Download - Bank Capital

Transcript
Page 1: Bank Capital

A.Pengertian Bank Konvensional dan Definisi Serta

Prinsip

Pengertian Bank Konvensional - Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Bank

Konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Martono (2002) menjelaskan prinsip konvensional yang digunakan bank konvensional

menggunakan dua metode, yaitu :

Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti tabungan, deposito

berjangka, maupun produk pinjaman (kredit) yang diberikan berdasarkan tingkat bunga

tertentu.

Untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak bank menggunakan atau menerapakan berbagai biaya

dalam nominal atau prosentase tertentu. Sistem penetapan biaya ini disebut fee based.

Bank Konvensional  

Pada bank konvensional, kepentingan pemilik dana (deposan) adalah memperoleh

imbalan berupa bunga simpanan yang tinggi, sedang kepentingan pemegang saham

adalah diantaranya memperoleh spread yang optimal antara suku bunga simpanan dan

suku bunga pinjaman (mengoptimalkan interest difference). Dilain pihak kepentingan

pemakai dana (debitor) adalah memperoleh tingkat bunga yang rendah (biaya murah).

Dengan demikian terhadap ketiga kepentingan dari tiga pihak tersebut terjadi

antagonisme yang sulit diharmoniskan. Dalam hal ini bank konvensional berfungsi

sebagai lembaga perantara saja

Page 2: Bank Capital

Tidak adanya ikatan emosional yang kuat antara Pemegang Saham, Pengelola Bank dan

Nasabah karena masing-masing pihak mempunyai keinginan yang bertolak belakang

Sistem bunga: 

o Penentuan suku bunga dibuat pada waktu akad dengan pedoman harus selalu

untung untuk pihak Bank 

o Besarnya prosentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan

Penentuan suku bunga dibuat pada waktu akad dengan pedoman harus selalu

untung untuk pihak Bank 

o Jumlah pembayaran bunga tidak mengikat meskipun jumlah keuntungan berlipat

ganda saat keadaan ekonomi sedang baik 

o Eksistensi bunga diragukan kehalalannya oleh semua agama termasuk agama

Islam 

o Eksistensi bunga diragukan kehalalannya oleh semua agama termasuk agama

Islam 

o Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan proyek yang

dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi

Contoh bank konvensional :

Bank pemerintah

Bank pemerintah adalah bank yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah

Indonesia. Berikut ini adalah daftar bank pemerintah, yaitu:

Bank Mandiri ( sebelum 1998 adalah Bank Dagang Negara , Bank Bumi Daya , Bank

Exim , Bank Pembangunan Indonesia )

Mutiara Bank ( sebelum tanggal 16 September 2009 bernama "Bank Century"/"Bank

CIC", penyertaan saham sementara oleh Pemerintah Indonesia melalui LPS )

Bank Negara Indonesia

Bank Rakyat Indonesia

Page 3: Bank Capital

Bank Tabungan Negara

Bank swasta nasional devisa

Bank BRI Agroniaga, sebelumnya dikenal sebagai "Bank Agroniaga"

Bank Anda (Surabaya), sebelumnya dikenal sebagai "Bank Antar Daerah"

Bank Artha Graha Internasional, sebelum bulan Mei 2005 bernama "Bank Interpacific"

Bank Bukopin

Bank Bumi Arta

Bank Capital Indonesia

Bank Central Asia

Bank CIMB Niaga, sebelum tanggal 15 Oktober 2008 bernama "Bank Niaga" dan "Bank

Lippo

Bank Danamon Indonesia

Bank Ekonomi Raharja

Bank Ganesha

Bank Hana, sebelum tanggal 17 Maret 2008 bernama "Bank Bintang Manunggal"

Bank Himpunan Saudara 1906 (Bandung)

Bank ICB Bumiputera, sebelum tanggal 11 September 2009 bernama "Bank Bumiputera

Indonesia"

Bank ICBC Indonesia, sebelumnya bernama "Bank Halim Indonesia"

Bank Index Selindo

Bank Maybank Indonesia, sebelumnya bernama "Bank Internasional Indonesia"

Bank Maspion (Surabaya)

Bank Mayapada

Bank Mega

Bank Mestika Dharma (Medan)

Bank Metro Express

Bank Nusantara Parahyangan (Bandung)

Bank OCBC NISP, sebelum tanggal 7 Februari 2011 bernama "Bank NISP"

Bank of India Indonesia, sebelum tanggal 17 November 2011 bernama "Bank Swadesi"

Panin Bank

Page 4: Bank Capital

Bank Permata, sebelum tanggal 18 Oktober 2002 bernama "Bank Bali"

Bank QNB Kesawan, sebelum tanggal 12 Desember 2011 bernama "Bank Kesawan"

Bank SBI Indonesia, sebelum tanggal 30 April 2009 bernama "Bank Indo Monex"

Bank Sinarmas, sebelumnya bernama "Bank Shinta Indonesia"

Bank UOB Indonesia, sebelum tanggal 19 Mei 2011 bernama "Bank UOB

Buana"/sebelumnya bernama "Bank Buana Indonesia"

Jasa-Jasa Perbankan Konvensional

Jasa bank sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Jasa perbankan

pada umumnya terbagi atas dua tujuan. Pertama, sebagai penyedia mekanisme dan alat

pembayaran yang efesien bagi nasabah] Untuk ini, bank menyediakan uang tunai, tabungan, dan

kartu kredit] Ini adalah peran bank yang paling penting dalam kehidupan ekonomi. Tanpa adanya

penyediaan alat pembayaran yang efesien ini, maka barang hanya dapat diperdagangkan dengan

cara barter yang memakan waktu.

Kedua, dengan menerima tabungan dari nasabah dan meminjamkannya kepada pihak

yang membutuhkan dana, berarti bank meningkatkan arus dana untuk investasi dan pemanfaatan

yang lebih produktif. Bila peran ini berjalan dengan baik, ekonomi suatu negara akan menngkat.

Tanpa adanya arus dana ini, uang hanya berdiam di saku seseorang, orang tidak dapat

memperoleh pinjaman dan bisnis tidak dapat dibangun karena mereka tidak memiliki dana

pinjaman.

Dibawah ini macam-macam jasa yang diberikan oleh bank, diantaranya:

1. Inkasso

2. Transfer

3. Safe Deposit Box (Kotak Penyimpanan)

4. Letter Of Credit (L/ C) / Ekspor Impor

5.Travellers Cheque

Page 5: Bank Capital

1. INKASO

Inkaso merupakan kegiatan jasa Bank untuk melakukan amanat dari pihak ke tiga berupa

penagihan sejumlah uang kepada seseorang atau badan tertentu di kota lain yang telah ditunjuk

oleh si pemberi amanat.

Warkat-Warkat Yang Digunakan Dalam Incaso

1. Cek

2. Bilyet Giro

3. Wesel

4. Kuitansi

5. Surat Aksep

6. Deviden

7. Kupon

1. Warkat Inkaso

1. Warkat inkaso tanpa lampiran Yaitu warkat – warkat inkaso yang tidak dilampirkan

dengan dokumen – dokumen apapun seperti cek, bilyet giro, wesel dan surat berharga.

2. Warkat inkaso dengan lampiran Yaitu warkat – warkat inkaso yang dilampirkan dengan

dokumen – dokumen lainnya seperti kwitansi, faktur, polis asuransi dan dokumen –

dokumen penting.

2. Jenis Inkaso

1. Inkaso Keluar, Merupakan kegiatan untuk menagih suatu warkat yang telah diterbitkan

oleh nasabah bank lain. Di sini bank menerima amanat dari nasabahnya sendiri untuk

menagih warkat tersebut kepada seseorang nasabah bank lain di kota lain.

Page 6: Bank Capital

2. Inkaso masuk, Merupakan kegiatan yang masuk atas warkat yang telah diterbitkan oleh

nasabah sendiri. Dalam kegiatan inkaso masuk, bank hanya memeriksa kecukupan dari

nasabahnya yang telah menerbitkan warkat kepada pihak ke tiga.

2. TRANSFER

Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai

dengan perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk keuntungan seseorang yang ditunjuk

sebagai penerima transfer. Baik transfer uang keluar atau masuk akan mengakibatkan adanya

hubungan antar cabang yang bersifat timbal balik, artinya bila satu cabang mendebet cabang lain

mengkredit.

- Transfer Keluar

Salah satu jenis pengiriman uang yang dapat menyederhanakan lalu lintas

pembayaran adalah dengan pengiriman uang keluar

- Transfer Masuk

Transfer masuk, dimana bank menerima amanat dari salah satu cabang untuk

membayar sejumlah uang kepada seseorang beneficiary

3. SAFE DEPOSIT BOX

Layanan Safe Deposit Box adalah jasa penyewaan kotak penyimpanan harta atau surat-surat

berharga yang dirancang secara khusus dari bahan baja dan ditempatkan dalam ruang khasanah

yang kokoh, tahan bongkar dan tahan api untuk memberikan rasa aman bagi penggunanya.

Kondisi ketidakpastian selalu menambah rasa khawatir, terutama menyangkut keamanan barang-

barang yang tidak ternilai harganya. Dalam menentukan pilihan untuk tempat penyimpanan yang

tepat, tentunya harus memilih tempat yang terpercaya.

Page 7: Bank Capital

Kegunaan Safe Deposit Box

1. Untuk menyimpan surat-surat berharga dan surat-surat penting seperti sertifikat-sertifikat,

saham, obligasi, surat perjanjian, akte kelahiran, ijazah, dan lain-lain.

2. Untuk menyimpan benda-benda berharga seperti emas, berlian, mutiara, intan, dan lain-

lain.

Barang-barang Yang Dilarang Disimpan Dalam Safe Deposit Box

1. Narkotik dan sejenisnya

2. Bahan yang mudah meledak

Keuntungan Safe Deposit Box

1. Bagi Bank

Biaya sewa

Uang jaminan yang mengendap

Pelayanan nasabah

2. Bagi Nasabah

Menjamin kerahasiaan barang-barang yang disimpan

Keamanan barang terjamin

4. LETTER of CREDIT

Letter of Credit atau dalam bahasa Indonesia disebut Surat Kredit Berdokumen merupakan salah

satu jasa yang ditawarkan bank dalam rangka pembelian barang, berupa penangguhan

pembayaran pembelian oleh pembeli sejak LC dibuka sampai dengan jangka waktu tertentu

sesuai perjanjian. Berdasarkan pengertian tersebut, tipe perjanjian yang dapat difasilitasi LC

terbatas hanya pada perjanjian jual – beli, sedangkan fasilitas yang diberikan adalah berupa

penangguhan pembayaran.

Page 8: Bank Capital

Jenis dan Manfaat Letter of Credit

Isi dari perjanjian LC mencakup banyak hal seperti jangka waktu, pembatalan, cara pembayaran

dan lain – lain. Berdasarkan isi perjanjian tersebut, LC dapat dibedakan menjadi beberapa jenis:

1. Ruang Lingkup Transaksi

LC Impor:adalah LC yang digunakan untuk mengadakan transaksi jual beli barang/jasa

melewati batas – batas Negara.

LC Dalam Negeri atau Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN):adalah LC

yang digunakan untuk mengadakan transaksi di dalam wilayah suatu Negara.

2. Saat Penyelesaian

Sight LC:adalah LC yang penangguhan pembayarannya sampai dengan dokumen tiba.

Usance LC:adalah LC yang penangguhan pembayarannya sampai wesel yang diterbitkan

jatuh tempo (tidak lebih lama dari 180 hari).

3. Pembatalan

Revocable LC:adalah LC yang dapat dibatalkan atau diubah secara sepihak oleh issuing

bank setiap saat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak yang berhak

menerima pembayaran (beneficiary). LC jenis ini biasanya digunakan sebagai bekal awal

sebelum negosiasi antara importir dan eksportir mencapai kesepakatan final.

Irrevocable LC:adalah LC yand tidak dapat dibatalkan atau diubah secara sepihak oleh

issuing bank setiap saat tanpa persetujuan beneficiary. Apabila suatu LC tidak secara

eksplisit menyatakan ‘revocable’ atau ‘irrevocable’, maka LC tersebut dianggap sebagai

irrevocable LC.

4. Pengalihan Hak

Transferable LC:adalah LC yang diberikan hak kepada beneficiary untuk mengalihkan

sebagian atau seluruh hak penerimaan pembayaran kepada pihak lain. Pengalihan hak ini

hanya dapat dilakukan satu kali.

Page 9: Bank Capital

Untransferable LC:adalah LC yang tidak memberikan hak kepada beneficiary untuk

mengalihkan sebagian atau seluruh hak penerimaan pembayaran kepada pihak lain.

5. Pihak advising bank

General/Negotiating/Non-Restricted LC:adalah LC yang tidak menyebutkan dengan bank

yang akan menjadi advising bank.

Restricted/Straight LC:adalah LC yang menyebutkan dengan tegas bank yang menjadi

advising bank.

6. Cara Pembayaran kepada Beneficiary

Standby LC:adalah surat pernyataan dari pihak bank yang menyatakan bahwa apabila

pihak yang dijamin (nasabah bank tersebut) cidera janji maka pihak bank akan

menerbitkan Sight LC untuk kepentingan yang menerima jaminan yaitu beneficiary.

Red-Clause LC:adalah LC yang memperkenankan penarikan sejumlah tertentu uang

muka oleh beneficiary. LC ini diterbitkan biasanya hanya apabila issuing bank benar –

benar percaya pada reputasi beneficiary.

Clean LC:adalah LC yang pembayarannya kepada beneficiary dapat dilakukan hanya atas

dasar kwitansi/wesel/cek tanpa harus menyerahkan dokumen pengiriman barang.

Manfaat yang dapat diharapkan oleh bank dengan memberikan fasilitas Letter of Credit kepada

nasabahnya antara lain adalah:

Penerimaan biaya administrasi berupa provisi/komisi yang merupakan fee based income

bagi bank.

Pengendapan dana setoran yang merupakan dana murah bagi bank.

Pemberian pelayanan kepada nasabahnya sehingga nasabah menjadi lebih loyal kepada

bank.

Page 10: Bank Capital

5. TRAVELLERS CHEQUE

Travellers cheque yaitu cek wisata atau cek perjalanan yang digunakan untuk bepergian.

Keuntungan Travellers cheque :

1. Memberikan kemudahan berbelanja

2. Mengurngi resiko kehilangan uang

3. Memberikan rasa percaya diri

Jasa – jasa ini diberikan untuk mendukung kelancaran menghimpun dan menyalurkan dana, baik

yang berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan dan kredit maupun tidak langsung.

Page 11: Bank Capital

PRODUK-PRODUK PERBANKAN

Produk-produk perbankan adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat dan

dari jasa-jasa lalu lintas pembayaran. Berikut ini produk-produk perbankan yang dikeluarkan

oleh bank-bank pada umumnya.

a. Produk Kredit Pasif

Produk perbankan yang termasuk produk kredit pasif adalah tabungan giro, deposito berjangka

dan deposit on call.

i. Tabungan (Saving deposit)

Tabungan adalah simpanan pada bank yang dapat ditarik sewaktu-waktu dengan

menggunakan sarana yang ditentukan oleh setiap bank yang menerbitkan produk

tersebut.

ii. Giro (demand deposito)

Giro atau biasa disebut rekening koran adalah simpanan pada bank yang penarikannya

dapat dilakukan setiap waktu dengan menggunakan cek, bilyet giro (surat perintah

pembayaran), atau dengan cara pemindah bukuan.

iii. Deposito (time deposit)

Deposito adalah simpanan pada bank yang penarikkannya hanya dapat dilakukan sesudah

jangka waktu tertentu, menurut perjanjian antara penyimpan dan bank.

iv. Deposit on call

Deposit on call adalah simpanan pada bank yang pengambilannya dapat dilakukan

sewaktu-waktu, tetapi sebelum melakukan pengambilan, pihak penyimpan harus

memberitahukan kapan akan melakukan pengambilan kepada bank.

Page 12: Bank Capital

b. Produk Kredit Aktif

Produk perbankan yang termasuk produk kredit aktif adalah kecil rekening koran, kredit aksep,

dan kredit remburs.

i. Kredit rekening koran

Kredit rekening koran adalah kredit yang dapat diambil sesuai dengan kebutuhan

piminjam (debitur) dengan jaminan surat berharga, barang yang tersedia dalam gudang

peminjaman, serta penyerahan barang-barang bergerak atau tidak bergerak.

ii. Kredit aksep

Kredit aksep adalah pinjaman yang diberikan dengan cara mengeluarkan wesel serta

dapat diperdagangkan oleh pemegangnya.

iii. Kredit remburs (letter of kredit)

Kredit remburs adalah pembayaran atas barang-barang yang diimpor dari luar negari.

Pembayaran atas impor barang untuk sementara dilakukan oleh bank. Setelah importir

mendapat hasil, ia harus membayar pada bank sesuai perjanjian semula

c. Produk berupa Jasa Lalu Lintas Moneter

Produk perbankan yang termasuk produk jasa lalu lintas moneter adalah pengiriman atau transfer

yang, inkaso, diskonto, delegasi kredit, jual beli cek perjalanan, kartu kredit dan ATM.

i. Pengiriman atau transfer uang.

Transfer adalah pengiriman uang dari suatu cabang bank ke cabang lain bank tersebut atu

ke bank lain atas amanat nasabah, baik nasabah yang mempunyai rekening maupun

nasabah yang tidak tetap (working customers) yang ditunjukan untuk diri pemberi amanat

atau orang lain di dalam negeri dan luar negeri. Tranfer merupakan salah satu pelayanan

jasa dalam bidang lalu lintas pembayaran. Manfaat transfer bagi nasabah adalah :

Page 13: Bank Capital

- membantu kelancaran transaksi perdagangan

- membantu pelaksanaan pembayaran uang akomodasi

Sementara, manfaat transfer bagi bank adalah :

- menambah jumlah modal yang dimilikinya

- memperbesar volume peredaran uang.

- partisipasi dalam rangka memperlancar peredaran uang di masyarakat.

ii. Inkaso (collection)

Inkaso adalah kuasa oleh perusahaan atau perseorangan kepada bank untuk penagihan

piutang meupun pembayaran kepada pihak lain (dalam dan luar negeri), baik dalam

bentuk rupiah maupun mata uang asing. Atas jasa ini bank mendapat keuntungan sebesar

nota inkaso yang telah disepakati.

Objek inkaso adalah wesel (draft), cek, surat aksep, kupon atau dividen surat

undian, kuitansi dan nota-nota tagihan lainnya inkaso bermanfaat untuk mempermudah

nasabah dalam melakukan tagihan kepada pihak lain, karena nasabah tidak harus datang

sendiri dalam melakukan penagihan karena sudah diwakili oleh pihak bank.

iii. Diskonto

Diskonto adalah pemberian jasa atas pembelian dan penjualan surat-surat berharga yang

dijamin oleh bank yang bersangkutan.

iv. Delegasi kredit (banker orders)

Delegasi kredit adalah pemberian kuasa dari seseorang atau badan hukum untuk

melaksanakan pembayaran kepada seseorang atau badan hukum lain secara berkala.

Kuasa yang diberikan misalnya untuk membayar rekening listrik, telepon dan sebagainya.

Page 14: Bank Capital

v. Jual beli cek perjalanan (traveller’s cheque)

Traveller’s cheque atau cek perjalanan adalah cek yang dikeluarkan oleh bank sebagai

pengganti uang tunai untuk dipergunakan sebagai alat pembayaran dalam perjalanan,

bepergian, atau rekreasi baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Travellers cheque

memiliki beberapa keuntungan baik bagi nasabah maupun bagi bank yang

mengeluarkannya. Manfaat traveller’s cheque bagi nasabah antara lain adalah :

- nasabah dapat melakukan pembayaran perjalanan dengan lebih mudah, cepat praktis

dan efisien

- nasabah dapat melakukan penukaran traveller’s cheque dengan mata uang tunai di hotel,

restoran, bank, biro perjalanan, dan sebagainya yang ditunjuk oleh bank yang

bersangkuta;

- tingkat keamanan lebih terjamin.

Sementara, manfaat traveller’s cheque bagi bank yang menerbitkannya adalah :

- memperoleh pemasukan dari penjualan traveller’s cheque

- memperoleh imbalan jasa berupa komisi

vi. Kartu kredit (credit card)

Kartu kredit adalah alat pembayaran pengganti uang atau cek, yang dapat digunakan

untuk membayar pembelian di toko, menginap di hotel, maupun tempat-tempat lain yang

menyediakan pelayanan pembayaran dengan kartu kredit tersebut. Secara teknis, kartu

kredit berfungsi sebagai sarana pemindah bukuan dalam melakukan pembayaran suatu

transaksi. Congoh : kartu kredit Fix dan Fast dari Danamon, kartu kredit Bank Niaga,

kartu kredit BCA, kartu kredit BNI dan lain-lain.

vii. Anjungan tunai mandiri (ATM)

Page 15: Bank Capital

Anjungan tunai mandiri atau authomatic teller machine (Inggris) adalah kartu yang

diberikan oleh bank kepada nasabah yang dapat digunakan untuk menarik dana yang

dimilikinya dengan cara memasukkan kartu tersebut pada mesin yang tersedia di

anjungan tunai mandiri pemilik kartu ATM memasukkan kartunya pada mesin ATM dan

untuk pengamanannya, masing-masing nasabah memiliki PIN (personal identification

number) yang hanya diketahui oleh yang bersangkutan sendiri. Setelah memasukkan PIN

nasabah melaksanakan prosedur sesuai petunjuk dari mesin ATM.

5. Manfaat Produk Perbankan bagi Siswa

Di bawah ini adalah beberapa produk perbankan yang dapat dimanfaatkan oleh para siswa.

a. Tabungan

Siswa dapat menyisihkan sebagian uang jajannya untuk ditabung dalam ber bagai bentuk

tabungan yang ditawarkan oleh bank. Memanfaatkan produk tabungan ini berarti memupuk

sikap hidup hemat dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu atau kurang bermanfaat. Di

samping itu, siswa juga mendapatkan keuntungan dari menabung di bank, karena bank

memberikan balas jasa berupa bunga bagi simpanan tersebut.

b. Pengiriman uang atau transfer

Siswa yang tinggal jauh dari orang tua dapat memanfaatkan jasa transfer yang ditawarkan bank.

Tranfer akan memudahkan siswa dalam memperoleh uang kiriman dari orangtuanya.

Pengiriman uang dengan transfer lebih cepat daripada wesel pos. dengan transfer, uang

kiriman dapat dicairkan langsung pada saat uang tersebut disetorkan (system on line)

c. Asuransi

Siwa juga dapat turut serta dalam program asuransi yang ditawarkan oleh bank. Pada saat ini,

bank turut pula mengeluarkan beberapa produk asuransi. Beberapa produk asuransi yang

diterbitkan bank adalah Lippolife dari Bank Lippo dan CAR dari BCA.

Page 16: Bank Capital

Program asuransi yang biasanya ditawarkan untuk keperluan siswa adalah asuransi pendidikan

dan asuransi jiwa. Asuransi pendidikan memberikan jaminan pemenuhan biaya sekolah

hingga lulus perguruan tinggi. Siswa dapat mengikuti program asuransi secara individu dan

kolektif. Secara individu, orangtua mendaftarkan siswa, sedangkan secara kolektif, sekolah

mengasuransikan siswanya.

d. ATM (anjungan tunai mandiri)

Siswa dapat pula memanfaatkan kartu ATM yang ditawarkan oleh berbagai bank untuk

memenuhi keperluannya. Kartu ATM dapat dimanfaatkan untuk berbelanja kebutuhan sekolah

dan keperluan sehari-hari di berbagai tempat. Penggunaan ATM memberikan rasa aman, karena

siswa tidak peru lagi membawa uang tunai ketika berbelanja.

Page 17: Bank Capital

SUMBER DANA BANK

Kegiatan usaha yang utama dari suatu bank adalah penghimpunan dan penyaluran dana.

Penyaluran dana dengan tujuan untuk memperoleh penerimaan akan dapat dilakukan apabila

dana telah dihimpun.penghimpunan dana dari masyarakat perlu dilakukan dengan cara-cara

tertentu sehingga efisien dan dapat di sesuaikan dengan rencana penggunaan dana tersebut.

Salah satu kendala bagi setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatannya adalah

masalah kebutuhan dana. Hampir seratus persen perusahaan memerlukan dana untuk membiayai

kegiatan usahanya, baik untuk biaya rutin maupun untuk keperluan perluasan usaha. Pentingnya

dana membuat setiap perusahaan berusaha keras mencari sumber-sumber dana yang tersedia,

termasuk perusahaan lembaga keuangan semacam bank.

Dana untuk membiayai operasi suatu bank, dapat diperoleh dari berbagai sumber.

Perolehan dana ini tergantung bank itu sendiri pakah secara pinjaman (titipan) dari masyarakat

atau dari lembaga lainnya. Disamping itu untuk membiayai operasinya, dana dapat pula di

peroleh dengan modal sendiri, yaitu setoran modal dari para pemilik atau bank mengeluarkan

atau menjual saham baru kepada pemilik baru. Perolehan dana disesuaikan pula dengan tujuan

dari penggunaan dana tersebut.

PENGERTIAN SUMBER DANA BANK

Sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai

kegiatan operasinya. Sesuai dengan fungsi bank sebagai lembaga keuangan dimana kegiatan

sehari-harinya adalah bergerak dibidangan keuangan, maka sumber-sumber dana tidak terlepas

dari bidang keuangan. Untuk menopang kegiatan bank sebagai penjual uang (memberikan

pinjaman), bank harus lebih dulu membeli uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih bunga

tesebutlah bank memperoleh keuntungan.

Page 18: Bank Capital

SUMBER-SUMBER DANA BANK

1. Dana Bank Itu Sendiri

Sumber dana bank yang bersumber dari bank itu sendiri merupakan sumber dana modal sendiri.

Maksudnya adalah modal setoran dan para pemegang sahamnya. Apabila saham yang terdapat

dalam portepel belum habis terjual, sedangkan kebutuhan dana masih perlu, maka pencariannya

dapat dilakukan dengan menjual saham kepada pemegang saham lama. Akan tetapi jika tujuan

perusahaan untuk melakukan ekpansi, maka perusahaan dapat mengelurkan saham baru dan

menjual saham baru tersebut di pasar modal.

Secara garis besar dapat disimpulkan pencarian dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri

dari ; Setoran modal dari pemegang saham, Cadangan-cadangan bank, dan Laba yang belum

dibagi.

2. Dana Dari  Masyarakat

Sumber dana ini merupaka sumber dana terpenting bagi kegiatan opersai suatu bank dan

merupakan ukuran keberhasialan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini.

Pentingnya sumber dana dari masyarakat, disebabkan sumber dana dari masyarakat merupakan

sumber dana yang paling utama bagi bank.

Untuk memperoleh sumber dana dari  masyarakat, bank dapat menawarkan berbagai jenis

simpanan. Pembagian jenis simpanan kedalam beberapa jenis dimaksudkan agar para nasabah

penyimpan mempunyai banyak pilihan sesuai dengan tujuan masing-masing. Tiap pilihan

mempunyai pertimbangan tertentu dan adanya suatu pengharapan yang ingin diperolehnya, yaitu

berupa keuntungan, kemudahan atau keamanan uangnya atau kesemuanya.

Pada dasarnya sumber dari masyarakat dapat berupa giro (demand deposit), tabungan (saving

deposit), dan deposito berjangka (time deposit) yang berasal dari nasabah perorangan atau suatu

badan.

Page 19: Bank Capital

a. Giro

rekening giro, adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menerbitkan cek untuk penariakan tunai atau bilyet giro untuk pemindahbukuan, sedangkan cek

atau bilyet giro ini oleh pemiliknya dapat digunakan sebagai alat pembayaran.

Cek, merupakan perintah tak bersyarat kepada bank untuk membayar sejumlah uang tertentu

pada saat penyerahannya atas badan rekening penarik cek.

Bilyet giro, pada dasarnya merupakan perintah kepada bank untuk memindah bukukan sejumlah

tertentu uang atas beban rekening penarik pada tanggal tertentu kepada pihak yang tertentu

dalam bilyet giro tersebut dan bilyet giro dapat dibatalakan secara sepihak oleh penarik dan

disertai dengan alasan pembatalan.

Jasa giro, merupakan suatu imbalan yang diberikan oleh bank kepada giran atas sejumlah saldo

gironya yang mengendap di bank.

b. deposito berjangka

Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu

tertentu sesuai tanggal yang terjanjikan antara deposan dan bank.

c. tabungan

Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat tertentu

yang disepakati dan tidak dengan cek atau bilyet giro atau alat lain yang dapat dipersamakan

dengan itu.

Page 20: Bank Capital

3.  Dana Pinjaman

a. call money

Merupakan sumber dana yang dapat diperoleh bank berupa pinjaman jangka pendek dari bank

lain melalui interbank call money market. Sumner dana ini sering digunakan oleh bank untuk

memenuhi kebutuhan dana mendesak dalam jangka pendek, seperti bila terjadi kalah kliring atau

adanya penarikan dana besar-besaran oleh para deposan.

b. pinjaman antar bank

Kebutuhan pendanaan kegiatan usaha suatu bank dapat juga diperoleh dari pinjaman jangka

pendek dan menengah dari bank lain. Pinjaman ini dilakukan untuk memenuhi suatu kebutuhan

dana yang lebih terencana dalam rangka pengembangan usaha atau meningkatkan penerimaan

bank.

c. kredit likuiditas bank Indonesia

Sesuai dengan namanya, kredit likuiditas bank Indonesia adalah kredit yang diberikan oleh bank

Indonesia terutama kepada bank yang sedang mengalami kesulitan likuiditas.

Page 21: Bank Capital

4. Sumber Dana Lain

Sumber dana ini merupakan sumber dana tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam

pencarian sumber dana yang telah disebut sebelumnya. Pencarian dari sumber dana ini relative

lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Sumber dana yang lain ini selalu

berkembang sesuai dengan perkembangan usaha perbankan dan perekonomian secara umum.

Sumber-sumber tersebut antara lain :

- setoran jaminan, setoran jaminan merupakan sejumlah dana yang wajib diserahkan oleh

nasabah yang menerima jasa-jasa tertentu dari bank.

- dana transfer, salah satu jasa yang diberikan bank adalah pemindahan dana. Pemindahan dana

bisa berupa pemindahbukuan antar rekening, dari uang tunai ke suatu rekening, atau dari suatu

rekening untuk kemudian ditarik tunai.

- surat berharga  pasar uang, surat berharga pasar uang adalah surat-surat berharga jangka

pendek yang dapat diperjual belikan dengan cara didiskonto oleh bank Indonesia. Dalam hal ini

pihak perbankan menerbitkan SBPU kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang berminat,

baik perusahaan keuangan maupun nonkeuangan

Page 22: Bank Capital

B.Pengertian Bank Syariah dan Fungsi Bank Syariah

Sekarang ini banyak berkembang bank syariah.Bank syariah muncul di Indonesia pada awal

tahun 1990-an. Pemrakarsa pendirian bank syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama

Indonesia (MUI) pada tanggal 18 – 20 Agustus 1990.

Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam,

maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam,

khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.

Falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang menjiwai seluruh hubungan transaksinya adalah

efesiensi, keadilan, dan kebersamaan. Efisiensi mengacu pada prinsip saling membantu secara

sinergis untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin.

Keadilan mengacu pada hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas, dengan persetujuan yang matang

atas proporsi masukan dan keluarannya. Kebersamaan mengacu pada prinsip saling menawarkan

bantuan dan nasihat untuk saling meningkatkan produktivitas.

Kegiatan bank syariah dalam hal penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank

konvensional.

Penentuan harga bagi bank syariah didasarkan pada kesepakatan antara bank dengan nasabah

penyimpan dana sesuai dengan jenis simpanan dan jangka waktunya, yang akan menentukan

besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima penyimpan. Berikut ini prinsip-prinsip yang

berlaku pada bank syariah :

a) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).

b) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah).

c) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).

d) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah).

e) Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain

(ijarah wa iqtina).

Page 23: Bank Capital

Dalam rangka menjalankan kegiatannya, bank syariah harus berlandaskan pada Alquran dan

hadis. Bank syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu. Bagi

bank syariah, bunga bank adalah riba.

Dalam perkembangannya kehadiran bank syariah ternyata tidak hanya dilakukan oleh

masyarakat muslim, akan tetapi juga masyarakat nonmuslim. Saat ini bank syariah sudah

tersebar di berbagai negara-negara muslim dan nonmuslim, baik di Benua Amerika, Australia,

dan Eropa. Bahkan banyak perusahaan dunia yang telah membuka cabang berdasarkan prinsip

syariah. Contoh Bank Syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah

Mandiri.

Perbankan Syariah

Selain Perbankan Konvensional, di Indonesia juga ada Bank Syariah mulai tahun 1992 . Bank

Syariah pertama di Indonesia adalah BMI (Bank Muamalat Indonesia) yang mulai beroperasi

pada tanggal 1 Mei 1992. Bank syariah ada karena adanya keinginan umat muslim untuk kaffah

yaitu menjalankan aktivitas perbankan sesuai dengan syariah yang diyakini, terutama masalah

larangan riba, serta hal-hal yang berkaitan dengan norma ekonomi dalam Islam seperti larangan

maisyir (judi dan spekulatif), gharar (unsur ketidak jelasan), jahala dan keharusanmemperhatikan

kehalalan cara dan objek investasi

Page 24: Bank Capital

Kitab Al-Qur’an melarang riba, antara lain:

a. Al-baqarah : 278-279

“Hai orang-orang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum

dipungut) …………..Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok

hartamu, kamu tidak menganiaya dan tidak dianiaya.”

b. Ali- Imran : 130

“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan

bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat keuntungan.”

c. An-nisaa : 130

“…………dan disebabkan mereka memakan riba padahal sesungguhnya mereka telah dilarang

daripadanya dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang bathil…………….”

d. Ar-ruum : 39

“Dan sesuatu riba (tambahan) agar ia bertambah pada harta manusia, maka pada sisi Allah itu

tidak bertambah……..”

Selain dalam Al-Qur’an, larangan riba juga terdapat pada dalam hadits Rasulullah SAW. Dalam

pandangan Islam, uang tidak menghasilkan bunga atau laba dan uang tidak dipandang sebagai

komoditi.

Berkembangnya Bank-bank Syariah di negara-negara Islam (Mesir: Mit Ghamar Bank, Islamic

Development Bank, Faisal Islamic Bank, Kuwait Finance House, Dubai Islamic Bank dll)

berpengaruh ke Indonesia. Diskusi ataupun Lokakarya diselenggarakan sampai akhirnya Tim

Perbankan MUI menanda tangani Akte Pendirian PT Bank Muamalat Indonesia pada tanggal 1

November 1991.

Perkembangan Bank syariah pada era reformasi ditandai dengan disetujuinya UU no 10

tahun 1998.Dalam UU tsb diatur dengan rinci landasan hukum dan jenis-jenis usaha yang dapat

dioperasikan dan diimplementasikan oleh Bank syariah. UU tsb memberi arahan bagi bank-bank

Page 25: Bank Capital

konvensional untuk membuka cabang syariah/ unit usaha syariah (UUS) atau mengkonversi

menjadi bank syariah

KEUNIKAN PERBANKAN SYARIAH

Fungsi dasar bank syariah secara umum sama dengan bank konvensional, sehingga

prinsip umum pengaturan dan pengawasan bank berlaku pula pada bank syariah. Namun adanya

sejumlah perbedaan cukup mendasar dalam operasional bank syariah menuntut adanya

perbedaan pengaturan dan pengawasan bagi Bank syariah

Perbedaan mendasar tersebut terutama:

a. Perlunya jaminan pemenuhan ketaatan pada prinsip syariah dalam seluruh aktivitas bank.

b. Perbedaan karakteristik operasional khususnya akibat dari pelarangan bunga yang digantikan

dengan skema PLS dengan instrumen nisbah bagi hasil.

Langkah penting untuk mengatasi masalah unik dari sistem bagi hasil misalnya : moral hazard

(tindakan yang dilakukan oleh penerima amanat yang bertentangan dengan kesepakatan awal

dalam menjalankan amanat yang diterimanya), asymmetric information (ketidakseimbangan

informasi antara pemberi amanat dan yang diberi amanat, di mana pihak yang diberi amanat

memiliki informasi yang lebih banyak ketimbang pihak yang memberi amanat), dll adalah

dengan cara:

a. penerapan good governance (tata kelola yang baik)

b. ketentuan disclosure dan transparansi keuangan

c. pengembangan skema insentif yang optimal dll

Page 26: Bank Capital

Jenis Produk Bank Syariah

Jenis produk Bank Syariah akan tergantung pada fungsi pokok bank syariah. Fungsi

pokok bank syariah dalam kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat terdiri dari:

1. Fungsi Pengumpulan Dana (Funding)

2. Fungsi Penyaluran Dana (Financing)

3. Pelayanan Jasa (Service)

Dalam bank syariah produk-produk penghimpunan dana dapat diterapkan berdasarkan prinsip

masing-masing, yaitu:

a. Wadiah yaitu akad titipan dimana barang yang dititipkan dapat diambil sewaktu-waktu. Pihak

yang menerima titipan dapat meminta jasa untuk keamanan dan pemeliharaan.

b. Mudharabah yaitu akad usaha dimana salah satu pihak memberikan modal (Sahibul Mal),

sedangkan pihak lainnya memberikan keahlian (Mudharib) dengan nisbah yang disepakati dan

apabila terjadi kerugian , maka pemilik modal menanggung kerugian tersebut.

Mudharabah dibagi menjadi 2 yaitu:

a) Mudharabah mutlaqah (investasinya tidak terikat).

b) Mudharabah muqayyadah: investasinya terikat (tertentu).

Selanjutnya di PSAK no 59 paragraf 8 dan 9 secara rinci dijelaskan pengertian dari kedua jenis

Mudharabah ini.

08 Mudharabah mutlaqah adalah mudharabah di mana pemilik dana memberikan kebebasan

kepada pengelola dana dalam pengelolaan investasinya

09 Mudharabah muqayyadah adalah mudharabah di mana pemilik dana memberikan batasan

kepada pengelola dana mengenai tempat, cara, dan objek investasi.

Page 27: Bank Capital

Contoh batasan tersebut, misalnya:

a) tidak mencampurkan dana pemilik dana dengan dana lainnya

b) tidak menginvestasikan dananya pada transaksi penjualan cicilan, tanpa jaminan c)

mengharuskan pengelola dana untuk melakukan investasi sendiri tanpa melalui pihak ketiga

Jenis Produk Bank Syariah bila dilihat dari fungsi penghimpunan dana (funding) terdiri dari:

1. Giro

- simpanan yang dapat diambil sewaktu-waktu atau berdasarkan kesepakatan dengan

menggunakan cek atau kartu ATM sebagai media/alat penarikan.

- dapat dibuka oleh perorangan atau perusahaan.

- Cek dapat berbentuk tunai atau melalui rekening (account payable).

Sesuai dengan penjelasan tentang 2 akad diatas, maka giro menggunakan akad Wadiah.

2. Simpanan/tabungan:

- simpanan yang dapat diambil berdasarkan kesepakatan dengan menggunakan buku/kartu

tabungan atau kartu ATM sebagai alat penarikan.

- Buku tabungan merupakan bukti pemilikan dari pemegang rekening.

- Terdapat aturan tentang setoran pertama dan saldo minimal.

Kedua jenis akad di atas dapat dipakai dalam simpanan. Jadi jenis simpanan menurut akadnya

dibagi menjadi:

- Simpanan Wadiah dan

- Simpanan Mudharabah

Page 28: Bank Capital

3. Deposito

- simpanan untuk jangka waktu tertentu yang dapat diambil setelah jangka waktu tertentu.

- menggunakan bilyet sebagai tanda bukti simpanan.

- mendapatkan bagi hasil yang dibayarkan tiap akhir bulan.

Akad yang dapat dipakai dalam Deposito adalah Mudharabah.

Catatan:

*) Bila akad yang dipakai adalah Mudharabah muqayyadah, maka:

- nasabah meminta Bank untuk menyalurkan dananya kepada projek atau nasabah tertentu.

- Atas tugas ini bank dapat memperoleh fee atau porsi keuntungan.

- Keuntungan yang diperoleh dari penyaluran dana ini dibagi antara nasabah sebagai pemilik

modal (Sahibul Mal) dan pelaksana projek sebagai mudharib (orang yang memberikan keahlian)

- Pola seperti ini dalam dunia perbankan disebut chanelling bukan executin

Jenis Produk Bank Syariah bila dilihat dari fungsi penyaluran dana (financing) dibagi menjadi 3

kategori besar:

1. Jual-beli

2. Bagi Hasil/Untung

3. Sewa

1. Jual-beli

Produk jual-beli dalam Bank Syariah dibagi menjadi 3, yaitu:

a. Murabahah

b. Salam dan salam parallel

c. Istishna dan istishna paralel

Page 29: Bank Capital

Penjelasan dari masing-masing produk disajikan berikut ini

a. Murabahah

- adalah pembiayaan berdasarkan jual-beli dimana Bank bertindak selaku penjual dan nasabah

selaku pembeli

- Harga beli diketahui bersama dan tingkat keuntungan untuk Bank disepakati dimuka

- Dalam fiqih klasik murabahah dilakukan secara tunai, dalam praktik perbankan nasabah dapat

membayar secara angsuran dan untuk antisipasi kemacetan, Bank dapat meminta jaminan

- Dalam fiqih klasik, penjual membeli barang langsung dari penjual pertama. Dalam perbankan

syariah barang dapat dikirim langsung kepada nasabah atau nasabah membeli sendiri selaku

wakil Bank dalam membeli

- Bank dapat meminta uang muka dari nasabah untuk pembelian barang tersebut secara

murabahah

- Bila nasabah membayar tepat waktu atau melunasi sebelum jatuh tempo, nasabah dapat

meminta keringanan (diskon) bila Bank menyetujui b. Salam dan salam paralel

- adalah pembiayaan berdasarkan jual-beli barang dengan cara pemesanan dan pembayaran

dilakukan dimuka dengan syaratsyarat tertentu

- dalam pembiayaan ini bank bertindak selaku pembeli sedangkan nasabah bertindak selaku

penjual. Uang pembelian diberikan dimuka kepada nasabah

- Karena barang akan dikirimkan kemudian, maka nasabah selaku penjual berhutang kepada

bank

- Biasanya diterapkan untuk pembiayaan produk pertanian atau produk-produk yang

terstandarisasi

- Bank hanya mendapat keuntungan apabila komoditi yang dikirim oleh nasabah dijual dengan

harga yang lebih tinggi

Page 30: Bank Capital

- Bank dapat menjual barang tersebut sebelum jatuh tempo kepada pihak lain dengan cara yang

sama (salam), tapi tidak boleh dikaitkan dengan salam yang pertama. Bila hal ini yang terjadi

maka salamnya adalah Salam paralel

- Apabila dijual kembali kepada nasabah dengan harga yang lebih tinggi dikhawatirkan terkena

riba

- Apabila nasabah gagal (wan prestasi, default) dalam menyerahkan barang yang dipesan, maka

kewajiban terhadap bank tidak berubah. Penyerahan barang harus tetap dilakukan walaupun

harus ditunda karena kegagalan

- Jika bank setuju, modal bank dikembalikan senilai ketika pertama kali diberikan

c. Istishna dan istishna parallel

- hampir sama dengan salam tetapi berbeda pada objek yang dibiayai dan cara pembayarannya

- Pada Salam objek yang dibiayai sudah terstandarisasi, sedangkan pada istishna objek yang

dibiayai bersifat customized (harus dibuat terlebih dahulu)

- Pada Salam pembayaran oleh bank dibayar dimuka sekaligus, sedangkan pada istishna

pembayaran oleh bank dapat dicicil/bertahap 2. Bagi Hasil/Untung

Produk Bagi Hasil/Untung dalam Bank Syariah dibagi menjadi 3, yaitu:

a) Mudharabah

b) Musyarakah

c) Rahn

Page 31: Bank Capital

a) Mudharabah

- dalam pembiayaan Mudharabah , bank bertindak sebagai pemilik dana (sahibul mal) dan

nasabah sebagai pengelola usaha (mudharib)

- dalam fiqih klasik yang dibagikan adalah keuntungan (pendapatan dikurangi biaya), tetapi

dalam praktik yang dibagikan adalah Revenue karena sulit untuk menemukan kesepakatan

tentang biaya-biaya yang dikeluarkan nasabah

- Nisbah bagi hasil disepakati di muka termasuk bila terjadi kerugian

- dalam fiqih klasik, Mudharabah adalah akad yang modal dikembalikan ketika usaha berakhir.

Dalam sebagian praktik perbankan syariah, modal yang digunakan nasabah dicicil untuk

memudahkan pengembalian ketika Mudharabah berakhir

- dalam fiqih klasik, ketika usaha menemui kegagalan semua aset yang tersisa dijual dan

dikembalikan kepada sahibul mal (Bank).

Dalam perbankan syariah nasabah selaku mudharib (pengelola usaha) masih diberi kesempatan

untuk melanjutkan/memperbaiki usaha dengan penambahan modal dari bank b) Musyarakah

- dalam Musyarakah, bank dan nasabah bertindak selaku syarik (partner) yang masing-masing

memberikan dana untuk usaha

- pembagian keuntungan menurut kesepakatan dan apabila rugi dibagi menurut porsi modal

masing-masing (proporsional)

- selaku syarik, bank berhak ikut serta dalam manajemen sesuai kaidah musyarakah c) Rahn

(gadai)

- adalah penyerahan jaminan untuk mendapat pinjaman

- Rahn dalam syariah dapat berbentuk:

- Fiducia: penyerahan barang, tetapi hanya dokumen yang ditahan. Barangnya masih dapat

digunakan oleh pemilik

- Gadai : penyerahan barang secara fisik sehingga pemilik tidak dapat menggunakan lagi.

Page 32: Bank Capital

3. Sewa (Ijarah)

- Bila pembiayaan berdasarkan akad Ijarah maka Bank berlaku sebagai pemberi sewa (mu’jir)

dan nasabah selaku penyewa (musta’jir)

- Pada fiqih klasik, bank (pemberi sewa), bank harus memiliki barang sebelum menyewakan

kepada nasabah (penyewa)

- Pada umumnya Bank tidak memiliki barang, tetapi menyewa dari pihak lain, kemudian

menyewakan lagi kepada nasabah dengan nilai sewa yang lebih tinggi selama tidak ada kaitan

antara akad sewa pertama dengan sewa kedua

- Ijarah dalam bank syariah bisa disamakan dengan operating lease, bukan financial lease atau

capital lease (lihat bahasan sewa guna usaha/leasing). Jadi bank bertanggung jawab atas

pemeliharaan aset yang disewa

- Bila bank memiliki objek yang disewakan, maka bank dapat memberi Opsi bagi nasabah untuk

memiliki objek yang disewanya. Ijarah jenis ini dinamakan Ijarah al Muntahiyyah Bittamlik atau

Ijarah wal Iqtina. Ijarah al Muntahiyyah Bittamlik memakai 2 akad yaitu akad sewa dan janji

(opsi) kepemilikan. Kepemilikan bisa dilakukan kalau masa sewa telah berakhir. Hal ini hampir

sama dengan capital lease.

Jasa Perbankan Syariah

adalah pelayanan Bank terhadap nasabah dengan tidak menggunakan modal tunai. Atas jasa

yang diberikan, bank akan menerima imbalan (fee).

Jenis Produk Bank bila dilihat dari fungsi pelayanan jasa (service) terdiri dari:

a. Transfer (pengiriman uang)

b. Inkaso (pencairan cek)

Page 33: Bank Capital

c. Valas (penukaran mata uang asing)

d. L/C (Lettter of Credit)

e. Letter of Guarantee dll

Bank syariah menggunakan akad dalam penetapan produknya.

Akad yang dipakai sebagai dasar dalam jasa perbankan syariah:

1. Wakalah (Perwakilan)

Produk yang memakai akad ini: Transfer, Inkaso, Debit Card, L/C

2. Kafalah (Penjaminan)

Produk yang memakai akad ini: Bank Guarantee, L/C, Charge Card

3. Hawalah (Pengalihan Piutang)

Produk yang memakai akad ini:Bill Discounting, Post Dated Check (cek mundur), anjak piutang

4. Sarf (Pertukaran mata uang)

Produk yang memakai akad ini: Jual beli Valuta Asing

Dalam perbankan syariah, jasa perbankan menggunakan dana/fasilitas bank sendiri, oleh karena

itu pendapatan yang diperoleh dari penjualan jasa ini harus disendirikan atau tidak ikut dibagikan

kepada pemilik simpanan.

Untuk mempermudah transaksi antar Bank dan antara Bank dengan Bank Indonesia seperti

perbankan konvensional, , maka Bank syariah juga menggunakan produk Interbank.

Jenis Produk Interbank

a. Sertifikat Mudharabah antar Bank adalah instrumen pasar uang antar bank yang hanya dapat

dijual satu kali kepada bank lain dengan bagi hasil sesuai dengan kesepakatan

Page 34: Bank Capital

b. Sertifikat Wadiah Bank Indonesia adalah instrumen Bank Indonesia untuk menyerap

kelebihan likuiditas dalam perbankan

c. Fasilitas pembiayaan Jangka Pendek (FPJP) adalah fasilitas Bank Indonesia bagi perbankan

syariah untuk menutupi selisih posisi (mismatch)

Page 35: Bank Capital

Sumber Dana Bank Syariah

Dalam pandangan syariah, uang bukanlah merupakan suatu komoditi merupakan hanya

merupakan alat untuk mencapai pertumbuhan nilai ekonomi. Uang harus dikaitkan dengam

kegiatan ekonomi dasar (primary economic aktivities) baik menufaktur sewa-menyewadan lain-

lain. Secara tidak langsung melalui penyertaan modal guna melakukan salah satu atau seluruh

kegiatan tersebut.

Berdasarkan perinsip tersebut bank syariah dapat menarik dana pihak ketiga atau masyarakat

dalam bentuk:

1. Titipan (wadi’ah) yaitu simpanan yang dijamin keamanan dan pengembalianya (guranted

deposit) teapi tanpa memperoleh imbalan atau keuntungan.

2. Partisipasi modal bagi hasil dan berbagi resiko (non guranted account) untuk investasi

umum (general investment account atau mudharabah mutlaqoh) dimana bank akan

membayar bagian keuntungan secara proporsional dengan portofolio yang didanai

dengan modal tersebut,

3. Investasi kusus (special investment account atau mudharabah muqayyadah) dimana bank

bertindak sebagai manajer investasi intuk memperoleh fee, jadi bank tidak ikut

berinvestasi sedangkan investor sepenuhnya mengambil resiko atau investasi itu.

Dengan demikian sumber dana bank syariah terdiri dari tiga sumber, yaitu:

Sumber dana bank syariah pertama; Modal Inti (core capital)

Modal inti adalah modal sendiri, yaitu dana yang berasal dari para pemegang saham bank, yakni

pemilik bank. Pada umumnya dana modal inti terdiri dari:

1. Modal yang disetor oleh para pemegang saham, sumber utama dari modal perusahaan

adalah saham,

2. Cadangan yaitu sebagian laba bank yang tidak dibagi, yang disisihkan untuk menutup

timbulnya risiko kerugain dikemudian hari, dan

Page 36: Bank Capital

3. Laba ditahan, yaitu sebagian laba yang seharusnya dibagikan kepada para pemegang

saham, tetapi oleh para pemegang saham sendiri (melalui rapat umum pemegang saham)

diputuskan untuk ditanam kembali dalam bank

Sumber dana bank syariah kedua; Kuasi Ekuitas (mudharabah accaount)

Bank menghimpun dana bagi hasil atas dasar prinsip mudaharabah yaitu akad kerja sama

antara pemilik dana (shahibul maal) dengan pengusaha (mudharib)umtuk melakukan suatu usaha

bersama dan pemilik dana tidak boleh mencampuri pengelolaan bisnis sehari-hari.

Berdasarkan prinsip ini, dalam kedudukanya sebagai mudharib, bank menjadi jasa bagi para

investor berupa:

Rekening investasi umum dimana bank menerima simpanan dari nasabah yang mencari

kesempatan investasi atas dana mereka dalam bentuk investasi berdasarkan

prinsipmudharabah mutlaqoh,

Rekening investasi khusus, dimana bank bertindak sebagai manajer investasi bagi

nasabah institusi (pemerintah atau lembaga keuangan lain) atau nasabah korporasi untuk

menginvestasikan dana mereka pada unit-unit usaha atau proyek yang mereka setujui,

dan 

Rekening tabungan mudhorobah, primsib mudhorobah juga bisa I gunakan untuk jasa

pengelolaan rekening tabunangan. Bank syariah melayani tabungan mudhorobah dalam

bentuk targeted savung di maksudkan untuk seatu pencapaian target kebutuan dalam

jumlah dan atau jangka atau waktu tertentu reklening ini tidak di berikan fasilitas ATM.

Page 37: Bank Capital

Sumber dana bank syariah ketiga; Titipan (wadi’ah) atau Simpanan Tanpa Imbalan (non

remurerated deposit)

Dana titipan adalah dana pihak ketiga pihak ketiga pada pihak bank, yang umumnya berupa giro

atau tabungan. Pada umumnya motivasi utama orang menitipkan dana pada bank adalah untuk

keamanan mereka dan memperoleh keluasan untuk menarik dananya kembali.