Download - Blok Bakteriologi 1a

Transcript
  • MIKROBIOLOGI Irma suswati*

  • MIKROBIOLOGITujuan pemeriksaan di Lab Mikrobiologi : mengidentifikasi kuman penyebab suatu penyakit infeksiSpesimen bahan yang akan diperiksa dan diambil sesuai gejala klinis yang diderita seorang pasien. dapat mewakili kuman penyebab penyakit infeksi.berupa pus/sekret, darah, urin, sputum/dahak, feces, cairan cerebrospinal, cairan rongga dada, cairan sendi, hapusan hidung, tenggorok, rectum, vagina, ulkus/luka, dan lainnya*

  • MIROBIOLOGITata Laksana PemeriksaanSediaan Langsung (direct smear) dan pewarnaanKultur (perbenihan kuman)Reaksi biokimiaTes Kepekaan kuman terhadap antibiotika/antimikrobaReaksi serologisTes Virulensi/ keganasan kuman *

  • BAKTERIOLOGI*

  • BAKTERIOLOGISTRUKTURDinding sel : peptidoglikan, asam teikoat, asam lipoteikoat, lipopolisakaridaPili/fimbriaeFlagelaKapsulEndospora

    *

  • BAKTERIOLOGIPATOGENESIS : bakteri menghindar dari sistem imun hostKomponen struktur m/ kapsul ProteinEnzimVariasi genetikIntrasel Endotoksin

    *

  • Struktur genom bakteri* Segmen deoxyribonucleic acid (DNA) yang menyandi produk fungsional (genetic determinant) dan molekul proteinGen tersebut terdapat dalam kromosom

  • DNADNA molekul terbuat dua strands, terpilin dan disebut double helix. Mata rantai strand disebut basa. DNA

  • *

  • *

  • MUTASI BAKTERIPerubahan pada gen morfologi/ biokimiaMelindungi terhadap seleksi alamDapat terjadi secara spontanDapat diturunkan ke generasi berikutnyaDapat kembali ke bentuk semula BACK MUTATION

  • Transfer Gen Pada Bakteri*

    TRANSFORMATIONTRANSDUCTIONCONJUGATION

    HARUS ADA SEL DONOR & SEL RESIPIEN

  • *TRANSFORMASISel Donor lisis mengeluarkan DNASel Resipien mengambil DNA terlarut yang dilepaskan oleh sel donor

  • *TRANSFORMASI

  • *TRANSDUKSIPemindahan materi genetik dari suatu kuman ke kuman yang lain dengan perantara bacteriophage

  • *CONJUGASIPerlu kontak antara 2 sel sex piliSel donor (F+), sel resepien (F-)F+ (F factor) merupakan plasmid dapat ditransferJika F factor integrasi dalam kromosom HFr (high frequency of recombinant)

  • *BAKTERI GRAM POSITIFTahan asamMycobacterium tuberculosisMycobacterium lepraeClostridium difficile

  • BAKTERI GRAM POSITIFBENTUK KOKUS*

  • STAPHYLOCOCCUS*Family : MicrococcaceaeGenus : StaphylococcusSpesies : S. aureus S. epidermidis S. saprophyticus, dllAtas dasar pigmen : S. aureus S. albus S. citreus

  • STAPHYLOCOCCUSMORFOLOGI DAN PEWARNAAN :- Bentuk spheris atau kokus- Bergerombol spt buah anggur- Gram positif- 0,4 1,2 m - Gerak (-)- Spora (-), Kapsul (+) yg virulentSIFAT :- Aerob/Fakultatif anaerob- Test katalase (+)- Tahan hidup dalam lingkungan konsentrasi garam tinggi misal NaCL 10 %*

  • STAPHYLOCOCCUSPERBENIHAN 1. Tumbuh pada medium sederhana: NAP (pigmen)2. BAP : virulent (zona hemolisa)3. Isolasi primer : perlu medium yangmengandung garam NaCl konsentrasi tinggi (Mannitol Salt Agar)4. Suhu optimum 28 380C, pH opt 7,5*

  • STAPHYLOCOCCUSREAKSI BIOKIMIADapat meragikan gula-gula sederhanaMereduksi nitrat menjadi nitritS. aureus meragikan manitol : Mannitol Salt Agar (MSA)STRUKTUR Ag- Polisakarida A & B- Protein A : S. aureus mengikat Fc molekul IgG reaksi aglutinasi*

  • STAPHYLOCOCCUSMETABOLIT BAKTERI : Staphylococcal ToxinsEksotoxinExfoliative toxinmenyebabkan Staphylococal scalded skin syndrom (SSSS)EnterotoksinMenyebabkan keracunan makanan Toxic Shock Syndrome Toxin (TSS)Sindrom klinik : febris, ruam kulit : desquamasi, hipotensi, syok dan terjadi kerusakan organ yang multiple Super Ag menyebabkan stimulasi sel imunokompeten dalam jumlah besar *

  • STAPHYLOCOCCUSStaphylococcal non toxin - Koagulase : penggumpalan pada plasma (virulensi) - Katalase : mengubah H202 H2O + O2 - Hialuronidase spreading factor - Staphylokinase - Protease - Lipase - Fosfatase - DNAse*

  • STAPHYLOCOCCUSRESISTENSIStaphylococcus paling resisten terhadap bahan-bahan kimia Terhadap obat : Strain Penicillin Resisten Staphylococcus aureus (PRSA)Strain Methicillin Resisten Staphylococcus aureus (MRSA)

    *

  • STAPHYLOCOCCUS*GEJALA KLINISenterocolitis, staphylococcus food poisoning

  • *STAPHYLOCOCCUSStaphylococcus scalded skin syndromeToxic shock syndrome

  • STAPHYLOCOCCUSStaphylococcus epidermidis- Normal flora kulit- Endocarditis Staphylococcus saprophiticusPenyebab UTI*

  • *DIAGNOSASpesimen sesuai dengan gx klinisPewarnaan Gram Kultur : MSA, NAP, BAP Uji Identifikasi : tes Katalase +Uji Patogenitas :Uji Koagulase + Uji DNase +Uji Fermentasi manitol +Uji Kepekaan antimikrobaSTAPHYLOCOCCUS

  • STAPHYLOCOCCUSTERAPIPenicillin dan derivatnya, Methycillin (PRSA)Vancomycin atau kombinasi sulfa & minocycline/rifampin (MRSA)Vaksin : StaphVAX diberikan pada penderita penyakit ginjal stadium akhir (Pebruari 2002) Kontrol : tindakan aseptis*

  • STREPTOCOCCUS*Family : StreptococcaceaeGenus : StreptococcusSpesies : S. pyogenous S. agalactiae S. pneumoniae S. bovis S. fecalis, dll

  • STREPTOCOCCUSKLASIFIKASIBrown : Hemolisa BAP- Hemolisa (partial) : zona kehijauan- Hemolisa (complete) : zona terang- Hemolisa : non hemolitikLancefield : C karbohidrat : group A V, kecuali I dan JGriffith : Protein permukaan M, T, R; (virulen M)Kebutuhan oksigen : fakultatif anaerob dan obligate anaerobBergeys Manual : Sifat Biologis : Pyogenes group, Viridans group, Enterococcus, Lactic streptococci*

  • STREPTOCOCCUSMORFOLOGI DAN PEWARNAAN :Bentuk kokusTersusun spt rantaiGram positifGerak (-)Spora (-), Kapsul (+) pada beberapa spesiesSIFAT :Fakultatif anaerob/obligate anaerobTest katalase (-)*

  • STREPTOCOCCUSPERBENIHANTumbuh baik pada enriched medium ; BAPSuhu 370C, pH opt 7,4 7,6STRUKTUR Ag :Karbohidrat CProtein M, T, R (M Protein berperan pada patogenesis demam rematik)Polisakarida kapsulLipoteichoic acid*

  • STREPTOCOCCUSHemolisin Streptolisin O (SLO) : tidak stabil thd oksigen, menyebabkan hemolisa total.Streptolisin S (SLS) : stabil thd oksigen menyebabkan hemolisa disekitar koloniToksin pirogenik (eritrogenik) streptococcal toxic shock syndrome & scarlet feverDeoxyribonuclease (DNAse)Hyaluronidase spreading factorStreptokinaseStreptococcal proteinaseDPNase (Diphosphoridin nucleotidase)*

  • *Streptococcus pyogenes (Streptococcus hemolisa group A) Bersifat patogen pada manusiaTempat mulut, hidung, tenggorokan dan traktus respiratoriusStreptococcus agalactiae(Streptococcus hemolisa group B)Gastrointestinal tract bag bawah dan genitourinary tract Klinis : demam nifas, sepsis, infeksi saluran kencing saat hamilIdentifikasi CAMP testSTREPTOCOCCUS

  • STREPTOCOCCUSViridans StreptococcusBAP : hemolisa, hemolisa Oropharynx, gastrointestinal tract, genitourinary tractKlinis : caries gigi, acut dan sub-acut bacterial endokarditis, infeksi intraabdominal suppurative*

  • STREPTOCOCCUS*streptococcal sore throatGEJALA KLINISRheumatic fever sequelae yang menyebabkan kerusakan otot dan katup jantung. Streptococcus group A cross reaction dengan jaringan jantung. Terjadi 1 4 minggu setelah infeksi (biasanya streptococcus sore throat)Gejala : demam, pankarditis, poartritis, dan dapat terjadi serangan ulang yang lebih parahGlomerulonefritis disebabkan oleh group A nefritogenik (M12, 4, 2, 49) yang menyerang kulit. Diawali dengan terjadinya deposit kompleks Ag-Ab pada membran basalis glomeruli

  • *STREPTOCOCCUSErysipelasScarlet fever

  • STREPTOCOCCUSDIAGNOSASpesimen sesuai dengan gx klinisHapusan GramKultur : BAP hemolisaUji Identifikasi : tes Katalase (-)Bacitrasin 0,04 U (Streptococcus hemolitikus group A)Test serologis : Group spesific karbohidrat CM proteinTiter ASO (reumatic fever, acut glomerulonefritis)*

  • *TERAPIObat pilihan : penicilline, tetracyclin, chloramphenicol, erytromycin, cephalosporin jika alergi thd penicillinePencegahan : Eradikasi kuman

    STREPTOCOCCUS

  • Streptococcus pneumoniaeMORFOLOGI DAN PEWARNAAN :Bentuk kokus, Berpasangan (diplococcus)Gram positif, pada kultur tua mudah gram negatif Gerak (-)Spora (-), Kapsul (+) pada spesies yg virulenSIFAT :Fakultatif anaerobIsolasi primer CO2 5 10 % *

  • Streptococcus pneumoniaePERBENIHANBAP : HEMOLISACAP lebih baikKoloni : bulat, kecil, permukaan rata, transparan tepi meninggiBentuk Koloni : Mukoid, Smooth, RoughpH opt 7,8SIFAT BIOKIMIAMeragikan gula-gula dengan membentuk gas dan inulin juga meragikan karbohidrat*

  • Streptococcus pneumoniaeRESISTENSI :Sputum kering & terlindung dpt hidup berbulan-bulanMedium biasa mati bbrp harit 500C mati 1 jamPhenol & antiseptic biasa matiSulfonamide cepat resisten*

  • Streptococcus pneumoniaeKLINISPneumococcal pneumonia, ttp jarang sbg infeksi primerFaktor predisposisi :Kondisi abnormal sal napas m/ obstruksi, alergiAlkohol/intoksikasi obatMalnutrisiDiabetes melitusKel. jantung, kel. paruSickle sel anemia, dll*

  • Streptococcus pneumoniaeGejala : mendadak, demam tinggi, batuk dengan rusty/bloody sputumKomplikasi : meningitis, OMP (otitis media purulenta), empiema, endokarditis, artritis dll

    *

  • Streptococcus pneumoniaeDIAGNOSASpesimen tgt gx klinikHapusan gramBAP : hemolisaReaksi biokimiawi : uji katalase (-) Identifikasi : membedakan dng hemolisa lain (group viridans)Quellung reaktion (Ag spesifik polisakharida pada kapsul)Bile solubility testFermentasi inulinUji optochinMouse virulensi test*

  • *

  • Streptococcus pneumoniaeTERAPIObat pilihan : penicillinMudah resisten : tetracyclin. sulfonamideVaksinasi (killed vaccine)Pencegahan : hindari kontak dan faktor predisposisi

    *

  • ENTEROCOCCUS*Enterococcus Group DEnterococcus faecalis = Streptococcus faecalisInfeksi nosokomial Resisten terhadap antibiotikaDiagnosis : resisten optochin test

  • Peptostreptococcus Obligat anaerobMenghasilkan asam laktat NF pada GIT dan traktus genitalisSering menimbulkan berbagai infeksiInfeksi Pleuropulmonary*

  • BAKTERI GRAM POSITIFBATANG SPORA/NON SPORA TAHAN ASAM*

  • Clostridium tetani*MORFOLOGI :- Batang gram (+)- Gerak (+), Spora (+) terminal Drum Stick Appearence tersebar di tanah- Capsul (-)SIFAT PERBENIHAN :- Obligate an-aerob- t opt 370C- pH opt 7,4

  • Clostridium tetani*PATOGENESAM.O berkembang pada tempat infeksi eksotoksin : tetanospasmin neurotoxin local nerves blok release neurotransmitter postsynaptic inhibition kontraksi spasmodikGEJALALuka, luka bakar, umbilicus stump, tindakan operasiInkubasi beberapa hari beberapa mingguInkubasi < 4 hari tingkat kematian tinggi

  • Clostridium tetaniGEJALA KLINISLockjaw / trismus : kontraksi otot intermitten dekat lukaCarpers mouth/ tetanus neonatorumOpisthotonus : kekakuan tubuh dibagian punggung Kematian akibat spasmus otot pernafasan*A severe case of tetanus. muscles, back and legs are rigid muscle spasms can break bones can be fatal (e.g respiratory failure)

  • Clostridium tetani*TERAPIwound toiletpenicillin pengobatan spesifik: human TIG (tetanus Immune globulin), horse antitoxinobat curarelike (menghambat impuls syaraf pada neoromuscular jounction)Pengobatan non-spesifik : lingkungan gelap, sedasi, udara yang cukupPencegahanImunisasi DPTImunisasi pasif dengan TIG

  • Clostridium perfringens*MORFOLOGIBatang, Gram (+), Spora (+), berkapsulGerak (-)AerotolerantHemolysis BAP (b-hemolytic theta(q) toxin, a-hemolytic alpha(a) toxin) Nagler rxn; precipitation serum/ egg yolk media; a -toxin (phospholipase C) lecithinase "stormy" fermentation (coagulation) milk; lactose menjadi asam dan gas

  • Clostridium perfringens*PATHOGENESAPathogenic : cytolytic enzim dan eksotoxinC.perfringens type A : histotoxic (infeksi jaringan) dan enterotoxigenic (infeksi gastrointestinal = food poisoning)C.perfringens type C : necrotizing enteritisEksotoxin alpha toxin = lecithinase, rupture RBC, swelling, tissue destruction (histotoxic)Collagenase, hyaluronidase, DnaseFermentasi glukosa : gas

  • *BENTUK KLINISa. Gas gangrene (clostridial myositis/ myonecrosis)krepitasi (gas didalam jaringan subkutan)nekrosis (toksin )peningkatan permeabilitas kapiler syokhighly lethal (bakteriemi)edematous pada daerah infeksikulit : bronze discolorationeksudat : hitam cairClostridium perfringens

  • PENCEGAHAN & PENGOBATAN :surgical debridementPenicillin G dosisi tinggi/cephalosporinAntitoxin hyperbaric oxygen

    b. Clostridial cellulitisInfeksi clostridia pada lukaGas yang terbentuk (krepitus) >>,tetapi tidak ada pembengkakan dan tidak ada toksisitas gas gangreneKurang serius dibanding gas gangrene*Clostridium perfringens

  • *c. Clostridial endometritis = uterine infectionSeptic aborsi, gejala : nekrosis jaringan uterus septicemia nekrosis ekstensif, demam tinggi, hemolisis intravaskuler yang berlebihan hysterectomy & hemodialisis

    d. Enterotoxic food poisoningC.perfringens tipe A : acute food poisoningSymptoms; 8-12 jam, nausea, abdominal pain, diareInfeksi jika m.o 105/gPencegahan : good cooking hygiene, penyimpanan yang benar

    Clostridium perfringens

  • *e. Enteritis necroticansC.perfringens tipe C yang menghasilkan necrotizing toxinSymptoms: abdominal pain, vomiting, diare (sering blood diarrhea)Toxsin menyebabkan patchy necrosis intestinal obstructionClostridium perfringens

  • Clostridium botulinum*MORFOLOGI &Batang, Gram (+), spora subterminal, Motil (peritrichous flagella)Strik anaerobMenghasilkan eksotoxin, ada 8 tipe; A, B, C1, C2, D, E, F, G semua toksin merupakan neurotoxin kecuali C2Dosis lethal untuk manusia < 1ug

  • Clostridium botulinumPATOGENESAA-B toxin, target site neuromuscular junction (reseptor peripheral cholinergic nerve ending) menghambat presynaptic acetilkholin (eksitasi neurotransmitter) muscular/flaccid paralysisBENTUK KLINISa. Botulism/food poisoningInkubasi : 18 96 jamGx/ : mulut kering,konstipasi, mual, muntah, flaccid paralisis, paralisis otot oculer, farings, larings, retensi urin, otot pernafasan kematian *

  • Clostridium botulinumPENGOBATAN :Kumbah lambungMetronidazole/penicillin

    PENCEGAHAN :Proses pengalengan makanan yang benar (spora mati)Memasak makanan 1000C 10 menitKaleng (makanan) yang menggelembung dibuangVentilasi, antitoksin trivalent (A,B,E)*

  • Clostridium botulinumb. Infant botulism Pada bayi umut 8 minggu 8 bulanKontaminasi pada makanan & susu bayi multiplikasi pada colon bayi absorbsi toksinGx/ : paralisis flaccid akut (otot kepala, leher, wajah, tenggorokan s/d ekstremitas), kematian paralisis otot interkostal & diafragma, gagal jantung*

  • Clostridium difficile*Diidentifikasi sebagai penyebab PMC (pseudomembranous colitis) AAD (antimicrobic-assoclated diarrhea)Normal flora GIT berhubungan dengan pengobatan antibiotika kemoterapi : amplicillin, cephalosporins, clindamycin, antineoplasma2 toxin : toxin A (enterotoxin), toxin B (cytophatic)

  • Clostridium difficile*GEJALA KLINISDiare, kram, demam, inflamasi

    DIAGNOSA LAB. :Endoskopi ; menentukan PMCMikrobiologi & deteksi toksin

    PENGOBATAN :Penghentian pemberian antibotik-kemoterapiElektrolit Vancomycin atau metronidazol

  • Bacillus anthracis*Penyakit zoonosisMORFOLOGI- Batang Gram (+), spora (+), capsul (+), gerak (-)- Biakan bamboo appearancePERBENIHAN- tumbuh pada perbenihan biasa- t 12 450C, pH 7 7,4- BAP non hemolytic, koloni khas medusa head

  • Bacillus anthracis*PATOGENESA- primer pada binatang manusia sakit ok kontak- spora masuk mll kulit yg luka/ membran mucosa, perinhalasi (jarang) dan sal Cerna

    BENTUK KLINIS Cutaneus anthrax - mll luka pada kulit- 95 % kasus anthrax- gx : inkubasi (2 5 hari) papula, vesikula black eschar yg dikelilingi gelatinous edema

  • Bacillus anthracis*2. Pulmonary anthrax (woolsorters disease)- mll inhalasi- gx : panas, malaise, myalgia, batuk non produktif, dyspnea, sakit pada rongga dada, necrosis hemoragik3. Gastrointestinal anthrax- mll makanan- gx : cholera like gastroenteritis, abdominal pain, demam, nausea, vomiting, diare, perdarahan GIT

  • Bacillus anthracis*DIAGNOSA- spesimen = gx klinis- direct smear- kultur- serologis : test Ascoli

    TERAPI :- penicillin, tetracycline- antiserum : antitoksin

  • Bacillus anthracis*PREVENSI :- binatang yg mati ok anthrax dibakar/ dikubur yg dalam- sterilisasi/disinfeksi bahan yg tercemar- memakai baju pelindung, masker, sarung tangan- immunisasi aktif pd binatang

  • Corynebacterium diphtheriaeMORFOLOGIBatang, gram (+), spora (-), gerak (-)Susunan khas membentuk huruf V, Y, L tulisan cinaVolutine granule metakromatis babes ernst bodies perlu pewarnaan metakhromatis : Neisser, albert, loeffler methylene blue

    *

  • Corynebacterium diphtheriaePERBENIHANAerobT 37 0C, pH : 7,2 7,8Dapat tumbuh pada medium biasaIsolasi primer : media PAI (coagulated egg), media Loeffler (coagulated serum)Media selektif : Tellurite blood agarSIFAT BAKTERITahan terhadap penyinaran, pengeringan dan pendinginanAir mendidih mati dalam 1 menit, 58 0C mati dalam 10 menitMudah mati desinfektans*

  • Corynebacterium diphtheriaeTEST VIRULENSIInvitro test : gel diffusion test : elek ouchterlony, tissu culture testInvivo : binatang marmut

    BENTUK KlinikMerupakan penyakit endemikIncidens tertinggi umur 2 5 thSumber basil virulen pada hidung dan tenggorokanPenularan : kontak langsung, perinhalasi

    *

  • Corynebacterium diphtheriae*Bentuk klinikGejala yg ditimbulkan akibat toxin (eksotoksin) kuman tetap berada dijalan masuk -- toksemiaMembuat beslag pseudomembranGejala klinis masa inkubasi 2 7 hr

  • Corynebacterium diphtheriae*DIAGNOSA LAB :Spesimen : usapan/swab tenggorokDirect smearPembiakanTest virulensiPENGOBATANADS : antitoksinKuman : penicillin

  • Corynebacterium diphtheriaePENCEGAHANPengobatan thd karierImmunisasiIsolasi penderitaKOMPLIKASIAlat pernapasan : obstruksi, atelektasis, BPCVS : peripheral vascular collapsTract UG : degenerasi epitel ginjalSaraf : paralisis palatum mole (mg I/II), otot mata (mg III), umum (mg IV), n. prenicus*

  • Corynebacterium diphtheriae*Schick testMengetahui status imunitas terhadap toxin kuman diphtheriToxin 1/50 MLD 0,1 ml intracutan, lengan kontrol toxin yg dipanaskan 60 0C 30 mntReaksi terjadi stl 24 36 jam, (+) : inflamasi tidak punya kekebalan, (-) kebalikannya

  • Listeria monocytogenesGram-positive beta-hemolytic bacillusAerobic and facultatively anaerobicMotile, non-spore-formingBacteremia and sepsisCNS listeriosis (meningitis, meningoencephalitis, cerebritis, brainstem encephalitis, and brain or spinal abscess)Spontaneous abortion, StillbirthTransmisi : Ingestion : kontaminasi makananTransplasenta Terapi Penicillin/ampicillin*

  • Lactobacillus sppNF pada mulut, urogenital dan GITPredominan flora pada vaginaBerbentuk batang bengkok, gram (+), motilDihubungkan dengan vaginitis bakteri (non-spesific vaginitis)Bifidobacterium dentium : sering berperan didalam infeksi*

  • Mycobacteria TAKSONOMIOrdo: ActinomycetalesFamili: MycobacteriaceaeGenus: MycobacteriumSpesies : M. tuberculosa (Strict pathogens) M. leprae (Strict pathogens) M. bovis (Strict pathogens) M. avium M. marianum M. kansasi M. fortuitum M. scrofulaceum dll.*

  • Mycobacterium tuberculosaMerupakan penyebab tuberculosisFaktor penyebab meningkatnya tbc :Drug abuseHIV AIDSMalnutrisiImunsupresiDiabetes melitusSosial ekonomi yg jelekLingkungan kumuhDaerah industri*

  • Mycobacterium tuberculosa*Morfologi :BatangGram (+)Gerak (-)Spora(-)Capsul (-)Tahan asam : dinding sel mengandung asam mycolic - waxy

  • Mycobacterium tuberculosa*Perbenihan :Tumbuh pada medium perbenihan biasaObligat aerobt opt 370 C, pH 6 7,6Waktu inkubasi : 10-14 hari, paling lama 4-8 minggu, rapid grower kurang 7 hrDinding sel bersifat hidrofobik (tumbuh pada permukaan media)

  • Mycobacterium tuberculosaResistansi/tahan :Asam, basaBahan kimia (5% phenol)Panas Sinar matahari, kuman yang berada dalam sputum/dahakLangsung 20 30 jamTerlindung 6 8 bulanButir sputum (droplets) infeksius 8 10 hari*

  • *

  • *

  • Mycobacterium tuberculosa*Primary TBPerinhalasi (droplets), masuk alveoli di phagocyt oleh macrophages, multiply intracellularly, mild fever3-4 weeks - cell mediated response - monocytes migrate - tuberculesTubercle = TB, macrophages, fibroblasts, lymphocytes dan neutrophilsNecrosis of tubercle = calcificationTuberculin reaction

  • Mycobacterium tuberculosa*Secondary TB Tubercles menyebar bronchiolus batuk, sputum darah, fever, anorexia, BB turun, extreme fatigue, night sweats, chest pain wasting of bodyExtrapulmonary - lymph nodes, kidneys, long bones, genital tract, brain, meninges

  • Mycobacterium tuberculosa*DIAGNOSE TBMantoux test /uji tuberculin : memory T cellsMengetahui seseorang terinfeksi tuberculosisOT (old tuberculine)/PPD (purified protein derivative)Disuntikkan intrakutanDibaca 48 72 jam warna kemerahan dan (+) jika ada indurasi 10 mm, 5 mm meragukan, (-) tidak ada indurasi

  • Mycobacterium tuberculosaUji tuberculinTuberculin (+)Orang sehat punya daya tahanOrang sakit penderita TBCPernah divaksinasiTuberculin (-)Belum pernah kontak dengan kuman MycobacteriumTidak memiliki daya tahan perlu divaksinasiTidak dapat menentukan ada tidaknya TB aktifAnergy TBC berat, Measles, Hodgkins, Sarcoidosis*

  • Mycobacterium tuberculosa*Thorax x-ray: tuberclesIdentifikasi/isolasi Mycobacterium tuberculosis dari sputum

  • Mycobacterium tuberculosaIdentifikasi/isolasiSpesimen tgt gx klinisDirect smear : tahan asam (Ziehl neelsen, kinyoun carbol fuschin, Tan thiam hok)PembiakanInokulasi pada hewan coba

    *

  • *

  • Mycobacterium tuberculosa*TERAPI :Isoniazid (INH), Rifampin, Pyrazinamide (PZA), Ethambutol, StreptomycinKombinasi obat (cocktail) selama 6-24 months

    PENCEGAHAN: Vaccine BCG (Bacille Calmet-Guerin) strain of M.bovis - 20-80% protective for several years

  • Mycobacterium bovis*Terinfeksi melalui makanan/minum susu menyebabkan gejala scrofula (pembesaran kelenjar leher/cervical), abdominal pain, dan skin lesionsTransmisi lembu (batuk) = pulmonary TB

    PENCEGAHAN PasteurisasiPemberantasan TBC pada ternak lembuVaccine BCG (Bacillus Calmette Guerin) is a Mycobacterium bovis strain

  • Mycobacterium leprae*Merupakan penyebab penyakit : Lepra/ Leprosy/Morbus HansenMorfologi :BatangGram (+)Gerak (-)Spora (-)susunan khas disebut Globi atau Packet of CigarsBasil tahan asamTidak dapat dibiakkan secara in-vitroTidak memenuhi koch postulate

  • Mycobacterium lepraePembiakan dapat mempergunakanTelapak kaki tikus putihFibroblast (perbenihan jaringan)Armadillo (sejenis tikus) Strict parasite, slow growerLeprosy - chronic progressive disease skin and nerves - severe disfigurementTransmisi ? air borne Low infectivity - prolonged contact requiredSpectrum of clinical presentationsdependent on host parasite interactions

    *

  • Mycobacterium lepraeLepromin tesMerupakan uji imunologis Kegunaan:Mengetahui daya tahan hospes terhadap M.lepraeMembantu menegakkan diagnosis Mengetahui hasil pengobatan Menentukan prognosisHasil tes leprominTes lepromin (+):Tes lepromin (-):Daya tahan (+) Tidak ada daya tahan tubuhPrognosa baik Prognosa jelek

    *

  • Mycobacterium lepraeLOKASI KELAINANSaraf tepiKulitMokosa hidungOtot & tulangBENTUK KLINISLL (Lepromatous Leprosy)Borderline BL (Borderline Leprosy)BT (Borderlin Tuberculoid)TT (Tuberculoid Type)

    *TuberculoidBorderlineTuberculoid

    Borderline lepromatous

    Lepromatous

  • Mycobacterium lepraeLEPROMATOUS LEPROSY (LL)Ganas, infeksiusDaya tahan hospes rendah Lepromin test negatif (-)Pemeriksaan mikroskopis/ bakteriologis positif (+) ; GlobiPrognosa jelekMuka seperti singa (facies leonina) Mutilasi kerusakan kartilago muka dan tulangLesi kulit yang meluasKerusakan saraf perifer yang simetris dan anestesia

    *

  • Mycobacterium lepraeTUBERCULOID TYPE (TT)Daya tahan hospes baikLepromin test positif (+)Pemeriksaan mikroskopis/ bakteriologis negatifKerusakan saraf perifer Lesi kulit (sedikit)Kurang infeksiusPrognosa baik*

  • Mycobacterium lepraeDIAGNOSISKlinisLaboratorium Bahan pemeriksaan :Reitz serum (dari cuping telinga)Scraping lesi kulit (bercak makuloanaestetik)Scraping mukosa septum nasiDirect smear : pewarnaan tahan asamPembiakan : telapak kaki tikus putih*

  • Mycobacterium leprae*TREATMENT Dapsone (DDS)Rifampin dan dapsone untuk tuberculoidRifampin, dapsone dan clofazimine (2-10 years)

    PENCEGAHANCase findingIsolasi penderitaImunisasiTerapi kontak (anak) : DDS

  • *

    *