PENCEMARAN MINYAK BUMIPENCEMARAN MINYAK BUMI

I.I. PERMASALAHAN LIMBAH PERMASALAHAN LIMBAH MINYAK BUMIMINYAK BUMI

Limbah minyak bumi dapat terjadi di semua lini Limbah minyak bumi dapat terjadi di semua lini

aktivitas perminyakan mulaidari eksplorasi sampai ke aktivitas perminyakan mulaidari eksplorasi sampai ke

proses pengilanganproses pengilangan

PengertianPengertian Limbah Minyak Bumi adalah :Limbah Minyak Bumi adalah :

Sisa atau residu minyak yang Sisa atau residu minyak yang terbentuk dari proses pengumpulan terbentuk dari proses pengumpulan dan pengendapan kontaminan minyak dan pengendapan kontaminan minyak yang terdiri atas kontaminan yang yang terdiri atas kontaminan yang sudah ada di dalam minyak, maupun sudah ada di dalam minyak, maupun kontaminan yangkontaminan yang

terkumpul dan terbentuk dalam terkumpul dan terbentuk dalam penanganan suatu proses dan tidak penanganan suatu proses dan tidak dapatdapat

digunakan kembali dalam proses digunakan kembali dalam proses produksiproduksi

Sesuai dengan definisinya yang Sesuai dengan definisinya yang termuat dalam peraturan perundangan termuat dalam peraturan perundangan

(PP No. 19/1994),(PP No. 19/1994),

limbah minyak bumi dikategorikan limbah minyak bumi dikategorikan sebagai limbah B3 (Bahan Berbahaya sebagai limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Dalam peraturan ini dan Beracun). Dalam peraturan ini (pasal 5 dan 6) menyebutkan bahwa (pasal 5 dan 6) menyebutkan bahwa setiap penghasil limbah B3 wajib setiap penghasil limbah B3 wajib melakukan pengolahan sebelum limbah melakukan pengolahan sebelum limbah tersebut dibuang atau dilepas ke alam.tersebut dibuang atau dilepas ke alam.

Pengolahan limbah minyak bumi Pengolahan limbah minyak bumi adalah :adalah :

Proses untuk mengubah karakteristikProses untuk mengubah karakteristik

dan komposisi limbah minyak bumi dan komposisi limbah minyak bumi untuk menghilangkan dan atau untuk menghilangkan dan atau mengurangi sifat bahaya dan atau mengurangi sifat bahaya dan atau sifat racun.sifat racun.

PENGOLAHAN LIMBAH MINYAK BUMIPENGOLAHAN LIMBAH MINYAK BUMI

DAPAT DILAKUKAN DENGAN CARA :DAPAT DILAKUKAN DENGAN CARA :

1.1. Fisika Fisika

2.2. KimiaKimia

3.3. BiologiBiologi

Secara Fisik :Secara Fisik :

Dengan mengambili minyak dari Dengan mengambili minyak dari lingkungan, seperti yang dilakukan lingkungan, seperti yang dilakukan nelayan petambak yang kemudian nelayan petambak yang kemudian menjual kembali tumpahan minyak menjual kembali tumpahan minyak tersebut.tersebut.

Secara Kimia :Secara Kimia :

Dengan menambahkan bahan kimia Dengan menambahkan bahan kimia tertentu ke lingkungan laut untuk tertentu ke lingkungan laut untuk mengikat tumpahan minyak, ujarnya, mengikat tumpahan minyak, ujarnya, namun cara ini tidak ramah lingkungan namun cara ini tidak ramah lingkungan

Kedua cara pertama disamping Kedua cara pertama disamping relatif mahal, juga tidak relatif mahal, juga tidak

memecahkan masalah sampai memecahkan masalah sampai tuntas karena masih tuntas karena masih

menghasilkan limbah yang menghasilkan limbah yang bahkan lebih pekat bahkan lebih pekat

(concentrated).(concentrated).

• Secara biologis (Bioremediasi) : Secara biologis (Bioremediasi) :

Dengan menggunakan agen hayati, diakui Dengan menggunakan agen hayati, diakui sebagai cara yang paling baik disamping sebagai cara yang paling baik disamping prosesnya relatif lebih murah juga bersifat prosesnya relatif lebih murah juga bersifat ramah lingkungan. ramah lingkungan.

Berbagai jenis mikroba telah Berbagai jenis mikroba telah dikembangkan sebagai agen bioremediasi dikembangkan sebagai agen bioremediasi limbah minyak bumi, limbah minyak bumi, diantaranya ;alcanivorax, rhododactar, diantaranya ;alcanivorax, rhododactar, Bakteri Petrofilik, Jamur Sporotrichum Bakteri Petrofilik, Jamur Sporotrichum pulverulentum dan lain-lain yang perlu pulverulentum dan lain-lain yang perlu diberdayakan untuk mengurangi diberdayakan untuk mengurangi pencemaran laut pencemaran laut

• Menurut peneliti Bioteknologi LIPI,Menurut peneliti Bioteknologi LIPI,

Ahmad Thontowi MSi, yang berhasil Ahmad Thontowi MSi, yang berhasil meraih hibah dari Indonesia Toray meraih hibah dari Indonesia Toray Science Foundation (ITSF) untuk Science Foundation (ITSF) untuk risetnya, ada dua teknik bioremediasi risetnya, ada dua teknik bioremediasi terhadap cemaran minyak, yakni :terhadap cemaran minyak, yakni :

1.1.Bio – augmentasiBio – augmentasi

2.2.Bio – stimulasi Bio – stimulasi

Bio-augmentasi adalah menebar bakteri Bio-augmentasi adalah menebar bakteri pemakan minyak ke lingkungan pemakan minyak ke lingkungan tercemar minyaktercemar minyak

Bio-stimulasi atau memberi mineral Bio-stimulasi atau memberi mineral untuk merangsang pertumbuhan untuk merangsang pertumbuhan mikroba di daerah tercemar.mikroba di daerah tercemar.

Gambar 2. Limbah minyak bumi oleh kelompok mikroba hidrokarbonoklastik dapat diubah menjadi senyawa yang ramah lingkungan. (A) Ilustrasi penguraian komponen minyak bumioleh mikroba menjadi asam piruvat, (B) Foto mikroskopik sel-sel bakteri sedang mengeroyok minyak bumi, (C) Indikasi biosurfaktan (memecahan sel darah) yang dihasilkan oleh bakteri hidrokarbonoklastik

Contoh Penanganan LimbahContoh Penanganan Limbah

Minyak BumiMinyak Bumi PETROBAPETROBA

Teknologi pengolahan limbah minyak bumi Teknologi pengolahan limbah minyak bumi dengan menggunakan formula agen mikroba dengan menggunakan formula agen mikroba indigenous.indigenous.

• Pendekatan yang dilakukan terdiri dari Pendekatan yang dilakukan terdiri dari pengolahan awal dengan Petroba dalam pengolahan awal dengan Petroba dalam biodigester lalu dilanjutkan dengan pengolahan biodigester lalu dilanjutkan dengan pengolahan di lahan untuk menjadikan limbah minyak bumi di lahan untuk menjadikan limbah minyak bumi menjadi produk yang ramah lingkungan dan menjadi produk yang ramah lingkungan dan dapat diaplikasikan sebagai substrat (pupuk) dapat diaplikasikan sebagai substrat (pupuk) dalam penanaman tanaman non-pangan.dalam penanaman tanaman non-pangan.

Keunggulan teknologi PETROBA adalah : Keunggulan teknologi PETROBA adalah :

1. Mikroba tropis geografis Indonesia 1. Mikroba tropis geografis Indonesia yang berkoevolusi di lingkungan yang yang berkoevolusi di lingkungan yang sesuai sehingga tidak menimbulkan sesuai sehingga tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan.dampak negatif pada lingkungan.

2. Sistim pengolahan 3 tahap untuk 2. Sistim pengolahan 3 tahap untuk optimalisasi proses degradasi dalam optimalisasi proses degradasi dalam waktu yang lebih singkat (3-4 bulan).waktu yang lebih singkat (3-4 bulan).

3. Produk akhir dari pengolahan terbukti 3. Produk akhir dari pengolahan terbukti aman bagi tumbuhan sehingga dapat aman bagi tumbuhan sehingga dapat diterapkan sebagai pupuk organik untuk diterapkan sebagai pupuk organik untuk tanaman non pangan.tanaman non pangan.

Gambar 3. Inovasi teknologi proses 3 tahap (bioreacting, landfarming dan phytoremediation) untuk limbah sludge.

Gambar 4. Formula agen mikroba yang sudah Gambar 4. Formula agen mikroba yang sudah dikembangkan dalam paketagen bioremediasi yang dikembangkan dalam paketagen bioremediasi yang disebut Petroba (A), Prototipe biodigester skala15.000 L disebut Petroba (A), Prototipe biodigester skala15.000 L untuk proses untuk proses pengolahan tahap awal (B).pengolahan tahap awal (B).

HASIL YANG DICAPAIHASIL YANG DICAPAI• Dari pengujian di laboratorium maupun di Dari pengujian di laboratorium maupun di

lapangan,telah terbukti bahwa Pertoba dapat lapangan,telah terbukti bahwa Pertoba dapat mendegradasi limbah minyak bumi sampai 98% mendegradasi limbah minyak bumi sampai 98% (Gambar 5).(Gambar 5).

Gambar 5. Tingkat degradasi limbah minyak bumi skala lapangan setelah diolah menggunakan Teknologi Petroba

Uji coba hasil pengolahan skala lapangan terbuktiUji coba hasil pengolahan skala lapangan terbuktitidak toksik terhadap beberapa tanaman uji seperti tidak toksik terhadap beberapa tanaman uji seperti tomat, kacang hijau, cabe,jagung dan jarak (Gambar 6, tomat, kacang hijau, cabe,jagung dan jarak (Gambar 6, 7 dan 8). Dari aspek pertumbuhan generatif, sludge 7 dan 8). Dari aspek pertumbuhan generatif, sludge hasil pengolahan terbutkti mempercepat perbungaan hasil pengolahan terbutkti mempercepat perbungaan selama satuminggu (Gambar 7).selama satuminggu (Gambar 7).

hasil pengujian toksisitas hewan mamalia tidak memberikan hasil pengujian toksisitas hewan mamalia tidak memberikan kematian sampai dosis di atas 20 g per kg berat badan hewan ujI (PP kematian sampai dosis di atas 20 g per kg berat badan hewan ujI (PP No. 18/1999 menyatakan kategori limbah B3 adalah dosis kematian No. 18/1999 menyatakan kategori limbah B3 adalah dosis kematian dibawah 15 g per kg berat badan). Dari hasil pengujian toksisitas dibawah 15 g per kg berat badan). Dari hasil pengujian toksisitas akuatikmenunjukkan nilai toksisitas yang sangat rendah (nilai LC50 = akuatikmenunjukkan nilai toksisitas yang sangat rendah (nilai LC50 = 50.000 ppm)50.000 ppm)(Tabel 1).(Tabel 1).

SEKIANSEKIANDAN DAN

TERIMAKASIHTERIMAKASIH