BAB I. PENDAHULUANSampai tiga-empat dekadeyanglalu, penentuansaat kematian relatif sederana. Sese!rang yang suda"erenti "ernafas, tidak tera"a denyut #antungnya,dinyatakan mati $%a&!"alis, '(()*. Namun dengankema#uan tekn!l!gi medis se#ak "e"erapa pulu taunterakir ini, saat ini fungsi +ital dapat dipertaankanse&ara ,"uatan-, meskipun fungsi!tak tela "erenti.Hal terse"ut pada akirnya "erimplikasi teradapde.nisi kematian se&ara medis, yang kemudianmemun&ulkan suatu k!nsep kematian "atang !takse"agai penanda kematian. /ematian dide.nisikanse"agai ilangnya fungsi !tak $0i#di&ks, 122'*. Brain death, atau dalam "aasa Ind!nesia dise"utmati !takatau mati "atang !tak,meliputi inggasekitar 324 dari semua kasusdi H!ngk!ng, dan 524dari mati !tak diaki"atkan !le perdaraan intrakranial.Sisanya dise"a"kan !le tum!r dan infeksi $6unter etal.,12''*,Di Amerika, penye"a"utamabraindeathadala&edera kepala danperdaraansu"ara&n!id.Batang !tak dapat mengalami&edera !le lesiprimerataupun karena peningkatan tekanan padak!mpartemen supratent!rial atau infratent!rial yang12mempengarui suplai dara atau integritas struktur!tak. 7edera ip!ksia le"i mempengarui k!rteks daripada "atang !tak $La8ar et al., 122'*/riteriauntukBraindeathataumati !taksendiri"ere+!lusi seiring 9aktu. Pada taun '()(, :!llaret dan6!ul!nmemperkenalkanistila,irreversiblecoma- ,untukmendeskripsikankeadaandari 1;!rangpasienyang "erada dalam k!ndisi k!ma, keilangankesadaran, re