Download - BAB IV

Transcript
Page 1: BAB IV

BAB IV

PEMBAHASAN

Ada beberapa jenis pompa yang ada di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang,

salah satunya adalah pompa reciprocating U-GA 101, dikarenakan adanya

kebocoran pada pompa ini, sehingga pompa ini tidak layak untuk dioperasikan,

dan harus dilakukan proses perbaikan. Penyebab bocornya pompa ini sendiri

biasanya disebabkan karena adanya kerusakan pada plunger.

Untuk mengetahui mengapa plunger tersebut dapat mengalami kebocoran,

maka terlebih dahulu kita harus melakukan pemeriksaan pada komponen tersebut,

agar kita dapat mengetahui komponen apa saja yang menyebabkan rusaknya

plunger tersebut dan bagaimana memperbaiki kerusakan plunger tersebut.

4.1 Mengatasi Beberapa Gejala Yang Timbul

1. Cylinder valve tidak berfungsi

Pada kendala ini yang terbuka dan khususnya katup suction tidak ada

pemasukan fluida, maka pemeriksaan tekanan discharge dan discover mungkin

ada kerusakan misalkan ada benda asing. Adapun gambar cylinder valve

ditunjukkan pada gambar 4.1.

2. Stuffing box

Adalah bagian penting dari sebuah pompa. Pemeriksaan secara berkala

selama peningkatan panas yang tak normal dari aliran keluar dan kebocoran lube

oil dimana terjadi pelumasan tekanan tinggi.

a. Pengencangan dari gland packing sesuai dengan dimensi pengencangan.

b. Tekanan oli bocor, jangan tambah pengencangan sebagaimana mestinya

c. Memulai proses fluida dialirkan, tambahkan volume pelumas tekanan

tinggi.

d. Kebocoran tidak berhenti setelah peningkatan volume oli, tambahkan

pengikatan gland nuts sampai aliran bocor berhenti. Hindari kelebihan

28

Page 2: BAB IV

pengikatan, hasil baik tambahkan pengencangan tanpa beban dan langkah

plunger didalam gerakan discharge.

e. Jika petunjuk-petunjuk sudah diikuti tetapi kebocoran tidak mau berhenti,

luangkanlah waktu untuk merubah unit gland packing.

Gambar 4.1 Cylinder

valve Gambar 4.2 Stufffing Box

3. Dudukan katup silinder

Dapat mengalami aus akibat aliran fluida yang bersifat korosif dan basah.

Untuk memperbaikinya dilakukan lapping (melalui permesinan).

Gambar 4.3

Dudukan Katup Silinder

4. Katup pengarah silinder

Jarak antara katup silinder dan katup pengarah ± 1mm dari diameter.

Apabila melebihi 1mm maka harus dilakukan pengelasan atau elektro plating

pada permukaan pengarah. Katup pengarah silinder ditunjukkan gambar 4.4.

5. Main packing

a. Kerusakan terjadi bila sedang beroperasi adanya tanda – tanda keluarnya

ammonia dari plunger .

29

Page 3: BAB IV

b. Mengatasinya : ikat kembali gland packing bila masih mungkin atau ganti

packing baru.

Gambar 4.4

Katup Pengarah Silinder Gambar 4.5 Main packing

6. Pelumasan

a. Kerusakannya bila packing panas dan ampere goyang serta terjadi

kebocoran atau dapat juga alirannya tersumbat.

b. Mengatasinya :

1. Di repack ( diperbaiki atau diganti ).

2. Tambahkan minyak pelumas tersebut.

7. Gear box

a. Kerusakan yang sering terjadi pada bearingnya

b. Cara mengatasinya melalui preventive

1. Periksa minyak pelumas

2. Periksa air pendingin

3. Bersihkan saringan minyak

30

Page 4: BAB IV

Gambar 4.6 Gear Box

8. Crank shaft

Untuk perawatan dan pemeliharaannya digunakan preventive pelumasan.

Preventive yang sering dilakukan adalah penggantian packing. Pertimbangan

penggunaaan packing adalah :

a. Ketahanan terhadap kebocoran pada pemakaian.

b. Biaya penggantian dan pemeliharaan.

c. Mudah pemasangan.

d. Posisi pemasangan yang baik dari pelaksana

Packing yang digunakan berbentuk bujur sangkar melingkar serupa cincin

diletakkan secara bersusun masing – masing posisi ujungnya selang – seling,

sehingga kemungkinan kebocoran dapat dihindari.

Sedangkan kontradiksi yang dihadapi pelaksana pemeliharaan adalah :

a. Mengencangkan gland akan mengurangi pelumasan yang dibutuhkan.

b. Mengendorkan gland akan menyebabkan kebocoran ammonia melebihi

batas yang diizinkan.

Gambar 4.7 Crankshaft

4.2 Analisa Kerusakan Plunger Pada Pompa Reciprocating U-GA 101

Satu hal yang sangat penting dan mutlak harus dilaksanakan dalam suatu

pabrik adalah sistem pemeliharaan pabrik karena hal ini sangat

berpengaruh pada proses produksi, sistem pemeliharaan (maintenance) yang

baik terhadap peralatan pabrik menentukan bagi kelangsungan produksi

pabrik itu sendiri. Sistem pemeliharaan yang baik adalah apabila susunan atau

31

Page 5: BAB IV

rangkaian anatara prosedur, program kerja dan pelaksanaanya berjalan dengan

baik.

Pada unit pemeliharaan lapangan ammonia banyak ditemukan beberapa

kerusakan pada mesin-mesin atau pada pompa khusunya pada pompa ammonia

bagian plunger. Masalah yang sering dihadapi dalam pompa ammonia pada bagian

plunger biasanya disebabkan rusaknya gland packing pada stuffing box.

Gland packing adalah bagian penting dari sebuah mesin atau peralatan,

misal : pompa, dan valve, Untuk mencegah bocornya media dari dalam peralatan

tersebut. Namun pada umumnya kerusakan dan bocor tidak mudah dihindari dan

waktu/umur pakai susah untuk diprediksi kapan akan terjadi kerusakan. Kerusakan

packing banyak disebabkan oleh keslahan pemasangan, tidak mengikuti prosedur

yang benar. Salah satu upaya untuk memperpanjang umur pakai adalah memasang

dengan benar serta memilih spesifikasi yang cocok untuk pemakaian media

tertentu.

1. Plunger

Merupakan suatu silinder baja yang panjang, packingnya terletak konstan

(stationary) pada bagian dalam silindernya / pada stuffing box. Perbedaan anata

plunger dan torak itu sendiri yaitu pada bentuknya yang lebih panjang dan

packingnya menempel pada silinder. Sedangkan kalau torak, packingnya

menempel pada torak itu sendiri.

Gambar 4.8 Plunger

Plunger dapat dengan mudah dikeluarkan atau dilepas. Pemasangan

plunger haruslah hati-hati karena dapat mempengaruhi umur packing, juga bahan

pengerasan permukaannya harus sesuai dengan yang dikehendaki.

32

Page 6: BAB IV

Gambar 4.9 Cara Kerja Plunger

2. Cara Kerja Plunger

a. Plunger bergerak kanan

1. Katup tekan kanan tertutup rapat, katup tekan kiri terbuka sehingga fluida

bagian kiri plunger masuk ke ruang outlet dan keluar melalui pipa penyalur.

2. Katup isap kiri tertutup rapat, tekanan ruang silinder kanan menurun

sehingga terjadi isapan membuat katup isap terbuka dan fluida masuk ke

ruang silinder bagian kanan plunger.

b. Plunger bergerak ke kiri

1. Katup tekan kiri tertutup rapat, tekanan ruang kanan meningkat membuat

katup tekan kanan terbuka sehingga fluida mengalir ke ruang outlet dan

keluar pompa melalui pipa penyalur.

2. Katup isap kanan tertutup rapat, tekanan ruang silinder kiri menurun

sehingga terjadi isapan membuat katup isap kiri terbuka dan fluida masuk ke

ruang silinder bagian kiri plunger, dan selanjutnya kembali plunger

bergerak ke kanan ke kiri secara berkelanjutan.

3. Kerusakan dan Perbaikan

Kerusakan terjadi bila sedang beroperasi ialah adanya tanda-tanda keluar

ammonia dari plunger dan kerusakan yang sering terjadi adalah karena goresan

packing dan kerusakan carbon ring.

a. Untuk keadaan plunger tidak rata dan kasar pada permukaannya.

33

Page 7: BAB IV

Cara mengatasinya : maka harus dilakukan electro plating : yakni

pelapisan dengan chrome. Karena permukaan yang tidak rata akan

menyebabkan rusaknya packing – packing :

b. Jika aus dan goresan kecil, Toleransi keausan ± 0,1 mm dari diameter

plunger / penyimpangan yang kecil

Cara mengatasinya : dapat diperbaiki dengan gerinda, Finishing

permukaan maksimum 0,8 mikron.

c. Jika aus dan goresan besar

Cara mengatasinya : Bila dalam goresan melebihi 0,1 mm maka harus

dilakukan langkah :

a. Pelapisan dengan elektro plating

b. Periksa defleksi plunger yang didalamnya 0,1 mm dari pusat plunger,

jika defleksinya melampaui 0,1 mm maka luruskan sehingga menjadi

0,02 mm.

c. Penggerindaan akhir plunger maksimum 3 mikron.

d. Pelapisan dengan chrome dimulai setelah dibersihkan.

e. Penyelesaian permukaan maksimum 0,8 mikron dan tebal permukaan

maksimum flat chrome diizinkan mendekati 0,35 – 0,4 mm.(4)

4.3 Proses Perbaikan

1. Operator Departemen Produksi menentukan gangguan/kerusakan, maka dibuat

Job Order Request (JOR) yang diajukan ke Dinas Perancangan dan Pemeliharaan.

2. Pemeliharaan Lapangan melakukan pengecekan, kemudian melakukan tindakan

pemeliharaan yang perlu dilakukan.

3. Bila pekerjaan memerlukan pergantian spare part, maka Kepala Unit meminta

surat permohonan untuk meminta material yang diperlukan kebagian gudang.

4. Setelah pekerjaan selesai, mekanik membuat laporan tertulis maupun lisan

kepada Kepala Unit, selanjutnya dilaporkan ke Kepala Dinas Pemeliharaan.

34

Page 8: BAB IV

5. Apabila saat pra-starting pompa, pompa dalam keadaan kurang baik. Maka

Dinas Inspeksi kembali akan melaporkan ke Dinas Pemeliharaan Lapangan untuk

diperbaiki kembali (perbaikan ulang).

Gambar 4.10 Skema Prosedur Pemeliharaan

35