Download - Bst Hipertensi Gestasional

Transcript
  • 7/30/2019 Bst Hipertensi Gestasional

    1/21

    Bed Side Teaching

    HIPERTENSI GESTASIONAL

    Oleh :

    Erni Yessyca

    Rizky Rahmaniyah

    Pembimbing :

    Dr. Hj. Yusrawati SpOG(K)

    BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

    RS DR. M. DJAMIL PADANG

    2012

    1

  • 7/30/2019 Bst Hipertensi Gestasional

    2/21

    PENDAHULUAN

    Hipertensi merupakan 5-10 % penyulit pada kehamilan, dan salah satu dari bagian setiga

    kematian (the deadly triad), selain hemorrhage dan infeksi. Dan memberikan kontribusi yang

    cukup besar terhadap angka kesakitan dan kematian maternal. Bersamaan dengan hipertensi,

    sindrom preeklamcia, maupun superimpose tersendiri atau pada kronik hipertensi, adalah

    berbahaya pada kehamilan.1

    World Health Organization (WHO) me-reviews secara sistematis angka kejadian hipertensi

    pada kehamilan di dunia. Pada negara berkembang 16 % dari kematian maternal disebabkan

    karena hipertensi. Persentase ini lebih besar dari 3 penyebab lain yaitu perdarahan 13 %, aborsi

    8 % dan sepsis 2 %. Di amerika serikat dari tahun 1991-1997 (berg dkk.2003) melaporkan

    bahwa hampir 16 % dari 3201 kematian maternal berhubungan dengan hipertensi. Dan laporan

    lebih lanjut dari berg dkk pada tahun 2005 lebih dari separuh kematian maternal yang

    berhubungan dengan hipertensi dapat dicegah.1

    Spellacy dkk (1986) melaporkan bahwa pada wanita > 40 tahun insiden hipertensi meningkat

    3 kali lipat dibandingkan dengan wanita usia 20-30 tahun. Hansen (1986) melaporkan

    peningkatan insiden preeklampsi sebesar 2-3 kali pada nullipara yang berusia di atas 40 tahun

    bila dibandingkan dengan usia 25-29 tahun. Secara umum insiden preeklampsia 5 % dari

    seluruh kehamilan, hampir 70 % diantaranya adalah nullipara. Menurut Cunningham dan Leveno

    (1987) di RS Parkland selama tahun 1986 ditemukan insiden hipertensi sebesar 18 % pada ras

    kulit putih, 20 % hispanik dan 22 % ras kulit hitam Insiden hipertensi dalam kehamilan pada

    multipara adalah 6,2 % pada kulit putih, 6,6 % pada hispanik dan 8,5 % pada ras kulit hitam.2

    TINJAUAN PUSTAKA

    DEFENISI

    2

  • 7/30/2019 Bst Hipertensi Gestasional

    3/21

    MenurutAmerican College Obstetric and Gynaecologist( ACOG, 1986 ) Hipertensi adalah

    suatu keadaan dengan tekanan darah diastolik minimal 90 mmHg atau tekanan sistolik minimal

    140 mmHg atau kenaikan tekanan diastolik minimal 15 mmHg atau kenaikan tekanan sistolik

    minimal 30 mmHg. Tekanan darah harus diukur 2 kali dengan selang waktu 6 jam.2

    KLASIFIKASI

    Menurut NHBPEPNational High Blood Pressure Education Program (2000). Hipertensi

    dalam kehamilan di klasifikasikan sebagai berikut:

    1. Hipertensi Gestasional: adalah hipertensi pada kehamilan yang tidak di ikuti oleh sindrom

    preeklampsi(proteinuria). Dan tekanan darah turun setelah 12 minggu post partum.1

    2. Preeklampsia adalah suatu keadaan hipertensi yang disertai proteinuria, edema, atau

    keduanya (trias) yang terjadi akibat kehamilan di atas 20 minggu dan paling sering

    mendekati aterm.1,2,3

    3. Eklampsia adalah keadaan terjadinya kejang-kejang pada wanita dengan kriteria klinis

    preeklampsia yang bukan disebabkan penyakit neurologi seperti epilepsi.1,2,3

    4. Superimposed preeklampsia adalah suatu keadaan preeklampsia-eklampsia yang terjadi

    pada wanita yang sebelumnya telah menderita hipertensi vaskuler kronis atau penyakit

    ginjal.1,2,3

    5. Hipertensi kronis adalah keadaan hipertensi yang menetap dengan penyebab apapun yang

    sudah diderita sebelum konsepsi atau sebelum kehamilan 20 minggu atau menetap selama

    12 minggu post partum.1,2

    6. Transient hipertensi yaitu timbulnya hipertensi dalam kehamilan sesudah trimester II atau

    dalam 24 jam pertama post partum tanpa ada tanda-tanda hipertensi kronis atau

    preeklampsia-eklampsia dan gejala ini akan hilang setelah 10 hari post partum.1,2,3

    Proteinuria didefenisikan adanya seksresi protein 300 mg atau lebih dalam urine 24 jam.1

    INSIDSEN

    World Health Organization(WHO) me reviews secara sistematis angka kejadian hipertensi

    pada kehamilan di dunia. Pada negara berkembang 16 % dari kematian maternal disebabkan

    karena gangguan hipertensi. Persentase ini lebih besar dari 3 penyebab lain yaitu perdarahan 13

    3

  • 7/30/2019 Bst Hipertensi Gestasional

    4/21

    %, aborsi 8 % dan sepsis 2 %. Di amerika serikat dari tahun 1991-1997 (berg dkk.2003)

    melaporkan bahawa hampir 16 % dari 3201 kematian maternal berhubungan dengan hipertensi.

    Dan laporan lebih lanjut dari berg dkk pada tahun 2005 lebih dari separuh kematian maternal

    yang berhubungan dengan hipertensi dapat dicegah.1

    PENGARUH KEHAMILAN TERHADAP SISTEM KARDIOVASKULAR

    Selama kehamilan akan terjadi perubahan fisiologis terhadap sistem kardiovascular sebagai

    respon dari kehamilan itu sendiri. Kardiak output akan meningkat pada awal 5 minggu usia

    gestasi, dan dapat mencapai 45 % diatas baseline sampai minggu ke 32 usia gestasi. Peningkatan

    kardiak uotput ini diikuti dengat peningkatan denyut nadi. Peningkatan denyut nadi di mulai

    pada minggu ke-8 usia gestasi dan akan meningkat secara progresif pada minggu ke -20 usia

    gestasi.4

    Aliran darah melalui plasenta selama kehamilan mencapai 625 mililiter permenitnya pada

    akhir kehamilan. Keadaan ini diikuti dengan peningkatan umum metabolisme, akan

    meningkatkan curah jantung ibu 30-45 % di atas normal pada minggu ke 24- 27 kehamilan,

    namun curah jantung ibu ini akan kembali menurun sampai hanya sedikit atas normal pada 8

    minggu terakhir kehamilan, walaupun aliran darah ke uterus tetap tinggi dengan penyebab yang

    belum dapat di jelaskan.4,5

    Volume darah ibu saat kehmilan juga meningkat sampai 30 % pada akhir kehamilan aterm.

    Penyebab dari peningkatan volume terutama karena faktor hormonal, karena aldosteron dan

    esterogen yang sama-sama meningkat dalam kehamilan menyebabkan peningkatan absorbsi

    sodium pada tubulus ginjal dan terjadi retensi cairan oleh ginjal berakibat peningkatan total

    garam tubuh dan air. Dan juga sumsum tulang menjadi lebih aktif dalam proses eritropoisis.

    Peningkatan volume plasma lebih besar dari pada eritripoisis yang menyebabkan anemia

    fisiologis pada ibi hamil. Pada saat kelahiran ibu memiliki kelebihan darah sebesar 1 2 liter

    didalam sirkulasinya, tetapi hanya seperempat yang hilang selama persalinan, hal ini

    memungkinkan adanya suatu faktor pengamanan pada ibu.4,5

    Karena peningkatan total garam tubuh dan cairan serta volume plasma, vena jugularis

    biasanya sering terisi penuh dan tekanan vena jugularis dapat meninggkat. Hal yang sama pada

    wanita hamil juga bisa terjadi edem ringan pada ektimitas bawah. Selama kehamilan uterus yang

    membesar dapat mendesak diafragma ke atas hal ini dapat menyebabkan penurunan kapasitas

    4

  • 7/30/2019 Bst Hipertensi Gestasional

    5/21

    volume paru, keadan ini akan dikompensasi dengan peningkatan aktifitas pernafasan dan

    pembesaran ruang ventrikel kiri.4

    FAKTOR RESIKO

    Hipertensi dalam kehamilan sering terjadi pada wanita yang hamil di usia muda dan nullipara,

    namun wanita yang tua memiliki faktor resiko yang lebih besar untuk terjadinya hipertensi

    kronik dengan superimposed preeklampsia. Resiko juga dipengaruhi oleh ras dan etnic, juga oleh

    predisposisi genetic.Meskipun merokok selama kehamilan memiliki berbagai efek negatif bagi

    kehamilan, ironisnya merokok berhubungan dalam penurunan faktor resiko hipertensi dalam

    kehamilan(ananth dkk, 1997). 1

    Hubungan antara peningkatan berat badan ibu dengan kejadian preeklampsi sangat progresif.

    Kejadian preeklampsi meningkat 4,3 % pada ibu dengan BMI 35 kg/m2. Kehamilan ganda dibandingkan dengan kehamilan tunggal kejadian hipertensi

    gestasional 13% vs 6 %.1

    ETIOLOGI

    Kejadian hipertensi dalam kehamilan lebih mungkin terjadi pada wanita sbb :1

    terpapar villi khorialis untuk pertama kalinya seperti nullipara

    terpapar villi khorialis dengan jumlah berlimpah seperti gemelli dan molahidatidosa

    mempunyai riwayat gangguan vaskuler dan ginjal

    ada kecenderungan genetik

    Hipertensi pada kehamilan muncul oleh pengaruh berbagai faktor yang melibatkan ibu,

    plasenta, dan faktor fetus.

    Pada implantasi normal, arteriol spiral uterus mengalami remodelling secara ektensif karena

    adanya invasi dari endovascular trophoblas. Endovascular trophoblas ini menempati endotel danlapisan otot untuk memperlebar pembuluh darah.1

    PATOFISIOLOGI

    5

  • 7/30/2019 Bst Hipertensi Gestasional

    6/21

    Perubahan utama yang terjadi pada hipertensi dalam kehamilan adalah vasospasme dan

    aktivasi sel endothelium1,2

    1. Vasospasme 1,2

    Konsep vasospame didasarkan pada pengamatan langsung terhadap pembuluh darah

    kecil pada kuku, fundus oculi dan konjuntiva. Konstriksi vaskular menyebabkan

    peningkatan tahanan perifer dan tekanan darah. pada saat yang sama, kerusakan sel

    endotel menyebabkan kebocoran interstisial yang meliputi bahan dalam darah antara lain

    trombosit, fibrinogen dan deposit subendotelial lain.

    2. Aktivasi Sel Endotel 1,2

    Terdapat faktor plasenta yang tak dapat di identifikasi dengan jelas masuk kedalam

    sirkulasi ibu dan merangsang aktivasi dan disfungsi sel endotel. Sindroma klinis

    preeklampsi adalah manifestasi umum dari terjadinya perubahan sel endotel tersebut.

    Endotel yang utuh memiliki sifat antikogulan dan dapat menurunkan respon otot polos

    terhadap agonis melalui pengeluaran nitric oxide. sedangkan kerusakan atau aktivasi sel

    endotel akan menyebabkan keluarnya bahan-bahan yang merangsang koagulasi dan

    meningkatkan sensitivitas terhadap vasopresor.

    6

  • 7/30/2019 Bst Hipertensi Gestasional

    7/21

    Perubahan-perubahan lain sebagai akibat proses aktivasi endotel adalah:

    a. Perubahanan khas pada morfologi endotel kapiler glomerulus.

    b. Peningkatan permeabilitas kapiler.

    c. Peningkatan kadar bahan-bahan yang terkait dengan aktivasi tersebut.

    3. Nitric oxide 1

    Vasodilator sangat kuat ini dibentuk dari l-arginine oleh sel endotel. bila nitric oxide

    ini diambil maka timbul gejala-gejala yang menyerupai preeklampsi.

    Pencegahan sintesa nitric oxide akan menyebabkan :

    peningkatan nilai MAP-mean arterial pressure.

    Penurunan frekuensi denyut jantung.

    Kepekaan terhadap vasopresor meningkat.

    Pada preeklampsi terjadi penurunan synthase nitric oxide endotel sehingga

    permeabilitas sel meningkat. Kenaikan kadar nitric oxide dalam serum pada penderita

    preeklampsi tersebut adalah sebuah akibat bukan sebuah sebab. 1

    4. Endothelin 1

    Endothelin adalah 21amino acid peptide yang merupakan vasokonstriktor kuat, dan

    endothelin-1 (Et-1) adalah isoform primer yang dihasilkan oleh endotel manusia. Kadar

    endothelin dalam plasma wanita hamil normal memang meningkat, tetapi pada penderita

    preeklampsi kadar endothelin jauh lebih meningkat. Pemberian MgSo4 pada penderita

    preeklamsi terbukti menurunkan kadar Et-1.

    Kepekaan pembuluh darah yang meningkat terhadap presor seperti angiotensin II

    mendahului awal terjadinya hipertensi karena kehamilan.

    Sistem kardiovaskular

    DIAGNOSIS HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

    TABEL DIAGNOSIS HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

    7

  • 7/30/2019 Bst Hipertensi Gestasional

    8/21

    Gestational Hipertensi

    Sistolik BP 140 mmHg, atau Diastolik BP 90 mmHg untuk pertama kalinya

    selama kehamilan

    Tidak ada proteinuria

    Tekanan darah kembali normal sebelum 12 minggu post partum

    Diagnosis akhir hanya dapat dibuat pada post partum

    Dapat ditemukan gejala dari preeklampsi, contohnya, rasa tidak nyaman pada ulu hati

    atau trombositopenia

    PreeklampsiKriteria minimum

    Tekanan darah 140/90 mmHg setelah 20 minggu usia gestasi

    Proteinuria >300 mg/ 24 jam atau +1 dipstik

    Kriteria berat

    Tekanan darah 160/110 mmHg

    Proteinuria 2,0 gram/ 24 jam atau +2

    Serum creatinin > 1,2 mg/dl atau terjadi peningkatan dari sebelumnya

    Platelets < 100.000/mikroliter

    Mikroangiopati hemolisis _ peningkatan LDH > 600 IU/L

    Elevasi level serum transaminase_ ALT atau AST

    Sakit kepala menetap atau gangguan serebral maupun visual

    Nyeri epigastrik persisten

    Eklampsia :

    Kejang yang tidak diseabkan oleh gangguan lain pada wanita dengan preeklampsi.

    Superimposed preeklampsia pada hipertensi kronik

    8

  • 7/30/2019 Bst Hipertensi Gestasional

    9/21

    New-onset proteinuria 300 mg/ 24 pada wanita yang hipertensi tapi tidak ada

    proteinuria sebelum 20 minggu usia gestasi

    Peningkatan proteinura secara tiba-tiba atau tekanan darah atau trombosit 70 IU/L

    LDH > 600 IU/L

    Trombosit < 100.000/mm3

    Total Billirubin 1,2 mg/dl

    10

  • 7/30/2019 Bst Hipertensi Gestasional

    11/21

    A. Tata Laksana Umum

    Diagnosis dini berdasar riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik yang cermat menjadi hal yang

    penting pada pengelolaan HDK. Sekali diagnosis dibuat pengelolaan berikutnya harus berdasarkan pada

    evaluasi awal dari ibu dan janin, keputusan kemudian dibuat dengan perlu tidaknya masuk rumah sakit,

    penanganan yang diharapkan atau persalinan dengan memperhitungkan faktor-faktor beratnya proses

    penyakit, keadaan ibu dan janin serta lamanya kehamilan.

    Semua wanita hamil dengan atau tanpa hipertensi harus dianjurkan cukup istirahat, mengurangi

    konsumsi garam, menghindari kafein, merokok, alkohol dan diet dengan makanan yang sehat dan

    seimbang.

    Indikasi Rawat Jalan

    Dilakukan pada wanita hamil dengan risiko tinggi untuk berkembang menjadi HDK, kondisi ini

    termasuk tekanan darah yang tidak stabil, kenaikan berat badan > 2 kg/minggu, edema pada muka dan

    jari. Penderita diharuskan melakukan pemeriksaan setiap minggu dengan pemantauan terhadap tekanan

    darah, gejala klinis, laboratorium (trombosit, protein, asam urat) dan bila perlu pemeriksaan USG. Dalam

    kondisi ini dianjurkan untuk membatasi aktivitas dan cukup istirahat.

    Indikasi Masuk Rumah Sakit

    Dianjurkan untuk perawatan dirumah sakit jika pada kehamilan ditemukan tekanan darah sistolik >

    140 mmHg dan atau diastolik > 90 mmHg, dengan gejala klinis proteinuria, trombosit < 100.000, USG

    menunjukkan aligohidramnion atau gerakan janin yang tidak adekuat. Setelah masuk rumah sakit dibuat

    keputusan apakah dilakukan terapi konservatif atau mengakhiri kehamilan.

    Indikasi Konservatif di Rumah Sakit)

    Terapi konservatif dilakukan bila tekanan darah terkontrol (sistolik < 140 mmHg, diastolik 90

    mmHg, proteinuria < +2 (1 gr/hari), trombosit > 100.000, keadaan janin baik.

    11

  • 7/30/2019 Bst Hipertensi Gestasional

    12/21

    Faktor yang sangat menentukan terapi konservatif adalah umur kehamilan. Jika HDK disertai

    proteinuria berat dan kehamilan > 36 minggu maka terminasi kehamilan perlu dilakukan. Apabila

    kehamilan < 36 minggu, maka dilakukan terapi konservatif jika tekanan darah stabil < 150 mmHg dan

    diastolik < 95 mmHg, proteinuria 100.000.

    Indikasi Terminasi Kehamilan

    Bila selama terapi konservatif, ditemukan hal-hal dibawah ini maka dilakukan terminasi kehamilan.

    Kondisi ibu

    Sakit kepala hebat, gangguan penglihatan

    Tekanan darah sistolik > 170 mmHg dan atau diastolik > 110 mmHg

    Oliguria < 400 ml/24 jam

    Fungsi ginjal dan hepar memburuk

    Nyeri epigartium berat, mual, muntah

    Suspek abruptio placenta

    Edema paru dan sianosis

    Kejang dan tanda-tanda perdarahan intracerebral pada eklampsia

    Kondisi janin :

    Pergerakan janin menurun

    Oligohidramnion

    B. Pengobatan Medikamentosa

    Keuntungan pemakaian obat-obatan bagi ibu dengan HDK tidak dipertanyakan lagi. Dari sudut

    kepentingan janin banyak pertanyaan yang tidak terjawab secara percobaan klinik. Walaupun diakui

    bahwa dengan penurunan tekanan darah akan mencegah dan menurunkan angka morbiditas dan

    mortalitas ibu dan janin serta komplikasi kardiovaskuler, namun pilihan obat yang optimal masih harus

    ditentukan.

    12

  • 7/30/2019 Bst Hipertensi Gestasional

    13/21

    Kapan wanita dengan HDK menggunakan obat-obat hipertensi masih ada perbedaan pendapat,

    namun tujuan dalam menurunkan tekanan darah telah disepakati dianggap optimal bila sistolik < 140

    mmHg dan diastolik < 90 mmHg.

    Ada beberapa konsensus kapan kita menggunakan obat anti hipertensi pada HDK antara lain :

    Segera : Bila tekanan darah sistolik > 169 mmHg dan diastolik > 109 mmHg dengan gejala klinis.

    Setelah observasi 1-2 jam : Bila tekanan darah sistolik > 169 mmHg dan atau diastolik > 109

    mmHg tanpa gejala klinis.

    Setelah observasi 24-48 jam

    - Bila tekanan darah sistolik > 139 mmHg dan atau diastolik > 89 mmHg sebelum kehamilan 28

    minggu tanpa proteinuria

    - Bila tekanan darah sistolik > 139 mmHg dan atau diatolik > 89 mmHg pada wanita hamil dengan

    gejala klinis, proteinuria, disertai penyakit lain (kardiovaskular, ginjal).

    - Bila tekanan darah sistolik > 149 mmHg dan atau diastolik > 94 mmHg

    Pada HDK dalam kondisiNon Severe Hypertention direkomendasikan :

    a. Tujuan terapi adalah menurunkan tekanan diastolic sampai 80-90 mmHg

    b. Pilihan pertama adalah Methyldopa, diberikan dalam dosis peroral 2-3 kali 250 mg, hingga

    mencapai tekanan darah optimal)

    c. Pilihan kedua adalah :

    - Labetalol : Dosis awal peroral 2 x 100 mg 1 hari, dosis dapat dinaikkan setiap minggu tergantung

    respon. Dosis pemulihan 200-400 mg 2 x sehari

    - Nifedipine : Dosis awal 10 mg 2 x sehari, dosis pemeliharaan 10-20 mg dua kali sehari

    d. Obat-obatan yang dihindari :

    - ACE Inhibitor

    - Angiotensin II reseptor antagonis

    13

  • 7/30/2019 Bst Hipertensi Gestasional

    14/21

    Pengelolaan pada HDK dengan Acute Severe Hypertension

    A. Antihipertensi

    1. Kalsium Antagonis ( Nifedipine oral )

    Dosis awal 5-10 mg tiga kali/ hari

    Keadaan akut dimulai dengan dosis 10 mg dapat diulang 30-60 menit

    Bila perlu dapat diberikan tiap 4 jam dengan dosis maksimal 120 mg/ hari

    Efek akan tampak 10-15 menit dengan efek puncak 4-5 jam

    Efek samping biasanya : takikardi, sakit kepala , flushing.

    Dosis lebih rendah dipertimbangkan bila digunakan bersamaan dengan MgSO4

    2. Hydralazine

    Intravena, dosis diawali 5 mg. Intramuskuler 10 mg dengan dosis maksimal 20 mg IV atau

    30 mg IM

    Dapat diulang 15-30 menit bila perlu

    3. Labetolol

    Intravena dimulai 10-20 mg

    Dapat diulang 15-20 menit

    Dosis maksimal 200-400 mg

    Kontra indikasi : AV block, ashma bronchiale

    4. Sodium Nitroprusside

    Intravena, infus dosis dimulai dengan 0,25 ug / kg BB / menit

    Dosis maksimal 5 ug / kg BB / menit

    DAFTAR PUSTAKA

    14

  • 7/30/2019 Bst Hipertensi Gestasional

    15/21

    1. Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ. Pregnancy Hypertension In: Williams

    Obstetrics. Ed 23. The Mc Graw-Hill Companies. New York, 2010

    2. Cuningham FG,Gant NF,MacDonald PC. Hipertensi Dalam Kehamilan, Obstetri

    Williams, edisi 23, Alih bahasa: Suyono J, Handoko A, EGC; Jakarta. 1995.

    3. PB-POGI. Standar Pelayanan Medik Obstetri dan Ginekologi. Gestosis. bagian I, Balai

    Penerbit FKUI. Jakarta.1991.

    4. Baughman L. Kennet. The Heart and Pregnancy. In : Text Book of Cardiovascular

    medicine, 2nd edt. Lippincolt Williams & WIilkins. Cleveland. 2002.

    5.Guyton & hall.Pregnancy and Lactation. In : Text Book of medical Physiology,11

    th

    edt.

    Elsevier Inc.Philadelphia. 2006.

    15

  • 7/30/2019 Bst Hipertensi Gestasional

    16/21

    LAPORAN KASUS

    IDENTITAS PASIEN

    Nama : ny. FH Nama Suami : Tn. AS

    Umur : 28 tahun Umur : 31 tahun

    Alamat : Jl. Banjaran blok GG no. 23 Pendidikan : Tamat SLTA

    Pendidikan : Tamat SLTA Pekerjaan : Pegawai swasta

    Pekerjaan : Ibu rumah tangga Agama : Islam

    Agama : Islam Suku : Minang

    Suku : Minang

    No .MR : 77.14.89

    Seorang pasien 28 tahun datang ke poliklinik RSUP Dr. M.Djamil Padang pada tanggal 11 April

    2012 pukul 10.00 WIB. Dengan:

    Keluhan Utama :

    Kontrol kehamilan karena tekanan darah diketahui tinggi oleh bidan sejak 2 hari yang lalu

    Riwayat Penyakit Sekarang

    Kontrol kehamilan karena tekanan darah (150/90) diketahui tinggi oleh bidan sejak 2 hari

    yang lalu dan kemudian pasien dianjurkan kontrol ke rumah sakit M.Djamil Padang.

    Penglihatan kabur tidak ada, nyeri ulu hati tidak ada, sakit kepala hebat tidak ada, mual

    muntah tidak ada

    16

  • 7/30/2019 Bst Hipertensi Gestasional

    17/21

    Nyeri pinggang yang menjalar ke ari-ari tidak ada

    Keluar lendir bercampur darah dari kemaluan tidak ada

    Keluar air-air dari kemaluan tidak ada

    Keluar darah yang banyak dari kemaluan tidak ada

    Tidak haid sejak 7 bulan yang lalu

    HPHT : 16 September 2011 TP : 23 Juni 2012

    Gerak janin dirasakan sejak 3 bulan yang lalu

    RHM : mual tidak ada, muntah tidak ada, perdarahan ada saat usia kehamilan 18-20

    minggu dan dianjurkan dirawat di RSUP M Djamil namun pasien menolak.

    A N C : kebidan 2 x .

    Riwayat menstruasi : menarche umur 13 tahun, siklus tidak teratur, 1x 28 hari, lamanya 5-

    7 hari, banyaknya 2-3 x ganti duk per hari, nyeri haid tidak ada.

    Riwayat Penyakit Dahulu

    Tidak pernah menderita penyakit jantung, paru, hati, ginjal, diabetes mellitus, hipertensi dan

    alergi

    Riwayat Penyakit Keluarga

    Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan, menular dan kejiwaan

    Riwayat Perkawinan

    1x tahun 2000

    Riwayat kehamilan/ Abortus/ Persalinan : 4/ 0/ 3

    1. 2001, Wanita, 2900 gram, Cukup Bulan, Spontan, Ditolong bidan, Hidup

    2. 2005, Wanita, 3100 gram, Cukup Bulan, Spontan, Ditolong bidan, Hidup

    3. 2010, Wanita, 3200 gram, Cukup Bulan, Spontan, Ditolong Bidan, Hidup

    4. Sekarang

    17

  • 7/30/2019 Bst Hipertensi Gestasional

    18/21

    Riwayat Kontrasepsi : Pasien menggunakan kontrasepsi pil setelah melahirkan anak ketiga

    sampai bulan Agustus 2011

    Riwayat Imunisasi : tidak ada

    Pemeriksaan Fisik :

    Status Generalis :

    Keadaan Umum : Sedang

    Kesadaran : CMC

    Tekanan darah : 150/90 mmHg

    Nadi : 82 x/menit

    Nafas : 20 x/menit

    Suhu : 36,90C

    Tinggi Badan : 158 cm

    Berat Badan : 56 kg (sebelum hamil 50 kg)

    BMI : 22,4 (obesitas)

    Edema : -

    Anemis : -

    Ikterus : -

    Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik

    Leher : JVP 5 2 cmH2O, kelenjer tiroid tidak membesar

    Thorax : Jantung

    Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat

    Palpasi : iktus teraba 1 jari LMCS RIC V

    Perkusi : batas-batas jantung dalam batas normal

    Auskultasi : irama reguler,bising (-)Paru

    Inspeksi : gerakan simetris kiri = kanan

    Palpasi : fremitus kiri = kanan

    Perkusi : sonor di kedua lapangan paru

    18

  • 7/30/2019 Bst Hipertensi Gestasional

    19/21

    Auskultasi : vesikuler, wheezing (-), ronkhi (-)

    Abdomen : Status Obstetri

    Genitalia : Status Obstetri

    Ekstreinitas : edema (+), Reflek fisiologis +/+ , reflek patologis -/- , akral hangat,

    perfusi baik

    Status Obstetri

    Muka : cloasma gravidarum (+)

    Mammae : membesar dan menegang, aerola dan papilla mamae hiperpigmentasi,

    kolostrum (-)

    Abdomen

    Inspeksi : Tampak membuncit sesuai kehamilan preterm 28-30 minggu, Linea

    mediana hiperpigmentasi, striae gravidarum (+), sikatrik (-)

    Palpasi : Fundus Uteri teraba 3 jari diatas umbilikus, ballotemen (+),

    defans muskuler (-),nyeri tekan (-), nyeri lepas (-)

    Perkusi : timpani

    Auskultasi : bising usus (+) normal, DJJ 158 x/ menit

    Genitalia

    Inspeksi : v/u tenang

    Pemeriksaan Laboratorium

    Hb : 12,5 gr/dl

    Protein Urin : -

    Diagnosis

    G4P3A0H3 Gravid preterm 28 30 minggu + Hipertensi Gestasional + Obesitas

    Janin Hidup Tunggal Intrauterin

    Sikap

    USG fetomaternal

    Konsul Penyakit Dalam

    19

  • 7/30/2019 Bst Hipertensi Gestasional

    20/21

    Anti hipertensi

    Edukasi

    Rencana Kontrol ulang 2 minggu lagi

    20

  • 7/30/2019 Bst Hipertensi Gestasional

    21/21

    DISKUSI

    Telah dipresentasikan kasus Seorang pasien wanita 28 tahun datang ke poliklinik RSUP Dr.

    M.Djamil Padang pada tanggal 11 April 2012 pukul 10.00 WIB dengan diagnosis G 4P3A0H3

    Gravid preterm 28 30 minggu + Hipertensi Gestasional + Janin Hidup Tunggal Intrauterin

    Diagnosa pasien ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan laboratorium

    kemudian dibandingkan dengan literatur.

    1. Diagnosa kehamilan

    Diagnosa kehamilan ditegakkan berdasakan anamnesa dan pemeriksaan fisik dengan temuan;

    amenore sejak 7 bulan yang lalu, dan pasien merasakan gerakan janin sejak 3 bulan yang

    lalu. Pada pemeriksaan fisik tampak perubahan-perubahan fisiologis kehamilan seperti

    cloasma gravidarum, pembesaran mamme dan menegang, areola dan papila yang

    hiperpigmentasi, perut yang tampak membucit sesuai usia kehamilan preterm, linea mediana

    hiperpigmentasi dan terdapat striae gravidarum dan juga teraba tinggi fundus uteri 3 jari di

    atas umbilikus serta DJJ 158x/menit

    2. Sikap dan rencana

    21