Download - bengkel ska2

Transcript
Page 1: bengkel ska2

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kayu adalah bahan yang telah lama dipergunakan oleh manusia dalam

kehidupannya. Selanjutnya, manusia membuat bangunan diluar gua. Dalam tahap

ini kayu digunakan dalam konstruksi, disamping bahan-bahan lainnya. Kayu juga

digunakan sebagai unsur dekoratif di dalam tiap-tiap bangunan. Di samping itu

kayu juga digunakan dalam pembuatan furniture. Hal itu semua dikarenakan kayu

adalah bahan yang mudah di dapat dan di olah dari alam. Dalam abad ini kayu

akan tetap banyak digunakan di dalam bangunan, baik dalam unsur interior,

eksterior maupun unsur konstruksi. Walaupun harga kayu yang bermutu dewasa

ini relatif mahal, dan sekarang ini telah banyak bahan yang fungsinya

menggantikan bahan yang kualitasnya labih baik dari pada kayu, seperti baja,

beton, dan lainnya, namun dalam beberapa hal yang menyangkut estetika,

kemudahan untuk didapat dan untuk diolah, kayu sulit untuk digantikan.

Kayu adalah salah satu bahan konstruksi yang diperoleh dari tumbuhan di

alam, yang juga tidak hanya merupakan bahan konstruksi pertama, tetapi juga

mungkin yang terakhir dalam suatu konstruksi. Kayu merupakan bahan konstruksi

yang dapat diperbaharui. Melihat dan luas dan pentingnya benda-benda yang

terbuat dari kayu maka diperlukan keahlian dan teknik-teknik tertentu dalam

proses pembuatan benda-benda konstruksi kayu tersebut.

Pengerjaan kayu (wood working) bertujuan untuk mengkonversi kayu

solid maupun panel kayu menjadi produk berdaya guna, bernilai dan berestetika

tinggi lewat serangkaian proses. Industri pengerjaan kayu, khususnya industri

furniture membutuhkan persyaratan kualitas bahan baku lebih tinggi

1

Page 2: bengkel ska2

dibandingkan dengan industri kayu komposit lainnya. Disamping itu proses

produksi industri pengerjaan kayu mengalami berbagai macam perlakuan secara

bertahap, mulai dari proses pemilihan kayu, pengukuran, penandaan, pemotongan,

pengetaman, pelubangan, penyambungan dan pengilatan (finishing).

Proses produksi disusun atas :

Parts Manufacture,

Persiapan bahan dan peralatan dengan menggunakan Jig dan Fixtures yang telah

lebih dahulu dipersiapkan oleh divisi lain seperti Tooling Division Selanjutnya

pemotongan menjadi bagian-bagian dasar. Dilanjutkan dengan Pembentukkan

(shaping), pembuatan sambungan (jointing) hingga finishing komponen dasar

tersebut.

Sub Assembly,

Set-up, perangkaian antar komponen (assembly), pengencangan (fastening),

pemolesan atau penyelarasan (finishing)

Final Assembly,

Set-up, perangkaian antar komponen (assembly), pengencangan (fastening),

pemolesan atau penyelarasan (finishing)

Inspection,

Uji kualitas (checking & Testing) melalui kontrol standar bentuk, dimensi,

finishing, feedback dari pekerja maupun operator

Re-work.

Perbaikan (repairing), pengepasan (refitting), finishing ulang, atau reject

Furnitur menempati posisi kedua setelah fashion sebagai produk trendy yang

sangat cepat perubahannya karena permintaan pasar. Setiap tahun negeri

2

Page 3: bengkel ska2

skandinavia menyelenggarakan pameran produk dan insustri kayu dan furnitur

yang selalu diminati oleh kaum industrialis maupun masyarakat eropa umumnya.

Produk-produk mutakhir selalu dipamerkan mulai dari sambungan (joinery),

bahan furnitur, bahan finishing, furnitur-furnitur terbaik, hands-tool, sampai

mesin-mesin berat yang pendukung produksi furnitur dan perkayuan.

 Hal ini menjadi indikasi derasnya perkembangan dunia tentang industri furnitur

beserta seluruh komponen pendukungnya. Segala sesuatu yang dikembangkan

tidak sekedar menjadi produk yang memenuhi tuntutan estetika, namun

mengimbangi isu-isu popular yang tengah berkembang seperti bahan-bahan kimia

ramah lingkungan, segmentasi usia, material baru, dll. Hal ini juga menjelaskan

demikian banyaknya pembaharuan-pembaharuan yang telah terjadi.

3

Page 4: bengkel ska2

BENGKEL FURNITURE KAYU

Secara ideal pada industri furnitur dalam skala besar, rangkaian proses

produksi tersusun dalam bentuk struktur organisasi korporat yang sistematik.

Untuk menekan resiko kerugian atau kesalahan teknik produksi dalam

bengkel/industri manufaktur furnitur maka laiknya disiapkan satu Departemen

yang khusus meneliti dan mengembangkan produk baru yang akan diproduksi.

Lazimnya disebut dengan Departemen Research & Development (R&D) yang

diperkuat dengan Divisi Desain, Divisi Tooling/Sample Making didalam

departemen tersebut, Departemen ini fokus menemukan teknik produksi yang

paling ideal dengan prioritas efisiensi biaya dan bahan.

Proses pengerjaan furniture :

1. Pemilihan Kayu

Kayu dapat pilih berdasarkan Klasifikasi Kayu. Setiap jenis pohon

merupakan exogen, yang artinya menghasilkan serat kayu melalui lapisan umur

kayu tahunan (annual ring). Lapisan umur kayu tersebut berada dibalik kulit luar

kayu (bark), membentuk struktur kerucut tipikal. Melalui potongan atau irisan

batang kayu dengan beberapa garis-garis didalamnya yang banyak memberikan

informasi tentang karakter kayu. Klasifikasi kayu dibagi menjadi Jenis Kayu

Kuat, Kayu Lunak, dan dapat ditambahkan dengan jenis rerumputan raksasa

seperti bambu, palem, dls.

- Kayu Kuat (Hardwoods)

Merupakan klasifikasi kayu yang dilihat berdasarkan kekuatannya yang

mempengaruhi proses produksi, durabilitas, dan nilai komersil. Kayu kelas kuat

4

Page 5: bengkel ska2

biasanya ditandai dengan warna yang cenderung gelap, urat kayu (grain) yang

jelas, serta garis tahun (annual ring) yang cenderung lebar. Contohnya, kayu jati,

sonokeling, African Ebony, dls.

-  Kayu Lunak (Softwoods)

Merupakan klasifikasi kayu ditinjau berdasarkan tingkat lunaknya dan kelas

awetnya, biasa ditandai dengan warna yang cenderung terang dan serat yang rapat.

Beberapa contohnya adalah kayu albasiah, ramin, sungkai, dls.

2. Pengukuran dan Penandaan Kayu

Beberapa peralatan tersebut sudah kita kenal sehari-hari dan secara luas

digunakan, namun bentuk dan variasinya dapat berbeda-beda ditiap negara walau

fungsi dan kegunaannya sama. Peralatan pendukung akan memastikan ketelitian

proses kerja antara gambar kerja (shop drawing) hingga produk nyata.

 

Mistar, Sieghmat (Vernier caliper gauge), Besi siku (try-square), Bor, Palu,

Obeng, Penjepit (Cramp) merupakan peralatan sederhana yang membutuhkan

kemahiran pula dalam menggunakan serta memilih tipenya berdasarkan tujuan

bentuk maupun bahan yang akan digunakan. Peralatan pendukung tersebut

5

Page 6: bengkel ska2

merupakan alat untuk menyempurnakan sambungan, mengecek mutu bahan

terhadap rupa, kontur dan kecukupan dimensi.

3. Pemotongan Kayu

Metode Potong

Kayu Jati, Kayu Mahoni, Kayu Sungkai, Kayu Ramin, Kayu Nyatoh, Kayu

Sonokeling, Kayu Pinus, Kayu Karet, Kayu Kamper (lokal : kayu yang tersedia

untuk digunakan sebagai bahan dasar mebel). Bahan-bahan ini disediakan dalam

bentuk logs atau gelondongan atau dengan pesanan (melalui saw mills/

penggergajian) dalam bentuk balok atau papan. Beberapa metode pemotongan

adalah sbb :

Irisan lurus/potongan tangensial (plain-sawn), merupakan pemotongan

secara lurus horizontal/vertical

Irisan perempat/potongan radial (quarter-sawn), merupakan pemotongan

dengan membagi seluruh lingkar pohon menjadi 4 bagian per 45 derajat.

Irisan lurus (billet-sawn), merupakan irisan seperti plain-sawn namun

dibagi dua pada bagian tengah.

6

Page 7: bengkel ska2

Selanjutnya, Peralatan dasar secara manual dalam pekerjaan kayu khususnya

desain mebel terbagi menjadi tiga yakni :

Alat potong (Sawing)

Gergaji Tangan (Hand Saw)terdapat berbagai macam jenis ukuran dan variasi

handle, dan mata gergaji. Ukuran dan modelnya tidak jarang dimodifikasi oleh

tukang sehingga nyaman dipakai dan bahkan terbentuk dgn sendirinya karena

proses selama bertahun-tahun. Dua jenis handle yang sering digunakan adalah

kayu dan plastik, model plastik fabrikasi biasanya dapat pula digunakan sebagai

mistar siku 45o/90o. Sedangkan mata gergaji, bila mata gergaji pendek, seragam

dan rapat maka berfungsi sebagai gergaji potong (crosscut saw), dan bila mata

gergaji besar kecil, serta bersiku besar maka berfungsi sebagai gergaji belah (rip

saw).

Dalam membelah ataupun memotong perlu pula diketahui jenis

material/bahannya untuk menjaga kerapihan. Jenis lainnya adalah gergaji

lengkung biasanya untuk panel seperti tripleks (Cop saw), gergaji panel seperi

MDF menggunakan gergaji panel (Panel saw), dan yang khusus seperti Gergaji

adumanis (mitre saw), ekor burung (dovetail saw), dls. Inti dari beragam alat

potong tersebut menjaga agar potongan gergaji lurus, tipis, siku dan kontinu.

 

7

Page 8: bengkel ska2

Mesin Potong Putar (Circular Saw)

Mesin potong dengan pisau putar lingkar berdiameter 16,5cm sd 25,4cm dengan

kemampuan potong tebal 5cm. Lebih cocok untuk memotong plywood. Umumnya

menggunakan alat bantu seperti dudukan untuk kayu (bench).

Gergaji Listrik (Electric Chain Saw)

Gergaji untuk memotong gelondongan menjadi balok atau papan dalam bentuk

yang belum halus sempurna. Lebih mudah dikontrol dan cepat karena bentuknya

yang panjang sehinggga jangkauannya lebih luas terutama untuk gelondongan

kayu (log).

4. Pengetaman

Mesin Serut / Ketam (Planer)

Mesin ketam atau serut sangat membantu dalam proses penghalusan kayu,

cost-saving dan time-saving. Dapat pula dengan pilihan mata pisau tertentu

membuat groove atau sekonengan, untuk celah kaca jendela, ataupun pintu. Perlu

keterampilan khusus karena ketidakstabilan dalam menahan getaran akan

menghasilkan gagal serut/tatal yang sangat buruk bagi sebuah kayu. Suara

mesinnya merupakan yang paling bising diantara seluruh jenis mesin, dan

menghasilkan serpihan sampah kayu/serutan yang sangat banyak.

Mesin Serut (Jack Plane), digunakan untuk memperhalus siku, lengkung, dan

kontur profil. Variasinya sangat banyak sekali, tapi terbagi atas 3 yakni:

Mesin Serut Kasar (Block Plane) untuk mengambil serat kayu dan permukaan

yang masih kasar, biasanya mata pisau berukuran lebar dan tebal, serta

pengaturan mata pisau yang turun tinggi. Selanjutnya adalah Mesin Serut

8

Page 9: bengkel ska2

Halus untuk menghaluskan setelah diserut kasar, dengan mata pisau yang

lebih tipis dan tajam serta pengaturan mata pisau lebih turun rendah.

Mesin Serut Sekonengan (Rebate Plane) untuk membuat sekonengan, celah

seperti pada rangka pintu dan jendela, dapat pula untuk beberapa tahap

penyerutan menghasilkan profil.

Mesin Serut Khusus (Combination/Specialized Plane) untuk menghasilkan

profil, atau groove dengan bentuk lengkung atau kurva keliling yang

fungsinya menyerupai Mesin Jig saw.

Pahat Tatah (Chisel & Gouge), selain umum digunakan untuk mengukir kayu

digunakan pula untuk membuat lubang dan pasangan sambungan seperti

sambungan lidah (lap joint), sambungan purus (mortise dan tenon joint).

Utamanya, teknik memukul pahat dan derajat kemiringan pahat merupakan

keahlian khusus yang sangat membutuhkan waktu dan pengalaman.

Mesin Hampelas (Sander)

Mesin bekerja dengan prinsip gerak orbital (4000 s/d 5000 orbit per menit),

dengan memasang lembaran hampelas pada mesin kemudian menggerakannya ke

sekeliling permukaan. Kelalaian posisi, seperti miring, dapat membuat permukaan

kayu tergores (scratch) sehingga semakin sulit untuk dikembalikan seperti

9

Page 10: bengkel ska2

semula. Sulit menjangku celah atau rongga tertentu pada furnitur, khususnya

ukiran. Jenis lainnya adalah hampelas dengan bentuk tabung kecil untuk

menjangkau sudut yang sulit dijangkau, namun dalam beberapa hal masih jauh

lebih baik menggunakan tangan.

5. Pelubangan dan Penyambungan

Mesin Bor (Drill)

Mesin Bor bekerja dengan putaran mata bor searah jarum jam dengan berbagai

ukuran, dan jenis pisau disesuaikan dengan bahan, berbagai jenis kayu, besi,

tembok beton, granite, dls. Kecepatan putar mata bor lebih dari 1000 rpm tanpa

beban. Perlu kemahiran khusus untuk menghasilkan permukan kayu agar tetap

halus, serta kejelian dalam mengatur derajat vertikal bor.

Paku dan sekrup

Paku dan Sekrup merupakan satu mekanisme pengencangan sambungan kayu

yang sangat baik, selain kuat pemasangannyapun relatif mudah. Pada

perkembangannya dua jenis pengencang Sekrup dan Dowel semakin dimodifikasi

menjadi jauh lebih baik dari segi, kekuatan, mekanisme, mutu bahan (tahan karat),

dan estetikanya.

Paku umumnya berkembang pada konstruksi arsitektur dan interior,

namun pada pekerjaan kayu, paku digunakan unyuk beberapa hal seperti

pembuatan mock-up, juga untuk mengencangkan upholster dengan kayu.

Paku merupakan pengencang yang sangat tradisional, paku yang

dikendalikan atas tumpuan ketuk sangat sulit dijamin kelurusannya

sehingga menjadi hal yang kurang menguntungkan dalam proses produksi

10

Page 11: bengkel ska2

furnitur. Beberapa jenis paku yang sering ditemui dalam furnitur adalah

sbb :

o Paku besi, untuk menggabungkan kayu dgn plat metal tipis

o Paku kursi, dipakai untuk memasang bantalan / pengempuk pada

kursi

o Paku semat, dipakai untuk menyemat kain pada mebel kayu

o Paku panel, untuk menggabungkan papan

o Paku Chevron , sebagai penyambung sudut dari kerangka mebel

o Paku cacing / gelombang (corrugated fastener), untuk sambungan

kayu

o Paku plat (timber connector), plat untuk menggabungkan kayu

Sekrup merupakan pengencang sambungan kayu dengan mekanisme ulir

berpilinnya (60 persen panjang sekrup adalah ulir) yang ‘menggigit’ kayu.

tidak banyak perkembangan dari sisi ulir, perkembangannya dapat dilihat

pada ukuran, tipe kepala, lapisan pelindung karat.

Yang perlu diperhatikan dalam proses penyekrupan adalah :

Panjang sekrup dan ketebalan bahan

Jenis kayu atau bahan

11

Page 12: bengkel ska2

Kelurusan proses penyekrupan/kemiringan dapat menggunakan alat bantu

pocket-hole screwed joint.

mengatur kedalaman sekrup terhadap permukaan kayu.

6. Finishing (Spraying)

Spray Gun, alat kendali untuk menembakkan/menyemprotkan cairan pelapis dan

finishing yang terdiri dari tabung berisi cairan finishing (container), alat kendali

(spray), selang udara (air-supply hose).

Kompresor, modul elektrik yang berfungsi mengalirkan udara yang telah lebih

dahulu disaring dan selanjutnya disemprotkan oleh spraygun dengan dilengkapi

pengatur tekanan (Air adjustment valve)

12

Page 13: bengkel ska2

PERENCANAAN TATA LETAK

1.      Pengertian Tata Letak

Tata letak mencakup desain dari bagian-bagian, pusat kerja dan peralatan yang

membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Perencanaan

tata letak merupakan satu tahap dalam perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk

mengembangkan suatu sistem produksi yang efisiesn dan efektif sehingga dapat

tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang paling ekonomis.

2.      Tujuan Perencanaan Tata Letak

Tujuan perencanaan lay out/ tata letak yang baik yaitu :

a.       Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik

b.      Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja

c.       Mengusahakan agar aliran bahan dan produk lancar

d.      Meminimumkan hambatan pada kesehatan

e.       Meminimumkan usaha membawa bahan

Efektifitas dari pengaturan tata letak suatu kegiatan produksi dipengaruhi oleh

beberapa faktor, sebagai berikut :

a. Penanganan material – perencanaan tata letak harus memperhatikan

gerakan dari material atau manusia yang bekerja. Gerakan material akan

berdampak pada biaya penanganan material, biasanya mempunyai

pengaruh yang cukup signifikan bagi biaya produksi.

b. Utilisasi ruang – utilisasi ruang dan energi merupakan salah satu faktor

yang diperhatikan dalam perencanaa tata letak. Perkembangan teknologi

memungkinkan  penataan mesin-mesin tidak dalam arah horizontal, berada

dalam satu lantai, melainkan dapat  ke arah vertikal.

13

Page 14: bengkel ska2

c. Mempermudah pemeliharaan – perawatan mesin selain berpengaruh

terhadap mutu produk juga berpengaruh terhadap usia mesin. Tata letak

mesin harus menyediakan ruang gerak yang cukup bagi pemeliharaan

mesin.

d. Kelonggaran gerak – perencanaan tata letak tidak saja untuk memperoleh

efisiensi ruang tetapi juga harus memperhatikan kelonggaran gerak bagi

operatot /karyawan. Selain meningkatkan kepuasan karyawan atas kondisi

kerja, kelonggaran gerak dapat mengurangi kecelakaan kerja.

e. Orientasi produk – jenis produk yang dibuat sangat berpengaruh dalam

perencanaa tata letak. Mislanya, produk ukuran besar dan berat, atau

memelukan perhatian khusus dalam penangannya, umumnya menghendaki

suatu tata letak yang tidak membuat produk dipindah-pindah. Sebaliknya,

produk yang berukuran kecil dan ringan yang dengan mudah dapat

diangkut akan menjadi lebih ekonomis apabila diproduksi dengan suatu

tata letak yang berdasarkan proses.

f. Perubahan produk atau disain produk – perencanaan tata letak juga

memperhatikan perubahan jenis produk atau disain produk. Bagi

perusahaan yang jenis produk atau disainnya sering berubah, tata letak

mesin harus sefleksibel mungkin dalam mengadaptasi perubahan.

14

Page 15: bengkel ska2

Tata Letak Process (process layout)

Keterangan :

1. Pemilihan2. Pengukuran3. Penandaan4. Pemotongan5. Pengetaman6. Pelubangan7. Penyambungan8. Finishing9. Kantor10. Rak penyimpanan alat

15

1 12

10

3 4

6 5

8 79

Page 16: bengkel ska2

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2009. Kayu. http://www.ideaonline.co.id/iDEA/Taman-dan-tanaman/Inspirasi-taman/Elemen-Kayu-pada-Taman [Diakses pada 8 Januari 2013].

Antonius, H. 2012. Bengkel Produksi. http://hutdopi08.blogspot.com/2012/03/ bengkel.html [Diakses pada 8 Januari 2013].

Stefford, J dan G. McMurdo. 1976. Teknologi Kerja Kayu. Erlangga, Jakarta.

Lerch, E. 1987. Pengerjaan Kayu Secara Masinal. Kanisius, Yogyakarta.

Vlack, L. H. V. 1994. Ilmu dan Teknologi Bahan. Erlangga, Jakarta.

16

Page 17: bengkel ska2

BENGKEL FURNITURE KAYU

Oleh :

SISKA WILLYANA100308075

PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIANFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA2013

17