BAHAN KIMIA BERACUN
Di dalam literatur disebutkan, bahawa toksikologi merupakan ilmu yang yang
berhubungan dengan senyawa kimia yang dapat menggangu atau merusak sistem tubuh
manusia.
Masuknya bahan kimia ke dalam tubuh dapat mengakibatkan adanya 2 efek yaitu:
1. Efek lokal merupakan efek yang terjadi pada bagian yang terkena bahan kimia.
2. Efek sistemik merupakan efek yang terjadi bila bahan kimia terserap ke dalam tubuh
dan masuk ke dalam sistem sirkulasi.
Bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh akan mengalami absorbsi. Bahan kimia
yang masuk ke dalam tubuh dapat melalui:
1. Saluran pernafasan
Contoh: Gas (CO), Uap (benzene, CCl4), bahan mudah larut (Kloroform), debu
(partikel ukuran 1-10 u), ditimbun di paru-paru.
2. Saluran pencernaan
Biasanya karena kecelakaan, lambung kosong mempercepat penyerapannya.
3. Kulit
Melalui zat-zat yang toksik, zat yg larut dalam lemak, insektisida, organik solvent.
Distribusi bahan kimia yang masuk kedalam tubuh dapat menyebabkan hal-hal
sebagai berikut:
1. Bahan kimia organik (methyl merkuri) dapat menembus organ (otak).
2. Bahan kima anorganik (merkuri) tidak dapat menembus otak tapi tertimbun dalam ginjal.
Bahan yang mudah larut dalam lemak, maka jaringan lemak merupakan tempat
penimbunan bahan yang mudah larut dalam lemak (Contoh: DDT, Diedrin, Polychlorinated
biphenyls (PCB)). Bahan kimia diekskresikan dapat dalam bentuk bahan asal maupun
metabolitnya. Ekskresi utama melalui ginjal (hampir semua kimia berbahaya) bahan-bahan
tertentu lewat hati dan paru-paru. Ekskresi melalui ginjal terutama bahan yang larut dalam
air. Ekskresi melalui paru-paru, untuk bahan yang pada suhu tubuh masih berbentuk gas
(Contoh: CO).
Klasifikasi bahan beracun antara lain:
1. Berdasarkan penggunaan bahan: solvent, aditif makanan.
2. Berdasarkan target organ: hati, ginjal, paru, sistem haemopoetik.
3. Berdasarkan fisiknya: gas, debu, cair, fume, uap.
4. Berdasarkan kandungan kimia: aromatic amine, hidrokarbon.
5. Berdasarkan toksisitasnya: ringan, sedang dan berat.
6. Berdasarkan fisiologinya: iritan, asfiksan, karsinogenik.
Bahan kimia dapat menimbulkan efek toksik berdasarkan beberapa faktor sebagai
berikut:
1. Sifat fisik bahan kimia
Bentuk yang lebih berbahaya bila dalam bentuk cair atau gas yang mudah terinhalasi
dan bentuk partikel bila terhisap, makin kecil partikel makin terdeposit dalam paru-
paru.
2. Dosis (konsentrasi)
Semakin besar jumlah bahan kimia yang masuk dalam tubuh makin besar efek bahan
racunnya.
3. Lamanya pemajanan, gejala yang ditimbulkan bisa akut, sub akut dan kronis.
4. Interaksi bahan kimia
a. Bahan aditif, efek yang timbul merupakan penjumlahan kedua bahan kimia.
Contoh: Organophosphat dengan enzim cholinesterase.
b. Bahan kimia yang bersifat sinergistik, efek yang terjadi lebih berat dari
penjumlahan jika diberikan sendiri-sendiri. Contoh: Pajanan asbes dengan
merokok.
c. Sedangkan bahan kimia yang bersifat antagonistik dapat mengakibatkan efek
menjadi lebih ringan.
5. Distribusi
Bahan kimia diserap dalam tubuh kemudian didistribusikan melalui aliran darah
sehingga terjadi akumulasi sampai reaksi tubuh.
6. Pengeluaran
Ginjal merupakan organ pengeluaran sangat penting, selain empedu, hati dan paru-
paru.
7. Faktor tuan rumah
Meliputi faktor genetik, jenis kelamin dimana pria lebih peka terhadap bahan kimia
pada ginjal, sedangkan wanita pada hatinya, faktor umur, status kesehatan, hygiene
perorangan dan perilaku hidup.
Bahan kimia yang beracun dapat menyebabkan dampak terhadap kesehatan yaitu
sebagai berikut:
1. Logam atau metaloid
a. Pb (PbCO3) dapat menyerang system syaraf, ginjal dan darah.
b. Hg (organik dan anorganik) dapat menyerang saraf dan ginjal.
c. Cadmium dapat menyerang hati, ginjal dan darah.
d. Krom dapat menyebabkan kanker.
e. Arsen dapat mengiritasi kanker.
f. Phospor dapat menyebabkan gangguan metabolisme.
2. Bahan pelarut
a. Hidrokarbon alifatik (bensin, minyak tanah): Pusing, koma.
b. Hidrokarbon terhalogensisasi(Kloroform, CCl4): Hati dan ginjal.
c. Alkohol (etanol, methanol): Saraf pusat, leukemia, saluran pencernaan.
d. Aglikol: Ginjal, hati, tumor.
3. Gas beracun
a. Aspiksian sederhana (N2,argon,helium): Sesak nafas, kekurangan oksigen.
b. Aspiksian kimia asam cyanida(HCN), Asam Sulfat (H2SO4), Karbonmonoksida
(CO), Notrogen Oksida: Pusing, sesak nafas, kejang, pingsan.
4. Karsinogenik
a. Benzene: Leukemia
b. Asbes: Paru-paru
c. Bensidin: Kandung kencing
d. Krom: Paru-paru
e. Naftilamin: Paru-paru
f. Vinil klorida: Hati, paru-paru, syaraf pusat, darah.
5. Pestisida
a. Organoklorin: Pusing, kejang, hilang.
b. Organophosphat: Kesadaran.
c. Karbamat: Kematian.
d. Arsenik
Top Related