44
BAB IV
POLA PERSEBARAN FASILITAS SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN
WONOSARI TAHUN 2012 DAN TAHUN 2016
4.1 Pola Persebaran Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Wonosari
Pendidikan menduduki peranan yang penting dalam upaya meningkatkan
kualitas manusia baik sosial, spiritual, intelektual, maupun kemampuan
professional. Adanya ketersediaan fasilitas pendidikan di suatu wilayah akan
sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Semakin tinggi tingkat
kebutuhan penduduk maka semakin banyak fasilitas pendidikan yang dibutuhkan
untuk mencukupi tingkat kebutuhan pendidikan masyarakat.
4.1.1 Pola Persebaran Fasilitas Pendidikan Tahun 2012
Penelitian Fasilitas Pendidikan yang dihitung adalah sarana pendidikan TK,
SD, SLTP, dan SLTA, untuk melakukan skoring dan klasifikasi menurut Bintarto
dan Suprapto (1979), Pengklasifikasian Fasilitas Pendidikan tiap-tiap Desa
berdasarkan pola persebaran Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Wonosari tahun
2012 adalah sebagai berikut :
T = 𝐽𝑢
𝐽ℎ
T = Indeks persebaran tetangga terdekat
Ju = Jarak rata-rata jarak yang diukur antara satu titik dengan titik tetangga
terdekatnya
Jh = Jarak rata-rata yang di peroleh jika semua titik memiliki pola random
maka menggnakan rumus 1
2√𝑝 , dimana P =
𝑁
𝐴 (KET P = kepadatan titik
tiap kilometer persegi (N) dibagi dengan luas wilayah tiap kilometer
persegi (A))
45
Hasil perhitungan di atas maka dapat diketahui klasifikasi Pola Persebaran
Fasilitas Pendidikan tahun 2016, sebagai berikut :
No Rata-Rata Pola Persebaran
1 0 -0,7 Bergerombol
2 0,71-1,4 Acak
3 1,4 1– 2,15 Tersebar Merata
Sumber : Bintarto dan Suprapto (1991)
Jumlah, dan Pola Persebaran fasilitas pendidikan di Kecamatan Wonosari
pada tahun 2012 dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.1 Jumlah dan Pola Persebaran Fasilitas Pendidikan
di Kecamatan Wonosari Tahun 2012
No Desa Fasilitas Pendidikan Nilai
Persebaran Pola
Persebaran TK SD SMP SMA/SMK Jumlah
1 Wadung Getas 2 3 5 0,07 Bergerombol
2 Boto 2 2 1 5 0,05 Bergerombol
3 Bulan 2 2 1 1 6 0,02 Bergerombol
4 Ngreden 3 3 6 0,006 Bergerombol
5 Jelobo 3 3 6 0,006 Bergerombol
6 Gunting 3 4 7 0,154 Bergerombol
7 Sidowarno 3 3 6 0,007 Bergerombol
8 Bener 1 2 3 0,217 Bergerombol
9 Kingkang 4 2 2 8 0,073 Bergerombol
10 Teloyo 3 3 6 0,005 Bergerombol
11 Pandanan 4 1 5 0,104 Bergerombol
12 Lumbung Kerep 2 2 4 0,36 Bergerombol
13 Bentangan 3 5 1 9 0,51 Bergerombol
14 Duwet 3 3 6 0,007 Bergerombol
15 Sekaran 1 1 2 0,081 Bergerombol
16 Sukorejo 2 1 3 0,145 Bergerombol
17 Tegalgondo 3 2 2 1 8 0,055 Bergerombol
18 Bolali 2 1 3 0,068 Bergerombol
46 43 6 3 98
Sumber : BPS, Kecamatan Wonosari Dalam Angka Tahun 2012
Tabel di atas menujukkan pola persebaran fasilitas pendidikan setiap desa
di Kecamatan Wonosari sebagian besar memiliki pola persebaran yang bersifat
46
bergerombol, Karena sebagian besar fasilitas pendidikan baik TK, SD dan SMP
tempatnya yang bersandingan sehingga pola pesebaran fasilitas pendidikan bersifat
bergerombol pada tahun 2012. Dari pola persebaran yang bergerombol dapat
mempengaruhi tingkat perkembangan angka buta huruf di setaip dusun, karena
sebagian besar fasilitas pendidikan berorientasi pada kantor desa yang didukung
dengan aksesibilitas dan fasilitas penunjang yang lebih baik. Gambar 1. Peta
Klasifikasi Pola persebaran Fasilitas Pendidikan Kecamatan Wonosari Tahun 2012
(Terlampir)
4.1.2 Pola Persebaran Fasilitas Pendidikan Tahun 2016
Penelitian Fasilitas Pendidikan yang dihitung adalah sarana pendidikan TK,
SD, SLTP, dan SLTA, untuk melakukan skoring dan klasifikasi menurut Bintarto
dan Suprapto (1979), Pengklasifikasian Fasilitas Pendidikan tiap-tiap desa
berdasarkan Pola Persebaran fasilitas pendidikan di Kecamatan Wonosari tahun
2016 adalah sebagai berikut :
T = 𝐽𝑢
𝐽ℎ
T = Indeks persebaran tetangga terdekat
Ju = Jarak rata-rata jarak yang diukur antara satu titik dengan titik tetangga
terdekatnya
Jh = Jarak rata-rata yang di peroleh jika semua titik memiliki pola random
maka menggnakan rumus 1
2√𝑝 , dimana P =
𝑁
𝐴 (KET P = kepadatan titik
tiap kilometer persegi (N) dibagi dengan luas wilayah tiap kilometer
persegi (A))
Hasil perhitungan di atas maka dapat diketahui klasifikasi Pola Persebaran
Fasilitas Pendidikan tahun 2016, sebagai berikut :
No Rata-Rata Pola Persebaran
1 0 -0,7 Bergerombol
2 0,71-1,4 Acak
3 1,4 1– 2,15 Tersebar Merata
47
Sumber : Bintarto dan Suprapto (1991)
Jumlah, dan Pola Persebaran fasilitas pendidikan di Kecamatan Wonosari
pada tahun 2016 dapat dilihat dalam tabel 4.2 sebagai berikut :
Tabel 4.2 Jumlah dan Pola Persebaran Fasilitas Pendidikan
di Kecamatan Wonosari Tahun 2016
No
Desa
Fasilitas Pendidikan 2016 Nilai Persebaran
Pola Persebaran TK SD SMP SMA/SMK jumlah
1 Wadung Getas 3 3 6 0,36 Bergerombol
2 Boto 2 1 1 4 0,71 Acak
3 Bulan 3 1 1 1 6 0,29 Bergerombol
4 Ngreden 3 3 6 0,36 Bergerombol
5 Jelobo 4 3 7 2,69 Tersebar Merata
6 Gunting 4 3 7 0,29 Bergerombol
7 Sidowarno 4 3 7 0,79 Acak
8 Bener 1 2 3 0,22 Bergerombol
9 Kingkang 3 2 2 7 0,91 Acak
10 Teloyo 3 3 6 1,41 Tersebar Merata
11 Pandanan 3 1 4 0,14 Bergerombol
12 Lumbung Kerep 2 2 4 0,57 Bergerombol
13 Bentangan 3 4 1 8 0,23 Tersebar Merata
14 Duwet 3 2 5 0,11 Bergerombol
15 Sekaran 1 1 2 0,08 Bergerombol
16 Sukorejo 4 1 5 1,03 Acak
17 Tegalgondo 4 2 2 1 9 0,19 Bergerombol
18 Bolali 2 1 3 0,76 Acak
52 38 6 3 99
Sumber : BPS, Kecamatan Wonosari Dalam Angka Tahun 2016
Tabel di atas menujukkan pola persebaran fasilitas pendidikan setiap desa
di Kecamatan Wonosari sebagian besar memiliki pola persebaran yang bersifat
bergerombol ada 10 desa yang milik nilia rata-rata persebaran 0,0-0,7. Yang berarti
persebaran fasilitas pedidikan di Desa Wadung Getas memiiki nilai 0,36 persebaran
fasilitas pendidikan jika dibandingkan dengan luas wilayah. Sedangkan ada 5 desa
yang memiliki pola persebaran yang bersifat acak 0,71-1,4 yang berarti fasilitas
pendidikan Desa Boto memiliki nilai 0,71 persebaran fasilitas pendidikan jika
dibandingkan dengan luas wilayah. Untuk pola persebaran yang memiliki sifat
48
tersebar merata memiliki nilai <1,41 dimana fasilitas pendidikan tang sudah
tersebra merata di setiap desa seperti di Desa Teloyo memiliki fasilitas pendidikan
yang tersebar merata di setaip dusunya. Gambar 2. Peta Klasifikasi Pola Persebaran
Fasilitas Pendidikan Kecamatan Wonosari Tahun 2016 (Terlampir)
4.2 Pola Persebaran Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Wonosari
Suatu wilayah dengan jumlah penduduk yang tinggi dan pertumbuhan
penduduk yang semakin meningkat tentu akan membutuhkan fasilitas kesehatan
yang banyak pula, karena tingkat pertumbuhan penduduk akan sangat berpengaruh
terhadap ketersediaan fasilitas kesehatan dan dapat meningkatkan kualitas hidup
masyarakat sehingga akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia di
wilayah tersebut. Ketersediaan Fasilitas Kesehatan pada suatu wilayah
memungkinkan penduduk untuk lebih meningkatkan derajat kesehatannya.
4.2.1 Pola Persebaran Fasilitas Kesehatan Tahun 2012
Penelitian Fasilitas Kesehatan yang dihitung adalah sarana kesehatan
puskesmas induk, puskersmas pembantu, posyandu dan rumah bersalin pembantu,
untuk melakukan skoring dan klasifikasi menurut Bintarto dan Suprapto (1979),
Pengklasifikasian Fasilitas Kesehatan tiap-tiap desa berdasarkan pola persebaran
fasilitas kesehatan di Kecamatan Wonosari tahun 2012 adalah sebagai berikut :
T = 𝐽𝑢
𝐽ℎ
T = Indeks persebaran tetangga terdekat
Ju = Jarak rata-rata jarak yang diukur antara satu titik dengan titik tetangga
terdekatnya
Jh = Jarak rata-rata yang di peroleh jika semua titik memiliki pola random
maka menggnakan rumus 1
2√𝑝 , dimana P =
𝑁
𝐴 (KET P = kepadatan titik
tiap kilometer persegi (N) dibagi dengan luas wilayah tiap kilometer
persegi (A))
49
Hasil perhitungan di atas maka dapat diketahui klasifikasi Pola Persebaran
Fasilitas Kesehatan tahun 2016, sebagai berikut :
No Rata-Rata Pola Persebaran
1 0 -0,7 Bergerombol
2 0,71-1,4 Acak
3 1,4 1– 2,15 Tersebar Merata
Sumber : Bintarto dan Suprapto (1991)
Jumlah, dan Pola Persebaran fasilitas kesehatan di Kecamatan Wonosari
pada tahun 2012 dapat dilihat dalam tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3 Jumlah dan Pola Persebaran Fasilitas Kesehatan
di Kecamatan Wonosari Tahun 2012
No Desa Fasilitas Kesehatan 2012
Nilai
Persebaran Klasifikasi Puskesmas
Induk Puskesmas Pembantu
Posyandu Rumah Bersalin
Jumlah
1 Wadung Getas 5 1 6 0,37 Bergerombol
2 Boto 5 5 1,12 Acak
3 Bulan 1 5 6 0,35 Bergerombol
4 Ngreden 5 1 6 0,26 Bergerombol
5 Jelobo 1 5 6 0,21 Bergerombol
6 Gunting 1 5 1 7 0,54 Bergerombol
7 Sidowarno 1 5 6 0,10 Bergerombol
8 Bener 4 4 0,76 Acak
9 Kingkang 1 3 2 6 0,30 Bergerombol
10 Teloyo 4 1 5 0,42 Bergerombol
11 Pandanan 4 4 0,14 Bergerombol
12 Lumbung Kerep 2 2 0,95 Acak
13 Bentangan 1 4 5 0,33 Bergerombol
14 Duwet 5 5 0,36 Bergerombol
15 Sekaran 4 4 0,16 Bergerombol
16 Sukorejo 1 4 5 0,14 Bergerombol
17 Tegalgondo 1 5 6 0,07 Bergerombol
18 Bolali 6 6 0,65 Bergerombol
2 6 80 6 94
Sumber :BPS, Kecamatan Wonosari Dalan Angka Tahun 2012
50
Tabel di atas menujukkan pola persebaran fasilitas kesehatan setiap desa di
Kecamatan Wonosari sebagian besar memiliki pola persebaran yang bersifat
bergerombol ada 15 desa yang milik nilia rata-rata persebaran 0,0-0,7. Yang berarti
persebaran fasilitas kesehatan di Desa Wadung Getas memiiki nilai 0,37 tingkat
persebaran fasilitas kesehatan jika dibandingkan dengan luas wilayah. Sedangkan
ada 3 desa yang memiliki pola persebaran yang bersifat acak 0,71-1,4 yang berarti
fasilitas kesehatan Desa Boto memiliki nilai 1,12 tingkat persebaran fasilitas
kesehatan jika dibandingkan dengan luas wilayah. Dari rata-rata pola persebaran
fasilitas kesehatan diatas kecamatan wonosari memiliki fasilitas kesehatan yang
bersifat bergerombol dimana fasilitas kesehatan tersebar beroreiantasi dengan
kantor kelurahan, sehingga berdampak bagi tingkat kebutuhan akan kesehatan
masyarakat yang tidak merata di setaip dusunnya. Hanya ada 3 desa yang memiliki
pola persebaran secara acak di setaip desa yaitu Desa Boto, Desa Lumbung Kerep
dan Desa Bener. Gambar 3. Peta Klasifikasi pola persebaran Fasilitas Kesehatan
Kecamatan Wonosari Tahun 2012 (Terlampir)
4.2.2 Pola Persebaran Fasilitas Kesehatan Tahun 2016
Penelitian Fasilitas Kesehatan yang dihitung adalah sarana kesehatan
puskesmas induk, puskersmas pembantu, posyandu dan rumah bersalin pembantu,
untuk melakukan skoring dan klasifikasi menurut Bintarto dan Suprapto (1979),
Pengklasifikasian Fasilitas Kesehatan tiap-tiap desa berdasarkan pola persebaran
Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Wonosari tahun 2016 adalah sebagai berikut :
T = 𝐽𝑢
𝐽ℎ
T = Indeks persebaran tetangga terdekat
Ju = Jarak rata-rata jarak yang diukur antara satu titik dengan titik tetangga
terdekatnya
Jh = Jarak rata-rata yang di peroleh jika semua titik memiliki pola random
maka menggnakan rumus 1
2√𝑝 , dimana P =
𝑁
𝐴 (KET P = kepadatan titik
51
tiap kilometer persegi (N) dibagi dengan luas wilayah tiap kilometer
persegi (A))
Hasil perhitungan di atas maka dapat diketahui klasifikasi Pola Persebaran
Fasilitas Kesehatan tahun 2016, sebagai berikut :
No Rata-Rata Pola Persebaran
1 0 -0,7 Bergerombol
2 0,71-1,4 Acak
3 1,4 1– 2,15 Tersebar Merata
Sumber : Bintarto dan Suprapto (1991)
Jumlah, dan Pola Persebaran fasilitas kesehatan di Kecamatan Wonosari
pada tahun 2016 dapat dilihat dalam tabel 4.4 sebagai berikut :
Tabel 4.4 Jumlah dan Pola Persebaran Fasilitas Kesehatan
di Kecamatan Wonosari Tahun 2016
No Desa Fasilitas Kesehatan 2016
Nilai Persebaran
Pola Persebaran
Puskesmas Induk
Puskesmas Pembantu
Posyandu Rumah Bersalin
Jumlah
1 Wadung Getas 6 1 7 0,26 Bergerombol 2 Boto 1 5 6 0,75 Acak
3 Bulan 1 6 7 0,17 Bergerombol 4 Ngreden 6 1 7 0,07 Bergerombol
5 Jelobo 1 6 7 0,34 Bergerombol 6 Gunting 1 5 1 7 0,002 Bergerombol
7 Sidowarno 1 1 6 1 9 3,4 Tersebar Merata 8 Bener 5 5 3,82 Tersebar Merata
9 Kingkang 1 5 2 8 6,91 Tersebar Merata 10 Teloyo 1 5 1 7 0,71 Acak
11 Pandanan 5 5 6,37 Tersebar Merata
12 Lumbung Kerep 2 2 0,92 Acak 13 Bentangan 1 5 6 0,45 Bergerombol
14 Duwet 6 6 0,16 Bergerombol 15 Sekaran 5 5 0,24 Bergerombol
16 Sukorejo 1 5 1 7 0,15 Bergerombol 17 Tegalgondo 1 6 7 0,03 Bergerombol
18 Bolali 6 1 7 0,36 Bergerombol 3 8 95 9 115
Sumber :BPS, Kecamatan Wonosari Dalan Angka Tahun 2016
52
Tabel di atas menujukkan pola persebaran fasilitas kesehatan setiap desa di
Kecamatan Wonosari sebagian besar memiliki pola persebaran yang bersifat
bergerombol ada 11 desa yang milik nilia rata-rata persebaran 0,0-0,7. Yang berarti
persebaran fasilitas kesehatan di Desa Wadung Getas memiiki nilai 0,26 tingkat
persebaran fasilitas kesehatan, jika dibandingkan dengan luas wilayah. ada 3 desa
yang memiliki pola persebaran yang bersifat acak 0,71-1,4 yang berarti fasilitas
kesehatan Desa Boto memiliki nilai 0,75 tingkat persebaran fasilitas kesehatan jika
dibandingkan dengan luas wilayah. Sedangkan pola persebaran fasilitas kesehatan
yang bersifat tersebar merata memiliki nilai <1,41 mengalami peningkatan yang
tahun 2012 tidak ada namun 2016 ada 4 Desa yaitu Desa Sidowarno, Desa Bener,
Desa Kingkang dan Desa Pandanan. Dari data diatas pada tahun 2016 ada 4 desa
yang memiliki perkembangan fasilitas kesehatan yang tersebar merata di setaip
dusunya baik posyandu maupun rumah bersalin. Sehingga dapat membantu
meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dan lebih memahi mengenai program
keluarga berencana yang di sosialisasikan oleh pemerintah. Gambar 4. Peta
Klasifikasi pola persebaran Fasilitas Kesehatan Kecamatan Wonosari Tahun 2016
(Terlampir)
4.3 Persebaran Fasilitas Ekonomi di Kecamatan Wonosari
Pola Persebaran Fasilitas Ekonomi di suatu wilayah dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat terutama dalam penyediaan kebutuhan hidup sehari-hari.
Daerah yang memiliki penduduk yang banyak cenderung akan memiliki Fasilitas
Ekonomi yang tinggi, sedangkan daerah yang memiliki penduduk yang rendah
maka Fasilitas Ekonomi juga rendah, dengan terpenuhinya kebutuhan ekonomi
maka masyarakatnya dapat meningkatkan taraf kesejahteraan, ketersediaan
Fasilitas Ekonomi dapat dijadikan indikator untuk perkembangan wilayah itu
sendiri.
53
4.3.1 Pola Persebaran Fasilitas Ekonomi Tahun 2012
Penelitian Fasilitas Ekonomi yang dihitung adalah sarana Ekonomi pasar,
Kios, Bank, dan BPR. untuk melakukan skoring dan klasifikasi menurut Bintarto
dan Suprapto (1979), Pengklasifikasian Fasilitas Ekonomi tiap-tiap desa
berdasarkan Pola Persebaran fasilitas ekonomi di Kecamatan Wonosari tahun 2012
adalah sebagai berikut :
T = 𝐽𝑢
𝐽ℎ
T = Indeks persebaran tetangga terdekat
Ju = Jarak rata-rata jarak yang diukur antara satu titik dengan titik tetangga
terdekatnya
Jh = Jarak rata-rata yang di peroleh jika semua titik memiliki pola random
maka menggnakan rumus 1
2√𝑝 , dimana P =
𝑁
𝐴 (KET P = kepadatan titik
tiap kilometer persegi (N) dibagi dengan luas wilayah tiap kilometer
persegi (A))
Hasil perhitungan di atas maka dapat diketahui klasifikasi Pola Persebaran
Fasilitas Ekonomi tahun 2012, sebagai berikut :
No Rata-Rata Pola Persebaran
1 0 -0,7 Bergerombol
2 0,71-1,4 Acak
3 1,4 1– 2,15 Tersebar Merata
Sumber : Bintarto dan Suprapto (1991)
Jumlah, dan Pola Persebaran fasilitas ekonomi di Kecamatan Wonosari
pada tahun 2012 dapat dilihat dalam tabel 4.5 sebagai berikut :
54
Tabel 4.5 Jumlah dan Pola Persebaran Fasilitas Ekonomi
di Kecamatan Wonosari Tahun 2012
No Desa Fasilitas Ekonomi 2012 Nilai
Persenaran
Pola Persebaran Pasar Kios Bank BPR Jumlah
1 Wadung Getas 1 17 18 0,058 Bergerombol
2 Boto 13 13 0,44 Bergerombol
3 Bulan 36 1 37 1,51 Tersebar Merata
4 Ngreden 31 31 0,15 Bergerombol
5 Jelobo 1 43 1 45 1,62 Tersebar Merata
6 Gunting 24 2 26 0,01 Bergerombol
7 Sidowarno 1 36 37 1,71 Tersebar Merata
8 Bener 7 7 0,93 Acak
9 Kingkang 1 24 1 26 0,05 Bergerombol
10 Teloyo 1 34 1 2 38 0,09 Bergerombol
11 Pandanan 12 12 0,05 Bergerombol
12 Lumbung Kerep 13 13 0,04 Bergerombol
13 Bentangan 20 20 0,06 Bergerombol
14 Duwet 6 6 0,78 Acak
15 Sekaran 7 7 0,72 Acak
16 Sukorejo 10 10 0,86 Acak
17 Tegalgondo 16 1 17 0,09 Bergerombol
18 Bolali 13 13 0,003 Bergerombol
5 362 1 8 376
Sumber : BPS, Kecamatan Wonosari Dalan Angka Tahun 2012
Tabel di atas menujukkan pola persebaran fasilitas kesehatan setiap desa di
Kecamatan Wonosari sebagian besar memiliki pola persebaran yang bersifat
bergerombol ada 11 desa yang milik nilia rata-rata persebaran 0,0-0,7. Yang berarti
persebaran fasilitas kesehatan di Desa Boto memiiki nilai 0,44 tingkat persebaran
fasilitas kesehatan jika dibandingkan dengan luas wilayah. ada 4 desa yang
memiliki pola persebaran yang bersifat acak 0,71-1,4 yang berarti fasilitas
kesehatan Desa Bener memiliki nilai 0,93 tingkat persebaran fasilitas kesehatan
jika dibandingkan dengan luas wilayah. Sedangkan pola persebaran fasilitas
kesehatan yang bersifat tersebar merata memiliki nilai <1,41 ada 3 Desa yaitu Desa
55
Sidowarno, Desa Jelobo, dan Desa Bulan. Dari data diatas pada tahun 2012 fasilitas
ekonomi yang bersifat bergerombol memiliki domonasi yang paling tinggi di
Kecamatan Wonosari, sebagian besar fasilitas ekonomi baik Pasar, Kios dan BPR
memiliki lokasi yang sama. Gambar 5. Peta Klasifikasi Pola Persebaran Fasilitas
Ekonomi Kecamatan Wonosari Tahun 2012 (Terlampir)
4.3.2 Ketersediaan Fasilitas Ekonomi Tahun 2016
Penelitian Fasilitas Ekonomi yang dihitung adalah sarana Ekonomi pasar,
Kios, Bank, dan BPR. untuk melakukan skoring dan klasifikasi menurut Bintarto
dan Suprapto (1979), Pengklasifikasian Fasilitas Ekonomi tiap-tiap desa
berdasarkan Pola Persebaran fasilitas ekonomi di Kecamatan Wonosari tahun 2016
adalah sebagai berikut :
T = 𝐽𝑢
𝐽ℎ
T = Indeks persebaran tetangga terdekat
Ju = Jarak rata-rata jarak yang diukur antara satu titik dengan titik tetangga
terdekatnya
Jh = Jarak rata-rata yang di peroleh jika semua titik memiliki pola random
maka menggnakan rumus 1
2√𝑝 , dimana P =
𝑁
𝐴 (KET P = kepadatan titik
tiap kilometer persegi (N) dibagi dengan luas wilayah tiap kilometer
persegi (A))
Hasil perhitungan di atas maka dapat diketahui klasifikasi Pola Persebaran
Fasilitas Ekonomi tahun 2016, sebagai berikut :
No Rata-Rata Pola Persebaran
1 0 -0,7 Bergerombol
2 0,71-1,4 Acak
3 1,4 1– 2,15 Tersebar Merata
Sumber : Bintarto dan Suprapto (1991)
56
Jumlah, dan Pola PersebaranFasilitas Ekonomi di Kecamatan Wonosari
pada tahun 2016 dapat dilihat dalam tabel 4.6, sebagai berikut :
Tabel 4.6, Jumlah dan Pola Persebaran Fasilitas Ekonomi
di Kecamatan Wonosari Tahun 2016
No Desa
Fasilitas Ekonomi 2016 Nilai Persebaran
Pola Persebaran Pasar Kios Bank BPR Jumlah
1 Wadung Getas 1 27 28 0,018 Bergerombol
2 Boto 14 14 0,88 Acak
3 Bulan 38 1 39 1,42 Tersebar Merata
4 Ngreden 41 41 1,44 Tersebar Merata
5 Jelobo 1 53 1 55 1,63 Tersebar Merata
6 Gunting 34 2 36 0,87 Acak
7 Sidowarno 1 45 1 47 1,47 Tersebar Merata
8 Bener 16 16 0,01 Bergerombol
9 Kingkang 1 47 1 49 0,02 Tersebar Merata
10 Teloyo 1 38 1 3 43 0,14 Tersebar Merata
11 Pandanan 19 19 0,18 Bergerombol
12 Lumbung Kerep 23 23 4,21 Tersebar Merata
13 Bentangan 37 37 0,12 Bergerombol
14 Duwet 27 27 0,16 Bergerombol
15 Sekaran 18 18 0,017 Bergerombol
16 Sukorejo 19 19 0,86 Acak
17 Tegalgondo 31 1 32 0,22 Bergerombol
18 Bolali 24 24 0,04 Bergerombol 5 551 1 10 567
Sumber : BPS, Kecamatan Wonosari Dalan Angka Tahun 2016
Tabel di atas menujukkan pola persebaran fasilitas kesehatan setiap desa di
Kecamatan Wonosari sebagian besar memiliki pola persebaran yang bersifat
bergerombol ada 7 desa yang milik nilia rata-rata persebaran 0,0-0,7. Yang berarti
persebaran fasilitas kesehatan di Desa Duwet memiiki nilai 0,16 tingkat persebaran
fasilitas kesehatan jika dibandingkan dengan luas wilayah. ada 3 desa yang memiliki
pola persebaran yang bersifat acak 0,71-1,4 yang berarti fasilitas kesehatan Desa Boto
memiliki nilai 0,88 tingkat persebaran fasilitas kesehatan jika dibandingkan dengan
57
luas wilayah. Sedangkan pola persebaran fasilitas kesehatan yang bersifat tersebar
merata memiliki nilai <1,41 ada 8 dari data tahun 2012 ada peningkatan 4 desa yang
meiliki pola persebaran yang merata di setaip desanya, maka dari data tahun 2016
adanya perkembangan perekonomian masyarakat sehingga dapat mempengaruhi angka
akan pemenuh kebutuhan maayarakat. Gambar 6. Peta Klasifikasi Pola Persebaran
Fasilitas Ekonomi Kecamatan Wonosari Tahun 2016 (Terlampir)
Top Related