MAKALAH
KOMUNIKASI DATA
NAMA : HASRIA
NIM : 14 650 250
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS DAYAHUN IKHSANUDDIN BAUBAU
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
tugas. Selain itu, penyusunan makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan mengenai “Komunikasi Data”. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada Dosen Pembimbing yang telah membimbing kami agar dapat
menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran
agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami
mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat untuk
kami dan untuk pembaca.
Baubau, Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGANTAR ....................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................
1.1 Latar Belakang.................................................................................
1.2 Tujuan..............................................................................................
1.3 Rumusan Masalah............................................................................
1.4 Metode.............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
2.1 Pengertian Komunikasi Data...........................................................
2.2 Model Komunikasi Data..................................................................
2.3 Jenis-Jenis Komunikasi Data...........................................................
2.3.1 Infrakstruktur Terrestrial........................................................
2.3.2 Melalui satelit.........................................................................
2.4 System Komunikasi Data................................................................
2.4.1 System komunikasi offline.....................................................
2.4.2 System Komunikasi Online....................................................
2.5 Transmisi Data.................................................................................
2.5.1 Line Configuration (Konfigurasi Jalur)..................................
2.5.3 Multiplexing...........................................................................
2.6 Media Dalam Proses Komunikasi Data...........................................
2.6.1 Media Nirkabel.......................................................................
2.6.2 Media Kabel...........................................................................
2.7 Manfaat Komunikasi Data...............................................................
BAB III PENUTUP.........................................................................................
3.1 Simpulan..........................................................................................
3.2 Saran................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada mulanya, sebuah komputer hanya dapat dipergunakan secara individual
(stand alone) Namun perkembangan teknologi digital telah memungkinkan sebuah
komputer untuk dapat berkomunikasi dengan komputer lain. Secara sederhana,
dengan menggunakan sebuah kabel dan port komunikasi, dua buah komputer atau
lebih dapat dihubungkan dan saling bekerjasama. Jika dua buah komputer (A dan
B) saling dihubungkan, maka hal-hal yang dapat dilakukan antara lain: Komputer
A dapat mengakses file-file yang ada di Komputer B, Komputer A dapat
mengakses disk drive dari Komputer B, Komputer A dapat mengirimkan data ke
Komputer B, dan lain sebagainya.
Dengan prinsip di atas, maka dapat dikembangkan suatu jaringan komputer
dimana di dalamnya terhubung lebih dari satu buah komputer sehingga antar
komputer tersebut dapat saling tukar menukar fasilitas data dan informasi.. Untuk
dapat membuat beberapa komputer terhubung dengan jaringan dan saling
bekerjasama, dibutuhkan jalur transmisi baik dengan menggunakan kabel
(terstrial) maupun tanpa kabel (melalui satelit) Kabel transmisi digital (misalnya
jenis UTP); dan Perangkat lunak sistem operasi dan aplikasi yang memiliki fitur
jaringan dan diinstalasi pada masing-masing komputer. Komunikasi data antara
komputer memungkinkan bagi user untuk mengirim dan menerima data dari dan
ke computer lain. Hal tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh suatu perusahaan
untuk mengomunikasikan data baik kepada perusahaan lain sebagai pemakai
informasi external maupun kepada karyawan sebagai pemakai internal. Prinsip-
prinsip dan cara pengkomunikasian data selanjutnya akan dibahas dalam bab
selanjutnya dari makalah ini.
1.2 Tujuan
Ø Mengetahui pengertian komunikasi data
Ø Mengetahui tentang keuntungan dari komunikasi data dan tujuan komunikasi
data
Ø Mengetahui tentang komponen system komunikasi data
Ø Menambah wawasan tentang komunikasi data
1.3 Rumusan Masalah
Ø Bagaimana pengertian dari komunikasi data
Ø Bagaimana proses komunikasi data dapat dilakukan, serta jenis-jenis media
yang diperlukan dalam komunikasi data.
Ø Manfaat komunikasi data
Ø Kelebihan dan kekurangan komunikasi data
1.4 Metode
Ø Mengumpulkan informasi
Ø Menganalisis data – data yang sudah ada
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi Data
komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari
dua atau lebih device (alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi
lain)yang terhubung dalam sebuah jaringan melalui beberapa media. Media
tersebut dapat berupa kabel coaksial, fiber optic (serat optic), microware dan
sebagainya. Baik lokal maupun yang luas, seperti internet. Komunikasi data
merupakan gabungan dari beberapa teknik pengolahan data. Dimana
telekomunikasi dapat diartikan segala kegiatan yang berhubungan dengan
penyaluran informasi dari satu titik ke titik lain. Sedangkan pengolahan data
adalah segala kegiatan yag berhubungan dengan pengolahan data menjadi
informasi yang berguna bagi user.
Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data tersebut
merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan
lebih mempunyai arti. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data atau
hasil proses dari data tersebut.
Adapun tujuan dari komunikasi data adalah sebagai berikut :
• Memunkinkan pengiriman data dalam jumalh besar efisien, tanpa kesalahan
dan ekomis dari suatu tempat ketempat yang lain.
• Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan perlatan pendukung dari
jarak jauh (remote computer use).
• Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar
sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi
ataupu sentralisasi.
• Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada
dalam berbagai mcam sistem komputer.
• Mengurangi waktu untuk pengelolaan data.
• Mendapatkan da langsung dari sumbernya.
• Mempercepat penyebarluasan informasi.
2.2 Model Komunikasi Data
Komunikasi data berkaitan dengan pertukaran data diantara dua perangkat yang
terhubuang secara langsung yang memungkinkan adanya pertukaran data antar
kedua pihak.gambar 2.1 menggambarkan proses komunikasi data.
Gambar 2.1 Komunikasi Data
Pada gambar 2.1 terdapat elemen-elemen dalam kunci model tersebut :
• Source (sumber) : Alat ini membangkitkan data sehingga dapat
ditransmisikan, contoh telepon, Personal Computer (PC)
• Transmitter (pengirim): Biasanya data yang dibangkitkan dari sister sumber
tidak ditransmisikansecara langsung dalam bentuk aslinya. Sebuah transmitter
cukup memindah dan menandai informasi dengan cara yang sama seperti
sinyal-sinyal elektromagnetik yang dapat ditransmisikan melewati beberapa
sistem transmisi berurutan.
• Sistem transmisi : Berupa jalur transmisi tunggal (single transmission)atau
jarinagn komplek(complex network)yang menghubungkan antara sumber
dengan tujuan (destination).
• Tujuan (destination) : menangkap data yang dihasilkan oleh receiver
Berikut beberapa tipe jaringan Komunikasi:
a. LAN (Local Area Network)
LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada di dalam suatu
area yang kecil, misalnya di dalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak
antar komputer yang dihubungkan bias mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN
biasnya bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps sampi 100 Mbps. LAN menjadi
populer karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya
yang dapat digunakan itu misalnya suatu mainframe, file server, printer, dan
sebagainya.
b. MAN (Metropolitan Area Network)
MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN
menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN
mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada
kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.
c. WAN (Wide Area Network)
WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak
pada suatu cakupan geografis yang luas,seperti hubungan dari suatu kota ke kota
yang lain didalm suatu Negara. Cakupan WAN bias meliputi 100 km sampai
1.000 km, dan kecepatan antar kota bias bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4
Gbps. Dalam WAN, biaya untuk peralatan untuk transmisi sangat tinggi,dan
biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan public.
d. GAN (Global Area Network)
GAN merupakan suatau jarinagn yang menghubungkan Negara-negara
diseluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai dengan
100 Gbps dan cakupannya mencakupi ribuan kilometer.
2.3 Jenis-Jenis Komunikasi Data
Secara umum jenis-jenis komunikasi data dibagi atau digolongkan menjadi dua
macam yaitu :
2.3.1 Infrakstruktur Terrestrial
Aksesnya dengan menggunakan media kabel dan nirkabel. Untuk membangun
infrakstuktur terrestrial ini membutuhkan biaya yang tinggi, kapasitas bandwitch
yang terbatas, biaya yang tinggi dikarenakan dengan menggunakan kabel tidak
dipengaruhi oleh factor cuaca jadi sinyal yang diguakan cukup kuat.
2.3.2 Melalui satelit
Menggunakan satelit sebagai aksesnya. Biasanya wilayah yang dicakup akses
satelit lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak memungkinkan
dibangunnya infrastruktur terestrial namun membutuhkan waktu yang lama untuk
melangsungnkan proses komunikasi. Kelemahan lain dari komunikasi via satelit
adalah adanya gangguan yang disebabkan oleh radiasi gelombang matahari (Sun
Outage) dan yang paling parah terjadi setiap 11 tahun sekali.
Walaupun ada sistem komunikasi bergerak selular teresterial, sistem ini
hanya efisien untuk melayani daerah berpenduduk padat. Sistem selular
konvensional, secara ekonomis tidak memungkinkan untuk komunikasi bergerak
di daerah pedesaan, dimana kepadatan populasi dan kebutuhan akan komunikasi
bergerak sangat rendah. Pemanfaatan sistem komunikasi satelit telah memberikan
kemampuan bagi manusia untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi dari
berbagai penjuru dunia secara simultan tanpa memperhatikan jarak . Komponen
dasar dari transmisi satelit adalah stasiun bumi, yang digunakan untuk mengirim
dan menerima data, satelit kadang-kadang disebut transponder. Satelit menerima
sinyal dari stasiun bumi (up-link), memperkuatsinyal tersebut, mengubah
frekuensi, dan mentransmisikan kembali data kestasiun bumi penerima yang lain
(down-link). Bila perubahan dalam frekuensi terjadi maka up-link tidak akan
menganggu down-link. Dalam transmisi satelit, terjadi penundaan atau delay,
karena sinyal harus berjalan keluar ke ruang angkasa dan kembali lagi ke bumi.
Waktu delay biasanya adalah 0,5 detik. Ada juga delay tambahan yang disebabkan
oleh waktu yang dibutuhkan sinyal untuk berjalan ke sepanjang stasiun bumi.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, satelit menggunakan frekuensi yang berbeda
untuk menerima dan mentransmisi. Jangkauan frekuensi adalah antara 4 sampai 6
GHz, yang juga disebut C-band; 12 sampai 14 GHz disebut Ku-band dan 20
sampai 30 GHz. Bila nilai frekuensi turun, maka ukuran dish-antena yang
dibutuhkan untuk menerima dan mentransmisi sinyal harus bertambah besar. Ku-
band digunakan untuk mentransmisi program televisi antara jaringan dan stasiun
televisi perseorangan. Karena sinyal yang ada dalam Ku-band mempunyai
frekuensi yang lebih tinggi maka panjang gelombangnya diperpendek. Hal ini
memungkinkan stasiun penerima dan transmisi untuk mengkonsentrasikan sinyal
dan menggunakan dish-antena yang lebih kecil Keamanan merupakan masalah
bagi komunikasi satelit, sebab sangat mudah untuk menangkap transmisinya,
karena ia berjalan melalui udara terbuka. Dalam beberapa hal, pengurai
(scrambler) digunakan untuk mendistorsi sinyal sebelum ia dikirimkan ke satelit
dan penyusun (descrambler) yang ada pada stasiun penerima digunakan untuk
menghasilkan kembali sinyal asli
2.4 System Komunikasi Data
2.4.1 System komunikasi offline
System komunikasi offline adalah proses pengiriman data dengan menggunakan
telekomunikasi ke pusat pengolahan data tetapi akan diproses dulu oleh terminal
kemudian dengan menggunakan modem dikirim melalui telekomunikasi dan
langsung dip roses oleh CPU data disimpan pada disket, magnetik tape dn lain-
lain
Peralatan yang diperlukan
1. Terminal
Merupakan suatu 1/0 device untuk mengirim data dan menerima data jarak jauh
dengan fasilitas telekomunikasi. Peralatan terminal adalah magnetic tape unit, disk
dirivepaper tape.
2. Jalur komunikasi
Jalurnya merupakan fasilitas komunikasi seperti telepon, telegraf, telex dll.
3. Modem
Suatu alat yang mengalihkan data dari system kode digital kedalam system kode
analog.
Selain beberapa jenis komunikasi seperti yang dijelaskan diatas masih terdpat
jenis-jenis yang lainnya yaitu:
Komunikasi data terdiri dari komunikasi data analog dan digital. Komunikasi data
analog contohnya adalah telepon umum – PSTN (Public Switched Telepohone
Network). Komunikasi data digital contohnya adalah komunikasi yang terjadi
pada komputer. Dalam komputer, data-data diolah secara digital. VoIP (Voice
over Internet Protocol) merupakan teknik komunikasi suara melalui jaringan
internet. Suara yang merupakan data analog diubah menajdi data digital oleh
decoder.data digital tersebut di-compress dan di-transmit melalui jaringan IP.
Oleh karena data dikirimkan melalui IP, maka data dikirimkan secara ‘Switcing
Packet’ yaitu data dipecah menjadi paket-paket. Informasi dibagi-bagi dalam
paket yang panjangnya tertentu kemudian tiap paket dikirimkan secara individual.
Paket data mengandung alamat sehingga dapat dikirimkan ke tujuan dengan
benar. Dalam VoIP, terdapat berbagai protokol yang digunakan diantaranya
protokol H.323 yang merupakan protokol standar untuk komunikasi multimedia
seperti audio, video dan data real time melalui jaringan berbasis paket seperti
Internet Protocol (IP). Protokol H.323 mempunyai komponen seperi terminal,
gateway, gatekeeper dan MCU (Multipoint Control Unit). Dalam komunikasi data
pada VoIP, secara diagramnya terdiri atas sumber, voice coder serta jaringan
internet. Voice coder merupakan pengkonversi suara dari data analog menjadi
digital. Dalam voip ini masih memiliki kelemahankelemahan seperti delay yang
masih cukup tinggi dibandingkan dengan telepon biasa (PSTN). Diharapkan
dalam perkembangannya, VoIP dapat meiliki perkembangan yang baik seperti
delay yang diperkecil, sehingga dapat diambil keuntungannya yaitu komunikasi
lebih murah terutama untuk komunikasi jarak jauh atau interlokal.
2.4.2 System Komunikasi Online
Data yang dikirim melalui terminal computer bisa langsung diperoleh dan
diproses oleh computer.
Sitem komunikasi on line ini memungkinkan untuk mengirimkan data ke pusat
computer, diproses satu pusat computer. Perusahaan yang pertama mempelopori
yaitu American Airlines berlaku komunikasi dua arah. Merupakan komunikasi
data degan kecepatan tinggi. Sistm ini memerlukan suatu teknik dalam hal system
disain dan pemrograman karena pusat computer dibutuhkan suatu bank data atau
database.
Time sharing system
Tekhnik online system oleh beberapa pemakai secara bergantian menurut waktu
yang diperlukan pemakai karena perkembangan proses CPU lebihcepat sedangkan
input dan output tidak dapat mngimbangi.
Distributed data processing system
Merupakan system yang sering digunakan sekarang sebagai perkembangan dari
time sharing system. Sebagai system dapat didefinisikan sebagai system computer
interaktf secara geogrfis dan dengan jalur komunikasi dan mampu memproses
data dengan computer lain dalam suatu system.
2.5 Transmisi Data
2.5.1 Line Configuration (Konfigurasi Jalur)
Line configuration mengacu pada bagaimana dua piranti terhubung pada suatu
jalur/link. Jalur/link adalah saluran komunikasi fisik yang mentransmisikan data
dari satu piranti ke piranti lainnya. Bayangkan saat anda harus melewati jalan raya
untuk mencapai tujuan dari rumah anda. Jalan yang anda lewati dapat
dianalogikan sebagai jalur/link dalam komunikasi data.
Point to Point
Suatu konfigurasi point to point menyediakan jalur tertentu antara dua piranti.
Seluruh kapasitas jalur tersebut didedikasikan untuk transmisi antara dua piranti
tersebut. Misalnya saat anda merubah saluran TV menggunakan gelombang
infrared dari remote control, anda menggunakan konfigurasi point to point antara
remote control dan system kontrol televisi.
Multipoint
Yaitu saat lebih dari satu piranti berbagi jalur yang sama.
2.5.2 Duplexity
Duplexity mengacu kepada arah dari aliran sinyal antara dua piranti yang saling
berhubungan. Ada dua mode transmisi yaitu half-duplex dan full-duplex.
Half Duplex
Dalam mode half-duplex tiap piranti dapat mengirim dan menerima data, tapi
tidak pada waktu yang sama. Saat suatu piranti mengirim, piranti yang lain dapata
menerima dan begitu pula sebaliknya.
Mode half-duplex adalah seperti suatu jalan sempit 2 arah. Saat suatu mobil
sedang melewatinya, mobil dari arah yang berlawanan harus menunggu. Pada
half-duplex semua kapasitas saluran digunakan oleh salah satu piranti yang
sedang mengirimkan data. Contoh sistem half-duplex misalnya walkie-talkie.
Full Duplex
Pada full-duplex setiap piranti dapat mengirim dan menerima data secara
bersamaan. Analoginya adalah jalan lebar 2 arah. Kendaraan dari 2 arah yang
berlawanan dapat lewat pada saat yang sama. Pada mode ini, sinyal menuju arah
yang berlawanan saling berbagi kapasitas jalur. Contoh sistem full-duplex adalah
jalur telepon. Saat menggunakan telepon kita dapat berbicara dan mendengarkan
pada saat yang bersamaan.
Gambar 10. Mode duplexity
2.5.3 Multiplexing
Saat kapasitas transmisi (yaitu bandwidth a.ka. jumlah bit yang dapat dikirim per
detik) dari suatu media yang menghubungkan dua piranti lebih besar dari yang
dibutuhkan, jalur tersebut dapat digunakan bersama. Bayangkan suatu saluran air
yang dapat membawa volume air untuk dibagikan ke banyak pelanggan pada satu
waktu. Multiplexing adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan transmisi
lebih dari satu sinyal secara bersamaan melewati satu jalur data.
Frequency Division Multiplexing (FDM)
FDM adalah suatu teknik analog yang dapat diaplikasikan saat bandwidth dari
suatu jalur lebih besar dari total bandwidth dari sinyal yang ditransmisikan. Dalam
FDM, sinyal yang dibangkitkan tiap piranti dimodulasi oleh frekuensi pembawa
yang berbeda-beda. Sinyal termodulasi ini kemudian dikombinasi ke dalam satu
sinyal yang kompleks yang dapat dikirimkan via jalur tersebut.
Wave-Division Multiplexing (WDM)
WDM memiliki konsep yang sama seperti FDM, tetapi proses multipleksing dan
demultipleksingnya dilakukan pada sinyal cahaya yang ditransmisikan melalui
jalur fiber-optic (serat kaca). Perbedaannya adalah frekuensi yang digunakan
sangat tinggi.
Time Division Multiplexing (TDM)
TDM adalah suatu proses digital yang dapat diaplikasikan saat data-rate maksimal
medium transmisi lebih besar daripada data-rate yang dibutuhkan oleh piranti
pengirim dan penerima.
2.6 Media Dalam Proses Komunikasi Data
2.6.1 Media Nirkabel
Jaringan lokal nirkabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang
menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya: link terakhir yang
digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh
pengguna dalam area sekitar. Area dapat berjarak dari ruangan tunggal ke seluruh
kampus. Tulang punggung jaringan biasanya menggunakan kable, dengan satu
atau lebih titik akses jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke jaringan
berkabel.
LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio
untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang
merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith
2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan peralatan
mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau akomodasi IEEE 802.11g dan
menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP dan atau WPA.
Telepon genggam juga tidak luput dari perkembangan, dimulai dari Advanced
Mobile Phone Services (AMPS) menjadi generasi pertama (1G) yang diciptakan
dan diujicobakan di awal tahun 1980an. AMPS merupakan teknologi yang
ditujukan untuk layanan telepon selular karena menggunakan energi yang lebih
sedikit, akses lebih cepat, dan menggunakan kembali frekuensi pada bandwidth
yang sesuai. Untuk base stasion receiving AMPS bekerja di frekuensi 800 MHz,
821 – 849 MHz sedangkan base station transmitting pada 869 – 894 MHZ.
Namun sayang, para ahli tidak memperkirakan permintaan pasar yang tinggi
terhadap teknologi ini. Pengguna semakin banyak namun frekuensi tidak dapat
bertambah, akibatnya banyak pengguna yang kesulitan mendapatkan sinyal dan
malah selalu mendapat sinyal sibuk terutama di daerah metropolitan karena
AMPS masih menggunakan teknologi analog.
Selanjutnya berkembang frequency division multiple access (FDMA) yang
menggunakan teknologi akses ganda (multiple acsess technologies) dimana
membagi spektrum gelombang sehingga masing-masing pengguna diberikan
frekuensi tertentu. FDMA memang fungsional dalam teknologi telepon seluler
tapi dianggap tidak efisien dalam menggunakan spektrum karena satu pengguna
memakan satu slot frekuensi selama melakukan panggilan. Selanjutnya FDMA
lebih digunakan dalam gelombang mikro dan transmisi satelit saja dan digantikan
oleh teknologi TDMA (Time Division Multiple Access) yang dapat menggunakan
frekuensi yang lebih besar. Pengguna dipisahkan berdasarkan waktu panggilan.
Jika dalam FDMA spektrum gelombang dibagi ke dalam kanal-kanal frekuensi
yang di setiap kanal dibagi lagi menjadi slot waktu sekitar 10 m/s. Di TDMA, data
dari setiap hubungan komunikasi itu akan diubah ke dalam format digital lalu data
cuplikan tersebut mendapat slot waktu pengiriman pada kanal sekitar 30 m/s.
Dengan kemampuan ini, TDMA dapat melayani pengguna tiga sampai lima kali
lipat lebih banyak daripada FDMA. TDMA biasanya digunakan pada jaringan
GSM (Global System for Mobile Communication) dimana penggunanya dapat
bepergian dari satu negara ke negara lainnya tanpa khawatir mengalami masalah
koneksi telepon seluler.
Meskipun GSM sebenarnya dianggap sudah canggih namun, ada kesenjangan
antara Eropa dan Amerika dalam mengembangkan aplikasi nirkabel. Amerika
Serikat tidak ingin mengaplikasikan GSM karena sindrom NIH (not invented
here). Semakin berkembang lagi, dikenal istilah General Packet Radio Service
atau GPRS yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat dan
bandwidth yang besar daripada teknologi Circuit Switch Data atau CSD dengan
biaya yang lebih murah. GPRS berbasis pada GSM dan menyediakan konektivitas
internet dari telepon seluler. Komponen-komponen utama jaringan GPRS adalah
GGSN yang menghubungkan jaringan GSM ke jaringan internet, SGSN sebagai
penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS serta PCU yaitu komponen di
level BSS yang menghubungkan terminal ke jaringan GPRS
EDGE atau Enhanced Data rates for GSM Environment, adalah teknologi
pengembangan dari teknologi GSM dan GPRS. Dari segi jaringan intinya, EDGE
dan GPRS menggunakan peralatan dan protokol yang sama namun, hanya
berbeda dari segi radio aksesnya saja. Teknologi ini menyampaikan data dengan
cepat, berkisar sampai 384 kbps dan menawarkan bandwidth yang berbeda sesuai
dengan permintaan.
Di sisi lain, teknologi akses ganda yang dianggap paling canggih saat ini adalah
code division multiple access (CDMA) yang dikembangkan oleh Qualcomm.
Awalnya dirancang untuk alat komunikasi kemiliteran seperti untuk komunikasi
yang aman dan rahasia di medan perang. Prinsip dari CDMA adalah meskipun
pengguna berada dalam segmen waktu dan frekuensi yang sama (tidak dibagi ke
dalam kanal), namun setiap pengguna dibedakan dengan kode-kode orthogonal
tertentu yang sifatnya untik dan khas. Diibaratkan kita berada dalam keramaian
dimana semua orang berbicara dalam waktu yang sama. Namun hanya kita dan
teman kita saja yang bahasanya sama, jadi kita tetap dapat leluasa berbicara tanpa
merasa terganggu dengan keramaian yang ada. Dengan kata lain, pengguna
CDMA hanya dapat menerima sinyal dari orang yang dituju. CDMA memiliki
kapasitas pengguna lima sampai tujuh kali lebih besar daripada TDMA dan dua
puluh lima kali lebih besar daripada FDMA dengan bandwidth yang sama.
Time Division Synchronous Code Division Multiple Access (TD SCDMA) adalah
teknologi yang berbasis 3G. Yang membedakan TD SCDMA dengan CDMA
yang lain adalah penggunaan time division duplexing (TDD) – teknologi yang
memungkinkan pengguna melakukan pertukaran informasi di dalam frekuensi
yang sama. Sedangkan 3G CDMA menggunakan frequency division duplexing
(FDD), yang menuntut penggunaan dua frekuensi yang berbeda ketika bertukar
data. TDD dianggap lebih efisien dalam menanggulangi kecepatan data yang
berubah-ubah atau tidak konstan. Namun di lain pihak FFF memiliki efisiensi
dalam lalu lintas data yang konstan dan memerlukan tenaga yang lebih sedikit.
High-Speed Packet Downlink Access atau HSPDA adalah protokol telepon
seluler yang merupakan pengembangan teknologi 3,5G. Dengan teknologi ini,
penggunan mampu mengakses internet dengan lebih cepat sehingga setara seperti
jika kita menggunakan Asynchronous Digital Subscriber Line (ADSL) untuk
internet di rumah. Teknologi ini juga mampu menanggulangi kemacetan atau
kepadatan saat pengunduhan data yang dapat memperlambat konektivitas. Selain
itu, berbagai aplikasi interaktif (dynamic application) dapat dijalankan tanpa
hambatan serta mampu meningkatkan kapasitas sistem tanpa perlu menambah
frekuensi sehingga mengurangi biaya.
MTSO atau Mobile Telephone Switching Office adalah pusat dari mobile
switching (pemindahan dari mobile ke landline atau unit nirkabel lainnya yang
melibatkan sistem dan koneksi nirkabel yang sangat kompleks yaitu Field
monitoring dan relay stations yang digunakan sebagai pemindah panggilan dari/ke
cell site dengan PSTN (Public Switch Telephone Network). Di dalam MTSO
terdapat MSC (Mobile Switching Center) yang dapat mengendalikan perpindahan
jaringan tersebut. MSC mengirimkan Mobile Base Station (MBSs) dan akan
dikirimkan melalui Public Switched Telephone Network (PSTN). MBSs inilah
yang bertanggung jawab agar pesan dapat diterima melalui teknologi TDMA dan
GSM yang digunakan oleh pengguna. MSC ini mengontrol panggilan, billing, dan
lokasi pelanggan cell site dengan sistem antena. Selain itu MSC juga berfungsi
sebagai penghubung antara satu jaringan GSM dengan jaringan lainnya melalui
Internetworking Function (IWF). Mobile Switching dilengkapi dengan HLR
(Home Location Register) sebagai penyimpan semua informasi/data mengenai
pelanggan tetap, VLR (Visitor Location Register) untuk menyimpan
informasi/data pelanggan saat melakukan roaming dan AuC (Authentication
Center) untuk menyimpan semua informasi terkait keabsahan pelanggan, serta
EIR (Equiptment Identity Register) untuk menyimpan nomor identitas pelanggan.
Antena merupakan elemen sirkuit yang pada saat transmisi dapat merubah sinyal
menjadi gelombang radio untuk mengumpulkan energi elektromagnetik sehingga
dapat diterima menjadi rangkaian kode tertentu. Empat aspek yang dimiliki antena
yaitu Reciprocity – semua antena sifatnya sama meski digunakan untuk menerima
ataupun mengirim energi elektromagnetik; Polarization : antena penerima dan
pengirim mempunyai polarisasi yang sama; Radiation Field – tercipta di sekeliling
antena dan memengaruhi transmisi sinyal; Antenna Gain – banyaknya kekuatan
antena untuk menerima energi elektromagnetik.
Smart Antenna adalah kombinasi beberapa elemen antena dengan kemampuan
pengolahan sinyal yang dapat mencari sendiri frekuensi yang diinginkan. Antenna
gain diperbesar sehingga frekuensi yang diserap dapat maksimal. Contohnya
sistem radar untuk pelacakan sasaran. Hal utama yang menjadikan suatu sistem
antena menjadi smart, adalah kemampuannya untuk mengestimasi sudut
kedatangan sinyal atau Angel of Arrival (AOA). Biaya yang digunakan menjadi
lebih efisien karena rendahnya konsumsi kekuatan dalam amplifier dan
mempunyai reliabilitas tinggi. Smart antennas memisahkan pengguna dengan
Space Division Multiple Access (SDMA) atau pemisahan ruang. Dua kategori
smart antennas, yaitu Switched Lobe (SL) yang berbentuk beams ganda, dan
Adaptive Array (AA) yang melacak berbagai tipe sinyal yang meminimalisir
interferensi dan memaksimalisasi penerimaan sinyal yang diinginkan. Fitur yang
menonjol dalam smart antennas adalah signal gain, interference rejection, spatial
diversity, power efficiency.
Microwave Signals merupakan sinyal yang dipergunakan dalam teknologi satelit
serta memiliki bandwidth yang sangat besar. Radio dan televisi merupakan contoh
pemanfaatan teknologi ini. Namun, dengan kapasitasnya yang sangat besar
seringkali terjadi overload (penumpukan) frekuensi. Selain itu, sulitnya peralatan,
mudah terkena gangguan cuaca terutama pada saat hujan deras/absorpsi hujan,
distorsi, pemudaran pada peralatan, distorsi dan pemudaran menjadi rintangan
teknologi ini. Komponen dari sistem gelombang mikro ini adalah modem digital,
unit RF, dan antenna. Modem digital memodulasi sinyal informasi menjadi unit
RF yang kemudian meneruskan sinyal tersebut ke antena. Engineering Issues for
Microwave Signaling adalah isu terkait dengan gelombang mikro, yaitu
keragaman ruang, keragaman frekuensi, hot standby, dan koneksi PRI yang harus
dipertimbangkan dalam penempatan gelombang mikro.
Saat ini dikenal istilah 4G yang akan menggantikan posisi 3G dan 3,5G karena
dianggap lebih efisien. 4G dilengkapi dengan teknologi software-defined radio
(SDR) receiver, Orthogonal frequency division multiplexing access (OFDMA),
dan teknologi Multiple-Input at Multiple-Output (MIMO). Kelebihannya terdapat
pada tingkat transmisi yang lebih cepat dan protokol data yang lebih banyak
bahkan bisa mengangkut data sepuluh sampai limapuluh kali lebih banyak dari
3G. Namun teknologi ini masih belum dapat terealisasikan mengingat provider
harus menyediakan layanan dengan kapasitas yang tinggi pula. Selain itu,
teknologi ini mengalami hambatan dalam hal harga, akses universal, dan
kecepatan.
Setelah munculnya 4G yang dengan yakin diperkirakan akan menggantikan 3G
dan 3,5G apakah akan ada lagi generasi-generasi wireless lagi yang lebih canggih
dan mampu menghilangkan kelemahan-kelemahan dari teknologi wireless yang
ada sebelumnya.
Wireless atau dalam bahasa indonesia disebut nirkabel, adalah teknologi yang
menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel. Data
dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra
merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer
dan ponsel)dengan frekuensi tertentu.Media wireless yang tidak kasat mata ini
menawarkan cukup banyak keuntungan bagi penggunanya, diantaranya :
a. Meningkatkan produktifitas
Jaringan WLAN sangat mudah untuk di implementasikan, sangat rapi dalam hal
fisiknya yang dapat meneruskan inforasi tanpa seutas kabe lpun, sangat fleksibel
karena bisa diimplementasikan hamper di semua lokasi dan kapan saja, dan yang
menggunakanya pun tidak terikat di satu tempat saja. Dengan semua factor yang
ada ini, para penggunanya tentu dapat melakukan pekerjaan dengan lebih mudah
akibatnya pekerjaan jadi cepat dilakukan, tiak membutuhkan waktu yang lama
hanya karena masalah – masalah fisikal jarigan dari PC yang mereka gunakan.
Berdasarkan factor inilah, wireless LAN tentunyadapat secara tidak langsung
menigkatkan produktifitas dari para penggunanya cukup banyak factor
penghambat yang ada dalam jaringan kabel yang dapat dihilangkan jika anda
menggunakn medi ini. Meningkatnya produktivitas kerja para karyawannya, tetu
akan sangat bermanfaat bagi perushaan tempat mereka bekerja.
b. Cepat dan sederhana implementasinya.
Implementasi jaringan WLAN terbilang mudah dan sederhana. Mudah karena
anda hanya perlu memiliki sebuah perangkat penerima pemancar untuk
membangun sebuah jaringan wireless. Setelah memilikinya, konfigurasi sedikit
anda siap menggunakan sebuah jaringan komunikasi data bau dalam lokasi anda.
Namun, tidak sesederhana itu jika anda menggunakan media kabel.
c. Fleksibel
Media Wireless LAN dapat menghubungkan anda dengan jairngan pada tempat-
tempat yang tidak bisa diwujudkan oleh media kabel. Jadi fleksibilitas media
wireless ini benar-benar tinggi karena anda bisa memasang dan menggunakannya
dimana saja dan kapan saja, misalnya di pest ataman, di ruangan meeting darurat
dan banyak lagi.
d. Dapat mengurangi biaya investasi.
Wireless LAN sangat cocok bagi anda yang ingin menghemat biaya yang akan
dikeluarkan untuk membangun sebuah jaringan komunikasi data. Tanpa kabel
berarti juga tanpa biaya, termasuk biaya termasuk biaya kabelnya sendiri, biaya
penarikan, biaya perawatan, dan masih banyak lagi. Apalagi jika anda
membangun LAN yang sering berubah-ubah, tentu biaya yang anda keluarkan
akan semakin tinggi jika menggnakan kabel.
e. Skalabilitas
Dengan menggunakan media wireless LAN, ekspansi jaringan dan konfigurasi
ulang terhadap sebuah jaringan tidak akan rumit untuk dilakukan seperti halnya
dengan jaringan kabel. Disinilah nilai skalabilitas jaringan WLAN cukup terasa.
Kekurangan teknologi ini adalah kemungkinan interferensi terhadap sesama
hubungan nirkabel pada piranti lainnya.
2.6.2 Media Kabel
Media kabel lebih baik dari media nirkabel, karena media kabel mampu
membawa data dalam jumlah besar tanpa terganggu oleh cuaca, sehingga
menghasilkan komunikasi data yang cepat, Contoh: penggunaan transmisi kabel
sebagai Backbone yang menghubungkan komunikasi data/Internet antar sebuah
pulau, negara di seluruh dunia. Dalam hal ini media nirkabel tidak bisa digunakan,
karena kondisi geofrafis bumi yang tidak memungkinkan, seperti cuaca, ombak,
air pasang, angin, dll.
1. Twisted Pair (kabel dua kawat)
Media Transmisi Twisted Pair dikelompokkan menjadi 2 jenis : UTP (Unsheilded
Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair)
a. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan
yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield
internal seperti kabel STP. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang
sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang
murah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel
UTP, terdapat pelindung satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik
atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), pelindung
tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.
Kabel UTP dikelompokan menjadi beberapa kategori, mulai kategori 1 sampai 7,
masing-masing dengan karakteristik tertentu. Secara singkat kategori-kategori
tersebut adalah sebagai berikut.
a. Category 1: dengan kualitas suara analog sebelumnya dipakai untuk POST
(Plain Old Telephone Service) telephone dan ISDN.
b. Category 2: dengan Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik
dipakai untuk token ring network dengan bw 4mbps
c. Category 3: dengan transmisi data digital hingga 10 megabit per detik dipakai
untuk data network dengan frequensi up to 16Mhz dan lebih populer untuk
pemakaian 10mbps
d. Category 4: dengan transmisi data digital hingga 16 megabit per detik
frequensi up to 20Mhz dan sering dipakai untuk 16mbps token ring network.
e. Category 5: dengan transmisi data digital hingga 100 megabit per detik
Frequensi up to 100Mhz dan biasa dipakai untuk network dengan kecepatan
100Mbps tetap kemungkinan tidak cocok untuk gigabyte ethernet network.
f. Category 5e: transmisi data digital hingga 250 megabit per detik Frequensi
dan kecepatan sama dengan cat-5 tetapi lebih support gigabyte ethernet network.
g. Category 6: Memiliki kecepatan up to 250Mbps atau lebih dari dua kali cat-5
dan cat-5e
h. Category 6a: Kabel masa depan untuk kecepatan up to 10Gbps
i. Category 7: di design untuk bekerja pada frequensi up to 600Mhz.
b. Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Shielded Twisted Pair/STP adalah kabel tembaga yang memiliki pembungkus
pada masing-masing pasangan kabelnya. Pelindung tersebut terdapat pada setiap
pasang kabelnya yang dilindungi oleh timah dan setiap pasang kabel tersebut
masing-masing dilapisi dengan pelindung. Kabel ini sama dengan UTP,
perbedaannya hanya dilapisan pelindungnya, lapisan pelindung tersebut berfungsi
untuk melindungi dari interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari
dalam maupun dari luar.
2. Coaxial Cable (kabel koaksial)
Kabel Koaksial adalah media penyalur atau transmitor yang bertugas menyalurkan
setiap informasi yang telah diubah menjadi sinyal – sinyal listrik. Kabel ini
memiliki kemampuan yang besar dalam menyalurkan bidang frekuensi yang
lebar, sehingga sanggup mentransmisi kelompok kanal frekuensi percakapan atau
program televisi. Kabel koaksial biasanya digunakan untuk saluran interlokal
yang berjarak relatif dekat yakni dengan jarak maksimum 2.000 km. Kabel jenis
ini mempunyai kemampuan dalam menyalurkan sinyal – sinyal listrik yang lebih
besar dibandingkan saluran transmisi dari kawat biasa. Selain itu kabel koaksial
memiliki ketahanan arus yang semakin kecil pada frekuensi yang lebih tinggi.
Perambatan energi elektromagnetiknya dibatasi dalam pipa dan juga sekat dari
pengaruh interfensi atau gangguan percakapan silang luar karena bentuknya yang
sedemikan rupa.
Dari sisi ekonomi, sistem penyaluran informasi menggunakan kabel ini memiliki
kelemahan yakni dalam hal investasi dan biaya pemeliharaan yang mahal.
Kabel Coaxial dikelompokan menjadi beberapa tipe sebagai berikut:
a. Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 )
Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58 disebut juga thin coaxial merupakan
kabel yang menggunakan satu penghantar luar. Diameter kabel sebesar 5
milimeter. Atau kabel ini biasa disebut dengan kabel BNC (British Naval
Connector), dimana BNC adalah nama konektor yang dipakai, bukan nama
kabelnya.
b. Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8 )
Kabel Coaxial Thicknet atau Kabel RG-8 disebut juga thick coaxial merupakan
kabel yang menggunakan dua penghantar luar, sehingga kabel ini cukup tebal.
Diameter kabel sebesar 10 milimeter. Biasanya dipakai untuk instalasi antar
gedung, Spesifikasi kabel ini sama dengan dengan Kabel Coaxial Thinnet, hanya
bentuk fisiknya lebih besar. Karena lebih besar, kabel ini dapat menampung data
yang lebih banyak sehingga cocok untuk instalasi sebagai backbone jaringan.
3. Optic Fiber (kabel serat optic)
Secara garis besar kabel serat optik terdiri dari 2 bagian utama, yaitu cladding dan
core. Cladding adalah selubung dari inti (core). Cladding mempunyai indek bias
lebih rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah
keluar dari core kembali kedalam core lagi. Dalam aplikasinya serat optik
biasanya diselubungi oleh lapisan resin yang disebut dengan jacket, biasanya
berbahan plastik. Lapisan ini dapat menambah kekuatan untuk kabel serat optik,
walaupun tidak memberikan peningkatan terhadap sifat gelombang pandu optik
pada kabel tersebut. Namun lapisan resin ini dapat menyerap cahaya dan
mencegah kemungkinan terjadinya kebocoran cahaya yang keluar dari selubung
inti. Serta hal ini dapat juga mengurangi cakap silang (cross talk) yang mungkin
terjadi.
Atau untuk lebih jelasnya lihat gambar dan penjelasan berikut:
- Core : merupakan medium fisik utama yang mengangkut sinyal
cahaya / optic dari sumber ke device penerima. Secara umum
diamet core antara 8,3 micron s/d 100 micron.
- Cladding : berupa lapisan tipis yang menyelimuti core, berperan sbg
pembatas gelombang cahaya yg menyebabkan pembiasan.
- Coating : berupa lapisan plastic yang menyelimuti Core & Cladding,
berperan mempertangguh core, menyerap terjadinya kejutan
sbg proteksi terhadap tekukan kabel yg berlebihan.
- Strengthening Fiber : terdiri atas beberapa komponen yg dpt menolong fiber
dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama instalasi
- Cable Jacket : merupakan lapisan terluardari keseluruhan badan kabel
(biasanya berwarna orange).
Ada dua jenis kabel serat optic yang biasa digunakan untuk transmisi data. Jenis-
jenis kabel serat optic yang dimaksud adalah sebagai berikut.
a. SMF (Single-Mode Fiber)
SMF mempunyai diameter serat sangat kecil, sekitar 8-10 mikro meter. Dengan
ukuran core fiber yang sedemikian kecil, sinar yang mampu dilewatkannya
hanyalah satu mode sinar saja. Sinar yang dapat dilewatkan hanyalah sinar dengan
panjang gelombang 1310 atau 1550 nanometer. SMF dapat mendukung transmisi
data sampai 5000 meter untuk satu segmen kabel. Kecepatan transmisi data
maksimum yang dapat didukung sebesar 1000 Mbps.
Single mode dapat membawa data dengan lebih cepat dan 50 kali lebih jauh
dibandingkan dengan multi mode dan juga dapat membawa data dengan
bandwidth yang lebih besar. Tetapi harga yang harus Anda keluarkan untuk
penggunaannya juga lebih besar. Core yang digunakan lebih kecil dari multi mode
dengan demikian gangguan-gangguan di dalamnya akibat distorsi dan overlapping
pulsa sinar menjadi berkurang. Inilah yang menyebabkan single mode fiber optic
menjadi lebih reliabel, stabil, cepat, dan jauh jangkauannya.
b. MMF (Multi-Mode Fiber)
MMF punya diameter serat yang lebih besar, ada yang 50 mikrometer, 62,5
mikrometer, dan 100 mikrometer. MMF dapat mendukung jangkau transmisi data
sampai 2000 meter untuk satu segmen kabel untuk kecepatan transmisi data
sampai 100 Mbps dan jangkau 550 meter untuk kecepatan transmisi data 1000
Mbps.
Teknologi fiber multimode ini memungkinkan Anda untuk menggunakan LED
sebagai sumber cahayanya, sedangkan single mode mengharuskan Anda
menggunakan laser sebagai sumber cahayanya. Yang perlu diketahui, LED
merupakan komponen yang cukup murah sehingga perangkat yang berperan
sebagai sumber cahayanya juga berharga murah. LED tidak kompleks dalam
penggunaan dan penanganan serta LED juga tahan lebih lama dibandingkan laser.
Jadi teknologi ini cukup berbeda jauh dari segi harga dibandingkan dengan single
mode.
Komponen Sistem Komuniksi Data Dengan Media Fiber Optic.
Pada dasarnya setiap system informasi pasti memerlukan 5 komponen minimal
dalam proses komunikasi data, yaitu transmitter (pemindah/pengalih pesan),
receiver (penerima pesan), media pengalih pesan, pesan yang dialihkan, dan
penguat sinyal.
Adapun dalam komunikasi data dengan memanfaatkan media fiber optic, maka
komponen-komponen yang ada yaitu diantaranya sebagai berikut:
Ø Cahaya yang membawa informasi.
Karena media yang digunakannya berupa serat optic yaitu serat yang terbuat
dari bahan kaca yang dapat mentranmisikan data dengan cahaya. Dengan
memanfaatkan cahaya maka dalam eproses transmisinyapun dapat mentransper
kapasitas data yang tak terbatas, hal ini dikarenakan banyaknya kelebihan yang
dimiliki oleh cahaya diantaranya cahaya kebal terhadap gangguan, mampu
berjalan jauh, dengan kecepatan tinggi.
Ø Optical transmitter/pemindah berbentuk optis,
Merupakan sebuah komponen yang bertugas mengirimkan sinyal-sinyal
cahaya kedalam media pembawa data/pesan. Tempatnya sangat dekat dengan
media fiber optic.
Sumber cahaya yang biasanya digunakan adalah Light Emitting Dioda (LED) atau
solid state laser dioda. Sumber cahaya yang menggunakan LED lebih sedikit
mengonsumsi daya daripada laser. Namun sebagai konsekuensinya, sinar yang
dipancarkan oleh LED tidak dapat menempuh jarak sejauh laser.
Ø Fiber optic cable/ kabel serat kaca,
Bentuknya tidak jauh berbeda dengan kabel tembaga, namun lebih kecil dan
memiliki warna yang bening seperti benag pancingan, bagian ini merupakan
bagian yang memiliki peran yang sangat penting dalam proses penyampaian data
dalam media fiber optic.
Ø Optical receiver/kaca penerima pesan kiriman.
memiliki tugas untuk menangkap semua cahaya yang dikirimkan oleh optical
transmitter, setelah cahayanya ditangkap maka langsung didekode menjadi sinyal-
sinyal digital yaitu informasi yang dikirmkan dari device.
optical regenerator, yaitu penguat sinyal cahaya, agar semua cahaya bisa diterima
ileh optical receiver dalam keadaan utuh, sehingga informasinyapun akan utuh
pula.
Beberapa keuntungan dari media fiber optic:
Ø Lebih ekonomis untuk jarak yang sangat jauh. Dengan bandwitch yang
sangat besar disertai daya jangkau yang sangat jauh maka dengan media fiber
optic biaya akan lebih sedikit. Apalagi jika dibandingkan dengan media
kabel tembaga mislanya yang tentu dengan jarrak jauh pasti akan menambah
biaya untuk membeli kabelnya.
Ø Ukuran saluran serat yang lebih kecil. Karena terbuat dari serat kaca maka
ukuran serat salurannya menjadi lebih kecil jika dinadingkan dengan media
kabel tembaga.
Ø Penurunan kualitas sinyal yang lebih sedikit.Dengan menggunakan media
fiber optic maka degradasi sinyal transmisi akan lebih bisa dikurangi.
Ø Daya listrik yang diperlukan lebih kecil,karena memanfaatkan cahaya dalam
proses transmisi datanya sehingga hanya membutuhkan sedikit daya listrik
berbeda dengan media kabel tembaga.
Ø Menggunakan sinyal digital,dalam media fiber optic karena tidak adanya
sinyal listrik, maka yang lebih banyak mendominasi adalah sinyal digital.
Ø Fiber optic tidak mudah termakan usia,dikarenakan dalam proses
transmisinya tidak melibatkan listrik sehingga kecil kemungkinan akan
terjadinya kebakaran saluran yang diakibatkan oleh konsleting.
Ø Bahannya ringan dan fleksibel, hal ini dikarenakan ukuran serat yang sangat
kecil dan juga elastic sehingga saluran dengan media fiber optic lebih ringan
dan fleksibel.
Ø Komunikasi bisa lebih aman,hal ini dikarenakan dengan media fiber optic
maka informasinya tidak mudah disadap oleh pihak lain, dan juga sangat
sulit untuk dimonitor.
Media fiber optik ini juga merupakan jalan tercepat untuk transmisi data, karena
memanfaatkan bantuan cahaya maka jelaslah bahwa dengan fiber optic, data akan
lebih cepat sampai kepada tujuan pengiriman, ditambah lagi kapasitas data dengan
media fiber optic tidak terbatas, sehingga data yang bisa dtransper bisa sangat
cepat
Sekalipun komunikasi data telah dan terus dikembangkan sedemikian rupa,
namun tetap saja terdapat beberapa masalah dalam proses komuniksi data,
diantaranya sebagai berikaut:
Keterbatasan bandwith, yaitu kapasitas pengiriman data perdetik dapat diatasi
dengan penambahan bandwith.
Memiliki Round Trip Time (RTT)yang terlalu besar, dioptimalkan dengan adanya
TCPOptimizeruntuk mengurangi RTT.
Adanya delay propagasi atau keterlambatan untuk akses via satelit, membangun
infrastruktur terestrial jika mungkin.
2.7 Manfaat Komunikasi Data
Beberapa manfaat dari komunikasi data diantaranya adalah sebagai berikut:
Ø Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar efisien tanpa kesalahan
dan ekonomis dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Ø Memunginkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukung dari
jarak jauh (remote computer use). Contohnya: seperti yang Bapak lakukan
pada saat mengajar di kelas, yaitu tanpa menggunakan kabel interface dapat
langsung menghubungkan antara projector dengan Laptop yang kita
gunakan.
Ø Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara
tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik
desentralisasi ataupun sentralisasi.
Ø Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada
dalam berbagai macam sistem komputer.
Ø Mengurangi waktu untuk pengelolaan data.
Ø Mendapatkan data langsung dari sumbernya.
Ø Mempercepat perluasan informasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi
dari dua atau lebih device (alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat
komunikasi lain)yang terhubung dalam sebuah jaringan melalui beberapa media
komunikasi data memiliki beberapa tujuan diantaranya yaitu,memunkinkan
pengiriman data dalam jumalh besar efisien, tanpa kesalahan dan ekomis dari
suatu tempat ketempat yang lain.Memungkinkan penggunaan sistem komputer
dan perlatan pendukung dari jarak jauh (remote computer use).Memungkinkan
penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga
mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi ataupu
sentralisasi.Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang
ada dalam berbagai mcam sistem komputer.Mengurangi waktu untuk pengelolaan
data.Mendapatkan da langsung dari sumbernya.Mempercepat penyebarluasan
informasi.
Komunikasi data juga terbagi ke dalam beberapa jenis diantaranya secara
terestrial, dan satelit. Ada juga melalui komunikasi offline dan komunikasi online.
Sedangkan menurut jenis datanya yaitu komunikasi data analog dan komunikasi
data digital
Media dalam komunikasi data yang sering digunakan yaitu kabel, wireless atau
wifi, bloetooth, dll. Namun sekarang ada media yang lebih cepat dan efisien yaitu
media fiber optik, dengan media ini proses transmisi data lebih cepat dan lebih
efisien di banding menggunakan komunikasi data yang lain. Adapun manfaat
komunikasi data diantaranta yaitu Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah
besar efisien tanpa kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ke tempat yang
lain.Memunginkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukung dari
jarak jauh (remote computer use). Contohnya: seperti yang Bapak lakukan pada
saat mengajar di kelas, yaitu tanpa menggunakan kabel interface dapat langsung
menghubungkan antara projector dengan Laptop yang kita
gunakan.Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara
tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi
ataupun sentralisasi.Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan
data yang ada dalam berbagai macam sistem komputer.Mengurangi waktu untuk
pengelolaan data.Mendapatkan data langsung dari sumbernya.Mempercepat
perluasan informasi.
3.2 Saran
Dengan semakin berkembangnya komunikasi data pada zaman sekarang
ini, kita diharapkan mampu memilih dengan teliti mana yang bermanfaat dan
yang kurang bermanfaat, agar dengan berkembangnya komunikasi data ini dapat
kita maksimalkan sebaik mungkin tidak hanya tergerus oleh arus perkembangan
zaman.
DAFTAR PUSTAKA
Hajar, Siti. 2011. Komunikasi Data.http://sitihajarrukayya.blogspot.com (Januari
2011)
Ghie, AA. 2012. Komunikasi Data. http://campusti.blogspot.com (Juli 2012).
Nurjanah, Noenu. 2013. Manfaat komunikasi data.
http://nhoeelektronika.blogspot.com (Februari 2013).
Santoso, Abud. 2013. Media Komunikasi Data. Http://asus87.com (Januari 2012).
Yustus. 2012. Komunikasi data. http://yustusog.blogspot.com (Mei 2011).
Top Related