30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Pendekatan dan Penelitian
Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis pendekatan
kuantitatif, dengan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian eksplanasi, yaitu menjelaskan hubungan antara satu variable dengan
variable lainnya. Dalam penelitian ini antara tayangan reportase investigasi
terhadap perubahan perilaku masyarakat, dimana perubahan perilaku itu
mencakup tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif dan konatif.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Desa Delik, Kec.Tuntang, Kab.Semarang.
Secara metodelogis, peneliti tidak mengetahui jumlah populasi yang melihat
tayangan ini secara pasti, karena tayangan ini sifatnya nasional, sehingga
peneliti mengambil salah satu contoh kasus di Desa Delik, dan nantinya
penelitian ini hanya berlaku di Desa Delik. Secara praktis, masyarakat Desa
Delik suka melihat tayangan Reportase Investigasi (dari hasil wawancara
dengan beberapa masyarakat desa Delik).
Kenapa Ibu-Ibu PKK desa Delik
Dalam penelitian ini, responden yang dipilih adalah ibu-ibu. Ibu-ibu sering
menjadi target dari para oknum penipuan, karena ibu-ibu sering tergiur
dengan harga murah dengan tampilan yang menarik. Ibu-ibu yang tinggal di
pedesaan merupakan orang yang lebih banyak bekerja dalam sektor domestik
dimana banyak waktunya dihabiskan dirumah dari pada bapak-bapak,
sehingga peluang untuk menonton tayangan ini lebih besar. Selain itu, ibu-ibu
adalah orang yang mengatur kegiatan ekonomi dan membelanjakan uang
dalam sebuah rumah tangga.
31
3.3 Unit Analisa dan Unit Pengamatan
Sebelum pengumpulan data dilakukan, terlebih dahulu perlu ditetapkan unit
analisa dan unit pengamatan. Unit analisa adalah tentang siapa dan apa
kesimpulan penelitian akan dibuat. Unit pengamatan adalah tentang siapa dan
apa data atau informasi dikumpulkan. Hal ini dibutuhkan untuk menetapkan
sumber informasi (pengamatan) yang berfungsi mewakili populasinya
(analisis).
Dengan demikian yang menjadi unit analisa dalam penelitian ini adalah
perubahan perilaku yang terjadi dalam masyarakat setelah melihat tayangan
reportase investigasi. Sedangkan yang menjadi unit pengamatan adalah ibu-
ibu PKK Desa Delik, Tuntang yang pernah melihat tayangan reportase
investigasi.
3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karaktersitik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2011:90). Populasi yang diambil adalah ibu-ibu yang tergabung dalam
lembaga PKK desa Delik yang masih aktif. Populasi ibu-ibu PKK desa
Delik aktif sebanyak 900 orang. Karena populasinya terlalu besar, maka
yang diteliti hanya sebagian dari poluasi tersebut atau yang disebut dengan
sampel.
3.4.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2011:91). Penentuan jumlah sample untuk
mendapatkan responden adalah dengan menggunakan Nomogram Herry
King dengan menggunakan tingkat kesalahan 6% sehingga diperoleh hasil
162 orang. Teknik yang digunakan peneliti untuk mengambil sampel
adalah teknik purposive. Sampling purposive adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini, sampel yang
32
dipilih adalah orang yang pernah melihat tayangan reportase investigasi
yaitu 162 orang.
3.5 Sumber Data
Untuk mencapai tujuan penelitian dalam penulisan ini, maka dibutuhkan data
yang diperoleh yaitu:
1.5.1 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka maupun jurnal-jurnal
yang sudah ada dengan penelitian terkait maupun data yang sudah
diolah oleh orang lain, buku maupun literatur yang tersedia dan
mendukung penelitian ini.
1.5.2 Data Primer
Diperoleh melalui pembagian kuisioner yang dibagikan kepada
responden yaitu ibu-ibu PKK desa Delik.
1.6 Teknik Pengumpulan Data
Untuk menjawab persoalan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya
maka tekhnik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuisioner.
Kuisioner adalah tekhnik pengumpulan data primer dengan cara mengajukan
pertanyaan secara tertulis dan menerima jawaban secara tertulis pula. Dengan
demikian maka peneliti terlebih dahulu menyusun kuisioner, dengan
pertanyaan – pertanyan yang terkait dengan persoalan penelitian yang
kemudian diberikan kepada responden.
3.7 Identifikasi Variable dan Indikator Variabel Penelitian
3.7.1 Identifikasi Variabel
Pada dasarnya, variable penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2011: 38). Variable penelitian terdiri dari :
33
1. Variable bebas. Atau sering disebut dengan variable independen. Variable
bebas adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variable dependen atau terikat (Sugiyono,
2011: 39). Dalam hal ini variable bebas adalah Tayangan Reportase
Investigasi.
2. Variable terikat. Atau disebut juga variable dependen. Variable terikat
adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variable bebas (Sugiyono, 2011:40). Variable terikat dalam penelitian ini
adalah perubahan perilaku masyarakat.
3.7.2 Indikator Variabel Penelitian
Berdasarkan kedua variable diatas, asumsi yang melandasi hubungan kedua
variable tersebut adalah dapat diketahui ada pengaruh atau tidak dengan
tayangan reportase investigasi terhadap perubahan perilaku.
3.7.2.1 Indikator variable bebas X : tayangan reportase investigasi
1. Penggunaan indikator dalam tayangan reportase investigasi ini diperoleh
dari beberapa jurnal yang sudah ada, yaitu dari Universitas Kristen Petra
Surabaya, yang diambil dari penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyadewi
19951 “yang disebutkan bahwa dampak televisi berbanding lurus dengan
jumlah waktu dan terpaan media yang diterima pemirsa, semakin banyak
orang menonton televisi, semakin besar pengaruh yang diperoleh pemirsa
lewat televisi. Artinya apabila penggunaan media televisi (menonton)
lebih besar, maka pengaruh dari penggunaan media televisi juga akan
semakin besar dan kelihatan pada para pemirsanya. Penggunaan media
yang dimaksud adalah frekuensi, durasi dan atensi yang diberikan
penonton terhadap liputan investigasi yang ada”.
2. Jurnal yang ditulis oleh Meyti Karmira Maha (03090453) 2007, Tayangan
Kriminal Reportase Investigasi terhadap tingkat Kewaspadaan
1.http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual=high&fname=/jiun
kpe/s1/ikom/2008/jiunkpe-ns-s1-2008-51402143-8717-bakso_tikus-chapter3.pdf
http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual=high&fname=/jiunkpe/s1/ikom/2008/jiunkpe-ns-s1-2008-51402143-8717-bakso_tikus-chapter3.pdfhttp://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual=high&fname=/jiunkpe/s1/ikom/2008/jiunkpe-ns-s1-2008-51402143-8717-bakso_tikus-chapter3.pdf
34
masyarakat ( Studi Korelasi antara Tayangan Kriminal reportase
Investigasi Di Trans TV terhadap Tingkat kewaspadaan Masyarakat di
Perumnas Mandala kelurahan Kenangan Baru Medan, Universitas
Sumatera Utara2, menggunakan indikator variable X dalam skripsinya,
yaitu antara lain :
1. Frekuensi Menonton adalah seberapa sering responden menonton
tayangan reportase investigasi.
2. Frekuensi tayangan adalah seberapa sering suatau acara di
tayangkan.
3. Kemasan acara adalah serangkaian acara yang ada di buat
sedemikian rupa sehingga menciptakan suatau tayangan yang baik
dan enak dilihat.
4. Isi pesan adalah sesuatu yang termuat dalam tayangan.
5. Nilai berita adalah kualitas dari berita yang ditayangkan. Dalam
penelitian ini nilai berita adalah kualitas dari infromasi berita yang
diberikan yaitu penting dan menarik.
Jadi, indikator untuk tayangan reportase investigasi yang digunakan oleh
peneliti yaitu:
1. Frekuensi Menonton
2. Durasi
3. Atensi
4. Frekuensi tayangan
5. Kemasan acara
6. Isi pesan
7. Nilai berita.
2http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CDgQ
FjAB&url=http%3A%2F%2Frepository.usu.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F29793%2F6%
2FCover.pdf&ei=YRRAUcn7Bc3JrAfJxoCQAw&usg=AFQjCNGHX5UcFao9IBTUmi8dcK5r8B
Lh6A&bvm=bv.43287494,d.bmk
35
3.7.2.2 Indikator variable terikat Y : perubahan perilaku
Indikator perubahan perilaku meliputi :
Dalam Effendy, 2000: 319, efek komunikasi massa terdiri dari tiga yaitu:
1. Efek kognitif yaitu efek yang berkaitan dengan transmisi pengetahuan,
keterampilan, kepercayaan atau informasi.
Pengetahuan
Ketrampilan
Kepercayaan
2. Efek afektif yaitu efek ini mengarah pada perasaan setelah mengkonsumsi
media. Dalam kaitannya dengan penelitian ini yaitu setelah melihat
tayangan reportase investigasi. Efek ini berhubungan dengan emosi, sikap
atau nilai.
Perasaan
Emosi
Sikap
3. Efek konatif (behavioural), yiatu bersangkutan dengan niat, tekad, upaya
usaha yang merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati. Efek ini baru
muncul setelah efek kognitif dan afektif terjadi dalam diri khalayak.
Niat
Tekad
Upaya atau Usaha
3.7.2.3 Variable kontrol (karaktersitik responden)
Variable kontrol merupakan variabel yang dikendalikan atau konstan
sehingga pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen tidak
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variable kontrol dalam
penelitian ini adalah karakteristik responden. Variabel kontrol terdiri dari :
1. Umur responden
2. Pendidikan responden
3. Pekerjaan responden
4. Penghasilan responden
36
5. Jumlah tanggungan dalam keluarga
6. Status dalam keluarga ( istri / kepala keluarga )
3.8 Skala Pengukuran
Dalam penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan oleh peneliti adalah
dengan menggunakan skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi sesorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial (Sugiyono, 2011: 93). Untuk jawaban setiap pertanyaan skala
Likert mempunyai gradasi dari positif sampai negatif. Jadi, untuk mengukur
setiap konsep yang dipilih dapat digunakan salah satunya dengan cara
memberikan nilai atau score pada tiap kategori jawaban. Cara mengukurnya
dengan menghadapkan responden pada daftar pertanyaan yang harus dijawab
dengan sikap pertanyaan kesetujuan dan ketidak kesetujuan.
Penilaian skala Likert Nilai
Sangat setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Dalam kategorisasi diatas, jawaban atau pilihan netral pada kuisioner
dihilangkan dengan alasan adanya pilihan netral akan membuat respondent
cenderung memilih jawaban tersebut untuk cari aman, terutama bagi mereka
yang ragu-ragu akan jawabannya. Selain itu jawaban netral atau ragu-ragu
sering kali mengandung jawaban yang ambivalen atau mendua, artinya positif
iya, negatif juga iya, sehingga tidak digunakan dalam penelitian ini.
“Penghilangan nilai netral ini juga dimaksudkan agar skala pengukuran lebih
simetrikal yaitu jenjang ke arah yang positif sama banyaknya dengan jenjang
ke arah yang negatif” (Azwar, 2007 : 33).
37
3.9 Hubungan antara variable penelitian, indikator penelitian dan skala
pengukuran
N
o
Variable
Penelitian
Indikator
Penelitian
Favorable Unfavorable Skala
pengukuran
1. Karakteristik
responden
1. Usia 2. Pendidikan 3. Pekerjaan
4. Penghaslan 5. Jumlah
tanggungan
6. Status dalam
keluarga
Rasional
Ordinal
Nominal
Rasional
Ordinal
Ordinal
Variabel X
1. Frekuensi menonton
Seberapa
sering
responden
melihat
tayangan
reportase
investigasi
Ordinal
2. Frekuensi
penayangan
-durasi
penayangan
(lamanya
tayangan ini)
-jam tayang
-hari tayang
-banyaknya
tayang.
1. Jam tayang acara ini pada pukul
16.45 s/d 17.15
sudah sesuai
2. frekuensi penayangan acara
ini dalam seminggu
dua kali sudah
sesuai
3. penayangan pada hari sabtu dan
minggu sudah
sesuai?
4. durasi acara ini sekitar 30 menit
sudah sesuai
Ordinal
3. Durasi lamanya
responden
menonton
tayangan ini
1. jika ada tayangan ini saya melihat dari
awal sampai selesai.
2. Saya selalu meluangkan waktu
untuk menonton
tayangan ini
1. Saya hanya melihat sekilas tayangan ini.
2. Saya tidak sempat melihat tayangan ini
karena kesibukan.
Ordinal
4. Atensi Keseriusan 1. Saya selalu 1. Saya hanya Ordinal
38
dalam melihat
tayangan
reportase
investigasi
memperhatikan
setiap segmennya
dalam tayangan ini.
2. Saya mencermati bagaimana oknum
melakukan tindak
kejahatan.
memperhatikan
tayangan ini jika
ingin saja.
2. Saya melihat tayangan ini sambil
mengobrol
5. Kemasan
acara
Penyajian dan
kelengkapan
tayangan
1. Penyajian berita dalam tayangan
ini menarik.
2. Penyampaian berita dalam
tayangan ini
lengkap.
1. Penyajian berita dalam tayangan ini
membosankan.
2. Informasi yang disampaikan tidak
lengkap.
Ordinal
6. Isi pesan Pesan dan
informasi
dalam
tayangan ini
1. Pesan yang disampaikan mudah
dipahami.
2. Informasi yang diberikan mudah
dimengerti
1. Setelah acara ini selesai, saya
bertanya kepada
orang lain maksud
tayangan ini
2. Informasi yang disampaikan tidak
jelas.
Ordinal
7. Nilai berita Penting dan
menarik
1. Tayangan ini penting karena
memiliki kedekatan
dengan kehidupan
sehari-hari
2. Tayangan ini penting karena
memiliki dampak
yang berpengaruh
dalam kehidupan
sehari-hari
3. Tayangan ini menarik karena
topik yang diangkat
sedang hangat
diperbincangkan
dalam masyarakat
4. Tayangan ini menarik karena
menyangkut
produk-produk
yang kita gunakan
dalam sehari-hari
1. Saya tidak terpengaruh setelah
melihat tayangan
ini
Ordinal
Variable Y
1. Efek
kognitif
Pengetahuan 1. Setelah melihat tayangan ini saya
memperoleh
1. Tayangan ini menyampaikan
sesuatu yang sudah
Ordinal
39
pengetahuan baru.
2. Saya menjadi tahu cara membedakan
produk yang aman
dan yang tidak
aman
diketahui
masyarakat.
2. Tayangan ini memberikan
pengaruh negatif
bagi saya untuk
meniru kecurangan
yang ada.
Keterampilan
1. Saya rajin mengikuti acara ini
setiap minggunya.
2. Saya senang dengan pemilihan topik
dalam acara ini.
1. Saya hanya melihat tayangan ini jika
sempat.
2. Saya bosan dengan acara ini.
Ordinal
Kepercayaan 1. Saya tetap akan menggunakan
produk sama
dengan yang
dikupas dalam
tayangan ini
2. Saya percaya dengan narasumber
yang ada
1. Saya yakin tidak semua pedagang
melakukan
kecurangan
2. Saya percaya tayangan ini dibuat-
buat.
Ordinal
2. Efek Afektif Perasaan 1. Saya tetap suka dengan produk
yang dikupas dalam
tayangan ini
2. Saya menjadi lebih waspada untuk
membeli suatu
produk.
1. Setelah melihat tayangan ini saya
menjadi jijik untuk
mnggunakan
produk yang sama.
2. Saya menjadi takut dan cemas untuk
membeli produk
yang sama dalam
acara ini.
Ordinal
Emosi 1. Saya senang melihat tayangan
ini karena ada tips
yang diberikan.
2. Saya antusias dan selalu menantikan
tayangan ini, karena
meberikan
pengetahuan baru.
1. Saya suka marah-marah ketika ada
adegan oknum
melakukan
kecurangan.
2. Saya menjadi mual setelah melihat
oknum melakukan
kecurangan
Ordinal
Sikap 1. Jika saya membeli suatu produk, saya
akan mengikuti tips
yang disampaikan
dalam tayangan ini
2. Saya menjadi lebih selektif dalam
membeli produk
1. Jika ada orang lain yang membeli
produk sama
dengan yang
dikupas dalam
tayangan ini, saya
diam saja.
2. Saya menjadi takut
Ordinal
40
membeli produk
seperti yang
dikupas.
3. Efek Konatif Niat 1. Ada niat untuk tetap menggunakan
produk yang sama
dengan yang
dikupas pada acara
ini
2. Aa niat untuk mengikuti tips yang
disampaikan
1. Ada niat untuk beralih ke produk
lain.
2. Ada niat untuk tidak mengikuti tips
yang disampaikan
Ordinal
Tekad
1. Saya mempunyai kemauan untuk
tetap setia dengan
produk yang
dikupas.
2. Saya bertekad akan mengikuti tips yang
disampaikan agar
aman
1. Saya mempunyai kemauan untuk
beralih ke produk
lain.
2. Saya ingin melakukan
kecurangan agar
memperoleh
keuntungan yang
banyak
Ordinal
Usaha 1. Saya memutuskan untuk tetap
membeli produk
yang sama dengan
yang ada
ditayangan ini
2. Saya mengikuti tips sebelum membeli
produk yang sama
dalam tayangan ini
1. Saya memutuskan untuk membeli
produk lain
2. Saya langsung membeli produk
tanpa mengikuti
tips yang
disampaikan dalam
tayangan ini
Ordinal
41
3.10 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini terdapat dua variable yaitu variable X atau independent
adalah tayangan reportase investigasi dan variable Y atau dependent adalah
perubahan perilaku. Analisis data adalah kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data
adalah mengelompokkan data berdasarkan variable dan jenis responden,
mentabulasi data berdasarkan variable dari seluruh responden, menyajikan
data tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab
rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang
telah diajukan (Sugiyono, 2011:169). Teknik analisa data yang digunakan
adalah statistik deskriptif, analisis regresi, uji validitas dan uji realibilitas.
3.10.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara
mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul melalui
table, grafik, diagram lingkaran, perhitungan mean, modus, median,
perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan
rata-rata dan standar deviasi. Statistik deskriptif dalam penelitian ini
digunakan untuk mendiskripsikan karakteristik responden dan karakteristik
variable.
3.10.2 Analisis regresi.
Analisis regresi merupakan uji statistik parametrik, yang termasuk dalam
menguji prediksi, atau estimasi, atau memperkirakan suatu kejadian (variabel)
yang telah ditentukan. Analisi regresi ini digunakan untuk menguji hipotesis.
42
Rumus regresi sederhana:
Y = a + bX
Dimana :
Y : variabel dependen yang diprediksi
X : variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
a : nilai konstana atau bila harga bila X = 0
b : koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan
variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.
Dimana bila b (=) maka terjadi kenaikan, dan bila b (-) maka
terjadi penurunan
nilai a dihitung dengan rumus :
a = ∑ y (∑x2) - ∑x ∑xy
n ∑x2
- (∑x)2
nilai b dihitung dengan rumus :
b = n ∑xy - ∑x ∑xy
n ∑x2
- (∑x)2
Rumus regresi berganda
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 +…. + bk Xk
Dimana:
Y, X1 X2 X3 = variabel variabel
a, b1, b2, b3 = bilangan kosntanta, koefesien variabel
43
3.10.3 Uji Validitas
Validitas digunakan untuk menguji suatu instrument agar dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas ini menggunakan
rumus Person yaitu :
rxy = n (∑xy) – (∑xy) (∑y)
√ {n (∑x2) – (∑x
2)} {n (∑y
2) - ( ∑y
2)}
rxy : koefisien korelasi antara x dan y
x : nilai variable bebas atau antara ( preditor y )
y : nilai variable terikat
∑xy : jumlah product dari x dan y
Untuk kriteria pemilihan item dinyatakan valid atau tidak valid, dinyatakan
berdasarkan korelasi item total dengan menggunakan batasan rhasil > rtabel.
Valid jika r hasil positif dan > rtabel ( rxy > 0,3 )
Tidak valid jika r hasil < r table ( rxy < 0,3 )
r table diperoleh dari df = N-2 = 28 ( 0,374 dengan taraf
signifikansi 5% )
44
Setelah dilakukan uji validitas dengan menggunakan teknik person correlation
dengan program SPSS 16, hasilnya sebagai berikut :
Tabel 3.1
Tabel Uji Validitas Tayangan Reportase Investigasi dan Perubahan Perilaku
Validitas Item Valid Tidak Valid
Frekuensi
Penayangan
1 2 3 4 1 2 3 4 -
Durasi 1 2 3 4 1 2 3 4
Atensi 1 2 3 4 1 2 3 4
Kemasan acara 1 2 3 4 1 2 4 3
Isi pesan 1 2 3 4 1 2 3 4
Nilai berita 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Jumlah 25 19 6
Kognitif Pengetahuan 1 2 3 4 2 3 4 1
Keterampilan 1 2 3 4 1 2 4 3
Kepercayaan 1 2 3 4 1 2 3 4 -
Afektif Perasaan 1 2 3 4 2 3 4 1
Emosi 1 2 3 4 1 2 4 3
Sikap 1 2 3 4 2 3 4 1
Konatif Niat 1 2 3 4 2 3 4 1
Tekad 1 2 3 4 2 3 4 1
Usaha 1 2 3 4 2 3 4 1
Jumlah 36 28 8
Total 61 47 14
Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2013
45
3.10.4 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan reliabel atau
andal apabila jawban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten.
Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara menghitung koefisien Alpha
Cronbach (α) terhadap semua item dalam instrument yang valid. Kriteria alat
ukur (instrumen) dinyatakan reliabel jika alpha cronbach > rtabel dan jika
alpha cronbach < rtabel maka dinyatakan tidak reliable.
α = 2 1 – S1
- S2
Sx
2
α : koefesien reliabilitas alpha
S1
dan S
2 : varian skor belahan
satu dan varian skor belahan dua
Sx2 :
varian skor skala
Untuk pengambilan keputusan tentang reliable adalah sebagai berikut :
r hasil postif dan r hasil > r table, dikatakan reliable
r hasil tidak positif, r hasil < r table, dikatakan tidak reliable
r table diperoleh dari df = N-2 = 28 ( 0,374 dengan taraf signifikansi
5% )
46
Tabel 3.2
Tabel Uji Reabilitas Tayangan Reportase Investigasi dan
Perubahan Perilaku
Variabel Indikator Cronbach Alpha
Tayangan reportase
Investigasi
1. Frekuensi
Penayangan
2. Durasi
3. Atensi
4. Kemasan acara
5. Isi pesan
6. Nilai berita
1. 0,556
2. 0,879
3. 0,728
4. 0,513
5. 0,709
6. 0,821
Kognitif 1. Pengatahuan
2. Keterampilan
3. Kepercayaan
Afektif 1. Perasaan
2. Emosi
3. Sikap
0,763
Konatif 1. Niat
2. Tekad
3. Usaha
Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2013
Melalui tabel tersebut, dapat dilihat bahwa semua variabel memiliki nilai
Cronbach Alpha diatas r tabel ( 0,374 ) sehingga dapat dikatakan reliable.
Top Related