56
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Data Umum
Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Juni 2011 jam 16.00 WIB
pada keluarga Tn.S (69 tahun). Tn.S merupakan kepala keluarga dari Ny.P
(67 tahun) sebagai istri. Pendidikan terakhir Tn.S adalah tidak lulus SD .
Tn.S bekerja sebagai petani. Alamat tinggal sekarang ini di Desa
Kangkung RT 02 RW 07 Mranggen, Demak. Keluarga Tn.S merupakan
keluarga nuclear family/keluarga inti yang terdiri dari suami dan istri.
Dimana keluarga Tn.S merupakan keluarga yang di dalamnya masih
terdapat hubungan perkawinan dan saling berinteraksi satu dengan yang
lain, mempunyai peran masing-masing, Karena di dalam satu rumah di
keluarga Tn.S terdiri dari 2 orang yang hidup bersama, segala kebutuhan
dicukupi oleh Tn.S. Keluarga Tn.S mengatakan bersuku Jawa. Keluarga
Tn.S mempunyai kebiasaan jika ada anggota keluarga yang sakit langsung
diperiksakan didokter praktek umum. Tn.S mengatakan keluarga
beragama islam. Anggota keluarga dalam satu rumah melakukan ibadah
secara sendiri-sendiri dan kadang berjamaah. Keluarga mengatakan
pendapatnya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Tn.S mengatakan sering
berkumpul dirumah.
Aktivitas rekreasi dalam rumah tangga selama ini dilakukan
dengan berkumpul bersama keluarga sambil nonton TV. Sedangkan
aktivitas diluar rumah jarang Tn.S lakukan, jika ada biasanya pergi ke
rumah anak Tn.S. Tn.S mengatakan kadang-kadang merokok.
57
Riwayat dan tahap perkembangan keluarga Tn.S berada dalam
tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan
keluarga sudah terpenuhi semua, tinggal mengoptimalkan saja.
Tn.S mengatakan Sehat, tidak ada keluahan, Tn.S mengatakan
tensi juga kadang-kadang tinggi. Ny.P mengeluh tengkuk terasa pegal,
lengan terasa pegal, sering pusing, kedua kaki dan tangan kanan sering
kesemutan, tensi sering tinggi. Keluarga hanya mengetahui bahwa
hipertensi itu adalah darah tinggi. Keluarga juga tidak mengetahui
pengertian, penyebab, tanda dan gejala, cara perawatan, dan modifikasi
lingkungan bagi anggota keluarga yang terkena hipertensi. Saat dilakukan
pengkajian tanggal 10 Juni 2011 Tn.S TD 130/90mmHg, Nadi 81x/menit,
RR 21x/menit. Ny.P TD 170/120 mmHg, nadi 84x/menit, RR 21x/menit.
Bangunan rumah permanen, lantai rumah dari plester dan penerangan
kurang, kamar mandi dan dapur berada di belakang rumah terpisah dengan
bangunan utama rumah, lantai kamar mandi agak licin, tidak ada
pegangan pada kamar mandi, penerangan kurang. Keluarga klien memiliki
fasilitas kesehatan meliputi : sarana MCK, sumber air bersih dan sepeda
sebagai sarana transportasi. Keluarga juga mempunyai jaminan kesehatan
yaitu kartu JAMKESMAS
58
B. Analisa Data
DS : Keluarga mengatakan tidak tahu banyak tentang penyakit hipertensi,
Tn.S mengatakan tensi kadang-kadang tinggi, Ny.P mengeluh
tengkuk terasa pegal, lengan terasa pegal, Ny.P juga sering pusing,
kedua kaki dan tangan kanan sering kesemutan. Keluarga
mengatakan tidak tahu tentang pengertian hipertensi, penyebab, tanda
dan gejala, akibat lanjut, cara perawatan, dan modifikasi lingkungan
bagi hipertensi. Keluarga mengatakan jika ada yang sakit
diperiksakan didokter umum dekat rumah. Keluarga selalu mengikuti
posbindu jika tidak ada kepentingan.
DO : Tn.S TD 130/90 mmHg, Nadi: 81x/menit, RR: 21x/ menit dan Ny.P
TD 170/120 mmHg, Nadi: 84x/menit, RR: 21x/ menit. Akses menuju
rumah klien masih berbatu, tidak rata, banyak debu, kamar mandi
dan dapur berada dibelakang rumah terpisah dengan dengan
bangunan utama rumah, penerangan kurang, lantai kamar mandi agak
licin,tidak ada pegangan di kamar mandi, penerangan kurang.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan perfusi jaringan serebal di keluarga Tn.S khususnya pada
Tn.S dan Ny.P berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi
2. Resiko injuri di keluarga Tn.S khususnya pada Tn S dan Ny.P
berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi
lingkungan untuk penderita hipertensi
59
D. Skoring
Dari diagnosa yang ditegakkan kemudian di skoringkan pada masing-
masing diagnosa, dimana pada diagnosa 1 Gangguan perfusi jaringan serebal
di keluarga Tn.S khususnya pada Tn.S dan Ny.P berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita
hipertensi mendapatkan jumlah skor 4 2/3. Dan diagnosa 2 Resiko injuri di
keluarga Tn.S khususnya pada Tn.S dan Ny.P berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluaraga dalam memodifikasi lingkungan untuk penderita
hipertensi mendapat skor 2 5/6. Dengan rincian skor terlampir.
E. Rencana Keperawatan
1. Gangguan perfusi jaringan serebal di keluarga Tn.S khususnya pada Tn.S
dan Ny.P berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang menderita hipertensi.
Rencana keperawatan keluarga :
TUM : Setelah intervensi selama 5 hari tidak terjadi gangguan perfusi
jaringan serebal.
TUK 1 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit
keluarga mampu mengenal masalah hipertensi, dengan kriteria
keluarga mampu:
a. Menyebutkan pengertian hipertensi
Rencana keperawatan
Kriteria : respon verbal
Standart : tekanan darah dikatakan tinggi bila sama dengan
atau lebih dari 140/90 mmHg.
60
Intervensi :
1) Kaji pengetahuan keluarga tentang pengertian hipertensi
2) Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian
hipertensi dengan lembar balik dan leaflet
3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan
5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar
b. Menyebutkan jenis-jenis hipertensi
Rencana keperawatan
Kriteria : respon verbal
Standart : jenis-jenis hipertensi berdasarkan sistolik dan
diastoliknya :
Kategori
Sistolik,mmHg
Diastolik,mmHg
Normal <130 <85
Normal, tinggi 130-139 85-89
Hipertensi ±
Stadium 1 (ringan) 140-159 90-99
Stadium 2 (sedang) 160-179 100-109
Stadium 3 (berat) 180-209 110-119
Stadium 4 (sangat
berat) ≥210 ≤120
Intervensi :
1) Kaji pengetahuan keluarga tentang jeni-jenis
hipertensi
2) Diskusikan dengan keluarga tentang jenis-jenis
hipertensi dengan lembar balik dan leaflet
3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan
5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar
61
c. Menyebutkan penyebab hipertensi
Rencana keperawatan
Kriteria : respon verbal
Standart : 4 dari 6 penyebab hipertensi stress, merokok,
obesitas (kegemukan), alkohol, faktor
keturunan, faktor lingkungan
Intervensi :
1) Kaji pengetahuan keluarga tentang penyebab
hipertensi
2) Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab
hipertensi dengan lembar balik dan leaflet
3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan
5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar
d. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
Rencana keperawatan
Kriteria : respon verbal
Standart : 5 dari 7 tanda hipertensi : sakit kepala, pusing,
lemas, sesak nafas, kesemutan, kelelahan, ras
berat di tengkuk
Intervensi :
1) Kaji pengetahuan keluarga tentang tanda dah gejala
hipertensi
2) Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan
gejala hipertensi dengan lembar balik dan leaflet
3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan
5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar
62
e. Mengindentifikasikan keluarga yang menderita hipertensi
Rencana keperawatan
Kriteria : respon afektif
Standart : keluarga mengetahui bahwa Ny.P menderita
hipertensi
Intervensi :
1) Motivasi keluarga untuk menyebutkan tanda dan
gejala hipertensi yang dialami anggota keluarga
2) Bantu keluarga mengidentifikasi anggota keluarga
yang menderita hipertensi
3) Beri rienforcement positif atas hasil keluarga
TUK 2 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit
keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk
merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.
a. Menyebutkan akibat lanjut dari hipertensi jika tidak segera
diatasi
Rencana keperawatan
Kriteria : respon verbal
Standart : menyebutkan 3 akibat hipertensi bila tidak
segara diatasi :
1) Penyakit jantung , gagal jantung
2) Gagal ginjal
3) Serangan stroke
63
Intervensi :
1) Kaji pengetahuan keluarga tentang akibat lanjut dari
hipertensi
2) Diskusikan dengan keluarga tentang akibat hipertensi
jika tidak segara ditangani dengan lembar balik dan
leaflet
3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan
5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar
b. Mengambil keputusan yang tepat untuk merawat anggota
keluarga dengan hipertensi
Rencana keperawatan
Kriteria : respon afektif
Standart : Ungkapan keluarga untuk mengambil
keputusan dalam merawat anggota keluarga
yang menderita hipertensi
Intervensi:
1) Memotivasi anggota keluarga dalam mengambil
keputusan untuk merawat anggota keluarga yang
menderita hipertensi
2) Beri reinforcement positif atas keputusan keluarga
untuk merawat anggota keluarga yang menderita
hipertensi
64
TUK 3 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit
keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan mampu:
a. Menyebutkan cara-cara pencegahan hipertensi
Rencana keperawatan
Kriteria : respon verbal
Standart : menyebutkan 4 dari 6 pencegahan hipertensi:
Kontrol teratur, minum obat teratur, diit
rendah garam dan lemak, jangan terlalu
stress, tidak merokok dan minum alkohol.
Intervensi :
1) Kaji pengetahuan keluarga tentang cara pencegahan
dan perawatan hipertensi
2) Diskusikan dengan keluarga tentang cara
pencegahan hipertensi dengan lembar balik dan
leaflet
3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan
5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar
b. Menyebutkan cara perawatan penderita hipertensi
Rencana keperawatan
Kriteria : respon verbal
Standart : menyebutkan 5 cara perawatan penderita
hipertensi: mengurangi konsumsi garam dan
lemak, mengurangi alkohol, berhenti merokok,
olahraga teratur, dan istirahat yang cukup
65
Intervensi :
1) Kaji pengetahuan keluarga tentang cara parawatan
hipertensi
2) Diskusikan dengan keluarga tentang cara perawatan
hipertensi dengan lembar balik dan leaflet
3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan
5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar
c. Mendemostrasikan cara pembuatan obat tradisional
(herbal) untuk penderita hipertensi
Rencana keperawatan
Kriteria : respon psikomotorik
Standart : cara pembuatan obat tradisional hipertensi: 2
buah mentimun dicuci bersih, buang kedua
ujungnya, parut, saring, anbil airnya, dan
minum 2x sehari pagi dan sore.
Intervensi :
1) Ajarkan pada keluarga cara membuat obat tradisional
untuk hipertensi dari mentimun
2) Motivasi keluarga untuk mendemonstrasikan
kembali cara yang sudah diajarkan
3) Beri reinforcement positif atas usaha keluarga
66
TUK 4 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 keluarga
mampu memodifikasi lingkungan yang sesuai untuk penderita
hipertensi dengan mampu:
a. Menyebutkan cara memodifikasi lingkungan yang sesuai
untuk penderita hipertensi
Rencana keperawatan
Kriteria : respon verbal
Standart : menyebutkan memodifikasi lingkungan untuk
penderita hipertensi: menciptakan lingkungan
yang tenang dan teratur, bila anggota keluarga
sudah mengalami pandangan kabur ciptakan
lingkungan yang nyaman (tidak licin),
pencahayaan cukup, pegangan, rumah tertata
baik.
Intervensi :
1) Diskusikan dengan keluarga tentang modifikasi
lingkungan yang tepat untuk penderita hipertensi
dengan lembar balik dan leaflet.
2) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
3) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan
4) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar
67
TUK 5 : setelah dilakukuan tindakan keperawatan selama 1x60 menit
keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan
mampu:
a. Menyebutkan pelayanan kesehatan untuk pengobatan dan
dan perawatan hipertensi
Rencana keperawatan
Kriteria : respon verbal
Standart : tempat pemeriksaan dan pengobatan hipertensi :
puskesmas, dokter swasta, dan rumah sakit
Intervensi :
1) Diskusikan dengan keluarga tentang tempat-tempat
pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan dan
pengobatan untuk penderita hipertensi
2) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
3) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan
4) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar
b. Menjelaskan manfaat pelayanan kesehatan
Recana keperawatan
Kriteria : respon verbal
Standart : menyebutkan manfaat pelayanan kesehatan
Intervensi :
1) Diskusikan dengan keluarga tentang manfaat
pelayanan kesehatan
2) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
3) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan
4) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar
68
c. Memanfaatkan atau menggunakan pelayanan kesehatan
yang dipilih
Rencana keperawatan
Kriteria : respon verbal
Standart : adanya kunjungan ke pelayanan kesehatan yang
dipilih
Intervensi :
1) Diskusikan dengan keluarga tentang pelayanan
kesehatan yang akan dipilih
2) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
3) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan
4) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar
2. Resiko injuri di keluarga Tn.S khususnya pada Tn.S dan Ny.P
berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi
lingkungan untuk penderita hipertensi
TUM : Setelah intervensi selama 5 hari resiko injuri pada Tn.S dapat
dikurangi
TUK 1 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit
keluarga mampu mengenal masalah resiko injuri pada
hipertensi, dengan kriteria kelurga mampu:
a. Menyebutkan pengertian injuri
Rencana keperawatan
Kriteria : respon verbal
Standart : suatu keadaan dimana individu berisiko
mendapat bahaya karena defisit perseptual
atau fisiologis, kurangnya kesadaran tentang
bahaya atau karena usia lanjut.
69
Intervensi :
1) Kaji pengetahuan keluarga tentang pengertian injuri
2) Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian
injuri pada penderita hipertensi dengan lembar balik
3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan
5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar
b. Mengetahui penyebab injuri
Rencana keperawatan
Kriteria : respon verbal
Standart : lantai licin, pandangan kabur, pencahayaan
kurang, penataan perabot tidak rapi
Intervensi :
1) Kaji pengetahuan keluarga tentang penyebab injuri
2) Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab
injuri pada penderita hipertensi dengan lembar balik
3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan
5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar
c. Menyebutkan faktor resiko injuri
Rencana keperawatan
Kriteria : respon verbal
Standart : perubahan perfusi serebal sekunder akibat
hipoksia jaringan, vertigo, perubahan perfusi
sensori (penglihatan)
70
Intervensi :
1) Kaji pengetahuan keluarga tentang faktor resiko
injuri
2) Diskusikan dengan keluarga tentang faktor resiko
injuri dengan lembar balik
3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan
5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar
TUK 2 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam 1x60 menit
keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk
merawat anggota keluarga yang mempunyai resiko injuri.
a. Menyebutkan akibat injuri pada penderita hipertensi
Rencana keperawatan
Kriteria : respon verbal
Standart : lumpuh, gegar otak, cacat, dan pendarahan
otak
Intervensi :
1) Kaji pengetahuan keluarga tentang akibat injuri
bagi penderita hipertensi
2) Diskusikan dengan keluarga tentang akibat injuri
bagi penderita hipertensi dengan lembar balik
3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan
5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar
71
b. Mengambil keputusan yang tepat untuk merawat anggota
keluarga yang mengalami hipertensi
Rencana keperawatan
Kriteria : respon afektif
Standart : keluarga memutuskan untuk merawat anggota
keluarga yang menderita hipertensi
Intervensi :
1) Memotifasi anggota keluarga dalam mengambil
keputusan untuk merawat anggota keluarga yang
menderita hipertensi
2) Beri reinforcement positif atas minat
TUK 3 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit
keluargamampu merawat anggota keluarga yang mempunyai
risiko injuri dengan mampu:
a. Menyebutkan cara-cara pencegahan injuri pada penderita
hipertensi
Rencana keperawatan
Kriteria : respon verbal
Standart : berpegangan saat ke kamar mandi/berwudhu,
menggunakan alat bantu jalan, hindari
langsung berdiri setelah tidur, memakai kaca
mata, penerangan cukup, dan segara istirahat
jika pusing
72
Intervensi :
1) Kaji pengetahuan keluarga tentang cara pencegahan
injuri
2) Diskusikan dengan keluarga tentang cara mencegah
injuri pada penderita hipertensi dengan lembar balik
3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan
5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar
b. Menjelaskan cara-cara merawat injuri
Rencana keperawatan
Kriteria : respon verbal
Standart : keluarga mengetahui cara mencegah terjadinya
injuri
Intervensi :
1) Kaji pengetahuan keluarga tentang cara pencegahan
injuri
2) Diskusikan dengan keluarga cara mencegah
terjadinya injuri dengan lenbar balik
3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan
5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar
73
TUK 4 : Setelah dilakukan tindakan keperwatan selama 1x60 menit
keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang sesuai untuk
penderita hipertensi yang mempunyai resiko injuri dengan
mampu :
a. Menyebutkan cara memodifikasi lingkungan yang sesuai
penderita hipertensi
Rencana keperawatan
Kriteria : respon verbal
Standart : penerangan cukup, ada pegangan dalan kamar
mandi/tempat wudhu, jaga agar lantai tidak
licin, dan merapikan perabotan rumah
Intervensi :
1) Kaji pengetahuan keluarga tentang cara
memodifikasi lingkungan untuk penderita hipertensi
agar tidak terjadi injuri
2) Diskusikan dengan keluarga tentang cara
memodifikasi lingkungan yang tepat untuk
penderita hipertensi yang mempunyai resiko injuri
dengan lembar balik
3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan
5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar
74
TUK 5 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit
keluarga mampu memafaatkan fasilitas kesehatan dengan
mampu:
a. Menyebutkan tempat pelayanan kesehatan untuk
pengobatan jika penderita hipertensi terjatuh
Rencana keperawatan
Kriteria : respon verbal
Standart : tempat pemeriksaan dan pengobatan:
puskesmas, dokter swasta, dan rumah sakit
Intervensi :
1) Diskusikan dengan keluarga tentang tempat-tempat
pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan dan
pengobatan untuk penderita hipertensi
2) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
3) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan
4) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar
b. Menjelaskan manfaat pelayanan kesehatan
Rencana keperawatan
Kriteria : respon verbal
Standart : menyebutkan manfaat pelayanan kesehatan
Intervensi :
1) Diskusikan dengan keluarga tentang manfaat
pelayanan kesehatan dengan lembar balik dan
leaflet
2) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
3) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan
4) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar
75
c. Memanfaatkan atau menggunakan fasilitas yang dipilih
Rencana keperawatan
Kriteria : respon psikomotorik dan afektif
Standart : adanya kunjungan ke pelayanan kesehatan
yang telah dipilih
Intervensi :
1) Diskusikan dengan keluarga tentang pelayanan
kesehatan yang akan dipilih
2) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
3) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan
4) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar
F. Implementasi Keperawatan
Hasil dari intervensi diatas maka perawat dapat memberikan tindakan
keperawatan keluarga (implementasi) pada tanggal 10, 11, 13, 17 dan 18 Juni
2011 dan mengevaluasi jalannya asuhan keperawatan keluarga tersebut pada
tanggal 23 Juni 2011 sebagai berikut :
1. Pada tanggal 10 Juni 2011 jam 16.00 WIB mahasiswa datang untuk
pertama kali ke rumah keluarga binaan untuk menjelaskan tujuan
kedatangan, membina trust dan mengontrak untuk pertemuan berikutnya.
Tn.S mengatakan bersedia dijadikan keluarga binaan, keluarga Tn.S
merasa senang dengan kedatangan mahasiswa yang memberikan
penyuluhan tentang masalah kesehatan keluarga. Keluarga Tn.S antusias
dengan kedatangan mahasiswa, Tn.S terlihat ramah ketika mahasiswa
datang, mahasiswa disuguhi minuman dan makanan sebagai tanda
perkenalan. Dan sekalian mengkaji pengetahuan keluarga tentang
hipertensi, mengobservasi keadaan rumah Tn.S mengontrak waktu untuk
pertemuan berikutnya. Saat dilakukan pengkajian Tn.S mengatakan sehat,
tidak ada keluahan, Tn.S mengatakan tensi juga kadang-kadang tinggi,
76
Ny.P mengeluh tengkuk terasa pegal, lengan terasa pegal, sering pusing,
kedua kaki dan tangan kanan sering kesemutan. Tn.S juga mengatakan
sudah menggunakan pelayanan kesehatan yang ada disekitar lingkungan
tempat tinggal yaitu dokter praktek umum. Dan keluarga Tn S mengaku
tidak mengetahui mengenai penyakit hipertensi, penyebab, tanda dan
gejala, komplikasi dari hipertensi, dan cara perawatan hipertensi. Yang
keluarga tahu hanya hipertensi adalah darah tinggi. Keluarga Tn.S juga
mengatakan selalu mengikuti posbindu jika tidak ada kepentingan. Saat
dilakukan pemeriksaan fisik pada Tn S didapatkan TD : 130/90 mmHg,
Nadi : 81 x/menit, RR : 21 x/menit. Ny.P TD : 170/120 mmHg, Nadi : 84
x/menit, RR : 21 x/menit.
2. Pada tanggal 11 Juni 2011 jam 16.00 WIB perawat mengkaji pengetahuan
keluarga Tn.S tentang pengertian, jenis, penyebab, tanda dan gejala dari
hipertensi, memberikan penjelasan tentang pengertian, jenis, penyebab,
tanda dan gejala dari hipertensi, memberikan kersempatan keluarga untuk
bertanya, memberikan pertanyaan kepada keluarga tentang materi yang
disampaikan, memberikan pujian positif atas usaha keluarga dalam
menjawab pertanyaan. Serta melakukan pemeriksaan fisik kepada seluruh
anggota keluarga. Keluarga Tn.S mengatakan tidak mengetahui apa itu
hipertensi penyebabnya dan tanda gejala hipertensi. Tn.S mengatakan
Sehat, tidak ada keluahan, tensi kadang-kadang tinggi Ny.P mengeluh
tengkuk terasa pegal, lengan terasa pegal, sering pusing, kedua kaki dan
tangan kanan sering kesemutan, dan tensi sering tinggi. Ny.P mengatakan
kalau memasak masih sering asin karena menurut Ny.P jika tidak asin
kurang terasa. Keluarga bertanya tensi berapakah sudah tergolong tinggi.
Setelah mendapatkan penjelasan keluarga mampu menyebutkan
pengertian hipertensi yaitu darah tinggi, jika tensi > 140 mmHg, penyebab
hipertensi adalah banyak pikiran, merokok, makan asin-asin, tanda dan
77
gejala hipertensi adalah pusing, laher atau tengkuk terasa pegal,
kesemutan dan lemas. Keluarga memperhatikan penjelasan perawat.
Keluarga kooperatif. Penkes di hadiri oleh Tn.S dan Ny.P. Perawat
menjelaskan dengan suara yang jelas. Keluarga mampu menyebutkan
pengertian hipertensi, 3 penyebab hipertensi dan 3 tanda dan gejala
hipertensi. Keluarga Tn S mengucapkan kata terimakasih sudah diberikan
informasi banyak tentang penyakit hipertensi.
3. Pada tanggal 13 Juni 2011 jam 18.30 WIB perawat mereview kembali
tentang penkes yang kemarin telah diberikan, mengkaji pengetahuan
keluarga mengenai akibat lanjut dan cara perawatan hipertensi,
memberikan kembali penjelasan mengenai pengertian, penyebab, tanda
dan gejala, akibat lanjut, dan cara perawatan hipertensi dengan media
lembar balik dan leaflet. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya tentang hal-hal yang kurang jelas. Memberikan pertanyaan
kepada keluarga tentang materi yang disampaikan, memberikan pujian
positif kepada anggota keluarga yang menjawab pertanyaan. Keluarga
mengatakan tidak tahu akibat lanjut dan cara perawatan hipertensi.
Keluarga mampu menyebutkan pengertian hipertensi yaitu darah tinggi,
jika tensi > 140 mmHg, penyebab hipertensi adalah banyak pikiran,
merokok, makan asin-asin, tanda dan gejala hipertensi adalah pusing,
laher atau tengkuk terasa pegal, kesemutan dan lemas. Setelah
mendapatkan penjelasan keluarga mampu mengambil keputusan untuk
mau merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi. Keluarga
mampu mnyebutkan akibat lanjut dari hipertensi adalah penyakit jantung
dan stroke. Keluarga mampu menyebutkan cara perawatan hipertensi yaitu
mengindari makanan yang asin-asin, kulit ayam, daging dan jeroan.
Keluarga memperhatikan penjelasan perawat. Keluarga kooperatif. Penkes
di hadiri oleh Tn.S dan Ny.P. Perawat menjelaskan dengan suara yang
78
jelas. Keluarga mampu menyebutkan 2 akibat lanjut dari hipertensi dan 4
cara perawatan hipertensi. Tn.S TD 160/90 mmHg, Nadi: 84x/menit, RR:
21x/ menit. Ny.P TD 160/90 mmHg, Nadi: 81x/menit, RR: 20x/ menit.
Dan keluarga Tn S mengucapkan kata terima kasih sudah diberikan
informasi banyak tentang penyakit hipertensi.
4. Pada tanggal 17 Juni 2011 jam 16.00 WIB perawat kembali mengunjungi
keluarga Tn.S dengan tujuan untuk mengajarkan kepada keluarga cara
perawatan hipertensi dengan membuat obat tradisional/herbal, memberi
penjelasan kepada keluarga cara memodifikasi lingkungan yang sesuai
untuk penderita hipertensi, memberi penjelasan kepada keluarga untuk
menggunakan fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan. Keluarga mengatakan sudah sering makan mentimun. Keluarga
mengatakan belum tahu obat treadisional untuk hipertensi. Setelah
mendapat penjelasan keluarga mampu menyebutkan obat tradisional untuk
hipertensi adalah mentimun, seledri, blimbing wuluh, dan bawang putih.
Keluarga mampu menjelaskan kembali cara pembuatan obat tradisional
hipertensi dengan mentimun yaitu 2 buah mentimun cuci hingga bersih,
potong ke dua ujungnya, kemudian diparut lalu saring airnya kemudian
diminum 2x sehari pagi dan sore. Keluarga mampu menyebutkan
lingkungan yang tepat untuk penderita hipertensi yaitu lingkungan yang
tenang. Keluarga mengatakan sudah menggunakan fasilitas kesehatan
yang ada disekitar rumah yaitu dokter praktek umum. Keluarga
memperhatikan penjelasan perawat. Keluarga kooperatif. Penkes di hadiri
oleh Tn.S dan Ny.P. Perawat menjelaskan dengan suara yang jelas.
Keluarga mampu menyebutkan 5 bahan obat tradisional untuk hipertensi
Keluarga mampu menjelaskan cara pembuatan obat tradisipnal hipertensi
dengan menggunakan mentimun. Keluarga mampu menyebutkan
lingkungan yang tepat untuk penderita hipertensi. Jika ada anggota
79
keluarga yang sakit anggota keluarga yang lain membawanya ke dokter
praktek umum. Tn.S TD 160/90 mmHg, Nadi: 83x/menit, RR: 21x/ menit.
Ny.P TD 180/90 mmHg, Nadi: 83x/menit, RR: 21x/ menit. Keluarga Tn S
mengucapkan kata terimakasih sudah diberikan informasi banyak tentang
penyakit hipertensi.
5. Pada tanggal 18 Juni 2011 jam 11.00 WIB perawat kembali mengunjungi
keluarga Tn.S dengan tujuan untuk mengajarkan pembuatan obat herbal
untuk hipertensi dengan menggunakan mentimun serta
mendemostrasikannya. Kemudian memberikan beberapa mentimun untuk
membuat obat herbal beberapa hari kedepan. Keluarga mengatakan masih
ingat cara pembuatan obat tradisional dengan menggunakan mentimun
yaitu 2 buah mentimun cuci hingga bersih, potong ke dua ujungnya,
kemudian diparut lalu saring airnya kemudian diminum 2x sehari pagi dan
sore. Keluarga mampu menyebutkan obat tradisional untuk hipertensi
adalah mentimun, seledri,blimbing wuluh, dan bawang putih. Keluarga
mengamati saat perawat mendemonstrasikan obat tradisional untuk
hipertensi dengan menggunakan mentimun. keluarga tampak antusias.
Keluarga meminum air mentimun yang sudah jadi. Keluarga
mengucapkan terima kasih karena telah beri mentimun. Tn.S TD 160/90
mmHg, Nadi: 80x/menit, RR: 22x/ menit. Ny.P TD 180/90 mmHg, Nadi:
84x/menit, RR: 21x/ menit.
6. Pada tanggal 23 Juni 2011 jam 17.00 perawat kembali mengunjungi
keluarga Tn.S dengan tujuan untuk mengevaluasi penkes yang sudah
diberikan pada pertemuan sebelumnya, melakukan kontrol tensi setelah
keluarga rutin meminum obat herbal hipertensi yaitu air mentimun apakah
terjadi penurunan tensi, dan Menjelaskan tentang pengertian injuri,
penyebab, akibat dan cara pencegahan injuri pada keluarga. Keluarga
80
mengatakan hipertensi yaitu darah tinggi jika tensi 150/160 mmHg,
penyebab hipertensi adalah makan asin-asin, banyak pikiran, makan
jeroan dan kulit ayam, kopi dan merokok. Tanda dan gejala dari hipertensi
adalah pusing, tengkuk atau leher terasa pegal, kesemutan dan lemas. Cara
perawatan hipertensi dengan tidak makan yang asin-asin, tidak makan
daging, tidak makan jeroan dan kulit ayam serta tidak banyak pikiran.
Keluarga mengatakan makan yang dihindari adalah makanan asin-asin,
jeroan, daging, kulit ayam, kopi, makanan kaleng. Sedangkan makanan
yang boleh dimakan adalah tahu, tempe, glandir, bayam, terong, buah-
buahan Keluarga mengatakan sudah minum air mentimun, kadang-kadang
mentimun langsung dimakan buat lalap. Keluarga mengatakan sudah
terbiasa ke kamar mandi sendiri walaupun dengan penerangan seadanya.
Keluarga mengatakan Jatuh dapat menyebabkan perdarahan diotak, cacat,
dan lumpuh. Penyebab jatuh yaitu lantai kamar mandi yang licin, dan
penarangan yang seadanya. Jika tidak mau jatuh maka harus menghindari
lantai licin dan usahakan cukup penerangan,dan didalam kamar mandi
diberi pegangan. Keluarga mampu menyebutkan kembali pengertian, 6
penyebab, 4 tanda dan gejala, 5 cara perawatan hipertensi, serta 6
makanan yang dihindari dan 6 makanan yang boleh dimakan serta obat
tradisional yang bisa digunakan untuk hipertensi.Keluarga mampu
menyebutkan 3 akibat dari jatuh, 2 penyebab jatuh, dan 3 cara
menghindari jatuh pada penderita hipertensi. Lantai kamar mandi agak
licin, tidak ada pegangan tangan, penerangan lampu seadanya. Keluarga
memperhatikan penjelasan perawat. Keluarga kooperatif. Penkes di hadiri
oleh Tn.S dan Ny.P. Perawat menjelaskan dengan suara yang jelas. Tn.S
TD 150/90 mmHg, Nadi: 78x/menit, RR: 21x/ menit. Ny.P TD 160/90
mmHg, Nadi: 80x/menit, RR: 20x/ menit.
81
G. Evaluasi Sumatif
Dari tindakan keperawatan yang dilakukan pada keluarga binaan Tn.S
selama 5 hari yaitu dari hari Jumat tanggal 10, 11, 13, 17 dan 18 Juni 2011
didapatkan Evaluasi Sumatif pada hari kamis tanggal 23 Juni 2011 jam 17.00
sebagai berikut :
Diagnosa 1 : Gangguan perfusi jaringan serebal di keluarga Tn.S khususnya
pada Tn.S dan Ny.P berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang menderita hipertensi.
S : Keluarga mengatakan hipertensi yaitu darah tinggi jika tensi 150/160
mmHg, penyebab hipertensi adalah makan asin-asin, banyak pikiran,
makan jeroan dan kulit ayam, kopi dan merokok. Tanda dan gejala dari
hipertensi adalah pusing, tengkuk atau leher terasa pegal, kesemutan
dan lemas. Cara perawatan hipertensi dengan tidak makan yang asin-
asin, tidak makan daging, tidak makan jeroan dan kulit ayam serta
tidak banyak pikiran.
Keluarga mengatakan makan yang dihindari adalah makanan asin-asin,
jeroan, daging, kulit ayam, kopi, makanan kaleng. Sedangkan makanan
yang boleh dimakan adalah tahu, tempe, glandir, bayam, terong, buah-
buahan Keluarga mengatakan sudah minum air mentimun, kadang-
kadang mentimun langsung dimakan buat lalap.
O : Keluarga mampu menyebutkan kembali pengertian, 6 penyebab, 4
tanda dan gejala, 5 cara perawatan hipertensi, serta 6 makanan yang
dihindari dan 6 makanan yang boleh dimakan serta obat tradisional
yang bisa digunakan untuk hipertensi. Keluarga memperhatikan
penjelasan perawat. Keluarga kooperatif. Penkes di hadiri oleh Tn.S
dan Ny.P.
82
A : Masalah teratasi
Keluarga mampu mengenal masalah hipertensi dan cara perawatan
hipertensi
P : Hentikan intervensi
Diagnosa 2 : Resiko injuri di keluarga Tn.S khususnya pada Tn.S dan Ny.P
berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi
lingkungan untuk penderita hipertensi
S : Keluarga mengatakan sudah terbiasa ke kamar mandi sendiri walaupun
dengan penerangan seadanya.
Jatuh dapat menyebabkan perdarahan diotak, cacat, dan lumpuh.
Penyebab jatuh yaitu lantai kamar mandi yang licin, dan penarangan
yang seadanya. Jika tidak mau jatuh maka harus menghindari lantai licin
dan usahakan cukup penerangan,dan didalam kamar mandi diberi
pegangan.
O : Keluarga kooperatif dan sudah mampu menyebutkan 3 akibat dari jatuh,
2 penyebab jatuh, dan 3 cara menghindari jatuh pada penderita
hipertensi
A : Masalah teratasi
Keluarga mampu mengenal masalah injuri pada penderita hipertensi
P : Motivasi keluarga untuk selalu membersihkan kamar mandi agar lantai
tidak licin, merapikan perabotan rumah, mengusahakan penerangan
cukup, memberi pegangan di kamar mandi guna mencegah terjadinya
injuri pada Tn.S dan Ny.P.
Top Related