BRONKOPNEUMONIA
MYSKE MONA TRESNALIA BAKARA MYSKE MONA TRESNALIA BAKARA (0761050178)(0761050178)
PEMBIMBING : dr. LEOPOLD SIMANJUNTAK. Sp A
ANATOMI PARU
• Paru-paru terdiri dari ribuan tabung (bronkus) yang terbagi lagi menjadi jalan nafas yang lebih kecil (bronkiolus), dan berakhir pada kantung- kantung yang kecil, yang disebut alveoli.• Alveoli ini mengandung kapiler-kapiler dimana di tempat tersebut terjadi pertukaran antara 02 dan CO2.
Guyton, Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Buku Kedokteran EGC. Jakarta : 1997. Hal 633.
PENDAHULUAN
Pneumonia sampai saat ini masih tercatat sebagai penyebab kesakitan dan kematian utama pada balita.
Menurut WHO, hampir 1 dari 5 balita di negara berkembang meninggal disebabkan oleh pneumonia.
Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai parenkim paru. Sebagian besar disebabkan oleh mikroorganisme (virus/bakteri).
Terjadinya pneumonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus yang disebut dengan bronkopneumonia atau pneumonia lobularis.
Ketika seseorang terjangkit pneumonia, pus dan cairan akan mengisi alveoli, baik pada satu paru maupun kedua paru, yang akan mengganggu penyerapan oksigen, sehingga menimbulkan kesulitan bernafas.
EPIDEMIOLOGI
Setiap tahun, lebih dari 2 juta anak meninggal karena pneumonia, berarti 1 dari 5 orang balita meninggal di dunia.
Menurut laporan WHO, lebih dari 50% kasus pneumonia berada di Asia Tenggara dan Sub-Sahara Afrika.
Pada penelitian kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007, pneumonia menduduki tempat ke 2 sebagai penyebab kematian bayi dan balita setelah diare.
Bronkopneumonia sering terjadi pada bayi dan anak kecil.
DEFENISI
Bronkopneumonia adalah peradangan
akut parenkim paru – paru yang berasal dari suatu infeksi
yang biasanya dimulai dengan
infeksi bronkus/bronkiolus, kemudian meluas ke alveolus sekitarnya
(descending infection)
BRONKOPNEUMONIA
Bercak-bercak infiltrat yang terbentuk adalah bercak-bercak yang difus, mengikuti pembagian dan penyebaran bronkus dan ditandai dengan adanya daerah-daerah konsolidasi terbatas yang mengelilingi saluran-saluran nafas yang lebih kecil.
KLASIFIKASI PNEUMONIA
Berdasarkan Sumber
Infeksi • Pneumonia yg didapat di masyarakat (Community-acquired pn.)
• Pneumonia yg didapat di
RS (Hospital-acquired pn. )
• Pneumonia aspirasi
• Pne. Immunocompr. host
Berdasarkan Kuman
penyebab
• Pneum. bakterial
• Pneum. atipikal
• Pneum. ok virus
• Pneum. ok jamur / patogen lainnya
Berdasarkan Predileksi / tempat
infeksi
• Pneumonia lobaris
(lobar pneumonia)
• Bronchopneumonia
• Pneum interstisial
(interstisial pneumonia)
MO Penyebab Berdasarkan Usia• Lahir – 21 hari
– Streptococcus group BStreptococcus group B– E. colliE. colli– Listeria monocytogenesListeria monocytogenes
• 3 minggu – 3 bulan– Chlamydia trachomatis– Streptococcus Streptococcus
pneumoniapneumonia– Virus AdenoVirus Adeno– Virus InfluenzaVirus Influenza– Virus Parainfluenza 1,2,3Virus Parainfluenza 1,2,3– Respiratory Synctial Respiratory Synctial
virus (RSV)virus (RSV)
• 4 bulan – 5 tahun– Chlamydia pneumoniaeChlamydia pneumoniae– Mycoplasma pneumoniaeMycoplasma pneumoniae– Streptococcus
pneumoniae– Haemophillus
influenzae– Virus Adeno– Virus Influenza– Virus Parainfluenza– Virus Rino– RSV
• 5 tahun – remaja– Mycoplasma pneumoniaeMycoplasma pneumoniae– Chlamydia pneumoniae– Streptococcus
pneumoniae
FAKTOR NON INFEKSI
Bronkopneumonia Hidrokarbon Terjadi oleh karena aspirasi
selama penelanan muntah atau
sonde lambung (zat hidrokarbon seperti : minyak
tanah, bensin dan pelitur)
Bronkopneumonia Lipoid Terjadi akibat
pemasukan obat yang mengandung minyak secara intranasal, menganggu mekanisme menelan, pemberian makanan
PEMBAGIAN PNEUMONIA SECARA HISTOPATOLOGIS
Lobaris Nekrotisasi Lobular Interstisiel
http://www.icyou.com/topics/lungs/histopathology-lung-bronchopneumonia
16
APA SAJA YANG DAPAT MELEMAHKAN SISTIM PERTAHANAN SALURAN PERNAPASAN TERSEBUT ?
Daya tahan tubuh yang menurun Malnutrisi energi protein (MEP) Penyakit menahun Faktor iatrogenik ; trauma paru Anestesia Aspirasi Pengobatan antibiotika yang tidak adekuat
SISTEM PERTAHANAN SALURAN PERNAPASAN
Susunan anatomis rongga hidung
Jaringan limfoid di naso-oro-faring
Bulu getar yang meliputi sebagian besar epitel traktus respiratorius dan sekret liat yang dikeluarkan oleh sel sel epitel tersebut
Refleks batuk
Refleks epiglotis yang mencegah terjadinya aspirasi sekret yang terinfeksi
Drainase sistem limfatik dan fungsi menyaring kelenjar limfe regional
Fagositosis , aksi enzimatik dan respons imunohumoral terutama dari imunoglobulin A ( IgA )
1. stadium kongesti
2. Stadium hepatisasi merah
3. Stadium hepatiasi kelabu
4. Stadium resolusi
kapiler melebar & kongesti
Lobus padat, warna menjadi merah dan pada perabaan seperti hepar
lobus masih tetap padat & warna pucat kelabu
eksudat berkurang
PATOFISIOLOGI
Proses peradangan yang terjadi di paru – paru meliputi 4 stadium yaitu :
MANIFESTASI GEJALA KLINIK
Demam (39 – 40°C) Kejang Gelisah Dispnu Pernapasan cuping hidung Sianosis disekitar hidung dan mulut Muntah dan diare Batuk berdahak
GAMBARAN KLINIS
Hidung tersumbat Rewel/irritabel Nasu makan kurang Demam (39°C) Gelisah Distress pernapasan
(grunting,pernapasan cuping hidung, retraksi supraklavikuler,interkostal dan subkostal, takikardi, takipnu)
Demam Menggigil Gelisah Pernapasan cepat Batuk Sianosis sekitar
mulut
Pada Bayi Pada anak - remaja
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi : retraksi otot epigastrik, interkostal, suprasternal
Palpasi : vocal fremitus suara melemah
Perkusi : redup Auskultasi : bunyi bronkial, crakles (ronki
basah nyaring halus atau sedang) +/+, wheezing -/-,
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan bila ditemukan 3 dari 5 gejala
klinis berikut: TRIAS BRONKOPNEUMONIA:
1. Sesak napas disertai dengan pernapasan cuping hidung dan retraksi dinding dada.
2. Demam dengan suhu 39-40oC3. Ronkhi basah, halus, nyaring (crackles)
Gambaran darah menunjukkan leukositosis, biasanya 15.000-40.000/mm3 dengan pergeseran ke kiri dan peningkatan LED.
Foto thoraks menunjukkan gambaran infiltrat difus.
Sectish Theodore C, Prober Charles G. Nelson Textbook of Pediatrics : “Pneumonia”. Edisi ke-17. Saunders. 2004.
PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah perifer
lengkap AGD Urin lengkap Pemeriksaan
sputum Kultur darah Serologi Biakan kuman Uji resistensi Foto thoraks Tes mantoux
FOTO THORAKS
Bronkopneumonia ditandai dengan gambaran difus merata pada kedua paru, berupa bercak-bercak infiltrat yang dapat meluas hingga daerah perifer paru, disertai dengan peningkatan corakan peribronkial.http://emedicine.org/bronchopneumonia/radiology.html
DIAGNOSIS BANDING
Bronkiolitis Hanya pada penderita usia < 2 tahun Disebabkan oleh virus, tersering adalah
respiratory synctial virus. Perjalanan singkat (48-72 jam) Gambaran klinis tanpa disertai kenaikan suhu
atau hanya subfebris, sesak napas disertai serangan batuk, pada pemeriksaan terdapat suara perkusi hipersonor, ekspirium memanjang disertai dengan mengi (wheezing).
Asma Bronkial TBC Paru
http://emedicine.org/bronchopneumonia/radiology.html
PATOGEN PENYEBAB PNEUMONIA PADA ANAK BERVARIASI TERGANTUNG :
Usia Status imunologis Kondisi lingkungan (epidemiologi
setempat, polusi udara) Status imunisasi Faktor pejamu (penyakit penyerta,
malnutrisi)
PROGNOSIS
pemberian antibiotik yang tepat dan adekuat maka mortalitas dapat dturunkan.
Anak dengan malnutrisi energi protein dan pengobatan yang terlambat menunjukkan mortalitas yang tinggi
KOMPLIKASI
Empiema torasis Perikarditis purulenta Pneumotoraks Infeksi ekstrapulmoner seperti
meningitis purulenta Miokarditis
PENCEGAHAN
Personal hygine Menggunakan masker Penyuluhan kepada
masyarakat Vaksinasi
Vaksinasi campak Vaksinasi Hib Vaksinasi
pneumococcus Vaksinasi DTP
PENATALAKSANAAN
Antibiotik merupakan drug of choice untuk kuman yang dicurigai
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan terapi : Kuman yang dicurigai atas dasar klinis,
etiologis dan epidemiologis Berat ringannya penyakit Riwayat pengobatan sebelumnya serta
respon klinis Ada / tidaknya penyakit yang mendasari
Antibiotika yang dianjurkan untuk pengobatan adalah kotrikomoksasol dan amoksisilin
Polifarmasi terdiri dari Penisilin 50.000 U/ kgBB/hari ditambah Chloramphenicol 50-75 mg/kgBB/hari atau dengan antibiotik spektrum luas (misalnya: Ampisilin 100 mg/kgBB/hari).
Pemberian O2 2-4 liter/menit (nasal) Pemberian cairan dan kalori yang cukup (bila
perlu perinfus). Infus dekstrose 10% : NaCl 0,9% = 3:1+KCl meq/500 cc cairan. Jumlah cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu, status dehidrasi
KESIMPULAN
Berdasarkan pembagian pneumonia secara anatomi, bronkopneumonia merupakan pneumonia lobularis.
Bronkopneumonia merupakan peradangan pada paru dimana proses peradangannya ini menyebar membentuk bercak-bercak infiltrat yang berlokasi di alveoli paru dan dapat pula melibatkan bronkiolus terminal.
KESIMPULAN
Bronkopneumonia lebih sering menyerang bayi dan anak. Hal ini dikarenakan respon imunitas mereka masih belum berkembang dengan baik.
Tercatat bakteri sebagai penyebab tersering bronkopneumonia pada bayi dan anak yaitu Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae type B.
KESIMPULAN
Diagnosis ditegakkan bila ditemukan 3 dari 5 gejala
klinis berikut: TRIAS BRONKOPNEUMONIA:
1. Sesak napas disertai dengan pernapasan cuping hidung dan retraksi dinding dada.
2. Demam dengan suhu 39-40oC3. Ronkhi basah, halus, nyaring (crackles)
Gambaran darah menunjukkan leukositosis, biasanya 15.000 - 40.000/mm3 dengan pergeseran ke kiri dan peningkatan LED.
Foto thoraks menunjukkan gambaran infiltrat difus.
KESIMPULAN
Patofisiologi pneumonia berdasarkan urutan stadiumnya, yaitu:1. Stadium kongestif2. Stadium hepatisasi merah3. Stadium hepatisasi kelabu4. Stadium reolusi
Antibiotik yang diberikan sedini mungkin, dapat memotong perjalanan penyakit sehingga stadium khas yang telah diuraikan sebelumnya tidak terjadi.
DAFTAR PUSTAKA Kartasasmita CB. September 2010. Pneumonia Pembunuh Balita, Ka Divisi
Respirologi Departemen Kesehatan Anak, FK Padjajaran Indonesia. PhD disertation Catholic University of Leuven, Faculty of Medicine.
Sectish TC, Prober CG. Pneumonia. Dalam: Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi ke-18. Philadelphia: WB Saunders 2008
Rahajoe,et al. 2012. Pneumonia. Buku Ajar Respirologi Anak Edisi Pertama. Jakarta : Badan Penerbit IDAI
Konsensus pneumonia. Diunduh dari www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-pneumoniakom/...
Warsa UC. Streptococcus Pneumoniae. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi. Jakarta. Badan Penerbit Binarupa Aksara.
Pudjiadi,et al. 2010. Pneumonia.Pedoman Pelayanan Medis Jilid 1. Jakarta. Badan Penerbit IDAI
Unicef/WHO. 2006. Penumonia The Forgotten Killer of Children Ranuh I.G.N. Suyitno Hariyono, dkk. Pedoman Imunisasi di
Indonesia. Pengurus pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta 2012