1
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Biodata pasien
Nama : An. Dj
Umur : 2 tahun 8 bulan
Jenis kelamin : laki-laki
Suku bangsa : Jawa, Indonesia
Agama : Islam
Status perkawinan : belum kawin
Pendidikan : belum sekolah
Pekerjaan : belum bekerja
Alamat : Jatingaleh trangkil no.149 Rt 02/ Rw 02
ngesrep banyumanik, Semarang, Jawa
tengah.
No. reg : 248793
Tanggal masuk : 12 juni 2011
Diagnosa medik : typhoid
Tanggal pengkajian: 13 juni 2011
b. Biodata penanggung jawab
Nama : Tn. D
Umur : 27 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan klien : Orang tua kandung
2
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama: Saat dikaji keluarga pasien mengeluh bahwa
anaknya muntah setiap makan dan minum.
b. Riwayat penyakit sekarang: Pasien dirawat di rumah sakit ST.
Elisabet dan minta rujuk ke rumah sakit roemani semarang
dilakukan pengkajian pada An. Dj, pasien baru dengan panas ±
4 hari (mulai kamis), muntah setiap habis makan dan minum,
batuk ngekel dan sariawan.
c. Riwayat penyakit dahulu
Sebelum klien masuk ke ruang Lukman rumah sakit roemani
semarang, orang tua klien mengatakan bahwa anaknya belum
pernah mengalami sakit seperti ini dan belum pernah dirawat di
rumah sakit.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Tn. D mengatakan bahwa hampir semua anggota keluarga dari
Ny. A pernah mengalami typhoid, dan Ny. A mengatakan dulu
saat masih sekolah dasar pernah mengalami typhoid.
e. Riwayat imunisasi
An. Dj telah diimunisasi lengkap, saat berumur:
1) 1hari : Hepatitis B ke 1
2) 1 bulan : BCG
3) 2 bulan : Hepatitis B ke 2, DPT, Polio ke 1
4) 3 bulan : Hepatitis B ke 3, Dpt ke 2, polio ke 2
5) 9 bulan : Campak, polio ke 4
3. Pola Pengkajian Fungsional
a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Keluarga dari An. Dj mengatakan bahwa kesehatan itu sangatlah
penting . Tn. D mengatakan belum mengetahui penyebab tipes.
Ny. A selalu melakukan perawatan kebersihan pada An. Dj. Tn.
A mengatakan bahwa An. Dj telah diimunisasi lengkap.
Keluarga klien mencegah agar An. Dj tidak sakit
3
dengan memberikan makanan yang bergizi dan segera
kepelayanan kesehatan jika terdapat keluhan tentang kesehatan
anaknya.
b. Pola nutrisi dan metabolik
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan bahwa anaknya
makan ±2 kali setiap seharinya dengan komposisi nasi, sayur
(bayam) dan lauk (tempe, telur). Dan minum susu ±3 kali dalam
sehari pada pagi, siang dan malam hari. Setiap kali minum susu
dengan takaran ±500 cc dan setiap makan dan minum selalu
habis.
Selama sakit: keluarga mengatakan anaknya tidak mau makan
dan setiap kali makan dan minum selalu muntah. Hanya makan
yang disediakan oleh rumah sakit ( bubur dan saring ). Setiap
makan hanya menghabiskan ¼ porsi yang disediakan oleh
rumah sakit. Minum susu hanya 1 kali dalam 1 hari dengan
takaran ±300 cc. Minum teh dalam botol 1 kali dalam sehari
dengan takaran ±300 cc.
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit klien buang air besar 1 kali dalam sehari dengan
konsistensi lembek, warna kuning, bau khas, buang air kecil ±5
kali dalam sehari.
Selama sakit klien buang air besar 1 kali dalam sehari dengan
konsistensi lembek, warna kuning, bau khas, buang air kecil ±5
kali dalam sehari.
d. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit orangtua mengatakan bahwa An. Dj biasanya
dalam melakukan aktivitas seperti mandi, ganti baju, makan dan
minum dibantu oleh orangtua. Aktivitas bermain pada An.Dj
sangat aktif ke berbagai lokasi halaman rumah.
4
Selama sakit aktivitas bermain An. Dj hanya dapat
dilakukan di tempat tidur saja dan orangtua kien mengatakan
bahwa anaknya lemas tidak seperti saat sebelum sakit.
e. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit orang tua klien mengatakan anaknya tidur
±14-15 jam sehari. Selama dirawat orangtua klien mengatakan
anaknya sulit tidur dan sering terbangun karena sedang sakit,
lingkungan yang ramai dan banyak pengunjung yang datang,
klien tidur ± 11 jam sehari.
f. Pola persepsi sensori dan kognitif
An. Dj tidak mengalami gangguan dalam kemampuan
sensasi seperti penglihatan , pendengaran dan perabaan.
g. Pola hubungan dengan orang lain
Hubungan An. Dj dengan orangtuanya sangat akrab karena
meminta bantuan dan aktivitasnya dibantu oleh keluarga.
Hubungan An. Dj dengan tenaga kesehatan baik.
h. Pola reproduksi dan seksual
An. Dj belum mengenal pola reproduksi dan seksual karena
masih berusia 2 tahun 8 bulan.
i. Persepsi diri dan konsep diri
Keluarga dari An. Dj berharap setelah mendapatkan
perawatan dari rumah sakit, sakit yang diderita anaknya sembuh
dan menjadi tidak rewel lagi. Keluarga klien mengatakan An. Dj
adalah anak laki-laki yang normal dan tidak cacat dan berperan
sebagai penghibur orangtua karena sangat disayangi. Dan
orangtua klien berharap saat An. Dj besar nanti tumbuh menjadi
anak laki-laki yang berguna bagi bangsa, berguna bagi kebaikan
banyak orang dan menjadikan bangga kedua orangtuanya.
5
j. Pola mekanisme koping
Keluarga mengatakan jika anaknya membutuhkan sesuatu selalu
mengungkapkan dengan kata-kata dan gerak tubuh juga kadang
menggunakan cara dengan menangis.
k. Pola nilai kepercayaan dan keyakinan
Keluarga kien mengatakan bahwa An. Dj beragama islam dan
keluarga selalu berdoa kepada Tuhan YME agar anaknya cepat
sembuh dari sakit yang dialaminya saat ini.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Penampilan umum : tampak lemah.
b. Tingkat kesadaran : composmentis
c. Tanda-tanda vital :RR:28x/mnt, N:100x/mnt, S:375 o
C
d. Pengukuran antropometri
BB: 14kg (sebelum sakit), 13Kg (saat sakit), TB:91Cm, Lila:
51cm Lika, 50cm
e. Kepala : mesocephal, tidak terdapat luka
Mata :simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak ada
ikterik, tidak ada gangguan penglihatan
Rambut : hitam, pendek, lurus, bersih
Hidung : bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip hidung
Telinga : pendengaran cukup, tidak menggunakan alat
bantu pendengaran, tidak ada serumen
Mulut : mukosa mulut dan bibir agak kering, lidah kotor
selaput putih
f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
g. Dada: Paru- paru
Ins: simetris
Pal: tidak terjadi pembesaran paru
Per: sonor seluruh lapang paru
Aus: Suara nada dengan: vesikuler
Suara nada tambahan: ronchi -, wheezing –
6
h. Jantung
Ins: Tidak ada trauma tumpul pada jantung
Per: Bunyi fesikuler pada seluruh lapang jantung
Pal: Tidak terjadi pembesaran jantung
Aus: Tidak terdengar bunyi jantung tambahan
i. Abdomen
Ins: Datar
Pal: hepar dan limfa teraba
Per: bunyi timpani
Aus: peristaltik 10x / menit
j. Ekstremitas
Pada tangan kanan terpasang infus tridex 27B, 15 tetes/ menit,
tidak ada edema, turgor cukup.
k. Kulit
Warna sawo matang, turgor kulit cukup, tidak ada edema,
bersih.
7
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
-Di rumah sakit Elisabet
tgl Pemeriksaan hasil satuan Nilai rujukan
11/6
2011
HEMATOLOGI
Darah rutin internal
Hemoglobin
Hematokrit
Lekosit
Eritrosit
Trombosit
SEROLOGI
Dengue
Dengue IgM
Dengue IgG
L 11.8
35
6.0
5.00
233
Positif
Negatif
g/dL
%
103/ul
M/ul
k/ul
12.0~16.0
35~45
5.0~13.0
4.00~5.30
150~450
Negatif
Negatif
WIDAL
S.typhi O
S.typhi H
S.paratyphi AO
S.paratyphi AH
S.paratyphi BO
S.paratyphi BH
S.paratyphi CO
S.paratyphi CH
1/160
1/160
Negatif
Negatif
1/80
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
8
-Di rumah sakit Roemani
Tgl Nama test Hasil Flag Unit Nilai rujukan
13/6
2011
HEMATOLOGI
Hematologi rutin
Hemoglobin
Hematokrit
Lekosit
Trombosit
Eritrosit
10.8
33.6
9.600
294.000
4.73
*
*
g/dL
%
/mm3
/mm3
Juta/uL
11.5~16
34~40
4000~11.000
150.000~450.000
3.95~5.26
Tgl Nama test Hasil Flag Unit Nilai rujukan
15/6
2011
HEMATOLOGI
Hematologi rutin
Hemoglobin
Hematokrit
Lekosit
Trombosit
Eritrosit
10.7
33.7
6.500
293.000
4.75
*
*
g/dL
%
/mm3
/mm3
Juta/uL
11.5~16
34~40
4000~11.000
150.000~450.000
3.95~5.26
b. Therapy
Obat per oral Obat injeksi
Sanmol syr 4x1 cth Cefotaxime 3x300
Mycostatin 4x1
Comtro 2x4 ml Infus
Silex 3x1/2 cth Tridex 27B
9
B. ANALISA DATA
DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS: keluarga klien mengatakan bahwa anaknya,
tidak nafsu makan
DO: Klien hanya menghabiskan makanan ¼
porsi, konjungtiva anemis, BB: 13Kg, TB:
91 cm ,suhu: 375
0C, N: 100 x/mnt, RR :
28x/mnt. HB: 11,8 gr/dL, leukosit: 6
103/ul, Eritrosit:5 M/ul.
DS: keluarga klien mengatakan bahwa anaknya
muntah setiap makan dan minum
DO: mukosa mulut dan bibir agak kering.
Balance cairan=input-(output+IWL)
Input=(makan+minum+infus+obat)
(150ccx2)+(150ccx3)+(500cc)+(5)=1255cc
Output=(BAB+BAK +muntah+IWL)
(100cc)+(200ccx2)+(50ccx2)+
(15x13kgx24 /24jam)=1195cc
Hasil: 1255-1195=+60 cc
DS: keluarga klien mengatakan bahwa anaknya
lemas.
DO: Klien terlihat lemah dan setiap aktivitas
dibantu oleh keluarga.
Perubahan
nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
Resiko
tinggi
kurang
volume
cairan dan
elektrolit
Intoleransi
aktivitas
Mual, muntah
dan tidak nafsu
makan.
Kehilangan
cairan sekunder
terhadap
muntah
Kelemahan
fisik /bed rest.
10
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
mual, muntah dan tidak nafsu makan ditandai dengan keluarga klien
mengatakan anaknya tidak nafsu makan dan muntah setiap makan dan
minum dan klien hanya menghabiskan makanan ¼ porsi, konjungtiva
anemis, BB: 13Kg, TB: 91 cm, suhu: 375
0C, N: 100 x/mnt, RR :
28x/mnt. HB: 11,8 gr/dL, leukosit: 6 103/ul, Eritrosit:5 M/ul
2. Resiko tinggi kurang volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan
kehilangan cairan sekunder terhadap muntah ditandai dengan mukosa
mulut dan bibir agak kering. Balance cairan=input-(output+IWL)
Input= ( makan + minum + infus + obat) (150ccx2) + (150ccx3) +
(500cc) + (5) = 1255cc Output= ( BAB + BAK + muntah + IWL)
(100cc)+(200ccx2)+(50ccx2)+ (15x13kgx24 /24jam)=1195cc Hasil:
1255-1195= +60 cc
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik /bed rest
ditandai dengan klien terlihat lemah dan setiap aktifitas dibantu oleh
keluarga.
11
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : An. Dj
No. reg : 248793
TGL DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL TTD
13
juni
2011
Jam
08.00
Perubahan
nutrisi kurang
dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan mual,
muntah dan
tidak nafsu
makan
Setelah
dilakukan
tindakan 3 x
24jam
diharapkan
nafsu makan
klien
meningkat
dan tidak
terjadi mual
serta muntah
lagi, ditandai
dengan: mual
dan muntah
tidak terjadi
lagi,
konjungtiva
tidak anemis,
makanan
yang diberi
dari rumah
sakit
dihabiskan.
a. Dorong tirah
baring.
b. Anjurkan
istirahat
sebelum makan.
c. Memberikan
kebersihan oral.
d. Sediakan
makanan dalam
ventilasi yang
baik dan
lingkungan yang
menyenangkan.
e. Jelaskan
pentingnya
nutrisi yang
adekuat.
f. Kolaborasi
a. menurunkan
kebutuhan
metabolisme
untuk
meningkatkan
penurunan kalori
dan simpanan
kalori.
b. meningkatkan
peristaltik dan
meningkatkan
energi makan.
c. mulut bersih
dapat
meningkatkan
nafsu makan.
d. lingkungan
menyenangkan
menurunkan
stress dan
konduktif untuk
makan.
e. nutrisi yang
adekuat akan
12
pemberian
nutrisi, terapi IV
sesuai indikasi.
membantu proses
penyembuhan.
f. program ini
mengistirahatkan
saluran
gastrointestinal
sementara
memberikan
nutrisi penting
13
juni
2011
Jam
08.00
Resiko tinggi
kurang
volume
cairan
berhubungan
dengan
kehilangan
cairan
sekunder
terhadap
muntah.
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24
jam
diharapkan
kebutuhan
cairan dan
elektrolit
klien
terpenuhi,
dengan
a. awasi masukan
dan keluaran
perkiraan
kehilangan cairan
yang tidak
terlihat.
a. Memberikan
informasi
tentang
keseimbangan
cairan dan
elektrolit
penyakit usus
yang merupakan
pedoman untuk
penggantian
cairan.
13
kriteria hasil
pasien tidak
terlihat
lemah,
mukosa
lembab, tidak
pucat.
b. Observasi kulit
kering berlebihan
dan membran
mukosa turgor
kulit dan
pengisian kapiler.
c. Kaji tanda-
tanda vital.
d. Pertahankan
tirah baring.
e. Timbang berat
badan tiap hari.
b. menunjukkan
kehilangan
cairan berlebihan
atau dehidrasi.
c. dengan
menunjukkan
respon terhadap
efek kehilangan
cairan.
d. Saat
diistirahatkan
untuk
penyembuhan
dan untuk
penurunan
kehilangan
cairan usus.
e. Penurunan berat
badan sebagai
14
f. Kolaborasi
untuk pemberian
cairan parentral
indikator dehidrasi.
f. menambah
intake lewat
vena.
13
juni
2011
Jam
08.00
Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan
kelemahan
fisik /bedrest
Setelah
dilakukan
tindakan 3 x
24 jam
diharapkan
klien dapat
memenuhi
ADL secara
mandiri,
ditandai
dengan:
kebutuhan
personal
klien
terpenuhi,
dapat
melakukan
gerakkan
yang
bermanfaat
bagi tubuh,
memenuhi
aktivitas
kegiatan
sehari-hari
a. Tingkatkan
tirah baring.
b. Ciptakan
lingkungan
tenang dan
batasi
pengunjung.
c. Ubah posisi
dengan sering
dan berikan
perawatan kulit
yang baik.
a. menyediakan
energi yang
digunakan
untuk
penyambuhan.
b. menciptakan
lingkungan
yang
mendukung
untuk istirahat
untuk
pemulihan
tenaga.
c. meningkatkan
fungsi
pernafasan dan
meminimalkan
tekanan pada
area tertentu
untuk
menurunkan
resiko
kerusakan
jaringan.
15
dengan
teknik
penghematan
energi.
d. Tingkatkan
aktifitas sesuai
toleransi.
e. Berikan
aktifitas
hiburan yang
tepat.
d. tirah baring
lama dapat
menurunkan
kemampuan
karena
keterbatasan
aktifitas yang
mengganggu
periode
istirahat.
e. meningkatkan
relaksasi dan
hambatan
energi.
16
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : An. Dj
No. reg : 248793
DX TGL IMPLEMENTASI RESPON TTD
Senin, 13-06-2011
2
08.00
Mengkaji tanda-
tanda vital
DS: -
DO: Suhu badan klien 375 o
C, N:100x/mnt,
RR:28x/mnt, mukosa mulut dan bibir agak
kering
2
08.05
Menimbang berat
badan
DS: -
DO: berat badan 13 kg, tinggi badan: 91 Cm, Lila:
51cm Lika, 50cm
1
08.10 Mendorong tirah
baring
DS: -
DO: Pasien terlihat lemah, konjungtiva anemis
2
08.15 Menganjurkan
keluarga untuk
mengistirahatkan
anaknya sebelum
memberikan
makanan
DS: keluarga pasien mengatakan “terima kasih”
DO: pasien terlihat sedang istirahat
17
1 08.20
Menjelaskan pada
keluarga klien
tentang manfaat
makanan/ nutrisi.
DS: kelarga klien mengatakan „iya, saya akan
memberikan maem untuk anak saya yang
bergizi‟
DO: keluarga klien terlihat sedang membuatkan
susu untuk An. Dj. Menu makanan bubur+
saring
2
08.25
Mengawasi
masukan dan
keluaran perkiraan
kehilangan cairan
yang tidak terlihat
DS: -
DO: Balance cairan=input-(output+IWL)
Input=(makan+minum+infus+obat)
(150ccx2)+(150ccx3)+(500cc)+(5)=1255cc
Output=(BAB+BAK +muntah+IWL)
(100cc)+(200ccx2)+(50ccx2)+
(15x13kgx24 /24jam)=1195cc
Hasil: 1255-1195=+60 cc
2
08.40
Mengkolaborasi
pemberian cairan
parentral
DS:
DO: terpasang infus tangan kanan, tridex 27B dapat
masuk melalui IV
1
09.05
Menyediakan
makanan dalam
ventilasi yang baik
dan lingkungan
yang
menyenangkan
DS: keluarga pasien mengatakan pasien mau makan
sedikit
DO: pasien hanya habis ¼ porsi
3
11.00
Memberikan
aktivitas hiburan
yang tepat ( terapi
bermain mobil-
mobilan)
DS:
DO: klien terlihat sedang memegang mobil-
mobilan
18
3
12.00
Menciptakan
lingkungan tenang
dan membatasi
pengunjung
DS:
DO: pengunjung masuk secara bergantian
1
12.05
Kolaborasi untuk
pemberian terapi
injeksi cefo
DS: keluaga pasien mengatakan “terima kasih”
DO: obat dapat masuk melalui IV
Selasa, 14-06-2011
2
Jam
08.00
Mangkaji tanda-
tanda vital
DS:-
DO: Suhu badan klien 36 o
C, N:84x/mnt,
RR:22x/mnt, mukosa mulut dan bibir agak
lembab.
2
08.05 Menimbang berat
badan
DS:
DO: berat klien 13 kg
1
08.08 Menyediakan
makanan dalam
ventilasi yang baik
dan lingkungan
yang
menyenangkan
DS: keluarga pasien mengatakan pasien mau makan
DO: pasien hanya habis 2/4 porsi. Menu makanan
nasi lembek+saring, konjungtiva agak anemis
2
08.11
Mengawasi
masukan dan
keluaran perkiraan
kehilangan cairan
yang tidak terlihat
DS: -
DO:Balance cairan=input-(output+IWL)
Input=(makan+minum+infus+obat)
(250ccx2)+(150ccx3)+(500cc)+(5)=1455cc
Output=(BAB+BAK +muntah+IWL)
(300cc)+(200ccx4)+(50ccx1)+(195)=1345cc
Hasil: 1455-1345=+110 cc
19
2
12.00 Menciptakan
lingkungan tenang
dan batasi
pengunjung
DS:
DO: pengunjung masuk secara bergantian
1
12.05
mengkolaborasi
untuk pemberian
terapi injeksi cefo
DS: -
DO: obat dapat masuk melalui IV
3
13.00 meningkatkan
aktifitas sesuai
toleransi
DS: keluarga pasien mengatakan anak Dj masih
lemas
DO: klien terlihat sedang berdiri di bed tempat tidur
2
13.05 Mengobservasi
kulit kering
berlebihan dan
membran mukosa
turgor kulit dan
pengisian kapiler
DS: -
DO: kulit lembab, membran mukosa lembab, turgor
kulit baik, pengisian kapiler <2detik.
2
13.40
Mempertahankan
tirah baring
DS: -
DO: Klien terlihat sedang istirahat
Rabu, 15-06-2011
2
07.30
Mengobservasi
tanda-tanda vital.
DS: -
DO: Suhu badan klien 36 o
C, N:84x/mnt,
RR:22x/mnt, mukosa mulut dan bibir lembab.
2
07.37
Menimbang berat
badan
DS:-
20
DO: berat badan klien 13 kg
1
08.05 Menyediakan
makanan dalam
ventilasi yang baik
dan lingkungan
yang
menyenangkan
DS: keluarga pasien mengatakan anaknya mau
makan
DO: pasien hanya habis 3/4 porsi. Menu makanan
nasi agak keras, sayur buncis, lauk bakso daging, ,
konjungtiva tidak anemis
2 08.30 Mengkolaborasi
pemberian cairan
parentral
DS: -
DO:klien terpasang infus Tridex 27B.
2
10.15
Mengawasi
masukan dan
keluaran perkiraan
kehilangan cairan
sekunder
DS:-
DO:Balance cairan=input-(output+IWL)
Input=(makan+minum+infus+obat)
(370ccx2)+(150ccx3)+(400cc)+(5)=1595cc
Output=(BAB+BAK+IWL)
(400cc)+(225ccx4)+(195)=1495cc
Hasil: 1595-1495=+100 cc
3 11.00
Meningkatkan
aktivitas sesuai
toleransinya
DS:-
DO: klien terlihat sedang berjalan-jalan dengan
orang tuanya menggunakan kursi roda
21
1
12.05
mengkolaborasi
untuk pemberian
terapi injeksi cefo
DS: keluarga pasien mengatakan terima kasih
DO: obat dapat masuk melalui IV
22
F. CATATAN PERKEMBANGAN 1
Nama : An. Dj
No. reg : 248793
TGL DX CATATAN PERKEMBANGAN
13-6-
2011
Jam
13.30
1 S: Keluarga klien mengatakan An. Dj muntah tiap kali
makan dan minum
O: Menu makanan bubur+ saring, pasien hanya habis ¼
porsi, konjungtiva anemis.
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Sediakan makanan dalam ventilasi yang baik dan
lingkungan yang menyenangkan
Kolaborasi untuk pemberian terapi injeksi cefo
13-6-
2011
Jam
13.30
2 S: -
O: Suhu 375
0C, N:100x/menit, RR: 28x/menit, BB: 13kg,
TB: 91 cm, Lila: 51cm, Lika: 50 cm,
(CM:1255cc) – (CK:1000cc + IWL:195cc) = +60
Terpasang infus tangan kanan, tridex 27B dapat masuk
melalui IV, mukosa mulut dan bibir agak kering.
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Kaji tanda-tanda vital
Timbang berat badan
Awasi masukan dan keluaran perkiraan kehilangan
cairan yang tidak terlihat
Observasi kulit kering berlebihan dan membran
mukosa turgor kulit dan pengisian kapiler
Pertahankan tirah baring
23
13-6-
2011
jam
13.30
3 S: ibu pasien mengatakan anaknya kurang aktif
O: Klien terlihat sedang memegang mobil-mobilan,
pengunjung masuk secara bergantian
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Ciptakan lingkungan tenang dan batasi pengunjung
Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi
CATATAN PERKEMBANGAN 2
Nama : An. Dj
No. reg : 248793
TGL DX CATATAN PERKEMBANGAN
14-6-
2011
Jam
13.30
1 S: Keluarga klien mengatakan An. Dj muntah hanya 1 kali
dalam sehari ini
O: Pasien hanya habis 2/4 porsi. Menu makanan nasi
lembek+saring, konjungtiva agak anemis.
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
-kolaborasi untuk pemberian terapi injeksi cefo
14-6-
2011
Jam
13.30
2 S: Suhu 36 0C, N:84 x/menit, RR: 22x/menit, BB: 13kg
O: (CM:1455cc) – (CK:1150cc + IWL:195cc) = +110,
mukosa mulut dan bibir agak lembab.
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
Kaji tanda-tanda vital
Timbang berat badan
Kolaborasi pemberian cairan parentral
Awasi masukan dan keluaran perkiraan kehilangan
cairan yang tidak terlihat
24
14-6-
2011
jam
13.30
3 S: Keluarga pasien mengatakan anak Dj masih lemas
O: Klien terlihat sedang berdiri di tempat tidur, pengunjung
masuk secara bergantian
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
- Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi
CATATAN PERKEMBANGAN 3
Nama : An. Dj
No. reg : 248793
TGL DX CATATAN PERKEMBANGAN
15-6-
2011
Jam
13.30
1 S: Keluarga klien mengatakan An. Dj tidak muntah lagi dan
mau makan dari yang diberikan rumah sakit
O: Klien makan 3/4 porsi yang telah diberikan, klien tidak
muntah lagi, konjungtiva tidak anemis.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Optimalkan intervensi.
15-6-
2011
Jam
13.30
2 S: -
O:Suhu 36 0C, N:84 x/menit, RR: 22x/menit, BB: 13kg
(CM:1595cc) – (CK:1300cc+IWL:195cc) = +100, mukosa
mulut dan bibir lembab.
A: Masalah teratasi
P: optimalkan intervensi
15-6-
2011
jam
13.30
3 S: Keluarga klien mengatakan An. Dj tidak muntah lagi dan
mau makan dari yang diberikan rumah sakit
O: Klien terlihat sedang berjalan-jalan dengan orang tuanya
menggunakan kursi roda
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi.
25
G. EVALUASI
Nama : An. Dj
No. reg : 248793
TGL DX EVALUASI TTD
15-6-
2011
Jam
13.30
1 S: Keluarga klien mengatakan An. Dj tidak
muntah lagi dan mau makan dari yang
diberikan rumah sakit
O: Klien makan 3/4 porsi yang telah diberikan,
klien tidak muntah lagi, konjungtiva tidak
anemis.
A: Masalah teratasi sebagian.
P: Optimalkan intervensi
15-6-
2011
Jam
13.30
2 S: Keluarga klien mengatakan An. Dj tidak
lemas lagi
O: Suhu: 36 0C, N: 80 x/mnt, RR: 20 x/mnt,
pasien tidak terlihat lemah, mukosa lembab,
tidak pucat.
A: Masalah teratasi.
P: Optimalkan intervensi.
15-6-
2011
Jam
13.30
3 S: Keluarga klien mengatakan An. Dj sudah
bisa jalan-jalan
O: klien terlihat sedang berjalan-jalan tanpa
kursi roda
A: Masalah teratasi.
P: Optimalkan intervensi.