1
TINJAUAN KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DI SEKADAU HULU
KABUPATEN SEKADAU KALIMANTAN BARAT
TANGGAL 17 SEPTEMBER 2017
Syarifah Nadya Soraya, Fanni Aditya [email protected], [email protected]
Prakirawan Stasiun Klimatologi Mempawah Kalimantan Barat
A. PENDAHULUAN
Wilayah kecamatan Sekadau Hulu, Desa Ensalang terjadi banjir sejak tanggal 17
September 2017. Banjir yang terjadi disebabkan oleh curah hujan tinggi, kemudian
menyebabkan air sungai meluap sehingga beberapa wilayah di Sekadau terendam air.
Diberitakan bahwa sejak Minggu (17/9) wilayah ini diguyur hujan lebat pada malam hari,
kemudian banjir terjadi pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB dengan ketinggian 70 cm.
Selain di Desa Ensalang, banjir akibat hujan dan luapan sungai juga terjadi di Dusun Lamau
Desa Perongkan Kecamatan Sekadau Hulu. Tim BPBD Kabupaten Sekadau terus memonitor
daerah-daerah rawan banjir diantaranya Tanjung, Rawak, Nanga Taman, Mahap dan Belitang
dan juga menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada.
(http://pontianak.tribunnews.com/2017/09/17/bpbd-sekadau-turunkan-tim-pantau-lokasi-
rawan-banjir?page=2)
Gambar 1. Dokumentasi berita kejadian banjir Sekadau Hulu
Sumber : Tribun Sekadau
BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA
STASIUN KLIMATOLOGI KELAS II MEMPAWAH KALIMANTAN BARAT
Jl. Raya Pontianak-Mempawah Km 20.5 Sei Nipah Kec. Siantan, Kab. Mempawah Kalimantan Barat 78351 Telp. 0561-747141 Fax. 0561-747845, email : [email protected]
http://iklim.kalbar.bmkg.go.id
2
B. INFORMASI CURAH HUJAN
Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan pada Pos Hujan di sekitar
lokasi kejadian banjir. Pos hujan yang digunakan adalah Pos Hujan Sekadau Hulu, Sekadau
Hilir dan Belitang.
Gambar 2. Lokasi Pos Hujan yang digunakan
(http://iklim.kalbar.bmkg.go.id/index.php?page=PosKerjasama)
C. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER
1. IOD dan SOI
Gambar 2. Indeks IOD dan SOI
Sumber: BoM
Pantauan indeks IOD (Indian Ocean Dipole) adalah +0.07 yang menandakan pergerakan
massa udara dari wilayah perairan Indonesia bagian barat menuju ke pantai timur Afrika tidak
3
signifikan. Kondisi ini tidak berdampak pada curah hujan di wilayah Kalimantan Barat.
Sedangkan, pantauan SOI (Southern Oscillation Index) adalah +0.60 yang berada pada
kondisi netral, sehingga kondisi ini tidak berdampak pada curah hujan di wilayah Indonesia.
Dimungkinkan fenomena dinamika atmosfer lainnya lebih dominan mengakibatkan kejadian
hujan lebat pada tanggal 16-17 Juni 2017.
2. Analisis Angin Gradient (Gradient Wind)
Gambar 4. Streamline tanggal 16-17 September 2017
Sumber: iTacs 5.0
Analisis angin gradient (3000 ft) pada tanggal 16 September 2017 menjelaskan
bahwa pada waktu menjelang kejadian pergerakan massa udara berasal dari tenggara dan
membentuk pusaran udara di wilayah Kalimantan Barat sehingga meningkatkan potensi
pembentukan awan di wilayah Kalimantan Barat
3. Analisis Anomali SST (Sea Surface Temperature)
Gambar 4. Anomali SST tanggal 16 September 2017
Sumber: iTacs 5.0
Berdasarkan data SST di perairan Kalimantan Barat dan sekitarnya, adanya anomali
positif yang menyebabkan meningkatnya berpotensi pertumbuhan awan di wilayah
Kalimantan Barat.
4
D. DATA
Dalam tinjauan klimatologis ini digunakan data sebagai berikut:
1. Data curah hujan maksimum (histori)
2. Data curah hujan pada saat kejadian banjir (terkini)
Berikut adalah tabulasi data histori dan terkini:
Tabel 1. Data histori curah hujan maksimum
Sekadau Hulu Sekadau Hilir Belitang
Rank Data Tanggal Rank Data Tanggal Rank Data Tanggal
1 129 24 - 01 - 2009 1 202 25 - 01 - 2015 1 180 24 - 03 - 2017
2 128 5 - 04 - 2014 2 196 29 - 06 - 2009 2 143 1 - 11 - 2015
3 118 7 - 12 - 2015 3 184 24 - 03 - 1998 3 141 27 - 09 - 2016
4 108 30 - 11 - 2010 4 180
8 - 10 - 2008 4 124 9 - 06 - 2014
5 106 3 - 03 - 2016 15 - 09 - 2009 5 122 8 - 04 - 2016
5 150 7 - 04 - 2015
Gambar. 5 terkini curah hujan saat kejadian banjir di Sekadau
Data hujan terkini menggunakan data re-analysis PERSIANN yang diunduh melalui website berikut: http://chrsdata.eng.uci.edu/. Berdasarkan data tersebut, curah hujan di wilayah Sekadau Hulu sebesar 75-80 mm, sedangkan di Belitang curah hujan sebesar 70-75 mm.
E. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data histori dan data saat kejadian (terkini) dapat dijelaskan bahwa curah
hujan yang terjadi di sekitar kejadian banjir (kecamatan Sekadau Hulu), yaitu pos hujan
Sekadau Hulu, Sekadau Hilir dan Belitang pada tanggal 17 September 2017 terpantau lebih
dari 50 mm/hari yang tergolong hujan dengan intensitas lebat. Data hujan yang terpantau
pada saat kejadian banjir tidak termasuk dalam rangking curah hujan maksimum yang terjadi
di wilayah tersebut.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dari data kejadian dan fenomena dinamika atmosfer yang terjadi di
lokasi kejadian mendukung terjadinya hujan lebat, namun curah hujan yang terjadi pos hujan
sekitar wilayah kejadian banjir di Sekadau Hulu tidak termasuk dalam curah hujan dengan
rangking 5 besar yang pernah terjadi di lokasi kejadian.
0102030405060708090
Sekadau Hulu Sekadau Hilir Belitang
Cu
rah
Hu
jan
(m
m)
Curah Hujan Tgl 16 September 2017
Top Related