BERITA NEGARA
REPUBLIK INDONESIA No.33, 2016 KEMENHUB. Tarif. Angkutan Penyeberangan.
Pencabutan.
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR PM 5 TAHUN 2016
TENTANG
TARIF ANGKUTAN PENYEBERANGAN LINTAS ANTARPROVINSI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin kelangsungan
penyelenggaraan pelayanan angkutan penyeberangan
antarprovinsi perlu dilakukan penyesuaian tarif dengan
berpedoman pada harga jenis eceran bahan bakar
tertentu yang berlaku saat ini;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan
Menteri Perhubungan tentang Tarif Angkutan
Penyeberangan Lintas Antarprovinsi;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang
Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4849);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang
Angkutan di Perairan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun
2010 tentang Angkutan di Perairan (Lembaran Negara
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -2-
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208);
3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun
2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
5. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 58 Tahun
2003 tentang Mekanisme Penetapan dan Formulasi
Perhitungan Tarif Angkutan Penyeberangan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM. 18 Tahun 2012 tentang Perubahan atas
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 58 Tahun
2003 tentang Mekanisme Penetapan dan Formulasi
Perhitungan Tarif Angkutan Penyeberangan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 367);
6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 26 Tahun
2012 tentang Penyelenggaraan Angkutan Penyeberangan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 80 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
PM 26 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Angkutan
Penyeberangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 633);
Memperhatikan : 1. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 39 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perhitungan Harga Jual
Eceran Bahan Bakar Minyak;
2. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 2 K/12/MEM/2016 tentang Harga Jual Eceran
Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu dan Jenis Bahan
Bakar Minyak Khusus Penugasan;
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -3-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG TARIF
ANGKUTAN PENYEBERANGAN LINTAS ANTARPROVINSI.
Pasal 1
Angkutan penyeberangan lintas Antarprovinsi meliputi
angkutan penumpang dan angkutan kendaraan beserta
muatannya.
Pasal 2
(1) Angkutan penyeberangan untuk kendaraan beserta
muatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
dibedakan 9 (sembilan) golongan yaitu:
a. Golongan I : Sepeda;
b. Golongan II : Sepeda motor di bawah 500 cc
dan gerobak dorong;
c. Golongan III : Sepeda motor besar (> 500 cc)
dan kendaraan roda 3 (tiga);
d. Golongan IV : Kendaraan bermotor berupa
mobil Jeep, Sedan, Minicap,
Minibus, Mikrolet, Pick up,
Station Wagon dengan ukuran
panjang sampai dengan 5 (lima)
meter, dan sejenisnya;
e. Golongan V : Kendaraan bermotor berupa
Mobil bus, Mobil barang
(truk)/tangki dengan ukuran
panjang sampai dengan 7
(tujuh) meter dan sejenisnya;
f. Golongan VI : Kendaraan bermotor berupa
Mobil bus, Mobil barang
(truk)/tangki dengan ukuran
panjang lebih dari 7 (tujuh)
meter sampai dengan 10
(sepuluh) meter dan sejenisnya,
dan kereta penarik tanpa
gandengan;
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -4-
g. Golongan VII : Kendaraan bermotor berupa
Mobil barang (truk tronton) /
tangki, kereta penarik berikut
gandengan / tempelan serta
kendaraan pengangkut alat
berat dengan ukuran panjang
lebih dari 10 (sepuluh) meter
sampai dengan 12 (dua belas)
meter dan sejenisnya;
h. Golongan VIII : Kendaraan bermotor berupa
Mobil barang (truk tronton) /
tangki, kendaraan alat berat
dan kereta penarik berikut
gandengan /tempelan dengan
ukuran panjang lebih dari 12
(dua belas) meter sampai
dengan 16 (enam belas) meter
dan sejenisnya;
i. Golongan IX : Kendaraan bermotor berupa
Mobil barang (truk tronton)/
tangki, kendaraan pengangkut
alat berat dan kereta penarik
berikut gandengan / tempelan
dengan ukuran panjang lebih
dari 16 (enam belas) meter dan
sejenisnya.
(2) Kendaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
melebihi ukuran kendaraan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan mengakibatkan tambahan
pemakaian ruangan kapal, dipindahkan pada golongan
berikutnya.
Pasal 3
Ketentuan mengenai tarif angkutan penumpang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 untuk pelayanan kelas ekonomi dan
kendaraan beserta muatannya sesuai dengan golongan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tercantum dalam
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -5-
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
Pasal 4
Tarif angkutan penyeberangan selain angkutan penumpang
dan kendaraan beserta muatannya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 ditentukan berdasarkan kesepakatan antara
pemakai jasa dengan penyedia jasa (operator) angkutan
penyeberangan.
Pasal 5
Tarif angkutan penyeberangan lintas Antarprovinsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 untuk pelayanan kelas
non ekonomi ditetapkan oleh penyedia jasa (operator)
angkutan penyeberangan.
Pasal 6
(1) Tarif angkutan penyeberangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 termasuk asuransi tanggung jawab
pengangkut dan belum termasuk :
a. iuran wajib dana pertanggungan wajib kecelakaan
penumpang; dan
b. jasa kepelabuhanan.
(2) Iuran wajib dana pertanggungan wajib kecelakaan
penumpang dan jasa kepelabuhanan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 7
(1) Operator penyelenggara angkutan penyeberangan dan
operator penyelenggara pelabuhan penyeberangan
dilarang melakukan pungutan lain untuk kepentingan
operator atau pihak lain dikaitkan dan/atau menyatukan
pungutan lain dengan tarif angkutan penyeberangan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini.
(2) Setiap pungutan lain yang akan dikaitkan dan atau
disatukan pungutannya dengan tarif angkutan
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -6-
penyeberangan di luar yang diatur dalam Peraturan ini,
harus terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis
Menteri Perhubungan.
Pasal 8
Direktur Jenderal Perhubungan Darat melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Menteri ini.
Pasal 9
Pada saat Peraturan ini mulai berlaku Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM. 63 Tahun 2015 tentang Tarif
Angkutan Penyeberangan Lintas Antarprovinsi dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 10
Peraturan Menteri ini mulai berlaku setelah sejak tanggal
diundangkan.
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -7-
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri Perhubungan ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 Januari 2015
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
IGNASIUS JONAN
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 12 Januari 2016
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
WIDODO EKATJAHJANA
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -8-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -9-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -10-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -11-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -12-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -13-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -14-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -15-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -16-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -17-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -18-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -19-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -20-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -21-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -22-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -23-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -24-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -25-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -26-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -27-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -28-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -29-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -30-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -31-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -32-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -33-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -34-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -35-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -36-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -37-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -38-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -39-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -40-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -41-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -42-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -43-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -44-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -45-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -46-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -47-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -48-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -49-
www.peraturan.go.id
2016, No.33 -50-
www.peraturan.go.id
Top Related