BIOREMEDIASI LIMBAH CAIR PT PETROKIMIA GRESIK DENGAN BAKTERI INDIGENOUS
Mohammad Muhibbul Ibad1509 100 009
Dosen Pembimbing:Dr.rer.nat. Ir. Maya Shovitri, M.SiMuhammad Ihwan Fahrurrazi, S.P., M.Si
TUGAS AKHIR - SB091358
JURUSAN BIOLOGIFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya 2013
kualitas air sangatpenting terkaitdengan pengelolaansumberdaya air.
PENDAHULUAN
Industri dan teknologi yang ada saat ini menghasilkan limbah yang menimbulkan masalah bagi lingkungan.
Limbah cair harus diperhatikan (Middlebrooks, 1979).
Industri pupuktermasuk jenis industriyang dapat melakukan penemaranpencemaran air.
Dampak negatif :1. bau dan rasa2. penurunan kadar oksigen3. kematian ikan dan efek
keracunan terhadaphewan dan manusia(Talahatu, 2004).
proses produksi butuh berbagai bahankimia serta material pertambanganseperti asam amonia, asam fosfat, danasam sulfat.
Masalah utama limbah cair PT Petrkomia Gresik adalah nilai fluktuatifpH yang relatif rendah (≤ pH 4).
Dampak nyata dari limbah tersebutterlihat dari vegetasi mangrove yang ada di pesisir lokasi limbah tersebutdibuang.
Pengolahan limbah cair PT Petrokimia Gresik menggunakan metode konvensional: fisika dan kimia.
Bioremediasi: upayapemulihan kondisilingkungan denganmenggunakan aktivitasbiologis mikroba untukmendegradasi danmenurunkan toksisitasdari berbagai senyawapencemar (Madigan et al, 2009).
Aplikasi teknologi ini telah terbukti dalammengatasi masalah pencemaran lingkungan yang ada, seperti;1. Pencemaran tumpahan minyak Amoco Cadiz di
pesisir Perancis (1978) (Atlas, 1995)2. Kecelakaan tanker minyak Exxon Valdez yang
mencemari 2000 km garis pantai di pesisirAlaska (1989) (Sugai et. al, 1997)
3. Degradasi bahan organik limbah cair nanas oleh bakteri indigen (Susanto, 2011)
4. Penetralan pH limbah cair nanas denganbioremediasi oleh bakteri indigen (susanto, 2011).
PERMASALAHAN• Apakah terdapat bakteri
indigenous dari limbah cair PT Petrokimia Gresik dapat menetralkan pH.
• Bagaimana kemampuan isolat bakteri tersebut baik secara individu maupun konsorsium, pada kondisi aerasi maupun non aerasi.
BATASAN MASALAH1. Isolat bakteri indigenous tidak
identifikasi dan karakterisasisecara biokimia
2. Parameter adalah pH3. Data DO, BOD, COD digunakan
sebagai pendukung
TUJUAN• Mendapatkan isolat bakteri
indigenous dari limbah cair PT Petrokimia Gresik yang berpotensi dalam menaikkan pH.
• Mengetahui kemampuan isolatbakteri tersebut dalam menetralkan pH baik secara individu maupun konsorsium dalam kondisi aerasi maupun non aerasi.
MANFAAT
Untuk mencari potensi bakteriindigenous dalam memperbaiki tingkat keasaman limbah cair PT Petrokimia Gresik
METODOLOGI
Penelitian ini di laksanakan pada tanggal 01 Desember 2012 hingga 28 Maret 2013 di Laboratorium Bioproses, Laboratorium tanah dan pupuk, serta laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi Pusat Riset PT Petrokimia Gresik.
Alat-alat:1. Elenmeyer2. cawan petri3. tabung reaksi4. jarum ose5. mikroskop cahaya6. Autoklaf7. Jerigen8. selang air9. Bunsen10. penutup karet11. aerator,12. beaker glass13. magnetic stirrer14. orbital shaker15. pH meter.
Bahan-bahan:1. medium kultur bakteri2. Alkohol3. minyak imersi4. larutan crystal blue5. larutan iodine6. aluminium foil7. Aquades8. Tisu9. Spirtus10. parafilm.
Pengambilan Limbah Cair
Isolasi danPurifikasi Bakteri IndigenousLimbah Cair
(Prescott, 2002)
Pour Platepada media
NA pH 3
StreakPlatepada
media NA
Dilakukan Uji Fungsi pada Media JNFB,
Pikovskaya, dan NA pH 3
Pembuata Konsorsium
Proses Aplikasi Bioremediasi dan Rancangan Penelitian
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan susunan sebagai berikut:1. Air limbah + Mikroba indegenous X12. Air limbah + Mikroba indegenous X23. Air limbah + Mikroba indegenous X34. Air limbah + Mikroba indegenous X45. Air limbah + Konsorsium mikroba indegenous6. Air limbah (kontrol)
Empat isolat tunggal bakteri potensi bioremediatordiberi nama dengan label X1, X2, X3 dan X4
limbah cair PT Petrokimia Gresik sebanyak 675 ml dimasukkan ke 36 Erlenmeyer 1 Liter
Isolat tunggal dan konsorsium dimasukkan 75 ml kedalamErlenmeyer
18 Erlenmeyerditutup dg karet, sedangkan 18 Erlenmeyer lain ditutup dg karet ygdimodifikasi dgaerasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL UJI ANTAGONIS
UJI KEMAMPUAN ISOLAT BAKTERI INDIGENOUS
3,38
5,23
7,34
7,84 7,88 7,97 7,98
3,38
7,01
7,838,05 8,15 8,18 8,20
3,38
5,88
6,95
7,60
8,06 8,15 8,17
3,38
6,36
7,42 7,557,87
8,17 8,21
3,38
5,48
7,56
8,11 8,13 8,22 8,23
3,38 3,39 3,39 3,39 3,40 3,40 3,41
3,003,253,503,754,004,254,504,755,005,255,505,756,006,256,506,757,007,257,507,758,008,258,50
0 Jam 12 Jam 24 Jam 36 Jam 48 Jam 60 Jam 72 Jam
Grafik Pengamatan pH Aerasi
X1 X2 X3 X4 Konsorsium Kontrol
Perlakuan 0 Jam 12 Jam 24 Jam 36 Jam 48 Jam 60 Jam 72 Jam
X1 3,38 5,23d 7,34a 7,84a 7,88bc 7,97b 7,98b
X2 3,38 7,01a 7,83a 8,05a 8,15a 8,18ab 8,20a
X3 3,38 5,88bc 6,95a 7,60a 8,06ab 8,15ab 8,17ab
X4 3,38 6,36b 7,42a 7,55a 7,87c 8,17ab 8,21a
Konsorsium 3,38 5,48cd 7,56a 8,11a 8,13a 8,22a 8,23a
Kontrol 3,38 3,39e 3,39b 3,39b 3,40d 3,40c 3,41c
3,38 3,44 3,53 3,633,92 3,99 4,06
3,38
3,814,13 4,24
5,38 5,43 5,50
3,38 3,40 3,43 3,493,76 3,89
4,37
3,38 3,45 3,573,78
4,41 4,49 4,62
3,38 3,49
3,86
4,23
5,34 5,46 5,58
3,38 3,38 3,39 3,39 3,39 3,39 3,39
3,003,253,503,754,004,254,504,755,005,255,505,756,006,256,506,757,007,257,507,758,008,258,50
0 Jam 12 Jam 24 Jam 36 Jam 48 Jam 60 Jam 72 Jam
Grafik Pengamatan pH Non-Aerasi
X1 X2 X3 X4 Konsorsium Kontrol
Perlakuan 0 Jam 12 Jam 24 Jam 36 Jam 48 Jam 60 Jam 72 Jam
X1 3,38 3,44ab 3,53c 3,63b 3,92bc 3,99bc 4,06bc
X2 3,38 3,81a 4,13a 4,24a 5,38a 5,43a 5,50a
X3 3,38 3,40ab 3,43c 3,49b 3,76bc 3,89bc 4,37bc
X4 3,38 3,45ab 3,57c 3,78b 4,41ab 4,49ab 4,62ab
Konsorsium 3,38 3,49ab 3,86b 4,23a 5,34a 5,46a 5,58a
Kontrol 3,38 3,38b 3,39c 3,39b 3,39c 3,39c 3,39c
KESIMPULAN DAN SARAN1. Terdapat bakteri indigenous pada
limbah cair PT Petrokimia Gresikyang berpotensi dalam menaikkan Ph
2. Bakteri yang paling unggul dalammenaikkan pH adalah bakteri X2(pelarut fosfat), serta kemampuantersebut terbukti lebih unggul denganmetode aerasi dibandingkan denganmetode non aerasi dalam menaikkanpH. Pada kondisi aerasi mampumenaikkan pH awal 3,38 hinggamenjadi pH akhir 8,20. Sedangkanpada kondisi non aerasi 5,50.
1. Penelitian ini membutuhkan penelitian lebihlanjut sebelum diimplementasikan dalamperusahaan dalam skala yang lebih besar
2. Penelitian tentang penentuan dosis3. Penelitian mengenai karakterisasi dan
identifikasi serta penggunaan isolat bakteri4. Parameter uji yang dikaji juga perlu
disesuaikan dengan batas emisi limbah cair5. Metode untuk mensuplai nutrient dan
mikroorganisme dalam bioremediasi in situperlu dikembangkan
6. Penelitian mengenai kajian dan analisisfinansial mengenai implementasibioremediasi juga perlu dilakukan sebelumteknik bioremediasi diterapkan di perusahaan.
Top Related