BIAYA STANDARAKUNTANSI MANAJEMEN
BIAYA STANDAR
Biaya Standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tetentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan fktor-faktor lain tertentu.
Manfaat Sistem Biaya Standa dalam Pengendalian Biaya
Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya.
Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
Biaya standar membantu perencanaan dan pengendalian operasi.
Prosedur Penetepan Biaya Standar
Dalam bukunya yang berjudul akuntansi biaya, Mulyadi (2009:390) mengemukakan penentuan untuk biaya standar dibagi kedalam tiga bagian : Biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja standar dan biaya overhead standar.
Konsep Pengendalian
Pengendalian dibutuhkan dalam setiap pekerjaan untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan agar sesuai dengan yang direncanakan semula. Pengendalian adalah melihat ke belakang, memutuskan apakah yang sebenarnya telah terjadi dan membandingkannya dengan hasil yang direncanakan sebelumnya.
Biaya produksi harus dapat dikendalikan agar tidak terjadi pemborosan.
STANDAR UNIT Anggaran menetapkan standar-standar yang
digunakan untuk mengendalikan dan mengevaluasi kinerja manajerial. Tetapi anggaran adalah ukuran kinerja secara agregat, mereka mengidentifikasi pendapatan dan biaya dalam total, yang seharusnya dialami oleh suatu organisasi jika rencana-rencana berjalan sesuai harapan.
Guna menentukan biaya standar unit untuk suatu input tertentu, dua keputusan harus dibuat: (1) jumlah input yang seharusnya digunakan per unit output (keputusan kuantitas), (2) jumlah yang seharusnya dibayar untuk kuantitas input yang digunakan (keputusan harga).
BIAYA PRODUK STANDAR
Dalam perusahaan manufaktur, biaya standar dikembangkan untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead. Seorang manajer seharusnya dapat menghitung kuantitas standar bahan baku diizinkan (standard quantity of material allowed-SQ) dan jam standar yang diizinkan (standard hoursallowed-SH) untuk output aktual. Perhitungan ini harus dilakukan untuk tiap kelas bahan baku langsung dan tiap kelas tenaga kerja langsung.
Rumus perhitungannya :
SQ = Standar kuantitas unit x Output aktual
SH = Standar tenaga kerja unit x Output aktual
ANALISIS VARIANSI : DESKRIPSI UMUM
Anggaran fleksibel dapat digunakan untuk mengidentifikasikan biaya yang seharusnya telah muncul pada tingkat aktivitas aktual tertentu. Angka ini dihasilkan dengan mengkalikan jumlah input yang diizinkan pada output aktual dengan standar harga per unit. Formula yang digunakan :
Biaya input yang direncanakan atau dianggarkan : SP x SQ
Biaya input aktual : AP x AQ Dimana :
SP = standar harga per unit suatu input
SQ = standar kuantitas iput yang diizinkan untuk output aktual
AP = harga aktual per unit input
AQ = kuantitas input aktual yang digunakan.
Variansi total anggaran adalah perbedaan antara biaya aktual input dan biaya yang direncanakan, dengan rumus :
Variansi Total = (AP x AQ) – (SP x SQ) Dengan
SP : standar harga per unit suatu input
SQ : kuantitas standar input yang diizinkan untuk output aktual,
AP : harga actual per unit input
AQ : kuantitas input aktual yang digunakan
Variansi total anggaran adalah perbedaan antara biaya aktual input dan biaya yang direncanakan.Rumus :Variansi total = (AP x AQ) – (SP x SQ)
Dimana :
SP = standar harga per unit suatu input
SQ = standar kuantitas iput yang diizinkan untuk output aktual
AP = harga aktual per unit input
AQ = kuantitas input aktual yang digunakan
Dalam suatu system perhitungan biaya standar, variansi total dipecah menjadi dua variansi Yaitu:(1)Variansi harga (tarif) yaitu perbedaan antara harga aktual dan harga standar per unit dikalikan dengan jumlah input yang digunakan : (AP – SP) AQ. (2) Variansi penggunaan (efisiensi) adalah perbedaan antara kuantitas input aktual dan input standar dikalikan dengan standar harga per unit input : (AQ – SQ) SP. Total variansi adalah jumlah variansi harga dan penggunaan.Total variansi = Variansi harga + Variansi penggunaan
= (AP – SP) AQ + (AQ – SQ) SP
= {(AP x AQ ) – (SP x AQ) + (SP x AQ) – (SP x AQ) – (SP x SQ)}
= (AP x AQ ) – (SP x AQ) + (SP x AQ) – (SP x SQ)
= (AP x AQ) – (SP x SQ) Variansi yang tidak menguntungkan (unvaforable (U) variance)
terjadi ketika harga aktual atau penggunaan input lebih banyak dari pada standar harga atau penggunaan. Ketika hal berlawanan yang muncul, variansi yang ditoleransi (Favorable (F) variance) diperoleh. Variansi yang ditoleransi dan tidak ditoleransi tidak sama dengan variansi yang baik dan buruk.
Variansi harga bahan baku: Pendekatan Rumus
Variansi harga bahan baku dapat dihitung secara terpisah. Variansi harga bahan baku (material price variance-MPV) mengukur perbedaan antara berapa yang harus dibayar untuk bahan baku dan berapa yang secara aktual dibayar.
Rumus untuk perhitungan varian bahan baku langsung adalah :
MPV = (AP x AQ) – (SP x AQ) Atau secara faktor, kita memiliki :
MPV = (AP – SP) AQ dimana :
AP = Harga aktual per unit
SP = Harga standar per unit
AQ = Kuantitas aktual bahan baku yang digunakan
Variansi Penggunaan Bahan Baku Langsung : Pendekatan Rumus
Variansi penggunaan bahan baku (materials usage variance-MUV) mengukur perbedaan antara bahan baku langsung secara actual digunakan dan bahan baku langsung yang seharusnya digunakan untuk output aktual.
Rumus untuk menghitung variansi ini adalah :
MUV – (SP x AQ) – (SP x SQ) Atau, dengan pemfaktoran, kita akan mendapatkan
rumus berikut :
MUV = (AQ – SQ) SP Dimana :
AQ = Kuantitas aktual bahan baku yang digunakan
SQ = Kuantitas standar bahan baku yang diperbolehkan untuk output aktual
SP = Harga standar per unit
Variansi Tarif Tenaga Kerja : Pendekatan Rumus
Variansi Tarif Tenaga Kerja (labor rate variance-LRV) menghitung perbedaan antara apa yang sudah dibayar untuk tenaga kerja langsung dan apa yang seharusnya dibayar:
LRV = (AR x AH) – (SR x AH) Atau, dengan pemfaktoran, kita akan mendapatkan
rumus :
LVR = (AR – SR) AH Dimana :
AR = Tarif upah aktual per jam
SR = Tarif upah standar per jam
AH = Jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan
Variansi Efisiensi Tenaga Kerja: Pendekatan Rumus
Variansi Efisiensi Tenaga Kerja (labor efficiency variance-LEV) mengukur perbedaan antara jam tenaga kerja yang secara aktual digunakan dan jam tenaga kerja yang seharusnya digunakan :
LEV = (AH x SR) – (SH x SR) Atau, dengan pemfaktoran kita akan mendapat rumus
berikut :
LEV = (AH – SH) SR Dimana :
AH = Jam aktual tenaga kerja langsung yang digunakan
SH = Jam standar tenaga kerja langsung yang seharusnya digunakan
SR = Tarif upah standar per jam
Variansi Overhead Variabel Variansi total overhead variabel adalah perbedaan antara
overhead variabel yang aktual dengan yang dibebankan. Mengukur pengaruh agregat dari perbedaan antara tarif aktual overhead variabel (actual variable overhead rate-AVOR) dan tarif standar overhead variabel (standard variable rate-SVOR). Tarif aktual overhead variabel adalah overhead variabel aktual dibagi dengan jam actual.
Rumus menghitung variansi pengeluaran overhead variabel adalah :
Variansi pengeluaran overhead variabel
= (AVOR x AH) – (SVOR x AH)
= (AVOR – SVOR) AH Variansi efisiensi dihitung dengan menggunakan rumus
berikut :
Variansi efisiensi overhead variabel = (AH – SH) SVOR
Variansi Overhead Tetap Variansi total overhead tetap adalah perbedaan
antara overhead tetap aktual dan overhead tetap yang dibebankan, dimana overhead tetap yang dibebankan diperoleh dengan mengkalikan tarif standar overhead tetap dengan jam standar yang diizinkan untuk output aktual. Jadi overhead tetap yang dibebankan adalah :
Overhead tetap yang dibebankan = Tarif standar overhead tetap x Jam standar
Top Related