Download - Bentuk Sediaan Obat Cair

Transcript
Page 1: Bentuk Sediaan Obat Cair

Drh. Luh Made Sudimartini, M.Sc

Page 2: Bentuk Sediaan Obat Cair

Sediaan cair terbagi menjadi 3 bentuk :1.Solutiones (larutan)2.Suspensiones ( suspensi)3.Emulsi (emulsa)

Page 3: Bentuk Sediaan Obat Cair

Keuntungan sediaan cairCocok untuk penderita yang sukar menelanAbsorpsi obat lebih cepat dibandingkan

dengan sediaan oral lain.Homogenitas leih terjaminDosis/takaran dapat disesuaikanDosis obat lebih seragam dibandinkan

sediaan padat, terutama bentuk larutan. Dapat mengurangi kerusakan obat oleh cairan

lambung

Page 4: Bentuk Sediaan Obat Cair

Kerugian sediaan cairTidak dapat dibuat untuk senyawa obat yang tidak

stabil dalam airSukar menutupi obat yg bau dan rasanya tidak

enakTakaran penggunaan obat tidak dlm dosis terbagi,

kecuali sediaan dosis tunggal dan harus menggunakan alat khusus

Air merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri

Pemberian obat harus menggunakan alat khusus atau oleh orang khusus (sediaan parenteral)

Page 5: Bentuk Sediaan Obat Cair

SEDIAAN CAIR YANG MENGANDUNG SATU ATAU LEBIH ZAT KIMIA YANG TERLARUT,

TERDISPERSI SECARA MOLEKULER DALAM PELARUT YANG SESUAI ATAU DALAM CAMPURAN PELARUT YANG SALING

BERCAMPUR

LARUTAN

Page 6: Bentuk Sediaan Obat Cair

KOMPONEN LARUTANSOLVENDUM= SOLUTE= ZAT TERLARUT

• ZAT PADAT•ZAT CAIR

SOLVEN = PELARUT•AIR•ALKOHOL•MINYAK•GLISEROL•PROPILENGLIKOL

Page 7: Bentuk Sediaan Obat Cair

Jenis larutanLarutan encer : larutan yang mengandung

sejumlah kecil zat A yang terlarut

Larutan jenuh : larutan yang mengandung jumlah maksimum zat A yang dapat larut dalam air pada tekanan dan temperatur tertentu

Larutan lewat jenuh : larutan yang mengandung jumlah zat A melebihi batas kelarutannya di dalam air pada temperatur tertentu

Page 8: Bentuk Sediaan Obat Cair

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELARUTAN

Page 9: Bentuk Sediaan Obat Cair

1. polaritas• Kelarutan suatu zat memenuhi aturan “like

dissolves like” artinya solute yang polar akan larut dalam solvent yang polar.

• garam-garam anorganik larut dalam air• Alkaloid basa larut dalam kloroform

Page 10: Bentuk Sediaan Obat Cair

2. Co – Solvency• peristiwa kenaikan kelarutan suatu zat

karena adanya penambahan pelarut lain atau modifikasi pelarut

• Luminal tidak larut dalam air, tetapi larut dalam air-gliserin

Page 11: Bentuk Sediaan Obat Cair

3. KelarutanKelarutan zat organik yang digunakan dalam farmasi umumnya adalah :Larut dalam air

Semua garam klorida larut, kecuali AgCl, PbCl2 Semua garam nitrat larut, kecuali nitrat base seperti

bismuth subnitras Semua garam sulfat larut, kecuali BaSO4, PbSO4, CaSO4

Tidak larut dalam air Semua garam karbonat tidak larut , kecuali K2CO3,

NaCO3 Semua oksida dan hidroksida tidak larut, kecuali KOH,

NaOH, NH4OH, BaO, Ba(OH)2 Semua garam fosfat tidak larut, kecuali K3PO4, Na3PO4,

(NH4)PO4

Page 12: Bentuk Sediaan Obat Cair

4. Temperatur • Zat padat umumnya bertambah larut bila

suhunya dinaikkan, zat tersebut bersifat endoterm, karena pada proses kelarutannya membutuhkan panas.

• Beberapa zat lain justru tidak larut jika suhunya dinaikkan (eksoterm), karena akan menghasilkan panas pada kelarutannya

Page 13: Bentuk Sediaan Obat Cair

5. Salting out Peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang

mempunyai kelarutan besar dibanding zat utama akan menyebabkan penurunan kelarutan zat utama atau terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia.

Contoh: Kelarutan minyak atsiri dalam air akan turun bila ke dalam air tersebut ditambahkan larutan NaCl jenuh. Karena kelarutan NaCl dalam air lebih besar dibandingkan kelarutan minyak atsiri dalam air maka minyak atsiri akan memisah.

Page 14: Bentuk Sediaan Obat Cair

6. Salting inPeristiwa bertambahnya kelarutan suatu

senyawa organik dengan penambahan suatu garam dalam larutannya.

Contoh : riboflavin tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan yang mengandung nicotinamidum karena terjadi penggaraman riboflavin + basa NH4

Page 15: Bentuk Sediaan Obat Cair

7. Pembentukan kompleksPeristiwa terjadinya interaksi antara senyawa

tak larut dengan zat yang larut dengan membentuk garam kompleks

Contoh :iodin larut dalam KI atau NaI jenuhKI + I2 KI3

HgI2 + 2 KI K2HgI4

Page 16: Bentuk Sediaan Obat Cair

Ukuran Partikel : makin halus solute, makin kecil ukuran partikel; makin luas solute yang kontak dengan solvent, solute semakin cepat larut.

Suhu : pada umumnya kenaikan suhu akan menambah kelarutan solute

pengadukan/pengocokan.

Kecepatan kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh :

Page 17: Bentuk Sediaan Obat Cair

Cara mengenal kerusakan larutan

Terjadi kekeruhan atau perubahan warnaTerbentuk kristal atau endapan zat padatTerjadi perubahan bauPerubahan viskositas

Page 18: Bentuk Sediaan Obat Cair

Suspensiones (suspensi)Adalah sediaan yg mengandung bahan obat padat

dlm bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa

Syarat :1.Zat yg terdispersi harus halus dan tidak boleh

cepat mengendap.2.Jika dikocok perlahan-lahan, endapan harus

segera terdispersi kembali.3.Dapat diberikan suspensifying agent

(suspensator) sebagai stabilisator.

Page 19: Bentuk Sediaan Obat Cair

Suspensiones (suspensi)Macam:

1. Suspensi oral2. Suspensi topikal termasuk didalamnya ‘lotio’3. Suspensi untuk injeksi

Contoh :1. Sanmag suspensi, mylanta2. Selsun, caladyn lotion3. Kenacort-A injeksi, Betamox injeksi

Cara mengenal kerusakan sediaan suspensi :1. Terbentuk “cake” yang tidak dapat terdispersi

kembali2. Terjadi perubahan warna dan perubahan bau

Page 20: Bentuk Sediaan Obat Cair

Suspensi obat suntik hrs steril, mudah disuntikkan dan tdk boleh menyumbat jarum suntik.

Suspensi obat mata harus steril, dan zat yang terdispersi harus sangat halus

Sebagai suspensifying agent, zat-zat yg digunakan pada umumnya sama dengan zat-zat yg digunakan sebagai emulgator.

Ada jg bahan obat yang sudah bersifat suspensifying agent.Misalnya : - kaoline- MgO- ZnO- Talk dan lain-lain

Bentuk sediaan suspensi biasanya disertai etiket “kocok dahulu”

Page 21: Bentuk Sediaan Obat Cair

KEUNTUNGAN :a)Bahan obat yg tdk larut dpt bekerja sebagai depo yg

dpt memperlambat terlepasnya obat. Misalnya pd bentuk suspensi untuk injeksi intamuskuler.

b)Beberapa bahan obat tdk stabil jika tersedia dlm bentuk larutan. Misalnya Penicillin dalam larutan akan cepat menurun efek kerjanya.

c)Obat dlm sediaan supensi rasanya lebih enak dibandingkan dlm larutan, krn rasa obat tergantung kelarutannya. Misalnya quinine dlm suspensi rasanya tidak sepahit quinine dlm larutan.

KERUGIAN :a)Rasa obat dlm larutan lebih jelasb)Tidak prkatis bila dibandingkan dgn BSO lainnya.c)Kemungkinan tjd reaksi kimia dlm bentuk larutan

dimana air sebagai katalisator

Page 22: Bentuk Sediaan Obat Cair

Contoh penulisan resep suspensiUntuk obat dalam :R/ sulfamerazini

12pulv. Gummos 2ol. Citri.Gtts IIISir.simpl. 20Aqua ad 120mlf.l.a. suspensioS.b.d.d. Cth 1========//=========

Untuk obat luar :

R/Calamine 5Zinci Oxyd 5Bentonite 1,250Aq. Dest. Ad 100ml

f.l.a.suspensioS..u.e

=======//=========

Page 23: Bentuk Sediaan Obat Cair

Emulsa (emulsi)sediaan yang mengandung bahan obat atau larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan emulgator atau surfaktan yang sesuai.Emulgator yaitu zat-zat yang dapat mengikat partikel-partikel dari zat-zat yang tak mau bercampur. Misalnya minyak dan air tak bisa tercampur, tetapi dengan pertolongan emulgator akan bisa tercampur homogen.

contoh-contoh dr emulgator : P.G.A, tranganchanth, gelatin, pulvis, kuning telur, susu, emulgide.Surfaktan yaitu zat-zat yang dapat menurunkan tegangan permukaan dari suatu cairan, hingga menambah stabilnya suatu emulsi.

contoh-contoh dr surfaktan : glycerin, saponin, sabun carbowax,benzalkonium chlorida.

Page 24: Bentuk Sediaan Obat Cair

Macam –macam EmulsiBerdasarkan emulgatornya, ada 2 macam emulsi yaitu : Emulsi Vera = emulsi paturalia = emulsi alam yaitu emulsi

yang dibuat dengan tanpa penambahan emulgator dari luar, karena dalam bahan sudah mengandung emulgator.

contoh :a. biji waluh digerus + air = emulsi cucurbitae semen (obat cacing

pita)b. Emulsi susu dari sari kedelai, kacang tanah, susu.

Emulsi Spuria = emulsi artificialia= emulsi buatan yaitu emulsi yang dibuat dengan menambahkan emulgator dari luar.

contoh : emulsi minyak ikan (ol. Yecoris aselli) perlu penambahan P.G.A bentuk emulsi mampu menutupi bau amis dr minyak ikan.

Page 25: Bentuk Sediaan Obat Cair

Tipe Emulsi Type O/W = oil in water artinya butir-butir minyak dibungkus oleh

butir – butir air.contoh : susu

Type W/O = water in oil artinya butir-butir air dibungkus oleh butir-butir minyak.contoh : mentega

Type O/W Type W/ODapat diencerkan dengan air Tidak dapat diencerkan dgn

air, tp dpt dgn minyakDengan beberapa tetes methylen blue emulsi berwarna biru

Dengan beberapa tetes Sudan III, emulsi berwarna merah

Page 26: Bentuk Sediaan Obat Cair

Cara mengenal kerusakan Emulsi1. Creaming : terpisahnya suatu emulsi mjd dua emulsi

dimana bagian yg satu lebih banyak mengandung phase dispers dibanding bagian yg lain. Dikocok akan kembali terbentuk emulsi.

2. Inversi : peristiwa berubahnya type emulsi dari O/W mjd W/O atau sebaliknya, yg menyebabkan pecahnya emulsi. Hal ini sering terjadi pada penambahan garam-garam logam berat pada emulsi.

3. Cracking : peristiwa pecahnya suatu emulsi mjd kelompok-kelompok partikel besar, walaupun dikocok tidak bercampur kembali. Peristiwa cracking biasanya didahului oleh creaming atau inversi

4. Terjadinya perubahan warna dan bau

Page 27: Bentuk Sediaan Obat Cair

Contoh penulisan resep EmulsiEmulsi Naturalia

R/cucurbitae semen No. MSacchari 50Aqua ad 300mlm.f.l.a.emulsiS.haustus======//=======

Emulsi Artificilia

R/Ol. Yecoris aselli 10P.G.A 3sir. Simplex 10m.f.l.a.emulsi ad150S.3.dd.C.l=======//=========

Page 28: Bentuk Sediaan Obat Cair

berdasarkan cara pemberiannya, bentuk sediaan cair digolongkan menjadi :1. sediaan cair oral2.sediaan cair topikal3. sediaan cair rektal/vaginal4. sediaan cair parenteral

Page 29: Bentuk Sediaan Obat Cair

Sediaan cair oralSirupi (sirop)

sediaan cair berupa larutan yg mengandung saccharosa, kecuali dinyatakan lain kadar saccharosa tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66%.

Contoh : a. Sirup simplexb. Sirup thymic. Sirup thymi compositus

Page 30: Bentuk Sediaan Obat Cair

ElixirSediaan yg mengandung bahan obat dan bahan

tambahan sehingga memiliki bau dan rasa yang sedap dan sebagai pelarut digunakan campuran air-etanol.

Etanol berfungsi untuk mempertinggi kelarutan obat.

Sediaan ini dimaksudkan untuk memberikan obat dgn rasa dan bau yg enak, namun harus diingat bahwa sediaan tersebut mengandung alkohol

Contoh : batugin, bisolvon dan mucopect

Page 31: Bentuk Sediaan Obat Cair

Netralisasi

Obat minum yang dibuiat dengan mencampurkan bagian asam dan bagian basa sampai reaksi selesai dan larutan bersifat netral.

Misal: solutio citratis magnesii

Page 32: Bentuk Sediaan Obat Cair

Saturatio

Obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam dan basa tetapi gas yang terjadi ditahan dalam wadah sehingga larutan jenuh dengan gas.

Pembuatan :1. Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian air yang

tersedia. Mis. NaHCO3 digerus kemudian dituang dalam botol.

2. Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 bagian air yang tersedia.

3. 2/3 bagian asam masuk basa, gas dibuang seluruhnya. Sisa asam dituang hati-hati lewat tepi botol, segera tutup dengan sampagne knop sehingga gas yang terjadi dpt tertahan

Page 33: Bentuk Sediaan Obat Cair

Guttae (drop) Sediaan cair berupa larutan, emulsi atau suspensi,

apabila tidak dinyatakan lain dimaksudkan untuk obat dalam.

Digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan yang setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku yang disebutkan dalam farmakope indonesia

Contoh: tempra drops, panadol drops.

Page 34: Bentuk Sediaan Obat Cair

Guttae auricularis

Guttae opth

collyrium

EpithemaObat kompres

inhalation

Guttae nasales

Litus oris

gargarisma

Sediaan cair topikal

Page 35: Bentuk Sediaan Obat Cair

CollyriumSuatu larutan yang digunakan pada mata

dengan tujuan sebagai antiseptik serta mengeluarkan kotoran (debu) dari mata.

Pd umumnya mengandung obat-obatan, misalnya borat, NaCl atau obat lain semacam.

Kadang ditambah dengan ZnSO4 sebagai adstringent, epinephrin atau ephedrin sebagai vasokonstriktor.

Contoh : collyr. Acidi borici (boorwater)

Page 36: Bentuk Sediaan Obat Cair

Guttae opthalmicae Sediaan steril berupa larutan atau suspensi

digunakan untuk pengobatan mata. Maksud penggunaan :1. mudah digunakan, hanya dengan

meneteskan2. Jika dikehendaki untuk efek lokal, misalnya

peradangan pada conjunctiva Sediaan obat dpt mengandung obat dng

efek terapi : anti inflamasi, antimikroba, miotik, midriatik, dan anestesi lokal

Page 37: Bentuk Sediaan Obat Cair

Gargarisma Sediaan berupa larutan yang pada umumnya

dalam keadaan pekat dan harus diencerkan dahulu sebelum digunakan.

Tujuan penggunaan : pencegahan atau pengobatan infeksi tenggorakan.

Contoh : batadine gargle dan mouthwash.

Page 38: Bentuk Sediaan Obat Cair

Litus orisSediaan cair agak kental dan pemakaiannya

secara disapukan dalam mulut

Contoh : lar 10% borax dalam gliserin

Page 39: Bentuk Sediaan Obat Cair

Guttae nasales

Obat tetes yang digunakan untuk hidung dengan cara meneteskan obat ke dalam rongga hidung.

Maksud penggunaannya: 1. Sebagai vasokontriktor, untuk

menghilangkan penyumbatan hidung.2. Anti alergi dan anti inflamasi. contoh : afrin adult nasal drops, iliadin

infant drops

Page 40: Bentuk Sediaan Obat Cair

Guttae AuricularisObat tetes yang digunakan untuk telinga

dengan cara meneteskan obat ke dalam telinga.

Untuk mengobati bagian dalam dan lubang telinga.

Macam-macam obat yg digunakan dlm guttae auricularis : antibiotika, sulfonamida, fungisida

Contoh : colme ear drop, otolin ear drop, kemicetin-A otologic

Page 41: Bentuk Sediaan Obat Cair

Inhalation

Sediaan yang dimaksudkan untuk disedot melalui hidung atau mulut, atau disemprotkan dalam bentuk kabut ke dalam saluran pernafasan dengan menggunakan alat semprot mekanik.

Tetesan butiran kabut harus seragam dan sangat halus sehingga dapat mencapai bronkhioli

Untuk melegakan bronkhi dan penyumbatan pada hidung

Contoh : Vicks inhaler, neovrin nebulazer, vibrosil spray

Page 42: Bentuk Sediaan Obat Cair

Epithema/obat kompresCairan yang dipakai untuk mendatangkan

rasa dingin pada tempat yang sakit dan panas karena radang atau berdasarkan sifat perbedaan tekanan osmose, digunakan untuk mengeringkan luka bernanah.

Contoh : sol rivanol, campuran borwater-revanol

Page 43: Bentuk Sediaan Obat Cair

Sediaan cair rektal/vaginalENEMASuatu larutan yang dimasukkan ke dalam

rectum dan colon, untuk merangsang pengeluaran feses, memberikan terapi lokal atau sistemik.

berfungsi sebagai karminativa, emollient, diagnostik, sedatif, antelmentik.

Diberikan dlm jumlah yg bervariasi tergantung pada umur dan keadaan penderita

Contoh : microlax dan stesolid rectal tube.

Page 44: Bentuk Sediaan Obat Cair

Vaginal Douche

Merupakan suatu larutan dlm air yg langsung digunakan ke dlm vagina

Gunanya sebagai pembersih atau antiseptikBiasanya berupa larutan kental yang

diencerkan seperlunya sebelum digunakanContoh : betadine vaginal douche

Page 45: Bentuk Sediaan Obat Cair

Sediaan parenteral/injeksi Sediaan steril berupa larutan, emulsi atau

suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, disuntikan dgn cara merobek jaringan kedalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir.

Page 46: Bentuk Sediaan Obat Cair

Maksud penggunaan injeksi yaitu jika:Dikehendaki kerja obat segeraPenderita tidak dapat diberi obat melalui

mulut, misalkan krn muntah-muntah atau tidak sadarkan diri.

Obat akan rusak atau tidak diserap jika diberikan melalui mulut, misalkan insulin dan epineprin dirusak asam lambung, streptomicin tidak diserap (oral)

Dikehendaki kerja obat secara lokal

Page 47: Bentuk Sediaan Obat Cair

Syarat-syarat injeksi :

SterilIsotonis atau hipertonisBebas dari pirogenTidak boleh diberi zat warnaYang berupa larutan harus jernihYang berupa suspensi harus halus agar tidak

menyumbat jarum injeksi

Page 48: Bentuk Sediaan Obat Cair

Macam-macam sediaan injeksi : serbuk kering

sediaan ini dimaksudkan untuk menjaga stabilitas obat dan menghindari peruraiancontoh : inj. Streptomicin, vaksin Euricane

Larutan dalam air, injeksi menggunakan air dan larutannya jernih.contoh : inj. Vit C, Vit. B12, inj. Papaverin, inj amynophilin

Suspensi dalam aircontoh : injeksi cortison acetat, inj. Betamox

Suspensi dalam minyakcontoh : inj. Procain penicilin in oil

Page 49: Bentuk Sediaan Obat Cair

Contoh penulisan resep BSO cairSolutio (obat luar)

R/ betadine sol. 30 ml fl. No.IS.u.e

R/ betadine vag.douche c applicator fl. No IS.u.c

Solutio ( obat dalam)R/ decolgen liq. Fl. No I

S.3.d.d.cth. I

Page 50: Bentuk Sediaan Obat Cair

Sirupi R/ Dextrofenn syr. Fl.No I

S.3.dd.cth. ½

Elixira R/ Batugin elixir fl. No. I

S. 3.d.d C.I

GuttaeR/ tempra drops fl. No. I

S. P.r.n. 3.dd.gtt 0,8ml

Page 51: Bentuk Sediaan Obat Cair

R/ Neosporin eye drops fl. No. IS. 3. dd. Gtt I o.d.s

R/ otolin ear drops, fl. No.IS. 3.dd. Gtt. Auric II

R/ Antistin-Privin drops. Fl. No. IS. 3 dd. Gutt. Nasal. II

InjeksiR/ inj. Streptomycin 1 gram vial no.X

S.i.m.m

Page 52: Bentuk Sediaan Obat Cair

EnemaR/ microlax enema tube No. I

S. M. Tube I

Gargarisma R/betadine gargle & mouthwash fl. No.I

S. 3.dd.garg.

Vag doucheR/ betadine vag douche fl. No.I

S.u.c

Page 53: Bentuk Sediaan Obat Cair

Aerosolum/inhalationR/ alupent inhaler fl. No. I

S.p.r.n 3.dd. Puff. I

Page 54: Bentuk Sediaan Obat Cair