Download - Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

Transcript
Page 1: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENRISTEKDIKTI

Oleh : Mohamad Hardi. Ak. MProf Acc, CA.

Inspektur 1 Kemenristekdikti

WORKSHOP TINDAK LANJUT TEMUAN BPK15 Desember 2016

PENCEGAHAN FRAUD (KECURANGAN)

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti 1

Page 2: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016
Page 3: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016
Page 4: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016
Page 5: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016
Page 6: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016
Page 7: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016
Page 8: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016
Page 9: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016
Page 10: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016
Page 11: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016
Page 12: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016
Page 13: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016
Page 14: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016
Page 15: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016
Page 16: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016
Page 17: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016
Page 18: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016
Page 19: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016
Page 20: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016
Page 21: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016
Page 22: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016
Page 23: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

23

REKAYASA AKUNTANSIAKUNTANSI BISA DIREKAYASA SESUAI KEINGINAN PELAKU DENGAN CARA MELANGGAR PRINSIP-PRINSIP ATAU STANDAR AKUNTANSI.

Misalnya:

Nilai asset Pendapatan Nilai asset Pendapatan

Nilai hutang Biaya Nilai Hutang Biaya

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

Page 24: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

24

URAIAN FRAUDULENT FINANCIAL REPORTING

MISAPPROPRIATION OF ASSETS

Pelaku Biasanya manajemen Biasanya pegawaiPihak yangdirugikan

Pengguna laporan keuangan, pihakketiga

Organisasi / perusahaan

Pihak yang di-untungkan

Perusahaan, keuntungannyadirasakan tidak langsung dan terjadipada titik waktu tertentu

Pelaku, langsung dansegera terasa

Relevansi denganpengendalian intern

Hubungan tidak langsung antarapngendalian dengan risiko fraud,dapat terjadi pada pengendalian internyang kuat maupun lemah.

Terdapat hubunganlangsung antarapengendalian denganrisiko, apabilapengendalian intern lemahmaka risiko terjadinyatinggi.

Pengaruhnyaterhadap laporankeuangan

Hampir selalu material terhadaplaporan keuangan.

Bisa material bisa tidak

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

Page 25: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

Pelaku Fraud§White-collar criminals were considerably older

One survey of fraud prepetrators showed that the largest group of prepetrators by age was people 36 to 45 years old.

§They were more educated (pendidikan tinggi).

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti 25

Page 26: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

G – Greed (Keserakahan)

E – Exposure (Pengungkapan)O – Opportunity (Kesempatan)

N – Need (Kebutuhan)

G, N = Faktor individu; O, E = Faktor generikInspektorat Jenderal Kemenristekdikti 26

Page 27: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

Incentive/Pressure/TekananIncentives or pressures on management or other employees to materially misstate the financial statements.

Attitude/Rationalization/PembenaranAn attitude, character or setof ethical values that allowsone or more individuals toknowingly and intentionallycommit a dishonest act, or asituation in which individualsare able to rationalizecommitting a dishonest act(e.g., the environmentimposes sufficient pressureon them to meet certain goalsor targets).

Opportunity/KesempatanCircumstances that provide an opportunity to carry out a material misstatement in the financial statements.

2. The Fraud Triangle Theory

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti 27

Page 28: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

28Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

Page 29: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

KORUPSI

KERUGIAN KEUANGAN

NEGARAPEMBERIAN

JANJI/

PENYUAPAN

PENGGELAPAN DALAM JABATAN PEMERASAN

GRATIFIKASIPERBUATAN CURANG

BENTURAN KEPENTINGAN

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti 29

Page 30: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

0.00

1.00

2.00

3.00

4.0019

99

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 2,02,2 2,4 2,3

2,62,8 2,8 3,0

3,2

IPK Indonesia 1999-2012

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti 30

Page 31: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

Indeks Persepsi Korupsi (IPK) berbagai negara

No Urut

Negara IPK(2010)

1 New Zealand 9.3

2 Denmark 9.3

3 Singapore 9.3

4 Sweeden 9.2

5 Finlandia 9.2

6 Canada 8.9

7 Nedherland 8.8

8 Australia 8.7

9 Switzerland 8.7

10 Norway 8.6

5684109

MalaysiaThailandIndonesia

4.43.52.8

No Urut

Negara IPK(2011)

1 New Zealand

9.5

2 Denmark 9.4

3 Finlandia 9.4

4 Sweeden 9.3

5 Singapore 9.2

6 Norway 9.0

7 Nedherland 8.9

8 Australia 8.8

9 Switzerland 8.8

10 Canada 8.7

6085105

MalaysiaThailandIndonesia

4.33.43.0

No Urut

Negara IPK(2012)

1 New Zealand 9.0

2 Denmark 9.0

3 Finlandia 9.0

4 Sweeden 8.8

5 Singapore 8.7

6 Switzerland 8.6

7 Australia 8.5

8 Norway 8.5

9 Canada 8.4

10 Nedherland 8.4

5488118

MalaysiaThailandIndonesia

4.93.73.2

31

Page 32: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

32Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

Page 33: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

33Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

Page 34: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

1. Preventif, yaitu upaya mencegah, menangkal, dan mendeteksi fraud secara dini melalui serangkaian kegiatan

2. Investigatif, yaitu segera mendeteksi, mengungkap fakta kejadian, dan menindaklanjuti sesuai ketentuan

3. Edukatif, yaitu upaya meningkatkan kepedulian individu di dalam dan di luar organisasi untuk mendorong peran serta memerangi fraud

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti 34

Page 35: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

Mencegah dan Mendeteksi Kecurangan(Fraud ):1. Tidak hanya tugas APH dan Auditor.2. Merupakan Tugas Management yang

mengelola SD organisasi.3. Membutuhkan peran serta seluruh

warga organisasi dan masyarakat/ penerima layanan.

35Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

Page 36: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

36

Peran APH dan Auditor

Peran Mgt

Peran Mgt

Peran APH & Auditor

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

Page 37: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

Merupakan bagian dari sistem pengendalianFraud yang memuat langkah-langkahdalam rangka mengurangi potensi risikoterjadinya Fraud, yang paling kurangmencakup Fraud Awareness, identifikasikerawanan, dan know your employee.

37Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

Page 38: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

38

} Fraud Awareness :1.Sosialisasi Budaya Anti Korupsi2.Identifikasi Kerawanan ( risiko fraud)

} Know Your Employee :1.Pengendalian Sistem Rekrutmen2.Proses Permintaan dan Pencarian

Karyawan3.Proses Mutasi

38Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

Page 39: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

39Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

Page 40: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

40Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

Page 41: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

Merupakan bagian dari sistempengendalian Fraud yang memuat langkah-langkah dalam rangka mengidentifikasi danmenemukan Fraud dalam proses bisnis,yang mencakup paling kurang kebijakandan mekanisme whistleblowing, surpriseaudit, dan surveillance system.

41Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

Page 42: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

Memberikan:} kontribusi kepada manajemen berupa peringatan

dini terhadap potensi terjadinya fraud.} rekomendasi perbaikan terhadap kelemahan sistem

pengendalian yang mengakibatkan perbuatan fraudterjadi.

42Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

Page 43: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

} Pengembangan lingkungan pengendalian.} Penetapan Tujuan dan Sasaran Organisasi yang

realistis. } Menetapkan aturan perilaku (code of conduct)} Mewujudkan dan memelihara kebijakan otorisasi yang

tepat.} Kebijakan, praktik, prosedur, pelaporan dan mekanisme

lainnya untuk memonitor aktivitas dan menjaga asset khususnya yang memiliki tingkat risiko tinggi dan bernilai mahal.

} Mekanisme komunikasi informasi-informasi yang dapat dipercaya serta berkesinambungan .

43Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

Page 44: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

44Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

Page 45: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

} Kejadian fraud dapat berulang shg Management perlu membuat sistem untuk mencegah danmendeteksi fraud.

} Sistem tsb harus melibatkan:- Seluruh Warga Organisasi- Masyarakat sbg penerima layanan, serta- APH dan Auditor jika sistem tsb tidak berjalansebagaimana mestinya.

} Management tidak mampu mengawasi kejadianfraud setiap waktu, setiap kegiatan, dan setiap SD yang menjadi tanggung jawabnya.

45Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

Page 46: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

46

(Managing the Business Risk of Fraud: A Practical Guide)

Sponsored by: The Institute of Internal Auditors The American Institute of Certified Public Accountants Association of Certified Fraud Examiners

1. No system of internal control can provide absolute assurance against fraud (hal 9).

2. Establishing internal controls may not address all of an organization’s fraud risks (hal 30).

3. Fraud risks necessitate specific controls to mitigate them, which makes an organization’s fraud risk assessment process essential to fraud prevention.

4. Implementing fraud preventive controls, it is important that the organization assess and continuously monitor their operational effectiveness to help prevent fraud from occurring.

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

Page 47: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

©2008 by the Association of Certified Fraud Examiners, Inc.

Initial Detection Method by Organization Type8

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

Page 48: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

A. Create and Maintain a Culture of Honesty & high ethics, (budaya kejujuran & etika tinggi)

B. Evaluating Antifraud Processes and Controls

C. Developing oversight process (pengembangan pengawasan)

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti 48

Page 49: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

A

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti 49

Page 50: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

12

34

5

6

Tone at the Top

Lingkungan Kerja Yang

Positif

Promosi karyawan

Training pegawai

Confirm-ation

Discipline

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti 50

Page 51: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

1. Identifying and Measuring Fraud Risks(indentifikasi dan Mengukur Risiko Kecurangan)

2. Mitigating Fraud Risks (memetakan resiko Kecurangan)

3. Implementing and Monitoring Appropriate Internal Controls (Implementasi dan Monitoring Pengendalian Internal yang tepat)

B

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti 51

Page 52: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

} Penaksiran risiko kecurangan harus mempertim-bangkan kerentanan entitas dari tindakan kecurangan.

} Apakah ancaman dari risiko tersebut dapat menghasilkan salah penyajian yang material dan kerugian yang besar dari organisasi.

} Dalam mengidentifikasi risiko kecurangan perlu mempertimbangkan sifat organisasi, industri atau karakteristik spesifik yang mempengaruhi risiko kecurangan.

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti 52

Page 53: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

Untuk mengurangi dan mengeliminasi risiko kecurangan tertentu perusahaan

melakukan perubahan aktivitas dan prosesnya.

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti 53

Page 54: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

Pengendalian internal yang efektif termasuk dikembangkannya lingkungan pengendalian, sistem

informasi yang efektif dan aman, aktivitas pengendalian dan monitoring.

Manajemen mengevaluasi implementasi pengendalian internal yang berkaitan dengan

bidang-bidang yang merupakan risiko lebih tinggi dari tindakan kecurangan, termasuk proses

penyusunan laporan keuangan.

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti 54

Page 55: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

Ø Audit Committee or Board of Directors

Ø ManagementØ Internal AuditorsØ Independent Auditors

C

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti 55

Page 56: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

STRUKTUR PERTANGGUNGJAWABAN

PENILAIAN RISIKO FRAUD

KEPEDULIAN PEGAWAI

KEPEDULIANPELANGGAN & MASYARAKAT

SISTEM PELAPORAN FRAUD

PERLINDUNGAN PELAPOR

KEBIJAKAN ANTI FRAUD

PENGUNGKAPAN KPDPIHAK EKSTERNAL

PROSEDUR INVESTIGASI

STANDARPERILAKU & DISIPLINInspektorat Jenderal Kemenristekdikti 56

Page 57: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

57

PENGEMB. ATRIBUT

KEPEDULIAN/ PERAN

Mgt Wrg Org & Masy

APH & Auditor

ATRIBUT

1.Kebijakan Anti Fraud

2.Struktur pertggungjwbn

3.FRA4.Perlindungan

pelapor5.Sistem

pelaporan fraud6.Prosedur

Investigasi

1.Kepedulian pegawai

2.Kepedulian pelanggan dan masyarakat.

3.Standar perilaku dan disiplin

Pengungkapankpd pihakeksternal

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

Page 58: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

5858

FUNGSI FCP

FUNGSI MENCEGAH MENDETEKSI

ATRIBUT

1.Kebijakan Anti Fraud

2.Standar perilaku dan disiplin

3.FRA

1.Kepedulian pegawai2.Kepedulian pelanggan

dan masyarakat.3.Sistem pelaporan fraud4.Perlindungan pelapor5.Struktur pertggungjwbn6.Prosedur Investigasi7.Pengungkapan kpd

pihak eksternal

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

Page 59: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti 59

Page 60: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

60Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

Page 61: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

Deteksi fraud adalah suatu persoalan untuk mengetahui : } Bahwa tindakan fraud telah terjadi (ada). } Apakah organisasi/ perusahaan menjadi korban atau

sebagai pelaku fraud.} Adanya kelemahan dalam pengendalian intern serta

moral pelaku yang menjadi penyebab terjadinya fraud } Adanya kondisi lingkungan di organisasi/ perusahaan

yang menyebabkan terjadinya fraud. } Adanya suatu kesalahan dan ketidakberesan

61Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

Page 62: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

Tips and complaints} Jika vendor tertentu disukai, kemungkinan vendor pesaing akan

komplain. Comparison of vendor addresses with employee addresses} Jika karyawan adalah pemilik vendor, maka alamat kegiatan vendor

dapat dibandingkan dengan alamat karyawan. Review of Vendor Ownership Files } Ketika vendor terpilih, maka file lengkap mengenai kepemilikan vendor

harus dijaga.

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti 62

Page 63: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

a. Red Flag Penerima Suap} The Big Spender:} The Gift Taker: } The “Odd Couple”:} The Rule Breaker:} The Complainer: } Genuine Need:

b. Red Flag Pemberi Suap} The Gift Bearer} The Sleaze Factor} The Too-Successful Bidder} Poor One-Person Operation

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti 63

Page 64: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

Ada 3 (tiga) metode dasar yang digunakan pelaku suap / gratifikasimenyembunyikan perbuatannya:} Fictitious Disbursement Schemes } Ghost Employee Schemes} Overbilling Schemes

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti 64

Page 65: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

Lokalisir sumber dana off-book yang ada di perusahaan/ organisasi yang diduga melakukan penyuapan/ gratifikasi.

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti 65

Page 66: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

Pemahaman yang tepat atas Pengendalian Intern yang baik dalam pos-pos tersebut

akan sangat membantu dalam melaksanakan pendeteksian kecurangan.

Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti 66

Page 67: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

1. Transaksi yang tidak terotorisasi 2. Pengendalian yang tidak dipatuhi. 3. Motivasi yang ada di manajemen. 4. Pemalsuan dokumen, tanda tangan dan identitas.5. Pelanggaran kewenangan.6. Adanya kerugian yang signifikan.

67Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

Page 68: Bahan Paparan Inspektur I Pencegahan Fraud_15122016

68Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti