Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, penelitian dilakukan di Gelanggang Renang kolam
UPI, penelitian ini dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan dan frekuensi latihan
dilakukan 3 kali seminggu, metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini
adalah metode penelitian eksperimen.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan kumpulan individu yang memiliki sifat-sifat umum.
Dari populasi dapat diambil suatu data yang diperlukan untuk memecahkan suatu
permasalahan dalam penelitian. Menurut Arikunto (2006:130) “Populasi adalah
keseluruhan objek penelitian”. Kumpulan dari beberapa individu yang lebih dari
satu orang disebut populasi. Sebuah penelitian dapat dilaksanakan apabila
penelitian tersebut mewakili sebuah populasi. Sedangkan menurut Lutan, Berliana
dan Sunaryadi (2007:82) menjelaskan bahwa “Populasi adalah sekelompok subjek
yang diperlukan oleh peneliti, yaitu kelompok dimana peneliti ingin
menggeneralisasikan temuan penelitiannya”.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka ditetapkan populasi dalam penelitian
ini adalah atlet dayung pemula yang tergabung dalam UKM (Unit Kegiatan
Mahasiswa) Dayung UPI yang berjumlah 10 orang.
2. Sampel
Adapun sampel itu sendiri merupakan bagian dari populasi penelitian yang
diambil. Teknik pengambilan sampel sendiri, Arikunto (1993:107),
mengungkapkan bahwa : “Apabila subyek kurang dari 100 maka ambil semua
untuk jadi sampel... “ selain itu, saya mengatakan ketika jumlah populasi
semuanya dijadikan sebagai sampel penelitian maka disebut total sampling atau
sampling jenuh. Artinya tidak ada sample yang tidak ikut dalam penelitian
37
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tersebut. Sama seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2009:68) sampling jenuh
adalah: “ teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel ”.
Berdasarkan pada batasan tersebut di atas, berhubung jumlah populasi
dalam penelitian ini kurang dari 100 orang maka penulis mengambil semua
jumlah populasi yang ada sebanyak 10 orang pendayung pemula, maka
keseluruhan populasi tersebut selanjutnya oleh penulis dijadikan sampel, sehingga
penelitian ini menggunakan motede total sampel atau sampel jenuh sebesar 100%
dengan jumlah atlet 10 orang atlet.
C. Desain Penelitian
Pola atau desain pelaksanaan penelitian merupakan hal yang penting untuk
mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian, sehingga
terdapat alur yang menjadi pegangan agar penelitian tidak keluar dari ketentuan
yang sudah ditetapkan, supaya dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Adapun desain penelitian dalam penelitian yang penulis lakukan adalah
sebagai berikut :
E 01 X1 03
K 02 X2 04
Gambar 3.1
The Randomize Pretest- Posttest Control Group Design,
Using Mathced Subjects
Keterangan :
01 : Tes awal keterampilan mendayung
02 : Tes awal keterampilan mendayung
X1 : Treatment latihan menggunakan bangku simulasi kayak labil
X2 : Treatment latihan menggunakan bangku simulasi kayak stabil
03 : Tes akhir keterampilan mendayung
38
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
04 : Tes akhir keterampilan mendayung
Adapun langkah-langkah pengambilan data yang penulis lakukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan populasi
2. Memilih dan menetapkan sampel
3. Melakukan tes awal
4. Membagi kelompok, kelompok treatment media bangku simulasi labil
dan kelompok treatment media bangku simulasi stabil
5. Melaksanakan latihan
6. Melakukan tes akhir
7. Mengolah data
8. Memberikan data yang diperoleh pada kedua kelompok tersebut
9. Melakukan pengujian hipotesis
10. Mengambil kesimpulan
Dalam memudahkan proses penelitian ini, selanjutnya penulis menyusun
langkah-langkah penelitian sebagai pengembangan dari desain penelitian yang
telah penulis buat. Adapun langkah-langkah penelitian tersebut dapat penulis
gambarkan pada halaman 39 :
39
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah-langkah pengambilan data yang penulis tempuh adalah :
Gambar 3.2
Langkah-langkah Pengambilan Data
Populasi
Sampel
Tes Awal
Tes Akhir
Treatment
Pengolahan data
Analisis Data
Kesimpulan
Latihan media
bangku simulasi
stabil
Latihan media
bangku simulasi
labil
40
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh data,
menganalisis, dan menyimpulkan hasil penelitian melalui cara-cara yang sesuai
dengan prosedur penelitian. Dalam hal ini Arikunto (2006:160) menjelaskan
bahwa : “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya”.
Ada beberapa jenis metode penelitian yang sering digunakan peneliti untuk
memecahkan suatu permasalahan antara lain metode deskriptif, historis, dan
eksperimen. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode eksperimen. Karena dalam penelitian ini mencari hubungan sebab-akibat
dari latihan menggunakan bangku simulasi kayak terhadap keterampilan
mendayung kayak. Dengan cara mengadakan percobaan terhadap variabel-
variabel yang diselidiki untuk mendapatkan hasil. Hal ini dijelaskan Lutan,
Berliana dan Sunaryadi (2007:146) bahwa : “Eksperimen adalah jenis penelitian
yang langsung berusaha untuk mempengaruhi variable utama, dan jenis penelitian
yang benar-benar dapat menguji hipotesis hubungan sebab akibat”.
Penelitian eksperimen ini berasal dari masalah yang ada dilapangan antara
sebab dan akibat yang saling mempengaruhi. Sedangkan Arikunto (2006:3)
berpendapat bahwa: “Eksperimen suatu cara untuk mencari sebab akibat
(hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti
dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor yang
mengganggu”.
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa eksperimen
merupakan suatu cara dalam penelitian dengan mengadakan kegiatan percobaan
untuk menyelidiki suatu hubungan antara variabel-variabel untuk mendapatkan
hasil.
Adapun variabel-variabel yang menjadi pokok dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas:
a. media bangku simulasi labil
42
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. media bangku simulasi stabil
2. Variabel terikat keterampilan mendayung kayak.
E. Defenisi Operasional
1. Pengaruh adalah daya yang ditimbulkan oleh sesuatu terhadap sesuatu
yang lain. Dalam hal ini adalah daya yang ditimbulkan oleh latihan
menggunakan media bangku simulasi kayak labil dan latihan
menggunakan media bangku simulasi kayak stabil terhadap keterampilan
mendayung kaya
2. Menurut Gordon (1994 : 55) pengertian keterampilan adalah “kemampuan
untuk mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan cermat. Pengertian ini
biasanya cenderung pada aktivitas psikomotor”.
3. Kayak adalah nomor pertandingan yang termasuk dalam cabang olahraga
dayung.
4. Bangku simulasi kayak stabil adalah alat bantu dalam pelatihan
keterampilan mendayung kayak berupa bangku yang stabil yang
memungkinkan atlet dapat duduk dengan nyaman berlatih keterampilan
mendayung kayak.
5. Bangku simulasi kayak labil berupa alat bantu yang dibuat menyerupai
perahu dengan bagian bawahnya berbentuk setengah lingkaran yang
menyebabkan bangku simulasi dapat memberikan situasi labil kearah kiri
dan kanan seperti menaiki perahu ketika pendayung menggunakannya.
Bentuk setengah lingkaran dari bangku simulasi kayak labil ini
memberikan daya labi yang membuat pendayung berlatih meningkatkan
keterampilan kesimbangan seperti halnya ketika pendayung
mempertahankan keseimbangan di atas perahu.
6. Pendayung pemula adalah seseorang yang belum terampil mendayung.
43
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan suatu alat yang digunakan untuk penelitian. Hal ini
diperjelas Arikunto (2006:149) bahwa : “Instrumen adalah alat pada waktu
penelitian menggunakan sesuatu metode”. Ada banyak instrumen yang digunakan
dalam suatu penelitian, dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen
dengan metode tes. “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. (Arikunto,
2006:150). Tes digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur kemapuan seseorang
baik itu kemampuan kognitif, kemampuan afektif dan kemampuan psikomotor.
Hal tersebut sesuai dengan ( Allen dan Yen, 1979: 1) mengemukakan bahwa “Tes
adalah alat untuk memperoleh data tentang perilaku individu”.
Guna untuk tercapainya keberhasilan dalam penelitian maka diperlukan alat
ukur untuk mendapatkan data. Nurhasan dan Cholil (2007:5) mengemukakan
bahwa : “Pengukuran adalah proses pengumpulan data/informasi dari suatu obyek
tertentu, dalam proses pengukuran diperlukan suatu alat ukur”.
Alat ukur yang digunakan penulis untuk mengukur keterampilan
mendayung yaitu perahu kayak racing dan dayungan. Kayak racing merupakan
salah satu perahu yang dipertandingkan di berbagai event nasional maupun
internasional dengan ciri memiliki bentuk yang ramping dengan bagian depan
dan belakang perahu tertutup sehingga hanya menyisakan lubang seukuran badan
pendayung. Sedangkan dayung merupakan alat pengayuh yang digunakan untuk
mengayuh perahu agar dapat melaju. Dayungan kayak memiliki dua daun dayung
disetiap sisinya, yaitu sisi kanan dan sisi kiri. Adapun instrumen dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan data diperoleh dari :
a. Tes keterampilan mendayung sebagai tes awal
b. Tes keterampilan mendayung sebagai tes akhir
2. Alat dan Perlengkapan
44
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Perahu kayak racing
b. Dayung
c. Perlengkapan alat tulis
d. Format penilaian
e. Testi dan tester
f. Danau/kolam
g. Pluit
3. Prosedur Pelaksanaan Tes
a. Prosedur umum
1) Sebelum melaksanakan tes, testi dikumpulkan untuk diberikan
arahan dan penjelasan mengenai peraturan dalam
melaksanakan tes
2) Pelaksanaan tes mengacu pada peraturan perlombaan dayung
sebenarnya
3) Testi melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum
melaksanakan tes
b. Pelaksanaan tes
1) Testi berada di kolam atau danau dengan menggunakan perahu
kayak racing.
2) Testi melakukan gerakan mendayung.
3) Setiap testi melakukan gerakan mendayung dengan jarak 100
meter dengan satu kali kesempatan.
4) Tester bersiap melihat dan menilai hasil keterampilan
mendayung testi.
4. Prosedur penilaian
Penilaian yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah penilaian
berskala (rating scale), karena dalam penelitian ini yang akan dinilai adalah
perilaku atau performance seseorang. Tipe penilaian ini dilakukan dalam
bentuk point yang tersebar secara continues atau dalam bentuk kategori yang
45
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dideskripsikan kerakteristiknya dalam setiap kategori(Nurhasan dan Cholil,
2007:357).
Penilaian dalam tes keterampilan mendayung ini dilakukan oleh tiga
juri. Pemilihan juri dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
a. Ahli dan berpengalaman dalam bidang dayung khususnya pada
nomor canoeing.
b. Memahami dan mengerti tentang analisis mekanika gerakan dalam
cabang olahraga dayung.
Keterampilan atau kemampuan yang dinilai dalam tes ini adalah
sebagai berikut:
a. Phase entry dalam gerakan mendayung
b. Phase pull dalam gerakan mendayung
c. Phase exit dalam gerakan mendayung
d. Phase recovery dalam gerakan mendayung
Berikut ini adalah format penilaian penulis adopsi dari Szanto Csaba
dalam buku Racing Canoeing 2 (2004) ICF(International Canoeing
Federation) akan dipakai oleh tim penilai dalam pelaksanaan tes
keterampilan mendayung. Tim penilai yang memberikan tes merupakan
orang ahli dalam bidang cabang olahraga dayung yang telah mengikuti
pelatihan dan memiliki sertifikat yaitu : Drs. Dede Rohmat N, M.pd,
Muhamad Suryadi M.Pd, Dian Kurniawan S.Pd. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 3.1 mengenai format penilaian.
Tabel 3.1
Format Penilaian Tes Keterampilan Mendayung
Keterampilan Deskripsi kemampuan Nilai
1 2 3 4 5
Seperempat daun dayung masuk ke dalam
air
Bagian tangan kiri berada pada sisi semi-
prone dan lengan kanan ditekukan sekitar
90º, sehingga genggaman tangan berada
46
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Phase entry
didepan sejajar dengan mata sudut dayung
berada pada sudut 45º-50º dengan
permukaan
Posisi badan condong ke depan sudut 65º
Ujung lengan yang ditekuk sejajar dengan
mata
Pandangan lurus ke depan
Lanjutan tabel 3.1 pada halaman 44
Format Penilaian Tes Keterampilan Mendayung
Keterampilan Deskripsi kemampuan Nilai
1 2 3 4 5
Phase pull
Dayung masuk sepenuhnya dalam air
Gerakan tarikan berasal dari putaran
pinggang
Sudut tangkai dayung meningkat dari
30°-40° menjadi tegak lurus 90°
Diikuti dengan pijakan kaki yang
sama dengan lengan yang sedang
menarik
Pandangan lurus kedepan
Phase exit
Dayung keluar dari permukaan air
Dayung keluar saat posisi dayung
sejajar dengan pinggul
Dayung diangkat dari permukaan air
dengan rotasi togok yang condong ke
arah sisi tarikan akhir daun dayung
kira-kira 60º
Siku tangan bawah ditekuk mengarah
ke samping
Daun dayung mengarah kesamping
tidak berada di bawah lengan.
Phase recovery
Daun dayung sepenuhnya berada
diluar air
Posisi dayung horizontal dengan satu
lengan lurus sejajar dengan mata
Lengan dorong ditekuk 90° di sisi
kepala
Badan condong kedepan sudut 65°
Gerak rotasi dari tangkai dayung harus
dilakukan setelah dayung tersebut
47
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sepenuhnya terbebas dari air
Data dari hasil tes merupakan data mentah yang harus di uji secara statistik.
Penghitungan dilakukan dengan cara penjumlahan poin dalam tiap phase dibagi
banyaknya poin dalam phase tersebut. Kemudian dari hasil tersebut nilai setiap
phasenya di jumlahkan untuk mendapatkan nilai dari satu jurinya. dan terakhir
nilai setiap juri di jumlahkan dan dibagi dengan banyaknya juri, sehingga
didapatkan rumus : nilai juri 1+nilai juri 2+nilai juri 3
3
Contoh cara penghitungan:
Nama Juri Phase entry Phase pull Phase exit Phase recovery jumlah
Andri 1 5+4+5:3 = 4,6 5+5+4+3:4 = 4,2 4+4+3:3 =3,6 5+4+4:3 = 4,3 16,7
2 4+2+4:3 = 3,3 5+5+4+5:4 = 4,7 5+5+4:3= 4,6 5+4+4:3 = 4,3 16,9
3 4+3+5:3 = 4 5+5+4+3:4 = 4,2 5+5+3:3= 4,3 5+4+4:3 = 4,3 16,8
16,8
Oleh karena itu, validitas suatu alat ukur harus sesuai dengan materi tes
yang diukur. Mengenai validitas suatu alat ukur Nurhasan dan Cholil (2007:35)
mengemukakan bahwa : “Tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang
hendak diukur”. Untuk itu alat ukur keterampilan mendayung harus diuji tingkat
validitas dan reliabilitasnya. Adapun cara yang penulis gunakan untuk mencari
validitas yaitu dengan cara teknik korelasi product momen dengan simpangan.
Sedangakan cara yang penulis gunakan untuk mencari reliabilitas yaitu dengan
cara test-retest.
48
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun data mentah dari hasil penilaian juri dikorelasikan dengan hasil
penilaian juri lainnya diperoleh validitas dari tiap juri dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2
validitas dari tiap juri
No Juri rxy
1 juri 1 0.87
2 juri 2 0.90
3 juri 3 0.87
Dari ketiga validitas juri pada tabel 3.2 di halaman 46 diambil nilai Validitas
yang paling tinggi dapat dilihat pada tabel 3.3
Tabel 3.3
Data Mentah Hasil Tes
No Hasil tes X Hasil tes Y
1 17.1 51.1
2 16.8 50.2
3 16.7 50.1
4 16.7 49.1
5 16.1 48
6 16.3 47.7
7 16.3 47.3
8 16.1 47.1
9 15.3 46.7
10 15.7 46.4
Keterangan dari tabel di atas adalah
49
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Hasil tes X adalah hasil tes keterampilan mendayung yang akan diukur
validitasnya.
2. Hasil tes Y adalah hasil jumlah skor gabungan dari 3 juri yang akan
menjadi patokan dalam pengukuran validitas.
Data mentah di atas terlebih dahulu di T-skor kan yang bertujuan untuk
menyetarakan skor yang berbeda satuan ukurannya menjadi skor baku atau
standar. Berdasarkan hasil T-skor dan hasil uji validitas dengan cara product
moment dengan simpangan maka diperoleh hasil pada tabel 3.4 halaman 48 :
50
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4
Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata dan Uji Validitas
X rxy
16,31 48,37 0,90
Tabel 3. menunjukkan bahwa rata-rata hasil tes keterampilan mendayung
adalah 16,31 dan rata-rata hasil jumlah dari 3 juri adalah 48,37. Sedangakan
koefisien korelasi dari kedua hasil tersebut adalah 0,90 yang merupakan
koefisiean derajat validitas tes keterampilan mendayung..
Untuk mencari reliabilitas tes ketereampilan mendayung penulis
menggunakan cara test-retest atau pengukuran ulang. Adapun data mentah dari
hasil tes untuk mengukur reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.5
Tabel 3.5
Data Mentah Hasil Tes
No Hasil tes X Hasil tes Y
1 17.1 16.7
2 16.8 16.7
3 16.7 16.3
4 16.7 16.1
5 16.1 16.3
6 16.3 15.7
7 16.3 15.7
8 16.1 15.9
9 15.3 15.1
10 15.7 15.5
51
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan dari tabel 3.5 pada halaman 48 adalah
1. Hasil tes X adalah hasil tes pertama pada keterampilan mendayung
2. Hasil tes Y adalah hasil tes ke dua atau ulangannya pada keterampilan
mendayung
Data mentah di atas terlebih dahulu di T-skor kan yang bertujuan untuk
menyetarakan skor yang berbeda satuan ukurannya menjadi skor baku atau
standar. Berdasarkan hasil T-skor dan hasil uji reliabilitas dengan cara test-retest
maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3.6
Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas
∑X ∑Y rxy
163,1 160 0,88
Tabel 3.6 menunjukkan bahwa jumlah hasil tes keterampilan mendayung
pertama adalah 163,1 dan jumlah tes ke dua adalah 160. Sedangakan koefisien
korelasi dari kedua hasil tersebut adalah 0,88 yang merupakan koefisiean derajat
reliabilitas tes keterampilan mendayung.
G. Proses Latihan
Agar mendapatkan hasil yang baik dalam penelitian ini maka perlu dibuat
program latihan guna menunjang keberhasilan tujuan latihan tersebut. Dalam
pelaksanaan penelitian ini, kelompok sampel diberikan dua bentuk latihan, yaitu
latihan menggunakan bangku simulasi kayak labil dan latihan menggunakan
bangku simulasi kayak stabil
Proses latihan atau treatment yang dilakukan dalam penelitian ini tiga kali
dalam seminggu yaitu pada hari senin, rabu, dan jumat selama 5 minggu atau 16
kali pertemuan. Sebagaimana dikatakan Wilmore dan Costill (1994:310)
mengenai proses latihan bahwa : “ … training frequency to 1 or 3 sessions per
week”. Maksud dari pernyataan di atas adalah frekuensi latihan 1 sampai 3 kali
dalam seminggu.
52
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mengembangkan keterampilan secara tepat dan efisien diperlukan
pengembangan kemampuan gerak melalui sikap. Waktu yang diperlukan untuk
meningkatkan keterampilan adalah satu bulan atau empat bulan . Hal itu sesuai
dengan pendapat Mahendra (2007:205) yang menyatakan bahwa: “hasil
perkembangan belajar yang terlihat dari keterampilan anak dapat dikumpulkan
dalam waktu yang cukup panjang, misalkan dalam satu bulan atau empat bulan”.
Berdasarkan pendapat di atas maka penulis dalam penelitian ini melakukan
latihan tiga kali seminggu selama satu bulan, yaitu :
1. Senin, pukul 15.30 – selesai di Gelangang Kolam Renang UPI
2. Rabu, pukul 15.30 – selesai di Gelangang Kolam Renang UPI
3. Jumat, pukul 15.30 – selesai di Gelangang Kolam Renang UPI
Pelaksanaan latihan adalah sebagai berikut :
1. Pendahuluan
Sebelum dimulai proses latihan, penulis memberikan penjelasan tentang
tujuan latihan latihan menggunakan bangku simulasi kayak labil dan latihan
menggunakan bangku simulasi kayak stabil, khususnya untuk meningkatkan
keterampilan.
2. Pemanasan
Sebelum pelaksanaan latihan inti, terlebih dahulu diberikan latihan
pemanasan agar pada saat melakukan latihan inti tidak terjadi cedera.
Sampel melakukan pemanasan dengan peregangan statis kemudian
dilanjutkan dengan melakukan peregangan dinamis. Pemanasan dilakukan
kurang lebih selama sepuluh menit.
3. Latihan inti
Pada latihan inti setiap testi melakukan keterampilan mendayung kayak
pada bangku simulasi kayak yaitu:
a. Latihan menggunakan bangku simulasi kayak labil yaitu :
1) Pendayung pemula duduk di atas bangku simulasi kayak labil
dengan lengan ditentangkan sambil menjaga keseimbangan.
53
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Pendayung pemula duduk di atas bangku simulasi kayak labil
dengan menggerakkan lengan ke samping, ke depan dan ke atas.
3) Pendayung pemula duduk di atas bangku simulasi kayak labil
dengan memegang dayungan didepan dan menggerakkan
pinggang ke samping kanan dan kiri.
4) Pendayung pemula duduk di atas bangku simulasi kayak labil
dengan memegang dayungan sambil melakukan phase teknik
mendayung dari mulai Phase entry, Phase pull, Phase exit, dan
Phase recovery secara countinue.
5) Gerakan yang dilakukan oleh pendayung pemula sambil di
koreksi sehingga pendayung dapat melakukan keterampilan
mendayung kayak dengan benar.
b. Latihan menggunakan bangku simulasi kayak stabil yaitu:
1) Pendayung pemula duduk di atas bangku simulasi kayak labil
dengan memegang dayungan sambil melakukan phase teknik
mendayung dari mulai Phase entry, Phase pull, Phase exit, dan
Phase recovery secara countinue.
2) Gerakan yang dilakukan oleh pendayung pemula sambil di
koreksi sehingga pendayung dapat melakukan keterampilan
mendayung kayak dengan benar.
4. Pendinginan
Setelah selesai melaksanakan latihan inti, sampel diinstruksikan untuk
melakukan pendinginan yaitu dengan melemaskan otot-otot dan melakukan
peregangan PNF. Pada pendinginan ini setiap testi melakukan dengan
gerakan pasif dengan bantuan testi lainnya secara bergantian.
54
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H. Prosedur Pengolahan Data
Sebelum pengolahan data terlebih dahulu penulis menentukan validitas dan
reabilitas alat ukur, alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes
keterampilan mendayung. Adapun cara mencari validitas dan reabilitas yang
penulis gunakan yaitu :
1. Mencari validitas dengan cara teknik korelasi product momen dengan
simpangan, dengan menggunakan rumus :
rxy = ∑XY
√(∑X2)(∑Y
2)
Arti dari unsur-unsur tersebut adalah :
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
X = perbedaan antara skor variabel X dengan nilai rata-rata dari
variabel X
Y = perbedaan antara skor variabel Y dengan nilai rata-rata dari
variabel Y
∑XY = jumlah dari hasil perkalian antara X dan Y
X2 = nilai X dikuadratkan
Y2 = nilai Y dikuadratkan
2. Mencari reliabilitas dengan cara test-retest, dengan menggunakan rumus :
rxy = N∑XY – (∑X)(∑Y)
√(N(∑X2) – (∑X)
2) (N(∑Y
2) – (∑Y)
2)
Arti dari unsur-unsur tersebut adalah :
rxy = korelasi antara varibel x dan y
X = skor varibael X
Y = skor varibel Y
∑X = jumlah skor variabel X
∑Y = jumlah skor variabel Y
55
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
∑XY = jumlah dari hasil perkalian antara X dan Y
∑X2
= jumlah dari kuadrat skor X
∑Y2
= jumlah dari kuadrat skor Y
N = jumlah subyek
Data yang terkumpul dari hasil pengukuran berdasarkan tes keterampilan
mendayung pada sampel penelitian, dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis statistik uji –t, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Mencari nilai rata-rata ( X ) dari setiap kelompok data dengan rumus:
X = n
X
Arti tanda-tanda rumus diatas adalah:
X = nilai rata - rata yang dicari
x = skor mentah
n = jumlah sampel
∑ = jumlah dari
2. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data dengan
menggunakan rumus
1
2
n
XXiS
Arti tanda-tanda rumus di atas adalah:
S = simpangan baku yang dicari
∑ = jumlah dari
X = nilai data mentah
X = nilai rata - rata yang dicari
n = jumlah sampel
3. Rumus yang digunakan adalah dengan uji kenormalan secara non
parametrik yang dikenal dengan uji liliefors. Untuk pengujian hipotesis
nol, ditempuh dengan prosedur sebagai berikut:
56
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Pengamatan X1, X2, ... ..., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ... ..., Zn
dengan menggunakan rumus :
S
XXiZi
(X dan S merupakan rata - rata dan simpangan baku setiap kelompok
butir tes).
b. Untuk tiap bilangan baku ini, menggunakan daftar distribusi normal
baku, kemudian dihitung peluang F (Zi) = P (Z < Zi).
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ..., Zn yang lebih kecil atau sama
dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Zi), maka
S (Zi) =n
ZiyangZnZBanyaknyaZ .,...,, 21
d. Hitung selisih F (Zi) - S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih
tersebut. Sebutlah harga terbesar ini (Lo).
f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan Lo
ini dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk uji
Liliefors, dengan taraf nyata α (penulis menggunakan α = 0,05).
Kriterianya adalah tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi
normal, Jika Lo yang diperoleh dari pengamatan melebihi L dari
daftar kritis uji Liliefors. Dalam hal lain hipotesis nol diterima.
(Sudjana, 2005:466 - 467).
4. Menguji homogenitas sampel dengan menggunakan rumus:
erkecilVasriansiT
rbesarVariansiTeF
Kriteria pengujian homogenitas adalah terima Ho jika, F (1- α)(n - 1) < F
< F1/2 α (n1-1, n2 -1) dan tolak jika , F > F1/2 α(V1,V2).
5. Uji Kesamaan Dua Rata-rata (Skor Berpasangan)
Rumus nSB
Bt
57
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kriteria: Penerimaan dan penolakan.
Terima Ho Jika thit < t1- ½ 0,05
Tolak Ho Jika t hit t1 - ½ 0,05
58
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Batas penerimaan dan penolakan hipotesis :
t < t1- ½ α
1- ½ 0,05
0,975
dk : = n1-1
= 5-1 = 4
6. Uji Signifikansi Perbedaan Dua Rata-rata (Dua Pihak)
Pasangan hipotesis
Ho : µ1 = µ 2
H1 : µ1 ≠ µ 2
Pendekatan statistika
t = X1 – X2
S√ 1/ n1 + 1 / n2
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis
Terima Hipotesis (H0) jika –t (1-½ ) < t < (1-½ )
Dalam hal lain hipotesis (H0) ditolak
Batas kritis penerimaan dan penolakan Hipotesis (H) nya :
Untuk = 0,05 dan dk = n1 + n2 – 2
Top Related