BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian merupakan serangkaian kegiatan pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data yang dilakukan secara sistematis untuk menjawab masalah penelitian.
Metode penelitian berhubungan dengan cara-cara yang dilakukan dalam
melaksanakan suatu penelitian. Metode yang digunakan dalam suatu penelitian perlu
ditentukan untuk menjawab masalah penelitian, untuk itu hendaknya metode
penelitian dipilih dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang diteliti dengan
masalah penelitian.
Bab metodologi penelitian ini menyajikan tentang jenis dan metode
penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan
prosedur analisis data dan metode verifikasi data.
1.1. Jenis dan Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dalam bidang profesional dimana penulis
fokus pada situasi dan kondisi kehidupan yang berperan dalam ketenaga kerjaan di
Amazon Adventure Campdalam penelitian ini kehidupan pihak-pihak yang berperan
dalam Toko Amazone Cabang Ambarawa. Tingkat eksplanasi dari penelitian ini
sampai pada level deskripsi. Jadi penelitian ini akan mendeskripsikan fenomena-
fenomena yang ada di objek penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kualitatif, yang memiliki karakteristik alami (natural setting) sebagai sumber data
lansung, deskriptif, proses lebih dipentingkan dari pada hasil, analisis dalam
penelitian kualitatif cenderung dilakukan secara analisa induktif dan makna
merupakan hal yang esensial. Penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai :
“Tradisi tertentu dari ilmu pengetahuan sosial secara
fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dan
kawasannya sendiri dan berhubungan dan orang-orang
tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya.”1
Berkaitan dengan jenis penelitian tersebut, penelitian ini juga menggunakan
metode penelitian kualitatif. Definisi tentang metode kualitatif dikemukakan oleh
Bogdan dan Taylor yang menyatakan bahwa :
“Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.”2
Penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri-ciri yang membedakannya dengan
penelitian jenis lainnya. Ciri-ciri penelitian kualitatif dibagi dalam sebelas
karakteristik yaitu mempunyai latar yang bersifat alamiah, manusia sebagai alat atau
instrumen, menggunakan metode kualitatif, analisis data dilakukan secara induktif,
menggunakan teori-teori dari dasar, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses
daripada hasil, adanya batas-batas pengamatan yang ditentukan oleh fokus penelitian,
adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, mempunyai desain yang bersifat
sementara dan hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama.
1 Lexy J. Moleong, 2000, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, hal.
3 2 Lexy J. Moleong, 2010, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya,Bandung, hal.
4
1.2. Objek Penelitian
Kota Ambarawa merupakan salah satu kota kecamatan yang palingpopuler di
kabupaten Semarang. Ambarawa terletak di jalur utama jalanSemarang-Yogyakarta,
tepatnya di pertengahan antara Semarang-Magelang.
Kota kecamatan ini lebih ramai dibandingkan kota kecamatan laindi kabupaten
Semarang, bahkan lebih ramai dibandingkan dengan kotaKabupaten Semarang yang
berlokasi diUngaran. Kota Ambarawa dikelilingi oleh empat kota kecamatan di
sekitarnya, yaitu Bawen, Banyubiru,Jambu dan Sumowono. Keempatnya memiliki
titik temu yang perpusat diAmbarawa.Secara administrasi, Kecamatan Ambarawa
terdiri dari 16 desa/kelurahan yaitu Ngampin, Pojoksari, Bejalen, Tambakboyo,
Kupang,Lodoyong, Kranggan, Panjang, Pasekan, Baran, Milir, Jetis,
Duren,Bandungan, Kenteng, dan Candi. Sekian dari 16 desa/kelurahan tersebut
yangtermasuk kategori urban adalah Kupang, Lodoyong, Kranggan dan
Panjangsebagai pusat kota Ambarawa.
Tabel 1.5
Jumlah Penduduk di Kecamatan Ambarawa Tahun 2003
Laki – laki 41.161
Perempuan 42.329
Total 83.400 jiwa Sumber internet (Badan Pusat Statistik Kecamatan Ambarawa)
Table 1.6
Jumlah Penduduk Kecamatan Ambarawa Menurut Data Statistik per-km
Desa Kupang 6.492
Desa Lodoyong 5.572
Desa Kranggan 11.500
Desa Panjang 4.136
Rata – rata per-km 1000 Sumber internet (Badan Pusat Statistik Kecamatan Ambarawa)
Di kecamatan Ambarawa terdapat beberapa pusat kegiatan ekonomi, yaitu
pasar-pusat bisinis, pasar, pariwisata, pertanian dan perkebunan.Pasar dan pusat
bisnis ini berlokasi di pusat kota Ambarawa. Lokasi inilahcenter of trade and bisnis
of Ambarawa. Di lokasi ini terdapat pasarpermanen, dikelilingi oleh pasar tradisional,
dan di sepanjang jalan sekitarI km persegi merupakan pusat pertokoan. Di lokasi ini
juga terdapatinfrastuktur bisnis seperti perbankan, terminal, hotel, sehingga
memudahkan para pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan ekonomi.Pusat
kegiatan ekonomi lain yang dominan di masyarakat Ambarawaadalah pertanian. Di
sinilah sebagian masyarakat menghabiskan waktunyauntuk kegiatan ekonomi.
Pertama, lahan sayuran. Masyarakat banyak yang mengolah lahan pertanian sayur
ini. Mereka mengolah tanah seakantanpa mengenal musim. Jenis sayur yang ditanam
antara lain kol, wortel,buncis, sawi, jipan, sledri, luncang, dan jenis sayuran lain yang
biasahidup di daerah dingin. Di lahan ini juga menghasilkan pendapatan jikapara
petani itu menanam bunga. Kedua, lahan padi. Masyarakat yang tinggal dekat dengan
lahanpertanian yang cukup air, mereka menanam padi. Umumnya 2-3 kalisetahun
memanen. Jika mereka memilih 2 kali, maka biasanya merekamenanami dengan
tanaman sela seperti jagung, lombok, atau tanamanyang lain. Sebab kalau tertus
menerus ditanami padi, hasilnya kurangbagus. Jagung di Ambarawa juga sangat khas,
karena rasanya manis alami.Ketiga, lahan perkebunan. Kebun di Ambarawa juga
menjadi lahanproduktif untuk tanaman buah-buahan seperti klengkeng, apokat,
pisang,dan tanaman yang lain. Demikian juga kebun menjadi lahan produktif untuk
tanaman keras, seperti kayu sengon yang sudah lama dikenalmemiliki nilai ekonomi
dan ada banyak jenis mata pencaharian bagi masyarakat Ambarawa.
Table 1.7
Jumlah Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Ambarawa Secara Statistik
Petani 12.454
Buruh Tani 8.267
Pengusaha 1.299
Buruh Bangunan 4.170
Buruh Industri 4.454
Pedagang 2.538
Transportasi 2.300
PNS 4.406
ABRI / Polri 1.875.11 Sumber internet (Badan Pusat Statistik Kecamatan Ambarawa)
Data tersebut terbaca bahwasebagian besar penduduk itu memiliki kegiatan
sektor pertanian sebanyak20.721 orang. Namun penduduk di Ambarawa masih bisa
dikatakan „hebat‟karena petani yang memiliki lahan sendiri lebih banyak
dibandingkandengan buruh tani yang tidak memiliki tanah sendiri. Selain itu masih
juga terdapat masalah pengangguran dan berimplikasi pada meningkatnya jumlah
pekerja sektor informal, masalah pendidikan dan komposisi, sistem pengupahan,
praktek outsourcing dan kontrak, masalah sistem pengawasan tenaga kerja, dan
masalah jaminan sosial tenaga kerja.
1.3. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Mengingat bahwa penelitian ini penelitian Kualitatif – Studi Kasus, data yang
digunakan dalam penelitian ini juga merupakan data kualitatif, meski demikian dalam
penelitian ini juga terdapat data kuantitatif sebagai data pendukung. Supaya data
dapat tervalidasi dengan trianggulasi, sumber data dalam penelitian ini akan dicari
dari Toko Amazone Adventure Canp Cabang Ambarawa Kabupaten Semarang.
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan peneliti adalah wawancara, observasi
dan dokumentasi. Masing-masing teknik ini akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Wawancara
Kegiatan ini peneliti melakukan wawancara dengan menggunakan instrumen
penelitian yang telah disiapkan kepada subyek penelitian. Maksud mengadakan
wawancara, seperti yang ditegaskan Lincoln dan Guba, antara lain:
“Mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi,
perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan;
merekontruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang
dialami masa lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai
yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang;
memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang
diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia
(triangulasi); dan memverifikasi, mengubah dan memperluas
konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan
anggota”.3
Wawancara digunakan untuk menggali data secara mendalam tentang
peneratan kontak kerja terhadap kinerja dan kesejahteraan menurut responden
Pihak yang diwawancara guna penggalian data ini antara lain:
1. Pimpinan Cabang (pincab) took amazone cabang ambarawa
2. Staff Logistik Cabang Ambarawa
3. Staff Keuangan Cabang Ambarawa
4. Karyawan Pembantu
3Lincoln dan Guba dalam Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal: 186.
5. Karyawan yang sudah mengundurkan diri
Peneliti menggunakan pedoman umum wawancara sebagai kerangka
konseptual untuk mengangkat permasalahan penelitian. Kerangka tersebut disusun
sebelum wawancara dilakukan, dengan mempertimbangkan beberapa keseluruhan
aspek yang diduga akan diperoleh dari responden. Namun demikian pertanyaan-
pertanyaan peneliti tersebut tidak menutup kemungkinan berkembang di lapangan,
disesuaikan dengan keadaan responden. Urutan pertanyaan yang tidak
dilaksanankan pada saat itu, dapat ditanyakan pada kesempatan lain secara
mendalam. Jadi, walaupun data daftar wawancara dalam pelaksanaannya tidak
harus terikat ketat pada pedoman wawancara.
2. Observasi
Dalam penelitian kualitatif pengamatan/observasi dimanfaatkan sebesar-
besarnya seperti yang dikemukakan oleh Guba dan Lincoln:
“pertama, teknik pengamatan ini didasarkan atas
pengalaman secara langsung; kedua, teknik pengamatan juga
memungkinkan melihat dan mengamati sendiri kemudian
mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada
keadaan sebenarnya; ketiga, pengamatan memungkinkan
peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan
pengetahuan proposisional maupun pengetahuan yang langsung
diperoleh dari data; keempat, sering terjadi ada keraguan pada
peneliti jangan-jangan pada data yang dijaringnya ada yang
keliru atau bias; kelima, teknik pengamatan memeungkinkan
peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit; keenam,
dalam kasus-kasus tertentu dimana teknik komunikasi lainnya
tidak dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang
sangat bermanfaat.”4
4 Guba dan Lincoln dalam Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal: 174.
Nasution menyatakan bahwa “observasi adalah dasar semua ilmu
pengetahuan”.5 Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu
fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.
Menurut Patton, dinyatakan bahwa manfaat observasi adalah sebagai
berikut:
“
1. Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu
memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan
dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh
2. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung,
sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan
induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan
sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan
melakukan penemuan atau discovery
3. Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau
tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam
lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak
akan terungkap dalam wawancara.
4. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang
sedianya tidak akan terungkapkan oleh responden dalam
wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat
merugikan nama lembaga.
5. Dengan observasi peneliti dapat menemukan hal-hal yang diluar
persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang
lebih komprehensif.
6. Melalui pengamatan di lapangan, peneliti tidak hanya
mengumpulkan daya yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan-
kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi sosial yang diteliti.”6
5 Nasution dalam Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:
Alfabeta. Hal: 64. 6 Patton dalam Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya. Hal: 67.
Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat keadaan atau
situasi nyata dari kasus yang diamati, artinya peneliti melakukan
pengamatan langsung di Toko Amazone Camp Cabang Ambarawa
Kabupaten Semarang untuk mengetahui bagaimana para karyawan
melaksanakan tugasnya masing – masing.
Observasi yang digunakan oleh peneliti adalah observasi terus terang
atau tersamar. Peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan
terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian.
Jadi, mereka yang diteliti mengetahui dari sejak awal sampai akhir tentang
aktivitas peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang
atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data
yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan. Kemungkinan kalau
dilakukan terus terang, maka peneliti tidak akan diijinkan untuk melakukan
observasi.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dimaksudkan untuk mempelajari dokumen yang ada.
Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena
dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji,
menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Menurut Guba dan Licoln alasan
menggunakan dokumen dan record adalah:
“
1. Dokumen dan record digunakan karena merupakan sumber yang
stabil, kaya, dan mendorong
2. Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian
3. Keduanya berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif
karena sifatnya yang alami, sesuai dengan konteks, lahir dan
berada dalam konteks
4. Record relatif murah dan tidak sukar diperoleh, tetapi dokumen
harus dicari dan ditemukan
5. Keduanya tidak reaktif sehingga sukar ditemukan dengan teknik
kajian isi
6. Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih
memperluas tubuh pengetahuan terhadan sesuatu yang
diselidiki”.7
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
”Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang”.
4. Trianggulasi
Data yang diperoleh dari hasil wawancara semi terstruktur dan
dokumentasi dapat digabungkan untuk memperjelas fenomena – fenomena
yang ada dalam objek penelitian, sehingga penelitian ini menggunakan teknik
trianggulasi dalam menjamin kepastian data yang diperoleh
„Dalam teknik pengumpulan data, trianggulasi diartikan sebagai
teknik pengumpilan data yang bersifat menggabungkan dari
berbagai teknik pengumpulan data dengan trianggulasi, maka
sebenatnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji
kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai
teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data .”8
7Guba dan Lincoln dalam Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal: 217. 8 Sugiyono, op.cit, hal 330.
1.4. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen adalah
“Upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan
memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain”.9
Analisis dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki
lapangan, selama dilapangan dan setelah selesai di lapangan. Informasi yang
terkumpul meliputi catatan lapangan, komentar subyek penelitian, gambar,
laporan, foto, dan lain-lain. Data yang terkumpul demikian banyak dan
kompleks serta masih campur aduk, maka peneliti memilih yang relevan serta
layak untuk disajikan. Proses itu harus terfokus dan mengarah pada pemecahan
masalah, penemuan, pemaknaan, atau untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Unit Analisis Unit Pengamatan
Staff Keuangan 1 Staff Keuangan
Staff Logistik 1 Staff Keuangan
Pimpinan Cabang 1 Staff Keuangan
Karyawan Umum 1 Staff Keuangan
Karyawan yang mengundurkan Diri 1 Staff Keuangan
Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan teknik Miles dan Huberman.
Miles dan Huberman mengatakan:
9Bogdan dan Biklen dalam Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal: 248.
“Dalam analisis ini terdapat tiga hal utama, yaitu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi sebagai sesuatu
yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah
pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar, untuk membangun
wawasan umum yang disebut “analisis”.10
Aktivitas dalam analisis data meliputi data reduction, data display, dan
conclusion drawing/verification. Setelah peneliti melakukan pengumpulan data, maka
peneliti perlu melakukan anticipatory sebelum melakukan reduksi data. Setelah data
direduksi, langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Penyajian akan disajikan
oleh peneliti dalam bentuk uraian singkat. Langkah terakhir dalam teknik ini adalah
penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Gambar 3.2. Komponen dalam Analisis Data (Interactive Model)
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti sehubungan dengan gambar tersebut
di atas dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data (Data Collection)
Data yang akan dikoleksi meliputi beberapa data, yaitu data mengenai
penerapan Kontrak Kerja, Kinerja Karyawan dan Kesejahteraan Karyawan. Data-
10
Matthew B. Miles and A. Michael Huberman. 1984. Qualitative Data Analysis.
(diterjemahkan Tjejep Rohendi Rohidi). UI Press. Hal: 19.
Data Collection
Data Reduction
Data Display
Conclusions
data tersebut akan diperoleh melalui wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan
sumber data diperoleh dari Pimpinan Cabang Toko Amazone, Staff Logistik< staff
Keuangan dan karyawan yang telah mengundurkan diri.
2. Reduksi Data ( Data Reduction)
Data reduction dilakukan dalam rangka menyeleksi data-data yang telah
terkumpul. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data
melalui reduksi data. “Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya”.11
Terkait dengan reduksi data, setiap peneliti akan dipandu dengan tujuan yang
akan dicapai. Dengan demikian mereduksi data dilakukan untuk membuang data-
data yang tidak berhubungan dengan tujuan-tujuan penelitian tersebut. Data yang
akan direduksi dalam penelitian ini misalnya hasil-hasil wawancara yang tidak
berhubungan dengan konteks tujuan penelitian. Sebagai contoh adalah wawancara
dengan karyawan Toko Amazone yang telah mengundurkan diri. Seperti misalnya
dalam pembukaan wawancara biasanya dilakukan melalui pendekatan persuasif
oleh peneliti terhadap responden. Dengan adanya pendekatan ini, diharapkan
responden mau memberikan keterangan atau data sebenarnya dan selengkapnya
yang dibutuhkan peneliti. Hasil wawancara yang tidak berhubungan dengan
penelitian ( seperti contoh tersebut di atas) akan di reduksi atau dibuang
3. Menyajikan Data ( Data Display )
11
Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kulitatif. Bandung: Alfabeta. Hal: 92.
Selanjutnya setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data. Penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.12
Miles dan Huberman menyatakan: “ the most frequent form of display data for
qualitative research data in the past has been narrative tex”. Yang paling sering
digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks yang
bersifat naratif.
Mendisplay data memudahkan memahami apa yang terjadi, merencanakan
kerja selanjutya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. “Mendisplay
data selain dengan teks naratif, juga dapat berupa grafik, matrik, network
(jejaring kerja) dan chart”.13
Peneliti akan menyajikan data dengan bentuk teks naratif dan grafik.
Penyajian dalam bentuk grafik akan digunakan untuk menyajikan data-data
berikut:
a. Data mengenai jumlah pelamar
b. Data mengenai hasil seleksi para pelamar
c. Data mengenai penerimaan dan penempatan karyawan
d. Data mengenai karyawan yang mengundurkan diri.
Penyajian dalam bentuk naratif digunakan untuk menjelaskan semua data
yang telah di kumpulkan dan di reduksi sehingga pembaca penelitian ini dapat
12
Ibid. Hal: 95. 13
Ibid. Hal: 95.
memahami isi penelitian dengan lebih jelas, penyajian data merupakan tahapan
untuk memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan
selanjutnya, untuk dianalisis dan diambil tindakan yang dianggap perlu.
4. Penarikan Kesimpulan (Conclusion)
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan
penarikan kesimpulan, ini dilakukan sebagai upaya mencari berbagai hal yang
berhubungan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan
akan berubah bila ada bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada
tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredible.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan
masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah
dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan
akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan.
“Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru
yang sebelumnya belum pernah ada”.14
Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap
sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau
interaktif, hipotesis atau teori.
14
Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Hal: 99.
4.5. Metode Verifikasi Data
Verifikasi data adalah pemeriksaan kembali terhadap kebenaran data – data
yang sudah terkumpul. Adapun langkah – langkah yang ditempuh dalam
melaksanakan verifikasi data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan ketekunan dalam mengumpulkan data. Ketekunan ini
penting karena semakin banyak dan berkualitas data yang diperoleh, maka
jawaban dari masalah penelitian akan semakin baik pula.
2. Mengidentifikasi data dan mengelompokkan data yang telah diperoleh.
3. Menyusun data secara sistematis dan membentuk pola hubungan antar
data dengan pemikiran induktif dan deduktif. Pola adalah pernyataan yang
merupakan perluasan dari definisi. Pola dalam penelitian ini juga
merupakan hasil analisis data data yang telah dikumpulkan.
Top Related