BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1 Lokasi Penelitian
a. Letak Geografis
Secara administratif, Desa Tunas Harapan mempunyai batas-batas
wilayah sebagai berikut:
- Sebelah utara berbatasan dengan Sungai Popayato
- Sebelah timur barbatasan dengan Sungai Popayato
- Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bukit Tingki (Kecamatan
Popayato).
- Sebelah barat berbatasan dengan Desa Dambalo Kec Popayato.
Desa Tunas Harapan merupakan salah satu desa otonom yang berada di
wilayah administratif Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato yang secara
definitif meliputi Tiga dusun, Desa Tunas Harapan memiliki luas wilayah
±13,200 M2.
a. Jumlah Penduduk
Berdasarkan registrasi pada periode Juni 2010 jumlah penduduk
Desa Tunas Harapan sebanyak 544 jiwa yang terdiri dari 154 KK yang
tersebar di Tiga dusun dengan rincian sebagai berikut:
1. Dusun Tunas Harapan 65 KK dan 243 jiwa.
2. Dusun Limbato 54 KK dan 191 jiwa.
3. Dusun Nantu 35 KK dan 110 jiwa.
b. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana adalah salah satu faktor penunjang untuk
menjalankan program yang ada di desa karena sarana dan prasarana
adalah hal yang paling terpenting di setiap desa.
Berikut ini dapat kita lihat sarana dan prasarana yang ada Desa
Tunas Harapan Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato.
Tabel 4.1 Sarana
No Sarana Keadaan Jumlah
1 Laptop Baik 1
2 Sound System Baik 2
3 Lemari Arsip Baik 1
4 Meja Giro Baik 1
5 Papan Data Profil Desa Baik 9
6 Papan Data PKK Baik 10
7 Meja PKK Baik 10
8 Kursi PKK Baik 60
9 Kursi Aparat Baik 7
10 Genset Baik 1
Sumber Data : Kantor Desa Tunas Harapan Tahun 2011
Berdasarkan tabel 4.1 dapat di ketahui bahwa sarana kantor desa tunas
harapan belum maksimal ini dapat di buktikan dengan jumlah sarana yang
dimiliki oleh kantor desa tunas harapan masih sangat minim.
Tabel 4.2 Prasarana
No Prasarana Keadaan Jumlah
1 Gedung Sementara 1
2 Jalan Baik
3 Sekolah Baik 2
4 Posyandu Baik 1
5 Puskesdes Baik 1
6 Motor Dinas Baik 1
Sumber Data: Kantor Desa Tunas Harapan Tahun 2011
d. Tingkat Pendidikan
Berdasarkan komposisi penduduk Desa Tunas Harapan menurut tingkat
pendidikan dapat diketahui bahwa untuk data selengkapnya dapat dilihat pada
tabel 4.1
Tabel 4.3
Tingkat pendidikan penduduk di Desa Tunas Harapan
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 Sarjana (S1) 2 orang
2 Diploma (D2) Kosong
3 SMA 10 orang
4 SMP 12 orang
5 SD 84 orang
6 Belum/Tidak Sekolah 436 orang
Jumlah 544 orang
Sumber Data: Kantor Desa Tunas Harapan Tahun 2011
d. Mata Pencaharian Penduduk/potensi ekonomi
Berdasarkan data dari Kantor Desa Tunas Harapan Tahun 2011 dapat
bahwa pekerjaan penduduk Desa Tunas Harapan sangat bervariasi meliputi: buruh
tani , tukang kayu, petani, pedagang, penjahit, PNS, pengrajin dan perangkat
desa. Latar belakang pendidikan yang masih sangat rendah mengakibatkan
sebagian besar penduduk Desa Tunas Harapan berprofesi sebagai petani dan
buruh tani serta beberapa diantaranya adalah pengusaha kecil dan menengah.
Bertani dan berdagang sangat tergantung pada kondisi cuaca karena semua ini
mempengaruhi produksi pertanian dan hasil pendapatan masyarakat begitu pun
dengan kondisi ekonomi atau jumlah konsumen juga mempengaruhi penghasilan
pengusaha kecil dan menengah sehingga dapat diketahui bahwa tingkat ekonomi
penduduk di Desa Tunas Harapan masih rendah.
e. Subjek Penelitian
Sebelum membahas lebih rinci penulis menguraikan secara singkat
gambaran identitas responden aparatur pemerintah Desa Tunas Harapan yang
didasarkan pada wawancara dalam penelitian ini. Oleh karena itu, responden
yang penulis ambil adalah orang-orang yang mempunyai kompetensi sesuai
dengan permasalahan penelitian sehingga dapat memberikan informasi yang
bersifat menyeluruh berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Sebagian
besar responden adalah orang-orang menduduki jabatan penting dalam bidang
tugas mereka. Dalam menggambarkan karakteristik identitas responden dalam
penelitian ini, diklasifikasikan berdasarkan tingkat pendidikan dan jenis kelamin.
Data responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat di lihat pada tabel 4.2
berikut ini:
Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa)
1. SD/Sederajat 5 orang
2. SLTP/Sederajat 2 orang
3. SLTA/Sederajat 5 orang
4. Diploma/Sarjana 1 orang
Jumlah 13 orang
Sumber Data: Kantor Desa Tunas Harapan Tahun 2011
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa tingkat
pendidikan responden sebagian besar belum menempuh pendidikan sarjana.
Selanjutnya data responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
pada tabel 4.3
Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa)
1. Laki-laki 9 orang
2. Perempuan 4 orang
Jumlah 13 orang
Sumber Data: Pengelolaan Data Penelitian Kantor Desa Tunas Harapan Tahun
2011
Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa respondennya adalah laki-laki yaitu
sebanyak 9 orang dan perempuan 4 orang. Hal ini kaitannya dengan populasi
yang penulis gunakan dimana responden diambil dari perangkat desa dan tokoh
masyarakat yang mempunyai jabatan-jabatan penting di dalam lembaga
pemerintahan desa diantaranya: Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kaur dan Kepala
Dusun serta Tokoh Masyarakat yang dijadikan sebagai sumber informasi atau
sumber data bagi penulis.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Bagaimana Kinerja Aparatur Pemerintah di Desa Tunas
Harapan Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato.
Kinerja aparatur pemerintahan di daerah kabupaten maupun di tingkat
desa berhasil atau tidak tergantung dari Sumber Daya Manusianya. Karena kita
ketahui bersama sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di
lingkungan suatu organisasi yang disebut personil, tenaga kerja, karyawan atau
potensi manusia sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan potensi yang
merupakan aset yang berfungsi sebagai modal dalam organisasi.
Permasalahan selama ini di pemerintahan tingkat desa adalah minimnya
tingkat sumber daya manusia yang ada, hal ini diakibatkan karena latar belakang
tingkat pendidikan dari aparatur pemerintah desa sangat rendah. Hal ini harus
diatasi dengan sering mengadakan pendidikan dan pelatihan bagi aparat desa
seperti kursus komputer.
Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan Abd. Rahman Dako
selaku Kepala Desa Tunas Harapan beliau mengatakan bahwa permasalahan
kinerja aparatur di desa disebabkan karena keterbatasan tingkat pendidikan,
kadang-kadang bawahan kurang memahami program-program yang telah di buat.
Sebenarnya aparat desa juga ikut menyusun program tersebut tetapi pada hal-hal
tertentu mereka masih memerlukan instruksi-instruksi yang jelas dari atasannya
(wawancara, 9Agustus 2011).
Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan salah satu tokoh
masyarakat Desa yakni Ahmad R. Hemuto mengatakan bahwa kualitas aparatur
pemerintah Desa Tunas Harapan jika dilihat dari tingkat pendidikannya belum
memiliki kemampuan dan keterampilan yang cukup untuk mendukung
pelaksanaan tugas-tugas mereka sebagai aparat desa apalagi yang berkaitan
dengan kinerja. Hal ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan sehingga
memperhambat aparatur desa dalam menjalankan dan memahami tugas-tugas
yang diberikan oleh masyarakat. Kurangnya kemampuan aparatur desa dalam
bidang pendidikan dan keterampilan mempersulit mereka dalam bekerjasama
melakukan koordinasi dengan masyarakat terutama yang berkaitan dengan
masalah pelayanan publik (wawancara, 10 Agustus 2011).
Untuk lebih jelasnya mengenai sumber daya atau tingkat pendidikan
aparatur Pemerintahan di Desa Tunas Harapan dapat dilihat pada table 4.3
berikut ini.
Tabel 4.6
Tingkat Pendidikan Aparat Desa Tunas Harapan
No. Nama Jabatan Tingkat Pendidikan
1. Abd. Rahman Dako Kepala Desa SMA
2. Elys DJ. Buloto Sekretaris Desa SMA
3. Nai Paudi Kaur Pemerintahan SD
4. Loan Kaur Pembangunan SMP
5. ArianoLamusu Kaur Umum SGB
6. Andi Abdullah Kepala Dusun Tunas
Harapan
SD
7. Husai Matadula Kepala Dusun
Limbato
SD
8. Idris Mointi Kepala Dusun Nantu SD
Jumlah 8
Sumber Data : Kantor Desa Tunas Harapan Tahun 2011
4.2.2 Kendala yang Di Hadapi oleh Aparatur Pemerintah Desa dalam
Peningkatan Kinerja.
a. Kinerja Aparatur Pemerintahan di Desa Tunas Harapan
Dalam sebuah organisasi seorang karyawan atau yang bekerja pada suatu
instansi harus memiliki keterampilan dalam melakukan kinerja, teliti dan
menghargai waktu, hal ini dimaksudkan agar pencapaian tujuan organisasi dapat
terlaksana dengan baik seperti yang kita ketahui bersama bahwa kinerja
merupakan kemampuan kerja atau prestasi kerja yang diperlihatkan oleh
seseorang pegawai untuk memperoleh hasil kerja yang optimal.
Hal ini dapat kita lihat pada tabel 4.7 berikut.
Tabel 4.7
Pengalaman Kerja Aparat
No Nama Jabatan Pekerjaan Sebelumnya
1 Abd. Rahman
Dako Kepala Desa
Sekdes Bukit Tingki
(2003-2005)
2 Elys. K Sekdes Honorer Kantor Camat Popayato
(2005-2006)
3 Nai Paudi Kaur
Pemerintahan
Kaur Pemerintahan Desa Bukit
Tingki
(2003-2008)
4 Loan Kaur
Pembangunan
5 Ariano L Kaur Umum
6 Andi Abdullah Kadus Tunas
Harapan
7 Husain Matadula Kadus
Limbato
8 Idris Mointi Kadus Nantu
Sumber Data : Kantor Desa Tunas Harapan Tahun 2011
Aparat desa yang terdiri dari kepala desa dan perangkat desa merupakan
orang-orang yang secara langsung menjalankan roda pemerintahan desa. Agar
pelaksanaan pemerintahan desa dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai
dengan peraturan yang ada maka dibutuhkan sumber daya aparat desa dan kinerja
yang tinggi. Selain itu juga harus memiliki kualitas moral yang baik pula agar
dapat dijalankan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat Desa Tunas
Harapan demi mewujudkan program pemerintahan di Desa Tunas Harapan
Kecamatan Popayato. Adapun kinerja dari aparatur pemerintahan di Desa Tunas
Harapan pada dasarnya belum efektif dari apa yang diharapkan.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Amna Ismail selaku tokoh
masyarakat Desa Tunas Harapan menyatakan bahwa aparatur pemerintahan di
Desa Tunas Harapan belum melaksanakan tugas dan fungsi mereka sebagaimana
yang diharapkan oleh masyarakat setempat. Misalnya dalam pengurusan surat-
surat yang berhubungan dengan pemerintahan desa dalam hal ini masyarakat yang
membutuhkan surat tersebut mengalami kesulitan dalam segi pelayanan yang
diberikan oleh aparatur pemerintah desa. (wawancara, 11 Agustus 2011).
Selain itu sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan Arifin selaku
tokoh masyarakat Desa Tunas Harapan mengemukakan bahwa kinerja aparat
pemerintah desa belum tertata dengan baik dan cenderung masih banyak aparat
yang harus menunggu intruksi dari atasannya dalam hal ini kepala Desa .
(wawancara, 12 Agustus 2011).
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas peneliti berpendapat bahwa
kinerja dari aparatur pemerintahan di Desa Tunas Harapan pada dasarnya belum
efektif dari apa yang diharapkan dan hal ini akan memperhambat dalam
peningkatan kinerja aparat yang ada di desa tersebut.
c. Kedisiplinan Pegawai/Aparatur Pemerintahan Desa Tunas Harapan
Disiplin merupakan suatu sikap ketaatan aturan tertulis dan lebih
ditekankan pada pelaksanaan aturan oleh pejabat atau petugas yang secara
langsung bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan yang sudah ditetapkan.
Disiplin dapat dibagi menjadi dua jenis yang sangat dominan dalam usaha
menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh lembaga
atau organisasi dan kedua jenis disiplin tersebut tidak dapat dipisahkan dan saling
mempengaruhi yang harus tetap sejalan. Adapun disiplin yang dimaksudkan
adalah sebagai berikut:
Disiplin waktu adalah suatu sikap jenis disiplin yang paling mudah dilihat dan
diawasi baik oleh pengaturan yang bersangkutan maupun oleh masyarakat
yang menjalankan suatu kegiatan dalam organisasi.
Disiplin kerja adalah suatu sikap jenis disiplin yang dilihat dari bagaimana
mereka dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan oleh atasannya
maupun oleh masyarakat bisa berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang
maksimal.
Salah satu faktor yang menghambat aparat Desa Tunas Harapan dalam
memberikan pelayanan publik yang baik adalah masalah disiplin waktu, hal itu
sesuai dengan salah satu keluhan masyarakat yang akan mengurus surat-surat di
Kantor Desa Tunas Harapan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Nursam selaku tokoh masyarakat
Desa Tunas Harapan menyatakan bahwa pernah mengurus surat izin pesta
datang ke kantor desa sudah menunggu sejak jam 08.30 WITA tetapi operator
desa tidak berada di tempat dikarenakan operator desa tersebut berada di luar
desa ditambah dengan tidak adaya listrik di desa tersebut maka bentuk pelayanan
belum maksimal. (wawancara, 13Agustus 2011).
Akibat Minimnya sarana prasarana di desa tersebut maka akan
mengakibatkan pelayanan terhadap masyarakat juga mangalami hambatan karena
ada sebagian urusan yang tidak bisa dilakukan oleh aparat lainnya. Seperti
pengurusan yang berkaitan dengan surat izin.
d. Tanggung Jawab Aparatur Pemerintahan Desa
Tanggungjawab merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap
karyawan ataupun pegawai dalam menjalankan suatu roda organisasi. Pekerjaan
yang diberikan dari atasan harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab baik
yang mencapai kesuksesan maupun kegagalan dan tidak mencari perlindungan
dari atasan serta tidak melemparkan kesalahan ke sesama pegawai. Tujuan
organisasi atau pencapaian hasil kerja dapat tercapai dengan baik apabila setiap
karyawan bertanggungjawab sesuai dengan bidang masing-masing agar tidak
saling menyalahkan satu sama lain.
Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan Elys DJ.Buloto selaku
sekertaris Desa Tunas Harapan beliau mengatakan bahwa pelaksanaan rasa
tanggung jawab aparatur pemerintah Desa Tunas Harapan belum maksimal, hal
ini bisa dilihat banyaknya aparat desa yang ketika diberikan tanggung jawab
selalu diabaikan misalnya dalam pemberian tanggung jawab kepada operator desa
untuk membuat surat izin yang diperlukan oleh masyarakat, akan tetapi operator
tersebut selalu menunda-nunda tugas yang diberikan kepadanya hal ini
mengakibatkan pelayanan terhadap masyarakat juga mengalami hambatan karena
ada sebagian urusan yang tidak bisa dilakukan oleh aparat desa lainnya.
(wawancara, 18 Agustus 2011).
Selain itu sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan Loan Paudi
selaku kaur pembangunan desa Tunas Harapan menyatakan bahwa aparat desa
khususnya kepala dusun dan staf lainnya kurang bertanggung jawab terhadap apa
yang menjadi tugas mereka dan kadang-kadang tidak mendukung kegiatan
masyarakat. Misalnya pada saat kerja bakti sosial perbaikan pagar, keserasian
jalan dan sebagainya kenyataan yang terjadi malah Kepala desa yang turun
langsung untuk memerintahkannya sedangkan dalam aturan kita ketahui bahwa
dalam suatu pemerintahan baik di tngkat pusat maupun di daerah dalam hal ini di
desa terdapat beberapa staf atau perangkat yang ditugaskan untuk membantu
kepala desa dan sekretaris desa tetapi kenyataannya di Desa Tunas Harapan
Kec.Popayato tersebut yang turun langsung adalah kepala desa. Hal ini dapat
dideskripsikan bahwa pemberian tanggung jawab masing-masing aparatur
pemerintahan Desa Tunas Harapan belum terlaksana sesuai tugas dan fungsi
mereka. Selain itu pendapatan adalah faktor yang sangat penting bagi seseorang
sebagai imbalan atas tenaga dan pikiran yang telah dicurahkan untuk orang lain
dan atau untuk organisasi/lembaga. Pada dasarnya pendapatan harus dapat
memenuhi kebutuhan hidup baik untuk dirinya maupun keluarganya, terutama
untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti sandang, pangan dan papan.
Bagi aparatur pemerintahan di Desa Tunas Harapan pendapatan mereka
lebih kecil jika dibandingkan pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan lainnya.
Mereka tidak menerima gaji berupa uang dalam bulanan karena mereka bukan
pegawai negeri sipil dan selalu terantung pada honor yang diterima pada alokasi
dana desa dengan penambahan intensif dari pendapatan asli desa, hal itu sangat
kecil untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya. Kalaupun
mendapat gaji berupa uang biasanya didapatkan kalau ada suatu proyek yang
akan berjalan di desa tersebut dan atas perintah dari pemerintah atasannya.
Kecilnya jumlah pendapatan yang diterima oleh aparatur pemerintah
Desa Tunas Harapan sangat mempengaruhi kinerja mereka dalam melayani
masyarakat. Faktor kecilnya pendapatan yang diterima oleh aparat desa ini dapat
menimbulkan keresahan pada aparat Desa Tunas Harapan yang berakibat pada
pelaksanaan tugas pelayanan yang mereka lakukan kurang memuaskan bagi
masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu kesadaran dari
pemerintah untuk memberikan gaji atau honor yang sesuai dengan kinerja
mereka.
Berdasarkan wawancara peneliti dengan Husain Matadula selaku Kepala
Dusun Limbato Desa Tunas Harapan bahwa minimnya gaji yang diterima oleh
aparat pemerintah desa Tunas Harapan sehingga dapat mempengaruhi tingkat
kinerja yang mereka jalani yang dapat berimbas ke pembangunan desa maupun
pelayanan publik (wawancara, 21 Agustus 2011).
Berdasarkan penelitian di lapangan menunjukkan bahwa peningkatan
kinerja sangat dipengaruhi oleh pendapatan atau honor yang diterima aparat desa
Tunas Harapan.
4.2.2. Upaya-Upaya yang Dilakukan dalam Peningkatan Kinerja Aparatur
Pemerintahan di Desa Tunas Harapan
a. Pemberian Motivasi Terhadap Aparatur Pemerintah Desa
Motivasi merupakan suatu pendorong yang didefinisikan sebagai
dorongan bagi setiap aparatur baik yang bersumber dari dalam diri maupun dari
luar untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya, minat terhadap
pekerjaan, kondisi kerja (hubungan kerja dengan atasan dan antara rekan sesama
kerja) imbalan jasa/penghasilan yang didapat dalam pekerjaan. Motivasi faktor
yang urgen dalam rangka menimbulkan keinginan motivasi dan dorongan bagi
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi merupakan hal yang sangat
berpengaruh dalam pencapaian kinerja.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja atau prestasi
kerja salah satunya adalah faktor motivasi yang terbentuk dari sikap ( attitude )
sumber daya aparatur pemerintah dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi
merupakan kondisi yang menggerakan sumber daya aparatur pemerintah dengan
terarah untuk mencapai tujuan pemerintah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Abd Rahman Dako selaku Kepala
Desa Tunas Harapan menyatakan bahwa salah satu upaya dalam meningkatkan
Kinerja aparatur pemerintah desa dilakukan dengan cara pemberian motivasi.
Misalnya pemberian penghargaan kepada aparat yang mendapatkan prestasi.
Pemberian motivasi yang tepat dan terarah pada aparatur pemerintah di Desa
Tunas Harapan dapat mengembangkan suatu organisasi. Selain itu, pemberian
motivasi kepada aparatur sangat dibutuhkan sebab suatu pekerjaan akan berhasil
dengan baik apabila kinerja aparat ditingkatkan dan dilakukan secara bertahap
dalam organisasi agar dapat dicapai secara optimal dan membangun kesadaran
dari anggota organisasi akan pentingnya proses kerja aparat sehingga perlu adanya
kedewasaan atau komitmen dari seluruh aparat pemerintahan di DesaTunas
Harapan (wawancara, 23 Agustus 2011).
Selanjutnya dipertegas oleh Nai Ismail selaku Kaur Pemerintahan
DesaTunas Harapan menyatakan bahwa peningkatkan Kinerja aparat desa harus
melalui pemberian motivasi. Karena dengan adanya motivasi kepada aparatur
pemerintah yang berprestasi maka secara sadar aparatur yang mendapatkan
penghargaan tersebut lebih meningkatkan kinerjanya dengan baik, di sisi lain
aparatur yang belum berprestasi akan lebih berusaha untuk mendapatkan
penghargaan tersebut. (wawancara, 28 Agustus 2011).
Berdasarkan penelitian di lapangan menunjukkan bahwa pemberian
motivasi bagi aparatur pemerintahn di Desa Tunas Harapan dalam meningkatkan
Kinerja belum terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, aparatur pemerintahan di
Desa Tunas Harapan dalam pemberian motivasi harus lebih ditingkatkan agar
mencapai hasil yang baik dan berdampak positif pada proses pelaksanaan
pelayanan pada masyarakat dan tercipta suatu semangat serta adanya semangat
kerja yang bertanggung jawab secara efektif dan efisien. Karena salah satu unsur
yang terpenting dalam meningkatkan kinerja yaitu adanya motivasi yang tinggi
bagi individu dan kelompok suatu organisasi sehingga pada akhirnya akan
bermuara pada proses pencapaian kesejateraan masyarakat.
b. Meningkatkan Keterampilan Aparat Desa
Dalam menjalankan roda pemerintahan di daerah sampai pada
pemerintahan desa sesuai dengan amanah asas desentralisasi aparatur pemerintah
desa harus ditunjang oleh Sumber Daya Manusia (SDM) dan keterampilan
aparatur yang memadai dalam meningkatkan kinerja yang efektif. Hal ini seperti
yang dikemukakan Kurniawan, (2005: 52) menyatakan bahwa untuk dapat
menilai sejauh mana kualitas kerja yang diberikan pegawai atau karyawan dan
antar sesama karyawan perlu adanya kriteria yang menunjukkan apakah mutu
pelayanan dan keterampilan yang diberikan sudah mencapai hasil yang maksimal.
Suatu pekerjaan apapun bentuknya tentu memerlukan keterampilan
tertentu, misalnya seorang pemimipin dalam organisasi harus memiliki
keterampilan teknis dalam menggerakkan anggota yang dipimpinnya. Demikian
juga dengan aparatur Desa Tunas Harapan dalam menjalankan fungsi utamanya
sebagai fasilitator sekaligus pelaksana dan penanggung jawab pembangunan
harus memiliki keterampilan, khususnya keterampilan teknik yaitu pengetahuan
teknik dan peralatan dalam melaksanakan tugas. Penguasaan terhadap teknik saja
tidak cukup namun perlu ditunjang oleh keterampilan lain yang tidak kalah
pentingnya.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Idris Mointi selaku kepala
Dusun Nantu Desa Tunas Harapan mengatakan bahwa untuk meningkatkan
keterampilan aparatur pemerintahan di Desa Tunas Harapan dalam peningkatan
kinerja yang baik maka pemerintah desa bekerja sama dengan pihak pemerintah
kecamatan untuk membuka wawasan bagi aparat pemerintah desa dengan
mendatangkan beberapa orang yang ahli dalam bidang komputer yang
dilaksanakan 2 kali seminggu setiap hari sabtu dan minggu, hal ini dilakukan
demi meningkatkan kualitas keterampilan aparatur pemerintahan sekaligus
upaya pemerintah kecamatan untuk mensejajarkan diri antara desa yang satu
dengan desa yang lain di samping itu demi meningkatkan karir aparat pemerintah
desa dalam Kinerja aparatur (Wawancara, 28 Agustus 2011).
Selanjutnya hasil wawancara dengan Ruhida Hasan S.PD.I selaku tokoh
masyarakat menurutnya bahwa untuk meningkatkan keterampilan aparatur
pemerintah desa yaitu melalui pendidikan dan pelatihan aparat pemerintahan di
Desa Tunas Harapan pada dasarnya merupakan penyelenggaraan proses belajar
mengajar dalam rangka peningkatan kemampuan aparat pemerintah desa dalam
melaksanakan tugasnya, (Wawancara,28 Agustus 2011)
Berdasarkan uraian hasil wawancara di atas peneliti berpendapat bahwa
keterampilan aparatur pemerintahan di Desa Tunas Harapan merupakan faktor
yang terutama dalam aparatur Pemerintah Desa karena manusia yang
merencanakan dan melaksanakan suatu aktivitas kerja, karena berhasil tidaknya
suatu pelaksanaan kinerja sangat tergantung pada manusia sebagai pelaksana
pemerintahan desa tersebut. Hal ini disebabkan aparatur desa sangat dituntut agar
lebih mengembangkan sumber daya keterampilan yang benar-benar mampu dan
handal sesuai dengan bidang yang dikerjakan atau menjadi tanggung jawabnya.\
c. Mengikutsertakan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur
Berikut ini dapat kita lihat pada tabel 4.8 tentang pelatihan dan
keterampilan yang pernah diikuti.
Tabel 4. 8
Pelatihan yang Diikuti
No Nama Jabatan Pelatihan yang Diikuti
1 Abd. Rahman Dako Kepala Desa
Pelatihan Penyetaraan
Pemerintahan Desa Di Marisa
Kabupaten Pohuwat .
(2009-2010)
Diklat manajemen keuangan
desa di Marisa Kabupaten
Pohuwato.
(2009-2010)
Diklat OKPPD (Orientasi
Kepemimpinan) di Jakarta.
(2010-2011)
Workshop Nasional
“Penyusunan Struktur Peraturan
dan Anggaran Desa serta
Pertanggung jawabannya” di
Jakarta.
(2010)
2 Ariano L Kaur Umum
Pelatihan Bidan Kampung di
Marisa
(2010-2011)
Program pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan Kinerja
diarahkan pada pemeliharaan dan peningkatan kinerja aparatur pemerintahan
desa. Pendidikan adalah suatu proses yang didesain untuk memelihara ataupun
meningkatkan kinerja aparatur pemerintah desa sedangkan pelatihan adalah suatu
proses yang direncanakan untuk meningkatkan kecakapan yang diperlukan bagi
aktivitas kerja dimasa yang akan datang. Bahwa untuk
meningkatkan produktivitas, dengan mengikuti kegiatan pengembangan berarti
pegawai juga memperoleh tambahan ketrampilan dan pengetahuan baru yang
bermanfaat bagi pelaksanaan pekerjaan mereka. Dengan demikian diharapkan
juga secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas kerjanya.
Sebagaimana hasil wawancara dengan Abd. Rahman Dako Kepala
Desa Tunas Harapan mengatakan bahwa kemajuan dan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi merupakan suatu yang urgen
dan memaksa aparatur pemerintahan di Desa Tunas Harapan untuk mengikuti
perkembangan teknologi tersebut. Kita ketahui bahwa aparatur pemerintahan di
Desa Tunas Harapan masih berpendidikan rendah maka pihak pimpinan Desa
Tunas Harapan berupaya untuk bekerja sama dengan pihak Kabupaten
mengupayakan aparatnya untuk diikutsertakan dalam berbagai pendidikan dan
pelatihan administrasi umum, bimbingan, penyuluhan, loka karya dan kegiatan
lainnya baik secara regional maupun nasional. Disamping itu, pendidikan dan
pelatihan ini bertujuan memberikan kedudukan organisasi dalam peran instansi
masing-masing dalam pemerintahan desa serta mampu melaksankan tugas dan
pekerjaan sehari-hari secara efektif dan efisien serta penuh tanggung jawab.
Aparat pemerintah Desa Tunas Harapan dalam menjalankan fungsi utamanya
sebagai fasilitator sekaligus pelaksana dan penanggung jawab pembangunan
harus memiliki keterampilan, khususnya keterampilan teknik yaitu pengetahuan
teknik dan peralatan dalam melaksanakan dan masih memerlukan keterampilan
yang lain agar harapan hendak dicapai dapat terpenuhi. Hal ini dimaksudkan
untuk mencapai keberhasilan peningkatan Kinerja di Desa Tunas Harapan maka
diperlukan aparatur pemerintah desa yang memiliki kemauan dan loyalitas serta
memiliki pendidikan yang tinggi dalam bekerja (Wawancara, 28 Agustus 2011).
Berdasarkan hasil wawancara dengan Andi Abdullah selaku Kepala
Dusun Desa Tunas Harapan menyatakan bahwa jenis kegiatan yang pernah
diikuti oleh aparat pemerintahan di Desa Tunas Harapan yang berkaitan dengan
kualitas aparat pemerintah desa yang bermuara pada peningkatan kinerja aparatur
antara lain sebagai berikut:
a. Pendidikan dan pelatihan administrasi umum yang berkaitan dengan
tugas masing-masing;
b. Mengikuti bimbingan dalam mengoperasikan komputer;
c. Pelatihan dalam Panwas Pilkada; serta
d. Pengisian pendataan penduduk.
Adapun yang menjadi tujuan dari pelaksanaan dengan mengikutsertakan
pendidikan dan pelatihan aparatur pemerintahan Di desa Tunas Harapan yaitu :
a. Untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian dan keterampilan serta
pembentukan kepribadian kerja aparat pemerintahan di desa Tunas
Harapan
b. Untuk menanamkan pola pikir yang dinamis dan bernalar agar memiliki
wawasan yang menyeluruh untuk melaksanakan tugas umum pemerintah
desa dan pembangunan desa (wawancara,4 September 2011).
Berdasarkan hasil wawancara di atas, penulis dapat mengambil suatu
benang merah bahwa yang menjadi tujuan dari pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan pada aparatur pemerintahan di Desa Tunas Harapan yaitu untuk
meningkatkan keterampilan dan menambah pengetahuan atau wawasan pada
aparatur pemerintah desa dalam proses pelaksanaan pelayanan masyarakat,
sehingga tercipta suatu kinerja yang bertanggung jawab secara efektif dan efisien,
sehingga pada akhirnya peningkatan kinerja dapat terlaksana dengan baik.
d. Pengadaan Fasilitas dan Sarana Penunjang
Berdasarkan hasil penelitian bahwa fasilitas dan sarana penunjang yang
ada di kantor Desa Tunas Harapan sangat minim. Oleh karena itu perlu
diupayakan pengadaan fasiltas dan sarana penunjang yang dapat dilakukan
melalui usaha-usaha sebagai berikut:
a. Pimpinan dapat menganalisis kebutuhan yang digunakan dalam proses
upaya meningkatkan kinerja aparat Desa Tunas Harapan.
b. Pemimpin dapat mengajukan kebutuhan Kantor Desa yang permanen
kepada Pemerintah Daerah.
c. Fasilitas yang telah diterima oleh aparat Desa Tunas Harapan dalam
upaya meningkatkan Kinerja seharusnya dapat dimanfaatkan sesuai
dengan fungsinya.
Berdasarkan kenyataan di lapangan menunjukan bahwa kinerja aparatur
pemerintahan Desa Tunas Harapan belum maksimal. Hal ini sesuai dengan hasil
wawancara penulis dengan Abd. Rahman Dako selaku Kepala DesaTunas
Harapan mengatakan bahwa hal ini di sebabkan karena kurang disiplinnya aparat
dalam pengerjaan segala sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan
masyarakat desa (Wawancara, 9 Agustus 2011).
Untuk meningkatkan kinerja aparatur pemerintahan di Desa Tunas
Harapan harus ada faktor pendukung. Yang dimaksud dengan faktor pendukung
adalah semua faktor yang dapat membantu kelancaran pelaksanaan suatu
kegiatan. Berkaitan dengan hal pelayanan publik oleh aparat desa maka faktor
pendukungnya adalah semua faktor yang dapat membantu kelancaran kegiatan
pemberian pelayanan publik kepada masyarakat.
Adapun faktor pendukung peningkatan kinerja aparatur pemerintah di
Desa Tunas Harapan dalam pelayanan publik, antara lain yaitu faktor Sarana
Pelayanan, yang dimaksud dengan sarana pelayanan adalah segala jenis
perlengkapan peralatan kerja dan fasilitas lain yang berfungsi sosial untuk
memenuhi kepentingan orang-orang yang sedang berhubungan dengan organisasi
atau lembaga. Sarana berfungsi antara lain untuk mempercepat pelaksanaan
pekerjaan sehingga dapat menghemat waktu, meningkatkan produktifitas baik
berupa barang atau jasa, serta menimbulkan kenyamanan dan perasaan puas bagi
masyarakat yang berkepentingan sehingga dapat sedikit mengurangi sifat
emosional mereka.
Di Desa Tunas Harapan sarana pelayanan yang tersedia berupa peralatan
kerja, gedung tempat pemerintah desa bekerja ditambah manusia sebagai
pelaksana kerjanya. Sebagai pelaksana kerja adalah para aparat desa yang
bertugas memberikan pelayanan publik kepada masyarakat. Sedangkan peralatan
kerja adalah sebagai alat penunjang agar pekerjaan bisa dilakukan secara capat
dan tepat. kantor Desa Tunas Harapan yang masih bersifat sementara hanya
terdapat 1 macam jenis peralatan kerja, yaitu Komputer dan sebagai peralatan
kerja yang bersifat tunggal-guna (single purpose equipment) dan digunakan untuk
mengetik berbagai macam jenis surat menyurat. Keberadaan komputer tersebut
cukup membantu aparat pemerintah desa dalam memberikan pelayanan publik
kepada masyarakat terutama dalam pelayanan pada pembuatan surat izin dan
surat keterangan. Akan tetapi jika yang dapat mengoperasikan komputer tersebut
hanya operator desa. Selain peralatan kerja yang di butuhkan oleh para aparat
desa dalam menjalankan pemerintahan desa adalah tersedianya tempat kerja yang
belum layak.
Top Related