Download - bab3

Transcript

3.2 Metodologi Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dimana seluruh kegiatan penelitian dilakukan di Laboratorium Rekayasa Transportasi Jurusan Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin dan di Laboratorium Rekayasa Transportasi Kampus Gowa Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasunuddin.3.2.2 Pengujian Material

3.2.2.1 Pengujian Material Agregat

Bahan-bahan yang digunakan dalam campuran Asbuton butir terlebih dahulu diuji kinerja dari masing-masing bahan agregat kasar, agregat halus, filler maupun pengujian terhadap aspal minyak dimana metode pengujian mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) dan metode standar lainya seperti American Association Of State Highway and Trnsportation Officials (AASHTO) bilamana pengujian tidak termuat dalam Standar Nasional Indonesia dan pengujian ini dilakukan di laboratorium.

Adapun agregat yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari stone crusher di daerah Bili-Bili Kabupaten Gowa. Kegiatan pengujian sifat bahan dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dari setiap bahan uji, apakah bahan tersebut mempunyai karakteristik yang memenuhi spesifikasi yang digunakan.

Tabel 3.1 Spesifikasi Material Agregat Kasar, Halus dan Filler

NoJenis PengujianSpesifikasiStandar Pengujian

MinMaks

AGREGAT KASAR

1Penyerapan (%)3SNI-03-4426-1996

21. Berat Jenis Bulk (gr/cc)2. Berat Jenis SSD (gr/cc)3. Berat Jenis App (gr/cc)

2.5

SNI-03-4426-1996

3Abrasi dengan Mesin Los Angles (%)40SNI 2417:2008

4Kelekatan Agregat terhadap Aspal (%)95SNI-03-2439-1991

5Partikel Pipih dan Lonjong (%)10RSNI T-01-2005

6Material Lolos Saringan No. 200 (%)1SNI-03-4142-1996

AGREGAT HALUS

1Penyerapan (%)3SNI-03-4426-1996

21. Berat Jenis Bulk (gr/cc)2. Berat Jenis SSD (gr/cc)3. Berat Jenis App (gr/cc)

2.5

SNI-03-4426-1996

3Nilai Setara Pasir (%)50SNI-03-4428-1997

4Material Lolos Saringan No. 200 (%)8SNI-03-4428-1997

5Angularitas (%)45SNI-03-6877-2002

FILLER

1Berat JenisSNI-03-4426-1996

2Material Lolos Saringan No. 200 (%)75SK SNI M-02-1994-03

Sumber: Spesifikasi Departemen Pekerjaan Umum 2010

3.2.2.2 Pengujian Material Aspal a. Aspal MinyakPengujian Aspal Minyak ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Transportasi, Jurusan Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin dimana Aspal Minyak yang digunakan adalah aspal minyak penetrasi 60/70 yang harus memenuhi persyaratan pengujian yang dilakukan dan disajikan pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Spesifikasi aspal minyak Penetrasi 60/70

No.Jenis PengujianSpesifikasiStandar Pengujian

MinMaks

1Penetrasi SebelumKehilangan Berat6079SNI. 06 - 2456 - 1991

2Penetrasi SetelahKehilangan Berat54-SNI. 06 2456 - 1991

3Titik Nyala OC200-SNI. 06 - 2433 - 1991

4Titik Lembek OC4858SNI. 06 - 2434 - 1991

5Berat Jenis (25o C)1-SNI. 06 - 2441 - 1991

6Penurunan Berat (%)-0.8SNI. 06 - 2440 - 1991

7Daktilitas (25oC, 5cm/menit)100-SNI. 06 - 2432 - 1991

Sumber : (Dep.Kimpraswil 2007) Spesifikasi Campuran Aspal

b. Aspal PorusSpesifikasi Aspal Porus yang dikutip dari Australian Asphalt pavement Association (AAPA) disajikan pada Tabel 1 berikut:

Tabel 3.3 Spesifikasi aspal porus

No.Kriteria PerencanaanNilai

1Uji cantabro loss (%)Maks 20

2Uji Asphalt flow down (%)Maks 0.3

3Stabilitas Marshall (kg)Min 500

4Kelelehan Plastis (mm)2-6

5Kadar Rongga Udara (%)10 25

6Kekakuan Marshall(kg/mm)Maks 400

Sumber : AAPA (1997)

3.2.2.3 Gradasi Gabungan Agregat

Gradasi agregat gabungan agregat merupakan gradasi gabungan antara agregat kasar, agregat halus dan mineral Asbuton Butir. Gradasi Asbuton Butir harus berada di dalam batas-batas titik control. Hal itu dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut :

Tabel 3.5 Gradasi Agregat Gabungan

Ukuran%Berat yang Lolos terhadap Total

AyakanAgregat dalam Campuran

(mm) Laston (AC)

WCBSBase

37.5100

2510090-100

1910090-10073-90

12.590-10074-9061-79

9.577-9064-8247-67

4.7553-6947-6439.5-50

2.3633-5334.6-4930.8-37

1.1821-4028.3-3824.1-28

0.614-3020.7-2817.6-22

0.39-2213.7-2011.4-16

0.156-154.0-134.0-10

0.0754-94.0-83.0-6

Sumber : Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Bina Marga,2014, seksi 6.3

3.2.3 Penentuan Campuran Aspal dengan Metode Marshall

3.2.3.1 Gradasi Agregat Campuran

Komposisi campuran yang disiapkan mengikuti gradasi Laston Lapis

Aus (AC-WC). Spesifikasi campuran beraspal Departemen Pekerjaan Umum

2014.

SPESIFIKASI

GABUNGAN AGREGAT

Gambar 3.2 Grafik Gradasi Gabungan

3.2.3.2 Penentuan Kadar Aspal Campuran

Untuk pengujian Marshall dilakukan perkiraan awal kadar aspal optimum yang dapat diperoleh dari rumus persamaan 2.5 pada Bab 2 :

Gambar 3.3 Blending Chart Presentase Agregat

Tabel. 3.6 Presentase Agregat

Gradasi AgregatPresentase (%)

Agregat Kasar77

Agregat Halus13

Debu Batu10

Jadi Pb = 0.035(77) + 0.045(13) + 0.18(10) + 1

= 6.08 6.0 %

Jadi Kadar Aspal Campuran yang digunakan adalah 4%, 4.5%, 5%, 5.5%

dan 6%

3.2.3.3 Penentuan Kadar Aspal Optimum

Penentuan KAO campuran apal porus dalam penelitian ini menggunakan metode Australia. AAPA menyebutkan penentuan KAO dengan metode ini hanya mensyaratkan tiga parameter yaitu VIM, cantabro loss (ketahanan terhadap pelepasan butir) dan asphalt flow down (aliran aspal ke bawah).Nilai spesifikasi penentuan KAO metode Australia disajikan pada Tabel 3 berikut:

Tabel 3.7 Spesifikasi Penentuan KAO

No.SpesifikasiSyarat

1.Cantabro loss (%) < 20

2.Asphalt flow down (%) < 0,3

3.Kadar rongga (VIM) (%)10-25

Sumber : AAPA (1997)

3.2.4 Pembuatan Benda Uji

1. Pencampuran Bahan

Dalam pembuatan benda uji meliputi pencampuran bahan dan pemadatan.. Hal ini erat kaitannya dengan proses pencampuran material pembentuk yaitu filler, pasir dan agregat kasar harus dicampur hingga menghasilkan campuran yang merata dan ditambah LGA yang sudah ada. Dalam penelitian ini proses pencampuran dilakukan dengan manual.

2. Jumlah Benda Uji

Untuk jumlah benda uji penentuan kadar aspal optimum yang dibuat dapat diliat pada Tabel 3.8 berikut :Tabel. 3.8 Jumlah Benda UjiJenis PengujianKadar AspalJumlah

44,555,56

Cantabro loss (%)3333315

Asphalt flow down (%) 3333315

Kadar rongga (VIM) (%)3333315

Jumlah45

Untuk jumlah benda uji dengan variasi perendaman dapat diliat pada

Tabel 3.9 berikut :

Tabel. 3.9 Jumlah Benda Uji Variasi Perendaman Dengan Kadar Aspal Optimum dan Variasi BGA

BGALama RendamanJumlah

1 x 24 Jam3 x 24 Jam5 x 24 Jam

4 %3339

6 %3339

8 %3339

Jumlah27