7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
1/141
Insider Trading:Kejahatan Bisnis di
Pasar Modal Indonesia
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
2/141
Arif Rahman, S.H., M.H.
Universitas Malikussaleh Press
Nanggroe Aceh Darussalam
2006
Insider Trading:Kejahatan Bisnis di
Pasar Modal Indonesia
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
3/141
Hak Cipta 2006, Arif Rahman, S.H., M.H.
All rights reserved
Transformasi Sosial dan Kepemimpinan di Aceh
Editor :
M. Muntasir Alwy, Hermandar Puteh, SE.
Hak Penerbitan :
Universitas Malikussaleh Press
Design Cover dan Layout :Idwan Nasam Sinaga (Madani Press, PT)
Dicetak oleh:
Madani Press, PT
Cetakan Pertama, 05 Februari 2008.
Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Rahman, Arif
Insider Trading: Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
Rahman, ArifUniversitas Malikussaleh Press
xviii, 124 hlm; 21 cm
ISBN 000-0000-00-0
1. Ekonomi 2. Hukum 3. Bisnis I. Judul
I. Rahman, Arif
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apa pun,termasuk dengan cara penggunaan mesin fotokopi, tanpa izin sah dari penerbit
No parts of this book may be reproduced by any means, electronic or mechanical, including photocopy,
recording, or information storage and retrieval system, without permission in writing from the publisher.
Alamat Penerbit:
Universitas Malikussaleh
Jl. Tgk. Chik Ditiro No. 26,Lhokseumawe
P.O. Box 141,
Nanggroe Aceh Darussalam
INDONESIA
( +62-0645-41373-40915
7 +62-0645-44450
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
4/141
Abstrak
UU Nomor 9 Tahun 1985 tentang Pasar Modal merupakan
pencerminan kehendak dari UUD 1945 dan GBHN yang
menghendaki terciptanya suatu sistem pasar modal yang
sehat, transparan, dan efisien, yang mengandalkan keterbukaan
informasi dari setiap pelaku di pasar modal. Insider trading merupakan
kebalikan dari prinsip yang dianut oleh pasar modal, karena menim-
bulkan ketidakadilan informasi dan ekonomi bagi sebagian pelaku
pasar modal. Di lain pihak, ketentuan dalam UU Pasar Modal belum
mengatur seluruhnya tentang pelaku insider trading karena tidak dapat
menjangkau semua pelaku insider trading di luar batasan yang
diberikan oleh UU Pasar Modal. Permasalahannya adalah bagaimana
menentukan suatu perbuatan yang termasuk dalam kategori insider
trading, hambatan apakah yang timbul dalam mengungkap praktik
insider trading, dan bagaimanakah pengaturan hukum di Indonesia
dalam menghadapi praktik insider trading.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
5/141
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis melalui
pendekatan yuridis normatif. Pendekatan deskriptif analitis digunakanuntuk mengetahui peraturan perundang-undangan nasional dan
negara lain, khususnya yang mengatur tentang pasar modal.
Pendekatan yuridis normatif menitikberatkan pada penelitian data
sekunder, melalui asas hukum dan perbandingan hukum yang
diperoleh dari hasil penelitian kepustakaan dan didukung data primer
hasil penelitian lapangan. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya
dianalisis secara kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa suatu perbuatan
dapat dikategorikan sebagai insider trading jika telah memenuhipersyaratan: adanya inside information, informasi tersebut belum
terbuka untuk umum, adanya transaksi perdagangan yang dimotivasi
oleh informasi tersebut, dan adanya motivasi untuk memperoleh
keuntungan yang tidak layak sebagai hasil dari transaksi perdagangan
tersebut. UU Pasar Modal mempunyai kelemahan dalam penegakan
hukum terhadap pelanggaran dalam bidang pasar modal yang
disebabkan oleh perbedaan sistem hukum Anglo-Saxon yang dianut
oleh UU Pasar Modal. Kesulitan UU Pasar Modal dalam menjangkau
pelaku insider trading yang termasuk dalam konsep misappropriationtheory, oleh karena UU Pasar Modal masih menganut konsep fiduciary
duty. Selain itu, tidak ada kemauan yang kuat dari Bapepam untuk
menjerakan pelaku insider trading dengan upaya menjatuhkan
hukuman secara kumulatif seperti yang telah diatur dalam UU Pasar
Modal sendiri. Kasus-kasus insider trading yang terjadi di Pasar Modal
Indonesia tidak pernah diselesaikan melalui pengadilan, melainkan
hanya diselesaikan secara administratif di lingkungan Badan Pengawas
Pasar Modal sendiri.
***
vi Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
6/141
Abstract
Law Number 9 Year 1985 concerning Capital Market represent
willingness of UUD 1945 and GBHN in order to creation a healthy
capital market system, transparent, and efficient, which rely on
openness of information from every participants in capital market. Insider
trading represent reverse of principle embraced by capital market, because
its generate unfair of economics and information to some of participants
of capital market. On the other hand, provisions in Law Capital Market
not yet arranged entirely about insider trading perpetrators, because it
can not reach all perpetrator of insider trading outside definition given by
Law Capital Market. The problem is how to determine an action which is
included in category of insider trading; what barrier is arise in expressing
insider trading practice, and how arrangement of law in Indonesia to face
the insider trading practice.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
7/141
This research use analytical descriptive method through approach of
normative juridis. Its used analytical descriptive approach to know lawand regulations of the other state and national, specially arranging about
capital market. These approach is stretching normative juridis at research
of data of sekunder, passing principle of justice and comparison of
obtained law from result of research of bibliography and supported by
primary data result of research of field. The data which have been collected
is hereinafter analysed qualitatively.
Pursuant to the results of research, its known that an action can be
categorized as insider trading if it have fulfilled conditions: the existence
of inside information, the information not yet opened generally, theexistence of commerce transaction which is motivated by the information,
and the existence of motivation to obtain advantage which improper as
the results from commerce transaction. Law Capital Market have
weaknesses in straightening of law to collisions in the field of capital
market which because of difference of system punish Anglo-Saxon
embraced by Law Capital Market. Difficulty of Law Capital Market in
reaching perpetrator of insider trading which included in concept of
missappropriation theory, because Law Capital Market still embrace
concept of fiduciary duty theory. Besides, there are no strong willingnessof Bapepam to discourage perpetrator of insider trading with effort bring
to justice cumulatively such as those which have been arranged in Law
Capital Market alone. Cases of insider trading that happened in the
Indonesian Capital Market never been finished through justice, but only
finished administratively in The Capital Market Supervisory Agency itself.
***
viii Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
8/141
Berkat rahmat, taufiq, dan hidayah dari Allah swt. serta doa yang
tiada putusnya dari berbagai pihak, terutama dari kedua orang
tua, dan isteri tercinta, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
karya tulis yang berjudul, INSIDER TRADING: KEJAHATAN BISNIS DI
PASAR MODAL INDONESIA.
Penulis menyadari bahwa penyusunan buku ini tidak mungkin
berhasil diselesaikan tanpa bantuan, bimbingan, arahan, masukan, dan
dorongan semangat dari berbagai pihak yang diperoleh penulis. Oleh
karena itu, penghargaan tertinggi dan tulus ikhlas serta ucapan terima
kasih yang tidak terhingga, penulis sampaikan kepada pihak-pihak
tersebut.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Prof. Dr.
Djuhaendah Hasan, S.H., Bapak Prof. Dr. H. Yudha Bhakti A, S.H., M.H.
dan Ibu An-an Chandrawulan, S.H., LL.M. yang dengan penuh kesabaran
telah begitu banyak mencurahkan perhatian, ilmu pengetahuan, dan
Kata Pengantar
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
9/141
nasihat kepada penulis. Hal itu sangat berarti bagi penulis dalam
menyelesaikan buku ini. Tiada kata yang dapat diucapkan atas jasa Ibudan Bapak pembimbing. Kepada Allah swt. penulis memanjatkan doa,
agar apa yang telah diberikan mendapat balasan yang setimpal..
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Rektor Universitas
Malikussaleh Lhokseumawe dan Dekan Fakultas Hukum Universitas
Malikussaleh Lhokseumawe yang telah memberikan kesempatan
melanjutkan Program Pascasarjana di Unpad Bandung.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
penulis dalam menempuh Program Pascasarjana Prodi Ilmu Hukum,
khususnya Hukum Bisnis juga teman-teman penulis lainnya yang tidakpenulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan kepada
penulis baik materil maupun moril semoga Allah SWT. membalas semua
kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih ada
kekurangan-kekurangan, untuk itu penulis menerima saran dan kritikan
dari para pembaca dalam rangka menambah khasanah penulisan ini.
Penulis,
Arif Rahman
x Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
10/141
Halaman
ABSTRAK ....................................................................................................
ABSTRACT ..................................................................................................
KATA PENGANTAR .................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
DAFTAR SINGKATAN .............................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................
1.1 Latar Belakang Penelitian ............................................
1.2 Identifikasi Masalah .......................................................
1.3 Tujuan Penelitian ...........................................................
1.4 Kegunaan Penelitian .....................................................
1.5 Kerangka Pemikiran ......................................................
1.6 Metode Penelitian .........................................................
1.6.1 Metode Pendekatan ..........................................
1.6.2 Spesifikasi Penelitian.........................................
1.6.3 Tahap Penelitian .................................................
1.6.4 Teknik Pengumpulan Data ..............................
1.6.5 Metode Analisis Data ........................................
1.6.6 Lokasi Penelitian.................................................
1.7 Sistematika Penulisan ...................................................
v
vii
ix
xixv
xvii
1
1
8
8
8
9
20
20
21
21
22
23
23
23
Daftar Isi
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
11/141
BAB II SISTEM PASAR MODAL DI INDONESIA .......................2.1 Pengertian Umum Pasar Modal ................................
2.2 Sejarah Pasar Modal ......................................................
2.2.1 Tahap Permulaan ...............................................
2.2.2 Tahap Institusionalisasi Konvensional .........
2.2.3 Tahap Kebangkitan Kembali ...........................
2.2.4 Tahap Institusionalisasi Modern ....................
2.2.5 Tahap Sosialisasi .................................................
2.2.6 Tahap Kepastian Hukum ..................................
2.3 Fungsi, Tujuan, Serta Motif Berdirinya Pasar Modal2.4 Instrumen Pasar Modal ................................................
2.4.1 Saham ....................................................................
2.4.2 Obligasi .................................................................
2.4.3 Obligasi Konversi ................................................
2.4.4 Waran .....................................................................
2.4.5 Klaim ......................................................................
2.4.6 Opsi ........................................................................
2.5 Pelaku Pasar Modal .......................................................
2.5.1 Emiten ...................................................................2.5.2 Investor .................................................................
2.5.3 Penjamin Emisi Efek (Underwriter) ...............
2.5.4 Biro Administrasi Efek .......................................
2.5.5 Bank Kustodian ...................................................
2.5.6 Wali Amanat ........................................................
2.6 Mekanisme Perdagangan di Pasar Modal ..............
BAB III KEWAJIBAN KETERBUKAAN INFORMASI DAN
PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
DALAM KEGIATAN PERUSAHAAN DI PASAR
MODAL .....................................................................................
3.1 Prinsip Keterbukaan Dalam Perdagangan Saham
3.2 Kewajiban Disclosure Emiten Pada Saat Go Publik
3.2.1 Keterbukaan Melalui Prospektus ...................
3.2.2 Kedudukan Yuridis Prospektus Dalam
Proses Go Publik .................................................
3.2.3 Keterbukaan Melalui Dokumen Lain ............
Halaman
2525
29
32
32
33
34
34
35
3539
41
43
45
45
46
47
48
4950
51
52
53
54
55
59
59
64
64
68
69
xii Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
12/141
3.3 Kewajiban Disclosure Emiten Setelah Go Publik .3.4 Penerapan Good Governance Dalam Kegiatan
Perusahaan ......................................................................
3.4.1 Pengertian Good Corporate Governance ...
3.4.2 Prinsip-prinsip Good Corporate Governance
BAB IV INSIDER TRADING DALAM KEGIATAN DI PASAR
MODAL
4.1 Praktik Insider Trading di Indonesia .........................
4.1.1 Ketentuan Insider Trading Dalam UU PasarModal .....................................................................
4.1.2 Jenis-jenis Keterkaitan Orang Dalam
(Insider) .................................................................
4.1.3 Sifat Inside Information ....................................
4.1.4 Bentuk-bentuk Insider Trading ......................
4.2 Hambatan Dalam Mengungkap Kasus Insider
Trading ..............................................................................
4.2.1 Perbedaan Sistem Hukum ...............................
4.2.2 Lemahnya Pengaturan Hukum ......................4.2.3 Tidak Adanya Batasan Mengenai Kapan
Orang Dalam Dapat Melakukan Transaksi
Setelah Fakta Material Didisclose .................
4.3 Penegakan Hukum di Pasar Modal ...........................
4.3.1 Peran Bapepam Dalam Menegakkan
Hukum di Pasar Modal......................................
4.3.1.1 Kewenangan Bapepam Sebagai
Lembaga Pemeriksa ..........................
4.3.1.2 Kewenangan Bapepam Sebagai
Lembaga Penyidik..............................
4.3.2 Sanksi-sanksi Hukum Di Pasar Modal ..........
4.3.2.1 Sanksi Perdata Dalam UU Pasar
Modal .....................................................
4.3.2.2 Sanksi Pidana Dalam UU Pasar
Modal .....................................................
4.3.2.3 Sanksi Administratif Dalam UU
Pasar Modal ..........................................
Halaman
70
71
71
74
83
83
83
85
88
89
94
94
95
97
98
98
102
104
106
106
108
110
xiiiPendahuluan
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
13/141
BAB V PENUTUP .................................................................................5.1 Kesimpulan ......................................................................
5.2 Saran-saran ......................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
RIWAYAT HIDUP ......................................................................................
Halaman
115115
116
117
123
xiv Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
***
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
14/141
Daftar Gambar
Halaman
Gambar 1 :Prosedur Penawaran Umum di Pasar Modal .....................................
Gambar 2 :Perbandingan Model Legal Governance Sistem Indonesia dan
Amerika Serikat ..........................................................................................
57
78
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
15/141
xvi Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
16/141
Daftar Singkatan
ASCS : American Society of Corporate Secretaries (ASCS)
BAE : Biro Administrasi Efek
Bapepam : Badan Pengawas Pasar Modal
BAPMI : Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia
BEJ : Bursa Efek Jakarta
BES : Bursa Efek Surabaya
BMU : Bank Mashill Utama
BUMD : Badan Usaha Milik Daerah
BUMN : Badan Usaha Milik Negara
EFC : Equity Funding Corporation
FSB : Financial Services Board
GBHN : Garis-garis Besar Haluan Negara
GCG : Good Corporate Governance
IOD : Informasi Orang Dalam
KPPU : Komisi Pengawas Persaingan Usaha
KUH Perdata : Kitab Undang-undang Hukum Perdata
KUHAP : Kitab Undang-undang Hukum Acara Perdata
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
17/141
xviii Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
LPP : Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
OECD : Organization for Economic Cooperation and DevelopmentPELITA : Pembangunan Lima Tahun
RUPO : Rapat Umum Pemegang Obligasi
RUPS : Rapat Umum Pemegang Saham
SEA : Securities Exchange Act
SEC : Securities and Exchange Commission
SRO : Self Regulatory Organization
UI : Universitas Indonesia
Unpad : Universitas Padjadjaran Bandung
UUD 1945 : Undang-undang Dasar 1945UUPM : Undang-undang Pasar Modal
***
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
18/141
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang PenelitianPembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak
untuk terus-menerus meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat Indonesia secara adil dan merata, serta
mengembangkan kehidupan masyarakat dan penyelenggaraan
negara yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945. Pencerminan kehendak ini antara lain dituangkan
dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) dalam TAP
MPR-RI Nomor IV/MPR/1999 tentang GBHN yang menegaskan
bahwa: Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan
kualitas manusia, dan masyarakat Indonesia yang dilakukan
secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional,
dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan glo-
bal. Dalam pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa
dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan
bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju,
dan kukuh kekuatan moral dan etikanya.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
19/141
2 Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
Dalam bidang ekonomi, arah kebijakan pengembangannya
adalah: Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yangbertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan
prinsip persaingan sehat dan memperhatikan pertumbuhan
ekonomi, nilai-nilai keadilan, kepentingan sosial, kualitas hidup,
pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan
sehingga terjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan
bekerja, perlindungan hak-hak konsumen, serta perlakuan yang
adil bagi seluruh masyarakat.1
UUD 1945 sendiri, mengamanatkan bahwa tujuan pemba-
ngunan ekonomi Indonesia harus didasarkan atas demokrasiekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.2
Dalam rangka mencapai sasaran tersebut diperlukan
berbagai sarana penunjang, antara lain berupa tatanan hukum
yang mendorong, menggerakkan, dan mengendalikan berbagai
kegiatan di bidang ekonomi.
Salah satu tatanan hukum yang diperlukan dalam upayameningkatkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan
tersebut adalah dengan mengembangkan pasar modal yang
sehat, transparan, dan efisien.
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
yang mulai berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 1996,
merupakan momentum yang sangat berarti bagi dunia pasar
modal Indonesia, karena dengan diundangkannya undang-
undang tersebut diharapkan pasar modal Indonesia dapat
berkembang dengan iklim yang kondusif.
Undang-undang Pasar Modal (selanjutnya disingkat UU PM)
tersebut selain mengatur masalah kewajiban untuk memenuhi
prinsip keterbukaan, yang merupakan suatu hal yang penting
dalam dunia pasar modal, karena informasi tersebut merupakan
1 TAP MPR No. IV/MPR/1999 Tentang Garis-garis Besar Haluan Negara Tahun 1999
2004 dalam Bab Pendahuluan.2
Pasal 33 ayat (4) UUD 1945 setelah Amandemen Ke 4.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
20/141
3Pendahuluan
bahan pertimbangan dalam berinvestasi, juga mengatur tentang
konsekuensi dan tanggung jawab atas kerugian serta ancamanpidana bagi pelaku pasar modal yang tidak melakukan kewajiban
prinsip keterbukaan sesuai dengan undang-undang tersebut.
Ketentuan yang mengatur pasar modal Indonesia pada
awalnya adalah Undang-undang No. 15 Tahun 1952 tentang
Penetapan Undang-undang Darurat tentang Bursa (Lembaran
Negara Tahun 1951 No. 67), dirasakan sudah tidak sesuai lagi
dengan perkembangan yang terjadi dalam dekade terakhir ini.
Undang-undang Darurat tentang Bursa tersebut tidak mengatur
mengenai hal-hal yang sangat penting dalam kegiatan pasarmodal, yaitu kewajiban pihak-pihak dalam suatu penawaran
umum untuk memenuhi prinsip keterbukaan serta ketentuan-
ketentuan yang mengatur tentang perlindungan hukum
terhadap investor.
Pasar modal mempunyai peran strategis dalam pemba-
ngunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan,
pertumbuhan, dan stabilitas ekonomi nasional ke arah
peningkatan kesejahteraan rakyat. Berdasarkan hal ini,
pemerintah mempunyai alasan untuk ikut serta mengaturjalannya dinamika pasar modal.3 Dalam rangka mencapai tujuan
tersebut, pasar modal mempunyai peran strategis sebagai salah
satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana investasi
masyarakat kecil dan menengah. Hal ini menjadi tujuan utama
pasar modal seperti yang tertuang dalam penjelasan UU PM.
Berlaku efektifnya UU PM tersebut memberikan kepastian
hukum bagi para pelaku pasar modal Indonesia, yang pada
akhirnya dapat memberikan kontribusi yang besar dalam
pembangunan dan juga berarti selangkah lebih maju dalam era
globalisasi.
Pasar modal dapat memainkan peranan penting dalam suatu
perkembangan ekonomi di suatu negara. Karena pasar modal
dapat berfungsi sebagai:4
3 Asril Sitompul, Pasar Modal: Penawaran Umum dan Permasalahannya, Citra Aditya
Bakti, Bandung, 1995, hlm. 7.4 Departemen Keuangan RI, Seluk Beluk Pasar Modal, tt., hal. 5 dalam Munir Fuady,
Pasar Modal Modern: Tinjauan Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001, hlm. 11.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
21/141
4 Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
(1) Sarana untuk menghimpun dana-dana masyarakat untuk
disalurkan dalam kegiatan-kegiatan yang produktif.(2) Sumber pembiayaan yang mudah, murah, dan cepat bagi dunia
usaha dan pembangunan nasional.
(3) Mendorong terciptanya kesempatan berusaha dan sekaligus
menciptakan kesempatan kerja.
(4) Mempertinggi efisiensi alokasi sumber produksi.
(5) Memperkokoh beroperasinya mekanisme finansial market
dalam menata sumber moneter, karena pasar modal dapat
menjadi sarana open market operation sewaktu-waktu
diperlukan.(6) Menekan tingginya tingkat bunga menuju suatu tingkatan
yang wajar.
(7) Sebagai alternatif investasi bagi para pemilik modal.
Keteraturan pada perdagangan efek di pasar modal yang
teratur tidak cukup hanya dilihat pada peraturan, tetapi juga
dari praktik yang berlaku di pasar modal sendiri, terutama
adanya konsistensi penegakan peraturan bursa itu sendiri.
Keteraturan tersebut mencerminkan perilaku para pihak yangterlibat dalam perdagangan efek, perilaku perusahaan efek dan
organ-organnya, perilaku perusahaan penunjang serta para
profesional di pasar modal dan investor itu sendiri.
Dalam keteraturan itu, insider trading mencuat menjadi
masalah yang mengganggu harmonisasi perdagangan efek yang
mengandalkan sistem keterbukaan. Hal ini disebabkan insider
tradingtersebut melanggar asas-asas keterbukaan yang menjadi
isu utama dalam pasar modal. Insider tradingdalam UU PM
tidak diartikan secara tegas, namun hanya diberikan batasan
sebagai transaksi yang dilarang antara lain yaitu orang dalam
dari emiten yang mepunyai informasi orang dalam dilarang
melakukan transaksi penjualan atau pembelian atas efek emiten
atau perusahaan lain yang melakukan transaksi dengan emiten
atau perusahaan publik yang bersangkutan.5
5 Pasal 98 UU PM. Batasan pada UU PM tersebut adalah sama dengan insider trading,
sebagaimana dikenal dalam transaksi efek yang dilarang di Amerika.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
22/141
5Pendahuluan
Dengan adanya insider tradingini, menyebabkan terjadinya
ketidakadilan informasi yang hanya diperoleh sejumlah orangtertentu dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang
bukan merupakan haknya. Hal ini bertentangan prinsip
keterbukaan yang dianut oleh UU PM, yang mensyaratkan
bahwa setiap pelaku pasar modal dalam setiap penawaran
sahamnya harus memuat informasi material yang benar dan
tidak memberikan gambaran yang menyesatkan.6 Dengan
demikian, calon investor dapat menentukan sendiri sikapnya
dalam melakukan investasi di pasar modal.
Jika keterbukaan informasi tersebut tidak dipenuhi, makapihak yang dirugikan adalah masyarakat calon investor. Karena
dengan terjadinya insider trading tersebut, mereka tidak
memperoleh kesempatan yang sama untuk membeli atau
berinvestasi terhadap suatu efek atau saham tertentu, karena
hanya pihak tertentu saja yang memperoleh keuntungan karena
mempunyai informasi material yang tidak dimiliki oleh calon
investor lain.
Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan
menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukanpenawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan efek di antara mereka.7 Bursa efek didirikan
dengan tujuan menyelenggarakan perdagangan efek yang
teratur, wajar, dan efisien.8
Praktek insider tradingpada dasarnya bertentangan dengan
prinsip keterbukaan. Keterbukaan merupakan suatu kewajiban
bagi setiap perusahaan yang akan menjual sahamnya melalui
lantai bursa. Prinsip keterbukaan (disclosure principle)
merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap pelaku pasar
modal, seperti PT Bursa Efek Jakarta, PT Bursa Efek Surabaya,
Bapepam, emiten maupun investor.
Keterbukaan dalam transaksi efek adalah seluruh informasi
mengenai keadaan perusahaan yang meliputi aspek keuangan,
6 Pasal 48 ayat (1) UU PM.7 Pasal 7 ayat (1) UU PM.8
Pasal 7 ayat (2) UU PM.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
23/141
6 Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
hukum, manajemen, dan harta kekayaannya kepada masya-
rakat. Keterbukaan terhadap kondisi perusahaan yang akanmelakukan emisi saham menyebabkan calon investor dapat
memahami dan memutuskan kebijakan untuk investasinya.9
Tujuan dari prinsip keterbukaan tersebut adalah untuk
terciptanya efisiensi dalam transaksi efek. Perdagangan yang
efisien adalah perdagangan di mana para pihak yang berkepen-
tingan dengan perdagangan efek tersebut dapat melakukan
perdagangan dengan mudah, cepat, dan dengan biaya yang relatif
murah.
Pasar modal dikatakan efisien berkenaan dengan informasimengenai harga saham yang tersedia di lantai bursa. Hal
tersebut berarti bahwa seluruh strategi perdagangan di bursa
berdasarkan informasi yang tersedia, sehingga calon investor
dapat memperhitungkan mengenai keuntungan serta risiko yang
terdapat didalamnya. Bursa dikatakan efisien apabila memenuhi
dua kriteria, yaitu:
(1) Harga saham mencerminkan semua informasi yang relevan
saat itu.
(2) Karena informasi menyebar secara merata, maka reaksiharga terhadap informasi baru terjadi seketika karena semua
pemain di pasar telah memiliki antisipasi yang cukup.10
Kesulitan yang terjadi adalah upaya untuk menjaga
keseimbangan antara kepentingan perusahaan untuk menjaga
rahasia perusahaan di satu pihak dan hak-hak pemegang saham
untuk melindungi investasi mereka di pihak lain, sehingga hal
itu merupakan dilema. Hukum dari satu pihak terus mengejar
dengan memerinci sedetil-detilnya tentang hal-hal apa saja yang
mesti didisclose oleh pihak-pihak penyandang kewajibandisclo-
sure. Di pihak lain, hukum juga harus memproteksi kepentingan-
9 David L. Ratner (et al), Securities Regulation: Cases and Materials, 4th Edition, West
Publishing Co., St. Paul, Minnesota, 1991, hlm. 97.10 Nindyo Pramono, Menyongsong Undang-Undang Pasar Modal Indonesia, makalah
seminar Menyongsong Undang-undang Pasar Modal Indonesia, PT Total Mega Inovatif,
Jakarta, 1995.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
24/141
7Pendahuluan
kepentingan tertentu dari pihak yang diwajibkan membuka
informasi tersebut.11
Keselarasan di antara kedua kepentingan yang kontradiktif
tersebut tercermin dalam prinsip yuridis yang menyatakan
bahwa suatu disclosure di pasar modal tidak semata-matafull
tetapi jugafair, seperti yang tersimpul dalam istilah full and
fair disclosure.12
Pasal 95 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
memberikan peluang bagi pihak lain yang tidak termasuk
kategori orang dalam, melakukan transaksi perusahaan yang
bersangkutan berdasarkan informasi tidak langsung atau disebutdengan istilah tippee. Pengertian insider tradingdalam UU PM
tersebut secara tidak langsung menerapkan pengertian insider
tradingberdasarkanFiduciary Duty Theory,seperti yang berlaku
di Amerika Serikat.13 Teori tersebut tidak menjaring praktik
insider tradingyang dilakukan oleh bukan orang dalam, yang
memperoleh informasi secara tidak langsung atau tidak sengaja
dari orang dalam. Keadaan tersebut merupakan salah satu faktor
sulitnya membuktikan terjadinya praktik insider trading.
Selain itu, kesulitan dalam pemeriksaan transaksi efekapakah telah terjadinya suatu insider trading adalah faktor
waktu, yakni tidak adanya batasan kepastian kapan orang
dalam dapat melakukan suatu transaksi setelah suatu fakta
material didisclose, selain faktor lemahnya penegakan hukum
tentang insider tradingini di Indonesia.
Contoh kasus insider tradingyang pernah terjadi di pasar
modal Indonesia seperti kasus PT Argo Pantes dan PT Bank
Mashill Utama. Dalam kasus Argo Pantes, walaupun telah
terbukti telah terjadi praktik insider trading, namun tidak ada
sanksi yang dijatuhkan kepada mereka. Sementara pada kasus
Bank Mashill Utama, hukuman yang dijatuhkan juga tidak
sepadan karena hanya dijatuhkan hukuman denda saja,
11 Munir Fuady, Pasar Modal Modern: Tinjauan Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung,
2001, hlm. 78.12Ibid.13
Munir Fuady, op. cit., hlm. 179.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
25/141
8 Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
sedangkan menurut ketentuan hukum praktik insider trading
hukuman yang seharusnya adalah hukuman kumulatif, yaknigabungan antara denda dan pidana. Bukan hanya salah satu
jenis hukuman saja yang dijatuhkan.14
Berdasarkan hal-hal di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian terhadap masalah ini dan menulisnya
dalam bentuk tesis dengan judul: INSIDER TRADING
SEBAGAI SUATU KEJAHATAN BISNIS DI PASAR
MODAL INDONESIA.
1.2 Identifikasi MasalahBerdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis dapat
merumuskan tiga permasalahan, yaitu:
(1) Bagaimana menentukan perbuatan yang dapat dikatego-
rikan sebagai praktik insider trading?
(2) Hambatan-hambatan apakah yang timbul dalam meng-
ungkap praktik insider trading?
(3) Bagaimanakah penegakan hukum di Indonesia dalam
menghadapi praktik insider trading?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
(1) Untuk menjelaskan perbuatan dan pelaku yang dapat
dikategorikan sebagai praktik insider trading.
(2) Untuk menjelaskan hambatan-hambatan yang timbul dalam
mengungkapkan praktik insider trading.
(3) Untuk menjelaskan penegakan hukum di Indonesia dalam
menghadapi praktik insider trading.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini secara teoretis, hasil penelitian ini
diharapkan menjadi sumbangan pemikiran bagi perkembangan
hukum tentang pasar modal, juga menjadi pelengkap literatur
pada pengajaran hukum bisnis dan menjadi bahan penelitian
14
Pasal 104 UU PM.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
26/141
9Pendahuluan
lebih lanjut, khususnya tentang kejahatan bisnis dalam pasar
modal.Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan memberi
manfaat kepada Bapepam, PT Bursa Efek Jakarta, PT Bursa
Efek Surabaya, emiten, dan investor. Juga memberi manfaat
kepada pemerintah khususnya aparat penegak hukum, dan juga
kepada masyarakat luas selaku konsumen atau investor yang
ikut berkecimpung dalam bidang perdagangan saham.
1.5 Kerangka Pemikiran
UU PM yang mulai berlaku pada 1 Januari 1996 merupakanmomentum yang sangat berarti bagi dunia pasar modal Indone-
sia, karena dengan diundangkannya undang-undang ini
diharapkan pasar modal Indonesia berkembang dalam iklim yang
kondusif. Dalam UU PM ini selain diatur tentang kewajiban
untuk memenuhi prinsip keterbukaan, yang merupakan hal
penting dalam dunia pasar modal, juga mengatur tentang
konsekuensi dan tanggung jawab serta ancaman pidana bagi
pelaku pasar modal yang tidak melakukan kewajiban prinsip-
prinsip keterbukaan pasar modal sesuai dengan ketentuanundang-undang tersebut.
Pasar modal Indonesia sebagai salah satu lembaga yang
memobilisasi dana masyarakat dengan menyediakan sarana atau
tempat untuk mempertemukan penjual dan pembeli dana-dana
jangka panjang yang disebut efek, dewasa ini telah berkembang
sebagai salah satu pasar modal negara berkembang yang tumbuh
secara fantastis dan dinamis.15
Pasar modal, dalam pengertian klasik diartikan sebagai
suatu usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham,
sertifikat saham, dan obligasi atau efek-efek pada umumnya.
Pengertian pasar modal sebagaimana pasar umumnya yaitu
merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli, tetapi
pasar modal berbeda dengan pasar konkrit. Dalam pasar modal
yang diperjualbelikan adalah modal atau dana.16 Pasar modal
15 Syahrir, Tinjauan Pasar Modal, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1995, hlm. 25.16 Sumantoro, Pengantar Tentang Pasar Modal di Indonesia, Cet. I, Ghalia Indonesia,
Jakarta, 1990, hlm. 9.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
27/141
10 Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
merupakan sarana untuk mempertemukan penawar dan
peminta dana jangka panjang dalam bentuk efek.17
Dilihat dari sudut pandang hukum perjanjian, maka kegiatan
jual beli efek di pasar modal lebih merupakan suatu perjanjian
jual beli pada umumnya. Dalam suatu perjanjian jual beli pihak
yang satu (penjual) berjanji untuk menyerahkan hak milik atas
suatu barang, sedangkan pihak yang lain (pembeli) berjanji
untuk membayar harga yang terdiri atas sejumlah uang sebagai
imbalan dari perolehan hak milik tersebut.18
Dalam perjanjian jual beli terkandung suatu asas konse-
sualisme, yang artinya perjanjian jual beli itu terjadi pada saatterjadinya kata sepakat dari dua belah pihak mengenai harga
dan barang.19 Sifat konsensual tersebut ditegaskan dalam Pasal
1458 KUH Perdata yang berbunyi: Jual beli dianggap sudah
terjadi antara kedua belah pihak seketika setelah mereka
mencapai sepakat tentang barang dan harga, meskipun barang
itu belum diserahkan maupun harganya belum dibayar.
Dilihat dari pelaksanaan jual beli efek di pasar modal, jual
beli tersebut lebih merupakan suatu perjanjian untuk melakukan
suatu pekerjaan. Undang-undang membagi perjanjian macamini ke dalam tiga macam, yaitu:
a. perjanjian untuk melakukan jasa-jasa tertentu;
b. perjanjian kerja/perburuhan; dan
c. perjanjian pemborongan.20
Jual beli efek di pasar modal termasuk dalam jenis perjanjian
melakukan suatu pekerjaan/usaha. Dalam perjanjian jenis ini,
suatu pihak menghendaki pihak lawannya untuk melakukan
suatu pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, yang
untuk pekerjaan tersebut ia bersedia untuk membayar upah.
Biasanya pihak lawannya tersebut, adalah seorang ahli dalam
17 Pasal 1 Keppres No. 60 Tahun 1988 tentang Pasar Modal.18 R. Subekti, Aneka Perjanjian, Cet. Kesepuluh, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1995,
hlm. 1.19Ibid., hlm. 220
Pasal 1601 Bab VIIA KUH Perdata.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
28/141
11Pendahuluan
melakukan pekerjaan tersebut dan biasanya sudah memasang
tarif untuk pekerjaannya tersebutt.21
Disebut sebagai perjanjian melakukan usaha, karena pihak
investor tidak melakukan pembelian saham secara langsung
dengan perusahaan yang mengeluarkan efek, akan tetapi harus
melalui pihak pialang atau broker atau perantara di mana ia
terdaftar sebagai anggota. Hal ini didasarkan pada ketentuan
UU PM sendiri, yang menyatakan bahwa: Perantara Pedagang
Efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek
untuk kepentingan sendiri atau pihak lain.22 Dalam ketentuan
tersebut terkandung dua makna, yaitu:(1) Perantara dalam jual beli efek; Artinya bertindak sebagai
perantara dalam aktivitas jual beli efek, karena investor tidak
boleh melakukan kegiatan jual beli secara langsung tanpa
melalui perantara atau broker atau pialang. Jadi setiap transaksi
jual dan beli harus melalui perantara. Untuk jasa sebagai
perantara tersebut, maka perantara mendapatkan komisi dari
investor baik untuk kegiatan jual maupun beli.
(2) Pedagang Efek; Artinya di samping bertindak sebagai perantara,
maka perusahaan efek juga dapat melakukan aktivitas jual belisaham untuk kepentingan perusahaan efek tersebut.23
Dalam hal terjadi benturan kepentingan atas suatu
transaksi, maka kepentingan nasabah harus didahulukan atas
kepentingan perusahaan efek tersebut.
Hugh T. Patrick dan U Tun Wai, sebagaimana dikutip oleh
Abdulbasith Anwar, membedakan tiga arti pasar modal sebagai
berikut:
Arti Luas:
Pasar Modal adalah keseluruhan sistem keuangan yang
terorganisir, termasuk bank-bank komersil dan semua
perantara di bidang keuangan, surat berharga/klaim panjang
pendek primer dan yang tidak langsung.
21 R. Subekti, op. cit., hlm. 57-58.22 Pasal 1 angka 18 UU PM.23 Tjiptono Darmadji & Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal Indonesia: Pendekatan
Tanya Jawab, Salemba Empat, Jakarta, 2001, hlm. 22.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
29/141
12 Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
Arti Menengah:
Pasar Modal adalah semua pasar yang terorganisir danlembaga-lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat
kredit (biasanya berjangka lebih dari satu tahun) termasuk
saham, obligasi, pinjaman berjangka, hipotik, tabungan dan
deposito berjangka.
Arti Sempit:
Pasar Modal adalah tempat pasar uang terorganisir yang
memperdagangkan saham dan obligasi dengan menggunakan
jasa makelar dan underwriter.24
UU PM memberikan batasan pasar modal yaitu merupakan
Kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan
efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek.25
Praktik-praktik perdagangan saham seperti yang terjadi di
Eropa maupun di Amerika Serikat, merupakan kegiatan
perusahaan-perusahaan swasta yang semakin berkembangbidang usahanya. Motif utamanya adalah pemupukan bagi
perusahaan kepada investor pemilik uang lebih, baik perorangan
maupun lembaga.26 Dengan demikian, pasar modal mempunyai
peranan penting di sektor keuangan, karena pasar modal
menawarkan alternatif baru bagi dunia usaha untuk memperoleh
sumber pembiayaan usahanya di samping menambah alternatif
baru bagi investor untuk melakukan investasi di luar bidang
perbankan dan bentuk-bentuk investasi yang lain.27
Kegiatan pasar modal, apabila dikaji lebih jauh, lebih
merupakan objek hukum. Artinya para ahli hukum perlu lebih
24 Hugh T. Patrick dan U Tun Wai, Stock and Bond Issues and Capital Market in Less
Develop Countries, dalam Abdulbasith Anwar, artikel pada Manajemen dan Usahawan
Indonesia No. 9 Tahun XIX, September 1990, hlm. 12.25 Pasal 1 angka 13 UU PM.26 Departemen Penerangan RI, Pasar Modal Pembangunan Indonesia, Jakarta, 1984,
hlm. 7.27
Nindyo Pramono, ibid.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
30/141
13Pendahuluan
banyak tampil. Komoditas pasar modal, baik dalam bentuk
saham, obligasi, ataupun sertifikat adalah suatu kertas yang nilaiintrinsiknya tidak ada, namun harganya sangat besar. Di pasar
modal sebenarnya yang diperdagangkan adalah kepercayaan.
Kepercayaan masyarakat pada nilai saham, kebenaran laporan
perusahaan, kebijaksanaan pemerintah, sampai kepada proses
jaminan bahwa hukum akan dipatuhi para pihak.
Hukum yang mengatur kegiatan pasar modal mencakup
ketentuan mengenai persyaratan perusahaan yang menawarkan
saham atau obligasinya kepada masyarakat, ketentuan mengenai
pedagang perantara, profesi penunjang, lembaga penunjang,perlindungan investor serta aturan main di pasar modal.
Persyaratan tersebut dibuat dalam rangka memberikan
pemahaman kepada masyarakat tentang keadaan perusahaan
atau emiten. Perusahaan tersebut harus menyampaikan segala
fakta material atau harus terbuka kepada masyarakat.
Hal ini terkait dengan kewajiban keterbukaan yang dianut
oleh UU PM 1995. Keterbukaan informasi ini sangat penting
karena informasi tersebut merupakan bahan pertimbangan
dalam berinvestasi, juga mengatur konsekuensi dan tanggungjawab atas kerugian serta ancaman pidana bagi pelaku pasar
modal yang tidak melakukan kewajiban prinsip keterbukaan
sesuai dengan ketentuan undang-undang tersebut.
Doktrin hukum tentang kewajiban keterbukaan bagi suatu
perusahaan publik, mempunyai karakteristik sebagai berikut:28
(1) Prinsip ketinggian derajat akurasi informasi.
(2) Prinsip ketinggian derajat kelengkapan informasi.
(3) Prinsip keseimbangan antara efek negatif kepada emiten di
satu pihak dan di pihak lain efek positif kepada publik, jika
dibukanya informasi tersebut.
Perdagangan efek yang wajar adalah penyelenggaraan
perdagangan yang berlangsung secara alamiah, dalam
pengertian bahwa setiap kekuatan penawaran atau permintaan
dilakukan berdasarkan mekanisme pasar yang bebas dari adanya
28
Munir Fuady, op. cit, hlm. 78.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
31/141
14 Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
keadaan yang tidak mendukung terciptanya keadaan pasar
sesuai keinginan pelakunya, seperti adanya sistem penyampaianinformasi yang akurat dan tepat waktu dari emiten, terhindarnya
pasar dari usaha pihak-pihak tertentu untuk memperoleh
keuntungan dari ketidaktahuan pihak lainnya, dan adanya
sistem dan tata cara pelaksanaan perdagangan yang mendukung
terciptanya kewajaran dalam melakukan perdagangan di bursa
efek.
Keterbukaan merupakan suatu kewajiban bagi setiap
perusahaan yang akan menjual sahamnya melalui bursa. Prinsip
ini harus dilaksanakan oleh setiap pelaku pasar modal (BEJ,BES, Bapepam, dan emiten serta investor). Informasi yang harus
didisclose adalah seluruh informasi mengenai keadaan usahanya
yang meliputi aspek keuangan, hukum, manajemen, dan harta
kekayaannya kepada masyarakat. Keterbukaan terhadap kondisi
perusahaan yang melakukan emisi saham menyebabkan calon
investor dapat memahami dan memutuskan kebijakan
investasinya.
Pasar modal dikatakan efisien berkenaan dengan informasi
mengenai harga saham yang tersedia di lantai bursa. Haltersebut berarti seluruh strategi perdagangan di bursa
berdasarkan informasi yang tersedia, sehingga dapat diper-
kirakan mengenai keuntungan serta risiko yang terdapat di
dalamnya.29
Di lain pihak, berlawanan dengan prinsip keterbukaan dalam
informasi di pasar modal, terdapat kegiatan perdagangan saham
yang tidak wajar yang disebut insider trading. Insider trading
adalah perdagangan efek yang dilakukan oleh mereka yang
tergolong orang dalam perusahaan (dalam arti luas),
perdagangan mana didasarkan atau dimotivasi karena adanya
suatu informasi orang dalam (insider information) yang penting
dan belum terbuka untuk umum, dengan perdagangan mana,
pihak pedagang insider tersebut mengharapkan akan menda-
patkan keuntungan ekonomi secara pribadi, langsung atau tidak
29 F.H. Buckley (et al), Corporation: Principles and Policies, Edmond Montgomery Pub-
lication Ltd., Toronto, Canada, 1988, hlm. 260.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
32/141
15Pendahuluan
langsung, atau yang merupakan keuntungan jalan pintas (short
swing profits). Satu dan lain hal selama tidak dikecualikan olehundang-undang yang berlaku. Keuntungan jalan pintas tersebut
lebih dari keuntungan yang sepatutnya diterima, karena
keuntungan yang demikian disebut juga dengan excess return.
Dalam hukum, hal ini merupakan tindakan memperkaya diri
sendiri secara tidak sah, atau memiliki apa yang sebenarnya
bukan merupakan haknya.30
Inside information adalah Informasi yang belum dibuka
untuk publik, suatu sifat asal yang tepat berkenaan dengan satu
atau beberapa persoalan pokok surat-surat berharga, yang jikadiumumkan kepada publik, mempunyai suatu pengaruh penting
atas harga saham yang dapat dialihkan atau saham yang
diragukan.31
Inside information biasanya dijelaskan sebagai informasi
yang belum dipublikasikan dan material,32 sehingga ketika
hendak membicarakan inside information hendaknya ditujukan
kepada: 1) Confidentiality; dan 2) Materiality.33 Konsep inside
information tersebut ditentukan oleh kombinasi kumulatif dari
beberapa parameter yang berbeda yang menggambarkanlingkupnya sebagai berikut:34
(a) Status;
Status informasi tersebut belum diumumkan kepada publik.
Hal tersebut tidak dipersoalkan apakah informasi tersebut
adalah rahasia, tidak untuk diterbitkan atau untuk diungkapkan
di kemudian hari. Akan tetapi hal ini tidak membuat orang
dalam dapat melakukan perdagangan begitu informasi
30 Munir Fuady, op. cit., hlm. 167.31 Bernhard Bergmans, Inside Information and Securities Trading, Graham & Trotman
Limited, London, 1991, hlm. 71.32 OICV IOSCO, Insider Trading How Jurisdiction Regulate It, Report of The Emerging
Markets Committee of The International Organization of Securities Commissions, March
2003, hlm. 2-3. (http://www.iosco.org/gallery/library/download.asp/IOSCO Documents
No.145).33Inside information itu bersifat rahasia (confidential) sampai ia diumumkan kepada
publik. Sifat materialitas dari informasi itu ditentukan oleh: 1) Sifat penting dari informasi
yang bersangkutan, 2) Ruang lingkup informasi, dan 3) Sumber informasi tersebut.34
Ibid., hlm. 72-74.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
33/141
16 Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
tersebut diumumkan ke publik. Hal ini didasarkan pada
pemikiran bahwa pasar belum cukup mempunyai waktu untukbereaksi secara wajar terhadap pengumuman informasi
tersebut. Orang dalam harus menghormati waktu tunggu
tertentu yang cukup sampai pasar menyesuaikan reaksinya.
(b) Sifat Dasar;
Informasi tersebut harus bersifat material, mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap harga saham yang
bersangkutan jika informasi tersebut diumumkan.
(c) Isi;
Isi dari informasi tersebut harus berhubungan dengan satu atau
beberapa masalah pokok dari saham yang ditawarkan.
Informasi tersebut mempengaruhi harga saham di pasar modal.
Ini membuatnya beralasan, jika dikaitkan dengan adanya berita
ekonomi terbaru seperti tingkat nilai discount, nilai tukar uang,
atau peraturan perpajakan yang baru. Akan tetapi mungkin saja
tidak dapat diterapkan terhadap insider trading yang didasarkan
pada berita politik atau bahkan berita ekonomi suatu negaraasing.
(d) Sumber;
Meskipun informasi tersebut disebut inside information, akan
tetapi pada kenyataannya informasi tersebut bisa datang dari
pemegang saham atau sumber lain di luar perusahaan.
Menurut David L. Ratner, insider tradingadalah, Purchases
or sales by persons who have acces to information which is not
available to those whom they deal or to traders generally35
(Pembelian atau penjualan oleh orang yang mempunyai akses
terhadap informasi yang belum tersedia bagi mereka yang
melakukan jual beli pada umumnya). Batasan pengertian in-
sider tradingpada mulanya hanya mengenai transaksi yang
35 David L. Ratner, Securities Regulation In a Nutshell, 4th Edition, West Publishing Co.,
St. Paul, Minnesotta, 1992, hlm. 147.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
34/141
17Pendahuluan
dilakukan oleh orang dalam. Menurut Henry Campbell Black,
insider tradingadalah: Buying or selling of corporate shares byofficers, directors and stockholders who own more than 10% of
the stock of a corporation listed on a national exchange. Such
transactions must be reported monthly to Securities and Exchange
Commission36 (Pembelian atau penjualan saham perusahaan
oleh pegawai, direksi atau pihak terkait lainnya yang memiliki
lebih dari 10% saham perusahaan yang tercatat di bursa nasional.
Transaksi seperti itu harus dilaporkan dalam waktu satu bulan
kepada SEC).
F.H. Buckley dan Mark Q. Connely,37 memberikan batasanbahwa insider trading adalah menunjuk kepada transaksi
sekuritas yang dilakukan minimum oleh pegawai dan direktur
perusahaan. Batasan tersebut hanya menyebutkan pelakunya,
tetapi tidak menjelaskan mengapa para karyawan, direktur atau
pemegang saham lebih dari 10% tersebut melakukan transaksi
jual atau beli saham.
Rogers E. Meiners38 memberikan batasan insider trading
sebagai berikut: Buying or selling of stock by persons who have
acces to information affecting the value of the stock that has notyet been revealed to the public (Pembelian atau penjualan saham
oleh seseorang yang mempunyai akses terhadap informasi yang
mempengaruhi nilai saham, sementara informasi tersebut belum
dikeluarkan terhadap masyarakat investor).
Donald C. Langevoort39 memberikan batasan insider trad-
ingyaitu A term of art that refers to unlawful trading in securi-
ties by person who poses material nonpublic information about
company whose shares are traded or the market for it shares
(Sebuah batasan yang menunjuk kepada perdagangan saham
yang tidak sah oleh seseorang yang memegang informasi mate-
36 Henry Campbell Black, Blacks Law Dictionary, 5th Edition, West Publishing Com-
pany, St. Paul, Minnesotta, 1979, hlm. 715-716.37 F.H. Buckley (et al), op. cit., hlm. 657.38 Roger E. Meiners (et al), The Legal Environment of Business, West Publishing Co., St.
Paul, 1990, hlm. 594.39 Donald C. Langevoort, Insider Trading Regulation, Clark Boardman Co. Ltd., Nash-
ville, Tennessee, 1989, hlm. 4.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
35/141
18 Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
rial tentang perusahaan yang belum dikeluarkan dimana saham
perusahaan tersebut diperjualbelikan).Batasan-batasan insider trading tersebut di atas adalah
merujuk kepada batasan dalam SEA of 1934di Amerika Serikat.
Insider tradingmerupakan istilah teknis yang hanya dikenal
dan dipraktikkan dalam pasar modal. Istilah tersebut mengacu
kepada praktik di mana orang dalam (corporate insider),40
melakukan transaksi sekuritas dengan menggunakan informasi
ekslusif yang mereka miliki yang belum tersedia bagi masyarakat
atau investor.
Insider tradingadalah istilah yang dipinjam dari praktikperdagangan saham yang tidak fair di Amerika yang dihu-
bungkan dengan penggunaan informasi-informasi yang masih
rahasia oleh pejabat perusahaan yang karena jabatannya dapat
menarik keuntungan, sebab informasi tersebut tidak diberikan
kepada masyarakat luas.41
Pengertian insider (orang dalam) untuk tujuan yang
dimaksud dalam Section 10(b) dan 10b-5 SEA of 1934adalah:42
(1) Officer, Directors, anda Employees at all level of company;
(2) Lawyer, Accountants, Consultants, and other agent and represen-tative who are hired by company on a temporary and nonem-
ployee status to provide services or work to the company; and
(3) Others who owe a fiduciary duty to the company.
Informasi atau fakta material adalah informasi atau fakta
penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta
yang dapat mempengaruhi harga efek pada bursa efek dan atau
keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang
40 Sofyan A. Jalil, Manipulation and Insider Trading, makalah pada Pendidikan dan
Pelatihan bagi Profesi Penunjang untuk Konsultan Hukum Pasar Modal, Jakarta, 1996,
hlm. 4.41 Erman Rajagukguk, Mekanisme Pasar Modal dan Persoalan-persoalan Hukum yang
Timbul, makalah pada kuliah Masalah Hukum di Pasar Modal Fakultas Hukum UII,
Yogyakarta, 1992, hlm. 6.42 Henry S. Cheeseman, Business Law: The Legal, Ethic, and International Environment,
2nd
Edition, Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey, 1995, hlm. 704.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
36/141
19Pendahuluan
berkepentingan dengan informasi atau fakta tersebut. 43
Informasi atau fakta material itu antara lain:44
a. Penggabungan usaha (merger), pengambilalihan (acquisition),
peleburan usaha (consolidation) atau pembentukan usaha;
b. Pemecahan saham (share split) atau pembagian dividen saham
(stock dividen);
c. Pendapatan dan dividen yang luar biasa;
d. Perolehan atau kehilangan kontrak penting;
e. Produk atau penemuan baru yang berarti;
f. Perubahan tahun buku perusahaan; atau
g. Perubahan dalam pengendalian atau perubahan penting dalammanajemen.
Sedangkan melalui Surat Keputusan Ketua Bapepam No.
KEP-86/PM/1996 tentang Keterbukaan Informasi yang Harus
Diumumkan Segera Kepada Publik, memberikan contoh-contoh
bukti fakta material sebagai berikut:
a. Pengumuman pembelian kembali atau pembayaran efek yang
bersifat hutang;
b. Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau secaraterbatas yang material jumlahnya;
c. Pembelian atau kerugian penjualan aktiva yang material;
d. Perselisihan tenaga kerja yang relatif penting;
e. Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan dan atau
direktur dan komisaris perusahaan;
f. Pengajuan tawaran untuk pembelian efek perusahaan lain;
g. Penggantian akuntan yang mengaudit perusahaan;
h. Penggantian wali amanat;
i. Perubahan tahun fiskal.
Selain hal di atas, keterbukaan informasi ada juga yang
sering dilarang yaitu:45
43 Pasal 1 angka 7 UU PM.44 Penjelasan Pasal 1 angka 7 UU PM.45
Munir Fuady, op. cit., hlm. 79.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
37/141
20 Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
a. Memberikan informasi yang salah sama sekali.
b. Memberikan informasi yang setengah benar.c. Memberikan informasi yang tidak lengkap.
d. Sama sekali diam terhadap fakta atau informasi material.
Informasi tersebut merupakan contoh dari informasi atau
fakta material yang ada, artinya masih ada fakta material lainnya
yaitu, apabila perusahaan mengambil pinjaman (loan), atau
kehilangan aset dalam jumlah material seperti kebakaran,
kecurian atau kalah dalam perdagangan valas.
Dalam perdagangan di lantai bursa, harga yang tercatat dibursa dan perdagangan sekuritas secara luas lainnya selalu
merefleksikan kesepakatan antar investor mengenai harga yang
wajar berdasarkan informasi yang tersedia. Informasi material
yang ada harus dapat menimbulkan perubahan harga sekuritas.
Tidak adanya perubahan terhadap harga saham, maka tidak
memenuhi kategori sebagai informasi material. Adanya informasi
material akan memberikan gambaran kepada investor beli dan
jual untuk menentukan kebijakan investasinya.46 Fakta
menunjukkan bahwa harga sekuritas ditentukan oleh informasiyang tersedia. Apabila informasi mengenai perusahaan atau
emiten adalah positif, misalnya emiten memperoleh laba yang
luar biasa, maka harga sahamnya akan naik, demikian pula
sebaliknya jika informasi negatif yang terjadi.
Informasi material yang ekslusif yang dimiliki oleh seseorang
akan menempatkan dirinya pada posisi yang diuntungkan (in-
formational advantage). Apabila berdasarkan informasi tersebut
seseorang kemudian melakukan transaksi efek, maka akan
menimbulkan ketidakadilan di lantai bursa.
1.6 Metode Penelitian
1.6.1 Metode Pendekatan:
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode yuridis normatif, yaitu suatu metode yang
menitikberatkan penelitian pada terhadap data kepustakaan,
46
Donal C. Langevoort, op. cit., hlm. 133.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
38/141
21Pendahuluan
atau disebut data sekunder melalui asas-asas hukum,47 dan
menggunakan pendekatan komparatif.Pendekatan melalui asas-asas hukum adalah penelitian
terhadap norma-norma hukum yang merupakan patokan-
patokan untuk bertingkah laku yang pantas.48 Pendekatan
perbandingan hukum digunakan sebagai upaya studi banding
atas berbagai peraturan perundang-undangan di Indonesia dan
peraturan perundang-undangan di negara-negara Amerika
Serikat dan Eropa, khususnya yang menyangkut tentang hukum
pasar modal.
1.6.2 Spesifikasi Penelitian
Spesifikasi penelitian yang digunakan bersifat deskriptif
analitis, yaitu memberikan data atau gambaran seteliti mungkin
mengenai objek dari permasalahan.49 Gambaran tersebut berupa
fakta-fakta disertai analisis yang akurat mengenai peraturan
perundang-undangan yang berlaku dihubungkan dengan teori-
teori hukum dan praktik dari penegakan hukum di pasar modal
berkenaan dengan masalah insider trading.
1.6.3 Tahap Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu :
(1) Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian ini dilakukan guna memperoleh data
sekunder, yaitu melalui studi bahan-bahan hukum yang
bersifat mengikat terhadap masalah yang akan diteliti, yang
terdiri atas:
(a) bahan hukum primer yaitu antara lain UU PM 1995, Se-
curities Act of 1933, Securities Exchange Act of 1934
Amerika Serikat, dan berbagai peraturan tentanginsider
tradingdi negara-negara Eropa;
47 Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia Indo-
nesia, Jakarta, 1990, hlm. 11.48 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum: Suatu Tinjauan Singkat, PT
RadjaGrafindo Persada, Jakarta, 1995, hlm. 15.49
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, 1986, hlm. 10
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
39/141
22 Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
(b) bahan hukum sekunder, berupa buku-buku, hasil
penelitian, makalah, tesis, dan disertasi yang adahubungannya dengan penelitian; dan
(c) bahan hukum tersier berupa majalah, jurnal, artikel, surat
kabar, dan kamus.
(2) Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan dilakukan guna menunjang data
sekunder yaitu, dengan cara mengumpulkan, meneliti, dan
menyeleksi data melalui wawancara secara terarah dengan
responden. Penentuan responden ditentukan berdasarkantingkat akurasi sumber informasi, yaitu mereka yang mem-
punyai keterkaitan baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan penelitian ini. Responden tersebut adalah:
1. Kepala Bagian Hukum Bapepam;
2. Kepala Bagian Hukum PT BEJ;
3. Kepala Bagian Hukum PT BES;
4. Emiten.
5. Investor
1.6.4 Teknik Pengumpulan Data
(1) Studi Dokumen;
Dilakukan terhadap data sekunder untuk mendapatkan
landasan teoretis, berupa pendapat-pendapat atau tulisan-
tulisan para ahli atau pihak lain berupa informasi, baik
dalam bentuk formal maupun data melalui naskah resmi.
(2) Wawancara;
Teknik wawancara digunakan dalam mengumpulkan
data primer. Wawancara yaitu mengadakan tanya jawab
langsung dengan responden, seperti yang tersebut pada
angka 6.3, dengan mempersiapkan daftar pertanyaan (ques-
tioner) berupa tipe jawaban terbuka atau tertutup sebagai
pedoman.50
50
Ronny Hanitijo Soemitro, op. cit., hlm. 62
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
40/141
23Pendahuluan
1.6.5 Metode Analisis Data
Untuk menganalisis data dan menarik kesimpulan dari hasilpenelitian, kedua bahan hukum yaitu data primer dan sekunder
dianalisis dengan metode kualitatif, selanjutnya disajikan dalam
bentuk deskriptif analitis.
1.6.6 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bandung dan Jakarta. Prosedur
dalam mendapatkan data sekunder berupa bahan hukum primer,
sekunder dan tersier diperoleh pada beberapa perpustakaan yang
berlokasi di:(1) Perpustakaan Fakultas Hukum Unpad, Perpustakaan
Pascasarjana Unpad, Perpustakaan Pusat Unpad, dan
Perpustakaan Pascasarjana Universitas Indonesia Jakarta;
(2) Badan Pengawas Pasar Modal;
(3) Bursa Efek Jakarta;
(4) Perwakilan Bursa Efek Surabaya di Jakarta.
1.7 Sistematika Penulisan
Hasil penelitian akan disusun dalam bentuk tesis, denganmenggunakan sistematika sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan memberikan gambaran umum dan
menyeluruh secara sistematis, terdiri atas Latar Belakang
Penelitian, Identifikasi Masalah, Tujuan dan Kegunaan
Penelitian, Kerangka Pemikiran, Metode Penelitian, dan
Sistematika Penulisan.
Bab II menguraikan tentang Sistem Pasar Modal di Indone-
sia, yang diperinci dalam sub-sub bab Pengertian Umum Pasar
Modal; Sejarah Pasar Modal; Fungsi, Tujuan, dan Motif
Berdirinya Pasar Modal; Instrumen Pasar Modal; Pelaku Pasar
Modal; dan Mekanisme Perdagangan di Pasar Modal.
Bab III akan diuraikan tentang Kewajiban Keterbukaan
Informasi dan Penerapan Good Corporate Governance Dalam
Kegiatan Perusahaan di Pasar Modal. Bab ini selanjutnya dirinci
dalam sub-bab tentang Prinsip Keterbukaan Dalam Perdagangan
Saham; KewajibanDisclosure Emiten Pada Saat Akan Go Publik;
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
41/141
24 Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
KewajibanDisclosure Emiten Setelah Go Publik; dan Penerapan
Good Corporate Governance Dalam Perusahaan.Bab IV akan mengulas dan menganalisis mengenai Insider
TradingDalam Kegiatan di Pasar Modal, yang terdiri atas sub-
sub bab tentang Praktik Insider Tradingdi Indonesia; Bentuk-
bentuk Insider Trading; Hambatan Dalam Mengungkap Kasus
Insider Trading; dan terakhir tentang Penegakan Hukum di
Pasar Modal, yang akan menjelaskan tentang Peran Bapepam
Dalam Menegakkan Hukum di Pasar Modal; dan Sanksi-sanksi
Hukum di Pasar Modal.
Bab V adalah Penutup yang berisikan kesimpulan yangmerupakan jawaban dari identifikasi masalah, serta saran-sa-
ran yang relevan dalam penyelesaian pokok permasalahan.
***
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
42/141
Bab II
Sistem Pasar Modaldi Indonesia
2.1 Pengertian Umum Pasar Modal
Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistemkeuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya adalah
bank-bank komersial dan semua lembaga perantara di bidang
keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar.1
Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat,
berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-
saham, obligasi-obligasi, dan jenis-jenis surat berharga lainnya
dengan memakai jasa para perantara pedagang efek.2
Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa pasar modal sama
dengan pasar tradisional, yaitu tempat berlangsungnya jual beli.
Akan tetapi, dari kedua pasar ini terdapat perbedaan yang
prinsip, yaitu objek yang ditransaksikan, tempat transaksi,
proses serta penyelesaian transaksi.3
1 Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1548/KMK/90 tentang Peraturan Pasar Modal.2 Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Kedua, UPP Akademi
Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta, 2000, hlm. 6.3 Hulwati, Transaksi Saham di Pasar Modal Indonesia: Perspektif Hukum Ekonomi Is-
lam, UII Press, Yogyakarta, 2001, hlm. 5.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
43/141
26 Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
Secara teoretis, pasar modal (capital market) didefinisikan
sebagai perdagangan instrumen keuangan (sekuritas) jangkapanjang, baik dalam bentuk modal sendiri (stocks) maupun utang
(bonds), baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authori-
ties) maupun oleh perusahaan swasta (private sectors).4 Dengan
demikian, pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari
pasar keuangan (financial market). Dalam pasar keuangan,
diperdagangkan semua bentuk utang dan modal sendiri, baik
dana jangka pendek maupun jangka panjang, baik bersifat ne-
gotiable maupun yang non-negotiable.5
Dalam pengertian yang lebih operasional, pasar modaldipahami sebagai bursa, yang merupakan sarana memper-
temukan penawar dan peminta dana jangka panjang (lebih dari
satu tahun) dalam bentuk efek.6 Walaupun demikian, pada
dasarnya terdapat perbedaan antara pasar modal (capital mar-
ket) dan bursa efek (stock exchange). Rosenberg menyatakan
bahwa pasar modal adalah the place through which the buying
and selling of stock for the purpose of profit for both buyers and
sellers of the security take place (suatu tempat dimana penjual
dan pembeli kedua-duanya memperjualbelikan saham dengantujuan keuntungan berlangsung), dan bursa efek dipahami
sebagai the organization that provide a market for the trading
of bonds and stocks7 (suatu organisasi yang menyediakan pasar
untuk memperdagangkan obligasi dan saham). Sementara itu,
Muhammad Akram Khan menjelaskan bahwa pasar modal atau
stock market merupakan a market where securities and shares
are bought and sold8 (sebuah pasar dimana efek dan saham
diperjualbelikan).
4 Marzuki Usman (et al)., Pengetahuan Dasar Pasar Modal, Kerjasama Institut Bankir
Indonesia dengan Jurnal Keuangan dan Moneter Bank Indonesia, Jakarta, 1997, hlm. 11.5 Tjiptono Darmadji & Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan
Tanya Jawab, Salemba Empat, Jakarta, 2001, hlm. 1.6 Keppres No. 60 Tahun 1988.7 Rosenberg dalam Marzuki Usman (et al), op. cit., hlm. 11.8 Muhammad Akram Khan dalam Abdul Hasan Muhammad Sadeq (et al), Develop-
ment and Finance in Islam, International University Press, Malaysia, 1991, hlm. 224.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
44/141
27Sistem Pasar Modal di Indonesia
Pasal 1 angka 4 UU PM mendefinisikan bursa sebagai: Pihak
yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atausarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek
pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di
antara mereka. Efek yang dimaksud adalah surat berharga
berupa surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham,
obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak kolektif,
kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.9
UU PM sendiri memberikan pengertian pasar modal yang
lebih spesifik sebagai: Kegiatan yang bersangkutan dengan
Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, Perusahaan Publikyang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga
dan profesi yang berkaitan dengan Efek.10
Dari definisi di atas, maka secara umum dapat dijelaskan
bahwa pasar modal merupakan pasar, baik dalam pengertian
yang abstrak maupun pengertian yang konkrit. Dalam
pengertian abstrak, pasar modal adalah perdagangan surat
berharga (bonds dan stocks).
Bursa efek itu tidak mempunyai saham sendiri dan tidak
menentukan harga dengan cara apapun. Semata-mata hanyahukum permintaan dan penawaranlah yang menentukan harga.
Pada hakikatnya suatu bursa hanya menyediakan dua hal, yaitu
pertama tempat bagi para penjual dan pembeli untuk melak-
sanakan perdagangan; dan kedua memberikan jasa dalam
penyusunan laporan harga untuk memberikan informasi tentang
perubahan harga.11
Informasi ini tersedia bagi para pembeli, penjual maupun
masyarakat umum. Selain itu, suatu bursa efek sebenarnya
adalah suatu pasar lelang (auction market) yaitu suatu pasar
tempat barang-barang yang diperdagangkan dijual pada harga
yang tertinggi. Tidak satupun yang berhubungan dengan
perdagangan boleh dirahasiakan.12
9 Pasal 1 angka 5 UU PM.10 Pasal 1 Angka 1 UU PM.11 Sumantoro, op. cit., hlm. 18.12 Janet Low, Memahami Pasar Modal, terj. oleh Hasan Zein Mahmud, Understand-
ing Stock Market, Upaya Swadaya Aksara, Jakarta, 1989, hlm. 156.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
45/141
28 Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
Sebagai gambaran perbandingan tentang pengertian pasar
modal, maka berikut ini diberikan pengertian pasar modal dibeberapa negara asing. Menurut Securities Exchange Act (SEA)
of 1934Amerika Serikat, pengertian pasar modal adalah:
The term exchange means, any organization, association, or
groups of persons, whether incorporated or unincorporated,
which constitute, maintains or provides a market place or facili-
ties for bringing together purchasers and sellers of securities or
for otherwise performing with respect to securities the function
commonly performed by a stock exchange as that term is gener-
ally understood, and includes the market place and the marketfacilities maintained by such exchange.13
Bursa berarti, setiap organisasi, asosiasi atau grup perora-
ngan, baik berbadan hukum atau tidak, yang dibentuk,
memelihara atau menyediakan sebuah tempat atau fasilitas
dimana pembeli dan penjual saham berkumpul, atau tujuan
lain yang berhubungan dengan saham dimana fungsinya
secara umum dilaksanakan oleh sebuah pasar modal, termasuk
di dalamnya tempat transaksi dan fasilitas yang dipelihara oleh
bursa tersebut.
Japanese Securities Laws and Relating Orders menyatakan
bahwa: The term securities market means a market provided
by securities exchange for the transaction of securities. And the
securities exchange means, any person incorporated for the pur-
pose of providing a market necessary for the transaction of secu-
rities.14 (Pengertian pasar modal berarti sebuah pasar yang
disediakan oleh bursa efek untuk melakukan transaksi jual beli
saham. Bursa efek berarti, setiap badan hukum yang bertujuan
menyediakan sebuah pasar yang diperlukan untuk melakukan
transaksi efek)
Securities and Exchange Law Korea menyatakan bahwa:
Securities market means a market which is provided by the Ko-
13 Section 3(1) Securities Exchange Act of 1934, Amerika Serikat.14 Pasal 2 No. 11 dan 12, Japanese Securities Laws and Relating Orders, Japan Securi-
ties Research Institute, Tokyo, Japan, 1982.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
46/141
29Sistem Pasar Modal di Indonesia
rean Stock Exchange established under the provision of Article
71 for the purpose of security transaction.15
(Pasar modal berartisebuah pasar yang disediakan oleh Bursa Efek Korea yang
dibentuk berdasar Pasal 71 dengan tujuan untuk melakukan
transaksi efek).
Dari definisi-definisi tersebut baik definisi pasar modal In-
donesia maupun negara asing, terlihat bahwa pengertian pasar
modal atau bursa efek tersebut pada prinsipnya adalah sama
yaitu sebagai tempat atau pasar di mana terjadi jual beli atau
transaksi dari efek-efek. Hanya saja pada definisi dari SEA of
1934, disebutkan pengelola bursa adalah organisasi, asosiasi ataukumpulan orang, baik yang berbentuk badan hukum maupun
yang tidak berbentuk badan hukum. Sedangkan pada bursa-
bursa efek lainnya termasuk bursa efek Indonesia, pada
prinsipnya hanya bisa dikelola oleh suatu badan hukum.
2.2 Sejarah Pasar Modal
Di negara Amerika Serikat, pengaturan tentang pasar modal
dimulai dari pengaturan tingkat negara bagian. Negara bagian
yang pertama kali mempunyai peraturan demikian adalah Kan-sas, dengan Undang-undang Tahun 1911, yang merupakan pionir
terhadap pengaturan tentangLicensing System, yang antara lain
mengatur tentang persyaratan registrasi terhadapsecurities dan
securities salesman. Pelanggaran terhadap kewajiban registrasi
tersebut dianggap sebagai suatu perbuatan kriminal. Kemudian
sejak saat itu mulai populer istilah Undang-undang Langit Biru
(Blue Sky Law), suatu istilah yang ditujukan terhadap Undang-
undang Pasar Modal yang dikeluarkan oleh negara bagian di
Amerika Serikat. Tujuan utamanya adalah untuk melindungi
pihak investor dari saham-saham di perusahaan yang tidak
benar.
Selanjutnya, dengan mengikuti perkembangan undang-
undang negara bagian di Amerika Serikat, maka pada 2 Juli
15 Pasal 2 No. 10 Securities and Exchange Law as Amended 1982, Laws and Regulation
on Securities Market, Vol. 1, The Korean Securities Dealers Association, Seoul, South Korea,
1982.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
47/141
30 Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
1934, Kongres Federal membentuk suatu badan nasional yang
mengurus pasar modal yang disebut dengan Securities ExchangeCommission (SEC) melalui undang-undang yang dikenal sebagai
The Securities Exchange Act of 1934.16
Secara keseluruhan, perkembangan undang-undang nasional
di Amerika Serikat yang mengatur tentang pasar modal adalah
sebagai berikut:
a. Securities Act 1933;
UU ini bertujuan antara lain terhadap dua hal sebagai
berikut:
(1) untuk menyuguhkan kepada para investor tentang informasimengenai keadaan finansial dan hal-hal lainnya yang bersifat
material mengenai penawaran suatu sekuritas; dan
(2) melarang setiap misrepresentasi, penipuan atau setiap perbuatan
dan praktek yang tidak layak lainnya dalam praktik penjualan
sekuritas, baik yang terkena wajib registrasi atau tidak.
b. Securities Exchange Act of1934;
UU ini antara lain mengatur tentang hal-hal sebagai berikut:
(1) Corporate reporting.(2) Proxy solicitation.
(3) Tender offer solicitation.
(4) Insider trading.
(5) Margin trading.
(6) Market surveilance.
(7) Exchange Registration.
(8) Registrasi terhadap broker dealer.
(9) Investigasi dan investment.
(10) Sanksi-sanksi terhadap pelanggaran.
(11) Securities Exchange Commission.
c. Public Utility Holding Act 1935;
UU ini bertujuan mengatur masalah holding company
terhadap perusahaan yang bergerak di bidang publik seperti gas
dan listrik.
16
Munir Fuady, op. cit., hlm. 16.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
48/141
31Sistem Pasar Modal di Indonesia
d. Trust Indenture Act 1934;
UU ini bertujuan mengatur dan melindungi hak dankepentingan dari pihak pembeli dari suatu utang berupa bonds,
debenture, notes dan lain-lainnya yang ditawarkan kepada publik.
e. Investment Company Act 1940;
UU ini mempunyai tujuan dan mengatur perlindungan
terhadap hak dan kepentingan dari investor khususnya dan
masyarakat pada umumnya dari tindakan-tindakan yang diambil
oleh perusahaan investasi. Antara lain diatur tentang kewajiban
disclosure terhadap kondisi keuangan, melarang transaksidengan orang dalam, mengatur kualifikasi bagi pemimpin
perusahaan, dan lain-lain.
f. Investment Advisor Act 1940;
UU ini mengatur dan mengawasi tentang tata kerja dan
tingkah laku dari broker dan dealer di pasar modal. Mereka
diharuskan melakukan registrasi kegiatan usaha kepada SEC.
g. Insider Trading Sanctions Act of1984;UU ini berupaya memberikan hukuman tiga kali lipat dari
keuntungan yang diperoleh atau kerugian yang coba dihindari
akibat insider trading. UU ini memberikan penghalang yang kuat
bagi calon pelanggar untuk melakukan kegiatan insider trad-
ing.
Sementara itu, perkembangan pasar modal di Indonesia
sendiri, menurut Munir Fuady, dapat dikategorikan dalam 6
tahapan sebagai berikut:17
1. Tahap Permulaan (1878 1912).
2. Tahap Institusionalisasi Konvensional (1912 1952).
3. Tahap Kebangkitan Kembali (1952 1976).
4. Tahap Institusionalisasi Modern (1976 1988).
5. Tahap Sosialisasi (1988 1996).
6. Tahap Kepastian Hukum (1996 sekarang).
17
Munir Fuady, op. cit., hlm. 20-27.
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
49/141
32 Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
Untuk lebih jelasnya tentang sejarah dan perkembangan dari
masing-masing tahap di atas, berikut ini akan dijelaskan lebihluas dari masing-masing tahap tersebut.
2.2.1 Tahap Permulaan (1878 1912)
Dalam tahap permulaan, sebelum 1878, belum ada tanda-
tanda dan catatan-catatan tentang telah adanya kegiatan-
kegiatan di bidang bisnis pasar modal di Indonesia. Awal dari
terbentuknya pasar modal di Indonesia adalah dengan berdirinya
perusahaan Dunlop & Koff pada tahun 1878 (kemudian menjadi
PT Perdanas), yakni perusahaan yang bergerak dalam bidangpedagang perantara dalam perdagangan komoditi dan sekuritas.
Hal ini merupakan tonggak sejarah lahirnya kegiatan di bidang
pasar modal sekaligus merupakan era permulaan dari sejarah
hukum mengenai pasar modal di Indonesia.
2.2.2 Tahap Institusionalisasi Konvensional (1912 1952)
Tahap ini ditandai dengan pembentukan institusi terpenting
di bidang pasar modal, yaitu dengan terbentuknya pasar modal
Indonesia. Dalam membentuk bursa efek ini, pemerintah HindiaBelanda mengambil contoh dari bursa efek yang ada di negeri
Belanda pada waktu itu.
Tujuan pembentukan bursa efek di Indonesia waktu itu
adalah untuk mendorong perekonomian dan menjaring dana-
dana yang ada, terutama untuk pembangunan di bidang
perkebunan yang waktu itu memang sedang dilakukan secara
besar-besaran.
Pada tanggal 14 Desember 1912 dibentuk dan mulai
beroperasinya bursa efek pertama di Indonesia, yaitu Bursa Efek
Batavia yang beranggotakan 13 makelar sebagai anggota bursa.
Pada waktu itu, sekuritas yang diperjualbelikan adalah:
a. Saham yang diterbitkan oleh perusahaan perkebunan
Belanda.
b. Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan perkebunan
Belanda.
c. Obligasi pemerintah Hindia Belanda (oleh pemerintah
pusat dan kotapraja).
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
50/141
33Sistem Pasar Modal di Indonesia
d. Sertifikat saham dan efek-efek perusahaan di negeri
Belanda.
Setelah berdirinya Bursa Efek Batavia, maka dalam tahap
ini pula terbentuknya Bursa Efek Surabaya pada 11 Januari
1925 dan diikuti dengan pembentukan Bursa Efek Semarang
pada 1 Agustus 1925. Akan tetapi, perdagangan efek di dalam
tahap ini tidak berlangsung lama disebabkan munculnya resesi
dunia pada tahun 1929 yang terkenal dengan zaman malayse,
dan diikuti dengan Perang Dunia I dan II sampai dengan
masuknya Jepang ke Indonesia. Bursa Efek Jakarta resmiditutup pada 10 Mei 1940, sedangkan Bursa Efek Surabaya dan
Semarang sudah lebih dahulu ditutup.
2.2.3 Tahap Kebangkitan Kembali (1952 1976)
Setelah penyerahan kembali kedaulatan kepada Republik
Indonesia, perdagangan sekuritas mulai digiatkan kembali, akan
tetapi berlangsung tanpa kontrol dan tanpa suatu bursa efek
sama sekali. Menyadari perlunya suatu bursa efek yang tertib,
dan juga karena pemerintah Republik Indonesia telah mulaimenerbitkan obligasi, yang terbit pertama kali pada tahun 1950,
maka pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Undang-
undang Darurat Nomor 13 Tahun 1951 pada 1 September 1952,
yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 15 Tahun 1952
yang mengatur tentang Bursa Efek.
Selanjutnya pada tanggal 3 Juni 1952, Bursa Efek Jakarta
pun dibuka kembali. Pelaksanaan bursa pada waktu itu
dilakukan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek
(PPUE) yang beranggotakan beberapa bank negara dan para
pialang efek. Adapun efek yang diperdagangkan di bursa pada
waktu itu adalah obligasi pemerintah Republik Indonesia,
obligasi pemerintah Hindia Belanda dan obligasi serta efek dari
perusahaan yang umumnya merupakan perusahaan Belanda.
Kemudian dengan adanya nasionalisasi perusahaan-
perusahaan Belanda dengan keluarnya Undang-undang Nomor
86 Tahun 1956, sengketa Indonesia dengan Belanda tentang Irian
Barat, dan pembangunan ekonomi nasional yang tidak
7/23/2019 Buku - Insider Trading - Kejahatan Bisnis Di Pasar Modal Indonesia
51/141
34 Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal Indonesia
mendukung, perkembangan bursa efek pada tahap ini tidak
mencapai hasil seperti yang diharapkan.
2.2.4 Tahap Institusionalisasi Modern (1976 188)
Memasuki era pemerintahan Orde Baru, pembangunan
ekonomi mulai digalakkan secara l
Top Related