Download - bahan kesling

Transcript

Konsep Dasar Kesehatan Lingkungan

Konsep Dasar Kesehatan Lingkungan1. Pengertian Kesehatan lingkungan pada hakekatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula. Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain mencakup : a. Lingkungan fisik, meliputi tanah, air dan udara serta hasil interaksi diantara faktor-faktor tersebut.b. Lingkungan biologi, meliputi semua organism hidup seperti binatang dan tumbuh-tumbuhan serta mikroorganisme lainnya.c. Lingkungan social yaitu semua interaksi antara manusia yang meliputi faktor budaya, ekonomi, dan psiko-sosial.Adapun yang dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau mengoptimalkan lingkungan hidup manusia agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya.2. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun suatu rumah tangga adalah :a. Faktor lingkungan meliputi : baik lingkungan fisik, biologis maupun lingkungan sosial. Maksudnya membangun suatu rumah harus memperhatikan tempat dimana rumah di artikan.b. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat, hal ini dimaksudkan rumah dibangun berdasarkan kemampuan keuangan penghuninya, untuk itu maka bahan setempat yang murah, misalnya : bambo, kayu atap rumbia dan sebagainya adalah merupakan bahan pokok pembuat rumah.c. Teknologi yang dimiliki oleh masyarakat, pada dewasa ini teknologi perumahan sudah begitu maju dan sudah begitu modern, akan tetapi teknologi modern itu sangat mahal dan bahkan kadang-kadang tidak dimengerti oleh masyarakat.d. Kebijakan (peraturan-peraturan) pemerintah yang menyangkut tata guna tanah. Untuk hal ini, bagi perumahan masyarakat pedesaan belum merupakan problem, namun dikota sudah menjadi masalah yang besar.

3. Syarat-syarat rumah yang sehat, yaitu :a. Bahan bangunanBahan bangunan tidak terbuat dari bahan-bahan yang dapat berbahaya bagi kasehatan, seperti asbes. Selain itu, bahan bangunan juga tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi sarang tumbuhnya mikroorganisme pathogen.

b. VentilasiVentilasi yang baik berukuran antara 10-20% dari luas lantai, memberikan udara segar dari luar, serta memberi suhu optimum 22-24C dan kelembapan 60%.Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi, antara lain :1. Untuk menjga agar aliran udara didalam rumah tersebut tetap segar2. Untuk memberikan udara ruangan dari bakteri-bakjteri terutam bakteri pathogen, karena di situ selalu terjadi aliran udara yang terus menerus3. Untuk menjaga agar ruangan rumah selalu didalam kelembaban (humudity) yang optimum. Ada 2 macam ventilasi, yakni :1). Ventilasi alamiah ialah dimana aliran udara didalam ruangan tersebut terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu lubang angin, lubang-lubang pada dinding dan sebagainya.2). Ventilasi buatan, yakni dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk mengalirkan udara tersebut, misalnya kipas angin dan mesin pengisap udara (AC).c. PencahayaanCahaya harus dapat masuk dengan baik dan dapat membunuh kuman. Standar minimal cahaya adalah 60 lux.Cahaya dapat dibedakan menjadi 2, yakni :1). Cahaya alamiah, yakni cahaya matahari, cahaya ini sangat penting, karena dapat membunuh bakteri-bakteri pathogen di dalam rumah, misalnya basil TBC, fungsi jendela disamping sebagai ventilasi juga berfungsi sebagai jalan masuknya cahaya.2). Cahaya buatan adalah menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah, seperti : lampu minyak tanah, lampu listrik, api dan sebagainya.d. KebisinganRumah yang baik harus jauh dari sumber kebisingan. Tingkat kebisingan yang ideal adalah antara 40-45 dbA dan diusahakan tidak lebih dari 55 dbA. Kebisingan dapat mempengaruhi kenyamanan, aktivitas dan dapat menimbulkan stress.e. KepadatanLuas ruang tidur minimal 8 M dan tidak disaranka untuk digunakan oleh lebih dari 2 orang, kecuali untuk anak dibawah 5 tahun. Sedangkan luas umah yang ideal adalah 2,5-3 M/jiwa.4. Penyediaan air bersihAir merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Di dalam tubuh manusia sendiri, sebagian besar terdiri dari air. Menurut proporsinya, tubuh orang dewasa mengandung air sekitar 55-60%, anak-anak 65% dan bayi 80%. Menurut perhitungan WHO, di negara maju, tiap orang memerlukan sekitar 60-120 liter per hari. Sedangkan di negara berkembang termasuk Indonesia memerlukan antara 30-60 liter air per hari. Air yang dikonsumsi juga harus melewati syarat-syarat kesehatan yang telah ditentukan.Air yang sehat harus mempunyai persyaratan sebagai berikut :a. Syarat fisik: tidak berwarna, berasa an berbau.b. Syarat bakteriologis, air untuk keperluaan minum yang sehat bebas dari segala bakteri, terutama bakteri pathogen.c. Syarat kimia: air minum yang sehat juga harus mengandung zat-zat tertentu. Kelebihan atau kekurangan zat tersebut akan mengganggu fisiologis manusia.

5. Pembuangan KotoranYang dimaksud dengan kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh ini berbentuk tinja (feses), air seni (urine), dan CO2 sebagai hasil dari proses pernapasan.Suatu jamban yang sehat apabila memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :a. Jamban dibangun tertutup, artinya terlindung dari pandangan orang lain (privasi), terlindung dari hujan dan panas, serta serangga dan binatang lain.b. Bangunan jamban mempunyai tempat berpijak dan lantai yang kuat, mudah dibersihkan dan tidak terlalu licin.c. Lokasi jamban tidak mengganggu pandangan/merusak estetika bangunan dan tidak menimbulkan bau yang tidak sedap.d. Perlengkapan/sarana di jamban selalu tersedia, seperti : sabun, air, dan kertas pembersih.6. Sampah dan Pengelolaannyaa. Menurut para ahli kesehatan di Amerika, sampah (limbah) adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak terpakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang, berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya..b. Jenis-jenis sampahKalau kita berbicara sampah, sebenarnya meliputi 3 jenis sampah yakni : sampah padat, sampah cair, dan sampah dalam bentuk gas (fume, smoke).Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya, sampah padat dibagi menjadi :1). Sampah anorganik, adalah sampah yang umumnya tidak membusuk, misal : logam/besi, pecahan gelas, plastic dan sebagainya.2). Sampah organik, adalah sampah yang pada umumnya dapat membusuk misal : sisa-sisa makanan, daun-daunan, buah-buahan dan sebagainya.Berdasarkan dapat dan tidaknya dibakar yaitu :1). Sampah yang mudah terbakar, misalnya : kertas, karet, kayu, plastik, kain bekas, dan sebagainya.2). Sampah yang tidak dapat terbakar , misalnya : kaleng-kaleng bekas, besi/logam, pecahan gelas kaca dan lain-lain.Pengelolahan sampah erat kaitannya dengan masyarakat, karena dari sampah-sampah tersebut akan hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit (bakteri pathogen) dan juga binatang serangga sebagai pemindah/penyebar penyakit (vektor). Oleh sebab itu, sampah harus dikelola dengan baik sampai sekecil mungkin tidak mengganggu atau mengancam kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah yang baik, bukan saja untuk kepentingan kesehatan saja, tetapi juga untuk keindahan lingkungan. Yang dimaksud dengan pengelolaan sampah disini adalah meliputi pengumpulan, pengangkutan, sampai dengan pemusnahan atau pengelolaan sampah sedemikian rupa sehingga tidak menjadi gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup. Cara-cara pengelolaan sampah antara lain sebagai berikut :1). Pengumpulan dan pengangkutan sampah adalah menjadi tanggung jawab dari masing-masing rumah tangga atau institusi yang menghasilkan sampah. Oleh sebab itu, mereka ini harus membangun atau mengadakan tempat khusus untuk mengumpulkan sampah. Kemudian dari masing-masing tempat pengumpulan sampah tersebut harus diangkat ke tempat penampungan sementara (TPS) sampah, dan selanjutnya ke tempat penampungan akhir (TPA).2). Pemusnahan dan pengelolaan sampah padat ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain sebagai berikut :a). Ditanam (landfill), yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang ditanah kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun dengan tanah.b). Dibakar (inceneration), yaitu pemusnahan sampah dengan jalan membakar didalam tungku pembakaran (inceneration).c). Dijadikan pupuk (composing) yaitu pengolahan sampah menjadi pupuk (kompos). Khususnya untuk sampah organik daun-daun sisa makanan, dan sampah lain yang dapat membusuk.7. Air limbah dan pengelolaannyaAir limbah atau air buangan adalah sisa air yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup.Air limbah atau ini berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut :a. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic westes water), yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini terdiri dari ekstra (tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi, dan umumnya terdiri dari bahan-bahan organik.b. Air buangan Industri (industial wastes water), yang berasal dari berbagai jenis industri akibat proses produksi, zat-zat yang tekandung didalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri, antara lain : nitrogen, sulfide, amoniak, lemak, garam-garam, zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut, dan sebagainya. Oleh sebab itu, pengolahan air limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi lingkungan menjadi lebih rumit.c. Air buang kotapraja (municipal wastes water), yaitu air buangan yang berasal dari daerah : perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum, tempat-tempat ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga.

DASAR KESEHATAN LINGKUNGANRagil Setiyabudi, SKMA. Konsep dan Batasan Kesehatan Lingkungan 1. Pengertian kesehatan a) Menurut WHOKeadaan yg meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial yg tidak hanya berarti suatu keadaan yg bebas dari penyakit dan kecacatan.b) Menurut UU No 23 / 1992 ttg kesehatan Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.2. Pengertian lingkunganMenurut Encyclopaedia of science & technology (1960) Sejumlah kondisi di luar dan mempengaruhi kehidupan dan perkembangan organisme.Menurut Encyclopaedia Americana (1974) Pengaruh yang ada di atas/sekeliling organisme.Menurut A.L. Slamet Riyadi (1976) Tempat pemukiman dengan segala sesuatunya dimana organismenya hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang secara langsung maupun tidak dpt diduga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun kesehatan dari organisme itu.3. Pengertian kesehatan lingkungan Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) Suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.Menurut WHO (World Health Organization)Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.Menurut kalimat yang merupakan gabungan (sintesa dari Azrul Azwar, Slamet Riyadi, WHO dan Sumengen) Upaya perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju keseimbangan ekologi pd tingkat kesejahteraan manusia yang semakin meningkat.B. Ruang lingkup kesehatan lingkungan Menurut WHO ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan :1) Penyediaan Air Minum2) Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran3) Pembuangan Sampah Padat4) Pengendalian Vektor5) Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia6) Higiene makanan, termasuk higiene susu7) Pengendalian pencemaran udara8) Pengendalian radiasi9) Kesehatan kerja10) Pengendalian kebisingan11) Perumahan dan pemukiman12) Aspek kesling dan transportasi udara13) Perencanaan daerah dan perkotaan14) Pencegahan kecelakaan15) Rekreasi umum dan pariwisata16) Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk.17) Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.Menurut Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8 :1) Penyehatan Air dan Udara2) Pengamanan Limbah padat/sampah3) Pengamanan Limbah cair4) Pengamanan limbah gas5) Pengamanan radiasi6) Pengamanan kebisingan7) Pengamanan vektor penyakit8) Penyehatan dan pengamanan lainnya : Misal Pasca bencana.C. Sasaran kesehatan lingkungan (Pasal 22 ayat (2) UU 23/19921) Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis2) Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis3) Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang sejenis.4) Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum.5) Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang berada dlm keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar2an, reaktor/tempat yang bersifat khusus.D. Sejarah perkembangan kesehatan lingkungan 1) Sebelum OrbaTh 1882 : UU ttg hygiene dlm Bahasa Belanda.Th 1924 Atas Prakarsa Rochefeller foundation didirikan Rival Hygiene Work di Banyuwangi dan Kebumen.Th 1956 : Integrasi usaha pengobatan dan usaha kesehatan lingkungan di Bekasi hingga didirikan Bekasi Training CentreProf. Muchtar mempelopori tindakan kesehatan lingkungan di Pasar Minggu.Th 1959 : Dicanangkan program pemberantasan Malaria sebagai program kesehatan lingkungan di tanah air (12 Nopember = Hari Kesehatan Nasional)2) Setelah OrbaTh 1968 : Program kesehatan lingkungan masuk dalam upaya pelayanan PuskesmasTh 1974 : Inpres Samijaga (Sarana Air Minum dan Jamban Keluarga)Adanya Program Perumnas, Proyek Husni Thamrin, Kampanye Keselamatan dan kesehatan kerja, dll.E. Konsep hubungan interaksi antara Host Agent Environmental1. Tiga komponen/faktor yang berperan dalam menimbulkan penyakit Model Ecology (JHON GORDON).Agent (Agen/penyebab) : adalah penyebab penyakit pada manusiaHost (tuan Rumah/Induk semang/penjamu/pejamu) adalah manusia yang ditumpangi penyakit.Lingkungan/environmental : Segala sesuatu yang berada di luar kehidupan organisme Cth : Lingkungan Fisik, Kimia, Biologi.Interaksi antara agent, host dan lingkungan serta model ekologinya adalah sebagai berikut :Antara agent Host dan lingkungan dalam keadaan seimbang sehingga tidak terjadi penyakit. Gambar sebagai berikut :

Pejamu Agent LingkunganPeningkatan kemampuan agent untuk menginfeksi manusia serta mengakibatkan penyakit pada manusia. Gambar sebagai berikut :

Pejamu AgentLingkunganPerubahan lingkungan menyebabkan meningkatnya perkembangan agent. Gambar sebagai berikut :Pejamu Agent Lingkungan2. Karakteristik 3 komponen/ faktor yang berperan dalam menimbulkan penyakit1) Karakteristik Lingkungan Fisik : Air, Udara, Tanah, Iklim, Geografis, Perumahan, Pangan, Panas, radiasi.Sosial : Status sosial, agama, adat istiadat, organisasi sosial politik, dll.Biologis : Mikroorganisme, serangga, binatang, tumbuh-tumbuhan.2) Karakteristik Agent/penyebab penyakitAgent penyakit dapat berupa agent hidup atau agent tidak hidup. Agent penyakit dapat dikualifikasikan menjadi 5 kelompok, yaitu :a. Agent biologisBeberapa penyakit beserta penyebab spesifiknyaJenis agentSpesies agentNama penyakit

MetazoaAscaris lumbricoidesAscariasis

ProtozoaPlasmodium vivaxMalaria Quartana

FungiCandida albicans Candidiasis

BakteriSalmonella typhiTyphus abdominalis

RickettsiaRickettsia tsutsugamushiScrub typhus

VirusVirus influenzaInfluenza

b. Agent nutrien : protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air.c. Agent fisik : suhu, kelembaban, kebisingan, radiasi, tekanan, panas.d. Agent chemis/kimia : eksogen contoh ; alergen,gas, debu, endogen contoh ; metabolit, hormon.e. Agent mekanis : gesekan, pukulan, tumbukan, yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan.3) Karakteristik Host/pejamuFaktor manusia sangat kompleks dalam proses terjadinya penyakit dan tergantung dari karakteristik yang dimiliki oleh masing masing individu, yakni :a. Umur : penyakit arterosklerosis pada usia lanjut, penyakit kanker pada usia pertengahan b. Seks : resiko kehamilan pada wanita, kanker prostat pada laki-lakic. Ras : sickle cell anemia pada ras negrod. Genetik : buta warna, hemofilia, diabetes, thalassemiae. Pekerjaan : asbestosis, bysinosis.f. Nutrisi : gizi kurang menyebabkan TBC, obesitas, diabetesg. Status kekebalan : kekebalan terhadap penyakit virus yang tahan lama dan seumur hidup.h. Adat istiadat : kebiasaan makan ikan mentah menyebabkan cacing hati.i. Gaya hidup : merokok, minum alkoholj. Psikis : stress menyebabkan hypertensi, ulkus peptikum, insomnia.F. Masalah-masalah Kesehatan Lingkungan di Indonesia1. Air BersihAir bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :a. Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna b. Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan (maks 500 mg/l)c. Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air)2. Pembuangan Kotoran/TinjaMetode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut :a. Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasib. Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau sumurc. Tidak boleh terkontaminasi air permukaand. Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan laine. Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin.f. Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang.g. Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.3. Kesehatan PemukimanSecara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :a. Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.b. Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumahc. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup.d. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.4. Pembuangan SampahTeknik pengelolaan sampah yang baik harus memperhatikan faktor-faktor/unsur :a. Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi.b. Penyimpanan sampah.c. Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali.d. Pengangkutane. PembuanganDengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan masalah-masalah ini secara efisien.5. Serangga dan Binatang PenggangguSerangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang kemudian disebut sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk Penyakit Kaki Gajah/Filariasis. Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya dengan merancang rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare. Tikus dapat menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang telah terinfeksi bakteri penyebab. 6. Makanan dan MinumanSasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel). Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan makanan meliputi :a. Persyaratan lokasi dan bangunan;b. Persyaratan fasilitas sanitasi;c. Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan;d. Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi;e. Persyaratan pengolahan makanan;f. Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi;g. Persyaratan peralatan yang digunakan.7. Pencemaran LingkunganPencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara. Pencemaran udara dapat dibagi lagi menjadi indoor air pollution dan out door air pollution. Indoor air pollution merupakan problem perumahan/pemukiman serta gedung umum, bis kereta api, dll. Masalah ini lebih berpotensi menjadi masalah kesehatan yang sesungguhnya, mengingat manusia cenderung berada di dalam ruangan ketimbang berada di jalanan. Diduga akibat pembakaran kayu bakar, bahan bakar rumah tangga lainnya merupakan salah satu faktor resiko timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi anak balita. Mengenai masalah out door pollution atau pencemaran udara di luar rumah, berbagai analisis data menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan. Beberapa penelitian menunjukkan adanya perbedaan resiko dampak pencemaran pada beberapa kelompok resiko tinggi penduduk kota dibanding pedesaan. Besar resiko relatif tersebut adalah 12,5 kali lebih besar. Keadaan ini, bagi jenis pencemar yang akumulatif, tentu akan lebih buruk di masa mendatang. Pembakaran hutan untuk dibuat lahan pertanian atau sekedar diambil kayunya ternyata membawa dampak serius, misalnya infeksi saluran pernafasan akut, iritasi pada mata, terganggunya jadual penerbangan, terganggunya ekologi hutan. G. Penyebab masalah kesehatan lingkungan di Indonesia1. Pertambahan dan kepadatan penduduk.2. Keanekaragaman sosial budaya dan adat istiadat dari sebagian besar penduduk.3. Belum memadainya pelaksanaan fungsi manajemen.H. Hubungan dan pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan masyarakat di perkotaan dan pemukimanContoh hubungan dan pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan masyarakat di perkotaan dan pemukiman diantaranya sebagai berikut :1. Urbanisasi >>>kepadatan kota >>> keterbatasan lahan >>>daerah slum/kumuh>>>sanitasi kesehatan lingkungan buruk2. Kegiatan di kota (industrialisasi) >>> menghasilkan limbah cair >>>dibuang tanpa pengolahan (ke sungai) >>>sungai dimanfaatkan untuk mandi, cuci, kakus>>>penyakit menular.3. Kegiatan di kota (lalu lintas alat transportasi)>>>emisi gas buang (asap) >>>mencemari udara kota>>>udara tidak layak dihirup>>>penyakit ISPA.I. Healthy City (Kabupaten/kota sehat)Dalam tatanan desentralisasi/otonomi daerah di bidang kesehatan, pencapaian Visi Indonesia Sehat 2010 ditentukan oleh pencapaian Visi Pembangunan Kesehatan setiap provinsi (yaitu Provinsi sehat). Khusus untuk Kabupaten/Kota, penetapan indikator hendaknya mengacu kepada indikator yang tercantum dalam Standard Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan. SPM ini dimasukkan sebagai bagian dari Indikator Kabupaten/Kota Sehat. Kemudian ditambah ha-hal spesifik yang hanya dijumpai/dilaksanakan di Kabupaten/Kota yang bersangkutan. Misalnya Kota/Kabupaten yang area pertaniannya luas dicantumkan indikator pemakaian pestisida.Di dalam SPM Kab/kota di Propinsi Jawa Tengah (Keputusan Gubernur Jawa Tengah ) pada point (huruf) U tentang Penyuluhan Perilaku Sehat disebutkan terdapat item Rumah Tangga Sehat (item 1), dimana disebutkan bahwa Rumah Tangga sehat adalah Proporsi Rumah Tangga yang memenuhi minimal 11 (sebelas) dari 16 indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan Rumah Tangga. Lima diantara 16 indikator merupakan Perilaku yang berhubungan dengan Kesehatan Lingkungan, yaitu :1. Menggunakan Air Bersih untuk kebutuhan sehari-hari2. Menggunakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan 3. Membuang sampah pada tempat yang disediakan4. Membuang air limbah pada saluran yang memenuhi syarat5. Mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar.Terdapat juga Penilaian Rumah Sehat (rumah secara fisik : pencahayaan, kelembaban, ventilasi, dll)Selain Rumah Tangga sehat terdapat pula point R yakni Pelayanan Kesehatan Lingkungan dimana item pertama (Institusi yang dibina) meliputi RS, Puskesmas, Sekolah, Instalasi Pengolahan Air Minum, Perkantoran, Industri Rumah Tangga dan Industri Kecil serta tempat penampungan pengungsi. Institusi yang dibina tersebut adalah unit kerja yang dalam memberikan pelayanan/jasa potensial menimbulkan resiko/dampak kesehatan. Secara garis besar dapat diterangkan dengan diagram berikut :Indonesia Sehat 2010Indikator Indonesia Sehat (Kep. MenKes No 1202/MENKES/SK/VIII/2003) Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kab/Kota (KepMen 1457/Menkes/SK/X/2003)Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kab/Kota di Provinsi Jawa Tengah (Kep.Gub. Jateng No 71 tahun 2004) Point U dan R yaitu :Institusi yang dibina Rumah Tangga SehatRumah Sehat Kumpulan Rumah Sehat, Rumah Tangga Sehat dan Institusi-institusi yang dibina akan mewujudkan Kabupaten/Kota sehat (Healthy City)Kepustakaan :Achmadi, Umar Fahmi, 1991. Transformasi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja di Indonesia, Jakarta : UI Press.Azwar, 1983. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Mutiara. JakartaDepkes RI, 1982. Sistem Kesehatan Nasional. Depkes RI.JakartaEhler, Victor M. 1965., Municifal and Rural Sanitation. Mc. Graw Hill, Publishing Company Ltd, New Delhi.Harsanto, et al.2002. Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat. Jakarta : Depkes RI.Keputusan Gubernur Jawa Tengah No 71 tahun 2004 tentang Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kab/Kota di Provinsi Jawa Tengah Keputusan Menteri Kesehatan No 1202/MENKES/SK/VIII/2003 tentang Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat Keputusan Menteri Kesehatan No 1457/Menkes/SK/X/2003 Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kab/KotaKeputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan RestoranLeavel and Clark. 1965. Preventive Medicine for the Doctor in His Community, 3th Edition, McGraw-Hill Inc, New York.Notoatmodjo, Soekidjo.2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat ; Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta : Rineka Cipta.Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas AirPurdom, 1980. Environmental Health.second edition. Academic Press.Soeparman dan Suparmin. 2001.Pembuangan Tinja dan Limbah Cair : Suatu Pengantar. Jakarta : EGC. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan Wagner & Lanoix,1958. Excreta Disposal for Rural Areas and Small Comunities, World Health Organization. Geneva.Soal Latihan :1. Sebutkan pengertian kesehatan lingkungan menurut sintesa dari Azrul Azwar, Slamet Riyadi, WHO dan Sumengen !2. Sebutkan ruang lingkup kesehatan lingkungan menurut Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 !3. Jelasakan konsep hubungan interaksi antara tiga komponen yang berperan dalam menimbulkan penyakit model ecology (Jhon Gordon) 4. Sebutkan karakteristik host, agent dan environmental dan beri contoh masing-masing 2 (diua) buah !5. Sebutkan masalah-masalah kesehatan lingkungan di Indonesia dan apa penyebabnya ?6. Jelaskan dengan contoh (2 saja), hubungan dan pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan masyarakat di perkotaan dan pemukiman !7. Jelaskan dengan diagram, kaitan antara Indonesia sehat 2010, kesehatan lingkungan dan Healty city !-oOo-Advokasi Pencemaran Udara

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGTanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah.. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan manusia juga.Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara.Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut. Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain.Sedangkan kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, serta kekeringan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan secara terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi.B. MAKSUD DAN TUJUANMaksud dan tujuan pembuatan makalah ini antara lain, yaitu:1. sebagai bahan kajian para mahasiswa mengenai dampak pencemaran terhadap lingkungan.2. sebagai cara untuk mencari berbagai cara untuk menanggulangi dampak pencemaran yang sedang dikaji.3. sebagai metode pengumpulan data tentang pencemaran lingkungan.C. RUANG LINGKUPMakalah ini membahas mengenai pencemaran tanah, mulai dari gambaran, dampak, dan cara menanggulangi pencemaran tanah tersebut.BAB II METODE PENULISANA. OBJEK PENULISAN Objek penulisan mencakup gambaran/ penjelasan, dampak yang ditimbulkan, dan cara penanggulangan pencemaran tanah.B. DASAR PEMILIHAN OBJEKObjek yang penulis pilih adalah mengenai pencemaran tanah, karena tanah merupakan salah satu komponen kehidupan yang sangat penting. Semua manusia pasti sangat tergantung akan keberadaan tanah tersebut. Namun, banyak orang yang belum mengetahui bagaimana cara pengolahan tanah yang tepat tanpa banyak menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan.C. METODE PENGUMPULAN DATADalam penulisan makalah ini, penulis secara umum mendapatkan bahan tulisan dari berbagai referensi, baik dari tinjauan kepustakaan berupa buku buku atau dari sumber media internet yang terkait dengan pencemaran lingkungan.D. METODE ANALISISPenyusunan makalah ini berdasarkan metode deskriptif analisis, yaitu dengan mengidentifikasi permasalahan berdasarkan fakta dan data yang ada, menganalisis permasalahan berdasarkan pustaka dan data pendukung lainnya, serta mencari alternatif pemecahan masalah.BAB IIIPEMBAHASANA.PENCEMARAN LINGKUNGANPencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi.Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.Suatu zat dapat disebut polutan apabila :1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.2. Berada pada waktu yang tidak tepat.3. Berada di tempat yang tidak tepat.Sifat polutan adalah :1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.2. Merusak dalam waktu lama.Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusakB. PENGERTIAN PENCEMARAN TANAHPencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi bio massa: Tanah adalah salah atu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.Tetapi apa yang terjadi, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah. Di dalam PP No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah.Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.C. SUMBER PENCEMARAN TANAHSumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa dikatakan mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah.Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut. Maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari, sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah rumah sakit, gunung berapi yang meletus / kendaraan bermotor dan limbah industri.D.KOMPONEN-KOMPONEN BAHAN PENCEMARAN TANAH1. Limbah domestikLimbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.1.1. Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian. Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang.1.2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.2. Limbah industriLimbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. .2.1 Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.2.2 Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.3. Limbah pertanianLimbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebutE.DAMPAK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PENCEMARAN TANAHBerbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya:1. Pada kesehatanDampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.2. Pada EkosistemPencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.F. PENANGANAN PENCEMARAN TANAHAda 2 cara untuk penanganan pencemaran tanah1. RemidiasiRemediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.2. BioremediasiBioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).G. PENCEGAHAN PENCEMARAN TANAHTindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi.Pada umumnya langkah pencegahan adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnyamengurangi terjadinya bahan pencemar, langkah pencegahan itu antara lain:1) Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.2) Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.3) Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.4) Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.5) Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.6) Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumursumur atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat dalam.H. PENANGGULANGAN KOMPONEN BAHAN PENCEMARAN TANAHApabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan terhadap pencemara tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan pencemar tanah atau mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat. Tanah dapat berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur adalah tanah yang dapat ditanami dan terdapat mikroorganisme yang bermanfaat serta tidak punahnya hewan tanah. Langkah tindakan penanggulangan yang dapat dilakukan antara lain dengan cara:1) Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup banyak) dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur ulang menjadi barangbarang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed atau kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur ulang menjadi vas kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara pendaur ulang sampah.2) Bekas bahan bangunan (seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal) yang dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air bersih.3) Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman, maka tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.4) Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut sebelum dibuang kesungai atau kelaut. Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan pupuk kompos.Dengan melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran lingkungan hidup (pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah) berarti kita melakukan pengawasan, pengendalian, pemulihan, pelestarian dan pengembangan terhadap pemanfaatan lingkungan) udara, air dan tanah) yang telah disediakan dan diatur oleh Allah sang pencipta, dengan demikian berarti kita mensyukuri anugerah-Nya.I.TANAH TERCEMAR DAN TIDAK TERCEMARTanah tercemarTanah indonesia terkenal dengan kesuburanya. Hingga dalam sejarah Indonesia pernah tercetat. Kesuburan itu telah mengundang para penjajah asing untuk mengeksploitasinya. Fenomena sekarang lain lagi. Sebagian tanah Indonesia tercemar oleh polusi yang diakibatkan oleh kelainan masyarakat. Pencemaran ini menjadikan tanah rusak dan hilang kesuburanya, mengandung zat asam tinggi. Berbau busuk, kering, mengandung logam berat, dan sebagainya. Kalau sudah begitu maka tanah akan sulit untuk dimanfaatkan.Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah :1. Tanah tidak subur2. pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)3. Berbau busuk4. Kering5. Mengandung logam berat6. Mengandung sampah anorganikTanah tidak tercemarTanah yang tidak tercemar adalah tnah yang masih memenuhi unsur dasarnya sebagai tanah. Ia tidak mengandung zat-zat yang merusak keharaanya. Tanah tidak tercemar bersifat subur, tidak berbau busuk, tingkat keasaman normal. Yang paling utama adalah tidak mengandung logam berat. Tanah yang tidak tercemar besar potensinya untuk alat kemaslahatan umat manusia. Pertanian dengan tanah yang baik bisa mendatangkan keuntungan berlipat ganda.Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah :1. Tanahnya subur2. Trayek pH minimal 6, maksimal 83. Tidak berbau busuk4. tidak kering, memiliki tingkat kegemburan yang normal5. Tidak Mengandung logam berat6. Tidak mengandung sampah anorganikBAB IVPENUTUPA.KesimpulanPencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, diantaranya dengan remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan cara membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Sedangkan Bioremediasi dengan cara proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).B. SARANUntuk lebih memahami semua tentang pencemaran tanah, disarankan para pembaca mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi pada makalah ini. Selain itu, diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari hari dalam menjaga kelestarian tanah beserta penyusun yang ada di dalamnya