BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Percobaan
Tabel IV.1 Hasil Ekstraksi NaOH dengan Kloroform
Jumlah Ekstraksi Konsentrasi NaOH (N)Volume (ml) lapisan
bawah
1 1,25 N 52 ml
2 1,25 N 54 ml
3 1,25 N 57 ml
Tabel IV.2 Hasil titrasi lapisan atas dan lapisan bawah dengan HCL
EkstraksiTitrasi Lapisan Bawah Titrasi Lapisan Atas
V1 V2 V3 V1 V2 V3
1 0,5 ml 1 ml 0,5 ml 4,1 ml 4,5 ml 4,8 ml2 2 ml 1 ml 0,2 ml 4,5 ml 4,6 ml 5 ml3 0,3 ml 0,5 ml 0,8 ml 4,5 ml 4 ml 5,5 ml
IV.2 Pembahasan
Distribusi adalah penyebaran partikel pada pelarut yang tidak saling melarutkan
dilarutkan suatu zat terlarut sehingga akan terjadi kesetimbangan kimia dimana pada
suhu kesetimbanagan adalah tetap untuk nilai yang tetap pula antara perbandingan
kereaktifan zat terlarut ke dalam kedua pelarut (Nasrul, 2011).
Partisi zat-zat terlarut antara dua cairan yang tidak dapat campur menawarkan
banyak kemungkinan yang menarik untuk pemisahan analitis. Bila suatu zat terlarut
membagi diri antara dua cairan yang tidak dapat campur, ada suatu hubungan yang pasti
antara konsentrasi zat terlarut dalam dua fasa pada kesetimbangan. Suatu zat terlarut
akan membagi dirinya antara dua zairan yang tidak dapat campur. Sedemikian rupa
sehingga angka banding konsentrasai pada kesetimbangan adalah konstanta pada
temperatur tertentu (Underwood, 1998).
Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk menentukan koefisien distribusi zat
terlarut (NaOH) dalam kloroform atau air berdasarkan ekstraksi pelarut dan mencari
jumlah berat akhir yang tertinggal dalam campuran larutan NaOH dan Kloroform.
IV-1
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASANIV - 2
Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi DIII Teknik Kimia
FTI - ITS
Pada percobaan kali ini dua pelarut yang digunakan adalah air dan kloroform,
sedangkan NaOH pada percobaan ini berperan sebagai zat terlarut. Air dan kloroform
adalah dua pelarut yang tidak saling bercampur dikarenakan berbeda sifat kepolarannya
(air bersifat polar dan kloroform non polar) serta perbedaan densitas antar kedua pelarut
tersebut. Saat dicampurkan, air akan berada di atas kloroform disebabkan densitas
kloroform lebih besar daripada air. Bila suatu zat terlarut membagi dirinya antara dua
pelarut yang tidak bercampur, ada suatu hubungan pasti antara konsentrasi zat terlarut
dalam dua fasa pada kesetimbangan. Zat terlarut akan membagi dirinya antara dua
pelarut yang tidak saling bercampur sehingga angka banding konsentrasi adalah
konstanta pada temperatur tetap. Dalam percobaan ini, zat terlarut yang digunakan
adalah NaOH dengan konsentrasi 1,25 N.
Dalam percobaan ini analit yang digunakan adalah NaOH 1,25 N. Perlakuan
pertama yaitu mengambil NaOH 1,25 N sebanyak 30 mL dan memasukkannya kedalam
corong pisah. Kemudian menambahkan 60 mL kloroform dan mengocoknya dengan
kuat. Tujuan pengocokan ini adalah terjadinya distribusi NaOH 1,25 N kedalam fase air
dan fase organik, serta untuk memperluas permukaan untuk mempercepat proses
distribusi. Selain itu, fungsi pengocokan juga adalah untuk mencapai kesetimbangan
antara zat terdistribusi dalam air dan dalam kloroform. Pengocokan dilakukan dengan
kuat agar gugus polar dan non-polar dapat bereaksi. Setelah pencampuran dan
pengocoakan terjadi penurunan temperatur larutan yang menyebabkan larutan terasa
dingin. Setelah itu mendiamkan larutan selama 1 menit agar terjadi pemisahan yang
sempurna. Pemisahan larutan dapat terjadi karena campuran telah mencapai
kesetimbangan. Pemisahan lapisan larutan menghasilkan 2 lapisan larutan , Klorofom
memiliki berat jenis 1,49 gr/cm3 dan air memiliki berat jenis 1 gr/cm3 sehingga pada
lapisan yang terbetuk dapat diketahui bahwa lapisan bawah merupakan lapisan NaOH
dalam klorofom sedangkan lapisan atas merupakan larutan NaOH dalam air.
Pemisahan lapisan larutan ini menunjukkan bobot molekul dari larutan yang
terpisah, dimana larutan yang memiliki bobot molekul lebih berat akan berada pada
bagian bawah dan yang memiliki bobot molekul yang ringan akan berada pada bagian
atas (Anonim, 2011).
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASANIV - 3
Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi DIII Teknik Kimia
FTI - ITS
Hasil percobaan yang telah dilakukan menunjukkan besar koefisien distribusi
pada ekstraksi 1 yaitu sebesar 0,14765, sedangkan pada ekstraksi ke 2 menunjukkan
koefisien distribusi sebesar 0,22553. Dan ekstraksi ke 3 sebesar 0,11435.
Top Related