5/10/2018 buku1_Bab I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku1bab-i 1/8
Buku I: Kajian Potensi Pengembangan Kawasan Pertanian Kabupaten Paser
Penyusunan Master Plan Pengembangan Kawasan Pertanian di Kabupaten Paser
Propinsi Kalimantan Timur I-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Secara filosofis suatu proses pembangunan dapat diartikan sebagai upaya
yang sistematik dan berkesinambungan untuk menciptakan keadaan yang dapat
menyediakan berbagai alternatif yang sah bagi pencapaian aspirasi setiap warga
yang paling humanistik. Untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan yang
diinginkan, maka upaya-upaya pembangunan harus diarahkan kepada efisiensi
(effeciency), pemerataan (equity) dan keberlanjutan (sustainability) dalam
memberi panduan kepada alokasi sumber daya (semua kapital yang berkaitan
dengan natural, human, man-made maupun social).
Di Indonesia, dengan dikeluarkannya UU No 22 tahun 1999 yang direvisi
dengan UU 32 tahun 2004, memberikan kewenangan kepada daerah dalam
mengelola sumber dayanya, untuk kemajuan daerah dan kemakmuran rakyatnya.
Peraturan perundangan ini merubah paradigma pembangunan yang tadinya
terpusat dan vertical-sektoral, menjadi lebih terdesentralisasi, horizontal dan
koordinatif. Dengan demikian setiap Pemerintah Daerah harus dapat membuatperencanaan yang mampu memberikan arahan pembangunan dengan pemanfaatan
sumberdaya yang optimal dan berkelanjutan.
Kabupaten Paser adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur
Kegiatan ekonomi daerah Kabupaten Paser saat ini masih didominasi oleh kegiatan
pertambangan yang bersifat tidak terbarukan memberikan kontribusi lebih dari 50
% dari total PDRB daerah, sedangkan di sisi lain sumber daya pertanian sangat
besar. Penggunaan lahan untuk sawah saat ini mencapai 30.000 Ha, sedangkan
penduduk yang bekerja di sektor pertanian adalah lebih dari 50 %.
Keadaan ini menuntut arah pembangunan yang mempertimbangkan
penggunaan sumber daya lokal yang memberikan efek pengganda yang besar bagi
serapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan, kesejahteraan masyarakat,
didukung ketersediaan sumber daya, dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan
konsep pembangunan berkelanjutan yakni mempertimbangkan dukungan aspek
sosial, ekonomi dan lingkungan. Dengan prinsip dasar demikian, maka sektor
pertanian dalam arti luas (tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan
5/10/2018 buku1_Bab I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku1bab-i 2/8
Buku I: Kajian Potensi Pengembangan Kawasan Pertanian Kabupaten Paser
Penyusunan Master Plan Pengembangan Kawasan Pertanian di Kabupaten Paser
Propinsi Kalimantan Timur I-2
perikanan) adalah sektor yang harus didorong untuk berkembang, dimana secara
bertahap bisa menjadi sektor yang adpat diandalkan disamping sektor
pertambangan.
Ke depan peran sektor pertanian diharapkan dapat memberikan andil yang
besar dalam pembentukan fondasi ekonomi daerah yang kuat melalui keterlibatan
masyarakat/rakyat kecil dengan berciri ekonomi kerakyatan yaitu dengan
mengembangkan pendekatan pembangunan yang melibatkan kerjasama antara
pemerintah, swasta dan masyarakat setempat dalam bentuk pengelolaan secara
bersama (co-management) berbasis masyarakat sehingga dapat menggerakkan
ekonomi riil daerah yang dinamis. Dengan kata lain masyarakat adalah pelaku
utama pembangunan pertanian di kabupaten Paser.
Mengingat permasalahan dalam pengembangan Kawasan Pertanian
melibatkan berbagai stakeholder dan kelembagaan serta instansi pemerintah
dalam pencapaian tujuan, maka diperlukan suatu perencanaan yang komprehensip
yang memuat perencanaan strategis dari masing-masing dinas atau instansi, serta
sesuai dengan potensi dan dan aspirasi masyarakat Kabupaten Paser. Perencanan
tersebut dikenal dengan istilah Master Plan yang mencakup unsur penting yaitu
strategi-strategi yang ditempuh pemerintah dalam pengembangan Kawasan
Pertanian. Faktor yang penting diperhatikan yaitu prosedur pelibatan
stakeholder, khususnya masyarakat (pola partisipatif), kegiatan pemberdayaan,
kriteria komoditas (unggulan, andalan dan penunjang), lokasi produksi/prosesing
dan jenis produksi, lokasi pemasaran, kelembagaan sosial ekonomi sebagai
penunjang dan fasilitas infrastruktur dan fasilitas lainnya, yang didukung oleh
sistim informasi data yang memadai dengan berbasis sistem database spasial.
1.2. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah menyusun Master Plan
Pengembangan Kawasan Pertanian di Kabupaten Paser. Secara lebih rinci tujuan
kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui potensi, permasalahan dan tipologi pengembangan Kawasan
Pertanian di Kabupaten Paser.
2. Mengkaji kesesuaian lahan dan daya dukung wilayah dalam menentukan
kapasitas pengembangan Kawasan Pertanian di Kabupaten Paser.
5/10/2018 buku1_Bab I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku1bab-i 3/8
Buku I: Kajian Potensi Pengembangan Kawasan Pertanian Kabupaten Paser
Penyusunan Master Plan Pengembangan Kawasan Pertanian di Kabupaten Paser
Propinsi Kalimantan Timur I-3
3. Mengetahui karakteristik dan dinamika sosial masyarakat serta fungsi peran
hubungan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders), kelembagaan,
Kawasan Pertanian di Kabupaten Paser.
4. Mengkaji kelayakan umum pengembangan usaha komoditi unggulan Kawasan
Pertanian di Kabupaten Paser.
5. Merumuskan sasaran-sasaran pengembangan kawasan pertanian dalam 5 tahun
secara partisipatif
6. Merumuskan indikator-indikator kinerja pencapaiannya dengan dilandasi
adanya base line kinerja pengembangan pertanian eksisting
Adapun sasaran kegiatan ini adalah: (1) Seluruh stakeholder pembangunan,
baik pemerintah, dunia usaha, dan utamanya adalah masyarakat pelaku usaha
pertanian; (2) Kawasan pertanian baik yang eksisting maupun potensial
1.3. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan merupakan tahapan kegiatan yang dikerjakan, sehingga
dapat tercapai tujuan umum dari kegiatan penelitian ini. Tahapan kegiatan
merupakan kegiatan dalam penelitian yang saling terkait satu dengan lainnya.Tahapan penelitian ini terdiri dari beberapa aktivitas penting sebagai berikut :
1. Kajian terhadap stakeholder yang merupakan pengkajian terhadap kepentingan
dari stakeholder dan pengaruh terhadap stakeholder lainnya serta pengaruhnya
terhadap pengembangan Kawasan Pertanian.
2. Kajian terhadap faktor kunci yang merupakan pengkajian terhadap kepentingan
faktor-faktor yang memiliki pengaruh terhadap pengembangan Kawasan
Pertanian. Hasil informasi ini digunakan untuk menyusun skenario strategipengembangan Kawasan Pertanian.
3. Kajian terhadap kondisi sosial ekonomi dari masyarakat dan wilayah.
4. Kajian terhadap kelembagaan pertanian.
5. Kajian terhadap potensi lahan dan komoditas yang merupakan pengelompokan
kawasan sesuai dengan potensi lahan dan komoditas yang berkembang.
6. Kajian infrastruktur pendukung yang terkait dengan pengembangan kawasan
pertanian
5/10/2018 buku1_Bab I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku1bab-i 4/8
Buku I: Kajian Potensi Pengembangan Kawasan Pertanian Kabupaten Paser
Penyusunan Master Plan Pengembangan Kawasan Pertanian di Kabupaten Paser
Propinsi Kalimantan Timur I-4
7. Kajian kebijakan merupakan kajian terhadap berbagai kebijakan dan peraturan
yang terkait dengan pengembangan kawasan pertanian
8. Kajian Institusi/Dinas merupakan pengakajian terhadap program dan kegiatan
yang selama ini berkembang untuk sektor pertanian. Hasil kajian ini digunakan
sebagai informasi awal untuk mengembangkan alternatif program pertanian
yang mendukung pengembangan Kawasan Pertanian.
9. FGD parapihak (stakeholders) pengembangan kawasan pertanian dalam
mengidentifikasi masalah, rencana pengembangan serta indikator-indikator
kinerjanya
10. Menyusun system on-line database kinerja pengembangan kawasan pertanian
1.4. Kerangka Pendekatan
Otonomi daerah merupakan tantangan sekaligus peluang dalam
menggerakkan berbagai sumber daya wilayah secara optimal. Dalam era otonomi
daerah, pengembangan sektor pertanian Kabupaten Paser harus terjadi sinergi
antara berbagai pihak, baik instansi Pemerintah Daerah, pihak swasta dan
masyarakat, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi
dan pengendalian.
Pengembangan kawasan pertanian di Kabupaten Paser disadari karena sektor
pertambangan yang menjadi tumpuan perekonomian Kab. Paser saat ini yaitu
sector pertambangan, suatu saat akan habis depositnya. Sektor pertanian dengan
pengelolaan yang optimal akan mampu menjadi tumpuan perekonomian Kab.
Paser yang berkelanjutan di masa yang akan datang. Selain itu pengembangan
kawasan pertanian tidak bersifat enclave dan eksklusif seperti pertambangan,
sebab masyarakat luas dapat berperan dalam pengembangan sektor pertanian.
Sinergi peran Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat serta
stakeholders lainnya sangat dibutuhkan melalui strategi dan pendekatan yang
holistik dalam pengembangan Kawasan Pertanian Kabupaten Paser secara
berimbang dan berkelanjutan.
Gambar 1.1. menunjukkan model Pengembangan Kawasan Pertanian
Kabupaten Paser berupa kerangka upaya Untuk Penentuan Kawasan lahan
Potensial Pengembangan. Pengembangan Kawasan ini harus didasarkan pada
5/10/2018 buku1_Bab I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku1bab-i 5/8
Buku I: Kajian Potensi Pengembangan Kawasan Pertanian Kabupaten Paser
Penyusunan Master Plan Pengembangan Kawasan Pertanian di Kabupaten Paser
Propinsi Kalimantan Timur I-5
hasil penilaian kesesuaian lahan. Hal ini dimaksudkan agar produktivitas lahan
dapat dipertahankan secara lestari, optimal, dan seimbang dengan
mempertimbangkan penggunaan tanah yang sesuai dengan kemampuannya
berdasarkan segi-segi faktual dan fungsionalnya. Selain itu juga harus sinergi
dengan RTRW Kabupaten Paser, memperhatikan hak kepemilikan dan penggunaan
lahan,evaluasi terhadap status hutan, status kebun, yang bertujuan menjembatani
hasil inventarisasi sumberdaya tanah dan lahan yang dituangkan dalam Peta
Kesesuaian Lahan dengan kepentingan lain bagi para pemakai yang secara
langsung dapat menyatakan bahwa tanah tertentu dapat atau tidak dapat
digunakan untuk suatu usaha pertanian yang mengarah pada suatu komoditas atau
usahatani tertentu.
Dalam kegiatan ini konsep dan metode yang digunakan mengacu kepada
Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan yang dikembangkan oleh Tim Puslittanak (1993).
Kriterianya disusun berdasarkan pada persyaratan pertumbuhan tanaman dan
kondisi fisik lingkungan atau kondisi lahan. Parameter syarat tumbuh tanaman
antara lain: radiasi matahari, suhu, kelembaban, kandungan unsur hara dan
kualitas lahan pada media perakaran yang mencakup drainase, tekstur, struktur,
konsistensi, serta kedalaman efektif tanah.
Penilaian kesesuaian lahan dilakukan secara aktual pada setiap Satuan PetaTanah sampai tingkat subkelas dengan menggunakan hukum minimum, artinya
pilihan hasil penilaian kesesuaian lahan berdasarkan daya dukung lahan yang
minimum bagi pertumbuhan suatu tanaman. Kondisi lahan saat ini yang merupakan
parameter kualitas dan karakteristik lahan dinilai berdasarkan kriteria kesesuaian
lahan yang disusun atas dasar persyaratan tumbuh tanaman perkebunan. Lahan
dikelaskan ke dalam kelas kesesuaian lahan S1 (sangat sesuai), S2 (cukup sesuai),
S3 (sesuai marginal), N1 (tidak sesuai saat ini) dan N2 (tidak sesuai selamanya)
untuk masing-masing komoditas. Pada tingkat subkelas, dicantumkan faktor
pembatas yang menghambat tingkat kesesuaian lahan pada tingkat kelas.
Selanjutnya pada model Gambar 1.2. dimunculkan berupa analisis
keunggulan komperatif wilayah (Location Quaetion/LQ ) dengan indeks yang
ditetapkan yaitu: >1 dan analisis keunggulan kompetitif (Growth Analysis). Analisis
LQ ini digunakan untuk menunjukkan lokasi pemusatan/basis (aktifitas). Dari
analisis LQ ini akan dilanjutkan analisis pengembangan komoditas, yang
diselaraskan dengan aspirasi masyarakat. Aspirasi masayarakat ini berupa proses
5/10/2018 buku1_Bab I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku1bab-i 6/8
Buku I: Kajian Potensi Pengembangan Kawasan Pertanian Kabupaten Paser
Penyusunan Master Plan Pengembangan Kawasan Pertanian di Kabupaten Paser
Propinsi Kalimantan Timur I-6
perencanaan dan pengambilan keputusan penting dari bawah yang dikombinasikan
dengan top down planning berupa kebijakan, aturan-aturan dan
dukungan/bantuan teknis dari atas. Dengan tujuan untuk pembangunan
berkelanjutan dan peningkatan peran masyarakat, maka perencanaan
pembangunan kawasan pertanian di Kabupaten Paser bersifat bottom up yang
sinergis dengan Renstra Kabupaten. Dengan demikian dalam proses penyusunan
perencanaan kawasan pertanian maka pendekatan yang dilakukan adalah
pendekatan partisipatif.
Dari proses ini akan diturunkan pengembangan komoditas berupa komoditas
unggulan ekonomi, komoditas strategis dan komoditas prospektif dan analisis
pengembangan kawasan. Pengembangan kawasan ini dipusatkan pada pusat-pusatkegiatan/pelayanan permukiman. Penentuan pusat-pusat kegiatan/pelayanan
permukiman ini didasarkan pada hirarki wilayah dengan menggunakan teknik
analisis skalogram. Teknik skalogram ini digunakan untuk membantu menentukan
kawasan sentra produksi. Kawasan sentra produksi tersebut berada pada kawasan
lahan potensial pengembangan.
5/10/2018 buku1_Bab I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku1bab-i 7/8
Buku I: Kajian Potensi Pengembangan Kawasan Pertanian Kabupaten Paser
Penyusunan Master Plan Pengembangan Kawasan Pertanian di Kabupaten Paser
Propinsi Kalimantan Timur I-7
Gambar 1.1. Bagan Alir Model Pengembangan Kawasan Pertanian
Kabupaten Paser Untuk Penentuan Kawasan lahan Potensial
Pengembangan
Faktor-faktor fisik:
- lereng- kimia- media perakaran- erosi- retensi hara
- iklim (temperatur, CH, suhu)
EvaluasiKesesuaian
Lahan
Evaluasi
StatusHutan
ArahanRTRWK
Status Peta
Kebun
Kawasan LahanPotensial
Pengembangan
NO
N
NO
NO
NO
HL
HPHPT
SA
Lainnya
HGO
IUP
Yes : S1, S2,
S3
Yes : APL,APK
Yes : KPLK,KPPLB, KPB, KP
Perikanan
Yes : lainnya
PetaTopografi1:50.000
Peta TanahTinjau
1:250.000
Peta LandSystem
1250.000
PetaRTRWK
Peta RBI1:50.000
Peta Lereng
SurveiTanah
AnalisisLaboratorium
Peta Tanah1:100.000
Data Iklim& CurahHujan
Peta CurahHujan
5/10/2018 buku1_Bab I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku1bab-i 8/8
Buku I: Kajian Potensi Pengembangan Kawasan Pertanian Kabupaten Paser
Penyusunan Master Plan Pengembangan Kawasan Pertanian di Kabupaten Paser
Propinsi Kalimantan Timur I-8
Analisis
KeunggulanKomparatif
(LQ)
RRA/PRA FGD
Analisis Keunggulan Kompetitif
(Growth Analysis)
· Discrete Time mOdel
· Continuous Time Model
Analisis
PengembanganKomoditas
Analisis
PengembanganKawasan
AnalisisSkalogram
Kawasan Lahan Potensial
Pengembangan
LQ ≤1
No
Yes
KomoditasUnggulan
Ekonomi
KomoditasProspektif
KomoditasStrategis
Pusat-pusat
Kegiatan/Pelayanan/
Permukiman
KawasanPengembangan
KomoditasUnggulan,Strategis
dan Prospektif
Data Statistik
Ekonomi &
Pertanian
Analisis
· Kelayakan
Finansial
· Tata Niaga
· Potensi Pasar
Gambar 1.2. Bagan Alir Model Pengembangan Kawasan Pertanian
Kabupaten Paser Untuk Menetukan Kawasan Pengembangan
Komoditas Unggulan, Strategis dan Prospektif
Top Related