Download - BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/5/T1_292008015_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian .

Transcript
Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/5/T1_292008015_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian .

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini meliputi siswa-siswi pada dua SD Negeri yaitu SD Negeri 1

Ledokdawan dan SD Negeri 2 Ledokdawan kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Tahun

Pelajaran 2011/2012, yang dijadikan subjek penelitian ini adalah kelas IV, yaitu kelas IV SD

Negeri 1 Ledokdawan sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 25 siswa yang terdiri dari 11

siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Kelas IV SD Negeri 2 Ledokdawan berjumlah 28 siswa

yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan sebagai kelas kontrol. Jadi jumlah

seluruh subjek penelitian sebanyak 53 siswa.

Dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel independen atau variabel perlakuan dan

satu variabel dependen, yang menjadi variabel independen adalah penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantu LKS dan variabel dependennya adalah hasil belajar.

Jadi dengan menggunakan model TGT berbantu LKS dalam pembelajaran IPA akan

mempengaruhi hasil belajar siswa.

Dari ke dua SD tersebut sebagian besar memiliki Latar belakang dari keluarga petani,

hal ini di karenakan letak rumah yang berada di daerah pedesaan.

Tabel 4.1. di bawah ini disajikan jumlah siswa kelas IV SD N 1 Ledokdawan dan SD N

2 Ledokdawan yang digunakan untuk penelitian.

Tabel 4.1.

Data Subjek Penelitian SD N 1 Ledokdawan dan SD N 2 Ledokdawan

Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2011/2012

Kelas Kelompok Jenis Kelamin Jumlah

Siswa Laki-laki Perempuan

IV SD N 1Ledokdawan Eksperimen 11 14 25

IV SD N 2 Ledokdawan Kontrol 13 15 28

Jumlah Seluruhnya 53

4.1.1. Pelaksanaan Penelitian

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/5/T1_292008015_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian .

Pada awal pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Team Games

Tournament (TGT) berbantu LKS pada siswa kelas IV kelompok eksperimen, terlihat ada

kebingungan diwajah mereka. Tetapi setelah ada penjelasan/pengarahan dari guru tentang

prosedur pembelajaran atau langkah-langkah yang harus dilakukan siswa, mereka mulai dapat

memahami dan dapat menyesuaikan diri dengan model pembelajaran ini. Kemudian guru

membagi kelas menjadi 5 kelompok, jadi setiap kelompok terdiri dari 5 siswa, karena jumlah

siswa hanya 25 siswa, dan pembagian kelompok ini diambil secara heterogen.

Pada saat pelaksanaan pembelajaran siswa dihadapkan dengan sebuah lembar kerja

siswa (LKS) dan siwa disuruh membaca dan memahami isi materi dan secara kelompok siswa

mengerjakan soal yang ada di dalam LKS tersebut. Dalam pembelajaran siswa sangat

berantusias. Setiap siswa dalam kelompok bekerja dengan baik, sehingga terjadi interaksi antar

anggota kelompok. Suasana kelas menjadi aktif.dan menyenangkan.

Dari hasil pengamatan pada pembelajaran yang dilakukan guru menunjukkan bahwa

guru sudah memahami dan menguasai langkah-langkah Team Games Tournament (TGT). Hal

tersebut terlihat dari hasil lembar observasi yang dilakukan oleh guru pada Tabel 4.2.

Tabel. 4.2

Hasil Observasi Validasi Guru Kelas

Dalam Pembelajaran IPA Dengan Model TGT Berbantu LKS

No Aspek yang Diamati Jumlah

Item

Keterlaksanaan

Item Persentase

1 2 1 2

1 Kegiatan awal pembelajaran 4 2 4 12% 24%

2 Kegiatan inti pembelajaran 10 8 9 47% 53%

3 Kegiatan akhir pembelajaran 3 2 3 12% 18%

Jumlah 17 12 16 71% 94%

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa tingkat keterlaksanaan treatmen pada pertemuan

pertama sebesar 71%, dari hasil tersebut keterlaksanaan treatmen sudah cukup memuaskan dan

pada pertemuan berikutnya keterlaksanaan treatmen meningkat sebesar 94% dapat di simpulkan

bahwa pada saat treatmen guru benar-benar memahami atau menguasai pembelajaran IPA

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/5/T1_292008015_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian .

dengan menggunakan model kooperatif tipe TGT berbantu LKS. Dimana pelaksanaan

pembelajaran kedua sangat memuaskan yang mencapai tingkat ketercapaian sebesar 94%

Untuk observasi tidak hanya dilakukan dikelas eksperimen saja, di kelas kontrolpun juga

di lakukan observasi. Berikut tabel 4.3 merupakan hasil observasi pembelajran IPA dengan

pembelajaran konvensional

Tabel. 4.3

Hasil Observasi Pelaksanaan Treatmen

Dalam Pembelajaran IPA Dengan Pembelajaran Konvensional

No Aspek yang Diamati Jumlah

Item

Keterlaksanan

Item Persentase

1 2 1 2

1 Kegiatan awal pembelajaran 4 2 3 11% 19%

2 Kegiatan inti pembelajaran 10 7 10 39% 50%

3 Kegiatan akhir pembelajaran 4 2 3 11% 19%

Jumlah 18 11 16 51% 88%

Dari tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran konvensional sudah terlaksanakan

dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.3 bahwa pada saat awal pembelajaran pada pertemuan

pertama pembelajaran konvensional persentase sebesar 51% dan pada pertemuan kedua meningkat

dengan jumlah presentase sebesar 88%.

Untuk lebih jelasnya mengenai jadwal pelaksanaan treatmen pada kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4.

Jadwal Pelaksanaan Penelitian di SD N 1 Ledokdawan dan SD N 2 Ledokdawan

Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan

Tahun Pelajaran 2011/2012

No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/5/T1_292008015_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian .

1. Senin, 23 April 2012 Meminta ijin kepada pihak SD untuk melakukan

penelitian (kelas eksperimen dan kelas kontrol)

Menjelaskan prosedur dan langkah-langkah

penelitian penelitian kepada pihak SD (kelas

eksperimen dan kelas kontrol)

2. Sabtu, 28 April 2012 Melakukan uji kesetaraan di kelas eksperimen

3. Sabtu, 28 April 2012 Melakukan uji kesetaraan di kelas kontrol

4. Senin, 30 April 2012 Kegiatan pembelajaran menggunakan TGT di

kelas eksperimen (pertemuan 1)

5. Selasa, 1 Mei 2012 Melakukan pembelajaran konvensional di kelas

kontrol (pertemuan ke 1)

6. Rabu, 2 Mei 2012 Melakukan Pembelajaran di kelas kontrol

(pertemuan ke 2)

6. Kamis, 3Mei 2012 Kegiatan pembelajaran menggunakan TGT di

kelas eksperimen (pertemuan 2) serta pemberian

post tes

4.2 Analisis Data

Dari tes yang diberikan kepada siswa setelah tretmen maka diperoleh skor dan

selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji t. akan tetapi sebelum dilakukan uji t yang harus

terpenuhi yaitu uji normalitas dan homogenitas. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil penelitian

yang meliputi jumlah data, mean,varian, modus, data minimum, standar maka terlebih dahulu

perlu dilakukan uji diskriptif.

4.2.1 Analisis Diskriptif Variabel Penelitian

Pengolahan analisis diskriptif dilakukan dengan menggunakan bantuan spss 16,0 for

windows. Sebelum tahap ini dilakukan langkah awal yaitu dengan memaparkan mengenai

distribusi frekuensi skor setiap variabel penelitian. Hal ini bertujuan untuk memperjelas

gambaran hasil penelitian. Tabel 4.5 berikut merupakan distribusi frekuensi kelompok kontrol

dan kelompok eksperimen.

Tabel 4.5

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/5/T1_292008015_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian .

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol SD N 1 Ledokdawan

dan SD N 2 Ledokdawan Semester II Tahun Ajaran 2011/2012

Interval

Kelas eksperimen Kelas kontrol

Frekuensi Presentase frekuensi Presentase

86 – 95 5 8% 0 0%

77 – 85,9 5 27% 3 11%

68 – 76,9 7 27% 11 39%

59 – 67,9 7 19% 8 29%

50 - 58,9 2 19% 6 21%

Jumlah 26 100% 21 100%

Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa hasil post test pada kelas eksperimen siswa yang

mendapatkan nilai 50–58,9 sebanyak 2 siswa dengan presentase 19% untuk skor 59–67,9

sebanyak 7 siswa dengan presentase 19%, skor 68–76,9 sebanyak 7 siswa dengan presentase

27%, sedangkan untuk skor 77–85,9 sebanyak 5 siswa dengan presentase sebesar 27%, dan

terakhir yaitu yang mendapatkan skor 86–95 sebanyak 5 siswa dengan presentase 8%.

Sementara itu hasil post test pada kelas kontrol dapat diketahui terdapat 6 siswa yang

mendapatkan skor 50–58,9 dengan presentase sebesar 21%, siswa yang mendapatkan skor 59–

67,9 sebanyak 8 siswa dengan presentase 29%, siswa yang mendapatkan skor 68–76,9 sebanyak

11 siswa dengan presentase sebesar 39%,siswa yang mendapatkan skor 77–85,9 sebanyak 3

siswa dengan presentase sebesar 11%, dan tidak ada siswa yang memperoleh skor 86 keatas.

Untuk lebih jelasnya lagi maka ditampilkan diagram batang yang menggambarkan

persebaran frekuensi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/5/T1_292008015_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian .

Gambar 4.1. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Skor Post Test

Analisis diskriptif bertujuan untuk mengetahui nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata dan

standar devisiasi. Analisis ini dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan

treatmen. Dalam melakukan analisis diskriptif dengan menggunakan bantuan SPSS versi 16,0 for

window. Hasil analisis kelas eksperimen dan kelas kontol dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Hasil Analisis Deskriptif Post Tes Test Kelas Eksperimen dan

Kelompok Kontrol SD N 1 Ledokdawan dan SD N 2 Ledokdawan

Semeter II Tahun Ajaran 2011/2012

Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahawa banyaknya jumlah data kelas eksperimen sebanyak 25,

sedangkan pada kelas kontrol sebanyak 28. Untuk skor maksimal pada kelas eksperimen adalah 95

sedangkan untuk skor minimal adalah 50. Sementara itu untuk kelas kontrol nilai maksimal adalah 85

dan nilai minimalnya adalah 50. Standar Deviation untuk kelas eksperimen adalah 11.80395 dan untuk

kelas kontrol adalah 9.56045. Standar Deviation menggambarkan kumpulan suatu data secara

matematis.

4.3 Analisis Uji T

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/5/T1_292008015_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian .

Untuk mengetahui perbedaan rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol harus

dilakukan uji t. sebelum melakukan uji t test terlebih dahulu dilakukan uji asumsi dasar yaitu

meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah

populasi data berdistribusi normal atau tidak. Setelah uji normalitas langkah selanjutnya yaitu

melakukan uji homogenitas hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah varian populasi data sama

atau tidak. Setelah dilakukan uji homogenitas dan uji normalitas baru dilakukan uji t test pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Uji normalitas menggunakan bantuan SPSS 16,0 for window. Hasil uji normalitas pada

kedua kelas dapat dilihat pada tabel 4.7

Tabel 4.7

Hasil Uji Normalitas Post Tes Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol SD N 1 Ledokdawan dan SD N 2 Ledokdawan

Semester II Tahun Ajaran 2011/2012

Tabel 4.7 menunjukan bahwa hasil kolmogorov-smirnov untuk hasil post test dari kelas

eksperimen yaitu sebesar 0,127 dengan probabilitas signifikasi 0,200. Sedangkan untuk kelas

kontrol yaitu sebesar 0,141 dengan probabilitas signifikan 0,200. Hal ini menunjukan bahwa

kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk post test dapat dikatakan distibusi normal. Untuk

grafik uji normalitas pada kelas eksperimen dapat dilihat pada gambar 4.2 dan uji normalitas

pada kelas kontrol dapat dilihat pada gambar 4.3.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/5/T1_292008015_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian .

Gambar 4.2 Grafik Hasil Uji Normalitas Kelompok Eksperimen

Gambar 4.3 Grafik Hasil Uji Normalitas Kelompok Kontrol

Berdasarkan hasil analisis normalitas kemudian dilakukan uji homogenitas. Uji ini

dilakukan sebagai pra syarat dalam analisis Independen Sample T Test dan One Way ANOVA.

Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/5/T1_292008015_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian .

Tabel 4.8

Hasil Uji Homogenitas Skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Hasil output uji homogenitas dapat dilihat dari Test of Homogenity of Variances.

Bahwa dapat diketahui signifikasi sebesar 1,373 karena signifikasi melebehi 0,05 maka dapat

kita ambil kesimpulan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah homogen.

Uji t-test digunakan untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol.oleh karena itu untuk menguji signifikasi perbedaan antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol analisis yang digunakan adalah uji t-test. Di bawah ini disajikan tabel hasil uji

t-test nilai post test kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 4.9

Hasil Uji T-Test Skor Post Test Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol SD N 1 Ledokdawan dan SD N 2 Ledokdawan

Semester II Tahun Ajaran 2011/2012

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat nilai t hitung > t tabel ( 2.427 > 1.674 ). Dan

signifikansi (0,021 < 0,05). Sedangkan perbedaan rata-rata (mean diference) sebesar 7.128 dan

perbedaan berkisar antara 1.231 sampai 1.145.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/5/T1_292008015_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian .

4.4 Uji Hipotesis

Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, setelah diperoleh dari hasil t-hitung maka

analisis hipotesisnya adalah :

H0 : Tidak ada perbedaan efektivitas yang signifikan kelas eksperimen setelah menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournamen (TGT) berbantu Lembar

Kerja Siswa (LKS) dengan kelas kontrol setelah menggunakan metode konvensional.

Hα : Terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan kelas eksperimen setelah menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournamen (TGT) berbantu Lembar

Kerja Siswa (LKS) dengan kelas kontrol setelah menggunakan metode konvensional.

Berdasarkan analisis uji hipotesis, H0 diterima jika signifikasi lebih besar dari 0,05 (H0

> 0,05). Dan Ho ditolak jika signifikasi lebih kecil dari 0,05 (H0 < 0,05). Dari hasil t-hitung yang

telah dilakukan diperoleh signifikasi 0,019 lebih kecil dari 0,05 (0,019 < 0,05). Karena

signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. Jadi kesimpulannya Hα diterima.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD N 1 Ledokdawan dan SD N 2 Ledokdawan yang

terletak di Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan pada semester II tahun ajaran 2011/2012,

yang menjadi subjek penelitian adalah siswa-siswi dikedua SD tersebut yaitu siswa SD N 1

Ledokdawan sebagai kelas eksperimen dan siswa SD N 2 Ledokdawan sebagai kelas kontrol.

Setelah diadakan penelitian dan observasi proses pembelajaran sebelum diadakan

tindakan menunjukan siswa belum sepenuhnya aktif, siswa masih bekerja secara individu. Siswa

mudah jenuh dan bosan karena proses belajar monoton sehingga mengakibatkan nilai rata-rata

mata pelajaran IPA masih belum maksimal.

Berdasarkan kondisi diatas, sehingga diperlukan tindakan yang sesuai agar siswa lebih

mudah memahami materi dan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Menurut (Hamdani, 2010:30) pembelajaran kooperatif merupakan rangkaian kegiatan

belajar siswa dalam kelompok tertentu diterapkan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai

anggota kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Sedangkan pada model TGT menjelaskan

bahwa siswa memainkan permainan dengan anggota tim-tim lain untuk memperoleh tambahan

point untuk skor tim mereka (Trianto, 2009:83). LKS merupakan perangkat pembelajaran

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/5/T1_292008015_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian .

sebagai pelengkap atau saran pendukung pelaksanaan perencana pembelajaran (RP) berupa

lembar kertas yang berisi informasi maupun soal-soal (Hamdani, 2011:74). Berdasarkan dari

beberapa teori yang dikemukakan diatas disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

Team Games Tournament berbantu Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan model pembelajaran

yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok dengan menerapkan sebuah permainan dan

menggunakan LKS untuk memperoleh tambahan poin untuk kelompok mereka. Untuk

memaksimalkan hasil belajar siswa maka diperlukan pembelajaran yang membuat siswa lebih

tertarik salah satunya dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Team Games

Tournament berbantu Lembar Kerja Siswa (LKS).

Teori-teori yang dikemukakan beberapa ahli di atas selaras dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh penulis. Karena penulis menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Team Games

Tournament berbantu Lembar Kerja Siswa (LKS) dan rata-rata hasil belajar siswa meningkat

sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament

berbantu Lembar Kerja Siswa (LKS) efektif diterapkan pada siswa kelas IV SD Negeri 1

Ledokdawan khususnya pada mata pelajaran IPA pada pokok bahasan Sumber daya alam.

Pada pelaksanaan treatmen ketercapaian pada proses pembelajaran dapat kita lihat pada

lembar pengamatan (lembar observasi) yang telah dilakukan. Pada lembar pengamatan dapat

dilihat bahwa guru mampu menguasai langkah-langkah pembelajaran Team Games Tournament

berbantu Lembar Kerja Siswa (LKS). Dari ketercapaian treatmen tersebut dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran yang berlansung sudah mencerminkan penggunaan model kooperatif tipe

Team Games Tournament Games Tournament berbantu Lembar Kerja Siswa (LKS).

Dipaparkan juga mengenai hasil penelitian yang diolah melalui bantuan SPSS 16,0 for

window. Hasil yang diperoleh merupakan uji beda rata-rata dari hasil kedua kelas tersebut.

Dalam menganalisis t uji beda dengan menggunakan Independent Sample T Test dari analisis

dapat diketahui bahwa nilai t hitung > t tabel ( 2.427 > 1.674 ). Dan signifikansi (0,021 < 0,05).

maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan untuk

pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) berbantu Lembar Kerja Siswa

(LKS) dengan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPA kelas IV semester II tahun

ajaran 2011/2012.

Dari hasil analisis diskriptif dapat dilihat rata-rata untuk kelompok eksperimen yaitu

sebesar 73,20 dan rata-rata untuk kelompok kontrol yaitu sebesar 66,07. Hal ini berarti rata-rata

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/5/T1_292008015_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian .

hasil belajara antara siswa yang diajar menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Team Games

Tournamen berbantu Lembar Kerja Siswa (LKS) memiliki rata-rata hasil belajar yang lebih

tinggi jika dibandingan dengan pembelajaran konvensional.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitianyang dilakukan oleh Serta penelitian

yang dilakukan oleh Luh Juwita Purwati, (2010) dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar IPA

Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Berbantuan

Lembar Kerja Siswa (LKS) di Sekolah Dasar” menyimpulkan bahwa adanya peningkatan hasil

belajar IPA setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament

(TGT) berbantuan LKS. Serta penelitian yang dilakukan oleh Prihatin, Vitalis (2011) dengan

judul “Perbedaan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS dengan Mengunakan Model Pembelajaran

TGT ( Team Games Tournament) dan Simulasi di SD Tlogo Mas Malang Pada Mata Pelajaran

IPS”. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara aktivitas dan hasil

belajar siswa kelas IV yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran TGT dan model

pembelajaran simulasi pada materi koperasi.

Berdasarkan perolehan rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) berbantuan Lembar Kerja Siswa

(LKS) efektif dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Ledokdawan pada mata pelajaran IPA

dengan pokok bahasan sumber daya alam. Hal ini dikarenakan pembelajaran pada kelas

eksperimen mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok. Di dalam bekerja kelompok

siswa yang lemah dalam pemahaman dapat terbantu oleh teman sebayanya dalam memahami

konsep materi pembelajaran. Disamping itu setiap siswa memiliki tanggung jawab atas

kelompoknya dalam tournament sehingga siswa harus benar-benar mendalami materi

pembelajaran.

Dalam pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournamen berbantu Lembar Kerja

Siswa (LKS) ini juga menambah keberanian siswa dalam mempresentasikan jawabannya, serta

siswa menjadi lebih aktif dan terciptalah pembelajaran yang menyenangkan. Dari beberapa hal di

atas menimbulkan dampak positif bagi siswa, hal ini dapat dilihat pada skor hasil belajar siswa

setelah menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournamen berbantu Lembar

Kerja Siswa (LKS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantu LKS pada mata pelajaran IPA

kelas IV SD Negeri 1 ledokdawan khususnya.