Download - Biokimia Darah Kelompok 2

Transcript
  • BIOKIMIA DARAHKELOMPOK 2:AHMAD NADHIF MOODUTO, FACHRI RAMADHANI, ISMAIL MALIKI, MOHAMAD SYARWAN MAMUASA, NURCHALISA PANIGORO, SITI MAUDYANTI KIYAI, YURNI MAKU

  • PENGERTIAN DARAHDarah adalah cairan yang ada pada manusia sebagai alat transportasi berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.Darah diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah oleh pemompaan jantung. Pada manusia, darah arteri membawa oksigen dari udara yang dihirup menuju jaringan tubuh, dan darah vena membawa karbondioksida sebagai sampah metabolisme sel dari jaringan menuju paru untuk dikeluarkan.

  • TERDAPAT SEPULUH FUNGSI UTAMA DARAH:Respirasi: transpor oksigen dari paru-paru ke jaringan dan karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru.Nutrisi: transpor nutrien yang diserap dari saluran cerna ke jaringan.Ekskresi: transpor sisa metabolisme dari jaringan ke ginjal, paru-paru, kulit, dan usus, untuk kemudian dikeluarkan dari tubuh.Mempertahankan keseimbangan asam-basa normal dalam tubuh.Pengaturan keseimbangan cairan: pertukaran air antara cairan di jaringan dan intravaskular.

  • Termoregulasi: mendistribusikan panas tubuh.Imunitas: pertahanan tubuh melalui mekanisme selular dan humoral.Koagulasi: penggumpalan (pembekuan) darah untuk mencegah kehilangan darah melalui luka.Transpor hormon.Transpor metabolit (hasil metabolisme).

  • KOMPOSISI DARAHSEL DARAH MERAHSEL DARAH PUTIHTROMBOSITPLASMA DARAH

  • 1. SEL DARAH MERAHEritrosit berbentuk cakram bikonkaf, berdiameter 7,5 m tak memiliki nukleus dan organel. Rentang hidup eritrosit adalah 120 hari. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia. Jumlah eritrosit normal adalah 4,7-6,1 juta untuk pria dan 4,2-5,4 juta untuk wanita.

  • 2. SEL DARAH PUTIH (LEUKOSIT)Sel darah putih (leukosit) atau White Blood Cell adlah sel yang membentuk komponen darah. Leukosit ini berfungsiuntuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari system kekebalan tubuh. Leukosit tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler.

  • 3. TROMBOSIT (KEPING DARAH)Keping darah adalah sel yang tidak mempunyai nucleus pada DNA-nya dengan bentuk tidak beraturan dan ukuran diameter 2-3 m yang merupakan fragmentasi dari megakariosit. Keping darah (trombosit) tersirkulasi dalam darah dan terlibat dalam mekanisme hemostatis tingkat sel dalam proses pembekuan darahdengan membentuk darah beku.

  • PLASMA DARAHPlasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan bewarna kuning yang menjadi medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup.55% dari jumlah atau volume darah merupakan plasma darah, 90% - air, 10% - albumin, globulin, fibrinogen, enzim, hormon, glukosa, asam amino, vitamin, O2, CO2, elektrolit, urea, dll.

  • BIOSINTESIS HEMEDAN KATABOLISME HEMEHeme adalah gugus prostetik yang terdiri dari atom besi yang terdapat di tengah-tengah cincin organik heterosiklik yang luas yang disebut porfirin. Tidak semua porfirin mengandung besi, tapi fraksi metalloprotein yang mengandung porfirin memiliki heme sebagai gugus protetiknya; ini kemudian dikenal sebagai hemoprotein.

  • Biosintesis heme dimulai di mitokondria melalui reaksi kondensasi antara suksinil-KoA yang berasal dari siklus asam sitrat dan asam amino glisin. Reaksi ini memerlukan piridoksal fosfat untuk mengaktivasi glisin, diduga piridoksal bereaksi dengan glisin membentuk basa Shiff, di mana karbon alfa glisin dapat bergabung dengan karbon karbosil suksinat membentuk -amino--ketoadipat yang dengan cepat mengalami dekarboksilasi membentuk d-amino levulinat (ALA/AmLev). Rangkaian reaksi ini dikatalisis oleh AmLev sintase/sintetase yang merupakan enzim pengendali laju reaksi pada biosintesis porfirin.

  • AmLev yang terbentuk kemudian keluar ke sitosol. Di sitosol 2 molekul AmLev dengan perantaraan enzim AmLev dehidratase/dehidrase membentuk porfobilinogen yang merupakan prazat pertama pirol. AmLev dehidratase merupakan enzim yang mengandung seng dan sensitif terhadap inhibisi oleh timbal Empat porfobilinogen selanjutnya mengadakan kondensasi membentuk tetrapirol linier yaitu hidroksi metil bilana yang dikatalisis oleh enzim uroporfirinogen I sintase (porfobilinogen deaminase). Hidroksi metil bilana selanjutnya mengalami siklisasi spontan membentuk uroporfirinogen I yang simetris atau diubah menjadi uroporfirinogen III yang asimetris dan membutuhkan enzim tambahan yaitu uroporfirinogen III kosintase Pada kondisi normal hampir selalu terbentuk uroporfirinogen III.

  • Uroporfirinogen III selanjutnya mengalami dekarboksilasi, semua gugus asetatny (A) menjadi gugus metil (M) membentuk koproporfirinogen III. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim uroporfirinogen dekarboksilase. Enzim ini juga mampu mengubah uroporfirinogen I menjadi koproporfirinogen I. Selanjutnya, koproporfirinogen III masuk ke dalam mitokondria serta mengalami dekarboksilasi dan oksidasi, gugus propionat (P) pada cincin I dan II berubah menjadi vini (V). Reaksi ini dikatalisis oleh koproporfirinogen oksidase dan membentuk protoporfirinogen IX. Enzim tersebut hanya bisa bekerja pada koproporfirinogen III, sehingga protoporfirinogen I umumnya tidak terbentuk. Protoporfirinogen IX selanjutnya mengalami oksidasi oleh enzim protoporfirinogen oksidase membentuk protoporfirin IX. Protoporfirin IX yang dihasilkan akan mengalami proses penyatuan dengan Fe++ melalui suatu reaksi yang dikatalisis oleh heme sintase atau ferokelatase membentuk heme.

  • KATABOLISME HEME Katablisme Heme Menghasilkan Bilirubin. Dalam keadaan normal, umur eritrosit sekitar 120 hari. Sehingga, sekitar 100-200 juta eritrosit dihancurkan setiap jammya. Dalam 1 hari lebih kurang 6 gram hemoglobin (untuk berat badan 70 kg) dihancurkan. Proses degradasi ini terjadi di jaringan retikulo endothelial (limpa, hati, dan sumsum tulang), yaitu pada bagian mikrosom dari sel retikulo endothelial.Hemoglobin dipecah menjadi heme dan globin. Bagian protein globin diuraikan menjadi asam amino-asam amino pembentuknya kemudian digunakan kembali. Besi akan dilepaskan dari heme kemudian memasuki depot besi yang juga dapat dipakai kembali. Sedangkan porfirinnya akan dikatabolisme dan menghasikan bilirubin.

  • PEMBENTUKAN HEMOGLOBIN DAN KATABOLISME HEMOGLOBIN (HB)Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Hemoglobin terdapat di dalam darah yakni pada eritrosit atau sel darah merah

  • PEMBENTUKAN HEMOGLOBINProses pembentukan (sintesis) hemoglobin telah dimulai dalam tahap eritroblas dan terus berlangsung sampai tingkat normoblas/retikulosit. Meskipun eritrosit yang muda telah meninggalkan sumsum tulang dan masuk kedalam peredaran darah, namun pembentukan hemoglobin tetap berlangsung dalam beberapa hari berikutnya

  • .PEMBENTUKAN HEMOGLOBIN BERLANGSUNG BEBERAPA TAHAP DAN DAPAT DI IKHTISARKAN SEBAGAI BERIKUT :2 Suksinil-KoA + 2 Glisin membentuk senyawa Pirol4 Pirol akan membentuk senyawa Protoporfirin IXProtoporfirin IX + Fe2+ membentuk senyawa Hem4 Hem + Polipeptida membentuk Rantai Hemoglobin ( atau )Rantai 2 + Rantai 2 membentuk hemoglobin A

  • Tiap rantai hemoglobin mempunyai berat molekul kira-kira 16000. Rantai hemoglobin ini ada variasi yang sebenarnya ditentukan oleh susunan asam amino dalam peptidanya. Berbagai jenis rantai tersebut dapat digambarkan sebagai rantai alfa (), rantai beta (), rantai gamma dan sebagainya. Pada umumnya rantai hemoglobin pada orang dewasa adalah hemoglobin A, dimana merupakan gabungan antara dua rantai alfa dengan dua rantai beta.

  • Sifat yang penting dari molekul hemoglobin adalah kemampian mengikat oksigen dengan lemah dan secara reversibel. Setiap molekul hemoglobin mengandung empat Hem, oleh karena itu satu molekul hemoglobin mengandung empat atom besi dan dapat mengangkut empat molekul oksigen.

  • KATABOLISME HEMOGLOBINHemoglobin dipecah menjadi heme dan globin. Bagian protein globin diurai menjadi asam amino-asam amino pembentuknya kemudian digunakan kembali. Besi akan dilepaskan dari heme kemudian memasuki depot besi yang juga dapat dipakai kembali. Sedangkan porfirinnya akan di katabolisme dan menghasilkan bilirubin.

  • Komplek pertama dari katabolisme heme dilakukan oleh kompleks enzim heme oksigenase. Pada saat mencapai heme oksigenase besi umumnya sudah teroksidasi menjadi bentuk feri membentuk hemin. Hemin kemudian direduksi dengan NADPH, besi feri di rubah kembali menjadi fero. Dengan bantuan NADPH kembali, oksigen ditambahkan pada jembatan a metenil (antara cincin perl I dan II) membentuk gugus hidroksil, besifero teroksidasi kembali menjadi feri. Heme oksigenase dapat diinduksi oleh substrat.Selanjutnya dengan penambahan oksigen lagi ion feri dibebaskan serta terbentuk karbon monoksida dan biliferdin IXa yang berwarna hijau. Pada reaksi ini heme bertindak sebagai katalisator. Dengan bantuan enzim biliferdin reduktase terjadi reduksi jembatan metenil antara cincin pirol III dan IV menjadi gugus metilen, membentuk bilirubin IXa yang berwarna kuning. Satu gram hemoglobin diperkirakan menghasilkan 35 mg bilirubin. Perubahan heme menjadi bilirubin secara in vivo dapat diamati pada warna ungu hematom yang perlahan-lahan berubah menjadi bilirubin yang berwarna kuning.

  • MEKANISME PEMBEKUAN DARAHLukaTrombosit pecahTrombokinaseProtrombintrombinFibrinogenFibrinLuka tertutupMengeluarkanVit K dan Ion Kalsium