapkan sasaran jumlah

     penerima imunisasi, kelompok umur serta tatacara memberikan "aksin pada

    sasaran. 'elaksaan program imunisasi dilakukan oleh unit pelayanan kesehatan

     pemerintah dan sasta. Institusi sasta dapat memberikan pelayanan imunisasisepanjang memenuhi persyaratan perijinan yang telah ditetapkan oleh

    :ementerian :esehatan, Di Indonesia pelayanan imunisasi dasar6 imunisasi rutin

    dapat diperoleh pada

  • 8/16/2019 Ceramah Makalah Kita

    5/15

    5

    2.3. Tujuan Imunisasi Di Indonesia

    a. %ujuan Umum

    %urunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian bayi akibat 'D2I.

     b. %ujuan :husus

    #. 'rogram Imunisasi

    a. %ercapainya target Universal Child mmuni!ation yaitu cakupan imunisasi

    lengkap minimal $49 secara merata pada bayi di #449 desa6 kelurahan

     pada tahun 4#4.

     b. %ercapainya Eliminasi %etanus &aternal dan >eonatal *insiden di baah # per #.444 kelahiran hidup dalam satu tahun0 pada tahun 443.

    c. Eradikasi polio pada tahun 44$.

    d. %ercapainya reduksi campak *;EA&0 pada tahun 443.

    . 'rogram Imunisasi &eningitis &eningokus

    &emberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit &eningitis

    &eningokokus tertentu, sesuai dengan "aksin yang diberikan pada calon

     jemaah haji.

    2. 'rogram Imunisasi Demam :uning

    &emberikan kekebalan efektif bagi semua orang yang melakukan

     perjalanan berasal dari atau ke negara endemis demam kuning sehingga

    dapat mencegah masuknya penyakit demam kuning di Indonesia.

    5. 'rogram Imunisasi ;abies

    &enurunkan angka kematian pada kasus gigitan hean penular rabies.

    2.. Jad!a" Imunisasi di Pus#esmas

  • 8/16/2019 Ceramah Makalah Kita

    6/15

    6

  • 8/16/2019 Ceramah Makalah Kita

    7/15

    7

  • 8/16/2019 Ceramah Makalah Kita

    8/15

    8

    2.$.

    Jad!a"

    Imunisasi 2%1 &'e#omendasi IDAI( Periode 2%1)

    2.*. +a#sin He,a-i-is B

    2.*.1. +a#sin

    'rogram imunisasi hepatitis + *hep+0 segera setelah lahir sangat perlu

    untuk dilakukan, mengingat imunisasi merupakan salah satu upaya yang efektif 

    untuk memutuskan rantai penularan secara maternal dari ibu kepada bayinya.

  • 8/16/2019 Ceramah Makalah Kita

    9/15

    9

    2.*.2. Penu"aran

    )emua orang yang mengandung +sAg positif potensial infeksius.

    %ransmisi terjadi melalui kontak perkutaneus atau parenteral dan melalui

    hubungan seksual. %ransmisi antar anak merupakan modus yang sering terjadi di

    negara endemis 1+. 1+ dapat melekat dan bertahan di permukaan suatu

     benda selama kurang lebih satu minggu tanpa kehilangan daya tular. Darah

     bersifat infeksius beberapa minggu sebelum aitan, menetap selama fase akut

     berlangsung. Daya tular pasien 1+ pasien kronis ber"ariasi, sangat infeksius

     bila +eAg positif. 2

    2.*.3. Pene/a0an

    &erupakan upaya terpenting karena paling cost-effecti"e. )ecara garis

     besar upaya pencegahan terdiri dari pre"entif umum dan khusus, yaitu imunisasi

    1+ pasif dan aktif.

    a. 'encegahan umum

    )elain uji tapis donor darah, upaya pencegahan umum mencakup

    sterilisasi instrument kesehatan, alat dialysis indi"idual, membuang

     jarum disposable ke tempat khusus, dan pemakaian sarung tangan oleh

    tenaga medis. &encakup juga penyuluhan perihal safe se?, penggunaan

     jarum suntik disposable, mencegah kontak mikro lesi * pemakaian sikat

    gigi, sisir 0, menutup luka. )elain itu idealnya skirining ibu hamil

    * trimester ke # dan ke 2, terutama ibu risiko tinggi 0 dan skrining

     populasi risiko tinggi * lahir di daerah hiperendemis dan belum pernah

    imunisasi, homoheteroseksual, pasangan seks ganda, tenaga medis, pasien dialysis, keluarga pasien 1+, kontak seksual dengan pasien

    1+ 0

     b. 'encegahan khusus

    'rogram imunisasi uni"ersal bayi baru lahir berhasil menurunkan

     pre"alens infeksi 1+ dan :) di %aian, Alaska, 'olinesia.2

    [email protected].#. Imunisasi pasif 

  • 8/16/2019 Ceramah Makalah Kita

    10/15

    10

    epatitis + immune globulin * +Ig 0 dalam jangka aktu singkat

    segera memberikan proteksi meskipun hanya untuk jangka pendek * 2 @

     bulan 0.2

    +Ig hanya diberikan pada kondisi pasca paparan * needle stick 

    injury, kontak seksual, bayi dari ibu 1+, terciprat darah ke mukosa atau

    ke mata0. )ebaiknya +Ig, diberikan bersama "aksin 1+ sehingga

     proteksinya berlangsung lama.2

    [email protected].. Imunisasi aktif 

    1aksin + yang tersedia adalah "aksin rekombinan. 'emberian

    ketiga dosis "aksin dan dengan dosis yang sesuai rekomendasi, akan

    menyebabkan terbentuknya respons protektif * anti +s #4 mIU6ml0

     pada B 849 deasa, bayi, anak dan remaja.2

    1aksin diberikan intramuscular dalam. 'ada neonates dan bayi

    diberikan di anterolateral paha, sedangkan pada anak besar dan deasa,

    diberikan di region deltoid.2

    Cang harus mendapatkan imunisasi hepatitis +

  • 8/16/2019 Ceramah Makalah Kita

    11/15

    11

    2.*.$. Kon-ra Indi#asi

    'emberian "aksin ini tidak boleh diberikan pada anak sakit berat, namun

    dapat diberikan pada anita hamil.

    2.*.*. Ee# Sam,in/

    Efek samping berupa nyeri pada daerah penyuntikan, demam ringan, lesu,

     perasaan tidak enak pada saluran cerna yang akan hilang dalam beberapa hari .

    2.. +a#sin Po"io &Oral Polio Vaccine)

    2..1. Pen/er-ian

    1aksin ral 'olio adalah "aksin yang terdiri dari suspense virus

     poliomyelitis tipe #,,2 *"train "a#in0 yang sudah dilemahkan, dibuat dibiakkan

     jaringan ginjal kera dan distabilkan dengan sukrosa.

    2..2. 4ara Pemerian dan Dosis5

    a. Diberikan secara oral *melalui mulut0, # dosis ada *dua0 tetes

    sebanyak 5 kali *disis0 pemberian dengan inter"al setiap dosis minimal

    5 minggu.

     b. )etiap membuka "ial baru harus menggunakan penetes *dropper 0 yang

     baru.

    2..3. Kon-ra Indi#asi

    'ada indi"idu yang menderita immune deficiencyF tidak ada efek yang

     berbahaya yang timbul akibat pemberian polio pada anak yang sedang sakit.

     >amun jika ada keraguan, misalnya sedang menderita diare, maka dosis ulangan

    dapat diberikan setelah sembuh.

    2... Ee# Sam,in/

    Efek samping yang mungkin timbul berupa kelumpuhan, atau kejang-

    kejang.

  • 8/16/2019 Ceramah Makalah Kita

    12/15

    12

    BAB III

    KESI6PULAN

    Imunisasi merupakan proses pemberian "aksin, atau sejumlah antibody

    yang bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit-penyakit infeksi

    tertentu, sehingga indi"idu yang diimunisasi tidak terjangkit oleh penyakit

    tersebut, atau seandainya terkena pun tidak akan menimbulkan akibat yang fatal

  • 8/16/2019 Ceramah Makalah Kita

    13/15

    13

    Imunisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu imunisasi aktif dan

    imunisasi pasif. Imunisasi aktif adalah pemberian "aksin, yaitu "irus, bakteri, atau

    toksin yang telah dilemahkan, atau dimatikan dengan tujuan agar tubuh

    memprodukso antibody sendiri. ontoh dari imunisasi ini adalah imunisasi +/,

    D'%, D%, polio, campak dan hepatitis +. Imunisasi pasif adalah penyuntikan

    sejumlah antibodi, sehingga kadar antibody di dalam tubuh meningkat. ontoh

    dari imunisasi pasif adalah pemberian A%) *anti tetanus serum0 pada indi"idu

    yang mengalami luka yang dikhaatirkan dapat menimbulkan penyakit tetanus. .

    Infeksi "irus hepatitis + * 1+ 0 menyebabkan sedikitnya # juta

    kematian 6 tahun. saat ini diseluruh dunia terdapat 234 juta penderita kronis

    dengan 5 juta kasus baru 6 tahun. Infeksi pada anak umumnya asimptomatis tetapi

    $4 839 akan menjadi kronis dan dalam #4 4 tahun akan menjadi sirosis dan

    atau karsinoma hepatoselular * :)0. Di negara endemis, $49 :) disebabkan

    oleh 1+. ;esiko :) ini sangat tinggi bila infeksi terjadi pada usia dini. Dilain

     pihak, terapi anti "irus belum memuaskan, terlebih pada pengidap yang terinfeksi

    secara "ertical atau pada usia dini.2

    'oliomyelitis adalah suatu penyakit demam akut yang disebabkan oleh

    "irus polio. :erusakan pada motor neuron medulla spinalis akan mengakibatkan

    kelumpuhan yang bersifat flaksid, sehingga nama lain dari poliomyelitis adalah

    infantile paralysis, akut anterior poliomyelitis. ;espons terhadap infeksi "irus

     polio sangat ber"ariasi mulai dari tanpa gejala sampai adanya gejala kelumpuhan

    total dan atrofi otot, pada umumnya mengenai tungkai baah dan bersifat

    asimetris, dan dapat menetap selamanya bahkan sampai dengan kematian.

  • 8/16/2019 Ceramah Makalah Kita

    14/15

    14

    DA7TA' PUSTAKA

    #. 'robandari A>, andayani ), dkk. :etrampilan Imunisasi. Edisi ;e"isi II.

    )urakarta < Gakultas :edokteran Uni"ersitas )ebelas &aret )urakarta , 4#2 H

    @ 4.

    . %im 'enyusun &odul aboratorium :eterampilan :linis G:-UI)U.

    Anamnesis 'enyakit )istem Imunologi 'rosedur 'emberian Imunisasi Dasar.

    &edan < Gakultas :edokteran Uni"ersitas Islam )umatera Utara &edan, 4#

    H 3 23.

  • 8/16/2019 Ceramah Makalah Kita

    15/15

    15

    2. ;anuh /de I./.>, dkk. 'edoman Imunisasi Di Indonesia. Edisi keempat.

    !akarta < )atgas Imunisasi ikatan Dokter Anak Indonesia, 4## H 3@ @,

    @5 -$4.