Download - Bahasa, berfikir, intelegensi

Transcript
Page 1: Bahasa, berfikir, intelegensi

BERFIKIR, BAHASA,

INTELEGENSI

Psikologi Umum 2Kelompok 1

Page 2: Bahasa, berfikir, intelegensi

APA ITU BERFIKIR???

SUATU KEGIATAN MENTAL YANG MELIBATKAN KERJA OTAK.

Page 3: Bahasa, berfikir, intelegensi

menurut ahli : - Drever : melatih ide-ide dengan cara yang tepat dan seksama dengan di mulainya permasalahan - Solso : sebuah proses dimana representasi mental baru dibentuk melalui transformasi informasi dengan interksi yang kompleks antara atribut mental seperti penilaian logika imajinasi.

Memikirkan sesuatu berarti mengarahkan diri pada objek tertentu, menyadari kehadiran seraya secara aktif menghadirkannya dalam pikiran kemudian mempunyai gagasan atau wawasan tentang objek tsb

Page 4: Bahasa, berfikir, intelegensi

Problem Solving (pemecahan masalah)

1.Insting2.Dengan kebiasaan-

kebiasaan 3.Aktivitas berfikir

Page 5: Bahasa, berfikir, intelegensi

2 macam Berfikir

• BERFIKIR AUTISTIK EX : melamun, fantasi, menghayal• BERFIKIR REALISTIK (nalar) menyesuaikan diri dengan dunia nyatamenurut foyd L. Ruch menyebutkan tiga macam berfikir realistik : deduktif, induktif evaluatif deduktif : mengambil kesimpulan dari dua pernyataan, Umum ke khusus induktif : mengambil kesimpulas dari dua pernyataan, khusus ke umum evaluatif : berfikir kritis, menilai baik buruk nya tepat atau tidak tepatnya suatu gagasan.

Page 6: Bahasa, berfikir, intelegensi

FUNGSI BERPIKIR :

1. Mengambil keputusan ( Making Decision )2. Menghasilkan sesuatu yang baru ( creativity )

Hambatan-hambatan yang mungkin timbul dalam proses berpikir dapat di sebabkan :

1. Data yang ada kurang sempurna , sehingga masih banyak lagi data yang harus diperoleh. 2. Data yang ada dalam keadaan confuse, data yang bertentangan dengan kata lain.

Page 7: Bahasa, berfikir, intelegensi

Macam-macam kegiatan berpikir :

Berpikir asosiatif

Asosiatif bebasAsosiatif terkontrolMelamun

Mimpi

Berpikir Artistik

Berpikir terarah

Kritis

Kreatif

Page 8: Bahasa, berfikir, intelegensi

BAHASA (Language)

suatu komunikasi baik itu lisan, tertulis, maupun menggunakan isyarat yang di dasarkan pada sistem simbol.

Page 9: Bahasa, berfikir, intelegensi

PERAN BAHASA

Bahwa bahasa merupakan instrumen dari pikiran, dalam arti menjadi alat bagi alat perkembangan pikiran Bahasa juga merupakan alat untuk menyatakan pengalaman-pengalaman dalam bentuk pengatura Bahasa sebagai alat komunikasi dari sekumpulan manusia (masyarakat) bukan hanya produk dari masyarakat semata, melainkan juga merupakan cermin atau refleksi dari pikiran dan mentalitas masyarakat. Bahasa memungkinkan daya tahan produk dari pikiran, karena semua ilmu pengetahuan yang diperoleh oleh seseorang itu dituturkan dan diwujudkan dalam perurutan kata-kata, dalam bentuk bahasa

Page 10: Bahasa, berfikir, intelegensi

bahasa manusia dicirikan dalam 4 sistem aturan:

1.Fonologi (Phonology): yaitu sistem suara dalam suatu bahasa.

2.Morfologi (morphology): yaitu aturan pembentukan kata dalam bahasa

3.Sintakis (syntax): adalah aturan dalam melakukan kombinsai kata untuk membuat frasa dan kalimat yang dapat diterima

4.Semantik (semantics): makna kata-kata dan kalimat dalam bahasa tertentu.

Page 11: Bahasa, berfikir, intelegensi

Tahapan waktu Respon yang dihasilkan

Dua bulan pertama Bayi menangis dan bersuara tanpa makna, merespon emosi dan meritme suara dari orang lain.

 4-6 bulan

Bayi mulai mengenali tentang huruf – huruf hidup, mati yang sering di gunakan dalam bahasa ibunya.

6-1 tahun Terjadi peningkatan pengenalan terhadap struktur suara dalam bahasa ibu, bayi dapat membedakan kata-kata dalam kalimat, mereka akan dapat mengenali tentang makna arti kata yang di ucapkan meski yang mengucapkan adalah orang yang berbeda.

Akhir tahun pertama Bayi mulai mengenali benda-benda berdasarkan dari konsep umum dan menggunakan bahasa tubuh simbolis untuk berkomunikasi.

18-24 bulan Anak mulai berbicara dengan frasa dua atau tiga kata

2-6 tahun Anak secara cepat mulai memahami kata-kata baru dalam konteks dimana mereka mendengarkan kata tersebut.

Page 12: Bahasa, berfikir, intelegensi

Bahasa dapat di pengaruhi oleh dua hal, yaitu berdasarkan dari faktor biologis dan lingkungan.

Faktor Biologis Berkata kemampuan berbahasa yang canggih ini memberikan manusia keunggulan luar biasa di bandingkan dengan hewan lain dan meningkatkan kemungkinan mereka untuk bertahan hidup. evolusi biologis yang terjadi jauh sebelum bahasa muncul telah menentukan manusia untuk menjadi mahkluk linguistik(berkemampuan berbahasa)Faktor Pengalaman metode pembelajaran yang di dapatkan anak atau bayi saat ia berusia dini. Ketika sang anak banyak menerima kosakata yang banyak itu akan membuat anak dengan cepat merespon pertanyaan – pertanyaan yang di ajukan oleh orangtuanya dan memudahkannya dalam berkomunikasi

Page 13: Bahasa, berfikir, intelegensi

Hubungan antara Bahasa dan Kognisi

bahasa itu menjadi penetap utama dalam media berfikir dan menyelesaikan masalah. Secara keseluruhan bahasa mempengaruhi pikiran, dan pikiran mempengaruhi bahasa,saat ini terdapat lebih banyak bukti bahwa pikiran dan bahasa bukan merupakan bagian dari suatu sistem tunggal.bahasa membantu kita berpikir, membuat penyimpulan, mengambil keputusan yang sulit, dan menyelesaikan masalah (Amsel 7 Byrnes,2001). Dan “bahasa dapat dilihat sebagai sebuah alat untuk menggambarkan gagasan (Gentner & Byrnes, 2001)”. Jadi guna bahasa dalam kognisi adalah sebagai penyampaian hasil dari pemikiran kita sendiri, atau gagasan – gagasan yang kita pikirkan.

Page 14: Bahasa, berfikir, intelegensi

INTELLIGENCE

kemampuan yang dibawa sejak lahir yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu

Page 15: Bahasa, berfikir, intelegensi

Faktor-faktor

1.Pembawaan Penelitian membuktikan bahwa korelasi nilai tes IQ dari satu keluarga sekitar 0,50. Sedangkan di antara 2 anak kembar, korelasi nilai tes IQnya sangat tinggi, sekitar 0,90. Bukti lainnya adalah pada anak yang diadopsi. IQ mereka berkorelasi sekitar 0,40 - 0,50 dengan ayah dan ibu yang sebenarnya, dan hanya 0,10 - 0,20 dengan ayah dan ibu angkatnya.2. Pembentukanpembentukan ialah segala keadaan diluar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi

3. Minat dan pembawaan khasMinat mengarahkan perbuatan pada satu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar

Page 16: Bahasa, berfikir, intelegensi

Teori intelegensi

Teori “Uni – faktor” :

Teori “Primari-Mental-Ability :

Wilhelm Stern cara kerja intelegensi, reaksi atau tindakan sesorang dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau memecahkan suatu tindakan bersifat umum. Kapasitas umum timbul akibat pertumbuhan fisiologi ataupun belajar kode G = General capacity (kapasitas umum)

L.I Thurstone organisasi intelegensi yang abstrakTes-tes mental serta teknik-teknik statistik khusus 7 kemampuan : Kemampuan numerial/matematis, kemampuan verbal/ bahasa, kemampuan abstraksi berupa visualisasi/berpikir, kemampuan menghubungkan kata-kata, kemampuan membuat keputusan

Page 17: Bahasa, berfikir, intelegensi

Teori intelegensi

Teori “Multiple Intelegensi” :

Howard Gardner Kemampuan-kemampuan yang dimiliki seseorang tidak akan semuanya sama dengan kemampuan-kemampuan yang dimiliki orang lain, karena kemampuan banyak jenisnya ( beranekaragam ) macam-macam kecerdasan : - Linguistik - Matematis Logis - Spasial - Kinestetis - Musikal - Interpersonal - Naturalis - Spiritual - Eksistensial

Page 18: Bahasa, berfikir, intelegensi

Mengukur kecerdasan

Tes Binot - Simon

Orang yang berjasa menemukan tes intelegensi pertama kali Alfred Binet dan Theodore Simon.Ciri tes dari Binet-Simon ini pertama kali diumumkan antara 1908-1911 yang diberi nama “chelle matrique del intelegence” atau skala pengukuran kecerdasan.

Page 19: Bahasa, berfikir, intelegensi

Tes binet-simon terdiri dari sekumpulan pernyataan-pernyataan yang telah dikelompokkan menurut umur (untuk anak-anak 3-15 tahun). melihat adanya perbedaan-perbedaan IQ (Inteligentie quotient) pada tiap-tiap orang atau anak.

Umur 3 tahun keatas :Kemampuan menunjuk hidung, mata, mulutMengulang-ulang dua angkaKemampuan menyebut nama akhirMemberi nama pada objek-objek pada sebuah gambar Mengulang-ngulang kalimat yang terdiri atas enam suku kata

Umur 7-15 tahun :Kemampuan member nama pada sesuatu yang hilang dalam gambar-gambar yang sudah dikenal, tetapibelum selesaiMengetahui jumlah jari tangan kanan dan kiri tanpa menghitungnyaKemampuan mencontoh jajaran genjangMengulang lima angkaMenghitung lima angka Menghitung tigabelas sen atau uang

Page 20: Bahasa, berfikir, intelegensi

  I

QKeterangan : MA (mental age) : usia mental CA (chronological age) : usia seseorang dari hari kelahirannya

Anak yang sangat PINTAR memiliki MA yang LEBIH TINGGI dibandingkan CA, anak yang KURANG CERDAS akan memiliki MA yang DIBAWAH CA.

Page 21: Bahasa, berfikir, intelegensi

Bila usia mental seseorang sama dengan usia kronologisnya, maka IQ orang tersebut adalah 100 (rata-rata/normal), bila usia mental ada diatas usia kronologi, maka IQ menjadi lebih dari 100. Bila usia mental lebih kecil daripada usia kronologis, maka IQ menjadi kurang dari 100 (dibawah rata-rata). Contohnya seorang anak berusia 6 tahun yang memiliki usia mental 8 tahun akan memiliki IQ 133, sementara anak usia 6 tahun yang memiliki usia mental 5 tahun memiliki IQ 83.

Page 22: Bahasa, berfikir, intelegensi

KLASIFIKASI IQ

GENIUS 140 KEATAS

SANGAT CERDAS 130-139

CERDAS (SUPERIOR) 120-129

DI ATAS RATA-RATA 110-119

RATA-RATA 90-109

DI BAWA RATA-RATA 80-89

GARIS BATAS (BODOH) 70-79

MORON (LEMAH PIKIR) 50-69

IDIOT 49 ke bawah

Page 23: Bahasa, berfikir, intelegensi

intelegensi Wechsler Bellevue

keraguan tentang pengukuran inteligensi melalui tes Binet (1937) sebagai pendahulu dalam tes inteligensi. Menurut Wechsler: tes Binet memiliki keterbatasan dalam penggunaannya, khususnya dalam pengukuran inteligensi untuk orang dewasa sehingga perlu adanya perluasan dalam pengukuran inteligensi memerlukan item-item yang dapat diberikan tidak hanya pada kelompok anak tetapi juga pada orang dewasa.

Page 24: Bahasa, berfikir, intelegensi

Aspek-aspek pengukuran kemapuan

Meliputi :1. informasi2. Pengertian3. penghitungan4. Persamaan5. Rentangan angka6. Perbendeharaan angka7. Simbol angka8. Melengkapi gambar9. Rancangan balok10.Mengatur gambar11.Merakit objek

Page 25: Bahasa, berfikir, intelegensi

Dengan mengetahui hasil tes diatas dapat diketahui tingkat kemampuan testee yang terangkum dalam 11 (sebelas) macam kemampuan, akan diperoleh 2 (dua) macam nilai (skala) intelegensi yaitu nilai intelegensi pada kemampuan verbal, dan nilai intelegensi performance, untuk kemudian dijumlahkan sehingga ditemukan nilai intelegensi total.