Download - Cbd Epistaksis

Transcript
  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    1/25

    M Alfian Arif Darmawan

    Muhammad FaisalSaeful Alam

  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    2/25

    I. IDENTITAS PASIEN

    Nama : An. Isa Danisa

    Umur : 4 tahunJenis Kelamin : Perempuan

    Alamat : Ngertak, sukorejo, tegalrejo

    No CM : 23.11.049034

    Tanggal Periksa : 18 Mei 2011

  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    3/25

    II. ANAMNESISKeluhan Utama:Keluar darah dari liang hidung kanan dan kiri

    Riwayat Penyakit Sekarang:Pasien datang dengan keluhan keluar darah dari kedua

    liang hidung, darah menetes tidak berhenti-berhentisejak 1hari yang lalu. Kira-kira 2 minggu yang lalu jatuh

    dari sepeda dan keluar darah dari hidung namun darah

    berhenti sendiri. Dan sekarang darah keluar lagi namun

    tidak berhenti.

  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    4/25

    Riwayat Penyakit Dahulu:oPernah sakit seperti ini sebelumnya disangkal.

    oRiwayat penyakit perdarahan sebelumnya disangkal.

    oRiwayat hipertensi disangkal.oRiwayat penyakit jantung sistemik disangkal.

    oRiwayat penyakit keganasan disangkal.

    Riwayat Penyakit Keluarga:Tidak ada yang sakit seperti ini.

    Tidak ada riwayat penyakit keturunan.

    Riwayat Sosial Ekonomi:Biaya rumah sakit ditanggung sendiri (pasien umum)

  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    5/25

    III. PEMERIKSAAN FISIK3.1. Status Generalis:

    KU : LemahKesadaran : Compos mentisAktifitas : hipoaktifStatus Gizi : baik

    3.2. Status Lokalis (THT):3.2.1. Kepala dan Leher :

    Kepala : mesocephale

    Wajah : simetris Leher : Pembesaran kelenjar limfe (-)

    3.2.2. Gigi dan Mulut- Gigi-geligi: gigi geligi depan rempul post trauma

    - Lidah : normal, kotor (-), tremor (-)

  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    6/25

    3.2.1. TelingaKanan Kiri

    -Mastoid : Bengkak (-), nyeri tekan (-) Bengkak (-), nyeri tekan (-)-Pre-aurikula : Bengkak (-), nyeri tekan (-) Bengkak (-), nyeri tekan (-)

    - Retro-aurikula : Bengkak (-), nyeri tekan (-) Bengkak (-), nyeri tekan (-)-Aurikula : Bentuk Normal Bentuk Normal- Kanalis Eksternus

    Discharge : (-) (-)

    Serumen : (+) (+)-Membran Timpani Warna : putih mengkilat putih mengkilap Ref. Cahaya : (+) (+) Perforasi : (-) (-) Retraksi : (-) (-)

  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    7/25

    3.2.2. HidungPemeriksaan luar hidung : simetris,edema(-),sekret(-),darah(+)Sinus paranasal : Nyeri tekan(-)Pemeriksaan dalam hidung anterior

    Kanan KiriSekret : - -Darah dan stolsel : + +Mukosa hiperemis : + +

    Konka hipertrofi : + +Tumor : - -Septum deviasi : - -Pemeriksaan dalam hidung posterior

    Kanan KiriSekret : - -Darah dan stolsel : + +Mukosa hiperemis : - -Konka hipertrofi : - -

    Tumor : - -

  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    8/25

    3.2.3. Faring

    Tonsil hipertropi : -

    Darah dan stolsel : -

    Faring hiperemis : -

  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    9/25

    IV. USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan darah lengkap (Hb, eritrosit, leukosit, trombosit,

    CT/BT, LED)

    Foto Rontgen nasal

  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    10/25

    RINGKASANAnamnesisEpistaksis : +Riwayat trauma : +

    Pemeriksaan FisikMulut : gigi geligi depan rempul post traumaTelinga : serumen (+)Hidung :Pemeriksaan luar : darah (+)

    Pemeriksaan dalam :AnteriorKanan Kiri

    Darah dan stolsel : (+) (+)Mukosa hiperemis : (+) (+)Konka hipertropi : (+) (+)Posterior

    Kanan KiriDarah dan stolsel : (+) (+)

  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    11/25

    VI. DIAGNOSIS BANDINGEpistaksis anterior post traumaEpistaksis posterior post trauma

    VII. DIAGNOSIS SEMENTARAEpistaksis anterior post trauma

    VIII TERAPI

  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    12/25

    VIII. TERAPIBersihkan darah dan bekuan darah (suction).

    Tampon kapas pehacain (lidokain+ephineprin).

    Tampon kasa bethadin.Antibiotika.

    Antiperdarahan

    Vitamin K.

    IX. PROGNOSADubia ad bonam

    D i

  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    13/25

    1. Definisi

    Epistaksis adalah perdarahan dari hidung yang dapat terjadi

    akibat sebab lokal atau sebab umum (kelainan sistemik).

    Dasar teori

    EPISTAKSIS

    E i l i

  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    14/25

    2. Etiologi

    Epistaksis dapat ditimbulkan oleh sebab lokal dan sistemik.

    1. penyebab local : Idiopatik (85% kasus) biasanya merupakan epistaksis ringan dan berulang

    pada anak dan remaja. Trauma ; epistaksis dapat terjadi setelah trauma ringan misalnya mengorek

    hidung, bersin, mengeluarkan ingus dengan kuat, atau sebagai akibattrauma yang hebat seperti terpukul, jatuh, kecelakaan lalu lintas.

    Iritasi ; epistaksis juga timbul akibat iritasi gas yang merangsang, zat kimia,udara panas pada mukosa hidung.

    Pengaruh lingkungan, misalnya tinggal di daerah yang sangat tinggi,tekanan udara rendah atau lingkungan udaranya sangat kering.

    Benda asing dan rinolit, dapat menyebabkan epistaksis ringan unilateral

    disertai ingus yang berbau busuk. Infeksi, misalnya pada rhinitis, sinusitis akut maupun kronis serta

    vestibulitis. Tumor, baik jinak maupun ganas yang terjadi di hidung, sinus paranasal

    maupun nasofaring. Iatrogenic, akibat pembedahan atau pemakaian semprot hidung steroid

    jangka lama.

  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    15/25

    2. penyebab sistemik :

    Penyakit kardiovaskular, misalnya hipertensi dan kelainanpembuluh darah, seperti yang dijumpai pada arteriosclerosis,nefritis kronis, sirosis hepatic, sifilis dan diabetes mellitus.Epistaksis juga dapat terjadi akibat peninggian tekanan venaseperti pada emfisema, bronchitis, pertusis, pneumonia, tumorleher dan penyakit jantung. Epistaksis juga dapat terjadi padapasien yang mendapat obat anti koagulan (aspirin, walfarin, dll).

    Infeksi, biasanya infeksi akut pada demam berdarah, influenza,morbili, demam tifoid.

    Kelainan endokrin misalnya pada kehamilan, menarche,menopause.

    Kelainan congenital, biasanya yang sering menimbulkanepistaksis adalah hereditary haemorrhagic teleangiectasis ataupenyakit Osler-Weber-Rendu.

  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    16/25

    3. Patofisiologi Terdapat dua sumber perdarahan yaitu bagian anterior dan

    posterior. Pada epistaksis anterior, perdarahan berasal dari

    pleksus kiesselbach (yang paling sering terjadi dan biasanya padaanak-anak) yang merupakan anastomosis cabang arteriethmoidakis anterior, arteri sfeno-palatina, arteri palatineascendens dan arteri labialis superior.

    Pada epistaksis posterior, perdarahan berasal dari arterisfenopalatina dan arteri ethmoidalis posterior. Epistaksis posteriorsering terjadi pada pasien usia lanjut yang menderita hipertensi,arteriosclerosis, atau penyakit kardiovaskuler. Perdarahanbiasanya hebat dan jarang berhenti spontan.

    Perdarahan yang hebat dapat menimbulkan syok dan anemia,akibatnya dapat timbul iskemia serebri, insufisiensi koroner daninfark miokard, sehingga dapat menimbulkan kematian. Olehkarena itu pemberian infuse dan tranfusi darah harus cepat

    dilakukan.

    k

  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    17/25

    4. Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan penunjang bertujuan untuk menilai keadaan umumpenderita, sehingga pengobatan dapat cepat dan untuk mencarietiologi.

    Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah pemeriksaandarah tepi lengkap, fungsi hemostatis, uji faal hati dan faal ginjal.

    Jika diperlukan pemeriksaan radiologik hidung, sinus paranasaldan nasofaring dapat dilakukan setelah keadaan akut dapatdiatasi.

    P t l k

  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    18/25

    5. Penatalaksanaan Pertama-tama keadaan umum dan tanda vital harus diperiksa. Anamnesis

    singkat sambil mempersiapkan alat, kemudian yang lengkap setelahperdarahan berhenti untuk membantu menentukan sebab perdarahan.

    Penanganan epistaksis yang tepat akan bergantung pada suatu anamnesis

    yang cermat. Hal-hal penting adalah sebagai berikut : riwayat perdarahan sebelumnya lokasi perdarahan apakah darah terutama mengalir ke dalam tenggorokan (ke posterior)

    ataukah keluar dari hidung depan (anterior) bila pasien duduk tegak

    lama perdarahan dan frekuensinya kecenderungan perdarahan riwayat gangguan perdarahan dalam keluarga hipertensi diabetes mellitus

    penyakit hati gangguan anti koagulan trauma hidung yang belum lama obat-obatan misalnya aspirin, fenilbutazon (butazolidin).

    Ti i i d l l i i k i i

  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    19/25

    Tiga prinsip utama dalam menanggulangi epistaksis, yaitu:

    1. menghentikan perdarahan.

    2. mencegah komplikasi.

    3. mencegahberulangnya epistaksis.Kalau ada syok, perbaiki dulu keadaan umum pasien.

    Dampak hilangnya darah harus ditentukan terlebih dahulusebelum melakukan usaha mencari sumber perdarahan dan

    menghentikannya. Walaupun sudah dihentikan, kemungkinanfatal untuk beberapa jam kemudian untuk seorang pasien tuayang mengalami perdarahan banyak akibat efek kehilangandarahnya adalah lebih besar jika dibanding dengan akibatperdarahan (yang terus berlangsung) itu sendiri. Penilaian klinistermasuk pengukuran nadi dan tekanan darah akanmenunjukkan apakah pasien berada dalam keadaan syok. Bilaada tanda-tanda syok segera infuse plasma expander

    5 1 Menghentikan perdarahan

  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    20/25

    5.1. Menghentikan perdarahan

    Menghentikan perdarahan secara aktif, seperti kaustik dan pemasangantampon, lebih baik daripada pemberian obat hemostatik sambilmenunggu epistaksis berhenti dengan sendirinya.

    Posisi penderita sangat penting, sering terjadi pasien dengan perdarahanhidung harus dirawat dengan posisi tegak agar tekanan vena turun.Sedangkan kalau sudah terlalu lemah, dibaringkan dengan meletakkanbantal di belakang punggungnya, kecuali sudah dalam keadaan syok.

    Sumber perdarahan dicari dengan bantuan alat penghisap untuk

    membersihkan hidung dari bekuan darah. Kemudian tampon kapasyang telah dibasahi dengan adrenalin 1/10.000 dan lidocain ataupantocain 2 % dimasukkan ke dalam rongga hidung, untukmenghentikan perdarahan dan mengurangi rasa nyeri pada waktutindakan-tindakan selanjutnya. Tampon ini dibiarkan selama 3-5 menit.Dengan cara ini dapatlah ditentukan apakah sumber perdarahan

    letaknya di bagian anterior atau posterior. Perdarahan anterior seringkali berasal dari septum bagian depan. Bila

    sumbernya terlihat, tempat asal perdarahan dikaustik dengan larutanNitras Argenti 20-30%, atau dengan larutan Asam Trikloroasetat 10%,atau dapat juga dengan elektrokauter.

    Bila dengan cara ini perdarahan masih terus berlangsung maka

  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    21/25

    Bila dengan cara ini perdarahan masih terus berlangsung, makadiperlukan pemasangan tampon anterior, dengan kapas atau kain kasa

    yang diberi vaselin atau salep antibiotik. Pemakaian vaselin atau saleppada tampon berguna agar tampon tidak melekat, untuk menghindariberulangnya perdarahan ketika tampon dicabut. Tampon dimasukkan

    melalui nares anterior dan harus dapat menekan tempat asalperdarahan. Tampon ini dapat dipertahankan selama 1-2 hari.

    Bila hanya memerlukan tampon hidung anterior dan tanpa adanyagangguan medis primer, pasien dapat diperlakukan sebagai pasien rawat

    jalan dan diberitahu untuk duduk tegak dengan tenang sepanjang hari,

    serta kepala sedikit ditinggikan pada malam hari. Pasien tua dengankemunduran fisik harus dirawat di rumah sakit.

    Perdarahan posterior lebih sulit diatasi sebab biasanya perdarahan hebatdan sulit dicari sumber perdarahan dengan rinoskopi anterior. Untukmenanggulangi perdarahan posterior dilakukan pemasangan tampon

    posterior, yang disebut tampon Bellocq. Tampon ini terbuat dari kasa padat berbentuk bulat atau kubus

    berdiameter kira-kira 3 cm. Pada tampon ini terdapat 3 buah benang,yaitu 2 buah pada satu sisi dan sebuah pada sisi lainnya. Tampon harusdapat menutupi koana (nares posterior)

    Untuk memasang tampon posterior ini kateter karet dimasukkan melalui kedua nares

  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    22/25

    Untuk memasang tampon posterior ini kateter karet dimasukkan melalui kedua naresanterior sampai tampak di orofaring, lalu ditarik keluar melalui mulut. Kedua ujungkateter kemudian dikaitkan masing-masing pada 2 buah benang pada tampon Bellocq,kemudian kateter itu ditarik kembali melalui hidung. Kedua ujung benang yang sudahkeluar melalui nares anterior kemudian ditarik dan dengan bantuan jari telunjuk,tampon ini didorong ke nasofaring. Jika dianggap perlu, jika masih tampak perdarahankeluar dari rongga hidung, maka dapat pula dimasukkan tampon anterior ke dalam

    cavum nasi. Kedua benang yang keluar dari anres anterior itu kemudian diikat padasebuah gulungan kain kasa di depan lubang hidung, supaya tampon yang terletak dinasofaring tidak bergerak. Benang yang terdapat di rongga mulut terikat pada sisi laindari tampon Bellocq, dilakatkan pada pipi pasien. Gunanya adalah untuk menariktampon ke luar melalui mulut setelah 2-3 hari. Obat hemostatik diberikan juga disamping tindakan penghentian perdarahan itu.

    Pada epistaksis berat dan berulang yang tidak dapat diatasi dengan pemasangan tampon

    anterior maupun posterior, dilakukan ligasi arteri. Arteri tersebut antara lain arterikarotis interna, arteri maksilaris interna, arteri sfenopalatina dan arteri etmoidalisposterior dan anterior.

    M h k lik i

  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    23/25

    5.2. Mencegah komplikasi

    Komplikasi dapat terjadi sebagai akibat langsung dari epistaksis sendiriatau sebagai akibat usaha penanggulangan epistaksis.

    Sebagai akibat perdarahan yang hebat dapat terjadi syok dan anemia.

    Turunnya tekanan darah mendadak dapat menimbulkan iskemiaserebri, insufisiensi koroner dan infark miokard, sehingga dapatmenyebabkan kematian. Dalam hal ini pemberian infusi atau transfusidarah harus dilakukan secepatnya.

    Pemasangan tampon dapat menyebabkan sinusitis, otitis media danbahkan septikemia. Oleh karena itu antibiotik haruslah selalu diberikanpada setiap pemasangan tampon hidung, dan setelah 2-3 hari tamponharus dicabut, meskipun akan dipasang tampon baru, bila masih adaperdarahan.

    Selain itu dapat juga terjadi hemotimpanum, sebagai akibatmengalirnya darah melalui tuba Eustachius, dan air mata yang berdarah(bloody tears), sebagai akbat mengalirnya darah secara retrogrademelalui duktus nasolakrimalis.

    Laserasi palatum mole dan sudut bibir terjadi pada pemasangan tamponposterior, disebabkan oleh benang yang keluar melalui mulut terlalu

    5 3 Mencegah epistaksis minor berulang

  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    24/25

    5.3. Mencegah epistaksis minor berulang Saat pertama kali datang, pasien mungkin tidak dalam keadaan

    perdarahan aktif, namun mempunyai riwayat epistaksis berulang dalambeberapa minggu terakhir. Biasanya berupa serangan epistaksis ringan

    yang berulang beberapa kali.

    Pemeriksaan hidung dalam keadaan ini dapat mengungkap adanyapembuluh-pembuluh yang menonjol melewati septum anterior, dengansedikit bekuan darah. Pembuluh tersebut dapat dikauterisasi secarakimia atau listrik. Penggunaan anestetik topical dan agen

    vasokonstriktor, misalnya larutan kokain 4% atau Xilokain denganepinefrin, selanjutkan lakukan kauterisasi, misalnya dengan larutan

    asam trikloroasetat 50% pada pembuluh tersebut. Perdarahan berulang dari suatu pembuluh darah septum dapat diatasi

    dengan meninggikan mukosa setempat dan kemudian membiarkanjaringan menata dirinya sendiri, atau dengan merekonstruksi deformitasseptum dasar, untuk menghilangkan daerah-daerah atrofi setempat danlokasi tegangan mukosa.

    Pada perdarahan hidung ringan yang berulang dengan asal yang tidakdiketahui, dokter harus menyingkirkan tumor nasofaring atau sinusparanasalis yang mengikis pembuluh darah. Sinusitis kronik merupakanpenyebab lain yang mungkin. Akhirnya pemeriksa harus mencarigangguan patologik yang terletak jauh seperti penyakit ginjal dan

    uremia, atau penyakit sistemik seperti gangguan koagulasi. Agarepistaksis tidak berulang, haruslah dicari dan diatasi etiologi dari

    KESIMPULAN

  • 8/11/2019 Cbd Epistaksis

    25/25

    KESIMPULAN Epistaksis atau perdarahan hidung sering ditemukan sehari-hari dan

    bukan merupakan suatu penyakit, melainkan sebagai gejala dari suatukelainan.

    Epistaksis dapat ditimbulkan oleh sebab lokal dan sistemik. Sebab localantara lain : idiopati, trauma, infeksi hidung dan sinus paranasal, tumor,pengaruh lingkungan, benda asing dan rinolit. Sebab sistemik yaitupenyakit kardiovaskular, kelainan darah, infeksi sistemik, gangguanendokrin, kelainan congenital.

    Pada epistaksis anterior, perdarahan berasal dari pleksus kiesselbach(yang paling sering terjadi dan biasanya pada anak-anak). Padaepistaksis posterior, perdarahan berasal dari arteri sfenopalatina danarteri ethmoidalis posterior, sering terjadi pada pasien usia lanjut yangmenderita hipertensi, arteriosclerosis, atau penyakit kardiovaskuler dan

    perdarahan biasanya hebat dan jarang berhenti spontan. Tiga prinsip utama dalam menanggulangi epistaksis, yaitu

    menghentikan perdarahan secara aktif seperti dengan cara kaustik danpemasangan tampon, mencegah komplikasi baik sebagai akibatlangsung epistaksis atau akibat usaha penanggulangan epistaksis dan

    mencegah berulangnya epistaksis Kalau ada syok perbaiki dulukeadaan umum pasien