Download - Bahan-bahan Lab Berdasarkan Tingkat Bahaya

Transcript
Page 1: Bahan-bahan Lab Berdasarkan Tingkat Bahaya

TUGAS

PENGELOLAAN LABORATORIUM

“IDENTIFIKASI BAHAN-BAHAN DILABORATORIUM BERDASARKAN TINGKAT BAHAYANYA”

OLEH :

MIA BUDI AROFA (E1M012038)NILA ANGGRENI (E1M012045)SITI RAHMAYANTI (E1M012060)SUCI PARLIANI (E1M012063)

PENDIDIKAN KIMIAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM2015

Page 2: Bahan-bahan Lab Berdasarkan Tingkat Bahaya

A. Klasifikasi Bahan – Bahan Kimia Berdasarkan Tingkat BahayanyaBerdasarkan tingkat bahayanya, bahan – bahan kimia dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Bahan Kimia Beracun (Toxic)

Bahan kimia beracun didefinisikan sebagai bahan kimia yang dalam jumlah kecil menimbulkan keracunan pada manusia atau mahluk hidup lainnya. Pada umumnya zat Toxic masuk lewat jalur pernapasan ( misalnya terhirup ) dan juga kulit, lalu menyebar ke seluruh tubuh dan menuju organ tertentu seperti hati, dan paru - paru. Tapi bisa juga zat toxic berakumulasi dalam tulang, darah, hati, dan cairan limfa hingga pada akhirnya menghasilkan efek dalam jangka panjang.  Pengeluaran zat beracun ini bisa melalui urin, saluran pencernaan sel epitel dan keringat.

Penempatan Zat Toxic:Sebaiknya disimpan dalam ruangan yang sejuk, ada peredaran hawa, jauh dari

bahaya kebakaran dan bahan yang inkompatibel ( tidak dapat dicampur). Panas dapat menyebabkan zat toxic terurai sehingga zat ini harus disimpan jauh dari sinar matahari langsung dan juga jauh dari sumber panas.

Contoh Bahan Kimia Toxic:- Asam Oksalat- Kalium Sianida- Karbon Disulfida- Kolkhisin- Raksa- Raksa (I) Nitrat- Raksa (II) Nitrat- Raksa (I)Klorida

Page 3: Bahan-bahan Lab Berdasarkan Tingkat Bahaya

2. Bahan Kimia Korosif (Corrosive)

Bahan kimia korosif merupakan bahan kimia yang karena reaksi kimia dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh. Zat korosif dapat bereaksi dengan jaringan seperti kulit, mata, saluran pernapasan. Kerusakan yang ditimbulkan oleh zat korosif misalnya luka, peradangan, iritasi , dan sinsitasi ( jaringan amat peka terhadap bahan kimia). Beberapa bahan kimia korosif dapat menguap dan beberapa lainnya bereaksi hebat dengan uap air.

Penyimpanan Bahan Kimia Korosif:Harus disimpan diruangan yang sejuk dan ada peredaran hawa yang cukup

untuk mencegah terjadinya pengumpulan uap. Kemasan dari bahan ini harus tertutup(mencegah penguapan) dan terpasang label ( agar dapat diketahui bahwa itu korosif, sehingga orang menjadi hati - hati). Semua logam yang berada didekatnya harus dicat ( mencegah kerusakan pada logam karena sifatnya yang korosif ) , tempat harus terpisah dengan yang lain (dinding dan lantai tahan korosi) , bangunan memilki saluran pembuangan untuk tumpahan, memiliki ventilasi ruangan yang baik, memiliki saluaran air untuk pertolongan pertama yang terkena bahan ini.

Contoh Bahan Korosif:- Asam Asetat- Asam Klorida- Asam Nitrat- Asam Sulfat- Asam Sitrat- Fenol- Kalium Hidroksida- Natrium Hidroksida- Amonium Hidroksida

Page 4: Bahan-bahan Lab Berdasarkan Tingkat Bahaya

3. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable)

Bahan mudah terbakar adalah bahan yang mudah bereaksi dengan oksigen dan menimbulkan kebakaran. Reaksi kebakaran yang amat cepat juga dapat menghasilkan ledakan. Bahan cair dinyatakan mudah terbakar bila titik nyala > 21 °C dan < 55 °C pada tekanan 1 atm. Bahan cair dinyatakan sangat mudah terbakar bila titik nyala < 21 °C dan titik didih > 20 °C pada tekanan 1 atm. Gas dinyatakan mudah terbakar jika titik didih < 20 °C pada tekanan 1 atm.

  Penyimpanan Bahan Kimia Flammable:Bahan ini harus disimpan ditempat yang dingin, karena jika disimpan di tempat

yang panas bisa menimbulkan kebakaran, Peredaran hawa nya harus cukup, terpisah dari bahan oksidator, Tersedia APAR didekatnya, jauhkan dari sumber api, tempatnya disediakan alat pendeteksi asap/api otomatis.

Contoh Bahan Kimia Flammable:

- Aseton Benzena- Etanol- Eter- Etil Klorida- Na- Fosfor- Karbon Disulfida- Metanol

Page 5: Bahan-bahan Lab Berdasarkan Tingkat Bahaya

4. Bahan Kimia Peledak (Explosive)

Explosive merupakan suatu zat yang karena suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta suhu yang tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan disekelilingnya. Zat ini merupakan zat yang mata peka terhadap panas dan gesekan.

Penyimpanan Bahan Kimia Explosive:- Berjarak min 60m dari sumber tenaga, terowongan, dll- Ruang penyimpanan berupa bangunan kokoh dan tahan api- Lantai terbuat dari bahan yang tidak menimbulkan loncatan api- Sirkulasi udara baik,- Penerangan dari alam/lampu listrik yang dapat dibawa/bersumber dari luar

penyimpanan- Bangunan tidak boleh dekat dengan oli, bensin, sisa zat yang terbakar, api- Bebas rumput kering, sampah/material yang mudah terbakar

Contoh Bahan Kimia Explosive:- Amonium Nitrat- Korbit- TNT- Nukler- Natrium- Kalium- Magnesium- Bahan Bakar Korek Api- Nitrogliserin

Page 6: Bahan-bahan Lab Berdasarkan Tingkat Bahaya

5. Bahan Kimia Oksidator (Oxidation)

 Bahan Kimia Oksidator adalah bahan kimia yang mungkin tidak mudah

terbakar tapi dapat menimbulkan kebakaran ini dikarenakan sifat bahan kimia ini yang dapat menghasilkan oksigen ( yang merupakan salah satu syarat terjadinya api: oksigen, bahan bakar, panas) . Bahan ini dapat memberikan oksigen pada suatu reaksi meskipun tidak ada udara. Beberapa bahan oksidator memerlukan panas untuk menghasilkan oksigen, sedangkan pada bahan lainnya dapat menghasilkan oksigen apada suhu kamar.

Penyimpanan Bahan Oksidator:- Suhu dingin- Terdapat Peredaran Hawa- Gedung tahan api- Dijauhkan dari bahan bakar, bahan yang mudah terbakar, bahan yang memilki titik nyala api yang rendah

Contoh bahan kimia oksidator:- Permanganat- Perklorat- Hidrogen Peroxida- Asetil Peroxida- Periodat- Persulfat- Eter Oksida

Page 7: Bahan-bahan Lab Berdasarkan Tingkat Bahaya

6. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air (Water Sensitive Substances)

Bahan reaktif adalah bahan yang bila bereaksi dengan air akan mengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar. Hal ini disebabkan zat-zat tersebut bereaksi secara eksotermik, yaitu mengeluarkan panas, dan gas yang mudah terbakar.

Penyimpanan bahan ini:- Temperatur ruangan dingin, kering, dan berventilasi- Jauh dari sumber nyala api atau panas- Bangunan kedap air- Disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2, dry powder)

Contoh bahan kimia yang reaktif terhadap air :- Alkali (Na, K) dan alkali tanah (Ca)- Logam halida anhidrat (alumunium tribromida)- Logam oksida anhidrat (CaO)- Oksida non-logam halida (sulfuril klorida)- Karbit- Nitrida

7. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive Substances)

Bahan/zat kimia reaktif terhadap asam akan menghasilkan panas dan gas yang mudah terbakar atau gas-gas yang beracun dan korosif.

Page 8: Bahan-bahan Lab Berdasarkan Tingkat Bahaya

Penyimpanan Bahan ini:   - Sejuk- Berventilasi ( sehingga ada peredaran hawa )- Jika gudang terbuat dari logam maka gudang harus di cat agar kebal dari uap asam atau bahan asam

Contoh Bahan ini:- KMnO4- KClO3 

8. Gas Bertekanan (Compressed Gases)Gas bertekanan adalah gas yang disimpan dibawah tekanan, baik gas yang ditekan

maupun gas cair / gas yang dilarutkan dalam pelarut dibawah tekanan.

Penyimpanan Gas Bertekanan:- Diikat secara kuat pada penyangga- Bebas dari sinar matahari langsung- Jauh dari saluran pipa panas diruangan yang ada peredaran hawanya- Gedung harus tahan api- Memasang sprinkler

Contoh Bahan Kimia Gas Beretekanan:- Aseletin- Amonia- Etilen- Oksida- Klor- Ni- H 

9. Bahan Kimia Radioaktif (Radioactive Substances).

Bahan Kimia Radioktive merupakan bahan kimia yang mempunyai kemampuan memancarkan sinar radioctive dengan aktivitas jenis lebih dari 0,002 microcurie/gram.

Page 9: Bahan-bahan Lab Berdasarkan Tingkat Bahaya

Bahan kimia ini dapat menimbulkan efek somatic (bisa akut apabila terkena radioktive 200rad-5000rad yang menyebabkan sidroma) dan efek genetik.

Penyimpanan Bahan Kimia Radioktif:

- ditempatkan pada tempat khusus 

- tidak dicampr dengan bahan lain yang membahayakan

Pemakaian Bahan Radioktif:

- Memiliki instalasi fasilitas atom

- Tenaga terlatih

- Memiliki peralatan teknis yang dibutuhkan

Contoh bahan radioktif:

- Cadnium

- Uranium

- Polonium